menghitung dosis obat

3
Menghitung Dosis Obat Kebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik. Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera dalam label obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat disiapkan dengan cara yang sederhana. Sebagai contoh, jika kebutuhan dosis “ibuprofen 400 mg PO” dan di kemasan obat tertulis “ibuprofen 400 mg pertablet” ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi. Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg, dan obat yang tersedia tablet dengan dosis 200 mg ? pertanyaannya adalah “berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400 mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet. Contoh tersebut merupakan contoh sedrhana untuk mengilustrasikan perhitungan matematika pada obat. Masalah tersebut dapat dipecahkan oleh beberapa metode. Rumus: D = desired dose “dosis yang dinginkan ”(dosis yang dipesan, biasanya dalam milligrams) H = on-hand “dosis ditangan ” atau available dose” dosis yang tersedia” (dosis yang tercantum dalam label kemasan biasanya ditulis dalam tablet, kapsul, atau mililiter) X = unknown (jumlah obat yang belum diketahui) V = unit atau satuan (bisa dalam tablet,per mililiter atau cc, dll) Apa yang terjadi jika permintaan obat dan label obat ditulis dalam unit (satuan) berbeda? Sebagai contoh, intruksi pemberian obat “Amoxicillin 0.5 g” dan pada label kemesan tertulis “amoxcilin 500 mg/ kapsul” untuk menghitunh jumlah kapsul yang sesuai dengan kebutuhan dosis, langkah pertama adalah merubah 0.5 g ke satuan miligram. Atau merubah 500 mg ke satuan gram. Dosis yang dinginkan (yang diperintahkan) dan dosis yang tersedia (atau yang tertulis dalam kemasan) harus dalam satuan ukur yang sama.

Upload: dinda-kusuma

Post on 05-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cara menghitung dosis obat

TRANSCRIPT

Menghitung Dosis ObatKebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik. Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera dalamlabel obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat disiapkan dengan cara yang sederhana. Sebagai contoh, jika kebutuhan dosis ibuprofen 400 mg PO dan di kemasan obat tertulis ibuprofen 400 mg pertablet ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi. Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg, dan obat yang tersedia tablet dengan dosis 200 mg ? pertanyaannya adalah berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400 mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet. Contoh tersebut merupakan contoh sedrhana untuk mengilustrasikan perhitungan matematika pada obat. Masalah tersebut dapat dipecahkan oleh beberapa metode.

Rumus:

D = desired dose dosis yang dinginkan (dosis yang dipesan, biasanya dalam milligrams)H = on-hand dosis ditangan atau available dose dosis yang tersedia (dosis yang tercantum dalam label kemasan biasanya ditulis dalam tablet, kapsul, atau mililiter)X = unknown (jumlah obat yang belum diketahui)V = unit atau satuan (bisa dalam tablet,per mililiter atau cc, dll)

Apa yang terjadi jika permintaan obat dan label obat ditulis dalam unit (satuan) berbeda? Sebagai contoh, intruksi pemberian obat Amoxicillin 0.5 g dan pada label kemesan tertulis amoxcilin 500 mg/ kapsul untuk menghitunh jumlah kapsul yang sesuai dengan kebutuhan dosis, langkah pertama adalah merubah 0.5 g ke satuan miligram. Atau merubah 500 mg ke satuan gram. Dosis yang dinginkan (yang diperintahkan) dan dosis yang tersedia (atau yang tertulis dalam kemasan) harus dalam satuan ukur yang sama.Langkah 1: kita rubah dari gram (g) ke miligram (mg)-> kembali ke pelajaran SD

Langkah 2: kita hitung menggunakan rumus.

Cara dan rumus yang sama dapat digunakan untuk menghitung dosis obat dalam bentuk kapsul atau cair. Contohnya sebagai berikut.

Sumbertext book:Anne Collins Abrams, RN, MSN. 2005. Clinical Drug Therapy.