bab iii 69-95
DESCRIPTION
babTRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Pengaruh metode Inkuiri Terbimbing terhadap prestasi belajar fisika.
b. Pengaruh metode Inkuiri Bebas terhadap prestasi belajar fisika..
c. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif independent.
d. Pengaruh penggunaan gaya befikir kognitif dependent
e. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir
kognitif field dependent.
f. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan gaya berfikir
kognitif field independent.
g. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir
kognitif field independent.
h. Pengaruh penggunaan metode inkuiri bebas terhadap gaya berfikir
kognitif field dependent.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 29 Jakarta. Dengan
alamat Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
69
70
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei
pada siswa kelas X semester genap pada tahun pelajaran 2012 / 2013.
Tabel 3.1Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Pembuatan Proposal
Pembuatan Instrumen
Perijinan Penelitian
Penelitian lapangan
Pengolahan data
Penusunan Hasil Penelitian
Ujian
Jadwal Aktivitas Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi
Eksperimen28. Quasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan
eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan
penuh terhadap variable dan kondisi eksperimen. Didalam menjalankan
penelitian, peneliti menggunakan dua kelompok pengamatan. Kelompok
28 Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, fan R&D cet ke 10. Bandung; Alfabeta. Hlm 114
71
pertama adalah kelompok eksperimen I, yaitu kelas yang diberikan metode
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, dan kelompok kedua adalah kelas
eksperimen II, yaitu kelas yang diberikan metode Inkuiri Bebas.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 2x2.
Dipilihnya desain ini karena melibatkan dua variabel bebas dan variabel
atribut. Desain factorial dapat diartikan sebagai struktur penelitian di mana
dua variabel bebas atau lebih saling diperhadapkan untuk saling mengkaji
akibat-akibatnya yang mandiri dan yang interaktif terhadap satu variabel
terikat.
Penelitian ini mempunyai tiga variabel yang terdiri dari dua variabel
bebas yaitu pemberian model pembelajaran dan gaya kognitif siswa, serta
variabel terikat yaitu prestasi belajar fisika siswa. Variabel bebas terdiri dari
variabel aktif yaitu pemberian model pembelajaran, dan variabel atribut
yaitu gaya kognitif siswa FI dan FD. Struktur desain dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.2
72
Desain Penelitian Faktorial 2x2
Metode
Pembelajaran
Gaya Berfikir
Perlakuan
Inquiry
Terbimbing(A1)
Inquiry Bebas
(A2)Σb
G.K FI (B1) A1 B1 A2 B1
G.K FD (B2) A1 B2 A2 B2
Σk
Keterangan :
A1 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran
Inquiry Terbimbing
A2 = kelompok siswa yang diberi model pembelajaran
Inquiry Bebas
B1 = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FI
B2 = kelompok siswa yang diberi gaya kognitif tipe FD
A1 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran
inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FI
A2 B1 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran
inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FI
A1 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran
inquiry terbimbing dan gaya kognitif tipe FD
A2 B2 = Prestasi belajar fisika yang diberi model pembelajaran
inquiry bebas dan gaya kognitif tipe FD
73
Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dangan instrumen soal
tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar fisika siswa dengan standar
kompetensi menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi.
D. Teknik Pengambilan sampel
Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel penelitian ini
adalah teknik Simple Random Sampling29. Teknik acak sederhana yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) pupolasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel dengan populasi sebagai berikut :
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.30
a. Populasi Target
Dalam penelitian ini populasi targetnya adalah seluruh siswa
SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester genap tahun
pelajaran 2012-2013.
b. Populasi Terjangkau
29 Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hlm 6330 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D cet ke-7 .Bandung:Alfabeta. Hlm.117
74
Dalam penelitian ini populasi terjangkaunya adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta yang terdaftar pada semester
genap tahun pelajaran 2012-2013.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktersitik yang
dimiliki oleh populasi tersebut31. Sampel dipilih dari populasi
terjangkau sebanyak dua kelas.
Untuk lebih jelasnya penyebaran anggota sample dapat dilihat
table berikut :
Tabel 3.3
Sebaran jumlah Subjek Penelitian
Kelas Populasi
Terjangkau
Sampel Keterangan
Kelas X-2 40 Siswa 40 Siswa Kelas eksperimen I
(Inkuiri
Terbimbing)
Kelas X-3 40 siswa 40 Siswa Kelas Eksperimen
II (Inkuiri Bebas)
Jumlah 80 80
31 Sugiyono. Ibid. Hlm.117
75
a. Prosedur Pengambilan Sampel
Pengambilan sample digunakan teknik Random Sampling
yaitu seluruh inidividu yang menjasi anggota populasi memiliki
peluang yang sama dan bebas dipilih menjadi sampel. Teknik ini
dapat digunakan dengan ketentuan kedua kelas tersebut yang
mempunyai kondisi awal yang sama dengan cara mengadakan uji
kesamaan rata-rata nilai tes kedua kelas tersebut.
Sampel diambil sebanyak dua kelas yang berasal dari
populasi terjangkau yang mana kedua kelas tersebut mempunyai
kondisi awal yang relatif sama dan homogennya. Dari dua kelas
tersebut kemudian ditentukan secara acak untuk menentukan kelas
mana yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas Eksperimen
kontrol.
b. Ukuran Sampel
Ukuran seluruhnya berjumlah masing – masing kelas X
yaitu kelas X-2 sebanyak 40 siswa untuk kelas eksperimen dan
kelas X-3 sebanyak 40 siswa untuk kelas kontrol.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variable adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian32. Berhubung kategorisasi variable
32 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi 2010). Jakarta; Rineka Cipta. Hlm 161
76
penelitian, maka berikut ini disajikan contoh penjabaran variable dan
dilengkapi dengan cara memperoleh data, sebagai berikut :
Variabel (X) bebas : Pembelajaran metode Inkuiri dan Gaya
berfikir Kognitif
Variabel (Y) terikat : Prestasi belajar Fisika
2. Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta
atau angka33. Sumber data penelitian ini adalah sampel siswa SMA
Negeri 29 Jakarta yang terdiri dari :
Kelas eksperimen I : kelas X-3 dengan jumlah siswa 40 orang
Kelas eksperimen II : Kelas X-2 dengan jumlah siswa 40 orang
Data yang diambil berasal dari nilai hasil tes formatif (ulangan
harian siswa) pada pokok bahasan Listrik Dinamis kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah diberi pelakuan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen test yang terdiri dari pretest dan posttest. Instrumen tes dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum diberi pelakuan
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
diberikann perlakuan.
33 Ibid. Hlm 161
77
b. Posttest adalah tes yang dilaksanakan setelah diberikan
perlakuan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa
setelah diberikan perlakuan.
1. Definisi Konseptual
Definisi konsep yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah :
a. Inkuiri adalah metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa
dimana siswa memperoleh informasi melalui observasi atau
eksperimen untuk memecahkan suatu masalah dengan kemampuan
berfikir logis, dan kritis.
b. Gaya berfikir kognitif adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh seorang murid dalam menangkap informasi, cara mengingat
dan cara menyelesaikan soal.
c. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang pada saat atau periode tertentu setelah melakukan usaha-
usaha belajar. il belajar fisika adalah
2. Definisi Operasional
Data diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan
instrumen penelitian, yaitu seperangkan soal pretest dalam bentuk
pilihan ganda yang diambil sebelum mendapatkan perlakuan dan
posttest dalam bentuk uraian yang diambil setelah siswa mendapatkan
perlakuan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu berupa
uraian.
78
Tes yang digunakan tersebut disesuaikan berdasarkan taksonomi
Bloom dengan aspek hafalan (C1), aspek pemahaman (C2), aspek
penerapan (C3), dan aspek analisis (C4). Penyusunan soal disesuaikan
dengan materi yang diberikan. Dalam penelitian ini materi yang
dberikan adalah Listrik Dinamis. Jumlah total soal yang diberikan
kepada siswa dalam penelitian ini sebanyak 10 soal. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan dalam menyusun tes penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi soal untuk meteri yang diberikan berdasarkan
indikator pencapaian.
b. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi.
c. Melakukan uji coba soal dengan tujuan mengetahui validitas,
reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari soal tersebut.
d. Setelah melakukan uji validitas soal, reabilitas dan lain-lainnya,
kemudian soal tersebut dapat digunakan untuk melakukan pretest
dan posttest.
Teknik penilaian pada penelitian ini adalah menggunakan skala
100 (seratus). Untuk menghitung skor penilaian dilakukan dengan skala
skor 4 dan 5 (skore 0 untuk siswa yg tidak menjawab , 1-5 untuk siswa
yang menjawab
79
F. Proses Eksperimen dan Kontrol
1. Proses Perlakuan Eksperimen
Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri
Terbimbing diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan
silabus dan rppyang talah disusun sebelumnya.
Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.
Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel.
Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.
Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik.
Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik.
Pertemuan 6 : Alat ukur listrik.
Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada
metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang disesuaikan dengan SK
dan KD yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan
kepada siswa disusun dengan urutan sebagai berikut :
a. Guru memberikan informasi yang akan dijadikan permasalahan yang
akan di selesaikan oleh siswa.
b. Guru membentuk kelompok diskusi.
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok.
d. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara
individu dengan bantuan kelompok.
80
e. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua
kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
f. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas.
Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan,
masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu
dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat
bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam penyelesaian soal.
Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar untuk diterima oleh siswa.
Namun upaya perbaikan terus dilakukan sampai akhir pertemuan.
2. Proses Perlakuan Kontrol
Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri Bebas,
diberikan sebanyak 6 kali pertemuan berdasarkan dengan silabus dan
rppyang talah disusun sebelumnya.
Pertemuan 1 : Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.
Pertemuan 2 : Hambatan seri dan paralel.
Pertemuan 3 : Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.
Pertemuan 4 : Penggunaan arus searah dan arus bolak-balik.
Pertemuan 5 : Energi dan daya listrik.
Pertemuan 6 : Alat ukur listrik.
Rpp disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada
metode pembelajaran Inkuiri Bebas yang disesuaikan dengan SK dan KD
81
yang tetapkan kurikulum. Adapun perlakuan yang diberikan kepada
siswa disusun dengan urutan sebagai berikut :
a. Guru Memberikan informasi yang akan di jadikan permasalahan
yang akan diselesaikan oleh siswa.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
materi yang telah dijelaskan sebelumnya secara berkelompok.
c. Guru memberikan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara
individu dengan bantuan kelompok.
d. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal, ketua
kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya serta
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
e. Guru memberikan penguatan apabila ada siswa yang belum tuntas.
Dalam proses perlakuan yang berlangsung selama 6 pertemuan,
masih terdapat beberapa kekurangan pada awal-awal pertemuan baik itu
dari siswa maupun guru sebagai fasilitator. Siswa masih sangat
bergantung kepada teman dalam kelompoknya dalam mencari materi
yang akan mereka bahas. Selain itu, penejalasan guru yang masih sukar
untuk diterima oleh siswa. Namun upaya perbaikan terus dilakukan
sampai akhir pertemuan.
G. Ujicoba Instrumen Penelitian
Sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian, instrumen
tersebut terlebih dahulu di uji coba, agar dapat mengetahui validitas dan
reabilitas. Sebelum digunakan pada sampel, instrumen tersebut diujikan
82
kepada siswa kelas X-1 SMA Negeri 29 Jakarta pada tahun pelajaran 2013-
2013. Adapun ujicoba instrumen sebagai berikut :
1. Validitas
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu
pengukuran/diagnosis dengan arti atau tujuan criteria belajar atau
tingkah laku.34 Sebuah instrument dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi (valid), jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa
yang sebenarnya akan diukur. Untuk menguji validitas dari instrument
penelitian, peneliti menggunakan rumus Product Moment Correlation
(Metode Pearson). Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = indeks korelasi antara dua variable yang dikorelasikan
X = skor tiap items
Y = skor total items
N = jumlah responden uji coba.
Untuk menginterprestasikan nilai validitas tes yang diperoleh, kriteria
korelasi koefisien adalah sebagai berikut:
Tabel 3.334 Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta : Rieneka cipta. hlm 178
83
Interpretasi validitas35
Interval koefisien Kriteria validitas
0,00 – 0,20 Sangat rendah (hampir tidak ada korelasi)
0,20 – 0,40 Korelasi rendah
0,40 – 0,70 Korelasi cukup
0,70 – 0,90 Korelasi tinggi
0,90 – 1,00 Korelasi sangat tinggi
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrument
tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarah kepada responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu. Pengertian reliabilitas mengandung arti bahwa
instrument yang digunakan cukup baik, sehingga mampu mengungkap
data yang bias dipercaya. Jadi hal yang dapat dipercaya adalah
datanya, bukan semata-mata instrumennya. Karena intrntrumen yang
digunakan berupa uraian. Maka untuk menghitung reliabilitas
instrument ini, peneliti menggunakan rumus Alpha. Adapun rumusnya
sebagai berikut:
35
84
Keterangan:
R11 = reliabilitas instrumen
σb = jumlah varians butir.
σt = jumlah varians total.
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Untuk menghitung varians skor tiap butir soal dan variana total
digunakan rumus:
1) Menentukan varians tiap butir soal
Keterangan:
σb = jumlah varians butir.
X = skor butir soal
N = jumlah siswa
2) Menentukan varians total
σt = jumlah varians total.
Y = jumlah skor total.
N = jumlah siswa
Adapun tolok ukur untuk menginterprestasikan derajat
reliabilitas instrument yang diperoleh, adalah sebagai berikut:
85
Tabel 3.4Interprestasi Reliabilitas.
Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas.
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah
3. Taraf Kesukaran Soal
Taraf atau tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk
menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasa dinyatakan dengan indeks.36 Untuk menghitung taraf kesukaran
soal dari suatu tes dipergunakan rumus sebagai berikut:
1) Menentukan nilai rata-rata tiap butior soal
2) Menghitung taraf kesukaran soal, dengan rumus
Keterangan:
TK = indeks taraf kesukaran yang dicari
Kriteria tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel
berikut:
36 Zainal arifin. Evaluasi Pembelajaran, hlm. 2007
86
Tabel 3.6Interprestasi Indeks Taraf Kesukaran Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu soal adalah bagaimana kemampuan suatu
soal itu untuk membedakan siswa-siwa yang termasuk kelompok
pandai dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang.37 Dalam
menguji daya pembeda (DP) suatu soal, kita mengelompokkan hasil
tes tersebut menjadi tiga kelompok berdasarkan rangking dari
keseluruhan skor yang diperoleh.:
1) Kelompok pandai atau upper group (25% dari rangking bagian
atas).
2) Kelompok kurang atau low group (25% dari rangking bagian
bawah).
3) Kelompok sedang atau middle group (50% dari bagian tengah).
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya
pembeda suatu soal, adalah sebagai berikut: 38
37 Ngalim Purwanton. Prinsip-primsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Op Cit. hlm. 15538 Zainal Arifin. Op. Cit, hlm. 133
87
Keterangan:
DP = indeks PD atau daya pembeda yang dicari.
X KA = nilai rata-rata kelompok atas.
X KB = nilai rata-rata kelompok bawah.
Skor maks. = skor maksimum.
Nilai daya pembeda yang diperoleh, kemudian
diinterprestasikan pada kategori berikut ini:
Tabel 3.6Interprestasi Daya Pembeda Instrument Tes
Nilai DP Interprestasi
0,40 ke atas Sangat baik
0,30 – 0,39 Baik
0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu diperbaiki
0,19 ke bawah Kurang baik, soal harus dibuang
5. Analisis data penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah berupa
data mentah yang belum memiliki makna yang berarti. Agar data tersebut
lebih berarti dan memberikan gambaran tentang permasalahan yang
sedang diteliti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian sangat beragam, maka untuk mempermudah
menganalisisnya akan dikelompokkan berdasarkan variable instrument
penelitian yang digunakan. Adapun proses yang dilakukan oleh peneliti
untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Analisis data hasil tes39
39 Sudjana. Sudjana. 2005. Metode Statika. Bandung: Tarsito. hlm 46-80
88
1) Memberikan skor hasil pretest dan post test
Sebelum melakukan analisis data, semua data hasil pretest dan post
test direkap dan diberikan skor atau penilaian.
2) Melakukan analisis statistic untuk menguji data hasil penelitian,
melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah
b) Menetukan rentang skor (R) = Xt (skor tertinggi) – Xr (Skor
terendah)
c) Menentukan besarnya kelas interval (k) dengan menggunakan
rumus Strugess.
Keterangan:
k = banyaknya kelas yang dikehendaki atau dicari
1 = bilangan tetap
n = banyaknya skor (siswa yang diteliti)
d) Menentukan panjang interval kelas (p)
e) Membuat tabel distribusi frekuensi
Table 3.8Table Distribusi Frekuensi
89
No.Interval
kelasfi xi xi
2 fi . xi fi . xi 2
1 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
2 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
Jumlah …….. …….. …….. …….. ……..
f) Menentukan frekuensi relative dan membuat tabel frekuensi
komulatif dengan rumus :
(1).Frekuensi Relatif
Keterangan :
fr = Frekuensi relatif
f = Frekuensi absolut.
H. Teknik Analisis data
1. Uji Persyaratan Analisis Statistik
Dalam pengolahan data hasil penelitian ini, peneliti
menggunakan rumus statistika. Langkah-langkah yang digunakan untuk
mengolah data hasil penelitian ini sebagai berikut :
a. Membuat daftar distribusi frekuensi40
1) Menghitung rentang data (R)
R = Data terbesar – Data terkecil
40 Sudjana. 2005. Metoda Statistika (edisi 6). Bandung; Tarsito. Hlm 47
90
2) Menentukan banyak kelas interval (K)
K = 1 + 3,3 log n
Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan
bilangan bulat.
3) Menentukan panjang kelas interval (P)
Harga P diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang
digumakan. Jia data berbentuk satuan, ambil harga p teliti
sampai satuan. Untuk data satu desimal, p ini juga diambil
hingga satu desimal, dan begitu seterusnya.
4) Menentukan ujung bawah kelas interval pertama
Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau
nilai data yang lebih kecil dati data terkecil tetapi selisihnya
harus kurang dari data panjang kelas yang telah ditentukan.
Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-
harga yang telah dihitung.
2. Uji Normalitas data
Menurut sudjana uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui
distribusi sampel yang normal, perhitungan uji normalitas dilakukan
melalui uji Chi Kuadrat dengan taraf signifikan α = 0,05. Langkah-
langkahnya sebagai berikut41:
1) Hipotesis Statistik Normalitas :
41 Ibid. Hlm 466
91
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
2) Menentukan harga X20
Untuk pengujiaan H0 tersebut dilakukan dengan prosedur-
prosedur sebagai berikut.
a) Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn
dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
Zi : bilangan baku
: Rata – rata
S : Simpangan baku
b) Untuk tiap – tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar
distribusi kurva normal, kemudian hitung peluang Fi(Zi) =
P(Z≤Zi)
c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn yang lebih kecil
atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi),
maka :
d) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga
mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga
92
mutlak selisih tersebut harga mutlak inilah yang disebut
X2hitung (Xo) kemudian dibandingkan dengan X2 tabel
3) Menentukan harga L-tabel
Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji chi, nilai tabel pada taraf
signifikansi 0,05.
4) Kriteria pengujian :
Terima Ho jika Xo < Ltabel, maka data berdistribusi normal.
Tolak Ho jika Xo >L tabel , makadata berdistribusi tidak normal.
3. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
melihat sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis
yang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data pada penelitian ini
menggunakan uji Bartlett. Adapun proses pengujian dan rumus yang
digunakan dalam uji homogenitas varians kelompok data adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan varians dari setiap kelompok sampel
b. Menghitung varians gabungan, dengan rumus:
c. Menghitung nilai B, dengan rumus:
d. Menghitung harga Chi-Kuadrat, dengan rumus:
93
Dengan kriteria pengujian:
jika , maka tolak Ho (tidak homogen)
jika , maka terima Ho (homogen)
I. Uji Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Statistik
a.
b.
c.
d.
Keterangan :
μ11 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan
menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan gaya berfikir
kognitif independent( kelas eksperimen )
μ12 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan
menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dengan gaya
berfikir kogniif dependent
μ21 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan
menggunakan metode Inkuiri Bebas dan gaya berfikir
kognitif independent( kelas Kontrol )
94
μ22 : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan
menggunakan metode Inkuiri Bebas dengan gaya berfikir
kogniif dependent
H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh metode inkuiri dengan
gaya berfikir kognitif
H1 : Hipotesis tandingan (hipotesis kerja), terdapat pengaruh
metode inkuiri dengan gaya berfikir kognitif..
2. Pengujian Hipotesis
Analisis data dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh prestasi belajar siswa yang dengan metode Inkuiri dan gaya
berfikir kognitif.dilakukan dengan menggunakan uji anava 2x2 yang
kemudian dengan uji tukey.
Pengambilan keputusan
a) Kriterian keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan
antara Fhitung dan Ftabel.
Jika : Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Nilai FAKhitung dari tabel F sebesar = 6,43
Nilai Ftabel = 2,52
Membandingkan Ftabel dan Fhitung
Ternyata: 6,43>2,52, maka Ho ditolak
Keputusannya: Terdapat Pengaruh yang signifikan dengan
menggunakan metode inkuiri dan gaya berfikir kognitif
independent terhadap prestasi belajar siswa.