metode harga pokok proses

Download Metode Harga Pokok Proses

If you can't read please download the document

Upload: samy-pandu-candra

Post on 01-Jul-2015

1.602 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mengetahui cara menghitung harga pokok proses. salah satu cara menghitung harga pokok produk.

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang diangkat oleh penulis adalah penentuan harga pokok proses di perusahaan ... 1.3 Batasan Masalah Masalah yang akan dibahas oleh penulis hanya pada Metode Harga Pokok Proses pada perusahaan yang pengolahan produknya hanya melalui satu tahap. 1.4 Tujuan Penelitian Penulis melakukan peneltian bertujuan untuk: 1. 2. 3. 1.1 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan : hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan untuk memperbaiki atau mengembangkan kinerja perusahaan khususnya di dalam penentuan harga pokok produk. b. Bagi Peneliti selanjutnya : hasil penelitian ini bisa dijadikan literatur atau masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya Mengetahui penentuan harga pokok proses yang digunakan oleh perusahaan...

BAB II TINJAUAN TEORI2.1 Metode Harga Pokok Proses Metode harga pokok proses memiliki karakteristik tertentu, yaitu: 1. 2. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak dan sebagainya. tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.

3. 4. 5. 6.

Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau schedule produksi Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual. Kegiatan produksi bersifat kontinyu dan terus-menerus Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode,

untuk satuan waktu tertentu.

misalnya akhir bulan, akhir tahun. 2.1.1 Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses 4Dihubungkan dengan pembebanan harga pokok kepada produk, metode harga pokok proses dapat menggunakan sistem : 1. Semua elemen biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya (historical cost system). Pada sistem ini, produk yang diolah dibebani biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang bersangkutan. 2. Elemen biaya tertentu yaitu biaya overhead pabrik, dibebankan berdasar tarif atau biaya yang ditentukan di muka. Sistem ini dipakai apabila kondisi-kondisi yang ada di dalam perusahaan mengharuskan dipakainya tarif biaya overhead pabrik dengan tujuan untuk membebankan biaya secara adil dan teliti. Kondisi tersebut adalah: a. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk. b. Produksi perusahaan tidak stabil dari waktu ke waktu. c. Elemen biaya overhead tetap jumlahnya relatif tinggi. 3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok yang ditentukan di muka. Pada sistem ini dalam penentuan harga pokok produk semua elemen biaya baik bahan, tenaga kerja, maupun overhead pabrik dibebankan berdasar harga pokok yang ditentukan di muka. 2.1.2 Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur Pada perusahaan manufaktur proses produksinya dapat digolongkan atas dasar jenis produk yang dihasilkan dan tahapan-tahapan di dalam mengolah produk, sebagai berikut: 1. Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk. Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk dapat dikelompokkan menjadi: a. Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan. b. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.

2. Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk. Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk dapat dikelompokkan menjadi: a. Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan. b. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan. Atas dasar hubungan antara jenis produk yang satu dengan yang lain, produk yang dihasilkan dapat digolongkan ke dalam produk bersama, ko-produk, produk utama, dan produk sampingan. 2.1.3 Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Proses Karakteristik utama dari metode harga pokok proses adalah sebagai berikut: 1. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau per unit. Apabila produk diolah melalui beberapa tahap atau departemen, laporan harga pokok disusun setiap departemen di mana produk diolah. 2. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen, rekening barang dalam proses di samping diselenggarakan untuk setiap elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap departemen di mana produk diproses. 3. Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa tahap atau departemen, laporan produksi tersebut dibuat untuk setiap departemen. 4. Produksi ekuivalen (equivalent production) digunakan untuk menghitung harga pokok satuan. Produksi ekuivalen adalah tingkatan atau jumlah produksi di mana pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran produk selesai. 5. Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya produksi tertentu, maka elemen biaya produksi tertentu tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen untuk elemen biaya yang bersangkutan. 6. Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk selesai dari departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses akhir.

7. Apabiola dalam proses pengolahan produk timbul produk hilang, produk rusak, produk cacat, tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya dalam perhitungan harga pokok produk. Sedangkan prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada metode harga pokok proses sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok satuan. 2. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya tersebut dikumpulkan untuk setiap departemen. 3. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan. 4. Menghitung harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir. Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk adalah Laporan Harga Pokok Produksi yang memuat informasi sebagai berikut: 1. Laporan Produksi Bagian laporan ini menunjukkan: a. Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses awal, produk yang baru dimasukkan atau diterima dari departemen sebelumnya, maupun tambahan produk pada departemen lanjutan akibat adanya tambahan bahan kalau ada. b. Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang dimasukkan ke gudang atau dipindahkan ke departemen lanjutan, produk yang masih dalam proses akhir, produk hilang, produk rusak, produk cacat kalau ada. 2. Biaya yang dibebankan Bagian laporan ini menunjukkan informasi tentang: a. Jumlah biaya yang dibebankan b. Tingkat produksi ekuivalen yang dihitung dari laporan produksi

c. Harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya yang dibebankan pada tahap pengolahan produk atau departemen yang bersangkutan. 3. Perhitungan harga pokok. Bagian laporan ini memberikan informasi tentang jejak biaya yang dibebankan, menunjukkan berapa biaya yang diserap oleh harga pokok produk selesai maupun produk dalam proses pada akhir periode dan sebagainya. 2.1.4 Penggolongan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses Dalam akuntansi biaya untuk metode harga pokok proses biaya produksi digolongkan sebagai berikut: 1. Biaya Bahan Dalam Metode harga pokok proses tidak diadakan pemisahan antara bahan baku dan bahan penolong, hal ini disebabkan umumnya produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar sehingga setiap satuan produk yang sama akan menikmati bahan yang relatif sama pula. Semua harga pokok bahan yang diproses atau diolah menjadi produk selesai atau bagian produk selesai, baik dapat diidentifikasikan atau tidak dapat diidentifikasikan dengan produk tertentu, adalah merupakan biaya bahan. Kartu buku besar pembantu persediaan dibuat untuk setiap jenis bahan, permintaan bahan oleh setiap departemen yang menggunakan bahan digunakan dokumen Bon Permintaan Bahan dan pemakaian bahan di dalam produksi oleh setiap departemen harus dibuatkan Laporan Pemakaian Bahan yang akan dipakai dasar menyusun Laporan Harga Pokok Produksi. Laporan Pemakaian Bahan digunakan pula untuk pengendalian pemakaian bahan oleh setiap departemen. 2. Biaya Tenaga Kerja Dalam metode harga pokok proses tidak dipisahkan atau dibedakan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. Apabila produk diolah melalui satu tahapan pengolahan, maka semua biaya tenaga kerja di pabrik digolongkan sebagai elemen biaya tenaga kerja. Apabila produk diolah melalui beberapa tahapan atau departemen, semua biaya tenaga kerja pada departemen produksi digolongkan sebagai biaya tenaga kerja, sedangkan biaya tenaga kerja departemen pembantu diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik. 3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik pada metode harga pokok proses, yaitu meliputi semua biaya produksi di departemen produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja ditambah semua biaya pada departemen pembantu yang ada di pabrik. Apabila perusahaan tidak memiliki departemen pembantu di pabrik, biaya overhead pabrik meliputi semua elemen biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja. 2.1.5 Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada Metode Harga Pokok Proses Berikut ini akan dibahas secara bertahap masalah-masalah yang timbul di dalam perhitungan harga pokok produk pada metode harga pokok proses yang menghasilkan satu jenis produk, yang meliputi: 1. Pengolahan produk melalui satu tahap, semua biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya. 2. Pengolahan produk melalui satu tahap, biaya overhead pabrik dibebankan berdasar tarif yang ditentukan di muka. 3. Pengolahan produk melalui beberapa tahap atau departemen, produk selesai pada departemen tertentu langsung dipindah de departemen berikutnya. 4. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, produk selesai dari departemen permulaan dimasukkan ke gudang produk selesai, di mana sebagian akan diproses di dalam departemen lanjutan dan sebagian langsung dijual. 5. Pengolahan produk melalui beberapa ahap, sebagian produk hilang di dalam pengolahan. 6. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk rusak dalam pengolahan: a. Produk rusak tidak laku dijual. b. Produk rusak dapat laku dijual. 7. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk cacat di dalam pengolahan. 8. Tambahan bahan pada departemen lanjutan yang dapat menambah jumlah produk yang dihasilkan. 9. Produk diolah melalui beberapa tahap, terdapat produk dalam proses pada awal periode. a. Metode harga pokok rata-rata.

b. Metode pertama masuk, pertama keluar (first in, first out) c. Metode terakgir masuk, pertama keluar (last in, first out) 10. Review atas berbagai masalah komprehensif dalam pengolahan produk. 2.2 Pentingnya Metode Harga Pokok Proses Agar mampu menghitung dan menyusun laporan harga pokok produk, mencatatnya di dalam jurnal, dan menyusun laporan rugi-laba. 2.3 Tujuan Penentuan Metod Tujuan penentuan Metode Harga Pokok Proses adalah sebgai berikut: 1. Mengetahui karakteristik metode harga pokok proses. 2. Mengetahui sistem apa yang dapat dipakai untuk pembebanan biaya. 3. Mengetahui bagaimana cara penggolongan biaya. 4. Mengetahui bagaimana cara mencatat dan menghitung karya pokok produksi apabila: Produk diolah satu tahap. Produk diolah beberapa tahap. Produk hilang dalam pengolahan. Produk rusak dalam pengolahan. Produk cacat dalam pengolahan. Tambahan produk adanya tambahan bahan pada departemen lanjutan. Adanya produk dalam proses awal periode.