metropolitanpos edisi 95

1
HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN & REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511 nEDISI 095 n THN III n SENIN 6 - 19 APRIL 2015 Pendiri BERLIN SIAHAAN Pemimpin Redaksi JENRI, SH nHARGA: @Rp 3.500,- Luar Jawa + Ongkos Kirim Informasi Aspirasi Rakyat E-mail: [email protected] Surat Kabar Umum METROPOLITAN POS, Bekasi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek layak di pecat Pres- iden Jokowidodo, pasalnya menteri tersebut tidak pernah blusukan ke lokasi desa desa atau Kabupaten -Kabupaten yang ada di Indonesia, apalagi di pedesaan. Seharusnya Menteri Kesehatan Nila F Moeloek harus blusukan ke desa desa untuk meninjau pelayan rumah sakit ataupun Puskesmas di desa desa, seperti, Kantor Puskesmas Jati Ranggon Bekasi seperti rumah hantu, pas- alnya Menterinya saja tidak blusukan ke Puskesmas di dae- rah Bekasi. Koalisi LSM Jakarta akan mendesak Presiden supaya mencopot Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Djuwita An- fasa Moeloek SPM (K), yang tidak mau blusukan ke desa desa. Pelayananpun tidak bagus, kasihan masyarakat yang berobat, akibat ketidak pedulian pemerintah pusat terha- dap masyarakat desa. METROPOLITAN POS, Jakarta, Sempat resah, pega- wai PHL Sudin Perta- manan Jakarta Pusat mengaku, sejak Januari hingga saat ini honor mereka sebesar Rp 1,5- 1,8 juta per bulan yang dibayarkan, dan itu dibayar langsung bukan kami mengambil sendiri dari Bank. “ATM kami semua di- pegang pejabat Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dan peja- batnya yang mengambil gaji kami dari Bank melalui ATM kami yang dipegang, dan kami menyerahkan PIN ATM nya” cetus sumber yang tidak mau di sebut namanya. Adanya dugaan gaji Pekerja Harian Lepas (PHL) Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dipotong setiap gajian, dengan ATM nya di pegang pejabat Sudin Pertamanan Jakarta Pusat. Pegawai PHL menerima honor, langsung dibayar Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dan dibuat satu rekening METROPOLITAN POS, Jakarta, Praktik percaloan di Satpas SIM Polda Metro Jaya belum bisa hilang, hal ini di- buktikan oleh salah seorang pemohon Surat Ijin Mengemudi, Amir Hamzah (27) cuma butuh satu jam membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) motor di Satuan Pelay- anan Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) Sub Direktorat (Sub- dit) Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya (PMJ), Senin (30/3/2015). Dia memakai jasa calo. Amir membayar calo Rp 800.000. Ke- mudian, dia hanya perlu ikut ujian teori dan tak perlu ikut ujian praktik. Dalam satu jam, SIM-nya sudah bisa dibawa pulang. “Tadi saya dikawal calonya di dalam. Sakti juga. Mahal sih memang bayarnya. Bayar Rp 800.000,- Satu Jam Jadi Satpas SIM Polda Metro Belum Lepas dari Calo Bersambung Hal 15........ Calo Satpas SIM Bersambung Hal 15........ Kantor Puskesmas Bersambung Hal 15........ Sudin Pertamanan Bersambung Hal 15........ PNS Korupsi Bersambung Hal 15....... Rekomendasi KPK METROPOLITAN POS, Jakarta, Presiden Joko Widodo telah menyetujui penambahan dana untuk uang muka pembe- lian kendaraan bermotor bagi para pejabat negara. Jumlah penerima tunjangan pun tak tanggung-tanggung, mencapai ratusan orang. Siapa saja mereka? Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan, para penikmat fasilitas ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, hakim agung, ha- kim konstitusi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan, dan anggota Komisi Yudisial. Jika menghitung satu per satu jumlah anggota dari tiap-tiap lembaga itu, maka jumlahnya sangat besar. Kantor Puskesmas di Bekasi Seperti Rumah Hantu Koalisi LSM Akan Desak Presiden Copot Menkes Nila F Moeloek Tahun 2015 Jumlah PHL 555 Orang Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakpus Bantah Potong Gaji METROPOLITAN POS, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok me- nyatakan tidak memberikan bantuan hukum kepada pejabat lingkun- gan tempat kerjanya yang tersangkut masalah hukum. Terlebih bila terjerat perkara korupsi. Hal ini disampaikan Ahok terkait penetapan 2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan pengadaan alat Uninterruptible Pow- er Supply (UPS), Alex Usman dan Zaenal Soleman yang dilakukan Bareskrim Polri. “Saya kira standar saja nanti ya. Saya nggak tahu kalau korupsi bisa apa nggak, yang kasus Pak (Udar) Pristono nggak boleh ternyata, nggak bisa katanya. Makanya saya harus tanya biro hukum. Kalau ko- rupsi dia mesti nyari (pengacara) sendiri,” ujar Ahok di Balaikota DKI METROPOLITAN POS, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki, membenarkan adanya rekomendasi yang dikeluarkan KPK terkait proyek payment gateway yang dipra- karsai mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana. Dalam rekomendasi itu, KPK meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) untuk berhati-hati karena proyek tersebut rent- an terjadi penyalahgunaan wewenang. “Rekomendasinya, antara lain berbunyi, hati-hati, karena ini me- miliki peluang dan kerawanan untuk penyalahgunaan wewenang,” kata Ruki, sapaan Taufiequrachman Ruki kepada wartawan di Jakar- ta, Selasa (31/3). Rekomendasi ini yang disebut sedang didalami Bareskrim Polri dalam mengusut kasus dugaan korupsi proyek payment gateway yang Ahok: PNS Korupsi Cari Pengacara Sendiri Kasus Korupsi Payment Gateway Ruki: Rekomendasi dari KPK Themy Kenda Putra Kenaikan BBM Sarat Kepentingan METROPOLITAN POS, Jakarta Pemerintah resmi menaikan harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 500 yang ditetap- kan pada 28 Maret 2015 lalu. Hal ini dinilai pen- gamat Yusri, sebagai serat kepentingan. Sejatinya, proses penghitungan kenaikan harga BBM dapat disampaikan secara transparan kepada publik. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari mark up, mulai dari biaya pembelian BBM dan minyak mentah, biaya angkutan dan penyimpanan mau- pun integrated supply chain (ISC) secara umum, termasuk pengaruh kurs. “Jadi, semua menduga-duga ada kepentingan mafia migas (oknum pejabat dan pengusaha) di balik kenaikan BBM, juga tidak terlepas dari kurang- nya peran pemerintah dalam menjaga pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika. Walaupun semua mata uang negara lain juga melemah, tapi tidak selemah rupiah,” katanya kepada Beritasatu.com. Padahal, menurut Yusri, harga BBM dan efisien- si penggunaannya dapat dilakukan lebih baik jika pemerintah memperhatikan tiga hal. Yakni, efisien- si kilang minyak PT Pertamina, efisiensi fungsi dis- tribusi dan pemasaran PT Pertamina, serta efisien- Pemerintah Setujui Permintaan Ketua DPR RI Komitmen Jokowi Dipertanyakan Bersambung Hal 15........ Komitmen Jokowi Bersambung Hal 15........ Kenaikan BBM

Upload: venny

Post on 15-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini merupakan Koran Metropolitan Pos Edisi 095

TRANSCRIPT

  • 1nEDISI 095 n THN V n SENIN 6 - 19 APRIL 2015

    HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN & REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511nEDISI 095 n THN III n SENIN 6 - 19 APRIL 2015

    PendiriBERLIN SIAHAAN

    Pemimpin RedaksiJENRI, SH

    nHARGA: @Rp 3.500,-Luar Jawa + Ongkos Kirim

    Informasi Aspirasi Rakyat E-mail: [email protected]

    Surat Kabar Umum

    METROPOLITAN POS, BekasiMenteri Kesehatan Nila F Moeloek layak di pecat Pres-iden Jokowidodo, pasalnya menteri tersebut tidak pernah blusukan ke lokasi desa desa atau Kabupaten -Kabupaten yang ada di Indonesia, apalagi di pedesaan.Seharusnya Menteri Kesehatan Nila F Moeloek harus blusukan ke desa desa untuk meninjau pelayan rumah sakit ataupun Puskesmas di desa desa, seperti, Kantor Puskesmas Jati Ranggon Bekasi seperti rumah hantu, pas-alnya Menterinya saja tidak blusukan ke Puskesmas di dae-rah Bekasi.Koalisi LSM Jakarta akan mendesak Presiden supaya mencopot Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Djuwita An-fasa Moeloek SPM (K), yang tidak mau blusukan ke desa desa. Pelayananpun tidak bagus, kasihan masyarakat yang berobat, akibat ketidak pedulian pemerintah pusat terha-dap masyarakat desa.

    METROPOLITAN POS, Jakarta, Sempat resah, pega-wai PHL Sudin Perta-manan Jakarta Pusat mengaku, sejak Januari hingga saat ini honor mereka sebesar Rp 1,5-1,8 juta per bulan yang dibayarkan, dan itu dibayar langsung bukan kami mengambil sendiri dari Bank. ATM kami semua di-pegang pejabat Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dan peja-batnya yang mengambil gaji kami dari Bank melalui ATM kami yang dipegang, dan kami menyerahkan PIN ATM nya cetus sumber yang tidak mau di sebut namanya. Adanya dugaan gaji Pekerja Harian Lepas (PHL) Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dipotong setiap gajian, dengan ATM nya di pegang pejabat Sudin Pertamanan Jakarta Pusat. Pegawai PHL menerima honor, langsung dibayar Sudin Pertamanan Jakarta Pusat dan dibuat satu rekening

    METROPOLITAN POS, Jakarta, Praktik percaloan di Satpas SIM Polda Metro Jaya belum bisa hilang, hal ini di-buktikan oleh salah seorang pemohon Surat Ijin Mengemudi, Amir Hamzah (27) cuma butuh satu jam membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) motor di Satuan Pelay-anan Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) Sub Direktorat (Sub-dit) Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya (PMJ), Senin (30/3/2015). Dia memakai jasa calo.Amir membayar calo Rp 800.000. Ke-

    mudian, dia hanya perlu ikut ujian teori dan tak perlu ikut ujian praktik. Dalam satu jam, SIM-nya sudah bisa dibawa pulang.Tadi saya dikawal calonya di dalam. Sakti juga. Mahal sih memang bayarnya.

    Bayar Rp 800.000,- Satu Jam JadiSatpas SIM Polda Metro Belum Lepas dari Calo

    Bersambung Hal 15........ Calo Satpas SIM

    Bersambung Hal 15........ Kantor Puskesmas

    Bersambung Hal 15........ Sudin Pertamanan

    Bersambung Hal 15........ PNS KorupsiBersambung Hal 15....... Rekomendasi KPK

    METROPOLITAN POS, Jakarta, Presiden Joko Widodo telah menyetujui penambahan dana untuk uang muka pembe-lian kendaraan bermotor bagi para pejabat negara. Jumlah penerima tunjangan pun tak tanggung-tanggung, mencapai ratusan orang. Siapa saja mereka?Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka bagi Pejabat Negara untuk Pembelian

    Kendaraan Perorangan, para penikmat fasilitas ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, hakim agung, ha-kim konstitusi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan, dan anggota Komisi Yudisial. Jika menghitung satu per satu jumlah anggota dari tiap-tiap lembaga itu, maka jumlahnya sangat besar.

    Kantor Puskesmas di Bekasi Seperti Rumah Hantu

    Koalisi LSM Akan Desak Presiden Copot MenkesNila F Moeloek

    Tahun 2015 Jumlah PHL 555 Orang

    Sudin Pertamanan danPemakaman JakpusBantah Potong Gaji

    METROPOLITAN POS, JakartaGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok me-nyatakan tidak memberikan bantuan hukum kepada pejabat lingkun-gan tempat kerjanya yang tersangkut masalah hukum. Terlebih bila terjerat perkara korupsi.Hal ini disampaikan Ahok terkait penetapan 2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan pengadaan alat Uninterruptible Pow-er Supply (UPS), Alex Usman dan Zaenal Soleman yang dilakukan Bareskrim Polri.Saya kira standar saja nanti ya. Saya nggak tahu kalau korupsi bisa apa nggak, yang kasus Pak (Udar) Pristono nggak boleh ternyata, nggak bisa katanya. Makanya saya harus tanya biro hukum. Kalau ko-rupsi dia mesti nyari (pengacara) sendiri, ujar Ahok di Balaikota DKI

    METROPOLITAN POS, JakartaPelaksana Tugas (Plt) Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki, membenarkan adanya rekomendasi yang dikeluarkan KPK terkait proyek payment gateway yang dipra-karsai mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana.Dalam rekomendasi itu, KPK meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) untuk berhati-hati karena proyek tersebut rent-an terjadi penyalahgunaan wewenang.Rekomendasinya, antara lain berbunyi, hati-hati, karena ini me-miliki peluang dan kerawanan untuk penyalahgunaan wewenang, kata Ruki, sapaan Taufiequrachman Ruki kepada wartawan di Jakar-ta, Selasa (31/3).Rekomendasi ini yang disebut sedang didalami Bareskrim Polri dalam mengusut kasus dugaan korupsi proyek payment gateway yang

    Ahok: PNS KorupsiCari Pengacara Sendiri

    Kasus Korupsi Payment Gateway

    Ruki: Rekomendasi dari KPK

    Themy Kenda Putra

    Kenaikan BBM Sarat KepentinganMETROPOLITAN POS, JakartaPemerintah resmi menaikan harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 500 yang ditetap-kan pada 28 Maret 2015 lalu. Hal ini dinilai pen-gamat Yusri, sebagai serat kepentingan. Sejatinya, proses penghitungan kenaikan harga BBM dapat disampaikan secara transparan kepada publik.Hal itu dimaksudkan untuk menghindari mark up, mulai dari biaya pembelian BBM dan minyak mentah, biaya angkutan dan penyimpanan mau-pun integrated supply chain (ISC) secara umum, termasuk pengaruh kurs.Jadi, semua menduga-duga ada kepentingan

    mafia migas (oknum pejabat dan pengusaha) di balik kenaikan BBM, juga tidak terlepas dari kurang-nya peran pemerintah dalam menjaga pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika. Walaupun semua mata uang negara lain juga melemah, tapi tidak selemah rupiah, katanya kepada Beritasatu.com.Padahal, menurut Yusri, harga BBM dan efisien-si penggunaannya dapat dilakukan lebih baik jika

    pemerintah memperhatikan tiga hal. Yakni, efisien-si kilang minyak PT Pertamina, efisiensi fungsi dis-tribusi dan pemasaran PT Pertamina, serta efisien-

    Pemerintah Setujui Permintaan Ketua DPR RI

    Komitmen Jokowi Dipertanyakan

    Bersambung Hal 15........ Komitmen Jokowi

    Bersambung Hal 15........ Kenaikan BBM