buku mahasiswa dan narkotika tuk

117

Upload: iksan-jaid-saputra

Post on 11-Aug-2015

255 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 2: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik IndonesiaGedung BNN

Jl. MT. Haryono No. 11 CawangJakarta Timur - INDONESIA

Telp. 021 80871566, 80871567Fax. 021 80885225, 80871591, 80871522

email : [email protected] : www.bnn.go.id

PenyusunTIM AHLI

Penanggung JawabDeputi Bidang Pencegahan

Diseminasi Informasi2010

BAHAYANARKOTIKA

danMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswaaaaaMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswMahasiswaaaaaBAHAYA

NARKOTIKA

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA

Page 3: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA SAMBUTAN

Dengan mengucap syukur Kehadirat Tuhan YangMaha Esa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sertaatas kerjasama dari berbagai pihak, Badan

Narkotika Nasional telah berhasil menerbitkan bukuMahasiswa dan Bahaya Narkotika.

Saat ini penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudahmerajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknyapengguna narkotika dari semua kalangan dan peredarannarkotika yang terus meningkat. Namun yang lebihmemprihatinkan, penyalahgunaan narkotika saat ini justrubanyak dari kalangan generasi muda termasuk di dalamnyapara mahasiswa. Padahal mereka merupakan generasipenerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin di negeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasayang akan datang, apabila generasi penerusnya saat inisudah merusak dirinya dengan menyalahgunakan narkotika.

Melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnyayang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semuaelemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegakhukum, institusi pendidikan, dan seluruh masyarakat, harusterus menerus melakukan gerakan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga upayapencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan

SAMBUTAN

i

Page 4: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKASAMBUTAN

peredaran gelap narkotika dapat berjalan dengan efektif.Institusi pendidikan tinggi merupakan salah satu pihak

yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upayapencegahan penyalahgunaan narkotika dikalanganmahasiswa. Karena mahasiswa merupakan objek yang secaraemosional masih labil, sehingga sangat rentan untukmenyalahgunakan narkotika. Mulai dari rasa ingin tahu, maucoba-coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas group yangkuat dan memilih lingkungan yang salah sampai denganfaktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain.Disamping dari objek sasarannya yang labil, kampus menjaditempat yang rentan untuk peredaran narkotika.

Buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika ini dimaksudkanuntuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentangbahaya penyalahgunaan narkotika dan upaya pencegahanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kalanganmahasiswa.

Kepada segenap Tim Penyusun, Panitia, Pengarah, danNarasumber serta semua pihak yang telah membantu , sayasampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. SemogaTuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjukkepada kita sekalian dalam mewujudkan Indonesia bebasNarkotika.

Jakarta, Desember 2010Kepala Badan Narkotika Nasional

Drs. GORIES MERE

ii

Page 5: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

KATA PENGANTARMAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

Kejahatan yang ditimbulkan oleh penyalahgunaannarkotika dari tahun ke tahun terusmenunjukkan peningkatan. Situasi peredaran

shabu (methamphetamine) terus meningkat sejak tahun2006. Hal tersebut terlihat dari bertambahnya jumlah kasusdan tersangka penyalahguna narkotika, yang mencapai leveltertinggi pada tahun 2009 yaitu 10.742 kasus dengan 10.183tersangka. Berdasarkan hasil survei Badan NarkotikaNasional tahun 2009 diperoleh data bahwa prevalensipenyalahguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswasebanyak 4,7 persen atau sekitar 921.695 orang. Dari jumlahtersebut sebanyak 61 persen menggunakan narkoba jenisanalgenik, dan 39 persen menggunakan jenis ganja,amphetamine, ekstasi dan lem.

Angka – angka tersebut menggambarkan bahwagenerasi muda, terutama kalangan mahasiswa merupakantarget dan sasaran dalam peredaran dan penyalahgunaannarkotika, hal ini merupakan bahan renungan kita semuauntuk saling bekerjasama terutama bagi lingkunganmahasiswa dan warga kampus dalam membentengi danmenyelamatkan kampus dari ancaman bahayapenyalahgunaan narkotika. Untuk mewujudkan lingkungan

KATA PENGANTAR

iii

Page 6: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

kampus yang immune terhadap penyalahgunaan narkotikatersebut, tidak saja menjadi tanggung jawab warga kampustetapi juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat dilingkungan sekitar kampus.

Kampus adalah tempat untuk menggembleng generasipenerus bangsa yang cerdas, kaya pengetahuan danberdisiplin tinggi, adalah wajar jika cita-cita mulia untukkepentingan bangsa dan negara itu harus mendapatperhatian serius demi menyelamatkan mahasiswa daripengaruh dan bahaya narkotika.

Untuk itu diharapkan kepada para aktivis di lingkungankampus, lebih meningkatkan perannya dalam memerangipenyalahgunaan narkotika melalui kegiatan dan aktivitasantara lain dengan membentuk kelompok-kelompokpendidik sebaya yang bertugas membantu mensosiali-sasikan bahaya penyalahgunaan narkotika dan mendorongterbentuknya aktif itas dalam kampus, seperti halnyapengembangan pusat informasi dan konseling masalahpenyalahgunaan narkotika. Semua itu diupayakan dalamrangka menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancamankehancuran akibat narkotika.

Lingkungan kampus sebagai tempat berkumpulnya paramahasiswa, merupakan lembaga yang potensial dalammempengaruhi dan mewarnai kehidupan mahasiswa. Dalamkaitannya dengan penyalahgunaan narkotika pergaulandengan kelompok sebaya di lingkungan kampus juga tidakmenutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai ajangpertukaran informasi, pembagian, jual beli serta perkenalanterhadap penyalahgunaan narkotika yang cukup efektif.Oleh karena itu seluruh warga kampus dan stakeholders

iv

Page 7: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

v

KATA PENGANTARMAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

harus saling bahu-membahu dan terlibat aktif dalammelakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotikasecara terus-menerus melalui aksi nyata.

Dalam menghadapi berbagai permasalahanpenyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa,bukanlah aturan-aturan terhadap mereka yang memakaiatau pengedar, tetapi lebih ke arah pembinaan mentalmahasiswa. Untuk itu peran pendidik sangat penting dansentral, disamping peran keluarga dan masyarakat.

Pencegahan penggunaan dan penyalahgunaan narkotikaharus dilakukan sedini mungkin dan harusberkesinambungan. Pencegahan bukan semata-matainformasi mengenai bahaya narkotika, tetapi lebihmenekankan pemberian keterampilan psikososial kepadamahasiswa untuk bersikap dan berperilaku positif. Informasimengenai bahaya narkotika kepada mahasiswa tanpa adausaha untuk mengubah perilakunya dengan memberikanketerampilan yang diperlukan, kurang bermanfaat. Bahkan,dikhawatirkan terjadi efek paradoksal, yaitu meningkatnyakeingintahuan atau keinginan mencoba pada mahasiswa.

Kampus ibarat sangkar ayam yang diintai musang.Waspadalah, karena para pengedar narkotika berniatmenculik para mahasiswa dan memasukannya ke dalamsindikat narkotika yang penuh siksa. Ribuan mahasiswasudah menjadi korban. Untuk itu, upaya sungguh-sungguhuntuk mengikis peredaran narkotika yang membahayakanpara mahasiswa, harus terus menerus dilakukan.

Mari kita beri atensi khusus pada kampus-kampus, karenakompleksitas permasalahan dan kerasnya kehidupanmembuat semakin subur dan berkembangnya kejahatan

Page 8: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

vi

Jakarta, Desember 2010Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional

Yappi Manafe

yang berkaitan dengan narkotika. Oleh karena itu, mari kitacegah. Mari kita berantas. Mari kita selamatkan paramahasiswa dari ancaman narkotika.

Penerbitan Buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika inidapat memberikan pemahaman tentang bahayapenyalahgunaan narkotika serta dampaknya, sehingga paramahasiswa akan berpikir panjang untuk menyalahgunakannarkotika karena mengetahui resiko yang akanditanggungnya.

Kepada Tim Penyusun, Panitia, Pengarah dan Narasumberserta semua pihak yang telah membantu demi terbitnya bukuini, saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikanpetunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalammewujudkan Indonesia bebas dari narkotika.

Page 9: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENGANTAR

vii

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmatdan Ridho-Nya sehingga Badan Narkotika NasionalRepublik Indonesia (BNN RI) telah dapat

menerbitkan buku “Mahasiswa dan Bahaya Narkotika”.Diharapkan buku ini dapat membantu masyarakat,

orangtua dan semua pihak yang mempunyai kontribusidalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan PrekusorNarkotika.

Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelapnarkotika/prekusor narkotika serta bahan/zat-zat adiktifberbahaya lainnya, pada saat ini telah menunjukkan trendpeningkatan yang cukup mengkhawatirkan, sehinggamemerlukan perhatian dan penanganan dari berbagai pihak,baik pemerintah serta departemen terkait, orangtuamaupun seluruh lapisan masyarakat secaraberkesinambungan.

Semoga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai referensibagi para orangtua dan masyarakat dalam rangka membinakeluarga serta para remajanya, sehingga pelajar/remaja

KATA PENGANTAR

Page 10: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENGANTAR

viii

sebagai penerus bangsa dapat terlepas dari pengaruh burukNarkotika dan Preskusor Narkotika termasuk bahan/zat-zatadiktif berbahaya lainnya.

Ucapan terimakasih kepada tim Direktorat DiseminfoDeputi Pencegahan BNN RI atas jerih payahnya menyusundan menyajikan buku panduan ini.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua usaha kitabersama.

Jakarta, Desember 2010Direktur Diseminfo

Deputi Bidang PencegahanBadan Narkotika Nasional

Drs. HRM. Kurniawan, SH.MH

Page 11: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA DAFTAR ISI

ix

SAMBUTAN……………………....…………………………. iKATA PENGANTAR…………………………………………. ivDAFTAR ISI………………………………….……………… ixBAB I : PENDAHULUAN…………………………………… 1BAB II : JENIS NARKOTIKA DAN

DAMPAK PENYALAHGUNAANNYA........................ 9A. Jenis Narkotika………………………........………….. 9B. Penyalahgunaan Narkotika…………........…………..13C. Dampak Penyalahgunaan Narkotika…….......……….14D. Mahasiswa Target Bandar Narkotika……......……… 17E. Narkotika yang Sering Disalahgunakan….........….… 19

BAB III : PENYEBAB UTAMA MAHASISWAMENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA …………………….. 35

1. Faktor Narkotika………...........…………………….. 352. Faktor Individu…………............……………………...363.Faktor Lingkungan ………………………........…….. 384. Dampak Umum MahasiswaMenyalahgunakan Narkotika........................................... 41

BAB IV : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KAMPUS BEBAS NARKOTIKA ….........................….. 47

1. Rektorat…………...................……………………….. 472. Dekan/Dosen……...........................………………….. 48

DAFTAR ISI

Page 12: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKADAFTAR ISI

x

3. Penjaga/Keamanan Kampus…..…………………… 494. Organisasi Mahasiswa Anti Narkotika….......……….. 495. Mahasiswa………...........................………………… 506. Kampanye Anti Narkotika di Lingkungan Kampus.... 51

1. Tahap Persiapan………....……………………….. 512. Penyebaran Informasi……........…………………. 523. Pendekatan Pendidikan……....…………………. 534. Kegiatan Alternatif………………………………. 545. Rencana Kerja Pencegahan………………………. 55

1. Berbasis Kampus…….......……………………. 552. Contoh Kebijakan Kampus Bebas Narkotika...... 56

BAB V : OPTIMALKAN PERAN UKM ANTI NARKOTIKA DI KAMPUS…........................………. 59

1. Unit Kegiatan Mahasiswa………................………….592. Kegiatan UKM dan Pengembangan Kebiasaan Positif…...................…… 61

A. Mengembangkan Rasa Percaya Diri…........…….. 61B. Mengembangkan Ketrampilan Mahasiswa…….. 62

3. UKM Anti Narkotika…….......………………………. 66BAB VI : HIDUP SEHAT TANPA NARKOTIKA………………. 71

1. Mahasiswa Kader Anti Narkotika…......……………… 712. Menanggulangi Tekanan dari Teman Sebaya………. 753. Belajar Melindungi Diri Sendiri………........…………. 774. Membangun Hubungan yang Harmonis…...……… 83

BAB VII : ANCAMAN HUKUMAN………………………… 89BAB VIII : ISTILAH NARKOTIKAYANG SERING DIGUNAKAN................................................ 94BAB IX : PENUTUP…………………………………………99DAFTAR PUSTAKA………………………............................102

Page 13: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 14: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Wakil Presiden Budiono saat menghadiripuncak peringatan HANI 2010 di Monas,bersama sejumlah Menteri dan pejabat dilingkungan Polri, diantaranya AndiMalarangeng, Linda Agum Gumelar, ZulkifliHasan, Yusuf Manggabarani dan TimurPradopo.

Page 15: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 16: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB I

2

Ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika diIndonesia kian meningkat dan mengarah padagenerasi muda, bahkan sudah memasuki

kalangan civitas akademika yakni mahasiswa. Kelompok usiamuda sangat rawan terhadap penyalahgunaan danperedaran gelap narkotika. Berdasarkan hasil survei BadanNarkotika Nasional tahun 2009 diperoleh data bahwa rata-rata usia pertama kali menyalahgunakan narkotika pada usiayang sangat muda yaitu 12 - 15 tahun.

Angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar danmahasiswa untuk pernah pakai sebesar 7,5 persen dansetahun pakai sebesar 4,7 persen. Angka penyalahgunaannarkotika ini juga berbeda menurut jenis kelamin, usia danjenjang pendidikan. Angka penyalahguna pada kelompoklaki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Semakin tinggikelompok usia, semakin tinggi angka penyalahgunaan

BAB I

PENDAHULUAN

Page 17: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

narkotikanya. Serta semakin tinggi jenjang pendidikan makasemakin besar angka kejadian penyalahgunaan narkotika.Hasil survei tahun 2006 dan 2009 menunjukkan pola yangsama bahwa angka penyalahgunaan narkotika lebih tinggipada sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri danagama.

Kejadian penyalahgunaan narkotika di kota relatif tinggidibandingkan di kabupaten. Hal ini mengindikasikan bahwaperedaran narkotika jauh lebih marak di kota-kota besardibandingkan di kabupaten dalam setahun terakhir.

Hal tersebut menggambarkan bahwa generasi muda,terutama kalangan civitas academika yakni mahasiswa yangberada di kota-koba besar, merupakan target dan sasarandalam peredaran dan penyalahgunaan narkotika, hal inimerupakan bahan renungan kita semua untuk salingbekerjasama terutama bagi lingkungan mahasiswa danwarga kampus dalam membentengi dan menyelamatkankampus dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika.Untuk mewujudkan lingkungan kampus yang immuneterhadap penyalahgunaan narkotika tersebut, tidak sajamenjadi tanggung jawab warga kampus tetapi jugamembutuhkan peran aktif dari masyarakat di lingkungansekitar kampus.

Kampus adalah tempat untuk menggembleng generasipenerus bangsa yang cerdas, kaya pengetahuan danberdisiplin tinggi, adalah wajar jika cita-cita mulia untukkepentingan bangsa dan negara itu harus mendapatperhatian serius demi menyelamatkan mahasiswa daripengaruh dan bahaya narkotika.

Lingkungan kampus sebagai tempat berkumpulnya

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB I

3

Page 18: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB I

kalangan civitas academika yakni mahasiswa, merupakanlembaga yang potensial dalam mempengaruhi danmewarnai kehidupan mahasiswa. Dalam kaitannya denganpenyalahgunaan narkotika pergaulan dengan kelompoksebaya di lingkungan kampus juga tidak menutupkemungkinan dapat dijadikan sebagai ajang pertukaraninformasi, pembagian, jual beli serta perkenalan terhadappenyalahgunaan narkotika yang cukup efektif. Oleh karenaitu seluruh warga kampus dan stakeholders harus salingbahu-membahu dan terlibat aktif dalam melakukan upayapencegahan penyalahgunaan narkotika secara terus-menerus melalui aksi nyata.Tempat pendidikan atau sekolahmulai dari Tingkat SD, SLTP, SLTA sampai ke TingkatPerguruan Tinggi, pada dasarnya memainkan peran yangsangat penting dalam menekan terjadinya penyalahgunaannarkotika. Sistim pendidikan formal sesungguhnyamerupakan alat yang sangat efektif dalam membentukkarakter warga belajarnya (mahasiswa) agar mampumenghindari bahaya akibat penyalahgunaan narkotika.

Tujuan utama dari penerbitan buku ini adalah sebagaisarana informasi dan penyuluhan pencegahan bahayapenyalahgunaan narkotik, agar para mahasiswa memilikiketrampilan, sebagai bagian dari pengetahuan untukmembentuk kepribadian yang dapat melindungi mahasiswadari keinginan, tekanan, ataupun pengaruh untukmenyalahgunaan narkotika. Secara garis besar kampusmempunyai tanggung jawab untuk menyusun,mengajarkan, dan mengimplementasikan bahan dan materipengajaran yang berkaitan dengan pesan-pesan penyuluhanpencegahan bahaya penyalahgunaan narkotika. Dalam

4

Page 19: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

menindaklanjuti hal tersebut, ingkungan kampus perlumengembangkan berbagai materi dan pesan yang berkaitandengan koordinasi dan kolaborasi dengan petugas penyuluhdari berbagai sector dalam upaya menciptakan iklim yangkondusif untuk memberikan perlindungan dan peningkatankualitas hasil akhir dari pendidikan.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinyapenyalahgunaan narkotika pada seseorang, sangatdipengaruhi adanya interaksi serangkaian faktor resiko (riskfactors) dan faktor pelindung (protective factors) yangterdapat pada individu itu sendiri seperti misalnya : keadaankeluarga/rumah, teman sebaya, lingkungan kampus,lingkungan sekitar, dan lingkungan masyarakat.

Faktor resiko adalah setiap kondisi negative yang terdapatdalam diri seseorang yang berpotensi untuk memunculkankeinginan menyalahgunakan narkotika, sedangkan faktorpelindung adalah setiap kondisi positif yang terdapat dalamdiri seseorang yang berpotensi untuk menekan keinginanmenyalahgunakan narkotika. Keseimbangan dari keduafaktor positif dan negative inilah yang mampu menekan ataumemunculkan keinginan seseorang untuk menyalah-gunakan narkotika.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukanpenelitian di hampir 50 negara terhadap faktor resiko danfaktor pelindung tersebut dan menyimpulkan bahwapengaruh yang paling dominan untuk terjadinya penolakanterhadap penyalahgunaan narkotika antara lain meliputi :

a. Hubungan yang baik (positif) dengan Orangtuab. Orangtua yang mampu menciptakan keluarga dengan

aturan-aturan yang baik.

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB I

5

Page 20: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

c. Lingkungan kampus yang positif dan baikd. Terdapatnya keimanan dan keyakinan secara spriritual

yang tinggiProses pendidikan pencegahan penyalahgunaan

narkotika di lingkungan kampus merupakan upayapeningkatan potensi mahasiswa, baik secara kognitif(pengetahuan), afektif (emosional), konatif (kemauan) danpsiko – motorik (keterampilan), yang diarahkan padapembentukan perilaku menolak terhadap penyalahgunaannarkotika, melalui berbgai kegiatan alternatif yang positif.

Dalam rangka membentuk perilaku anti narkotikatersebut, maka pemberian informasi tentang bahaya dandampak buruk dari penyalahgunaan narkotika dengansumber yang dapat dipercaya/kompeten tetap diperlukanasalkan dalam kerangka program yang menyeluruh dantidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi sebagaiinformasi yang aktual, ilmiah dan obyektif yang dapatdisinergikan dengan program di kampus. Informasi yangfaktual dan ilmiah tentang tanda-tanda seseorang maupunlingkungan yang menyalahgunakan narkotika, akanmembantu para mahasiswa dalam mendeteksi dini terhadapupaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungankampus.

6

Page 21: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs.Gories Mere, bersama para pejabat dilingkungan BNN menghadiri malam renungandi Tugu Proklamasi dalam rangkaianperingatan HANI 2010.

Page 22: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs.Gories Mere, menjelaskan semakin maraknyaperedaran narkotika di Indonesia dihadapan para mahasiswa, beliau berpesan,sebagai calon intelektual mahasiswa haruswaspada dan menjaga dirinya danlingkungannya dari pengaruh narkoba.

Page 23: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

9

PENYALAHGUNAANNYA

JENIS NARKOTIKADAN DAMPAK

A. Jenis Narkotika

D alam undang-undang No. 35 Tahun 2009tentang Narkotika, disebutkan bahwaNarkotika adalah zat atau obat yang berasal

dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atauperubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampaimenghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkanketergantungan, yang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :

I. Narkotika Golongan SatuII. Narkotika Golongan DuaIII. Narkotika Golongan Tiga

I. Narkotika Golongan Satu :1. Tanaman papaver Somniferum2. Opium Mentah

Page 24: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

3. Opium Masak seperti candu, jicing, dan jicingko4. Tanaman Koka5. Daun Koka6. Kokain Mentah7. Kokaina8. Tanaman Ganja9. Tetrahydrocannabinol10. Delta 9 tetrahydrocannabinol11. Asetorfina12. Acetil - alfa-metil-fentanil13. Alfa-metilfentanil14. Alfa-mentiltiofentanil15. Beta-hidroksifentanil16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil17. Desmorfina18. Etorfina19. Heroina20. Ketobemidona21. 3-metilfentanil22. 3-metiltiofentanil23. MPPP24. Para-fluorofentanil25. PEPAP26. Tiofentanil27. BROLAMFETAMINA28. DET29. DMA30. DMHP31. DMT32. DOET33. ETISIKLIDINA

II. Narkotika Golongan Dua :1. Alfasetilmetadol2. Alfameprodina3. Alfametadol4. Alfaprodina5. Alfentanil6. Allilprodina7. Anileridina8. Asetilmetadol9. Benzetidin

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

10

41. MMDA42. N-etil MDA43. N-hidroksi MDA44. paraheksil45. PMA46. psilosina, psilotsin47. PSILOSIBINA48. ROLISIKLIDINA49. STP, DOM50. TENAMFETAMINA51. TENOSIKLIDINA52. TMA53. AMFETAMINA54. DEKSAMFETAMINA55. FENETILINA56. FENMETRAZINA57. FENSIKLIDINA58. LEVAMFETAMINA59. levometamfetamina60. MEKLOKUALON61. METAMFETAMINA62. METAKUALON63. ZIPEPPROL64. Opium Obat65. Campuran atau Sediaan

Opium Obat.

34. ETRIPTAMINA35. KATINONA36. (+)-LISERGIDA37. MDMA38. meskalina39. METKATINONA40. 4-metilaminoreks

Page 25: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

10. Benzilmorfina11. Betameprodina12. Betametadol13. Betaprodina14. Betasetilmetadol15. Bezitramida16. Dekstromoramida17. Diampromida18. Dietiltiambutena19. Difenoksilat20. Difenoksin21. Dihidromorfina22. Dimefheptanol23. Dimenoksadol24. Dimetiltiambutena25. Dioksafetil butirat26. Dipipanona27. Drotebanol28. Ekgonina29. Etilmetiltiambutena30. Etokseridina31. Etonitazena32. Furetidina33. Hidrokodona34. Hidroksipetidina35. Hidromorfinol36. Hidromorfona37. Isometadona38. Fenadoksona39. Fenampromida40. Fenazosina41. Fenomorfan42. Fenoperidina43. Fentanil44. Klonitazena45. Kodoksima

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

11

46. Levofenasilmorfan47. Levomoramida48. Levometorfan49. Levorfanol50. Metadona51. Metadona intermediat52. Metazosina53. Metildesorfina54. Metildihidromorfina55. Metopon56. Mirofina57. Moramida intermediat58. Morferidina59. Morfina-N-oksida60. Morfin metobromida61. Morfina62. Nikomorfina63. Norasimetadol64. Norlevorfanol65. Normetadona66. Normorfina67. Norpipanona68. Oksikodona69. Oksimorfona70. Petidina intermediat A71. Petidina intermediat B72. Petidina intermediat C73. Petidina74. Piminodina75. Piritramida76. Proheptasina77. Properidina78. Rasemetorfan79. Rasemoradina80. Rasemorfan81. Sufentanil82. Tebaina83. Tebakon84. Tilidina85. Trimeperidina86.Garam-garam dari Narkotika dalam golongan

tersebut di atas.

Page 26: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

III. Narkotika Golongan Tiga :1. Asetildihidrokodeina2. Dekstropropoksifena3. Dihidrokodeina4. Etilmorfina5. Kodeina6. Nikodikodina7. Nikokodina8. Norkodeina9. Polkodina10. Propiram11. Buprenorfina12. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika13. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan

narkotika Dari gambaran Narkotika dalam Undang-Undang

Tentang Narkotika No.35 Tahun 2009 ini juga menyebutPrekursor Narkotika. Prekursor Narkotika Adalah zat ataubahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakandalam pembuatan narkotika.

GOLONGAN DAN JENIS PREKURSOR

TABEL I1. Acetic Anhydride2. N-Acetylanthranilic Acid3. Ephedrine4. Ergometrine5. Ergotamine6. Isosafrole7. Lyrsegic Acid8. 3,4-Methylenedioxyphenyl9. Norephedrine10. 1-Phenyl-2-Propanone11. Piperonal12. Potassium Permanganat13. Pseudoephedrine14. Safrole

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

12

TABEL II1. Acetone2. Anthrallinic Acid3. Ethyl Ether4. Hydrochloric Acid5. Methyl Ethyl Ketone6. Phenylacetic Acid7. Piperidine8. Sulphuric Acid9. Toluene

Page 27: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

B. Penyalahgunaan NarkotikaDari dampaknya, narkotika bisa dibedakan menjadi tiga:1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan

mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakaimerasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dantak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkankematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, danberbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contohyang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkankegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain,Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalahShabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubahdaya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogenkebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline darikaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyakdipakai adalah marijuana atau ganja.

Kebanyakan zat dalam narkotika sebenarnya digunakanuntuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagaialasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll.- maka narkotika kemudian disalahgunakan. Penggunaanterus menerus dan berlanjut akan menyebabkanketergantungan atau dependensi atau kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:1. Coba-coba2. Senang-senang3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

13

Page 28: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

4. Penyalahgunaan 5. Ketergantungan

C. Dampak penyalahgunaan Narkotika

Bila narkotika digunakan secara terus menerus ataumelebihi takaran yang telah ditentukan akanmengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan ataukecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisikdan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistemsyaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorangsangat tergantung pada jenis narkotika yang dipakai,kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihatpada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik :1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:

kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti:penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,pengerasan jaringan paru-paru

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

14

Page 29: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus,suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalahgangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsihormon reproduksi (estrogen, progesteron,testosteron), serta gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remajaperempuan antara lain perubahan periode menstruasi,ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian,resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketikaterjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkotika melebihikemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosisbisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis :1. Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan

bunuh diri

Dampak Sosial:1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh

lingkungan2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

15

Page 30: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suramDampak f isik, psikis dan sosial berhubungan erat.

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yangluar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidakmengkonsumsi obat pada waktunya) dan doronganpsikologis berupa keinginan sangat kuat untukmengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik danpsikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial sepertidorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri,pemarah, manipulatif, dll.

D. Mahasiswa Target Bandar Narkotika

Masa muda termasuk mahasiswa, merupakan suatu faseperubahan dari masa remaja dan masa dewasa. Pertumbuhanseseorang dalam masa remaja menjadi dewasa akanmembentuk karakter dan perilaku. Karena itulah bila masaremaja sudah rusak karena narkotika, maka suram atau bahkanhancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba,mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senangbesar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan paramahasiswa untuk terdorong menyalahgunakan narkotika.Ini yang mendorong para bandar narkotika membidik paramahasiswa untuk menjadi target pemasarannya. Datamenunjukkan bahwa jumlah pengguna narkotika yangpaling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaannarkotika, para mahasiswa tertular dan menularkan HIV/

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

16

Page 31: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

AIDS di kalangan mereka. Hal ini telah terbukti daripemakaian narkotika melalui jarum suntik secara bergantian.Jika masalah ini tidak kita cegah, bangsa kita akan kehilangangenerasi yang sangat banyak akibat penyalahgunaannarkotika dan merebaknya penyakit yang mematikan yakniHIV/AIDS, dan hingga kini belum ditemukan obatnya.Kehilangan generasi muda sama dengan kehilangan sumberdaya manusia bagi bangsa.

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

17

E. Narkotika yang SeringDisalahgunakan

CannabisCannabis

1. Apakah yang Dimaksud Cannabis?Cannabis adalah zat tembakau agak kehijau-hijauan atau

kecoklat-coklatan dibuat dari bagian atas tanamantembakau yang berbunga kering dan terpisah dari tanamancannabis (rami). Damar cannabis atau “hasis” adalah prosespengeluaran cairan hitam atau coklat yang kering dari bagian

Page 32: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

18

atas tanaman cannabis yang berbunga, yang dibuat menjadibubuk atau ditekan menjadi berbentuk irisan papan ataukue. Minyak cannabis atau “minyak hasis” merupakan cairanyang diperas dari salah satu zat atau damar tanaman yangdikeringkan.Bagaimana Cannabis Itu Digunakan?

Semua bentuk cannabis biasanya dihisap. Damar danminyak cannabis juga dapat ditelan, direbus dalam teh.Bagaimana Cannabis Mempengaruhi ParaPemakai?

Cannabis dapat membuat para pemakai merasa santaidengan tenang dan terkadang sangat gembira. Parapemakai mungkin juga mengalami sebuah perasaanpandangan, penciuman, dan pendengaran yang lebih hidup.Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan DenganPenggunaan Cannabis?

Dalam jangka waktu pendek, para pemakai mengalamipeningkatan rata-rata nafsu makan dan denyut nadi. Parapemakai juga mempunyai masalah-masalah untukmelakukan pekerjaan-pekerjaan fisik dan pemikiran sepertimengendarai sebuah mobil dan berpikir secara logis. Dengandosis yang tinggi, kesadaran para pemakai terhadap suaradan warna mungkin dipertajam, sementara itu cara berpikirmereka menjadi lambat dan bingung. Apabila dosis ini sangatbesar, pengaruh-pengaruh cannabis serupa denganpengaruh halusinogen (zat penyebab halusinasi) dan dapatmenyebabkan kegelisahan, kepanikan dan bahkan peristiwa-peristiwa kegilaan. Para pemakai cannabis yang teraturmengambil resiko pengembangan ketergantungankejiwaan hingga waktu dimana mereka kehilangan minatdalam semua kegiatan yang lain, seperti hubungan

Page 33: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

19

pekerjaan dan pribadi. Studi baru-baru ini di Inggrismemperlihatkan sebuah hubungan antara penggunaancannabis dan peningkatan dalam schizofrenia (penyakit jiwaberupa suka mengasingkan diri).Resiko-Resiko yang Lain

Asap cannabis mengandung 50 persen lebih banyak tardaripada rokok dengan tar yang tinggi, yang manamenempatkan pemakai dengan meningkatkan sebuahresiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasanyang lain.

Kokain Kokain

Apa Yang Dimaksud Kokain?Kokain adalah bubuk halus berwarna putih atau putih

agak abu-abu dan kuning yang dipergunakan sebagai obatperangsang yang kuat. Kokain disadap dari sisa-sisa tanamancoca. Di jalanan, kokain dapat dilarutkan atau “dikurangi”dengan zat-zat yang lain untuk meningkatkan jumlah. Crackadalah kokain yang sudah diproses lebih lanjut dengan

Page 34: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

20

amonia atau sodium bicarbonate (baking soda) dan nampakseperti kepingan-kepingan atau batuan-batuan yang kecil.Bagaimana Kokain Itu Digunakan?

Kokain biasanya diendus/didengus atau disuntik,sedangkan crack dihisap.Bagaimana Kokain Mempengaruhi ParaPemakai?

Kokain dapat membuat para pemakai merasa bergairahdan gembira sekali. Di samping itu, para pemakai seringkalimengalami sebuah peningkatan stamina sementara dantahan rasa lapar serta kelelahan.Apakah Resiko-Resiko Yang BerhubunganDengan Penggunaan Kokain?

Pengaruh jangka pendek mencakup kehilangan nafsumakan, pernafasan lebih cepat, meningkatkan suhu tubuhdan rata-rata denyut jantung. Para pemakai bertingkah lakuaneh sekali, tidak menentu dan terkadang berbuat kasar.Dosis kokain yang berlebihan menyebabkan kekejangan,pembekuan, stroke, cerebral haemorhage atau gagaljantung. Penggunaan kokain dalam jangka panjangmempunyai resiko masalah kesehatan, beberapadiantaranya bergantung pada bagaimana merekamenggunakan obat. Mengendus kokain sangatmembahayakan jaringan alat penciuman, menghisap dapatmenyebabkan masalah pernafasan, sedang penyuntikandapat menyebabkan penyakit-penyakit luka yang bernanahatau infeksi.

Resiko-resiko lain, tanpa memperhatikan bagaimana obatitu digunakan, meliputi ketergantungan psikologi yang kuat,kekurangan gizi, menurunnya berat badan, ketidaktahuanarah, ketidakpedulian dan keadaan yang serupa dengan

Page 35: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

21

psikosis paranoid.Resiko-Resiko yang Lain

Mencampurkan kokain dengan alkohol merupakansebuah koktail yang berbahaya dan dapat meningkatkankemungkinan kematian tiba-tiba.

Ecstasi

Apakah Yang Dimaksud Ekstasi?Ekstasi merupakan perangsang psikoaktif, biasanya

dibuat dalam laboratorium yang tidak sah.Sebenarnya istilah “ekstasi” telah berkembang dan tidak

lagi mengacu pada sebuah zat tunggal yang samapengaruhnya pada para pemakai. Seringkali, setiap tabletdengan sebuah logo sekarang disebut sebagai “ekstasi”tanpa memperhatikan komposisi bahan kimianya.Sementara obat ini biasanya diedarkan/dipasarkan berupatablet, serbuk atau kapsul dalam berbagai bentuk danukuran.Bagaimana Ekstasi Digunakan?

Biasanya ekstasi ditelan tapi dapat juga didengus atau

Page 36: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

22

disuntikan.Bagaimana Ekstasi Mempengaruhi ParaPemakai ?

Ekstasi dapat mempertinggi tingkat perasaan emosi parapemakai dan menyebabkan perasaan kedekatan padaorang-orang di sekitar mereka. Ekstasi juga dapat membuatpemakai merasa lebih mudah bergaul dan penuh semangat.Apa Resiko-Resiko yang Berkaitan DenganPenggunaan Ekstasi ?

Dalam jangka pendek, ekstasi dapat membuat tubuhmengabaikan tanda-tanda kesedihan seperti dehidrasi, sakitkepala dan keletihan dan ekstasi dapat mengganggukemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Lagi pula ekstasidapat merusak organ-organ dengan parah seperti hati danginjal.

Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan penyakit sawandan gagal jantung. Dosis besar ekstasi juga menyebabkankegelisahan, rasa cemas dan halusinasi yang parah.Penggunaan ekstasi dalam jangka panjang dapat merusakbagian-bagian tertentu dari otak yang mengakibatkandepresi yang parah dan hilangnya daya ingat.Resiko-Resiko yang Lain

Tablet-tablet atau pil yang dijual sebagai “ekstasi” dapatmengandung zat-zat yang mungkin

berbahaya dan dapat berubah-ubah pada kekuatan danakibat-akibatnya.

Page 37: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

23

Heroin

Apa Heroin Itu?Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa

sakit yang diproses dari morfen, sebuah zat yang terjadisecara alami dari tanaman opium poppy. Heroin murni adalahserbuk berwarna putih. Heroin-heroin yang ada di jalanbiasanya berwarna putih kecoklatan karena sudah dicairkanatau “dikurangi” dengan kotoran-kotoran yang berarti tiap-tiap dosisnya berbeda.Bagaimana Heroin Digunakan?

Heroin biasanya disuntikan tapi dapat juga didengus,dihisap atau dihirup.Bagaimana Heroin Itu Mempengaruhi ParaPemakai?

Heroin dapat melegakan ketegangan, kegelisahan dandepresi, merasa terlepas dari kesedihan emosional dan fisikatau rasa sakit. Dengan dosis yang tinggi, dapat mengalamiperasaan gembira, tetapi hanya sementara.Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan DenganPenggunaan Heroin?

Pengaruh jangka pendek meliputi pupil yang mengecil,rasa mual, muntah, ngantuk, ketidakmampuan untuk

Page 38: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

24

berkonsentrasi dan ketidakpedulian. Heroin sangat adiktifdan para pemakai dapat dengan cepat mengembangkanketergantungan secara fisik dan psikologi. Mereka jugaberesiko menjadi tahan terhadap obat bius, yang berartimereka membutuhkan dosis yang lebih terus menerusuntuk mencapai pengaruh yang mereka inginkan.Penggunaan heroin jangka panjang mempunyai berbagaipengaruh kesehatan yang parah. Diantara zat-zat yang lain,heroin dapat menyebabkan kehilangan berat badan dalamjumlah banyak, kekurangan gizi dan sembelit. Heroin jugadapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi,pemberian obat penenang dan ketidakpedulian yang kronis.Menghentikan penggunaan heroin secara tiba-tibamenyebabkan gejala-gejala penarikan yang dapat menjadiparah seperti kejang-kejang, diare, gemetaran, kepanikan,ingusan, kedinginan dan keringat.Resiko-Resiko yang Lain

Para pemakai mengambil resiko menggunakan heroindengan dosis berlebih, yang dapat menyebabkan koma dankematian melalui depresi pernafasan.

Page 39: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

25

LSD

LSD adalah salah satu obat untuk menimbulkanhalusinasi (hallucinogen) yang paling kuat atau“psychedelics”. Ini adalah obat-obatan yang merubahkeadaan kesadaran pengguna dan menghasilkan berbagaimacam halusinasi. Hallucinogen yang lain adalahphenycyclidine (PCP), hallucinogenic amphetamines,mescalinedan jamur psilocybe.Apakah LSD Itu?

LSD obat setengah sintetis yang berasal dari asam lisergis,ditemukan dalam cendawan yang tumbuh pada gandumhitam atau biji-bijian lain. LSD umumnya disebut sebagai“asam” biasanya dijual di jalan seperti kertas penyedot kecildengan bentuk empat persegi dengan tetes yang berisi obatitu. LSD dapat juga dijual sebagai tablet, kapsul atau kadangkadang dalam bentuk cair. LSD ini adalah bahan tidakberwarna dengan rasa yang sedikit pahit.Bagaimana LSD Digunakan?

LSD biasanya ditelan.

LSD Apakah itu?

Page 40: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

26

Bagaimana LSD Mempengaruhi Pemakai?Penggunaan LSD dapat menyebabkan perubahan yang

kuat dalam pikiran, keadaan jiwa dan perasaan selainperasaan tegas (empati) dan keramahan. Namun, pengaruhLSD yang sebenarnya berubah-ubah bergantung padakeadaan mental penggunanya dan lingkungan ketikamenggunakan obat ini.Apa Resiko-Resiko Yang Berkaitan DenganPenggunaan LSD?

Dalam jangka pendek, LSD menghasilkan khayalan danpersepsi yang menyimpang. Perasaan pengguna yangmendalam, perubahan waktu dan warna, suara dansentuhan nampaknya lebih kuat. Beberapa pengguna LSDmengalami cara berpikir yang berat dan mengerikan danperasaan-perasaan seperti ketakutan kehilangan kendali,ketakutan terhadap penyakit gila dan kematian dankeputus-asaan. Pengaruh-pengaruh pada fisik kecil saja,dibandingkan dengan pengaruh kejiwaan dan emosi.Pengaruh-pengaruh itu biji mata yang membesar, lajujantung yang meningkat dan tekanan darah, hilangnya nafsumakan, keadaan tidak dapat tidur, mulut kering dan rasagemetar.

Page 41: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

27

Metamfetamin

Apakah Metamfetamin Itu?Metamfetamin adalah bagian dari kelompok obat-obatan

yang dinamakan obat perangsang tipe amfetamin.Metamfetamin adalah obat sintesis yang biasanya dibuat didalam laboratorium yang tidak sah secara hukum,Metamfetamin terdapat dalam bentuk bubuk, tablet atausebagai Kristal yang tampak seperti pecahan kaca.

Bagaimana Metamfetamin Digunakan?Metamfetamin dapat ditelan, dihirup/didengus,dihisap

atau disuntikan.Bagaimana Metamfetamin Mempengaruhi Para

Pemakai?Metamfetamin merangsang perasaan kesehatan fisik

dan mental dan juga gelora perasaan gembira dankegirangan. Para pemakai mengalami peningkatan energisementara, seringkali dirasa dapat memperbaiki kinerjamereka pada tugas manual atau dengan kecerdasan. Parapemakai juga mengalami keterlambatan rasa lapar dan rasalelah.Apa Resiko-Resiko yang Berkaitan DenganPenggunaan Metamfetamin?

Page 42: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

28

Dalam jangka pendek, para pemakai dapat kehilangannafsu makan dan mulai bernafas dengan lebih cepat. Lajujantung dan tekanan darah mereka dapat meningkat dansuhu badan mereka dapat bertambah dan timbullahkeringat. Dengan dosis yang besar, para pemakai dapatmerasa gelisah dan lekas marah dan dapat mengalamiserangan panik, Dosis berlebihan dari metamfetamin dapatmenyebabkan penyakit sawan serangan dan kematiankarena gagal pernapasan, stroke atau gagal jantung.Penggunaan metamfetamin dalam jangka panjang dapatmenyebabkan kekurangan gizi (salah makan) hilangnyaberat badan dan perkembangan ketergantungan kejiwaan.Apabila pengguna yang kronis berhenti menggunakanmetamfetamin, biasanya akan diikuti dengan tidur dalamjangka lama dan kemudian depresi.Resiko-Resiko Lain

Penggunaan metamfetamin kadang-kadang memicuperilaku yang agressif, keras dan aneh diantara pengguna.

Page 43: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB II

29

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB II

30

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saatmenghadiri puncak peringatan HANI 2009 diStadion Gelora Bung Karno, Senanyan. Dalamkesempatan itu, Presiden menyerahkanpenghargaan kepada sejumlah tokoh yangberjasa dalam pencegahan dan pemberantasannarkoba.

Page 44: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Direktur Diseminfo, BadanNarkotika Nasional, Drs.Kurniawan, SH.MH, saat

menghadiri kegiatanpembentukan kader

penyuluh P4GN dilingkungan mahasiswa.

Page 45: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

31

Penyalahgunaan dan ketergantungan narkotikaterjadi akibat interaksi 3 faktor yaitu :

1. Faktor narkotika2. Faktor individu,3. Faktor lingkungan

1. Faktor NarkotikaSemua jenis Narkotika bekerja pada bagian otak yang

menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasiseksual. Oleh karena itu penggunaan Narkotika ingindiulangi lagi untuk mendapatkan kenikmatan yangdiinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya.

Potensi setiap jenis Narkotika untuk menimbulkanketergantungan tidak sama besar. Makin luas pusatpenghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh Narkotika,makin kuat potensi Narkotika untuk menimbulkanketergantungan.

PENYEBAB UTAMAMAHASISWA

MENYALAHGUNAKANNARKOTIKA

Page 46: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

32

2. Faktor IndividuKebanyakan penyalahgunaan Narkotika dimulai atau terdapat

pada remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahanbiologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individuyang rentan untuk menyalahgunakan Narkotika.a. Perubahan Biologik

Pada awal masa remaja tinggi badan dan berat badanbertambah cepat. Postur badan juga berubah, mulai sepertipostur badan orang dewasa dan ciri-ciri seksual sekundermulai nampak.

Perubahan yang cepat pada masa peralihan ini seringmenimbulkan kebingungan dan keresahan. Disatu pihakbadannya telah besar sehingga lebih pantas bergaul dengananak yang sudah lebih tua. Disisi lain secara psikologismungkin ia belum siap untuk bergaul dengan anak yang lebihtua, karena masih ingin bermain seperti pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila orangtuanya tidakkonsisten. Bila ia menuntut suatu hak atau kebebasan, iadibilang masih kecil. Sebaliknya bila ia memperlihatkan sikapkurang bertanggung jawab, ia dikatakan sudah dewasa.Kebingungan, keresahan, dan bahkan depresi akibatperubahan tersebut di atas dapat mendorong anak untukmenyalahgunakan Narkotika.b. Perubahan Psikologik

Pada masa remaja, individu mulai melepaskan ikatanemosional dengan orangtuanya dalam rangka membentukidentitas diri. Di sisi lain, secara finansial ia masih bergantungpada orangtuanya. Demikian pula bila menghadapi kesulitania masih membutuhkan bantuan orangtua.

Pada masa remaja kemampuan intelektualnya juga

Page 47: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

bertambah. Daya abstraksi, kemampuan konseptual,kemampuan memahami suatu persoalan jadi berkembang,idealismenya masih tinggi dan keingintahuan terhadap duniasekitarnya bertambah kuat, ia ingin mengetahui berbagaimasalah di sekitarnya, termasuk mencari pengalamanseksual dan mencoba Narkotika, mulai dari merokok,minuman keras beralkohol dan lain-lain. Merokok atauminum minuman beralkohol sering dipandang sebagailambang kedewasaan.

Pada remaja seusia 15-16 tahun sering terdapat keyakinanbahwa dirinya lain dari orang lain (personal fable). Ia yakinbahwa bila Narkotika merugikan orang lain, Narkotika tidakakan merugikan dirinya dan bahwa ia yakin dapatmengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataanmenunjukkan yang sebaliknya.c. Perubahan Sosial

Dalam rangka melonggarkan ikatan dengan orangtua,remaja membutuhkan teman sebaya. Minat terhadap lawanjenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalamkelompok merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorangremaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok iaharus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bilakelompok tersebut merokok, iapun tak keberatan akanmerokok pula.

Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi aturandan larangan, remaja akan menunjukkan sikap memberontak,antara lain dengan menggunakan Narkotika yang pastimerupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh orangtua.

Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyairisiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna Narkotika.

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

33

Page 48: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Penyalahgunaan Narkotika sering terdapat bersama-sama gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi,ansietas atau gangguan kepribadian anti sosial.3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga danlingkungan pergaulan, baik pergaulan di sekitar rumah, dikampus maupun di tempat-tempat umum.a. Lingkungan Keluarga

Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang seringikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadipenyalahguna Narkotika antara lain :

♦ Orangtua yang kurang komunikatif dengan anaknya♦ Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau

selalu menuruti kehendak anak (permisif)♦ Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak

berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya,misalnya dalam hal memilih jurusan.

♦ Disiplin orangtua yang tidak konsisten♦ Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam

hal pendidikan anak♦ Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi

perhatian kepada anaknya♦ Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar,

orangtua berselingkuh♦ Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan norma-

norma, nilai-nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidakboleh dilakukan.

♦ Orangtua atau salah satu anggota keluarga yangmenjadi penyalahguna Narkotika.

b. Lingkungan Kampus

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

34

Page 49: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

35

Lingkungan kampus yang sering ikut mendorongterjadinya penyalahgunaan Narkotika antara lain :

♦ - Kampus yang kurang disiplin, tidak tertib♦ - Sering tidak ada kuliah pada jam kuliah♦ Kuliah yang membosankan♦ Dosen yang kurang pandai mengajar♦ Dosen/pejabat di kampus yang kurang komunikatif

dengan mahasiswa♦ Kampus yang kurang mempunyai fasilitas untuk

menampung atau menyalurkan kreativitasmahasiswanya.

c. Lingkungan MasyarakatMahasiswa tidak hanya hidup di dalam lingkungan

keluarga dan di kampus saja, melainkan juga dalammasyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi dalam masyarakatjuga mempengaruhi perilaku mahasiswa, termasuk perilakuyang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkotika.

Faktor-faktor itu antara lain :♦ Mudah diperolehnya Narkotika♦ Harga Narkotika makin murah♦ Kehidupan sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang

tidak menentu menyebabkan terjadinya perubahannilai dan norma, antara lain sikap yang permisif(membolehkan)

Faktor-faktor tersebut memang tidak selalumenyebabkan seseorang akan menjadi penyalahgunaNarkotika . Akan tetapi makin banyak faktor tersebutditemukan pada seorang mahasiswa, makin besarkemungkinan mahasiswa itu menjadi penyalahgunaNarkotika.

Page 50: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

Penyalahgunaan Narkotika harus dipelajari kasus demikasus. Faktor individu, faktor keluarga , dan faktor pergaulantidak selalu berperan sama besarnya dalam menyebabkanseseorang menyalahgunakan Narkotika. Karena faktorpergaulan, bisa saja seorang mahasiswa yang berasal darikeluarga yang harmonis dan cukup komunikatif, menjadipenyalahguna Narkotika.

Dampak Umum MahasiswaMenyalahgunakan Narkotika

Dampak penyalahgunaan Narkotika sangat luas, tidak sajaterhadap kesehatan f isik dan mental penyalahgunaNarkotika, akan tetapi juga berdampak pada ketenangankehidupan dalam keluarga, meresahkan masyarakat, danterjadinya pelanggaran hukum.a. Komplikasi Medik

Komplikasi medik akibat penyalahgunaan Narkotikasangat bervariasi tergantung jenis Narkotika yang dipakai,jumlah, cara memakai, lama memakai dan zat pencampuryang digunakan.

Putauw yang berisi heroin sering dicampur dengan tepungjagung atau terigu, gula, gula merah, kina bahkan tawas.

Komplikasi medik dapat disebabkan antara lain karena :♦ Sifat Narkotika itu sendiri♦ Bahan pencampurnya♦ Cara menyuntik yang tidak steril♦ Pola hidup yang tidak sehat ( kurang memperhatikan

mutu makanan, malas mandi, sering begadang, keluarrumah malam hari, tidak tidur dan sebagainya)

Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai antara lain :

36

Page 51: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

37

- Penyalahgunaan Heroin/ Putauw melalui suntikan dapatmenyebabkan tertular Hepatitis B atau C, Infeksi HIV /AIDS,Endokarditis (infeksi jantung), Infeksi darah ( septisemia).

♦ Penyalahgunaan psikostimulansia ( ekstasi, shabu,kokain) dapat menyebabkan hipertensi, gangguanpada jantung, Pendarahan otak, Gangguan jiwa beratseperti Psikosis dan Depresi serta Penyakit Parkinson.

♦ Penyalahgunaan alkohol, obat penenang dan obat tidurdapat menyebabkan seseorang menjadi agresifsehingga mudah terlibat perkelahian yang dapatmengakibatkan luka tusuk, luka iris, gegar otak ataupendarahan otak dapat pula disebabkan karenakecelakaan lalu lintas akibat sembrono atau mengamuk.

♦ Mahasiswi yang minum minuman beralkohol, akanmengalami gangguan saat mentruasi.

♦ Penyalahgunaan ganja atau tembakau dapat menye-babkan rangsangan pada saluran nafas.

♦ Tembakau adalah penyebab utama kanker paru danorgan tubuh lain seperti hati. Dapat pula terjadi kankerpada perokok pasif ( menghisap asap rokok orang lain)

♦ Mahasiswi yang merokok akan mengakibatkan beratbadannya berkurang dan kulit menjadi kering serta keriput.

b. Akibat sosialPenyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan antara lain :♦ Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik♦ Sering merongrong orangtua, meminta uang dengan

berbagai alasan yang pada akhirnya sebetulnya untukmembeli Narkotika lagi

♦ Bagi penyalahguna Narkotika yang sudah berkeluargadapat mengakibatkan perceraian dan bagi yang sudah

Page 52: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB III

38

mempunyai anak dapat menyebabkan terlantarnya anak.♦ Pasangan hidup atau anaknya ikut-ikutan menjadi

penyalahguna Narkotika♦ Bagi yang sedang berpacaran dapat menyebabkan

pacarnya ikut menyalahgunakan Narkotika atau putushubungan mereka karena pacar tidak mau mempunyaicalon pasangan hidup yang menyalahgunakan Narkotika

♦ Prestasi akademiknya menjadi buruk dan dapatdikeluarkan dari kampus. Karena melanggar peraturantata tertib di kampus, penyalahguna Narkotika jugadapat dikeluarkan dari kampus.

♦ Bagi yang sudah bekerja, karena prestasi kerjanya yangburuk dapat pula diberhentikan dari pekerjaannya.Semua itu mengakibatkan terjadinya penganggurandengan segala akibatnya.

♦ Akibat f inansial, sebab biaya pengobatan danrehabilitasi penyalahguna Narkotika mahal.

c. Pelanggaran HukumAkibat tidak kuliah dan tidak bekerja, sementara

kebutuhan Narkotika makin meningkat akibat toleransi,maka terpaksa penyalahguna Narkotika melakukan tindakkriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeliNarkotika, termasuk menjadi pengedar Narkotika/melakukan pelanggaran hukum.

Orang yang menyalahgunakan dan ketergantunganNarkotika, berdasarkan Ilmu Kedokteran adalah orang yangmenderita sakit (penderita), namun mereka juga dijatuhihukuman karena melanggar Undang-undang yang berlaku.

Page 53: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB III

39

Direktur Diseminfo Badan NarkotikaNasional, Drs. Kurniawan, SH.MH, saatmenghadiri workshop penyuluh P4GN dilingkungan mahasiswa, di Jakarta.Para mahasiswa harus ditumbuhkansemangatnya untuk berperang melawanpenyalahgunaan narkoba.

Page 54: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

40

Page 55: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

41

Untuk menciptakan lingkungan Kampus yangBebas narkotika, seluruh warga kampus harusbahu-membahu dan secara terus-menerus

membentengi lingkungannya dari ancaman penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika berdasarkan kewenangannyamasing-masing. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakandalam mewujudkan kampus bebas narkotika adalah:1. Rektorat

a. Menetapkan kebijakan (peraturan, tata tertib) danmemberikan dukungan kegiatan dalam upayamenghindarkan lingkungan kampus dari bahayapenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

b. Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaankebijakan.

c. Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan,keagamaan, penegakan hukum dan Badan NarkotikaNasional Pusat/ Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.

d. Membuat jejaring dengan warga masyarakat di

MENCIPTAKANLINGKUNGAN KAMPUS

BEBAS NARKOTIKA

Page 56: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

42

lingkungan sekitar kampus dengan membentuk Tim/Satuan Tugas Anti Narkotika di lingkungan kampus.

2. Dekan/Dosena. Mensinergikan pendidikan pencegahan penyalahgunaan

narkotika ke dalam mata kuliah ekstra kurikuler.b. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Pusat/

Propinsi/Kabupaten/Kota setempat mengadakanpelatihan konselor sebaya bagi para mahasiswa.

c. Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tuamahasiswa dan pihak kampus dalam menyusunprogram, melaksanakan kegiatan dan melaksanakanpengawasan terhadap program kegiatan pencegahanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dilingkungan kampus.

d. Mendata mahasiswa yang terindikasi beresiko tinggiterhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

e. Memberikan konseling pada mahasiswa yangterindikasi menyalahgunakan narkotika.

f. Mengadakan pendataan kasus penyalahgunaannarkotika di lingkungan kampus.

g. Merujuk mahasiswa yang menjadi korbanpenyalahgunaan narkotika ke tempat-tempatrehabilitasi.

3. Penjaga/keamanan Kampusa. Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan kuliah.b. Melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan

kampus yang mencurigakan termasuk aktivitaspedagang kaki lima dan petugas parkir di sekitar kampus.

c. Melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepadaRektorat.

Page 57: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

43

d. Menjaga pengamanan intern di lingkungan kampus.4. Organisasi Mahasiswa Anti Narkotika

a. Berkonsultasi dengan Rektorat, menyusunperencanaan Program Penyuluhan PencegahanPenyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotikasecara berkala, baik tahunan, semesteran, tri wulanmaupun bulanan, yang disesuaikan dengan kebutuhandan situasi serta kondisi kampus setempat.

b. Mendukung dan melaksanakan program-program dalammewujudkan lingkungan kampus bersih dari narkotika.

5. Mahasiswaa. Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkotika dan

mengembangkan potensi dirinya dalam upaya menghin-darkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkotika.

b. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatanpencegahan penyalahgunaan narkotika yangdilaksanakan di lingkungan Kampus.

c. Melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran ataupenyalahgunaan narkotika yang terjadi di lingkunganKampus kepada Kader Anti Narkotika di Kampusnya.

d. Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan, seminar,workshop tentang pencegahan penyalahgunaannarkotika baik yang dilaksanakan oleh pihak kampusmaupun di luar kampus.

e. Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh P4GNbagi juniornya dan anggota Satgas Gerakan KeamananKampus bersih narkotika di lingkungan kampusnya.

f. Menjalin komunikasi yang baik dengan teman sebayadan warga kampus lainnya (Rektor, Dekan, Dosen,Orangtua dan Petugas Keamanan Kampus).

Page 58: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

44

6. Kampanye Anti Narkotika di Lingkungan KampusUntuk menciptakan Lingkungan Kampus bebas narkotika,

perlu juga menggencarkan kampanye anti narkotika dengankegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam PenerapanProgram Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba melaluiUnit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus.1. Tahap Persiapan

a. Meningkatkan kesadaran dan dukungan dari TimPembina UKM dari tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan, warga kampus, BNNP/BNNKtentang Program Pencegahan PenyalahgunaanNarkoba melalui UKM.

b. Meningkatkan partisipasi mahasiswa untukmendukung program pencegahan berbasis kampustentang informasi bahaya penyalahgunaan narkotikaserta cara pencegahannya.

c. Membantu mahasiswa yang berisiko tinggi terhadappenyalahgunaan narkotika melalui layanan konsultasi/konseling

d. Meningkatkan program bantuan /pendukung/ kegiatanalternatif yang positif bagi mahasiswa di Kampus.

e. Memberikan Kegiatan Intervensi bagi mahasiswa di kampus.f. Meningkatkan pengawasan penyalahgunaan narkotika

di kampus dan sekitarnya.g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para

orangtua mahasiswa dalam pencegahanpenyalahgunaan narkotika. Caranya, denganmelakukan penyuluhan dan penyebarluasan informasi/materi tentang pencegahan penyalahgunaan

Page 59: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

narkotika dalam keluarga.2. Penyebaran Informasi

• Penyebaran informasi adalah upaya pencegahanpenyalahgunaan narkotika yang dilakukan melaluiberbagai bentuk media seperti media elektronik (radio,televisi, internet), media cetak (surat kabar, majalah,brosur, leaflet, buku, spanduk, billboard) dan mediatatap muka (seminar, penataran, rapat, diskusikelompok, pelatihan,dialog dll).

• Informasi yang tepat dapat membantu seseoranguntuk mengambil keputusan yang benar.

Tips Penyebaran Informasi♦ Perlu pemberian informasi yang tepat, akurat,

terpercaya berdasarkan fakta dan ilmu pengetahuan.♦ Materi informasi atau penyuluhan tidak menggunakan

gambar atau ilustrasi yang dapat mengajarkan orangcara memperoleh, menyiapkan dan menggunakannarkotika.

♦ Materi informasi tidak seharusnya selalu meliputi jenis-jenis narkotika, sejarah, serta akibatnya. Lebih baikmenitikberatkan pada peningkatan keterampilansosial (cara mengatasi permasalahan komunikasi,mengatasi stress, dan menolak narkotika).

♦ Materi pencegahan untuk mahasiswa seharusnya tidakmemakai mantan korban narkotika sebagai penyampaipesan. Cara ini dapat menimbulkan efek negatif dimanapeserta tidak takut menyalahgunakan narkotika.

♦ Perlu berhati-hati dalam pemberian informasi padagenerasi muda. Jangan membuat sensasi mengenaiefek narkotika, sebab mahasiswa yang menyukai

45

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

Page 60: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

bahaya atau membanggakan keberaniannya akanmakin tertarik pada narkotika.

3. Pendekatan Pendidikan♦ Pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkotika

adalah suatu proses dua arah dimana pengembangankemampuan belajar dan pendewasaan adalah lebihpenting dari pada pemberian fakta atau informasi.

♦ Kegiatan-kegiatan pendidikan pencegahan narkotikadilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti :• Penjernihan nilai-nilai.• Peningkatan keterampilan berkomunikasi.• Peningkatan keterampilan mengambil keputusan.• Peningkatan keterampilan menolak tekanan

kelompok sebaya.♦ Para mahasiswa perlu dilatih ketrampilan mengelola

kehidupan sehari-hari atau kemampuan sosial (LifeSkills) khususnya mengenai peningkatan keterampilanberkomunikasi, keterampilan mengambil keputusan,dan keterampilan menolak tekanan kelompok sebaya, supaya berhasil menolak narkotika.

4. Kegiatan Alternatif♦ Pemberian kegiatan alternatif berupa kegiatan atau

pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswaserta dapat memberikan kepuasan dapat membantumencegah mahasiswa dari penyalahgunaan narkotika.

♦ Kegiatan alternatif dapat berupa berbagai bentuk kesenian,olahraga, kegiatan sosial, kekaryaan dan lain-lain.

♦ Kegiatan Intervensi♦ Kegiatan ini adalah untuk menolong seseorang yang

sedang bermasalah atau berisiko tinggi terhadap

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

46

Page 61: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

47

penyalahgunaan narkotika.♦ Intervensi meliputi kegiatan-kegiatan yang dapat

memberi jalan keluar bagi mereka yang rawanterhadap masalah penyalahgunaan narkotika ataumereka yang sudah pernah mencoba-coba, supayaterhindar dari keinginan mereka untuk melanjutkanmenyalahgunakan narkotika.

♦ Contoh kegiatan intervensi antara lain adalah: kegiatankonseling. hotlines, call center peer konseling,bimbingan karir dsb.

5. Rencana Kerja Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika

1. Berbasis Kampus• Penyusunan kebijakan Kampus bebas narkotika.• Pembentukan kelompok mahasiswa anti narkotika.• Pembentukan pendidikan sebaya/konselor sebaya.• Kampanye anti narkoba di kampus.• Penyuluhan sadar narkotika (KIE) secara masal maupun

secara kelompok (peer group education) baik olehpendidik sebaya maupun kerjasama dengan pihak lainyang berkompeten.

• Penyediaan hotline yaitu saluran telepon khusus bagimahasiswa yang memerlukan layanan informasisekaligus konsultasi masalah narkotika.

• Penetapan call number atau SMS number yangberfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi khususdengan aparat kepolisian juga sebagai sarana untukmenyampaikan laporan kepada petugas tentangadanya penyalahgunaan atau peredaran gelapnarkotika di sekitar kampus.

Page 62: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

48

• Penyelenggaraan kuliah kesehatan yang meliputipencegahan penyalahgunaan narkotika melalui UKM.

• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di kampus.• Kerjasama antar mahasiswa di kampus dan masyarakat

sekitar kampus dalam pencegahan penyalahgunaandan pemberantasan peredaran gelap narkotika.

2. Contoh Kebijakan Kampus Bebas NarkobaKebijakan Rektorat yang dilaksanakan secara konsisten

dan tegas menyampaikan pesan yang kuat bahwapenyalahgunaan narkotika di kampus tidak dapatdibenarkan, yang berlaku baik bagi mahasiswa maupunsemua warga kampus. Kebijakan Anti Narkotika meliputi :

• Tindakan pelanggaran yang mencakup:• Jenis-jenis narkotika dan perangkat penggunaannya.• Barang-barang yang dilarang dibawa ke kampus

termasuk narkotika dan peralatan obat-obatan.• Jenis pelanggaran seperti penggunaan, pemilikan,

jual beli dan lainnya.• Tindakan pelanggaran kebijakan kampus pertama kali

• Perjanjian tertulis dengan orangtua mengenaihukuman, terapi yang harus dijalankan mahasiswa.

• Diskors sementara dari kampus.• Prosedur pelaksanaan tindakan meliputi :

• Pelanggaran hukum dan tindakan pelanggaran.• Tanggung jawab dan prosedur pelaporan.• Prosedur pemberitahuan kepada orang tua.• Prosedur pemberitahuan kepada polisi.

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

Page 63: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB IV

49

Page 64: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB IV

50

Para mahasiswa kader penyuluhP4GN serius melakukan diskusi,berkaitan dengan pola danstrategi pencegahanpenyalahgunaan narkoba dilingkungan kampus, danmembentengi kampus daripengaruh dan peredaran narkoba.

Page 65: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

51

1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Selama ini keberadaan Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM)di setiap kampus, memberi kesanmahasiswa terkotak-kotak sesuai dengan

minatnya. Namun sebenarnya UKM justru dapatmeningkatkan kerja sama antar mahasiswa dengan minatyang berbeda. Para mahasiswa dapat menjadikan UKMsebagai sarana untuk menuangkan kreativitas danketerampilannya dalam menciptakan lingkungan yangsehat, baik fisik dan mental.

Para Rektor, Dekan dan Dosen serta mahasiswa dapatmendorong untuk menjadikan UKM sebagai sarana aktivitasmahasiswa yang positif di kampus sehingga memotivasimahasiswa lain untuk aktif dalam kegiatan UKM. Dengandemikian akan semakin banyak mahasiswa yang ingin

OPTIMALKAN PERANUKM ANTI NARKOTIKA

di KAMPUS

Page 66: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

52

terlibat karena melihat hasil positif denganmengoptimalkan keberadaan UKM.

UKM bisa menambah kecerdasan mahasiswa di luar ruangkuliah tanpa meninggalkan prestasi akademis mahasiswa,dan bisa dijadikan sarana mempersatukan mahasiswadengan keragaman aktivitasnya. Bukan sebaliknyamengkotak-kotakan mereka. Oleh karena itu, perlu adakoordinasi yang menyeluruh terhadap kegiatan UKM ini.UKM harus memiliki unsur yang bersifat :

a. Menerapkan pola pengembangan mahasiswa yangmampu menampung keragaman latar belakang,bentuk dan kondisi di perguruan tinggi.

b. Antara kegiatan bidang kurikuler dan bidangekstrakulikuler memiliki proporsional yang seimbang.

c. Mampu melibatkan mahasiswa dalam pengembangandan aktualisasi diri serta meningkatkan daya saingmahasiswa di lingkungan masyarakat.

d. Adanya komunikasi dialogis antara pimpinan, dosen,pengurus UKM untuk mengatasi masalah yang terjadidi lingkungan kampus.

e. Adanya koordinasi, sinkronisasi dan kerja sama antarunit kegiatan di dalam melaksanakan danmengembangkan UKM.

f. Adanya sejumlah dana untuk menunjang keberadaanUKM sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan secaraterencana, terarah, dan berkesinambungan.

Melalui aspek-aspek tersebut diharapkan UKM sanggupmenciptakan kondisi mahasiswa yang memiliki daya saingglobal.

Page 67: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

53

2. Kegiatan UKM dan Pengembangan Kebiasaan Positif Mahasiswa

Berbagai kegiatan UKM dapat dilaksanakan di kampus-kampus, kegiatan ini harus mampu mengakomodir potensiyang ada pada mahasiswa. Syarat kegiatan UKM harusmampu:

A. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa

UKM harus mampu membangun pengertian padamahasiswa bahwa masalah bukanlah berupa beban yangharus ditakuti. Mahasiswa tak boleh memandang rendahkemampuan diri sendiri. Seburuk atau sesulit apapun kondisiyang dihadapi, dia masih memiliki kekuatan dan kemampuanmengatasinya. Setiap masalah pasti memiliki carapenyelesaian ataupun jalan keluarnya. Melalui UKM,mahasiswa dapat lebih kreatif dan fleksibel dalammemecahkan masalah yang dihadapinya.

Dalam kegiatannya harus mampu menanamkankeyakinan bahwa mereka “mampu” menyelesaikan segalabentuk hambatan, mengembangkan kreativitas berpikirdalam memecahkan suatu masalah.

Kegiatan UKM mampu meningkatkan teknik pemecahanmasalah atau problem solving mahasiswa denganmempergunakan keterampilan teknis yang ada pada UKM.Dengan demikian, mahasiswa tidak mudah putus asa dalammenghadapi masalah. Mereka akan lebih optimis dalammenghadapi berbagai kesulitan hidup di masa yang akandatang.

Page 68: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

54

B.Mengembangkan keterampilan mahasiswa untuk mengatasi masalah

Kegiatan UKM hendaknya dapat melatih keterampilanmahasiswa untuk menurunkan stres atau tekananemosional, dan menghadapi berbagai masalah. KegiatanUKM yang mampu melatih ketrampilan dapat berupa:

1). Kegiatan Olahraga di KampusDengan melakukan gerakan-gerakan olahraga, dapat

mengeluarkan zat-zat kimia dalam tubuh pemicuketegangan emosional, sehingga tubuh terasa nyaman.Begitu juga, dengan gerakan olahraga tersebut merangsangzat endorphine alami dalam tubuh yang membuat tubuhterasa segar. Zat endorphine alami dalam tubuh initergolong zat yang bersahabat buat otak dan juga dapatmenghilangkan rasa sakit. Zat endorphine membuat orangyang senang olahraga menjadi kelihatan segar dan gembira.

2). Tertawa riangLingkungan di UKM diciptakan untuk membuat

mahasiswa dapat tertawa riang. Tertawa sangat efektifuntuk mengatasi dan mengurangi ketegangan emosionalatau stres. Terapi tertawa dapat dilakukan secara bersama-sama di dalam kegiatan mahasiswa dengan menonton acara-acara humor seperti lawak atau komedi bahkan bercandadengan sesama mahasiswa dan membentuk grup lawakmisalnya.

3). RelaksasiRelaksasi mengendurkan pikiran dengan mengalihkan

pikiran pada hal-hal yang menyegarkan, dapat melalui pikiranseperti membayangkan suasana pantai, pegunungan,hutan, taman, maupun memanjakan mata langsung pada

Page 69: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

55

alam yang sesungguhnya, menonton film, televisi, pentasseni, ke tempat rekreasi dan lain-lain. Dapat juga relaksasiotot dengan cara melakukan peregangan danmengendurkan otot-otot melalui berbagai gerakan. Bentukkegiatan UKM dapat berupa: yoga, senam pernapasan.

4). Olahraga AirMahasiswa dapat merancang kegiatannya dalam bentuk

renang, berendam dalam air yang dapat membuat tubuhterasa rileks karena aliran darah dapat diperlancar.

5). Berlatih berpikir positifPerasaan-perasaan tertekan pada umumnya berkembang

dari pikiran negatif. Apa yang dipikirkan akan mempengaruhiperasaan. Maka, untuk mengubah perasaan yang tidaknyaman, mahasiswa dapat melakukan dengan caramengubah isi pikiran negatif menjadi pikiran yang positif.Misalnya, mahasiswa membiasakan diri untuk mengingathal-hal yang menyenangkan saja. Menghembuskanperasaan senang dalam hati, tersenyum danmenggelembungkan dada dengan udara, lalumengeluarkannya secara perlahan-lahan. Hal ini jikadilakukan berulang-ulang secara kelompok dapatmembentuk grup yang gembira dan optimis sehingga tidaktergoda narkotika.

6). CurhatKegiatan curhat dapat mengurangi beban perasaan,

melalui kegiatan UKM, mahasiswa dapat membentukkelompok untuk berbagi perasaan dengan orang yangdipercaya. Dosen atau rekan seniornya dapat menjadipembimbing acara ini. Jika mahasiswa-mahasiswa memilihteman curhat yang kurang tepat, kadang akan menjerumus

Page 70: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

56

ke hal-hal yang destruktif, seperti pelanggaran hukum ataumalah menyalahgunakan narkotika.

7). Mengembangkan HobiUKM dapat dibentuk berdasarkan hobi sehingga dapat

menciptakan perasaan gembira dan rileks. Melakukan hobimerangsang kreativitas dan dapat membuat perasaan lega.Misalnya, memainlan gitar, bernyanyi, membuat kerajinan,melukis dan sebagainya.

8). MenulisMenuangkan ide dan kreativitas melalui tulisan. Menulis

dapat melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi emosiyang dirasakannya dan diekpresikan dalam bentuk tulisanbebas, tidak perlu berpikir. Mahasiswa dapat menulis semuaapa yang dirasakannya dengan bebas, tak perlu berpikir.Selain dapat menyalurkan aspirasi, menulis juga dapatmembantu mengeluarkan beban di hati, tetapi jugamembantu mahasiswa mengenali diri sendiri. Dari hasiltulisan, mahasiswa dapat menelaah alternatif-alternatif yangmenjadi solusi untuk mengatasi masalah.

9). Drama atau TeaterKegiatan teater memungkinkan mahasiswa dapat bebas

untuk tertawa atau bahkan menangis sesuai perannya.Dengan menangis, zat-zat yang tidak baik untuk otak sepertiadrenin yang menyebabkan ketegangan emosional dankecemasan ikut larut keluar bersama air mata, sehingga adaperasaan lebih tentram.

10). Kegiatan ReligiKegiatan religi dalam UKM dapat berupa Pengajian

bersama, Kebaktian bersama atau kegiatan lain yang sifatnyamendekatkan diri kepada Tuhan. Perasaan dekat dengan

Page 71: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB V

57

Tuhan dapat meredakan ketegangan emosional. Kebiasaanuntuk memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT, baikdalam menjalankan ibadah maupun dalam berbagaikegiatan akan membuat mahasiswa merasa mantap dalammenjalankan aktivitasnya.

Dari berbagai jenis kegiatan UKM di atas, diharapkanmahasiswa mampu menjadi pemecah masalah dan terlatihuntuk membedakan antara masalah yang merupakan eksesemosional dan hal-hal yang menjadi substansialnya.3. UKM Anti Narkotika

Informasi-informasi yang diberikan melalui UKM AntiNarkotika untuk mencegah penyalahgunaan narkotika dikalangan mahasiswa dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:

A. Menjelaskan pengaruh jangka panjang pemakaiannarkotika yang dapat menyebabkan penurunanprestasi akademis, gagal melanjutkan pendidikan,terancam dikeluarkan dari kuliah, gagal mengikuti tesuntuk masuk ke kantor-kantor bergengsi.

B. Menekankan pentingnya keteladanan mahasiswa bagijuniornya.

C. Melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan UKMAnti Narkotika dengan diskusi isu-isu tentangnarkotika, menonton film edukasi anti narkotika,membersihkan lingkungan kampus dari pengaruhnarkotika, berkunjung ke Badan Narkotika Nasional,Direktur IV Narkotika Mabes Polri atau ke Polda, untukmengetahui lebih detail fakta penyalahgunaannarkotika dan dampaknya.

D. Menetapkan cara mengisi kegiatan di akademik diluarkurikuler. Waktu antara pukul 3-6 sore sangat rawan

Page 72: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

terhadap penyalahgunaan narkotika secaraeksperimental (coba-coba) sehingga mahasiswa jugaperlu terlibat aktif mengawasi para mahasiswa lainnya.

E. Mendorong para mahasiswa agar aktif mengikutiprogram pencegahan narkotika di kampus ataulingkungan sekitarnya.

F. Mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai jenisektrakulikuler kemahasiswaan, seperti olahraga,kesenian, keagamaan dan kegiatan alternative lainnya.

G. Mendukung upaya pencegahan dan penanggulanganpenyalahgunaan narkotika di lingkungan sekitarkampus (RT/RW/Kelurahan) termasuk berbagaikegiatan pengisi waktu luang bagi mahasiswa.

Diharapkan melalui kegiatan UKM Anti Narkotika dapatmembantu mencegah penyalahgunaan dan peredarangelap narkotika di lingkungan Kampus.

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB V

Page 73: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Direktur Diseminfo BadanNarkotika Nasional,Drs. Kurniawan, SH.MH,menyematkan rompi antinarkoba, kepada peserta, dalamtemu kader penyuluh P4GN, dilingkungan mahasiswa.Kegiatan ini harus terusdigalakkan untuk memberikanpemahaman kepada mahasiswabetapa pentingnya peranmahasiswa dalam upayapencegahan penyalahgunaan danperedaran gelap narkoba.

Page 74: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 75: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

1. Mahasiswa Kader Anti Narkotika

M araknya peredaran narkotika dikalanganmahasiswa akhir-akhir ini sangatmengkhawatirkan semua pihak. Sekarang

mahasiswa tidak hanya sebagai pemakai, tetapi sudahbanyak yang menjadi pengedar.

Peredaran narkotika akan sulit dibendung kalau tidak adakerjasama dari semua pihak. Karena kebiasaan memakainarkotika seperti kebiasaan merokok. Walaupunkebanyakan orang sudah tahu akan bahayanya, tetapimereka tetap mengkonsumsi.

Jaringan peredaran narkotika bukan seperti jaringanpengedar togel. Mereka lebih terorganisir, bahkanmelibatkan orang-orang yang berkuasa dan berkedudukan.Sekarang ini Indonesia sudah menjadi basis peredaran danproduksi narkotika. Indikatornya banyak terungkap pabrik-pabrik narkotika illegal.

Untuk menghadapi berbagai permasalahan penyalah

HIDUP SEHATTANPA NARKOTIKA

Page 76: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

62

gunaan narkotika di kalangan mahasiswa, bukanlahaturan-aturan terhadap mereka yang memakai ataupengedar, tetapi lebih ke arah pembinaan mental paramahasiswa. Untuk itu peran dosen sangat penting dansentral, disamping peran keluarga dan masyarakat.

Mahasiswa perlu dilibatkan dalam aksi antipenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika karenakampus telah menjadi sasaran peredaran obat terlarang itu.Salah satu cara untuk membentengi kampus adalah denganmerekrut mahasiswa untuk menjadi kader anti narkotika.

Sebagai teman sepergaulan, diharapkan sesamamahasiswa dapat share mengenai bahaya penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika. Karena itu, kalanganmahasiswa tersebut diberikan pendidikan dan pelatihansupaya memiliki kemampuan dan semangat kemandiriandalam memberantas narkotika di kalangan perguruan tinggi.Dalam pelatihan itu, mahasiswa-mahasiswa tersebutdiberikan pendidikan tentang cara mencegah danmemberikan penjelasan tentang bahaya narkotika,termasuk dalam melaporkan tindak kejahatan narkotikayang ditemukan di kampus.

Meski terdiri dari kalangan terdidik, tetapi kalangankampus tidak tertutup kemungkinan untuk terlibat danmenjadi korban dalam penyalahgunaan dan peredarangelap narkotika. Berdasarkan data di BNN, terdapat sekitar5.000 kalangan perguruan tinggi di tanah air yang terlibatdalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.Kasus itu paling banyak terjadi di Jakarta, disusul Yogyakartadan Sumut. Jenis narkotika yang disalahgunakan bermacam-macam. Namun yang paling banyak disalahgunakan adalah

Page 77: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

63

shabu, ekstasi dan ganja.Upaya pencegahan

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkotika dikalangan kampus, mahasiswa yang menjadi kader antinarkotika harus mampu bekerjasama dengan semua pihaktermasuk orang tua, dosen, dan masyarakat untuk turutberperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkotika dilingkungan kampus.

Adapun upaya-upaya kongkret yang dapat dilakukanadalah bekerjasama dengan pihak yang berwenang untukmelakukan penyuluhan tentang bahaya narkotika, ataudengan mengadakan razia mendadak secara rutin dilingkungan kampus.

Kemudian mengajak para orangtua mahasiswa untukmelakukan pendampingan dengan memberikan perhatiandan kasih sayang.

Pihak Rektorat harus melakukan pengawasan yang ketatterhadap gerak-gerik mahasiswanya, karena biasanyapenyebaran (transaksi) narkotika sering terjadi di sekitarlingkungan kampus.

Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dankeagamaan harus lebih ditekankan kepada mahasiswa.

Karena salah satu penyebab terjerumusnya paramahasiswa ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnyapendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya merekajalani.

Oleh sebab itu, semua pihak harus sigap dan waspada,akan bahaya narkotika yang sewaktu-waktu dapat menjeratpara mahasiswa. Dengan berbagai upaya tersebut, mari kita

Page 78: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

64

jaga dan awasi para mahasiswa dari bahaya narkotika,sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yangcerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapatterealisasi dengan baik.

Pertama-tama, kamu tidaklah sendirian.Kamumungkin berpikir kamu adalah satu-satunya yangtidak mencoba obat-obatan, Pada kenyataannya

kebanyakan mahasiswa tidak menggunakan obat-obatan.Pikirkanlah apabila kamu bergantung pada masalah-masalahseperti seks, obat-obat dan alkohol. Persiapkanlah denganmemikirkan melalui bagaimana kamu ingin menanggapi danberperilaku dalam keadaan itu.

Tidak seorangpun harus membenarkan sebuah keputusanuntuk tidak menggunakan obat-obatan. Apakah kamumempunyai komitmen pribadi yang kuat atau hanya tidak inginobat itu saat ini, pilihan kamu adalah urusan kamu sendiri.

Kalau kamu ditawari obat-obatan yang tidak kamuinginkan, katakan tidak dengan tegas dan jelas serta janganmelakukan jual-beli mengenai obat-obatan itu. Kalau merekamencoba membujuk kamu, humor dapat menjadi cara yangefektif untuk menghadapi situasi itu.

♦ Bersikap tegar untuk mengatakan “tidak” bisa menjadihal yang suiit. Namun adalah juga baik untuk tetapmerasa yakin. Menjelaskan kepada orang-orangdengan cara yang tenang kenapa kamu tidak ingin

2. Menanggulangi Tekanan dariTeman Sebaya

Page 79: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

65

menjadi bagian dari sesuatu yang dapat memberikankepada kamu rasa hormat dari orang lain.

♦ Mencari tahu mengenai berbagai obat-obatan, daripengaruhnya hingga resiko-resiko yang terkait, dapatmembantu kamu melawan tekanan. Karena kamusemakin memahami, maka kamu semakin yakin.

♦ Adalah wajar untuk merasa cocok dengan teman-teman.Lagipula tidak seorangpun ingin menonjol darikelompoknya karena alasan-alasan yang salah. Kita perlumerasa bahwa kita adalah bagian dari kelompok itu. Tetapi,walaupun mereka tidak menunjukkan hal itu dengansegera, teman-teman kamu akan lebih menghormati kamujika kamu menyatakan dengan jelas apa yang kamuinginkan untuk dilakukan dan apa yang tidak.

♦ Mungkin tampaknya tidak seperti itu, tetapi kamubukanlah satu-satunya orang yang khawatir mengenaiapa yang orang lain pikirkan mengenai diri kamu.Cobalah untuk fokus pada pendapat kamu sendirimengenai diri kamu pada akhirnya, itu saja masalahnya.

♦ Tekanan dari teman sebaya sering menjadi suatu carabagi orang-orang untuk meminta persetujuan untukperilaku mereka sendiri. Apakah kamu benar-benaringin terlibat untuk membantu membenarkanpenggunaan obat oleh orang lain ?

3. Belajar Melindungi Diri Sendiri

Kaum muda atau mahasiswa mudah percayadan dipengaruhi oleh orang dewasa, Dosendapat menjadi panutan untuk para mahasiswa

dan mempengaruhi mereka untuk tidak menggunakan

Page 80: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

66

obat-obatan atau narkotika, hal ini menjadi sangat pentingketika para mahasiswa tidak memiliki keluarga yang suportifuntuk membimbing mereka. Kemungkinan para mahasiswaharus menyesuaikan diri dengan tekanan yang diasosiasikansebagai sebuah eksperimen dan dengan kehidupan dimasyarakat yang penuh tuntutan dan kompleks.Penggunaan obat-obatan terlarang pada dasarnyamerupakan mekanisme untuk menyesuaikan diri dengan/atau melarikan diri dari rasa tidak aman. Para Dosendiharapkan untuk membantu mahasiswanya menyadaribahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantanganini dan bahwa masih banyak cara sehat lainnya untukmenghadapi situasi tersebut.

Memerlukan rasa percaya diri yang tinggi pada diriseseorang untuk mengatakan tidak pada narkotika. Dosendapat membantu rasa percaya diri mahasiswa danmemperkuat hubungan inter-personalnya. Mengajarkantoleransi sehingga terpancar dari sinar matanya,mengajarkan rasa percaya diri dengan cara mengajarkanmahasiswa untuk dapat menerima dirinya sendiri,membantu mereka untuk membedakan antara efek yangmembantu dari obat-obatan dan konsekuensi berbahayaketika mengkonsumsi narkotika. Namun selain daripada itu,sangat penting untuk mengajarkan para mahasiswa teknikpenolakan dengan cara mengajarkan bahwa tidak apa-apajika kita mengatakan “tidak”.

Mengajarkan Mahasiswa untuk Mengek-spresikan Kreatifitasnya

• Mengkoordinir lomba seni dengan memberikan tema

Page 81: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

67

“hindari narkotika”.• Mengajarkan olahraga sebagai pilihan yang sehat bagi

para mahasiswa.• Mendesain kaos dengan slogan mencegah narkotika

dan HIV/AIDS.• Mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial untuk

membantu anak jalanan yang menggunakannarkotika.

• Berbagi pengetahuan yang disertai dengan permainaninteraktif dan drama/role playing.

Mengenali Tanda-tanda BahayaAda beberapa tanda-tanda awal yang terlihat jika

mencurigai seorang mahasiswa menggunakan obat-obatanberbahaya namun pastikan bahwa tanda-tanda ini bisa akibatdari sebab lain. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan bahwaseorang mahasiswa menggunakan narkotika.

Tanda-Tanda/Perubahan Emosional• Perubahan mood yang drastis, dari perasaan senang

berubah menjadi depresi dan penarikan diri secara tiba-tiba.

• Marah tanpa alasan yang jelas.• Ketidaktertarikan pada kuliah atau kegiatan

ekstrakurikuler lainnya.• Kesulitan berhubungan baik dengan orang lain.• Bermain peran.• Nilai-nilai menurun dan kemampuan akademik yang

buruk.• Kesulitan fokus pada sesuatu hal/member perhatian

Page 82: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

68

sedikit pada sesuatu.

Tanda-Tanda/Perubahan Fisik• Mata merah.• Kecenderungan tertidur di dalam ruang kuliah.• Bicara yang tidak jelas.• Tidak adanya perhatian di dalam ruang kuliah.• Mudah lupa.• Menolak memperhatikan kebersihan diri dan

penampilan pribadi,• Gemetaran dan gerakan tubuh yang tidak terkoordinasi

Mengajarkan Kepada Anak Tentang Obat-Obatan Terlarang dan Efeknya

Usia 5-7: Anak harus memiliki kemampuan pengambilankeputusan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaansehat lainnya. Mereka juga harus mampu untuk merinci ataumengenal efek negatif atas resiko mengkonsumsi narkotikadan membedakan satu dengan lainnya.

Usia 8-9: Anak harus dapat menyebutkan danmengidentifikasi obat-obatan yang pernah mereka dengardan bahaya akan penggunaan obat-obat terlarang. Merekajuga harus mampu mengemukakan mengenai bagaimanapengunaan obat-obatan dirumah dan di masyarakat dapatmempengaruhi mereka. Murid juga harus mampu untukmengetahui dimana seseorang bisa mendapatkanpertolongan dari para pengguna narkotika.

Usia 10-12: Anak harus mampu mengidentifikasi alasanmengapa seseorang menggunakan narkotika danmembedakan antara situasi pengguna yang bereksperimen,

Page 83: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

pengguna sesekali, pengguna regular dan pengguna yangberat. Murid juga harus belajar mengenai hubungan antaraHIV/AIDS dan penggunaaan obat-obatan terlarang dengansituasi yang membuat pengguna terekspose terhadap haltersebut.

Kurikulum yang disarankanMateri 1 : Apa yang disebut dengan narkotika? Apa yang

dimaksud dengan pecandu? Apakah akibatnya terhadap diridan masyarakat?

Materi 2 : Apa yang disebut dengan obat-obatan alami(Cannabis, Opium dan COCA), efek sampingnya dan apa yangharus dilakukan untuk mencegahnya?

Materi 3 : Apa yang disebut dengan obat-obatan semi-sintetis (morfin, heroin,kokain dan crack), efek sampingnyadan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Apayang dilakukan oleh korban jika mengalami overdosis?

Materi 4 : Apa yang disebut dengan obat-obatan sintetis?(amphetamines, ekstasi, LSD, hypnotic sedative) apa efeksamping dan obat-obatan ini pada otak dan kepribadianseseorang?

Materi 5 : Apa hubungan antara penggunaan narkotikadengan HIV/AIDS? Bagaimana caranya mencegah HIV/AIDS ?

Materi 6 : Apakan faktor-faktor resiko dari narkotika? Halini termasuk didalamnya, kemampuan akademik, disfungsikeluarga dan kemudahan penggunaan narkotika. Apa sajafaktor-faktor yang dapat melindungi diri kita dari haltersebut? Hal ini termasuk didalamnya, dukungan keluargadan masyarakat, perbaikan materi dan edukasi tentangnarkotika di kampus. Bagaimana caranya seorang pemimpin

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

Page 84: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

masyarakat berkontribusi terhadap hal ini?Materi 7 : Aktif itas keterampilan hidup termasuk

didalamnya proses pembelajaran dalam menilai sesuatu,beradaptasi dengan tekanan iingkungan kelompok sebaya,belajar berkata tidak pada narkotika, langkah-langkah yangdiperlukan untuk memastikan seseorang agar tidak jatuhdalam jebakan bandar narkotika dan langkah-langkahberkomitmen untuk berhenti menggunakan narkotika.

4. Membangun Hubungan yang Harmonis

Mulailah dengan membangun hubungan yngharmonis antara anak dengan orang.Tunjukkan kepada mereka bahwa Anda

menyayangi dan tertarik untuk terlibat dalam kehidupanmereka. Bicaralah kepada mereka sebagai sahabat bukandengan cara menceramahinya dan buatlah komunikasi yangterbuka. Beri perhatian atas apa yang mereka bicarakan.Kemungkinan Anda tidak akan selalu memiliki jawaban,Jangan merendahkan mereka Anda akan terkejutmengetahui berapa banyak yang mereka ketahui megenaikehidupan dan obat-obatan terlarang.

Komunikasi, Komunikasi, KomunikasiTetaplah waspada, beri perhatian terhadap bahasa

tubuhnya. Anak yang santai akan banyak tersenyum,melihat mata Anda ketika berkomunikasi dan tidak akanmenunjukkan tanda-tanda jelas akan kegugupan. Tanda-tanda kegugupan bisa saja berupa kaki yang gemetaran dan

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

Page 85: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

71

mengetuk-ketukkan kaki ke lantai, jari-jari yang diketukkandan mengalihkan pandangan ketika berbicara. Bicaralahkepada pembimbing di kampus jika Anda merasa adamasalah.

Berilah Tanggung Jawab Pada AnakAnak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar

tentang bertanggung jawab. Berikan anak tugas dirumahdan tingkatkan porsi tanggung jawab sejalan denganbertambahnya usia. Berikan contoh yang baik dengan caratidak menggunakan obat-obatan terlarang, Anak- anak akankehilangan rasa hormat kepada orang tua yang perilakunyamencerminkan “Lakukan apa yang saya katakan, bukanseperti yang saya lakukan”.

Jangan Menggunakan Obat-Obatan TerlarangAtau yang llegal

Apakah Anda menderita stres, tekanan mental dan sakitkepala yang berkepanjangan? Apakah Anda memilikikecenderungan untuk segera sembuh dari symptom-symptom tersebut menggunakan obat-obatan apotik danresep dokter? Adalah sangat mudah menjadi sangattergantung pada obat obatan atau alkohol dan menjadiseorang pecandu. Obat-obatan terlarang juga bukanmerupakan solusinya,

Buatlah pilihan hidup yang sehat. Ingat, apabila Andamenggunakan alkohol, obat penenang atau obat-obatanterlarang lainnya untuk meredakan stres Anda, Anda telahmemberikan contoh yang buruk untuk anak-anak Anda.Pertahankan diet yang seimbang dan beraktif itaslah.

Page 86: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VI

72

Olahraga adalah aktifitas sehat yang akan membantu Andamerasa baik secara fisik maupun mental.

Cari InformasiKetahuilah mana obat-obatan dan sejenisnya yang

tergolong sebagai obat-obatan terlarang dan ilegal? kokain,crack, mariyuana, opium, heroin dan amphetamines.Pelajarilah mengenai bahaya obat-obatan tersebut dan apaakibatnya terhadap tubuh manusia. Anda dapat membantuanak Anda membuat suatu pilihan yang benar. Pastikananak-anak menyadari bahwa menggunakan obat-obatanterlarang adalah illegal. Apabila mereka tertangkapmenggunakannya, artinya mereka harus berhadapandengan polisi dan pengadilan hukum, kemungkinankurungan penjara dan hukuman social.

Bantu Anak Untuk Menghindar Dari BandarNarkotika

Bantu anak Anda untuk mengenali bandar narkotika dantempat operasi mereka. Bandar narkotika mungkin akanmengatakan kepada anak bahwa obat-obatan yang merekajual akan membantu mereka untuk belajar lebih baik danlulus ujian. Mereka juga bisa saja membujuk anak-anak untukmencoba obat-obatan tersebut, “sekali ini saja” ataumengatakan bahwa mereka tidak mungkin akan menjadipecandu hanya dengan sekali mencoba, Pastikan anak Andamengetahui bahwa mereka seharusnya tidak mempedulikannasehat tersebut karena efek samping dari obat-obatantersebut memberikan efek yang berbeda pada setiap orang.Bantulah anak untuk mengatakan tidak pada narkotika.

Page 87: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VI

73

Dorong mereka untuk melakukan olah raga atau hobilainnya dan ajarkan mereka untuk menggunakan waktuluang mereka dengan cara yang lebih kreatif.

Waspada Terhadap Tanda-Tanda PenggunaanObat-Obat Terlarang

Walaupun terdapat symptom f isik dan symptomemosionai tertentu dari penggunaan narkotika, jangantergesa-gesa rnenyimpulkan anak menggunakan narkotikamasih ada sebab lain mengapa anak Anda bersikap tidaksemestinya.

Tanda-Tanda/Perubahan Sosiai dan Emosional• Perubahan suasana hati yang berlebihan, rasa

antusiasme yang tinggi, rasa marah, kekerasan,depresi.

• Berbohong terus-menerus dan mencuri.• Menolak mengakui adanya efek berbahaya dari

narkotika.• Menghindari teman-teman lama atau orang-orang

yang mungkin akan mengungkapkan perubahan sikapdan perilakunya.

• Merahasiakan panggilan telepon.• Berteman dengan orang-orang yang tidak ingin

dikenalkan atau dipertemukan dengan Anda.• Berlebihan dalam menjelaskan keberadaan mereka.• Kehilangan motivasi.• Tidak tertarik akan kehidupan sehari-hari.• Bermain peran di kampus.

Page 88: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Tanda-Tanda/Perubahan Fisik• Mengantuk.• Tubuh gemetaran.• Mata merah, pupil yang melebar,• Kehilangan perhatian akan kebersihan diri dan

penampilan.• Berbicara yang meracau,• Kehilangan atau peningkatan selera makan.• Gerakan tubuh yang tidak terkoordinasi dengan baik.• Lingkaran di bawah mata.• Kebiasaan tidur yang tidak semestinya.• Batuk dan flu yang terus menerus.• Penurunan berat badan.

Page 89: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

75

A ncaman hukuman bagi penyalahgunanarkotika menurut Undang-Undang RI No. 35Tahun 2009 Tentang Narkotika

ANCAMAN HUKUMAN

Pasal 111Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai,atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuktanaman, dipidana penjara paling singkat 4 tahun dan palinglama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 jutadan paling banyak Rp8 Miliar.

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menanam, memelihara,memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanNarkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimanadimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 kg atau melebihi5 batang pohon, pelaku dipidana penjara seumur hidup ataupidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20

Page 90: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

76

tahun dan pidana denda maksimum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 112Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanNarkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana penjarapaling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidanadenda paling sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp 8Miliar.

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukantanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnyamelebihi 5 gram, pelaku dipidana penjara seumur hidup ataupidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 113Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkanNarkotika Golongan I, dipidana penjara paling singkat 5tahun dan paling lama 15 tahun dan pidana denda palingsedikit Rp1 Miliar, dan paling banyak Rp10 Miliar.

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan Isebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanamanberatnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnyamelebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati,pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun

Page 91: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

77

dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 114Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,menjadi perantara dalam jual beli, menukar, ataumenyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidanapenjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun danpidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika GolonganI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuktanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanamanberatnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati,pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara palingsingkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 115Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransitoNarkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000,00(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak

Page 92: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

78

Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,

mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan Isebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanamanberatnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)batang pohon beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelakudipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidanapenjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (duapuluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 116Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang lainatau memberikan Narkotika Golongan I untuk digunakanorang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidanadenda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliarrupiah).

Ayat 2 : Dalam hal penggunaan narkotika terhadap oranglain atau pemberian Narkotika Golongan I untuk digunakanorang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelakudipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup,atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan palinglama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3(sepertiga).

Pasal 117Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

Page 93: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

79

memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanNarkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00(enam ratus juta rupiah) dan paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,menguasai, menyediakan Narkotika Golongan IIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahundan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 118Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkanNarkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (duabelas) tahun dan pidana denda paling sedikitRp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan IIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidanapenjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun danpidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Page 94: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

80

Pasal 119Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,menjadi perantara dalam jual beli, menukar, ataumenyerahkan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12(dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikitRp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jualbeli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan IIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidanapenjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun danpidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 120Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransitoNarkotika Golongan II, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00(enam ratus juta rupiah) dan paling banyakRp5.000.000.000, (lima miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan IIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara

Page 95: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

81

paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas)tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 121Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menggunakan Narkotika Golongan II terhadap orang lainatau memberikan Narkotika Golongan II untuk digunakanorang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4(empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun danpidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapanratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00(delapan miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap oranglain atau pemberian Narkotika Golongan II untuk digunakanorang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelakudipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup,atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan palinglama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3(sepertiga).

Pasal 122Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanNarkotika Golongan III, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahundan pidana denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empatratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00(tiga miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,

Page 96: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

82

menguasai, menyediakan Narkotika Golongan IIIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahundan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 123Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkanNarkotika Golongan III, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00(enam ratus juta rupiah) dan paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor,mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan IIIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahundan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 124Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,menjadi perantara dalam jual beli, menukar, ataumenyerahkan Narkotika Golongan III, dipidana denganpidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikitRp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Page 97: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

83

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jualbeli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan IIIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahundan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 125Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransitoNarkotika Golongan III, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahundan pidana denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empatratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00(tiga miliar rupiah).

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengirim,mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan IIIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5(lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 126Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menggunakan Narkotika Golongan III terhadap orang lainatau memberikan Narkotika Golongan III untuk digunakanorang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidanadenda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta

Page 98: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

84

rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliarrupiah).

Ayat 2 : Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap oranglain atau pemberian Narkotika Golongan III untuk digunakanorang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelakudipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahundan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana dendamaksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah1/3 (sepertiga).

Pasal 127Ayat 1 : Setiap Penyalah Guna:a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan

pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun;b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan

pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; danc. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan

pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.Ayat 2 : Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal103.

Ayat 3 : Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korbanpenyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajibmenjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Pasal 128Ayat 1 : Orang tua atau wali dari pecandu yang belum

cukup umur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana

Page 99: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

85

kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana dendapaling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Ayat 2 : Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dantelah dilaporkan oleh orang tua atau walinya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) tidak dituntut pidana.

Ayat 3 : Pecandu Narkotika yang telah cukup umursebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang sedangmenjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa perawatandokter di rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medisyang ditunjuk oleh pemerintah tidak dituntut pidana.

Ayat 4 : Rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medissebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenuhistandar kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 129Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat)

tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dendapaling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum:

a. memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakanPrekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika;

b. memproduksi, mengimpor, mengekspor, ataumenyalurkan Prekursor Narkotika untuk pembuatanNarkotika;

c. menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,menjadi perantara dalam jual beli, menukar, ataumenyerahkan Prekursor Narkotika untuk pembuatanNarkotika;

d. membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransitoPrekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika.

Page 100: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

86

Pasal 130Ayat 1 : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan dendaterhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkanterhadap korporasi berupa pidana denda denganpemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimanadimaksud dalam Pasal-Pasal tersebut.

Ayat 2 : Selain pidana denda sebagaimana dimaksud padaayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:

a. pencabutan izin usaha; dan/ataub. pencabutan status badan hukum.

Pasal 131Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan

adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127 ayat (1), Pasal128 ayat (1), dan Pasal 129 dipidana dengan pidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyakRp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 132Ayat 1 : Percobaan atau permufakatan jahat untuk

melakukan tindak pidana Narkotika dan PrekursorNarkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112,Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118,Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124,Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129, pelakunya dipidana

Page 101: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

87

dengan pidana penjara yang sama sesuai dengan ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal-Pasal tersebut.

Ayat 2 : Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129dilakukan secara terorganisasi, pidana penjara dan pidanadenda maksimumnya ditambah 1/3 (sepertiga).

Ayat 3 : Pemberatan pidana sebagaimana dimaksud padaayat (2) tidak berlaku bagi tindak pidana yang diancamdengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, ataupidana penjara 20 (dua puluh) tahun.

Pasal 133Ayat 1 : Setiap orang yang menyuruh, memberi atau

menjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan,menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa denganancaman, memaksa dengan kekerasan, melakukan tipumuslihat, atau membujuk anak yang belum cukup umuruntuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115,Pasal116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumurhidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun danpaling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda palingsedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan palingbanyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).

Ayat 2 : Setiap orang yang menyuruh, memberi ataumenjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan,menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan

Page 102: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

ancaman, memaksa dengan kekerasan, melakukan tipumuslihat, atau membujuk anak yang belum cukup umuruntuk menggunakan Narkotika, dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (limabelas) tahun dan pidana denda paling sedikitRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyakRp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 134Ayat 1 : Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur dan

dengan sengaja tidak melaporkan diri sebagaimanadimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) dipidana dengan pidanakurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana dendapaling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).

Ayat 2 : Keluarga dari Pecandu Narkotika sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang dengan sengaja tidakmelaporkan Pecandu Narkotika tersebut dipidana denganpidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidanadenda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Pasal 135Pengurus Industri Farmasi yang tidak melaksanakan

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, dipidanadengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun danpaling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikitRp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan palingbanyak Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

Pasal 136Narkotika dan Prekursor Narkotika serta hasil-hasil yang

diperoleh dari tindak pidana Narkotika dan/atau tindakpidana Prekursor Narkotika, baik berupa aset dalam bentukbenda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

Page 103: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

89

berwujud serta barang-barang atau peralatan yangdigunakan untuk melakukan tindak pidana Narkotika dantindak pidana Prekursor Narkotika dirampas untuk negara.

Pasal 137Setiap orang yang:a. menempatkan, membayarkan atau membelanjakan,

menitipkan, menukarkan, menyembunyikan atau menya-markan, menginvestasikan, menyimpan, menghibahkan,mewariskan, dan/atau mentransfer uang, harta, dan bendaatau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidakbergerak, berwujud atau tidak berwujud yang berasal daritindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana PrekursorNarkotika, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun danpidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah);

b. menerima penempatan, pembayaran atau pembelan-jaan, penitipan, penukaran, penyembunyian ataupenyamaran investasi, simpanan atau transfer, hibah, waris,harta atau uang, benda atau aset baik dalam bentuk bendabergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidakberwujud yang diketahuinya berasal dari tindak pidanaNarkotika dan/atau tindak pidana Prekursor Narkotika,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahundan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda palingsedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal 138Setiap orang yang menghalang-halangi atau mempersulit

Page 104: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

90

penyidikan serta penuntutan dan pemeriksaan perkaratindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana PrekursorNarkotika di muka sidang pengadilan, dipidana denganpidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana dendapaling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 139Nakhoda atau kapten penerbang yang secara melawan

hukum tidak melaksanakan ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 atau Pasal 28 dipidana denganpidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikitRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 140Ayat 1 : Penyidik pegawai negeri sipil yang secara melawan

hukum tidak melaksanakan ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 88 dan Pasal 89 dipidana denganpidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikitRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ayat 2 : Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia danpenyidik BNN yang tidak melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Pasal 89, Pasal 90,Pasal 91 ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 92 ayat (1), ayat (2),ayat (3), dan ayat (4) dikenai pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

Pasal 141Kepala kejaksaan negeri yang secara melawan hukum

tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud

Page 105: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

91

dalam Pasal 91 ayat (1), dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00(satu miliar rupiah).

Pasal 142Petugas laboratorium yang memalsukan hasil pengujian

atau secara melawan hukum tidak melaksanakan kewajibanmelaporkan hasil pengujiannya kepada penyidik ataupenuntut umum, dipidana dengan pidana penjara palinglama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling banyakRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 143Saksi yang memberi keterangan tidak benar dalam

pemeriksaan perkara tindak pidana Narkotika dan PrekursorNarkotika di muka sidang pengadilan, dipidana denganpidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dan paling banyakRp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

Pasal 144Ayat 1 : Setiap orang yang dalam jangka waktu 3 (tiga)

tahun melakukan pengulangan tindak pidana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal127 ayat (1), Pasal 128 ayat (1), dan Pasal 129 pidanamaksimumnya ditambah dengan 1/3 (sepertiga).

Ayat 2 : Ancaman dengan tambahan 1/3 (sepertiga)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi

Page 106: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

92

pelaku tindak pidana yang dijatuhi dengan pidana mati,pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara 20 (duapuluh) tahun.

Pasal 145Setiap orang yang melakukan tindak pidana Narkotika

dan/atau tindak pidana Prekursor Narkotika sebagaimanadimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal127 ayat (1), Pasal 128 ayat (1), dan Pasal 129 di luar wilayahNegara Republik Indonesia diberlakukan juga ketentuanUndang-Undang ini.

Pasal 146Ayat 1 : Terhadap warga negara asing yang melakukan

tindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana PrekursorNarkotika dan telah menjalani pidananya sebagaimanadiatur dalam Undang-Undang ini, dilakukan pengusirankeluar wilayah Negara Republik Indonesia.

Ayat 2 : Warga negara asing yang telah diusir sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilarang masuk kembali ke wilayahNegara Republik Indonesia.

Ayat 3 : Warga negara asing yang pernah melakukantindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana PrekursorNarkotika di luar negeri, dilarang memasuki wilayah NegaraRepublik Indonesia.

Pasal 147Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)

tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana dendapaling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) danpaling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), bagi:

Page 107: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VII

93

a. pimpinan rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat,balai pengobatan, sarana penyimpanan sediaan farmasi milikpemerintah, dan apotek yang mengedarkan NarkotikaGolongan II dan III bukan untuk kepentingan pelayanankesehatan;

b. pimpinan lembaga ilmu pengetahuan yang menanam,membeli, menyimpan, atau menguasai tanaman Narkotikabukan untuk kepentingan pengembangan ilmupengetahuan;

c. pimpinan Industri Farmasi tertentu yang memproduksiNarkotika Golongan I bukan untuk kepentinganpengembangan ilmu pengetahuan; atau

d. pimpinan pedagang besar farmasi yang mengedarkanNarkotika Golongan I yang bukan untuk kepentinganpengembangan ilmu pengetahuan atau mengedarkanNarkotika Golongan II dan III bukan untuk kepentinganpelayanan kesehatan dan/atau bukan untuk kepentinganpengembangan ilmu pengetahuan.

Pasal 148Apabila putusan pidana denda sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini tidak dapat dibayar oleh pelaku tindakpidana Narkotika dan tindak pidana Prekursor Narkotika,pelaku dijatuhi pidana penjara paling lama 2 (dua) tahunsebagai pengganti pidana denda yang tidak dapat dibayar.

Pasal 153Dengan berlakunya Undang-Undang ini:a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang

Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1997 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3698); dan

Page 108: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

94

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VII

b. Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I danGolongan II sebagaimana tercantum dalam LampiranUndang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3671) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika Golongan Imenurut Undang-Undang ini, dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.

Page 109: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 110: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk
Page 111: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA BAB VIII

97

Am/amplop : Kemasan untuk membungkus ganjaOde : Over dosisBedak/etep putih : Sebutan lain putaw (heroin)Barang : Narkotika ( ada barang)BD : Bandar/PengedarBlack heart : Salah satu merk ekstasiButterflay : merk ekstasiBong : Alat penghisap putaw atau shabuBokul : Beli NarkotikaBK : Sedatin, nama obat tidurNgedreg : Pakai putaw dibakar diatas kertas timahCimeng/Gele/Rasta : GanjaCucaw/Ngipe : Memasukkan obat kedalam venaDUM : Dumolid, nama obat tidurFlay/Stone/Teler : Euforia/mabukGau : Satuan berat (0,1 gram : ¼ gau)Junkie : Pecandu NarkotikaJackpot : Muntah-muntahJokul : Jual NarkotikaKamput : Kambing putih, merk minuman kerasKuncian : Sisa putaw yang sengaja disimpan untuk dipakai bila sedang sakaw

ISTILAH NARKOTIKAyang SERINGDIGUNAKAN

Page 112: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKABAB VIII

98

Kurus : Kurang terusKertim : Kertas timahMG : Mogadon, nama obat tidurMoker/merah : Mata merah karena mengisap ganjaLexo : Lexotan, nama obat penenangNipam : Obat tidurUbas : ShabuNgubas : Memakai shabuAfo : Aluminium foilBhironk : Orang Nigeria/pesuruhPakaw/Wakap : Pakai putawPaket/pahe : Pembelian heroin dalam jumlah kecilParno/paranoid : Takut/was-was/curigaRelaps : Kembali memakai narkotikaPedauw/Gitting : Fly, keadaan nikmat yang dicari pecanduPT-PT : Patungan untuk membeli narkotikaPil anjing/pil koplo : Sedatin, obat tidurPutaw/PT/Etep : HeroinRohyp : Rohypnol, obat tidurSakaw/SKW/wakas : Sakit karena putaw/gejala putus zatSatu titik : satu papan/1 strip obatSpirdu : Satu paket narkotika berduaStengky : ½ gramSprempi : ¼ gramSelinting : Satu batang rokok/ganjaInex : EcstasyTKW : Minuman keras buatan localTU : Berhutang

Page 113: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENUTUP

99

A ngka prevalensi penyalahguna narkotikaselama satu tahun terakhir tercatat 5,2 persen.Proporsi penyalahgunaan narkotika menurut

tingkatan pendidikan terhadap 73.842 sampel pelajar danmahasiswa tercatat antara lain : SLTP 4 persen, SLTA 6 persendan manasiswa 6 persen. Perkiraan jumlah penyalahgunanarkotika tercatat 1.073.682 orang atau 32 persen dariperkiraan seluruh pengguna yang ada (3,2 juta orang).Selama kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi kenaikan angkapenyalahguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswasebesar 1,4 persen.

Mencermati angka-angka hasil survey diatas, nampakbahwa hingga saat ini tingkat kesadaran dan kepedulianmasyarakat dan para pendidik dalam upaya mengatasipermasalahan narkotika belum optimal.

Untuk itu diharapkan kepada para mahasiswa, lebihmeningkatkan perannya dalam memerangi penyalahgunaannarkotika melalui kegiatan dan aktivitas antara lain denganmembentuk kelompok-kelompok pendidik sebaya yangbertugas membantu mensosialisasikan bahayapenyalahgunaan narkotika dan mendorong terbentuknya

PENUTUP

Page 114: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

100

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKAPENUTUP

aktifitas dalam kampus, seperti halnya pengembanganpusat informasi dan konseling masalah penyalahgunaannarkotika, membentuk komunitas mahasiswa anti narkotika.Semua itu diupayakan dalam rangka menyelamatkangenerasi bangsa dari ancaman kehancuran akibat narkotika.

Dalam menghadapi berbagai permasalahanpenyalahgunaan narkotika di lingkungan mahasiswa,bukanlah aturan-aturan terhadap mereka yang memakaiatau pengedar, tetapi lebih ke arah pembinaan mentalmahasiswa. Untuk itu peran pendidik sangat penting dansentral, disamping peran keluarga dan masyarakat.

Pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkotikaharus dilakukan sedini mungkin dan harusberkesinambungan. Pencegahan bukan semata-matainformasi mengenai bahaya narkotika, tetapi lebihmenekankan pemberian keterampilan psikososial kepadamahasiswa untuk bersikap dan berperilaku positif. Informasimengenai bahaya narkotika kepada mahasiswa tanpa adausaha untuk mengubah perilakunya dengan memberikanketerampilan yang diperlukan, kurang bermanfaat. Bahkan,dikhawatirkan terjadi efek paradoksal, yaitu meningkatnyakeingintahuan atau keinginan mencoba pada mahasiswa.

Pencegahan penyalahgunaan narkotika dapat dicapaihasil yang maksimal, apabila dilaksanakan secaraterkoordinasi dan terintegrasi serta menyeluruh. Maka tidakhanya diperlukan pengerahan segenap daya daripemerintah saja, tetapi juga harus melibatkan paramahasiswa dan segenap potensinya.

Penerbitan Buku Mahasiswa dan Bahaya Narkotika ini,sangat positif terutama bagi para mahasiswa dalam upaya

Page 115: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

menyelamatkan generasi bangsa Indonesia daripenyalahgunaan narkotika, menumbuhkan komitmen agarpeduli terhadap permasalahan penyalahgunaan narkotikadi lingkungannya, serta dapat memberikan pengetahuandan informasi bagi para mahasiswa untuk mewaspadaipenyalahgunaan narkotika.

Tujuan dilaksanakanya Workshop Penyuluh P4GN iniuntuk membentuk jaringan informasi dan komunikasi AntiNarkoba di lingkungan Kampus dan terciptanya konsepmedia komunikasi pencegahan penyalahgunaan narkobayang efektif di kalangan kampus

Semoga melalui kegiatan ini dapat memicu komitmenbersama dalam upaya pencegahan penyalahgunaannarkoba.

101

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKA PENUTUP

Page 116: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia,Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba PadaKelompok Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia,

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Modul untukRemaja Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati, BadanNarkotika Nasional,

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, PencegahanPenyalahgunaan Narkoba untuk Pelajar dan Mahasiswa,Badan Narkotika Nasional,

Badan Narkotika nasional Republik Indonesia, PencegahanPenyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah Melalui ProgramAnti Drugs Campaign Goes To Scool, Badan NarkotikaNasional

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, PedomanPetugas Penyuluh P4GN di Lingkungan Pendidikan, BadanNarkotika Nasional.

Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Jurnal Data P4GN Tahun 2010, Badan Narkotika Nasional.

Himpunan Penelitian P4GN Tahun 2009, Badan NarkotikaNasional.

DAFTAR PUSTAKA

102

MAHASISWA DAN BAHAYA NARKOTIKADAFTAR PUSTAKA

Page 117: Buku Mahasiswa Dan Narkotika Tuk