metode pembelajaran pendidikan agama...

174
i METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK INKLUSI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Astri Laelatul Fadhilah NIM : 111-14-091 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: buicong

Post on 02-Jul-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

i

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK INKLUSI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Astri Laelatul Fadhilah

NIM : 111-14-091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

ii

Page 3: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

iii

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK INKLUSI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Astri Laelatul Fadhilah

NIM : 111-14-091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 4: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

iv

Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Lamp : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah

skripsi mahasiswa:

Nama : Astri Laelatul Fadhilah

NIM : 111-14-091

Jurusan : S1-Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak

Inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk

menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Page 5: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]

SKRIPSI

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK INKLUSI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun Oleh:

Astri Laelatul Fadhilah

NIM.111-14-091

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 26 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Page 6: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Astri Laelatul Fadhilah

NIM : 11114091

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

Page 7: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

vii

MOTTO

فىا حس نت قويم)ل االنسا ن ا قنا (4قدخ

“ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya”

(Surah At-Tin : 4)

Page 8: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

viii

PERSEMBAHAN

Atas rasa bersyukurnya kepada Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

Orang tuaku tercinta Bapak Muh Sinin dan Ibu Munasarah yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang,dukungan, dan doa yang tidak pernah putus.

Kakak-kakakku Aris Subkhi, Indri Musafi, Atik Susanti, Rizka Dewi

Rahmawati yang selama ini selalu mendukungku dalam segala hal

Bulikku Suharsini S.Ag dan paklik Maftuhan S.Ag yang tidak pernah lelah

mengingatkanku, memotivasiku, dan menjadi orang tuaku selama tinggal di

Salatiga.

Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd yang telah sabar dalam membimbing,

mengarahkan dan memberi masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini

Sahabat-sahabatku Siti Rizqi Utami, Alfi Likhayati, Elfa Rahma A, Aulina

Salsabila, Nurul Fadillah, Ririn Nur Fardani L dan Tyas Astina Suciyati yang

selalu mendukung aku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dwi Afriyanto yang telah mendoakan dalam menyelesaikan skripsi .

Semua teman-teman organisasi DEMA, SEMA dan PMII yang telah

memberikan pengalaman lebih.

Semua pihak yang selalu memberi semangat dan dukungan bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung

Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “ Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018”. Penulisan skripsi ini dapat selesai

tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun

materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

Page 10: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

x

6. Ibu Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 7

Salatiga yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian dalam rangka

menyusun skripsi.

7. Bapak Dimiyathi, Bapak Muhammad Sintoro, dan Ibu Laily Atiqoh selaku

guru Pendidikan Agama Islam, Bapak Sudiyo selaku guru Pembimbing

Khusus, Ibu Vita selaku karyawan TU dan segenap keluarga besar SMP N 7

Salatiga yang telah memberikan banyak informasi kepada penulis.

8. Ibu dan Bapak penulis, yang telah memberikan dukungan dan doa restu atas

penyusunan skripsi

9. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Page 11: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................... i

LOGO........................................................................................................... ii

JUDUL.......................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... v

DEKLARASI............................................................................................... vi

MOTTO........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

ABSTRAK.................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

E. Penegasan Istilah.................................................................................. 8

F. Metode Penelitian................................................................................. 10

Page 12: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xii

G. Sistematika Penulisan........................................................................... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam.................................................................... 21

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam............................................ 21

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam............................... 23

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam............. 25

4. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI................................. 26

B. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam................................ 27

1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI.......................................... 27

2. Macam-macam Metode Pembelajaran PAI.................................. 29

C. Anak Inklusi (Anak Berkebutuhan Khusus)....................................... 32

1. Pengertian Anak Inklusi (Anak Berkebutuhan Khusus)............... 32

2. Pengertian Pendidikan Inklusi...................................................... 33

3. Jenis-jenis Anak Inklusi (ABK)................................................... 38

4. Karakteristik Anak Inklusi (ABK)............................................... 41

5. Metode Pembelajaran Anak Inklusi (ABK)................................. 44

D. Kajian Penelitian Terdahulu............................................................... 47

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP N 7 Salatiga.................................................. 51

1. Sejarah Berdirinya SMP N 7 Salatiga........................................... 51

Page 13: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xiii

2. Visi dan Misi SMP N 7 Salatiga................................................... 52

3. Profil Sekolah................................................................................ 53

4. Sarana Prasarana........................................................................... 56

B. Temuan Penelitian.............................................................................. 58

1. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Inklusi

di SMP N 7 Salatiga..........................................................

58

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Inklusi di SMP N 7

Salatiga..........................................................................................

67

BAB IV PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Inklusi di

SMP N 7 Salatiga............................................................................

71

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Bagi Anak Inklusi di SMP N 7

Salatiga................................................................................................

89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 92

B. Saran ................................................................................................... 93

C. Penutup ............................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xiv

ABSTRAK

Fadhilah, Astri Laelatul. 2018. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi

Anak Inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Dr.Fatchurrohman,S.Ag.,M.Pd.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Anak Inklusi (Anak

Berkebutuhan Khusus)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui 1) metode pembelajaran pendidikan

agama Islam bagi anak inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga, 2) mengetahui faktor

pendukung dan penghambat dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP

Negeri 7 Salatiga. Oleh karena itu, guru dalam penyampaian materi harus

menggunakan metode yang dapat diketahui langsung oleh siswanya dan yang

menjadi faktor pendukung atau penghambat dalam pembelajaran bagi anak inklusi.

Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

dimulai mulai bulan November 2017 di SMP N 7 Salatiga. Teknik pengumpulan data

dengan wawancara kepada Guru Pendidikan Agama Islam, Guru Pembimbing

Khusus (GPK), dan anak inklusi. Data di kumpulkan dengan observasi,dan

dokumentasi kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: metode pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak inklusi itu sama dalam satu kelas dengan waktu yang sama

yaitu dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, drill, pembiasaan dll.

Perbedaannya terlihat dalam perhatian khusus seorang guru dan memberikan jam

tambahan secara pribadi, akan tetapi tambahan pelajaran ini tidak menjadi program

inklusi melainkan tergantung sama guru mata pelajarannya agar anak inklusi tersebut

tidak tertinggal dengan anak normal lainnya. Dulu program tambahan belajar itu

sudah berjalan akan tetapi untuk tahun ini program tersebut belum berjalan kembali.

Faktor pendukung yaitu secara internal adalah faktor keluarga, siswa sendiri, dan

secara eksternal adalah faktor dari guru dan dinas pendidikan. Faktor penghambat

dalam pembelajaran PAI bagi anak inklusi yaitu secara internal dari guru sendiri dan

secara eksternal adalah dari sarana prasarana, program inklusi, pendanaan. Solusi dari

semua penghambat yaitu agar sekolah dapat menjalankan program inklusi dan guru

pembimbing khusus yang pada ranahnya dan pencairan dana dari pemerintah untuk

anak inklusi.

Page 15: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Data Guru Pengurus Inklusi.............................................................54

2. Tabel 3.2 Jumlah Siswa....................................................................................54

3. Tabel 3.3 Jumlah Siswa Menurut Agama........................................................55

4. Tabel 3.4 Data Siswa Inklusi...........................................................................56

5. Tabel 4.1 Data ruang sarana dan prasarana SMP N 7 Salatiga........................57

Page 16: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 : Lembar Pedoman Wawancara

Lampiran 3 : Lembar Verbatin Wawancara

Lampiran 4 : Dokumentasi

Lampiran 5 : RPP

Lampiran 6 : Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7 : Surat Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 8 : Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 10 : Daftar Nilai SKK

Page 17: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna dan sebaik-

baiknya ciptaan yang mempunyai fitrah sebagai makhluk hidup yang memilliki

kemampuan untuk berfikir, berkreasi, beragama serta kemampuan untuk

berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk itu manusia tidak mungkin hidup

sendiri maka manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain untuk

mengembangkan beberapa potensi yang dimiliki agar berguna bagi Agama,

Bangsa dan Negara. Salah satu bentuk bantuan yang bisa diperoleh adalah melalui

proses pendidikan karena dengan pendidikan kita dapat membuka pintu yang

telah tertutup.

Hakikat pendidikan disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk

memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Menurut Jejen Musfah (2015:9),

menjelaskan bahwa pendidikan mencakup tiga aspek. Pertama, usaha sadar dan

Page 18: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

2

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

Pendidikan harus disiapkan dengan matang mulai dari mutu guru, kelas, media,

metode, evaluasi hingga prasarana pendukung keberhasilan pendidikan. Persiapan

yang matang ini akan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Kedua, potensi peserta didik berupa sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

Pendidikan harus menyentuh aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Ketiga,

ilmu yang bermanfaat bagi individu, masyarakat, dan bangsa. Maksudnya

pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan akhlak, ketrampilan, dan

pengetahuan anak dan pemuda disekolah atau dirumah, agar mereka hidup

bahagia dan bermanfaat.

Dalam pendidikan ada suatu pembelajaran. Menurut Ahmad Izzan dan

Saehudin (2012: 61), pembelajaran ini merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan perilaku yang dilakukan oleh individu secara keseluruhan, sebagai

hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi lingkungannya.

Pembelajaran yang maksimal dapat terwujud dengan beberapa aspek yaitu

dengan cara metode yang tepat bagi peserta didik. Oleh karena itu, metode

harusnya sesuai dengan karakter peserta didik. Dijelaskan dalam firman Allah

SWT dalam Q.S Al- Maidah ayat 67 yang berbunyi:

سول بلغ ما أنزل إليك من ربك وإن لم تفعل فما يا أيها الر

ال يهدي القوم بلغت ر يعصمك من الناس إن للا سالته وللا

(٦٧الكافرين )

Page 19: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

3

Artinya : “Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu tuhanmu.

Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak

menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir” (QS. Al-

Maidah: 67).

Ayat di atas menjelaskan bahwa metode merupakan hal yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Apabila proses

pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat maka akan sulit untuk

mendapatkan tujuan pembelajaran yang di harapkan. Adapun kendala

penggunaan metode yang tepat dalam mengajar banyak dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu ketrampilan guru belum memadai, kurangnya sarana

prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan kebijakan lembaga pendidikan.

Guru dituntut untuk lebih profesional dalam segala hal mengenai

pendidikan, utamanya dalam mendidik siswa sehingga tidak heran baik buruknya

pendidikan tidak hanya terletak pada kurikulum tetapi juga pada profesionalisme

guru. Demiikian pula dengan pendidikan agama juga sangat penting, karena

merupakan kebutuhan setiap individu terutama dalam hal ibadah dalam

kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama merupakan hal paling mendasar yang

harus diberikan kepada semua peserta didik sebagai bekal kehidupan. Metode

pembelajaran pendidikan agama islam yang sering di gunakan oleh guru

biasanya metode ceramah, metode diskusi dan metode praktik.

Perwujudan pendidikan agama pada sekolah terangkum dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan mata pelajaran yang

dijadikan kurikulum wajib untuk dipelajari oleh semua peserta didik yang

Page 20: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

4

beragama islam. Pentingnya mempelajari ilmu agama bermakna sangat luas,

tidak memandang kondisi seseorang itu normal ataupun memiliki keterbatasan

mental, fisik maupun perilaku. Anak yang memiliki keterbatasan tersebut juga

berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak normal pada umumnya.

E. Kosasih (2012: 1), mengemukakan bahwa anak berkebutuhan khusus

(ABK) ini diartikan sebagai anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan

(retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak

pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) juga dapat diartikan sebagai

anak yang mengalami gangguan fisik ,mental, intelegensi dan emosi sehingga

membutuhkan pembelajaran secara khusus. Beberapa yang termasuk dalam ABK

antara lain: autisme, kesulitan belajar, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras,

tunanetra, tunarungu, celebral palsy, down syndrome, indigo, sindrom asperger,

thalassemia.

Penulis, dalam hal ini tertarik melakukan penelitian di SMP Negeri 7

Salatiga tahun 2017. Sekolah ini merupakan sekolah umum yang satu-satunya

mau menerima anak inklusi yang ada di Salatiga. Jumlah anak inklusi terdapat 9

anak yaitu 5 anak berada di kelas VII, 2 anak di kelas VIII dan 2 anak di kelas

IX. Awal mulanya sekolah SMP Negeri 7 Salatiga menerima anak inklusi mulai

dari angkatan kelas IX yaitu pada tahun 2014. Anak inklusi ini memperoleh

kesempatan untuk bersekolah dengan anak normal di sekolah ini. Sekolah

merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang telah menerapkan

pendidikan inklusi yaitu menggabungkan peserta didik anak berkebutuhan

Page 21: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

5

khusus dengan peserta didik normal pada umumnya untuk melakukan proses

pembelajaran bersama dalam satu kelas.

Melalui pendidikan inklusi anak berkebutuhan khusus dididik bersama-sama

anak lainnya (normal untuk mengoptimalkan potensi yang dimilki anak melalui

pendidikan di sekolah) akan tetapi belum ada kelas khusus bagi anak inklusi di

karenakan ada beberapa faktor yaitu belum adanya kelas khusus dan dana yang

belum terpenuhi jadi anak inklusi dalam proses pembelajaran dijadikan satu

dengan anak normal lainnya.

Di sekolah ini mereka memperoleh haknya, sama seperti anak pada normal

lainnya dalam mendapatkan pengajaran dan pendidikan, begitu pula dalam

pembelajaran pendidikan agama islam walaupun anak inklusi tersebut dalam

proses pembelajaran mereka bisa mengikuti akan tetapi dalam penangkapan

penyampaian dari guru mereka sangat tertinggal. Ada beberapa anak inklusi yang

justru menguasai dalam bab keagamaan sedangkan yang lain kurang dan kendala

dalam proses pembelajaran bagi anak inklusi yaitu dari anak inklusi sendiri dan

dari teman. Beberapa anak yang tidak menerima dengan keadaan tersebut

sehingga anak inklusi sering terjadi pembulian .

Latar belakang diatas muncul ketertarikan penulis untuk melakukan

penelitian dengan judul “METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM BAGI ANAK INKLUSI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018”

Page 22: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

6

B. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Apa metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi di

SMP Negeri 7 Salatiga?

2. Apa faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian diatas, maka kita dapat mengetahui tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi

di SMP Negeri 7 Salatiga.

2. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang

pembelajaran PAI pada anak inklusi, sehingga dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

Page 23: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

7

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dalam ilmu

pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

khususnya di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang

mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak inklusi

yang bersekolah di sekolah umum.

2. Secara praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak inklusi di SMP Negeri

7 Salatiga

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengembangkan proses pembelajaran PAI yang tepat

bagi anak inklusi, serta orang tua, guru maupun masyarakat dapat

mengetahui cara mendidik anak yang baik khususnya pada inklusi untuk

mempermudahkan dalam menghadapi dan memahami tingkah laku

mereka.

Page 24: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

8

E. Penegasan Istilah

1. Metode Pembelajaran

Menurut Ardi Setyanto (2017: 159), metode merupakan bagian utuh,

terpadu, dan integral dari proses pembelajaran. Metode pembelajaran ialah

suatu cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan sebagai bagian dari

kurikulum yang mencakup isi atau materi pelajaran dalam upaya mencapai

Sasaran dan tujuan pembelajaran baik tujuan institusional, pembelajaran

secara umum maupun khusus.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yaitu cara yang

dilakukan oleh seorang pendidik untuk membelajarkan atau menyampaikan

ilmu dan pendidikan kepada peserta didik dalam belajar, bagaimana belajar

memperoleh dan memproses pengetahuan dan pendidik menjadi fasilitator,

motivator, inovator terhadap peserta didik.

2. Pendidikan Agama Islam

Menurut Amien Hedari (2014:2), Pendidikan Agama Islam adalah

pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta membentuk

sikap, dan kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran islam.

Pendidikan Agama islam ditujukan untuk dapat menyerasikan,

menyelaraskan, dan mengimbangkan antara iman, islam dan ihsan yang

diwujudkan dalam hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan manusia

dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan

manusia dengan lingkungan alam.

Page 25: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

9

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu

usaha berupa pengajaran atau bimbingan agar mereka dapat memahami,

menghayati, dan dapat mengamalkan ajaran-ajaran islam sesuai dengan al-

quran dan hadits salah satunya yaitu membentuk akhlakul karimah dan bisa

menghormati antar umat.

3. Anak inklusi

Menurut E. Kokasih (2012:2), anak inklusi sering di sebut juga dengan

Anak Berkebutuhan Khusus yang di artikan sebagai anak yang lambat (slow)

atau mengalami gangguan (retarded) fisik, mental, inteligensi, dan emosi

sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus. Anak berkebutuhan

khusus dianggap berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.

Beberapa yang termasuk dalam ABK antara lain: autisme, kesulitan

belajar, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra, tunarungu, celebral palsy,

down syndrome, indigo. SMP Negeri 7 Salatiga, termasuk sekolah yang satu-

satunya menerima anak berkebutuhan khusus dengan kelainan tunagrahita

ringan yaitu kecerdasan dan adaptasi sosial terhambat, tapi mempunyai

kemampuan berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian

sosial dan kemampuan kerja.

Jadi dapat disimpulkan anak inklusi adalah anak yang memiliki

keterbatasan fisik dan mental yang terdapat di suatu sekolah inklusi maupun

umum dan dalam proses pembelajaran dijadikan satu kelas dengan anak

normal lainnya sehingga sangat membutuhkan perhatian dan pendidikan yang

Page 26: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

10

khusus untuk mengoptimalkan potensi secara utuh akibat perbedaan kondisi

dengan anak normal lainnya.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

fenomenologi. Menurut M. Djamal (2015: 107) fenomenologi adalah sebuah

aliran pemikiran yang menganggap fenomena (gejala) adalah sumber

pengetahuan dan kebenaran. Pendekatan fenomenologi berusaha menggali

makna yang ada di balik gejala melalui tiga tahap reduksi atau penyaringan.

Penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang

menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya. Data yang terkumpul

berbentuk kata-kata atau gambar dan bukan dalam bentuk angka. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini mendiskripsikan dan menginterpretasikan metode

pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi di SMP N 7 Salatiga

dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif yang pada umumnya

menggunakan metode yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2002:3), mendefinisikan

penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data diskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang dapat

diamati. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan,

Page 27: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

11

dokumentasi didiskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap

keadaan atau realitas.

Menurut Sugiyono (2014:9), metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

2. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting. Karena

peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus mengikuti secara pasif

kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung di SMP Negeri 7

Salatiga untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang

penelitiannya.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah SMP Negeri 7 Salatiga yang

berada di Jl. Setiaki 15 Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Adapun

alasan pemilihan tempat penelitian di SMP Negeri 7 Salatiga adalah karena di

sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah umum yang menerima anak

inklusi di kota Salatiga.

Page 28: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

12

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Primer

Sumber data primer penelitian ini adalah sumber data yang dapat

memberikan data secara langsung oleh peneliti seperti: (1) peristiwa atau

kegiatan yang diamati langsung oleh peneliti, (2) keterangan informan

tentang dirinya, sikap, dan pandangannya, yang diperoleh melalui

wawancara, (3) budaya kelompok masyarakat tertentu yang diperoleh

melalui wawancara dan pengamatan. Dalam penelitian ini digunakan

untuk mendapatkan data tentang metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga. Adapun untuk memperoleh data dengan

melakukan wawancara yang berkaitan dengan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi an ak inklusi. Adapun yang menjadi sumber data dalam

penelitian ini yaitu: Guru Pendidikan Agama Islam, dan Guru Pendamping

Khusus/ Penanggungjawab Inklusi dan anak inklusi.

b. Sekunder

Menurut M. Djamal (2015: 64), sumber data sekunder merupakan

sumber yang memberikan data secara tidak langsung yaitu melalui orang

atau lewat dokumen seperti: (1) peristiwa atau kegiatan yang diperoleh

melalui media massa, (2) keterangan yang diperoleh dari orang lain

tentang kedisiplinan seorang guru. Data sekunder juga diperoleh dari

sumber-sumber lain selain data data primer.

Page 29: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

13

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan data sekunder adalah

dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan judul penelitian

seperti: Visi dan misi SMP Negeri 7 Salatiga, Sejarah SMP Negeri 7

Salatiga, Daftar nama anak inklusi, keadaan guru di SMP Negeri 7

Salatiga, foto kegiatan belajar mengajar dan hal-hal yang berkaitan dengan

judul penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan teknik-teknik

berikut:

a. Teknik wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik mendapatkan data dengan

mengadakan percakapan secara langsung antara pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan pihak yang

diwawancarai (interviewer) yang menjawab pertanyaan itu.

Sugiyono (2010:72), menjelaskan bahwa wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui teknik

tanya jawab yang menghasilkan kontruksi makna tentang suatu topik

tertentu.

Peneliti dengan metode wawancara ini mendapatkan informasi

ataupun data tentang metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi

anak inklusi, faktor pendorong dan penghambat pembelajaran Pendidikan

Agama Islam bagi anak inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga. Dalam hal ini

Page 30: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

14

peneliti mewawancarai pihak yang terkait yaitu: Guru Pendidikan Agama

Islam, Guru Pendamping Khusus/ Penanggungjawab Inklusi, Anak

Inklusi.

b. Teknik Observasi

Sugiyono (2014: 145), observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Observasi pada dasarnya merupakan kegiatan

untuk mendapatkan informasi melalui indera penglihatan. Karena harus

melihat secara langsung, maka peneliti harus terjun langsung ke lapangan.

Peneliti melakukan observasi di lingkungan SMP Negeri 7 Salatiga.

Hal-hal yang di observasi adalah fasilitas yang ada di sekolah,

pelaksanaan pembelajaran PAI juga untuk mengetahui adanya faktor-

faktor yang berpengaruh, baik faktor pendorong maupun faktor

penghambat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri

7 Salatiga.

c. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data

dengan menggunakan dokumen yang ada. Dengan metode ini dapat

diperoleh catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian

(Rumidi, 2004:131). Dokumen dapat berupa catatan, buku teks, jurnal,

makalah, memo, surat dll. Dokumen pada hakikatnya merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu.

Page 31: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

15

Peneliti dalam metode dokumentasi bertujuan untuk mengumpulkan

data dan dokumen dokumen antara lain seperti: Rencana Pembelajaran

PAI, data anak inklusi, tenaga pendidik dan kependidikan, data guru

pembibing khusus, dan data-data lain.

6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan hasil

temuannya dapat disampaikan kepada orang lain (Sugiyono, 2010: 88).

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan. Analisis data

bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan di interpretasi, dalam memberikan interpretasi data yang diperoleh,

akan digunakan metode diskriptif kualitatif sehingga digunakan untuk

mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga.

Ada tiga kegiatan analisis data yaitu:

a. Reduksi Data

Menurut M. Djamal (2015: 147), dalam pengumpulan data kualitatif,

digunakan berbagai macam teknik dan berlangsung secara berulang-ulang

sehingga diperoleh data sangat banyak dan komplek. Reduksi data

merupakan bentuk analisis untuk mempertajam, memilih, memfokuskan,

Page 32: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

16

membuang dan menyusun data ke arah pengambilan kesimpulan. Melalui

proses reduksi data, maka data yang relevan disusun dan

disistematisasikan kedalam pola dan katagori tertentu, sedangkan data

yang tidak terpakai dibuang.

b. Display Data

Display data merupakan proses menyajikan data setelah dilakukan

reduksi data, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data untuk

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Verifikasi atau menarik kesimpulan

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah

kesimpulan yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan penyajian data

yang diperoleh dari informan yang menjadi objek penelitian dilapangan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam hal pengecekan keabsahan data penelitian terhadap kriteria

keabsahan data yang nantinya akan dirumuskan secara tepat. Setiap data yang

diperoleh peneliti tidak selalu benar sesuai dengan realitas yang ada. Oleh

karena itu, peneliti harus melakukan pemeriksaan apakah data yang akan

diperoleh memiliki keabsahan atau tidak. Teknik pemeriksaannya yaitu dalam

penelitian ini harus terdapat adanya kredibilitas yang dibuktikan dengan

perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, trianggulasi, pengecekan

sejawat kecukupan referensi, adanya kriteria kepastian dengan teknik uraian

rinci.

Page 33: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

17

Untuk menjamin validitas data peneliti menggunakan trianggulasi sebagai

teknik untuk mengecek keabsahan data, dimana pengertian dari trianggulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data tersebut untuk pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Menurut Sugiyono (2014:274), pada trianggulasi

terdapat tiga strategi yaitu:

a) Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber.

b) Trianggulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. misalnya data

diperoleh dengan wawancara, kemudian dicek dengan observasi,

dokumentasi dan kuesioner.

c) Trianggulasi waktu yaitu data yang dikumpulkan dengan teknik

wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum

punya masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga

lebih kridebel

Untuk mendapatkan data yang absah dengan trianggulasi , peneliti akan

menggunakan strategi yang pertama dan kedua. Pertama trianggulasi sumber

yaitu dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

Dalam hal ini peneliti menguji keabsahan data tentang metode

pembalajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 7 Salatiga, maka

Page 34: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

18

pengumpulan data data diperoleh dari Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,

Guru PAI, dan guru pendamping anak inklusi. Kedua, trianggulasi teknik

yaitu dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan wawancara yaitu dengan

mewawancarai Guru PAI, guru pendamping anak inklusi. Kemudian dicek

dengan observasi yaitu peneliti melakukan penelitian pada saat proses belajar

mengajar didalam kelas. Sedangkan dokumentasi yaitu peneliti

mengumpulkan dokumen seperti Rencana pembelajaran PAI, data anak

inklusi dan data-data lainnya.

8. Tahap-tahap penelitian

a. Tahap pra lapangan (mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan metode

pembelajaran PAI bagi anak inklusi, menyusun rencana

penelitian,memilih lapangan penelitian, mengurus perijinan, melakukan

survey keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi,

menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian)

b. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian, memasuki

lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data)

c. Tahap Analisis Data (meyusun data yang masih tercampur seperti hasil

pengamatan, wawancara, dokumen, gambar, foto, dll). Menemukan tema

dan merumuskan hipotesis, ketika analisis data dilakukan secara intensif

peneliti perlu mendalam dan memperkaya tema dan hipotesis dengan

berbagai data yang terkumpul. Menganalisis berdasarkan hipotesis,

Page 35: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

19

peneliti melakukan analisis dengan mencari dan menemukan apakah

hipotesis itu didukung oleh data. Dari analisis ini bisa terjadi peniliti akan

mengubah atau menggabungkan beberapa hipotesis sesuai data yang

diperoleh.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami pokok bahasan skripsi maka penulis

membagi menjadi lima bab. Sistematika penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagian awal yang meliputi: sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan

pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto,

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar lampiran.

2. Bagian inti yang memuat:

Bab 1 : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis mengemukakan: latar belakang masalah, fokus

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode

penelitian, sistematika penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini dikemukakan kajian pustaka yang meliputi:

a. Pendidikan Agama Islam terdiri dari pengertian pendidikan agama Islam,

tujuan dan fungsi PAI, ruang lingkup pendidikan agama islam, komponen

pelaksanaan pembelajaran PAI

b. Berisi tentang metode-metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Page 36: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

20

c. Anak Berkebutuhan Khusus (anak inklusi) terdiri dari pengertian ABK,

dan pengelompokan/jenis-jenis ABK, pendidikan inklusi, karakteristik

ABK

d. Kajian penelian terdahulu

Bab III : Paparan Data Penelitian

Dalam bab ini akan mengurai tentang gambaran umum SMP Negeri 7

Salatiga:

a. Gambaran umum SMP Negeri 7 Salatiga

Sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Salatiga, Visi dan misi dan tujuan

SMP Negeri 7 Salatiga.

b. Paparan Data Penelitian

Metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi di

SMP Negeri 7 Salatiga yang terdiri dari: metode pembelajaran PAI bagi

anak inklusi, penyusunan rencana pembelajaran PAI bagi anak inklusi,

pelaksanaan pembelajaran PAI bagi anak inklusi.

Bab IV: Analisis Data Penelitian

Meliputi metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi

di SMP Negeri 7 Salatiga, faktor pendorong dan penghambat pembelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga.

Bab V: Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari: kesimpulan, saran, dan

kata penutup.

Page 37: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Amien Hedari (2014:2), Pendidikan Agama Islam adalah

pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta membentuk

sikap, dan kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran Islam.

Pendidikan Agama islam ditujukan untuk dapat menyerasikan,

menyelaraskan, dan mengimbangkan antara Iman, Islam dan Ihsan yang

diwujudkan dalam hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan manusia

dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan

manusia dengan lingkungan alam.

Menurut Muhaimin (2002:75), Pendidikan Agama Islam adalah usaha

sadar untuk menyiapkan siswa, dalam menyakini, memahami, menghayati

dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan

latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain

dalam hubungan kerukunan agar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.

Pendidikan sangatlah erat hubungannya dengan segala aspek kehidupan

jasmani maupun rohani baik didunia maupun diakhirat yang berlandaskan

pada al-qur’an dan hadits. Adapun dalam al qura’an Allah berfirman yang

Page 38: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

22

menjelaskan tentang landasan pendidikan agama adalah Q.S an-nahl ayat 125

yaitu:

ة ا ن حس ة ال عظ و م ال ة و م ك ح ال ك ب ب يل ر ب لى س ع إ د

ن م م ب ل ع و أ بك ه ن إن ر حس ي أ التي ه م ب ه ل اد ج و

ه يل ب ن س ين ضل ع د ت ه م ال م ب ل ع و أ وه

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk. (Depag RI, 1898:42)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa syariat islam dianjurkan untuk

menuntut ilmu dijalan Allah dengan cara yang baik guna memperoleh

landasan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat. Bentuk menuntut

ilmu yang dianjurkan dalam syariat tersebut diantaranya mempelajari

Pendidikan Agama Islam.

Sedangkan menurut Yusuf (1986:35), mengartikan Pendidikan Agama

Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,

pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan kepada generasi muda agar

kelak menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha

sadar yang dilakukan oleh pedidik untuk merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pembelajaran agama islam melalui kegiatan bimbingan,

Page 39: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

23

pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

Suatu tujuan ialah suatu yang diharapkan agar tercapainya usaha atau

kegiatan. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang

berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya yaitu

bertahap dan bertingkat.

Secara umum, tujuan pendidikan Islam menurut Daradjat (1996: 30),

terbagi menjadi:

a. Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau cara lain. Tujuan ini meliputi

seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, kebiasaan,

dan pandangan. Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat

tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik, walaupun dalam

ukuran kecil dan mutu yang rendah sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.

b. Tujuan akhir adalah berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya

terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Pendidikan

islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk,

mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan

yang telah dicapai. Tujuan akhir pendidikan dipahami dalam firman Allah

surat al-imron ayat 102 yang berbunyi:

Page 40: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

24

ن إال موت ال ت ه و ات ق حق ت قوا للا نوا ات ين آم ذ ا ال يه ا أ ي

مون ل س م م ت ن أ و

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati

melainkan dalam keadaan beragama Islam.

c. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal.

d. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengaan

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Suatu unit kegiatan

pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan

diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu.

Pendidikan agama Islam mempunyai fungsi berbeda dengan subyek

pelajaran yang lain. Secara umum menurut Abdul Majid (2004:136),

mengemukakan bahwa kurikulum pendidikan agama Islam untuk

sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

Page 41: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

25

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-

nya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi

orang lain

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara lain: hubungan manusia dengan

Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan

manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan makhluk lain

dan lingkungannya (Ramayulis, 2008:22-23).

Page 42: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

26

Menurut Chabib Toha dan Abdul Mu’thi (1998:60), Pembahasan yang

diberikan dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang dimaksud ialah

bahan pelajaran atau bahan ajar pendidikan agama Islam, yang berisikan

unsur-unsur pokok yang essensial dalam agama Islam sebagai acuan terhadap

tujuan pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur pokok ini merupakan kajian

yang harus ditempuh oleh setiap muslim dalam kehidupannya guna

pencapaian kedekatan kepada Allah SWT.

Kedekatan tersebut memiliki kondisi yang lebih baik dari sebelumnya,

yang terdiri dari hal ihwal yang berkaitan langsung dengan ajaran agama

Islam. Bahan disebut juga dengan materi, yaitu sesuatu yang diberikan kepada

siswa saat berlangsungnya kegitan belajar mengajar guna pencapaian tujuan

pembelajaran. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama

Islam meliputi tujuh unsur pokok yaitu : Al-Qur'an- Hadis, keimanan, syariat,

ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh.

4. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan

rencana, model, pola, bentuk, konstruksi, yang melibatkan guru,

peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan, yang tersusun

secara sistematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan

(Chamsijiatin dkk, 2008:4)

Page 43: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

27

b. Pelaksanaan pembelajaran

Menurut Hamdani (2011: 203), rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau

memproyeksikan hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Oleh

karena itu rencana pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkan untuk

mengordinasikan komponen-komponen pembelajaran.

c. Evaluasi pembelajaran

Menurut Nizar (2002: 78), evaluasi diterapkan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi

pelajaran menemukan kelemahan-kelemahan baik yang berkaitan dengan

materi, media, ataupun sarana.

B. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengerian Metode Pembelajaran PAI

Metode secara sederhana sering diartikan cara yang cepat dan tepat dalam

bahasa Arab istilah metode dikenal dengan istilah thoriqoh yang berarti

langkah-langkah strategis untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis,2002:

155). Jadi metode adalah suatu cara untuk menyampaikan sesuatu secara

efektif dan efesien. Seperti cara seoraang pendidik menyampaikan materi

pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditentukan dan peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh

pendidik.

Page 44: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

28

Menurut Zainal Aqib (2013:66), pembelajaran adalah upaya secara

sistematis yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk mewujudkan proses

pembelajaran secara efektif dan efesien yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Kemampuan mengelola pembelajaran merupaka

syarat mutlak bagi seorang pendidik agar terwujud kompetensi

profesionalnya. Konsekuensinya seorang pendidik harus memiliki

pemahaman yang utuh dan tepat terhadap konsepsi belajar dan mengajar.

Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan

tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara

stimulus dan respon. Jadi intinya adalah kemampuan seseorang melakukan

respon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.Belajar menurut teori

kognitif artinya proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah

obyek yang dilihat. Jadi, teori ini lebih mementingkan proses pada dirinya.

Adapun menurut pandangan teori kontruktivisme belajar adalah upaya

untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang

dialami siswa, oleh sebab itu belajar menurut teori ini merupakan proses

untuk memberikan pengalaman nyata bagi siswa.

Sedangkan mengajar menurut Zainal Aqib (2014:67), adalah kemampuan

untuk mengondisikan situasi yang dapat dijadikan proses belajar bagi siswa.

Oleh sebab itu mengajar tidak harus terikat ruang/tempat atau waktu. Berikut

ini pengertian mengajar dari beberapa ahli pendidikan:

Page 45: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

29

a. Gagne & Brig: mengemukakan bahwa pengajaran bukanlah sesuatu yang

terjadi secara kebetulan melainkan adanya kemampuan guru yang dimiliki

tentang dasar-dasar mengajar yang baik. Instruction is the means

employed by teacher, designer of materials, curriculum specialist, and

promote whose purpose is to develop and organized plan top promote

learning (1979:19).

b. Moh. Uzer Usman: mengajar adalah suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Kata belajar memiliki beberapa pengertian sebagaimana yang telah

diungkapkan oleh Nasution yang dikutip oleh Usman (2002:19), yaitu sebagai

berikut:

a. Mengajar ialah menanamkan pengetahuan kepada murid

b. Mengajar ialah kebudayaan kepada anak

c. Mengajar ialah aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan

dengan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi

proses belajar mengajar.

2. Macam-Macam Metode Pembelajaran PAI

Dalam menentukan metode pembalajaran seorang pendidik tidak hanya

menerapkan satu metode. Kualitas pembelajaran dapat meningkat apabila

seorang pendidik mampu mengkombinasi beberapa metode sekaligus

menerapkan sistem terpadu dengan dilengkapi media tertentu.

Page 46: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

30

Menurut Ardi Setyanto (2017: 161), terdapat banyak metode

pembelajaran antara lain:

a. Metode ceramah yaitu salah satu penyajian atau penyampaian bahan ajar

dengan cara lisan dari seorang pendidik ke peserta didik. Menurut

Hamdani (2011: 156) metode ceramah berbentuk penjelasan konsep,

prinsip, dan fakta yang ditutup dengan tanya jawab antara guru dan siswa.

Metode ceramah dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan

pengarahan, petunjuk diawal pembelajaran.

b. Metode diskusi yaitu suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang

bergabung dalam satu kelompok untuk berpendapat tentang suatu masalah

dan memecahkan masalah untuk mendapatkan kebenaran atas persoalan

tertentu. Menurut Hamdani (2011: 159) metode diskusi merupakan

interaksi antar siswa atau interaksi siswa dengan guru, untuk

menganalisis, memecahkan masalah, menggali, atau memperdebatkan

topik atau masalah.Metode diskusi menurut Ardi Setyanto (2017:164)

yaitu cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi

kesempatan kepada murid untuk mengumpulkan pendapat, kesimpulan,

atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

c. Metode demonstrasi yaitu pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkakan kinerja peserta didik. Menurut buku Ardi Setyanto metode

demonstrasi yaitu metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian, atau aturan serta melakukan suatu kegiatan baik secara langsung

Page 47: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

31

maupun melalui media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan

atau materi.

d. Metode resitasi yaitu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru

memberikan sejumlah tugas kepada peserta didik untuk mempelajari

sesuatu.

e. Metode inkuiri yaitu dilakukan secara perorangan, kelompok, mencakup

seluruh peserta didik baik dilakukan didalam kelas maupun luar. Metode

ini digunakan untuk mancari jawaban pasti atau menentukan penyelesaian

terhadap masalah tertentu.

f. Metode pembiasaan menurut Heri Gunawan (2014:93), adalah sesuatu

yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat

menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan berintikan pengalaman.

Pendidikan dengan pembiasaan menurut Mulyasa (2011:167-168) dapat

dilaksakan secara terprogram dalam pembelajaran

g. Metode drill (latihan) menurut Hamdani (2011: 161) yaitu metode yang

memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil. Seorang siswa

memerhatikan siswa yang telah mencapai tingkat lanjut dalam

melaksanakan semua tugas dibawah bimbingan pelatih.

Page 48: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

32

C. Anak Inklusi

1. Pengertian Anak Inklusi (ABK)

Menurut E. Kokasih (2012:2), anak inklusi sering di sebut juga dengan

Anak Berkebutuhan Khusus yang di artikan sebagai anak yang lambat (slow)

atau mengalami gangguan (retarded) fisik, mental, inteligensi, dan emosi

sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus. Anak berkebutuhan

khusus dianggap berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.

Hubungan antara perkembangan dengan belajar juga berbeda pada anak

umumnya. Menurut Muhibbin Syah (2015: 11), sebagian ahli menganggap

perkembangan sebagai proses yang berbeda dengan pertumbuhan. Menurut

mereka, perkembangan ialah proses kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi

organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya sendiri. Artinya

perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang

disandang oleh organ-organ fisik. Anak inklusi ini mengalami masalah

perkembangan atau pertumbuhan. Ada beberapa faktor yang timbul mengapa

anak menjadi seperti ini yaitu :

a. Faktor Internal

Kondisi yang dimiliki anak yang bersangkutan, misalkan buta, tuli,bisu,

lumpuh sejak lahir.

Page 49: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

33

b. Faktor Eksternal

Adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mengakibatkan anak

memiliki hambatan belajar. Misalkan traumatis disebabkan kekerasan,

depresi, stres.

c. Kombinasi keduanya

Misalkan kondisi anak yang cacat sejak lahir tatapi kurang mendapatkan

penerimaan dari keluarga dan lingkungan sosial.

Beberapa yang termasuk dalam ABK antara lain: autisme, kesulitan

belajar, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra, tunarungu, celebral palsy,

down syndrome, indigo, sindrom asperger, thalassemia. Jadi dapat

disimpulkan anak inklusi adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik dan

mental yang terdapat di sekolah umum sehingga sangat membutuhkan

perhatian dan pendidikan yang khusus untuk mengoptimalkan potensi secara

utuh akibat perbedaan kondisi dengan anak normal lainnya.

2. Pengertian Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan bagi

anak-anak yang memiliki keterbatasan tertentu dan anak-anak lainnya yang

disatukan dengan tanpa mempertimbangkan keterbatasan masing-masing.

Menurut Direktorat Pembinaan SLB (2017), pendidikan inklusi adalah sistem

layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua anak belajar

bersama-sama disekolah umum dengan memperhatikan keagamaan dan

Page 50: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

34

kebutuhan individual, sehingga potensi anak /dapat berkembang secara

optimal. ( Dadang Garnida 2015:48).

Keberadaan anak inklusi yang berada dikelas reguler akan berpandangan

bahwa anak tersebut tidak dibedakan dengan anak lainnya, khususnya dalam

pengembangan kompetensi sosial dan peningkatan kecakapan hidup. Hal

tersebut bisa terlihat saat proses belajar mengajar didalam kelas yaitu saat

anak inklusi mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan anak-

anak lainnya.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 45 ayat 1 tentang

sistem pendidikan nasional yaitu setiap satuan pendidikan formal dan non

formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan

pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,

kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Inklusi (dari kata bahasa Inggris: inclusion-peny) merupakan istilah baru

yang digunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-anak

berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program-program sekolah

adalah inklusi. Bagi sebagian besar pendidik, istilah ini dilihat sebagai

deskripsi yang lebih positif dalam usaha-usaha menyatukan anak-anak yang

memiliki hambatan dengan cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam

kehidupan pendidikan yang menyeluruh (Smith, 2006:45).

Dadang Garnida (2015:49), CSIE mengatakan bahwa, “ inclusion means

enabling all students to participate fully in the life and work of mainstream

Page 51: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

35

settings, whatever their needs. Dengan kata lain, semua siswa tanpa

memandang jenis kebutuhannya diperbolehkan untuk bersama-sama hidup

dan bekerja dalam lingkungan umum (lumrah). Pendidikan inklusi ini

merupakan sistem pendidikan yang menghargai bahwa manusia:(1) diciptakan

sebagai makhluk yang berbeda-beda (unik); (2) menghargai dan menghormati

bahwa semua orang merupakan bagian dari masyarakat; (3) diciptakan untuk

membangun sebuah masyarakat, sehingga sebagai masyarakat normal ditandai

dengan adanya keberagaman dari setiap anggota masyarakatnya.

Menurut Marilyn Friend dan William D. Bursuck (2015: 5) pendidikan

inklusi (khusus) bertujuan memungkinkan para siswa untuk meraih potensi

yang mereka miliki. Ada tiga macam pelayanan antara lain yaitu:

a. Pengajaran yang dirancang khusus yaitu seluruh siswa yang layak atas

layanan pendidikan khusus harus memperoleh pengajaran yang dirancang

khusus.

b. Layanan terkait yaitu bagi siswa penyandang disabilitas bantuan di luar

pengajaran akademis yang memungkinkan siswa untuk memperoleh

manfaat dari pendidikan khusus.

c. Bantuan dan jasa pelengkap yaitu susunan luas atas berbagai bantuan yang

memungkinkan siswa penyandang disabilitas untuk dapat berpartisipasi

dalam pendidikan umum, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan sekolah

lainnya supaya mereka dapat dididik bersama dengan teman sebaya yang

bukan penyandang disabilitas.

Page 52: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

36

Adapun model pembelajaran yang dilakukan guru terhadap anak

berkebutuhan khusus yaitu model in-and out adalah model pembelajaran

bagi anak-anak berkebutuhan khusus dimana anak-anak tersebut keluar

masuk kelas reguler pada pembelajaran tertentu. Model two-teacher

adalah model dengan menggunakan dua orang guru yaitu guru reguler dan

guru pembimbing khusus (GPK). Model full inclusion adalah model

pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus dimana siswa siswa

berkebutuhan khusus secara penuh mengikuti proses pembelajaran

bersama-sama dengan siswa-siswa reguler lainnya di kelas yang sama.

Model rejection of inclution adalah model pembelajaran dimana siswa-

siswa berkebutuhan khusus belajar terpisah dengan siswa reguler lainnya.

Anak berkebutuhan khusus secara fleksibel pindah dari satu bentuk

layanan ke bentuk layanan lain, seperti:

a) Kelas reguler (inklusi penuh)

Anak berkelainan belajar bersama anak lain(normal) sepanjang

hari dikelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama.

b) Kelas reguler dengan cluster

Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas

reguler dalam kelompok khusus.

c) Kelas reguler dengan pull out

Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas

reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas

Page 53: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

37

reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing

khusus.

d) Kelas reguler dengan cluster dan pull out

Anak berkelainan belajar bersama dengan anak lain (normal)

dikelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu

tertentu di tarik dari kelas reguler ke ruang sumber belajar dengan

guru pembimbing khusus.

e) Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian

Anak berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah

reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar

bersama anak lain (normal) di kelas reguler.

f) Kelas khusus penuh

Anak berkelainan belajar didalam kelas khusus pada sekolah

reguler.

Jadi, pendidikan inklusif tidak mengharuskan semua anak

berkelainan berada di kelas reguler setiap saat dengan semua mata

pelajarannya (inklusi penuh), karena sebagian anak berkelainan dapat

berada dikelas khusus atau ruang terapi berhubung gradasi

kelainannya berat, mungkin akan lebih banyak waktunya berada di

kelas khusus pada sekolah reguler ( inklusi lokasi). Kemudian bagi

yang gradasi kelainannya sangat berat, dan tidak memungkinkan

Page 54: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

38

disekolah reguler (sekolah biasa), dapat disalurkan ke sekolah khusus(

SLB) atau tempat khusus (rumah sakit).

3. Jenis-Jenis Anak Inklusi (ABK)

Anak inklusi adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda pada

anak pada umumnya Anak inklusi atau anak berkebutuhan khusus di

kelompokkan sebagai berikut:

a. Tunarungu

Menurut Sutjihati Sumantri (2006:93), suatu keadaan kehilangan

pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap

berbagai rangsangan, terutama melalui indera pendengaran. Sedangkan

menurut Bandi Delphie (2006:102), anak tunarungu anak yang mengalami

kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan

tidak berfungsinya sebagian atau seluruh indera pendengaran.

b. Tunagrahita

Anak yang memilki kemampuan intelektual dibawah rata-rata atau

bisa disebut dengan retardasi mental. Tunagrahita ditandai dengan

keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.

Menurut Aqila Smart (2010: 49), ada beberapa karakteristik tunagrahita

antara lain: keterbatasan intelegensi, keterbatasan sosial, dan keterbatasan

fungsi mental lainnya. Menurut jurnal Siti Fatimah Mutia Sari, Binahayati

dkk, (S1 Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran) yaitu anak dengan tunagrahita memiliki

Page 55: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

39

kecenderungan kurang peduli terhadap lingkungannya baik dalam

keluarga atau lingkungan sekitarnya. Masyarakat umumnya mengenal

tunagrahita sebagai retardasi mental atau keterbelakangan mental atau

idiot.

Menurut Dadang Garnida (2015:9) terdapat tiga indikator dalam

tunagrahita yaitu; (1) keterhambatan fungsi secara umum atau dibawah

rata-rata, (2) ketidakmampuan dalam perilaku sosial/adaptif, (3) hambatan

perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitu sampai

dengan usia 18 tahun. Adapun kebutuhan pembelajaran bagi anak

tunagrahita antara lain:

1) Perbedaan anak tunagrahita dengan anak normal dalam proses belajar

adalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristik

belajarnya.

2) Perbedaan karakteristik belajar anak tunagrahita dengan anak

sebayanya adalah anak tunagrahita mengalami masalah dalam hal,

hal,; (1) tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah;(2)

melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru dan; (3)

minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.

c. Tunalaras

Menurut Santoso (2010:131), yaitu individu yang mengalami

hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu

Page 56: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

40

tunalaras biasanya menunjukkan perilaku menyimpang yang tidak sesuai

dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya.

d. Tunanetra

Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada

indra penglihatan. Pada dasarnya, tunanetra dibagi menjadi dua kelompok

yaitu buta total dan kurang penglihatan.

e. Kesulitan belajar

Suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar

yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.

Menurut Mulyono Abdurrahman (1999: 6), gangguan tersebut

menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengar, berpikir, berbicara,

membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup

kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan

afasia perkembangan.

f. Lamban belajar

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Republik Indonesia, 2013 anak yang memiliki potensi intelektual

sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka

butuh waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-

tugas akademik maupun non akademik. Menurut Bandi, (2006:24) anak

lamban belajar adalah anak yang berprestasi rendah karena mereka

memiliki IQ sedikit rendah dibanding dengan anak pada umumnya

Page 57: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

41

sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus. Mereka

membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan teman lainnya

sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus.

4. Karakteristik Anak Inklusi (ABK)

Menurut Johana E. Prawitasari, (2011:154) membuat karakteristik atau

kategori anak berkelainan sebagai berikut:

a. Cacat pengindraan, misalnya kerusakan pendengaran dan penglihatan.

b. Penyimpangan mental, termasuk didalamnya yang sangat berbakat

ataupun yang terbelakang mental.

c. Gangguan komunikasi, misalnya masalah bicara dan bahasa.

d. Ketidakmampuan belajar, misalnya masalah-masalah belajar yang

serius akan tetapi tanpa ada cacat fisik.

e. Gangguan perilaku, termasuk didalamnya masalah emosi.

f. Cacat fisik dan kesulitan dalam kesehatan, seperti kerusakan

neurologis, kondisi-kondisi ortopedik, penyakit seperti leukimia dan

anemia karena sel-sel yang sakit, cacat bawaan dan ketidakmampuan

dalam perkembangan.

Adapun karakteristik anak sesuai dengan jenis-jenis berkebutuhan khusus

antara lain:

a. Tunagrahita

Menurut (Somantri, 2006:106) ada beberapa karakteristik tunagrahita,

yaitu:

Page 58: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

42

1) Memiliki keterbatasan intelegensi

2) Memiliki keterbatasan sosial

3) Keterbatasan fungsi-fungsi mental lainnya, misalnya anak tunagrahita

memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan reaksi pada situasi

yang baru kenal.

b. Tunarungu

1) Rendahnya prestasi anak tunarungu bukan karena intelektualnya yang

rendah tetapi karena inteligensinya tidak mendapat kesempatan

berkembang secara maksimal.

2) Kemampuan berbahasa anak tunarungu tidak dapat berkembang bila

tidak dilatih dan dididik secara khusus anak tunarungu tidak dapat

berbicara seperti orang mendengar, baik suara, irama, dan tekanan

suara terdengar monoton

3) Perhatian lebih sukar dialihkan, kesempitan berbahasa menyebabkan

kesempitan berfikir, alam pikiran anak tunarungu terpaku pada hal-hal

yang konkrit. Jika perhatiannya tertuju pada sesuatu sukar

melepaskannya.

4) Bersifat polos dan sederhana

5) Lebih mudah marah dan cepat tersinggung, karena ATR sukar

mengekpresikan maksudnya kepada orang lain

6) Sukar menangkap ungkapan orang lain menyebabkan mereka mudah

curiga dan cepat tersinggung.

Page 59: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

43

7) Jalannya kaku dan agak membungkuk

8) Gerak mata dan tangannya lebih cepat

c. Tunanetra

1) Kurang mampu melakukan penyesuaian lingkungan

2) Menunjukkan perilaku stereotip, atau perilaku yang tidak semestinya,

contohnya sering menekan matanya, membuat suara dengan jarinya,

menggoyang-goyangkan kepala dan badan, atau berputar-putar

3) Mempunyai keterbatasan dalam belajar melalui pengamatan dan

menirukan, maka anak tunananetra sering mempunyai kesulitan dalam

melakukan perilaku sosial yang benar.

4) Curiga yang berlebihan pada orang lain, ini disebabkan oleh kurang

mampuannya dalam berorientasi terhadap lingkungannya

5) Mudah tersinggung. Akibat pengalaman-pengalaman yang kurang

menyenangkan atau mengecewakan yang sering dialami, menjadikan

anak-anak tunanetra mudah tersinggung.

6) Ketergantungan pada orang lain.

d. Kesulitan belajar

Menurut Clements, dalam (Sunardi, 2000:26) ada 10 karakteristik

yang dianggap paling sering ditemukan, yaitu:

1) Hiperaktif

2) Gangguan persepsi motorik

Page 60: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

44

3) Emosi labil

4) Lemah dalam mengoordinasi secara umum

5) Gangguan pemusatan perhatian

6) Impulsif

7) Gangguan berfikir dan mengingat

8) Kesulitan belajar spesifik

9) Gangguan wicara dan pendengaran

10) Tanda neorologi tampak samar

e. Lamban belajar

Menurut Bandi, (2006:24) karakteristik yang dapat diamati dari anak

lamban belajar yaitu:

1) Rata-rata prestasi belajarnya rendah

2) Menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibanding dengan

teman-teman sebayanya

3) Daya tangkap terhadap pembelajaran lambat

4) Pernah tidak naik kelas

Anak lamban belajar membutuhkan pembelajaran khusus seperti:

waktu yang lebih lama, ketelatenan dan kesabaran guru, memperbanyak

latihan daripada hafalan, menuntut penggunaan media pembelajaran yang

variatif , diperlukan adanya pengajaran remidial.

Page 61: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

45

5. Metode Pembelajaran Anak Inklusi (ABK)

Anak inklusi memang berbeda dengan anak pada normal lainnya baik dari

segi mental maupun secara pemikiran. Meskipun demikian anak inklusi juga

harus memiliki hak dalam masalah pendidikan. Ada beberapa metode

pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus menurut Aqila Smart, (2010:

74) yaitu:

a. Anak tunanetra

Dalam proses pembelajaran anak tunanetra menggunakan suatu

metode pembelajaran yang dibedakan menjadi beberapa media yaitu

media untuk menjelaskan konsep yang berupa alat peraga yang membantu

proses pembelajaran anak tunanetra meliputi objek atau situasi yang

sebenarnya dengan cara prinsip totalitas atau situasi yang sebenarnya,

benda asli yang telah diawetkan, tiruan /model (tiga dan dua dimensi).

Media untuk membantu kelancaran proses pembelajaran yang berupa alat

bantu seperti menulis huruf braille , alat bantu untuk membantu membaca

huruf braille (papan huruf dan optacon), alat bantu untuk berhitung

(cubaritma, abacus,speech calculator), dll

b. Tunagrahita

Metode pembelajaran untuk anak tunagrahita dengan menggunakan

sistem lesson study. Perencanaan dilakukan dengan menentukan topik

pembelajaran dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi persoalan-

persoalan yang ada. Langkah selanjutnya adalah menyusun dan

Page 62: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

46

mengembangkan model yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan

khusus. Tahap pembelajaran dilakukan oleh seorang guru dalam

kelompok, sementara anggota yang lain mengamati dan memberi

masukan. Setelah itu dilakukan diskusi dan pembahasan mengenai

beberapa hal yang dipelajari.

c. Tunarungu

Menurut Aqila Smart, (2010) metode pembelajaran yang digunakan

bagi anak tunarungu yaitu MMR (Metode Material Reflektif) anak

tersebut dapat diajarkan mengolah bahasa mulai dari belajar bagaimana

cara untuk mengeluarkan suara, mengucapkan kata-kata hingga mampu

berkomunikasi dengan menggunakan kalimat yang baik dan benar.

d. Kesulitan belajar

Umumnya ada dua penyebab utama seorang anak mengalami

kesulitan belajar, jika tidak kognisinya yang terganggu maka biasanya

sosial dan emosionalnya yang terganggu. Beberapa pembelajaran yang

bisa anda lakukan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.

Metode yang digunakan seringkali dengan metode ceramah, tanya jawab

dan diberikan metode yang berbeda dengan sebelumnya contohnya

dengan metode belajar sambil bermain, demonstrasi dll.

e. Tunalaras

Seperti yang kita ketahui, anak tunalaras memiliki hambatan emosi

dan tingkah laku sehingga kurang atau memahami kesulitan dalam

Page 63: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

47

menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Maka, situasi monoton yang

mereka hadapi akan memperparah gangguan perilaku pada mereka. Untuk

itu, metode pembelajaran bagi tunalaras harus bervariasi. Ekasetiazh:

(2015) Metode yang digunakan untuk anak tunalaras adalah metode yang

dapat memotivasi belajar, menarik dan tidak membosankan. Metode yang

sesuai dalam proses terapi permainan antara lain, metode brain stroming

(curah gagasan), metode diskusi, metoda problem solving, metode inquiry,

metode kerja kelompok, metode karya wisata, metode eksprimen, metode

latihan, metode penugasan dan lain sebagainya.

D. Kajian Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang disusun oleh Dwi Isnaini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga tahun 2015 dengan judul: Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Pada Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

tingkat keberhasilan mengenai Pendidikan Agama Islam pada anak

tunagrahita mengalami perkembangan yang baik artinya ada perbedaan

perilaku yang awalnya masih perlu arahan dalam melakukan shalat, wudhu

sekarang mampu melakukan sendiri, dan perilaku anak tidak

mengganggu orang lain lagi.

2. Skripsi yang disusun oleh Tuti Rochanah Fakultas Tarbiyah Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009 dengan judul: Problematika

Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Tunarungu di

Page 64: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

48

SDLB-B di SLB Marsudi Putra 1 Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa pembelajaran pada anak tunarungu SDLB-B lebih

ditekankan pada aspek pembinaan ketrampilan dan sikap, dalam kaitannya

pada mata pelajaran PAI yang lebih ditekankan adalah kemampuan siswa

dalam beribadah seperti solat, wudhu, puasa, doa dan bersikap atau

berperilaku yang baik. Problematika yang dihadapi dalam pembelajaran PAI

antara lain kurangnya kompetensi guru dimana guru mengampu mata

pelajaran PAI merupakan lulusan SGPLB-C, ketunagandaan siswa, kurangnya

perencanaan dalam pembelajaran, penggunakan alokasi waktu belajar kurang

efektif dan pemanfaatan media kurang maksimal. Upaya yang dilakukan

dalam problematika ini adalah belajar dan memahami siswa tunarungu,

menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai dengan kondisi siwa,

memodifikasi RPP dengan materi pelajaran PAI yang ada agar sesuai dengan

kondisi siswa.

3. Skripsi yang disusun oleh Antin Mulyani Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011 dengan

judul: Metode Pembelajaran Akidah Akhlak Bagi Anak Tunagrahita di SLB-

C Dharma Rena Ring Putra Janti Catur Tunggal Depok Sleman. Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa yang mendasari pembelajaran akidah akhlak

di SLB-C Dharma Rena Ring Putra 1 adalah pentingnya pembelajaran akidah

akhlak sebagai pedoman hidup serta menanamkan karakter dan perilaku

peserta didik. Metode yang diterapkan di sekolah ini meliputi: metode

Page 65: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

49

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, suri tauladan, pembiasaan serta

pemberian tugas terbimbing. Hasil dari pembelajaran akidah akhlak

menunjukkan adanya dampak positif bagi anak tunagrahita berupa perubahan

yang signifikan kearah yang lebih baik terhadap pemahaman dan tingkah laku

peserta didik.

4. Skripsi yang disusun oleh Chikmatul Fatmawati Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga tahun 2014 dengan judul: Metode Pembelajaran PAI pada

Siswa Tunarungu di SLB Negeri Kecamatan Kowangan Temanggung Tahun

2014. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru di SLB Negeri

Temanggung dalam pembelajaran pendidikan agama islam menggunakan

metode antara lain metode artikulasi, dan metode latihan. Karakteristik

pembelajaran pendidikan agama islam sama dengan sekolah umum tetapi

berbeda pada aplikasi pembelajaran di materi, waktu dan jadwal pembelajaran

juga berbeda dengan sekolah umum. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu

guru mengajar sesuai dengan profesionalnya, guru selalu menjunjung tinggi

etos kerja. Adapun penghambatnya adalah kurangnya kedisiplinan siswa

dalam masuk sekolah dan perhatian yang kurang dari wali murid

Berdasarkan penelitian tersebut bahwa penelitian yang penulis lakukan

berbeda dengan penelitian tersebut penelitian pertama fokus pada model

pembelajaran dan materi-materi pembelajaran PAI bagi anak tunagrahita.

Penelitian yang kedua tingkat keberhasilan dan problematika dalam

pembelajaran PAI pada siswa tunarungu. Penelitian ketiga fokus pada metode

Page 66: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

50

pembelajaran dan hasil pembelajaran akidah akhlak bagi anak tunagrahita.

Penelitian keempat fokus pada karakteristik dan metode pembelajaran PAI

bagi anak tunarungu.

Persamaan secara keseluruhan yang peneliti lakukan ialah terletak pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan terletak pada sub yang sama yaitu

sama-sama membahas tentang anak berkebutuhan khusus.

Perbedaan dengan peneliti lakukan ialah pada metode pembelajaran PAI

bagi anak inklusi, dimana anak inklusi tersebut melakukan proses

pembelajaran dengan anak normal lainnya dan sekolah tersebut termasuk

sekolah umum bukan sekolah yang memang menangani anak-anak

berkebutuhan khusus sehingga dalam proses pembelajaran tentunya sangat

berbeda dengan sekolah SLB maupun sekolah inklusi.

Page 67: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

51

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 7 Salatiga

1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Salatiga

Tahun 1987 tepatnya pada bulan Juli SMP Negeri 7 Salatiga berinduk di

SMP Negeri 2 Salatiga di Jalan Kartini No. 26 Salatiga, saat itu hanya ada 1

kelas dengan sistem masuk siang. Kemudian pada akhir tahun 1987 SMP

Negeri 7 Salatiga pindah di Jalan Setiaki No. 15 Salatiga. Tujuan didirikan

sekolah di Jalan Setiaki No. 15 Salatiga adalah menampung peserta didik

yang tinggal di daerah Salatiga pinggiran.

Kepala sekolah yang pertama yaitu ibu Sartijah, beliau menjabat sebagai

kepala sekolah pada periode 1987-1990. Guru tetap yang mengajar ada 4

orang termasuk ibu Sartijah, pada saat itu hanya ada 2 gedung dan masih

beralaskan tanah.

Sejak awal berdirinya SMP Negeri 7 Salatiga kepemimpinan kepala

sekolah sudah berganti 7 kali kepemimpinan , yaitu :

a. Sartidjah tahun 1987 – 1990

b. Drs. Supii Darmo Siswoyo tahun 1990 – 1993

c. Khaerul Saleh, B.A. tahun 1993 – 1998

d. Siswanto, B.A. tahun 1998 – 2002

e. Drs. Tri Purnama Adi Putranta tahun 2002 – 2007

Page 68: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

52

f. Edi Waspodo, S.Pd. tahun 2007 – 2013

g. Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. tahun 2013 – sekarang

2. Visi dan Misi SMP Negeri 7 Salatiga

a. Visi

Terwujudnya insan yang 'SIAP berprestasi' (Santun berperilaku, Iman

dalam beragama, menjaga Asri lingkungannya, dan Percaya diri untuk

meraih prestasi).

b. Misi

1) Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 7 Salatiga untuk bersikap

santun dalam pergaulan.

2) Menumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan tenaga kependidikan

untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar disekolah yang

kondusif.

3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamatan terhadap ajaran agama

yang dianut melalui pendidikan agama dan budaya bangsa sehingga

terbangun peserta didik yang taqwa dan berakhlak mulia.

4) Menanamkan sifat cinta lingkungan dan kebersihan dengan pembinaan

yang rutin dan terencana.

5) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali

seluruh potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.

6) Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh

warga SMP Negeri 7 Salatiga.

Page 69: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

53

3. Profil sekolah

a. Identitas sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga

Alamat : Jl. Setiaki 15, Dukuh, Sidomukti, Kota

Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

Kode Pos : 50722

Telepon : 0298 – 322272

Email : [email protected]

NPSN : 20328440

Status Sekolah : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

Akreditasi : A

Kurikulum : Kurikulum 2013

Luas Tanah : 12.780 m2

b. Pendidik

Tabel 3.1

Data Guru Pengurus Inklusi

No Nama Jenis jabatan

dalam dinas

Jabatan dalam

pengurus

1. Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd Kepala Penanggung

Page 70: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

54

NIP. 19830128 198403 2 009 Sekolah jawab

2. Sudiyo, S.Pd

NIP. 19760315200604 1 025

Kurikulum Ketua

Pelaksanaan

3. Dwi Retno Setyaningrum, S.Pd

NIP. 196605151989032012

Guru BK Sekretaris

4. Gisti Waliyatun

NIP. 196408061987032013

Guru Bendahara

5. Dwi Haryono, S.Kom

NIP. 197603082010011010

Guru Anggota

6. Dwi Ariyanti, S.Pd

NIP. 108412072010012002

Guru Anggota

(Dokumentasi keadaan siswa SMP N 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018)

c. Keadaan siswa

Tabel 3.2

Jumlah Siswa

Dari total jumlah siswa pada tahun 2017/2018, dapat diklasifikasikan

jumlah siswa dari setiap agama pada tabel sebagai berikut:

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. VII D 1 - 1

2. VII C 2 - 1

3. VII G - 2 2

4. VIII B - 1 1

Page 71: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

55

5. VIII C - 1 1

6. IX B - 1 1

7. IX F 1 - 1

(Dokumentasi keadaan siswa SMP N 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018

Tabel 3.3

Jumlah Siswa Menurut Agama

No Kelas Agama Jumlah

Islam Kristen Hindu Budha Katolik

1. VII 4 1 0 0 0 5

2. VIII 2 0 0 0 0 2

3. IX 2 0 0 0 0 2

(Dokumentasi keadaan siswa SMP N 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah total anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018 adalah 9 anak dengan sebaran

masing-masing agama, yaitu Islam 8 anak, Kristen 1 anak.

Tabel 3.4

Data Siswa Inklusi

No Nama L/P Tanggal

lahir

Kelas Jenis

kelainan

1. Rifa’atin Nur Azizah P 16-01-2004 VII G Tunagrahita

2. Yuliana Dwi Nur K P 09-07-2002 VII G Tunagrahita

Page 72: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

56

3. Yonathan Rexi Prabowo L 12-01-2001 VII C Tunagrahita

4. Priyono L 29-10-2003 VII C Tunagrahita

5. Endra Putra Bangsawan L 18-08-2003 VII D Tunagrahita

6. Alisa yuliani P 12-07-2001 VIII B Tunagrahita

7. Alia yuliana P 12-07-2001 VIII C Tunagrahita

8. Irfan Zulfa L 01-12-2000 IX F Tunagrahita

9. Sherly Angelina P 04-10-2001 IX B Tunagrahita

(Dokumentasi keadaan siswa SMP N 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah total anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018 adalah 9 dengan jenis kelainan

tunagrahita ringan.

4. Sarana prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun

ajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data ruang sarana dan prasarana SMP Negeri 7 Salatiga

No Jenis Ruang Jumlah Keadaan

1. Lab. IPA 1 Baik

2 Aula 1 Baik

3. Perpustakaan 1 Baik

Page 73: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

57

4. Lapangan Sepak Bola 1 Baik

5. Lapangan Volley 1 Baik

6 Lapangan Basket 1 Baik

7. Ruang musik 1 Baik

8. Ruang Kelas 24 Baik

9. Ruang Dapur 1 Baik

10. Ruang Kurikulum 1 Baik

11. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

12. Ruang BK 1 Baik

13. UKS 1 Baik

14. Musola 1 Baik

15. Ruang OSIS dan Pratikum 1 Baik

16. Koperasi dan kantin 7 Baik

17. Tempat baca / gazebo 2 Baik

(Dokumentasi sarana dan Prasarana SMP N 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

Page 74: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

58

B. Temuan Penelitian

Dalam temuan penelitian tentang metode pembelajaran PAI bagi anak inklusi

di SMP N 7 Salatiga akan disajikan melalui hasil wawancara dengan guru PAI,

guru pembimbing khusus inklusi (GPK) dan siswa pada tanggal 16 November- 25

November 2017

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP N 7

SALATIGA.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses belajar mengajar sebelum

melakukan penyusunan RPP. Penyusunan RPP disini untuk Pendidikan

Agama Islam sebenarnya sama dengan RPP pada umumnya. Sebagaimana

hasil wawancara bersama GPK yaitu bapak SDY sebagai berikut:

“..Untuk RPP sebenarnya sama tapi cuma indikatornya dibedakan gitu

lho,secara akademik sama cuma di turunkan indikatornya misalnya untuk

anak regular bisa membaca dan menulis itu paling yang inklusi cuma

menulis saja. Sebagian untuk anak inklusi bisa membaca tapi gak nyantel

dan metode yang sering saya gunakan yaitu metode drill di ulang- ulang

dan latihan itu mbk...” (Wawancara dengan SDY selaku GPK, 21

November 2017, pukul 16.00-17.00, di ruang tamu)

Rencana pembelajaran PAI bagi anak inklusi di SMP N 7 penyusunan

perencanaan pembelajaran tersebut sama dengan anak reguler. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh guru PAI ibu LA sebagai berikut:

“...karena disini belum ada kelas inklusi, untuk RPP masih sama dengan

RPP yang pada umumnya, kalau dulu pernah ada program untuk anak

inklusi yaitu setiap pulang sekolah anak inklusi diberi jam tambahan

sesuai yang dijadwalkan atau diberi bimbingan sama pak diyono tetapi

Page 75: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

59

untuk saat ini belum ada lagi,..” (Wawancara dengan LA selaku guru

PAI, 16 November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Senada dengan pernyataan DM guru PAI kelas VII & IX, dan MS yang

menjabat sebagai guru PAI kelas VII & VIII di SMP N 7 Salatiga

mengatakan:

“....Saya kira RPP sama pada umumnya, jadi dikelas itu kita perlakukan

sama sekalipun perhatian khusus pada anak-anak yang mempunyai

perilaku khusus seperti anak inklusi dan belum ada RPP khusus untuk

anak inklusi...” (Wawancara dengan MS selaku guru PAI, 16 November

2017, pukul 09.10- 09.45, di musola )

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa,

penyusunan RPP sesuai dengan silabus, sama dengan RPP yang ada pada

umumnya karena disini belum terdapat kelas inklusi jadi RPP anak inklusi

dengan reguler sama yang terpenting anak inklusi dapat mengikuti

pelajaran bersama teman-temannya di kelas.

Proses belajar mengajar selain menyiapkan perencanaan pembelajaran

juga penting dalam memilih metode pembelajarannya dimana seorang guru

memberikan wawasan atau ilmu pengetahuan terhadap siswa agar siswa

trsebut dapat memahami, menangkap, apa yang di sampaikan oleh guru. Dari

hasil penelitian mengenai metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMP N 7 Salatiga dapat dilihat dari wawancara dengan Guru PAI bapak MS

Sebagai berikut:

Page 76: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

60

“..Sebenarnya sama dengan anak normal lainnya dengan klasikal seperti

menggunakan ceramah, diskusi, menggunakan alat peraga karena pada

pembelajaran anak inklusi itu sama jadi memposisikan anak itu seperti

anak umumnya tidak membedakan makhluk e gusti allah kaya gitu lo...”

(Wawancara dengan MS selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul

09.10-09.45, di musola )

Hal tersebut sama yang di utarakan oleh DM guru PAI:

“..Ya lebih banyak klasikal, individual itu kalau praktik. Ada perhatian

khusus yang di perlakukan anak itu tidak disamakan dengan yang lain

tapi pada umumnya itu sma... (Wawancara dengan DM selaku guru PAI,

20 November 2017, pukul 10.50-11.45, di musola )

Berbeda pernyatakan yang diutarakan oleh LA guru PAI:

“..Sebenarnya untuk anak inklusi sendiri metode pembelajaran tidak bisa

klasikal, klasikalnya dengan anak regular terus untuk individu

menggunakan metode personal kaya tutor itu lho mbak, saya menangani

hanya satu anak untuk PAI ...” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI,

16 November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Adapun metode ceramah yang digunakan oleh guru dalam pelajaran PAI

bagi anak inklusi di kelas dalam proses belajar mengajar. Dari hasil

penelitian mengenai metode ceramah dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP N 7 Salatiga dapat dilihat dari wawancara dengan

Guru PAI ibu LA sebagai berikut:

“..Pertama kita harus lihat inklusinya itu dimana, misalnya yang saya

ajar itu anaknya pendiem kalau diajak komunikasi sih nyambung tapi

kalau suruh mengerjakan dia itu tidak bisa. seringnya gitu sering tidak

nyambung akan tetapi kalau face to face dia mengerti , untuk 1 materi

dia bisa tetapi untuk banyak materi dia sering kebingungan .dia itu

pelajaran agama nilainya paling rendah tapi kalau diajarkan satu

persatu materi dia mengerti tapi sulit untuk mengingat.,..” (Wawancara

Page 77: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

61

dengan LA selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 10.50-11.45, di

ruang guru)

Begitu pula yang yang dituturkan oleh bapak DM selaku guru PAI yaitu:

“..Kita perlakukan sama mbk, kan itu jadi satu dengan anak lainnya

sehingga untuk membedakan yang mana kecuali anak inklusi sendiri

atau ada kelas khusus. Cuma waktu-waktu tertentu kita sebagai guru

agama juga memberikan perhatian khusus yaitu kita dekati anak

tersebut.” (Wawancara dengan DM selaku guru PAI, 20 November

2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Begitu pula pernyataan bapak MS selaku guru PAI yaitu:

“...Metode ceramah kadang pendekatan individual diajak omong-

omong dan kita punya buku catetan tiap hari tentang perkembangan

anak inklusi...” (Wawancara dengan MS selaku guru PAI, 16 November

2017, pukul 09.10-09.45, di MUSOLA)

Beberapa metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PAI anak

inklusi juga menyukai beberapa materi dalam PAI. Seperti yang telah di

utarakan oleh YDN sebagai siswa inklusi kelas VII G yaitu:

“..materi yang saya senangi Itu lho bu tentang kebersihan, seperti

menghilangkan najis, macam-macam najis, terus ada hadas kecil besar

itu sama yang wudhu pakai lebu itu apa namanya saya lupa...”

(Wawancara dengan YDN selaku anak inklusi, 22 November 2017,

pukul 08.30-09.15, di ruang musola).

Berbeda pernyataan dari saudara IF selaku anak inklusi kelas IX F yaitu:

“..Tentang nama-nama nabi, nama-nama malaikat, dan tentang puasa

bu..” (Wawancara dengan IF selaku anak inklusi, 24 November 2017,

pukul 09.10-09.45, di ruang BK).

Adapun pernyataan dari saudari SA selaku anak inklusi kelas IX F yaitu:

“...saya suka materi qurban, yaitu cara motongnya , terus istiqomah,

tawakal..” (Wawancara dengan SA selaku anak inklusi, 24 November

2017, pukul 09.45-10.10, di ruang BK).

Page 78: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

62

Hasil penelitian mengenai metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP N 7 Salatiga dapat dilihat dari wawancara dengan Guru

PAI bapak MS sebagai berikut:

“...Sama mbk, yang menarik anak inklusi begini ada yang diantara satu

kelas itu ada 2 anak inklusi yang satu itu paham yang satu gak paham,

anak yang satu ini sepertinya di bawah inklusi karena apa dia

menghitung atau menulis angka 1-30 aja tidak bisa. Kemarin saya

memberikan ulangan dari soal 50 yang bener itu cuma berapa tok...”

(Wawancara dengan MS selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul

09.10-09.45, di Musola)

Adapun pernyataan dari ibu LA sebagai guru PAI yaitu:

“...Penerapan metode diskusi bergabung bersama dengan anak lainnya.

Kalau selama ini karena anaknya diem aja temennya yo ngajak tetapi

tidak dilibatkan misalnya dia disuruh sama temennya menulis ya dia

cuma menulis saja dan belum bisa mengikuti untuk mepresentasikan

diskusi tersebut. ..” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16

November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Pernyataan ini setara yang diungkapkan oleh bapak DM sebagai berikut:

“...Kita jadikan kelompok dengan yang lain, walaupun temannya tidak

menerima kalau jadikan satu kelompok dengan anak inklusi dan

seringkali menjadi bahan bulian tapi ada juga yang menyadari kalau

temannya itu punya kekurangan...” (Wawancara dengan DM selaku

guru PAI, 20 November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Anak inklusi ada beberapa yang suka dan ada yang tidak tentang

pembelajaran dengan metode diskusi, antara lain ini adalah pernyataan dari

YDN siswa kelas VII G:

“..Saya gak begitu suka kalau diskusi karena sering pada ramai sendiri,

sama temen-temen itu kalau saya berpendapat sering gak digagas dan

gak diterima..” (Wawancara dengan YDN selaku anak inklusi, 22

November 2017, pukul 09.30-0910, di musola)

Page 79: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

63

Berbeda pernyataan dari PY anak inklusi kelas VII C yaitu:

“.. seneng bu, karena bisa belajar sama temen-temen..” (Wawancara

dengan PY selaku anak inklusi,22 November 2017, pukul 09.10-09.35,

di ruang gazebo)

Hasil penelitian mengenai metode demonstrasi dalam pembelajaran

Pendidikan agama Islam di SMP N 7 Salatiga dapat dilihat dari wawancara

dengan Guru PAI bapak MS sebagai berikut:

“...Kalau praktik solat ini bisa untuk hafalan dia bisa tapi kalau

membaca tidak bisa antara tulisan sama yg dibaca sering berbeda dan

dia itu kalau membaca salah terus dibetulkan temannya itu tidak mau

malah tersinggung dan marah tapi kalau anak yang satu tidak . Jadi

anak inklusi di 7 G ini beda karakternya kalau yuliana inklusinya itu

malah hampir sama dengan anak normal tp kalau yg rifatin dia memang

inklusi..” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16 November 2017,

pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Pernyataan ini setara yang diungkapkan oleh bapak DM sebagai berikut:

“..Itu belum sampai kesana, kalau praktik tetap sama dengan yang

lainnya. Ada yg secara ibadah itu baik tapi ada yang anak tertentu baca

itu sulit di ulang-ulang bahkan sering ditertawakan teman-temannya...”

(Wawancara dengan DM selaku guru PAI, 20 November 2017, pukul

10.50-11.45, di ruang guru)

Pernyataan dari anak inklusi tentang pembeljaran dengan metode demonstrasi

atau praktik menurut menurut EPB kelas VII G yaitu:

“.. Senang bu, soalnya kalau praktik solat itu gak di kelas terus tapi di

masjid jadi gak bosen..” (Wawancara dengan EPB selaku anak inklusi,

22 November 2017, pukul 09.30-09.00, di depan ruang kelas)

Hal tersebut senada dengan pernyataan RNA:

Page 80: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

64

“... senang bu, jadi tidak bosen kan praktiknya di masjid..” (Wawancara

dengan RNA selaku anak inklusi, 22 November 2017, pukul 09.30-

09.10, di depan Musola)

Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Rabu 15

November 2017 pukul 08.00-09.00, memperlihatkan bahwa metode

pembelajaran bagi anak inklusi yang digunakan oleh bapak MS sama dengan

anak normal lainnya. Seperti yang terlihat bapak MS menggunakan metode

praktik mencari huruf as-syamsiyah al-qomariyah di dalam alquran yang

bertempatan di masjid dengan cara berkelompok. Anak inklusi di jadikan satu

kelompok dengan yang lainnya.

Selain itu hasil penerapan metode baca tulis al-quran dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam bagi anak inklusi dapat dilihat dari pernyataan

bapak DM sebagai guru agama yaitu:

“..Anak tertentu ada yang lancar dalam baca al-quran sementara di kelas

c itu belum bgitu lancar bahkan membaca asmaul husna aja masih

tertatih tatih...” (Wawancara dengan DM selaku guru PAI, 20 November

2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Dan pernyataan dari bapak MS selaku guru PAI yaitu:

“...Dia kalau menulis kan bisa soalnya dia meniru yang ada di buku

tapi dia kalau disuruh membaca tulisannya tidak bisa...” (Wawancara

dengan MS selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 09.10-09.45, di

ruang guru)

Hasil pernyataan dari ibu LA sebagai berikut:

“...kalau membaca dan menulis untuk irfan itu dia sudah bisa membaca

al-quran. cma untuk yang lainnya tidak mampu dalam mikirnya itu lho

mbk, ..” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16 November 2017,

pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Page 81: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

65

Para siswa juga menyampaikan pernyataan tentang pelajaran yang

disampaikan ibu/ bapak guru yang tidak mereka pahami. Pernyataan tersebut

disampaikan oleh YDN anak inklusi kelas VII G yaitu:

“... sering tanya pak sintoro kadang belajar lagi dirumah..”

(Wawancara dengan YDN selaku anak inklusi, 22 November 2017,

pukul 09.30-09.10, di musola).

Pernyataan juga di utarakan oleh saudari RNA anak inklusi kelas VII G:

“.. kalau tidak paham tanya, lalu kalau dirumah kan nanti bisa tanya

sama guru lesnya kalau tidak paham bu..” (Wawancara dengan YDN

selaku anak inklusi, 22 November 2017, pukul 09.30-09.10, di musola)

Berbeda penyataan dari saudara IZ anak inklusi kelas IX F yaitu:

“..ya kerjain sendiri kadang tanya google di internet..”

Hasil penelitian mengenai evaluasi yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan siswa dalam pembelajaran PAI bagi anak inklusi seperti yang di

aturkan oleh bapak SDY yaitu:

“..Selama ini mengevaluasi belum ada secara khusus karena penanganan

inklusi sendiri itu yang pertama mengikuti dinas, dan sekolah itu asal

menerima maksudnya di tunjuk sebagai sekolah inklusi ya terus Cuma

mau tapi belum dipersiapkan secara keseluruhan termasuk ruangan.

Sementara saat saya di surabaya untuk program nya sudah sesuai

termasuk gurunya sudah full time. Programnya dulu sudah pernah ada

untuk penanganan secara khusus di tempat sumber yang masih

berpindah-pindah kadang di musola, perpustakaan tapi untuk tahun ini

belum berjalan lagi karena terbentur dengan tugas lainnya..”

(Wawancara dengan SDY selaku GPK, 21 November 2017, pukul 16.00-

17.00, di ruang tamu)

Berbeda yang di paparkan oleh ibu LA yaitu:

Page 82: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

66

“...Evaluasinya masih sama, setiap diberikan remidi tapi masih saja

kurang, ..” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16 November

2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Dan pernyataan dari bapak MS yaitu:

“..Lewat tes lisan ataupun tertulis mbk,.” (Wawancara dengan MS

selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang guru)

Hasil yang di utarakan oleh bapak DM sama dengan yang di utarakan oleh LA

yaitu sebagai berikut:

“...Untuk evaluasi sama dengan pada umumnya yaitu dengan

mengadakan remidial setiap selesai ulangan ..” (Wawancara dengan

LA selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang

guru)

Mengenai pengukuran nilai anak yang tidak memenuhi standar minimal yang

di paparkan oleh bapak DM yaitu:

“..Artinya dalam 1 KD kalau bisa, tidak tertinggal dengan yang lain

tidak harus sama minimal bisa , jika tidak memenuhi standar minimal

ya kita harus memaklumi karena kemampuan anak hanya bisa sejauh

ini kalau anak itu di tuntut harus sama dengan yang lain pasti tdak akan

bisa, kan manusia itu tidak ada yang sempurna..” (Wawancara dengan

DM selaku guru PAI, 20 November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang

guru)

Dan pernyataan dari bapak MS selaku guru PAI yaitu:

“..Kalau anak inklusi disini tidak masalah nilai tidak diperlukan jadi

nilai anak inklusi itu tersendiri dan tetap naik terus cuman nanti tidak

dapat nilai dan dapat surat tanda kelulusan saja..” (Wawancara dengan

MS selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang

guru)

Berbeda yang dipaparkan dari pernyataan ibu LA yaitu:

“...Diadakan remidial lagi secara bertahap dan menurut saya sudah

bagus, misalnya untuk solat udah bisa gerakannya dan bacaannya

Page 83: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

67

cuman saya belum ngecek sah tidaknya tapi kita liat secara global itu

sudah bagus..” (Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16 November

2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pembelajaran PAI Bagi

Anak Inklusi Di SMP N 7 Salatiga

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru PAI, guru pembimbing

khusus, dan juga siswa, faktor pendorong dan penghambat metode

pembelajaran PAI bagi anak inklusi di SMP N 7 Salatiga dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Menurut SDY selaku guru pembimbing khusus menjelaskan bahwa

faktor pendorong metode pembelajaran bagi anak inklusi adalah:

“..Karena di beri tanggung jawab ya berusaha di jalankan semaksimal

mungkin dan mungkin karena ada SK dari dinas berusaha melaksanakan

tugas itu,..” (Wawancara dengan SDY selaku GPK, 21 November 2017,

pukul 16.00-17.00, di ruang tamu)

MS menuturkan faktor-faktor pendorong metode pembelajaran PAI bagi

anak inklusi di SMP N 7 Salatiga adalah:

“...Yang mendorong ya saya melihat anak ini menarik jadi saya merasa

sebagai wujud amal ibadah kita perjuangan kita bagaimana bisa seperti

anak yang lain, yang kedua memberikan pembelajaran agar dapat

meningkat lalu dari pihak orang tua juga mendukung...” (Wawancara

dengan MS selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 09.10-09.45, di

ruang guru)

Berikut pernyataan dari bapak DM selaku guru PAI sebagai berikut:

“..Anak itu punya kesempatan dengan yang lain walaupun mungkin hasil

akhir itu tidak maksimal..” (Wawancara dengan DM selaku guru PAI, 20

November 2017, pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Page 84: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

68

Faktor penghambat metode pembelajaran PAI dengan metode ceramah,

diskusi, dan demonstrasi bagi anak inklusi di SMP N 7 Salatiga

sebagaimana yang dipaparkan oleh MS:

“...Dia kurang tertarik dalam pelajaran. 2 anak inklusi ini sangat

berbeda yang satu diajar itu kalau gak tiduran ya mainan lambe tok

sampai berdarah, pandangannya itu kosong, kalau dikelas itu gaduh dan

yang satu ini anaknya gak jujur, dia dapat nilai 30 ngakunya jadi nilai 80

gitu mbk, terus anak ini itu sering ngikutin /buntut i anak laki-laki kelas

9 B yang namanya mario kalau gak salah ,tapi kalau yang satu dia

memperhatikan, catetan punya, jujur punya etika yang bagus. Berbeda

lagi kalau di kelas 7 c itu membaca itu gak bisa hanya melamun aja,

ditanya jawabnya iya tidak ...” (Wawancara dengan MS selaku guru PAI,

16 November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang guru)

Begitu yang dipaparkan oleh bapak DM yaitu:

“...Banyak faktor sebenarnya yaitu kadang anak itu sering di buli sama

temannya sehingga percaya dirinya itu kurang merasa tersisih, padahal

sebenarnya tidak terlalu jauh tertinggal, sekalipun metodenya

campuran yang sulit itu di metode inkuiri itu. Waktu yg agak sabar dan

lama..” (Wawancara dengan DM selaku guru PAI, 20 November 2017,

pukul 10.50-11.45, di ruang guru)

Hasil pernyataan dari LA selaku guru PAI sebagai berikut:

“..kalau saya merasakan untuk anak inklusi dalam pembelajaran

terkadang kasian mbk jadi saya harus menyesuaikan anak harus

menguasai materi atau ikut saja dan saya harus punya standar gitu ya,

lha ini yang selama ini belum ada kalau dulu ada program yang dibuat

pak diyo jadi setiap selesai pelajaran anak dipanggil. ..” (Wawancara

dengan LA selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul 10.50-11.45, di

ruang guru)

Begitu pula pernyataan yang utarakan oleh guru pembimbing khusus yaitu

bapak SDY sebagai berikut:

Page 85: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

69

“...Mungkin keterbatasan pengetahuan, sekolah belum bisa sesuai dengan

anak itu, sarana prasarana, bapak ibu guru belum bisa memberikan

dukungan secara maksimal..” (Wawancara dengan SDY selaku GPK,

21 November 2017, pukul 16.00-17.00, di ruang tamu)

Para siswa juga punya kendala tentang materi yang mereka tidak sukai dalam

pelajaran PAI. Seperti yang dipaparkan oleh saudara IZ yaitu:

“..Suka semuanya bu kalau agama..Cuma kalau nulis arab itu susah bu,

paling gak saya sukai selain agama itu matematika soalnya ngitung-

ngitung trus bikin pusing..” (Wawancara dengan IZ selaku anak inklusi,

24 November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang BK)

Ada juga yang mengatakan kalau dalam pelajaran agama/ PAI mereka tidak

mengalami kesulitan seperti yang dikatakan oleh YDN, SA dan PY:

“ .. suka semua sih bu kalau materi agama..” (Wawancara dengan IZ

selaku anak inklusi, 24 November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang

BK)

Adanya kendala dan hambatan dalam metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi tentunya ada upaya untuk menghadapi kendala tersebut. Hasil daro

pernyataan bapak SDY adalah:

“...Tanya-tanya atau sering guru ke GPK, dinas,cari internet untuk bisa

melayani dengan baik, memberi lobi ke kepala sekolah untuk sekolah

inklusi bisa dilaksanakan semestinya...” (Wawancara dengan SDY

selaku GPK, 21 November 2017, pukul 16.00-17.00, di ruang tamu)

Begitu pula berbeda dengan pernyataan dari ibu LA selaku guru PAI:

“...Upaya dalam kedala tersebut yaitu kita sebagai guru harus bersabar

untuk mengajar anak inklusi, mereka juga memiliki hak untuk belajar

jadi sebagai seorang guru kita tetap mendorong dan memotivasi...”

(Wawancara dengan LA selaku guru PAI, 16 November 2017, pukul

10.50-11.45, di ruang guru)

Page 86: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

70

Untuk mengatasi hal tersebut, MS menjelaskan:

“...Dikasih pendekatan yang khusus diajak ngomong-ngong face to

face gitu mbk. Memberikan nasihat, motivasi agar anak itu tidak

minder dengan yang lain soalnya makhluk allah kan tidak ada yang

sempurna juga....” (Wawancara dengan MS selaku guru PAI, 16

November 2017, pukul 09.10-09.45, di ruang guru)

Dalam mengatasi hal tersebut begitu pernyataan yang di tuturkan oleh bapak

DM:

“...Ya tetap kita lakukan dengan apa adanya tanpa istilahnya

mengucilkan atau dibedakan tapi semuanya di maklumi ..” (Wawancara

dengan DM selaku guru PAI, 20 November 2017, pukul 10.50-11.45, di

ruang guru)

Page 87: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

71

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga melalui

metode observasi, dokumentasi, dan wawancara yang telah terkumpul data dari pihak

sekolah. Maka penulis akan menganalisa data untuk dapat menjawab rumusan

masalah dari penelitian sebagai berikut:

A. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga tahun 2017

1. Perencanaan pembelajaran

Berbicara mengenai metode pembelajaran PAI bagi anak inklusi memang

harus ada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi bagi anak inklusi sendiri jika

tidak ada komponen pelaksanaan pembelajaran tersebut mungkin tidak akan

berjalan sesuai dengan tujuannya. Mengenai pendidikan untuk anak

berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik, emosional,

mental, intelektual atau sosial, berhak memperoleh pendidikan khusus tidak

semata-mata pendidikan ABK itu dipandang tidak penting.

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan

rencana, model, pola, bentuk, konstruksi, yang melibatkan guru,

peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan, yang tersusun

secara sistematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan

Page 88: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

72

efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan

(Chamsijiatin dkk, 2008:4).

Langkah-langkah yang dilakukan sekolah sebelum

melakukan penyusunan RPP ialah melakukan musyawarah dengan

komite sekolah maupun orang tua murid mengenai pembelajaran yang akan

diberikan kepada anak inklusi. Adapun untuk penyusunan RPP harusnya

berbeda dengan anak normal lainnya akan tetapi di SMP Negeri 7 Salatiga ini

untuk RPP sama dengan anak regular lainnya.

Bapak SDY, memaparkan dalam penyusunan RPP sama dengan anak

reguler lainnya tetapi indikatornya berbeda, misalnya untuk anak reguler

harus bisa membaca dan menulis sedangkan untuk anak inklusi sendiri hanya

menulis. Sebagian anak inklusi bisa membaca akan tetapi mereka tidak

mengetahui apa yang mereka baca.

Rencana pembelajaran PAI bagi anak inklusi di SMP N 7 penyusunan

perencanaan pembelajaran tersebut sama dengan anak reguler. Pembimbing

khusus juga membuat program pembelajaran terhadap anak inklusi tetapi

untuk tahun ini program tersebut belum berjalan kembali. Ibu LA,

memaparkan dalam rencana pembelajaran PAI di SMP N 7 Salatiga belum

ada kelas inklusi, untuk RPP masih sama dengan RPP yang pada umumnya,

pernah dulu ada program yaitu setiap pulang sekolah ada jam tambahan sesuai

jadwal yang di buat oleh guru pembimbing khusus akan tetapi belum untuk

tahun ini belum berjalan kembali.

Page 89: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

73

Berdasarkan hasil penelitian dan kutipan buku di atas dapat disimpulkan

bahwa perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 7

Salatiga dapat terlaksana dengan cukup baik walaupun secara tertulis atau

RPP sama dengan anak regular dan belum ada RPPI sendiri dikarenakan

kurangnya guru khusus yang menangani inklusi ataupun guru pembimbing

khususnya bukan pada ranahnya dan siswa berkebutuhan khusus masih

tergolong anak yang memiliki kelainan dengan jenis tunagrahita ringan akan

tetapi guru dalam proses pembelajaran menyesuaikan kesulitan belajar anak

masing-masing serta penetapan pendekatan merupakan modal utama dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam agar terjadi proses pembelajaran yang

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Menurut Hamdani (2011: 203), rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau

memproyeksikan hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Oleh

karena itu rencana pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkan untuk

mengordinasikan komponen-komponen pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran PAI di sekolah SMP N 7 Salatiga dalam proses

pelaksanaan pembelajaran mendapatkan perlakuan yang sama dengan anak

regular lainnya di dalam kelas dalam materi yang sama juga. Bapak

MS,memaparkan bahwa RPP dan pelaksanaannya sama pada umumnya, jadi

dikelas anak inklusi diperlakukan sama sekalipun perhatian khusus pada anak-

Page 90: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

74

anak yang mempunyai perilaku khusus seperti anak tersebut dan juga belum

ada RPPI buat anak inklusi sendiri.Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh

peneliti dalam pembelajaran PAI di dalam kelas perbedaannya yaitu terletak

pada perhatian dan motivasi guru yang diberikan oleh anak inklusi sendiri.

Walaupun Anak inklusi bertempatan duduk di tengah-tengah anak regular

tidak di depan meja guru. Guru dapat mengkondisikan kelas dengan cara

mendekati anak tersebut dan memberikan pertanyaan atas materi yang telah

disampaikan, walaupun anak inklusi sendiri belum begitu paham.

Adapun yang dilakukan guru pembimbing khusus dalam mengoptimalkan

pelaksanaan pembelajaran tahun sebelumnya sudah dilakukan program yaitu

mengadakan jam tambahan bagi anak inklusi yang bertujuan agar anak inklusi

sendiri tidak terlalu ketinggalan pelajaran dengan anak regular lainnya.

Program tersebut dilakukan setelah pulang sekolah akan tetapi untuk tahun ini

program tersebut belum berjalan kembali karena ada berbagai hal atau belum

terdapat guru khusus anak inklusi sendiri.

Hasil penelitian setara dengan kutipan buku diatas dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan pembelajaran bagi anak inklusi sama satu kelas dengan

anak regular lainnya. Berbedanya guru memberikan perhatikan khusus,

memotivasi lebih untuk anak inklusi sendiri. Program tambahan pelajaran

pernah dilakukan pada tahun sebelumnya akan tetapi untuk tahun ini program

tersebut belum berjalan kembali. Pelaksanaan pembelajaran seharusnya juga

perlu dikembangkan untuk mengordinasikan komponen-komponen

Page 91: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

75

pembelajaran bagi anak inklusi sendiri agar anak inklusi dalam pembelajaran

tidak terlalu tertinggal dengan anak lainnya.

3. Evaluasi pembelajaran

Menurut Nizar (2002: 78), evaluasi diterapkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran

menemukan kelemahan-kelemahan baik yang berkaitan dengan materi, media,

ataupun sarana. Evaluasi pembelajaran merupakan alat mengukur sampai

dimana kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi yang

diberikan oleh guru.

Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 7 Salatiga

dilakukan bersamaan antara anak inklusi dengan anak regular lainnya. Selain

itu evaluasinya guru sering mengadakan tes remidial ataupun tugas untuk

perbaikan nilai. Remidial ini tidak hanya dilakukan oleh anak inklusi tetapi

semua anak yang mengikuti tes dan hasilnya tidak atau kurang dari standar

nilai yang ditentukan. Bapak DM memaparkan untuk evaluasi pembelajaran

sama dengan pada umumnya yaitu dengan mengadakan remidial seperti setiap

selesai ulangan nilai yang kurang di ulangi lagi.

Evaluasi dengan remidial yang diadakan oleh guru bertujuan agar nilai

yang dianggap belum mencapai batas minimal menjadi sebuah perbaikan agar

adanya peningkatan prestasi sesuai dengan kriteria keberhasilan yang di

tetapkan dan juga dapat tercapainya hasil belajar yang optimal. Untuk

pelaksanaan evaluasi akhir atau tes kenaikan kelas atau UN anak inklusi

Page 92: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

76

mengikuti ujian bersama dengan anak regular. Anak inklusi dalam tes

kenaikan kelas tentu nilainya berbeda dengan yang lain akan tetapi pihak

sekolah tetap menaikkan kelas dikarenakan anak tersebut memiliki kebutuhan

khusus yang berbeda dengan anak lainnya. Dalam paradigma PLB

menjelaskan bahwa, anak dipandang dari kecacatannya dan bukan sebagai

individu yang unik yang mempunyai kelebihan di bidang lain. Anak diberi

pendidikan sesuai dengan label kecacatannya. Dalam ABK, semua anak tidak

dipandang cacat tetapi dipandang sebagai individu yang unik, sehingga setiap

individu mempunyai perbedaan dalam perkembangan dan mempunyai

kebutuhan khusus yang berbeda pula. Dalam ujian nasional yang dilakukan

anak inklusi soalnya tetap sama cuma perbedaaannya di ijasah yaitu terdapat

keterangan bahwa anak tersebut memiliki kebutuhan khusus.

Bapak MS memaparkan anak inklusi yang ada di SMP N 7 Salatiga tidak

masalah nilai tidak diperlukan jadi nilai anak inklusi itu tersendiri dan naik

terus cuman nanti tidak mendapatkan nilai dan surat tanda kelulusan saja.

Hasil penelitian di SMP N 7 Salatiga dapat disimpulkan bahwa evaluasi

pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan seorang guru

dalam menyampaikan materi terhadap peserta didik dengan cara tes tertulis

maupun lisan. Evaluasi tes tertulis berbentuk remidial. Remidial yang

dilakukan anak inklusi dengan anak regular sama dalam artian sama soalnya,

sama waktunya. Untuk tes akhir semester atau ujian juga dilakukan serempak

antara anak inklusi dan regular juga mendapatkan soal yang sama.

Page 93: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

77

Berbicara mengenai metode pembelajaran pastinya sangat banyak apalagi

metode pembelajaran pendidikan agama islam sendiri. Menurut Muhaimin

(2002:75), pendidikan agama islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

siswa, dalam menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama

islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan

memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

kerukunan agar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

persatuan nasional. Guru yang mengajar Pendidikan agama islam di SMP N 7

Salatiga juga termasuk cukup karena di setiap kelas VII,VIII ataupun kelas IX

sudah ada akan tetapi terkadang guru PAI merasa kualahan juga untuk

menghadapi berbagai macam karakter siswa baik yang normal maupun yang

anak inklusi sendiri.

Adapun tujuan dari Pendidikan Agama Islam ialah suatu yang diharapkan

agar tercapainya usaha atau kegiatan baik dalam pengajaran ataupun sikap,

tingkah laku siswa dan menjadi manusia yang lebih baik dari yang

sebelumnya. Metode pembelajaran pendidikan islam sebenarnya banyak akan

tetapi metode yang sering digunakan guru di SMP N 7 Salatiga

4. Metode-metode pembelajaran

Metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu cara yang dilakukan

oleh guru PAI dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik

dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

Page 94: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

78

ditentukan dan peserta didik dapat mengerti ataupun memahami apa yang

disampaikan oleh guru.

Metode yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran sesuai

dengan kemampuan siswa, dimana anak inklusi di SMP N 7 Salatiga

tergolong jenis kelainan tunagrahita ringan. Sementara metode yang sering

digunakan dalam pembelajaran PAI bagi anak inklusi yaitu: metode ceramah,

diskusi, demonstrasi, drill, pembiasaan, inkuiri dan resitasi.

a) Metode ceramah

Menurut Hamdani (2011: 156) metode ceramah berbentuk penjelasan

konsep, prinsip, dan fakta yang ditutup dengan tanya jawab antara guru

dan siswa. Metode ceramah dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan

pengarahan, petunjuk diawal pembelajaran.

Metode ceramah yaitu cara yang dilakukan oleh guru untuk

menyampaikan materi pelajaran dengan cara lisan atau menerangkan

secara langsung agar siswa dapat mengerti. Metode ceramah adalah

metode yang sering dilakukan oleh guru PAI dalam menyampaikan

pelajaran.

Adapun anak inklusi dengan hasil wawancara bahwa guru

menyampaikan materi yang mereka senangi dengan metode ceramah ini

ada beberapa yang mereka pahami akan tetapi tidak terlalu nyambung

seperti yang diutarakan oleh saudari YDN materi yang disenangi dalam

pelajaran dengan metode ceramah yaitu tentang kebersihan, seperti

Page 95: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

79

menghilangkan najis, macam-macam najis, hadas kecil besar, tayamum,

tetapi banyak juga yang tidak paham.

Dengan metode ini anak inklusi ada beberapa yang paham dan ada

yang tidak paham sama sekali karena dengan karakteristik anak yang

berbeda ini tentunya penangkapan materi juga berbeda. anak inklusi

sendiri ada yang sifatnya pendiam, agresif, tersinggungan, marah

tentunya untuk menanggapi anak inklusi dengan berbagai karakter yang

berbeda dibutuhkan kesabaran yang cukup juga. Jika anak tersebut belum

juga paham ketika dijelaskan sebagai seorang guru juga harus mendekati

muridnya secara langsung.

Seperti yang telah di utarakan oleh ibu LA selaku guru PAI yaitu

melihat inklusinya itu dimana, misalnya yang diajar anaknya pendiam

kalau diajak komunikasi nyambung tetapi kalau suruh mengerjakan

mereka tidak bisa dan tidak nyambung akan tetapi kalau secara langsung

dia mengerti, untuk 1 materi mereka bisa tetapi sulit untuk mengingat

sedangkan untuk banyak materi mereka kebingungan. Mereka dalam

pelajaran agama nilainya paling rendah.

Sesuai dengan kutipan dalam buku Ardi Setyanto (2017:161) bahwa

metode ceramah cara penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru

terhadap kelas, sedangkan peranan murid ialah mendengarkan secara teliti

serta mencatat hal-hal pokok yang dikemukakan oleh guru.

Page 96: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

80

Dari hasil wawancara dan sesuai dengan kutipan buku diatas

disimpulkan bahwa dengan metode ceramah dilakukan oleh guru dengan

cara menjelaskan secara langsung kepada peserta didik serta mencatat

hal-hal pokok yang dikemukakan guru agar peserta didik dapat

memahaminya akan tetapi berbeda dengan anak inklusi pastinya butuh

waktu untuk memahaminya. Dalam pembelajaran ini guru menggunakan

metode ceramah terhadap anak inklusi sama dengan anak regular lainnya

tidak dibedakan. Jikalau anak inklusi sendiri tidak paham maka guru

menjelaskan dengan cara face to face atau pendekatan secara langsung.

b) Metode diskusi

Metode diskusi menurut Ardi Setyanto (2017:164) yaitu cara

penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada

murid untuk mengumpulkan pendapat, kesimpulan, atau menyusun

berbagai alternatif pemecahan masalah.

Menurut hasil observasi dan dokumentasi pembelajaran dengan metode

diskusi dilakukan oleh anak inklusi bersamaan dengan anak regular satu

kelas lainnya. Anak inklusi di jadikan satu kelompok dengan yang lain

walaupun terkadang anak lainnya tidak menerimanya atau tidak

diperankan dalam kelompok. Oleh karena itu anak inklusi tersebut tidak

menyukai pembelajaran dengan metode diskusi karena salah satunya anak

tersebut tidak diperankan dalam kelompok, gaduh, dll. YDN kelas VII G

Page 97: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

81

memaparkan dalam melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yaitu

YDN tidak menyukai pembelajaran dengan metode diskusi karena tidak

kondusif dan teman-teman lainnya pada ramai sendiri dan jika

berpendapat sering diabaikan.

Hasil dokumentasi memperlihatkan diskusi kelompok yang dilakukan

di masjid dengan pembahasan atau materi pencarian huruf As-syamsiyah

dan Al-qomariyah jadi setiap kelompok harus mencari contoh huruf atau

bacaan As-syamsiyah Al-qomariyah yang terdapat dalam Al-qur’an.

Secara berkelompok anak mempunyai tanggung jawab untuk mencarinya

dan dalam setiap kelompok terdapat pembagian tugas, ada yang mencari,

menulis ataupun yang hanya mendengarkan saja. Dari dua anak tersebut

dalam satu kelas ini berbeda karakter yang satu paham dan yang satu lagi

menghitung angka 1-30 saja tidak bisa. Bapak MS selaku guru PAI kelas

VII G memaparkan hasil wawancara tentang pembelajaran dengan

metode diskusi yaitu Sama mbk, yang menarik anak inklusi begini ada

yang diantara satu kelas itu ada 2 anak inklusi yang satu itu paham yg

satu gak paham, anak yang satu ini sepertinya di bawah inklusi karena

apa dia menghitung atau menulis angka 1-30 aja tidak bisa. Kemarin saya

mmberikan ulangan dari soal 50 yang bener itu cma berapa tok.

Hasil penelitian wawancara dan kutipan buku diatas dapat disimpulkan

bahwa guru mengajar dengan metode diskusi bagi anak inklusi ini yaitu

bersamaan dengan anak regular dan dijadikan satu kelompok. Guru

Page 98: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

82

memberi kesempatan kepada anak untuk mengumpulkan pendapat,

kesimpulan, atau memecahan suatu masalah bersama dengan

kelompoknya. Anak inklusi juga bisa berbaur dengan anak umum lainnya

walaupun terkadang dalam diskusi anak tersebut tidak di perankan dan

juga sebagian besar anak inklusi sendiri tidak begitu menyukai

pembelajaran dengan metode diskusi dikarenakan hal tersebut.

c) Metode demonstrasi

Menurut buku Ardi Setyanto metode demonstrasi yaitu metode

mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, atau aturan serta

melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi.

Hasil penelitian wawancara dalam pembelajaran anak inklusi dengan

metode diskusi yang dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga yaitu anak

inklusi diajak praktik solat oleh guru PAI di masjid. Ada beberapa anak

yang sudah bisa melakukan solat darisegi bacaan dan gerakan mereka

sudah bisa tetapi ada beberapa jikalau di tes kembali ada yang belum hafal

bacaannya seperti tahiyat akhir. Mereka melakukan praktik bersama

dengan anak regular lainnya, dilakukan secara berkelompok dan guru

mengamatinya secara individual. Ketika anak inklusi tersebut salah

bacaannya dalam praktik sering kali teman-teman lainnya mengingatkan

dan membenarkan akan tetapi anak inklusi sendiri sering marah dan

Page 99: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

83

tersinggung kalau dibenarkan ada juga dalam bacaannya diulang-ulang

kemudian teman-temannya sering menertawakannya.

Bapak DM selaku guru PAI kelas VII memaparkan mengenai metode

pembelajaran dengan metode demonstrasi yaitu dalam pelaksanaan praktik

sama dengan anak normal lainnya. Ada yang secara ibadah itu baik tapi

ada yang anak tertentu baca itu sulit di ulang-ulang bahkan sering

ditertawaakan teman-temannya.

Sesuai dengan teori diatas hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

metode demonstrasi ini merupakan metode yang mengajak murid untuk

lebih aktif mengamati dan memahami pelajaran dengan cara

memperagakan barang, kejadian ataupun kegiatan melalui media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi. Terkadang

ada beberapa murid yang dijelaskan guru itu langsung paham ada juga

murid dengan cara praktik dulu lebih paham. Berbicara mengenai metode

demonstrasi untuk anak inklusi sendiri sebagian besar mereka lebih

memahaminya sebagai contoh praktik solat mereka bisa memahami

walaupun memahaminya tidak seratus persen atau paham akan

gerakannya tetapi belum tentu mereka paham dengan bacaan . Akan tetapi

mereka juga bisa menangkap apa yang telah disampaikan oleh guru

walaupun tidak semuanya.

Page 100: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

84

d) Metode drill

Menurut hamdani (2011: 161) metode drill (latihan) memanfaatkan

siswa yang telah lulus atau berhasil. Seorang siswa memerhatikan siswa

yang telah mencapai tingkat lanjut dalam melaksanakan semua tugas

dibawah bimbingan pelatih. Metode latihan merupakan cara guru

menyampaikan materi kepada siswa untuk latihan sendiri (dalam hal ini

biasanya siswa diekankan kepada latihan menulis, membaca) baik itu anak

reguler ataupun anak inklusi di kelas yang sama dengan waktu yang sama

pula. Misalnya murid diberikan latihan menulis surat-surat pendek untuk

dibuat PR.

Metode drill ini sebenarnya metode yang sudah lama digunakan guru

pembimbing khusus dalam menangani anak inklusi dengan cara setiap

pelajaran anak dituntut untuk bisa, contoh menulis maka setiap pelajaran

jika anak tersebut belum bisa guru menyuruhnya untuk di ulang-ulang

kembali atau latihan agar anak inklusi sendiri bisa menyesuaikan dengan

anak lainnya walaupun anak tersebut tidak bisa. Seperti yang dipaparkan

oleh bapak SDY selaku guru pembimbing khusus yaitu sebenarnya sama

tapi cuma indikatornya dibedakan, secara akademik sama cuma di

turunkan indikatornya misalnya untuk anak regular bisa membaca dan

menulis untuk yang inklusi cuma menulis saja. Sebagian untuk anak

inklusi bisa membaca tapi paham dan metode yang sering digunakan yaitu

metode drill dengan diulang- ulang dan latihan itu.

Page 101: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

85

Selain dengan metode drill ada juga model pembelajaran bagi anak

inklusi menurut Dadang Garnida (2015: 51) yaitu dengan model model

full inclusion adalah model pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan

khusus dimana siswa-siswa berkebutuhan khusus secara penuh mengikuti

proses pembelajaran bersama-sama dengan siswa reguler lainnya di kelas

yang sama.

Dapat disimpulkan antara kutipan buku dan kutipan dari bapak SDY

setara bahwa pembelajaran dengan metode drill bagi anak inklusi seorang

guru menjelaskan kemudian memberikan tugas dengan cara melatih

sampai siswa itu paham ataupun diulang-ulang. Selain itu model dalam

pembelajarannya anak inklusi belajar bersama dengan anak reguler

lainnya agar mereka dapat menyesuaikan atau berinteraksi, berkomunikasi

supaya mereka tidak merasa ada perbedaan dengan anak normal lainnya.

e) Metode pembiasaan

Menurut Heri Gunawan (2014:93), adalah sesuatu yang sengaja

dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.

Metode pembiasaan digunakan seperti materi wudhu, solat dan Baca Tulis

Al-quran (BTA). Jadi ketika pelajaran PAI ataupun yang lain anak disuruh

untuk melakukan solat dhuha terlebih dahulu, kemudian sebelum memulai

pelajaran guru membantu siswa untuk membaca atau menghafal surat-

surat pendek.

Page 102: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

86

Anak inklusi di SMP N 7 Salatiga ini ada beberapa yang memang

mereka tidak terlalu ketinggalan dalam pelajaran PAI untuk anak kelas

VIII dan IX itu mereka sudah bisa baca al-quran tapi untuk kelas VII

mereka bisa membaca tetapi tidak pas dengan apa yang dibacanya bahkan

membaca asmaul husna aja belum benar. Anak berkebutuhan khusus yang

di SMP N 7 Salatiga tergolong dalam anak berkebutuhan khusus

Tunagrahita ringan. Menurut buku Dadang Garnida (2015:9) terdapat tiga

indikator dalam tunagrahita yaitu; (1) keterhambatan fungsi secara umum

atau dibawah rata-rata, (2) ketidakmampuan dalam perilaku sosial/adaptif,

(3) hambatan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitu

sampai dengan usia 18 tahun

Seperti pernyatan dari bapak DM selaku guru PAI kelas VII yaitu

Anak tertentu ada yang lancar dalam baca Al-quran sementara di kelas

VII C itu belum begitu lancar bahkan membaca asmaul husna aja masih

tertatih tatih.

Sesuai dengan kutipan dan paparan hasil wawancara di atas bahwa

guru memberikan pelajaran dengan cara membiasakan anak supaya mudah

mengingat apa yang telah disampaikan agar menjadi sebuah kebiasaan.

Tentunya banyak perbedaan anak inklusi dengan anak normal lainnya

yaitu terlihat dalam proses pembelajaran yang terletak pada masalah dan

hambatan belajarnya. Walaupun terkadang anak tersebut belum bisa maka

guru akan menuntunnya secara perlahan dengan latihan yang di ulang-

Page 103: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

87

ulang. Jadi pada dasarnya pembelajaran merupakan pendidikan yang

bertujuan untuk mendidik akhlak peserta didik dan jiwa mereka, dengan

kelapang dadaan, keikhlasan dan kejujuran.

Jadi peneliti menyimpulkan secara keseluruhan tentang metode

pembelajaran bagi anak inklusi di SMP N 7 Salatiga bahwa metode-

metode yang digunakan oleh guru PAI terhadap anak inklusi sama dengan

anak regular lainnya. Anak inklusi yang terdapat disekolah ini merupakan

anak berkebutuhan khusus jenis kelainan tunagrahita ringan. Anak

berkebutuhan khusus secara fleksibel pindah dari satu bentuk layanan

kebentuk layanan lain seperti kelas reguler (inklusi penuh) yaitu anak

berkelainan belajar bersama dengan anak normal lainnya di kelas reguler

dengan menggunakan kurikulum yang sama juga dan kelas reguller

dengan (cluster dan pull out) yaitu anak berkebutuhan khusus belajar

bersama dengan anak normal lainnya di kelas reguler dalam kelompok

khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke

sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus. Layanan kelas

reguler dengan cluster dan pull out ini dulu pernah dilakukan dan untuk

saat ini belum berjalan kembali dikarenakan belum ada guru pembimbing

khusus yang menanganinya atau memang sudah ranahnya dalam

pendidikan inklusi , GPK yang ada di SMP N 7 Salatiga ini adalah guru

bahasa jawa bukan guru yg khusus menangani anak inklusi.

Page 104: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

88

Tunagrahita ringan ini merupakan anak yang memilki kemampuan

intelektual dibawah rata-rata atau bisa disebut dengan retardasi mental.

Tunagrahita ditandai dengan keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan

dalam interaksi sosial. Ada beberapa karakteristik anak inklusi di SMP N

7 Salatiga ini yaitu anak sering mudah tersinggungan, mudah marah,

pendiam dll. Hal ini sangat penting bagi guru untuk bisa memahami dan

memberikan perhatian lebih terhadap anak tersebut.

B. Faktor Pendukung Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi

Anak Inklusi Di SMP Negeri 7 Salatiga

Beberapa faktor pendorong dalam pembelajaran bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga. Sebagaimana yang di paparkan bapak SDY yaitu karena di beri

tanggung jawab berusaha untuk menjalankan semaksimal mungkin dan karena

ada SK dari dinas berusaha melaksanakan tugas tersebut.

Dan pernyataan dari bapak MS selaku guru PAI yaitu yang mendorong dalam

pembelajaran PAI sendiri melihat anak inklusi itu menarik jadi beliau merasa

sebagai wujud amal ibadah, perjuangan beliau sebagaimana bisa seperti anak

yang lain, yang kedua memberikan pembelajaran agar dapat meningkat dan dari

pihak orang tua juga mendukung.

Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan beberapa faktor

pendorong dalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak

inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga tahun 2017 antara lain:

Page 105: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

89

1. Faktor Internal

a) Guru mengajar dengan sabar

Guru adalah pengganti orangtua ketika disekolah, guru juga harus

memahami setiap peserta didik. Disini melihat hasil observasi ketika

didalam kelas guru mengajarkan dengan penuh kesabaran, ketlatenan

ketika anak inklusi ataupun yang lain belum paham.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor Keluarga (dukungan orang tua)

Dukungan dan kerjasama orang tua sangat membantu dan saling

terbuka dalam menyampaikan perkembangan yang telah dicapai oleh

anak.

b) Faktor Siswa ( motivasi belajar)

Motivasi belajar anak sangat tinggi. Anak tersebut selain belajar di

sekolah anak inklusi sendiri dirumah ada yang mendatangkan guru les

untuk berusaha agar mereka tidak tertinggal dengan anak lainnya.

c) Adanya SK dari Dinas

Adanya SK dari dinas ini merupakan tanggung jawab baru bagi

semua guru untuk melaksanakan program inklusi yang lebih baik lagi

d) Adanya guru pembimbing khusus

Dengan adanya guru pembimbing khusus yaitu sebagai konsultan

dalam menangani anak inklusi dan ada yang bertanggung jawab dalam

segala hal yang berhubungan dengan anak inklusi sendiri.

Page 106: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

90

C. Faktor Penghambat dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi

Anak Inklusi Di SMP Negeri 7 Salatiga

Proses pembelajaran juga tidak bisa terlepas dari beberapa faktor yang

menghambatnya. Beberapa faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran

sebagaimana diungkapkan bapak SDY yaitu Mungkin keterbatasan pengetahuan,

sekolah belum bisa sesuai dengan anak itu, sarana prasarana, bapak ibu guru

belum bisa memberikan dukungan secara maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menjabarkan beberapa faktor

yang menghambat pembelajaran bagi anak inklusi antara lain yaitu:

1. Faktor internal

a) Keterbatasan pengetahuan

Maksudnya keterbatasan pengetahuan seorang guru dalam

menangani anak inklusi tersebut.

Solusi: guru pembimbing khusus mengikuti berbagai sosialisasi yang

diselenggarakan dinas ataupun yang lainnya.

b) Latar belakang guru

Guru yang menjadi tanggung jawab atau GPK terhadap anak

inklusi bukan guru yang memang benar-benar tahu atau bidangnya

dalam penanganan anak inklusi. Guru tersebut adalah guru bahasa

jawa.

Solusi: harus adanya guru yang memang mengurus sesuai dengan

bidangnya.

Page 107: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

91

2. Faktor eksternal

a) Sarana prasarana

Belum adanya kelas khusus bagi anak inklusi sendiri dan juga

belum memberikan pelayanan yang optimal.

Solusi: harus ada kelas khusus agar anak inklusi sendiri bisa fokus

jikalau ada materi yang belum paham di kelas bisa di tanyakan kepada

guru pada saat jam tambahan.

b) Dana

Dari dinas sendiri belum ada dana khusus untuk pelayanan anak

inklusi sendiri. Sekolah ini juga satu-satunya sekolah negeri yang

menerima inklusi dan di sekolah ini juga belum ada pendidikan inklusi

Solusi: dinas lebih memperhatikan lagi kalau sekolah ini di tunjuk

sebagai sekolah inklusi harusnya juga memberikan dana sendiri agar

anak inklusi dapat terlayani dengan baik.

c) Program tambahan belajar belum berjalan

Berbicara mengenai program inklusi sebenarnya GPK tahun lalu

sudah mempunyai program akan tetapi untuk saat ini belum berjalan

kembali.

Solusi: programnya dijalankan kembali agar anak inklusi sendiri bisa

belajar sesuai dengan yang mereka inginkan agar tidak terlalu

ketinggalan dengan anak regular lainnya.

Page 108: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan berdasarkan hasil kajian dan pemahaman yang mengacu

pada rumusan masalah yang ditetapkan serta berdasarkan analisis data yang

diuraikan secara deskriptif pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

N 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018:

Secara keselurahan metode-metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi sama dengan anak regular lainnya dengan beberapa metode yaitu

metode ceramah, diskusi, demonstrasi, drill, pembiasaan dll. Letak

perbedaan metode yang digunakan guru untuk anak inklusi dan reguler

yaitu terletak pada perhatian seorang guru dalam proses belajar mengajar

dan guru juga sering memberikan jam tambahan ketika anak inklusi

tersebut belum paham akan tetapi dalam jam tambahan ini belum

terprogram khusus, hanya beberapa guru yang mengadakannya.

Anak berkebutuhan khusus menggunakan kurikulum yang sama juga

dan kelas reguller yaitu anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan

anak normal lainnya di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam

waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke sumber untuk belajar

Page 109: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

93

dengan guru pembimbing khusus akan tetapi untuk tahun ini program

tambahan belum berjalan kembali seperti tahun yang sebelumnya.

2. Faktor pendukung dalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam

bagi anak inklusi di SMPN 7 Salatiga:

a. Faktor internal

Guru mengajar dengan sabar

b. Faktor eksternal

1) Dukungan dari orang tua

2) Motivasi belajar anak

3) Adanya SK dari dinas

4) Adanya guru pembimbing khusus

3. Faktor penghambat metode pembelajaran Pendidkan Agama Islam bagi

anak inklusi di SMP N 7 Salatiga:

a. Faktor internal

1) Keterbatasan pengetahuan guru dalam menangani anak inklusi

2) Guru pembimbing khusus yang tidak pada bidangnya

b. Faktor eksternal

1) Saranan prasarana

2) Pendanaan

3) Belajar tambahan yang belum berjalan kembali.

Page 110: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

94

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian, penulis memberikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Bagi sekolah:

a) Diharapkan SMP N 7 Salatiga kedepannya ada kelas khusus dan sarana

prasarana yang lebih memadai untuk anak inklusi.

b) Diharapkan SMP N 7 Salatiga ada guru pembimbing khusus yang

memang pada ranahnya, jadi anak inklusi dapat tertangani dengan baik.

c) Diharapkan SMP N 7 Salatiga dapat meningkatkan program-program

khusus yang dulu pernah berjalan bagi anak inklusi terutama memberikan

tambahan pelajaran di saat selesai sekolah agar anak inklusi sendiri tidak

terlalu tertinggal dengan anak reguler (normal) lainnya.

2. Bagi guru:

Guru harus lebih mengerti dan menyadari bahwa anak inklusi itu tidak

sama dengan anak lainnya, mereka adalah anak yang unik dan harus lebih

diperhatikan secara khusus.

3. Bagi orang tua:

Orang tua harus selalu memberi semangat, dukungan, motivasi, perhatian,

pengawasan, bahkan meluangkan waktu walaupun hanya bertanya kabar

ataupun bagaimana di sekolah hari ini.

Page 111: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

95

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid & Dian Andayani,2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Aqib, Zaenal. 2014. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Bandhi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Aditama,

Chabib Toha dan Abdul Mu’thi.1998. PBM PAI disekolah Eksistensi dan Proses

Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Chamsijiatin, Lise dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD 3 SKS. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Daradjat.1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Daradjat, Zakiah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting

Pendidikan Inklusi. Bandung : Refika Aditama

Depag RI. 1898. AL-Quran Dan terjemahannya. Semarang: CV. TOHA PUTRA

Djamal. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Eka, Prihatin. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alpabeta

Ekasetiazh: 2015. Pembelajaran Anak Tunalaras.

https://ekasetiazh.wordpress.com/2015/02/07/pembelajaran-anak-tunalaras/.

di akses pada tanggal 5 november 2017 pukul 10.23

Friend Marly, william D. Bursuck. 2015. Menuju Pendidikan Inklusi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Garnida, Dadang. 2015. Pengantar Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Aditama

Haedari,Amien. 2014. Panduan Umum Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan

Agama Islam Dan Budi Pekerti. Depag RI

Izzan Ahmad, Saehudin. 2012. Tafsir Pendidikan. Banten: Pustaka Aufa Media.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia Jakarta.2013.http://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/b3401-

Page 112: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

96

panduan-penanganan-abk-bagi-pendamping-_orang-tua-keluarga-dan-

masyarakat.pdf di akses pada tanggal 29 oktober 2017 pukul 14:23

Kokasih E. 2012. Cara Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama

Widya.

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendididkan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Musfah, Jejen. 2015. Managemen Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press

Prawitasari, Johana E. 2011. Psikologi Klinis (pengantar terapan mikro &

makro). Jakarta: Erlangga

Ramayulis. 2008. Metode Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rumidi, Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Peneliti

Pemula. Yogyakartaa: Gadjahmada

Santoso, Satmoko Budi. 2010. Sekolah Alternatif, Mengapa Tidak. Yogjakarta:

Diva Press.

Sari Siti Fatimah Mutia, Binahayati,dkk. Juli 2017. Jurnal Pendidikan Bagi Anak

Tunagrahita (Studi Kasus Tunagrahita Sedang di SLB N Purwakarta). Vol

4, No 2. ISSN 2442-448x (p), 2581-1126 (e)

Setyanto,Ardi. 2017. Interaksi dan Komunikasi Efektif Belajar- Mengajar.

Yogyakarta: Diva Press.

Smart,Aqila. 2010.Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta: Katahati

Smith, J. David. 2006. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung: Nuansa.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sumantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.

Sunardi. 2000. Ortopedagogik Umum II Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sebelas Maret.

Syah, Muhibbin. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Yusuf. Muri. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Page 113: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

97

Page 114: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

98

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Astri Laelatul Fadhilah

Tempat,Tanggal Lahir: Temanggung, 6 Mei 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Nglorog, RT 01/RW 04 Pringsurat, Temanggung

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 2 Tuksongo lulus tahun 2008

2. SMP Negeri 2 Pringsurat lulus tahun 2011

3. MAN TEMANGGUNG, lulus tahun 2014

Demikian riwayat hidup ini dibuat. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Salatiga, 13 Maret 2018

Penulis

Astri Laelatul Fadhilah

Page 115: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

99

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Wawancara hari/ tanggal :

4. Jabatan :

5. Agama :

B. Sasaran Wawancara

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

2. Faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran bagi anak inklusi di

SMP Negeri 7 Salatiga

C. Butir-butir pertanyaan

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

a. Bagaimana perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI bagi anak

inklusi?

b. Apakah dalam pembelajaran menggunakan metode klasikal atau

individual?

c. Apakah metode pembelajaran PAI bagi anak inklusi yang sering

digunakan?

d. Bagaimana penerapan metode ceramah dalam pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

e. Bagaimana penerapan metode diskusi dalam pembelajaran PAI bagi anak

inklusi?

f. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

Page 116: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

100

g. Bagaimana penerapan metode baca tulis al-quran dan pembelajaran PAI

bagi anak inklusi?

h. Bagaimana penerapan metode resitasi dan inkuiri dalam pembelajaran PAI

bagi anak inklusi?

i. Evaluasi seperti apa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa

dalam pembelajaran PAI bagi anak inklusi?

j. Bagaimana pengukuran nilainya ? Dan untuk hasilnya bagaimana?

k. Bagaimana jika nilai anak tersebut tidak memenuhi standar minimal?

2. Faktor pendorong dan penghambat metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi

a. Apa saja faktor yang mendorong dalam metode (ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik, inkuiri dan resitasi) bagi anak inklusi?

b. Bagaimana kesulitan dalam mengajar menggunakan metode

(ceramah,diskusi, demonstrasi/praktik, inkuiri dan resitasi) bagi anak

inklusi?

c. Bagaimana upaya anda untuk menghadapi kendala atau hambatan dalam

penerapan metode pembelajaran PAI?

Page 117: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

101

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Guru Pembimbing Khusus di SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Wawancara hari/ tanggal :

4. Jabatan :

5. Agama :

B. Sasaran Wawancara

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

2. Faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran bagi anak inklusi di

SMP Negeri 7 Salatiga

C. Butir-butir pertanyaan

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

a. Bagaimana dengan penyusunan RPP untuk anak inklusi?

b. Apa ada metode pembelajaran yang khusus bagi anak inklusi?

c. Bagaimana cara mengevalusi pembelajaran untuk anak inklusi?

d. Bagaimana evaluasi pembelajarannya?

e. apakah anak inklusi juga mengikut UAS seperti anak normal lainnya?

2. Faktor pendorong dan penghambat metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi

a. Apa yang menjadi pendorong dalam penerapan pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

b. Apa saja yang menjadi hambatan atau kendala dalam pembelajaran anak

inklusi?

c. Bagaimana upaya untuk menghadapi kendala atau hambatan dalam

penerapan pembelajaran?

Page 118: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

102

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Anak Inklusi di SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. KELAS :

4. Wawancara hari/ tanggal :

5. Agama :

B. Sasaran Wawancara

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

2. Faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran bagi anak inklusi

di SMP Negeri 7 Salatiga

C. Butir-butir pertanyaan

1. Metode pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak inklusi di SMP

Negeri 7 Salatiga

a. Menurut anda materi apa yang paling di senangi dalam pelajaran

pendidikan agama islam?

b. Bagaimana tanggapan anda ,jika bapak ibu melakukan diskusi

kelompok di kelas dalam pembelajaran PAI?

c. Bagaimana tanggapan anda, jika bapak ibu menyampaikan materi

dengan ceramah saja?

d. Bagaimana tanggapan anda, jika bapk/ibu menyampaikan materi

dengan menggunakan metode praktik dalam materi tertentu?

e. Apakah anda lakukan ,jika pelajaran yang disampaikan ibu/ bapak

guru tidak paham?

Page 119: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

103

2. Faktor pendorong dan penghambat metode pembelajaran PAI bagi anak

inklusi

a. Apakah kamu senang pelajaran PAI dengan cara diskusi, praktik,

penugasan/PR?

b. Materi apa yang paling kamu tidak sukai dalam pelajaran PAI?

c. Bagaimana upaya kamu dengan materi yang tidak kamu sukai?

Page 120: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

104

VERBATIN WAWANCARA

Untuk Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : Layly Atiqoh

2. Usia : 41 tahun

3. Wawancara hari/ tanggal : 15 november 2017

4. Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

5. Agama :Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Bagaimana perencanaan

dalam pelaksanaan

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

karena disini belum ada kelas

inklusi, untuk RPP masih

sama dengan RPP yang pada

umumnya, kalau dulu pernah

ada program untuk anak

inklusi yaitu setiap pulang

sekolah anak inklusi diberi

jam tambahan sesuai yang

dijadwalkan atau diberi

bimbingan sama pak diyono

tetapi untuk saat ini belum

ada lagi,

Perencanaan

Pembelajaran

2. Apakah metode

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi yang sering

digunakan?

Pertama kita harus lihat

inklusinya itu dimana,

misalnya yang saya ajar itu

anaknya pendiem kalau

Metode

Pembelajaran

Page 121: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

105

diajak komunikasi sih

nyambung tapi kalau suruh

mengerjakan dia itu tidak

bisa. seringnya gitu sering

tidak nyambung akan tetapi

kalau face to face dia

mengerti , untuk 1 materi dia

bisa tetapi untuk banyak

materi dia sering

kebingungan .dia itu

pelajaran agama nilainya

paling rendah tapi kalau

diajarkan satu persatu materi

dia mengerti tp sulit untk

mengingat.

3. Bagaimana penerapan

metode diskusi, ceramah,

demonstrasi, pembiasaan,

dan metode lainnya dalam

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

Penerapan metode –metode

itu ya tetap bergabung

bersama dengan anak lainnya.

Kalau Selama ini karena

anaknya diem aja temennya

yo ngajak tetapi tidak

dilibatkan misalnya dia

disuruh sama temennya

menulis ya dia cuma menulis

saja dan belum bisa

mengikuti untuk

mepresentasikan diskusi

tersebut

Metode

pembelajaran

Page 122: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

106

4 Evaluasi seperti apa yang

digunakan untuk

mengukur keberhasilan

siswa dalam pembelajaran

PAI bagi anak inklusi?

Evaluasinya masih sama,

setiap diberikan remidi tapi

masih saja kurang

Evaluasi

pembelajaran

5. Apa saja faktor yang

mendorong dalam metode

(ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

Secara garis besar agar

mereka itu bisa paham

walaupun dengan waktu yang

lama

Faktor

pendorong

6. Bagaimana kesulitan

dalam mengajar

menggunakan metode

(ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

kalau saya merasakan untuk

anak inklusi dalam

pembelajaran terkadang

kasian mbk jadi saya harus

menyesuaikan anak hrus

menguasai materi atau ikut

saja dan saya harus punya

standar gitu ya, lha ini yang

selama ini belum ada kalau

dulu ada program yg dibuat

pak diyo jadi setiap selesai

pelajaran anak dipanggil.

Faktor

penghambat

Page 123: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

107

VERBATIN WAWANCARA

Untuk Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : mohammad Sintoro

2. Usia :46 tahun

3. Wawancara hari/ tanggal : kamis, 16 November 2017

4. Jabatan : guru PAI

5. Agama : ISLAM

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Bagaimana perencanaan

dalam pelaksanaan

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

Sebenarnya sama dengan anak

normal seperti mengguna

ceramah, diskusi, menggunakan

alat peraga karena pada

pembelajaran ank inklusi itu sama

jadi memposisikan anak itu

seperti ank umumnya tdak

membedakan makhluk e gusti

allah kaya gitu lo...

Perencanaan

Pembelajaran

2. Apakah metode

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi yang sering

digunakan?

Metode ceramah kadang

pendekatan individual diajak

omong2 dan kita punya buku

catetan tiap hari tentang

perkembangan anak inklusi

Metode

Pembelajaran

3. Bagaimana penerapan Sama mbk, Yang menarik anak Metode

Page 124: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

108

metode diskusi, ceramah,

demonstrasi, pembiasaan,

dan metode lainnya dalam

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

inklusi begini ada yg diantara satu

kelas itu ada 2 anak inklusi yang

satu itu paham yg satu gak

paham, anak yg satu ini

sepertinya di bawah inklusi

karena apa dia menghitung atau

menulis angka 1-30 aja tidak bisa.

Kemarin saya mmberikan ulangan

dari soal 50 yg bener itu cma

berapa tok

pembelajaran

4 Evaluasi seperti apa yang

digunakan untuk

mengukur keberhasilan

siswa dalam pembelajaran

PAI bagi anak inklusi?

Lewat tes lisan ataupun tertulis

mbk,

Evaluasi

pembelajaran

5. Apa saja faktor yang

mendorong dalam metode

(ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

Yang mendorong ya saya melihat

anak ini menarik jadi saya

merasa sebagai wujud amal

ibadah kita perjuangan kita

bagaimana bisa seperti anak yang

lain, yang kedua memberilkan

pembelajaran agar dapat

meningkat

Faktor

pendorong

6. Bagaimana kesulitan

dalam mengajar

menggunakan metode

(ceramah,diskusi,

Dia kurang tertarik dalam

pelajaran. 2 anak inklusi ini

sangat berbeda yang satu diajar

itu kalau gak tiduran ya mainan

Faktor

penghambat

Page 125: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

109

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

lambe tok sampai berdarah,

pandangannya itu kosong, kalau

dikelas itu gaduh dan yang satu

ini anaknya gak jujur, dia dapat

nilai 30 ngakunya jadi nilai 80

gitu mbk, terus anak ini tu sering

ngikutin /buntut i anak laki-laki

kelas 9 B yang namanya mario

kalau gak salah ,tapi kalau yang

satu dia memperhatikan, catetan

punya, jujur punya etika yang

bagus. Berbeda lagi kalau di

kelas 7 c itu membaca itu gak bisa

hanya melamun aja, ditanya

jawabnya iya tidak .

Page 126: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

110

VERBATIN WAWANCARA

Untuk Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : dimiyathi

2. Usia :58 tahun

3. Wawancara hari/ tanggal : SENIN, 20 November 2017

4. Jabatan : guru PAI

5. Agama : ISLAM

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Bagaimana perencanaan

dalam pelaksanaan

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

Saya kira rpp sama pda umumnya

,jd dikelas itu kita perlakuakan

sama skalipun perhatian khusus

pada anak-anak yang mempunyai

perilaku khusus seperti anak

inklusi dan belum ada rpp khusus

untuk anak inklusi.

Perencanaan

Pembelajaran

2. Apakah metode

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi yang sering

digunakan?

Untuk anak inklusi itu metodenya

tunjuk kerja maksudnya

penugasan, pengulangan materi

walaupun anak inklusi sendiri

berbeda dengan lainnya dalam

penugasan, kalau dinilai apa

adanya tentu nilainya sangat

tertinggal tapi kita memberi

nilainya akan berbeda

Metode

Pembelajaran

3. Bagaimana penerapan

metode diskusi, ceramah,

demonstrasi, pembiasaan,

dan metode lainnya dalam

pembelajaran PAI bagi

anak inklusi?

Kita perlakukan sama mbk, kan

itu jadi satu dengan anak lainnya

sehingga untuk membedakan

yang mana kecuali anak inklusi

sendiri atau ada kelas khusus.

Cuma waktu-waktu tertentu kita

sebagai guru agama juga

Metode

pembelajaran

Page 127: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

111

memberikan perhatian khusus

yaitu kita dekati anak tersebut.

4 Evaluasi seperti apa yang

digunakan untuk

mengukur keberhasilan

siswa dalam pembelajaran

PAI bagi anak inklusi?

Untuk evaluasi sama dengan pada

umumnya yaitu dengan

mengadakan remidial setiap

selesai ulangan

Evaluasi

pembelajaran

5. Apa saja faktor yang

mendorong dalam metode

(ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

Anak itu punya kesempatan dgn

yg lain walaupun mungkin hasil

akhir itu tdak maksimal

Faktor

pendorong

6. Bagaimana kesulitan

dalam mengajar

menggunakan metode

(ceramah,diskusi,

demonstrasi/praktik,

inkuiri dan resitasi) bagi

anak inklusi?

Banyak faktor sebenarnya yaitu

kadang anak itu sering di buli

sama temannya sehingga percaya

dirinya itu kurang merasa tersisih,

padahal sbenarnya tdak terlalu

jauh tertinggal, sekalipun

metodenya campuran yang sulit

itu di metode inkuiri itu. Waktu

yg agak sabar dan lama

.

Faktor

penghambat

Page 128: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

112

VERBATIN WAWANCARA

Untuk Guru Pembimbing Khusus SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : Sudiyo

2. Usia :41 tahun

3. Wawancara hari/ tanggal : 21 november 2017

4. Jabatan : Guru B.JAWA dan GPK

5. Agama : Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Bagaimana dengan

penyusunan RPP untuk

anak inklusi?

Untuk RPP sebenarnya sama tapi

Cuma indikatornya dibedakan gitu

lho,secara akademik sama Cuma

di turunkan indikatornya misalnya

untuk anak regular bisa membaca

dan menulis itu paling yang

inklusi cma menulis saja.

Sebagian untuk anak inklusi bisa

membaca tapi gak nyantel gitu lho

Perencanaan

Pembelajaran

Page 129: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

113

2. Apa ada metode

pembelajaran yang

khusus bagi anak

inklusi?

Sebenarnya ada, tapi selama ini

terus terang belum bisa

menjalankan metode itu. Karena

itu sebagai tugas sampiran, tugas-

tugas lain juga belum bisa

mendukung. metode yang ada

yaitu metode drill jadi diulang-

ulang biar dia itu punya

kebiasaan. Kalau untuk metode

okupasi yang bisa melaksanakan

yang secara ahli khusus

sedangkan saya bukan ahlinya

nanti saya salah prosedur.

Disini anak inklusi di smp 7

salatiga menurut saya tergolong

jenis tunagrahita ringan

Metode

Pembelajaran

3. Bagaimana cara

mengevalusi

pembelajaran untuk anak

inklusi?

Selama ini mengevaluasi belum

ada secara khusus karena

penanganan inklusi sendiri itu

yang pertama mengikuti dimas,

dan sekolah itu asal menerima

maksudnya di tunjuk sebagai

sekolah inklusi ya terus Cuma

mau tapi belum dipersiapkan

secara keseluruhan termasuk

ruangan. Sementara saat saya di

Evaluasi

pembelajaran

Page 130: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

114

surabaya untuk program nya

sudah sesuai termasuk gurunya

sudah full time. Programnya dulu

sudah pernah ada untuk

penanganan secara khusus di

tempat sumber yang masih

berpindah-pindah kadang di

musola, perpustakaan tapi untuk

taun ini belum berjalan lagi

karena terbentur dengan tugas

lainnya

4 Evaluasi seperti apa yang

digunakan untuk

mengukur keberhasilan

siswa dalam pembelajaran

PAI bagi anak inklusi?

Untuk evaluasi sama dengan pada

umumnya yaitu dengan

mengadakan remidial setiap

selesai ulangan

Evaluasi

pembelajaran

5. Apa yang menjadi

pendorong dalam

penerapan pembelajaran

bagi anak inklusi?

Karena di beri tanggung jawab ya

berusaha di jalankan semaksimal

mungkin dan mungkin karena ada

sk dari dinas berusaha

melaksanakan tugas itu

Faktor

pendorong

6. Apa saja yang menjadi

hambatan atau kendala

dalam pembelajaran anak

inklusi?

Mungkin keterbatasan

pengetahuan, sekolah belum bisa

sesuai dengan anak itu, sarana

prasarana, bapak ibu guru belum

bisa memberikan dukungan secara

maksimal

Faktor

penghambat

Page 131: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

115

VERBATIN WAWANCARA

Untuk ANAK INKLUSI SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : YDN

2. Usia :15 TAHUN

3. Wawancara hari/ tanggal : 22 november 2017

4. Kelas : VII G

5. Agama : Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Menurut anda materi apa

yang paling di senangi

dalam pelajaran

pendidikan agama islam?

lho bu tentang kebersihan, seperti

menghilangkan najis, macam-

macam najis, terus ada hadas kecil

besar itu sama yang wudhu pakai

lebu itu apa namanya saya lupa.

2. Bagaimana tanggapan

anda ,jika bapak ibu

melakukan diskusi

kelompok di kelas dalam

pembelajaran PAI

Saya gak begitu suka kalau

diskusi karena sering pada ramai

sendiri, sama temen-temen iti

kalau saya berpendapat sering gak

digagas dan gak diterima

Metode

pembelajaran

3. Bagaimana tanggapan

anda, jika bapk/ibu

menyampaikan materi

dengan menggunakan

metode praktik dalam

materi tertentu?

Seneng sih, soalnya kalau praktik

di masjid jadi gak bosen pelajaran

dikelas terus

Page 132: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

116

4. Apakah anda lakukan

,jika pelajaran yang

disampaikan ibu/ bapak

guru tidak paham?

tanya pak sintoro kadang belajar

lagi dirumah

5. Apakah kamu senang

pelajaran PAI dengan cara

diskusi, praktik,

penugasan/PR?

Dijelaskan pak sintoro

6. Materi apa yang paling

kamu tidak sukai dalam

pelajaran PAI?

Suka semua sih

Page 133: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

117

VERBATIN WAWANCARA

Untuk ANAK INKLUSI SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : IZ

2. Usia :16 TAHUN

3. Wawancara hari/ tanggal : 24 november 2017

4. Kelas : IX F

5. Agama : Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Menurut anda materi apa

yang paling di senangi

dalam pelajaran

pendidikan agama islam?

Tentang nama-nama nabi, nama-

nama malaikat, dna tentang puasa

bu

2. Bagaimana tanggapan

anda ,jika bapak ibu

melakukan diskusi

kelompok di kelas dalam

pembelajaran PAI

Ya diskusi sama teman-teman Metode

pembelajaran

3. Bagaimana tanggapan

anda, jika bapk/ibu

menyampaikan materi

dengan menggunakan

metode praktik dalam

materi tertentu?

praktik solat dulu sudah pernah di

kelas VIII bu, praktik secara

berkelompok yang dibagi sama bu

laily

Page 134: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

118

4. Apakah anda lakukan

,jika pelajaran yang

disampaikan ibu/ bapak

guru tidak paham?

Kerjain sendiri kadang tanya

google di internet

5. Apakah kamu senang

pelajaran PAI dengan cara

diskusi, praktik,

penugasan/PR?

Sebenarnya saya senang semua

sih bu tapi kalau diskusi gak

senang soalnya temen-temen

sering pada ramai sendiri

6. Materi apa yang paling

kamu tidak sukai dalam

pelajaran PAI?

Suka semuanya bu kalau

agama..Cuma kalau nulis arab itu

susah bu, paling gak saya sukai

selain agama itu matematika

soalnya ngitung-ngitung trus bikin

pusing

Page 135: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

119

VERBATIN WAWANCARA

Untuk ANAK INKLUSI SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : SA

2. Usia :15 TAHUN

3. Wawancara hari/ tanggal : 24 november 2017

4. Kelas : IX B

5. Agama : Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Menurut anda materi apa

yang paling di senangi

dalam pelajaran

pendidikan agama islam?

saya suka materi qurban, yaitu

cara motongnya , terus istiqomah,

tawakal

2. Bagaimana tanggapan

anda ,jika bapak ibu

melakukan diskusi

kelompok di kelas dalam

pembelajaran PAI

iya, di rembug sama temen-temen

saya sering bantuin nulis waktu

diskusi itu

Metode

pembelajaran

3. Bagaimana tanggapan

anda, jika bapk/ibu

menyampaikan materi

dengan menggunakan

metode praktik dalam

materi tertentu?

Kelas 8 pernah

Page 136: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

120

4. Apakah anda lakukan

,jika pelajaran yang

disampaikan ibu/ bapak

guru tidak paham?

Tanya sama bu guru

5. Apakah kamu senang

pelajaran PAI dengan cara

diskusi, praktik,

penugasan/PR?

Senang bu

6. Materi apa yang paling

kamu tidak sukai dalam

pelajaran PAI?

Suka semua kalau agama

Page 137: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

121

VERBATIN WAWANCARA

Untuk ANAK INKLUSI SMP Negeri 7 Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : EPB

2. Usia :13 TAHUN

3. Wawancara hari/ tanggal : 24 november 2017

4. Kelas : VII D

5. Agama : Islam

B. Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

1. Menurut anda materi apa

yang paling di senangi

dalam pelajaran

pendidikan agama islam?

Materi Jujur

2. Bagaimana tanggapan

anda ,jika bapak ibu

melakukan diskusi

kelompok di kelas dalam

pembelajaran PAI

Iya diskusi menggarap soal, Metode

pembelajaran

3. Bagaimana tanggapan

anda, jika bapk/ibu

menyampaikan materi

dengan menggunakan

metode praktik dalam

materi tertentu?

Iya solat gerakannya hafal

bacaannya kadang salah..

Page 138: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

122

4. Apakah anda lakukan

,jika pelajaran yang

disampaikan ibu/ bapak

guru tidak paham?

Paham

5. Apakah kamu senang

pelajaran PAI dengan cara

diskusi, praktik,

penugasan/PR?

Tidak ada

6. Materi apa yang paling

kamu tidak sukai dalam

pelajaran PAI?

Suka semua kalau agama

Page 139: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

123

DOKUMENTASI FOTO-FOTO

Proses pembelajaran di dalam kelas

Proses pembelajaran dengan Diskusi di Mushola SMP N 7 Salatiga

Page 140: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

124

Ruangan Tata Usaha SMP N 7 Salatiga

Aula SMP N 7 Salatiga

Page 141: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

125

Wawancara dengan Ibu Laily selaku guru Pendidikan Agama Islam di ruang

guru

Wawancara Bapak Sintoro Selaku guru Pendidikan Agama Islam di Mushola

Page 142: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

126

Wawancara Bapak Dimiyathi Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Di

Ruang Guru

Wawancara Bapak Sudiyo Selaku Guru Pembimbing Khusus

Page 143: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

127

Foto Bersama Bapak Sudiyo Selaku Guru Pembimbing Khusus (GPK)

Foto Bersama dengan Anak Inklusi dan Bapak Sintoro selaku Guru PAI

Page 144: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

128

Wawancara dengan IZ Anak Inklusi di Ruang BK

Wawancara dengan anak Inklusi Kembar Alia dan aulia di dalam kelas

Page 145: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : VII/Satu

Materi Pokok : Q.S. Al-Mujādilah /58: 11, Q.S. Ar-Rahmān /55: 33 Serta Hadis

Tentang Semangat Menuntut Ilmu.

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (9 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI

1

KI

2

:

:

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI

3

: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudutpandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD Indikator

1.1. Terbiasa membaca al-

Qur’ān dengan

meyakini bahwa

Allah akan

meninggikan derajat

orang yang beriman

dan berilmu

1.1.1 Menyenangi membaca al-Qur’ān dengan

meyakini Bahwa Allah akan meninggikan

derajat orang yang beriman dan berilmu

1.1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan

meyakini bahwa Allah akan meninggikan

derajat orang yang beriman dan berilmu.

2.1 Menghayati perilaku

semangat menuntut

ilmu sebagai

implementasi Q.S. al-

Mujādilah /58: 11,

2.1.1. Memiliki semangat yang tinggi untuk

menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S.

al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān

/55:33 dan hadis terkait.

2.1.2. Bersungguh sungguh dalam belajar.

Page 146: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

130

Q.S. ar-Rahmān /55:

33 dan hadis terkait

2.1.3 Mau mengajarkan ilmu kepada orang lain.

3.1 Memahami Q.S. al-

Mujādilah /58: 11,

Q.S. ar-Rahmān /55:

33 serta hadis terkait

tentang menuntut

ilmu

3.1.1 Mengartikan Q.S. al-Mujādilah : 11,

3.1.2 Mengartikan Q.S. ar-Raḥmān : 33

3.1.3 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. al-

Mujādilah : 11

3.1.4 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. Ar-

Raḥmān : 33

3.1.5 Menjelaskan arti hukum bacaan Al

syamsiyah dan Al qomariah

3.1.6 Menyebutkan contoh hukum bacaan Al

syamsiyah dan Al qomariyah.

4.1.1 Membaca Q.S. al-

Mujādilah /58: 11,

Q.S. ar-Rahmān /55:

33 dengan tartil.

4.1.1.1. Menerapkan hukum bacaan Al syamsiyah

dan Al qomariyah dalam Q.S. al-mujādilah

/58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan

hadis terkait

4.1.1.2. Membaca Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S.

ar-Raḥmān /55:33 dan hadis terkait

4.1.2 Menunjukkan

hafalan Q.S. al-

Mujādilah /58: 11,

Q.S. ar-Rahmān /55:

33.

4.1.2.1. Menghafal Q.S. al-mujādilah /58

4.1.2.2. Menghafal Q.S. ar-Raḥmān /55:33

4.1.2.3. Menghafal hadis terkait

4.1.3 Menyajikan

keterkaitan

semangat menuntut

ilmu dengan

pesanQ.S. al-

Mujādilah /58: 11,

Q.S. ar-Rahmān

/55: 33

4.1.3.1. Mencari contoh kisah-kisah teladan yang

berkaitan dengan semangat menuntut ilmu

4.1.3.2. Mempresentasikan kisah-kisah teladan

yang berkaitan dengan semangat menuntut

ilmu

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN PERTAMA :

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

KD : 1.1

1.1.1 Meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’ān dengan meyakini Bahwa

Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

1.1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan

meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

Page 147: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

131

KD : 2.1

2.1.1 Memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu sebagai

implementasi Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan

hadis terkait.

2.1.2 Memiliki perilaku bersungguh sungguh dalam belajar

2.1.3 Memiliki perilaku mau mengajarkan ilmu kepada orang lain

KD: 3.1

3.1.1 Mengartikan Q.S. al-Mujādilah : 11 dengan benar

3.1.2 Mengartikan Q.S. ar-Raḥmān : 33 dengan benar

3.1.3 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. al-Mujādilah : 11 dengan tepat

3.1.4 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. Ar- Raḥmān : 33 dengan tepat

3.1.5 Menjelaskan arti hukum bacaan Al syamsiyah dan Al qomariah dengan

tepat

3.1.6 Menyebutkan contoh hukum bacaan Al syamsiyah dan Al qomariyah

dengan tepat

PERTEMUAN KEDUA :

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

KD :

KD : 1.1

1.1.1 Meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’ān dengan meyakini Bahwa

Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

1.1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan

meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

KD : 2.1

2.1.1 Memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu sebagai

implementasi Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan

hadis terkait.

2.1.2 Memiliki perilaku bersungguh sungguh dalam belajar

2.1.3 Memiliki perilaku mau mengajarkan ilmu kepada orang lain

KD : 4.1.1

4.1.1.1 Menerapkan hukum bacaan Al syamsiyah dan Al qomariyah dalam

Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan hadis terkait

4.1.1.2 Membaca Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan hadis

terkait

Page 148: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

132

KD : 4.1.2

4.1.2.1 Menghafal Q.S. al-mujādilah /58

4.1.2.2 Menghafal Q.S. ar-Raḥmān /55:33

4.1.2.3 Menghafal hadis terkait

PERTEMUAN KETIGA:

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

KD : 1.1

1.1.1 Meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’ān dengan meyakini Bahwa

Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

1.1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan meyakini bahwa Allah akan

meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu

KD : 2.1

2.1.1 Memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu sebagai

implementasi Q.S. al-mujādilah /58: 11, Q.S. ar-Raḥmān /55:33 dan

hadis terkait.

2.1.2 Memiliki perilaku bersungguh sungguh dalam belajar

2.1.3 Memiliki perilaku mau mengajarkan ilmu kepada orang lain

KD : 4.1.3

4.1.3.1 Mencari contoh kisah-kisah teladan yang berkaitan dengan semangat

menuntut ilmu

4.1.3.2. Mempresentasikan kisah-kisah teladan yang berkaitan dengan semangat

menuntut ilmu

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Materi pembelajaran reguler:

a. Bacaan QS.Al Mujadilah : 11

b. Bacaan QS. Al Ar-Rahman :33

c. Hafalan QS.Al-Mujadilah : 11

d. Hafalan QS. Ar-Rahman : 33

e. Arti dan Kandungan QS.Al-Mujadilah : 11

f. Arti dan Kandungan QS. Ar-Rahman : 33

g. Hukum bacaan Al-syamsiyah dan Al Qomariyah

h. Arti Hukum bacaan Al Syamsiyah dan AlQomariyah

i. Contoh hukum bacaan Al syamsiyah dan Al Qomariyah.

Page 149: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

133

j. Semangat menuntut ilmu dengan pesan QS.Al Mujadilah : 11 dan Al Ar-

Rahman : 33

2. Materi pembelajaran pengayaan:

Kisah-kisah teladan yang berkaitan dengan semangat menuntut ilmu.

3. Materi pembelajaran remedial:

a. Bacaan QS.Al Mujadilah : 11

b. Bacaan QS. Al Ar-Rahman :33

c. Hafalan QS.Al-Mujadilah : 11

d. Hafalan QS. Ar-Rahman : 33

e. Arti dan Kandungan QS.Al-Mujadilah : 11

f. Arti dan Kandungan QS. Ar-Rahman : 33

g. Hukum bacaan Al-syamsiyah dan Al Qomariyah

h. Arti Hukum bacaan Al Syamsiyah dan AlQomariyah

i. Contoh hukum bacaan Al syamsiyah dan Al Qomariyah.

j. Semangat menuntut ilmu dengan pesan QS.Al Mujadilah : 11 dan Al Ar-

Rahman : 33

(Menyesuaikan materi yang belum dikuasai siswa setelah dilakukan penilaian)

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Kontekstual

Tehnik : 1. Pemodelan dalam cara melafalkan (membaca) dan menghafal

al-Qur’an

2. Mencari Pasangan (Make a Match) dalam menentukan ayat dan

terjemahannya.

F. MEDIA DAN BAHAN

1. Media

a. Presentasi Power Point

b. Video pembelajaran/Film tentang kejadian bencana alam

c. Laptop/Komputer

d. LCD Projector

e. Whiteboard/Blackboard

f. Gunting/cutter

2. Bahan

a. Pensil/Spidol

b. Kertas

c. CD/Flash Disk

d. Bahan-bahan lainnya

Page 150: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

134

G. SUMBER BELAJAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Siswa) Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (halaman: 84-101).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Guru) Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (halaman: 84-101).

Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen

Agama RI.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. PERTEMUAN PERTAMA : 3 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Guru memberi permainan atau mengajak bernyanyi untuk

mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.

2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari

sebelumnya, yaitu Sikap Terpuji Khulafaur Rasyidun dengan cara

memberi pertanyaan-pertanyaan lemparan.

3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu menerapkan

hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qamariyah membaca Q.S. al-

Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait dengan

tartil, dan menunjukkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari,

yaitu Terbiasa membaca al-Qur’ān.

4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang

akan dilakukan, yaitu hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qamariyah

dan membaca Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-

hadis terkait

5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek pengetahuan

dengan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis dan

aspek keterampilan dengan tehnik penilaian praktik.

6) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok

beranggotakan 5-6 anak.

b. Kegiatan Inti (85 menit)

1) Mengamati

a) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait yang dari rekaman audio

b) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait dibaca oleh model (pemodelan

dilakukan oleh peserta didik yang paling fasih bacaannya)

Page 151: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

135

c) Peserta didik membaca Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33,

dan Hadis-hadis terkait yang ada di buku siswa (atau ditulis dalam

chart)

2) Menanya

a) Peserta didik menyampaikan tanggapan hasil mendengar dan

membaca Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait .

b) Dengan dimotivasi oleh guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan membaca

Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

3) Mengumpulkan informasi/data/mencoba

a) Peserta didik di dalam kelompok masing-masing memilih salah satu

di antara mereka yang paling fasih bacaannya untuk dijadikan

sebagai model.

b) Masing-masing anggota kelompok membaca Peserta didik

mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33,

dan Hadis-hadis terkait secara bergantian dibimbing oleh model.

4) Menalar/mengasosiasi

a) Peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-

Qamariyah yang terdapat dalam Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

b) Dengan bimbingan guru peserta didik membuat peta konsep

c) Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi dan

peta konsep yang telah dihasilkan.

5) Mengomunikasikan

a) Salah satu anggota kelompok mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-

Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait di

depan kelas dan memaparkantemuan hukum bacaan al-Syamsiyah

dan al-Qamariyah yang terdapat dalam Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S.

al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

b) Kelompok lain mengamati dan memberi tanggapan terhadap bacaan

Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

dan temuan hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qamariyah yang

terdapat dalam Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan

Hadis-hadis terkait

Page 152: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

136

c. Kegiatan Penutup (20 menit)

1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan

mengenai hukum bacaan al-Syamsiyah dan al-Qamariyah yang terdapat

dalam Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis

terkait

2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan

kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati,

merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dengan cara tanya

jawab, menjawab pertanyaan dengan informasi yang diperoleh, dan

mengomunikasikan jawaban dengan cara menjawab pertanyaan ringan

dari guru.

3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil

pembelajaran dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan sekitar

materi pelajaran.

4) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada

pertemuan berikutnya, yaitu arti da isi kandungan Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait .

2. PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama dipimpin

oleh salah seorang dari peserta didik dengan penuh khidmat.

2) Peserta didik membaca al-Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.

3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang akan

dilakukan, yaitu mengartikan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman:

33, dan Hadis-hadis terkait dan isi kandungannya.

b. Kegiatan Inti (menit)

1) Mengamati

a) Peserta didik membaca arti Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

b) Peserta didik membaca arti hadits tentang semangat menuntut ilmu

2) Menanya

Dengan motivasi guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang

hal-hal yang belum jelas dari hasil membaca arti Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait dan hadits tentang

semangat menuntut ilmu

3) Mengumpulkan informasi/data/mencoba

Peserta didik dibagi menjadi 4 (empat) kelompok :

• Kelompok 1 : membahas Q.S. al-Mujadilah: 11

Page 153: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

137

• Kelompok 2 : membahas Q.S. al-Rahman: 33

• Kelompok 3 : membahas hadits tentang semangat menuntut ilmu

Masing-masing kelompok diberik kartu potongan surat/hadits dengan

potongan artinya. Tiap kelompok diminta untuk memasangkan kartu

yang sesuai kemudian ditempelkan pada kertas manila/plano.

4) Menalar/mengasosiasi

a) Peserta didik dalam kelompok merangkai berbagai informasi yang

telah dikerjakan dan dibahas nebjadi sebuah peta konsep

b) Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi dan

peta konsep yang telah dihasilkan.

5) Mengomunikasikan

a) Ketua kelompok atau anggota yang ditunjuk membacakan hasil

diskusi kelompok di depan kelas

b) Masing-masing kelompok mengamati dan memberi tanggapan pada

hasil presentasi kelompok lain.

c. Kegiatan Penutup (menit)

1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan

mengenai arti da isi kandungan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman:

33, dan Hadis-hadis terkait dan hadits tentang semangat menuntut ilmu

.

2) Guru bersama dengan peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan

kekurangan kegiatan pembelajaran

3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil

pembelajaran dengan cara pertanyaan lemparan

4) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada

pertemuan berikutnya, yaitu hafalan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

5) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan doa.

3. PERTEMUAN KETIGA

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama dipimpin

oleh salah seorang dari peserta didik dengan penuh khidmat.

2) Peserta didik membaca al-Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.

3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang akan

dilakukan, yaitu hafalan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33,

dan Hadis-hadis terkait dan isi kandungannya.

4) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek pengetahuan

dengan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis dan

aspek keterampilan dengan tehnik penilaian praktik (kinerja).

Page 154: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

138

5) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok

beranggotakan 5-6 anak.

b. Kegiatan Inti (menit)

1) Mengamati

a) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait yang dari rekaman audio

b) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait dibaca oleh model (pemodelan

dilakukan oleh peserta didik yang paling fasih bacaannya)

c) Peserta didik membaca Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33,

dan Hadis-hadis terkait yang ada di buku siswa (atau ditulis dalam

chart)

2) Menanya

a) Peserta didik menyampaikan tanggapan hasil mendengar dan

membaca Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait .

b) Dengan dimotivasi oleh guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan membaca

Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-

Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

3) Mengumpulkan informasi/data/mencoba

a) Peserta didik di dalam kelompok masing-masing memilih salah satu

di antara mereka yang paling kuat daya ingatnya untuk dijadikan

sebagai model.

b) Masing-masing anggota kelompok menghafalkan Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait secara bergantian

disimak oleh model.

4) Menalar/mengasosiasi

a) Masing-masing anggota kelompok menghafal Q.S. al-Mujadilah:

11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait secara bergantian

b) Anggota kelompok menyimak dan memberi penilaian terhadap

hafalan teman lain dalam satu kelompok.

5) Mengomunikasikan

a) Salah satu anggota kelompok mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-

Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait di

depan kelas

Page 155: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

139

b) Kelompok lain menyimak dan memberi tanggapan terhadap bacaan

Q.S. al-Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

c. Kegiatan Penutup (menit)

1) Guru bersama dengan peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan

kekurangan kegiatan pembelajaran

2) Guru memberi penguatan materi pelajaran mengenai Q.S. al-

Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait dan hadits

tentang semangat menuntut ilmu secara keseluruhan. .

3) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada

pertemuan berikutnya, yaitu ulangan harian dengan materi Q.S. al-

Mujadilah: 11, Q.S. al-Rahman: 33, dan Hadis-hadis terkait

4) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan doa.

I. PENILAIAN

1. Sikap spiritual

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1. Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat PBM

Berlangsung

Penilaian untuk

pencapaian

pembelajaran

2. Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat PBM

usai

Penilaian sebagai

pembelajaran

3. Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat PBM

usai

Penilaian sebagai

pembelajaran

2. Sikap Sosial

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1. Observasi Jurnal Lampiran

4

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian untuk

pencapaian

pembelajaran

(assessment for

and of learning)

2. Penilaian

Diri

Lembar

Penilaian

Diri

Lampiran

5

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian sebagai

pembelajaran

(assessment as

Page 156: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

140

learning)

3. Penilaian

antarteman

Lembar

Penilaian

antarteman

Lampiran

6

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian sebagai

pembelajaran

(assessment as

learning)

3. Pengetahuan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

1. Lisan Pertanyaan

(lisan)

dengan

jawaban

terbuka

Lampiran

7

Saat

Pembelajaran

Berlangsung

Penilaian untuk

pembelajaran

(assessment for

learning)

2. Penugasan Tugas

tertulis

Lampiran

8

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian untuk

dan sebagai

pembelajaran

(assessment for

and as learning)

3. Tertulis Soal-soal

esei

Lampiran

9

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajaran

(assessment of

learning)

4. Portofolio Sampel

pekerjaan

terbaik

hasil dari

penugasan

atau tes

tertulis

Saat

Pembelajaran

usai

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahuan

(assessment of

learning)

4. Keterampilan

No

. Teknik

Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrume

n

Waktu

Pelaksanaan Keterangan

Page 157: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

141

1. Produk Soal

keterampila

n produk

Lampiran

10

Saat

Pembelajaran

Berlangsung/ata

u setelah usai

Penilaian

untuk,

sebagai

dan/atau

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

for, as and of

learning)

2. Portofoli

o

Sampel

produk

terbaik hasil

dari tugas

atau proyek

Saat

Pembelajaran

usai

Penilaian

untuk dan

sebagai data

untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

5. Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:

• pembelajaran ulang

• bimbingan perorangan

• belajar kelompok

• pemanfaatan tutor sebaya

bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis

penilaian.

Format kegiatan pembelajaran dan hasil penilaian remedial (lampiran 11)

6. Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau

pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan

soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi

dan mewawancarai narasumber.

Page 158: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

142

Format kegiatan pengayaan (lampiran 12)

LAMPIRAN 1: JURNAL SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:

a. Amati perkembangan sikap siswa menggunakan instrumen jurnal pada setiap

pertemuan.

b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik

yang positif maupun yang negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan

perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku

(menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal

(meskipun belum menonjol).

No. Waktu Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Tanda

Tangan

Tindak

lanjut

1.

2.

Dst.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya yakin Allah akan mencintai orang-orang yang semangat dalam

menuntut ilmu

Page 159: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

143

LAMPIRAN 2: LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:

Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

Keterangan:

a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian diri dilakukan sekurangkurangnya

satu kali dalam satu semester.

b. Penilaian diri dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter

siswa, yang hasilnya merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil

penilaian sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN 3: LEMBAR PENILAIAN ANTARTEMAN SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:

Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Teman saya yakin Allah akan mencintai orang-orang yang semangat

dalam menuntut ilmu

2. Teman saya selalu membaca al-Quran semata-mata karena ikhlas

kepada Allah swt.

3. Teman saya yakin bahwa semua ilmu pengetahuan sumbernya adalah

dari Allah swt.

4. Menurut Teman saya semangat menuntut ilmu adalah cerminan

mencintai Allah swt.

5. Teman saya selalu menyeimbangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki

dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt

2. Saya selalu membaca al-Quran semata-mata karena ikhlas kepada

Allah swt.

3. Saya yakin bahwa semua ilmu pengetahuan sumbernya adalah dari

Allah swt.

4. Menurut saya semangat menuntut ilmu adalah cerminan mencintai

Allah swt.

5. Saya selalu menyeimbangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan

keyakinan terhadap

kekuasaan Allah Swt

Page 160: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

144

Keterangan:

a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian antarteman dilakukan sekurang-

kurangnya satu kali dalam satu semester.

b. Sebagaimana teknik penilaian diri, teknik penilaian antarteman juga dilakukan

dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya

merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN 4: JURNAL SIKAP SOSIAL

Petunjuk:

a. Pengamatan perkembangan sikap menggunakan instrumen jurnal dilakukan di

setiap pertemuan.

b. Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku siswa yang

menonjol, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk siswa yang pernah

memiliki catatan perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila telah

menunjukkan perilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan

dalam jurnal (meskipun belum menonjol).

No. Waktu Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Tanda

Tangan

Tindak

lanjut

1.

2.

Dst.

LAMPIRAN 5: LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SOSIAL

Petunjuk:

Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya senang membaca buku ilmu pengetahuan.

2. Saya selalu rendah hati atas kesuksesan yang diraihnya

3. Saya selalu menjaga kualitas cara belajar yang tinggi

4. Saya senang mendengarkan penjelasan dari guru tentang ilmu

pengetahuan

Page 161: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

145

5. Saya suka berbagi pengetahuan dengan teman-teman di sekolah

Keterangan:

a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian diri dilakukan sekurangkurangnya

satu kali dalam satu semester.

b. Penilaian diri dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter

siswa, yang hasilnya merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil

penilaian sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN 6: LEMBAR PENILAIAN ANTARTEMAN SIKAP SOSIAL

Petunjuk:

Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya!

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Teman saya senang membaca buku ilmu pengetahuan.

2. Teman saya selalu rendah hati atas kesuksesan yang diraihnya

3. Teman saya selalu menjaga kualitas cara belajar yang tinggi

4. Teman saya senang mendengarkan penjelasan dari guru tentang ilmu

pengetahuan

5. Teman saya suka berbagi pengetahuan dengan teman-teman di

sekolah

Keterangan:

a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian antarteman dilakukan sekurang-

kurangnya satu kali dalam satu semester.

b. Sebagaimana teknik penilaian diri, teknik penilaian antarteman juga

dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa,

yang hasilnya merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian

sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN 7: SOAL -SOAL TES LISAN

No. Daftar Pertanyaan Ket

Page 162: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

146

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

LAMPIRAN 8: LEMBAR TUGAS

Petunjuk: Hafalkan nama-nama Asmaul Husna (minimal 4 buah) dan maknanya.

LAMPIRAN 9: SOAL -SOAL TES TULIS

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas.

1. Jelaskan kandungan Q.S. ar-Rahm±n/55: 33!

2. Jelaskan kandungan Q.S. al-Muj±dalah/58: 11!

3. Salinlah hokum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah yang terdapat pada dua

ayat tersebut !

4. Berikan contoh perilaku yang mencerminkan kandungan Q.S. al-Muj±dalah/58:

11!

5. Mengapa manusia wajib menuntut ilmu?

6. Bagaimana cara mencari ilmu supaya berhasil?

7. Mengapa manusia harus berilmu untuk melangsungkan hidupnya?

8. Bagaimana caranya agar bisa menembus langit?

9. Mengapa orang yang berilmu harus pula beriman?

10. Jelaskan perbedaan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu!?

Kunci Jawaban:

No. Soal Kunci Jawaban Skor

1. Soal No. 1 1. Keutamaan orang-orang yang beriman dan berilmu

pengetahuan.

9

2. Soal No. 2 Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan

diangkat derajatnya

oleh Allah Swt.

9

1. Terjemahkan Q.S. al-Mujadilah : 11!

2. Terjemahkan Q.S. ar-Raḥmān : 33!

3. Jelaskan kesimpulan makna Q.S. al-Mujādilah : 11!

4. Jelaskan kesimpulan makna Q.S. Ar- Raḥmān : 33!

5. Jelaskan arti hukum bacaan Al syamsiyah dan Al qomariah!

6. Sebutkan contoh hukum bacaan Al syamsiyah dan Al qomariyah!

Page 163: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

147

3. Soal No. 3 Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di

langit maupun

di bumi, dengan terus menelaahnya, meyakini bahwa alam

semesta ini

diciptakan Allah Swt. untuk manusia. Oleh karena itu,

manusia harus merasa

haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan, tidak

sombong atas kesuksesan

yang diraihya, dan tidak merasa rendah diri dan malu

terhadap kegagalan

yang dialaminya.

9

4. Soal No. 4 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha untuk

mendapatkan

pengetahuan, bersikap sopan saat belajar dan selalu

menghargai dan

menghormati guru, senang mendatangi guru untuk

meminta penjelasan

tentang ilmu pengetahuan, selalu menyeimbangkan ilmu

pengetahuan

yang dimilikinya dengan keyakinan terhadap kekuasaan

Allah Swt.

9

5. Soal No. 5 Perintah dari Allah yang terdapat dalam Q.S. ar-

Rahm±n/55: 33 dan Q.S.

al-Muj±dalah/58:11.

9

6. Soal No. 6 Perlu adanya semangat juang, harus dekat, akrab, dan

hormat kepada guru

agar ilmunya berkah dan memerlukan waktu yang lama.

(jawaban bisa

dikembangkan).

9

7. Soal No. 7 Karena akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan

untuk

mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam

kehidupan ini.

(jawaban bisa dikembangkan).

9

8. Soal No. 8 Kekuatan dari Allah Swt. dapat menembus langit dan bumi

adalah kekuatan

akal yang berfungsi untuk mengkaji dan menemukan ilmu

9

Page 164: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

148

pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dapat menciptakan peralatan yang

canggih. Dengan

ilmu pengetahuan dan karyanya manusia dapat menembus

penjuru langit

dan bumi.

9 Soal No. 9 Orang yang beriman dan berilmu tingkatannya lebih tinggi

di banding

orang yang tidak berilmu

9

10. Soal No.

10

Orang yang berilmu memiliki ilmu pengetahuan luas akan

dihormati oleh

orang lain, diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau

mengelola apa

saja yang terjadi dalam kehidupan ini sedangkan orang

yang tidak berilmu

adalah orang yang tidak berilmu akan lemah dan tersesat.

9

LAMPIRAN 10: INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Petunjuk:

RUBRIK PENILAIAN

NO. NAMA SURAT

KRITERIA

SKOR FASIH TARTIL

KURANG

TARTIL

TIDAK

TARTIL

1 QS. Al Mujadalah (58): 11

2 QS. Ar-Rahman (55): 33

JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Page 165: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

149

Fashih

Tartil

Kurang Tartil

TidakTartil

= Skor 4

= Skor 3

= Skor 2

= Skor 1

Skor yang diperoleh

------------------------- X 100 =

---------

Skor maksimal

Presentasi

NO. ASPEK YANG DINILAI SKOR

1 Keindahan dari gambar yang telah di buat 20

2 Kesesuaian antara gambar dengan isi materi 20

3 Kelancaran dalam presentasi 20

4 Kejelasan dalam menjelaskan materi 20

5 Penguasaan kelas/teman dalam menyampaikan materi 20

Jumlah 100

LAMPIRAN 11: FORMAT PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBELAJARAN

REMEDIAL

Sekolah : SMP ………………….

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : VII/Satu

Materi Remedial : 1. …

2. …

Waktu Pemb. Remedial : …

Waktu Ulangan Remedial : …

Ketuntasan Belajar : …

No. Nama Siswa Nilai

UH

KD Yang Tidak

Tuntas

Bentuk

Pembelajaran

Remedial

Nilai Hasil

Remedial

1.

2.

Dst.

LAMPIRAN 12: FORMAT PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBELAJARAN

PENGAYAAN

Page 166: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

150

Sekolah : SMP …

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : VII/Satu

Materi Pengayaan : 1. …

2. …

Waktu Pengayaan : …

Waktu Ulangan : …

Ketuntasan Belajar : …

No. Nama Siswa Nilai

UH

Bentuk

Pengayaan

Nilai Tes

Pengayaan

1.

2.

Dst.

Page 167: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

151

Page 168: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

152

Page 169: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

153

Page 170: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

154

Page 171: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

155

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Astri Laelatul Fadhilah

NIM : 111-14-091

Fakultas/ jurusan : PAI

Dosen Pembimbing Akademik : Drs. Miftahuddin, M.Ag.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Point

1. OPAK STAIN Salatiga 2014

“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa

Yang Beretika, Disiplin, dan

Berfikir Terbuka” oleh DEMA

STAIN Salatiga

18-19

Agustus

2014

Peserta 3

2. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga 2014 “ Aktualisasi

Pendidikan Karakter Sebagai

Pembentuk Generasi yang

Religius, Educative, dan Humanis”

oleh HMJ Tarbiyah STAIN

Salatiga

20-21

Agustus

2014

Peserta 3

3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

“Pemahaman Islam Rahmatan

Lil’alamin Sebagai Langkah Awal

Menjadi Mahasiswa Berkarakter”

oleh LDK& ITTAQO STAIN

Salatiga

21 Agustus

2014

Peserta 2

4. Workshop Entrepreneurship

“Menanamkan Nilai-Nilai Jiwa

Kewirausahaan Mahasiswa yang

Kreatif dan Inovatif” oleh KSEI &

SSC STAIN Salatiga

22 Agustus

2014

Peserta 2

5. Achievement Motivation Training

(AMT) “Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi” oleh CEC

dan JQH STAIN Salatiga

23 agustus

2014

Peserta 2

6. UPT Perpustakaan “Library User

Education (Pendidikan

28 Agustus Peserta 2

Page 172: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

156

Permustaka) oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

2014

7. “Training Pembuatan Makalah”

oleh LDK STAIN Salatiga

17

September

2014

Peserta 2

8. Diskusi Terbuka LPM Dinamika

“Mahasiswa Menulis” oleh LPM

Dinamika

25

September

2014

Peserta 2

9. (PLCPP) XXIV “PLCPP Sebagai

Langkah Rekonstruktif Karakter

Pandega dalam Membangun

Racana yang Loyal dan

Bermanfaat” oleh Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandi

26-29

September

2014

Peserta 3

10. “Bedah Buku Membidik Bintang”

oleh LDK STAIN Salatiga

01 Oktober

2014

Peserta 2

11. “ SIBA SIBI” Training UTS

Semester Ganjil tahun 2014 oleh

CEC dan ITTAQO

24-25

Oktober

2014

Peserta 3

12. “Seminar Nasional

Entrepreneurship” oleh Gerakan

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi

16

November

2014

Peserta 8

13. Ibtida’ LDK Fathir Ar Rosyid

IAIN Salatiga “Ikat Hati, Bina

Diri, Songsong Teladan Sejati”

oleh LDK IAIN Salatiga

3-4 Oktober

2015

Peserta 3

14 Seminar Nasional LDK Fathir Ar

Rosyid IAIN Salatiga “ Muslimah

Sejati Bertabur Inspirasi” oleh

LDK IAIN Salatiga

29

November

2015

Peserta 8

15. Seminar Nasional “Implementasi

Nilai-Nilai Pancasila sebagai

Benteng dalam Menolak Gerakan

Radikalisme” oleh DEMA IAIN

Salatiga

10 februari

2016

Peserta 8

Page 173: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

157

16 Surat Keputusan Pengangkatan

Pengurus Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan(FTIK) IAIN

Salatiga

15 Maret

2016

Bendahara 4

17 Seminar Nasional “Penguatan

Wawasn Kebangsaan dan

Nasionalisme” oleh DEMA IAIN

Salatiga

28 April

2016

Peserta 8

18 Seminar Nasional HMJ PAI

Salatiga “Pendidikan Agama

Menjadi Pelopor Kebangkitan

Nasional di Era Modern” oleh

HMJ PAI IAIN Salatiga

21 Mei 2016 Peserta 8

19 Surat Keputusan “Penyelenggaraan

Seminar Nasional Pendidikan dan

Pelantikan FORSIMA PAI

Wilayah Jateng” oleh HMJ PAI

FTIK IAIN Salatiga

25 Mei 2016 Bendahara 4

20 Seminar Nasional DEMA FTIK

IAIN Salatiga “Budaya Sebagai

Attitude Pendidikan” oleh DEMA

FTIK IAIN Salatiga

31 Mei 2016 Peserta 8

21 Surat Keputusan “Penyelenggaraan

Kegiatan Dialog Interaktif” oleh

HMJ PAI FTIK IAIN Salatiga

29

September

2016

Sekretaris 4

22 Seminar Nasional Anak

Berkebutuhan Khusus “Melejitkan

Potensi ABK” oleh Pusat Studi

Gender dan Anak IAIN Salatiga

1 Desember

2016

Peserta 8

23 Surat Keputusan Pengangkatan

Pengurus Dewan Mahasiswa

(DEMA) FTIK IAIN Salatiga

15 Maret

2017

Bendahara 4

24 Seminar Internasional “Menjadi

Mobilepreuneur dalam Era E-

commerce” oleh Krida Taruna

Bumi Perkasa dan Tapp

25 April

2017

Peserta 8

Page 174: METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4057/1/METODE...LEMBAR PENGESAHAN..... v DEKLARASI..... ..... vi MOTTO ..... Anak Inklusi di SMP Negeri

158

25 Surat Keputusan “

Penyelenggaraan Kegiatan

Pendalaman Ketrampilan

Keorganisasian (PKK) DEMA

FTIK IAIN Salatiga 2017

22 Mei 2017 Bendahara 3

26 Surat Keputusan “Penyelenggaraan

Kegiatan OPAK DEMA FTIK

IAIN Salatiga 2017”

14 Juli 2017 Bendahara 3

27 Surat Keputusan “Penyelenggaraan

Kegiatan Sarasehan Kebangsaan

DEMA SEMA FTIK IAIN

Salatiga tahun 2017”

17 Oktober

2017

Sie Dekorasi

&Dokumentasi

3

Jumlah 118