metodologi penelitian - surya university slide - tuk mahasiswa ----

METODOLOGI PENELITIAN

KKNI

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

• KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia.

PERMENDIKBUD No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4)

Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

Human Computer Interaction (Informatika)

Permendikbud No 49 tahun 2014 Pasal 17 ayat 2, mahasiswa wajib menempuh beban belajar paling sedikit 144 SKS

SISTEM PENILAIAN*

NILAI BOBOT KETERANGAN

KEHADIRAN 10% Mengisi Daftar Hadir

TUGAS INDIVIDU 30% +Proposal Penelitian, 1.5 spasi, fonts 12, Times New Roman

UTS 30%

UAS 30%

TOTAL 100%

:

: :

:

:

KRITERIA NILAI

NILAI GRADE BOBOT NILAI GRADE BOBOT

86 – 100 A 4,0 56,00 – 63,49 C 2,0

78,50 – 85,99 AB 3,5 48,50 – 55,99 CD 1,5

71,00 – 78,49 B 3,0 41,00 – 48,49 D 1,0

63,50 – 70,99 BC 2,5 0 – 40,99 E 0

* Bisa berubah menyesuaikan dengan kebijakan kampus masing-masing.

MATERI METODOLOGI PENELITIAN

1) Keterampilan Dasar Yang Diperlukan Untuk Melakukan Penelitian

2) Tahapan-tahapan Penelitian 3) Studi Pustaka 4) Memformulasikan Permasalahan Penelitian 5) Mengidentifikasi Variabel Penelitian 6) Menyusun Hipotesa 7) Mendisain Penelitian 8) Menentukan Metode Pengumpulan Data 9) Memastikan Keabsahan Dan Keterpercayaan Instrumen

Penelitian 10) Menentukan Sampel 11) Menulis Proposal Penelitian

ATURAN MAIN KETIDAKHADIRAN

• Total pertemuan dalam satu semester adalah 13 pertemuan. Mahasiswa diperkenankan 2 kali alfa. Lebih dari 2 kali alfa, mahasiswa akan dikenakan tilang absen. Bagi mahasiswa yang terkena tilang absen tidak diperkenankan mengikuti UAS dan nilai UAS tidak diproses.

Mahasiswa diperkenankan ijin dengan alasan sakit, kegiatan kampus & institusi lain, & keluarga terdekat meninggal dan dapat melampirkan bukti ijin.

(BAA Surya University)

REFERENSI

Creswell, John W. (2014). Research design : qualitative, quantitative, and mixed methods approaches 4th edition. USA : SAGE Publications, Inc.

Dawson, Catherine, Dr. (2002). Practical research methods : a user-friendly guide to mastering research techniques and projects. United Kingdom : How To Books Ltd.

Griffee, Dale T. (2012). An introduction to second language research methods : design and data. USA : TESL-EJ Publications.

Hasibuan, Zainal A., Ph.D (2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik dan Aplikasi. Depok : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.

REFERENSI ...

Kothari, C.R. (2004). Research Methodology : Methods and Techniques. New Delhi : New Age International (P) Ltd. , Publishers.

Kumar, Ranjit (2011). Research Methodology : a step by step guide for beginners (3rd Edition). SAGE Publications Ltd.

Neville, Colin (2007). An Introduction To Research & Research Methods. University of Bradford : Effective Learning Service.

Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

KONSEP DASAR


rintorainbarrynainggolan.simplesite.com

DEFINISI

• Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

• Penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

• Metode Penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan.

• Metodologi adalah ilmu tentang metode; uraian tentang metode.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia (KBBI)


Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang metode atau cara

penelitian dilakukan.

MANFAAT PENGGUNAAN

METODOLOGI

1) Metodologi membuat kita lebih paham, lebih bertanggung jawab, lebih comfortable, dan lebih responsible.

2) Metodologi membuat kita lebih knowladgetable (berpengetahuan) dan lebih berguna dalam beragumen karena selalu berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan pada instuisi-instuisi maupun bisikan-bisikan.

3) Dengan menggunakan metodologi kita bisa memaparkan lebih banyak lagi gambaran berupa saran, ide maupun masukan-masukan yang bisa di-elaborate/diurai dan dipondasikan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk memunculkan ide-ide baru. menurut Zainal A. Hasibuan, Ph.D

APA ITU PENELITIAN?

Penelitian dilakukan karena ada masalah penelitian, dimana masalah penelitian sendiri muncul karena ada latar belakang masalah.

Penelitian dilakukan secara terencana, sistematis, berulang-ulang dan terukur.

Penelitian harus memiliki orisinalitas (originality) dan kebaruan (novelty), serta menghasilkan kontribusi yang orisinil pada pengetahuan dalam bentuk menemukan dan merevisi fakta, teori dan aplikasi.

questioning :

Metode 5W+1H ini disebut juga dengan Metode Kipling karena istilah 5W+1H ini pada awalnya adalah diambil dari Puisi Rudyard Kipling pada tahun 1902 yang isinya sebagai berikut : I have six faithful serving men They taught me all I knew Their names are What and Where and When and Why and How and Who

MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN

MENJAWAB PERTANYAAN 5W + 1H :

"The important thing is

not to stop questioning.

Curiosity has its

own reason for

existing.“

" Yang penting adalah untuk tidak berhenti BERTANYA. KEINGINTAHUAN memiliki alasan sendiri untuk ada. "

(1879 – 1955)

TUJUAN PENELITIAN (Collis & Hussey, 2003)

• Meninjau atau mengumpulkan dan menjadikan satu pengetahuan yang ada.

• Menyelidiki situasi atau masalah.

• Memberikan solusi untuk masalah.

• Menjelajahi dan menganalisis isu-isu yang lebih umum.

• Membangun atau membuat prosedur dan sistem yang baru.

• Menjelaskan fenomena baru.

• Menghasilkan pengetahuan baru.

• atau kombinasi dari tujuan di atas.

Problems

1) Produk atau inovasi yang dapat langsung dipakai oleh industri (bukan hanya sebatas prototipe).

2) Hak Paten

Hak Paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau perusahaan atas permohonannya untuk menikmati sendiri temuannya serta perlindungan terhadap kemungkinan peniruan oleh pihak lain atas ciptaan atau temuannya itu.

3) Publikasi di jurnal internasional.

PENELITIAN

MOTIVASI DALAM

MELAKUKAN PENELITIAN

Mencari JAWABAN atau solusi dari MASALAH yang ada di lingkungan, organisasi dan negara.

Karena adanya dorongan rasa INGIN TAHU mengenai sesuatu hal yang sedang terjadi di lingkungan sekitar.

Menciptakan INOVASI.

Keinginan untuk mendapatkan gelar/PRESTISE dari penelitian beserta manfaat konsekuensialnya.

Prestise adalah wibawa (perbawa) yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang. kbbi.web.id

Inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). kbbi.web.id

TAHAPAN PENELITIAN

1) Identifikasi Masalah identification of problems

2) Perumusan Masalah & Hypothesis

3) Penelusuran/Tinjauan Pustaka review the related literatures

4) Rancangan/Desain Penelitian research design

5) Pengumpulan Data collecting data

6) Pengolahan/Analisis Data processing data

7) Penyimpulan/Hasil Penelitian conclusion

TUGAS 1

Cari satu masalah yang ada di sekitarmu yang kamu ingin angkat untuk tugas makalah proposal penelitianmu dan solusi original untuk menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan komputer (tools, software, aplikasi atau teknologi informasi) sesuai prodi HCI.

Minggu depan dikumpulkan ke : [email protected]

File dalam bentuk PDF (sertakan Nama dan NIM), dan nama_file :

Tugas 1 Metodologi Penelitian – Nama & NIM

DEFINISI MASALAH

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan.

http://kbbi.web.id/

Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah dan masalah penelitian muncul karena ada latar belakang masalah.

Oleh karena itu, menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah. John W. Best and James V. Khan (2006) mengatakan, “one of the most difficult phase the research is the choice of a suitable problem” (salah satu fase penelitian yang paling sulit adalah memilih masalah yang cocok).

Bila dalam penelitian telah ditemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai.

+ = SOLUTION RESULTS

SUMBER MASALAH

Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan

Contoh : orang yang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus beralih ke komputer dan ternyata mengalami kesulitan.

Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan

Contoh : direncanakan Indonesia akan tinggal landas tahun 2000 (oleh orde baru). Kenyataannya??

Ada pengaduan

Contoh : orang mengadukan kualitas produk dan layanan ke media.

Ada kompetisi

Contoh : antara taxi konvensional dan grabcar atau uber.

Stoner (1982) dapat ketahui atau dicari bila :

SUMBER MASALAH

BISA DIDAPAT DARI ...

1) Bacaan dari berbagai sumber.

2) Pengamatan terhadap fakta di

lapangan.

3) Berdasarkan pengalaman

pribadi.

4) Hasil dari seminar, diskusi dan

lokakarya.

3 CIRI UTAMA

PERMASALAHAN YANG BAIK

1. Mempunyai nilai penelitian, dalam arti bahwa permasalahan tersebut masih bersifat asli/original, menyatakan suatu hubungan dengan bidang lain, serta dapat diuji kebenarannya.

2. Fisibel, artinya permasalahan tersebut dapat dipecahkan, tersedia data dan metode untuk memecahkan masalah, tersedia biaya, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti, artinya bahwa permasalahan yang diangkat menarik perhatian minat bagi si peneliti, serta sesuai dengan kualifikasi (keahlian

yang diperlukan untuk melakukan sesuatu) yang ada.

PERTIMBANGAN ketika memilih

MASALAH penelitian

Waktu yang diperlukan.

Biaya yang dibutuhkan.

Kemampuan si peneliti.

Kontribusi yang akan diberikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

CONTOH MASALAH : BANJIR

Perlu SOLUSI atau pemecahan masalah !

BEBERAPA JAWABAN

PEMECAHAN MASALAHNYA

Membersihkan saluran air

Penghijauan Pelebaran sungai atau membuat kanal/saluran baru

EDUKASI WARGA

CONTOH KASUS : CARILAH SOLUSI DALAM PERMASALAHAN BERIKUT :

Misalkan Anda sedang berkendara dengan menggunakan mobil berkapasitas dua orang di malam yang berangin kencang. Di tengah perjalanan Anda melewati sebuah halte dan melihat tiga orang yang sedang menunggu datangnya bus. Ketiga orang tersebut adalah :

1) Seorang nenek yang tampak sekarat,

2) Sahabat lama yang pernah menyelamatkan hidup Anda,

3) Seorang perempuan (atau laki-laki) idaman yang sejak lama ingin Anda temui.

Mengetahui bahwa Anda hanya bisa membawa satu orang di mobil Anda, apa yang akan Anda lakukan???

Ada banyak jawaban yang dapat muncul terhadap pertanyaan ini. Namun, ada satu jawaban terbaik, yaitu :

the best SOLUTION

"Saya akan memberikan kunci mobil kepada sahabat lama sehingga ia bisa mengantar nenek yang sekarat itu ke rumah sakit, dan saya akan menunggu datangnya bus dengan perempuan (atau laki-laki) idaman saya."

Rangkuman Jawaban lain dari mahasiswa (kontemporer) :

“Menyewa uber/grab car untuk teman lamanya dan sekaligus dia

mengantar nenek yang sekarat ke rumah sakit, dan saya akan mengajak

perempuan (atau laki-laki) idaman dengan mobil pribadi saya, mengobrol

dan mengantarnya pulang.” Dedy Van Hauten (HCI, 2014)

jawaban umumnya

PERUMUSAN MASALAH

DAN HIPOTESIS


YANG PERLU DIINGAT !!!

Permasalah yang baik akan memberikan nilai kontribusi bagi kehidupan manusia.

Penelitian yang baik harus dapat dipecahkan atau dicari jawabannya melalui data yang telah dikumpulkan dan dibantu dengan metode pemecahan masalah.

Selain harus menarik bagi peneliti, permasalahan tersebut juga harus spesifik pada suatu bidang tertentu, dan hasil penelitian yang dilakukan bisa digunakan sebagai pengembangan dari teori yang telah ada sebelumnya.

Masalah yang diangkat merupakan dasar untuk mengajukan teori, hipotesis, pencarian dan pengumpulan data, serta pemilihan metode analisis dan penarikan kesimpulan.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data

(Sugiyono, 2013).

Perumusan masalah merupakan sumber

utama dari unsur penelitian yang akan

dilaksanakan (Hasibuan, 2007).

TUJUAN PERUMUSAN MASALAH

• Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan

agar permasalahan jelas dan tidak

menimbulkan kesalahan dalam

menafsir keadaan yang sedang diteliti.

BEBERAPA KRITERIA UNTUK

MERUMUSKAN MASALAH

1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

(research question) yang berfokus pada

dependent variable atau pada apa yang akan

diteliti.

2. Rumusan hendaknya jelas dan padat.

3. Rumusan masalah harus berisi implikasi

adanya data untuk memecahkan masalah.

4. Rumusan masalah dasar dalam membuat

hipotesa.

Zainal A. Hasibuan, PhD (2007)

LANGKAH PENTING DALAM

PERUMUSAN MASALAH

1) Tentukan fokus penelitian.

2) Cari berbagai kemungkinan dari berbagai faktor yang

ada kaitannya dengan fokus penelitian tersebut yang

dalam hal ini dinamakan subfokus.

3) Diantara faktor-faktor terkait adakan pengkajian faktor

mana yang paling menarik untuk ditelaah, kemudian

tetapkan faktor apa saja yang akan dipilih.

4) Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih

dengan fokus penelitian.

4 BENTUK RUMUSAN MASALAH Pada Penelitian Kuantitatif

1. Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) dan tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain serta tidak mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

Contoh (dibuat sendiri) :

Seberapa tinggi tingkat efektivitas kebijakan three in one (3 in 1) di Jakarta? (1 variabel secara mandiri)

Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi warga terhadap pelayanan kesehatan di puskemas?

Sugiyono (2013)

2. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.


Adakah perbedaan kualitas lulusan antara Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta? (1 variabel pada 2 sampel)

Adakah perbedaan antara kompetensi dan kedisiplinan guru sekolah negeri dan sekolah swasta? (2 variabel pada 2 sampel)

3. Rumusan Masalah Asosiatif

Suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :

a) Hubungan simentris

b) Hubungan kausal

c) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik

a) Hubungan Simentris

Hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh :

o Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?

o Adakah hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran?

Contoh judul penelitiannya :

Hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan.

Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran

b) Hubungan Kausal

Hubungan yang bersifat sebab akibat. Terdapat dua variabel, yaitu : variabel independen/bebas (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen/terikat (yang dipengaruhi).


o Seberapa besar pengaruh kesiapan guru, sarana prasarana dan motivasi belajar siswa terhadap keberhasilan penerapan kurikulum 2013?

Contoh judul penelitiannya :

Pengaruh kesiapan guru, sarana prasarana dan motivasi belajar siswa terhadap keberhasilan penerapan kurikulum 2013

c) Hubungan Interaktif/Resiprokal/Timbal Balik

Hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.

Contoh :

o Hubungan antara motivasi dan prestasi. (Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi)

o Hubungan antara kecerdasan dan kekayaan. (Kecerdasan dapat menyebabkan orang menjadi kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi)

4. Rumusan Masalah Komparatif Asosiatif

Rumusan masalah yang menanyakan perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.

Contoh :

Adakah perbedaan korelasi/hubungan kualitas pelayanan dengan nilai penjualan antara di toko A dengan toko B?

Adakah perbedaan pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin pegawai antara Lembaga Pemerintah dan Swasta?

HIPOTESIS

Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk

alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan

sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus

dibuktikan; anggapan dasar. (http://kbbi.web.id/)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

permasalahan yang sedang diteliti dimana kebenarannya

harus diuji secara empiris*).

*) Empiris adalah berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan). http://kbbi.web.id

MANFAAT HIPOTESIS

1) Untuk menjelaskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

2) Untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji kebenarannya.

3) Untuk membantu dalam memilih metode analisa data.

4) Sebagai pedoman dalam menarik sebuah kesimpulan.

JENIS HIPOTESIS

1) Hipotesa Penelitian merupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh :

Terdapat pengaruh Kesiapan Guru, Sarana Prasarana, dan Motivasi Belajar Siswa secara

bersama-sama terhadap Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013

2) Hipotesa Operasional dinyatakan dalam bentuk hipotesa nol (H0) dan Hipotesa 1 atau alternatif (H1 atau Ha). Contoh :

H0 : tidak ada pengaruh antara variabel X dengan Y

H1 : ada pengaruh antara variabel X dengan Y

3) Hipotesa Statistik merupakan hipotesa yang berupa angka-angka statistik yang sesuai dengan motode dan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Contoh :

H0 : 1 2

Ha : 1 2

Perlu diingat, bahwa tidak semua penelitian

memerlukan hipotesa. Misalnya pada penelitian yang bersifat deskriptif,

penelitian eksploratif dan penelitian yang bersifat

kualitatif.

CATATAN

Zainal A. Hasibuan (2007:37)

TUGAS 2

Buatlah makalah Proposal Penelitian, yang berisi ...

Cover (Judul, Logo, Nama, Nim, Nama Universitas, Tahun Pembuatan)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah

1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

serta tentukan Judul makalah proposal penelitianmu, dengan ketentuan : minimal 5 halaman; 1,5 spasi; font : Times New Roman, margin atas dan kiri = 4 cm, kanan dan bawah = 3 cm; nomor halaman.

MEMBUAT JUDUL PENELITIAN

Judul mengandung kata apa yang akan direncanakan, dianalisis, dibuat, dikembangkan oleh peneliti.

Judul mengandung kata “metode” apa yang akan digunakan peneliti dalam risetnya.

Mencantumkan “nama” objek dan “kota” objek. Bila tidak menggunakan objek penelitian, maka dari judul terlihat kepada siapa hasil penelitian tersebut diimplementasikan.

Mencantumkan Tools Utama yang digunakan (Hardware/Software).

CONTOH JUDUL PROPOSAL

PENELITIAN

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Geografis Jalur Rawan Kecelakaan Dan Jalan Rusak Di Kabupaten ________ Berbasis Web.

Aplikasi Game Angry Bird untuk Mobile Phone Menggunakan Teknologi J2ME.

Contoh-contoh judul penelitian dapat dilihat di : http://scholar.google.com/

TINJAUAN PUSTAKA


TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka berisi

URAIAN tentang

teori, temuan dan

bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. (Zainal A. Hasibuan, Ph.D, 2007)

Uraian adalah keterangan atau penjelasan mengenai suatu hal.

MANFAAT TINJAUAN PUSTAKA

1) Ini memberikan latar belakang teoritis untuk penelitian Anda.

2) Ini membantu Anda membangun hubungan antara apa yang Anda usulkan untuk diteliti dan apa yang sudah telah dipelajari.

3) Hal ini memungkinkan Anda untuk menunjukkan bagaimana temuan Anda telah memberi kontribusi pada pokok pengetahuan di Jurusan Anda.

4) Ini membantu Anda untuk mengintegrasikan temuan penelitian Anda ke pokok pengetahuan yang ada.

MANFAAT (lain) TINJAUAN PUSTAKA

1) Membawa KEJELASAN dan fokus untuk masalah penelitian.

2) Meningkatkan metodologi penelitian anda.

3) Memperluas dasar pengetahuan anda di bidang penelitian anda.

4) Kontekstualisasi (mendukung atau menambah kejelasan makna) temuan anda.

TUJUAN MEMBUAT TINJAUAN

PUSTAKA (1/2)

a) Untuk mengetahui apakah ada penelitian yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan, bagaimana peneliti lain menyusun metodologi dan desain penelitiannya.

b) Untuk membantu dalam merumuskan metode guna menyelesaikan kesulitan atau masalah dalam penelitian.

c) Untuk menunjukkan sumber-sumber data atau informasi yang belum diketahui.

d) Untuk lebih menyakinkan (confidence) dalam pemilihan topik penelitian.

TUJUAN MEMBUAT TINJAUAN

PUSTAKA (2/2)

e) Untuk memperkenalkan personel yang terlibat dalam penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai narasumber dalam diskusi.

f) Untuk membantu dalam pembuatan kerangka penelitian atau peta-alur (road map) penelitian yang akan dilakukan.

g) Untuk memberikan ide-ide baru (inspire) yang belum terpikirkan.

h) Untuk membantu guna mengevaluasi hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian yang sejenis.

TUJUAN (Lain) DARI TINJAUAN

PUSTAKA

1) Memotivasi penelitian dan memberikan latar belakang (Bill VanPatten, korespondensi pribadi, 14 Februari 2009).

2) Mendidik pembaca tentang topik Anda.

3) Sebuah tinjauan pustaka mengidentifikasi sejarah intelektual Anda dengan mengatakan kepada pembaca apa yang Anda baca dan apa yang menarik bagi Anda.

4) Ini mengidentifikasi sumber Anda. Tinjauan literatur memberikan jejak yang menunjukkan di mana untuk menemukan artikel, buku, dan sumber daya lain yang digunakan. Itu adalah file sumber untuk orang lain mengaksesnya.

5) Memberikan ide-ide bagi peneliti. Anda bisa menemukan masalah yang disebutkan oleh peneliti lain, yang mungkin Anda tidak menyadarinya, dan masalah dapat diatasi dan/atau dapat menjadi pertanyaan penelitian.

Griffee , Dale T. (2012)

LANGKAH-LANGKAH TINJAUAN

PUSTAKA

1) Formulasikan Permasalahan

Pilihlah topik yang sesuai dengan permasalahan yang menjadi isu dan interest peneliti. Permasalahan harus ditulis dengan lengkap dan tepat.

2) Cari Literatur

Temukan literatur yang relevan dengan penelitian.

3) Evaluasi Data

Lihat apa saja kontribusinya terhadap topik yang dibahas. Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian.

4) Analisis dan interpretasikan

Diskusikan dan temukan intinya serta ringkas literatur.

Melakukan TINJAUAN PUSTAKA

dengan CARA ...

a) Mencari kesamaan (compare)

b) Mencari ketidaksamaan (contrast)

c) Mengupas (criticize)

d) Mengumpulkan dan menjadikan satu (synthesize)

e) Meringkas (summarize)

sumber TINJAUAN PUSTAKA

BUKU

JURNAL

INTERNET

(A) BUKU

Meskipun buku adalah bagian utama dari DAFTAR PUSTAKA, mereka memiliki kelemahan serta keuntungan.

Keuntungan utama adalah bahwa materi yang dipublikasikan dalam buku-buku biasanya penting dan berkualitas, dan temuan yang terintegrasi dengan penelitian lain untuk membentuk pokok pengetahuan yang koheren/bersangkut paut (Martin, 1985).

Kerugian utama adalah bahwa materi tidak sepenuhnya up to date, karena dapat mengambil beberapa tahun antara penyelesaian pekerjaan dan publikasi dalam bentuk buku.

Cara terbaik untuk mencari buku adalah dengan melihat katalog perpustakaan.

(B) JURNAL

Perlu untuk melihat jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Jurnal memberikan informasi yang paling up-to-date, meskipun sering ada jeda dua sampai tiga tahun antara penyelesaian proyek penelitian dan publikasi dalam jurnal.

Seperti buku, perlu menyiapkan daftar jurnal yang diinginkan untuk mengidentifikasi literatur yang relevan. Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti : menemukan hard copy dari jurnal yang sesuai; melihat kutipan atau abstrak indeks untuk mengidentifikasi dan/atau membaca abstrak artikel tersebut; mencari database di internet.

Beberapa sumber dirancang untuk membuat pencarian jurnal lebih mudah dan menghemat waktu. Misalnya: indeks jurnal (Indeks Humaniora); artikel abstrak (misalnya ERIC) ; indeks sitasi (Ilmu Sosial Citation Index). Mencari Journal Internasional terlengkap di : http://www.scimagojr.com/

(C) INTERNET

Hampir setiap disiplin akademik dan bidang profesional, Internet telah menjadi alat penting untuk menemukan literatur yang diterbitkan.

Melalui pencarian Internet, Anda dapat mengidentifikasi materi yang dipublikasikan di buku, jurnal dan sumber lain dengan mudah dan cepat. Pencarian Internet dilakukan melalui mesin pencari, seperti Google dan Yahoo. Menurut Gilbert (2008), "Sebagian besar fasilitas pencarian menggunakan logika Boolean, yang memungkinkan tiga jenis pencarian dasar AND, OR, dan NOR.”

Sementara melalui literatur Anda harus hati-hati dan kritis memeriksanya sehubungan dengan aspek-aspek berikut :

Perhatikan apakah pengetahuan yang relevan untuk kerangka teoritis Anda telah dikonfirmasi.

Catatan teori yang diajukan, metodologi yang diadopsi (Desain penelitian, ukuran sampel dan karakteristiknya, prosedur pengukuran, dll.) dan saran dari mereka.

Memeriksa sejauh mana temuan dapat digeneralisasi untuk situasi lain.

Perhatikan di mana ada perbedaan yang signifikan dari pendapat di antara peneliti tentang keabsahan perbedaan-perbedaan ini.

Memastikan daerah di mana sedikit atau tidak ada yang diketahui (kesenjangan yang ada dalam pokok pengetahuan).

TEORI

Teori adalah ...

1) Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.

2) Penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi.

http://kbbi.web.id/

KEGUNAAN TEORI DALAM

PENELITIAN

1. Theory narrows the range of fact we need to study.

2. Theory suggest which research approaches are likely to yield the greatest meaning.

3. Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way.

4. Theory summarizes what is known about object of study and states the uniformities that lie beyond immediate observation.

5. Theory can be used to predict further fact that should be found.

menurut : Cooper & Schindler (2003)

SITASI/PENYITIRAN

Sitir adalah menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain; mengutip.

Sitasi menunjukan asal-usul atau sumber suatu kutipan. Mengutip pernyataan, atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut adalah pernyataan orang lain.

TUJUAN menulis DAFTAR PUSTAKA

(bibliografi) adalah :

untuk menguraikan dengan jelas semua sumber rujukan dan bacaan yang telah

dicantumkan di dalam tulisan, baik berupa buku, jurnal, majalah, tesis, disertasi, dan lain sebagainya.

Contoh RUMUSAN SITASI menurut APA (american pyschological association)

Buku :

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Jurnal :

Dubeck, L. (1990). Science fiction aids science teaching. Physics Teacher, 28, 316-318.

Website :

Lynch, T. (1996). DS9 trials and tribble-actions review. Retrieved October 8, 1997 from Psi Phi: Bradley’s Science Fiction Club Web site: http://www.bradley.edu/campusorg/psiphi/DS9/ep/503r.html

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1) Sebutkan TUJUAN

membuat tinjauan pustaka?

2) Apa tujuan menulis DAFTAR PUSTAKA?

Ketentuan :

Tuliskan Nama dan NIM pada lembar jawaban/kertas.

Waktu = 5-7 menit selesai, lalu kumpulkan ke meja depan.

Tulisan harus bisa dibaca.

DESAIN PENELITIAN

understanding

Desain penelitian merupakan pedoman

dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data, serta analisa data.

Dengan pemilihan desain penelitian yang

tepat diharapkan akan dapat membantu peneliti dalam menjalankan penelitian secara benar.

Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana, struktur dan strategi penyelidikan dipahami untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian dan untuk mengontrol varian. (Fred N. Kerlinger, 1986)

Rencananya adalah skema atau program penelitian secara keseluruhan. Ini mencakup garis besar apa penyidik akan lakukan dari menulis hipotesis dan implikasi operasional mereka ke analisis akhir dari data. Struktur penelitian adalah untuk menguraikan skema dan paradigma operasi strategi variabel. Ini termasuk metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Strategi menyiratkan bagaimana tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana masalah yang dihadapi dalam penelitian akan ditangani. Varian adalah bentuk yang berbeda dari yang asli atau dari yang baku.

Sebuah Desain Penelitian mungkin

sangat cocok dalam

satu kasus, tetapi

belum tentu untuk

beberapa masalah

penelitian lainnya.

Salah satu desain penelitian (tunggal) tidak dapat melayani tujuan dari semua jenis masalah penelitian.

TUJUAN PEMILIHAN DESAIN

PENELITIAN

Diharapkan dapat MEMBANTU peneliti dalam menjalankan penelitian secara benar.

Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak dapat melakukan penelitian dengan baik karena tidak memiliki PEDOMAN

penelitian yang jelas.

JENIS DESAIN (METODE) PENELITIAN

METODE PENELITIAN

KUANTITATIF

KUALITATIF

KOMBINASI

Survei

Eksperimen

Phenomenolog

Grounded Theory

Ethnography

Case Study

Narrative

Berurutan

Campuran

Explanatory

Explaratory

Triangulation

Embedded

Sugiyono (2013), cetakan ke-3, halaman 9

A. METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Metode kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistika.

Filsafat positivisme memandang realitas, gejala, dan fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gelaja bersifat sebab akibat.

Metode Penelitian Kuantitatif

1) Metode Penelitian Eksperimen

Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu dalam kondisi yang terkontrol.

2) Metode Penelitian Survei

Metode penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei ini pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif (David Kline, 1980).

B. METODE PENELITIAN KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Data berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekan pada angka, melakukan analisis data secara induktif.

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.

Metode Penelitian Kualitatif

1) Metode Penelitian Fenomenologis (phenomenological) adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.

2) Metode Penelitian Grounded Theory adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipasi yang diteliti.

3) Metode Penelitian Etnografi (ethnography) adalah merupakan penelitian di mana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.

Induksi adalah metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum.

Metode Penelitian Kualitatif

4) Metode Penelitian Studi Kasus (case study) adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.

5) Metode Penelitian Naratif (narrative) adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan yang naratif dan kronologis.

C. METODE PENELITIAN KOMBINASI

Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme (gabungan positivisme dan postpositivisme).

Filsafat pragmatisme tidak memandang bahwa dunia/realitas itu bukan suatu kesatuan yang absolute/mutlak. Penelitian ini melihat dunia/realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data, dan tidak hanya dengan satu macam pendekatan saja.

Teknik pengumpulan data dapat menggunakan tes, kuesioner dan triangulasi (gabungan analisa data bersifat kualitatif dan kuantitatif).

Metode Penelitian Kombinasi

1) Metode Penelitian Kombinasi Berurutan (sequential)

a. Sequential explanatory (berurutan berdasarkan pembuktian/penjelasan)

b. Sequential exploratory (berurutan berdasarkan penemuan)

2) Metode Penelitian Kombinasi Berbarengan (concurrent)

a. Concurrent triangulation (campuran secara berimbang)

b. Concurrent embedded (campuran tidak berimbang) Catatan arti berdasarkan kamus :

• Sequential : percontohan, sekuensial. • Explanatory : bersifat menjelaskan. • Exploratory : yang berhubungan dengan penyelidikan untuk suatu penemuan. • Concurrent : yang terjadi bersama-sama, yang berbarengan. • Triangulation : triangulasi.

• Embedded : menempelkan, tertanam.

KARAKTERISTIK METODE PENELITIAN

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Metode Kombinasi

1. Desain a. Spesifik, jelas, rinci b. Ditentukan secara mantap

sejak awal c. Menjadi pegangan langkah

demi langkah

a. Umum b. Fleksibel c. Berkembang dan

muncul dalam proses penelitian

Untuk model sequential explanatory sudah lebih jelas

2. Tujuan a. Menunjukkan hubungan antar variabel

b. Menguji teori c. Mencari generalisasi yang

mempunyai nilai prediktif

a. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif

b. Menemukan teori

c. Menggambarkan realitas yang kompleks

d. Memperoleh pemahaman makna

Untuk model sequential explanatory, tujuannya adalah menermukan pola dan menguji hipotesis yang ditemukan dalam penelitian kualitatif


3. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner b. Observasi dan

wawancara terstruktur

a. Participant interview

b. In depth interview

c. Dokumentasi d. Triangulasi

Test, kuesioner participant observation, in depth interview, dokumentasi, triangulasi

4. Instrumen Penelitian

a. Tes, angket, wawancara terstruktur

b. Instrumen yang telah terstandar

a. Peneliti sebagai instrumen

b. Buku catatan, tape recorder, camera, dll.

Tes, angket, instrumen terstandar, peneliti sendiri, buku, tape recorder, camera, dll.


5. Data a. Kuantitatif b. Hasil pengukuran

variabel yang dioperasikan dengan menggunakan instrumen

a. Deskriptif kualitatif b. Dokumen pribadi,

catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen, dll.

Data kualitatif hasil pengukuran dan kualitatif hasil pengamatan

6. Sampel a. Besar b. Representatif c. Sedapat mungkin

random d. Ditentukan sejak awal

a. Kecil b. Tidak representatif c. Pusposive, snowball d. Berkembang selama

proses penelitian

Untuk model sequential

Catatan Pengajar : Sampel yang representatif adalah sampel yang benar-benar dapat mewakili seluruh populasi.


7. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data

b. Deduktif c. Menggunakan

statistik untuk menguji hipotesis

a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian

b. Induktif c. Mencari pola,

model, tema, teori

Analisis data kualitatif dan kuantitatif

8. Hubungan dengan responden

a. Dibuat jarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif

b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden

c. Jangka pendek sampai hipotesis dibuktikan

a. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam

b. Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan

c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori

Hubungan peneliti dengan yang diteliti bisa berjarak, bisa akrab, kedudukan bisa lebih tinggi dan sama, jangka pendek/panjang, hipotesis terbukti dengan didukung data kualitatif


9. Usulan Desain

a. Luas dan rinci b. Literatur yang

berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti

c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkahnya

d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas

e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas

f. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan

a. Singkat, umum bersifat sementara

b. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama

c. Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik

d. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan

e. Tidak dirumuskan hipotesis justru akan menemukan hipotesis

f. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan

Untuk penelitian kombinasi model sequential explaratory, usulan desain bisa bersifat sementara tetapi untuk model sequential explanatory usulan desain sudah rinci


10. Kapan penelitian dianggap selesai?

Semua yang direncanakan dapat diselesaikan

Setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan dan setelah tidak ada data yang dianggap baru lagi/jenuh

11. Kepercayaan terhadap hasil penelitian

Pengujian validitas dan reliabelitas instrumen

Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

Pengujian validitas dan reliabilitas instrument, pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian kualitatif

Dikutip dari buku : Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods), cetakan ke-3, halaman 26-29.

KAPAN MASING-MASING METODE

PENELITIAN DIGUNAKAN?

1. Metode Penelitian Kuantitatif :

a) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

b) Bila peneliti mendapat informasi yang luas dari populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tapi tidak mendalam.

c) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.

d) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.

e) Bila peneliti ingin mendapat data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.

f) Bila ingin menguji terhadap keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Penelitian Kualitatif :

a) Bila masalah penelitian belum jelas, remang-remang atau mungkin malah masih gelap.

b) Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.

c) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.

d) Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti sehingga perlu observasi yang berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.

e) Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh dari lapangan.

f) Untuk memastikan kebenaran data.

g) Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak.

3. Metode Penelitian Kombinasi, bila :

a) Peneliti ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang diperkaya dengan data-data yang bersifat kualitatif yang tidak digali dengan metode kuantitatif.

b) Peneliti ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan pada populasi yang luas (menguji hipotesis hasil penelitian kualitatif).

c) Peneliti ingin mendapatkan data yang lebih komprehensif yang dapat dicari dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang sama.

d) Peneliti ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengan metode penelitian kualitatif, dan meneliti produk dengan metode penelitian kuantitatif.

e) Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan (action research) untuk menentukan tindakan yang teruji secara efektif.

f) Peneliti ingin melakukan penelitian untuk menghasilkan produk yang teruji dengan metode R & D (research and development).

Metode Penelitian Kuantitatif


Understanding

Dalam penelitian kualitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas dan ditunjukkan dengan data yang valid.

Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian ini didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya.

Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data adalah dengan menggunakan statistika. Analisis statistika merupakan analisa yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

Rumusan Masalah

Landasan Teori

Rumusan Hipotesis

Populasi

Sampel

Pengem-bangan

Instrumen

Pengujian Instrumen

Pengum-pulan Data

Analisis Data

Simpulan dan Saran

PERUMUSAN MASALAH DALAM

PENELITIAN KUANTITATIF

Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah merupakan kesenjangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.

Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya.

Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.

Perumusan masalah ini berguna untuk memberi petunjuk agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara empiris (berdasarkan pengalaman yang sudah teruji).

VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau obyek yang satu dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).

Contoh : Berat badan, ukuran, sikap, motivasi, produktivitas kerja, kepemimpinan, kebijakan, dsb.

MACAM-MACAM VARIABEL (menurut hubungan antar variabel)

1) Variabel Independen (bebas), sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

2) Variabel Dependen (terikat), sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Contoh : hubungan variabel independen dan dependen

Motivasi Belajar Siswa (variabel independen)

Prestasi Belajar (variabel dependen)

3) Variabel Moderator, disebut juga variabel independen kedua adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Contoh : Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin kuat, bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim kerja yang sangat baik dan hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.

Gambar berikut adalah hubungan antara variabel independen, variabel moderator dan variabel dependen :

Motivasi Kerja (variabel independen)

Produktivitas Kerja (variabel dependen)

Kepemimpinan (variabel moderator)

4) Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya , yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.

Penghasilan (variabel

independen)

Gaya Hidup (variabel

intervening)

Harapan Hidup (variabel

independen)

Budaya Lingkungan Tempat Tinggal (variabel moderator)

5) Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

Contoh : Pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan mengetik. Variabel kontrolnya yang ditetapkan sama, misalnya adalah naskah yang diketik sama, mesin yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan dapat diketahui lebih pasti.

Pendidikan SMK (variabel independen)

Keterampilan Mengetik (variabel dependen)

Naskah, mesin ketik dan tempat yang sama

(variabel kontrol)

DATA KUANTITATIF

Gambar : Jenis Data Kuantitatif

DATA KUANTITATIF

DATA DISKRIT

DATA KONTINUM

DATA INTERVAL

DATA ORDINAL

DATA RATIO

A. Data diskrit sering juga disebut data nominal, adalah merupakan data kuantitatif yang satu sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum/berkesinambungan. Data ini diperoleh dari hasil menghitung dan membilang. Contoh dalam satu kelas ada 30 murid, 16 wanita, 14 laki-laki. Angka 30, 16 dan 14 adalah data diskrit.

B. Data Kontinum adalah data kuantitatif yang satu sama lain berkesinambungan dalam satu garis. Data ini diperoleh dari hasil mengukur, seperti mengukur derajat kesehatan, berat badan, kemampuan, motivasi, dll. Data kontinum dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

1) Data ordinal, merupakan data kuantitatif yang berbentuk peringkat atau rangking. Antar rangking jaraknya tidak sama. Pada data ordinal makin kecil angkanya semakin tinggi posisinya. Contohnya : juara 1, 2 dan 3. Juara 1 lebih baik dari pada juara 2 dan seterusnya.

2) Data interval adalah data kuantitatif kontinum yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Contoh skala interval adalah skal termometer. Suhu udara bisa minus (-), bisa nol (0) dan bisa di atas nol (+). Data interval tidak bisa dibuat penjumlahan. Cooper and Schindler (2003) mengemukakan bahwa skala pengukuran sikap (sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik) dengan skor 4, 3, 2, 1 merupakan data interval karena jaraknya sama. Uma Sekaran menyatakan bahwa skala sikap (skala likert, semantic, thurstone) merupakan skala interval.

3) Data ratio adalah data kuantitatif kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolute/mutlak. Nol absolute adalah nilai yang betul-betul nol tidak ada apa-apanya. Contohnya : 0 kg tidak ada beratnya, 0 meter tidak ada panjangnya. Data ratio dapat dibuat penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

POPULASI

Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. http://kbbi.web.id/

Menurut Sugiyono (2012:61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan-nya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti.

SAMPEL

Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. http://kbbi.web.id/

Menurut Sugiyono (2012:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

TEKNIK SAMPLING

• Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

JENIS TEKNIK SAMPLING

KETERANGAN GAMBAR :

A. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

1) Simple Random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara simpel (sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

2) Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya data pegawai mempunyai 3 lulusan s3; 4 orang lulusan s2, 190 orang lulusan s1 dan 800 orang lulusan SMA dan 500 lulusan SMP. Jika 3 lulusan s3 dan 4 lulusan s2 itu diambil semuanya sebagai sampel, maka kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok SMU dan SMP.

4) Cluster Sampling (area sampling) adalah teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu daerah, propinsi atau negara. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan/ditentukan.

B. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

1) Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi 100 orang. Seratus anggota tersebut diberi nomor urut. Pengambilan sampel dapat dilakukan berdasarkan nomor ganjil saja, atau genap saja, atau kelipatan 3 saja, dsb.

2) Sampel Kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan tercapai.

3) Sampling Insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai sumber data.

4) Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian di

bidang makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang

yang ahli di bidang makanan.

5) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

angggota populasi digunakan sebagai sampel.

6) Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Misalnya pertama-

tama dipilih satu atau dua orang tetapi belum merasa lengkap

terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain

yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang

diberikan oleh satu atau dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya

sehingga jumlah sampel semakin banyak.

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian?

Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia.

RUMUS ISAAC DAN MICHAEL

Keterangan :

S = Jumlah sampel

2 = Chi kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan

tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5%,

harga chi kuadrat = 3,841 (dapat dilihat di tabel chi kuadrat).

N = Jumlah populasi

P = Peluang benar (0,5)

Q = Peluang salah (0,5)

d = Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi.

Perbedaan bisa 1%, 5% atau 10%.

S = λ2.N.P.Q

d2 N−1 +λ2.P.Q

RUMUS SLOVIN

𝑛 = 𝑁

𝑁. 𝜖2 + 1

di mana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

𝜖 = Nilai kritis/batas ketelitian yang diinginkan (5% = 0,05 atau 10% = 0,1)

Contoh :

Jumlah populasi suatu penduduk = 1.000 orang dengan nilai kritis 10%,

maka didapat jumlah sampel sebesar :

𝑛 = 𝑁

𝑁.𝜖2+1 =

1000

1000.(0,1)2+1= 1000

10+1= 1000

11= 90,91 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 100)

Dibulatkan menjadi 100 orang sebagai sampel.

SKALA PENGUKURAN

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Dengan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN

a) Skala LIKERT

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dapat dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan, dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda.

Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor. Contoh format skala likert :

– Sangat tidak setuju, diberi skor 5

– Tidak setuju, diberi skor 4

– kurang setuju, diberi skor 3

– Setuju, diberi skor 2

– Sangat setuju, diberi skor 1

b) Skala Guttman

Skala pengukuran akan didapat jawaban “ya atau tidak”, “benar atau salah”, “pernah atau tidak pernah”, “positif atau negatif”, dll.

Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif).

Penelitian skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan jawaban tidak setuju diberi skor 0. Analisa dilakukan seperti pada skala likert.

c) Semantic Differential

Skala pengukuran yang berbentuk semantic differential, dikembangkan oleh Charles E. Osgood. Skala ini juga untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positif terletak di bagian kiri garis/kolom dan jawaban sangat negatif terletak di sebelah kanan garis/kolom, atau sebaliknya. Contoh :

Gaya Kepemimpinan Manajer

Bersahabat 5 4 3 2 1 Bermusuhan

Tepat janji 5 4 3 2 1 Ingkar janji

Demokratis 5 4 3 2 1 Otoriter

Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela

Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi

netral Sangat

(+) Sangat

(-)

d) Rating Scale Dari ketiga skala sebelumnya, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, tetapi dengan rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Contoh : Berilah jawaban dengan angka :

4, bila tata ruang kelas sangat baik

3, bila tata ruang kelas cukup baik

2, bila tata ruang kelas kurang baik

1, bila tata ruang kelas sangat tidak baik

No item

Pertanyaan tentang Ruang Kelas interval jawaban

1. Pencahayaan lampu sesuai dengan kebutuhan 1 2 3 4

2. Warna dinding kelas menimbulkan pantulan cahaya dan dapat mengganggu

1 2 3 4

3. Kebersihan kelas 1 2 3 4

4. Sirkulasi udara ruang kelas 1 2 3 4

5. Penempatan whiteboard 1 2 3 4

INSTRUMEN PENELITIAN

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran dan harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya kalori, maka instrumennya calorimeter. Variabel suhu maka instrumennya thermometer, dan lain sebagainya.

Instrumen yang digunakan untuk penelitian sosial juga ada yang sudah tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Misalnya untuk mengukur motivasi berprestasi, mengukur IQ, mengukur bakat, dll. Walaupun instrumen-instrumen tersebut sudah ada tetapi sulit untuk dicari, di mana harus dicari dan apakah bisa dibeli atau tidak. Selain itu bila digunakan untuk tempat tertentu belum tentu tepat dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi karena gejala/fenomena sosial itu cepat berubah dan sulit dicari kesamaannya. Instrumen kepemimpinan valid untuk Amerika belum tentu valid untuk kondisi di Indonesia.

CARA MENYUSUN INSTRUMEN

Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah dari variabel-variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.

Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.

Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen.

Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya tingkat kekayaan, indikator kekayaan misalnya : rumah, kendaraan, pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan, dsb. Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya : 1) berapa jumlah rumah; 2) di mana letak rumah; 3) berapa masing-masing rumah; dll.

Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori-teori yang mendukungnya.

Penggunaan teori untuk menyusun instrumen secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid.

Caranya dapat dilakukan dengan membaca berbagai referensi (seperti buku, jurnal), membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis dan konsultasi pada orang yang dipandang ahli.

ENAM LANGKAH DALAM PENYUSUNAN

INSTRUMEN PENELITIAN Iskandar (2008)

1) Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.

2) Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi.

3) Mencari indikator dari setiap dimensi.

4) Mendeskripsikan kisi-kisi instrument.

5) Merumuskan item-item pertanyaan atau

pernyataan instrumen.

6) Memberi petunjuk pengisian instrumen.

VALIDITAS

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan/pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).

Suatu butir pernyataan dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Nilai r hitung diperoleh dari hasil pengujian menggunakan program IBM SPSS Statistics, sedangkan r tabel diperoleh dari daftar tabel r dengan melihat df (degree of freedom) = n-2, di mana n adalah jumlah responden dan koefisien signifikasinya 5% = 0,05 dua arah (two-tailed).

RELIABILITAS

Uji reliabilitas menunjukkan keakuratan, ketepatan dan konsistensi kuesioner dalam mengukur variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan atau pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk jawaban pada butir-butir kuesioner yang telah melalui uji validitas dan dinyatakan valid.

Dalam setiap penelitian, sering terjadi adanya kesalahan pengukuran yang cukup besar. Suatu penelitian dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap suatu kelompok dengan subyek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama. Salah satu metode perhitungan reliabilitas adalah metode yang dikembangkan oleh Lee Joseph Cronbach (1951), yaitu koefisien Alpha Cronbach (α). Data yang diperoleh dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan caranya.

Berdasarkan setting : setting alamiah (natural), laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dll.

Berdasarkan sumber datanya : sumber primer (sumber data yang memberikan langsung kepada pengumpul data) dan sumber sekunder (tidak langsung, melalui orang lain atau dokumen).

Berdasarkan caranya : interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

ANALISA DATA KUANTITATIF

Gambar : Macam Statistik untuk Analisa Data

JENIS STATISTIK UNTUK ANALISA

DATA

STATISTIK DESKRIPTIF

STATISTIK INFERENSIAL

STATISTIK PARAMETRIS

STATISTIK Non-PARAMETRIS

1) Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan densil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.

2) Statistik Inferensial (statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini disebut statistik probabilitas karena kesimpulannya diberlakukan untuk populasi berdasarkan sampel dan kebenarannya bersifat peluang (probability) yang mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaannya 95%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi. Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai teknik analisis yang digunakan. Misalnya uji-t menggunakan tabel-t dan uji F menggunakan tabel-F. Pada setiap tabel digunakan taraf signifikansi berapa persen suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan.

a) Statistik Parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Statistik Parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang pertama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik Parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan ratio.

b) Statistik Non-Parametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik Non-Parametris tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Statistik Non-Parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.

metodologi penelitian - surya university slide - tuk mahasiswa ----

Documents