metode peta pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran menulis teks prosedur bahasa inggris pada...

30
METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR BAHASA INGGRIS PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Makalah Disusun oleh : Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd NIP . 197108171997022003 SMP NEGERI 49 BANDUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG 2015

Upload: titin-agustini

Post on 22-Jan-2018

3.712 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR

BAHASA INGGRIS PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Makalah

Disusun oleh :

Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd NIP . 197108171997022003

SMP NEGERI 49 BANDUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

2015

Page 2: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH

METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR BAHASA

INGGRIS PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Mengetahui / Menyetujui Bandung, Januari 2015

Kepala SMP Negeri 49 Bandung

Drs. Nana Hanadi, M.MPd. NIP : 19650104 199103 1 018

Penulis

Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd NIP : 19710817 199702 2003

Page 3: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

MAKALAH

1. Judul : “Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran

Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik

Sekolah Menengah Pertama”

2. Penulis

a) Nama

b) Jenis Kelamin

c) NIP

d) Pangkat/Golongan

e) Mata Pelajaran yang diampu

f) Sekolah

g) Alamat Sekolah

:

:

:

:

:

:

:

Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd

Perempuan

19710817 199702 2003

Pembina / IVa

Bahasa Inggris

SMP Negeri 49 Bandung

Jl. Antapani No 58 Bandung

Koordinator Perpustakaan,

Dedi Ahmad Yudhantara NIP. 19581011 198303 1 013

Penulis

Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd NIP : 19710817 199702 2003

Mengetahui / Menyetujui Bandung, Januari 2015

Kepala SMP Negeri 49 Bandung

Drs. Nana Hanadi, M.MPd. NIP : 19650104 199103 1 018

Page 4: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, karena

atas Ridlo serta Inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :

Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks

Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Dalam penyusunan makalah ini penulis merasakan masih jauh dari kata

sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan hal ini disebabkan berbagai

keterbatasan penulis. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dalam rangka perbaikan makalah ini.

Akhirul kata penulis berharap mudah-mudahan makalah yang sederhana

ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin Ya Robbal Alamin.

Bandung, Januari 2015

Penulis,

Titin Agustini, S. Pd, M.M.Pd

Page 5: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

ABSTRAK

Titin Agustini, S.Pd, M.M.Pd, “Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama” Dalam melakukan proses pembelajaran di kelas seringkali peserta didik mengalami kesulitan dalam membuat atau menarik sebuah kesimpulan dari pokok bahasan, hal ini dikarenakan guru kurang memberikan pembelajaran dan melatih olah pikir di dalam otak peserta didik tentang bagaimana hubungan keterkaitan satu konsep materi dengan konsep materi yang lain. Dalam pendekatan model belajar mind mapping secara terus menerus peserta didik dilatih untuk menguraikan hubungan konsep satu dengan konsep lain melalui sebuah peta konsep sehingga peserta didik mudah untuk memahami seluruh rangkaian hubungan materi tersebut. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui : Model peta konsep /pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran menulis teks prosedur dalam Bahasa Inggris. Implementasi metode peta pikiran (mind mapping) adalah sebagai berikut, peserta didik bersama guru memilih tema karangan kemudian menuliskannya di atas selembar kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih disertai dengan simbol atau gambar yang berwarna. Setelah peserta didik membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, kemudian peserta didik ditugaskan untuk menulis teks prosedur. Apabila masih ada ide yang muncul di tengah aktivitas menulis maka dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam karangan teks prosedur.

Kata Kunci : Bahasa Inggris, Teks Prosedur, Peta Pikiran

Page 6: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH .................................................... i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN MAKALAH ......................ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6

A. Hakekat Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris di SMP .. 6

B. Hakekat Model Peta Konsep/Pikiran (Mind Mapping) ....................... 10

BAB III PEMBAHASAN : ........................................................................ 14

Pembelajaran Membuat Teks Prosedur Dalam Bahasa Inggris Dengan

Model Peta Konsep /Pikiran (Mind Mapping) ............................................. 14

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 22

A. Simpulan ............................................................................................... 22

B. Saran ..................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23

Page 7: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

mengembangkan perubahan tingkah laku pada peserta didik. Perubahan

tingkah laku tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. Menurut Oemar

Hamalik (2010: 79) mengungkapkan bahwa taksonomi tujuan pendidikan

digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Taksonomi

tujuan tersebut terdiri dari domain-domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

Oleh karena itu dalam mengajar pada bidang studi apapun guru harus

berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap peserta

didik didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian

individu.

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan

dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan

membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain.

Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan

bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif

yang ada dalam dirinya.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan

tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi,

pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah

kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat

keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi

atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,

Page 8: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan

berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa Inggris di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memegang peranan penting ialah

pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang

ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga

perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa

yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Menurut Yeti Mulyati,

dkk. (2008: 5.3) menulis adalah suatu proses berfikir dan menuangkan

pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan).

Salah satu bentuk keterampilan menulis dalam bahasa Inggris adalah

teks prosedur. Menurut Djuharie, Setiawan Otong (2007:38) teks prosedur

merupakan teks yang bertujuan untuk memberi petunjuk tentang

langkah/metode/cara-cara melakukan sesuatu. Teks procedure umumnya

berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah untuk membuat suatu

barang atau melakukan suatu aktivitas.

Procedure text is a text that shows the way to do or make something.

Artinya teks prosedur adalah teks yang menunjukkan cara untuk membuat/

melakukan sesuatu dengan urutan sebagai berikut :

1) Goal (Title/judul atau bagaimana hasil akhirnya)

2) Material (Bahan-bahan yang diperlukan)

3) Steps (Langkah-langkah pembuatan/cara melakukannya).

Procedure is a text that show a process in order. Its social function is

to describe how something is completely done through a sequence of series.

Ini berarti bahwa teks procedure adalah teks yang menunjukkan

susunan suatu proses. Fungsi sosial teks ini adalah untuk menggambarkan

bagaimana sesuatu dilakukan melalui serangkaian urutan.

Menurut The Liang Gie (1992: 17), mengarang adalah keseluruhan

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan-

nya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehubungan

Page 9: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

dengan hal itu mengarang dapat diartikan keseluruhan rangkaian kegiatan

seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui

bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang

dimaksudkan oleh penulis atau pengarang. Karangan itu sendiri memiliki

klasifikasi dan jenis yang beragam.

Menulis teks prosedur merupakan kompetensi menulis yang sudah ada

dan dimulai di jenjang Sekolah Dasar. Peserta didik dapat mengungkapkan

perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis

teks prosedur. Kemampuan menulis teks prosedur tidak secara otomatis dapat

dikuasai oleh peserta didik, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang

banyak dan teratur sehingga peserta didik akan lebih mudah berekspresi

dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus

ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari pendidikan Sekolah Dasar. Apabila

kemampuan menulis tidak ditingkatkan, maka kemampuan peserta didik

untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan

semakin berkurang atau tidak berkembang.

Kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah metode pembelajaran. Menurut T. Raka Joni dalam Soli

Abimanyu (2008: 2-5) metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum

yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode merupakan cara

pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan yaitu tujuan pembelajaran.

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan

hasil belajar adalah metode peta konsep atau disebut peta pikiran (mind

mapping). Menurut Edward (2009: 64) peta pikiran (mind mapping) adalah

cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan

mengeluarkan data dari atau ke otak. Peta pikiran (Mind mapping) merupakan

salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan peserta didik

untuk belajar.

Dalam mempelajari Bahasa Inggris di SMP yang banyak memerlukan

pemahaman secara luas dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi maka

diperlukan pemahaman secara mandiri yang digalih dan dibangun dari

Page 10: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

pengalaman peserta didik sendiri. Dengan membangun sebuah konsep di

dalam alam pikiran peserta didik sendiri maka diharapkan pemahaman

konsep dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat lebih mudah dipahami.

Pemahaman dapat dibangun dan digalih jika peserta didik diberikan

kesempatan untuk merangkai dan menemukan sendiri konsep tersebut melalui

penalaran dengan turut aktif untuk menemukan jaringan konsep-konsep

materi pembelajaran Bahasa Inggis melalui metode pembelajaran dengan

mind mapping yang dilakukan peserta didik sendiri dengan bimbingan

seorang guru. Dengan demikian pengetahuan yang dibangun tersebut akan

mengakar dan melekat lebih kuat di dalam alam pikiran peserta didik.

Dalam melakukan proses pembelajaran di kelas seringkali peserta

didik mengalami kesulitan dalam membuat atau menarik sebuah kesimpulan

dari pokok bahasan, hal ini dikarenakan guru kurang memberikan

pembelajaran dan melatih olah pikir di dalam otak peserta didik tentang

bagaimana hubungan keterkaitan satu konsep materi dengan konsep materi

yang lain. Dalam pendekatan model belajar mind mapping secara terus

menerus peserta didik dilatih untuk menguraikan hubungan konsep satu

dengan konsep lain melalui sebuah peta konsep sehingga peserta didik mudah

untuk memahami seluruh rangkaian hubungan materi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah : Bagaimanakah model

peta konsep /pikiran (mind mapping) pembelajaran menulis teks prosedur

dalam Bahasa Inggris?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui : Model peta

konsep/pikiran (mind mapping) pembelajaran menulis teks prosedur dalam

Bahasa Inggris.

Page 11: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi guru,

Upaya guru untuk membangkitkan kemampuan peserta didik untuk

menulis teks prosedur Bahasa Inggris yang selama ini sebagian peserta

didik mengalami kesulitan.

2. Bagi peserta didik,

Adanya metoda yang memudahkan mereka dalam mengerjakan tugas-

tugas pembelajaran membuat teks prosedur Bahasa Inggris.

3. Bagi sekolah,

Meningkatkan profesionalisme guru yang berpengaruh terhadap akreditasi

sekolah.

Page 12: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris di SMP

Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah pengajaran.

Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau yang lain

untuk membelajarkan peserta didik yang belajar.(Aan Hasanah, 2012:95).

Menurut paham konvensional, pembelajaran diartikan sebagai bantuan kepada

peserta didik didik yang dibatasi pada aspek intelektual dan keterampilan.

Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman peserta didik sebagai

seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. (Aan Hasanah, 2012:98).

Secara tradisional, proses pembelajaran melibatkan pendidik, peserta

didik dan buku ajar (textbook). Pembelajaran dapat ditafsirkan sebagai

penyampaian isi pelajaran ke dalam otak peserta didik dengan cara tertentu dan

mereka akan melacak kembali informasi yang telah diterima pada waktu

menghadapi ujian. Dengan model ini, cara memperbaiki pembelajaran adalah

memperbaiki kemampuan pendidik dengan cara pendidik mempelajari banyak

pengetahuan dan metode penyampaian isi pelajaran kepada peserta didik.

Hamalik (2010) menjelaskan dengan mengutip pendapat Briggs bahwa

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik

sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Hamalik

(2010) menjelaskan dengan mengutip pendapat Gagne menyatakan bahwa

pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang

dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini

dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan belajar,

pendidik hendaknya benar-benar menguasai cara-cara merancang belajar agar

peserta didik mampu belajar secara optimal.

Page 13: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Menurut J.Ch. Sujanto (1988: 60) menulis merupakan suatu proses

pertumbuhan melalui banyak latihan. Sebagai suatu proses, menulis merupakan

serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase

(tahap) yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi

karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan)

yang memerlukan banyak latihan (St.Y. Slamet, 2007: 97).

Sejalan dengan itu, Sri Hastuti dalam St.Y. Slamet, (2007: 98)

mengungkapkan bahwa: Menulis, di samping sebagai proses, menulis juga

merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena melibatkan cara berpikir

yang teratur dan berbagai persyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan,

antara lain:

(1) adanya kesatuan gagasan;

(2) penggunaan kalimat yang jelas;

(3) paragraf disusun dengan baik;

(4) penerapan kaidah ejaan yang benar; dan

(5) penguasaan kosakata yang memadai.

Dalam kegiatan menulis, diperlukan adanya kompleksitas kegiatan

untuk menyusun karangan secara baik yang meliputi:

(1) keterampilan gramatikal,

(2) penuangan isi,

(3) keterampilan stilistika,

(4) keterampilan mekanis, dan

(5) keterampilan memutuskan (Heaton dalam St.Y. Slamet, 2008: 142).

Sejalan dengan hal tersebut kemampuan menulis menurut Sabarti

Akhadiah (1994: 2) merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut

sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Sehubungan dengan kompleksnya

kegiatan yang diperlukan untuk kegiatan menulis, maka menulis harus

dipelajari atau diperoleh melalui proses belajar dan berlatih dengan sungguh-

sungguh.

Page 14: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Dengan demikian menulis adalah serangkaian proses kegiatan yang

kompleks yang memerlukan tahapan-tahapan, dan menuangkannya ke dalam

bentuk tulisan sehingga pembaca dapat memahami isi dari gagasan yang

disampaikan. Dengan kata lain bahwa menulis merupakan serangkaian

kegiatan yang akan melahirkan pikiran dan perasaan melalui tulisan untuk

disampaikan kepada pembaca.

Menurut The Liang Gie (1992: 17-18), unsur menulis terdiri atas

gagasan, tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi),

tatanan, dan wahana.

1) Gagasan

Topik yang berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan seseorang.

Gagasan seseorang tergantung pengalaman masa lalu atau pengetahuan

yang dimilikinya.

2) Tuturan

Merupakan pengungkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca. Ada

bermacam-macam tuturan, antara lain narasi, deskripsi, dan eksposisi,

argumentasi, dan persuasi.

3) Tatanan

Tatanan merupakan aturan yang harus diindahkan ketika akan

menuangkan gagasan. Berarti ketika menulis tidak sekedar menulis

harus mengindahkan aturan-aturan dalam menulis.

4) Wahana

Wahana juga sering disebut dengan alat. Wahana berupa kosakata,

gramatika, retorika (seni memakai bahasa). Bagi penulis pemula,

wahana sering menjadi masalah. Mereka menggunakan kosakata,

gramatika, retorika yang masih sederhana dan terbatas. Untuk

mengatasi hal tersebut, seorang penulis harus memperkaya kosakata

yang belum diketahui artinya. Seorang penulis harus rajin menulis dan

membaca.

Page 15: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

David P. Haris dalam St.Y. Slamet (2007: 108) menjelaskan proses

menulis sekurang-kurangnya mencakup lima unsur, yaitu (1) isi karangan, (2)

bentuk karangan, (3) tata bahasa, (4) gaya, (5) ejaan dan tanda baca. Isi

karangan adalah gagasan dari penulis yang akan dikemukakan. Bentuk

karangan merupakan susunan atau penyajian isi karangan. Tata bahasa adalah

kaidah-kaidah bahasa termasuk di dalamnya pola-pola kalimat. Gaya

merupakan pilihan struktur dan kosakata untuk memberi nada tertentu terhadap

karangan itu. Ejaan dan tanda baca adalah penggunaan tata cara penulisan

lambang-lambang bahasa tertulis.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa unsur-unsur menulis terdiri

atas pengungkapkan gagasan, tuturan yang digunakan penulis dalam

menyampaikan tulisannya, tatanan dalam penulisan, dan wahana yang berupa

kosakata, serta ejaan dan tanda baca.

Salah satu kegiatan menulis adalah menulis teks prosedur. Teks

prosedur merupakan salah satu bentuk karangan yang diterapkan dalam proses

pembelajaran yaitu dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Teks prosedur adalah ragam wacana yang menceritakan proses

pembuatan sesuatu. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-

jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian

terjadinya suatu hal.

Menurut St.Y. Slamet (2007: 97) bahwa menulis merupakan

serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase

(tahap) yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi

karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan).

Sehubungan dengan hal itu DePorter dan Hernacki (2006: 194) menyatakan

ada tujuh tahapan dalam proses penulisan:

a) persiapan, yaitu mengelompokkan dan memulai menulis;

b) draft-kasar, yaitu mencari dan mengembangkan gagasan;

c) berbagi, memberikan draft tulisan untuk di baca orang lain dan

mendapatkan umpan balik;

d) perbaikan, yaitu memperbaiki tulisan;

Page 16: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

e) penyuntingan, adalah memperbaiki semua kesalahan, tata bahasa, dan

tanda baca;

f) penulisan kembali, memasukkan isi yang baru dan perubahan

penyuntingan; dan

g) evaluasi, yaitu memeriksa apakah sudah selesai ataukah belum.

Gorys Keraf (2004: 38) menyatakan bahwa rangkaian aktivitas menulis

meliputi: a) pramenulis, b) penulisan draft, c) revisi, d) penyuntingan, e)

publikasi atau pembahasaan. Sementara itu Temple dkk. (dalam Ahmad dan

Darmiyati, 2002: 52) mengidentifikasi bahwa ada 4 tahap perkembangan

tulisan yang dialami oleh peserta didik, yaitu: prafonemik, fonem.

Dalam standar isi Bahasa Inggris, menulis merupakan mengungkapkan

makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana untuk berinteraksi

dengan lingkungan terdekat, yang meliputi :

1) Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek

sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara

akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan

terdekat.

2) Mengungkapkan langkah retorika dalam teks tulis fungsional pendek

sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara

akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan

terdekat.

B. Hakekat Model Peta Konsep /Pikiran (Mind Mapping)

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu

mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta pikiran atau disebut mind

mapping. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-

an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas

dan pengembangan diri. Buzan (2008: 4) mengungkapkan bahwa mind

mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara hafiah yang

akan “memetakan” pikiran. Sejalan dengan hal tersebut DePorter, dkk. (2005:

175-176) mengatakan bahwa peta pikiran (mind mapping) adalah metode

mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.

Page 17: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Peta pikiran adalah sebuah diagram yang digunakan untuk

mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran), tugas-tugas atau hal-hal lain

yang dihubungkan dari ide pokok otak. Peta pikiran juga digunakan untuk

menggeneralisasikan, memvisualisasikan serta mengklasifikasikan ide-ide dan

sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi, pemecahan masalah,

pengambilan keputusan serta dalam menulis.

DePorter dan Hernacki (2006: 152) mengungkapkan bahwa peta

pikiran menggunakan pengingat-ingat visual dan sensorik dalam suatu pola

dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencpeserta didikan. Peta pikiran ini dapat

membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Sejalan

dengan hal tersebut, Wycoff berpendapat bahwa pemetaan-pikiran atau peta

pikiran adalah alat pembuka pikiran yang ajaib. (Hernowo, dalam

http://www.mizan.com/index.php?fuseation=emagazine&id=37&fid=384).

Buzan (2007: 4) berpendapat Mind mapping atau peta pikiran adalah

cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan

mengeluarkan data dari/ke otak Lebih bahwa mind mapping adalah cara

mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak. Dalam peta pikiran,

sistem bekerja otak diatur secara alami. Otomatis kerjanya pun sesuai dengan

kealamian cara berpikir manusia. Peta pikiran membuat otak manusia ter-

eksplor dengan baik, dan bekerja sesuai fungsinya. Seperti kita ketahui, otak

manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Dalam peta pikiran, kedua

sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing-masing. Kemampuan otak akan

pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (Buzan,

2008: 9). Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung,

akan merangsang secara visual. Sehingga infomasi dari mind mapping mudah

untuk diingat.

Peta pikiran (mind mapping) merupakan garis besar dari kategori utama

dan pikiran-pikiran kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang

pikiran yang lebih besar. Dengan peta pikiran daftar informasi yang panjang

dapat dialihkaan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah

Page 18: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan

berbagai hal. Dari uraian di atas, dapat diambil sebuah definisi bahwa peta

pikiran (mind mapping) adalah suatu cara memetakan sebuah informasi yang

digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai

imajinasi kreatif.

Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan,

yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi.

Buzan (2008: 15) mengemukakan ada tujuh langkah untuk untuk membuat

mind mapping. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

dilektakkan mendatar (landscape). Karena apabila dimulai dari tengah

akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah

dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami.

2) Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah gambar

atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam

menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral

akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak

berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.

3) Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama

menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind

mapping) lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif,

dan menyenangkan.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan

seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang

mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-

cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat.

5) Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena

dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang

melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih

menarik bagi mata.

Page 19: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

6) Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan kata

kunci tunggal dapat memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada

peta pikiran (mind mapping).

7) Menggunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar

bermakna seribu kata.

Page 20: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

BAB III

PEMBAHASAN

Pembelajaran Membuat Teks Prosedur Dalam Bahasa Inggris Dengan

Model Peta Konsep /Pikiran (Mind Mapping)

Dalam pembelajaran bahasa Inggris, peserta didik dapat menggunakan

peta pikiran (mind mapping) sebagai gagasan dalam kegiatan menulis. Di dalam

kegiatan menulis, peta pikiran membantu peserta didik menyusun informasi dan

melancarkan aliran pikiran. Peta pikiran dapat membantu peserta didik dalam

mengatasi hambatan menulis. Tugas menulis dapat menghasilkan beberapa peta

pikiran, saat topik-topik utama yang mungkin berkembang menjadi subjek baru,

dengan pemikiran dan penjelajahan lebih lanjut. Di samping itu, menurut Yuliatul

Maghfiroh (dalam http://carahidup.um.ac.id/2009/10/peta-pikiran-mind-mapping/)

peta pikiran (mind mapping) mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

1) Mudah melihat gambaran keseluruhan.

2) Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan, dan

membuat hubungan.

3) Memudahkan penambahan informasi baru.

4) Pengkajian ulang bisa lebih cepat.

5) Setiap peta bersifat unik.

Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode

peta pikiran (mind mapping) akan memudahkan peserta didik dalam pembelajaran

khususnya dalam menulis teks prosedur bagi peserta didik SMP. Melalui peta

pikiran (mind mapping) peserta didik lebih mudah dalam mengorganisasikan

pikirannya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan teks prosedur.

Peta pikiran (mind mapping) bisa juga dikategorikan sebagai teknik

mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan peta

pikiran (mind mapping) ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si

pembuatnya. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-

an. Hingga saat ini metode yang merupakan implementasi dari radiant thinking

Page 21: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

adalah metode belajar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. (Indra

Yusuf, dalam http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Tujuan sistem adalah

menghasilkan belajar, atau memberikan sarana penting untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Komponen-komponen sistem itu adalah pendidik, peserta didik,

materi pembelajaran, dan lingkungan belajar.

Hasil penggunaan pandangan sistem dalam pembelajaran adalah

memandang pentingnya peranan komponen-komponen di dalam proses

pembelajaran. Komponen-komponen itu harus berinteraksi secara efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Komponen Pembelajaran menurut Suparman (1995) terdiri dari :

1) Tujuan

Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah instructional effect biasanya berupa pengetahuan, dan

keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara.

Tujuan Pembelajaran Khusus dirumuskan akan mempermudah dalam

menentukan kegiatan pembelajaran yang tepat. Setelah peserta didik

melakukan proses belajar,-mengajar, selain memperoleh hasil belajar, mereka

akan memperoleh dampak pengiring berupa pengetahuan, tenggang rasa,

kecermatan dalam berbahasa dan sebagainya.

2) Subjek belajar

Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama

karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena

peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar.

Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai

perubahan perilaku pada diri subyek belajar. Partisipasi aktif subyek belajar

dari pihak peserta didik berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

Maka, diperlukan perencanaan pembelajaran yang efektif tentang diagnosis

kesulitan belajar dan analisis tugas.

Page 22: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

3) Materi pelajaran.

Materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran.

Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisir secara sistematis dan

dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses

pembelajaran.

Materi dalam sistem pembelajaran berada dalam Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan buku sumber. Maka, pendidik

hendaknya dapat memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran agar

proses pembelajaran dapat berlangsung intensif.

4) Strategi pembelajaran

Dalam penerapan strategi pembelajaran pendidik perlu memilih model-model

pembelajaran yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik

mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. Untuk menentukan

strategi pembelajaran yang tepat, pendidik mempertimbangkan akan tujuan,

karakteristik peserta didik, materi pelajaran dan sebagainya agar strategi

pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal.

5) Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan pendidik dalam

proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.

Metode digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain karena : (1) media

dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata

menjadi dapat dilihat dengan jelas, (2) dapat menyajikan benda yang jauh dari

subyek belajar, (3) menyajikan peristiwa yang komplek, rumit dan

berlangsung cepat menjadi sistematik dan sederhana, sehingga mudah diikuti.

6) Penunjang

Komponen penunjang adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran,

bahan pelajaran dan semacamnya. Komponen belajar berfungsi mem-

perlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.

Secara garis besar, ada 4 pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran

guru dengan peserta didik tanpa menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran

dalam bentuk alat raga. Kedua, pola (guru+alat bantu) dengan peserta didik,

Page 23: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

ketiga, pola (guru+media) dengan peserta didik. Keempat, pola media dengan

peserta didik atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan

pembelajaran yang disiapkan (Baby,2014).

Berdasarkan pola-pola pembelajaran di atas, maka pembelajaran bukan

hanya sekedar mengajar dengan satu pola, akan tetapi lebih dari pada itu seorang

guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang bervariasi.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dengan kata lain, bahwa proses

pembelajaran adalah proses yang berkesinambungan antara pembelajar dengan

segala sesuatu yang menunjang terjadinya perubahan tingkah laku. Dalam

mencapai proses yang berkesinambungan itulah diperlukan metode yang tepat

untuk diterapkan. Menurut HG. Tarigan (1991: 7) bahwa metode apapun yang

digunakan dalam pengajaran bahasa, jelas bahwa tujuan utamanya ialah agar para

peserta didik pembelajar terampil atau mampu berbahasa.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.

Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,

perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan

berwacana,yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan

dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,yaitu

mendengarkan,berbicara,membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah

yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan

bermasyarakat.Oleh karena itu,mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu

berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Menurut Tarigan (1991), ada empat aspek keterampilan berbahasa yang

mencakup dalam pengajaran bahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening

skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca

Page 24: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

(reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writting skills), dan keempat

keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Hal tersebut dapat dilihat pada ruang lingkup mata pelajaran Bahasa

Inggris di SMP/MTs meliputi:

1) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan

teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan

berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis

secaraterpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;

2) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan

monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan

report.

3) Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan

langkah-langkah retorika;kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik

(menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi

sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa dalam berbagai

konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul

dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap

berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti

pembentuk wacana).

Metode peta pikiran (mind mapping) sangat tepat digunakan dalam

pembelajaran menulis teks prosedur. Metode mencatat ini, didasarkan pada

penelitian tentang cara otak memproses informasi, bekerja sama dengan otak, dan

bukan menentangnya (Buzan dalam DePorter, dkk., 2005: 176). Saat otak

mengingat informasi, biasannya dilakukan dalam bentuk gambar warna-warni,

simbol, bunyi, dan perasaan (Damasio dalam DePorter, dkk., 2005: 176).

Franz dalam http://www.roseindia.net/articles/mind-mapping-journal.page

mengungkapkan bahwa A Mind Map is a powerful graphic technique that

harnesses words, images, numbers, logic, rhythm, color and spatial skills. Yang

mana peta pikiran adalah sebuah teknik atau metode yang sangat jelas yang

memanfaatkan kata-kata, kesan-kesan, angka-angka, logika, irama, warna dan

keterampilan-keterampilan ruang. Dengan metode peta pikiran (mind mapping)

Page 25: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

tentu akan sangat membantu peserta didik memanfaatkan potensi kedua belah

otak. Karena interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu

kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses mengingat dan berpikir.

Dengan telah terbiasanya peserta didik menggunakan dan mengembangkan

potensi dua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu konsentrasi,

kreativitas, daya ingat, dan pemahaman sehingga peserta didik dapat mengambil

keputusan berkualitas yang tepat.

Ada bagian yang sulit dalam proses menulis, yaitu mengetahui hal apa

yang akan ditulis, apa temanya, dan bagaimana memulainya. Dengan peta pikiran,

sebuah tema dapat dijabarkan ke dalam ranting-ranting tema yang lain sehingga

menjadi pengembang gagasan dalam menulis. Dalam menulis teks prosedur,

kreativitas dan imajinasi sangat diperlukan untuk mengembangkan idea tau

gagasan menjadi sebuah karangan yang menarik. Imajinasi dan kreativitas

merupakan ranah kerja otak kanan. Berdasarkan paparan sebelumnya, bahwa peta

pikiran (mind mapping) menggunakan gambar, warna, dan kata kuncinya dapat

membangkitkan fungsi kerja otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru yang

kreatif dan imajinatif. Lebih jauh lagi, apabila dibandingkan dengan metode

konvensional yang selama ini diterapkan dalam pembelajaran menulis teks

prosedur, metode peta pikiran (mind mapping) jauh lebih baik karena melibatkan

kedua belahan otak untuk berfikir. Hal ini berbeda dengan metode konvensional

yang biasanya masih bersifat teoretis praktis yang hanya berpotensi

mengoptimalkan fungsi kerja otak kiri saja. Kreativitas dan imajinasi tidak

berkembang dengan baik apabila masih menggunakan metode konvensional

tersebut. Oleh karena itu, metode peta pikiran (mind mapping) sangat baik untuk

diterapkan dalam pembelajaran menulis teks prosedur.

Implementasi metode peta pikiran (mind mapping) adalah sebagai berikut,

peserta didik bersama guru memilih tema karangan kemudian menuliskannya di

atas selembar kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih

disertai dengan simbol atau gambar yang berwarna. Setelah peserta didik

membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, kemudian peserta didik

ditugaskan untuk menulis teks prosedur. Apabila masih ada ide yang muncul di

Page 26: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

tengah aktivitas menulis maka dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau

ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam teks

prosedur.

Secara aplikatif, implementasi metode peta pikiran (mind mapping) ini

adalah sebagai berikut. Pertama-tama peserta didik bersama guru memilih

tema/gagasan karangan teks prosedur kemudian menuliskannya diatas selembar

kertas kosong. Selanjutnya peserta didik mengamati media gambar atau foto yang

disediakan guru, diikuti penulisan kata kunci dari ide yang dipilih disertai dengan

simbol atau gambar berwarna. Kemudian peserta didik menuliskan pengembangan

dari kata-kata kunci tersebut dalam ranting-ranting yang melingkupi pusat ide

karangan tersebut. Setelah peserta didik membuat perencanaan dalam bentuk peta

pikiran, peserta didik baru ditugaskan untuk menulis teks prosedur. Ide yang

muncul di tengah aktivitas menulis dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau

ranting mana pun dalam peta pikiran (mind mapping) untuk selanjutnya

dituangkan dalam karangan teks prosedur.

Berikut ini contoh peta pikiran (mind mapping) sebagai bahan menulis

teks prosedur tentang bagaimana menjaga kesehatan kita (how to keep our health)

yang membicarakan pada gambar berkut:

Gambar 1 Peta Pikiran tentang how to keep our health

Page 27: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Dijelaskan pula langkah-langkah untuk untuk membuat mind mapping.

Langka- langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Siapkan kertas putih kosong pertama dan diletakan secara horizontal di atas

meja. Dalam membuat teks prosedur tentang menjaga bagaimana menjaga

kesehatan, maka ditulis kata Health di tengah kertas putih kosong sebagai

gagasan utama dan buatlah gambar Health sebagai simbol Hati dari Mind

Mapping untuk Health.

2) Selanjutnya dengan pensil warna dibuat garis-garis cabang dari Health

misalnya lima cabang dengan warna yang berbeda. Selanjutnya setiap

cabang garis diberi nama serta simbol cara-cara menjaga kesehatan yang

diberi nama : Diet, Sleep, Stress, Exercise, dan help.

3) Setiap cabang kemudian diberi ranting. Setiap cabang dibuat tiga ranting

dengan warna yang sama dengan warna cabangnya serta ditulis simbolnya.

4) Pada kertas kosong yang kedua, dari hasil gambaran mind mapping Health

selanjutnya dibuat secara tulisan dengan pena dari mulai menyebutkan

gagasan utama, jumlah dan macam serta nama cabang dari gagasan utama

serta jumlah dan macam serta nama ranting dari cabang. Hasil tulisan tersebut

menjadi sebuah teks prosedur tentang health.

5) Hasil yang diharapkan dapat diperoleh pada pembelajaran siklus ini yaitu

peserta didik dapat membuat teks prosedur dengan baik sehingga peserta

didik dapat menuangkan hasil pemikirannya terhadap teks prosedur pada

Mind Mapping yang memuat generic structure. Demikian pula pada proses

menulis teks prosedur, peserta didik diharapkan bisa menulis teks prosedur

secara lengkap secara lengkap, baik awal, tengah, serta akhir tulisan..

Page 28: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pembelajaran membuat teks prosedur merupakan serangkaian proses

kegiatan yang kompleks yang memerlukan tahapan-tahapan, dan

menuangkannya ke dalam bentuk tulisan sehingga pembaca dapat

memahami isi dari gagasan yang disampaikan. Dengan kata lain bahwa

menulis merupakan serangkaian kegiatan yang akan melahirkan pikiran

dan perasaan melalui tulisan untuk disampaikan kepada pembaca

2. Penggunaan metode peta pikiran (mind mapping) akan memudahkan

peserta didik dalam pembelajaran khususnya dalam menulis teks prosedur

bagi peserta didik SMP. Melalui peta pikiran (mind mapping) peserta didik

lebih mudah dalam mengorganisasikan pikirannya untuk dituangkan

dalam bentuk tulisan teks prosedur. Menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa. Dalam belajar menulis yang baik diperlukan suatu

metode. Salah satu metode yang dapat dipakai adalah metode peta pikiran

(mind mapping). Metode ini merupakan sistem terbaru yang di desain

sesuai dengan kerja alami otak manusia. Metode mind mapping

menggunakan berbagai gambar dan warna yang akan menyeimbangkan

cara kerja kedua otak. Sehingga dengan metode ini dapat menjadikan

peserta didik senang untuk belajar bahasa Inggris

B. Saran

Model peta konsep/pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran

membuat teks prosedur dalam Bahasa Inggris sangat baik digunakan

sebagai alternatife model pembelajaran membuat teks prosedur dalam

pelajaran Bahasa Inggris.

Page 29: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. Suparman. 1995. Tesis Kesenjangan Antara Hasil Pendidikan Tinggi dan

Jabatan Di Indonesia yang diambil dari http://www.scribd.com/doc/61823481

/kesenjangan-antara-hasil-pendidikan-tinggi-dan-jabatan-di-indonesia

Atar. Semi. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

Baby, Makalah Pengertian dan Hakikat Pembelajaran, 26 Maret 2014, unduk, 17

April 2014. http://sudoaduo.blogspot.com/2014/03/makalah-pengertian-dan-

hakikat.html

Buzan, Tony. 2007. Mind Map untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

----------------. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

DePorter, Bobbi, & Mike Hernacki. 2006. Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.

DePorter, Bobbi, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie. 2005. Quantum Theaching.

Bandung: Mizan Pustaka.

Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk anak sehat dan cerdas. Sakti:

Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hasanah, Aan, Pengembangan Profesi Keguruan, Pustaka Setia: Bandung, 2012,

Hernowo,dalam

http://www.mizan.com/index.php?fuseation=emagazine&id=37&fid=384).

http://carahidup.um.ac.id/2009/10/peta-pikiran J.Ch. Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Untuk

Matakuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebuyaan.

Keraf, Gorys. 2004. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Liang Gie. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Maghfiroh.Yuliatul (dalam http://carahidup.um.ac.id/2009/10/peta-pikiran-mind-

mapping/)

Muchlisoh (1996: 257)

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung: PT. Refika Aditama, hlm. 5

Page 30: Metode  Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Bahasa Inggris Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Oemar hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Rosdiana.HJ. Yusi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. 2008. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sabarti, Akhadiah.1994. Kemampuan Menulis Bahas Indonesia, Jakarta :Erlangga

Soli Abimanyu, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

St.Y. Slamet. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret Press.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: PT. Remaja

Tarigan.Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa.

Wahyu Wibowo. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yeti Mulyati, dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.