menjadi kristen baru: studi katekisasi khusus di gereja ... · bagaimana gereja kristen indonesia...

147
MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh : RAYYAN ADILLA ANWAR NIM : 1113032100019 JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di

Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih Pulo Gadung

Jakarta Timur

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

RAYYAN ADILLA ANWAR

NIM : 1113032100019

JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya
Page 3: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya
Page 4: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya
Page 5: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

iv

ABSTRAK

Rayyan Adilla Anwar

Judul Skripsi : Menjadi Kristen Baru: Studi Katekisasi Khusus di Gereja Kristen Indonesia

Pulo Gadung Jakarta Timur.

Setiap lembaga keagamaan yang dibentuk oleh umat beragama mempunyai maksud

dan tujuannya yaitu memajukan suatu kepentingan hidup beragama yang ada didalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam hal ini kita membicarakan

bagaimana peran salah satu lembaga keagamaan tersebut dalam menindak lanjuti kasus

konversi agama.

Seperti hal nya kajian pokok penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana peran

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kayu Putih dalam memberikan pembinaan iman dalam

Katekisasi khusus bagi pelaku konversi agama yang menyatakan kesaksiannya di GKI Kayu

Putih. Katekisasi adalah bentuk pelayanan yang diberikan gereja berupa pendidikan dan

pembinaan tentang ajaran agama Kristen untuk para pengikut yang percaya bahwa Yesus

Kristus sebagai Juru Penyelamatnya.

Selain itu salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

bagaimana pendidikan Katekisasi ini mempengaruhi seseorang dalam mencapai kedewasaan

dalam beriman bagi pesertanya. Dalam hal ini yang menjadi fokus subjek kajian adalah

bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap

program katekisasi, sedangkan objek kajiannya adalah pengaruh pendidikan katekisasi

terhadap pelaku konversi agama dalam memantapkan keimanannya menggunakan metode

kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Responden yang diteliti sebanyak sembilan

orang yang mana tiga orang pengajar katekisasi dan enam orang peserta katekisasi dari latar

belakang yang berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan Katekisasi ini

mempunyai andil yang cukup besar sebagai pengantar bagi pengikutnya dalam mencapai

kedewasaan dalam beragama khususnya bagi peserta latar belakang konversi agama yang

baru mengenal tentang kekristenan dengan beberapa metode yang telah disediakan.

Pendidikan Katekisasi ini menjadi andalan di sepanjang sejarah dalam regenerasi

keKristenan.

Kata Kunci : Katekisasi, Sekolah Bina Iman, Majelis Jemaat, GKI Kayu Putih, Pengajaran

Agama Kristen (PAK).

Page 6: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya begitupun hingga skripsi ini dengan

judul “Menjadi Kristen Baru: Studi Tentang Katekisasi Khusus di Gereja Kristen

Indonesia Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur” dapat terselesaikan. Shalawat

serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga setiap dari kita

kelak mendapat syafaat darinya.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang jauh dari sempurna ini tidak akan dapat

selesai tanpa adanya dukungan dari banyak pihak baik secara materil maupun moril.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada

yang terhormat:

1. Drs. Muh Nuh HS, M.Ag dan Dra. Marzuqoh, M. A selaku Dosen

Pembimbing Skripsi, atas kesabaran dan ketelitian dalam membimbing

Penulis. Beliau yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, fikiran dan

memberikan arahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Media Zainul Bahri, M.A, selaku Ketua Jurusan Studi Agama-Agama dan

Dra. Halimah Mahmudy M.A, selaku sekretaris Jurusan Studi Agama-Agama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan pelayanan kepada

mahasiswanya dengan baik.

Page 7: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

vi

3. Drs. Ismatu Ropi, M.A, Ph. D selaku Penasehat Akademik yang memberikan

arahan dan motivasi kepeda penulis untuk menyelesaikan dengan baik.

4. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A atas

kesempatan belajar dan fasilitas yang diberikan pada Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat.

5. Bapak Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prof. Dr. Masri Mansoer,

M.A, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, M.A, selaku Wadek I bidang Administrasi Fakultas

Ushuluddin. Dr. Bustamin, M.A, selaku Wadek II bidang Administrasi

Umum. Dr. M. Suryadinata, M.A, selaku Wadek III bidang Kemahasiswaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin, para Staff Akademik Fakultas

Ushuluddin, para Staff Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan para Staff

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta Drs. H. Wahyuddin Anwar dan Dra. Hj.

Kholilah Junaidi, adik-adikku Rifqo Yasser Anwar dan Kemal Ja’far Shadiq

as my always support system! Ini persembahan untuk mereka.

9. Kepada seluruh Staff Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih Jakarta Timur atas

dukungan dan bantuannya terhadap penelitian ini, khususnya kepada Pendeta

Natan Kristianto dan Pendeta Nataniel Setiadi.

10. Para Narasumber yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan

informasi terkait dengan penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 8: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

vii

11. Sahabat-sahabat sebagai salah satu sumber keceriaan terampuh bagi penulis:

Rizky Dwi Putri, Amaliah, Nafi Aisyah, Adinda Khairani, Muthya Kariema

Fajrin, Siti Aisyah, Siti Rohmawati, Yoshiko Muthia Hanifa dan Rifani Sektie

Hanafi.

12. Untuk Almamater penulis MMI Daar El- Qolam yang berperan besar dalam

membentuk karakter penulis, mengajarkan banyak pelajaran berharga yang

semoga dapat selalu penulis amalkan dengan baik.

13. Pelatih Marching Band Kak Rahwono Ray, Kak Ahmad Arianto dan Kak

Dijaya, beliau-beliau banyak memberikan support dan pesan moral yang

berarti bagi penulis.

14. Teman-teman seperjuangan Tri Indah Annisa, Annisa Rizky Amalia, Nur

Samsiyah dan Mawaddah mereka adalah salah satu alasan penulis semangat

menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman-teman seperjuangan Studi Agama-Agama angkatan 2013 yang semoga

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir.

16. Teman-teman KKN Saga4 atas kerjasamanya menyelesaikan tugas-tugas

KKN dengan baik.

17. Teman-teman seperjuangan Link Ciputat Qaffa, Leha, Nurul, Nafi, Elis,

Ummu dll yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa hormat saya.

18. Teman-teman IKPA Bazis Jakarta Timur, teman-teman Marching Band Bhina

Caraka, Komunitas NET. Good People atas pengalaman-pengalaman selama

bergabung.

Page 9: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

viii

19. Dan kepada semua orang yang saya kenal maupun yang mengenal saya,

terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang diberikan.

Berdasarkan peran-peran beliau semua semoga mendapatkan balasan dan

dilimpahi rahmat Allah SWT. Menyadari atas banyaknya kekurangan dalam

skripsi ini, oleh sebab itu penulis berharap kiranya skripsi ini dapat dikembangkan

dikemudian hari dengan lebih baik.

Jakarta, 26 Oktober 2017

Rayyan Adilla Anwar

Page 10: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ii

LEMBAR PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI ix

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah....................................................................8

C. Tujuan Teoritis dan Akademis Penelitian....................................................9

D. Metodologi Penelitian ...............................................................................10

E. Kajian Pustaka 12

F. Sumber Penelitian......................................................................................14

G. Sistematika Penulisan 16

BAB II MEMAHAMI KONVERSI AGAMA DAN KATEKISASI

A. Konversi Agama 18

1. Pengertian dan Ciri-ciri Konversi Agama............................................18

2. Proses Terjadinya Konversi Agama.....................................................21

3. Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama ...................................24

B. Katekisasi 25

1. Hakikat dan Peranan Katekisasi 25

2. Metode dan Sistematika Pelaksanan Katekisasi..................................30

3. Katekisasi dan Sejarah Perkembangannya 32

4. Jenis-jenis Katekisasi .36

Page 11: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

x

BAB III GKI KAYU PUTIH DAN PROGRAM KATEKISASI

A. Profil GKI Kayu Putih 40

1. Latar Belakang GKI Kayu Putih 40

2. Pokok-pokok Ajaran GKI Kayu Putih.................................................43

3. Struktur Kepengurusan GKI Kayu Putih ............................................46

4. Kegiatan GKI Kayu Putih ...................................................................46

B. Klasifikasi dan Pelaksana Katekisasi Di GKI Kayu Putih 47

C. Sistematika Katekisasi 53

1. Pra Katekisasi .....................................................................................53

2. Pasca Katekisasi 59

D. Metode Pembinaan GKI Kayu Putih Untuk Kebutuhan Peserta

Pelaku Konversi Iman................................................................................61

BAB IV PENGARUH KATEKISASI DALAM PEMANTAPAN IMAN

KRISTEN

A. Pengalaman Empirik Konversi Agama ....................................................66

B. Katekisasi Memperkaya Iman Kristen.......................................................75

C. Katekisasi Sebagai Edukasi Perantara.......................................................79

1. Menyadarkan Untuk Bergereja dan Mengembangkan Gereja 79

2. Mengajarkan Etika Dalam Bermasyarakat dan Bernegara..................82

BAB V KESIMPULAN........................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................86

LAMPIRAN 90

Page 12: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Bukti Penelitian 90

Lampiran 2

Pertanyaan Wawancara 92

Lampiran 3

Hasil Wawancara Pembina Katekisasi ..................................................................95

Hasil Wawancara Peserta Katekisasi ………………………….……………….102

Lampiran 4

Tanda Bukti Wawancara 120

Lampiran 5

Dokumentasi Kegiatan Lapangan .......................................................................131

Page 13: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi yang identik dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi seperti saat ini banyak merubah dan membawa pengaruh bagi

kehidupan beragama masyarakat. Nuansa berteknologi yang membawa dan

menciptakan sikap sekular bagi masyarakat dari yang dekat dengan nilai-nilai

berbau agama hingga membentuknya menjadi masyarakat yang semakin modern.

Sebuah pernyataan yang relevan dari seorang tokoh Teolog yaitu Thomas Clark

Oden 1931-2016 tentang zaman modernisme dimana suatu periode yang

mengafirmasi keeksistensian dan kemungkinan mengetahui kebenaran dengan

hanya menggunakan penalaran manusia yang mana dalam arti simbolik penalaran

tersebut dapat menggantikan posisi Tuhan, naturalisme menggantikan posisi

supernatural.1

Namun premis ini tidak selalu benar, karena tidak sedikit pula masyarakat

yang hidup ditengah arus globalisasi dengan perkembangan teknologi yang kian

pesat tetapi masih mengedepankan kehidupan keagamaannya dengan baik. Terjadi

demikian, karena memang pada dasarnya manusia adalah makhluk beragama

1Tom Jacob, SJ, Paham Allah: Dalam Filsafat, Agama-Agama, dan Teologi (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 2003), h. 72.

Page 14: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

2

(homo religius) yang diciptakan memiliki potensi keagamaan sejak kelahirannya

dan terbagi menjadi dua unsur yang ada di dalam dirinya yaitu: unsur jasmaniah

dan unsur rohaniah, atau bisa disebut unsur jasmani dan rohani.

Disamping itu, manusia juga dianugerahkan seperangkat kemampuan

dasar yang memiliki kecenderungan berkembang yang sering disebut fitrah2,

artinya suatu netral di dalam jiwa yang tidak terikat oleh keinginan dan keperluan

duniawi, mempunyai satu tujuan yaitu kembali kepada Sang Penciptanya. Fitrah

membentuk sebuah keimanan melalui pemikiran dan diserap melalui perasaan dan

dilaksanakan dalam bentuk tindakan, perkataan dan cara bersikap, juga dapat

membimbing dan menjadikan sebuah pengalaman seseorang kearah kebaikan dan

kebenaran.3 Maka dengan adanya fitrah ini membentuk manusia untuk beragama.

Dalam kehidupan beragamanya, dikatakan bahwa manusia memiliki

dinamika emosional keberagamaan yang sesaat dapat berubah, terlebih jika

dialami oleh seorang yang mempunyai potensi kepribadian displatis (terpecah).4

Seperti halnya dalam kenyataan hidup sehari-hari tak jarang dijumpai oleh adanya

sikap keagamaan yang menyimpang. Sikap keagamaan yang menyimpang ini

terjadi jika sikap seseorang mengalami perubahan terhadap kepercayaan dan

2Heny Narendrany, Andri Yudiantoro, Psikologi Agama (Jakarta : Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, UIN Jakarta Press, 2007), h. 69. 3Heny Narendrany, Psikologi Agama, h. 64.

4Displastis adalah salah satu jenis sifat kepribadian dalam keagamaan yang mana sifat ini

mudah terombang-ambing oleh situasi sekelilingnya. Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta :

Kalam Mulia, 2002), h. 126.

Page 15: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

3

keyakinannya. Sehingga seseorang tersebut melakukan konversi agama, dimana

terjadi suatu perubahan emosi, seperti tiba-tiba merasa telah mendapat hidayah5

secara mendadak yang sangat dalam atau dangkal dan terjadi secara

berangsur-angsur.6

Proses Konversi Agama melalui beberapa pertimbangan yakni proses dari

munculnya persoalan hingga tercapainya suatu keseimbangan yang terdiri dari

beberapa fase:

1. Munculnya persoalan yang dihadapi;

2. Munculnya beberapa pengertian yang harus dipilih;

3. Mengambil keputusan berdasarkan salah-satu pengertian yang dipilih;

4. Terjadi keseimbangan.7

Konversi Agama dapat terjadi pada orang per-orang (dalam diri individu)

dan juga pada kelompok atau masyarakat, banyak diantaranya pelaku konversi

agama mengaku bahwa perubahan pandangan dalam keyakinannya tersebut

merupakan hidayah yang didatangkan kepadanya dari sang Pencipta.8 Banyak

diantaranya menemukan ketenangan jiwa yang sesungguhnya setelah melakukan

konversi agama.

5Hidayah dalam istilah agama Kristen disebut dengan „di hampiri oleh Roh Kudus‟ atau

„mengalami perjumpaan dengan Roh Kudus‟ 6Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta : Bulan Bintang, 2010), h. 160.

7Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1994), h. 35. 8Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 56.

Page 16: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

4

Dalam hal ini pelaku konversi sangat membutuhkan bimbingan (follow up)

untuk mengarahkan kejalan hidup yang dicari, yaitu berupa bimbingan dari sosok

tokoh/pemuka agama yang berkompeten, berpengalaman dan profesional dibawah

naungan lembaga keagamaan seperti Gereja, Masjid, Pura, Vihara,dll yang

masing-masing mempunyai pendidikan dan pembinaan keagamaannya, karena

banyak diantara beberapa lembaga keagamaan yang menangani penerimaan

pengikut baru hanya sebatas pengesahannya saja, tanpa di tindak lanjut (follow

up9), maka dipastikan dari setiap kelembagaan masing-masing agama tersebut

mempunyai sistem pendidikan dalam konteks agamanya masing-masing.

Berkaitan dengan hal ini tentunya dibutuhkan konsistensi dari tiap-tiap

instansi atau lembaga agama dalam menindaklanjuti para pengikut yang baru

masuk kedalam agama tersebut. Dalam konteks kristen permasalahan ini

merupakan tugas gereja yang mana harus memiliki tindakan nyata dalam

memperkenalkan diri bahwa gereja siap menyambut orang yang baru

mengenalnya, beberapa hal yang harus gereja lakukan dalam rangka menyambut

pengikut barunya tersebut seperti:

1. Mempunyai sign atau identitas, visi dan misi, serta prinsip yang jelas

sehingga orang yang baru tersebut dapat menikmati pelayanan gereja

dan mempunyai tujuan yang sama;

9H. Hestiawati, Konversi Agama Mantan Katolik (Studi Kasus Irena Handono dan Insan

Latief Syaukani Mokoginta, Skripsi Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah (Jakarta : 2009), h. 18.

Page 17: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

5

2. Memberikan totalitas pelayanan yang baik dalam penyambutan orang

baru misalnya dengan diperkenalkan dan memperkenalkannya dengan

seluruh anggota gereja;

3. Memperkenalkan beberapa kegiatan liturgis dan format ibadah di gereja

tersebut dengan menjelaskan makna didalamnya;

4. Memperkenalkan dan memberitakan isi Alkitab;

5. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini seharusnya gereja

meresponnya dengan membuat sejumlah website atau sejumlah media

sosial sehingga gereja dapat memberikan pelayanannya secara online

sehingga para jemaatnya dapat mengakses informasi yang bersangkutan

di gereja dengan praktis dan up to date;10

6. Setiap lembaga atau instansi agama mempunyai tugas menyiarkan

agamanya yaitu mengajarkan kepada pengikutya tentang sistem

ketuhanan beserta ajaran-ajaran yang ada didalamnya. Seperti halnya

dalam konteks Kristen yang mana setelah seseorang ditahbiskan

menjadi anggota penuh dari persekutuan agama kristen tersebut maka ia

wajib mendapatkan pelatihan baik dari teori dan praktik agamanya yang

dianjurkan sejak dini.11

10

Strategi Pelayanan Gereja Kota diambil dari Website Resmi Gereja Kemah Injil

Indonesia https://kemah-injil.org/2016/12/12/strategi-pelayanan-gereja-kota-2. Diakses Pada

Tanggal 14 September 2017 pukul 01.33 WIB 11

E. G. Homrighausen, I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta : BPK Gunung

Page 18: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

6

Pelatihan dan pengajaran ini dahulu terkenal dalam istilah kristen sebagai

Pengajaran Agama Kristen (PAK) yang diperuntukkan kepada umat Tuhan seperti

yang ada di dalam kitab Perjanjian Lama, dimana tersimpan kesaksian mengenai

perkara-perkara yang maha agung yang telah di saksikan umat Kristus di bawah

pimpinan-Nya sepanjang sejarah. Banyak hal hebat yang dilakukan Tuhan Yesus

dan perlu disampaikan dan dijelaskan kepada tiap-tiap keturunan yang baru dan

dijadikan pendidikan tersendiri dalam agama Kristen. Saat ini Pengajaran Agama

tersebut sering dikenal dengan Katekisasi.

Arti dari katekisasi adalah pengajaran iman, pembinaan iman,

komunikasi iman, pengakaran iman dan pengembangan iman jemaat yang

menyebut dirinya sebagai murid Kristus.12

Pada pendidikan katekisasi gereja

wajib membentangkan di hadapan mereka kebenaran dan keindahan iman Kristen,

serta menginsafkan mereka tentang panggilan Tuhan, ialah supaya mereka

memilih Kristus sebagai satu-satunya tujuan hidup yang benar.13

Oleh sebab itu

katekisasi merupakan titik berat dari segenap pengajaran gereja.

Berkenaan dengan pendidikan Katekisasi ini yang mana inti tujuan

utamanya ialah pengajaran mengenai jalan keselamatan yang benar dan panggilan

untuk orang Kristen dalam tugasnya untuk gereja dan masyarakat, juga untuk

Mulia, 2007), h. 1. 12

Marinus Telambanua, Ilmu Kateketik: Hakekat, Metode dan Peserta Katekese Gerejawi

(Jakarta : Obor, 1999), h. 3. 13

Homrighausen, E. G dan Enklaar, I. H, Pendidikan Agama Kristen, h. 109.

Page 19: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

7

menghendaki calon anggota gereja agar mempunyai pengetahuan yang dalam dan

luas mengenai segala hal ihwal kepercayaan dan gerejanya.14

Menjadi tuntutan

dalam agama Kristen terhadap orang-orang yang baru bersaksi menyatakan

dirinya menjadi pengikut Kristus tentu saja diwajibkan mempelajari pokok-pokok

kepercayaan dan ajaran agama barunya terlebih dahulu.

Terdapat beberapa istilah tahapan untuk menjadi anggota gereja yang

utuh yang digunakan dalam konteks kristen yaitu Pembaptisan, Katekisasi dan

setelah itu Peneguhan Sidi. Pertama yang harus dilakukan adalah pembaptisan

yakni sebuah upacara sakral yang dilaksanakan sebagai tanda bukti bahwa

seseorang sudah masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus, mereka sudah

menjadi anggota dari Tubuh Tuhan itu. Umumnya, seseorang sudah dianjurkan

untuk di baptis pada waktu kecil, setelah dewasa nanti melakukan pembaptisan

ulang sebagai orang dewasa. Selanjutnya yang kedua pendidikan katekisasi yaitu

sebagai pengajaran agama atau pembinaan iman yang menggunakan katekismus

sebagai pedoman, diakhiri dengan semacam sidi yang diadakan oleh pembina dan

disaksikan oleh anggota jemaat gereja lainnya, pendidikan ini umumnya sudah

diwajibkan kepada anak sejak usia dua belas tahun.

Setelah seseorang melakukan katekisasi maka ia akan melewati tahap

yang ketiga yaitu Peneguhan Sidi yang tujuannya untuk menyempurnakan

baptisan dan pendidikan mereka. Setelah melaksanakan tahap ini ia sudah dilantik

14Homrighausen, E. G dan Enklaar,I. H, Pendidikan Agama Kristen., h. 108.

Page 20: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

8

sebagai anggota gereja dalam arti penuh. Mulai saat itu ia bertanggung jawab

sendiri atas imannya, boleh ikut serta dalam Perjamuan Kudus dan mempunyai

hak dalam rangka pemilihan pejabat gereja.15

Menyikapi penjelasan diatas, membuat penulis merasa tertari untuk

mengkaji dan menganalisis lebih dalam bagaimana pelaksanaan pendidikan

Katekisasi ini dan pengaruhnya bagi para jemaat dan penulis memilih Gereja

Kristen Indonesia Kayu Putih Jakarta Timur sebagai objek lapangan penelitian. Di

dalam susunan program GKI Kayu Putih ini terdapat pelayanan Katekisasi.

Demikian yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah tentang

Katekisasi kategori Khusus yang diperuntukkan bagi jemaat yang baru

menyatakan kesaksian rohani/konversi dan membutuhkan pembinaan iman di

GKI Kayu Putih.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis

mengambil judul : “Menjadi Kristen Baru, Studi Katekisasi Khusus di Gereja

Kristen Indonesia Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menetapkan batasan masalah

yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor persoalan mana saja yang termasuk

dan mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.

Untuk itu, penulis membatasi penelitian ini dengan batasan Katekisasi di Gereja

15Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), h. 236.

Page 21: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

9

Kristen Indonesia Kayu Putih Jakarta Timur. Untuk memfokuskan kajian

penilitian ini maka penulis menyusun rumusan masalah yaitu: Bagaimana

pengaruh pendidikan Katekisasi Khusus Gereja Kristen Indonesia terhadap

peserta didiknya dalam membangun identitas keimanan?

C. Tujuan Teoritis dan Akademis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan mempunyai

tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu:

1. Tujuan Teoritis;

Untuk mengungkap dan memperjelas bagaimana pelayanan Katekisasi

Khusus di GKI Kayu Putih untuk menindak lanjuti (follow up) para

jemaat setelah menyatakan kesaksiannya, dan menganalisis bagaimana

pengaruh dari hasil pendidikan Katekisasi Khusus di GKI Kayu Putih

dalam upaya menumbuh kembangkan dan memperkokoh kualitas

imannya.

2. Tujuan Akademis;

Sebagai menjadi pemenuh dari persyaratan di akhir pembelajaran

dalam bentuk tulisan karya ilmiah/skripsi juga dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) di UIN Syarif Hidayatullah

pada jurusan Studi Agama Fakultas Ushuluddin.

Page 22: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

10

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah sebuah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu gejala sosial, politik,

ekonomi dan budaya, yang mana dalam penelitian ini penulis berusaha untuk

mengungkapkan bagaimana peranan GKI Kayu Putih dalam pelayanan Katekisasi

Khusus menggunakan metodologi penelitian deskriptif analitik.16

2. Pengumpulan Data

Sedangkan untuk pengumpulan sebuah data dalam melakukan penelitian

ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu :

a. Studi Kepustakaan (Library research)

Literatur kepustakaan adalah mengumpulkan data dengan cara mencari

buku-buku yang sesuai dengan tema yang kita buat dengan tujuan sebagai dasar

untuk mendapatkan data-data baik itu data primer maupun data sekunder. Sumber

studi kepustakaan ini di dapatkan dari buku, majalah, artikel, jurnal,dll.17

b. Penelitian Lapangan (Field research)

Metode penelitian lapangan ini yang mengadakan penelitian lapangan

terhadap prosesi Katekisasi Khusus di GKI Kayu Putih dengan pendekatan

16

Mastuhu, Metodologi Penelitian Agama : Teori dan Praktik (Jakarta : PT. Grafindo

Persada, 2006), h. 29. 17

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1998), h.18.

Page 23: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

11

kualitatif. Yang mana dibagi menjadi dua cara yaitu:

1) Observasi

Observasi atau pengamatan langsung dilakukan untuk memperoleh fakta

nyata tentang prosesi pelayanan Katekisasi Khusus di GKI Kayu Putih dan hal-hal

yang berkaitan kemudian melakukan pencatatan.

Metode ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk

melakukan pengamatan tentang prosesi pelayanan Katekisasi yang meliputi

Pendidikan Kristiani, Kelas Evaluasi, Kelas pengokohan iman, dll. Agar terpenuhi

standard ilmiah maka peneliti harus mampu masuk di dalamnya untuk berperan

serta ada dalam proses Katekisasi di tempat. 18

2) Wawancara Mendalam (In-depth Interview)

Wawancara mendalam adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan berpedoman pada panduan atau petunjuk wawancara yang berisi

pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara dengan maksud agar

pokok-pokok yang direncanakan tersebut tercakup seluruhnya dengan melakukan

dialog antar dua pihak (pewawancara dan informan) terkait dengan tema

penelitian.19

Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer, karena data

ini diperoleh langsung melalui wawancara dengan peserta Katekisasi Khusus.

18

Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan (Yogyakarta : Gajah Mada

University Press, 2006), h. 169. 19

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2007), h. 159.

Page 24: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

12

Dalam hal ini peneliti juga akan menggunakan alat bantu lain seperti alat perekam

suara, selanjutnya hasil wawancara dituangkan dalam catatan data lapangan.20

3. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian jenis analitif deskriptif ini ini penulis

menggunakan pendekatan Psikologis. Melalui pendekatan psikologis ini penulis

bermaksud mencari hubungan atau pengaruh agama terhadap kejiwaan pemeluk

agama atau sebaliknya pengaruh kejiwaan pemeluk agama terhadap keyakinan

keagamaannya. 21

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian

terdahulu dari buku-buku, makalah ilmiah serta artikel yang membahas tentang

Konversi Agama dan Pelayanan Katekisasi, bermaksud untuk mengetahui

keorisinilitasan judul yang ingin diteliti, dan diisi lain untuk mengetahui sarjana

siapa saja yang sebelumnya sudah terlebih dahulu mengkaji tentang persoalan

konversi agama dan pelayanan katekisasi Adapun penelitian-penelitian terdahulu

yang menjadikan sumber rujukan adalah:

Pertama, dari Tesis karya H. Firmanto, mahasiswa Universitas Kristen

Satya Wacana tahun 2012 dengan judul Konversi Agama: Studi Kasus tentang

20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Penerbit

Alfabeta, 2013), h. 326. 21

Peter Conoly (ed), Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta: PT. LkiS Printing

Cemerlang, 2002), h. 271.

Page 25: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

13

faktor-faktor penyebab dan dampak sosial perpindahan agama dari Hindu ke

Kristen di Bukit Sari Bali yang di dalamnya menggunakan metode analisis

deskriptif menjelaskan apa faktor penyebab beberapa kepala keluarga di daerah

Bukit Sari melakukan Konversi Agama dan bagaimana dampak sosial dalam

menanggapi pelaku konversi (beberapa kepala keluarga) tersebut.

Kedua, skripsi karya Sinta mahasiswa dari Universitas Kristen Duta

Wacana tahun 2010 yang berjudul Katekisasi Sebagai Pembangun Identitas Bagi

Pelaku Konversi Iman di Gereja Kristen Indonesia Gunung Sahari. Dalam

skripsinya, Sinta membahas bagaimana peranan GKI Gunung Sahari dalam

rangka membangun identitas iman bagi pelaku Konversi iman. Dalam skripsi ini

Sinta menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, melakukan penelitian

lapangan dengan menyebar kusioner, hal ini dilakukan untuk menentukan metode

katekisasi apa yang cocok digunakan GKI Gunung Sahari untuk kebutuhan pelaku

Konversi Iman.

Ketiga, dari sebuah artikel karya Desya Natascha yang berjudul Konflik

Intrapersonal dalam Memeluk Agama Pada Remaja dengan Orang Tua Yang

Berbeda Agama. Dalam Jurnalnya, Desya menjelaskan tetang bagaimana konflik

intrapersonal anak remaja kepada orang tuanya yang berbeda keyakinan. Dengan

menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologis, sedangkan tema yang

penulis bahas adalah Pelayanan Katekisasi Khusus untuk para jemaat sebelum

Page 26: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

14

Konversi Agama di Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih Jakarta Timur dengan

menggunakan metode analisis deskriptif yang di kombinasikan dalam model

pendekatan psikologis yang didalam konteksnya mengarah untuk mengetahui

bagaimana peranan GKI Kayu Putih dalam melayani Katekisasi Khusus untuk

para jemaat setelah konversi agama dan mengetahui secara langsung bagaimana

pengaruh dari peserta Katekisasi Khusus dalam membangun identitas

keimanannya dengan pendekatan psikologis ini. Dimana konteks ini penulis dapat

pastikan belum ada penelitian ilmiah yang membahas detil.

F. Sumber Penelitian

Sumber penelitian ialah dari mana kita mendapatkan sebuah data tersebut,

dalam hal ini peneliti mempunyai tiga sumber data, yaitu: Sumber data primer,

sumber data sekunder dan sumber data komplementer.

1. Sumber Primer

a. Buku-buku terkait dengan judul skripsi ini yaitu tentang

Pendidikan Katekisasi seperti:

1) R. J. Porter, Katekisasi Masa Kini, Jakarta: Yayasan

Komunikasi Bina Kasih 2015;

2) Marinus Telambanua, Ilmu Kateketik, Jakarta: Obor 1999;

3) Marbun Tumpal, Buku Katekisasi Sidi di Gereja Krisen

Protestan Indonesia, Jakarta: Permatangsiantar Koborpotase

Page 27: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

15

2013.

b. In-depth interview (wawancara mendalam) yaitu penulis

mengumpulkan data dengan cara tanya jawab dan bertatap muka

langsung dengan peserta katekisasi khusus yang ada di GKI

Kayu Putih;

c. Observasi, penulis mendatangi langsung GKI Kayu Putih, guna

memperoleh data yang konkrit tentang hal-hal yang

menjadiobjek penelitian.

2. Sumber Sekunder

a. E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen,

Jakarta: BPK Gunung Mulia 2007;

b. Boschma, Ringkasan Pengajaran Alkitab, Jakarta: Gunung

Mulia 1986;

c. Harun Hadiwijono, Iman Kristen, Jakarta: Gunung Mulia 1990;

d. Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme?, Jakarta: Gunung Mulia

2008.

3. Sumber Komplementer, yaitu data pelengkap dari data primer yang

didapat dari website.

Page 28: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

16

G. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah dalam pembahasan maka dari itu disusun sistematika

penulisan bab per bab.

BAB I Pendahuluan yaitu gambaran secara keseluruhan meliputi: latar

belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan teoritis dan akademis

penelitian, metodologi penelitian, kajian pustaka, sumber data dan sistematika

penulisan.

BAB II Memahami Konversi Agama dan Katekisasi yang terbagi dari

dua sub besar yaitu: pertama, konversi agama yang juga terbagi dalam dua sub

kecil yaitu: pengertian dan ciri-ciri konversi agama, proses terjadinya konversi

agama dan faktor penyebab terjadinya konversi agama sedangkan sub besar kedua

yaitu: Katekisasi yang terbagi tiga sub kecil yaitu: Hakikat dan Peranan Katekisasi;

Metode dan Sistematika Pelayanan Katekisasi, katekisasi dalam Sejarah

Perkembangannya dan jenis-jenis katekisasi.

BAB III Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih Dan Program

Katekisasi terdiri dari empat sub besar pertama Profil GKI Kayu Putih yang

terbagi pada empat sub kecil yaitu latar belakang GKI Kayu Putih, pokok-pokok

ajaran GKI Kayu Putih, Struktur Kepengurusan GKI Kayu Putih dan Kegiatan

GKI Kayu Putih; kedua klasifikasi dan Peran Pelaksana dalam katekisasi di GKI

Kayu Putih, ketiga sistematika katekisasi khusus di GKI Kayu Putih deskripsi

Page 29: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

17

katekisasi khusus yang terbagi lagi menjadi dua point: Pra Katekisasi dan Pasca

Katekisasi dan keempat Metode Pembinaan GKI Kayu Putih Untuk Kebutuhan

Peserta Pelaku Konversi Iman.

BAB IV Pengaruh Katekisasi Dalam Pemantapan Iman Kristen

terbagi dalam dua sub yaitu pertama Pengalaman Empirik Konversi Agama,

kedua Katekisasi Memperkaya Iman Kristen; ketiga Katekisasi Sebagai Edukasi

Perantara: Menyadarkan untuk Bergereja dan Mengembangkan Gereja dan

Mengajarkan Etika dalam Bermasyarakat dan Bernegara.

BAB V Kesimpulan menjawab inti dari persoalan pada penelitian.

Page 30: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

18

BAB II

MEMAHAMI KONVERSI AGAMA DAN KATEKISASI

A. Konversi Agama

Kehidupan sebuah masyarakat pada umumnya akan mengalami perubahan

di setiap zaman, baik perubahan positif atau negatif. Dalam ilmu sosiologi hal ini

dapat disebut dengan perubahan sosial, dimana terjadi perubahan dalam

berkebudayaan di kehidupan masyarakat sampai perubahan berkeagamaan.

Demikian setiap individu juga akan mengalami perubahan dalam dirinya,

baik perubahan jasmani maupun rohani. Hal yang wajar terjadi karena manusia

dalam hidupnya mengalami perkembangan. Berbeda jika dilihat dalam konteks

ilmu psikologi, bagian ini akan penulis uraikan pengertian konversi agama dan

proses terjadinya konversi agama dan faktor penyebab terjadinya konversi

agama.1

1. Pengertian dan Ciri-ciri Konversi Agama

Menurut etimologi konversi berasal dari kata latin „conversio‟ yang berarti:

tobat, pindah, berubah (agama). Lalu dipakai kedalam bahasa Inggris „conversion‟

yang artinya: berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama keagama lain

(change from one state, or from one religion, to another).

Sedangkan pengertian konversi agama menurut terminologi yang

dikemukakan Max Heirich bahwa konversi agama adalah suatu tindakan dimana

1Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 80.

Page 31: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

19

seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah kesuatu sistem

kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.2

Walter Houston Clark dalam bukunya, The Psychology of Religion

memberikan definisi konversi agama adalah sebagai suatu macam pertumbuhan

atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti,

dalam sikap terhadap ajaran dan tindak agama.3

Dapat disimpulkan bahwa konversi agama adalah konversi agama

mengandung pengertian: bertobat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap

ajaran agama atau masuk ke dalam agama (menjadi paderi).

Menurut Jalaludin dalam bukunya, konversi agama diuraikan dalam

beberapa pengertian diatas memuat beberapa ciri-ciri yang diantaranya:

a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap

agama dan kepercayaan yang dianutnya;

b. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga

perubahan tersebut dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak;

c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan

dari suatu agama ke agama lain, tetapi juga termasuk perubahan

pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri;

d. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perubahan itu pun

2Ramayulis, Psikologi Agama, h. 80.

3Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2010), h. 160.

Page 32: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

20

disebabkan faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa.4

Sebelum terjadi konversi segala bentuk kehidupan batin seseorang semula

mempunyai pola tersendiri berdasarkan pandangan hidup yang dianutnya (agama),

maka ketika terjadi konversi agama pada dirinya kemungkinan apa yang

dipercaya sebelumnya secara spontan akan ditinggalkan.

Segala bentuk perasaan batin terhadap kepercayaan lama, seperti harapan,

rasa bahagia, keselamatan, kemantapan, berubah menjadi berlawanan arah. Lalu

timbullah gejala-gejala baru berupa: perasaan serba tidak lengkap dan tidak

sempurna. Gejala ini menimbulkan proses kejiwaan dalam bentuk merenung,

timbulnya tekanan batin, penyesalan diri rasa berdosa, cemas terhadap masa

depan, perasaan susah yang ditimbulkan oleh kebimbangan.5

M. T. L Perindo dalam buku psikologi agama berpendapat bahwa konversi

agama mengandung dua unsur yaitu:

a. Unsur dari dalam diri (endogenos origin), yaitu proses perubahan

yang terjadi dalam diri seseorang atau kelompok. Konversi yang

terjadi dalam batin ini membentuk suatu kesadaran untuk mengadakan

suatu tranformasi disebabkan oleh krisis yang terjadi dan keputusan

yang diambil seseorang berdasarkan pertimbangan pribadi.

Proses ini terjadi menurut gejala psikologis yang bereaksi dalam

4Jalaludin, Psikologi Agama: Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan

Prinsip-prinsip Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) , h. 329. 5Ramayulis, Psikologi Agama, h. 85.

Page 33: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

21

bentuk hancurnya struktur psikologis yang lama dan seiring dengan

proses tersebut muncul pula struktur psikologis baru yang dipilih;

b. Unsur dari luar (exogenos origin), yaitu proses perubahan yang

berasal dari luar atau kelompok sehingga mampu menguasai

kesadaran orang atau kelompok yang bersangkutan. Kekuatan yang

datang dari luar ini kemudian menekan pengaruhnya terhadap

kesadaran mungkin berupa tekanan batin, sehingga memerlukan

penyelesaian oleh yang bersangkutan. 6

Kedua unsur diatas terlihat adanya pengaruh motivasi dari unsur tersebut

terhadap batin. Jika pemilihan tersebut sudah serasi dengan kehendak batin maka

akan terciptalah suatu ketenangan tersendiri. Seiringan dengan timbulnya

ketenangan batin tersebut terjadilah semacam perubahan total dalam struktur

psikologis sehingga struktur lama dan tergantikan dengan struktur baru sehingga

hasil pilihan yang dianggap baik dan benar.

2. Proses Terjadinya Konversi Agama

H. Carrier mengungkapkan kerangka proses terjadinya konversi agama

dengan beberapa tahapan yaitu:

1. Terjadi disintegrasi sintesis kognitif dan motivasi sebagai akibat dari

krisis yang dialami;

6

Jalaludin, Psikologi Agama: Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan

Prinsip-prinsip Psikologi, h. 334

Page 34: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

22

2. Reintegrasi kepribadian berdasarkan konversi agama yang baru.

Dengan adanya reintegrasi ini maka terciptalah kepribadian baru yang

berlawanan dengan struktur lama;

3. Tumbuh sikap menerima konsepsi agama baru serta peranan yang

dituntut oleh ajarannya;

4. Timbul kesadaran bahwa keadaan yang baru itu merupakan panggilan

petunjuk dari Tuhan.7

Dr. Zakiah Daradjat memberikan pendapatnya tentang proses perubahan

pada kejiwaan melalui lima tahap, yaitu:

1. Masa Tenang;

Kondisi jiwa seseorang di masa ini berada dalam keadaan tenang,

karena masalah agama belum mempengaruhi sikapnya. Terjadi

semacam sikap apriori terhadap agama. Keadaan yang demikian

dengan sendirinya tidak akan mengganggu keseimbangan batinnya,

hingga ia berada dalam keadaan tenang dan tentram;8

2. Masa ketidaktenangan;

Pada tahap ini agama telah mempengaruhi kebatinannya yang

disebabkan oleh krisis atau musibah yang dialaminya, lalu

menimbulkan kegoncangan yang berkecamuk dalam bentuk

7Ramayulis, Psikologi Agama, h. 87.

8Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, h. 161-162.

Page 35: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

23

kegelisahan, putus asa, bimbang, ragu sehingga membuat seseorang

menjadi lebih sensitif dan sugestibel. Pada tahap ini terjadi proses

pencarian ide atau kepercayaan baru untuk mengatasi konflik

batinnya.;

3. Masa Konversi;

Dari tahap ini konflik batin seseorang mulai mereda, karena

kemantapan batin telah terpenuhi, seseorang telah menentukan

keputusan untuk memilih jalan yang dipilih untuk mengatasi persoalan

batinnya.9 Maka terjadilah konversi agama karena sikap keagamaan

baru yang dipilihnya bertentangan dengan sikap keagamaan

sebelumnya;

4. Masa Tenang dan Tentram;

Di tahap ketenangan dan ketentraman disini seseorang merasakan

kepuasaan atas jalan keagamaan baru yang dipilihnya yang timbul

karena telah mampu membawa suasana batin menjadi mantap sebagai

pernyataan menerima konsep baru;

5. Masa Ekspresi Konversi

Masa ekspresi konversi yang diungkapkan melalui sikap tunduk

terhadap sikap keagamaan barunya, sikap hidupnya diselaraskan

dengan ajaran dan peraturan agama yang dipilihnya. Seseorang yang

9Ramayulis, Psikologi Agama, h. 87-88.

Page 36: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

24

sedang mengalami fase ini mempunyai tingkat sadar untuk beribadah

yang lebih tinggi, seorang tersebut akan berusaha menambah

pengetahuan tentang agamanya yang baru sehingga ia menjadi lebih

giat dan taat untuk beribadah. Biasanya seseorang yang baru ini

mempunyai rasa kepemilikan atau sense of belonging yang tinggi

terhadap agama barunya tersebut.10

3. Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konversi agama

yaitu:

a. Pertentangan batin (konflik jiwa) yang membuat seseorang menjadi

tidak berdaya dan mudah mengalami konversi agama;

b. Pengaruh hubungan dengan tradisi agama, pengalaman dari pertemuan

keagamaan yang dilakukan dengan rutin hingga menjadi terbiasa;

c. Ajakan/seruan dan sugesti, terutama yang dimiliki oleh seseorang yang

diplatis (sifat yang mudah tergombang-ambing) ajakan/sugesti tersebut

di propagandakan dari orang terdekat;

d. Faktor keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Keretakan keluarga,

ketidakserasian, kurang bersosialisasi, dsb. Memungkinkan seseorang

melakukan konversi demi menemukan kehidupan idealnya;

e. Faktor ekonomi dan politik, kebanyakan terjadi pada masyarakat awam

10Ramayulis, Psikologi Agama, h. 88-89.

Page 37: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

25

yang miskin secara mendesak memeluk agama yang menjanjikan

kehidupan dunia yang lebih baik. Juga ketika seseorang sedang

terobsesi dengan kehidupan politik bisa saja ia nekat melakukan

konversi agama demi mendapat status atau kedudukan tertentu;

f. Kemauan, peristiwa konversi ini terjadi sebagai hasil dari perjuangan

batin seseorang yang memutuskan untuk konversi agama.11

Faktor-faktor tersebut boleh jadi merupakan pengaruh besar bagaimana

iman atau keyakinan seseorang dapat tergoyah sehingga termotivasi melakukan

konversi agama.

B. Katekisasi

1. Hakikat dan Peranan Katekisasi

Secara etimologis kata katekese berasal dari bahasa Yunani „katekhein‟

yang berarti „memberitahukan, menjelaskan, memberi pengajaran‟. Dalam

Alkitab disebutkan bahwa katekese mempunyai arti „diajarkan‟ (Luk 1:4);

„pengajaran dalam jalan Tuhan‟ Kisah 18:25; „mengajar‟ Kis 21:21; „diajar‟ (Rm

2:18).

Demikian kesimpulan makna dari katekisasi dapat diartikan sebagai

pengajaran, pendalaman dan pendidikan iman agar seorang Kristen mempunyai

kedewasaan dalam keimanannya. Katekese merupakan bentuk pendidikan

kristiani yang berupa penyampaian ajaran iman, pewartaan Kristus, pendidikan,

11Heny Narendrany Hidayati dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, h. 141.

Page 38: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

26

pengukuhan serta pendewasaan yang diberikan oleh gereja kepada jemaatnya

yang sudah di baptis.12

Pengertian Katekese yang sama juga ditegaskan oleh Sri Paus Yohanes

Paulus II menegaskan dalam anjuran apostolik13

Catechesi Tradendae bahwa

katekese ialah pembinaan iman untuk anak-anak, kaum muda, dan orang-orang

dewasa, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen dan pada

umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar

pada pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen. Jika diibaratkan mereka

yang telah melakukan katekisasi berarti telah menjadi anggota Kristus secara utuh

atau kristen yang baru, karena katekisasi adalah bentuk perkenalan yang murni

tentang ajaran Kristen.14

Pada hakikatnya, katekisasi mempunyai peranan yang saling berkaitan

dengan ketiga aspek relasi hidup manusia, yaitu relasi dengan Tuhan, relasi

dengan sesama dan relasi dengan lingkungan.

Marinus Telaumbanua dalam bukunya, Ilmu Kateketik mengatakan bahwa

tiga peranan dasar katekisasi tersebut adalah:

12

Marinus Telaumbanua, Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode dan Peserta Katekese Gerejawi,

h.4. 13

Apolostik adalah „rasuli‟ sebagai pedoman bahwa berpegang pada Gereja para rasul

sebagai norma imannya. Albertus Sujoko, Praktek Sakramen Pertobatan: Tinjauan Historis,

dogmatis dan Patoral (Yogyakarta: Penerbit Kansius, 2008), h. 19. 14

R.J. Porter, Katekisasi Masa Kini: Upaya Gereja membina murid-muridnya menjadi

Kristen yang bertanggung Jawab dan kratif (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2015), h.

177.

Page 39: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

27

a. Katekisasi memberitakan firman Allah, mewartakan Kristus

Selain pelayanan firman Allah, katekisasi dipandang sebagai media utama

yang efisien untuk mengurangi adanya ketidakseragaman prinsip teologis atas

wahyu Allah yang didalamnya juga menjelaskan bagaimana hubungan antara injil

dan kebudayaan. Melalui katekisasi berfungsi sebagai pewartaan kabar gembira

yakni menyapa manusia menyampaikan kabar keselamatan dan pembebasan.

Karena sabda Allah adalah „evangelium‟ atau kabar gembira yang menjalin

korelasi antara firman Allah dan eksistensi manusia. Katekisasi membuahkan

dialog antara Allah dan manusia, maka katekisasi menjadi cara yang istimewa

dalam bentuk pengajaran, ajaran, pewartaan,tugas, doa, dalam kesaksian hidup.

b. Katekisasi mendidik untuk beriman

Sejak era katekese kerigmatis (sesudah Perang Dunia II), katekese

dimengerti sebagai media yang memberi pelayanan iman, seiring perkembangan

zaman banyak terbitan kateketis yang juga memberikan pengistilahannya sebagai

pendidikan dalam iman, bina iman, pengajaran iman atau langkah-langkah iman,

juga beberapa dokumen gereja mengartikan katekisasi sebagai pendidikan iman

secara sistematis dan terus berkembang untuk mencapai kedewasaan iman.15

Dari sudut pandang teologis kristen, terutama pandangan biblis,

dinamisme iman dapat digambarkan sebagai suatu proses yang berawal dari

15

Marinus Telaumbanua, Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode dan Peserta Katekese Gerejawi,

h. 49.

Page 40: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

28

pertobatan dan berkembang menuju pertumbuhan kearah kepenuhan eskatologis.

Titik yang dicapai oleh pertumbuhan iman adalah mencapai kedewasaan penuh

dalam iman dan kesempurnaan iman.

Pribadi yang mencapainya adalah orang sempurna yang telah mencapai

kepenuhan dalam Kristus (Ef 4:13).

c. Katekisasi mengembangkan Gereja

Katekisasi bisa disebut sebagai media untuk perkembangan gereja juga

sebagai faktor pembaru dan menjadi dorongan untuk pemurnian dan

perkembangan dirinya, karena sabda Allah hadir dalam gereja, oleh karena itu

katekisasi mengambil bagian atas caranya sendiri untuk melaksanakan fungsi

profetis dan kritisnya. Gereja hidup dan di dirikan ketika firman Kristus berdiam

dengan segala kekayaannya ditengah jemaat. Pertumbuhan gereja merupakan

peelipatgandaan firman (bdk. Kis. 6:7 “Firman Allah makin tersebar”; Kis 12:24

“Maka firman Tuhan makin tersebar, makin banyak didengar orang”; Kis 19:20:

“Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa”).

Dalam konteks ini, gereja mempunyai tugas menerima pewartaan Injil

secara terus menerus, hal ini dikarenakan pewartaan firman Kristus/katekisasi

merupakan landasan dalam mengadili, memurnikan dan memperbaharui gereja. 16

Peran dan tujuan katekisasi juga diungkapkan Johanes Lewar dalam

16

Marinus Telaumbanua, Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode dan Peserta Katekese Gerejawi,

h. 72.

Page 41: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

29

bukunya Patoral Katekese Kategorial yaitu:

a. Membantu peserta untuk membangun relasi batin dengan Tuhan dan

selalu terbuka pada bimbingan Roh Kudus sehingga mampu membaca

tanda-tanda zaman;

b. Membantu peserta untuk merenung dan menghayati Sabda Allah dan

menjadikannya sebagai sumber kekuatan dan inspirasi hidup dalam

tugas panggilannya;

c. Membantu peserta dalam upaya penyadaran diri untuk pembaruan

hidup menuju pertobatan sejati;

d. Membantu peserta agar selalu terbuka berdialog dan bekerja sama

dengan sesama dalam berbagai kegiatan Gerejani dan kemasyarakatan;

e. Membantu peserta agar selalu menghargai kehidupan dan berupaya

melestarikan lingkungan alam sekitarnya;

f. Menolong peserta agar selalu memiliki kesadaran hidup menggereja

terutama berpartisipasi aktif dalam kegiatan liturgis gereja dan kegiatan

sosal karitatif;

g. Membantu peserta untuk membangun dialog ekumenis dengan umat

beragama lain dalam rangka membina kerukunan hidup dan toleransi di

antara umat beragama.17

17

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial, Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen (Atambua: Prestasi Pustaka Kasih, 2008), h. 6.

Page 42: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

30

2. Metode dan Sistematika Pelaksanaan Katekisasi

Metode-metode yang ditawarkan dalam pelaksanaan katekisasi pada

umumnya yaitu:

a. Metode Observasi: Dilakukan oleh pendeta, dimana pendeta melakukan

pendekatan secara langsung untuk mengetahui bagaimana kondisi

keimanan calon peserta dan dapat merumuskan materi sesuai dengan

kebutuhan peserta;

b. Metode Naratif: Yaitu penyajian ceritera pengalaman yang bisa disertai

petunjuk gambar agar mudah dimengerti yang diambil dari teks kitab

suci, sanjak, lagu, ceritera pengalaman pribadi, ceritera film dan drama

lalu dibuat pendalaman dengan tanya jawab, diskusi dan penjelasan;

c. Metode Ceramah: Diperuntukkan bagi peserta yang berpendidikan

tinggi, disertai tanya-jawab, diskusi dan penjelasan;

d. Metode Dramatisasi (role playing): Untuk umum (Semua Usia);

e. Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif): Peserta membaca, merenung

dan menuliskan isi perenungan, menggambar dan menjelaskannya,

membawakan lagu, menulis dan membawakan puisi dan berceritera;

f. Metode Sharing Tujuh Langkah (SOTARKAE)18

: Mengajak peserta

melihat kenyataan hidup, mendalami pengalaman tersebut dengan

18SOTARKAE adalah singkatan dari S (Situasi) O (Objektif) T (Tema) A (Analisa) R

(Refleksi) K (Kitab suci) A (Aksi) E (Evaluasi). Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese

Kategorial: Panduan Cerdas Pendalaman Iman Kristen, h. 16.

Page 43: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

31

pertanyaan yang objektif, menganalisa akar permasalahan, mencari

refleksi atas nilai-nilai iman dari pengalaman tersebut yang disesuaikan

dengan teks suci, lalu penyimpulan dalam aksi dan evaluasi.

Demikian sistematika dalam pelaksanaan katekisasi adalah sebagai berikut:

a. Pengantar Singkat: Berupa ceramah pembuka dan penentuan tema

maksud pertemuan;

b. Doa Pembuka;

c. Presentasi Materi: Pendalaman dokumen atau ceritera pengalaman agar

peserta merefleksikan lebih dalam nilai-nilai kristiani dari materi

tersebut;

d. Pewartaan Teks Kitab Suci: Membaca, memahami dan memperdalam

sabda Tuhan agar meresap ke dalam hati peserta dan menemukan

kandungan nilai kristiani yang ada didalamnya;

e. Niat dan Aksi: Merupakan tanggapan langsung para peserta dengan

membuat aksi konkrit sebagai bentuk ekspresi dari pengalaman

imannya atas sabda Tuhan;

f. Doa Penutup.19

Adapun materi yang akan diberikan untuk para peserta bersumber dari

Kitab suci (sumber pokok) yang teksnya dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan

19

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen, h. 18.

Page 44: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

32

peserta; dokumen penting gereja seperti ajaran moral, iman dan liturgi gereja;

pengalaman dan kesaksian iman anggota gereja; kejadian dan peristiwa-peristiwa

alam semesta, relasi manusia dengan alam lingkungannya; direktirium gereja

universal dan direktirium gereja lokal yang berisi tentang prinsip-prinsip ajaran

teologi, pastoral dan katekesis; buku katekismus gereja lokal; buku agama

pegangan guru dan murid atau buku pegangan umat yang diterbitkan oleh KWI

(Konferensi Waligereja Indonesia) atau keuskupan tertentu.

Demikian halnya, jika dilihat dari uraian metode dan sistematika diatas

menggambarkan bahwa tugas katekisasi bukan saja mengupayakan agar seseorang

beriman, tetapi juga membantu seseorang untuk mencapai kedewasaan dalam

pertumbuhan imannya. Katekisasi juga akan menjadi media pertobatan bagi

seseorang yang mempunyai permasalahan di masa lampaunya yang juga berkaitan

dengan pernyataan kesaksian iman/konversi, katekisasi membuahkan struktur

keimanan baru, yaitu kehidupan seseorang yang berpusat penuh pada Kristus.20

3. Katekisasi dan Sejarah Perkembangannya

Dalam latar belakang sejarahnya, katekisasi bermula ketika Yesus Kristus

berumur dua belas tahun untuk pertama kalinya mengikuti orangtua-Nya ke Bait

Allah di Yerusalem. Dari ajakan orang tua-Nya ke Bait Allah tersebut Yesus

Kristus memiliki kecerdasan yang lebih daripada Yusuf dan Maria.

20

R.J. Porter, Katekisasi Masa Kini: Upaya Gereja membina murid-muridnya menjadi

Kristen yang bertanggung Jawab dan kratif, h. 165.

Page 45: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

33

“Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah : 41 „Tiap-tiap tahun orang

tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah; 42 „Ketika Yesus telah berumur dua

belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazimpada hari raya itu‟; 47 „Dan

semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab

yang diberikan-Nya‟” (Luk psl 2:41,42, 47)

Dari kecerdasan yang dimiliki-Nya Yesus Kristus dianggap sudah mempunyai

tanggung jawab-Nya sendiri terhadap hubungan-Nya dengan Sang Bapa dalam sorga.

Oleh karena itu, Yesus tidak lagi bergantung lagi kepada orang lain dalam persoalan

kemantapan rohani-Nya.21

Disamping itu, didalam kitab Perjanjian Lama juga terdapat

kesaksian tentang perkara-perkara yang maha agung dan dialami umat Kristus dibawah

pimpinan-Nya, yang mana banyak hal hebat yang di lakukan Tuhan Yesus dan perlu

disampaikan, diberitakan ataupun dijelaskan kepada tiap-tiap keturunan yang baru.22

Demikian pula halnya di dalam kitab Perjanjian Baru, terdapat anjuran untuk

mengajarkan kepada umat Kristus tentang pernyatan Allah dalam Yesus Kristus dan

pengaruhnya bagi hidup manusia dengan tujuan memperkokoh iman umat Kristus

tersebut juga memperdalam pengetahuan tentang juru selamatnya.

Menurut Abineno, sejarah katekisasi dibagi ke dalam 6 zaman yaitu:

a. Pada zaman Perjanjian Baru, saat itu perkembangan katekisasi gereja sangat

sederhana, unsur pengakuan iman tidak lebih panjang dari pengakuan bahwa

Yesus adalah Tuhan;

b. Pada abad pertama, di masa ini katekismus sudah menjadi pedoman

katekisasi (Katekismus Didakhe);23

21

E. G Homrighausen dan I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, h. 105. 22

E. G Homrighausen dan I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, h. 2. 23

Katekismus Didakhe adalah ajaran kedua belas rasul yang berasal dari lingkungan

orang-orang Kristen Yahudi dan ditulis sekitar tahun 100 M, katekismus ini berisi tentang kedua

jalan atau hukum, peraturan, petunjuk liturgis untuk pelayanan baptisan dan perjamuan malam dan

Page 46: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

34

c. Abad kedua, pada masa ini katekisasi makin berkembang dan memperoleh

bentuk tertentu katekumenat yang terdiri dari dua tingkatan yaitu peserta

katekisasi dan calon baptisan;

d. Abad Pertengahan, pada abad pertengahan ini katekisasi mengalami

pendangkalan karena hanya diperuntukkan kepada orang-orang non kristen

yang ingin menyatakan kesaksian iman/konversi agama yang dipersiapkan

menjadi anggota gereja;

e. Pada abad ke delapan dan sembilan ketika injil disampaikan kepada bangsa

German, sampai ketika Eropa di Kristenkan, pengajaran katekisasi pada

masa ini juga hanya sebatas pengakuan iman dan doa, pengenalan sakramen

dan pengakuan dosa.

f. Zaman Reformasi yang merupakan zaman keemasan dalam sejarah

perkembangan katekisasi karena Alkitab sepenuhnya menjadi pedoman

katekisasi setelah buku katekismus, pada zaman ini gereja mempercayakan

sekolah/lembaga pendidikan untuk ikut serta membantu pelaksanaan

katekisasi, tokoh yang berpengaruh pada zaman ini adalah Calvin (Yohanes

Calvin) dan Luther (Martin Luther) sebagai reformator.24

Berkaitan dengan hal ini, telah disinggung sebelumnya bahwa terdapat beberapa

nasihat yang bersifat eskatologis. H Ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2010), h. 98. 24

Calvin Y, Institutio, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Sejarah Gereja I

(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), h. 65-82.

Page 47: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

35

sakramen yang harus dilewati anggota muda gereja pada akhir abad pertengahan

khususnya gereja yang menganut paham Calvinis yang pada saat itu sepakat untuk

memberikan perhatian khusus dalam persoalan pendidikan iman untuk menjadikan

keturunan mudanya menjadi anggota gereja dalam arti penuh. Maka pada abad ke-13

majelis gereja membuat susunan ketetapan mengenai persyaratan untuk para anggota

muda wajib mengikuti sakramen yaitu ketika mereka menginjak umur 7 sampai 12 tahun.

Ritual pertama adalah upacara pembaptisan ulang ketika seseorang dianggap

dewasa dan siap bertanggung jawab atas kesaksiannya terhadap Tuhan Kristus. Upacara

pembaptisan ulang disini terdiri dari tindakan liturgis yaitu penyelaman sebanyak tiga kali

yang melambangkan pembersihan dari dosa dan pengurapan dengan minyak yang

dioleskan di dahi, dilanjutkan dengan penumpangan tangan yang di tandai dengan salib

sebagai lambang pemberian Roh Kudus kepada anggota baptis tersebut.25

Ritual kedua selanjutnya anak-anak peserta tersebut dipersiapkan untuk

menerima tahap pendidikan dasariah yaitu pengajaran iman atau kelas katekisasi dengan

menggunakan katekismus sebagai pedoman dan diwajibkan menghafal beberapa doa dan

pengakuan iman rasuli, pendidikan katekisasi ini berlangsung kurang lebih dua tahun.

Setelah materi tersebut tersampaikan, akan ada pengesahan yang dipimpin oleh pendeta

di depan para jemaat gereja sebagai lambang telah lulus peserta tersebut menjalani

pendidikan katekisasi yakni dengan menjawab beberapa pertanyaan mengenai apa yang

25

Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), h. 236.

Page 48: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

36

telah diajarkan.26

Setelah seseorang sudah mendapat pengakuan bahwa ia lulus dalam pendidikan

katekisasi tersebut berhak menjalani ritual ketiga yaitu peneguhan sidi yang mana mulai

saat itu ia bertanggung jawab atas keimananya, lalu ditahbiskan menjadi anggota gereja

sepenuhnya. Pada tahap ini seseorang sudah mempunyai hak mengikuti perjamuan

kudus27

dan juga ikut serta dalam pengambilan keputusan, terutama dalam rangka

pemilihan para pejabat gereja.28

Di Indonesia sendiri perkembangan katekisasi merupakan tugas yang ada

dibawah pengawasan gereja dan sebagian diserahkan kepada guru-guru sekolah setelah

ibadah di hari minggu. Oleh karena itu majelis gereja melakukan penyeleksian para guru

agar mendapat sertifikasi kelayakan untuk mengajar katekisasi tersebut.

4. Jenis-jenis Katekisasi

Menurut seorang pendeta dari Gereja Masehi Injili di Timor Johannes Ludwig

Abineno yang juga penganut aliran calvinis mengatakan secara garis besar katekisasi

terbagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Katekisasi Keluarga

Keluarga adalah pendidikan pertama untuk anak sejak dini, tentu yang

26

Yohanes Calvin, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Gereja No. 1 (Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 2005), h. 183. 27

Perjamuan Kudus yaitu sebuah sakramen yang dilakukan oleh pastor kepada sang

penerima yang sudah dianggap berhak terlbat dalam kegiatan Gereja, sakramen ini mempunyai

simbolisasi pemberian air, anggur atau minyak yang sudah diberkati. E. G. Homrighausen dan I. H.

Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, h.115. 28

Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? , h. 240.

Page 49: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

37

seharusnya berperan secara langsung adalah orang tua, yang mana orang tua

pertama kali memperkenalkan pengetahuan yang baru dikenal anaknya terutama

pengetahuan tentang keagamaan yaitu pemberitaan tentang perbuatan-perbuatan

Allah Yang Besar, setidaknya seorang anak dibentuk agar menjadi orang kristen

yang taat akan ketetapan-ketetapan-Nya sejak ia masih kecil. Pendidikan pertama

dalam keluarga sangat penting diterapkan untuk para calon-calon pengikut setia

Kristus, sampai saat ini hasilnya juga sangat berpengaruh untuk pertumbuhan

karakter anak.29

Karena menurut Calvin orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar atas

pendidikan agama anak-anak mereka, orang tua mengemban tugas untuk

memperkenalkan Tuhan kepada anak sejak dini.

2. Katekisasi Sekolah

Katekisasi sekolah mulanya terinspirasi dari tradisi orang Yahudi yang mana

memberikan pengajaran Torah dan mewajibkan untuk anak-anak yang berusia

enam sampai tujuh tahun menghafal nas Torah kegiatan ini dikenal dengan

sebutan bet-ha-sefer, demikian pengajaran menyesuaikan dengan usia tersebut.

Pendidikan ini baru di contoh oleh para pengikut Calvin pada abad pertengahan

yang mana sekolah-sekolah memuat katekisasi dalam kurikulumnya. Dimana

murid-murid harus menghafal Credo, Dekalog, Pater Noster30

dan ketujuh

29

Yohanes Calvin, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Gereja No. 1, h. 70-73. 30

Credo berasal dari Bahasa Latin artinya sebuah pengakuan atau pernyataan iman;

Page 50: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

38

Mazmur sebuah pengakuan dosa. Katekisasi sekolah ini merupakan kegiatan

yang dibuat pada masa reformasi, dengan menggunakan Alkitab dan buku

katekismus sebagai sumber pedoman dalam pengajarannya.

Menanggapi kegiatan katekisasi sekolah ini Calvin berpendapat bahwa

Menurut Calvin katakese sekolah berfungsi untuk mendidik orang-orang

muda supaya mereka dapat bertindak secara bertanggungjawab menurut

Firman Tuhan, untuk itu harus ada guru-guru yang baik dan beriman.31

Dalam konteks masa kini pendidikan katekisasi sekolah semakin

berkembang secara sistematis, beragam metode pengajaran telah

disediakan bedanya saat ini dalam kurikulum istilah „katekisasi sekolah‟

diganti menjadi „Pengajaran Agama Kristen‟ namun tidak mengubah

esensi yang ada didalamnya. 32

3. Katekisasi Gereja

Pada zaman reformasi katekisasi gereja merupakan lembaga

pengajaran independen yang diberikan kepada kaum pemuda, terutama

pewartaan isi alkitab di setiap peribadatan yang dianggap paling ampuh

mendidik anak-anak muda tentang firman Allah dalam kerohanian mereka

Dekalog berasal dari Bahasa Yunani yang berarti Sepuluh Perintah Allah atau Sepuluh Firman

Allah yang juga dikenal dengan Ten Commandments sedangkan Pater Noster yang berasal dari

Bahasa Latin artinya Doa Bapa Kami. Soedarmo, R., Kamus Istilah Theologia (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2010), h. 68 31

Yohanes Calvin, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Gereja No. I., h. 74-76. 32

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natanael Setiadi (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada tanggal 29 Maret 2017.

Page 51: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

39

setelah mengalami perkembangan yang terjadi saat ini pendidikan

katekisasi adalah yang paling efektif diikuti oleh para murid karena selain

bisa dilaksanakan dengan intensif juga pendidikan ini diajar langsung oleh

para pembina yang sudah pasti terpercaya.33

Model dan metode katekisasi akan terus berkembang sepanjang

sejarah yang akan datang, pendidikan seperti ini akan terus berperan

bahkan katekisasi dianggap penentu masa depan agama kristen

kedepannya, walaupun dalam konteks Indonesia saat ini pendidikan

katekisasi hanya dilayani di Gereja.

33

Yohanes Calvin, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Gereja No. 1, h. 77-79

Page 52: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

40

BAB III

PROFIL GEREJA KRISTEN INDONESIA KAYU PUTIH

DAN PROGRAM KATEKISASI

A. Profil Gereja

1. Latar belakang Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih

Secara geografis Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kayu Putih saat ini

terletak di Jl. Kayu Putih I Blok. B Kav. 1 RT. 10/RW. 7 Pulo Gadung, Jakarta

Timur dengan luas ±800 meter ini didirikan pada tanggal 08 Oktober 1980 oleh

beberapa jemaat yang tergabung, dahulu dikenal sebagai jemaat Gereja Kristen

Indonesia A. Yani sebagai jemaat ke-45 dari Sinode GKI Wilayah Jawa Barat

yang mana setiap hari minggu jemaat ini melaksanakan ibadah minggu, pada saat

itu kegiatan peribadatan bertempat di Jl. Jenderal Ahmad Yani No.71, Cempaka

Putih yaitu di ruangan dari sebuah wisma yaitu “Pondok Sentosa”.1 Pada saat itu

jumlah anggota jemaat berjumlah 85 orang yang dilayani oleh pendeta yang

berjumlah 23 orang. Sedangkan secara sosial anggota jemaat GKI A. Yani datang

dari berbagai suku dan etnis seperti Manado, Batak, Jawa dan Tiong Hoa, akan

tetapi mayoritas anggota gereja dari 2 etnis Tionghoa, Batak dan Jawa.2

Sampai ketika di tahun 1984 kegiatan ibadah di wisma Pondok Sentosa ini

1Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natanael Setiadi (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

2

Sejarah GKI Kayu Putih (Sumber: Website Resmi GKI Kayu Putih Jakarta)

http://www.gkikayuputih.or.id/ diakses pada 11 Juni 2017 Pukul 13.30 WIB.

Page 53: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

41

dihentikan karena telah mencapai batas akhir penyewaan gedung dan pada saat itu

juga anggota jemaat berupaya mencari gedung pengganti yang akhirnya mereka

dapatkan di Jl. Cempaka Putih Timur XI/10 tidak jauh dari lokasi Wisma Pondok

Sentosa.3 Gedung ini adalah pemberian dari jemaat GKPS (Gereja Kristen

Protestan Simalungun) yang diberikan kepada GKI A. Yani setelah melakukan

beberapa kesepakatan diantara kedua belah pihak, setelah itu jemaat GKI A. Yani

memutuskan untuk mendirikan rumah ibadah baru lalu diawal bulan April tahun

1984 bertepatan dengan hari Paskah pihak GKI A. Yani mengadakan peletakan

batu pertama sebagai simbolisasi peresmian dalam proses pembangunan gereja

dan peresmian nama gereja yang menjadi GKI Kayu Putih.4

Menurut data keanggotaan GKI Kayu Putih pada saat itu mengalami

peningkatan jumlah anggota gereja menjadi 115 orang anggota yang juga ikut

andil dalam biaya pembangunan gereja, demikian dengan jumlah anggota yang

terbilang cukup banyak ini sekiranya belum dapat menutupi biaya pembangunan

gereja, karena Majelis Jemaat GKI Kayu Putih dan panitia pembangunan

memutuskan bahwa biaya pembangunan gereja murni dari biaya pribadi para

anggota jemaat tanpa meminta bantuan dari pihak manapun. Salah satu dari

majelis jemaat dan panitia pembangunan mengatakan bahwa:

3Sejarah GKI Kayu Putih http://www.gkikayuputih.or.id/ diakses pada tanggal 11 Juni

2017 pukul 13.49 WIB. 4Sejarah GKI Kayu Putih http://www.gkikayuputih.or.id/ diakses pada tanggal 11 Juni

2017 pukul 13.49 WIB.

Page 54: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

42

“Tuhan pasti akan mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan.

Disinilah mulai terlihat indahnya perjuangan dan kebersamaan, secara

bahu-membahu kami membangun rumah ibadah yang diidamkan. Terbukti dalam

proses pembangunan gereja pemasukan biaya berjalan lancar, tidak sedikit baik

anggota ataupun diluar anggota gereja yang menyumbangkan uangnya sebagai

persembahan untuk pembangunan gereja dan terbukti, bahwa apa yang semula

tampaknya tidak mungkin dengan berkat yang Tuhan beri semua menjadi

mungkin.”5

Pada bulan Agustus 1986 di tempat yang baru GKI Kayu Putih diresmikan

dengan kapasitas muatan jemaat hingga 500 orang, dibawah sistem kepengurusan

mejelis GKI Kayu Putih dengan visi misi:

“Menjadi perwakilan-Nya menyampaikan berita dan melaksanakan

misi-Nya dan terbuka bagi siapa saja yang hendak berjuang demi keadilan,,

kebenaran dan keutuhan seluruh ciptaan. Berupaya terus memperbarui diri

sesuai dengan firman Tuhan agar kasih Kristus dapat dirasakan oleh seluruh

makhluk bumi ini”

Demikian berbicara tentang identitas gereja, secara historis GKI Kayu

Putih mengklaim bahwa latar belakang gereja tersebut adalah sebagai GKI yang

merupakan salah satu gereja dengan Teologi Ekumenikal dengan denominasi

Calvinis yaitu Protestan (reformasi) yang mana mempunyai visi misi memiliki

kehidupan gerejawi dan mengawasi kemurnian iman melalui sistemasi disiplin

dan menyesuaikan adat dan budaya kegerejaan di Indonesia.6

GKI Kayu Putih ini adalah sebagai wujud kesatuan dari Gereja Kristen

Indonesia Jawa Timur, Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat, Gereja Kristen

Indonesia Jawa Tengah dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) dalam persekutuan

5Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natanael Setiadi (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017. 6 Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), h. 8

Page 55: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

43

kasih yang akrab dan karya keselamatan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, hidup

dan berkarya di tengah kekayaan dan kepelbagaian warisan sejarah, budaya, dan

lingkungan alam, baik di dalam tubuhnya sendiri, maupun di tengah masyarakat

Indonesia.7

2. Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih

Berkaitan dengan latar belakang GKI Kayu Putih melakukan sebuah

pengikraran konfensi sebagai penegasan iman yang konstekstual dan formal oleh

Gereja Kristen Indonesia (GKI) pada tanggal 26 Agustus 1988 yang sampai saat

ini diimani dan dihayati sebagai prinsip pokok ajaran GKI Kayu Putih dan

menerima Katekismus Heidelberg pada tahun 2014 sebagai pedoman dalam

katekisasi.8 Berikut 18 Konfensi Pengakuan iman Gereja Kristen Indonesia:

1. Dalam persekutuan kasih yang akrab serta anugerah penciptaan,

pemeliharaan, penyelamatan dan pembaruan oleh Allah Bapa Anak

dan Roh Kudus, kami sebagai Gereja Kristen Indonesia hidup dan

berkarya di tengah kekayaan dan kepelbagaian warisan sejarah,

7

Sejarah GKI Kayu Putih (Sumber: Website Resmi GKI Kayu Putih Jakarta)

http://www.gkikayuputih.or.id/ diakses pada 11 Juni 2017 Pukul 15.17 WIB. 8Konfesi GKI merupakan sebuah ekspresi dari pengakuan iman yang diakui dan dihayati

oleh GKI. Dalam praktiknya GKI mengakui Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea

Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. Ketiga Pengakuan Iman tersebut merupakan

pengakuan iman yang bersumber dari Alkitab dan diterima, serta dimiliki oleh gereja secara

ekumenis. Jadi, di satu sisi, dengan mengakui ketiga pengakuan iman tersebut, GKI mengikatkan

diri pada persekutuan ekumenis dalam gereja yang universal. Di sisi lain, dengan merumuskan

konfesinya, GKI mengikatkan diri pada persekutuan kasih, baik dalam tubuh GKI maupun dalam

konteks hidup GKI di tengah kekayaan dan kepelbagaian lingkungan alam, budaya dan agama di

Indonesia. Sumber: Website Resmi GKI Kayu Putih (Sejarah GKI Kayu Putih)

http://www.gkikayuputih.or.id/ di akses pada 11 Juni 2017 Pukul 14.59 WIB.

Page 56: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

44

budaya, dan lingkungan alam Indonesia;

2. Kami percaya kepada Allah yang dipanggil Bapa oleh Yesus Kristus;

3. Yang di dalam kasih dan kuasa-Nya menciptakan semesta alam;

4. Yang memelihara dan mengelola dengan baik lingkungan alam seperti

pemilik taman;

5. Yang merawat dan menjaga anak-anak-Nya, seperti ibu dan bapa;

6. Yang mengundang dan memanggil kami untuk berperan serta dalam

pekerjaan-pekerjaan-Nya yang baik.

7. Kami percaya kepada Yesus Kristus;

8. Anak Allah yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan dari

rahim perawan Maria;

9. Yang diurus untuk menegakkan Kerajaan Allah bagi seluruh ciptaan;

10. Yang mengampuni semua orang tanpa diskriminasi, menegakkan

keadilan dan perdamaian tanpa kekerasan, memberkati setiap pribadi,

keluarga dan anak-anak, memberdayakan orang miskin, memulihkan

orang sakit, membebaskan orang tertindas dan menjadi sahabat bagi

orang yang diasingkan;9

11. Yang menyelamatkan dunia dengan menempuh jalan penderitaan

hingga mati di kayu salib dan pada hari yang ketiga dibangkitkan dari

9Warta Jemaat GKI Kayu Putih (Jakarta, Sekertariat GKI Kayu Putih, 2017), Edisi VIII

Januari 2017.

Page 57: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

45

kematian, agar kami bebas dari kuasa dosa dan maut menyatakankasih

yang melenyapkan ketakutan dan melampaui kejahatan, serta beroleh

kebangkitan menyatakan kasih dan hidup yang abadi;

12. Yang naik ke surga agar kami memberikan Injil-Nya kepada segala

makhluk;

13. Yang akan datang kembali untuk menghakimi dan membarui segala

sesuatu agar kami mampu merayakan kehidupan dan menyambut

kematian di dunia ini dalam iman, pengharapan dan kasih;

14. Kami percaya kepada Roh Kudus;

15. Sumber kehidupan yang menolong kami untuk mengaku percaya ke

surga bahwa Yesus adalah Tuhan dan untuk menghidupi firman Allah;

16. Sumber karunia yang menghimpun kami sebagai satu Gereja yang

kudus, am dan rasuli;

17. Sumber kekuatan yang melibatkan kami dalam misi Kerajaan Allah;

18. Kemuliaan bagi Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang tidak pernah

memisahkan kami dari kasih-Nya sekarang dan selama-lamanya.10

10

Warta Jemaat GKI Kayu Putih..., Edisi 8 bulan Januari 2017.

Page 58: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

46

3. Struktur Kepengurusan Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih

4. Kegiatan Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih

GKI Kayu Putih mempunyai agenda kegiatan yang cukup banyak dalam

kesehariannya, bukan hanya melayani peribadatan per-minggu dan hari-hari besar

kristen tetapi juga menyediakan kegiatan sosial, hiburan, musik, bahkan

konsultasi hukum, segala bentu jadwal kebaktian, kegiatan atau pengumuman

Page 59: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

47

akan dikabarkan melalui warta jemaat yang diterbitkan setiap bulannya, kegiatan

tambahan tersebut menyesuaikan dengan kebeutuhan anggota gereja

per-minggunya, berikut contoh agenda dalam sepekan bulan september ini:

B. Klasifikasi dan Pelaksana Katekisasi Di GKI Kayu Putih

Katekisasi adalah salah satu bentuk pelayanan GKI Kayu Putih bagi

Page 60: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

48

jemaat yang bersedia mengikuti pewartaan sabda Allah dan memberikan

pembinaan iman yaitu Pendidikan Agama Kristen agar dapat menjadi anggota

gereja atau pengikut Kristus yang memahami dan melaksanakan tugas

panggilannya secara utuh. Seperti yang sudah penulis jelaskan di bab sebelumnya

bahwa GKI Kayu Putih mempunyai tiga klasifikasi dalam program katekisasi,

terbagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Katekisasi remaja (Untuk usia 14-18 tahun);

2. Katekisasi dewasa (Untuk usia 19 tahun keatas);

3. Katekisasi khusus (Untuk jemaat yang baru saja menyatakan kesaksian

iman dan diwajibkan oleh majelis jemaat mendapatkan pembinaan

ajaran iman).11

Dalam aturan Tata Gereja dan Tata Pelaksanaan Gereja Kristen Indonesia

(GKI) oleh Badan Pekerja Majelis Sinode GKI pasal 8 menjelaskan bahwa

pendidikan katekisasi dilakukan bagi anggota yang telah menerima baptisan, baik

baptisan kudus anak maupun baptisan kudus dewasa yang diselenggarakan oleh

Majelis Jemaat GKI Kayu Putih, persyaratan yang sama bagi calon katekisasi

kategori (konversi).

Persyaratan berbeda bagi calon peserta katekisasi yang latar belakangnya

dari pindahan gereja lain dan ingin menjadi anggota gereja GKI Kayu Putih.

Maka ia harus membuat surat atesasi yaitu keterangan perpindahan dari majelis

11Warta Jemaat GKI Kayu Putih..., Edisi 8, Januari 2017.

Page 61: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

49

jemaat gereja asalnya untuk menyatakan bahwa seseorang tersebut berpindah

menjadi anggota GKI Kayu Putih. Peserta pindahan tersebut biasanya berasal dari

gereja Katolik, Pentakostal, Karismatik atau dari gereja persukuan seperti HKBP

(Huria Kristen Batak Protestan), GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan), GKP

(Gereja Kristen Pasundan), dll.12

Seperti diketahui bahwa kegiatan katekisasi ini dipimpin oleh Majelis

Jemaat, oleh karena itu agar kegiatan katekisasi berlangsung efektif maka peserta

katekisasi dibagi kedalam beberapa kelompok, pembagian kelompok tersebut

dilakukan secara fleksibel dengan memperhatikan jumlah, tingkat kebutuhan dan

masalah keimanan peserta.

Terkait dengan pembagian kategori peserta tersebut majelis jemaat

melakukan pengamatan yang dilakukan secara langsung kepada para calon peserta

dengan melakukan beberapa pendekatan untuk melihat, mendengar, memahami,

merasakan apa yang sedang terjadi dan dialami oleh peserta sekaligus mengukur

sejauh mana penghayatan iman calon peserta katekisasi, terutama bagi peserta

katekisasi khusus yang baru saja melakukan kesaksian iman dan di baptis yang

harus dipastikan mendapat bimbingan khusus dari pendeta.13

Program katekisasi yang kita ketahui sebagai sebuah upaya pembinaan

iman yang dilakukan sepanjang sejarah oleh gereja-gereja dunia, begitu pula

12Warta Jemaat GKI Kayu Putih..., Edisi 14, September 2017.

13Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial, Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen (Atambua: Prestasi Pustaka Kasih, 2008, h. 12.

Page 62: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

50

dalam keberlangsungan program katekisasi di Gereja Kristen Indonesia (GKI)

Kayu Putih ini membutuhkan keterlibatan dari beberapa pihak yaitu:

1. Pembina Katekisasi

Tugas pembina katekisasi adalah yang paling banyak dibahas kali ini

dimana para pembina paling banyak berperan secara langsung dalam

pelayanan katekisasi, karena pada umumnya para pembina juga sebagai

majelis jemaat yang mana mereka mengurus secara langsung berbagai

kegiatan seperti ibadah minggu, ibadah keluarga, ibadah peneguhan,

ibadah pemberkatan nikah hingga ibadah pemakaman, dll. Dalam hal

katekisasi tugas pembina diantara lain adalah:

a. Menyusun rencana katekisasi tahunan (yang ditugaskan oleh majelis

jemaat kepadanya), menentukan tujuan yang akan dicapai, bahan

pengajaran, sumber katekisasi, metode atau cara yang dipakai,

jadwal pertemuan, kontrak berupa peraturan dan kewajiban dalam

melaksanakan katekisasi;14

b. Mengadakan evaluasi untuk memastikan apakah program katekisasi

berjalan sesuai dengan rencana dengan para anggota katekisan, orang

tua anggota dan majelis gereja;

c. Mengadakan percakapan secara personal dengan para anggota secara

14

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen...., h. 21-23.

Page 63: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

51

bergilir baik dilakukan melalui kunjungan ke tempat tinggal anggota

ataupun di dalam gereja sesuai kesepakatan dll;15

2. Orang Tua

Pada saat pembaptisan anak yang pertama orang tua menyatakan janji

bahwa mereka akan mendidik anak-anak mereka dalam beriman kepada

Tuhan Yesus Kristus dan membina mereka dalam ibadah dan

pengajaran gereja sejak dini hingga pada saat anak berumur dua belas

mengikuti katekisasi.

Dalam katekisasi peranan orang tua adalah mengadakan evaluasi secara

rutin baik dengan pembina untuk menanyakan perkembangan

anak-anaknya selama proses katekisasi mapun dengan anak mereka

masing-masing untuk mengetahui sejauh mana anak tersebut mengikuti

katekisasi dengan baik dan berdampak untuk pertumbuhan iman anak.

3. Peserta Katekisasi

Peserta katekisasi datang dari berbagai macam perbedaan umur,

motivasi, karakter dan latar belakang pendidikan, oleh karena itu tidak

mudah bagi pembina untuk menghdapi perbedaan tersebut, satu-satunya

cara ampuh adalah dari pendekatan emosional yang diberikan dari pra

pembina. Tugas peserta dalam program katekisasi tidak banyak, hanya

15

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen..., h. 24-26.

Page 64: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

52

saja mereka harus rutin menghadiri kelas katekisasi dari peraturan yang

ada di GKI Kayu Putih akan menjadi masalah untuk kelulusan apabila

ia tidak hadir lebih dari tiga kali pertemuan, selain itu setiap peserta

diharapkan menunjukkan kemauan untuk belajar dan bersedia terbuka

dengan pembina.16

4. Majelis Jemaat

Katekisasi adalah program yang menjadi tanggung jawab majelis

jemaat, majelis jemaat dalam hal ini berperan:

a. Mengumpulkan suara untuk menentukan pembina katekisasi;

b. Membuat sebuah warta setiap bulannya sebagai laporan yang akan

diumumkan oleh para orang tua dan jemaat gereja lainnya;

c. Mengawasi proses pelaksanaan katekisasi, mengadakan evaluasi

dengan para orang tua dan pembina;

d. Menentukan jadwal pertemuan, rapat kelulusan peserta sesudah itu

mengumumkan kapan pelaksanaan peneguhan sidi kepada jemaat

gereja secara keseluruhan.17

Peran-peran dan dukungan seperti yang disebutkan diatas dianggap

penting dalam berjalannya proses pendidikan katekisasi ini mengingat sebuah

16

Wawancara pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017. 17

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen, h. 27-28.

Page 65: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

53

tujuan katekisasi yang merupakan bekal dan pembentukan seseorang kristen

dalam keberagamaannya.

C. Sistematika Katekisasi

Pra Katekisasi

Pada dasarnya tidak ada perbedaan secara signifikan antara metode

pelayanan katekisasi kategori khusus dengan kategori katekisasi remaja dan

dewasa di GKI Kayu Putih, materi dan kelas akan diberikan secara bersamaan

hanya saja perbedaannya peserta katekisasi khusus yang baru saja melakukan

kesaksiannya tersebut mendapat bimbingan intensif dari majelis gereja, tergantung

sejauh mana penghayatan iman peserta katekisasi khusus tersebut. Oleh sebab itu

pembimbing katekisasi melakukan tahap-tahap sebagai berikut agar metode

pelayanan berjalan dengan kondusif dan disiplin:18

1. Tahap Observasi;

Observasi dilakukan oleh pembimbing katekisasi yaitu melakukan

pendekatan psikologis dengan calon peserta secara personal dengan

tujuan menganalisis untuk mengetahui corak pemikiran dan

penghayatan keimanan peserta juga permasalahan yang sedang

dialami dalam kehidupan peserta, setelah itu pembimbing katekisasi

dapat menyimpulkan perumusan masalah lalu mengkategorikan

18

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 66: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

54

peserta katkisasi berdasarkan latar belakang usia dan penghayatan

keimanan peserta tersebut.19

2. Penyusunan Metode Katekisasi;

Setelah melakukan tahap analisis secara personal lalu menyimpulkan

permasalahan peserta pihak majelis gereja menyusun metode katekisasi,

tahap ini adalah penentuan silabus tema dan sub tema yang sesuai

dengan inti permasalahan dan kebutuhan peserta.

3. Merumuskan Tujuan Katekisasi;

Terdapat dua macam tujuan yang bisa ditetapkan sebagai persiapan

dalam mencapai sasaran kegiaan katekisasi yaitu:Tujuan

Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus.

a. Tujuan Instruksional Umum;

Merupakan tujuan sasaran yang ditargetkan secara umum,

rumusan dalam tujuan ini adalah „membantu‟ atau „menolong‟ agar

peserta dapat mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan

sabda Tuhan kedalam hidupnya.

b. Tujuan Instruksional Khusus;

Sedangkan tujuan ini merupakan rincian yang lebih spesifik dari

tujuan instruksional umum yang mana tujuan ini adalah menganalisis

19

Zakharias Ursinus dan Caspar Olevianus, Pengajaran Agama Kristen: Katekismus

Heidelberg (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h. 13.

Page 67: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

55

kepribadian peserta agar dipahami baik intelektualitas, emosional,

harapan, permasalahan yang dihadapi, penyesalan apa saja yang ada

dalam hidupnya, terutama untuk peserta katekisasi khusus konversi

agama yang seringkali ditemukan mempunyai permasalahan

psikologis dalam dirinya.20

4. Menentukan Sumber Materi Katekisasi;

Dalam menentukan materi yang sesuai untuk katekisasi diambil dari

beberapa sumber-sumber yang relevan dalam pengkajian iman

sebagai berikut:

a. Alkitab adalah sumber utama katekisasi yaitu dengan memilih

teks yang sesuai dengan tema atau kebutuhan peserta;

b. Buku panduan katekismus;

c. Dokumen-dokumen penting gereja, seperti ajaran iman, ajaran

moral dan liturgi gereja;

d. Pengalaman dan kesaksian iman anggota gereja yang dapat

diambil untuk dijadikan pelajaran untuk peserta;

e. Kejadian dan peristiwa-peristiwa alam semesta, relasi manusia

dengan alam lingkungannya;

f. Direktirium gereja universal dan direktirium gereja lokal yang

20

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen..., h. 13.

Page 68: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

56

berisi tentang prinsip-prinsip ajaran teologi, pastoral dan katekis;

g. Buku pegangan guru dan murid atau buku pegangan umat yang

diterbitkan oleh keuskupan tertentu.21

5. Metode Katekisasi

Perlu diketahui bahwa tidak semua peserta mempunyai cara belajar

yang sama, maka setidaknya pembimbing katekisasi menawarkan

metode yang bervariasi agar proses katekisasi tidak terasa monoton

dan membosankan seperti berikut ini:

a. Metode tanya jawab dan diskusi mengenai penjelasan mendalam

tentang ajaran-ajaran Kristen;22

b. Metode naratif yaitu menceritakan pengalaman yang dibuat narasi

lalu digambarkan melalui ilustrasi dan dijadikan drama (role

playing), sumber cerita dapat diambil dari teks Alkitab, lagu, film,

atau pengalaman seseorang;

c. Metode ceramah yang dilakukan pendeta memberitakan tentang

sabda Tuhan dan ajaran kekristenan;23

d. Outing Class dengan melakukan studi banding yaitu kunjungan ke

21

E. G. Homrighausen, I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta : BPK Gunung

Mulia, 2007), h. 105. 22

Yohanes Calvin dan J.S.Aritonang, Instutio: Pengajaran Agama Kristen,

Sumber-sumber Sejarah Gereja No. 1, h. 183. 23

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 69: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

57

gereja sekutu ataupun gereja aliran lain juga lintas agama dan

mengadakan diskusi didalamnya.

6. Penentuan Tempat dan Waktu

Setelah membuat susunan rangkaian acara dan materi katekisasi

hendaknya pembimbing membuat jadwal katekisasi yang juga

disesuaikan dengan masing-masing peserta lalu program inti katekisasi

dapat dilaksanakan.

Demikian susunan acara kelas katekisasi:

a. Pembukaan acara

Kelas katekisasi dibuka oleh pembina katekisasi, didalam rangkaian

pembuka acara ini pembina katekisasi memberikan penjelasan terlebih

dahulu mengenai silabus atau tema yang akan diberikan dihari tersebut;24

b. Doa Pembuka

Pembina membimbing para peserta menyanyikan beberapa lagu

pujaan diselingi doa sebagai permohonan agar pelaksanaan acara diberkati

Tuhan;

c. Presentasi Materi

Memasuki inti acara yaitu pembina memberikan presentasi tentang

ajaran agama Kristen, sejarah agama Kristen dan pendalaman dokumen

24

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen, h. 17

Page 70: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

58

yaitu menceritakan pengalaman kisah nyata yang terdapat nilai-nilai iman

Kristiani didalamnya;

d. Pendalaman Teks Kitab Suci

Dalam rangkaian ini peserta diperintah untuk membaca teks/ayat yang

sudah ditentukan oleh pembina, setelah membaca masing-masing peserta

diberi waktu untuk membacanya berulang-ulang agar dapat menghayati

dan mendalami arti dari teks kitab suci tersebut.25

e. Review Materi

Yaitu mengulang kembali materi untuk memastikan apakah materi

yang diberikan di pertemuan tersebut benar-benar diterima peserta dan

diamalkan dengan baik;

f. Doa Penutup

Pelaksanaan katekisasi khusus di GKI Kayu Putih berlangsung selama

9 bulan, setelah program katekisasi berjalan pembina mengadakan evaluasi

agar dapat menyimpulkan apakah pelaksanaan katekisasi ini sesuai dengan

yang ditargetkan pembina, melalui pengamatan dan penilaian kepada

masing-masing peserta.26

Proses evaluasi yang dilakukan adalah

mengujikan materi katekisasi baik secara lisan, tulisan dan praktek.

25

Johanes Lewar dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial: Panduan Cerdas

Pendalaman Iman Kristen, h. 17. 26

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 71: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

59

Setelah evaluasi berlangsung maka pembina mengadakan rapat

pertimbangan bersama pihak majelis gereja untuk menentukan kelulusan

peserta, lalu peserta berhak melakukan peneguhan sidi dan penobatan

sebagai anggota gereja yang memenuhi panggilan-Nya secara utuh

didepan jemaat gereja secara kesleuruhan.27

Pasca Katekisasi

Sakramen Kebaktian Sidi Kelulusan Katekisasi

Demikian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa prosesi

upacara kelulusan katekisasi dihadiri jemaat gereja secara keseluruhan, terutama

keluarga dari peserta katekisasi yang bersangkutan agar dapat menyaksikan secara

langsung kebaktian sidi putra/puterinya yang telah melewati program katekisasi

sebagai persyaratan menjadi anggota gereja yang memenuhi panggilan-Nya secara

utuh.28

Rangkaian acara sidi kelulusan katekisasi di GKI Kayu Putih:

1. Ceramah Pembukaan;

Ceramah dan salam pembukaan diberikan oleh ketua majelis jemaat

GKI Kayu Putih kepada jemaat yang menghadiri acara sidi tersebut.

2. Nyanyian Pujian dan Doa;

27

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 2 9 Maret 2017. 28

Marinus Telambanua, Ilmu Kateketik: Hakekat, Metode dan Peserta Katekese Gerejawi

(Jakarta : Obor, 1999), h. 15.

Page 72: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

60

Yaitu bentuk persembahan untuk Tuhan Yesus Kristus juga

sebagai ungkapan rasa syukur dipandukan paduan suara Sentosa.

3. Peresmian Kelulusan Peserta Katekisasi;

Sampai pada acara inti, peserta dinyatakan telah lulus program

katekisasi dan setiap dari mereka adalah anggota gereja yang mulai

saat itu mempunyai hak dalam kegiatan kepengurusan gereja, satu

persatu peserta yang disebutkan namanya akan diperkenankan maju

untuk mendapat surat tugas anggota gereja dan beberapa dokumen

kelulusan katekisasi lainnya;

4. Ouikumene Mendoakan Peserta, Pembacaan Sabda Tuhan dan

Pengakuan Sidi;

Pada bagian acara kali ini ketua majelis jemaat melakukan perayaan

ouikumene bersama para jemaat yaitu mendoakan peserta agar ilmu

katekisasi yang telah mereka dapat menjadi penghayatan iman yang

jauh lebih kokoh, setelah itu peserta melakukan pengakuan sidi

sebagai janji peserta yang akan melaksanakan tugas dan tanggung

jawab sebagai anggota gereja seutuhnya.29

5. Doa Penutup.

29

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 73: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

61

Majelis Jemaat memberikan piagam Sakramen Baptisan Kudus atau

Peneguhan Sidi, Alkitab, serta kartu anggota GKI Kayu Putih kepada

peserta yang dibaptiskan/disidi.

D. Metode Pembinaan GKI Kayu Putih Untuk Kebutuhan Peserta Pelaku

Konversi Iman

Pada pembahasan ini adalah membicarakan tentang bagaimana hubungan

antara metode pembinaan katekisasi dengan fenomena konversi/kesaksian iman di

GKI Kayu Putih mengingat bahwa kedua hal yang saling berkaitan tersebut adalah

akar persoalan dalam penelitian ini. Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa

katekisasi adalah bentuk pelayanan gereja dalam memberikan pendidikan dan

pembinaan tentang kekristenan, pendidikan dan pembinaan ini dilakukan jika

seseorang telah mendapatkan baptisan yang diberikan secara langsung oleh pihak

gereja khususnya GKI Kayu Putih, pembaptisan sebagai simbol bahwa seseorang

telah masuk ke dalam persekutuan dan mengimani Kristus sebagai juru selamat.30

Berkaitan dengan hal tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa peserta katekisasi

adalah mereka yang datang dari berbagai perbedan latar belakang, yang mencakup

perbedaan umur, sosial ekonomi, pendidikan, motivasi dan hal ini juga berlaku

pada peserta pelaku konversi iman yang sebelumnya mempunyai latar belakang

30

Porter, R. J, Katekisasi Masa Kini: Upaya Gereja membina murid-muridnya menjadi

Kristen yang bertanggung Jawab dan kratif (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2015), h.

187.

Page 74: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

62

iman yang berbeda, namun titik fokus pembahasan kali ini hanya seputar peserta

katekisasi dengan latar belakang iman berbeda atau bisa disebut pelaku konversi

iman.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan penelitian peserta

katekisasi dari latar belakang perbedaan iman terbagi menjadi dua kategori yang

pertama peserta yang berasal dari keluarga Kristen yang telah mengenal dan

mengetahui tentang iman Kristen dan yang kedua berasal dari keluarga yang bukan

Kristen dimana keyakinan tentang kristen yang masih terbilang awam.31

Dua latar

belakang peserta ini memiliki kebutuhan yang berbeda, jika peserta kategori

pertama hanya membutuhkan bimbingan agar dapat meneguhkan iman Kristennya

secara utuh, maka peserta dari latar belakang konversi atau yang kedua

memerlukan bimbingan dan pengajaran khusus untuk merubah iman lamanya

menjadi iman Kristen.

Kita ketahui, berpindah keyakinan yang telah lama dianut merupakan

tindakan yang tidak mudah dilakukan, ibarat membongkar bangunan lama untuk

mendirikan bangunan baru di atasnya, butuh proses yang lumayan lama untuk

memastikan bahwa pilihan barunya tersebut adalah yang terbaik dan memang

dibutuhkan. Terutama jika tindakan ini dilakukan oleh pelaku konversi dewasa,

31

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 75: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

63

maka dalam hal ini GKI Kayu Putih mempunyai peran dalam membantu seseorang

tersebut dalam upaya mengokohkan iman kristennya.

Salah satu peran GKI Kayu Putih adalah melalui metode pendekatan

pendidikan dan perkembangan spiritual yang berfokus pada pengembangan tiap

pribadi (person) yang diarahkan untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan,

sehingga dapat membantu setiap calon peserta katekisasi pelaku konversi untuk

memperkembangkan inner life atau bisa dibilang kehidupan sejati. 32

Oleh karena itu, perkembangan inner life ini kemudian akan dilakukan

dengan cara berkomunikasi dengan sesama atau tokoh agama bahkan dengan alam

semesta, proses tersebut dapat dinikmati pelakunya sehingga ia berjumpa dengan

Tuhan atau merasakan adanya Tuhan secara pribadi sehingga seseorang tersebut

akan memberikan respon untuk terus menerus menggali dan mempelajari

sumber-sumber iman kristen sehingga meningkatkan penghayatan Kristennya.

Berdasarkan wawancara dengan Pendeta Natan Kristiyanto mengenai

penggunaan metode pendekatan yang dilakukan GKI Kayu Putih ini merupakan

penerapan dari teori tentang pendidikan Kristiani yang dikemukakan oleh Jack L

Seymour seorang ahli Pendidikan Kristen yang dalam bukunya Seymour

32

Jack L Seymour, Memetakan Pendidikan Kristiani: Pendekatan-pendekatan Menuju

Pembelajaran Jemaat ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), h. 24.

Page 76: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

64

menjelaskan terdapat empat pendekatan yang masing-masing mempunyai ciri dan

fokus penekanan berbeda:33

1. Pendekatan religius instruksional yang bertujuan memampukan

naradidik mendasarkan kehidupannya pada ajaran‐ajaran Alkitab dan

membangun antara isi dan ajaran‐ajaran tersebut dengan kehidupan;

2. Pendekatan pertumbuhan spiritualitas yang bertujuan membantu

naradidik meningkatkan kehidupan diri mereka dan meresponnya

dengan tindakan terhadap sesama dan dunia;

3. Pendekatan komunitas iman yang bertujuan untuk membangun

komunitas yang memperlihatkan perkembangan manusia yang otentik

dan membangun komunitas;

4. Pendekatan transformasi yang bertujuan membantu nara didik dan

komunitas untuk menunjukkan adanya perubahan sosial. 34

Setiap model pendekatan dalam pendidikan Kristiani mempunyai arah dan

tujuan masing-masing berdasarkan peekanan pada peran guru, peran naradidik,

proses pembelajaran, konteks implikasinya bagi pelayanan, maka pendekatan

yang disediakan diatas disesuaikan dengan kebutuhan peserta naradidik terutama

33

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017. 34

Jack L Seymour, Memetakan Pendidikan Kristiani: Pendekatan-pendekatan Menuju

Pembelajaran Jemaat ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), h. 21.

Page 77: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

65

bagi peserta pelaku konversi sehingga tujuan dasar katekisasi sebagai

penghayatan dan pengakuan iman Kristen ini dapat terlaksana dengan semestinya.

Page 78: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

66

BAB IV

PENGARUH KATEKISASI DALAM PEMANTAPAN IMAN KRISTEN

A. Pengalaman Empirik Konversi Agama

Pada bab ini Penulis akan menjelaskan hasil analisis penelitian berupa

dinamika perkembangan peserta katekisasi khusus di GKI Kayu Putih dan

pengaruh katekisasi dalam pemantapan iman kristen yang juga merupakan salah

satu inti yang akan diungkapkan dari skripsi ini. Berkenaan mengenai

perkembangan peserta katekisasi khusus berdasarkan data yang penulis dapat dari

kesekertariatan GKI Kayu Putih terdapat jumlah peserta yang berbeda di setiap

tahun terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2017 sekarang ini, berikut grafik

peserta katekisasi khusus yang tercatat di GKI Kayu Putih:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2014 2015 2016 2017

Jumlah Peserta

Katekisasi

Khusus

Dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah peserta katekisasi

khusus selama tiga tahun terakhir. Hal ini terjadi karena sebagian dari peserta

katekisasi khusus tersebut yang tidak dinyatakan lulus sidi oleh majelis gereja dan

jemaat. Pendeta Yessie Irawan selaku sekertaris GKI Kayu Putih memberi

Page 79: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

67

keterangan bahwa tidak jarang terdapat peserta katekisasi yang belum memenuhi

syarat kelulusan karena ketidak konsistennya dalam mengikuti pendidikan

katekisasi ini. Sehingga majelis jemaat menyarankan peserta tersebut harus

mendapat pembinaan lebih intensif lagi dari pembina katekisasi maupun majelis

jemaat, sampai peserta yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk lulus dan

siap melaksanakan sidi.

Selain itu faktor penurunan disebabkan karena memang pada dasarnya

peserta katekisasi kategori remaja dan katekisasi dewasa lebih banyak

dibandingkan peserta katekisasi kategori khusus (konversi). Latar belakang

peserta katekisasi khusus (konversi) adalah mereka yang datang dari agama Islam,

Buddha, Hindu, Konghucu dan bahkan Kristen Katolik.1

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pendekatan psikologis

dan berdasarkan hasil penelitan juga wawancara mendalam yang telah penulis

lakukan maka untuk mendapatkan informasi yang cukup jelas dan akurat untuk

materi ini. Penulis telah mewawancarai pihak yang berkaitan langsung di dalam

praktek katekisasi ini yaitu tiga orang dari Majelis Jemaat GKI Kayu Putih

sebagai pembina katekisasi: Pdt. Natan Kristiyanto, Pdt. Natanael Setiadi dan Pdt.

Yessie Irawan dan enam orang anggota katekisan sebagai responden yaitu Medina

Anggita, Novita Suprapto, Zara Amanda Putri, Feby Bernadette, Adisa Irawati

1Wawancara Pribadi dengan Yessie Irawan (Kesekertariatan GKI Kayu Putih Jakarta

Timur) Pada Tanggal 4 Mei 2017, lihat lampiran 5.

Page 80: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

68

Larosa dan Adelina Samadhi.

Hasil penelitian ini akan penulis deskripsikan dalam beberapa golongan

yang relevan dengan sub bab Pengaruh Katekisasi Dalam Pemantapan Iman

Kristen yang kiranya perlu ditunjang dari pengetahuan, pengamalan dan fanatisme

beribadah, keimanan, etika, komitmen terhadap agama dan hubungan sosial pasca

katekisasi, berikut penulis mengambil dua sampel dari enam orang responden:

A. Responden Pertama

Responden pertama yaitu Medina Anggita umur 31 tahun adalah

lulusan katekisan GKI Kayu Putih angkatan 2014, saat ini Medina

berprofesi sebagai guru di sekolah Taman Kanak-kanak (TKK)

Kristen swasta BPK Penabur 1 Kelapa Gading.2

Lahir dari

keturunan Jawa, Medina semula beragama Islam dan memutuskan

untuk konversi juga menyatakan kesaksian imannya di GKI Kayu

Putih tahun 2012.

Proses konversi agama terjadi pada tahun 2010 dimana pada

waktu itu ia sedang mendapat beberapa persoalan yaitu tidak

mendapat persetujuan dari orang tua perihal kedekatan dengan

kekasihnya yang berbeda keyakinan. Suatu ketika kekasihnya

tersebut meminta Medina menemaninya untuk beribadah di hari

2Wawancara Pribadi dengan Medina Anggita (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 23 Juli 2017, lihat lampiran 5.

Page 81: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

69

minggu, lalu memperkenalkan kepada beberapa jemaat satu gereja

dan saling bertukar cerita.

Lambat laun Medina mempunyai rasa ketertarikan untuk

mencari tahu dan menjadi sering ikut menemani kekasihnya tersebut

ibadah sampai ketika Medina ini merasakan sesuatu yang berbeda

dalam dirinya, ia mengaku setelah beberapa kali mengikuti

peribadatan di GKI Kayu Putih dan membuatnya menjadi lebih

percaya diri karena ia merasa banyak orang yang peduli dan mengerti

keadaannya ketika berada diantara para jemaat gereja tersebut, suatu

hal yang tidak lagi ia dapatkan sejak keluarganya tidak mendukung

hubungannya dengan sang kekasih yang tidak membuatnya ragu

untuk tetap memilih hidup dan menikah dengan orang pilihannya.

Sampai ketika ia memutuskan untuk konversi di GKI Kayu

Putih dan berani mengambil resiko menjauh dari keluarga dengan

pindah di daerah Kelapa Gading kediaman suaminya.3

Butuh dua tahun Medina belajar tentang keyakinan barunya dan

melakukan baptis di GKI Kayu Putih tahun 2013 akhir lalu ia

mendaftarkan diri sebagai peserta katekisasi khusus yang mana pada

saat itu jumlah jemaat baptisan yang mendaftar katekisasi khusus

3Wawancara Pribadi dengan Medina Anggita (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 23 Juli 2017, lihat lampiran 5.

Page 82: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

70

sebanyak lima belas orang konversan yang tidak berlatar belakang

dari agama Islam saja tetapi dari Hindu, Buddha dan Konghucu.

Setelah sembilan bulan akhirnya ia lulus dari pendidikan

katekisasi dan melakukan sidi, hal yang menjadi kesan pertama yang

ia ingat dari kelas katekisasi tersebut adalah pendalaman isi alkitab

dan kelas sharing yaitu berbagi pengalaman baik dengan sesama

peserta, dengan adanya metode sharing ini membuatnya semakin

menimbulkan rasa kepemilikan dan kekeluargaan yang erat antar

sesama peserta.4

Sehingga ia menjadi semakin termotivasi menjalani kegiatan ini

dan Medina mengakui katekisasi membawa pengaruh besar dalam

perubahannya menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya,

perubahan dari segi:

a. Pengetahuan;

Perubahan dalam pengetahuan yang Medina alami pasca

katekisasi adalah ia menjadi lebih banyak tahu tentang ajaran

agamanya dan membuka wawasan lebih jauh terutama dari

pendalaman isi alkitab dan khotbah yang ia akui memberi solusi

yang tepat untuk persoalan hidupnya.

4Wawancara Pribadi dengan Medina Anggita (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 23 Juli 2017, lihat lampiran 5.

Page 83: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

71

b. Keimanan;

Medina mengatakan bahwa melalui katekisasi ia merasa lebih

mengenal Tuhannya lebih dekat, dan peristiwa ini sangat

mempengaruhi bagi pertumbuhan keimanannya, walaupun

membutuhkan proses dua tahun pasca katekisasi sampai ia

benar-benar mengalami Tuhan secara pribadi dan meyakini

sepenuhnya bahwa jalan yang ia pilih saat ini adalah yang

terbaik.

c. Pengamalan Ibadah dan komitmen terhadap agama;

Katekisasi membuka wawasan sehingga Medina merasakan

panggilan dalam dirinya yang mempunyai tugas dan tanggung

jawab terhadap gereja.

d. Hubungan Sosial dan dalam beretika

Perbedaan yang cukup signifikan pasca katekisasi terjadi pada

Medina yaitu ia menjadi pribadi yang lebih ekstrovert dan gemar

bersosial ketimbang sebelum mengikuti katekisasi yang mana ia

adalah seorang yang tertutup atau introvert. Hubungan degan

keluarganya juga menjadi semakin membaik.

B. Responden Kedua

Responden kedua yaitu Feby Bernadette usia 25 tahun,

Page 84: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

72

lulusan katekisan GKI Kayu Putih Tahun 2016 setelah satu tahun menjadi

jemaat GKI Kayu Putih. Lulus dari jurusan seni dan musik di Universitas

Negeri Jakarta membuatnya berprofesi sebagai penyanyi seriosa, Feby

lahir dan besar dari keturunan Hindu Bali, namun sayangnya ia

merupakan remaja broken home.5

Dalam kehidupannya yang sepi membuatnya ingin melampiaskan

untuk merantau jauh dengan mendaftarkan diri ke salah satu Universitas

di Jakarta dan ini menjadi alasan untuk melakukan kesaksian

iman/konversi di GKI Kayu Putih. Singkat ceritanya sewaktu ia menjadi

mahasiswa seni dan musik di UNJ, Feby ini mempunyai banyak

persamaan dengan teman-temannya yang kebetulan juga merupakan

anggota paduan suara di GKI Kayu Putih.

Mereka berteman sangat akrab hingga pada saat itu temannya

tersebut memintanya untuk menunggu latihan paduan suara untuk

kebaktian minggu di gereja, lalu diperkenalkannya dengan anggota

paduan suara dan beberapa anggota gereja lainnya, ternyata dari

perkenalannya dengan anggota gereja tersebut membuatnya terkesan

hingga ia merasa ketagihan untuk datang menemani temannya berlatih

paduan suara, bahkan sering kali ia ikut serta peribadatan (bernyanyi)

5Wawancara Pribadi dengan Feby Bernadette (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 15 Mei 2017, lihat lampiran 5.

Page 85: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

73

didalamnya.

Sampai ketika ia menyadari bahwa telah banyak mendapat sesuatu

yang tidak ia dapat dari agama asalnya ia merasa justru lebih mengenal

dekat dengan agama yang di anut orang lain ketimbang agamanya sendiri

dan menurutnya ia lebih nyaman ketika mengunjungi GKI Kayu Putih

jika dibanding selama ini ia ibadah di Pura Aditya Jaya Rawamangun.6

Bukan sekedar mengikuti beberapa peribadatan tetapi ia juga

mengerti dan mulai memahami dibalik yang ia lakukan itu mempunyai

arti dan bahkan ia mengaku ajaran di GKI Kayu Putih lebih mudah

dimengerti sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyatakan

kesaksiannya di GKI Kayu Putih di tahun 2015 dan melaksanakan

baptisan setelahnya.

Majelis jemaat menyarankan agar ia mendaftar katekisasi agar

mendapat pembinaan yang intensif agar semakin mengenal agama

barunya.7

Pada saat itu pembina katekisasi adalah Pendeta Natan Kristiyanto

yang mana didalamnya terdapat sebelas orang peserta katekisasi khusus

dan juga mempunyai kepentingan sama, hal yang membuatnya terkesan

6Wawancara Pribadi dengan Feby Bernadette (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 15 Mei 2017, lihat lampiran 5. 7Wawancara Pribadi dengan Feby Bernadette (Anggota Katekisan GKI Kayu Putih) Pada

Tanggal 15 Mei 2017, lihat lampiran 5.

Page 86: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

74

dari kegiatan katekisasi ini adalah nuansa kekeluargaannya, ia merasa

„tidak sendiri lagi‟ ketika bersama diantara peserta dan anggota gereja

dan menyadari bahwa katekisasi juga memberi inspirasi yang signifikan

terhadap hidupnya yang baru ini. Perubahan dari segi:

a. Pengetahuan;

Pengetahuan tentang ajaran Kristen yang diperkenalkan lebih

mudah dimengerti terlebih setelah ia mendapat materi-materi

yang diberikan pada saat katekisasi, Feby mengatakan “kalau

sekarang saya lebih paham, ternyata dari setiap ibadah yang

saya ikuti mempunyai makna, bukan membandingkan dengan

masa lalu ku, tetapi memang itu yang saya rasakan.”

b. Keimanan;

Berdasarkan pengalamannya Feby menjelaskan bahwa ia

mengalami pertolongan Tuhan ketika ia mengalami musibah

kecelakaan yang cukup parah sewaktu ia sedang dalam

perjalanan liburan, dirinya sangat bersyukur masih diberikan

kesempatan untuk hidup padahal menurut logikanya dengan

kejadian kecelakaan tersebut harusnya ia tidak akan bisa selamat.

c. Pengamalan dan Komitmen terhadap Agama;

Feby mengatakan ibadah merupakan kebutuhannya, mempunyai

Page 87: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

75

tugas dalam gereja adalah suatu amanat yang harus ia laksanakan

dengan baik, semampunya. Sejauh ini Feby adalah salah satu

pengurus di bidang musik di GKI Kayu Putih.

d. Hubungan Sosial dan dalam beretika.

Sama halnya dengan responden pertama mengenai hubungan

sosial pasca katekisasi jauh lebih baik mempengaruhi cara

bersosialnya. Satu hal yang ia rasakan manfaat dari katekisasi

adalah sekarang ia menjadi lebih peduli dengan lingkungan sosial,

saat ini ia sudah mempunyai lima belas murid paduan suara yang

merupakan anak-anak pengamen jalanan.

B. Katekisasi Memperkaya Iman Kristen

Dalam konteks tujuan dan peranan katekisasi akan sangat luas berkaitan

dari berbagai segi kehidupan orang kristen sehingga jika merumuskan maknanya

akan terlihat sangat sempit terkait dimensi ritual praktek keagamaan, dimensi

perasaan atau pengalaman psikologis keagamaan yang dinyatakan dalam prilaku

riil/konkrit setiap hari. Kegiatan ini saling berkaitan dengan segala aspek

kekristenan, mengingat hakikat pendidikan katekisasi adalah usaha gereja

memperkaya iman kristen bagi pengikutnya dan mengupayakan agar setiap

pengikutnya melakukan kehendak Allah memperoleh pemantapan iman yang

tumbuh dan berbuah hingga dapat dirasakan dalam pertobatan yang sejati

Page 88: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

76

demikian tercapailah pembaruan dalam hidup manusia.8

Sedangkan pertumbuhan keimanan tidak semata-mata tumbuh secara

instan, maka membutuhkan proses perkembangan yang mana dalam konteks

katekisasi terdapat tiga komponen yang berperan yakni komponen kognitif,

komponen afektif dan komponen operatif 9, ketiga komponen ini merupakan

peranan katekisasi dalam rangka membentuk keimanan seseorang menjadi

mantap.10

Katekisasi merupakan sebuah proses pembimbingan dan pengajaran kepada

peserta katekisasi untuk mempersiapkan mereka menjadi anggota gereja

yang memahami dan melaksanakan tugas panggilannya dalam kehidupan secara

utuh, mengarahkan setiap muridnya agar giat dan rajin mempraktekkan kehidupan

agamanya, rajin beribadah, berdoa serta mempunyai kesadaran mengabdikan

dirinya untuk segala liturgis gereja seperti yang akan penulis bahas dalam point

selanjutnya.

8J. L. Ch. Abibeno, Sekitar Katekese Gerejawi Pedoman Guru (Jakarta: BPK. Gunung

Mulia, 2001), h. 61. 9Komponen Kognitif yang dimaksud adalah dalam berkatekisasi disajikan pemahaman

agar orang semakin yakin dan dapat bertanggung jawab atas iman atau agamanya dan yang

dimaksud dengan komponen Afektif yaitu dalam menjalani katekisasi membutuhkan penghayatan

yang dibangkitkan sehingga umat semakin mencintai agamanya, berbakti kepada Allah dan

menjalani hidup berdasarkan kehendak Allah, sedangkan yang dimaksud dengan komponen

operatif yaitu dalam katekisasi mengajak umatnya merealisasikan iman yang sudah mantap dalam

kehidupan sehari-hari untuk itu dibutuhkan pendekatan psikologis yang tepat dalam tahap ini,

Abineno, Unsur-unsur Liturgia Yang di Pakai oleh Gereja-gereja di Indonesia (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2008), h. 77-81. 10

Hardawiryana R, Zaman Teknologi Menantang Pewartaan Iman: ‘Katekese’ Tradisi

Bagi Hidup Umat Sehari-hari (Yogyakarta: Kansius, 1999), h. 81.

Page 89: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

77

Konsep yang cukup umum diterima oleh para katekisan menunjukkan

bahwa katekisasi mencakup proses pengajaran, pendalaman dan pendidikan yang

mengarah pada pembentukan manusia dewasa dalam beriman, oleh karena itu

melakukan pengajaran menurut pedoman katekhein bukan hanya menyangkut

kepentingan intelektualistas tetapi juga menekankan kepada arti praktis, yaitu

mengajar atau membimbing seseorang agar ia mengamalkan apa yang didapat

dalam kehidupan seharinya, disinilah fungsi dari berbagai metode katekisasi mulai

berperan yang mana terdiri dari berbagi pengalaman, pendekatan psikologis, serta

penghayatan dan penerapan kitab suci yang membentuk pendalaman iman

seseorang agar mempunyai tujuan hidup yang suci melalui asimilasi proses

pertobatan dan pendewasaan iman.11

Berbicara tentang pendewasaan iman menurut Pendeta Natan Kristianto

selaku penatua GKI Kayu Putih dalam wawancara ia mengatakan bahwa proses

tumbuh menjadi dewasa tidak ada yang terbrntuk otomatis, tanpa adanya

komitmen. Komitmen yang ia maksud adalah bagaimana seseorang konsisten

menerapkan teori keagamaan yang didapat kedalam keseharian dan segala bentuk

pembaharuan hidup yang nyata, ia mengatakan bahwa, “kita perlu mengalami

Tuhan secara pribadi, pengalaman persekutuan satu dengan yang lain dan juga

pengalaman penginjilan. Dengan demikian kita bukan hanya dibangun secara

11

Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama

Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), h. 413.

Page 90: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

78

intelektual, tetapi juga hati, sehingga kita benar-benar menjadi orang kristen yang

dewasa secara rohani.”12

Pernyataan yang sama juga dinyatakan beberapa alumni katekisan yang

menjadi narasumber dalam penelitian ini seperti salah satunya Mbak Medina

Anggita alumni katekisasi khusus tahun 2014 (konversi dari Islam-Protestan)

menyimpulkan bahwa yang paling berkesan dan berperan besar dalam mengubah

pola pikir dari berbagai kegelisahan batinnya adalah pendekatan secara personal

dari Pendeta Adi selaku pembimbing katekisasi yang mana terdapat sesi saling

berbagi pengalaman selain memperdalam alkitab, sampai ketika ia benar-benar

merasakan Tuhan secara pribadi yang artinya Mbak Medina telah mempunyai

keimanan yang mantap walaupun ia sendiri mengatakan butuh proses yang cukup

lama, butuh waktu empat tahun untuk benar-benar merasakan pertumbuhan iman

yang kuat tersebut.13

Begitupun hampir rata-rata dari enam narasumber menyatakan hal yang

sama bahwa katekisasi memberikan inspirasi bagi mereka terutama dalam

penjiwaan dan pertumbuhan iman, katekisasi membuat mereka lebih mengenal

dekat dengan Tuhan Kristus dan kitab suci, kesan-kesan yang diterima oleh para

peserta memberi acuan untuk kehidupan mereka dikemudian hari seperti contoh

12

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 4 April 2017. 13

Wawancara Pribadi dengan Medina Anggita (Narasumber dan Alumni Katekisasi

Khusus Tahun 2014 di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 23 Juli 2017.

Page 91: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

79

memotivasi dalam karir, jodoh ataupun persoalan rumah tangga sampai

permasalahan hidup yang dialaminya sehingga mereka dapat mengamalkan

nilai-nilai keyakinan dan kepercayaannya dalam segala aspek kehidupan

kedepannya juga menambah keyakinan bahwa pilihan ini adalah jalan yang

memang mereka butuhkan selama ini. Dalam hal ini tentu merupakan peran gereja

dan pembina katekisasi dalam memberitakan kebenaran dan keindahan iman

kristen dalam pengajarannya, membawa pengikutnya untuk menyatakan keinsafan

atau kesaksiannya dalam panggilan Tuhan Kristus.

C. Katekisasi Sebagai Edukasi Perantara

1. Menyadarkan Untuk Bergereja dan Mengembangkan Gereja

Katekisasi merupakan salah satu pelayanan tertua dan yang paling banyak

digunakan oleh hampir kebanyakan gereja-gereja di Indonesia, demikian hal

tersebut dalam salah satu rangkaian materi secara keseluruhan dari Pendidikan

Agama Kristen (PAK) juga terdapat dalam silabus pendidikan katekisasi yang

mana keduanya mempunyai tujuan sama yaitu pemupukan akal orang-orang

pengikut Yesus Kristus dengan Firman Allah dibawah bimbingan Roh Kudus

melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja sehingga dalam

diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan yang

diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa

Page 92: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

80

Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan kasih terhadap sesama.14

Seperti yang telah penulis bahas sebelumnya bahwa tujuan katekisasi

selain membangun relasi batin dengan Tuhan dalam upaya penyadaran diri untuk

pembaruan hidup menuju pertobatan sejati, katekisasi juga bertujuan untuk

membentuk kesadaran peserta akan tugas mereka di dalam gereja terutama

berpartisipasi dalam kegiatan liturgis gereja dan kegiatan sosial lainnya.

Selain diarahkan agar memahami isi alkitab anggota katekisan juga

dituntut untuk mengetahui dan memahami garis besar tentang ajaran gereja yang

diberitakan dari alkitab agar mereka menyadari akan tugas mereka dalam gereja

yang ditempatkan sebagai saksi dan pelayan Kristus, oleh karena itu Kristus

sebagai juru selamat mereka, tanpa adanya pengakuan dasar ini mereka tidak

dapat menunaikan tugas mereka sesuai yang gereja harapkan.15

Peserta yang lulus dalam pendidikan katekisasi ini adalah orang-orang

pilihan dengan diberikan hak suara dalam majelis gereja mengingat kebutuhan

memelihara kesatuan gereja, peserta katekisasi harus mempunyai kesadaran akan

pentingnya partisipasi mereka dalam pelayanan sabda dalam gereja.16

Namun

terdapat batasan bagi lulusan katekisan yang dapat menjadi pelayan gereja dan

terpilih menjadi majelis gereja yang mana dapat terlihat dari bagaimana cara

14J. L. Ch. Abibeno, Ibadah Djemaat Di Timur dan Di Barat, Jakarta: Percetakan Pustaka

Rakyat, 2009, h.75. 15

J. L. Ch. Abibeno, Sekitar Katekese Gerejawi Pedoman Guru, h. 90. 16

J. L. Ch. Abibeno, Penatua Jabatan dan Pekerjaan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992),

h. 53.

Page 93: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

81

seseorang tersebut teguh terhadap penghayatannya terhadap kitab suci sebagai

sabda Allah, demikian katekisasi dapat berperan mengembangkan gereja,

bermacam kegiatan ataupun usaha untuk mengukuhkan persaudaraan gerejawi

juga termasuk tugas katekisasi. Perkembangan suatu gereja menjadi salah satu

tanggung jawab katekisasi sebagai usaha menyebarkan sabda penyelamatan Allah

kepada manusia, melalui katekisasi gereja akan selalu berkembang dan semakin

diperbarui dan memberi penilaian kritis terhadap keberadaan gereja dalam

menghadapi tantangan zaman.

Berdasarkan hasil analisis yang relevan dengan pembahasan ini penulis

mengamati benar kenyataannya bahwa kegiatan katekisasi mempengaruhi

terjalinnya hubungan antara jemaat dan majelis gereja, mendorong peserta

katekisan agar semakin rajin beribadah dan mengikuti kegiatan liturgis gereja

berdasarkan kesadaran dan panggilan hatinya selain sudah menjadi kewajiban

sebagai anggota gereja yang telah di „sidi‟ atau diteguhkan.

Pernyataan yang sama juga dari narasumber yaitu Mbak Novita Suprapto

salah satu alumni katekisasi khusus (konversi) menyatakan bahwa ia menjadi

lebih semakin rajin beribadah setelah mengikuti kelas katekisasi, menurutnya

kelas katekisasi adalah sesuatu yang ditunggu setiap minggunya karena ia dapat

berbagi pengalaman ataupun permasalahan baik dengan pembina ataupun dengan

sesama anggota katekisan, mbak Novita mengatakan bahwa kekeluargaan yang

Page 94: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

82

ada dalam kegiatan katekisasi memberikan banyak dukungan sebagai motivasi

dalam hidupnya.17

2. Mengajarkan Etika dalam Bermasyarakat dan Bernegara

Bukan saja menangani masalah yang berhubungan dengan pengajaran

(dogmatis, biblis, moral dan liturgis) yang tujuannya adalah sebagai proses

pendewasaan umat beriman, tetapi juga termasuk tugas umat beriman dalam

keseharian mereka seperti berdoa, menerima sakramen, memprioritaskan

kepentingan umum serta melibatkan diri dalam tuga-tugas sosial kemasyarakatan.

Katekisasi memberi penilaian kritis atas teori-teori yang ada dengan

memperhatikan situasi sosial, kultural dan psikologis subjek katekisasi.18

Sebagaimana materi yang terdapat dalam pendidikan katekisasi di GKI

Kayu Putih mengenai hubungan gereja dalam bermasyarakat dan bernegara yang

mana menekankan bahwa pemerintahan sipil merupakan karunia pemberian Allah

kepada manusia, termasuk orang kristen untuk memelihara keadilan, kedamaian

dan kesejahteraan masyarakat. Pembina katekisasi di GKI Kayu Putih perlu

memberitahu tentang etika dalam bermasyarakat dan bernegara yakni setiap dari

pengikut Kristus harus taat kepada pemerintah, bahkan harus menghormatinya

17

Wawancara Pribadi dengan Novita Suprapto (Alumni Katekisasi Khusus GKI Kayu

Putih Jakarta Timur Tahun 2014). 18

Wawancara Pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 95: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

83

sebagai hamba Allah.19

Dalam hal ini katekisasi sebagai edukasi memberikan persepsi bagi

pesertanya dalam menerima dan bersikap terbuka terhadap pemeluk agama lain,

mengedepankan sikap nasionalisme serta dapat mempraktikkan nilai-nilai

pancasila dalam kesehariannya, mempunyai rasa peduli terhadap lingkungan

sekitar terutama situasi perkembangan sosial sebelum menghadapi dan mengatasi

problematika yang ada di lingkungan sekitar maka dari setiap katekisan harus

sanggup menilai dan mengefesiensikan atas apa yang didapat dalam pendidikan

katekisasi tersebut.20

19

J. L. Ch. Abineno, Sekitar Katekese Gerejawi, h. 54-55 20

Wawancara pribadi dengan Pendeta Natan Kristiyanto (Majelis Jemaat dan Pembina

Katekisasi di GKI Kayu Putih Jakarta Timur) Pada Tanggal 29 Maret 2017.

Page 96: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

84

BAB V

KESIMPULAN

Katekisasi menjelaskan tentang suatu hal yang perlu diketahui oleh setiap

pemeluk Kristen yaitu pengetahuan yang murni tentang Allah, firman dan

ajaran-Nya, memperkenalkan kepada mereka tentang kekristenan yang tuntas.

Pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka dapat tersebut menjadi

penunjang pertumbuhan spiritualitas peserta dari sisi fanatisme keagamaan, etika,

ritual, hubungan sosial dan komitmen dalam beragama. Selain itu katekisasi juga

sebagai bentuk investasi gereja dalam membentuk penerus kepemimpinan gereja

dimasa yang akan datang.

Setelah melakukan beberapa analisa dari penelitian ini, penulis dapat

menyatakan bahwa benar, kegiatan katekisasi ini mempunyai andil yang cukup

besar membantu pesertanya membangun identitas keimanan kristen yang sejati.

Hal ini dibuktikan dari adanya metode pendukung seperti metode pendekatan

emosional, perkembangan spiritualitas dimana katekisasi juga memperhatikan

komponen kognitif dan afektif yang tersistem dengan matang dan penulis melihat

bahwa hal tersebut telah diterapkan dengan cukup baik oleh GKI Kayu Putih.

Katekisasi menjadikan seorang kristen yang awam menjadi

berpengetahuan, menjadikan seorang kristen yang jauh dari agama menjadi dekat

dan taat. Pengaruh katekisasi dapat dilihat dari beberapa perubahan pada

pesertanya terlihat ada perubahan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan

Page 97: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

85

katekisasi, hal ini sebagai analisa atas pengakuan dari enam orang responden

lulusan katekisasi, beberapa perubahan dilihat dari segi; Pengetahuan; katekisasi

telah memberi banyak wawasan tentang doktrin kristen secara tuntas, sehingga

peserta dapat mengenal dan mengapresiasi agama yang mereka yakini. Keimanan;

berdasarkan analisis yang ada, katekisasi membawa pengaruh bagi keimanan

pesertanya dari yang sebelumnya beragama dan memeluk agama kristen secara

‘sekedar’ menjadi ‘utuh’. Pengamalan beribadah; katekisasi bukan hanya

membentuk keintelektualitasan seseorang menjadi kuat tentang kekristenan,

namun mendorong agar mereka melaksanakan panggilan Tuhan secara utuh,

informasi yang didapat dari narasumber bahwa perbedaan setelah mengikuti

katekisasi adalah mereka telah sadar bahwa beribadah adalah kebutuhan sehingga

lebih rajin untuk beregereja dan melaksanakan tanggung jawabnya terhadap gereja.

Hubungan sosial; katekisasi mengajarkan tentang etika, terutama tentang

hubungan sosial dalam bermasyarakat. Orang Kristen yang beriman adalah

mereka yang dengan keadaan lingkungannya, menjalin hubungan baik dengan

sesama maupun dengan alam semesta, peserta katekisasi yang mengakui

katekisasi telah membuka cara pandang mereka terhadap hidup bermasyarakat,

dari yang sebelumnya hidup individual, menjadi lebih peka secara sosial. Seperti

contoh GKI Kayu Putih setiap tahun memberikan bentuk partisipasinya di Hari

Raya Idul Adha dengan menyumbang hewan Kurban kepada Masjid disekitar dan

kegiatan sosial lainnya.

Page 98: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

86

Daftar Pustaka

Abineno, J. L. Ch, Sekitar Katekese Gerejawi Pedoman Guru (Jakarta:

BPK. Gunung Mulia, 2001)

Abineno, Unsur-unsur Liturgia Yang di Pakai oleh Gereja-gereja di

Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008)

Abineno, J. L. Ch., Ibadah Djemaat Di Timur dan Di Barat, (Jakarta:

Percetakan Pustaka Rakyat, 2009)

Abineno, J. L. Ch., Penatua Jabatan dan Pekerjaan (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1992)

Calvin Y, Institutio, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Sejarah

Gereja I (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983)

Calvin, Yohanes, Pengajaran Agama Kristen: Sumber-sumber Gereja No.

1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005)

Connolly, Peter (ed). Aneka Pendekatan Studi Agama (Yogyakarta : PT

LkiS Printing Cemerlang, 2002)

Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama (Jakarta : Bulan Bintang, 2010)

Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Kebudayaan (Yogyakarta :

Gajah yMada University Press. 2006)

Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat (Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 1994)

Hawi, Akmal. Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama (Jakarta : Rajawali Pers,

2014)

Hardawiryana R, Zaman Teknologi Menantang Pewartaan Iman:

‘Katekese’ Tradisi Bagi Hidup Umat Sehari-hari (Yogyakarta:

Kansius, 1999)

Page 99: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

87

Homrighausen, E. G dan I. H. Enklaar. Pendidikan Agama Kristen

(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2007)

Hestiawati, Konversi Agama Mantan Katolik (Studi Kasus Irena

Handono dan Insan Latief Syaukani Mokoginta. Skripsi Jurusan

Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta : 2009

Hastings, James. Ensyclopedia of Religion and Ethics (United States : T

& T Clark, 1908)

Jalaluddin, Psikologi Agama : Memahami Perilaku dengan

mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi (Jakarta : Rajawali

Press, 2015)

Jonge, Christian, Apa itu Calvinisme? (Jakarta : BPK Gunung Mulia,

2008)

Lewar, Johanes dan John Wolor, Pastoral Katekese Kategorial, Panduan

Cerdas Pendalaman Iman Kristen (Atambua: Prestasi Pustaka

Kasih, 2008)

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2006)

Mastuhu, Metodologi Penelitian Agama : Teori dan Praktik (Jakarta : PT.

Grafindo Persada. 2006)

Narendrany, Heny, Andri Yudiantoro, Psikologi Agama (Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Jakarta. UIN Jakarta Press, 2007)

Napel, H Ten, Kamus Teologi Inggris-Indonesia (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2010)

Porter, R. J, Katekisasi Masa Kini: Upaya Gereja membina

murid-muridnya menjadi Kristen yang bertanggung Jawab dan

Page 100: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

88

kratif (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2015)

R. Boehlke, Robert, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek

Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006)

Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta : Kalam Mulia, 2002)

Seymour, Jack L, Memetakan Pendidikan Kristiani:

Pendekatan-pendekatan Menuju Pembelajaran Jemaat ( Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 2010)

Soedarmo, R., Kamus Istilah Theologia (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

2010)

Sujoko, Albertus, Praktek Sakramen Pertobatan: Tinjauan Historis,

dogmatis dan Patoral (Yogyakarta: Penerbit Kansius, 2008)

Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1998)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung :

Penerbit Alfabeta, 2013)

Telaumbanua, Marinus. Ilmu Kateketik : Hakekat, Metode dan Peserta

Katekese Gerejawi ( Jakarta : Obor, 1999)

Ursinus, Zakharias dan Caspar Olevianus, Pengajaran Agama Kristen:

Katekismus Heidelberg (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008)

Warta Jemaat GKI Kayu Putih (Jakarta, Sekertariat GKI Kayu Putih,

2017), Edisi 8, Januari 2017

Warta Jemaat GKI Kayu Putih (Jakarta, Sekertariat GKI Kayu Putih,

2017), Edisi 16, September 2017

Page 101: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

89

WEBSITE

http://www.gkikayuputih.or.id/ diakses pada tanggal 11 Juni 2017, Pukul

14.59 WIB.

https://kemah-injil.org/2016/12/12/strategi-pelayanan-gereja-kota-2.

Di akses pada tanggal 14 September 2017, Pukul 01.33 WIB

Page 102: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

90

Lampiran 1

Surat Bukti Penelitian

Page 103: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

91

Lampiran 1.1

Page 104: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

92

Lampiran 2

Pertanyaan Wawancara

1. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG GKI KAYU PUTIH

A. Sejarah Perkembangan GKI Kayu Putih

- Jelaskan bagaimana sejarah GKI Kayu Putih beserta perkembangan

jemaat selama gereja ini berdiri?

B. Latar Belakang Ajaran GKI Kayu Putih

- Apa yang di anut GKI Kayu Putih sebagai latar belakang ajarannya?

C. Latar Belakang Jemaat GKI Kayu Putih

- Datang dari kalangan suku/etnis mana saja jemaat GKI Kayu Putih

mayoritas?

2. KATEKISASI

A. Kategori Katekisasi yang dilayani GKI Kayu Putih

- Berapa banyak kategori kelas katekisasi yang dilayani GKI Kayu

Putih?

B. Grafik Perkembangan Peserta Katekisasi

- Bagaimana grafik perkembangan anggota katekisasi dari tahun ke

tahun?

C. Persyaratan yang Harus dipenuhi Calon Peserta Katekisasi

- Apakah ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi setiap calon

anggota katekisasi, baik secara birokrasi ataupun ritual? Apakah ada

perbedaan dalam pelayanan untuk anggota katekisasi khusus

(konversi)?

D. Jadwal Pelaksanaan Katekisasi

- Kapan katekisasi dilaksanakan dalam satu tahun?Berapa lama

pelaksanaan katekisasi tersebut dan jelaskan jadwal pelaksanaan

katekisasi.

E. Latar Belakang Peserta Katekisasi Khusus

Page 105: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

93

- Datang dari kalangan suku/etnis mana saja peserta katekisasi khusus

mayoritas?

3. SISTEMTIKA PELAKSANAAN KATEKISASI

A. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Katekisasi

- Persiapan seperti apa yang dilakukan GKI Kayu Putih sebelum

pendidikan ini dimulai?

B. Sistematika Dan Metode Katekisasi

- Jelaskan sistematika pelaksanaan dan metode apa saja yang

ditawarkan GKI Kayu Putih dalam pendidikan katekisasi ini? Apakah

ada perbedaan metode mengajar untuk peserta katekisasi khusus

(konversi)?

C. Materi Katekisasi

- Jelaskan silabus atau materi yang diajarkan di kelas katekisasi?

D. Standar Kelulusan Peserta Katekisasi

- Standarisasi seperti apa yang harus dipenuhi peserta untuk dapat lulus

katekisasi? Bagaimana rangkaian acara kelulusannya?

4. PENGARUH KATEKISASI DALAM PEMANTAPAN IMAN

KRISTEN

A. Pengaruh Katekisasi Terhadap Pertumbuhan Iman Peserta

- Apakah katekisasi mempengaruhi pertumbuhan keimanan yang

dewasa bagi peserta selain menyadarkan untuk rajin bergereja?

B. Pengaruh Katekisasi Terhadap Hubungan Sosial

- Apakah tujuan katekisasi dalam membentuk agar seseorang patuh

terhadap pemerintah dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat

lain dapat terealisasi?

C. Kegiatan Pasca Kelulusan Katekisasi

- Kegiatan apa yang diadakan majelis jemaat setelah acara kelulusan

Page 106: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

94

peserta katekisasi?

1. WAKTU PENDAFTARAN SEBAGAI PESERTA KATEKISASI

- Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta

Katekisasi?

2. MOTIVASI MENJADI ANGGOTA GKI KAYU PUTIH DAN

MENGIKUTI KATEKISASI

- Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan diri mengikuti

program Katekisasi? Apakah ada seseorang yang menganjurkan?

Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Apakah anda mempunyai alasan mengapa memutuskan menjadi

jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan katekisasi di gereja

tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu Putih?

3. PERSYARATAN UNTUK MENJADI PESERTA KATEKISASI

- Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan katekisasi tersebut?

Apakah ada persyaratan tertentu dari Gereja yang harus dipenuhi

anda sebelum mengikuti program ini?

4. PEMBINA KATEKISASI DAN JADWAL KEGIATAN

- Siapa yang membimbing anda dalam program katekisasi ini?

- Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda? Apakah terdapat pelaksanaan

ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah dengan peserta

katekisasi kategori lainnya?

5. MATERI YANG DIBERIKAN DALAM KATEKISASI

- Materi apa saja yang diberikan pendeta dalam kelas katekisasi

tersebut?

6. PENGARUH KATEKISASI

- Jika dilihat kesimpulan dari program katekisasi yang anda ikuti, apa

manfaat katekisasi yang anda dapatkan untuk keimanan anda?

Page 107: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

95

Apakah melalui katekisasi membawa perubahan anda dalam

kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Bagaimana hubungan sosial anda dengan gereja ataupun dengan

jemaat lain setelah melaksanakan katekisasi?

- Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap pelayanan yang diberikan

GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini? Adakah pengalaman

yang membuat anda terkesan selama mengikuti program katekisasi

ini?

Lampiran 3

Hasil Wawancara Pembina:

1. Data Pribadi

a. Nama : Pdt. Natanael Setiadi

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Umur : 42 Tahun

d. Alamat : Jl. Pemuda 3 No. 20 RT.20/6 Komplek Berdikari

e. Profesi : Dosen, Pembina Katekisasi GKI Kayu Putih

f. Tanggal Wawancara : 29 Maret 2017

g. Tempat Wawancara : GKI Kayu Putih Jakarta Timur

h. Waktu Wawancara : 14.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara: Jelaskan bagaimana sejarah GKI Kayu Putih beserta

perkembangan jemaat selama gereja ini berdiri?

- Narasumber : Awalnya gereja ini dikenal sebagai GKI Ahmad Yani

yang bertempat di satu wisma sewaan bernama Pondok Sentosa di tahun

1980-an, pada saat itu anggota jemaatnya masih sekitar 85 orang dengan

tenaga pelayan sebanyak 23 orang, suatu ketika waktu sewa gereja

tersebut habis dan kita para jemaat kebingungan mencari tempat

Page 108: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

96

pengganti juga menginginkan tempat yang permanen untuk ibadah, lalu

setelah usaha beberapa bulan mencari tanah kosong akhirnya kami

dapatkan bangunan kosong berkat bantuan dari relasi GKPS (Gereja

Kristen Protestan Simalungun) yang mana bangunan tersebut dulunya

juga sebagai gereja GKPS tersebut lalu setelah melakukan kesepakatan

akhirnya gereja tersebut beralih kepemilikan atas nama GKI Ahmad Yani

namun kami antara anggota jemaat dan pelayan menyepakati bahwa kami

akan menempati tempat ibadah dengan bangunan baru dan juga kami

sepakat bahwa nama gereja ini kami ubah menjadi GKI Kayu Putih sesuai

dengan alamat resmi gereja kami saat ini, pada saat itu kami sepakat

membangun gereja atas dasar pribadi tanpa bantuan instansi manapun

dengan segala upaya. Akhirnya tahun 1986 GKI Kayu Putih ini berdiri

dan diresmikan diatas tanah seluas 800 meter dengan muatan jemaat

hingga 500 orang.

- Pewawancara: Apa yang di anut sebagai latar belakang ajarannya? Ajaran

Pokok yang menjadi dasar iman GKI Kayu Putih.

- Narasumber : Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih sebagai gereja

Protestan yang bersekutu dengan GKI Jawa Timur, GKI Jawa Barat, kami

mengklaim sebagai anggota gereja reformasi berdasarkan ajaran Calvinis,

untuk dasar ajaran pokok yang kami imani adalah Trinitas juga kami

sebagai anggota dari persekutuan Gereja Kristen Indonesia menyatakan

18 Konfensi Pengakuan Iman Gereja Kristen Indonesia tersebut.

- Pewawancara: Datang dari kalangan suku/etnis mana saja jemaat GKI

Kayu Putih mayoritas?

- Narasumber : Mayoritas jemaat GKI Kayu Putih saat ini datang dari

etnis Jawa dan Tionghoa tetapi banyak pula datang dari batak juga asli

Jakarta.

Page 109: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

97

Lampiran 3.1

1. Data Pribadi

a. Nama : Pdt. Yessie Irawan

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 33 Tahun

d. Alamat : Jl. Pulomas Timur RT. 13/11 Pasadenia

Residence

e. Profesi : Guru TK, Pembina Katekisasi GKI Kayu

Putih

f. Tanggal Wawancara : 19 April 2017

g. Tempat Wawancara : SD Santo Fransiskus

h. Waktu Wawancara : 10.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Sebutkan berapa banyak kategori katekisasi yang GKI

Kayu Putih layani?

- Narasumber : Kami mengkategorikan katekisasi ke dalam tiga jenis

yaitu katekisasi remaja, katekisasi dewasa dan katekisasi khusus. Katekisasi

remaja diperuntukkan bagi remaja usia 14 sampai dengan 18 tahun, untuk

katekisasi dewasa umur 19 tahun keatas, sedangkan katekisasi khusus

adalah pembinaan iman bagi barang siapa yang baru mengenal tentang

kekristenan yang notabenenya adalah pelaku konversi agama.

- Pewawancara : Bagaimana grafik perkembangan anggota katekisasi

dari tahun ke tahun?

- Narasumber : Mengingat bahwa pendidikan katekisasi sudah

menjadi suatu hal yang wajib dilaksanakan anak-anak didik kami setelah

mendapat baptisan dari gereja ini, maka sudah dipastikan dari tahun ke

tahun jumlah katekisasi kategori remaja dan dewasa akan lebih banyak

ketimbang peserta katekisasi kategori khusus yang kami tidak bisa pastikan

Page 110: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

98

dan jumlah pesertanya pun jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan dua

katekisasi kategori tersebut.

- Pewawancara : Apakah ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi

setiap calon anggota katekisasi, baik secara birokrasi ataupun ritual? Apakah

ada perbedaan dalam pelayanan untuk anggota katekisasi khusus

(konversi)?

- Narasumber : Tentu ada, namun persyaratan yang paling utama

adalah tiap-tiap calon peserta katekisasi semua kategori harus dipastikan

mendapat baptisan dari GKI Kayu Putih, mengantarkan surat rujukan

perpindahan dari gereja asal bagi peserta pindahan dari gereja lain baru

setelah majelis jemaat memproses keanggotaan peserta tersebut dan juga

diwartakan kepada seluruh jemaat GKI Kayu Putih.

- Pewawancara : Kapan katekisasi dilaksanakan dalam satu

tahun?Berapa lama pelaksanaan katekisasi tersebut dan jelaskan jadwal

pelaksanaan katekisasi.

- Narasumber : Pendaftaran katekisasi dibuka di awal tahun biasanya

bulan februari lalu persiapan majelis jemaat sekitar satu bulan baru

setelahnya pelaksanaan dilaksanakan di bulan april sampai dengan desember,

katekisasi berjalan sembilan bulan untuk jadwal pelaksanaannya pada hari

kerja seperti hari selasa, rabu, kamis, jum’at dimulai biasanya jam empat

sore sampai jam enam atau setelah maghrib, selain itu kami juga melayani

kelas katekisasi di hari minggu setelah kebaktian minggu.

- Pewawancara : Datang dari kalangan suku,etnis dan agama mana saja

peserta katekisasi khusus mayoritas?

- Narasumber : Peserta katekisasi dewasa dan remaja dipastikan

Kristen walaupun dari aliran berbeda sedangkan peserta katekisasi khusus di

GKI Kayu Putih merupakan konversan dari berbagai agama seperti agama

Islam, Konghucu, Hindu dan Buddha.

Page 111: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

99

Lampiran 3.2

1. Data Pribadi

a. Nama : Pdt. Natan Kristiyanto

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Umur : 51 Tahun

d. Alamat : Jl. Kayu Mas Raya RT. 12/10

e. Profesi : Wiraswasta; Pembina Katekisasi GKI Kayu

Putih

f. Tanggal Wawancara : 29 Maret 2017

g. Tempat Wawancara : GKI Kayu Putih Jakarta Timur

h. Waktu Wawancara : 17.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Persiapan seperti apa saja yang dilakukan GKI Kayu

Putih sebelum pendidikan ini dimulai?

- Narasumber : Persiapan yang kami lakukan adalah merancang

silabus, tema, metode, agenda bersama Majelis Jemaat dan Penatua, setelah

seluruh rancangan tadi terbentuk dan disepakati kami para majelis jemaat

melakukan observasi atau beberapa pendekatan dengan peserta untuk dapat

mengkomplekskan seberapa jauh yang diketahui peserta tentang ajaran

kristen juga sekaligus membangun emosional agar pembina dapat

menyesuaikan dengan karakter peserta, biasanya kami juga mengadakan

pertemuan antara orangtua peserta bahkan mengunjungi rumah peserta

secara bergilir.

- Pewawancara : Jelaskan sistematika pelaksanaan dan metode apa saja

yang ditawarkan GKI Kayu Putih dalam pendidikan katekisasi ini? Apakah

ada perbedaan metode mengajar untuk peserta katekisasi khusus

(konversi)?

- Narasumber : Rangkaian acara di kelas katekisasi dibuka dengan

Page 112: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

100

salam pembukaan yang disampaikan pembina biasanya untuk menanyakan

kabar peserta setelah itu pembina memberitahu kepada peserta materi apa

saja yang akan dibahas pada pertemuan hari itu, selanjutnya kami

melakukan nyanyian pujian sebagai doa pembuka kurang lebihnya dua lagu

pujian setelah melakukan pujian kita memulai pada inti kelas yaitu

penyampaian materi, materi diberikan sesuai silabus untuk pertemuan hari

itu, setelah itu biasanya pembina meminta agar peserta membaca teks kitab

suci dan menghayatinya atau didiskusikan agar peserta dapat mengambil

intisari dari tek kitab suci dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Untuk metode kami menyiapkan bermacam-macam metode, tujuannya agar

kelas katekisasi ini tidak terasa membosankan dan monoton seperti metode

tanya jawab, metode naratif yaitu menceritakan pengalaman melalui sebuah

narasi dan dijadikan drama yang terselip pesan moral disana juga kami

menyediakan outing class setiap bulannya dengan mengunjungi tempat

ibadah lain juga mengadakan diskusi setelahnya.

Tidak ada perbedaan perihal metode pengajaran melainkan kami

membedakannya melalui personal dengan sering mengajak dialog untuk

mengetahui sejauh mana katekisasi berpengaruh pada keimanannya sebagai

kristen baru.

- Pewawancara : Jelaskan silabus atau materi yang diajarkan di kelas

katekisasi?

- Narasumber : Yang kami ajarkan bersumber dari alkitab dan buku

katekismus sebagai pedoman, materinya seperti mengkaji teks kitab suci,

menceritakan sejarah, menjelaskan tentang kegerejaan atau khotbah

menyampaikan suatu nilai agar dijadikan pelajaran.

- Pewawancara : Standarisasi seperti apa yang harus dipenuhi peserta

untuk dapat lulus katekisasi? Bagaimana rangkaian acara kelulusannya?

Page 113: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

101

- Narasumber : Kami memberi kepercayaan kepada peserta dilihat

dari ujian lisan dan praktek peserta yang artinya peserta tersebut cukup

menguasai inti dari katekisasi yang telah kami berikan dan melalui hasil

pengamatan pembina sejauh mana mereka mengamalkan dalam

kesehariannya selain itu kami juga ada standarisasi bagi peserta yang tidak

hadir lebih dari empat kali pertemuan maka kami belum bisa

meluluskannya.

- Pewawancara :Menurut anda apakah katekisasi mempengaruhi

pertumbuhan keimanan yang dewasa bagi peserta selain menyadarkan untuk

rajin bergereja?

- Narasumber : Sejauh yang saya amati selama menjadi pembina

bahwa pendidikan katekisasi ini cukup berpengaruh untuk peserta walaupun

pengaruh katekisasi terhadap keimanan peserta pasti berbeda-beda

mengingat pertumbuhan iman akan terjadi melalui beberapa proses jauga

dalam pengamalannya, maka setidaknya katekisasi ini membuka wawasan

tentang kekristenan bahwa bukan tanpa alasan Tuhan memberikan anugrah

kristen pada mereka dan karena katekisasi mengajarkan bagaimana cara

beretika yang baik seseuai perintah Tuhan.

- Pewawancara : Mengapa gereja perlu mempraktikkan Katekisasi?

- Narasumber : Salah satu misi katekisasi yang kita ketahui adalah

untuk menyelaraskan apapun yang menjadi prinsip kita sebagai umat Tuhan

Yesus dan lebih spesifiknya anggota GKI Kayu Putih ini, tetapi disamping

itu ada beberapa point mendalam maksud gereja mempraktikkan katekisasi

mengingat bahwa pertumbuhan rohani dan keselamatan ditentukan oleh

pengenalan yang benar tentang Allah kita dan kesatuan gereja yang sejati

adalah kesatuan iman dengan pengetahuan yang benar tentang anak Allah,

selain yang telah kita ketahui bahwa ada ancaman bahaya ajaran sesat yang

selalu mengantui geeja Tuhan di sepanjang zaman, ada tiga alasan lain

Page 114: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

102

mengapa gereja perlu mempraktikkan katekisasi, alasan yang pertama

adalah karena ada begitu banyak kecenderungan sekarang ini terhadap

spiritisme dan emosionalisme, yang saya maksud adalah banyak gereja

hanya menawarkan pemuasan dan manipulasi secara emosi didalam ibadah

mereka yang ditanamkan adalah emosi sehingga jemaat tidak mendapat

kesempatan untuk berpikir kritis dan mencari pengetahuan yang benar

tentang Alkitab, gejala spiritisme tentang perjalanan neraka dan surga yang

tidak bisa di verifikasi karena berada di dalam dunia roh, yang kedua karena

sebagian orang kristen cenderung memutar balikkan hal-hal yang mereka

belum tuntas memahaminya dengan itu justru membawa mereka kepada

kehancuran mereka sendiri, yang ketiga katekisasi diperlukan karena

sekarang banyak orang yang memikirkan hal-hal yang tidak penting. Kita

belajar dalam katekisasi bukan belajar hal-hal yang ingin kita ketahui tetapi

hal-hal yang perlu kita ketahui dalam mendapatkan keselamatan yang sejati

sehingga saya sangat mendorong setiap gereja lokal dan setiap untuk

mengikuti katekisasi karena ini akan membuat kita memiliki kerohanian

sejati bukan hanya secara emosi tetapi juga secara pengetahuan.

- Pewawancara : Kegiatan apa yang diadakan majelis jemaat setelah

acara kelulusan peserta katekisasi?

- Narasumber : Para pemuda lulusan katn.mekisan akan kami ikut

sertakan kedalam acara kebaktian karena tiap lulusan sudah melaksanakan

sidi maka mereka sudah mempunyai hak dan kewajiban dalam kegerejaan

ini.

Lampiran 3.3

Hasil Wawancara Peserta:

1. Data Pribadi

a. Nama : Medina Anggita

Page 115: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

103

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 31 Tahun

d. Alamat : Jl. Kelapa Cengkir Barat IV Blok FL No. 8

e. Profesi : Swasta (Guru TK Penabur)

f. Tanggal Wawancara : Sabtu, 23 Juli 2017

g. Tempat Wawancara : Mall Kelapa Gading

h. Waktu Wawancara : 14.59 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Bulan Februari tahun 2015 mendaftar melalui

Pendeta Natanael Setiadi.

- Pewawancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Motivasi dari diri sendiri, sebenarnya pilihan atas

dasar panggilan dari diri sendiri karena saya kepingin tahu, tetapi juga

dapat dukungan dari teman dekat saya dan pendeta Natanael Setiadi.

Sebenarnya ini sensitif buat saya, tapi gak apa-apa terus terang saya

tidak didukung bahkan sebaliknya saya mendapat pertentangan dari

keluarga saya oleh karena itu sampai sekarang saya tinggal secara

berpisah dengan keluarga.

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Sebenarnya sebelum saya singgah ke GKI Kayu

Putih saya sudah sering ikut persekutuan jemaat di gereja HKBP

Page 116: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

104

Rawamangun tetapi tidak terlalu sering, sampai ketika saya kenal

seseorang tahun 2013 yaitu teman kerja saya dan dia mengajak saya

mengikuti kebaktian di GKI Kayu Putih lalu saya merasa cocok dengan

khotbah yang diberikan disana juga kebetulan lokasinya dekat dengan

kost-kostan saya di Kelapa Gading.

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Nggak ada sih Cuma waktu itu saya ditanya sudah

baptis atau belum saya bilang sudah tahun 2013 walaupun memang tidak

tidak langsung mendaftar katekisasi karena waktu itu saya ketinggalan

informasi dan saya mendaftar ditahun 2015.

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pembina katekisasi pada saat itu Pendeta Natanael

Setiadi, Pendeta Natan Kristiyanto dan Pendeta Ardi Pratama, tetapi saya

lebih sering konsultasi dengan Pendeta Natanael Setiadi. Pada saat itu

anggota katekisasi kalau tidak salah sekitar 20 orang ya pokoknya gak

sampai tiga puluh orang yang saya ingat kategori pindahan (Kategori

Konversi) ada 11 orang sisanya katekisasi kelas lain.

- Pewawancara : Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda. Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

- Narasumber : Jadwalnya hari kerja di jam sore tetapi juga ada hari

minggu, pelaksanaannya sih sepertinya sama karena materinya juga sama,

paling di sesi curhatnya saja yang berbeda, karena menyesuaikan dengan

pendeta.

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

Page 117: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

105

katekisasi tersebut?

- Narasumber : Khotbah, pendalaman isi kitab suci, diskusi dan

banyak lagi sesuai tema yang ditentukan pembina disetiap pertemuan

karena pasti beda.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Manfaatnya banyak ya tentunya, karena saya merasa

lebih mencintai pilihan saya ini secara utuh karena katekisasi memberi

insipirasi agar saya menjadi pribadi yang lebih baik. Kalau pengaruh

untuk keimanan sebenarnya butuh proses tidak secara langsung sekitar

dua tahun-an sampai saya benar-benar meyakini piihan saya sekarang.

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah melaksanakan

katekisasi?

- Narasumber : Yang saya rasakan pengaruh katekisasi adalah

merubah saya yang dulunya tertutup menjadi mudah bergaul, kalau

dengan jemaat gereja memang sejak awal saya datang saya sudah

diperlakukan seperti anak disana jadi baik-baik saja.

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Kesan saya katekisasi memberikan inspirasi untuk

kehidupan saya yang saya ingat sampai sekarang kekompakkan dan

kekeluargaan sesama peserta.

Page 118: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

106

Lampiran 3.4

1. Data Pribadi

a. Nama : Novita Suprapto

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 29 Tahun

d. Alamat : Pulomas Residence Rw. 16 No 36 G Kayu

Putih

e. Profesi : Swasta (Karyawan Prudential)

f. Tanggal Wawancara : Selasa, 11 Juli 2017

g. Tempat Wawancara : Kantor Prudential Unit Klender

h. Waktu Wawancara : 14.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Saya mendaftar katekisasi tahun 2015 tepatnya di

bulan Desember 2014.

- Pewawancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Saya mendaftar katekisasi atas dasar kesadaran

saya, setelah saya tahu bahwa katekisasi adalah kewajiban saya

disamping keinginan untuk mengenal Tuhan lebih dekat tetapi itu semua

juga berkat motivasi dari Kak Adi (Pendeta Natanael Setiadi), sejauh ini

saya tidak mendapat larangan juga dukungan karena kebetulan orang tua

sudah lama meninggal.

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

Page 119: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

107

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Alasannya karena GKI Kayu Putih dekat dengan

tempat tinggal saya dan kebetulan sudah kenal dengan Kak Adi (Pendeta

Natanael Setiadi) dan juga ada beberapa teman saya ditempat yang sama.

Saya beribadah di gereja ini sejak tahun 2013 bulan September sudah

beribadah disana setelah saya menyatakan kesaksian dan melakukan

baptisan, alasan melakukan katekisasi disana adalah sekaligus untuk

menjadi anggota GKI Kayu Putih karena guna katekisasi kan juga untuk

menyatukan tujuan yang sama.

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Persyaratan dari segi ritual setau saya sih setiap orang

harus melakukan baptisan yang diberikan oleh GKI Kayu Putih tetapi

dari segi birokrasi saya hanya mendaftarkan diri di sekertariat gereja

yang sebelumnya juga dibimbing dari Kak Adi, tapi mungkin beda lagi

ya sama peserta yang pindahan dari gereja yang alirannya

beda,sepertinya prosedurnya lebih panjang dari saya (Kategori Konversi).

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pendeta Natanael Setiadi dan Pendeta Natan

Kristiyanto, pada saat itu angkatan saya sekitar 35 orang seingat saya 15

orang kategori pindahan seperti saya dan 20 orang lagi peserta katekisasi

dewasa dan remaja.

- Pewawancara : Kapan jadwal kelas katekisasi anda? Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

Page 120: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

108

- Narasumber : Jadwal kelas bina iman itu hari selasa, rabu, kamis,

jum’at dan minggu. Jadwal kelas sih sebenarnya dipisah waktunya sesuai

dengan kategori katekisasi tetapi diperbolehkan bergabung di kelas lain

kalau waktu kita ada yang bentrok jadi menyesuaikan, akan tetapi hari

yang mana peserta wajib datang secara lengkap itu hari minggu,

materinya sama sih yang membedakan hanya di sesi curhat (Konsultasi)

karena kan masalah masing-masing tiap orang pasti berbeda.

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

katekisasi tersebut?

- Narasumber : Materinya mendalami teks kitab suci seperti

ditafsirkan dan diambil maknanya agar dapat kita amalkan di kehidupan,

terus sesi tanya jawab, mendengarkan khotbah, diskusi dan

kadang-kadang membuat kelompok drama.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Kalau membicarakan pengaruh katekisasi untuk

keimanan sebenarnya sebelum melakukan katekisasi saya sudah

meyakini (kekristenan) walaupun memang masih belum mengalami

mu’jizat secara langsung namun suatu hari setelah kelulusan saya di

kelas katekisasi akhirnya saya merasakan mu’jiza Tuhan yang datang saat

itu ketika sedang mengalami masalah besar tetapi melalui katekisasi

membuka wawasan saya tentang Pengajaran Agama Kristen (PAK).

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah melaksanakan

katekisasi?

- Narasumber : Saya merasakan ilmu katekisasi saya bermanfaat

Page 121: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

109

untuk hubungan sosial saya yang membawa perubahan terhadap sifat

saya yang tadinya lumayan sulit beradaptasi, tetapi kalau dengan sesama

anggota gereja saya sudah saya anggap seperti keluarga sendiri karena

disana kekeluargaannya sangat kuat.

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Saya sangat terkesan dengan bimbingan yang

diberikan pembina ‘sabar banget’ mereka membimbing sampai kami

benar-benar paham selain itu angkatan saya juga kompak jadi seru

menjalaninya. Kalau pesan sih sepertinya pembina yang melayani

katekisasi harus ditambah deh, karena terkadang saya merasa kasihan

pendeta menangani orang sebanyak itu karena tugas mereka bukan

melayani kami saja tetapi keseluruhan agenda gereja ini.

Lampiran 3.5

1. Data Pribadi

a. Nama : Zara Amanda Putri

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 28 Tahun

d. Alamat : Jl. Raya Boulevard Utara Kelapa Gading

5/3

e. Profesi : Karyawan Swasta

f. Tanggal Wawancara : 29 April 2017

g. Tempat Wawancara : Thai Alley, Kelapa Gading

h. Waktu Wawancara : 15.00 WIB

Page 122: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

110

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Mendaftarkan diri tahun 2015 bulan Januari.

- Pewancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Mendaftar atas dasar kesadaran sendiri disamping

itu juga dianjurkan oleh majelis jemaat, saya tahu info dari warta jemaat.

Tidak ada penolakan apapun dari keluarga saya.

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Waktu itu saya merasa cocok dengan khotbah

yang diberikan di gereja tersebut, lalu pelayanan yang diberikan juga

ramah dan terbuka dan kebetulan gereja ini dekat dengan tempat tinggal

saya.

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Tidak ada, karena saya sudah mendapat baptisan

setelah itu mengurus pendaftaran di majelis jemaat dan di

kesekertariatan gereja.

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pendeta Natan Kristiyanto. Saya tidak ingat tetapi

Page 123: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

111

sekitar-an 20 orang.

- Pewawancara : Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda. Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

- Narasumber : Jadwal kelas itu hari kerja ada, hari minggu juga

ada tetapi harus lengkap. Setiap kategori katekisasi dilaksanakan

terpisah kecuali hari minggu.

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

katekisasi tersebut?

- Narasumber : Penghayatan ayat suci, ceramah, diskusi, tanya

jawab dan kadang-kadang ada narasi juga kunjungan-kunjungan ke

tempat ibadah lain diadakan dialog.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Manfaatnya pasti ada dari pengetahuan terutama,

karena menurut saya ketika saya tahu kesadaran untuk beribadah

muncul dengan sendirinya, sejauh ini saya sudah meyakini jalan saya

pilih, mungkin untuk kedewasaan beragama masih dalam proses.

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah

melaksanakan katekisasi?

- Narasumber : Pengaruhnya saya lebih sering membantu

kegiatan gereja, setidaknya melaksanakan amanat sebagai tugas saya

sebagai anggota gereja.

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Page 124: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

112

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Kesan yang saya ingat sampai sekarang adalah

keseruan belajar, kebersamaan sesama peserta. Pesan saya semoga

katekisasi dapat lebih efektif dan pengamalanya diterapkan dengan

baik dalam kehidupan sehari-hari.

Lampiran 3.6

1. Data Pribadi

a. Nama : Adelina Samadhi

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 32 Tahun

d. Alamat : Jl. Kayu Putih Raya

e. Profesi : PT. Telkom

f. Tanggal Wawancara : 16 April 2017

g. Tempat Wawancara : GKI Kayu Putih

h. Waktu Wawancara : 14.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Tahun 2016 saya mendaftar di awal tahun melalui

pendeta Yessie Irawan.

- Pewawancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Niatan sendiri, mendapat anjuran dari sepupu saya,

kalau di keluarga saya sudah biasa dengan peristiwa pindah keyakinan

karena hidup setelah dewasa diatur masing-masing.

Page 125: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

113

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Alasannya karena sudah terlanjur punya barengan

disini, tetapi lama kelamaan saya cocok dengan materi yang ada di

gereja tersebut. Saya mulai disini ibadah tahun 2015 waktu itu tahun

pembaptisan saya.

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Tidak ada karena saya baptisan di GKI Kayu Putih,

hanya waktu itu saya mendapat info dari warta gereja lalu konsultasi ke

Majelis Jemaat.

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pembina kelas saya Pendeta Natanael Setiadi,

waktu itu teman-teman angkatan saya ada sekitar delapan orang dari

katekisasi khusus dan lima belas orang kalau tidk salah dari katekisasi

biasa.

- Pewawancara : Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda. Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

- Narasumber : Hari kerja aja waktunya sore sepulang kerja, tapi

hari minggu juga ada sih pagi jam sepuluh atau sekitarnya. Kelasnya

terpisah kalau minggu digabung dengan katekisasi biasa lainnya.

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

katekisasi tersebut?

Page 126: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

114

- Narasumber : Materinya seperti baca Alkitab lalu kita tafsirkan

maknanya, ada ceramah juga macam-macam materinya tentang

kekristenan.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Bagus, manfaatnya banyak banget membuka

wawasan tentang kristen, sejarahnya dan lain-lain, kalau untuk

keimanan saya pikir katekisasi memperkenalkan identitas pada diri

sendiri walaupun butuh proses untuk bisa percaya dan menjadi teladan.

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

gereja, sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah

melaksanakan katekisasi?

- Narasumber : Dengan sesama anggota gereja sejak saya ikut

katekisasi jadi semakin akrab karena sering bertemu dengan masyarakat

lain baik juga kok tidak ada masalah.

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Kesan saya dalam katekisasi adalah

kekeluargaannya semoga pengajarnya makin banyak dan metodenya

makin modern.

Lampiran 3.7

1. Data Pribadi

a. Nama : Adisa Irawati Larosa

b. Jenis Kelamin : Perempuan

Page 127: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

115

c. Umur : 32 Tahun

d. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 134

e. Profesi : Ibu Rumah Tangga

f. Tanggal Wawancara : 4 Mei 2017

g. Tempat Wawancara : Kediaman Adisa Irawati Larosa

h. Waktu Wawancara : 17.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Saya angkatan tahun 2016 daftar waktu itu awal

bulan Maret 2016.

- Pewawancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Motivasi dari kesadaran diri sendiri saja karena itu

merupakan kewajiban, mengikuti katekisasi dianjurkan suami saya.

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Menjadi anggota GKI Kayu Putih karena suami

saya adalah anggota disana juga dimana saya kenal dengan pilihan saya

dan menyatakan kesaksian. Sejak 2015 akhir saya beribadah disana.

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Tidak ada, setahu saya prosedur atau

persyaratannya hanya baptis dan mengurus surat kepindahan itupun

Page 128: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

116

untuk pendaftar kategori kelas lain.

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pendeta Natanael Setiadi dan Natan Kristiyanto

pesertanya tidak lebih dari dua puluh orang-an.

- Pewawancara : Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda. Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

- Narasumber : Jadwalnya mulai hari selasa sampai jum’at lalu

hari minggu kelas bersama. Kelasnya dipisah tetapi bebas juga.

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

katekisasi tersebut?

- Narasumber : Materinya ceramah, diskusi, tanya jawab dan

membaca Alkitab yang setelahnya dipahami ada juga sesi curhat atau

menceritkan pengalaman kepada sesama peserta atau secara privasi

dengan pendeta.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Pengaruh untuk kehidupan saya saat ini saya lebih

enggan untuk melakukan yang tidak ada manfaatnya, kalau untuk

keimanan sejauh ini masih jauh dari sempurna tetapi yang pasti saya

meyakininya.

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

gereja, sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah

melaksanakan katekisasi?

- Narasumber : Dengan gereja mungkin karena saya sudah

Page 129: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

117

mendapatkan sense of belonging ya, jadi ya sudah seperti keluarga

sendiri saja.

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Kesan saya GKI Kayu Putih sudah memberikan

pelayanan terbaiknya, pengalaman favorit saya dalam katekisasi adalah

ketika mempelajari isi Alkitab karena banyak sangkut pautnya dengan

kehidupan saya. Berharap kedepannya saya dapat membantu program

ini.

Lampiran 3.8

1. Data Pribadi

a. Nama : Feby Bernadette

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Umur : 28 Tahun

d. Alamat : Jl. Pemuda No. 4 RT.5/3

e. Profesi : Pengajar privat musik

f. Tanggal Wawancara : 15 Mei 2017

g. Tempat Wawancara : Unversitas Negeri Jakarta

h. Waktu Wawancara : 13.00 WIB

2. Wawancara dan Hasil Wawancara

- Pewawancara : Kapan anda memutuskan untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta katekisasi?

- Narasumber : Saya mendaftarkan diri peserta katekisasi

angkatan 2016 daftar di bulan Februari.

- Pewawancara : Apa yang menjadi motivasi anda mendaftarkan

Page 130: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

118

diri mengikuti program katekisasi? Apakah ada seseorang yang

menganjurkan? Apakah mendapat dukungan dari keluarga anda?

- Narasumber : Alasannya sih karena teman saya sering meminta

saya membantunya latihan paduan suara gak lama menyatakan

kesaksian disana, mungkin awalnya karena sering ikutan teman tetapi

lama kelamaan ya dari hati sendiri.

- Pewawancara : Apakah anda mempunyai alasan mengapa

memutuskan menjadi jemaat GKI Kayu Putih dan melaksanakan

katekisasi di gereja tersebut? Sejak kapan anda beribadah di GKI Kayu

Putih?

- Narasumber : Tidak ada alasan sih hanya kebetulan saya kenal teman

dan sering diajak ke gereja ini saja, tetapi juga lumayan dekat dengan

kost-kostan di belakang kampus (Universitas Negeri Jakarta).

- Pewawancara : Apakah terdapat prosedur sebelum pelaksanaan

katekisasi tersebut? Apakah ada persyaratan tertentu dari gereja yang

harus dipenuhi anda sebelum mengikuti program ini?

- Narasumber : Saya datang ke pendeta Yessie, untuk persyaratan

tidak ada karena saya sudah mendapat baptisan.

- Pewawancara : Siapa yang membimbing anda dalam program

katekisasi ini? Ada berapa jumlah peserta pada saat itu?

- Narasumber : Pendeta Natanael Setiadi, Pendeta Linna Gunawan dan

Pendeta Natan Kristiyanto. Jumlah peserta waktu itu sekitaran dua puluh

orang seingat saya.

- Pewawancara : Jelaskan jadwal kelas katekisasi anda. Apakah

terdapat pelaksanaan ataupun waktu yang dilaksanakan secara terpisah

dengan peserta katekisasi kategori lainnya?

- Narasumber : Jadwal kegiatannya weekday selasa, rabu, kamis,

jum’at dan dilanjut hari minggu yang mana kegiatan katekisasi bersama.

Page 131: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

119

- Pewawancara : Materi apa saja yang diberikan dalam kelas

katekisasi tersebut?

- Narasumber : Sejarah Kristen, gereja, membaca isi alkitab, diskusi,

tanya jawab dengan pendeta tetapi lebih sering khotbah.

- Pewawancara : Jika dilihat dari kesimpulan dari program

katekisasi yang anda ikuti, apa manfaat katekisasi yang anda dapatkan

untuk keimanan anda? Apakah melalui katekisasi membawa perubahan

anda dalam kedewasaan beriman? Bagi kehidupan anda?

- Narasumber : Kalau disimpulkan dalam keseluruhan kehidupan saya

berubah drastis sejak saya memilih jalan ini lalu mengenai pengaruhnya

untuk keimanan saya merasa rohani saya ini lebih ‘terisi’ jika dibanding

dengan sebelumnya.

- Pewawancara : Bagaimana hubungan sosial anda baik dengan

gereja, sesama jemaat gereja dan masyarakat sekitar anda setelah

melaksanakan katekisasi?

- Narasumber : Tidak ada masalah, saat ini setidaknya saya dapat

mengabdi untuk gereja semampu saya dengan cara saya (Melatih Paduan

Suara).

- Pewawancara : Bagaimana kesan dan pesan anda terhadap

pelayanan yang diberikan GKI Kayu Putih dalam program katekisasi ini?

Adakah pengalaman yang membuat anda terkesan selama mengikuti

program katekisasi ini?

- Narasumber : Pelayanan yang diberikan gereja sangat baik dan

friendly, terkadang malah ka;au dipikir kembali merasa ketagihan saja

karena kekeluargaan di kelas sangat terasa.

Page 132: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

120

Lampiran 4

Tanda Bukti Wawancara

Page 133: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

121

Lampiran 4.1

Page 134: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

122

Lampiran 4.2

Page 135: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

123

Lampiran 4.3

Page 136: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

124

Lampiran 4.4

Page 137: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

125

Lampiran 4.5

Page 138: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

126

Lampiran 4.6

Page 139: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

127

Lampiran 4.7

Page 140: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

128

Lampiran 4.8

Page 141: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

129

Lampiran 4.9

Page 142: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

130

Lampiran 4.10

Page 143: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

131

Lampiran 5

Dokumentasi Kegiatan Lapangan

Page 144: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

132

Page 145: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

133

Page 146: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

134

Page 147: MENJADI KRISTEN BARU: Studi Katekisasi Khusus di Gereja ... · bagaimana Gereja Kristen Indonesia Kayu Putih memberikan pelayanannya terhadap program katekisasi, sedangkan objek kajiannya

135