juknis inklusi 2013.pdf
TRANSCRIPT
2
3
PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN KHUSUS SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM
PENDIDIKAN INKLUSIF DIKMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN PK-LK DIKMEN
TAHUN 2013
4
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, tahun anggaran 2013 pada Satker Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen teralokasi sejumlah dana dalam Mata Anggaran Belanja Bantuan Sosial.
Untuk mengimplementasikan Pengelolaan dan Pembelanjaan Anggaran Belanja Bantuan Sosial telah dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian dan Lembaga, yang selanjutnya pada Bidang Pendidikan dan Kebudayaan telah dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PMK nomor 81/PMK.05/2012 dan Peraturan Mendikbud nomor 24 Tahun 2013, mengamanatkan Penetapan Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial yang disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Berkenaan dengan hal tersebut, Petunjuk Teknis ini disusun dan ditetapkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dikmen selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
Petunjuk Teknis (Juknis) memuat tentang diskripsi program, tujuan penggunaan bantuan, pemberi dan penerima bantuan, alokasi anggaran, persyaratan pengguna anggaran, tata kelola pencairan dana, dan pertanggungjawaban belanja bantuan. Diharapkan Juknis ini menjadi acuan bagi lembaga/institusi penerima bantuan agar proses pemberian, pembelanjaan, pelaksanan, pertanggungjawaban, dan pelaporan dapat dilaksanakan dengan benar dan baik.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan masukan dalam penyusunan juknis ini, kami sampaikan terima kasih. Apabila dikemudian hari masih terdapat kekurangan dan kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, April 2013
Direktur Pembinaan PK-LK Dikmen, Drs. A. Budi Priadi, MAP NIP. 195610311984031001
ii
DESKRIPSI PROGRAM PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN KHUSUS
SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2013
1. Nomor : PK-LK DIKMEN KP. 12
2. Nama Program : Bantuan Khusus Penyelenggara
Program Pendidikan Inklusif
3. IKU/IKK : 2.4.1
4. Tujuan : a. Mendukung keberlangsungan
penyelenggaraan program
pendidikan inklusif.
b. Meningkatkan kualitas relevansi,
efektifitas dan efisiensi pendidikan
sekolah penyelenggara program
pendidikan inklusif.
c. Membantu meringankan biaya
penyelenggaraan program
pendidikan inklusif.
5. Pemberi Bantuan : Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus Dikmen
6. Sasaran Bantuan : 40 SMA/SMK penyelenggara program
pendidikan inklusif.
7. Nilai Bantuan : Nilai total bantuan untuk SMA/SMK
Inklusif tahun 2013 sebesar Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah),
nilai bantuan persekolah ditentukan
berdasarkan :
iii
• Fix Cost persekolah senilai Rp.
25.000.000,- (Dua Puluh Lima
Juta Rupiah).
• Variable Cost dihitung
berdasarkan jumlah peserta
didik.
8. Pemanfaatan Bantuan : a. Penyesuaian atau modifikasi
kurikulum.
b. Penyusunan dan penggandaan
bahan ajar dan evaluasi
c. Peningkatan kapasitas guru.
d. Transport dan honor bagi guru
pembimbing khusus (GPK).
e. Layanan program khusus sesuai
kebutuhan dan karakteristik peserta
didik.
9. Mekanisme Pemberian : a. Dit PPK-LK Dikmen memberikan
Bantuan informasi/sosialisasi melalui Dinas
Pendidikan Provinsi tentang rencana
pemberian dana bantuan sekolah
inklusif.
b. Sekolah mengajukan proposal
kepada Direktorat Pembinaan PK-LK
Dikmen yang direkomendasi oleh
Dinas Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota.
c. Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen
melakukan penilaian/verifikasi.
e. Direktur PPK-LK Dikmen selaku
Kuasa Pengguna Anggaran
iv
menetapkan sekolah calon
penerima bantuan.
f. Bimbingan teknis dan penanda-
tanganan Surat Perjanjian Kerja
Sama Pemberian Bantuan.
g. Direktorat PPK-LK menyalurkan
bantuan
h. Sekolah mengirim laporan
pertanggungjawaban penggunaan
dana bantuan.
10. Kriteria/Persyaratan : a. Sekolah sudah terdaftar dalam
Pemberian Bantuan sistem data online Dikmen
Kemendikbud/PAS.
b. Sekolah telah memiliki ijin
operasional/surat keputusan
penyelenggaraan program
pendidikan inklusif dari Dinas
Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota.
b. Memiliki peserta didik yang masih
aktif mengikuti program pendidikan
inklusif.
c. Memiliki rekening sekolah dan
NPWP (bukan atas nama pribadi
atau yayasan).
d. Menyampaikan copy surat
pengangkatan kepala sekolah
e. Ditetapkan oleh Direktur PPK-LK
Dikmen selaku Kuasa Pengguna
Anggaran
v
11. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tahun 2013
1 Penerimaan proposal dari sekolah
Sampai dengan bulan Mei
2 Penilaian/verifikasi Juni
3 Penetapan penerima bantuan
Juni
4 Bimtek/penandatangan surat perjanjian
Juli
5 Penyaluran dana Juli - Agustus
6 Pelaksanaan Kegiatan Agustus sd Desember
7 Laporan pelaksanaan dari sekolah
Laporan pertangggung-jawaban penggunaan dana bantuan selambat-lambatnya bulan Desember 2013
12. Layanan Informasi : Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik
Direktorat Pembinaan PK-LK
Ditjen Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Jl. RS. Fatmawati, Gedung C Lt. 2,
Cipete, Jakarta Selatan
Telp./Fax. 021 75906880
E-mail : [email protected]
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i DESKRIPSI PROGRAM ............................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1 B. Dasar Hukum dan Kebijakan ............................................ 2 C. Tujuan ............................................................................ 3 D. Sasaran ........................................................................... 3 E. Hasil yang Diharapkan ..................................................... 3 F. Nilai Bantuan ................................................................... 3 G. Karakteristik Program Bantuan ........................................... 4 H. Jadwal Kegiatan ................................................................ 4
BAB II ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ................. 6
A. Organisasi ....................................................................... 6 B. Tugas dan Tanggungjawab ............................................... 6
BAB III TATA KELOLA BELANJA BANTUAN SOSIAL ................... 8
A. Persyaratan Calon Penerima Bantuan ................................ 8 B. Mekanisme Pemberian Bantuan ......................................... 8 C. Bimbingan Teknis .............................................................. 9 D. Penyaluran Bantuan .......................................................... 9 E. Pelaporan ......................................................................... 10
BAB IV PENGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN .. 13
A. Penggunaan .................................................................... 13 B. Pertanggungjawaban ........................................................ 13
BAB V PENUTUP ..................................................................... 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................. 16
vii
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan
Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia tanpa
memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan
bakat yang dimilikinya. Prasayarat pendidikan yang bermutu
adalah adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,
yaitu warga negara yang unggul secara intelektual, anggun dalam
moral, kompeten dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
olahraga, produktif dalam karya, memiliki komitmen yang tinggi
untuk berbagai peran sosial, serta berdaya saing terhadap bangsa
lain di era global.
Salah satu keberhasilan pendidikan adalah terjadinya kesesuaian,
level, tantangan dengan karakter peserta didik. Oleh karena itu
diperlukan bantuan yang mampu mendorong terwujudnya sistem
penyelenggaraan pendidikan inklusif agar kemajemukan
kebutuhan dan tuntutan belajar peserta didik dapat dipenuhi.
Untuk mempercepat terwujudnya penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu bagi setiap peserta didik inklusif, serta mendukung
realisasi layanan bagi kemajemukan pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan dan karakteristik peserta didik, maka pada tahun
2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Tingkat Menengah mengalokasikan bantuan program
pembinaan bagi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
9
B. Dasar Hukum dan Kebijakan
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
3. Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
4. Undang-undang No. 15 tahun 2004 Pemeriksaan dan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial.
6. Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
7. Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial.
8. Keppres No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
APBN dan Perubahannya yang terakhir Perpres No. 53 tahun
2010.
9. Peraturan Mendiknas No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif Bagi Peserta Didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada
Kementerian/Lembaga.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 24 Tahun 2013 tentang Pendoman Umum
10
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial
di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
Pembinaan PK-LK Dikmen tahun 2013.
C. Tujuan
1. Mendukung keberlangsungan penyelenggaraan program
pendidikan inklusif.
2. Meningkatkan kualitas, relevansi, efektifitas dan efisiensi
pendidikan sekolah penyelenggara program pendidikan
inklusif.
3. Membantu meringankan biaya penyelenggaraan program
pendidikan inklusif.
D. Sasaran
Sasaran pemberian bantuan khusus penyelenggara program
pendidikan inklusif adalah 40 (empat puluh) SMA/SMK yang
melaksanakan program pendidikan inklusif.
E. Hasil yang Diharapkan
1. Terjaminnya keberlanjutan penyelenggaraan pendidikan
inklusif.
2. Terwujudnya kualitas dan relevansi penyelenggaraan
pendidikan inklusif.
3. Terpenuhinya sebagian keperluan pembiayaan operasional
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
11
F. Nilai Bantuan
Nilai total bantuan untuk SMA/SMK Inklusif tahun 2013 sebesar
Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah), nilai bantuan
persekolah ditentukan berdasarkan :
1. Fix Cost persekolah senilai Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima
Juta Rupiah).
2. Variable Cost dihitung berdasarkan jumlah peserta didik.
G. Karakteristik Program Bantuan
1. Diberikan kepada sekolah penyelenggara program
pendidikan inklusif yang telah memiliki ijin operasional/SK
penyelenggara program pendidikan inklusif.
2. Disalurkan secara penuh/utuh tanpa potongan apapun dari
pihak manapun.
3. Prinsip pengelolaan dana transparan dan akuntabel.
H. Jadwal Kegiatan
No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
TAHUN 2013
1 Penerimaan proposal dari sekolah
Sampai dengan bulan Mei
2 Penilaian/verifikasi Juni
3 Penetapan penerima bantuan Juni
4 Bimtek/penandatangan surat perjanjian
Juli
5 Penyaluran dana Juli - Agustus
12
No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
TAHUN 2013
6 Laporan pelaksanaan dari sekolah
Laporan pertangggung-jawaban penggunaan dana bantuan selambat-lambatnya awal bulan Desember 2013
13
BAB II
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
Organisasi, tugas dan tanggung jawab di dalam pelaksanaan bantuan
sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan program akan melibatkan unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan PK dan LK Dikmen.
2. Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/kota.
4. Sekolah.
5. Komite Sekolah
B. Tugas dan Tanggungjawab
1. Direktorat Pembinaan PK dan LK Dikmen
a. Menyusun Juknis Bantuan.
b. Memberikan infomasi/sosialisasi.
c. Melakukan seleksi dan atau verifikasi calon penerima
bantuan.
d. Melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek).
e. Menyalurkan dana bantuan.
f. Melaksanakan supervisi.
g. Menerima laporan hasil pelaksanaan.
2. Dinas Pendidikan Provinsi
a. Mensosialisasikan informasi dari Direktorat Pembinaan PK-
LK Dikmen ke sekolah yang terkait.
14
b. Mengusulkan/mengesahkan daftar sekolah calon penerima
bantuan
c. Melaksanakan pembinaan terhadap sekolah penerima
bantuan.
d. Memberikan masukan dan saran yang berkaitan dengan
pelaksanaan program.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Mensosialisasikan informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi
ke sekolah yang terkait.
b. Mengusulkan daftar sekolah calon penerima bantuan
c. Melaksanakan pembinaan terhadap Sekolah penerima
bantuan.
d. Memberikan masukan dan saran yang berkaitan dengan
pelaksanaan program.
4. Sekolah
a. Menyusun proposal bantuan sosial yang direkomendasi
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
b. Kepala Sekolah menandatangani surat perjanjian dengan
Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan administrasi keuangan.
d. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program kepada
Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen yang disetujui oleh
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
5. Komite Sekolah
a. Membantu sekolah mensosialisasikan program bantuan
kepada orang tua, dan guru.
15
b. Membantu melakukan pengawasan penggunaan dana
bantuan.
16
BAB III
TATA KELOLA BELANJA BANTUAN SOSIAL
A. Persyaratan Calon Penerima Bantuan
1. Telah memiliki ijin operasional/Surat Keputusan
penyelenggaraan program pendidikan inklusif dari Dinas
Pendidikan Provinsi.
2. Memiliki peserta didik berkebutuhan khusus yang masih aktif
bersekolah.
3. Memiliki rekening sekolah (bukan rekening atas nama
pribadi).
4. Memiliki surat pengangkatan kepala sekolah.
5. Memiliki NPWP atas nama sekolah.
B. Mekanisme Pemberian Bantuan
Mekanisme pemberian bantuan adalah sebagai berikut :
1. Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen memberikan informasi
melalui Dinas Pendidikan Provinsi tentang rencana pemberian
bantuan bagi sekolah penyelenggara program pendidikan
inklusif.
2. Dinas Pendidikan Provinsi mengirim usulan sekolah calon
penerima bantuan kepada Direktorat Pembinaan PK-LK
Dikmen.
3. Sekolah mengirim proposal kepada Direktorat Pembinaan PK-
LK Dikmen.
4. Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen melakukan penilaian
proposal sekolah calon penerima bantuan dan atau melakukan
verifikasi.
17
5. Direktur Pembinaan PK-LK Dikmen selaku Kuasa Pengguna
Anggaran menetapkan sekolah penerima bantuan.
6. Bimbingan teknis dan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja
Sama Pemberian Bantuan.
7. Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen menyalurkan dana
bantuan ke rekening sekolah.
8. Sekolah mengirim laporan penggunaan pertanggungjawaban
dana bantuan.
C. Bimbingan Teknis
Sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan akan
mendapatkan bimbingan teknis.
Materi bimbingan teknis antara lain berkisar pada tema berikut
ini:
1. Program dan Kebijakan Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen
tentang penyelenggaraan program pendidikan inklusif.
2. Pengelolaan program pendidikan inklusif.
3. Tata cara penggunaan dana dan pelaporan bantuan khusus
penyelenggaraan program pendidikan inklusif.
4. Penandatanganan surat perjanjian kerjasama (MoU) bantuan.
D. Penyaluran Bantuan
1. Dana bantuan disalurkan sekaligus dengan cara
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara
(Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening
Sekolah (bukan atas nama pribadi atau yayasan).
2. Setelah semua persyaratan pembayaran dipenuhi oleh
penerima bantuan (sekolah) akan diterbitkan Surat Perintah
18
Pembayaran (SPP) yang selanjutnya diteruskan ke Setditjen
Dikmen.
3. Setditjen Dikmen berdasarkan SPP menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) yang selanjutnya diteruskan ke
KPPN Jakarta III.
4. Kepala KPPN berdasarkan SPM dari Setditjen Dikmen akan
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang
ditujukan ke rekening bank penerima (sekolah).
5. Penyaluran dana bantuan disampaikan secara utuh ke
rekening bank atas nama sekolah penerima tanpa potongan
apapun.
6. Penggunaan/pemanfaatan dana bantuan direalisasikan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah dana
diterima di rekening sekolah.
E. Pelaporan
1. Sistematika Pelaporan
Sistematika pelaporan kegiatan dan penggunaan dana
bantuan adalah sebagai berikut :
o Bagian Depan
• Cover
• Lembar persetujuan dinas
• Kata pengantar
• Daftar isi
o Bagian Isi
• Pendahuluan
1. latar belakang
2. Tujuan
3. Hasil yang diharapkan
19
• Administrasi
1. Program Kerja
2. Organisasi dan Mekanisme Kerja
• Pelaksanaan dan Hasil Pekerjaan
1. Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Hasil Pekerjaan.
• Keuangan
1. Pendanaan
2. Laporan Keuangan
• Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
o Lampiran-Lampiran
• Dokumen hasil kegiatan
• Foto kegiatan
2. Pelaporan Pertanggungjawaban Bantuan
Laporan disusun oleh Sekolah dan disahkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, disampaikan kepada Direktorat
Pembinaan PK-LK Dikmen.
Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan
dikirimkan ke Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen paling
lambat bulan Desember 2013.
Laporan pelaksanaan bantuan khusus penyelenggaraan
program pendidikan inklusif harus dapat memberikan data
dan informasi lengkap dan jelas mengenai proses kegiatan
dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan dinyatakan
selesai.
20
Laporan dibuat minimal rangkap 4 (empat), masing-masing
untuk:
a. Sekolah (dokumen asli).
b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
c. Dinas Pendidikan Provinsi.
d. Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen.
21
BAB IV
PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
A. Ketentuan Penggunaan Dana
Ketentuan penggunaan dana bantuan digunakan untuk
peningkatan penyelenggaraan program pendidikan inklusif antara
lain:
1. Penyesuaian/modifikasi kurikulum.
2. Penyusunan bahan ajar.
3. Peningkatan kapasitas guru.
4. Transport dan honor bagi guru pembimbing khusus (GPK).
5. Layanan program khusus sesuai kebutuhan dan karakteristik
peserta didik.
B. Pertanggungjawaban
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh sekolah penerima dana
bantuan antara lain:
1. Pertanggungjawaban pembelanjaan dana sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penerima bantuan.
2. Setiap pembelanjaan bantuan harus dapat dipertanggung-
jawabkan dan didukung oleh bukti fisik, administrasi dan
keuangan.
3. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi
materai yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam
bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai peruntukannya
yang dibayarkan dan diberi tanggal dan nomor bukti
pengeluaran, termasuk pembayaran pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Untuk sekolah negeri, bendahara sekolah adalah bendahara
negara oleh sebab itu mempunyai kewajiban untuk memungut
22
dan menyetorkan pajak-pajak atas pembelian/ pengadaan
barang/jasa dalam jenis dan jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta menyetor ke Kas Negara.
5. Untuk sekolah swasta, bendahara sekolah bukan bendahara
negara sehingga dapat memungut dan menyetorkan pajak-
pajak dengan menggunakan NPWP Sekolah/Yayasan atau
pajak-pajak dibayarkan oleh penyedia barang/jasa yang
memiliki NPWP.
6. Pembelanjaan dana bantuan yang diterima harus selesai
dipertanggungjawabkan maksimal bulan Desember 2013.
7. Apabila di kemudian hari terdapat kelebihan dan peruntukan
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, sekolah
berkewajiban mengembalikan ke kas negara.
8. Menyampaikan laporan pelaksanaan dan
pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan kepada
Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen diketahui Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
9. Semua Bukti-bukti pembelanjaan (kuitansi) dan bukti
pembayaran pajak-pajak didokumentasikan dan disimpan di
sekolah penerima bantuan.
10. Apabila penerima bantuan tidak melaksanakan pembelanjaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan dan Juknis
maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
23
BAB V
PENUTUP
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah
serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan khusus
sekolah penyelenggara program pendidikan inklusif sehingga tercipta
kesamaan persepsi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program bantuan ini.
Program bantuan khusus sekolah penyelenggara program pendidikan
inklusif ini akan berjalan lancar apabila setiap unsur terkait seperti
warga sekolah, tim pembina dan stakeholders secara konsisten dan
berkelanjutan ikut berperan aktif dan bekerja keras.
Semoga bantuan khusus sekolah penyelenggara program pendidikan
inklusif ini menjadi elemen yang dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan inklusif.
24
SEKOLAH/INSTITUSI DISDIK PROV/KAB/KOTA DIT PPK-LK DIKMEN
SK Penetapan Penerima
Bantuan oleh KPA
YA
TIDAK
Undangan Bimtek
- Penerbitan (SPP) oleh Dit.
PPK-LK untuk diajukan ke
Sekretariat Ditjen Dikmen
Kemdikbud
- Penerbitan (SPM) oleh
Sekretariat Ditjen Dikmikmen
untuk diajukan Ke KPPN
- Penerbitan (SP2D) oleh KPPN
melakukan pemindahbukuan
dari rekening kas Negara ke
rekening penerima
Pelaksanaan Kegiatan/
Pembelanjaan Dana Bantuan
Pengesahan Laporan Penerimaan Laporan Pembuatan Laporan
Bantuan Diterima
Sekolah
Kesesuaian dengan
Persyaratan
Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan dan Bimbingan Teknis
Pihak Penerima Bantuan
Sebagai Saksi
Pihak Pemberian Bantuan
Proposal Sekolah
Penyaluran Bantuan
Daftar Usulan/rekomendasi
proposal
Rekapitulasi Proposal
Sosialisasi
Penyampaian informasi Calon
Penerima Bantuan agar sekolah yang
bersangkutan melengkapi
persyaratan untuk menerima bantuan
Sekolah Melengkapi
Persyaratan untuk Menerima
Bantuan
Penilaian/Verifikasi
Penetapan Juknis
Pengelolaan Bansos
Penerima Informasi Program Penerima Informasi Program
Lampiran 1: Alur Pemberian Bantuan Khusus SMA/SMK Inklusi Tahun 2013
25
Lampiran 2:
Bukti Penerimaan Dana Bantuan
SURAT PERYATAAN TELAH MENERIMA DANA Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Nama Sekolah : ........................................................................
Alamat Sekolah : ........................................................................
Telp : ………………… Hp …………….. Fax ……………...
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………………….…………,
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami telah menerima
Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif
sebesar Rp ……………. (……………………………………), dengan bukti
copy buku rekening terlampir.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
………………………… 2013 Yang Menyatakan,
(………………………………)
materai
6.000
26
Lampiran 3
(KOP SURAT)
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Nama Sekolah : ........................................................................
Alamat Sekolah : ........................................................................
Telp : ………………… Hp …………….. Fax ………….......
Menyatakan akan bertanggungjawab dan menjalankan kewajiban sebagai berikut :
1. Menyalurkan bantuan dana beasiswa sesuai Perjanjian Kerja Sama Pemberian Bantuan yang sudah disepakati dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif.
2. Bersedia menerima sanksi dan/atau mengembalikan sebagian atau seluruh dana bantuan yang sudah diterima, apabila di kemudian hari ternyata terbukti tidak menyalurkan dana bantuan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
3. Menyusun dan menyerahkan laporan, selambat-lambatnya dua minggu setelah akhir kegiatan penggunaan dana bantuan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
.................................. Kepala Sekolah
(.................................) NIP
Materai 6.000
27
Lampiran 4:
Petunjuk Penyusunan Laporan dan
Pertanggungjawaban Bantuan
o Bagian depan
• Sampul depan/cover
• Lembar persetujuan Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/
Kota
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
o Bagian depan
• Sampul depan/cover
• Lembar persetujuan Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/
Kota
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
o Bagian Isi
• Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menerangkan tentang alasan-alasan yang mendasari
kebutuhan biaya penyelenggaraan program pendidikan
inklusif.
B. Tujuan
Menerangkan tentang tujuan perlunya bantuan khusus
penyelenggaraan program pendidikan inklusif.
C. Hasil yang diharapkan
Menerangkan hasil yang dicapai setelah mendapat bantuan
secara kualitatif dan kuantitatif.
28
• Bab II Organisasi dan Pelaksanaan
A. Organisasi dan Mekanisme Kerja
Menerangkan tentang organisasi pelaksanaan kegiatan,
unsur-unsur yang terlibat dalam penggunaan dana, tugas
dan tanggung jawab, tim pelaksana pekerjaan.
B. Pelaksanaan dan Hasil
Menerangkan tentang persiapan, proses pelaksanaan
penggunaan dana bantuan, kendala yang dihadapi, realisasi
penggunaan dana.
• Bab III Keuangan
A. Pendanaan
Menerangkan tentang penerimaan dana bantuan mencakup
waktu, jumlah, dan peruntukkannya
B. Laporan Keuangan
Menerangkan tentang pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan.
• Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
o Lampiran-lampiran
• Pernyataan sudah menerima dana BOS
• Bukti pengembalian dana BOS yang tidak digunakan (bila ada)
• Foto-foto kegiatan
• Data-data lain yang menunjang.
29
PERJANJIAN KERJASAMA
PEMBERIAN BANTUAN KHUSUS SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM
PENDIDIKAN BAGI INKLUSIF TAHUN 2013
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SUBDIT KELEMBAGAAN DAN PESERTA DIDIK DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
PENDIDIKAN MENENGAH
DENGAN
KEPALA ........................
PROVINSI ......................
NOMOR : ..................................
TANGGAL : ..................................
Pada hari ini ....................tanggal ...........bulan ............ tahun dua ribu tiga belas yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : Dra. Siti Masitoh, MM
Jabatan : Kepala Seksi Peserta Didik
Alamat Kantor : Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen Komplek Kemdikbud, Gedung C Lantai 2 Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan
berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 197/A.A3/ KU/2013 tanggal 1 Februari 2013 telah ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan K e b u d a y a a n dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ....................................................................................................
Jabatan : .....................................................................................................
Alamat Sekolah : .....................................................................................................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sekolah yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
30
Berdasarkan:
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kegiatan Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SMLB tahun 2013, nomor: DIPA-023.12.1.682101/2013 Tanggal 5 Desember 2012 beserta revisinya;
2 Usulan/Proposal bantuan khusus sekolah penyelenggara program pendidikan Inklusif tahun 2013;
3. Surat Keputusan Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nomor : ......../D4.4/KU/2013 tanggal ................ 2013 tentang Penetapan Sekolah penerima bantuan khusus sekolah penyelenggara program pendidikan inklusif tahun 2013;
4. Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif Tahun 2013;
Para Pihak sepakat mengadakan perjanjian pemberian Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan ketentuan dan syarat-syarat seperti
tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini:
Pasal 1
TUJUAN DAN LINGKUP KEGIATAN
(1) Perjanjian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertujuan untuk mendukung keberlangsungan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan program pendidikan inklusif guna meringankan beban sekolah terhadap pembiayaan pendidikan yang bermutu;
(2) PIHAK PERTAMA memberikan bantuan khusus sekolah penyelenggara program inklusif kepada PIHAK KEDUA untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus pada SMA........................;
(3) Lingkup Kegiatan dalam perjanjian ini adalah pemberian dana bantuan khusus sekolah penyelenggara pendidikan bagi peserta didik Inklusif tahun anggaran 2013 dalam rangka pelaksanaan program Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah.
Pasal 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Dana bantuan dimanfaatkan sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif Tahun 2013;
(2) Bantuan khusus program sekolah penyelenggara program Inklusif merupakan bantuan yang diberikan untuk dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus pada tahun 2013;
(3) Dana bantuan khusus sekolah penyelenggara pendidikan bagi peserta didik Inklusif harus sudah digunakan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak bantuan diterima oleh PIHAK KEDUA;
(4) Apabila diperlukan PIHAK PERTAMA dan atau petugas yang ditunjuk, dapat melakukan supervisi keterlaksanaan penyaluran dana.
31
Pasal 3
NILAI BANTUAN
Nilai bantuan yang diberikan kepada PIHAK KEDUA seperti tersebut pada Pasal 1 perjanjian ini sebesar Rp ......................... (........................... rupiah)
Pasal 4
PENYALURAN DANA
Dana bantuan tersebut pada pasal 3 di atas, penyalurannya diatur sebagai berikut:
(1) Penyaluran dana bantuan khusus program Inklusif dilakukan oleh KPPN Jakarta III ke rekening
Bank PIHAK KEDUA sebagai berikut:
Nama Bank : ..................................
Cabang/Unit : ..................................
Nomor Rekening : ..................................
Atas nama : ..................................
(2) Dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif sebagaimana tersebut pada pasal 3 akan dipindahbukukan sekaligus kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerjasama di tanda tangani oleh kedua belah pihak dan dilengkapi dokumen lain yang diperlukan.
Pasal 5
KEWAJIBAN
Dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) PIHAK PERTAMA menyediakan dan menyalurkan dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif kepada PIHAK KEDUA;
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban menerbitkan surat keputusan panitia pengelola dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif;
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan dana bantuan ke Kas Negara apabila ditemukan ketidaksesuaian pada persyaratan penerima bantuan;
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban membuat laporan tentang penggunaan dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif Tahun 2013;
(5) PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan dana bantuan khusus sekolah penyelenggara program Inklusif baik dari segi administrasi, teknis maupun keuangan sesuai perjanjian pemberian dana bantuan ini.
32
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa/force majeure adalah kejadian diluar kekuasaan PIHAK KEDUA baik langsung maupun tidak langsung antara lain bencana alam, kebakaran, banjir, petir, gempa bumi, sabotase, kebijakan moneter, peperangan dan huru-hara. Peristiwa yang tidak dapat dielakkan tersebut harus mendapat pengakuan/keterangan dari pihak yang berwenang;
(2) Akibat yang timbul pada ayat (1) di atas saat pelaksanaan pekerjaan, PIHAK KEDUA harus melapor kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 3 x 24 jam setelah terjadinya keadaan tersebut;
(3) Dengan adanya keadaan memaksa tersebut, tidak mengurangi tanggung jawab PIHAK KEDUA sesuai pasal 5 ayat (5);
(4) PIHAK KEDUA, harus melakukan upaya penanggulangan/pemecahan masalah dengan adanya keadaan memaksa tersebut.
Pasal 7
SANKSI
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan perjanjian kerjasama secara sepihak jika PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan Perjanjian;
(2) PIHAK KEDUA wajib mengembalikan seluruh dana bantuan kepada PIHAK PERTAMA apabila terjadi pembatalan perjanjian kerjasama;
(3) Apabila terjadi kerugian negara sebagai akibat penyalahgunaan dana bantuan ini menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA;
(4) Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan kewajibannya yang diatur dalam perjanjian kerjasama dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Khusus Sekolah Penyelenggara Program Pendidikan Inklusif Tahun 2013 akan dimasukkan dalam daftar hitam (Black List) dan tidak akan diberikan bantuan pada tahun berikutnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam pelaksanaan kerjasama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak;
(2) Perubahan dan atau pembatalan baik sebagian atau keseluruhan dari surat perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak;
(3) Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini dan dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dan merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari perjanjian kerjasama ini.
1
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Kepala ........................, Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik ............................................. Dra. Siti Masitoh, MM
NIP. ...................................... NIP. 196106181985102001
Mengetahui, Kabid Dikmenti yang menangani PK-LK Menyetujui/mengesahkan,
Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi ........ Direktur Pembinaan PK-LK Dikmen
......................................... Drs. A. Budi Priadi, MAP.
NIP. ........................... NIP. 195610311984031001
2