metodologi penelitian-5maret2013-1.ppt

121
METODOLOGI PENELITIAN MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA - UBD

Upload: resty-annisa

Post on 14-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

METODOLOGI PENELITIAN

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA - UBD

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Metodologi PenelitianMagister Teknik Informatika - UBD

Metodologi Penelitian Magister Teknik Informatika - UBD

Dosen:Dr. Firdaus, MT

Tujuan Mata Kuliah:Dengan mengikuti kuliah ini para mahasiswa diharapkan mampu:

Menjelaskan konsep, dasar-dasar, prinsip, tujuan, kegunaan, macam-macam metode dan langkah-langkah penelitian

Menetapkan masalah penelitian, melakukan studi pustaka tentang penelitian yang lalu, memilih dan merumuskan masalah yang layak diteliti dalam penulisan tesis

Menjelaskan pendekatan: Kuantitatif dan kualitatif; metode deskriptif-survai, korelasional, komparatif, eksperimen, penelitian dan pengembangan

Menyusun draf proposal penelitian untuk penulisan tesis

Evaluasi: Kehadiran Partisipasi & diskusi Makalah/proposal UAS

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Literatur: Fraenkel, Jack R. And Wallen, Norman E. How to Design and Evaluate

Research in education. New York: McGraw Hill Inc. Gall, M.D. & Gall, J.P. & Borg, W.R. Education Research: An Introduction.

Boston. New York: Allyn and Bacon. Arikunto, Suharsimi, Dr. Prof. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu

Pendekatan). Rineka Cipta Sugiyono, Dr. Prof (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Alfabeta Bandung. Sukmadinata, Nana Sy. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Roosdakarya Wiersma, William. Research Methods Education An Introduction. Allyn and

Bacon.

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN

"Metodologi penelitian" berasal dari kata "Metode" yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos" yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.Sedangkan "Penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Istilah Penelitian

Istilah "Penelitian" banyak para sarjana yang mengemukakan pendapatnya, seperti :

a. David H. Penny, Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta

b. J. Suprapto MA, Penelitian ialah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis

c. Sutrisno Hadi MA, Sesuai dengan tujuannya penelitian dapat didefinisikan scbagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

d. Mohammad Ali, Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah : Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.

Lebih Was lagi dapat dikatakan bahwa : Metodologi Penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menernukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

SEJARAH PENELITIAN

Mengenai asal mula dari adanya orang-orang tertarik untuk mengadakan penelitian adalah tidak terlepas dengan keadaan yang menyebabkan timbulnya ilmu pengetahuan serta timbulnya ilmu penelitian itu sendiri. a. Timbulnya Ilmu Pengetahuan, Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman manusia terhadap yang dihadapinya baik mikrokosmos (alam kecil) maupun makrokosmos (alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangun yang teratur. b. Timbulnya Penelitian Manusia sebagai makhluk rasional sebenamya sudah dibekali dengan hasrat ingin tahu. keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih kanak-kanak dan akan terus berkembang secara dinamis mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang tersebut.

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul oleh kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Begitu seterusnya. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa manusia tidak akan pemah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita untuk dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap. Untuk mendukung dan menyalurkan keingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan penelitian. c. Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Dewasa ini perpaduan antara ilmu dan penelitian sudah sedemikian eratnya sehingga tidak terpisahkan.

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

1) Menyandra (Diskripsi). Bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. Jadi hanya menggambarkan jalannya peristi wa. Contoh : terjadi kecelakaan di jalan ABC. 2) Menerangkan (Ekspansi). Bertugas untuk menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. Contoh : Kecelakaan itu disebabkan : - melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang. - keduanya sama-sama kencang. - jalanan licin sehabis hujan. 3) Menyusun teori. Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. Contoh : -Bila kendaraan dijalankan kencang terlebih di jalan licin maka akan terjadi kecelakaan. Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban. 4) Ramalan (Prediksi). Bertugas untuk membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan itu didiamkan. Contoh : - Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan. - Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan). 5) Pengendalian (Kontrol). Bertugas melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul. Contoh : - Memasang rambu lalu lintas - Membuat/memasang lampu penerangan.

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Pendekatan Ilmiah

Di dalam pendekatan ilmiah, dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan yang tertentu pula sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Cara ilmiah merupakan syarat mutlak untuk timbulnya ilmu, yang dapat diterima oleh akal dengan berpikir ilmiah. Untuk dapat berpikir ilmiah maka akan melalui tiga tahap : 1) Skeptik, adalah upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pernyataan.2) Analitik, adalah kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sebagainya.3) Kritik, adalah berupaya untuk mengembangkan kemampuan menerimanya selalu obyektif. Untuk ini maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu logis.

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

CIRI-CIRI KEGIATAN PENELITIAN

a.Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, yang dapat berupa jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian.b. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan generali sasi, prinsip-prinsip dan teori-teori.c. Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah/obyek yang dapat diobservasi.d. Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan.e. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemuan baru. f. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional.g. Kegiatan penelitian menuntut keahlian.h. Kegiatan penelitian ditandai dengan usaha obyektif dan logis. i. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat, teliti dan sabar, serta memerlukan kebenaran, sebab hasil penelitian kudang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Berdasarkan atas ciri-ciri penelitian seperti yang telah disebutkan maka kegiatan penelitian memiliki nilai-nilai sebagai benkut : 1). Netralitas emosional. Nilai ini menghendaki peneliti haruslah senantiasa sadar dan bersikap tegas terhadap gejala-gejala yang dipelajarinya, hal ini berarti bahwa ia harus senantiasa mengingat tujuan vang ingin dicapainya dalam mengamati segala yang dipelajarinya dan mempelajari gejala tersebut terlepas rasa suka dan tak suka, pro dan kontra, kepentingan pribadi atau kelompok. Jadi mengamati gejala sebagaimana adanya. 2) Keterbukaan. Nilai ini menghendaki bahwa proses kegiatan ilmiah maupun hasil dan kesimpulan yang dicapai harus dilaporkan sehingga rekan ilmuan mendapat kesempatan untuk mengemukakannya. Kare nanya terbuka luas kemungkinan bagi setiap kegiatan ilmiah un tuk dikenai kritik dan tanggapan. Keterbukaan ini adalah suatu forum antara para ilmuwan yang terus-menerus berlanlrsung demi mencapai kebenaran ilmiah. 3) Ketegakan sendiri. Nilai ini menghendaki bahwa kebenaran yang dikandung oleh kesimpulan ilmiah maupun nilai kekuatan dan kewibawaan di dalam dirinya sendiri. Ketegakan sendiri dari kesimpulan ilmiah tidak perlu bersembunyi di balik otoritas. Kemasyhuran seseorang atau pendapat mayoritas.

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

GUNA HASIL PENELITIAN

Penelitian itu mempunyai manfaat yang sangat besar bagi : pengembangan sesuatu teori, baik untuk kepentingan pengembangan teori itu sendiri maupun untuk kepentingan praktis di dalam menyelesaikan sesuatu.

Dengan dilakukannya penelitian, maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang keberhasilan sesuatu. Dan dalam rangka mengembangkan sesuatu, tentu saja diperlukan perencanaan yang masak dan teliti, dan agar perencanaan tersebut dapat tepat, maka dibutuhkan adanya data-data yang sebenarnya, lebih-lebih pula untuk membuat proyeksi di masa mendatang.

Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan, bahwa kegunaan hasil penelitian antara lain sebagai berikut :Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan sesuatu obyek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu.

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijak sanaan atau policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan di dalam sesuatu bidang. Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian mempunyai manfaat yang sangat besar, baik sebagai sarana dalan menyusun perencanaan, membuat kebijaksanaan, maupun untul menyusun strategi pengembangan sesuatu bidang yang sedang dikelola.

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

MANFAAT METODOLOGI PENELITIAN

Denganmempelajari dan memahami metodologi penelitian maka, dapat diperoleh manfaat untuk :a. Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentub paper, skripsi/thesia maupun disertai.b. Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusar yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya c. Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untui mengukur sampai beberapa jauh suatu hasil penelitian dapai dipertanggungjawabkan kebenarannya.Macam-macam

Penelitian pada garis besarnya ada dua macam penelitian.a. Penelitian pasifYaitu suatu penelitian yang hanya sekedar ingin memperolel gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan, dilaksanakar secara informal.b. Penelitian aktif.Yaitu suatu penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan pengolahan, penyajian dan analisis data secara sistem atis dan efisien untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji hipotesis.

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu

Empat kata kunci dalam metode penelitian yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan

Cara ilmiah (keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis)- Rasional (masuk akal, terjangkau penalaran manusia)- Empiris (dapat diamati oleh indera manusia)- Sistematis (langkah-langkah tertentu dan bersifat logis)

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu Valid.

Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data yang dikumpulkan.

Data yang terkumpul diketahui validitasnya melalui pengujian reabilitas dan objektivitas.

Data yang valid pasti realibel dan objektif, realibel berkenaan derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu.

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu :- Penemuan : data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.- Pembuktian : data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.- Pengembangan : memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya.

Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk:- Memahami : memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui menjadi tahu.- Memecahkan : meminimalkan atau menghilangkan masalah.- Mengantisipasi : mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Jenis-jenis Metode PenelitianData

Macam Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian

Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat Penelitian

Penelitian Dasar

Penelitian Pengembangan (R & D)

Penelitian Terapan

Penelitian Eksperimen

Penelitian Survey

Penelitian Naturalistik

Page 21: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Gay (1977) : Sulit membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah karena terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Sedangkan penelitian terapan digunakan untuk memecahkan masalah.

Jujun S. Suriasumantri (1985) : Penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

Borg and Gall (1988) : Dalam bidang pendidikan, bahwa penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Page 22: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar (basich research) dengan penelitian terapan applied research)

Penelitian dasar bertujuan untuk untuk menemukan pengetahuan yang secara parktis dapat diaplikasikan

Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.

Page 23: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara Basic research dan applied research

BasicResearch

Research &Development

AppliedResearch

Penemuan ilmu baru

Penemuan, pengembangan dan pengujian produk

Menerapkan ilmu/produk

Page 24: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Kedudukan Metode Penelitian Eksperimen, Survey dan Naturalistik

Metode Eksperimen

MetodeSurvey

MetodeNaturalistik

Tempat di Lab. Ada perlakuan

Tempat alamiah (tidak di lab) ada perlakuan

Tempat alamiah tidak ada perlakuan

Page 25: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik/kualitatif juga dapat ditempatkan dalam satu garis kontinumseperti ditunjukkan pada gambar di atas.

Dari gambar diatas terlihat bahwa metode penelitian eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena penelitian di laboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar.

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data.

Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.

Page 26: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Metode penelitian eksperimen dan survey termasuk dalam metode kuantitatif.

Metode naturalistik termasuk dalam metode kualitatif.

Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif

Applied research menggunakan eksperimen dan survey.

Research & Development dapat menggunakan survey, kuantitatif dan eksperimen.

Page 27: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

KEGIATAN PENELITIAN

Siapakah yang Perlu Meneliti?Siapun boleh meneliti, karena hanya dengan penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah.Barang siapa ingin meningkatkan hasil untuk apa saja yang sedang ia tekuni, membutuhkan kegiatan penelitian.

Page 28: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Suatu pendekatan atau metode ilmiah, juga yang ada dalam penelitian, tentu tidak terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan, dan kerugian. Oleh karena itu, untuk dapat memberi pertimbangan dan keputusan mana yang lebih baik-tepatnya lebih cocok-penggunaan suatu pendekatan, terlebih dahulu perlu dipahami masing-masing pendekatan tersebut. Dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan, suatu teori yang dipandang sudah tidak baik dan dikalahkan oleh teori baru, maka teori yang ditumbangkan tersebut pasti tidak berlaku lagi. Dengan kata lain, jika suatu teori belum tumbang, pasti masih memiliki keampuhan.

Penelitian kualitatif biasa dilawankan dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Page 29: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Dalam penelitian kualitatif pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data yang berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.

Antara penelitian kuantitatifdan kualitatif terdapat perbedaan yang sifatnva mendasar, meskipun beberapa hal juga memiliki persamaan. Berikut ini disajikan perbandingan singkat dan secara garis besar yang sifatnya umum:

Page 30: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1 Kejelasan unsur: tujuan,pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap, dan rinci sejakawal.

Kejelasan unsur: subjek sampel,sumber data tidak mantap dan rinci,masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emer gent).

2 Langkah penelitian: segalasesuatu direncanakan sampaimatang ketika persiapan disusun.

Langkah penelitian: baru diketahuidengan mantap dan jelas setelahpenelitian selesai.

3 Dapat menggunakan sampel, danhasil penelitiannya diberlakukanuntuk populasi.

Tidak dapat menggunakan pen dekatan populasi dan sampel.Dengan kata lain, dalam penelitiankualitatif tidak dikenal istilahpopuiasi dan sampel. Istilah yangdigunakan adalah setting. Hasilpenelitian hanya berlaku bagi set ting yang bersangkutan.

Page 31: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

4 Hipotesis: (jika memang perlu):a. Mengajukan hipotesis yangakan diuji dalam penelitian.b. Hipotesis menentukan hasilyang diramalkan ---a priori.

Hipotesis:a. Tidak mengemukakan hipotesissebelumnya, tetapi dapat lahirselama penelitian berlangsung---

tentatif.Hasil penelitian terbuka.5 Desain: dalam desain jelas langkah-

langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasilyang

tidak dapat dipastikansebelumnya.6 Pengumpulan data: kegiatandalam

pengumpulan data me-mungkinkan untuk diwakilkan.

Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.

7 Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul. `

Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Page 32: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Jenis-jenis penelitian kuantitatif dapat dibedakan dari keberadaan data yang diteliti, sudah tersedia atau baru akan ditimbulkan. Jika data sudah ada (dalam arti tidak sengaja ditimbulkan), dan peneliti tinggal merekam, maka penelitiannya bukan eksperimen. Sebaliknya jika peneliti ingin mengetahui gambaran tentang data yang secara sengaja ditimbulkan, maka penelitiannya berbentuk eksperimen.

Penelitian non-eksperimen yang banyak dilakukan berbentuk antara lain: (1) penelitian deskriptif, (2) eksploratif, (3) survei, dan (4) penelitian evaluasi. Penelitian eksperimen dapat berbentuk eksperimen dalam berbagai desain, dan penelitian tindakan. Analisis data penelitian non-eksperimen dapat dilakukan menggunakan rumus statistik, dapat juga hanya statistik sederhana dalam bentuk rerata, simpangan baku, tabulasi silang, dan disajikan dalam bentuk tabel, bagan atau grafik. Dari analisis dan tampilan data tersebut peneliti membuat interpretasi dalam bentuk narasi yang menunjukkan kualitas dari gejala atau fenomena yang menjadi objek penelitian.

Page 33: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Dasar filosofis dari penelitian kualitatif

1. fenomenologis; yang berpendapat bahwa kebenaran sesuatu itu dapat diperoleh dengan cara menangkap fenomena atau gejala yang memancar dari objek yang diteliti.

2. Interaksi simbolik; yang merupakan dasar kajian sosial yang sangat berpengaruh dan digunakan dalam penelitian kualitatif. Pandangan interaksi simbolik dengan membagi tiga prinsip arti simbol yang diberikan oleh responden. a. Dasar manusia bertindak adalah untuk memenuhi kepentingannya. b. Proses suatu tindakan seseorang pada prinsipnya merupakan produk atau hasil proses sosial ketika orang tersebut berinteraksi dengan orang lain. c. Manusia bertindak dipengaruhi oleh fenomena lain yang muncul lebih dulu atau bersamaan.

Page 34: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

3. Kebudayaan sebagai sesuatu yang merupakan hasil budi daya manusia yang mewujud dalam tingkah laku atau benda, bahasa, simbol, dan lain-lain. Kebudayaan tersebut melingkungi manusia sehingga berpengaruh terhadap perilaku dan tindakan manusia.

4. Antropologi yaitu dasar filosofis yang fokus pembahasannya berkaitan erat dengan kegiatan manusia, baik secara normatif maupun historis. Itulah sebabnya peneliti perlu sekali peduli terhadap tindakan manusia di masa lalu dan kelanjutannya.

Page 35: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Karakteristik penelitian kualitatif naturalistik,

1. Mempunyai sifat induktif yaitu pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibe! sesuai dengan konteksnya.

2. Melihat setting dan respons secara keseluruhan atau holistik. Dalam hal ini peneliti berinteraksi dengan.responden dalam konteks yang alami, sehingga tidak memunculkan kondisi yang seolah-olah dikendalikan oleh peneliti.

3. Memahami responden dari titik tolak pandangan responden sendiri hal-hal yang dialami oleh peneliti tentang responden menyangkut lima komponen, yaitu: (a) jati diri, (b) tindakan, (c) interaksi sosialnya, (d) aspek yang berpengaruh, dan (e) interaksi tindakan.

4. Menekankan validitas penelitian ditekankan pada kemampuan peneliti. Dalam peneiitian kualitatif peneliti dihadapkan langsung pada responden, maupun lingkungannya sedemikian intensif sehingga peneliti dapat menangkap dan merefleksi dengan cermat apa yang diucapkan dan dilakukan oleh resporden.

Page 36: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

5. Menekankan pada setting alami. Penelitian kualitatif sangat menekankan pada perolehan data asli atau natural conditions.

6. Mengutamakan proses daripada hasil. Perhatian penelitian kualitatif lebih ditekankan pada bagaimana gejala tersebut muncul. Dengan kata lain peneliti bukan mencari jawab atas pertanyaan "apa" tetapi "mengapa".

7. Menggunakan non-probabilitas sampling. Hal ini disebabkan karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara mendalarn

8. Menganjurkan penggunaan triangulasi, yaitu penyilangan informasi yang diperoleh dari sumber sehingga pada akhirnya hanya data yang absah saja yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian.

9. Menguntungkan diri pada teknik dasar studi lapangan. 10. Mengadakan analisis data sejak awal.

Page 37: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

CARA MENGADAKAN PENELITIAN

Persyaratan Penelitian Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju.

Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha-usaha manusia.

Tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian :- Sistematis : artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.- Berencana : artinya dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.- Mengkuti konsep ilmiah : artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Page 38: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Urut-urutan kegiatan penelitian 1. Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan 2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut menjadi

jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk pemecahan masalah.

3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan : Mentukan alternatif pemecahan yang dipilih.

4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis 5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasif pengoiahan data

dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan. 6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi

dari kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang.

Page 39: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian selengkapnya adalah sebagai berikut:1. Memilih masalah.2. Studi pendahuluan.3. Merumuskan masalah.4a.Merumuskan anggapan dasar.4b: Merumuskan hipotesis. 5. Mernilih pendekatan.6. (a) Menentukan variabel dan (b) sumber data.7. Menentukan dan menyusun instrumen.8. Mengumpulkan data.9. Analisis data.10. Menarik kesimpulan. 11. Menulis laporan.

Page 40: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 1Memilih Masalah

Langkah 2Studi Pendahuluan

Langkah 3Merumuskan Masalah

Langkah 4Merumuskan Anggapan Dasar

Langkah 5Memilih Pendekatan

Langkah 4-aHipotesis

Langkah 6-aMenentukan Variabel

Langkah 6-bMenentukan Sumber Data

Langkah 7Menentukan dan Menyusun Instrumen

Langkah 8Mengumpulkan Data

Langkah 9Analisis Data

Langkah 10Mengumpulkan Data

Langkah 11Menyusun Laporan

Page 41: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 1: Memilih MasalahBesar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlaiu mudah terutan bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.

Langkah 2 : Studi PendahuluanWalaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahaluan, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad menyebutnya sebagai studi eksploratori*). Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

Page 42: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 3 : Merumuskan MasalahApabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi eksploratoris, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa.

Langkah 4 : Merumuskan Anggapan DasarAnggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Misalk an kita akan mengadakan tentang prestasi belajar siswa, kita mempunyai anggapan dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-beda, tidak seragam. jika prestasi belajar ini seragam, maka bukanlah merupaka variabel yang perlu diteliti.

Page 43: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 4a : HipotesisJika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang perrnasalahan kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu di mana penelitian kita arah-pandangkan ke sana, sehingga ada yang menuntut kegiatan kita. Langkah ini diberi nomor 4a karena tidak semua penelitian menggunakan hipotesis. Bagi peneiitian non -hipotesis, langkah ini tidak dilalui.

Langkah 5: Memilih PendekatanYang dimaksud dengan "pendekatan" di sini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya: eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi di samping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan rnisalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa variabel atau objek penelitian yang akan ditatap, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber di mana kita akan memperoleh data.

Page 44: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 6 : Menentukan Variabel dan Sumber DataLangkah ke-6 ini,menjawab pertanyaan:a. Apa yang akan diteliti?b. Dari mana data diperoleh?Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Kedua langkah ini diberi nomor 6a dan 6b karena dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Begitu peneliti menyebutkan satu macam apa yang akan diteliti, seyogianya langsung menentukan dari mana data untuk variabel tersebut akan diperoleh. Langkah nomor 6a dan 6b disarankan dilakukan dengan menggunakan matriks.

Langkah 7: Menentukan dan Menyusun lnstrumenSetelah peneliti mengetahui dengan pasti ada yang akan diteliti dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.Instrumen ini sangat tergantung dari jenis data dan dari man diperoleh. Sebagai contoh, data tingkah laku siswa; tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi, atau diperoleh dari guru yang bergau! sehari-hari dengan siswa melalui interviu atau kuesioner.

Page 45: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 8: Mengumpulkan DataApabila penei iti sudah menentukan data apa yang akan dikumpulkan dari rnana data tersebut dapat diperoleh dan dengan cara apa, maka dirinya sendiri maupun orang lain yang akan membantu, sudah mengetahui dengan pasti apa yang berikutnya dilakukan. Mengumpulkan data adalah pekerjaa yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu.

Langkah 9 : Analisis DataTugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga maupun pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan rnenuntut teknik analisis data. Sebagai misal, hubungan antara data nominal dengan nominal tidak dapat dianalisis dengan teknik korelasi product-moment, tetapi sangat sesuai jika dianalisis dengan teknik chi-kuadrat. Demikian pula dengan jenis data yang lain.

Page 46: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah 10: Menarik KesimpulanLangkah ke-10 ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal rnengambil konklusi dari hasil pengolahan data, dicocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikah data yang.terkumpul denga hipotesis atau dugaan peneliti sebelumnya? Di sinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti, :atau kecewa karena tidak terbukti. Satu hal yang harus dimiliki oleh peneliti yaitu sifat jujur. Dalam menarik sesuatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus merasa malu.

Langkah 11: Menyusun laporanDi dalam kehidupan sehari-hari sering kita iihat contoh adanya penemuan-penemuan. Tetapi ada kalanya penemuan-penemuan itu bukan dari pekerjaan meneliti. Penemuan-penemuan itu hanya didapat karena coba-coba, dan setelah dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan, tanpa sempat dituliskan dalam bentuk laporan.Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk iaporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya pun diketahui orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.

Page 47: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Memilih Masalah

Dari Mana Masalah Diperoleh? Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan

penelitian. Bagi orang yang belum berpengalaman meneliti menentukan atau memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan boleh dikatakan sulit.

Dari mana masalah diperoleh? Yang jelas, masalah mesti merupakan bagian dari "kebutuhan" seseorang untuk dipecahkan. Orang ingin mengadakan penelitian, karena ia mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi. Masalah-masalah tersebut datang dari berbagai arah.

Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja.

Maasalah juga dapat diperoleh dari membaca buku. Dapat juga masalah "diberi" oleh orang lain.

Akan tetapi yang paling baik adalah apabila datang dari dirinya sendiri karena didorong oleh kebutuhan memperoleh jawabannya. Dengan demikian maka penelitian akan berjalan, sebaik-baiknya karena peneliti menghayati dan mendalami masalahnya.

Page 48: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Masalah dan Judul Penelitian Penelitian akan berjalan sebaik-baiknya jika peneliti mengayati

masalah. Masalah atau permasalahan penelitian dapat dilihat dari rumusan

judulnya. Ada empat hal yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah atau judul

penelitian 1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti

Meneliti bukannya pekerjaan mudah. Kegiatan ini harus betul-betul diniati. Apabila permasalahan atau judulnya tidak sesuai dengan minat, maka peneliti tidak akan bergairah untuk melaksanakannya. Jika tidak, dapat diduga bahwa hasilnya tidak akan baik, bahkan boleh jadi terhenti karenanya. Sebaliknya apabila peneliti memang berminat, akan melakukannya dengan tekun dan tidak mudah putus asa apabila menjumpai kesulitan.

Page 49: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Faktor minat ini kelihatannya tidak normal dan bersifat subjektif. Namun demikian biasanya faktor ini berkaitan erat dengan hal yang bersifat formal, yaitu keahlian. Bagi peneliti yang bukan mahasiswa atau peneliti pemula, selain minat secara etis dipersyaratkar bahwa masalah yang diteliti harus sesuai dengan bidang keahlian. Disamping hasilnya akan lebih baik, manfaat lain adalah pertanggungjawaban ilmiah.

2. Penelitian dapat dilaksanakanAda empat hal sebagai pertimbangan penelitian dapat atau tidak, ditinjau dari diri peneliti, yaitu berikut ini:

a. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu, artinya menguasai teori yang melatarbelakangi masalah dan menguasai metode untuk memecahkannya.

b. Peneliti.mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak melakukannya asal selesai.c. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakan, dalam arti cukup kuat fisiknya untuk

merencanakan, menyusun alat pengumpul data, mengumpulkan data, dan menyusun laporannya.

d. Peneliti mempunyai dana secukupnya untuk biaya tranportasi alat tulis-rnenulis, biaya fotokopi, dan lain-lain.

Page 50: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

3. Tersedia faktor pendukung Yang dimaksud sebagai faktor pendukung yang bersumber dari luar peneliti antara lain sebagai berikut.

a. Tersedia data sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab. Sebagai misal, peneliti lain mengetahui bagaimanakah rasanya hidup di dalam tanah, sedangkan untuk mencobanya seola olah tidak mungkin.

b. Ada izin dari yang ber-wenang. Banyak hal yang menarik untuk diteliti tetapi peneliti dibatasi oleh peraturan-peraturan, mungikin menyangkut masalah politik, keamanan, ketertiban umum, dan sebagainya.

4. Hasil peneiitian bermanfaatMeneliti adalah pekerjaan yang tidak mudah, yang membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya. lJntuk apa kegiatan tersebut dilakukan jika tidak menghasilkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Kita meneliti bukan karena agar lebih mahir rneneliti, tetapi karena ingin menyumbangkan hasilnya untuk kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatkan efektivitas kerja atau mengembangkan sesuatu.

Page 51: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Seorangahli penelitian, yaitu Prof. Dr. Suhardjono (pakar pendidikan) dari dari universitas UNIBRAW memberikan petunjuk mengenai persyaratan penelitian yang baik dengan menggunakan istilah yang mudah diingat, yaitu APIK, singkatan dari Asli, Penting; llmiah; dan Konsisten.

- Asli artinya bukan jiplakan dari atau mengganti-ganti penelitian orang lain, sehingga kelihatan bukan buatan sendiri. Penelitian yang baik apabila berbeda dari penelitian yang sudah pernah diteliti oieh orang lain.

- Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.

- Ilmiah, Artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika penelitian yang lazim berlaku.

Page 52: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian tindakan dikatakan ilmiah apabila terdiri dari:a. Pendahuluan - latar belakang masalah, ada bukti berupa fakta empirik yang

dialami oleh peneliti sendiri. atau pengamatan orang lain, ada tujuan yang dirumuskan dengan jelas apa tar get yang akan dicapai melalui tindakan itu. Tujuan penelitian tindakan adalah ingin mengetahui dampak dari tindakan terhadap masalah yang akan diatasi.

b. Rumusan masalah yang jelas menunjukkan pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian,

c. Kajian pustaka, yaitu bagian yang berisi teori-teori yang mendukungnya. Kajian pustaka, yang biasa juga disebut dengan istilah telaah pustaka atau landasan teori, atau apa pun sebutanny merupakan bagian yang amat penting dalam sebuah karya iImiah. Penelitian adalah upaya untuk mengkaji gejala untuk membuahkan hasil yang diharapkan dapat memperkaya khasamah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian harus berpijak pada ilmu-ilmu yang akan diperkaya. Semakin banyak teori relevan yang digunakan sebagai dasar berpijak, semakin mantaplah penelitian itu dilakukan.

Page 53: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini bukan hanya apa yang tertera dalam peraturan atau pedoman-pedoman yang sifatnya formal, tetapi pengertian,.definisi; dan teori yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau semacamnya. Banyak di antara calon peneliti yang kebingungan mencari teori yang akan digunakan untuk mendukung penelitiannya. Pada umumnya mereka terpaku pada judul penelitiannya, bukan pada teori yang ada di balik variabel.

Jenis PermasalahanPer-masalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan istilah problema atau problematik.Secara gar-is besar; peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala atas tiga jenis:

1 Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Sehubungan dengan jenis permasalahan ini terjadilah penelitian deskriptif (termasuk di dalamnya survei), penelitian historis, dan filosofis.

2 Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema k:omparasi).Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari permasalahan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari adanya persamaan dan perbedaan yang ada.

3 Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi).

Page 54: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Ada 2 macam problema korelasi, yaitu:a. Korelasi sejajar, misalnya korelasi antara kemampuan berbahasa Inggris dan kesetiaan

ingatan.b. Korelasi sebab-akibat, misalnya korelasi antara teriknya sinar matahari dan larisnya es

mambo.Jenis-jenis permasalahan tersebut biasanya lalu dijadikan dasar dalam merumuskan judul

penelitian.

1. Peneliti ingin mengetahui status sesuatuApabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya, maka penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau menerangkan peristiwa.sebagai contah jenis penelitian ini misalnya, apabila peneliti ingin mengetahui berapa jumlah penduduk usia sekolah di suatu daerah, bagaimana pendapat para guru tertang kegiatan supervisi yang sekarang ini berlangsung, seberapa jauh buku paket penghapusan EBTA, dan sebagainya. Dengan permasalahan penelitian seperti ini maka judul penelitian dirumuskan sebagai "Studi deskriptif tentang . . . .”, ”Penelitian tentang pendapat. . . .", "Tanggapan masyarakat terhadap;. ." dan seterusnya

Page 55: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

2. Peneliti ingin membandingkan status dua fenomena atau lebihDalam melakukan perbandingan peneliti selalu memandang dua fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan yang ada. Namun yang sering terjadi peneliti membandingkan dua fenomena terhadap suatu standar. Misalnya tinggi mana lulusan antara SMP XI dengan SMP XV. Lebih baik mana prestasi belajar antara kelas IV A dengan kelas IV B. Dengan demikian maka judul penelitiannya akan; berbunyi: "Penelitian komparasi antara ...... dengan ........Satu jenis penelitian komparatis adalah penelitian kausal-komparatif (causal comparative research). Borg & Gall menerangkan bahwa penelitian kausal komparatif digunakan apabila peneliti ingin mengetahui kemungkinan akibat dari sesuatu kejadian yang tidak dapat dilakukan dengan suatu eksperimen.

Page 56: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

3. Peneliti ingin mengetahui hubungan antara dua fenomena atau lebih.Penelitian hubungan lebih dikenal dengan istilah penelitian korelasi. Menurut Borg & Gall penelitian korelasi dalam banyak hal sama dengan penelitian kausal komparatif, dan dalam kenyataannya koefisien korelasi biasanya dihitung dari data penelitian kausal kamparatif. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:

- Dalam penelitian kausal komparatif dua kelompok individu yang secara umum mempunyai persamaan, dipilih untuk diperbandingkan disebabkan karena antara kedua kelonmpok tersebut yang satu memiliki satu ciri misalnya gegar atak dan yang lainnya tidak. dari adanya perbedaan inilah peneliti ingin mengetahui apakah ada hal lain yang berbeda sebagai akibat satu ciri yang yang berbeda tersebut.

- Dalam Penelitian korelasi (penelitian korelasional) peneliti memilih individu-individu yang mempunyai variasi dalam hal yang diselidiki. Semua anggota kelompok yang dipilih sebagai subjek penelitian diukur mengenai dua jenis variabel yang diselidiki, kemudian dihitung untuk diketahui koefisien korelasinya.

Page 57: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Ada dua jenis korelasi sejajar dan korelasi sebab-akibat. a. Korelasi sejajar

Antara keadaan yang pertama dengan yang kedua tidak terdapat hubungan sebab-akibat, tetapi dapat dicari alasan mengapa diperkirakan ada hubungannya. Bunyi judul penelitian ini antara: "Korelasi antara ....... dengan atau Hubungan antara ....... . dengan ....... atau "Studi korelasi antara . .... dengan . . . . . .".

b. Korelasi sebab-akibat Antara keadaan pertama dengan yang kedua terdapat hubungan sebab akibat. Keadaan pertama diperkirakan rnenjadi menjadi penyebab yang kedua. Keadaan pertama berpengaruh terhadap yang kedua. Oleh karenanya penelitian korelasianal jenis kedua ini dapat juga disebut sebagai penelitian pergaruh. Judul penelitiannya antara lain ”pengaruh .................. terhadap ......”.

Page 58: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Apa perbedaan antara judul skripsi mahasiswa S1, tesis S2, dan disertasi S3. Apakah yang berbeda keluasannya, rumusannya, atau apanya. Jawaban terhadap pertanyaan itu dapat bermacam-macam, dan kadang-kadang selera pribadi mewarnainya. Yang penting perlu dipahami adalah, hahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikuti, tugas akhir mahasiswa dituntut semakin memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan atau kemaslahatan umum. Contoh:judul sebuah penelitian skripsi adalah sebagai berikut:"Sumbangan jenis kelamin, tingkat usia, lokasi rumah tinggal, dan latar belakang pendidikan terhadap kelarisan pedagang pasar.”Judul tersebut mengandung empat variabel, yaitu (1) jenis kelamin pedagang (2) usia pedagang, (3) tingkat pendidikan pedagang, (4) lokasi rumah tinggal pedagang. Keempat hal tersebut tidak langsung terkait dengan posisi subjek penelitian sebagai seorang pedagang pasar. Jika tempat berdagang mereka dilokasi rumah tinggal, masih ada artinya karena strategis tidaknya tempat berdagang sangat berpengaruh terhadap kelarisan barang dagangan.

Page 59: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Data dan ernpat variabel penelitian tersebut dapat dianalisis deng rumus regresi ganda, mernungkinkan dibahas dengan uraian yang cukup panjang sehingga diperoleh sederet kesimpulan. Namun bagian dari hasil yang mana yang dapat diterapkan untuk kehidupan masyarakat? Apakah informasi bahwa usia pedagang berpengaruh terhadap kelarisan dagangan dapat digunakan sebagai saran kepada masyarakat? Jika pedagang yang lebih tua dagangannya lebih laris lalu yang disarankan menjadi pedagang hanya yang tua-tua saja? Demikian juga dengan ketiga variabel yang lain. Apakah kalau pedagang lulusan SD lebih laris dibandingkan dengan yang sarjana lalu disarankan sebaiknya yang menjadi pedagang tamatan SD saja? Atau jika faktor lokasi menentukan keberhasilan pedagang lalu pedagang yang lain disarankan untuk berpindah tempat agar dagangannya laris? Inilah alasan mengapa variabel statis kurang penting untuk diteliti.Judul penelitian tersebut kalau diterapkan untuk skripsi mahasiswa S1 masih dapat diterirna. Untuk mahasiswa S1 yang penting adalah bahwa penalarannya benar. Sesudaih dia mempraktikkan atau memanfaatkan penggunaan rumus regresi, dia perlu mencari teori-teori untuk menunjang penalarannya. Narnun jika judul tersebut akan diajukan untuk penelitian mahasiswa S2 dalam rangka penulisan tesis, saya berpendapat bahwa judul judul tersebut kurang pas, karena kemanfaatan hasil yang diperoleh kurang bermakna bagi kepentingan umum. Informasi yang diperoleh (mungkin) baru memuaskan diri sendiri karena mendapat pemantapan tentang peran masing-masing faktor yang berpengaruh terhadap sesuatu.

Page 60: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Merumuskan JudulJudul penelitian yang lengkap diharapkan mencakup: 1. Sifat dan jenis penelitian.2. Objek yang diteliti. 3. Subjek penelitian.4. Lokasi/daerah penelitian. 5. Tahun/waktu terjadiya peristiwa.Contoh:Studi komparasi antara metode induktif dan metode deduktif untuk menghafal rumus-rumus ilmu pasti pelajar SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1979.- Studi komparasi : sifat atau jenis prob lema- Metode induktif dan deduktif untuk menghafal rumus I ilmu pasti : objek penelitian- Pelajar SMA : subjek penelitian- Daerah Istimewa Yogyakarta : lokasi penelitian- Tahun 1979 : tahun terjadinya peristiwa

Page 61: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

BEBERAPA METODE DASAR DAN RANCANGAN PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan ber bagai macam metode, dan sejalan dengannya rancangan penelitian yang digunakan juga dapat bermacam-macam. Untuk menyusun sesuatu rancangan penelitian yang baik perlulah berbagai persoalan dipertimbangkan. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini adalah per tanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam setiap usaha untuk menyusun sesuatu rancangan penelitian:

a. Cara pendekatan apa yang akan dipakai?b. Metode apa yang akan dipakai?

c. Strategi apa yang kiranya paling efektif?

Page 62: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan penelitian itu dapat digolongkan menjadi sembilan macam kategori, yaitu:1. penelitian historis,

2. penelitian deskriptif,3. penelitian perkembangan,

4. penelitian kasus dan penelitian lapangan, 5. penelitian korelasional

6. penelitian kausal komparatif, 7. penelitian eksperimental sungguhan,

8. penelitian eksperimental semu, dan9. penelitian tindakan.

Page 63: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

1. Penelitian Historis (historical research.)

Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi :masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengum pulkan, mengevaluasi, memveriflkasikan, serta mensintesiskan bukti- bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipo tesis-hipotesis tertentu.

Ciri-ciri1) Penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobser vasi orang

lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri. 2) Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian historis haruslah

tertib-ketat, sistematis, dan tuntas.3) "Penelitian historis" tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer

dan data sekunder

Page 64: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

5. Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal.5. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepus takaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas. Langkah-langkah Pokok(1) Definisikan masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ke pada diri sendiri: a. Apakah cara pendekatan historis ini merupakan yang ter baik bagi masalah yang sedang digarap? b. Apakah data penting yang diperlukan mungkin didapat?c. Apakah hasilnya nanti mempunyai cukup kegunaan?

Page 65: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

(2) Rumuskan tujuan penelitian dan, jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan peneliti

(3) Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber sekunder. Suatu keterampilan yang sangat penting dalam penelitian historis adalah cara pencatatan data: dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua-duanya dapat dilakukan.

(4) Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal. (5). Tuliskan laporan.

Page 66: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

2. Penelitian Deskriptif (descriptive research)

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi atau daerah tertentu.Contoh Beberapa contoh penelitian macam ini adalah: (1) Survai mengenai

pendapat umum untuk menilai sikap para pemilih terhadap rencana perubahan tahun pelajaran. (2) Survai dalam suatu daerah mengenai kebutuhan akan pendi dikan keterampilan.

(3) Studi mengenai kebutuhan tenaga kerja akademik pada suatu kurun waktu tertentu.

(4) Penelitian mengenai taraf serap pelajar-pelajar SMU.

Page 67: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri (1) Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian vang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Tujuan penelitian-penelitian survei: a. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada. b. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk men dapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. c. Untuk membuat komparasi dan evaluasi.

d. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi vang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.

Page 68: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Langkah-langkah Pokok (1) Defmisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai.

Fakta-fakta dan sifat-sifat apa yang perlu diketemuk (2) Rancangkan cara pendekatanmya. Bagaimana kiranya data akan

dikumpulkan? Bagaimana caranya menentukan sampelnya untuk menjamin supaya sampel representatif bagi populasinya? Alat atau teknik observasi apa yang tersedia atau perlu dibuat? Apakah metode pengumpulan data itu perlu di-try-out-kan? Apa kah para pengumpul data perlu dilatih terlebih dahulu?

(3) Kumpulkan data. (4) Susun laporan.

Page 69: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Perkembangan (developmental research).

Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Contoh-contoh(1) Studi-studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung

mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf-taraf perkembangan yang berbeda-beda. (2) Studi-studi cross-sectional yang mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sejumlah sampel yang terdiri dari kelompok-kelompok umur yang mewakili taraf perkembangan yang berbeda-beda.

(3) Studi-studi kecenderungan vang dimaksudkan untuk menentu kan pola-pola perubahan di masa lampau agar dapat meramalkan pola-pola dan kondisi-kondisi di waktu vang akan datang.

Page 70: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri(1) Penelitian perkembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai

variabel-variabel dan perkembangannya selama bebe rapa bulan atau beberapa tahun.

(2) Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subjek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama; berbagai faktor mempengaruhi atrisi dalam studi longitu dinal.

(3) Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subjek lebih ba nyak, tetapi mencandra faktor-faktor pertumbuhan yang lebih sedikit daripada studi-studi longitudinal.

(4) Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.

Page 71: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok (1) Definisikan masalahnya atau rumuskan tujuan-tujuannya. (2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan memperbandingkan metodologi-meto dologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada dan teknik- teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan .

(3) Rancangkan cara pendekatan. (4) Kumpulkan data. (5) Evaluasi data Yang terkumpul. (6) Susun laporan mengenai hasil evaluasi itu.

Page 72: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (case study and field research)

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Contoh-contoh (1) Studi-studi yang dilakukan Piaget mengenai

perkembangan kog nitif pada anak-anak. (2) Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang menga lami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi. (3) Studi secara intensif mengenai kebudayaan "kota dalam" serta kondisi-kondisi kehidupannya pada suatu kota metropolitan. (4) Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok -kelompok masyarakat terpencil.

Page 73: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri (1) Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu

yang hasilnya merupakan gambaran yang leng kap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.

(2) Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik.

Kelemahan(1) Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jum lahnya, penelitian

kasus itu terbatas sifat representatifnya(2) Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebe lahan subjektif.

Kasusnya sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya; atau karena kasus itu cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada peneliti.

Page 74: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok (1) Rumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadi kan unit studi itu dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses- proses yang mana yang akan menuntun penelitian? (2) Rancangkan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yang tersedia? Metode pe ngumpulan data mana yang akan digunakan? (3) Kumpulkan data. (4) Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik (5) Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

Page 75: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Korelasional (correlational research)

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Contoh-contoh(1) Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada test masuk

perguruan tinggi dengan indeks prestasi. (2) Studi secara analisis faktor mengenai beberapa test kepribadian. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada test bakat.

Ciri-ciri (1) Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.

Page 76: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut. Hal ini berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.(4) Penelitian korelasional mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain adalah sebagai berikut: a. Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang ber sifat kausal. b. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, pene litian korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas. c. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur. d. Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.

Page 77: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok (1) Definisikan masalah. (2) Lakukan penelaahan kepustakaan.

(3) Rancangkan cara pendekatannya: a. Identifikasikan variabel-variabel vang relevan; b. Tentukan subjeknia yang sebaik-baiknya; c. Pilih atau susun alat pengukur yang cocok; d. Pilih metode korelasional yang cocok untuk rnasalah yang sedang

digarap. (4) Kumpulkan data. (5) Analisis data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya (6) Tuliskan laporan.

Page 78: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Kausal-Komparatif (causal-comparative research)

Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyalidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Contoh-contoh (1) Penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi ciri-ciri pribadi yang

gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan de ngan menggunakan data yang berwujud catatan-catatan yang ada pada perusahaan asuransi.

(2) Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan mempergunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.

Page 79: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri PokokPenelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan

setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlang sung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai "dependent variables") dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubu ngan, dan maknanya.

Keunggulan-keunggulan(1) Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau

metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan:(2) Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna

mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa se jalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu.

Page 80: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(3) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.Kelemahan-kelemahan(1) Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.

(2) Adalah sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelom pok faktor-faktor yang sedang diselidiki.(3) Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.

Page 81: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(4) Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab -sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sehab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain. (5) Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

(6) Kenyataan bahwa dua, atau lebih, faktor saling berhubungan ti daklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat.(7) Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena ka tegori-kategori semacam itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tak mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak mengha silkan penemuan yang berguna.

Page 82: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(8) Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pe milihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya kepada variabel bebas adalah sangat sukar. Langkah-langkah Pokok (1) Definisikan masalah. (2) Lakukan penelaahan kepustakaan. (3) Rumuskan hipotesis-hipotesis. (4) Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan. (5) Rancang cara pendekatannya: a. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber sumber yang relevan b. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data;

Page 83: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

c. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjuk kan kesamaan atau saling hubungan. (6) Validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interore tasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat. (7) Kumpulkan dan analisis data.(8) Susun laporannya.

Page 84: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Eksperimental-Sungguhan(true-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk me nyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasinya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.ContohPenelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan-makan an di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf inteligensi.Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan pe nyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SLTP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan de ngan program itu), dan kelompok kontrol (yang tidak diper kenalkan dengan program itu)

Page 85: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri experimental designs (1) Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang). (2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai "garis dasar" untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-ke lompok) yang dikenai perlakuan eksperimental.(3) Memusatkan usaha pada pengontrolan variansi:(4) Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini dan merupakan tujuan pertama metode eksperimental. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan?

Page 86: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(5) Tujuan ke dua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan: Seberapa representatifkah pene muan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subjek-subjek atau kondisi -kondisi yang semacam?6) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bevariasi.(7) Walaupun cara pendekatan eksperimerital itu adalah yang pa ling kuat karena cara ini memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling re striktif dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan kepada manu sia dalam dunianva, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis atau dievaluasi.

Page 87: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok(1) Lakukan survai kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap. (2) Identifikasi dan definisikan masalah.(3) Rumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan. (4) Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama. (5) Susun rencana eksperimen: a. Identifikasi bermacam-macam variabel yang relevan.b. Identifikasi variabel-variabel non-eksperimental yang mung kin mencemarkan eksperimen, dan tentukan bagaimana caranya mengontrol variabel-variabel tersebut. c. Tentukan rancangan eksperimennya.d. Pilih subjek yang representatif bagi populasi tertentu, ten tukan siapa-siapa yang masuk kelompok kontrol dan siapa siapa yang masuk kelompok eksperimen.

Page 88: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

e. Terapkan perlakuan. f. Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat tersebut. g. Rancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mung kin lakukan pilot atau trial run test untuk menyempurna kan alat pengukur atau rancangan eksperimennya.

h. Rumuskan hipotesis nolnya.(6) Laksanakan eksperimen. (7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya; tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang diperkirakan akan ada. (8) Terapkan test signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.(9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing itu, berikan diskusi seperlunya, dan tulislah laporannya.

Page 89: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memper oleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi-kompromi apa yang ada pada internal validity dan exter nal validity rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan- keterbatasan tersebut.Contoh:Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jan tung, dan sebagainya, yang didalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.

Page 90: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri(1) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang

didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengon trol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel- variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sede kat mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasannya. Karena itu, penelitian ini ditandai oleh meto de kontrol parsial berdasar atas identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity. (2) Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dan penelitian eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subjek adalah manusia, misalnya dalam psikologi. (3) Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperi mental-semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan (exploratory), maka permulaan metode eksperimental telah mulai terwujud.

Page 91: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelitian Tindakan (action research)

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan -keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecah kan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.TujuanPenelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan -keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecah kan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.Contoh-contoh Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah; untuk menyusun program pen jajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi moderen atau metode menanam padi yang inovatif.

Page 92: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok Langkah-langkah pokok dalam melaksanakan penelitian ekspe rimen-semu adalah sama dengan langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimental-sungguhan, dengan pengakuan secara teliti terhadap masing-masing keterbatasan dalam hal validitas internal dan eksternal.

Page 93: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Ciri-ciri (1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. (2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan ma salah dan

perkembangan-perkembangan baru, yang lebih baik daripada cara pendekatan impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam artian bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data me ngenai tingkahlaku, dan tidak berdasar pada pendapat suhjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau. (3) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan se lama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the spot experimentation dan inovasi. (4) Walaupun berusaha supaya sistematis, namun penelitian tin dakan kekurangan ketertiban ilmiah, karenanva validitas in ternal dan eksternalnva adalah lemah. Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil. Karena itu, hasil-hasiinya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.

Page 94: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Langkah-langkah Pokok(1) Definisikan masalahnya atau tetapkan tujuannya. Apa yang ki ranya memerlukan perbaikan atau yang mungkin berkembang sebagai keterampilan baru atau cara penyelesaian baru.(2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mengetahui apakah orang-orang lain telah menjumpai masalah yang sama atau telah mencapai tujuan yang berhubungan dengan yang akan dicapai dalam penelitian itu. (3) Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan, dengan menyata kannya dalam bahasa yang jelas, spesifik. 4) Aturlah research setting-nya dan jelaskan prosedur serta kon disi-kondisinva. Apakah hal-hal khusus yang akan dikerjakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan? (5) Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, dan lain-lain sarana untuk mendapatkan umpan-balik yang berguna.(6) Analisis data yang terkumpul, dan evaluasi hasilnya. (7) Tuliskan laporannya.

Page 95: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Penelaahan Kepustakaan

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoretis bagi penelitian yang akan dilakukan itu. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang harus melakukan penelaahan kepusta kaan.Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, monograp, clan sejenisnya.

Page 96: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil pene litian terdahulu yang relevan bagi masalah yang sedang digarap. Ha sil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan khusus, yaitu kepustakaan yang berwujud jurnal, buletin penelitian, tesis, disertasi, dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian.Dalam pada itu perlu diingat bahwa dalam mencari sumber bacaan itu orang perlu pilih-pilih (,selektif), artinva tidak semua yang diketemukan lalu ditelaah. Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan itu ialah (a) prinsip kemutakhiran (recency), dan (b) prinsip relevansi (relevance).

Page 97: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Kecuali untuk penelitian historis, perlu dihindarkan pengguna an sumher bacaan yang sudah "lama" dan dipilih sumber yang lebih mutakhir. Sumber yang telah "lama" mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku lagi.karena kebenar annya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih kemudian. Di samping sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang digarap. Seleksi berdasarkan kriteria relevansi ini terutama jelas pada sumber acuan khusus. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti.Penyusunan landasan teoretis tidak akan produktif sebelum bahannya cukup banyak. Karena itu perlu lebih dahulu dibaca banyak banyak sumber-sumber bacaan, baru kemudian ditelaah, dibanding -bandingkan, lalu diambil kesimpulan-kesimpulan teoretis.

Page 98: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Supaya hasil pembacaan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, perlulah hal tersebut direkam (dicatat) dengan cara yang mudah pemanfaatan nya. Informasi mana yang perlu dicatat, tidak ada aturan umumnya.Tentang cara pencatatannya, pada umumnya mengikuti salah satu dari dua sistem, yaitu (a) sistem kartu, dan (b) sistem lembaran atau sistem kuarto.Dewasa ini, dengan tersedianya komputer, perekam hasil bacaan itu didalam komputer mungkin merupakan pilihan yang tepat. Dari informasi-informasi yang telah terkumpul sebagai hasil kegiatan membaca itulah peneliti melakukan penelaahan lebih lanjut terhadap masalah yang digarapnya.Di dalam kesimpulan-kesim pulan teoretis itu peneliti harus mengidentifikasi hal-hal atau faktor-faktor utama yang akan digarap dalam penelitiannya. Faktor-faktor inilah yang akan menjadi variabel-variabel yang akan digarap dalam penelitiannva.

Page 99: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Di dalam kesimpulan-kesim pulan teoretis itu peneliti harus mengidentifikasi hal-hal atau faktor-faktor utama yang akan digarap dalam penelitiannya. Faktor-faktor inilah yang akan menjadi variabel-variabel yang akan digarap dalam penelitiannva. Peramuan ini penting, karena di situlah letak mutu sistem pemikiran teoretis si peneliti. Penyatuan hasil-hasil bacaan se cara kronologis dan kompilatif saja tidak cukup. Hasil-hasil itu harus diramu berdasarkan suatu garis pemikiran yang konsisten. Garis pemikiran inilah yang melandasi kesimpulan-kesimpulan teoretis yang menjadi dasar hipotesis penelitian.

Page 100: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Perumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masa lah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dalam rangkaian langkah-langkah penelitian, hipotesis itu merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan.Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian vang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya..Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannva berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuj melalui statistik sampel.

Page 101: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Secara implisit, hipotesis itu juga menyatakan prediksi. Misalnya hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dari sistematis antara nilai ujian masuk dan prestasi belajar mengandung prediksi bahwa mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai nilai ujian masuk tinggi juga akan mempunyai indeks prestasi belajar tinggi.Taraf ketepatan prediksi itu akan sangat tergantung kepada taraf kebenaran dan taraf ketepatan landasan teoretis yang mendasarinya. Dasar teori yang kurang sehat (sound) akan melahirkan hipotesis yang prediksinya kurang tepat, dan sebaliknya Dari uraian ini ternyata pula betapa perlunya penelaahan kepustakaan itu dila kukan secara bersungguh-sungguh, agar dapat ditegakkan landasan teori yang diperlukan.

Page 102: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Bagaimana cara orang merumuskan hipotesis itu tidak ada aturan umumnya. Namun, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: (a) hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel: atau lebih; (b) hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan; (c) hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat; (d) hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mung kin mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut. Secara garis besar, hipotesis-hipotesis yang isi dan rumusannya bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) hipotesis tentang hubungan, dan (b) hipotesis tentang perbedaan. Hipotesis tentang hubungan, yaitu hipotesis yang menyatakan ten tang saling-hubungan antara dua variabel atau lebih, mendasari ber bagai penelitian korelasional.

Page 103: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Hipotesis tentang hubungan, yaitu hipotesis yang menyatakan ten tang saling-hubungan antara dua variabel atau lebih, mendasari ber bagai penelitian korelasional. Hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda-beda. Perbedaan itu seringkali karena pe ngaruh perbedaan yang terdapat pada satu atau lebih variabel yang lain. Hipotesis tentang perbedaan itu mendasari berbagai penelitian komparatif.

Page 104: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Identifikasi, Klasifikasi, dan Pemberian Definisi Variabel-variabel

a. Mengidentifikasikan VariabelVariabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang

berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian diten tukan oleh

landasan teoretisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannva. Karena itu apabila landasan teoretisnya berbeda, varia bel-variabel penelitiannva juga akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi ran cangan penelitiannva. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya.

Page 105: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Misalnya, hipotesis tentang perbedaan pengaruh metode diskusi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar hanya meli batkan dua variabel utama, yaitu metode mengajar dan prestasi be lajar. Jumlah variabel utama itu akan bertambah kalau peneliti juga mempertimbangkan peranan IQ dan jenis kelamin. Padahal yang terakhir itu ada empat variabel yang dilibatkan dalam penelitian, jadi sofistikasinya lebih tinggi.Kecakapan mengidentifikasikan variabel penelitian adalah ke terampilan yang berkembang karena latihan dan pengalaman. Kecuali dengan melakukan penelitian, keterampilan ini juga dapat dikem bangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar mengenai usulan pene litian. Partisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seminar yang demikian itu akan mempercepat berkembangnya keterampilan itu.

Page 106: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

b. Mengklasifikasikan VariabelVariabel-variabel vang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasi kan, sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambil data apa yang akan digunakan dan metode analisis mana yang sesuai untuk direrapkan. Berkaitan dengan proses kuantifikasi, data biasa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu(a)Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan.(b)Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi ang ka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya diberi angka 3, dan di bawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh: hasil perlombaan inovatif produktif di antara para maha siswa, ranking mahasiswa dalam sesuatu mata-kuliah, ranking dalam sesuatu perlombaan mengarang, dan sebagainya.

Page 107: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

(c) Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukur an, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan da lam skor, penghasilan, dan sebagainya.(d) Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Di dalam penelitian, terlebih-lebih da lam penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial, orang jarang menggu nakan variabel ratio.c. Merumuskan Definisi Operasional Variabel-variabelSetelah variabel-variabel diidentifikasikan dan diklasifikasikan, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara opera sional. Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang co cok untuk digunakan.

Page 108: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat -sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.Menyusun deflnisi operasional dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu (a) yang menekankan kegiatan (operation) apa vang perlu dilakukan, (b) yang menekankan bagaimana kegiatan (operation) itu dilakukan, dan (c) yang menekankan sifat-sifat statis hal yang dide finisikan.

Page 109: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data

Dalam sesuatu penelitian, alat pengambil data (instrument) menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannva. Karena itu alat pengam bil data itu harus mendapatkan penggarapan yang cermat .Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka alat pengambil datanya harus memenuhi syarat-syarat sebagai alat pengukur yang baik. Syarat-syarat itu ialah (a) reliabilitas atau keterandalan, dan (b) validitas atau kesahihan. Di samping kedua syarat tersebut suatu alat pengukur akan memberikan data yang lebih baik kualitasnya kalau memenuhi syarat keterbakuan.Kedua syarat yang pertama itu harus terpenuhi sampai pada taraf yang memadai, sedangkan syarat yang ketiga dapat tidak dipenuhi.

Page 110: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Relia bilitas sesuatu alat pengukur menunjukkan keajegan hasil pengu kuran sekiranya alat pengukur yang sama itu-digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang berlainan. Reliabilitas ini secara implisit juga mengandung objekti vitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya. Validitas atau kesahihan menunjuk kepada sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Untuk menjamin kualitas data yang dikumpulkannya, seorang peneliti harus terlebih dahulu memperoleh keyakinan bahwa alat pengambil datanya (alat pengukurnya) mempunyai reliabilitas dan validitas yang memadai. Untuk memperoleh keyakinan ini dia ha rus menguji alat pengambil data tersebut.

Page 111: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

a. Pemilihan Alat Pengambil DataKeputusan mengenai alat pengambil data mana yang akan di gunakan terutama

ditentukan oleh variabel yang akan diamati atau diambil datanya. Dengan kata lain, alat yang digunakan harus dise suaikan dengan variabelnya. Pertimbangan selanjutnya adalah per timbangan dari segi kualitas alat, yaitu dari segi taraf reliabilitas dan validitas. Pertimbangan-pertimbangan lain biasanya dari sudut praktis, misalnya besar-kecilnya biaya, macam kualifikasi orang yang harus menggunakannya, mudah-sukarnya menggunakan alat tersebut, dan sebagainya.

b. Pengembangan alat Pengambil DataDalam penelitian-penelitian di lingkungan Ilmu Pengetahua Alam, seringkali alat

pengambil data itu telah tersedia. Tetapi, tidak demikian halnya penelitian-penelitian dalam lingkungan Ilmu Pengetahuan Sosial. Para peneliti dalam Ilmu-ilmu Sosial acapkali, bahkan hampir selalu, harus mengembangkan sendiri-atau setidak-tidaknya mengadaptasikan--alat pengambil data yang akan digunakannya.

Page 112: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Jika peneliti mengembangkan sendiri atau mengadaptasikan alat pengambil datanya, dia harus melakukan penelitian uji-coba untuk memperoleh keyakinan tentang kualitas alat pengambil data yang dikembangkan atau diadaptasikannya itu, sebelum benar-benar digunakan pada penelitian yang sebenarnya.

Penyusunan Rancangan PenelitianRancangan penelitian juga didiktekan oleh variabel-variabel penelitian yang telah diidentifikasi serta oleh hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dalam menentukan rancangan penelitian yang mana yang aka digunakan, perlu sekali selalu diingat bahwa seluruh komponen penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib.

Page 113: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Kemampuan untuk memilih rancangan penelitian ini juga ber kembangkarena latihan dan pengalaman. Membaca, berpartisipasi dalam seminarmengenai usulan penelitian atau laporan penelitian, melakukan simulasi,akan merupakan cara-cara vang sangat mem vtu mengembangkankemampuan menentukan rancangan pe nelitian itu.Pada umumnva, rancangan penelitian itu sekaligus juga me rupakanrancangan analisis data. Di samping itu, penentuan sampel juga sudahdiberi arah oleh rancangan penelitian.

Page 114: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Penentuan Sampel Karena berbagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau

diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya mau diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi. Namun kesim pulan-kesimpulan penelitian mengenai sampel itu akan dikenakan atau digeneralisasikan terhadap populasi. Generalisasi dari sampel ke populasi ini mengandung risiko bahwa akan terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan, karena sampel tidak akan mencerminkan se cara tepat keadaan populasi. Makin tidak sama sampel itu dengan populasinya, maka makin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi itu.

Page 115: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Karena hal yang demikian itulah maka teknik penentuan sampel itu menjadi sangat penting peranannya dalam penelitian. Berbagai teknik penentuan sampel itu pada hakikatnya adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai kalau diperoleh sampel yang repre sentatif, yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya.

Di antara berbagai teknik penentuan sampel yang dianggap paling baik adalah penentuan sampel secara rambang (random sampling). Kebaikan teknik ini tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinva, tetapi juga pada bukti-bukti empiris

Di dalam penentuan sampel secara rambang semua anggota populasi, secara individual atau secara kolektif diberi peluang yang sarna untuk menjadi anggota sampel.

Page 116: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Dalam penelitian terhadap sampel, ciri represerata veness sampel itu tidak pernah dapat dibuktikan, melainkan hanya lapat didekati secara metodologis melalui parameter-parameter yang diketahui dan diakui baik secara teoretis maupun secara ekspe rimental. Ada empat parameter yang, biasa dianggap menentukan representativeness sesuatu sampel, yaitu (a) variabilitas populasi, h) besar sampel, (c) teknik penentuan sampel, dan (d) kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

Variabilitas populasi. Dari keempat parameter tersebut di atas itu variabilitas populasi merupakan hal yang sudah "given", artinya peneliti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat me ngatur atau memanipulasikannva. Ketiga parameter yang lain tidak demikian halnya; peneliti dapat mengatur atau memanipulasikannva untuk meningkatkan taraf representativeness sampel.

Page 117: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Besar sampel. Makin besar sampel yang diambil akan makin ting gi taraf representativeness sampelnya. Ketentuan ini berlaku selama populasinya tidak homogen secara sempurna. Jika populasinya ho mogen secara sempurna, besar sampel tidak mempengaruhi taraf representatifnva sampel. Untuk populasi yang demikian itu sampel cukup kecil saja.

Teknik penentuan sampel. Makin tinggi tingkat rambang da lam penentuan sampel, akan makin tinggilah tingkat representatif sampelnya. Ketentuan ini juga hanya berlaku selama populasinya tidak homogen secara sempurna. Jika populasinya homogen secara sempurna rambang sama sekali tidak diperlukan.

Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi. Makin lengkap ciri-ciri populasi yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkat representatifnva sampel.

Page 118: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Dalam analisis kekeliruan dalam generalisasi dari sampel ke populasi itu disebut kekeliruan baku atau galat baku (standard error). Dasar teoretis yang digunakan untuk memperkirakan kekeliruan baku itu ialah teori probabilitas. Sampel-sampel tunduk kepada hukum pro babilitas, demikian pula harga-harga yang diperoleh dari sampel. Interpretasi kekeliruan baku itu adalah sama dengan interpretasi harga-harga lain yang menggunakan tabel probabilitas.

Pengumpulan Data Seperti telah disebutkan, kualitas data ditentukan oleh kualitas alat

pengambil data atau alat pengukurnya. Kalau alat pengambil da tanya cukup reliabel dan valid, maka datanya juga akan cukup reliabel dan valid.

Page 119: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Namun masih ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu kualifikasi si pengambil data. Beberapa alat pengambil data mensyaratkan kualifikasi tertentu pada pihak pengambil data. Misalnya, beberapa test psikologis tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Beberapa alat laboratorium juga menuntut dasar pendidikan dan pengalaman tertentu untuk dapat mempergunakannya secara benar. Pers,yaratan ini harus dipenuhi oleh peneliti; jika tidak, mung kin reliabilitas dan validitas data yang terkumpul akan terganggu.

Pada umumnya setiap alat atau metode pengambilan data mempunyai panduan pelaksanaan. Panduan ini harus sejak awal dipahami oleh peneliti, dan dalam hal peneliti menggunakan jasa orang lain untuk mengumpulkan data, si peneliti harus mempunyai cara untuk memperoleh keyakinan bahwa pengambilan data itu te lah dilaksanakan menurut prosedur yang seharusnya.

Page 120: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul lalu diolah. Pertama-tama data itu diseleksi atas

dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnva, data vang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi dengan substitusi. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi itu lalu diatur dalam tabel, matriks, dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnva. Kalau mungkin pada penyusuna tabel yang pertama itu dibuat tabel induk (master tabby) Jika tabel induk itu dapat dibuat, maka langkah-langkah selanjutnya akan Iebih mudah dikerjakan, karena perhitungan-perhitungan dan analis dapat dilakukan berdasarkan tabel induk itu.

Page 121: METODOLOGI PENELITIAN-5Maret2013-1.ppt

Lanjutan

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakannya, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik. Pemilihan ini tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Analisis statistik sesuai dengan data kuantitatif atau data yang dikuantifikasikan, yaitu data dalam bentuk bilangan, sedang analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular. Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinva, dan karena itu analisis macam ini juga disebut analisis isi (content analysis).

Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannva. Dan hal ini seperti telah disebutkan, ditentukan oleh hipotesis yang akan diuii dan tujua penelitian. Jenis-jenis data yang dianalisis juga ikut menentuka model analisis mana yang tepat untuk digunakan.