merencanakan dan melaksanakan pts tita
TRANSCRIPT
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN “PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH”
“Dari Sekolah Binaan Kami Untuk Sekolah Binaan Anda”
A. Pengantar
Saat ini pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi
penelitian pengembangan, yang tidak cukup dianggap hanya sekedar
penerima pembaharuan dari hasil penelitian para peneliti dari
kalangan perguruan tinggi, melainkan ikut bertanggung jawab serta
dan berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan kelas maupun
penelitian tindakan sekolah yang berkaitan dengan tugas pokok
pengawas sekolah yaitu memantau, menilai, membina, dan
melaporkan serta melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan.
Pengawas sekolah seringkali berhadapan dengan permasalahan
yang bersifat situasional yang terjadi pada sekolah yang menjadi
tanggung jawab binaannya dalam melaksanakan tugas kepengawasan,
yang mungkin saja permasalahan tersebut sifatnya khas hanya terjadi
pada sekolah tersebut dan tidak pada sekolah lain.
Meskipun pada awalnya pengawas sekolah menemukan
kesulitan dalam mengklasifikasikan maupun merumuskan masalah
yang berkaitan dengan supervisi akademik, supervisi manajerial,
maupun evaluasi pendidikan, sehingga enggan untuk melakukan
penelitian, namun dengan bimbingan atau pendampingan dari para
dosen dari LPTK untuk bermitra, maka kemampuan mengidentifikasi
sumber masalah merupakan langkah awal untuk mendorong pengawas
sekolah untuk melakukan penelitian tindakan sekolah.
Sebagai pengawas sekolah yang memiliki rasa tanggung jawab
terhadap mutu pendidikan pada sekolah binaannya tentu pengawas
1
harus memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi
dengan bertindak proaktif dan reaktif terhadap kendala yang dihadapi
dengan melakukan antisipasi. Tindakan antisipasi terhadap kendala
dan permasalahan yang muncul dalam melaksanakan tugas pokok
memantau, menilai atau membina sekolah yang menjadi tanggung
jawab binaannya, yang bisa mengganggu dan menghambat
peningkatan mutu sekolah, tidak dilakukan melalui tindakan yang tidak
terukur melainkan melalui cara-cara yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik, yaitu dimulai dengan
membuat rencana penelitian dan tindakan yang akan dilakukan
yang secara umum disebut sebagai usulan penelitian. Usulan
penelitian tindakan sekolah dibuat sepraktis mungkin tidak seperti
usulan penelitian untuk keperluan sebuah skripsi, tesis atau disertasi.
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Sekolah
Secara konseptual PTS tidak berbeda dengan PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Mengutip pendapat David Hopkins bahwa PTK/PTS
adalah: ‘’ a form of reflective inquiry undertaken by participants in
social (including educational) situation in order to improve the
rationality and justice of (a) their own social or educational practices,
(b) their understanding of these practices, (b) their understanding of
these practices, and (c) the situations in which practices are carried
out”, maka dari definisi tersebut, dalam konteks kependidikan PTS
mengandung pengertian bahwa: PTS adalah bentuk kegiatan refleksi
diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi
kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang (a)
praktek-praktek kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka
tentang praktek-praktek tersebut, dan (c) situasi dimana praktek
praktek tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu, PTS memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
2
1. Pengkajian masalah situasional dan kontekstual pada perilaku
seseorang atau kelompok orang. Artinya, solusi terhadap
masalah-masalah yang digarap di dalam suatu kegiatan PTS
tidak untuk digeneralisasi secara langsung. Jadi, setiap masalah
yang muncul harus segera dicarikan solusinya untuk saat itu dan
untuk kondisi dan konteks saat itu pula. Tidak harus menunggu
suatu cara penyelesaian yang dapat berlaku umum di setiap
situasi, kondisi, dan konteks. Namun demikian, tidak berarti
bahwa PTS tidak dapat menemukan solusi yang bersifat general.
Dari kegiatan PTS yang berkesinambungan dan terorganisasi
dengan baik, maka pola solusi umum untuk beberapa masalah
akan muncul atau nampak. Sehingga, generalisasi hasil suatu
kegiatan PTS mungkin juga dicapai tetapi setelah beberapa
kegiatan PTS.
2. Ada tindakan. Perbedaan yang mencolok antara PTS dengan
penelitian-penelitian lainnya adalah harus ada tindakan
perbaikan yang dirancang untuk mengatasi masalah yang
dihadapi saat itu dalam konteks dan situasi saat itu pula.
Tindakan (action) ini benar- benar dimaksudkan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi, bukan untuk mengembangkan
atau menguji sebuah teori, dan juga tidak dimaksudkan untuk
mencari solusi yang berlaku umum di setiap situasi dan kondisi.
Jadi tidak perlu ada generalisasi dalam PTS.
3. Penelaahan terhadap tindakan. Disamping adanya tindakan,
dalam PTS tindakan yang dilakukan tadi harus ditelaah:
kelebihan dan kekurangannya, pelaksanaannya, kesesuaiannya
dengan tujuan semula, penyimpangan yang terjadi selama
pelaksanaan, dan argument-argumen yang muncul selama
pelaksanaan. Telaahan terhadap tindakan ini dilakukan pada
saat observasi.
3
4. Pengkajian dampak tindakan. Dampak dari tindakan yang
dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah
memberi dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya,
atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan
sekolah.
5. Dilakukan secara kolaboratif. Mengingat kompleksitas
pelaksanaan suatu PTS, maka ada baiknya PTS ini dilakukan
secara kolaboratif antara pengawas sekolah dengan kepala
sekolah dengan pendampingan dosen LPTK, antara pengawas
sekolah dengan kepala sekolah, kepala sekolah dengan guru,
atau antara pengawas sekolah, kepala sekolah, guru dengan
tenaga kependidikan lainnya di sekolah.
6. Refleksi. Arti sederhana dari kata refleksi adalah merenungkan
apa yang sudah dikerjakan baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah. Kegiatan penting dalam suatu PTS adalah refleksi.
Dalam refleksi ini ada banyak hal yang harus dilakukan, yaitu
mulai dari mengevaluasi tindakan sampai dengan memutuskan
apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus
berikutnya.
Kegiatan-kegiatan dalam sebuah refleksi adalah seperti berikut:
Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan
dari tindakan yang telah dilakukan.
Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan.
Memperkirakan solusi atau keluhan yang muncul
Mengidentifikasi kendala/ancaman yang mungkin dihadapi.
Memperkirakan akibat dan implikasi dari tindakan yang
direncanakan.
Dengan demikian Penelitian Tindakan Sekolah identik dengan siklus-
siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
4
refleksi, dengan tindakan atau perlakuan bersifat topik, dilakukan
dalam selang waktu tertentu, berdasarkan jumlah topik, pertemuan,
atau minggu.
Berikut model spiral dalam PTS, yang melukiskan siklus demi siklus
dalam PTS, Satu siklus terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan
refleksi.
SPIRAL PTS
Rencana yang direvisi
Rencana Awal
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Rencana yang direvisi
C. Banyaknya Masalah yang Dihadapi Pengawas Sekolah
Melihat luasnya kajian di bidang pendidikan, maka masalah yang
diangkat dalam penelitian untuk pengembangan profesi pengawas
sekolah, hendaknya difokuskan pada permasalahan yang dihadapi
langsung secara nyata oleh pengawas dalam praktek tugas
kepengawasan, yaitu tugas memantau, menilai, membina sekolah dan
melaksanakan tindak lanjut seperti berikut:
1. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam menyusun kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak terkait.
5
3. Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
4. Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu
5. Bagaimana sekolah melalui MGMP dalam mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.
6. Bagaimana bentuk binaan terhadap hasil pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran yang mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
7. Bagaimana strategi supervisi proses pembelajaran melalui cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
8. Bagaimana model bimbingan terhadap guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
9. Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan manajerial kepala sekolah yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola pendidik dan tenaag kependidikan dan siswa.
10. Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan kewirausahaan kepala dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa
11. Bagaimana teknik menilai sekolah dalam merumuskan dan menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga.
12. Bagaimana teknik membimbing menyusun dan melaksanakan rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.
13.Bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
14. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi diri untuk menyusun profil sekolah.
15. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah untuk melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
16. Bagaimana arahan terhadap sekolah melaksanakan sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.
17.Bagaimana upaya mendorong sekolah untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sistem pengelolaan pembelajaran.
18.Bagaimana strategi melakukan evaluasi terhadap pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah binaannya.
6
19.Bagaimana pendekatan atau strategi untuk mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
20.Bagaimana membimbing sekolah dalam menyusun pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja (RAB).
21. Bagaimana membimbing sekolah dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran.
22. Bagaimana upaya mendorong sekolah dalam menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
D. Prosedur Pelaksanaan: Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, sebutkan semua yang menjadi perencanaan dalam
kegiatan penelitian, seperti:
a. Menentukan sekolah atau subyek penelitian (setting dan
karakteristik subyek penelitian)
b. Menetapkan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan
diamati,
c. Menetapkan jenis data baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif dan cara pengumpulannya serta perencanaaan
metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data
dan tujuan penelitian
d. Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu untuk
mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua
informasi tentang pelaksanaan tindakan beserta dampaknya,
pedoman observasi, dan pelaksanaan observasi,
e. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi,
f. Menetapkan kriteria keberhasilan dalam upaya pemecahan
masalah atau penentuan bukti yang akan dijadikan indikator
7
untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah sebagai akibat
dilakukannya tindakan.
g. Perencanaan tindakan – tindakan lainnya yang diharapkan akan
menghasilkan dampak kearah perbaikan program.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini deskripsikan tindakan yang akan dilakukan,
meliputi pelaksanaan rencana tindakan yang telah disiapkan,
termasuk didalamnya langkah-langkah pelaksanaan atau praktik
pendidikan di sekolah dalam setiap siklus. Deskripsikan pula
yang mungkin dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan program
kegiatan di sekolah sebagai bentuk nyata pelaksanaan tindakan
dalam penelitian.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini deskripsikan tentang pelaksanaan observasi,
meliputi siapa yang melakukan observasi, cara pelaksanaan
observasi, alat bantu observasi, dan data yang hendak
dikumpulkan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan observasi
seperti yang telah disiapkan pada saat membuat perencanaan
tindakan sebelumnya. Pada tahap ini data yang diperoleh
diusahakan sampai jenuh, disertai triangulasi.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini, deskripsikan prosedur analisis data yang
dilakukan, misalnya semua data yang terkumpul diolah melalui
tahapan:
reduksi data, jika terdapat data yang btidak diperlukan
Penyederhanaan data
Tabulasi data
Penyimpilan data.
Selanjutnya hasil analisis data akan digunakan sebagai bahan
refleksi. Deskripsikan bagaimana refleksi dilakukan, kapan, dan
8
siapa saja yang terlibat dalam kegiatan refleksi, serta jelaskan
mengapa refleksi dilakukan.
5. Indikator Kinerja (Kriteria keberhasilan)
Pada bagian ini, deskripsikan tolok ukur keberhasilan yang
ditargetkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk
menetapkan tolok ukur sesuaikan dengan kondisi sekolah, subyek
penelitian dan masalah yang diangkat, misal tingkat keberhasilan
atau tingkat ketercapaian hasil belajar, kompetensi lulusan, standar
penilaian, dll.
E. Contoh Format Identifikasi Masalah dan Kerangka PTS
Berikut contoh format untuk membantu pengawas sekolah dalam
mengidentifikasi dan merumuskan masalah dalam PTS.
1. Identifikasi Masalah dalam PTS
a. kemukakanlah masalah-masalah atau kendala-kendala yang anada hadapi ketika melaksanakan tugas kepengawasan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. pilihlah salah satu masalah yang menurut anda mendesak!……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….......
c. berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan pemecahannya!…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
9
d. Faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang dirumuskan tersebut!………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
e. Dapatkanlah satu alternatif pemecahan masalah untuk memecahkan masalah urgent yang anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu harus bertolak dari hasil analisis dan didasarkan pada teori tertentu.……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Kerangka Penelitian Tindakan
a. Masalah:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………b. Rencana Tindakan:Siklus 1:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Siklus 2:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
c. Rincian Tindakan/Langkah-langkah:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d. Contoh Format Observasi:
10
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI
SKOR KETERANGAN1 2 3 4 5
3. Proposal PTS
a. Tulislah judul PTS yang anda usulkan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apakah judul PTS anda telah mencantumkan hal-hal berikut:
Tujuan Cara menyelesaikan masalah Tempat penelitian dilaksanakan
b. Deskripsi masalah yang anda hadapi……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apakah masalah yang anda deskripsikan telah memuat hal-hal sebagai berikut:
Apakah deskripsi masalah telah disesuaikan dengan kondisi nyata tentang kendala-kendala yang anda hadapi sewaktu melaksakan tugas kepengawasan.
Apakah deskripsi masalah telah memuat identifikasi satu masalah yang mendesak untuk segera dilaksanakan?
Apakah deskripsi masalah telah memuat tentang analisis masalah?
Apakah deskripsi masalah telah memuat tentang refleksi awal?
Bagaimana perumusan masalah?c. Deskripsikan tentang cara pemecahan masalah yang anda ajukan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
11
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apakah pemecahan masalah yang anda ajukan memenuhi rambu-rambu berikut?
Apakah ada alternatif pemecahan masalah? Apakah alternatif pemecahan masalah itu didasarkan pada
teori tertentu? Apakah alternatif pemecahan masalah itu bertolak dari
hasil analisis?d. Rumuskan hasil yang diharapkan dari penelitian anda!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apakah rumusan yang diharapkan dalam penelitian anda telah memuat hal –hal sebagai berikut:
Apakah rumusan hasil yang diharapkan telah mengemukakan hasil yang diharapkan bagi siswa?
Apakah rumusan hasil yang diharapkan telah mengemukakan hasil yang diharapkan bagi praktisi (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya di sekolah)?
2. Kemukakan prosedur tindakan yang anda lakukan dalam PTS ini!………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apakah dalam deskripsi tentang prosedur tindakan sekolah telah anda kemukakan hal-hal sebagai berikut:
Apakah ada deskripsi tentang setting dan karakteristik subyek?
Apakah ada variabel/faktor yang diselidiki? Apakah ada rencana tindakan yang mencakup misalnya
strategi, pendekatan, metode atau teknik yang digunakan dalam implementasi tindakan, observasi, analisis, dan refleksi?
3. Tulislah lokasi penelitian anda!
12
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Tulislah personil tim peneliti anda!
Ketua Peneliti ……………………………………………………Nama lengkap : ………………………………………………………….Jenis kelamin : …………………………………………………………... NIP : …………………………………………………………
Pangkat/Gol : ……………
DAFTAR PUSTAKA
Ernest T. 1996. Action Research: A Handbook for Practitioners. Sage Publications, Inc. London.
Hopkins, David. 1992, A Teacher Guide to Class Room Research, Open University, Press, Philadelphia.
John, Elliot,1991. Action Research for Educational Change, Philadelpia University, Press.
Mc.Niff, I., 1991, Action Research, Principles and Practice, London
Routhedge.
Kardiawarman, Tita Lestari, dkk. 2001. Pengajaran Demokratis: Pendekatan Konstruktivis, Supervisi Klinis dan Penelitian Tindakan Kelas: Modul Manajemen Berbasis Sekolah. Basic Education Project (BEP) Jawa barat.
Richard Sagor. (1992). How to counduct collaborative action research? Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development Virginia, pp. 23-25.
Suhardjono, 2006, Penelitian Tindakan Kelas sebagai kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Materi TOT Block Grant LPTK, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
13
Suharsimi, A, 2006, Penelitian Tindakan Kelas untuk Penilai, Bahan Ajar TOT Pengembangan Profesi Pendidik Tahun 2006.
Tita Lestari, 2006. Classroom Action Research. Materi TOT Kemampuan Belajar Mengajar Bagi Dosen di Perguruan Tinggi. Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Pancasila (LP3UP) Jakarta.
Tita Lestari, 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru: Materi TOT bagi Dosen LPTK/ Lembaga Penelitian. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas.
Tita Lestari, 2006. Etika Masalah dan Pemecahannya Pada Penelitian Tindakan Kelas: Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia.
14