metode saintifik
DESCRIPTION
METODE SAINTIFIKTRANSCRIPT
1. OBSERVASI
Saat ini, banyak warung internet yang telah menyediakan video games untuk para penikmat
game sudah semakin menjamur di kota-kota besar bahkan di kota-kota kecil, dengan banyaknya
warnet yang semakin menjamur itu dan semakin bervariasinya jenis games para penikmat game
(gamerss) semakin termanjakan karena kebutuhan mereka akan game semakin terpenuhi, mulai
dari games konsol (jenis alat permainan yang menggunakan alat yaitu Stick untuk mempermudah
dalam memainkan game. Contohnya Sega, Playstation 2, dll) maupun games online. Warnet
yang menyediakan video games akan lebih menguntungkan dibanding dengan warnet yang
hanya menyediakan fasillitas untuk browsing saja. Jumlah pengunjung tetap di warnet-warnet
semakin meningkat, karena biaya warnet semakin murah dan berbagai jenis game telah berhasil
menarik perhatian para pelajar.
Pada awal kemunculan game di konsol, game hanya dapat dimainkan oleh satu atau dua
orang saja, namun sejak kemunculan games online ini, ribuan orang dapat bermain dalam waktu
yang bersamaan dan di dalam satu server dengan fasilitas jaringan internet yang dapat
menghubungkan banyak komputer menjadi satu jaringan. Kedua jenis game ini bisa
menimbulkan efek kecanduan. Efek kecanduan tersebut dapat dirasakan oleh gamerss itu sendiri
dan dapat pula dirasakan oleh pihak keluarga, mulai dari perkembangan sosial yang semakin
menurun, prestasi akademik semakin menurun akibat terlalu sering bermain video games dan
akhirnya meninggalkan aktivitas belajar di rumah ataupun di sekolah dan fisik para gamerss
dapat berubah secara drastis. Awalnya para gamerss ini bermain game untuk sekedar refreshing
dari kesibukan dan menghilangkan kejenuhan di dunia nyata saja, namun lama kelamaan para
gamerss semakin kecanduan dan susah untuk meninggalkan aktivitas bermain games tersebut.
Dari adanya game online tersebut, para gamerss yang kebanyakan adalah usia pelajar akan
semakin meninggalkan aktivitas akademik mereka dan menurunkan sifat sosial mereka karena
mereka jarang bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggal maupun di
lingkungan sekolah, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk di depan layar
monitor dan bersosialisasi dengan sesama gamerss di dalam game yang mereka mainkan. dan
jika mereka mempunyai komputer/laptop, game konsol seperti Playstation 2, Nintendo Wii atau
yang lainnya dan mungkin game handheld (seperti Playstation Portable, Nintendo DS dan
sebagainya), mereka akan lebih sering menghabiskan waktunya di dalam kamar untuk bermain
game kesukaan mereka. Akibatnya, mereka akan semakin melupakan teman-teman yang ada
dilingkungan mereka. Mungkin mereka hanya bermain bersama teman di sekolahnya saja, ketika
mereka sampai rumah kebanyakaan pelajar yang telah kecanduan oleh games akan langsung
pergi ke kamarnya dan bermain games.
2. FORMULASI PERTANYAAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka timbul pertanyaan-pertanyaan seperti:
a. Apakah pengertian dari games sesungguhnya?
b. Apa saja jenis-jenis games berdasarkan alat yang digunakan?
c. Apa saja dampak yang ditimbulkan games terhadap anak-anak?
d. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat kecanduan anak
terhadap games?
3. PENGENALAN POLA
Sebagian besar alasan para gamerss bermain games adalah pada awalnya mereka hanya
sekedar mencari hiburan. Karena pada dasarnya manusia memang butuh hiburan untuk
memenuhi kebutuhan mental mereka. Namun masih banyak alasan lain seperti gamerss yang
cenderung memilih games dengan jenis seperti fighting, shooting, dan racing alasan mereka
adalah karena mereka seolah-olah dapat melakukan hal-hal tersebut seperti menembak,
berkelahi, dan balapan meskipun itu tidak nyata. Untuk gamerss yang memilih games dengan
jenis role playing, mereka bermain game untuk mengadu keahlian karakter dengan pemain
games lainnya. Sedangkan para gamerss untuk games jenis adventure, alasan mereka bermain
games adalah karena penasaran dengan jalan cerita games tersebut hingga akhir cerita. Semua
alasan tersebut adalah beragam alasan dari para gamerss sesuai denga jenis permainan yang
dimainkan. Setelah mereka menemukan rasa nyaman dengan games, maka muncul lah sifat
“kecanduan”.
4. PENGEMBANGAN TEORI
Munculnya berbagai game yang semakin beragam ini perlu ditindak secara positif dan
negatif, karena game tidak hanya menimbulkan dampak negatif saja, namun juga dapat
menimbulkan dampak positif bagi perkembangan anak. Tentu kita tidak mau kalau anak umur
dibawah 10 tahun memainkan game-game kekerasan yang bisa saja berdampak pada
perkembangan kejiwaan si anak, mungkin si anak menjadi anak yang nakal, keras atau suka
melawan orang tua sesuai dengan game yang mereka mainkan. Seperti yang pernah diberitakan
oleh detik.com, seorang anak berusia 8 tahun telah membunuh temannya yang berusia 6 tahun
dengan cara membenamkan kepala korban kedalam air. Nuredy salah seorang tetangga pelaku
menduga kalau perbuatan itu terjadi akibat si pelaku terlalu banyak bermain game dan menonton
film yang bertema kekerasan. Sangat tidak sesuai untuk kejiwaan anak bukan? Maka dari itu
orang tua hendaknya menyaring game apa saja yang boleh dimainkan dan tidak boleh dimainkan
anaknya. Zaman sekarang ini, game-game semakin berkembang dan mendapatkan pandangan
positif dikalangan remaja, mereka berpendapat bahwa bermain game dapat menghilangkan
kepenatan yang banyak disebabkan oleh banyaknya tugas-tugas di sekolahnya atau
diperkuliahan, selain itu game dapat memberikan jiwa kreatif pada mereka. Mungkin yang
dimaksud dengan memberikan jiwa kreatif adalah mereka yang menyukai permainan lebih
berinovasi dalam menciptakan sebuah permainan baru. Mungkin juga jika mereka menghadapi
suatu masalah, mereka akan lebih kreatif dalam mencari jalan keluar atas masalah yang
menimpanya. Namun tetap saja para orang tua wajib mengawasi anaknya, game apa yang
mereka mainkan, dampaknya bagaimana terhadap perkembangan anak mereka dan seberapa
sering si anak memainkan game tersebut. Dari 3 masalah diatas, para orang tua harus lebih
waspada terhadap apa yang anaknya mainkan. Dampak positif dan dampak negatif apa yang
akan didapatkan oleh anak dari game yang mereka mainkan? Mari kita lihat lebih jauh mengenai
dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari sebuah game.
Dampak negatif dari game :
Pertama, Kurang tidur. Anak yang sudah kecanduan game akan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bermain game, dalam bermain game si anak akan lupa waktu dan
akhirnya melupakan waktu tidur yang ideal untuk usianya. Waktu tidur yang ideal adalah 6-7
jam, namun anak yang sudah kecanduan game akan kekurangan waktu tidurnya demi mencapai
level maksimal di game dan menjadi pemain peringkat 1 di permainan yang mereka mainkan.
Sebaiknya para orang tua membatasi waktu bermain anak jangan sampai mereka masih bermain
didepan layar monitor hingga larut malam.
Kedua, Mengisolasi diri. Mereka yang sudah kecanduan game akan sering berada
didalam rumah, mengisolasi diri dari kehidupan luar dan memfokuskan dirinya kedunia game.
Ya walaupun didalam game yang mereka mainkan masih bersosialisasi dengan orang-orang
sesama gamers, namun mereka jadi melupakan teman-teman disekitar rumahnya. Mereka yang
sudah kecanduan game akan lebih senang mencari teman yang sama-sama menyukai game,
karena mereka dapat bertukar pikiran mengenai game tersebut, leveling bersama, berpetualang
bersama atau bahkan berbisnis bersama didalam game tersebut. Saya pun mengalaminya, saya
sering mengisolasi diri dalam kamar ketika pulang dari sekolah untuk bermain games dan hanya
keluar dari kamar untuk makan, ke kamar mandi, menjalankan ibadah, pergi ke warnet dan pergi
ke rumah teman untuk bermain games bersama-sama.
Ketiga, Stress. Mereka yang kecanduan oleh game akan terbayang-bayang oleh
kehidupan nyata, mungkin mereka ingin berhenti dari kecanduan tersebut namun sangatlah susah
bagi pecandu game untuk berhenti bermain akibatnya mereka menjadi stress karena memikirkan
cara agar mudah melupakan game dan memfokuskan diri ke kehidupan mereka yang
sesungguhnya. Saya sendiri sering mengalaminya, saya ingin bisa lepas dari pengaruh kecanduan
games. Namun hal itu sulit dilakukan karena setiap saat saya selalu memikirkan game,
memikirkan cara mengalahkan musuh dalam beberapa pukulan atau sejenisnya. Akibatnya saya
tidak bisa berhenti dari efek kecanduan game tersebut dan sedikit pusing atau stress karena
memikirkan cara agar bisa berhenti dan memfokuskan diri di kehidupan nyata demi kesuksesan
di masa depan nantinya.
Keempat, Munculnya Penyakit Artritis Reumatoid (radang sendi). Menurut kamus
kesehatan dalam Definisi:Reumatoid Artritis menyatakan bahwa : “Reumatoid artritis (RA) atau
penyakit rematik adalah radang sendi yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kekakuan
dan kehilangan fungsi pada sendi Anda. RA dapat memengaruhi setiap sendi tetapi terutama di
pergelangan tangan dan jari. RA adalah penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh
Anda secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri.”
Kelima, Munculnya penyakit Carpal Tunnel Syndrome. Menurut Zikri dalamCarpal
Tunnel Syndrome menyatakan bahwa : “Carpal Tunnel Syndrom adalah penyakit yang terjadi
pada pergelangan tangan serta jari yang disebabkan oleh tekanan yang sering terjadi pada bagian
tersebut. Dan biasanya sering diakibatkan karena terlalu sering memakai keyboard dan mouse,
walaupun banyak penyebab lainnya tetapi pemakaian komputer yang terlalu sering menjadi salah
satu penyebab yang paling banyak terjadi untuk penyakit persendian pergelangan tangan ini.”
Keenam, Menurunkan nafsu makan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa orang-orang yang
sudah terlalu asik bermain akan susah untuk disuruh makan, saat bermain game biasanya akan
tidak merasakan lapar sehingga mereka melupakan makan dan lanjut bermain game. Salah satu
fakta game dapat menurunkan nafsu makan adalah, mereka yang sudah keseringan bermain
game akan lupa waktu karena terlalu fokus terhadap game yang sedang dimainkannya. Mereka
yang sudah kecanduan game, akan sulit mengatur pola makan mereka karena cenderung lebih
senang bermain game daripada makan.
Ketujuh, Memunculkan sifat agresif. Mereka yang telah kecanduan game akan cenderung
tidak mau kalah dari pemain lain, mereka akan terlalu berambisi dan agresif untuk dapat menjadi
pemain terbaik digame tersebut dan juga mereka sering menirukan adegan yang ada di dalam
game tersebut di dunia nyata. Munculnya ambisi dan keagresifan tersebut mungkin juga terbawa
hingga kedunia nyata. Misalkan ketika kegiatan game mereka diganggu oleh orang lain, mereka
mungkin akan bertindak agresif terhadap si pengganggu tersebut. seperti yang pernah diberitakan
di Videogamesindonesia.com, ada seorang anak remaja berusia 16 tahun di Oakland, California
melakukan aksi kriminal dengan membakar seorang penumpang bus bernama Sasha Felischman
yang berusia 18 tahun ketika ia sedang tertidur di bus. Walau belum ada bukti bahwa game
Grand Theft Auto dan Manhuntlah yang telah “menginspirasi” pemuda tersebut untuk berbuat
kriminal, namun banyak saksi berpendapat seperti itu. Pendapat itu mungkin karena saat itu
game Grand Theft Auto dan Manhunt sedang digemari oleh para gamer.
Kedelapan, Lebih sering berbohong. Berbohong adalah suatu hal yang wajar dilakukan
oleh para pecandu game untuk menyembunyikan sifat mereka yang dianggap kurang wajar di
mata orang yang bukan pecandu game. Selain itu mereka yang banyak bermain game online
yang memerlukan cash point untuk membeli item-item yang terbilang mahal untuk usia pelajar.
Mereka yang kebanyakan masih pelajar berbohong kepada orang tua mereka untuk mendapatkan
uang demi membeliitem digame dengan mengatasnamakan kegiatan sekolah bahkan ada yang
sampai mencuri uang orang tua. Seperti yang diberitakan tribunnews.com, seorang anak SMP
dikabarkan telah mencuri uang orang tua sebesar 600 ribu – 1 juta rupiah untuk membeli item-
item atau untuk bermain game yang dia sukai. Anak SMP tersebut pernah berkata pada
kakaknya, bahwa “produk atau item di game tersebut bisa dijual kembali, layaknya chip di
permainan poker. Namun dalam kemasan yang berbeda”.
Kesembilan, Radiasi monitor membuat mata menjadi kurang sehat. Sudah kita ketahui
dari beberapa artikel yang ada di internet bahwa monitor dapat menimbulkan banyak dampak
buruk terhadap kesehatan mata. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan American Optometric
Association (AOA) (dalam Dampak Radiasi Layar Monitor Komputer bagi Mata) menyatakan
bahwa : “radiasi komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan gangguan lainnya pada mata.
Kebanyakan gejala yang dikeluhkan responden adalah soal kelelahan mata, pandangan menjadi
kabur dan mata kering. Masalah visual lainnya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala
dan sakit leher atau bahu”.
Kesepuluh, Mudah lelah. Seorang gamers jarang sekali beraktifitas yang memerlukan
fisik, mereka lebih sering duduk diam di depan layar monitor sambil memainkan game kesukaan
mereka. Karena mereka jarang melakukan aktifitas yang memerlukan fisik, ketika beraktifitas
yang memerlukan fisik mereka akan lebih cepat lelah dibanding dengan orang-orang yang sering
melakukan aktifitas fisik.
Setelah menjabarkan dampak negatif dari game, berikut dampak positif apa yang dapat
dirasakan para gamers dari game mereka mainkan.
Dampak positif :
Pertama, Aktifitas Fisik. Memang game yang biasa diliput media atau biasa kita jumpai
merupakan game yang tidak memerlukan aktifitas fisik, tapi ada beberapa jenis game yang
memerlukan aktifitas fisik pula. Salah satu alat game atau konsol yang dikenal memerlukan
aktifitas fisik untuk penggunaannya adalah Nintendo Wii Fit. Dengan konsol tersebut, pemain
dapat memilih game-game berjenis sport (olahraga) seperti voli, badminton, sepak bola,
mendayung dan masih banyak lagi tipe permainanya yang mengharuskan pemain bergerak sesuai
arah yang ada didalam permainan tersebut, jika bermain game voli, maka kita berperan menjadi
atlet voli dan beradegan seperti layaknya atlet yang sedang bertanding di kejuaraan.
Kedua, Meningkatkan kemampuan koordinasi mata dengan tangan. Games
berjenis action, sport, shooting dan juga fighting membutuhkan kelincahan tangan dalam
membuat refleks yang cepat di dalam permainan tersebut. Selain dibutuhkan kelincahan tangan
demi membuat reflek yang cepat, dibutuhkan pula akurasi mata yang tajam untuk melihat
peluang agar dapat memenangkan game tersebut. Kemampuan tersebut juga dapat terefleksi di
kehidupan nyata untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang memerlukan kemampuan dalam
koordinasi mata dengan tangan.
Ketiga, Peningkatan kemampuan belajar. Game jenis strategi, action dan puzzle dapat
meningkatkan kemampuan berpikir para pelajar dalam memecahkan masalah dan membuat
sebuah keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan dilatihnya kemampuan tersebut,
seharusnya para gamers yang kebanyakan adalah pelajar dapat memecahkan masalah lebih baik
dibanding dengan yang tidak bermain game. Namun jika terlalu sering bermain game akan
berdampak pula pada penurunan kemampuan belajar karena jarang membaca atau belajar.
Keempat, Mengurangi stress. Salah satu tujuan dari seorang gamers adalah untuk
mengurangi stress yang biasanya diakibatkan dari banyaknya tugas-tugas di sekolah maupun di
kampus atau adanya masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Kelima, Meningkatkan kemampuan kerja tim. Mereka yang sering memainkan game-
game berjenis shooting yang mengharuskan pemainnya untuk melakukan kerja tim demi
keberhasilan sebuah permainan. Dengan meningkatnya kerja tim di sebuah game akan
berdampak pula pada kehidupan nyata, mereka akan lebih mudah dalam membangun kerja tim
dan mulai menghilangkan sifat egoisnya.
Keenam, Dapat membuat senang. Dampak positif terbesar dari bermain game adalah
membuat pemain merasa senang, karena mereka dapat menyelesaikan banyak misi atau bisnis di
dalam game sukses besar.
Ketujuh, Dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. Sudah menjadi kenyataan bahwa
game online dapat menjadi sumber penghasilan yang cukup menggiurkan. Item yang tergolong
kuat di dalam game akan mempunyai nilai jual yang tinggi, dan tingginya level karakter di dalam
game juga akan mempunyai nilai jual yang tinggi. Oleh karena itu banyak orang bermain game
online untuk mencari uang dan juga untuk menghilangkan kejenuhan.
Dari sebagian anak-anak alasan mereka bermain game adalah karena kurangnya perhatian
orang tua, karena masalah di sekolah maupun lingkungan dan karena kadang orang tua sering
memarahi tanpa alasan yang jelas. Dari alasan-alasan tersebut, hal yang dapat orang tua lakukan
untuk mengurangi sifat kecanduan terhadap game pada anak adalah :
Pertama, Pahami si anak. Cari tahu kenapa si anak bermain game. Banyak hal yang dapat
dijadikan sebuah alasan tersebut, salah satunya yaitu mungkin di keluarganya, si anak tidaklah
dianggap atau selalu disalahkan, namun di dunia game dia mungkin menjadi pemain yang
terkenal di game tersebut dan menjadi pemain terbaik, sehingga si anak lebih senang berada di
dunia game dibanding dunia nyata. Sebagai orang tua, seharusnya dapat membantu anak dalam
akademis, hargailah si anak dengan memuji apa yang telah berhasil dia raih dan jangan bersikap
acuh terhadapnya, bantulah dia dalam menghadapi setiap masalahnya.
Kedua, Hindarilah sikap marah terhadap si anak. Terlalu sering marah terhadap si anak
bisa menjadi alasan kenapa si anak merasa acuh kepada kehidupan dunianya dan beralih ke dunia
game dimana mereka menjadi seorang yang sangat dihargai oleh pemain lain.
Ketiga, Tanyalah kepada si anak tentang kehidupannya disekolah. Bagaimana
pergaulannya di sekolah. Jika si anak mendapat masalah di sekolah maupun lingkungan dia biasa
bermain, bantulah mereka dalam menghadapinya dengan sikap tenang.
Dari beberapa teman saya yang telah lepas dari efek kecanduan game, mereka menyarankan beberapa hal yang dapat pecandu game lakukan untuk mengurangi sifat kecanduan terhadap game :
Pertama, Perbanyak kesibukan yang positif di dalam organisasi sekolah, lingkungan maupun kampus. Dengan adanya kesibukan tersebut, keinginan kita untuk bermain game secara
perlahan akan berkurang karena waktu kita telah banyak terbuang untuk hal-hal yang lebih positif dan berkurangnya waktu untuk bermain game.
Kedua, Dekatkanlah diri kepada Allah dan orang tua. Dengan mendekatkan diri pada Allah dan orang tua, mereka akan merasa lebih nyaman dalam menjalani kehidupannya di dunia nyata. Jika ada masalah, mintalah pertolongan Allah agar dimudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut dan meminta pendapat orang tua agar orang tua tahu masalah apa yang sedang dihadapi anaknya.
5. HIPOTESIS
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan memang lebih banyak dampak negatif dibanding
dampak positif dari bermain games. Karena sifat games yang seru dan menghibur, ditambah lagi
orang tua anak yang menyediakan fasilitasnya membuat anak terlalu dimanjakan dengan games.
Hal ini dikhawatirkan mebuat anak-anak menjadi kecanduan dan muncul dampak-dampak
negatif dari games seperti yang telah dijelaskan diatas. Namun masih ada cara untuk mencegah
dan mengatasi para gamers yang kecanduan dengan games.
6. EKSPERIMEN
Untuk memperkuat data-data tentang dampak game terhadap perkembangan anak, maka saya
melakukan survei terhadap para orang tua. Hasil surveinya adalah:
Tabel 1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 75 75%
perempuan 25 25%
Seperti yang tertera di table 1, dapat dilihat bahwa partisipan sebagian besar adalah laki-
laki sebanyak 75 pria (75%) dan 25 orang perempuan (25%).
Tabel 2 Pengetahuan mengenai Game Online
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Tidak tahu 3 3%
Tahu 47 47%
Sangat tahu 50 50%
Dari table 2 dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan pelajar yang bermain game
online mengetahui apa itu game online yang berjumlah 50 orang (50%), tahu 47 orang (47%) dan
tidak tahu 3 orang (3%).
Tabel 3 Tipe Game Online yang Dimainkan
Tipe Game Frekuensi Persentase
First Person Shooter 35 35%
Real-Time Strategy 15 15%
Cross-Platform Online 3 3%
Browser Games 20 20%
Massive Multiplayer Online
Games
27 27%
Dari table 3 dapat diketahui bahwa tipe game yang banyak diamainkan pelajar adalah First
Person Shooter sebanyak 35 orang (35%), dan terbanyak kedua adalah Massive Multiplayer
Online Games sebanyak 27 orang (27%).
Table 4 lamanya bermain dalam sehari
Lamanya Bermain Frekuensi Persentase
<1 jam 4 4
1-2 jam 26 26
2-4 jam 40 40
>4 jam 30 30
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa kebanyakan pelajar menghabiskan waktu bermain
game online dalam sehari selama 2-4 jam dengan persentase 40%.
Tabel 5 jumlah uang yang dikeluarkan dalam sehari dalam ribuan
Jumlah Uang Yang
Dihabiskan/Hari
Frekuensi Persentase
<10 7 7%
10-20 13 13%
20-30 43 43%
>30 37 37%
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa kebanyakan pelajar menghabiskan Rp.20.000-
Rp.30.000 untuk bermain warnet dengan persentase 43%.
Tabel 6 Hal yang menyebabkan pelajar rela menghabiskan waktunya bermain game online di
warnet
Penyebab Bermain Frekuensi Persentase
Untuk Menaikkan Level 11 11%
menghilangkan stress 13 13%
mencari teman 17 17%
Permainannya Yang Terus
Update Dan Tidak
Membosankan
49 49%
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa penyebab yang paling banyak menjadi alasan pelajar
rela menghabiskan waktu bermain game online diwarnet adalah permainannya yang terus update
dan tidak membosankan dengan frekuensi sebanyak 49 orang dan persentase 49%.
7. RANGKUMAN INFORMASI
Perkembangan game semakin cepat seiring perkembangan zaman dan tuntutan pemain yang
menginginkan game agar lebih atraktif, seru, menantang dan compatible (mampu untuk
dimainkan) dengan konsol atau komputer yang mereka miliki. Dari perkembangan game
tersebut, muncul pula dampak negatif dan positif dari adanya game tersebut. Sebagai orang tua
tidak boleh melihat game hanya dari dampak negatifnya saja, tapi juga melihat dari sisi
positifnya juga. Game dapat meningkatkan sifat kreatif pada anak dalam memecahkan sebuah
masalah dan dalam berkreasi. Jadi sebagai orang tua, sebaiknya mengerti game apa saja yang
cocok dimainkan oleh anak mereka yang tentunya sesuai dengan usia perkembangannya bukan
malah melarang anaknya bermain game.