metode jembatan

19
PEKERJAAN : PENGGANTIAN JEMBATAN

Upload: rizky-putranto

Post on 30-Nov-2015

597 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

Metode

TRANSCRIPT

Page 1: METODE Jembatan

PEKERJAAN :

PENGGANTIAN JEMBATAN

Page 2: METODE Jembatan

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN

B. LINGKUP PEKERJAAN

C. STUKTUR ORGANISASI PELAKSANA

D. DAFTAR PERSONIL YANG DITUGASKAN

E. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

F. JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN

G. PENGAWASAN PEKERJAAN

LAMPIRAN – LAMPIRAN

RENCANA MUTU KONTRAK

Page 3: METODE Jembatan

Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah provinsi Gorontalo adalah

pengembangan agrobisnis merupakan suatu tujuan menambah devisa daerah dengan

eksport hasil palawija. Dengan demikian melalui SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan

Gorontalo melaksanakan pembangunan jaringan Jembatan yang sangat diperlukan

dalam rangka menunjang transportasi barang, jasa, manusia, dan informasi dari satu

daerah ke daerah lainnya. Kondisi jaringan jalan yang baik, kapasitas yang memadai

akan membantu kelancaran dan kemudahan transportasi yang pada gilirannya akan

mendukung dan mempercepat laju pembangunan di daerah yang bersangkutan.

Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan terletak di Lokasi proyek dari Ibukota sekitar + 20 Km, dengan

jalan menuju ke Proyek yang sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, sehingga

memudahkan transportasi material dan personil.

Tenaga Kerja, Boro Area dan Quary

Daerah proyek disekitarnya banyak sumber tenaga kerja yang terampil untuk

pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan nanti,

kita tidak akan kekurangan tenaga kerja.

Boro Area terletak disekitar proyek + 3 Km kearah bukit. Dan material seperti

batu pecah dan pasir terdapat didesa tetangga lokasi proyek. Aspal, Semen Besi

Beton didatangkan dari sedangkan air kerja cukup tersedia dilokasi pekerjaan.

Page 4: METODE Jembatan

Urutan Kegiatan Tiap - tiap Bagian dan Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan

sebagai berikut :

Pada garis besarnya tahapan kegiatan pokok sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

Meliputi beberapa aitem pekerjaan Antara lain

Mobilisasi, pada pekerjaan ini dilakukan mobilisasi Material,

Peralatan, Pembangunan barak dan los-los kerja serta gudang

material

Pembuatan jembatan darurat, pembuatan jembatan darurat di

posisi sebelah atas dari jembatan yang ada sekarang, jembatan

darurat terbuat dari balley dengan lantai batang kelapa.

2. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan penyiapan jalan pendekat yang meliputi :

Galian Biasa, adalah awal pelaksanaan Pekerjaan, dimana terdapat

alinyeman (geometrik jalan yang sangat pendek). Untuk

memudahkan akses masuk ke jembatan darurat. Maka Perlu di

Catting dan di bangun perletakan yang kokoh untuk Jembatan

Darurat. Demi kelancaran lalu lintas dan pelaksanaan pekerjaan.

Galian Struktur dilaksanakan setelah jembatan darurat selesai

dikerjakan dan apabila jembatan darurat telah bis adilalui

kendaraan. Pekerjaan ini meliputi, galian 0 sampai 2 Meter untuk

persiapan perletakan sumuran

Timbunan biasa diperuntukkan untuk jalan akses masuk ke

jembatan darurat, karena pada rencana perletakan jembatan

darurat terdapat lembah yang dalam untuk itu perlu di timbun. Dan

dipadatkan sesuai dengan sepesipikasi yang disyaratkan.

Page 5: METODE Jembatan

penyiapan badan jalan, penyiapan badan jalan dilakukan dalam 2

tahap yaitu: setelah selesai dilaksnakan gailan biasa untuk jalan

pendekat dan persipan penghamparan Agregat kelas B.

2. Lapis Pondasi Agregat

a. Pengahamparan Agregat Kls B

Bahan lapis pondasi Aggregat harus dibawa ke badan jalan

sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar

air dalam rentang yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

Setiap lapis harus dihampar pada ketebalan yang merata agar

mengahasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi

yang disyartkan dalam kontrak. Bilamana akan dihampar lebih

dari satu lapis, maka lapisan – lapisan tersebut harus

diusahakan sama tebal.

Lapis Pondasi Agregat harus, dihampar dan dibentuk dengan

salah satu metode yang disetujui yang tidak segregasi pada

partikel agregat kasar dan halus . Bahan yang bersegregasi

harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan dengan bahan

yang bergradasi baik.

Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus

dua kali ukuran tersebar

c. Pelaksanaan Pemadatan

Pemadatan segera dilaksanakan setelah pencampuran dan

pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh

dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan sisetujui

oleh direksi.

Alat pemadat yang digunakan adalah mesin gilas beroda karet

untuk pemadatan akhir , bila mesin gilas statis beroda baja

dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan

dari lapis pondasi agregat.

Page 6: METODE Jembatan

Pemadatan harus dilakukan bila kadar air dari bahan berada

dalam rentang 1,5 % dibawah kadar optimum sampai 1,5 %

diatas optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang

ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi yang

ditentukan oleh SNI 03-1743-1989.

Operasi penggilasan harus dimulai sepanjang tepid an bergerak

sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang

. Pada bagian yang bersuper elevasi penggilasan harus dimulai

dari bagian yang terendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke

bagian yang lebih tinggi . Operasi penggilasan harus dilanjutkan

sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut

terpadatkan secara merata.

Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat – tempat yang tak

terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris alat

pemadat yang lain yang disetujui.

3. Lapis Penetrasi macadam Permuakaan

a. pekerjaan persiapan untuk penetrasi macadam Permukaan

Pada masa persiapan pekerjaan yaitu pengaturan lalulintas,

penyediaan bahan yang terdiri dari agregat pokok, agregat

pengunci, agregat penutup (hanya dipergunakkan untuk lapis

permukaan) dan aspal.

Agregat yang dipakai harus dalam kondisi bersih, kuat, awet, bebas

dari Lumpur dan benda-benda yang tidak dikehendaki.

b. Penghaparan dan Pemadatan

Agregat dan aspal sudah siap dilapangan dan harus dijaga dengan

baik agar terjamin mutu dan siap digunakan selama pemadatan

agregat pokok dan gregat pengunci. Temperatur penyemprotan

aspal disesuaikan dengan jenis aspal yang dipakai atau sesuai

dengan petunjuk dari Direksi Pekerjaan di lapangan.

1). Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok

Page 7: METODE Jembatan

Agregat disebar dan diratakan sedemikian rupa sehingga

diperoleh kuantitas agregat sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Pemadatan awal harus dengan menggunakan pemadat 6 – 8 ton

yang digerakkan dengan kecepatan kurang adri 3 km/ jam.

Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi

luar hamparan dan dijalankan menuju sumbu jalan. Lintasan

penggilasan dilakukan tumpang tindih (overlep) paling sedikit

setengah lebar alat pemadat. Pemadatan terus dilakukan

sampai diperoleh permukaan yang rata.

2). Penyemprotan Aspal di atas Agregat Pokok

Temperatur aspal dalam distributor harus selalu dijaga

temperaturnya sehingga sesuai dengan yang disyaratkan untuk

jenis aspal yang digunakan. Temperature penyemprotan dan

takaran penyemprotan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan

sebelum pelaksanaan dimulai dan harus memenuhi spesifikasi

yang ditentukan.

3). Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci

Segera setelah penyemprotan aspal, agregar pengunci

disebarkan pada takaran yang disyaratkan dan dengan cara

yang sedemikian rupa sehingga tidak ada roda yang melintasi

lokasi yang sedang tertutup bahan aspal.

Setelah pemadatan rongga-rongga permukaan dalam agregat

terisi dan agregat pokok masih nampak. Bila mana diperlukan

tambahan agregat pengunci harus ditambahkan dalam jumlah

kecil dan disapu perlahan-lahan di atas permukaan selama

pemadatan.

4). Penebaran dan Pemadatan agregat Penutup (untuk lapis

Permukaan)

Segera setelah penyemprotan aspal, agregat penutup harus

segera ditebarkan pada takaran yang disyaratkan dan dengan

Page 8: METODE Jembatan

cara yang sedemikian rupa sehingga tidak ada roda yang

melintas lokasi yang belum tertutup bahan aspal.

Pemadatan agregat penutup dimulai segera setelah penebaran

agregat penutup. Bilamana diperlukan, maka ditambah agregat

penutup dalam jumlah kecil dan disapu perlahan-lahan di atas

permukaan sehingga seluruh rongga-rongga dalam permukaan

agregat pengunci terisi selama pemadatan. Pada saat

penyelesaian pemadatan kelebihan agregat penutup harus

disapu dari permukaan.

4. Pekerjaan Struktur

Pekerjaan Struktur Meliputi pekerjaan keseluruhan struktur bangunan

jembatan, dimana dalam pelaksanaannya selalu ada keterkaitan

antara satu item pekerjaan dengan item pekerjaan lain. Dimana dalam

metode pelaksanaan pekerjaan ini diuraikan sesuai dengan item

pekerjaan yang terdapat pada Bil Of Quantity (BOQ)

a. Beton K.350 pada Balok, Lantai, Diafragma, dan

sandaran

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah abutmen selesai dicor dan sudah

siap menerima beban di atasnya. Sebelum melaksanakan pekerjaan

ini terlebih dahulu dibuat perancah. Baja tulangan yang telah

dipabrikasi dirakit dan dibuat begesting. Sebelum diadakan

pengecoran terlebih dahulu dibuat slump test untuk menguji

kekentalan campuran beton serta disaipkan kubus untuk benda uji

beton sesuai petunjuk direksi teknik .

b. Beton K.250 pada abutmen, plat injak dan Wing Wall

Pada pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan lantai kerja dan

pabrikasi baja tulangan yang telah selesai dikerjakan, kemudian

disiapkan begesting. Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan

pemeriksaan terhadap keseluruhan penulangan, uji test Slump dan

pembuatan kubus sebagai bahan uji dari beton.

Page 9: METODE Jembatan

c. Beton K.225 pada sumuran

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penurunan Casion selesai dan

diakuai oleh direksi Teknik dan pengecoran dilaksanakan secara

bertahap, pertama sebagai lantai kerja sekaligus untuk pemberat

pada sumuran, kedua setelah beton siklop K.175 dikerjakan.

d. Beton Siklop K.175

Beton siklop berada diantara beton K.225 dan dikerjakan setelah

pengecoran tahap pertama beton K.225.

e. Beton K.125

Pekerjaan beton K.125 berfungsi sebagai lantai kerja.

f. Baja Tulangan U24 Polos

Baja tulangan U24 polos adalah besi yang berdiameter < 12 mm

dan berfungsi sebagai beguel.

g. Baja Tulangan D32 Ulir

Baja tulangan D32 ulir adalah besi yang berdiameter > 12 mm dan

berfungsi sebagai tulangan utama pada struktur jembatan.

h. Penyediaan Dinding Sumuran Silinder Diameter 350 cm

Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dibuat bakesting dan baja

tulangan yang sudah dipabrikasi dirakit berbentuk cincin dan

dimasukkan di dalam bakesting, setelah umur beton > 28 hari

dinding sumumuran silinder diameter 350 diangkat ke lokasi galian

struktur.

i. Penurunan Dinding sumuran silinder Diameter 350 cm

Pekerjaan ini merupakan bagian yang terpenting pada jembatan

yang merupakan satu kesatuan pada pondasi jembatan. Pekerjaan

ini dikerjakan setelah galian struktur. Dan dikerjakan secara

manual.

j. Pasangan Batu

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah struktur jembatan selesai dan

berfungsi sebagai tembok penahan pada oprit jembatan.

k. Expantion joint tipe Baja Bersudut

Page 10: METODE Jembatan

Expantion joint adalah baja bersudut yang dilas angkurnya dan

dicor sebelah menyebelah pada parafet dan lantai jembatan.

l. Perletakan Elestomerik Jenis 3

Elastoremik merupakan karet sintetik yang berada pada perletakan

dan balok induk (gelagar)

m. Sandaran jembatan baja

Pekerjaan ini dikerjakan setelah pengecoran lantai dan angkur

telah terpasang bersamaan dengan pengecoran pada lantai

jembatan. Pemasangan sandaran dikerjakan dengan cara dibaut

dan dilas pada tiang sandaran.

n. Pembongkaran beton

pekerjaan ini dilakuakn pada abutmen dan plat injak jembatan lama

yang terkena pada struktur jembatan yang akan dibangun.

Pembongkaran ini dilakukan secara manual.

Page 11: METODE Jembatan

Untuk melaksanakan pekerjaan Penggantian Jembatan Olohuta II

disusun suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat menangani dengan

baik dan mutu yang diharapkan seperti dalam Spesifikasi Teknis , maka

menyusun suatu struktur organisasi sebagai berikut :

Page 12: METODE Jembatan

STRUKTUR OGANISASI PROYEK

DIREKTUR Kepala SNVT

G.SUPERINTENDENT DIREKSI PEKERJAAN

Lab. Teknis

Bridge Engg.

Tenaga Surveyor Tenaga Administrasi

Logistik Mekanik

Material Engg.

Page 13: METODE Jembatan

Dari struktur organisasi pada Bab C disusunlah daftar personil

sebagai berikut :

No Nama Jabatan Catatan

Page 14: METODE Jembatan

N

OJABATAN

LAMA PENUGASAN / BULAN

1 2 3 4 5

1. General Superintendent2. Bridge Engineer3. Material Engineer

4. Lab. Teknis5. Suveyor6. Logistik

Page 15: METODE Jembatan

NO NAMA ALAT MEREK

1 2 3 4 5

1 Komputer Lokal 2 Laptop/Note Book Compac3 Printer Canon IP18804 Meja & Mesin Gambar Bofa5. Mobil Toyota6. Motor Yamaha7. Waterpass Sokia8. Theodolite Sokia9. Meter Roll Fiberglass10. Kamera Digital Kodak11. Exavator CAT 320 D13. Whell Loader Caterpilar14. Motor Greader Mitsubishi 15. Asphal Sprayer16. Tandem Roller Sakai17 Pompa Air O 4” Honda 18 Dumptruck Mitsubishi/Nissan19. Water Tanker Toyota

20. Vibrator Roller Bomag21. Concrete Vibrator Halla

22. Concrete Mixer Hercules

Page 16: METODE Jembatan

Pengawasan pekerjaan ditinjau dari tiga segi yaitu Mutu, Waktu dan Biaya untuk itu disusunlah Rencana Mutu Kontrak dimana di

dalamnya sudah tersusun secara rapi pengawasan Mutu, Waktu dan Biaya. Di samping itu pengendalian waktu dan biaya dan prestasi kerja juga

bisa dilaksanakan sesuai dengan kurva “S” seperti terdapat pada lampiran (RMK).