metode perpetaan

30
PEMETAAN GEOLOGI PEMETAAN GEOLOGI Tujuan : Tujuan : Mengetahui kondisi geologi suatu Mengetahui kondisi geologi suatu wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, proses geologi, geologi lingkungan proses geologi, geologi lingkungan Metode : Metode : 1. Survey langsung ke lapangan 1. Survey langsung ke lapangan 2. Analisa laboratorium 2. Analisa laboratorium Tahapan Pemetaan : Tahapan Pemetaan : 1. Persiapan 1. Persiapan 2. Kegiatan lapangan 2. Kegiatan lapangan 3. Analisa Laboratorium 3. Analisa Laboratorium 4. Analisa dan interpretasi 4. Analisa dan interpretasi 5. Penyusunan laporan 5. Penyusunan laporan

Upload: evan-sutikno-juntak

Post on 28-Nov-2015

139 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Metode perpetaan

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Perpetaan

PEMETAAN GEOLOGIPEMETAAN GEOLOGI

Tujuan :Tujuan : Mengetahui kondisi geologi suatu Mengetahui kondisi geologi suatu wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, proses dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, proses geologi, geologi lingkungangeologi, geologi lingkungan

Metode :Metode : 1. Survey langsung ke lapangan 1. Survey langsung ke lapangan 2. Analisa laboratorium 2. Analisa laboratorium

Tahapan Pemetaan :Tahapan Pemetaan : 1. Persiapan1. Persiapan 2. Kegiatan lapangan2. Kegiatan lapangan 3. Analisa Laboratorium3. Analisa Laboratorium 4. Analisa dan interpretasi4. Analisa dan interpretasi 5. Penyusunan laporan5. Penyusunan laporan

Page 2: Metode Perpetaan

TAHAP PERSIAPAN

Desk Study

Merancang Lintasan

Persiapan alat dan Perlengkapan

Peta Topografi & Citra

Peta GeologiRegional

- Morfologi- Sungai- Struktur Geologi- Litologi (?)

- Litologi- Struktur Geologi- Potensi SDA- Potensi Bencana Alam

Page 3: Metode Perpetaan

TAHAP SURVEY LAPANGAN – LAB - ANALISA

SINGKAPAN

MorfologiLitologi/Batuan Struktur Geologi

- Nama batuan lebih detail.- Umur batuan- Hubungan antar batuan

- Bentuk Bentang alam- Relief/sudut lereng- Ketinggian- Stadia Sungai- Aliran sungaii

- Jenis - jenis struktur (sesar, kekar, lipatan)- Arah gaya

TATANAN GEOLOGI - Morfologi & Sungai - Stratigrafi - Struktur Geologi

Diagram Alir Metode Geologi dalam Perencanaan Wilayah

- Kondisi batuan (fresh, lapuk,terubah)- Kelompok, jenis, nama batuan-- Hubungan antrar batuan-- Ukur kedudukan batuan- Aspek lain (SDA, Geo Tek)

- Ciri-ciri struktur geologi- Ukur kedudukan struktur

- Satuan morfologi- Pola aliran- Genetik sungai

- Proses geologi - Geologi Tata Lingkungan (Analisa potensi positif & negatif)

Page 4: Metode Perpetaan

Syarat Keilmuan utk Syarat Keilmuan utk PemetaanPemetaan

GeomormologiGeomormologi Interpretasi Peta Topografi/PJJInterpretasi Peta Topografi/PJJ PetrologiPetrologi SedimentologiSedimentologi Paleontologi Paleontologi StratigrafiStratigrafi Struktur GeologiStruktur Geologi Bisa membaca peta geologiBisa membaca peta geologi Bisa membaca koordinatBisa membaca koordinat

Page 5: Metode Perpetaan

PETA TOPOGRAFIPETA TOPOGRAFI

AdalahAdalah peta yang menggambarkan peta yang menggambarkan relief/roman muka bumi berdasarkan garis relief/roman muka bumi berdasarkan garis konturkontur

Kegunaan :Kegunaan : - Peta dasar membuat satuan morfologi- Peta dasar membuat satuan morfologi - Analisa Sungai- Analisa Sungai - Analisa struktur- Analisa struktur Tahap analisa peta topografiTahap analisa peta topografi - Kenali bagian2nya atau bisa membaca - Kenali bagian2nya atau bisa membaca

peta toppeta top - Analisa guna mendapatkan kegunaan- Analisa guna mendapatkan kegunaan

Page 6: Metode Perpetaan
Page 7: Metode Perpetaan

Bagian-bagian peta Bagian-bagian peta topografitopografi

Judul peta Skala Peta Nomor Peta Pembagian Lembar Peta Pembuat/dikeluarkan oleh .. Sistem Koordinat Garis Kontur Kontur Indeks Interval Kontur Titik Triangulasi Sungai Legenda Pemukiman

Page 8: Metode Perpetaan

Lokasi koordinat00o 50’ LS/LS dan 100o 30’ BT

00º50’ S/LS

Contoh :Plotkan Lokasi koordinat00o 50’ LS/LS dan 100o 30’ BT

100º 30’ E/BT

CARA PEMBACAAN KOORDINAT :Pembacaan koordinat suatu objek dengan sistem matrik, Artinya pada satu objek/titik ada koordinat lintang utara/lintang selatan atau sb X dan koordinat bujur timur/bujur barat atau sumbu Y

Page 9: Metode Perpetaan

Analisa SungaiAnalisa Sungai

Stadia SungaiStadia Sungai Pola aliranPola aliran Genetik SungaiGenetik Sungai DASDAS

Page 10: Metode Perpetaan

Pembuatan Peta Pembuatan Peta MorfologiMorfologi

AdalahAdalah peta yang menggambarkan sebaran bentuk topografi peta yang menggambarkan sebaran bentuk topografi berdasarkan besar kemiringan lereng berdasarkan besar kemiringan lereng

Merupakan salah satu informasi geologi yang dibutuhkan Merupakan salah satu informasi geologi yang dibutuhkan dalam penyusunan tata ruang.dalam penyusunan tata ruang.

Prosesur :Prosesur : - Hitung kemiringan lereng pada peta topografi - Hitung kemiringan lereng pada peta topografi (sesuai dengan aturan)(sesuai dengan aturan) - Kelompokan areal yang mempunyai kemiringan lereng - Kelompokan areal yang mempunyai kemiringan lereng

yang yang sama (dengan mengacu pada klasifikasi, misal klasifikasi sama (dengan mengacu pada klasifikasi, misal klasifikasi

VanVan Zuidam)Zuidam)

Page 11: Metode Perpetaan

Di nyatakan dalam drajat atau persen Di nyatakan dalam drajat atau persen Kemiringan lereng (%) = Beda Tinggi/Panjang sayatan x Kemiringan lereng (%) = Beda Tinggi/Panjang sayatan x

100 %100 %

Kemiringan dalam ( º ) = tg Kemiringan dalam ( º ) = tg αα = Beda tinggi/Panjang = Beda tinggi/Panjang sayatan sayatan

Prosedur : Prosedur : - Buat sayatan atau penampang pada kontur- Buat sayatan atau penampang pada kontur - Sayatan/penampang dibuat pada punggung (baiknya) - Sayatan/penampang dibuat pada punggung (baiknya)

dan dan tegak lurus konturtegak lurus kontur - Sayatan dibuat pada kontur yang sama (jangan dibuat - Sayatan dibuat pada kontur yang sama (jangan dibuat

satu satu garis antara kontur yang rapat dengan yang jarang)garis antara kontur yang rapat dengan yang jarang) - Hitung kemiringan lereng- Hitung kemiringan lereng

Page 12: Metode Perpetaan

A

B

Page 13: Metode Perpetaan

Kelas LerengKelas Lereng Sifat-sifat proses dan kondisi alamSifat-sifat proses dan kondisi alam WarnaWarna

0º – 2º ( 0 – 2 %) 0º – 2º ( 0 – 2 %)

(0-2%)(0-2%)Datar hingga hampir datarDatar hingga hampir datar HijauHijau

2º – 4º ( 2 – 7 %)2º – 4º ( 2 – 7 %)

(2% - 5%)(2% - 5%)Agak MiringAgak Miring

Gerakan tanah kecepatan rendah, Gerakan tanah kecepatan rendah, erosi lembar dan erosi alurerosi lembar dan erosi alur

Hijau mudaHijau muda

4º – 8º ( 7 – 15 %)4º – 8º ( 7 – 15 %) MiringMiring

Sama dengan di atas tapi ssangat Sama dengan di atas tapi ssangat rawan gerakan tanahrawan gerakan tanah

KuningKuning

8º – 16º ( 15 – 30 %)8º – 16º ( 15 – 30 %) Agak CuramAgak Curam

Banyak terjadi gerakan tanah, erosi Banyak terjadi gerakan tanah, erosi terutama longsoran yang bersifat terutama longsoran yang bersifat nendatannendatan

JinggaJingga

16º – 35º (30 – 70 %)16º – 35º (30 – 70 %) CuramCuram

Erosi dan gerakan tanah sering terjadiErosi dan gerakan tanah sering terjadiMerah MudaMerah Muda

35º – 55º ( 70 – 35º – 55º ( 70 – 140%)140%)

Sangat CuramSangat Curam

Mulai terbentuk endapan hasil Mulai terbentuk endapan hasil rombakan dan erosirombakan dan erosi

MerahMerah

> 55º ( > 140 %)> 55º ( > 140 %) Curam EkstrimCuram Ekstrim

Batuan tersingkap, rawan gerakan Batuan tersingkap, rawan gerakan tanah jenis jatuhantanah jenis jatuhan

UnguUngu

Tabel : Klasifikasi lereng menurut Van Zuidam, 1985

Page 14: Metode Perpetaan

KEC.

KEC.

DARUSSALAM

Ke Langsa

MEDAN

DELI SERDANG

SIMALUNGUN

KABAN JAHE

BINJAI

T. TINGGI

ASAHAN

TAP. SELATAN

PADANG SIDEMPUAN

SAMOSIRTOBA

LABUHAN BATU

RANTAU PRAPAT

PROP. RIAU

T. BALAI

KISARAN

B

U

S

T

SIDIKALANG

PANDAN

TAPANULI SIBOLGA

TENGAH

BARUS

DAIRI

Danau Toba

TAP. UTARA

GUNUNG SITOLI

N I A S

P. Bojo

PROP. SUMATERA BARAT

MANDAILING NATAL

PANYABUNGAN

NANGGROE ACEH

P. SIANTAR

BALIGE

KARO

LANGKAT

PULAU PINI

Orientasi Wilayah

TARUTUNG

KEC.

KEC.

KEC.

PETA MORFOLOGIKECAMATAN NATAL

Ibukota Kecamatan

Desa

Keterangan :

Batas Kecamatan

Batas Desa

Jalan

Sungai

Morfologi Agak Curam

Morfologi Dataran

Morfologi Miring

Morfologi Curam

Morfologi Agak Miring

Page 15: Metode Perpetaan

PEMBUATAN PROFIL/PENAMPANGPEMBUATAN PROFIL/PENAMPANG

Tujuan :Tujuan : untuk mengetahui bentuk profil/topografi suatu daerah untuk mengetahui bentuk profil/topografi suatu daerah

Prosedur Pembuatan :Prosedur Pembuatan : - Buat garis penampang dalam peta- Buat garis penampang dalam peta - Buat penampang dan tandai titik-titik ketinggian yang dilalui- Buat penampang dan tandai titik-titik ketinggian yang dilalui dimulai/dipotong oleh garis penampang (gunakan kertas bantu), dimulai/dipotong oleh garis penampang (gunakan kertas bantu), lalu buat :lalu buat : * base line (panjangnya sama dengan panjang garis penampang* base line (panjangnya sama dengan panjang garis penampang dalam peta)dalam peta) * and line : garis tegak lurus pada sisi-sisi garis penampang* and line : garis tegak lurus pada sisi-sisi garis penampang (buat interval ketinggian sesuai skala peta) dan plotkan (buat interval ketinggian sesuai skala peta) dan plotkan masing-masing ketinggian yang sudah ditandai di penampangmasing-masing ketinggian yang sudah ditandai di penampang * profile line : menghubungkan titik-titik ketinggian * profile line : menghubungkan titik-titik ketinggian

Page 16: Metode Perpetaan
Page 17: Metode Perpetaan

Analisa StrukturAnalisa Struktur

PrinsipPrinsip : : Peta topografi yang Peta topografi yang menggambarkan roman muka bumi dikontrol menggambarkan roman muka bumi dikontrol oleh litologi, struktur geologi dan proses oleh litologi, struktur geologi dan proses eksogen eksogen

Analisa struktur :Analisa struktur : dengan melihat dengan melihat bentuk/pola garis konturbentuk/pola garis kontur

Struktur geologi yang dapat diamati :Struktur geologi yang dapat diamati : Sesar Normal dan Sesar MendatarSesar Normal dan Sesar Mendatar

Page 18: Metode Perpetaan

Analisa SungaiAnalisa Sungai

Daerah Aliran SungaiDaerah Aliran Sungai Pola aliran sungaiPola aliran sungai Stadia SungaiStadia Sungai Genetik SungaiGenetik Sungai

Page 19: Metode Perpetaan

Tahap Kegiatan Survey Tahap Kegiatan Survey LapanganLapangan

SOP pada SINGKAPAN: SOP pada SINGKAPAN: - Orientasi - Orientasi - Ploting singkapan dalam peta- Ploting singkapan dalam peta - Pengamatan (pendiskripsian)- Pengamatan (pendiskripsian) - Pengukuran- Pengukuran - Dokumentasi (sketsa, foto)- Dokumentasi (sketsa, foto) - Sampling- Sampling

CATAT DATA YANG TERLIHAT DI CATAT DATA YANG TERLIHAT DI SINGKAPAN DALAM BUKU SINGKAPAN DALAM BUKU LAPANGANLAPANGAN

Page 20: Metode Perpetaan

OrientasiOrientasi

TujuanTujuan : : mengenali kondisi/objek mengenali kondisi/objek dilapangan di dalam petadilapangan di dalam peta

CaranyaCaranya : Utarakan posisi peta : Utarakan posisi peta terhadap utara bumiterhadap utara bumi

Page 21: Metode Perpetaan

PlotingPloting Tujuan :Tujuan : memplot lokasi singkapan di memplot lokasi singkapan di

lapangan kedalam peta.lapangan kedalam peta.

Caranya :Caranya : - Langsung- Langsung - Dengan GPS- Dengan GPS - Dengan kompas geologi : - Dengan kompas geologi : * Titik terhadap titik* Titik terhadap titik * Titik terhadap garis* Titik terhadap garis

Page 22: Metode Perpetaan

PENGENALAN KOMPAS GEOLOGIPENGENALAN KOMPAS GEOLOGI

Bagian-bagian kompasBagian-bagian kompas

Page 23: Metode Perpetaan

Mengukur Arah

Cara Pengukuran Arah :Cara Pengukuran Arah :- Pegang kompas setinggi pinggang, Pegang kompas setinggi pinggang, buka cermin 135º dan arahkan lengan buka cermin 135º dan arahkan lengan kompas kearah objek yang akan diukurkompas kearah objek yang akan diukur

- Tampakan objek/patok (diujung lintasan) Tampakan objek/patok (diujung lintasan) pada cermin, berimpit dengan ujung pada cermin, berimpit dengan ujung lengan kompas dan garis tengah cerminlengan kompas dan garis tengah cermin

- Horizontalkan kompas (gelembung bull’s Horizontalkan kompas (gelembung bull’s eye ditengah), lalu baca besarnya araheye ditengah), lalu baca besarnya arah lintasan yang tunjuk jarum magnet pada lintasan yang tunjuk jarum magnet pada lingkaran pembagian drajatlingkaran pembagian drajat

Page 24: Metode Perpetaan

Mengukur Slope

Mengukur Slope

Cara Pengukuran Slope :Cara Pengukuran Slope :

- Buka kompas/cermin 45º dan pegang - Buka kompas/cermin 45º dan pegang seperti gambarseperti gambar

- Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di - Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di klinometerklinometer

- Bidik objek dari lubang lengan kompas - Bidik objek dari lubang lengan kompas tembus jendela pandang dan tembus jendela pandang dan horizontalkan nifo tabung (gelembung di horizontalkan nifo tabung (gelembung di tengah) tengah)

- Baca harga slope pada klinometer- Baca harga slope pada klinometer

Page 25: Metode Perpetaan

Mengukur Strike/Dip

Cara Pengukuran Strike/Dip :Cara Pengukuran Strike/Dip :

Pengukuran Strike : (gbr a)Pengukuran Strike : (gbr a) - Buka kompas/cermin 180º dan - Buka kompas/cermin 180º dan tempelkan sisi E kompas searah striketempelkan sisi E kompas searah strike - Horizontalkan nifo bulat dan baca arah - Horizontalkan nifo bulat dan baca arah yang ditunjukan jarum magnetyang ditunjukan jarum magnet Pengukuran Dip : (gbr b)Pengukuran Dip : (gbr b)- Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di - Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di klinometerklinometer- Tempelkan sisi W tegak lurus terhadap Tempelkan sisi W tegak lurus terhadap garis/arah strikegaris/arah strike - Horizontalkan nifo tabung dan baca- Horizontalkan nifo tabung dan baca harga dip pada klinometerharga dip pada klinometer

Pengukuran Dip Direction : (gbr c)Pengukuran Dip Direction : (gbr c)- Tempelkasn sisi S pada bidang miring.Tempelkasn sisi S pada bidang miring.- Horizontalkan nifo bulat dan baca arahHorizontalkan nifo bulat dan baca arah

Page 26: Metode Perpetaan

Lintasan Ajibata - Lintasan Ajibata - SibagandingSibaganding

Pengamatan BatuanPengamatan Batuan Pengamatan StrukturPengamatan Struktur Pengamatan Kestabilan LerengPengamatan Kestabilan Lereng

Page 27: Metode Perpetaan

Formasi BahorokPermo-Karbon

Formasi BKualu, Anggota SibagandingPerm Awal - Trias

Formasi Peutu, Anggota ParapatMiosen Awal – Miosen Ahir

Mikrodiorit ParapatMiosen Tengah

Vulkanik TobaPleistosen

Formasi SamosirPleistosen

Breksi Vulkanik Pleistosen

Edapan Aluvial

STRATIGRAFI DAERAH PARAPAT

Page 28: Metode Perpetaan

PENGAMATAN BATUANPENGAMATAN BATUAN

ALUR BERPIKIR PENGAMATAN BATUAN :ALUR BERPIKIR PENGAMATAN BATUAN :

Jenis Batuan, dari tekstur dan struktur :Beku, Sedimen, Piroklastik, Metamorf)Jenis Batuan, dari tekstur dan struktur :Beku, Sedimen, Piroklastik, Metamorf)

Jenis Masing-Masing BatuanJenis Masing-Masing Batuan

Komposisi MineralKomposisi Mineral

Tekstur & StrukturTekstur & Struktur

Nama BatuanNama Batuan

Page 29: Metode Perpetaan

PENGAMATAN PENGAMATAN STRUKTURSTRUKTUR

Ciri-ciri stuktur : hancuran/breksiasi, Ciri-ciri stuktur : hancuran/breksiasi, pelurusan pelurusan

lembah, bentuk morfologilembah, bentuk morfologi Pengukuran KedudukanPengukuran Kedudukan Jenis struktur : Kekar, Sesar, LipatanJenis struktur : Kekar, Sesar, Lipatan

Page 30: Metode Perpetaan

KESTABILAN LERENGKESTABILAN LERENG

Faktor pengontrolFaktor pengontrol : batuan, : batuan, kemiringan lerengkemiringan lereng

Faktor pemicuFaktor pemicu : vegetasi, aktivitas : vegetasi, aktivitas manusia, curah hujanmanusia, curah hujan