metode yoghurt without diagram alir

Upload: ervan-togatorop

Post on 06-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klhkugy

TRANSCRIPT

1. METODOLOGI PRAKTIKUMIII.1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum pembuatan yoghurt ini dilakukan pada hari Selasa, 06 Oktober 2015 di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Keamanan Pangan, Program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Univeritas Hasanuddin, Makassar.III.2. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan, erlenmeyer, pipet volume, pH meter dan inkubator. Sedangkan bahan-bahan yang digunakna pada praktikum ini adalah starter yoghurt, K2HPO4 0,2%, H9SO4 0,058%, aluminium foil, kapas, glukosa, NaOH, indikator PP dan aquades. III.3. Prosedur PraktikumProsedur pembuatan yoghurt ini adalah sebagai berikut :III.3.1. Pembuatan Starter YoghurtPembuatan starter yoghurt dilakukan dengan menimbang susu skim sebanyak 2,5 gr, glukosa 1,5 gr, K2HPO4 0,1 gr dan H9SO4 0,02 gr yang kemdian dimasukkan kedalam erlenmeyer dan dilarutkan dengan aquades 50 ml. Setelah itu, dilakukan pasteurisasi pada suhu 60-70C selama 15 menit kemudian ditambahkan dengan bibit/isolat yoghurt. Erlenmeyer ditutup dengan kapas dan alumunium foil dan di shaker selama 24 jam pada suhu 40C.III.3.2. Pembuatan YoghurtProsedur praktikum pembuatan yoghurt ini adalah dengan menimbang susu dan glukosa sesuai dengan perlakuan kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer lalu ditambahkan dengan aquades sebanyak 100 ml dan ditambah dengan K2HPO4 0,2% dan H9SO4 0,058%. Setelah itu, dilakukan pasteurisasi pada suhu 60-70C selama 15 menit baru kemudian ditambahkan dengan starter yoghurt ssuai perlakuan. Tutup erlenmeyer dengan kapas dan alumunium foil lalu dilakukan inkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu 40C. III.3.3. Pengukuran Asam LaktatAsam laktat pada yoghurt diukur dengan cara memipet 10 mL yoghurt dan dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 ml kemudian dihomogenkan. Setelah itu, diambil 25 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer lalu ditetesi dengan indikator PP dan dititrasi dengan NaOH 0,1 N hingga berubah warna menjadi merah muda. Dari jumlah ml NaOH yang digunakan diukurlah total asam laktat pada yoghurt dengan menggunakan rumus :

IIII.3.4. Pengukuran pHPengukuran pH dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel kemudian dituang kewadah lalu diukur menggunakan pH meter.III.4. PerlakuanPerlakuan yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :Kelompok 1 : starter tunggal, susu 5%, glukosa 3%Kelompok 2 : starter tunggal, susu 3%, glukosa 5%Kelompok 3 : starter campur, susu 5%, glukosa 3%Kelompok 4 : starter campur, susu 3%, glukosa 5%Kelompok 5 : starter komersial, susu 5%, glukosa 3%Kelompok 6 : starter komersial, susu 3%, glukosa 5%Kelompok 7 : starter komersial, susu 5%, glukosa 3%Kelompok 8 : starter komersial, susu 3%, glukosa 5%

III.5. Diagram Alir

Gambar 11. Diagram Alir Starter dan Pembuatan YoghurtI. HASIL DAN PEMBAHASANIV.1 HasilHasil dari praktikum pembuatan yoghurt ini adalah sebagai berikut:Tabel Hasil Pengamatan Yoghurt

KelompokWarnaAromapHAsam LaktatKenampakanKonsistensi

1Kuning pucatBerbau busuk4,150,4 %JernihCair

2Kuning pucatKhas yoghurt4,320,36 %JeruhCair

3Kuning pucatKhas yoghurt3,770,54 %KeruhCair

4Kuning pucatKhas yoghurt3,470,72 %KeruhCair

5Kuning cerahKhas yoghurt3,621,35 %JernihCair

6Kuning pucatKhas yoghurt3,461,8 %KeruhCair

7Kuning pucatBerbau busuk3,940,45%KeruhCair

8PutihKhas yoghurt4,140,81%KeruhCair

IV.2 Pembahasan

Susu skim ditimbang sesuai perlakuan

Dimasukkan kedalam erlemeyer

Penambahan Aquades 100 ml

Penambahan K2HPO4 dan M9SO4

Pauteurisasi 60-70oC 15 menit

Penambahan starter

Ditutup dengan kapas dan aliminium foil

Diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 40oC

Yoghurt

Susu Skim

Dimasukkan kedalam erlemeyer

glukosa 1,5 gr, K2HPO4 0,1 gr dan M9SO4 0,02

Penambahan aquades

Aquades 50 ml

Pasteurisasi pada suhu 60-70C

Aquades

Penambahan bibit/isolat yoghurt

Diinkubator pada suhu 40C

Starter yoghurt

K2HPO4 0,2% gr dan M9SO4 0,058%

Starter Yoghurt