metode dan teknik supervisi perusahaan (3)

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan industri di Indonesia, sangat erat hubungannya dengan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Oleh karena itu kurikulum pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan diri untuk bisa menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang siap dan kompeten di industri, lembaga pendidikan melaksanakan suatu program pendidikan yang mengikutsertakan mahasiswanya dalam proses yang terjadi di dalam industri. Sehingga mahasiswa disebarkan di berbagai perusahaan untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi di industri. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung melaksanakan program Praktik Produksi dan Industri yang diwajibkan kepada seluruh mahasiswa untuk ikut serta dalam dunia kerja, guna mengimplementasikan ilmu yang telah didapatnya selama proses pendidikan dan untuk mendapatkan pengalaman kerja secara langsung di industri. Dengan adanya Praktek Produksi dan Industri ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran yang jelas tentang penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan kerja, serta dapat menjadi 1

Upload: sabit-abdullah

Post on 03-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Metode Dan Teknik Supervisi Perusahaan

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam perkembangan industri di Indonesia, sangat erat hubungannya dengan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Oleh karena itu kurikulum pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan diri untuk bisa menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.

Dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang siap dan kompeten di industri, lembaga pendidikan melaksanakan suatu program pendidikan yang mengikutsertakan mahasiswanya dalam proses yang terjadi di dalam industri. Sehingga mahasiswa disebarkan di berbagai perusahaan untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi di industri.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung melaksanakan program Praktik Produksi dan Industri yang diwajibkan kepada seluruh mahasiswa untuk ikut serta dalam dunia kerja, guna mengimplementasikan ilmu yang telah didapatnya selama proses pendidikan dan untuk mendapatkan pengalaman kerja secara langsung di industri.

Dengan adanya Praktek Produksi dan Industri ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran yang jelas tentang penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan kerja, serta dapat menjadi bekal pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan.Untuk Mewujudkan hal tersebut, mahasiswa diharapkan dapat lebih proaktif dalam program PPI dan mendapatkan wawasan tentang dunia industri serta kaitanya dengan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Selain itu program PPI dapat dijadikan salah satu kesempatan terbaik bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana teknik supervisor yang diterapkan oleh perusahaan.

Teknik supervisor adalah pengetahuan atau teknik yang di lakukan oleh seorang supervisor dalam dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan pengawasan, pengaturan, dan pembinaan terhadap anggotanya untuk mencapai tujuan dan target perusahaan yang telah ditetapkan. Sistem di dalam teknik supervisor ini meliputi manjemen supervisor, kepemimpinan dan delagasi, sikap dan prilaku tenaga kerja dan penilaian terhadap hasil kerja didalam perusahaan.

Teknik supervisor sangatlah penting untuk di pelajari dan di terapkan di kehidupan sehari-hari ataupun dalam kegiatan di sebuah industri, agar mendapatkan suatu keteraturan dalam pekerjaan. Teknik supervisor tidak hanya dilakukan oleh supervisor saja tetapi seluruh tenaga kerja harus dapat melakukanya. Karena dengan memahami teknik supervisor dapat membentuk suatu keharmonisan dalam pekerjaan karena adanya kesepahaman baik dari prilaku dan cara berkomunikasi dari tiap orang yang terlibat. Hal ini dapat membentuk suasana kerja yang kondusif, sehingga dapat menambah efektifitas pekerjaan dan mengurangi hal yang dapat memperlambat pekerjaan. Kemampuan untuk merencanakan pekerjaan (planning), mengorganisasi sumber daya (organizing), melaksanakan pekerjaan (actuating), serta mengendalikan (controlling) pekerjaan dan sumber daya sangat diperlukan bagi seorang supervisor dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu seorang supervisor harus menguasai pengetahuan mengenai teknik supervisi ini demi kelancaran suatu pekerjaan.1.2 Tujuan Penulisan

Penulis memiliki beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk melakukan pengamatan teknik supervisor di PT. YASULOR INDONESIA;

2. Memperoleh perbandingan tentang teknik supervisor yang terdapat di perusahaan dengan teori tentang teknik supervisor yang di dapat dalam proses perkuliahan, sehingga dapat menambah wawasan tentang manajemen industri;

3. Memberikan masukan terhadap permasalahan teknik supervisor di maintenance division PT. YASULOR INDONESIA;

4. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah teknik supervisor di semester lima.BAB IIDATA PENGAMATAN

2.1.Manajemen Supervisi2.1.1 Pengertian Manajemen SupervisiManajemen supervisi adalah proses seorang manager yakin bahwa kegiatannya sesuai dengan kegiatan yang direncanakan. Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi unpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mangambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan (Mockler, 1972:2).2.1.2 Temuan yang didapat

Di PT Yasulor Indonesia dalam pengadaan suatu proyek ataupun improvement biasa menggunakan jasa dari kontraktor atau pihak ke tiga. Dalam kesempatan ini kontraktor datang dan mencoba (trial) improvement yang telah mereka kerjakan. Kemudian pada kesempatan ini penulis ditunjuk sebagai supervise dari kontraktor yang melakukan trial di area produksi PT Yasulor Indonesia. 2.1.3 Tindakan yang telah dilakukan

Dalam hal ini penulis mencoba menjadi supervise seperti yang dilakukan supervisior yang lain. Dari mulai membantu keperluan tak terduga yang dibutuhkan oleh kontraktor serta mengawasi kontraktor agar dapat bekerja sesuai kapasitasnya dan tidak melakukan hal yang diluar kemampuannya.

2.1.4 Usulan Tindakan

Usulan tindakan yang mungkin dapat penulis sarankan apabila supervisior senior memberitahu dan menjelaskan apa saja yang sebaiknya dilakukan agar tidak terjadi kecanggungan antara penulis dan kontraktor. Serta juga dapat membantu penulis agar mendapatkan lebih banyak pengalaman dan ilmu dari para kontraktor.2.2 Dinamika Kelompok2.2.1 Pengertian Dinamika KelompokDinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.2.2.2 Temuan yang didapat

Dinamika kelompok di PT Yasulor Indonesia lumayan jelas terlihat. Terutama di bagian Unit Produksi yang masih menggunakan sistem shift. Shift dibagi dalam tiga grup, untuk menutupi produksi selama 24x5 hari. Hal yang terjadi di PT Yasulor Indonesia adalah terjadinya keirian dari hasil produksi yang dihasilkan dalam satu shift dan shift yang lainnya tidak suka dengan hasil yang diperoleh rekannya dalam shift itu.

2.2.3 Tindakan yang telah dilakukan

Tindakan yang mungkin adalah mencoba memberikan penjelasan kepada orang-orang produksi khususnya operator yang mendapat bagian shift. bahwa mereka semua harus bersatu untuk meningkatkan produksi PT Yasulor Indonesia sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.2.2.4 Usulan tindakan

Apabila keirian tersebut tidak dapat dihilangkan maka PT Yasulor Indonesia tidak akan mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Atasan dari tiap grup shift haruslah meyakinkan bawahannya bahwa semua karyawan PT Yasulor Indonesia adalah satu keluarga

2.3 Wewenang2.3.1 Pengertian WewenangWewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.2.3.2 Temuan yang didapat

Dalam hal wewenang khususnya di PT Yasulor Indonesia adalah pemberian surat peringatan kepada pegawai yang melanggar peraturan perusahaan. Atasan ataupun manajer tidak dapat memberikan surat peringatan begitu saja. Akan tetapi yang dapat memberikan surat peringatan adalah Departement Human Resource (HRD).2.3.3 Tindakan yang dilakukan

Mencari tahu apa yang boleh dan tidak dilakukan oleh atasan. Dan batasan-batasan (toleransi) yang dapat diberikan oleh atasan kepada para bawahannya. Serta mempelajari agar hal tersebut, terjadi bukanlah akibat dari tekanan berlebihan yang diterima oleh staff tersebut.

2.3.4 Usulan tindakan

Usulan yang mungkin dapat dilakukan adalah atasan harus tahu betul kondisi bawahannya baik kondisi fisik maupun kondisi mental. Dan akan lebih baik lagi apabila atasan telah mempercayai penuh bawahannya dan tidak termakan oleh perkataan orang-orang yang ingin menghancurkan relasi antara atasan dan bawahannya.

2.4 Delegasi2.4.1 Pengertian DelegasiSalasatu dimensi pengelolaan yang penting adalah delegasi (Delegation) secara singkat dapat dikatakan bahwa delegasi adalah pemberian sebagaian tanggung jawab dan kewibawaan kepada orang lain (Charles J. Keating : hal. 1991). Lebih lanjut lagi Taiylor, (1993 : 68) Mengatakan bahwa pendelegasian adalah suatu proses untuk mengembangkan pegawai pegawai anda. P. Jenks (1991: 45) Dalam bukunya Delegas kunci management menyatakan bahwa Menjadi seorang delegator yang baik adalah merupakan suatu proses belajar maupun sebagai suatu cara untuk memperoleh hasil yang spesifik.2.4.2 Temuan yang didapat

Para karyawan dalam hal ini adalah teknisi yang mendapatkan tugas untuk mendapat pelatihan (training) mengenai Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Listrik. Hal ini sangat dibutuhkan oleh para teknisi karena pada saat kondisi di lapangan, para teknisi selalu berhubungan dengan listrik, baik dari panel listrik mesin ataupun troubleshooting yang harus dilakukan oleh para teknisi.2.4.3 Tindakan yang telah dilakukan

Tindakan yang dapat penulis lakukan adalah memperhatikan dan mengamati serta menyerap ilmu dari para teknisi senior mengenai K3 Listrik. Karena hal tersebut merupakan salah satu dasar dari ilmu teknisi mengenai kelistrikan. Dan juga dapat menghindari bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi. Serta cara mencegah agar bahaya tersebut tidak akan terjadi.

2.4.4 Usulan tindakan

Training mengenai K3 Listrik akan lebih baik lagi apabila diadakan rutin. Baik untuk menyegarkan ingatan ataupun untuk mencegah bahaya yang mungkin dapat terjadi, yang merupakan termasuk dalam golongan bahaya yang baru.

2.5 Penilaian Hasil Kerja2.5.1 Pengertian Penilaian Hasil KerjaPenilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang sangat membantu dalam membuat dan menerapkan keputusan-keputusan seperti promosi jabatan, peningkatan gaji, pemutusan hubungan kerja dan transfer (Flippo, 1996:84).

Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1995:135) penilaian prestasi adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Dimana kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja mereka.2.5.2 Temuan yang didapat

Penilaian hasil kerja di PT Yasulor Indonesia sangatlah terbuka. Sayangnya hal tersebut baru dapat diketahui saat akan pemberian penilaian hasil kerja. Sehingga karyawan tidak dapat melakukan yang terbaik karena tidak tahu apa saja yang akan sangat mempengaruhi penilaian hasil kerja. Kemudian karyawan yang tidak tahu tersebut akan seolah tidak peduli dengan penilaian hasil kerja itu sendiri.

2.5.3 Tindakan yang telah dilakukan

Tindakan yang mungkin dapat dilakukan adalah memotivasi karyawan khususnya produksi, untuk meningkatkan kualitas kerja ataupun etos kerja dari karyawan itu sendiri. Serta meyakinkan karyawan bahwa penilaian hasil kerja itu dapat bermanfaat untuk karyawan yang ingin naik jabatan atau golongan.

2.5.4 Usulan tindakan

Akan lebih efektif dan lebih memotivasi apabila karyawan tahu apa yang menjadi point penting penilaian hasil kerja dari awal waktu. Sehingga mereka dapat lebih semangat dan saling bersaing agar mendapatkan penilaian hasil kerja yang terbaik. Tetapi persaingan itu harus berlangsung secara sehat dan bersih.BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknik supervisor merupakan salah satu ilmu yang tidak asing di dalam suatu perusahaan.Teknik supervisi berhubungan dengan hal-hal yang terdapat pada seseorang dan digunakan dalam mengatur suatu sikap atau prilaku seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.Teknik supervisor ini telah penulis pelajari, namun sebatas teori saja. Dengan adanya program praktik produksi dan industry ( PPI ), penulis dapat mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari.

Dalam pelaksanaan PPI ini penulis mendapatkan data-data mengenai teknik supervisor yang ada di perusahaan yang menjadi tempat PPI penulis. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. YASULOR INDONESIA penerapan ilmu teknik supervisor belum berjalan dengan baik dan teratur, hal ini dapat terlihat pada beberapa pegawai yang memiliki sikap dan prilaku yang tidak taat terhadap aturan.

Selain itu penulis dapat simpulkan bahwa ilmu teknik supervisor sebaiknya dimiliki oleh tiap pegawai dari suatu perusahaan, agar memiliki sikap dan prilaku yang baik, namun tetap harus ada yang menjadi supervisor di tiap departemen di dalam suatu perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap pegawainya.

3.2 Saran

Dari data-data yang didapat, penulis memiliki beberapa saran yang ingin di tujukan, baik untuk perusahaan ataupun lembaga pendidikan yang bersangkutan dengan dunia industri atau kepegawaian, antara lain :

1. Di adakanya pelatihan pelatihan kepemimpinan untuk para supervisor yang ada di dalam perusahaan

2. Pembekalan kepada para pegawai tentang ilmu supervisor

3. Bimbingan terhadap implementasi ilmu teknik supervisor untuk pegawai

4. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang ilmu teknik supervisor

.

DAFTAR PUSTAKAhttp://zackyeducations.blogspot.com/2013/01/kerangka-makalah-yang-baik-dan-benar.html, November 20141