menulis dg marah
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Menulis dg Marah
1/3
Mulailah Menulis!
anyak orang mengatakan bahwa menulis adalah tingkat tertinggi kemampuan
seseorang setelah melihat, mendengar, dan berbicara. Menulis memang tidak
mudah, tetapi menulis juga tidak sulit.
Dikatakan tidak mudah, karena banyak orang mengeluh sangat sulit menulis padahal ia
punya kemampuan berbicara yang baik. Namun, jika dikatakan tidak sulit, toh banyak
orang atau dikatakan sebagai penulis dengan mudahnya melahirkan buku-buku dengan
topik yang beragam seperti misalnya buku yang membangkitkan inspirasi, buku tentang
perjuangan seorang tokoh, buku tentang Markerting, buku tentang Komputer, buku
tentang tips bagaimana mudah menulis, dan masih banyak lagi ragam buku sesuai dengan
topik dan perkembangannya.
Kemampuan seseorang dapat dilihat melalui tulisannya. Menulis memang membutuhkan
pikiran ataupun gagasan yang kemudian keduanya dituangkan dalam rangkaian kalimat.
Tulisan akan enak dibaca jika mudah dipahami pembacanya. Tulisan yang mudah
dipahami pembaca biasanya tersusun secara sistematis dan terstruktur.
Menulis juga bisa dikatakan sebagai bentuk aktualisasi diri. Karena dengan menulis
seseorang dapat mencurahkan segala pikiran dan perasaan melalui rangkaian teks yang
dibuatnya.
Pada mulanya bagi pemula yang hendak menulis, jika ia punya kebiasaan mencurahkanisi hati melalui tulisan tidaklah sulit. Banyak contoh buku yang tadinya adalah cerita
pengalaman pribadi sang penulis. Seperti misalnya buku karya penulis Raditya Dika yang
berjudul Kambing Jantan, ataupun judul lainnya.
Berbicara tentang produk tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku, memang banyak
ragamnya. Buku yang diperuntukkan bagi remaja misalnya, dengan bahasa gaul khas atau
ala remaja, maka sebuah buku dapat diterbitkan. Lain halnya menulis buku ilmiah atau
buku yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa.
Oleh karenanya beragam jenis kegiatan tulis menulis sangat menarik jika dibicarakan.
Menulis di media umum atau media cetak umum, salah satunya. Buku yang berjudulMenulislah dengan Marah, ini merupakan buku yang banyak memberikan pencerahan
akan arti dunia tulis menulis menjadi lebih berarti.
B
-
8/9/2019 Menulis dg Marah
2/3
Judul Buku : Mulailah dengan Marah
Penulis : Redi Panuju
Penerbit : Nusa Media
Tahun Terbit : 2008
Tebal : viii + 181 hlm.
Pengalaman penulis buku ini memberikan arti tersendiri bagi kegiatan menulisnya.
Kemanfaatan yang didapat dari menulis tanpa sengaja membuat ia dapat bertahan hidup
ketika masih menempuh pendidikan formal. Beragam motivasi dalam menulis seperti
sebagai sarana aktualisasi diri, menambah pendapatan (uang) dan popularitas atau untuk
berbagi pengetahuan dan wawasan kepada orang lain. Hal itu memang tidak mudah
dilakukan.
Diakui penulis, dalam kehidupan sehari-hari menjadi penulis di masyarakat yang
memiliki ekspektasi sosial yang sangat luas terhadap individu, memang bukan hal yang
mudah. Berapa banyak waktu yang dimiliki seseorang untuk dapat mendisiplinkan diri
dalam (berlatih) menulis? Tidak banyak. Dari 24 jam waktu yang tersedia, lebih banyak
waktu dibelanjakan untuk mengasuh anak, menengok teman sakit, menghadiri saudara
ulang tahun, menghadiri pernikahan (tetangga, saudara, teman, kerabat kerja, dst),
melayat orang meninggal, kendurian, kerja bakti, ronda, arisan dan seterusnya. Jadi, tidak
banyak waktu luang untuk melakukan proses kreatif penulisan. Padahal aktivitas menulis
itu merupakan rangkaian aktivitas yang membutuhkan kekhususan.
Seorang penulis butuh membaca untuk memperkaya analisisnya, membutuhkan
kontemplai untuk mengedepankan idenya, dan membutuhkan waktu khusus untuk
menuangkannya. Acapkali kegiatan menulis tidak bisa disambi, karena inspirasi kerap
hilang ketika mengerjakan hal yang lain. Maka, untuk dapat disiplin memanfaatkan
waktu menulis seseorang (Indonesia) haruslah punya ego yang besar. (hal. 17)
Selain itu, dalam buku ini juga banyak diberikan ilmu tentang apa-apa saja yang bisadijadikan topik tulisan. Dalam hal ini, cara untuk menemukan inspirasi yang sangat
beragam, dapat diambil dari peristiwa yang actual atau terbaru yang dimuat di media
massa baik itu media cetak maupun elektronik.
Khususnya untuk media cetak, buku ini memuat beragam tips agar seorang penulis yang
tulisannya dapat dimuat di media cetak. Ada dua hal untuk menyajikan tulisan yang
dimuat di media; Pertama, unsur penting (important), dan kedua menarik (interest).
Penting pengertiannya bisa sangat luas, bisa dalam pengertian karena memiliki dampak
besar bagi kehidupan masyarakat, sesuatu yang baru sehingga harus segera diketahui
publik atau penting karena menyangkut kewajiban-kewajiban publik yang harus
-
8/9/2019 Menulis dg Marah
3/3
ditunaikan. Sedangkan unsur menarik, dapat berupa teknik penyajiannya, materinya yang
mengandung muatan rasa kemanusiaan (human interest), maupun karena pilihan katanya.
Kedua unsur di atas tersebut sebenarnya merupakan bagian dari enam unsur nilai berita
atau layak berita seperti misalnya Penting (significance), besar (magnitude), waktu
(timeliness), kedekatan (proximity), terkenal (prominence), dan manusiawi (humaninterest). Keenam unsur itulah yang menjadi panduan apakah berita yang dibuat oleh
jurnalis bernilai atau tidak, sehingga dan tidak terkecuali tulisan artikel opini yang dibuat
oleh non jurnalis.
Masih banyak yang disajikan dalam buku ini di antaranya tips bagaimana tulisan dapat
dimuat di media cetak. Tips tersebut denga rinci disajikan oleh penulis, mulai dari
bagaimana agar ide mencuat dari pikiran, selanjutnya bagaimana tulisan agar tetap fokus,
dan bagaimana memperlakukan ide yang telah didapat bagai kekasih.
Dalam buku setebal 181 halaman ini juga memuat karakteristik setiap media cetak
lengkap dengan alamat redaksi dan email masing-masing media. Selain itu penulis jugamemberikan tips apa saja yang perlu dilakukan jika akan mengirimkan tulisan ke media
seperti misalnya, bila tulisan yang dibuat ditanggapi penulis lain, jangan berkecil hati
atau ciut nyali. Kita malah harus bangga, sebab itu berarti tulisan kita dibaca orang dan
mengundangnya untuk mendiskusikan. Di samping itu, merupakan kesempatan untuk
membuat tulisan tanggapan atas tanggapan. Pada umumnya, redaktur memberi
kesempatan kepada penggagas pertama untuk memberikan tanggapan balik. Berarti itu
peluang.(hal. 119)
Membaca dengan cermat tulisan dalam buku tersebut, banyak hal yang didapat terutama
bagi penulis pemula. Jika ingin memulai menulis, menulislah!
Tidak perlu memikirkan dulu segmen pembaca kita. Atau jika ingin memulai sebagai
penulis, buatlah blok pribadi sebagai sarana aktualisasi diri dunia tulis-menulis Anda.
Jangan takut menulis, mulailah menulis, dari hal-hal yang kecil karena akan
menyebabkan itu bertumbuh menjadi sesuatu yang besar. Mulailah menulis, karena
menulis itu menyenangkan.(Ismay Prihastuti)