metode pelaksanaan sar sintete

7
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SHELTER KENDARAAN OPERASIONAL POS SAR SINTETE Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja dan Spesifikasi Teknis. Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. PEKERJAAN PENDAHULUAN Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi : 1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi / Pembongkaran Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan manual. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. 2. Pekerjaan Direksi Keet Pekerjaan direksi keet dibuat untuk menyimpan material yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca seperti, bahan semen, papan mal, dll. Direksi keet juga berfungsi sebagai kantor sementara untuk mengurus administrasi proyek. 3. Papan Nama Proyek Papan nama proyek dibuat untuk menunjukan dan menjelaskan data tentang proyek baik dari sumber dana, nilai pagu, dan sebagainya. 4. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Upload: ryan-pradana

Post on 19-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metode Pelaksanaan Konstruksi

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan SAR SINTETE

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSIPEMBANGUNAN SHELTER KENDARAAN OPERASIONAL POS SAR

SINTETE

Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja dan Spesifikasi Teknis.

Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :

1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi / Pembongkaran

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan manual. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

2. Pekerjaan Direksi Keet

Pekerjaan direksi keet dibuat untuk menyimpan material yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca seperti, bahan semen, papan mal, dll. Direksi keet juga berfungsi sebagai kantor sementara untuk mengurus administrasi proyek.

3. Papan Nama ProyekPapan nama proyek dibuat untuk menunjukan dan menjelaskan data tentang

proyek baik dari sumber dana, nilai pagu, dan sebagainya.

4. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.

Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Page 2: Metode Pelaksanaan SAR SINTETE

2. PEKERJAAN PONDASI DAN BALOK SLOOF

1. GALIAN TANAH PONDASI

Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.

2. PEKERJAAN URUGAN PASIR

Setelah galian tanah pondasi dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah urugan pasir pada lubang galian. Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menyiram air. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.

3. CERUCUK Ø 10 – 400 CM + PEMANCANGAN

Berupa memancang cerucuk dengan dimensi sesuai dengan perencanaan dengan alat bantu penumbuk pada bawah pondasi.

4. URUGAN PASIR ALAS T = 10 CM

Setelah galian pondasi dilakukan dilanjutkan dengan mengurug galian pondasi dengan pasir setebal 10 cm sesuai dengan spesifikasi, hal ini dimaksudkan agar stabilitas struktur pondasi benar-benar terpenuhi.

5. PONDASI PAS. BATUSetelah urugan pasir pondasi pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan

pondasi pas. Batu dengan dimensi sesuai spesifikasi.

6. BALOK SLOFF BETONPemasangan pondasi dimulai dengan memasang bekisting balok sloof,

pemasangan bekisting harus kuat untuk menahan campuran beton pada pengecoran kelak. Setelah bekisting siap tulangan baja untuk balok sloof yang sebelumnya telah dirakit sesuai dengan spesifikasi teknis dipasang setelah pemasangan tulangan baja selesai selanjutnya dilakukan pengecoran pada balok sloof, dimana semua urutan diatas harus sesuai spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

Page 3: Metode Pelaksanaan SAR SINTETE

3. PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI DAN DINDING

1. KOLOM 25 X 25

Pekerjaan Kolom dimulai dengan memasang bekisting Kolom, pemasangan bekisting harus kuat untuk menahan campuran beton pada pengecoran kelak. Setelah bekisting siap tulangan baja untuk kolom yang sebelumnya telah dirakit sesuai dengan spesifikasi teknis dipasang setelah pemasangan tulangan baja selesai selanjutnya dilakukan pengecoran pada kolom, dimana semua urutan diatas harus sesuai spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

2. KOLOM PRAKTIS 10 X 10

Pekerjaan Kolom dimulai dengan memasang bekisting Kolom, pemasangan bekisting harus kuat untuk menahan campuran beton pada pengecoran kelak. Setelah bekisting siap tulangan baja untuk kolom yang sebelumnya telah dirakit sesuai dengan spesifikasi teknis dipasang setelah pemasangan tulangan baja selesai selanjutnya dilakukan pengecoran pada kolom, dimana semua urutan diatas harus sesuai spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

3. RING BALOK BETON BERTULANG 15 X 40

Setelah pekerjaan kolom selesai, selanjutnya pekerjaan ring balok, pertama-tama di buat bekisting ring balok,selanjutnya merakit dan memasang tulangan baja dan jika tulangan baja telah siap selanjutnya dilakukan pengecoran pada ring balok, tahapan pekerjaan ring balok harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

4. RING BALOK BETON BERTULANG 10 X 10

Setelah pekerjaan kolom selesai, selanjutnya pekerjaan ring balok, pertama-tama di buat bekisting ring balok,selanjutnya merakit dan memasang tulangan baja dan jika tulangan baja telah siap selanjutnya dilakukan pengecoran pada ring balok, tahapan pekerjaan ring balok harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

5. URUGAN PASIR BAWAH LANTAI T = 40 CM

Pekerjaan urugan pasir bawah lantai petama-tama memacang cerucuk bawah lantai, dilanjutkan dengan mengurug pasir setebal 40 cm sesuai dengan spesifikasi, pasir yang sudah diurug selanjutkan dipadatkan dengan cara menyiraminye dengan air.

Page 4: Metode Pelaksanaan SAR SINTETE

6. COR LANTAI BETON BERTULANG T = 10 CM

Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah urugan pasir dan wiremesh m4 dipasang. Pekerjaan pengecoran dilakukan sesuai spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh pengawas lapangan.

7. PEKERJAAN PENGECORAN RAM

Pengecoran ram dilakukan pada bagian depan bangunan.

8. PASANGAN DINDING BATAKO

Pasangan dinding batako dilakukan setelah pekerjaan struktur utama dan atap selesai dilakukan.

9. PASANGAN DINDING BATAKO TEBING LAYAR

Pasangan dinding batako dilakukan setelah pekerjaan struktur utama dan atap selesai dilakukan.

10. PLESTERAN DINDING T = 15 MM

Pekerjaan pelsteran dinding dilakukan pada dua sisi yaitu sisi luar dan dalam. Pekerjaan ini dilakukan setelah selesai dilakukan pemasangan dinding batako.

11. PLESTERAN KOLOM

Plesteran kolom dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, plesteran kolom dilakukan setelah kolom selesai dicor dan dibuka bekistingya serta atap sudah terpasang.

12. PLESTERAN BALOK SLOOF SISI LUAR

Plesteran Balok Sloof dilakukan pada sisi luar sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

13. PLESTERAN BALOK SLOOF SISI LUAR

Plesteran Balok Sloof dilakukan pada sisi luar sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

14. LANTAI KERAMIK 20 X 20

Pekerjaan lantai keramik dilakukan setelah pekerjaan pengecoran lantai, pemasangan kloset dan atap selesai dilakukan.

Page 5: Metode Pelaksanaan SAR SINTETE

15. DINDING KERAMIK 20 X 25

Pekerjaan dinding keramik dilakukan setelah pekerjaan pengecoran lantai, pemasanan dinding batako, pekerjan plesteran, pemasangan kloset dan atap selesai dilakukan.

4. PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan Pengecatan dilakukan pada bidang sesuai dengan spesifikasi dan Rencana anggaran biaya yaitu pada Tembok, Plafond dan cat kilat pada bidang kusen, Pintu, Jendelan da Ventilasi.

5. PEKERJAAN SANITASI DAN LISTRIK

Pekerjaan sanitasi dan listrik dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan rencana anggaran biaya serta dengan persetujuan pengawas lapangan.

Pontianak, 7 Mei 2014 Dibuat Oleh,PT. RAJAWALI TEKNINDO UTAMA

DIAH MIDIYANTI, ST Direktur