metode tam diperpustakaan

5
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425 Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati 108 ANALISA PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Relawati (0911401) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //E-mail : [email protected] ABSTRAK Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Sistem Informasi Perpustakaan ini meliputi berbagai fasilitas seperti untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, keanggotaan, transaksi, laporan, serta penelusuran informasi. Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi pengguna sistem informasi tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi telah banyak digunakan di berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sangatlah penting salah satunya adalah berupa Sistem Informasi Perpustakaan. Dengan adanya sistem informasi tersebut, diharapakan dapat membantu mempercepat pelayanan kepada pengguna untuk mendapatkan informasi. Dalam upaya peningkatan pelayanan yang diberikan kepada para pengunjung perpustakaan maka, pihak STIKOM Medan melaksanakan seluruh kegiatan keperpustakaannya dengan menggunakan teknologi sistem komputer. Teknologi sitem informasi perpustakaan yang ada dapat diakses oleh para pengguna perpustakaan baik mahasiswa, operator maupun dosen-dosen di STIKOM Medan. Dalam menganalisis seberapa besar kemudahan dan manfaat terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan tersebut, maka penulis menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Kata kunci : Perpustakaan, Pelayanan, Technology Acceptance Model 1. Pendahuluan Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Sistem Informasi Perpustakaan ini meliputi berbagai fasilitas seperti untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, keanggotaan, transaksi, laporan, serta penelusuran informasi. Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi pengguna sistem informasi tersebut. Namun penerapan Sistem Informasi Perpustakaan belum berjalan dengan baik, karena kurangnya sosialisasi tentang penggunaan sistem informasi terutama untuk mahasiswa dalam penelusuran katalog buku, sehingga masih ada pengguna yang belum mengetahui kemudahan dan manfaat yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Perpustakaan tersebut yang akan berpengaruh terhadap penerimaan pengguna. Pemanfaatan teknologi informasi telah banyak digunakan di berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sangatlah penting salah satunya adalah berupa Sistem Informasi Perpustakaan. Dengan adanya sistem informasi tersebut, diharapakan dapat membantu mempercepat pelayanan kepada pengguna untuk mendapatkan informasi. Dalam menganalisis seberapa besar kemudahan dan manfaat terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan tersebut, maka penulis menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Menurut Davis F.D (dalam Amalia, 2010) Technology Acceptance Model (TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Sistem teknologi yang digunakan ada perlunya untuk dilakukan penelitian terutama pada tingkat seberapa penting sebuah sistem teknologi diperlukan, seberapa besar manfaat dan seberapa besar penerimaan pengguna terhadap sebuah sistem teknologi yang sedang digunakan. Metode TAM dapat digunakan untuk mengetahui respon dari user terhadap kepuasan pelayanan yang diberikan oleh sebuah sistem teknologi perpustakaan, sehingga pihak perpustakaan dapat memperbaiki layanan sistem teknologi yang sedang dimiliki menjadi lebih baik lagi.

Upload: prabu-mei-meipa

Post on 05-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metode Tam diperpustakaan

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Tam diperpustakaan

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425

Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati

108

ANALISA PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Relawati (0911401)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

www.stmik-budidarma.ac.id //E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Sistem Informasi Perpustakaan ini meliputi berbagai fasilitas seperti untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, keanggotaan, transaksi, laporan, serta penelusuran informasi. Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi pengguna sistem informasi tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi telah banyak digunakan di berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sangatlah penting salah satunya adalah berupa Sistem Informasi Perpustakaan. Dengan adanya sistem informasi tersebut, diharapakan dapat membantu mempercepat pelayanan kepada pengguna untuk mendapatkan informasi. Dalam upaya peningkatan pelayanan yang diberikan kepada para pengunjung perpustakaan maka, pihak STIKOM Medan melaksanakan seluruh kegiatan keperpustakaannya dengan menggunakan teknologi sistem komputer. Teknologi sitem informasi perpustakaan yang ada dapat diakses oleh para pengguna perpustakaan baik mahasiswa, operator maupun dosen-dosen di STIKOM Medan.

Dalam menganalisis seberapa besar kemudahan dan manfaat terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan tersebut, maka penulis menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

Kata kunci : Perpustakaan, Pelayanan, Technology Acceptance Model 1. Pendahuluan

Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Sistem Informasi Perpustakaan ini meliputi berbagai fasilitas seperti untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, keanggotaan, transaksi, laporan, serta penelusuran informasi. Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi pengguna sistem informasi tersebut. Namun penerapan Sistem Informasi Perpustakaan belum berjalan dengan baik, karena kurangnya sosialisasi tentang penggunaan sistem informasi terutama untuk mahasiswa dalam penelusuran katalog buku, sehingga masih ada pengguna yang belum mengetahui kemudahan dan manfaat yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Perpustakaan tersebut yang akan berpengaruh terhadap penerimaan pengguna.

Pemanfaatan teknologi informasi telah banyak digunakan di berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sangatlah penting salah satunya adalah berupa Sistem Informasi Perpustakaan. Dengan adanya sistem informasi tersebut,

diharapakan dapat membantu mempercepat pelayanan kepada pengguna untuk mendapatkan informasi.

Dalam menganalisis seberapa besar kemudahan dan manfaat terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan tersebut, maka penulis menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Menurut Davis F.D (dalam Amalia, 2010) Technology Acceptance Model (TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

Sistem teknologi yang digunakan ada perlunya untuk dilakukan penelitian terutama pada tingkat seberapa penting sebuah sistem teknologi diperlukan, seberapa besar manfaat dan seberapa besar penerimaan pengguna terhadap sebuah sistem teknologi yang sedang digunakan. Metode TAM dapat digunakan untuk mengetahui respon dari user terhadap kepuasan pelayanan yang diberikan oleh sebuah sistem teknologi perpustakaan, sehingga pihak perpustakaan dapat memperbaiki layanan sistem teknologi yang sedang dimiliki menjadi lebih baik lagi.

Page 2: Metode Tam diperpustakaan

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425

Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati

109

2. Landasan Teori 2.1 Technology Acceptance Model

Menurut Davis et aL Technology Acceptance Model merupakan adaptasi dari Theory of Reasonede Action Model (TRA) yang secara khusus telah disesuaikan dengan model penerimaan sistem informasi oleh pengguna/ user. Technology Acceptence Model (TAM) memiliki dua sisi yaitu sisi pertama atau yang biasa disebut believes yang terdiri atas perceived usefulness dan perceived easy-of use dan sisi yang kedua terdiri dari attitude, bihavior intention to use dan usage bihavior.

Menurut Abdalla (2005) TAM memiliki lima buah konstruksi yaitu Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha.

Persepsi kegunaan (perceived usefulness), didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology), didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan teknologi. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use),didefinisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual use) dapat diukur melalui kepuasan pengguna serta jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan teknologi atau frekuensi penggunaan teknologi tersebut. Model dasar Technology Acceptance Model (TAM) dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

Gambar 1 : Model Dasar Technology Acceptance

Model (TAM) TAM bertujuan untuk menjelaskan dan

memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu teknologi atau sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu teknologi atau sistem

informasi. External variable (variabel eksternal) secara

langsung akan mempengaruhi persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel eksternal yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkatkan penggunaan dari teknologi, seperti mouse, toush screen, menu dan icon.

Davis et al. (dalam Hartono, 2010), mendefinisikan persepsi atas kegunaan (perceived usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Persepsi atas kemudahan penggunaan (perceived ease of use), secara kontras, mengacu pada suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah. Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Actual Usage (pemakaian aktual) adalah kondisi nyata penggunaan teknologi. Konsep dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.

Pada skema TAM, manfaat dan kemudahan mempengaruhi penggunaan penggunaan (behavior intention to use). Namun menurut (Gahtani, 2000) dalam Oktavianti, dinyatakan bahwa intensitas penggunaan (behavioural intention to use) dan penggunaan sistem sesungguhnya (actual system use) dapat digantikan oleh variabel penerimaan terhadap IT (Acceptance of IT) (Suraachman, 2008) (Sri Rahayu Y. Rahmad, Skripsi Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Penerapan Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM), 2012:6). 3. Analisa 3.1 Pengambilan Sampel

Jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan menggunakan teknik Simple Random Sampilng. Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 178 anggota dan tingkat presisi

Page 3: Metode Tam diperpustakaan

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425

Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati

110

yang ditetapkan sebesar=10%. Berdasarkan rumus teknik pengambilan sampel dari Taro Yamane (dalam Ridwan, 2010), maka penentuan sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:

Responden

Jadi, jumlah sampel sebesar 64 responden. 3.2 Hasil Analisa

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden yang masuk ke dalam sampel kemudian dilakukan pengujian terhadap kuesioner untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner yaitu dengan melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingakat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan valid tidaknya suatu data (Amijaya, 2010).

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini, jumlah sampel (n) = 64 dan besarnya df dapat dihitung 64-2 = 62 dan distribusi α = 0,05 sehingga didapat rtabel = 0,24. Untuk menguji apakah masin-masing indikator valid atau tidak dapat dilihat pada tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item – Total Correlation baik pada konstruk kemudahan, manfaat dan penerimaan terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan. Kemudian nilai Correlated Item – Total Correlation dibandingkan dengan perbandingan r tabel = 0,246. Jika rhitung > rtabel dan bernilai positif maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas kuosioner dengan menggunakan microsoft excel untuk masing-masing variabel terhadap sistem informasi perpustakaan pada STIKKOM Medan dirangkum dalam tabel 2, tabel 3, dan tabel 4 sebagai berikut : a. Variabel Kemudahan (PEOU)

Hasil pengujian validitas untuk kuosioner yang digunakan untuk variabel sikap dirangkum dalam tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1 : Tabel Uji Validitas Kuosioner Variabel Kemudahan

Nama Variabel

Nomor Kuosioner

Nilai r

r-tabel

Kesimpulan

Kuosioner 1 0,359 Valid

Kuosioner 2 0,438 Valid

Kuosioner 3 0,359 Valid

Kuosioner 4 0,333 Valid

Kemudahan

Kuosioner 5 0,332

0,246

Valid

Tabel 2 di atas menjelaskan bahwa hasil

pengujian validitas untuk item-item kuosioner yang digunakan dalam mengukur variabel kemudahan, menunjukkan semua item atau pertanyaan yang digunakan semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni 0,246. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel kemudahan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik (valid). b. Variabel Manfaat (PU)

Hasil pengujian validitas untuk kuosioner yang digunakan untuk variabel sikap dirangkum dalam tabel 3di bawah ini :

Tabel 2 : Tabel Uji Validitas Kuosioner Variabel Manfaat

Nama Variabel

Nomor Kuosioner

Nilai r

r-tabel

Kesimpulan

Kuosioner 6

0,327 Valid

Kuosioner 7

0,482 Valid

Kuosioner 8

0,294 Valid

Kuosioner 9

0,338 Valid

Manfaat

Kuosioner 10

0,498

0,246

Valid

Tabel 2 di atas menjelaskan bahwa hasil pengujian validitas untuk item-item kuosioner yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat, menunjukkan semua item atau pertanyaan yang digunakan semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni 0,246. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik (valid). c. Variabel Sikap (ATU)

Hasil pengujian validitas untuk kuosioner yang digunakan untuk variabel sikap dirangkum dalam tabel 3 di bawah ini :

Page 4: Metode Tam diperpustakaan

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425

Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati

111

Tabel 3 : Tabel Uji Validitas Kuosioner Variabel

Sikap Nama Variabel

Nomor Kuosioner

Nilai r

r-tabel

Kesimpulan

Kuosioner 11 0,295 Valid

Kuosioner 12 0,378 Valid Sikap

Kuosioner 13 0,365

0,246

Valid

Tabel 3 di atas menjelaskan bahwa hasil

pengujian validitas untuk item-item kuosioner yang digunakan dalam mengukur variabel sikap, menunjukkan semua item atau pertanyaan yang digunakan semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni 0,246. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik (valid).

Berdasarkan hasil pengolahan responden terhadap tiga item variabel yang diuji, maka didapatkan hipotesa bahwa pada tingkat kemudahan yang diberikan oleh teknologi sistem informasi perpustakaan di STIKOM Medan didapatkan hasil Pengaruh Variabel Kemudahaan Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan di STIKOM Medan. Dari hasil pengolahan responden sampel terhadap kuosioner menunjukkan bahwa persentase yang diberikan oleh responden terhadap kuosioner variabel kemudahan (PEOU) terhadap layanan yang diberikan oleh sistem informasi perpustakaan STIKOM Medan dijawab setuju oleh para responden dengan frekuensi nilai tertinggi (65,9 %). Kemudian jika dibandingkan dengan hasil uji validitas kuosioner terhadap variabel kemudahan juga menunjukkan bahwa setiap item kuosioner memiliki validitas setelah dibandingkan dengan nilai r dan r-tabel, dimana menunjukkan valid. Pengaruh Variabel Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan di STKOM Medan. Dari hasil pengolahan responden sampel terhadap kuosioner menunjukkan bahwa persentase yang diberikan oleh responden terhadap kuosioner variabel manfaat (PU) terhadap layanan yang diberikan oleh sistem informasi perpustakaan STIKOM Medan dijawab setuju oleh para responden dengan frekuensi nilai tertinggi (65,9 %). Kemudian jika dibandingkan dengan hasil uji validitas kuosioner terhadap variabel kemudahan juga menunjukkan bahwa setiap item kuosioner memiliki validitas setelah dibandingkan dengan nilai r dan r-tabel, dimana menunjukkan valid. Pengaruh Variabel Sikap Pengguna terhadap Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan di STIKOM Medan. Dari hasil pengolahan responden sampel terhadap kuosioner menunjukkan bahwa persentase yang

diberikan oleh responden terhadap kuosioner variabel sikap (ATU) terhadap layanan yang diberikan oleh sistem informasi perpustakaan STIKOM Medan dijawab setuju oleh para responden dengan frekuensi nilai tertinggi (64,1 %). Kemudian jika dibandingkan dengan hasil uji validitas kuosioner terhadap variabel kemudahan juga menunjukkan bahwa setiap item kuosioner memiliki validitas setelah dibandingkan dengan nilai r dan r-tabel, dimana menunjukkan valid.

4. Kesimpulan Dan Saran 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kemudahan sangat berpengaruh pada

pelayanan yang diberikan oleh sistem informasi perpustakaan yang digunakan di STIKOM Medan dalam melayani kegiatan perpustakaan. Namun ditemukan juga responden yang menyatakan responden yang tidak setuju dengan kemudahan sistem yang digunakan. Hal ini disebabkan karena, sistem informasi yang digunakan di STIKOM Medan masih belum bersifat online. Jadi hanya bisa akses di ruangan perpustakaan saja.

2. Manfaat berpengaruh juga pada sikap penggunaan sistem oleh operator perpustakaan sebagai salah satu fasilitas administrasi perpustakaan dalam hal pengelolaan data-data perpustakaan STIKOM Medan. Hal ini terbukti dengan responden setuju terhadap beberapa item kuosioner yang diajukan merupakan responden yang memiliki frekuensi tertinggi.

3. Penerapan metode Technology Acceptence Model terhadap pengukuran pelayanan yang diberikan oleh sistem informasi perustakaan yang sedang digunakan pada perpustakaan STIKOM Medan dapat memberikan deskripsi bagi pihak STIKOM Medan dalam hal pengembangan dan perbaikan-perbaikan terhadap layanan yang diberikan oleh sistem informasi yang digunakan.

4. Jumlah sampel yang banyak akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan dalam proses pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode Technology Acceptence Model (TAM) mengingat proses perhitungan dan analisis statistik data yang banyak.

4.2 Saran

Adapun yang menjadi saran-saran dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan penelitian terhadap analisis

pelayanan teknologi yang digunakan pada instansi sangat perlu dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan fungsi layanan yang diberikan oleh sistem teknologi yang digunakan.

2. Pengambangan software analisis pelayanan teknologi perlu dikembangkan tidak hanya yang

Page 5: Metode Tam diperpustakaan

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2, April 2014 ISSN : 2301-9425

Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model. Oleh : Relawati

112

bersifat stay alone melainkan dapat digunakan secara multiuser dan online.

3. Ketelitian dalam pengolahan data responden dan penyusunan koesioner serta penetapan parameter nilai perhitungan sangat dibutuhkan karena data awal yang salah akan berpengaruh pada hasil akhir yang diberikan.

Daftar Pustaka [1]. Ibrahim Bafadal.2009. Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah, Jogjakarta: Diva Press [2]. Wiji Sowarno.2010.Pengetahuan Dasar

Kepustakaan, Jogjakarta: Diva Press [3]. Drs. Pawit M. Yusup,M.S.2009. Ilmu

informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara

[4]. Andi Prastowo.2012. manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, Jogjakarta: Diva Press

[5]. Sri Rahayau Y.Rahmad.2012. Skripsi Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Penerapan Sistem Informasi Perpustakaan Penggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM)

[6]. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto.2010. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta

[7]. http://arkhanantacom.blogspot.com/2010/06/fungsi-dasar-microsoft-excel.html