puskesmas pandu ptm
DESCRIPTION
TERAPI DMTRANSCRIPT
PENGANTARPELAYANAN TERPADU PTM
(PANDU PTM)
PROGRAM UNGGULAN KEMENKES 2015 - 2019
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Menurunkan AKI dan AKB
Menurunkan AKI dan AKB
Menurunkan Morbiditas, Mortalitas
dan Disabilitas ATM
Menurunkan Morbiditas, Mortalitas
dan Disabilitas ATM
Menurunkan Stunting
Menurunkan Stunting
Menurunkan Morbiditas, Mortalitas
dan Disabilitas PTM
Menurunkan Morbiditas, Mortalitas
dan Disabilitas PTM
Pengendalian Penyakit Menular (30
Penyakit)
Pengendalian Penyakit Menular (30
Penyakit)
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (15
Penyakit)
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (15
Penyakit)
Upaya Penunjang (5 Upaya)
Upaya Penunjang (5 Upaya)
Penyehatan Lingkungan (6
upaya)
Penyehatan Lingkungan (6
upaya)
Remaja Putri, Wanita Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Menyusui,
Bayi Baru Lahir
Remaja Putri, Wanita Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Menyusui,
Bayi Baru Lahir
Pencegahan Primer, Sekunder dan TersierPencegahan Primer, Sekunder dan Tersier
1. Penyehatan air minum
2. Penyehatan Sanitasi dasar
3. Pengamanan Limbah
4. Hygiene sanitasi dasar
5. Kawasan sehat6. Penyehatan TTU
1. Penyehatan air minum
2. Penyehatan Sanitasi dasar
3. Pengamanan Limbah
4. Hygiene sanitasi dasar
5. Kawasan sehat6. Penyehatan TTU
1. Imunisasi2. Surveilans3. Karantina
Kesehatan4. Pengendalian
vektor5. Upaya
kesehatan matra
1. Imunisasi2. Surveilans3. Karantina
Kesehatan4. Pengendalian
vektor5. Upaya
kesehatan matra
Semua Golongan UmurSemua Golongan Umur
KENAPA PENYAKIT TIDAK MENULAR ?
Sumber Riskesdas 2013
Gangguan Perinatal/Maternal
Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular
Cedera
10.1
44.241.7
5.96
31.2
49.9
7.36
28.1
59.5
6.5
SKRT 1995
SKRT 2001
RISKESDAS 2007
Sumber Riskesdas 2013
Peningkatan Diabetes/
Obesitas0%
Penurunan Kurang aktifitas Fisik 10%
Penurunan Konsumsi Alkohol10%
25% Penurunan Kematian Akibat PTM (Penyakit Jantung, Kanker, Diabetes atau penyakit paru kronik) hingga tahun 2025
Cakupan Pengobatan Esensial dan Teknologi untuk
pengubatan PTM 80%
Penurunan Konsumsi Tembakau
30%
Penurunan Asupan Garam
30%
Penurunan Tekanan Darah Tinggi 25%
Cakupan Terapi Farmakologis dan Konseling un tuk
mencegah serangan jantung dan stroke
50%
9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTMPADA TAHUN 2025
SASARAN
BUKU 1 BUKU 2
Meningkatnya Pengendalian PM dan PTM:1. Prevalensi TB per
100.000 penduduk2. Prevalensi HIV3. Prevalensi tekanan
darah tinggi4. Prevalensi obesitas
penduduk 18 tahun +5. Persentase merokok
penduduk usia ≤ 18 tahun
6. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria
Meningkatnya Pengendalian PM dan PTM serta meningkatnya Penyehatan Lingkungan:1. Prevalensi TB per 100.000 penduduk2. Prevalensi HIV3. Prevalensi tekanan darah tinggi4. Prevalensi obesitas penduduk 18
tahun +5. Persentase merokok penduduk usia ≤
18 tahun6. Jumlah kabupaten/kota mencapai
eliminasi malaria7. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta8. Jumlah kabupaten/kota dengan
eliminasi filariasis9. Persentase kab/kota yang memenuhi
syarat kualitas kesehatan lingkungan10. Persentase penurunan kasus PD3I
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2015-2019
NO INDIKATOR
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu *)
10 20 30 40 50
2 Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50 persen sekolah *)
10 20 30 40 50
3 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan pos pembinaan terpadu PTM
10 20 30 40 50
4 Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
10 20 30 40 50
5 Persentase kab/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama
10 20 30 40 50
INDIKATOR DAN TARGET RENSTRA KEGIATAN PPTM 2015-2019
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Program Unggulan1. CERDIK melalui Kegiatan
Posbindu PTM di sekolah, tempat kerja, Jemaah Haji, Lapas/Rutan, PO bus, terminal, Kamp.Nelayan
2. Pelayanan PTM Terpadu (PANDU) di FKTP
Hipertensi – DM terintegrasi IVA - IMS – KB terintegrasi Integrasi TB-DM Pendekatan Praktis Peny Paru
3. Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
4. Pembatasan konsumsi GGL
5. Upaya Berhenti Merokok (UBM)
6. IVA dan SADANIS
7. Surveilans faktor risiko PTM
Intervensi1. Monitoring, deteksi dan tindak
lanjut dini faktor risiko PTM
2. Pelayanan PTM Terpadu dengan pendekatan faktor risiko PTM di pelayanan primer
3. Implementasi KTR di sekolah dan 6 tatanan lainnya
4. Implementasi pencantuman informasi kandungan GGL serta pesan kesehatan pada pangan olahan dan pangan siap saji
5. UBM di FKTP dan Skrining merokok pada anak sekolah serta konseling berhenti merokok
6. Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara
7. Pencatatan, pelaporan dan tindak lanjut berbasis Web
Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB, Stunting, kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
Terobosan
1. Perluasan Posbindu PTM Gerakan Nusantara CERDIK Atasi Risiko (GENCAR) PTM
2. Intergrasi Posbindu PTM melalui Rumah Sehat Desa
3. Pendekatan Faktor Risiko PTM Teritegrasi
4. Deteksi dini faktor risiko PTM berdasarkan silkus kehidupanan
Sehat (70%*)
Mengeluh Sakit (30%*)FKTP 80 %
*Sumber : Susenas 2010
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
FKRTL
20%
KIE, Self carePromosi Kesehatan
SEHAT ADALAH HARTAKUYANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
Yang Sehat Tetap Sehat Yang sehat Tidak Sakit
sehat / rujuk balik
sehat / rujuk balik
sakitsakit
meninggalmeninggal
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM,
Polindes, Poskesdes, Desa Siaga)
5
SPM Promosi Kesehatan dan Pelayanan Skrining Kesehatan berdasarkan Daur Kehidupan
1. Persentase Promosi kesehatan : – Di Satuan Pendidikan Dasar, – Puskesmas dan jaringannya yang melaksanakan– Promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat
2. Persentase penduduk usia 15 – 19 th, usia 20 – 59 th dan Usia 60 th ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar di puskesmas dan jaringannya
• Deteksi kemungkinan Kekurangan Gizi dan Obesitas dilakukan dengan memeriksa TB dan BB.
• Deteksi Hipertensi dengan memeriksa tekanan darah.• Deteksi kemungkinan Diabetes Mellitus menggunakan tes
cepat gula darah.• Deteksi dini kanker payudara, dan kanker leher rahim pada
seluruh pengunjung wanita berusia 30-59 th.
PANDU PTM
Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan PTM terpadu yaitu minimal :- Melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya, dan -Melaksanakan pelayanan hipertensi dan DM terintegrasi
Pelayanan PTM Terpadu adalah pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi dini dan monitoring Faktor risiko PTM terintegrasi melalui Posbindu PTM, layanan khusus PTM lainnya seperti diabetes, jantung, stroke, Cedera, skrining Thalasemia, SLE, pemeriksaan IVA / SADANIS, deteksi dini kanker anak, layanan upaya berhenti merokok, PAL, dan rehabilitasi / paliatif PTM
Target Indikator Target 2019 50% puskesmas% Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Strategi Percepatan Pencapaian Indikator dan Target PPTM (RENSTRA)
Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan PTM terpadu yaitu minimal melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya dan melaksanakan pelayanan hipertensi dan DM terintegrasi
Pembina Posbindu PTM Peningkatan Tatalaksana
Faktor Risiko Utama (Konseling berhenti merokok, konsumsi alkohol, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas, dan lainya)
Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko
Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan Charta WHO PEN pada pasien hipertensi
• Carta Prediksi Risiko mengalami Kejadian PJPD (penyakit jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer) dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
• Prediksi berdasarkan penderita diabetes mellitus atau tidak. jenis kelamin, usia, Tekanan darah (TD) sistolik, dan kadar kolesterol.
• Warna kotak menentukan besar risiko udiklasifikasikan menjadi risiko <10%, risiko 10%-<20%, risiko 2%0 - <30%, risiko 30% - <40% dan risiko > 40%.
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PTM TERPADU
Program :1. Pembinaan Posbindu PTM2. Deteksi Dini DM melalui pemeriksaan gula darah di FKTP dan Posbindu PTM3. Deteksi Dini Dislipedemia melalui pemeriksaan lipid darah / cholesterol
total di FKTP dan Posbindu PTM4. Deteksi Dini Asma dan PPOK di FKTP 5. Edukasi, konseling dan rujukan
Peningkatan Kapasitas SD- Pelatihan Petugas Kesehatan - Peralatan Pendukung : Glukometer, alat pemeriksaan lipid/cholesterol darah,
peakflow meter dan nebulizer- Surveilans : Alat Pencatatan dan pelaporan elektronik
Masyarakat sehat berperilaku “CERDIK”
C
ER
DIK
Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik,
Diet Sehat dengan gizi seimbang,
Istirahat yang cukup
Kelola stress)
IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM
Aktifitas bersama :
Kegi
atan
Bi
ndu
PTM
15
PO
SB
IND
U P
TM
RUMAH SEHAT DESA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Monitoring :• Obesitas • Hipertensi• Hiperglikemi• Hiperkolesterol• Pem.Klinis Payudara • Faktor lain
• KIE• Aktifitas Fisik• Sarasehan
Konseling :• Diet,• Stop merokok• Stress• Self Care
Sekolah
Tempat Kerja
JEMAAH HAJI /KBIH
PO Bus /Terminal
Tempat Umum / Mall
Kegi
atan
Bi
ndu
PTM
Rumah Sehat Desa
Kegiatan terintegrasi :• Deteksi dini faktor risiko PTM• Monitoring faktor risiko PTM• Konseling + Rujukan• Kegiatan lainnya Penyuluhan,
senam, bersepeda, dll
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM- (POSBINDU PTM)
1.Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan tempat kerja, tatanan sekolah, tatanan kesehatan, tatanan khusus rutan/lapas, tatanan lembaga keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2.Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat Desa.
Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama: • membantu perokok untuk berhenti merokok
(konseling)• membangun motivasi • Menciptakan lingkungan yang mendukung
• Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut:• Konseling lanjutan• Pengobatan spesialistik
DILAKSANAKAN SECARA
KOMPREHENSIF
Deteksi Dini Kanker
Integrasi dengan IMS, KB dan PKK
Penemuan Dini Kanker Pada Anak
Pemeriksaan SADARI
&CBE (Clinical
Breast Examination)
KANKER PAYUDARA
DOWN STAGING KANKER PAYUDARA
KANKER LEHER RAHIM
Metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
SVA (Single Visite Approach) IVA + Treat (krioterapi)
DETEKSI DINI
KANKER PADA ANAK
Retinoblastoma Leukemia
Osteosarcoma Limfoma Malignum
Neuroblastoma Nasofaring
19
PENDIDIKAN DAN KONSELING KESEHATAN PENDIDIKAN DAN KONSELING KESEHATAN
Periksa kesehatan berkala
Periksa kesehatan berkala
Manajemen stress
Manajemen stress
Makan makanan
sehat
Makan makanan
sehat
Berhenti merokokBerhenti merokok
Teratur berolah raga
Teratur berolah raga
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasarSeharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan dan
koseling terhadap faktor risiko PTM
20
WHO/ISH risk prediction chart
PANDU PTM(PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI FASILITAS LAYANAN PRIMER)
Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko Utama (Konseling berhenti merokok, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas, dokter keluarga, praktek swasta)
Peningkatan Respons cepat kegawatdaruratan PTM di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar
Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko
Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan Charta WHO PEN
Charta WHO
Untuk Skrining risiko serangan jantung dan stroke
Menggunakan variabel sederhana
UmurMerokokJenis KelaminTekanan DarahKolesterol darahGula darah
UMUR LAKI_LAKI PEREMPUAN
TDS
Tdk Merokok Merokok
Tidak Merokok Merokok
180
160
70 140
120
180
160
60 140
120
180
160
50 140
120
180
160
40 140
120
4 5 6 7 8 4 5 6 7 8 4 5 6 7 8 4 5 6 7 8
Cholesterol
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat menghentikan / mengurangi FR (sebelum sakit)
Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak menjadi parah.
Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan kualitas hidup dan lama ketahanan hidup penderita yang telah mengalami penyakit
22
Peralatan dasar tersedia dalam jumlahnya cukup, al :
Sarana penyuluhan PTM : (CD, kaset,sound system, monitor), media wawan muka (diskusi kelompok terarah, wawancara dan bermain peran/roleplay, konseling)
Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB, LP, stetoskop, EKG, Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit, glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol, amphetamine test, alcohol test
Sarana penatalaksanaan kegawatdaruratan PTM: tabung oksigen, tabung N2O/CO2, monitor 4 parameter (TD, nadi, EKG, pulseoxymetri), nebulizer, trauma kit, spirometri, defibrillator, resusitasi kit.
Sarana pendukung seperti kreatinin, keton urine, dan troponin test, Thiroid Check, HbA1C, CKMB(Creatine kinase Miyocardial Band), Mioglobin.
Standar pemeliharaan alat dgn kalibrasi dengan teratur dan pembuangan limbah medis sesuai standar untuk Alat suntik disposible & sampah medis lainnya.
LANJUTAN
25
Monitoring Gula Darah dan Lemak Darah
PROGRAM “PATUH”
P
A
T
U
H
Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
PESAN ”PERILAKU SEHAT” PADA MASYARAKAT
DENGAN PTM
PENCATATAN & PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan rutin, merujuk pada system pencatatan dan pelaporan melalui Sistem informasi dan Surveilans PTM
Data tersebut mrupakan surveilans faktor risiko PTM berbasis FKTP.Proses input, verifikasi, serta validasi yang secara berjenjang dengan kualitas data yang benar-benar valid yang dapat menghilangkan data ganda
28
SURVEILANS PTM FKTP
Alur Pencatatan Pelaporan PTM
30
PUSKESMAS
Alur-1PENGENDALIAN PTM MULAI DARI POSBINDU PTM, PUSKESMAS, DAN
RUMAH SAKIT
Hasil wawncara dan pemeriksaan
FR PTM:-Hipertensi-Dislipidemia-Hiperglikemia-Obesitas-dan lain-lain
PENYAKIT TIDAK MENULAR:- PJK-PD-Stok-Diabetes Melitus-Kanker-PPOK dan Asma-Gakti
-
DIAGNOSIS: - Pemeriksaan-Pemeriksaan Penunjang
TATALAKSANA DINI-Respon cepat-Pengobatan dini
KONSELING
-Berhenti merokok-Konsumsi makanan sehat-Berhenti minum alcohol-Lakukan aktifitas fisik secara teratur-Kendalikan stres-Taat terhadap pengobatan
KIE“CERDIK”
POSBINDUPTM
RUJUKAN:
RUMAH SAKIT
31
BELAJAR BERSAMA TENTANG ALUR YANG
ADA DI JUKNIS
PENYELENGGARAAN
PENGENDALIAN PTM
BELAJAR BERSAMA TENTANG ALUR YANG
ADA DI JUKNIS
PENYELENGGARAAN
PENGENDALIAN PTM
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, BB 32 kg datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Napas berbunyi ngik-ngik. Sejak 3 hari yang lalu pasien mengalami batuk pilek disertai demam tertular oleh teman sekolahnya. Pasien masih bisa diajak berkomunikasi namun hanya berupa penggalan kalimat. Pasien agak malas makan dan minum. Selama ini pasien sering mengalami keluhan yang sama hampir setiap bulan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga sering mengalami batuk-batuk di malam hari. Kakek pasien diketahui penderita asma. Ibu pasien sering mengalami pilek atau bersin-bersin di pagi hari. Pada pemeriksaan fisis ditemukan pasien sadar, sesak napas, napas cuping (+), ditemukan retraksi suprasternal. Frekuensi nadi 110 kali/menit, frekuensi napas 34 kali/menit. Bibir tidak tampak biru. Pada pemeriksaan paru ditemukan suara napas vesikuler, tidak terdapat ronki, terdapat mengi dan eksperium memanjang. Pertanyaan:Apa diagnosis lengkap pasien ini?Bagaimana terapi pasien ini?Apakah edukasi yang perlu disampaikan kepada orang tua?
32
Bapak Darma, 42 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu. Selain sesak, ia juga mengeluh batuk-batuk dengan dahak kental putih. Ia sudah menggunakan obat inhalasi salbutamol yang biasa digunakan tetapi keluhan tidak berkurang. Sesak bertambah dan semakin berat bernapas. Sebetulnya pasien telah didiagnosis asma sejak beberapa tahun yang lalu, serangan timbul jika pasien kelelahan dan mendapat infeksi pernapasan. Sehari-hari pasien hanya menggunakan inhalasi salbutamol jika perlu. Keluhan napas timbul 2-3 kali/ minggu. Pasien mempunyai riwayat merokok kadang-kadang sejak remaja. Pemeriksaan fisis: pasien sadar tetapi tampak gelisah, bicara terbata-bata, tidak bisa tidur telentang tetapi merasa lebih nyaman jika posisi duduk membungkuk, tampak sesak napas, penggunaan otot bantu napas positif, frekuensi napas 22x/menit, nadi 100x/menit, tekanan darah 140/90 dan tidak ada sianosis. Pemeriksaan fisis paru retraksi otot interkostal positif, paru sonor, vesikuler, terdengar bunyi napas tambahan mengi dan ronki kering di kedua lapangan paru.
33
Pertanyaan:
Adakah tanda kegawat daruratan pada kasus di atas?
Apakah diagnosis kerja dan diagnosis banding untuk kasus di atas dan
jelaskan alasannya!
Adakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang perlu dilakukan?
Pengobatan apa yang akan diberikan?
Selain pengobatan apa yang perlu dilakukan di fasyankes?
Apakah Bapak Darma perlu dirawat/ dirujuk?
Apakah tatalaksana yang harus diberikan selanjutnya?
34
Ibu Anti berusia 32 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan sesak napas yang hilang timbul dan batuk terutama di malam hari menjelang subuh, sejak 1 bulan terakhir. Ibu Anti adalah penderita eksim pada kulit kaki yang sering hilang timbul. Keluhan bersin, batuk dan sesak napas sering timbul bila Ibu Anti membersihkan rumah, kelelahan atau mencium bau-bauan yang tajam dan mereda dengan obat sesak napas yang dibeli di apotik. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tidak tampak sesak, pernapasan 16 x /menit, nadi 80x/menit dan tidak ada penggunaan otot bantu napas. Pemeriksaan fisis paru bunyi napas vesikuler dan terdengar mengi dikedua lapangan paru.
35
Pertanyaan:Apa kemungkinan diagnosis kerja dan diagnosis banding untuk kasus di atas dan jelaskan alasannyaAdakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang perlu dilakukanApakah klasifikasi dari penyakit Ibu Anti?Adakah kemungkinan penyakit penyerta?Pengobatan apa yang akan diberikan (jangka pendek dan jangka panjang)Bagaimana monitoring pengobatan yang direncanakanApakah diperlukan tatalaksana lain di luar pengobatan (non farmako terapi)Apakah pasien perlu dikelola bersama dengan yankes
36
Pasien laki-laki- 47 tahun datang dengan keluhan tiba –
tiba pelo dan wajah menjadi mencong sejak sejak tadi
pagi, sebelumnya dia sering mengeluhkan kesemutan
dan kram, ada riwayat kolesterol tinggi namun tidak
minum obat, jarang olah raga.
(Alur TIA/Stroke)
37
Datang seorang wanita 62 tahun dengan keluhan sesak napas yang akhir-akhir ini sering dikeluhkan sesak terutama bila berjalan agak jauh dan melakukan kegiatan rumah tangga biasa seperti menyapu dan mencuci. Wanita ini gemuk. Akhir-akhir ini dia juga mengeluhkan kakinya sering bengkak bila lama duduk. Ada riwayat hipertensi namun tidak control teratur dan tidak minum obat teratur. ( Alur gagal jantung)
Pasien laki-laki berumur 56 tahun, gemuk datang dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam yang lalu, ketika nyeri datang pasien sedang tidak melakukan apa-apa. Riwayat merokok sejak 15 tahun yang lalu. Sifat nyeri dada seperti tertekan dan menjalar ke muka dan lengan. Riwayat penyakit lain tidak diketahui. (alur angina, IMA/nyeri dada)
39
Seorang petugas instalasi listrik ditemukan tergeletak di bawah tangga dekat tiang listrik. Beberapa saat sebelumnya terlihat percikan api di ujung tiang listrik tersebut. Lelaki tersebut tidak sadar tetapi masih bernapas. Di telapak tangannya ditemukan luka bakar di telapak tangan kanannya.
BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?
40
41
Seorang anak lelaki berteriak minta tolong ketika melihat temannya yang sedang berenang terseret ombak ke daerah perairan yang lebih dalam.
APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN ?
Seorang wanita ditemukan dalam kondisi tidak sadar di tepi sungai. Bibir dan ujung-ujung tangannya sudah nampak kebiruan. BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?
Di jalan raya menuju ke daerah pegunungan terjadi kecelakaan mobil yang tergelincir ke kali di tepi jalan. Mobil sempat terguling-guling sebelum sampai akhirnya menabrak pohon di bagian samping. Di dalam mobil terdapat seorang pengemudi dan seorang penumpang. Si pengemudi terjepit antara setir dan pintu yang menabrak pohon sementara penumpang terlempar keluar dari mobil melalui kaca samping dalam kondisi sadar tetapi tidak dapat menggerakan kedua kakinya.
APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?
42
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara mobil dengan sepeda motor di jalan raya. Tabrakan terjadi sesaat sepeda motor dengan kecepatan tinggi keluar dari sebuah gang menuju jalan raya tertabrak mobil yang melintas. Pengendara motor terlempar ke trotoar dalam kondisi tidak bergerak.
APAKAH YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?
43
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara mobil dengan sepeda motor di jalan raya. Tabrakan terjadi sesaat sepeda motor dengan kecepatan tinggi keluar dari sebuah gang menuju jalan raya tertabrak mobil yang melintas. Pengendara motor terlempar ke trotoar dalam kondisi tidak bergerak.
APAKAH YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?
44
Seorang perempuan umur 35 tahun, menikah pada umur 20
tahun, isteri ke-2, mengalami keputihan, pendarahan per-
vaginam: pasca coital, antar-menstruasi, pasca-menopause,
nyeri perut bagian bawah, Lesi putih , timbul ulserasi pada
mulut rahim (curiga kanker leher rahim)
Alur_IVA.docx
45
STUDY KASUS
STUDY KASUS
Seorang perempuan umur 45 tahun, menikah pada umur 25
tahun, ada riwayat keluarga menderita kanker yaitu tante
terkena kanker payudara, kakek terkena kanker colon, benjolan
di payudara, retraks ikulit, puting susu mengeluarkan cairan /
darah, payudara membesar sebelah, teraba nodul (curiga
kanker payudara)
, Alur_CBE.docx
46
Seorang laki-laki, umur 62 tahun mengalami kesulitan dalam buang air kecil,
pancaran seni tidak beraturan, rasa ingin buang air kecil terus menerus / anyang-
anyangan, BB menurun terus-menerus sudah dua bulan, KGD normal
Seorang laki-laki , umur 53 tahun, penderita TB paru dengan keluhan batuk kronik
>3 minggu, berdarah, nyeri dada, sesak nafas, suara serak, bendungan di leher,
riwayat merokok aktif atau pasif, sudah minum obat TB sebulan belum ada
perbaikan
(Tabel kanker)
47
Seorang laki-laki umur 64 tahun, mengalami keluhan penurunan berat badan, disfagia, dispepsia, nyeri perut, cepat kenyang, pencernaan terganggu, keasaman dan bersendawa, diare, berulang, sembelit, anemia defisiensi zat besi (Deteksi dini kanker)
48
Satu keluarga beranggotakan ayah, ibu dan tiga orang anak mengalami muntah-muntah dan diare setelah mengkonsumsi makanan hasil olahan jamur yang berasal dari ladangnya. Salah seorang anaknya mengalami penurunan kesadaran.
BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?
Seorang lelaki petani ditemukan tidak sadarkan diri di kebun belakang rumahnya. Sejak pagi hari,aktifitasnya adalah membersihkan kebunnya. Didapati luka bekas gigitan di betis kanannya.
BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?
49
Seorang anak laki-laki (11 tahun) dan adiknya perempuan (8 tahun) dibawa ke tempat praktek dokter anak diantar oleh ibunya. Sang ibu menerangkan bahwa kedua anaknya panas tinggi dan mengeluh sakit kepala. Bahkan sang adik juga mengeluh buang air kecilnya bercampur darah (kemerahan). Sang ibu baru saja menyadari bahwa penyakit anak-anaknya tersebut muncul menjelang hari persidangan perceraiannya dengan suaminya. Ia juga menambahkan bahwa anak perempuannya akhir-akhir ini sering mengalami mimpi buruk dan prestasi belajarnya menurun.Ibu kemudian menjelaskan bahwa ia dan suaminya sejak enam bulan terakhir sibuk dengan proses perceraian, selain kesibukan masing2 sebagai pegawai swasta. Alasan perceraian adalah bahwa hubungan keduanya telah demikian buruk sehingga sudah tidak dapat diperbaiki. Sebelumnya mereka memang seringkali bertengkar selama lebih dari lima tahun. Sang ibu sadar bahwa kedua anaknya boleh dikatakan telah kurang diperhatikan olehnya ataupun oleh suaminya.
Dokter menimbang-nimbang kasus apakah yang sedang ia hadapi?
50
Seorang anak perempuan 8 thn, datang dengan pucat dan nyeri di lutut kiri. Semalam demam tinggi
Anamnesis tambahan ?Anamnesis
Pucat : sejak kapan, nutrisi, perdarahan• Nyeri : lokal/sistemik, sesaat / terus-menerus• Demam : pola• Trauma ?• Bengkak –progesifitas, tanda radang ?• Gejala ?
Pemeriksaan fisik :• Anak datang digendong, gizi kurang, tampak kesakitan• Kead Umum
• Kedaruratan (sesak, kesadaran, pucat)• Tanda vital
• Lokal : – Lutut kiri bengkak– Nyeri pada perabaan dan pergerakan (Alur osteosarcoma)