mewabahnya flu burung di indonesia yang diidentifikasi sebagai

26
Mewabahnya flu burung di Indonesia yang diidentifikasi sebagai penyebab meninggalnya sejumlah orang telah menimbulkan kepanikan bagi masyarakat karena flu burung merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. Penularan flu burung pada manusia telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena itu penyakit ini harus ditangani, diwaspadai, sekaligus ditanggulangi secara serius oleh pemerintah bersama-sama masyarakat. Sejarah perkembangan wabah flu burung di Indonesia telah memasuki babak baru, bahkan KLB yang menewaskan sejumlah korban ini mengakibatkan Indonesia menjadi sorotan dunia internasional. Bahkan sejumlah negara berusaha melakukan langkahlangkah preventif agar wabah yang mematikan itu tidak menular ke negara mereka. Selain menewaskan korban manusia, wabah penyakit influenza pada unggas yang disebut dengan Avian influenza/AI, sangat berdampak terhadap perekonomian nasional terutama bagi jutaan pelaku peternak yang menggantungkan hidupnya dari sektor perunggasan. Sementara itu protein hewani mempunyai peran yang sangat penting pada asupan gizi tubuh manusia, sehingga sangat diperlukan bagi ketahanan, kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Penanggulangan dan pencegahan penularan dapat dilakukan dengan adanya peran aktif masyarakat yang didasari pengetahuan yang cukup dan pemahaman masyarakat tentang wabah/KLB ini. Sehingga tersedianya informasi yang akurat tentang flu burung iv FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan menjadi salah satu skala prioritas bagi pemerintah dalam upaya

Upload: terbuaybuay

Post on 03-Jul-2015

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

Mewabahnya flu burung di Indonesia yang diidentifikasi sebagaipenyebab meninggalnya sejumlah orang telah menimbulkankepanikan bagi masyarakat karena flu burung merupakan penyakitberbahaya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.Penularan flu burung pada manusia telah ditetapkan sebagai KejadianLuar Biasa (KLB). Karena itu penyakit ini harus ditangani,diwaspadai, sekaligus ditanggulangi secara serius oleh pemerintahbersama-sama masyarakat.Sejarah perkembangan wabah flu burung di Indonesia telahmemasuki babak baru, bahkan KLB yang menewaskan sejumlahkorban ini mengakibatkan Indonesia menjadi sorotan dunia internasional.Bahkan sejumlah negara berusaha melakukan langkahlangkahpreventif agar wabah yang mematikan itu tidak menularke negara mereka.Selain menewaskan korban manusia, wabah penyakit influenzapada unggas yang disebut dengan Avian influenza/AI, sangatberdampak terhadap perekonomian nasional terutama bagijutaan pelaku peternak yang menggantungkan hidupnya dari sektorperunggasan.Sementara itu protein hewani mempunyai peran yang sangatpenting pada asupan gizi tubuh manusia, sehingga sangat diperlukanbagi ketahanan, kesehatan dan kecerdasan masyarakat.Penanggulangan dan pencegahan penularan dapat dilakukandengan adanya peran aktif masyarakat yang didasari pengetahuanyang cukup dan pemahaman masyarakat tentang wabah/KLB ini.Sehingga tersedianya informasi yang akurat tentang flu burung

iv FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahanmenjadi salah satu skala prioritas bagi pemerintah dalam upayapencegahan.Berkenaan dengan itu Departemen Komunikasi dan Informatikaperlu menyebarluaskan informasi sehingga tercipta kondisikesiapan masyarakat dalam menangani dampak flu burung.Untuk mengatasi wabah/KLB ini dan mendapatkan hasilyang maksimal, maka diperlukan koordinasi lintas sektoral secaraterpadu dan berkesinambungan, dengan tekad bahwa upayapencegahan dan penanggulangan wabah/KLB flu burung merupakantanggung jawab kita bersama.Terkait dengan permasalahan flu burung yang merupakanmasalah regional dan global maka Departemen Komunikasi danInformatika bersama Departemen Kesehatan dan DepartemenPertanian serta instansi terkait lainnya menyusun buku denganjudul Flu Burung, Ancaman dan Pencegahan. Diharapkanbuku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Instansi terkaitterutama Badan/Dinas Informasi dan Komunikasi, Hubungan

Page 2: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

Masyarakat Provinsi/ Kabupaten/Kota dan tokoh masyarakatdalam melaksanakan kegiatan penerangan dan penyuluhan kepadamasyarakat, dalam upaya meningkatkan tingkat kesadaranmasyarakat terhadap virus yang mematikan itu.Jakarta, Oktober 2005MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKASOFYAN A. DJALILFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan vKATA PENGANTARSejak akhir tahun 2003, wabah flu burung telah melandabeberapa negara di Asia dan telah menjadi pandemi. Beberapanegara tersebut meliputi Korea Selatan, Vietnam, Thailand,Kamboja, Hongkong, Laos, RRC, Pakistan termasuk Indonesia.Hampir seluruh kejadian wabah di negara tersebut disebabkanoleh virus flu burung subtipe H5N1 kecuali Pakistan ditemukansubtipe H7. Khusus di Indonesia telah terjadi di 154 kabupaten/kota di 23 provinsi telah tertular dan menjadi daerah endemisyakni : Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Banten,DKI Jakarta, Bali, NTB, NTT, Lampung, Sumatera Selatan,Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Jambi, SumateraUtara, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, KalimantanTengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, danSulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara.Dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasanflu burung, pemerintah perlu secara terus-menerus untuk mensosialisasikankebijakan sembilan strategi penanggulangan avianinfluenza dengan memprioritaskan biosekuriti, vaksinasi dandepopulasi. Kebijakan ini diambil dengan alasan penyebaranyang sudah meluas, perjalanan wabah yang tidak mudah dikendalikan,dan situasi peternakan unggas yang terdiri dari banyakpeternakan unggas ayam ras skala kecil, ayam kampung, itik,dan burung puyuh.Sehubungan dengan itu Departemen Komunikasi dan Informatikamenyusun buku Informasi Flu Burung, Ancamandan Pencegahan dimulai dari berbagai pertemuan yang dikoordiniroleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,dilanjutkan dengan pertemuan sejenis dengan departemen daninstansi terkait serta asosiasi dibidang peternakan, kesehatanvi FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahanuntuk mendapat berbagai informasi dalam upaya penyusunanbuku dimaksud.Buku ini menjelaskan hal-hal yang terkait dengan avian influenzaseperti penjelasan singkat, sifat-sifat dan gejala padaunggas, sifat-sifat dan gejala pada manusia, kewaspadaan menghadapi

Page 3: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

pandemi flu burung di masa mendatang serta dilengkapidengan gambar berwarna, sehingga memudahkan publik untukmengetahui gejala awal dan cara mengambil tindakan.Semoga buku ini dapat menjadi pegangan publik pada umumnyaguna mendukung upaya pencegahan, pengendalian danpemberantasan flu burung secara tuntas yang merupakan sumberkemungkinan terjadinya pandemi influenza.Kepada Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian,Tim Penyusun, serta sektor lain yang telah berperan aktif dalampenyusunan buku ini, kami sampaikan terima kasih. Saran danmasukan untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.Jakarta, Oktober 2005BADAN INFORMASI PUBLIKKEPALA,SUPRAWOTOFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan viiDAFTAR ISISambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika ................... iKata Pengantar ............................................................................ vDaftar Isi ..................................................................................... viiI. Pendahuluan ....................................................................... 3II. Penanggulangan Flu Burung ........................................... 7A. Pada Unggas ....................................................................... 71. Sifat Virus ...................................................................... 72. Gejala ............................................................................. 83. Cara Penularan ............................................................. 104. Cara Pencegahan ........................................................... 12B. Pada Manusia ........................................................................ 161. Definisi Kasus ............................................................... 182. Gejala Klinis .................................................................. 203. Cara Penularan .............................................................. 204. Pemeriksaan Dan Pengobatan .................................... 205. Pencegahan Dan Kewaspadaan ................................... 216. Perilaku Hidup Sehat ................................................... 227. Cara Mencuci Tangan Yang Benar ............................. 238. Kebersihan Lingkungan .............................................. 24viii FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan9. Kewaspadaan Universal Standar BagiPetugas Rumah Sakit ................................................... 26III. Kewaspadaan Menghadapi PandemikInfluenza ............................................................................. 311. Prakiraan ....................................................................... 312. Menghadapi Pandemik Influenza Pada Manusia ..... 32A. Periode Interpandemik ........................................... 35B. Periode Kewaspadaan Terhadap Pandemik ......... 35C. Periode Pandemik ................................................... 36

Page 4: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

IV. Penutup ................................................................................. 39Lampiran 1 : Tanya Jawab ......................................................... 43Lampiran 2 : Rumah Sakit Rujukan Untuk Perawatan ............ 48Lampiran 3 : Alamat Laboratorium Kesehatan Hewan .......... 50Lampiran 4 : Daftar Dinas Peternakan .................................... 51Lampiran 5 : Daftar Daerah Tertular Avian influenza PadaUnggas ................................................................. 54Lampiran 6 : Pusat Informasi ..................................................... 62PENDAHULUANI

FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 3I. PENDAHULUANFlu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influensatipe A. Virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasanpada unggas, mulai dari yang ringan sampai pada yangbersifat fatal.Penyakit ini menimbulkan kematian yang sangat tinggi (hampir90 %) pada unggas di beberapa peternakan dan menyebabkankerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Unggas (ayam, burung,dan itik) merupakan sumber penularan virus avian influenza.Unggas air lebih kebal (resisten) terhadap virus ini daripadaunggas peliharaan. Sedangkan burung kebanyakan dapat jugaterinfeksi, termasuk burung liar dan unggas air.Kasus flu burung dalam perkembangan, tidak hanya menyerangunggas saja, tetapi juga menyerang manusia. Pada tahun1997, 18 orang di Hongkong diserang flu burung, 6 orang meninggaldunia. Kemudian di China, Belanda, Vietnam, Thailand,flu burung mulai menyerang manusia. Pada akhir tahun 2003,di sejumlah negara penyakit avian influenza pada unggas menjadiwabah (pandemi) seperti Korea Selatan, Jepang, Vietnam,Thailand, Taiwan, Kamboja, Hongkong, Laos, RRC dan Pakistantermasuk Indonesia. Sampai saat ini tidak ditemukan bukti ilmiahadanya penularan antar manusia. Saat ini virus flu burung belummenyebar dari manusia ke manusia, yang ada baru penularandari unggas ke manusia.Di Indonesia virus influenza A H5N1 tersebut menyerang ternakayam sejak bulan Oktober 2003. Sampai dengan Februari 2005telah mengakibatkan 14,7 juta ayam mati. Sedangkan penyebaranvirus tersebut pada manusia di Indonesia sampai dengan tanggal18 November 2005 dilaporkan 173 kasus yang dicurigai sebagai4 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahanflu burung pada manusia. Setelah dilakukan pemeriksaan epidemiologi,klinis dan laboratorium, hasilnya : 112 penderita bukanflu burung, 11 penderita benar-benar flu burung (confirmed case)

Page 5: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

dan diantaranya 7 penderita meninggal (angka kematian 63%)dan masih menunggu hasil laboratorium sebanyak 49 penderitadan 1 penderita terpapar yaitu penderita yang tidak menunjukkantanda – tanda klinis (tetap sehat) tetapi pemeriksaan serologismenunjukkan adanya zat anti (antibodi).Sampai saat ini 154 kabupaten/kota di 23 provinsi telah tertular(dan menjadi daerah endemis) avian influenza pada unggas,yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, JawaTimur, Bali, Lampung, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sumsel, Sumbar,Bengkulu, NTB, NTT, Babel, Sulsel, Jambi, Sumut, Kaltim, Sultra,dan NAD .Maksud dan Tujuan PenulisanBuku ”Flu Burung, Ancaman dan Pencegahan” ini diterbitkandengan maksud sebagai acuan dalam memberikan sosialisasikepada masyarakat agar dapat memahami tentang flu burung.Sedangkan tujuannya ialah :1. Meningkatkan pemahaman seluruh lapisan masyarakat tentangflu burung agar seluruh lapisan masyarakat mau danmampu secara mandiri melakukan pencegahan dan penanggulangannya.2. Meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) untuksenantiasa mewaspadai gejala, sifat, dan penyebarannyasekarang ini dan diwaktu-waktu yang akan datang.PenanggulanganFlu BurungII

FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 7II. PENANGGULANGAN FLU BURUNGA. PADA UNGGASVirus avian influenza dapat menimbulkan gejala penyakitpernafasan pada unggas, dari yang patogen ringan (lowpathogenic) sampai yang bersifat patogen ganas / fatal(highly pathogenic). Masa inkubasi penyakit ini adalah 3 haripada unggas di luar kandang, sedangkan untuk unggas didalam kandang (flok) mencapai 14-21 hari. Hal ini tergantungpada jumlah virus, cara penularan, spesies/jenis yangterinfeksi, dan kemampuan peternak untuk mendeteksi gejalaklinis.Unggas (ayam, burung, itik, bebek, dll) merupakansumber penularan virus avian influenza. Kebanyakan virusini diisolasi dari itik, meskipun kebanyakan burung dapatjuga terinfeksi, termasuk burung liar dan unggas air. Unggasair lebih kebal (resisten) terhadap virus ini daripada unggaspeliharaan. Virus tersebut tidak menyebabkan penyakit yangnyata pada unggas air, namun dapat menyebabkan dampak

Page 6: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

yang sangat fatal pada unggas peliharaan, dan juga telah teridentifikasiadanya virus avian influenza pada babi.Kerugian sebagai akibat kematian unggas ialah penurunanharga produk unggas, tertutupnya peluang ekspor,peningkatan biaya penanggulangan penyakit, serta kerugianlain sebagai dampak tak langsung dari wabah Avian influenza.1. Sifat VirusSifat virus avian influenza sebagaimana virus lainnyamemerlukan bahan organik untuk tetap hidup. Didalamtubuh unggas (juga babi) virus avian influenza dapatberkembang biak (replikasi) menjadi sangat banyak.8 FLU BURUNG Ancaman dan PencegahanVirus avian influenza juga bersifat labil atau mudah mengalamimutasi dari patogen (kuman) ringan menjadipatogen (kuman) ganas atau sebaliknya.Virus avian influenza juga dapat beradaptasi denganobat maupun vaksin. Sehingga perlu dilakukan monitoringvaksinasi untuk mengetahui apakah vaksin yang dipergunakanmasih efektif atau tidak. Jika tidak, maka harusdibuat vaksin baru dengan menggunakan virus yangditemukan di lapangan yang dilemahkan.Virus avian influenza merupakan virus yang lemahyang tidak tahan panas dan zat desinfektan (pencucihama). Dalam daging ayam, virus ini mati pada suhu80˚C selama satu menit atau 70˚C selama 30 menit. Padatelur ayam, virus avian influenza mati pada suhu 64˚C selama4,5 menit.Namun pada kotoran ayam, virus avian influenzamampu bertahan selama 35 hari pada suhu 4˚C. Sedangkandalam air, virus tersebut dapat tahan hidup selama4 hari pada suhu 22˚C dan 30 hari pada suhu 0˚C. Dikandang ayam, virus avian influenza bertahan selama 2minggu setelah depopulasi ayam, namun virus avian influenzadapat mati dengan desinfektan.Dari sifat virus ini jelas dapat dilakukan upaya pencegahanpenularan virus antar unggas maupun terhadapmanusia.2. GejalaAvian influenza memiliki gejala yang bervariasi. Padakasus yang sangat ganas (akut) ditandai dengan kematiantinggi tanpa disertai gejala klinis. Hewan tampaksehat tetapi tiba-tiba mati. Namun pada umumnya gejalaFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 9yang ditimbulkan oleh infeksi virus avian influenza akanmenunjukkan gejala klinis, sebagai berikut:

Page 7: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

1. Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu,berwarna biru keunguan.2. Kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung,3. Pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala,4. Pendarahan dibawah kulit (sub kutan),5. Pendarahan titik (ptechie) pada daerah dada, kakidan telapak kaki,6. Batuk, bersin dan ngorok,7. Unggas mengalami diare dan kematian tinggi.Jengger berwarna biru keunguan(sianosis)Ada pendarahan titik pada ototAdanya pendarahan pada kakiseperti habis dikerokPendarahan titik (ptechie) pada kakiKulit perut yang tidak ditumbuhibulu berwarna biru keunguan(sianosis)Kematian tinggi10 FLU BURUNG Ancaman dan PencegahanHal yang perlu diwaspadai apabila terjadi kematianunggas dalam jumlah banyak, hal ini sangat mungkindisebabkan avian influenza, oleh karenanya perlu segeradilaporkan kepada petugas Dinas Peternakan atau yangmembidangi peternakan dan kesehatan hewan untuksegera mendapatkan tindakan. Juga dilaporkan kepadapetugas Puskesmas atau Dinas Kesehatan KabupatenKota untuk pengamatan dan tindakan pada kesehatanmanusia.Gejala penyakit lain yang mirip dengan avian influenzaadalah Newcastle Disease (ND/tetelo), Choleraunggas (Fowl Cholera) yang akut, dan penyakit saluranpernafasan atas pada unggas.3. Cara PenularanPenyakit influensa flu burung dapat ditularkan dariunggas ke unggas atau dari peternakan ke peternakanlainnya dengan cara: (1) Kontak langsung dari unggasterinfeksi dengan hewan yang peka dan (2) Kontak tidaklangsung. Penularan dengan kontak tidak langsung melalui:• Percikan cairan atau lendir yang berasal dari hidungdan mata.• Paparan muntahan.• Lubang anus (tinja) unggas yang sakit.• Penularan lewat udara akibat konsentrasi virus yangtinggi terdapat dalam saluran pernafasan.• Melalui sepatu dan pakaian peternak yang terkontaminasi.

Page 8: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

• Melalui pakan, air, dan peralatan yang terkontaminasi virus.FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 11• Melalui perantara angin yang memiliki peran pentingdalam penularan penyakit dalam satu kandangtetapi memiliki peran terbatas dalam penyebaran antarkandang.• Unggas air berperan sebagai reservoir (sumber)virus avian influenza melalui virus yang ada dalamsaluran usus (intestinal) dan dilepaskan melalui kotoran/tinja (feces).Jika ditemukan kematian unggas dengan gejala yangseperti pada gejala klinis diatas dapat diambil sampel untukdilakukan bedah bangkai. Dari bedah bangkai tersebutakan tampak:• Pendarahan di bawah kulit, bintik-bintik perdarahanpada otot dan jaringan lemak,• Pendarahan pada organ trakhea, pankreas dan peradanganpada usus, hati dan limpa,• Bintik-bintik pendarahan pada anggota tubuh termasukpada kaki yang sering diikuti pembengkakan(udema).Diagnosa laboratorium dilakukan untuk meneguhkandiagnosa lebih lanjut. Untuk keperluan diagnosalaboratorium perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:• Sampel diambil dari unggas hidup, unggas yangmemperlihatkan gejala klinis, dan unggas yangmati.• Dari unggas yang masih hidup diambil preparatulas/swab kloaka, saluran pernapasan (trachea)atau kotoran (feces) segar dan serum.• Dari unggas yang mati, dilakukan pemeriksaan jaringansaluran pencernaan (proventrikulus, intesti12FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahannum, coeca tonsil) dan jaringan saluran pernafasan(trachea dan paru-paru).• Pengiriman sampel harus dijaga dalam keadaandingin (tidak beku) dan dikirimkan ke Balai BesarVeteriner (BBVet), Balai Penyidikan dan PengujianVeteriner (BPPV) Regional terdekat, dan Balai PenelitianVeteriner (Balitvet).4. Cara PencegahanTidak ada pengobatan yang praktis dan spesifik untukinfeksi virus avian influenza pada unggas komersial.Pada peternakan unggas komersial tindakan pemusnahanterbatas terhadap unggas yang sakit maupun sekandangdengan yang sakit disarankan untuk menghindari

Page 9: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

kasus yang lebih luas.Satu-satunya obat yang dapat menurunkan kematianakibat avian influenza adalah obat ”amantadine”. Namunobat ini hanya direkomendasikan terhadap unggas kesayangantidak boleh dipergunakan karena residunyaakan berbahaya bagi manusia.Dalam menanggulangi avian influenza dilakukan 3pola yakni; Pencegahan berupa upaya yang dilakukanuntuk menghindari terjadinya avian influenza; Pengendalianmerupakan upaya untuk mengendalikan jika terjadikasus avian influenza sehingga tidak meluas; dan Pemberantasanyang merupakan suatu upaya untuk membebaskankembali suatu wilayah dari avian influenzaPelaksanaan pencegahan, pengendalian dan pemberantasanpenyakit dilakukan dengan melaksanakan9 (sembilan) strategi penanggulangan avian influenzayang terdiri atas:FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 131. Peningkatan keamanan dari penularan (biosekuriti);2. Vaksinasi;3. Pemusnahan terbatas (depopulasi) di daerah tertular;4. Pengendalian lalu lintas unggas, produk unggas danlimbah peternakan unggas;5. Surveilans dan penelusuran (tracing back);6. Pengisian kandang kembali (restocking);7. Pemusnahan menyeluruh (stamping-out) di daerahtertular baru;8. Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness);9. Monitoring dan evaluasi.Dari kesembilan langkah tersebut langkah utamayang dapat dilaksanakan oleh masyarakat adalah pelaksanaanbiosekuriti yang ketat, vaksinasi, pemusnahanterbatas, pengisian kandang kembali dan pemusnahanmenyeluruh di daerah tertular baru.Pelaksanaan biosekuriti secara ketat adalah untukmencegah semua kemungkinan penularan/kontak denganpeternakan tertular dan penyebaran penyakit, melaluitindakan :a. Pengawasan lalu lintas dan tindak karantina/isolasilokasi peternakan tertular dan lokasi tempat-tempatpenampungan unggas yang tertular yang dilakukandengan:• membatasi secara ketat lalu lintas hewan/unggas,produk unggas, pakan, kotoran, bulu, alaskandang/litter• membatasi lalu lintas orang/pekerja dan kendaraan

Page 10: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

yang keluar masuk lokasi peternakan14 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan• para pekerja dan semua orang yang beradadalam lokasi peternakan harus dalam kondisisehat• para pekerja peternakan dan semua orang yangmasuk lokasi peternakan/penampungan unggastertular harus menggunakan pakaian pelindung;kacamata, masker, sepatu pelindung dan harusmelalui tindakan desinfeksi dan sanitasi• mencegah kontak antara unggas dengan burungliar/burung air, rodensia (tikus) dan hewanlain.b. Dekontaminasi/desinfeksi (sucihama) dilakukanterhadap:• semua bahan, sarana peralatan dan bangunankandang yang kontak dengan unggas sakit• pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraandan bahan lain yang tercemar yang masuk dankeluar lokasi peternakan• lokasi jalan menuju peternakan/kandang dan arealsekitar kandang/tempat penampungan unggas.• Jenis desinfektan yang dapat digunakan misalnyaasam perasetat, hidroksi peroksida, sediaan ammoniumkuartener, formaldehid/formalin 2-5%,iodoform kompleks (iodine), senyawa fenol, natrium/kalium hipoklorit.Pemusnahan unggas selektif (depopulasi) di peternakantertular, dilakukan dengan:a. Membunuh dengan menyembelih semua unggashidup yang sakit dan unggas sehat yang sekandangFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 15dan memusnahkannya dengan pembakaran.b. Pembakaran (disposal):• Membakar dan menguburkan unggas mati(bangkai), karkas, telur, kotoran (feces), bulu,alas kandang (sekam), pupuk dan pakan ternakyang tercemar serta bahan dan peralatan lainyang terkontaminasi yang tidak dapat didekontaminasi/didesinfeksi secara efektif• Lubang tempat penguburan/pembakaran harusberlokasi di dalam areal peternakan tertular danberjarak minimal 20 meter dari kandang tertulardengan kedalaman 1,5 meter• Apabila lubang tempat penguburan/ pembakaranterletak di luar areal peternakan tertular,

Page 11: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

maka harus jauh dari pemukiman penduduk danmendapat ijin dari Dinas Peternakan setempat.Vaksinasi/pengebalan dilakukan terhadap semua jenisunggas yang sehat di daerah tertular. Tindakan vaksinasidilakukan sesuai dengan ketentuan. Vaksin yangdipergunakan adalah vaksin inaktif (killed vaccine) yangtelah mendapatkan nomor registrasi dari pemerintah.Pengisian kembali (restoking) unggas ke dalam kandangdapat dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulansetelah dilakukan pengosongan kandang dan semuatindakan dekontaminasi (desinfeksi) dan disposal sesuaiprosedur selesai dilaksanakan.Pemusnahan unggas secara menyeluruh (stampingout) di daerah tertular baru akan dilakukan apabilatimbul kasus avian influenza di daerah bebas/terancamyang telah didiagnosa secara klinis, patologi anatomis16 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahandan epidemiologis serta dikonfirmasi secara laboratoris.Pemusnahan menyeluruh dilakukan dengan memusnahkanseluruh ternak unggas yang sakit maupun yang sehatpada peternakan tertular dan juga terhadap semuaunggas yang berada dalam radius 1 km dari peternakantertular tersebut.B. PADA MANUSIADalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir, kejadianpenyakit flu burung cenderung meningkat dan berakibat kematianpada penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh virusinfluenza yang ditularkan oleh unggas. Berbagai upaya perludilakukan dalam penanggulangannya, mengingat penyakitflu burung berpotensial wabah.Kejadian flu burung diberbagai negara di dunia, WHOmelaporkan negara-negara terjangkit flu burung, yaitu :Hongkong, China, Belanda, Vietnam, dan Thailand. Di Hongkong, avian influenza A (H5N1) menyerang ayam dan manusia(tahun 1997). Jumlah penderita sebanyak 18 orang dengan6 kematian (CFR =Case Fatality Rate/Angka KematianKasus = 30 %). Kejadian ini merupakan kejadian pertama kalidilaporkan adanya penularan langsung dari unggas ke manusia.Kemudian, avian influenza A (H9N2) terjadi pada 2 anaktanpa kematian (tahun 1999) dan avian influenza A (H9N2)terjadi 2 kasus dengan satu kematian (tahun 2003). Kedua kasusini mempunyai riwayat perjalanan dari Cina. Di Belanda,avian influenza A (H7N7) ditemukan 83 kasus dengan satu diantaranya meninggal pada pekerja peternakan dan keluarganya(tahun 2003). Di Vietnam (s.d. 6 Februari 2004), avianinfluenza A (H5N1) ditemukan 15 kasus dengan 11 kematian

Page 12: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 17(CFR = 63,3 %). Di Thailand (s.d. Januari 2004), avian influenzaA (H5N1) ditemukan 5 kasus dengan 5 kematian (CFR= 100 %). Kejadian kesakitan penderita dan kematian karenaflu burung cenderung meningkat dan ditakutkan menjadipandemi.Di Indonesia, Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung padaunggas telah terjadi dengan ditandai jutaan ternak ayam mati,dan pada saat itu terindentifikasi adanya serangan virus inidari unggas kepada manusia. Daerah terjangkit KLB unggas“flu burung” adalah seluruh Jawa, Bali, Lampung, KalimantanSelatan, dan Kalimantan Tengah. Sejak bulan Oktober2003 sampai Januari 2004, sebanyak 4,7 juta ayam dilaporkanmati. Departemen Pertanian menyampaikan konfirmasiakhir bahwa kematian ayam tersebut disebabkan oleh virusflu burung A/H5N1, yang pada awalnya diduga disebabkanvirus “Newcastle”/tetelo. Departemen Kesehatan melaporkanberdasarkan penelitian sero survei (survey serum darah)yang dilakukan pada waktu itu dimana belum ditemukan adanyatransmisi penularan pada pekerja peternakan unggas didaerah KLB tersebut. Namun, pada akhir bulan Juni 2005 dilaporkanadanya 3 penderita radang paru berat (pneumoniaberat) pada satu cluster/kelompok dalam satu keluarga diTangerang. Hasil pemeriksaan klinis dan laboratorium dariBadan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan dan referensilaboratorium Universitas Hongkong adalah positip virusinfluenza A/H5N1 (flu burung) yang berasal dari unggas Indonesia.Dalam upaya melaksanakan pencegahan dan penanggulanganKLB flu burung Departemen Kesehatan RI mempunyai7 Strategi Nasional yaitu:1. Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) pada unggas18 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahandan pencegahan infeksi baru pada unggas (koordinasidengan Departemen Pertanian, Departemen Kehutanandan Kementerian Lingkungan Hidup)2. Perlindungan pada kelompok resiko tinggi (koordinasidengan Departemen Pertanian)3. Surveilans Endemologi (pada manusia dan unggas/hewan,koordinasi dengan Departemen Pertanian)4. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) atau KomunikasiResiko (koordinasi dengan Departemen Pertanian,Departemen Komunikasi dan Informatika serta sektorlain)5. Penatalaksanaan kasus dan pengendalian infeksi padasarana pelayanan kesehatan6. Peningkatan Studi/Penelitian dan Pengembangan

Page 13: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

7. Pernyataan KLB Nasional Flu Burung.1. Definisi Kasusa. Kasus Suspek (tersangka)Kasus Suspek adalah seorang yang menderita InfeksiSaluran Penafasan Akut (ISPA) dengan gejala : demam(temperatur lebih dari 38OC), batuk dan atau sakittenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satukeadaan, sebagai berikut:• 7 hari (seminggu) terakhir sebelum sakit mengunjungipeternakan yang sedang terjangkit KLB flu burung• 7 hari (seminggu) sebelum sakit kontak denganunggas sakit atau mati atau menggunakan produkmentah unggas seperti pupuk kandang dan lain-lainFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 19• kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalammasa penularan• bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memprosesspesimen manusia atau binatang yang dicurigaimenderita flu burung• Cluster (kelompok) radang paru berat (pneumoniaberat)• Pemeriksaan darah : Leukosit jumlah kurang dari5000, Limfositopenia dan Trombositopenia• Hasil pemeriksaan dengan HI tes positif pada spesimentunggal atau kenaikan titer sepasang spesimenkurang dari 4 kali.b. Kasus “Probable”Kasus “probable” adalah kasus suspek disertai salahsatu keadaan• Hasil serologis sepasang spesimen dengan HI tesmenunjukkan kenaikan 4 kali atau lebih titer antiboditerhadap influenza A/H5• Pemeriksaan laboratorium dengan mikro neutralizationtes menunjukkan adanya antibodi specific influensaA/H5.c. Kasus Konfirmasi (Confirmed Case)Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau “probable”disertai oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium:• Kultur virus influenza A/H5N1 positip• RT-PCR influenza (H5) positip• Peningkatan titer antibodi H5 sebesar 4 kali atau20 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahanlebih pada pemeriksaan spesimen kedua dengan mikroneutralization tes• IFA tes positip (+) dengan antibodi monoklonal/influenza

Page 14: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

A/H5.2. Gejala KlinisGejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya,yaitu : demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus,nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakitini dapat menjadi lebih berat berupa peradangandi paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukantatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.3. Cara PenularanCara penularan virus flu burung dan unggas padamanusia melalui cara kontak langsung dengan unggasyang sakit, mati, tinja, cairan (sekreta) unggas yangterserang flu burung.Cara penularan virus flu burung dari unggas kemanusia dapat melalui udara yang tercemar virus yangberasal dari tinja atau sekreta unggas yang terserang fluburung masuk ke saluran pernafasan.Adapun orang beresiko tertular virus flu burungadalah pekerja pada peternakan, keluarga yang memeliharaunggas, lingkungan keluarga di sekitar peternakan,penjual dan penjamah unggas, pekerja pemotong unggas.Sampai saat ini belum terbukti adanya penularan virusflu burung dari manusia ke manusia.4. Pemeriksaan dan PengobatanDilakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaanFLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 21laboratorium untuk menegakkan diagnosa flu burung.Pemeriksaan klinis dilakukan untuk mengamati gajalaklinis yang timbul, keadaan umum penderita, tanda-tandavital penderita, serta berat ringannya penyakit.Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menilaikeadaan kesehatan penderita dan juga untuk mendeteksibakteri/virus apa yang menyerang penderita tersebut.Pemeriksaan laboratorium untuk menilai keadaankesehatan antara lain dengan menilai jumlah leukosit,limfosit, fungsi hati, fungsi ginjal, dan yang penting jugaanalisis gas darah arteri.Sedangkan pengobatan yang diberikan sesuai dengangejala yang ada dan hasil laboratorium. Bila batuk, pasiendapat diberi obat batuk; kalau sesak dapat diberi obat jenisbronkodilator untuk melebarkan saluran napas yangmenyempit.Berdasarkan Surat Keputusan Menteri KesehatanNomor : 1372/Menkes/SK/IX/2005 bahwa 44 RumahSakit di seluruh Indonesia telah ditunjuk untuk pemeriksaan,pengobatan dan perawatan penderita flu burung

Page 15: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

(terlampir).5. Pencegahan dan KewaspadaanOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan,secara umum prinsip-prinsip kerja yang higienis sepertimencuci tangan dengan sabun atau desinfektan lain danmenggunakan alat pelindung diri, merupakan upayayang harus dilakukan oleh mereka yang kontak denganunggas, baik unggas hidup maupun unggas mati.WHO juga menyatakan bahwa dengan memasak bahanmakanan asal unggas secara baik (merebus daging22 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahansampai 80OC / sampai mendidih, merebus telur menjadimasak) maka virus akan mati.Juga perlu diperhatikan pada saat mengolah/memasakunggas dengan memakai perlindungan. Dan setelahitu mencuci tangan dengan sabun deterjen secara bersih.Khusus pada peternakan dan pemotongan hewanterdapat beberapa anjuran WHO yang dapat dilakukan:1. Semua orang yang kontak dengan binatang yangtelah terinfeksi harus sering-sering mencuci tangandengan sabun. Mereka yang langsung memegangdan membawa binatang yang sakit sebaiknyamenggunakan desinfektan untuk membersihkantangannya2. Mereka yang memegang, membunuh, dan membawaatau memindahkan unggas yang sakit dan ataumati karena flu burung seyogianya melengkapi diridengan baju pelindung, sarung tangan karet, masker,kacamata goggle, dan juga sepatu bot3. Ruangan kandang perlu selalu dibersihkan denganprosedur yang baku dan memperhatikan faktor keamananpetugas4. Pekerja peternakan, pemotongan, dan keluarganyaperlu diberi tahu untuk melaporkan ke petugas kesehatanbila mengidap gejala-gejala pernapasan,seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, susah napas,infeksi mata, dan gejala flu lainnya5. Dianjurkan juga agar petugas yang dicurigai punyapotensi tertular ada dalam pengawasan petugas kesehatansecara ketat. Ada yang menganjurkan pembeFLUBURUNG Ancaman dan Pencegahan 23rian vaksin influenza, penyediaan obat antivirus, danpengamatan perubahan kondisi pekerja.6. Perilaku Hidup SehatAnda mungkin sering sekali melarang anak andabermain di tempat yang diduga mengandung kuman.

Page 16: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

Sehingga anda khawatir dan melarangnya bermain ditempat-tempat semacam itu. Tapi anak anda tetap sajabermain di tempat kesukaannya itu. Ada cara lain yangcukup “ampuh” yang dapat menghindarkan anak darikuman-kuman penyakit selain dengan larangan sepertidiatas yaitu dengan kebiasaan mencuci tangan dengansabun deterjen dan lain-lain.Dengan mencuci tangan secara baik dan benar anakanda akan terhindar dari ancaman tertular kuman, bakteri,atau virus flu burung. Juga perlu dilakukan kebersihanlingkungan disekitar kita dari kotoran/najis unggasatau hewan.7. Cara Mencuci Tangan Yang BenarBerikut ini adalah cara-cara sederhana mencuci tanganyang benar.1. Cucilah tangan anda dengan air mengalir, kalau bisadengan air hangat karena air hangat lebih baik daripada air dingin untuk membunuh kuman2. Gunakan sabun dan kemudian gosok tangan dengansabun sampai berbusa sampai sekitar 10 atau 15 detik.Pastikan daerah-daerah seperti sela-sela jari dandi bawah kuku juga ikut dibersihkan. Bersihkansampai ke pergelangan tangan3. Bilaslah tangan, kemudian keringkan dengan baikmenggunakan handuk24 FLU BURUNG Ancaman dan PencegahanAjari anak anda cara berikut ini dan lakukan hal inidengan teratur. Akan lebih baik lagi bila anda mau mencucitangan bersama anak beberapa kali dalam sehariagar anak anda dapat belajar betapa pentingnya mencucitangan itu. Jika anak anda terlihat segan mencuci tangannya,cobalah cara berikut:1. Sediakan sabun berwarna-warni atau sabun denganbentuk-bentuk khusus atau sabun dengan aromayang disukai oleh anak.2. Anda dan anak anda dapat bersama-sama menyanyikanlagu kesukaan anak anda selama mencucitangan.Untuk mengurangi penyebaran kuman-kuman dirumah anda biasakan mencuci tangan, terutama:• sebelum makan dan masak,• setelah menggunakan kamar mandi,• setelah bersih-bersih di rumah,• setelah menyentuh hewan, termasuk hewan peliharaan,• setelah mengunjungi atau merawat keluarga ataukerabat yang sakit,

Page 17: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

• setelah membersihkan hidung, batuk atau bersin,• saat kembali ke rumah setelah bermain, berkebun,bekerja atau yang lainnya.Jangan sepelekan “keampuhan” kebiasaan mencucitangan ini. Kebiasaan sederhana ini dapat menghindarkananda dan keluarga anda dari penyakit.FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 258. Kebersihan LingkunganKebersihan lingkungan merupakan faktor resikoterbaik dalam pencegahan terhadap penularan penyakit.Untuk mencegah tertular oleh virus flu burung perludiperhatikan hal-hal sebagai berikut :a. Bersihkan kandang secara rutin setiap hari.b. Buanglah kotoran unggas dengan cara ditimbun.c. Bersihkan makanan unggas yang tercecer di lantaisehingga tidak mengundang burung-burung liar kekandang.d. Alirkan limbah cair yang berasal dari hasil pembersihankandang ke saluran pembuangan kotoran yangtersedia (selokan).e. Jauhkan kandang-kandang unggas dari tempat tinggal.f. Apabila ada unggas (ayam, burung, bebek) yangmati gunakan sarung tangan pada saat membakardan menimbun unggas tersebut.g. Bagi pekerja pada peternakan unggas seyogianya :1) menggunakan pakaian pelindung diri (topi,masker, sarung tangan, sepatu bot, pakaian khusus).2) cuci tangan dan kaki setelah keluar dari kandang.3) jangan merokok dan makan di dalam areal kandang.h. Apabila akan menggunakan pupuk kandang padatanaman diharapkan menggunakan sarung tangandan masker (tutup hidung).26 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahani. Apabila akan membersihkan ayam yang sudah dipotongdiharapkan :1) membersihkan ayam tersebut dengan air mengalir.2) buanglah kotoran yang berasal dari jeroan dengandibungkus plastik.3) cucilah telur sebelum disimpan.4) cuci tangan dengan sabun, atau deterjen setelahmembersihkan ayam atau telur.9. Kewaspadaan Universal Standar bagi Petugas RumahSakit1. Mencuci tangan yang dilakukan di bawah air mengalirdengan menggunakan sabun dan sikat selamakurang lebih 5 menit, yaitu dengan menyikat seluruh

Page 18: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

permukaan telapak tangan maupun punggungtangan.2. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksapenderita.3. Pakaian yang digunakan adalah pakaian bedah ataupakaian sekali pakai.4. Memakai masker N95 atau minimal masker bedah.5. Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle(bila diperlukan)6. Menggunakan apron/gaun pelindung7. Menggunakan sarung tangan8. Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot).Kewaspadaan terhadap penularan yang diperlukanantara lain ialah :FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan 27a. Kewaspadaan universal yaitu dengan memperlakukansemua darah dan tubuh sebagai bahan infeksius.Hindari menjamah dengan tangan telanjang atausegera cuci bila mungkin tercemar.b. Cuci tangan (dengan air mengalir dan sabun/antiseptik,gosok selama 10 detik, dan lap kering) sebagaitindakan rutin; sebelum dan setelah menjamahpasien dan melepas sarung tangan.c. Sarung tangan pemeriksaan digunakan bila akanmenjamah darah dan tubuh atau benda tercemarlain. Ganti sarung tangan setiap ganti pasien. Lepassegera sarung tangan setelah selesai tindakan.d. Masker, kaca mata, pelindung wajah dikenakan bilaada kemungkinan terjadi percikan darah, dan tubuhlain selama melakukan tindakan atau perawatanpasien.e. Kewaspadaan tambahan terhadap penularan melaluikontak dan percikan (droplet) dapat dilakukandengan :1). Penempatan pasienPasien ditempatkan dalam ruang tersendiri.Bila tidak tersedia ruang tersendiri dapat ditempatkanbersama pasien dengan diagnosis yangsama (kohort).2). Menggunakan alat pelindung yang diperlukanSemua petugas kesehatan harus selalu mengenakanalat pelindung sebagai berikut:• Ketika masuk ke ruang pasien kenakanmasker, penutup kepala, kaca mata pelindung,sarung tangan, gaun pelindung, sepatu28 FLU BURUNG Ancaman dan Pencegahan

Page 19: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai

pelindung. Selama melaksanakan tindakan,ganti sarung tangan setelah menjamah bahaninfeksius. Pilih gaun pelindung (tidak perlusteril) yang sesuai dengan tindakan yangakan dilaksanakan (kedap air atau tidak).• Lepas gaun sebelum meninggalkan ruangandan pastikan baju kerja tidak terkontaminasi.• Lepas sarung tangan sebelum keluar ruangandan cuci tangan segera dengan antiseptikdan pastikan setelahnya tidak lagimenjamah permukaan di ruang pasien yangmungkin tercemar.• Demikian pula dengan alat pelindung yanglain.3). Transportasi PasienBatasi pemindahan pasien ke ruang lain kecualisangat diperlukan. Bila terpaksa, kenakanmasker pada pasien dan selimut bersih rapat,pastikan kewaspadaan universal tetap terjagauntuk menekan risiko penyebaran mikroorganismeke pasien lain dan pencemaran permukaanlingkungan atau peralatan lain.4). Alat kesehatan untuk pasienBila mungkin alokasikan alat kesehatankhusus untuk pasien tersebut atau bersama denganpasien sejenis untuk menghindari penyebaranantar pasien. Bila menggunakan alat untukpasien umum, maka perlu pembersihan yangmemadai dan disinfeksi sebelum dipakai untukpasien lain.

Page 20: Mewabahnya Flu Burung Di Indonesia Yang Diidentifikasi Sebagai