mesin penetas telur anshor s1 ptm a4 (125524224)

12
BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Adapun untuk menetaskan telur perlu diperhatikan hal- hal yang menunjang keberhasilan dalam menetaskan . Penetasan pada prinsipnya adalah menyediakan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan embrio unggas. Lama penetasan telur ditempat pengeraman sangat tergantung dari jenis hewannya. Semakin kecil hewan, semakin kecil telur yang dihasilkan. Dan, semakin tinggi suhu badan hewan, semakin pendek waktu penetasan telurnya. Bila bentuk telur dan ukurannya seragam, waktu penetasan akan selalu hampir bersamaan. Sudah sejak ribuan tahun sebelum masehi orang berusaha dan mencoba penetasan tiruan tanpa melalui induk unggas. Usaha – usaha tersebut antaralain dilakukan oleh orang Mesir kuno yang pada saat itu memang sudah tinggi kebudayaannya. Di Mesir sebuah alat penetas tiruan dengan memanfaatkan sinar matahari telah dicoba orang kala itu, jauh sebelum jaman Aristoteles, dan menghasilkan anak ayam yang cukup banyak (persentase daya tetas yang tinggi). Alatnya sederhana, berupa tungku – tungku yang dapat memuat ribuan telur. Mesin tetas modern pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat sekitar abad 17-an dan berkembang terus hingga kini. Faktor yang mempengaruhi kesuksesan proses penetasan telur pada mesin tetas adalah temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, dan pemutarantelur. Berdasarkan referensi, temperatur optimal dalam mesin tetas yaitu 40 o C Temperatur di dalam mesin penetas harus harus sesuai dengan kondisi riil yaitu pada saat ayam mengerami telurnya dan dicek 2 secara teratur. Temperatur yang berfluktuasi akan menyebabkan kegagalan dalam proses penetasan. Kegagalan ini ditandai dengan banyaknya anak ayam yang tidak menetas. Kalaupun menetas, bulu ayam itu akan lengket oleh cairan amnion.

Upload: riyan-d-setiawan

Post on 03-Jan-2016

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mesin penetas telur

TRANSCRIPT

Page 1: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

BAB 1PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Adapun untuk menetaskan telur perlu diperhatikan hal-hal yang menunjang keberhasilan dalam menetaskan . Penetasan pada prinsipnya adalah menyediakan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan embrio unggas. Lama penetasan telur ditempat pengeraman sangat tergantung dari jenis hewannya. Semakin kecil hewan, semakin kecil telur yang dihasilkan. Dan, semakin tinggi suhu badan hewan, semakin pendek waktu penetasan telurnya. Bila bentuk telur dan ukurannya seragam, waktu penetasan akan selalu hampir bersamaan. 

Sudah sejak ribuan tahun sebelum masehi orang berusaha dan mencoba penetasan tiruan tanpa melalui induk unggas. Usaha – usaha tersebut antaralain dilakukan oleh orang Mesir kuno yang pada saat itu memang sudah tinggi kebudayaannya. Di Mesir sebuah alat penetas tiruan dengan memanfaatkan sinar matahari telah dicoba orang kala itu, jauh sebelum jaman Aristoteles, dan menghasilkan anak ayam yang cukup banyak (persentase daya tetas yang tinggi). Alatnya sederhana, berupa tungku – tungku yang dapat memuat ribuan telur. Mesin tetas modern pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat sekitar abad 17-an dan berkembang terus hingga kini.

Faktor yang mempengaruhi kesuksesan proses penetasan telur pada mesin tetas adalah temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, dan pemutarantelur. Berdasarkan referensi, temperatur optimal dalam mesin tetas yaitu 40 oC Temperatur di dalam mesin penetas harus harus sesuai dengan kondisi riil yaitu pada saat ayam mengerami telurnya dan dicek 2 secara teratur. Temperatur yang berfluktuasi akan menyebabkan kegagalan dalam proses penetasan. Kegagalan ini ditandai dengan banyaknya anak ayam yang tidak menetas. Kalaupun menetas, bulu ayam itu akan lengket oleh cairan amnion.

Selain menyebabkan banyaknya telur tidak menetas, temperatur yang tinggi maupun rendah juga berpengaruh terhadap lamanya waktu penetasan. Untuk menjaga kelembapan pada mesin penetas ini,maka pada bagian bawah dari rak telur diberi bak yang berisi air dan air ini dijaga levelnya jangan sampai kehabisan. Gangguan kelembaban dapat menyebabkan kematian embrio pada saat cangkang telur mulai retak. Sirkulasi udara yang baik harus dapat mengalirkan O2 yang cukup ke dalam mesin dan membuang gas CO2 serta harus dapat mendistribusikan panas secara merata di dalam mesin. Untuk meratakan udara dalam mesin supaya panasnya merata digunakan kipas .

TUJUAN1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penetasan telur.2. Mengetahui syarat penetasan telur yang baik.3. Mengenalkan alat alternative untuk mempermudah penetasan telur tanpa induk.

Page 2: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Penetas telur ini menggunakan suhu panas dari lampu yang telah terpasang . untuk mengetahui ukuran suhu , maka di perlukan memilih thermocontrol, hygrocontrol dan egg tray turner kit adalah hal penting sebelum kita memulai membangun mesin tetas. Ada user pemula yang telah berhasil merancang mesin tetas kecil dengan kapasitas 50 butir dan mendapatkan lebih dari 90% daya tetas. Karena masih pemula, maka inkubator yang dibuatnya sangatlah  sederhana, tipe still air yang hanya mengandalkan perambatan panas dari bohlam lampu pijar .

Dalam tipe 'forced air' atau 'udara yang dipaksakan' maka kita mati-matian memaksa hukum alam tersebut 'tidak berlaku' dengan berusaha membawa panas merata ke seluruh bagian inkubator, memaksa apa yang seharusnya bergerak ke atas bisa ke bawah, berputar dan sesekali menghisap udara segar dari ventilasi untuk mempertahankan kadar oksigen yang cukup untuk telur-telur yang kita eram dan tetaskan. Bahkan dalam kondisi tertentu untuk membuang karbon dioksida dengan membuka exhaust dengan menghindari efek kehilangan kelembaban yang terlalu tinggi. bagusnya emisi panas yang bisa dilakukan oleh bohlam lampu pijar juga menjadikannya sumber panas bagi mesin tetas kapasitas kecil yang paling efektif dan hemat energy .

Untuk kapasitas 30 telur, hanya diperlukan 2 buah bohlam lampu kapasitas 5 Watt. Thermostat wafer dengan kualitas yang baik yang diset pada temperatur 38 derajad Celsius untuk mematikan pemanas akan mati pada temperatur yang mendekati nilai tersebut, namun akan kembali hidup pada temperatur 37.5 atau bahkan kurang. Nilai fluktuasi ini bahkan bisa mencapai lebih dari 1 derajad pada thermostat wafer yang kurang baik kualitasnya. Rentang nilai perbedaan antara on-sate dan off-state tersebut dalam istilah elektronika disebut dengan 'hysteresis'. Hysteresis pada thermostat tipe wafer tidak dapat dirobah oleh pemakai dan nilainya sudah tetap untuk tipe dan merk produk tertentu. Demikian pula karena bekerjanya alat ini berdasarkan prinsip elektro-mekanik maka tingkat reliabilitasnya juga kurang baik karena lama-kelamaan nilai preset akan berubah karena berubahnya bentuk kontak mekanik dan bracket dari kapsul dan mikroswitch.

Disisi lain, pemakaian mikroswitch sebagai pemutus arus juga kurang baik karena lama kelamaan titik kontak akan terbakar, terutama bila diberikan beban listrik yang besar. Oleh karena itu untuk beban listrik yang sangat besar, diperlukan relay tambahan untuk memindahkan arus beban ke relay tersebut. Inipun sebenarnya tidak beda dengan memindahkan masalah dari mikroswitch ke relay, sehingga diperlukan cadangan relay dalam proses penetasan untuk mengantisipasi kegagalan . Pada tipe thermostat elektronik, pemutus arus bisa menggunakan relay mekanis maupun elektronik. Pada thermostat import merk tertentu, relay masih dipergunakan. Oleh karena itu, anda harus menanyakan pada supplier tentang spesifikasi thermostat elektronik yang anda pesan. Karena relay mekanis masih dipergunakan, maka hysteresis tidak mungkin dibuat sekecil mungkin karena akan membuat usia relay menjadi prematur. Inilah mengapa beberapa praktisi menyatakan bahwa fluktuasi thermostat elektronik tertentu tinggi nilainya.

Page 3: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

BAB 3METODOLOGI PENELITIAN

Bahan incubator :

- Triplex 6mm ukuran P: 40 cm L:30 T: 35 cm

- Fitting lampu, bohlam 40 w panas 37°C .

- Elektrik minifan ex komputer, trafo 9-12vct 0.5A, 2 bh diode in 4001. untuk meratakan sirkulasi panas didalam box. Bila dg 12 v terlalu kencang, pakailah yang 9 v.

- Busa/spon, atau bahan yg mencegah panas keluar dari box

- Termometer , thermostat

- Sterofoam (tempat telur) tebal 10mm. Lubangi ¼ dari diameter telur, pastikan telur dapat berdiri tegak., minimal tersedia 15 lubang.

- wadah air. Bisa kaleng atau ex botol plastik air mineral atau mangkuk kecil. Agar udara selalu lembab.

- Solder (untuk membentuk lubang tempat telur berdiri). Atau menggunakan cutter.

- Lem aibon. Gunanya untuk merekatkan busa/spon kedinding dalam box.

Langkah :

Sebelum telur dimasukkan kedalam inkubator bersihkan terlebih dahulu dari kotoran2 dengan menggunakan lap yang dibasahi air hangat . Pastikan suhu inkubator stabil pada 36°-38°C (usahakan di 37°) berapapun banyaknya telur yang ada. Jika lebih maka bukalah (dengan menggeser) ventilasi yang ada diatas box sampai suhu kembali stabil . Balikkan telur 180 derajat setiap 6 atau 8 atau 12 jam sekali. Lakukan hingga mendekati menetas (antara 19 s/d 21 hari). Air yang ada didalam fungsinya untuk melembabkan , Pastikan selalu terisi.

Cek kondisi telur dengan meneropongnya diatas lampu senter/bohlam 5w. Bila sampai 7 hari telur tidak ada titik hitam yang bergerak, maka telur ini gagal. Singkirkan saja. Titik hitam ini adalah embrionya. Makin lama makin membesar, bergerak kesana kemari. Bila anda tertarik dengan apa yang terjadi pada proses sebuah kelahiran, maka ini adalah cara mudah untuk mengetahui tahapan2 bagaimana sebuah makhluk tercipta. Luar biasa!! Oleh sebab itu ingatlah selalu asal manusia itu darimana (dari setetes air, lalu menjadi segumpal darah, lalu tumbuh tulang belulang, hingga akhirnya menjadi sempurna). Jangan mentang2 sudah berhasil/sukses/berkuasa lalu menjadi lupa diri.

Page 4: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

Bila ada yang menetas, pindahkan ke kandang yang terpisah, agar telur yang ada tidak menjadi mainannya (alias dipatuki). Adakalanya anak ayam kesulitan memecahkan kulit telurnya (mungkin sungsang kalau diibaratkan manusia), maka tugas andalah membantu memecahkan cangkangnya sedikit demi sedikit (jangan sekaligus supaya anak ayam tidak shock).

Anak ayam yang sudah menetas dan terpisah dikandang tersendiri secara naluri akan berperilaku seperti ayam pada umumnya, yaitu mematuk-matuk. Maka sediakanlah makanannya; bisa diwadah atau disebar disekitarnya. Jangan lupa juga untuk disediakan wadah air minum. Pada saat ini adalah baik bila dibuatkan kandang khusus anak ayam. Bila PLN mati, maka gunakanlah lampu minyak (lampu teplok), tempatkan sedemikian rupa sehingga panasnya (bukan asapnya!) dapat mengalir kedalam box.

Ukuran juga tidak mutlak. Patokannya adalah tinggi lampu+fitting+5 cm+tinggi telur: untuk bagian telur. Untuk bagian wadah air sekitar 7-10 cm juga cukup, dan tidak harus berada dibawah telur. Bisa saja ditaruh dibagian samping telur. Lampu dipakai dua buah tujuannya sekadar untuk memudahkan mengatur suhu; misalnya kombinasi 25w-25w, atau 25w-15w, atau 40w-15w, dst. Saklar untuk menghidupkan/mematikan salah satu lampu bila suhu meningkat. Bila tidak menginginkan memakai lampu minyak (sebagai backup bila PLN padam) bisa saja bagian itu dihilangkan. Atau dipakai sebagai tambahan wadah telur.

Pintu diberi kaca/mika agar mudah melihat apa yang terjadi didalam. Bila tidak ada kaca/mika boleh saja memakai plastik yang agak tebal . Sebagai pengganti engsel pintu dipergunakan potongan ban bekas (biasanya juga ada di toko material +/- Rp 2.000,-. Murah meriah dibandingkan engsel yang Rp 15rb) . Lubang corong lampu minyak, bila tidak dipakai, tutup saja agar panas tidak keluar. Atau disekat dibagian dalam, yang bisa dilepas tentunya, bila lampu minyak akan dipergunakan. Lampu minyak pergunakan yang berukuran sedang (karena di pasar ada 3 ukuran).

Page 5: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambar Alat

Page 6: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

Penjelasan Alat

Inkubator ini tanpa tempat untuk menaruh lampu minyak. Telur yang dapat dimasukkan hingga 40 butir. Jarak ujung lampu dengan ujung telur sekitar 10 cm, agar telur yang berada tepat dibawah lampu tidak mendapatkan panas yang berlebih. Lampu

ada 3 buah; tengah 25w, samping 15w dan 10w. Semua lampu dicat warna coklat supaya tidak terlalu terang. Maklum mata seusia

saya tidaklah sesehat sewaktu muda. Fan

ditempatkan ditengah. Bila malam, apalagi hujan, maka digunakan kombinasi 25w + 15 w, ventilasi terbuka 1/4.

Bila siang dengan kombinasi 25 w + 10 w , ventilasi dibuka penuh. Ukuran lubang vent 5 X 8 cm, lebih besar lebih baik. Bila ventilasi sudah terbuka penuh suhu masih belum juga turun maka mau tidak mau pintu depan dibuka. Seberapa lebar dibukanya tidak dapat ditentukan, tergantung suhu tempat tinggal/daerah tersebut. Tetap harus berexperimen untuk mendapatkan suhu yang tetap/konstan.

Page 7: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

Pemanas darurat bila PLN mati:

Bila listrik PLN mati maka gunakanlah lampu teplok/minyak. Bila minyak tanah susah, solar bisa saja dipakai. gunakan lampu dashboard/panel motor, atau lampu sein motor. Keduanya 12v5w. Harganya Rp 1000 – 2000/bh. Accu motor 5A sekitar Rp 150rb, mobil 40A Rp 500rb. Lampu panel ini berukuran kecil, berwarna warni, putih, hijau, oranye dan merah.

uji dengan lampu panel, pada box ukuran 25 x 25 x 20 cm (P x L x T), diperlukan 11 lampu agar suhu tetap di 37°. Lampu2 tersebut disambung secara paralel mengelilingi box. solder dengan kawat tembaga. Maka 11 x 5 w= 55 w. Dengan accu 5A (= 60 w) hanya sanggup bertahan 1 jam saja. Atau dengan accu 40A (= 480 w) tentu lebih lama, sekitar 8 jam . Bila menggunakan lampu minyak bisa bertahan sekitar 5 jam (hanya 0.5 l minyak, seharga 4500). Bila boxnya lebih besar, maka lampunya juga harus lebih banyak.

Powersupply untuk fan: Model thermometer lainnya:

Lamp Dimmer.

Page 8: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

Alat yang berfungsi mengatur terang redupnya lampu. Berarti sama juga dengan mengatur watt sehingga tidak perlu lagi kombinasi lampu2. Misal lampu 100w ingin dijadikan 40 w - 60 w maka dengan hanya memutar potensiometer dapat dilakukan . Contoh inkub dengan lampu minyak :

.

Jumlah lampu 6 buah @5 W (hadap bawah. Kalau hadap samping jika putus mendadak suka korslet!) suhu maxnya 41°C (dengan/tanpa fan). Penempatan lampu agak didepan agar panas seimbang. Jika lampu menyebar maka panas didepan lebih rendah daripada dibelakang; depan 35°C belakang 41°C. Jika hanya 5 buah lampu maka suhu pas pada 37°C. Jika dilapisi bagian dalam inkub pasti lebih baik lagi.

Gambar di samping adalah posisi lampu yang saya terapkan. Semuanya menggunakan lampu 5W (dan tetap harus menggunakan fan agar panas bisa tersebar rata). Salah satunya menggunakan dimmer agar pengaturan suhu menjadi lebih mudah. Dimmer dirakit sendiri; kalau beli jadi voltnya drop bila masuk sore (ketika banyak pemakaian diseluruh kampung) sehingga lampu lebih redup ketimbang siang. Maklumlah, PLN kita super canggih.

BAB 5

Page 9: Mesin Penetas Telur ANSHOR S1 PTM A4 (125524224)

Kesimpulan :1. Otomatisasi mesin tetas menyebabkan daya tetas baik yang tinggi, yaitu di atas 80%

dengan kualitas yang relatif baik.2. Penambahan motor khusus untuk memutar telur secara otomatis dapat mengefisienkan

tenaga dan kematian embrional ayam dapat dikurangi, sehingga daya tetas meningkat.3. Penggunaan mini fan ternyata menjamin pendistribusian panas dan kelembaban yang

baik di dalam mesin tetas.4. Penambahan komponen pengatur uap air mampu memperbaiki kelembaban udara dalam

mesin tetas untuk menjamin daya tetas yang tinggi.5. Bahan dinding mesin tetas yang dibuat berlapis mampu menstabilkan suhu dalam mesin

tetas.6. Peternak memperoleh keuntungan banyak dalam penggunaan mesin tetas otomatis, yaitu

menambah pendapatan, meningkatkan efisiensi tenaga serta memperoleh pengetahuan tambahan yang sangat berguna bagi pengelolaan usaha pembibitan unggas .

7. Peternak merasa terdorong untuk lebih meningkatkan usahanya, khususnya ingin mengembangkan usaha pembibitan unggas, sehingga kendala keterbatasan bibit untuk peremajaan dapat teratasi.