bab iii 69-95

39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Pengaruh metode Inkuiri Terbimbing terhadap prestasi belajar fisika. b. Pengaruh metode Inkuiri Bebas terhadap prestasi belajar fisika.. c. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif independent. d. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif dependent e. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir kognitif field dependent. f. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir kognitif field independent. g. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir kognitif field independent. 69

Upload: muhammad-soenarto

Post on 26-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III 69-95

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Pengaruh metode Inkuiri Terbimbing terhadap prestasi belajar fisika.

b. Pengaruh metode Inkuiri Bebas terhadap prestasi belajar fisika..

c. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif independent.

d. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif dependent

e. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir

kognitif field dependent.

f. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir

kognitif field independent.

g. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir

kognitif field independent.

h. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir

kognitif field dependent.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada:

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 29 Jakarta. Dengan

alamat Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

69

Page 2: BAB III 69-95

70

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei

pada siswa kelas X semester genap pada tahun pelajaran 2012 / 2013.

Tabel 3.1Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan judul

Pembuatan Proposal

Pembuatan Instrumen

Perijinan Penelitian

Penelitian lapangan

Pengolahan data

Penusunan Hasil Penelitian

Ujian

Jadwal Aktivitas Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi

Eksperimen28. Quasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan

eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan

penuh terhadap variable dan kondisi eksperimen. Didalam menjalankan

penelitian, peneliti menggunakan dua kelompok pengamatan. Kelompok

28 Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, fan R&D cet ke 10. Bandung; Alfabeta. Hlm 114

Page 3: BAB III 69-95

71

pertama adalah kelompok eksperimen I, yaitu kelas yang diberikan metode

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, dan kelompok kedua adalah kelas

eksperimen II, yaitu kelas yang diberikan metode Inkuiri Bebas.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 2x2.

Dipilihnya desain ini karena melibatkan dua variabel bebas dan variabel

atribut. Desain factorial dapat diartikan sebagai struktur penelitian di mana

dua variabel bebas atau lebih saling diperhadapkan untuk saling mengkaji

akibat-akibatnya yang mandiri dan yang interaktif terhadap satu variabel

terikat.

Penelitian ini mempunyai tiga variabel yang terdiri dari dua variabel

bebas yaitu pemberian model pembelajaran dan gaya kognitif siswa, serta

variabel terikat yaitu prestasi belajar fisika siswa. Variabel bebas terdiri dari

variabel aktif yaitu pemberian model pembelajaran, dan variabel atribut

yaitu gaya kognitif siswa FI dan FD. Struktur desain dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.2

Page 4: BAB III 69-95

72

Desain Penelitian Faktorial 2x2

Metode

Pembelajaran

Gaya Berfikir

Perlakuan

Inquiry

Terbimbing(A1)

Inquiry Bebas

(A2)Σb

G.K FI (B1) A1 B1 A2 B1

G.K FD (B2) A1 B2 A2 B2

Σk

Keterangan :

A1 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran

Inquiry Terbimbing

A2 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran

Inquiry Bebas

B1 = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FI

B2 = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FD

A1 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran

inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FI

A2 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran

inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FI

A1 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran

inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FD

A2 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran

inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FD

Page 5: BAB III 69-95

73

Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dangan instrumen soal

tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar fisika siswa dengan standar

kompetensi menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi.

D. Teknik Pengambilan sampel

Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel penelitian ini

adalah teknik Simple Random Sampling29. Teknik acak sederhana yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) pupolasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel dengan populasi sebagai berikut :

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.30

a. Populasi Target

Dalam penelitian ini populasi targetnya adalah seluruh siswa

SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester genap tahun

pelajaran 2012-2013.

b. Populasi Terjangkau

29 Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hlm 6330 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D cet ke-7 .Bandung:Alfabeta. Hlm.117

Page 6: BAB III 69-95

74

Dalam penelitian ini populasi terjangkaunya adalah seluruh

siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester

genap tahun pelajaran 2012-2013.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktersitik yang

dimiliki oleh populasi tersebut31. Sampel dipilih dari populasi

terjangkau sebanyak dua kelas.

Untuk lebih jelasnya penyebaran anggota sample dapat dilihat

table berikut :

Tabel 3.3

Sebaran jumlah Subjek Penelitian

Kelas Populasi

Terjangkau

Sampel Keterangan

Kelas X-2 40 Siswa 40 Siswa Kelas eksperimen I

(Inkuiri

Terbimbing)

Kelas X-3 40 siswa 40 Siswa Kelas Eksperimen

II (Inkuiri Bebas)

Jumlah 80 80

31 Sugiyono. Ibid. Hlm.117

Page 7: BAB III 69-95

75

a. Prosedur Pengambilan Sampel

Pengambilan sample digunakan teknik Random Sampling

yaitu seluruh inidividu yang menjasi anggota populasi memiliki

peluang yang sama dan bebas dipilih menjadi sampel. Teknik ini

dapat digunakan dengan ketentuan kedua kelas tersebut yang

mempunyai kondisi awal yang sama dengan cara mengadakan uji

kesamaan rata-rata nilai tes kedua kelas tersebut.

Sampel diambil sebanyak dua kelas yang berasal dari

populasi terjangkau yang mana kedua kelas tersebut mempunyai

kondisi awal yang relatif sama dan homogennya. Dari dua kelas

tersebut kemudian ditentukan secara acak untuk menentukan kelas

mana yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas Eksperimen

kontrol.

b. Ukuran Sampel

Ukuran seluruhnya berjumlah masing – masing kelas X

yaitu kelas X-2 sebanyak 40 siswa untuk kelas eksperimen dan

kelas X-3 sebanyak 40 siswa untuk kelas kontrol.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variable adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian32. Berhubung kategorisasi variable

32 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi 2010). Jakarta; Rineka Cipta. Hlm 161

Page 8: BAB III 69-95

76

penelitian, maka berikut ini disajikan contoh penjabaran variable dan

dilengkapi dengan cara memperoleh data, sebagai berikut :

Variabel (X) bebas : Pembelajaran metode Inkuiri dan Gaya

berfikir Kognitif

Variabel (Y) terikat : Prestasi belajar Fisika

2. Sumber Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta

atau angka33. Sumber data penelitian ini adalah sampel siswa SMA

Negeri 29 Jakarta yang terdiri dari :

Kelas eksperimen I : kelas X-3 dengan jumlah siswa 40 orang

Kelas eksperimen II : Kelas X-2 dengan jumlah siswa 40 orang

Data yang diambil berasal dari nilai hasil tes formatif (ulangan

harian siswa) pada pokok bahasan Listrik Dinamis kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi pelakuan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen test yang terdiri dari pretest dan posttest. Instrumen tes dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum diberi pelakuan

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

diberikann perlakuan.

33 Ibid. Hlm 161

Page 9: BAB III 69-95

77

b. Posttest adalah tes yang dilaksanakan setelah diberikan

perlakuan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa

setelah diberikan perlakuan.

1. Definisi Konseptual

Definisi konsep yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah :

a. Inkuiri adalah metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa

dimana siswa memperoleh informasi melalui observasi atau

eksperimen untuk memecahkan suatu masalah dengan kemampuan

berfikir logis, dan kritis.

b. Gaya berfikir kognitif adalah cara yang konsisten yang dilakukan

oleh seorang murid dalam menangkap informasi, cara mengingat

dan cara menyelesaikan soal.

c. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang pada saat atau periode tertentu setelah melakukan usaha-

usaha belajar. il belajar fisika adalah

2. Definisi Operasional

Data diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan

instrumen penelitian, yaitu seperangkan soal pretest dalam bentuk

pilihan ganda yang diambil sebelum mendapatkan perlakuan dan

posttest dalam bentuk uraian yang diambil setelah siswa mendapatkan

perlakuan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu berupa

uraian.

Page 10: BAB III 69-95

78

Tes yang digunakan tersebut disesuaikan berdasarkan taksonomi

Bloom dengan aspek hafalan (C1), aspek pemahaman (C2), aspek

penerapan (C3), dan aspek analisis (C4). Penyusunan soal disesuaikan

dengan materi yang diberikan. Dalam penelitian ini materi yang

dberikan adalah Listrik Dinamis. Jumlah total soal yang diberikan

kepada siswa dalam penelitian ini sebanyak 10 soal. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan dalam menyusun tes penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi soal untuk meteri yang diberikan berdasarkan

indikator pencapaian.

b. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi.

c. Melakukan uji coba soal dengan tujuan mengetahui validitas,

reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari soal tersebut.

d. Setelah melakukan uji validitas soal, reabilitas dan lain-lainnya,

kemudian soal tersebut dapat digunakan untuk melakukan pretest

dan posttest.

Teknik penilaian pada penelitian ini adalah menggunakan skala

100 (seratus). Untuk menghitung skor penilaian dilakukan dengan skala

skor 4 dan 5 (skore 0 untuk siswa yg tidak menjawab , 1-5 untuk siswa

yang menjawab

Page 11: BAB III 69-95

79

F. Proses Eksperimen dan Kontrol

1. Proses Perlakuan Eksperimen

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri

Terbimbing diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan

silabus dan rppyang talah disusun sebelumnya.

Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.

Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel.

Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.

Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik.

Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik.

Pertemuan 6 : Alat ukur listrik.

Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada

metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang disesuaikan dengan SK

dan KD yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan

kepada siswa disusun dengan urutan sebagai berikut :

a. Guru memberikan informasi yang akan dijadikan permasalahan yang

akan di selesaikan oleh siswa.

b. Guru membentuk kelompok diskusi.

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan

materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok.

d. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara

individu dengan bantuan kelompok.

Page 12: BAB III 69-95

80

e. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua

kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

f. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas.

Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan,

masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu

dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat

bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam penyelesaian soal.

Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar untuk diterima oleh siswa.

Namun upaya perbaikan terus dilakukan sampai akhir pertemuan.

2. Proses Perlakuan Kontrol

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri Bebas,

diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan silabus dan

rppyang talah disusun sebelumnya.

Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.

Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel.

Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.

Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik.

Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik.

Pertemuan 6 : Alat ukur listrik.

Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada

metode pembelajaran Inkuiri Bebas yang disesuaikan dengan SK dan KD

Page 13: BAB III 69-95

81

yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan kepada

siswa disusun dengan urutan sebagai berikut :

a. Guru Memberikan informasi yang akan di jadikan permasalahan

yang akan diselesaikan oleh siswa.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan

materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok.

c. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara

individu dengan bantuan kelompok.

d. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua

kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

e. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas.

Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan,

masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu

dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat

bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam mencari materi

yang akan mereka bahas. Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar

untuk diterima oleh siswa. Namun upaya perbaikan terus dilakukan

sampai akhir pertemuan.

G. Ujicoba Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian, instrumen

tersebut terlebih dahulu di uji coba, agar dapat mengetahui validitas dan

reabilitas. Sebelum digunakan pada sampel, instrumen tersebut diujikan

Page 14: BAB III 69-95

82

kepada siswa kelas X-1 SMA Negeri 29 Jakarta pada tahun pelajaran 2013-

2013. Adapun ujicoba instrumen sebagai berikut :

1. Validitas

Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu

pengukuran/diagnosis dengan arti atau tujuan criteria belajar atau

tingkah laku.34 Sebuah instrument dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi (valid), jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa

yang sebenarnya akan diukur. Untuk menguji validitas dari instrument

penelitian, peneliti menggunakan rumus Product Moment Correlation

(Metode Pearson). Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = indeks korelasi antara dua variable yang dikorelasikan

X = skor tiap items

Y = skor total items

N = jumlah responden uji coba.

Untuk menginterprestasikan nilai validitas tes yang diperoleh, kriteria

korelasi koefisien adalah sebagai berikut:

Tabel 3.334 Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta : Rieneka cipta. hlm 178

Page 15: BAB III 69-95

83

Interpretasi validitas35

Interval koefisien Kriteria validitas

0,00 – 0,20 Sangat rendah (hampir tidak ada korelasi)

0,20 – 0,40 Korelasi rendah

0,40 – 0,70 Korelasi cukup

0,70 – 0,90 Korelasi tinggi

0,90 – 1,00 Korelasi sangat tinggi

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrument

tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarah kepada responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu. Pengertian reliabilitas mengandung arti bahwa

instrument yang digunakan cukup baik, sehingga mampu mengungkap

data yang bias dipercaya. Jadi hal yang dapat dipercaya adalah

datanya, bukan semata-mata instrumennya. Karena intrntrumen yang

digunakan berupa uraian. Maka untuk menghitung reliabilitas

instrument ini, peneliti menggunakan rumus Alpha. Adapun rumusnya

sebagai berikut:

35

Page 16: BAB III 69-95

84

Keterangan:

R11 = reliabilitas instrumen

σb = jumlah varians butir.

σt = jumlah varians total.

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Untuk menghitung varians skor tiap butir soal dan variana total

digunakan rumus:

1) Menentukan varians tiap butir soal

Keterangan:

σb = jumlah varians butir.

X = skor butir soal

N = jumlah siswa

2) Menentukan varians total

σt = jumlah varians total.

Y = jumlah skor total.

N = jumlah siswa

Adapun tolok ukur untuk menginterprestasikan derajat

reliabilitas instrument yang diperoleh, adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB III 69-95

85

Tabel 3.4Interprestasi Reliabilitas.

Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas.

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

3. Taraf Kesukaran Soal

Taraf atau tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk

menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang

biasa dinyatakan dengan indeks.36 Untuk menghitung taraf kesukaran

soal dari suatu tes dipergunakan rumus sebagai berikut:

1) Menentukan nilai rata-rata tiap butior soal

2) Menghitung taraf kesukaran soal, dengan rumus

Keterangan:

TK = indeks taraf kesukaran yang dicari

Kriteria tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel

berikut:

36 Zainal arifin. Evaluasi Pembelajaran, hlm. 2007

Page 18: BAB III 69-95

86

Tabel 3.6Interprestasi Indeks Taraf Kesukaran Soal

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu soal adalah bagaimana kemampuan suatu

soal itu untuk membedakan siswa-siwa yang termasuk kelompok

pandai dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang.37 Dalam

menguji daya pembeda (DP) suatu soal, kita mengelompokkan hasil

tes tersebut menjadi tiga kelompok berdasarkan rangking dari

keseluruhan skor yang diperoleh.:

1) Kelompok pandai atau upper group (25% dari rangking bagian

atas).

2) Kelompok kurang atau low group (25% dari rangking bagian

bawah).

3) Kelompok sedang atau middle group (50% dari bagian tengah).

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya

pembeda suatu soal, adalah sebagai berikut: 38

37 Ngalim Purwanton. Prinsip-primsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Op Cit. hlm. 15538 Zainal Arifin. Op. Cit, hlm. 133

Page 19: BAB III 69-95

87

Keterangan:

DP = indeks PD atau daya pembeda yang dicari.

X KA = nilai rata-rata kelompok atas.

X KB = nilai rata-rata kelompok bawah.

Skor maks. = skor maksimum.

Nilai daya pembeda yang diperoleh, kemudian

diinterprestasikan pada kategori berikut ini:

Tabel 3.6Interprestasi Daya Pembeda Instrument Tes

Nilai DP Interprestasi

0,40 ke atas Sangat baik

0,30 – 0,39 Baik

0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu diperbaiki

0,19 ke bawah Kurang baik, soal harus dibuang

5. Analisis data penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah berupa

data mentah yang belum memiliki makna yang berarti. Agar data tersebut

lebih berarti dan memberikan gambaran tentang permasalahan yang

sedang diteliti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu. Data yang

diperoleh dari hasil penelitian sangat beragam, maka untuk mempermudah

menganalisisnya akan dikelompokkan berdasarkan variable instrument

penelitian yang digunakan. Adapun proses yang dilakukan oleh peneliti

untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

a. Analisis data hasil tes39

39 Sudjana. Sudjana. 2005. Metode Statika. Bandung: Tarsito. hlm 46-80

Page 20: BAB III 69-95

88

1) Memberikan skor hasil pretest dan post test

Sebelum melakukan analisis data, semua data hasil pretest dan post

test direkap dan diberikan skor atau penilaian.

2) Melakukan analisis statistic untuk menguji data hasil penelitian,

melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

b) Menetukan rentang skor (R) = Xt (skor tertinggi) – Xr (Skor

terendah)

c) Menentukan besarnya kelas interval (k) dengan menggunakan

rumus Strugess.

Keterangan:

k = banyaknya kelas yang dikehendaki atau dicari

1 = bilangan tetap

n = banyaknya skor (siswa yang diteliti)

d) Menentukan panjang interval kelas (p)

e) Membuat tabel distribusi frekuensi

Table 3.8Table Distribusi Frekuensi

Page 21: BAB III 69-95

89

No.Interval

kelasfi xi xi

2 fi . xi fi . xi 2

1 …….. …….. …….. …….. …….. ……..

2 …….. …….. …….. …….. …….. ……..

Jumlah …….. …….. …….. …….. ……..

f) Menentukan frekuensi relative dan membuat tabel frekuensi

komulatif dengan rumus :

(1).Frekuensi Relatif

Keterangan :

fr = Frekuensi relatif

f = Frekuensi absolut.

H. Teknik Analisis data

1. Uji Persyaratan Analisis Statistik

Dalam pengolahan data hasil penelitian ini, peneliti

menggunakan rumus statistika. Langkah-langkah yang digunakan untuk

mengolah data hasil penelitian ini sebagai berikut :

a. Membuat daftar distribusi frekuensi40

1) Menghitung rentang data (R)

R = Data terbesar – Data terkecil

40 Sudjana. 2005. Metoda Statistika (edisi 6). Bandung; Tarsito. Hlm 47

Page 22: BAB III 69-95

90

2) Menentukan banyak kelas interval (K)

K = 1 + 3,3 log n

Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan

bilangan bulat.

3) Menentukan panjang kelas interval (P)

Harga P diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang

digumakan. Jia data berbentuk satuan, ambil harga p teliti

sampai satuan. Untuk data satu desimal, p ini juga diambil

hingga satu desimal, dan begitu seterusnya.

4) Menentukan ujung bawah kelas interval pertama

Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau

nilai data yang lebih kecil dati data terkecil tetapi selisihnya

harus kurang dari data panjang kelas yang telah ditentukan.

Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-

harga yang telah dihitung.

2. Uji Normalitas data

Menurut sudjana uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui

distribusi sampel yang normal, perhitungan uji normalitas dilakukan

melalui uji Chi Kuadrat dengan taraf signifikan α = 0,05. Langkah-

langkahnya sebagai berikut41:

1) Hipotesis Statistik Normalitas :

41 Ibid. Hlm 466

Page 23: BAB III 69-95

91

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

2) Menentukan harga X20

Untuk pengujiaan H0 tersebut dilakukan dengan prosedur-

prosedur sebagai berikut.

a) Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn

dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Zi : bilangan baku

: Rata – rata

S : Simpangan baku

b) Untuk tiap – tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar

distribusi kurva normal, kemudian hitung peluang Fi(Zi) =

P(Z≤Zi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi),

maka :

d) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga

mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga

Page 24: BAB III 69-95

92

mutlak selisih tersebut harga mutlak inilah yang disebut

X2hitung (Xo) kemudian dibandingkan dengan X2 tabel

3) Menentukan harga L-tabel

Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji chi, nilai tabel pada taraf

signifikansi 0,05.

4) Kriteria pengujian :

Terima Ho jika Xo < Ltabel, maka data berdistribusi normal.

Tolak Ho jika Xo >L tabel , makadata berdistribusi tidak normal.

3. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas butir soal dilakukan dengan tujuan untuk

melihat sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis

yang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.

Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data pada penelitian ini

menggunakan uji Bartlett. Adapun proses pengujian dan rumus yang

digunakan dalam uji homogenitas varians kelompok data adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan varians dari setiap kelompok sampel

b. Menghitung varians gabungan, dengan rumus:

c. Menghitung nilai B, dengan rumus:

d. Menghitung harga Chi-Kuadrat, dengan rumus:

Page 25: BAB III 69-95

93

Dengan kriteria pengujian:

jika , maka tolak Ho (tidak homogen)

jika , maka terima Ho (homogen)

I. Uji Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Statistik

a.

b.

c.

d.

Keterangan :

μ11 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan

menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan gaya berfikir

kognitif independent( kelas eksperimen )

μ12 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan

menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dengan gaya

berfikir kogniif dependent

μ21 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan

menggunakan metode Inkuiri Bebas dan gaya berfikir

kognitif independent( kelas Kontrol )

Page 26: BAB III 69-95

94

μ22 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan

menggunakan metode Inkuiri Bebas dengan gaya berfikir

kogniif dependent

H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh metode inkuiri dengan

gaya berfikir kognitif

H1 : Hipotesis tandingan (hipotesis kerja), terdapat pengaruh

metode inkuiri dengan gaya berfikir kognitif..

2. Pengujian Hipotesis

Analisis data dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh prestasi belajar siswa yang dengan metode Inkuiri dan gaya

berfikir kognitif.dilakukan dengan menggunakan uji anava 2x2 yang

kemudian dengan uji tukey.

Pengambilan keputusan

a) Kriterian keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan

antara Fhitung dan Ftabel.

Jika : Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima

Nilai FAKhitung dari tabel F sebesar = 6,43

Nilai Ftabel = 2,52

Membandingkan Ftabel dan Fhitung

Ternyata: 6,43>2,52, maka Ho ditolak

Keputusannya: Terdapat Pengaruh yang signifikan dengan

menggunakan metode inkuiri dan gaya berfikir kognitif

independent terhadap prestasi belajar siswa.