metlit
TRANSCRIPT
PR I
PERGERAKAN RODA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT
GESEKAN
Secara prinsip mobil terdiri dari tiga bagian utama. Yang pertama adalah mesin
sebagai sumber tenaga, kemudian ada pembalap dan sistem kemudi yang bertugas memberi
arah pada mobil, dan yang terakhir adalah ban sebagai satu-satunya komponen yang bertugas
mengkonversi tenaga mesin dan arah tadi menjadi performa mobil yang sesungguhnya
berupa kecepatan dan kemampuan bermanuver. Apabila kualitas ban kurang baik, maka
power mesin serta skill pembalap menjadi sia-sia, karena tidak ”terdeliver” secara maksimum
menjadi performa yang sesungguhnya. Karena itulah ban mendapat banyak bantuan dari
komponen-komponen aerodinamika dan suspensi dalam menjalankan tugasnya.
Ban (roda) merupakan komponen yang penting bagi kendaraan. Semua gaya-gaya
penggerak yang menimbulkan pergerakan kendaraan bermotor (mobil) dihasilkan oleh ban
(roda). Di dalam kendaraan, semua kontrol utama dan gaya-gaya yang berpengaruh pada
kendaraan terletak pada ban (roda), kecuali gaya aerodinamik yang dihasilkan oleh fluida
lingkungan, dalam hal ini udara. Dapat dikatakan bahwa kontrol terhadap gaya pada
kendaraan yang menentukan apakah kendaraan tersebut akan berbelok, melakukan
pengereman, dan mengalami percepatan dihasilkan oleh kontak antara ban (roda) dengan
jalan yang luasnya tidak kurang daripada telapak tangan laki-laki dewasa. Pemahaman
terhadap keterkaitan antara ban (roda), kondisi operasi dari ban (roda) tersebut, dan gaya-
gaya serta momen yang dihasilkan oleh ban (roda) tersebut merupakan suatu aspek yang
penting terhadap karakteristik dinamik dari kendaraan secara keseluruhan.
Ban (roda) memegang peranan penting bagi kendaraan, ada tiga fungsi dasar ban
(roda) bagi kendaraan, yaitu:
1. Menahan beban pada arah vertikal, ketika mengalami gangguan dari kondisi jalan yang
tidak rata.
2. Menghasilkan gaya pada arah longitudinal ketika mengalami percepatan atau
pengereman.
3. Menghasilkan gaya pada arah lateral ketika menikung.
Kendaraan bermotor seperti mobil mampu bergerak ke segala arah tanpa dibatasi jalur
atau track sesuai dengan perintah dari pengemudi kendaraan. Pergerakan Ban (roda) dari
kendaraan bermotor tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara ban
(roda) tersebut dengan jalan raya.
Gambar 1: Gesekan antara ban dengan jalan menyembabkan Roda (ban) Menggelinding
Gaya Gesekan
Gesekan adalah gaya yang melawan gerakan yang terjadi pada dua permukaan yang
bersentuhan. Arah gayanya sejajar dengan permukaan dan berlawanan dengan sentuhan
antardua permukaan. Syarat terjadinya gesekan adalah benda harus bersentuhan dengan
benda lain atau sesuatu yang lain dan sebuah gaya luar harus dikerjakan pada benda tersebut
yang tujuannya untuk menggerakkannya. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua
buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda
padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Jenis-jenis gerakan menentukan jenis gesekannya. Jenis-jenis gesekan tersebut antara
lain sliding (meluncur), rolling (menggelinding), dan fluid friction (gesekan zat alir). Secara
umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu ,di mana suku pertama
adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua
dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida. Jika benda tidak bergerak, maka
gesekannya disebut dengan gesekan statis. Jika gaya yang dikerjakan cukup untuk
menggerakkan benda, maka gesekannya disebut dengan kinetik. Penyebab terjadinya gesekan
adalah kombinasi dari tiga hal, yakni kekasaran permukaan, gaya tarik menarik antarmolekul
tak sejenis, dan deformasi.
Gaya gesek dapat merugikan dan dapat juga bermanfaat. Panas pada poros yang
berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah
tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya
gesek antara ban (roda) mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil
dapat bergerak.
Prinsip Pergerakan Ban (Roda) Kendaraan Bermotor Akibat Gesekan
Ban bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek permukaannya dengan permukaan
aspal yang dikenal dengan istilah ”grip”. Ada dua faktor yang mempengaruhi grip yaitu gaya
vertikal dari ban terhadap aspal dan koefisien gesek antar permukaan yang saling
bersinggungan. Gaya vertikal adalah hasil jumlah antara berat mobil plus pembalap yang
diterima masing-masing ban ditambah dengan gaya ke bawah akibat aerodinamika yang
dinamakan dengan downforce. Sedangkan koefisien gesek adalah fungsi dari sifat permukaan
ban dan permukaan aspal.
Dalam hal pergerakan ban (roda) kendaraan bermotor, gesekan yang terjadi
merupakan gesekan menggelinding. Ketika sebuah bola atau roda bersentuhan dengan benda
padat dan sebuah gaya dikerjakan pada roda tersebut, roda akan mulai menggelinding karena
gesekan pada titik sentuh dengan permukaan lainnya. Ini merupakan gesekan awal untuk
roda. Sekali roda mulai menggelinding, akan ada sebuah gaya yang resistif yang
memperlambat gerakan roda pada permukaan lainnya. Gaya ini dikenal sebagai gesekan
menggelinding.
Gambar 2: Ilustrasi Gesekan Ban dan Jalan
Ketika sebuah gaya dikerjakan pada roda tidak cukup untuk mengalahkan gaya gesek
statis, roda akan mulai bergerak. Jika gaya yang dikerjakan lebih besar dari pada tahanan
statis, maka roda akan selip atau berputar ditempat. Roda akan menggelinding juga, tetapi
tidak dengan laju yang sama dengan kasus yang pertama. Sebuah contoh yang bagus adalah
mempercepat sebuah mobil dijalan yang basah. Jika Anda menekan pedal gas terlalu keras,
maka roda akan selip dan mobil tidak akan bergerak maju sebagaimana ketika Anda menekan
pedal gas lebih lunak.
Memperlambat Penggelindingan/Pergerakan Roda
Ketika roda berputar, gesekan antara dua permukaan, yakni roda dan jalan akan
memperlambat laju roda. Lazimnya, gesekan menggelinding lebih kecil dari pada gesekan
meluncur. Sebuah roda dapat menggelinding hingga jarak tertentu sebelum nantinya
melambat dan berhenti. Namun, ada keadaan-keadaan dimana gesekan menggelinding
bernilai besar. Cobalah mengendarai sepeda diatas pasir, maka roda akan lebih cepat
melambat.
Salah satu manfaat dari gesekan menggelinding adalah bahwa nilainya jauh lebih
kecil dari pada gesekan meluncur. Ketika Piramida Agung dibangun pada masa Mesir kuno,
para pekerja menggunakan gelondongan kayu sebagai roda dibawah balok granit raksasa dari
pada mendorongnya menyusuri tanah.
Gambar 3: Roda dapat mengurangi gesekan ketika menggerakkan balok granit
Penyebab munculnya gesekan menggelinding sama dengan penyebab munculnya
gesekan meluncur, yakni kekasaran permukaan bahan, adhesi antar bahan, dan resistansi
deformasi. Jalan raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil
dan permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah tergelincir. Tanpa
gesekan, roda mobil tidak akan dapat berputar dan mobil pun tidak dapat bergerak.