menggunakan mesin untuk operasi dasar

165
MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR MODUL Seri : M7.32A Untuk : Peserta Pendidikan dan Pelatihan BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN KURIKULUM SMK TAHUN 2004 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA 2004

Upload: benjamin-lee

Post on 10-Aug-2015

713 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK

OPERASI DASAR

MODUL

Seri : M7.32A

Untuk :

Peserta Pendidikan dan Pelatihan

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

KURIKULUM SMK TAHUN 2004

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

JAKARTA

2004

Page 2: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

MENGGUNAKAN MESIN

UNTUK OPERASI DASAR

Untuk Peserta Pendidikan dan Pelatihan

Kelompok Teknologi dan Industri

Bidang Keahlian : Teknik Mesin

Program Keahlian : Teknik Pemesinan

Kurikulum SMK Edisi 2004

Penyusun :

Dadang S. Iskandar

Editor :

Tim Teknik Mesin ITB

Cetakan Pertama : Tahun 2004

Illustrasi Cover : DSI

Dicetak Oleh :

Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

SERI MODUL : M7.32A

160 JAM

Page 3: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A i

KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan sebagai panduan bagi pelaksanaan pemelajaranpeserta

pendidikan dan pelatihan pada kelompok teknologi dan industri, bidang keahlian

teknik mesin, program keahlian teknik proses permesinan, kurikulum sekolah

menengah kejuruan (SMK).

Optimalisasi pemakaian modul ini terletak pada penggunaannya selama

melaksanakan kegiatan belajar, sehingga peserta diklat dituntut untuk mengikuti

setiap langkah pemelajaranyang ada.

Pengembangan pemelajarandari materi yang ada pada modul ini dapat

senantiasa dilakukan oleh peserta diklat dengan tetap dibimbing oleh guru dan

pengajar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengoptimalkan

penggunaan modul ini, dan dihjartapkan peserta didik dapat cepat menguasai

materi kompetensi yang dipersyaratkan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penyelesaian,

penyusunan, dan penerbitan modul ini. Semoga dapat bermanfaat bagi

pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Bandung, 26 Januari 2004

Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto NIP. 130675814

Page 4: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………… i

Daftar Isi ……………………………………………………………………… iii

Peta Kedudukan Modul ……………………………………………………... iv

Glosarium …………………………………………………………………….. vi

I. PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1

A. Deskripsi ………………………………….………………………….. 1

B. Prasyarat ……………………………….…………………………… 2

C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………………. 2

1. Penjelasan Bagi Siswa ………………………………………….. 2

2. Peran Guru ………………………………………………………. 4

D. Tujuan Akhir ………………………………….……………………… 5

E. Kompetensi………………………………….………………………… 6

F. Cek Kemampuan ……………………………………………………. 9

II. PEMBELAJARAN ………………………………………………………. 10

A. Rencana Belajar Peserta didik ……………………………………… 10

B. Kegiatan Belajar ……………………………………………………… 12

1. Kegiatan Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja ……. 12

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran …………………………… 12

b. Uraian Materi ………………………………………………… 12

1) Memahami Gambar Kerja ……………………………… 12

2) Memahami Instruksi Kerja ……………………………… 21

3) Memahami Peralatan Keselamatan Kerja …………….. 22

4) Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan Kerja …… 25

5) Memahami Material yang Akan Digunakan …………… 26

6) Membuat Rencana Langkah Kerja……………………… 27

7) Menentukan Mesin-mesin yang Akan Digunakan …… 27

c. Rangkuman …………………………………………………... 32

Page 5: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A iii

d. Tugas …………………………………………………………. 34

e. Tes Formatif ………………………………………………….. 35

f. Kunci Jawaban Formatif ……………………………………. 38

2. Kegiatan Belajar 2 : Mempersiapkan Mesin ………………. 40

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran …………………………… 40

b. Uraian Materi ………………………………………………… 40

1) Menentukan Peralatan yang Akan Digunakan ………. 40

2) Memilih Peralatan yang Diperlukan …………………… 64

3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih ……………. 64

4) Mengasah Alat Potong yang Akan Digunakan ………. 65

5) Memasang Peralatan pada Mesin …………………….. 73

6) Mengidentifikasi Peralatan Pengaman yang Akan

Digunakan ………………………………………………. 81

7) Memasang Peralatan Pengaman ……………………… 81

8) Memeriksa Kesiapan Mesin …………………………… 84

c. Rangkuman ………………………………………………….. 85

d. Tugas …………………………………………………………. 87

e. Tes Formatif ………………………………………………….. 88

f. Kunci Jawaban Formatif …………………………………… 93

3. Kegiatan Belajar 3 : Mengoprasikan Mesin ……………….. 95

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran …………………………… 95

b. Uraian Materi ………………………………………………… 95

1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja ……………. 95

2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja ………………. 96

3) Memasang Benda Kerja pada Mesin ………………….. 96

4) Mencekam Benda Kerja dengan Alat Bantu

Pencekaman ……………………………………………… 102

5) Mengoperasikan Mesin ………………………………… 107

6) Memeriksa Proses Miring………...……………………… 121

c. Rangkuman …………………………………………………... 122

d. Tugas ………………………………………………………….. 124

Page 6: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A iv

e. Tes Formatif …………………………………………………. 125

f. Kunci Jawaban Formatif …………………………………….. 131

4. Kegiatan Belajar 4 : Memeriksa Komponen Yang

Dikerjakan ………………………………………………………. 133

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ……………………………. 133

b. Uraian Materi ………………………………………………… 133

1) Mengidentifikasi Alat-alat Ukur yang Diperlukan ……. 133

2) Memilih Alat-alat Ukur yang Diperlukan ………………. 136

3) Mengkalibrasi Alat Ukur yang Akan Digunakan ……… 136

4) Mengukur Benda Kerja …………………………………. 136

5) Mencatat Hasil Pengukuran …………………………… 138

6) Membandingkan Hasil Pengukuran dengan

Spesifikasi Teknis yang Dipersyaratkan ………………. 138

7) Melaporkan Hasil Pemeriksaan Benda Kerja ………… 138

c. Rangkuman ………………………………………………….. 139

d. Tugas ………………………………….……………………… 140

e. Tes Formatif …………………………………………………. 141

f. Kunci Jawaban Formatif ……………………………………. 144

III. EVALUASI ………………………………………………………………. 146

A. Kognitif Skill ………………………………………………………….. 146

B. Psikomotor Skill ………………………………….………………… 154

C. Attitude Skill ………………………………….……………………… 154

D. Batasan Waktu yang Telah Ditetapkan ………………………….. 155

E. Kunci Jawaban ………………………………….…………………… 155

IV. PENUTUP ………………………………….…………………………… 157

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 158

Page 7: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A v

PETA KEDUDUKAN MODUL

M7.10AMenggerindapahat dan alat

potong

M7.18AMemperogrammesin NC/CNC

(dasar)

M7.15AMengeset dan

memprogram mesinNC/CNC (dasar)

M7.11AMempergunakan

mesin frias(kompleks)

M7.21AMempergunakan

mesin bubut(kompleks)

M7.16AMengeset dan

mengedit programmesin NC/CNC

M7.8AMempergunakan

mesin gerinda

M12.3AMengukur

dengan alat ukurmekanik presisi

M7.32AMenggunakanmesin untuk

operasi dasar

M7.7AMempergunakan

mesin frias

M18.1AMenggunakan

perkakastangan

M7.28AMengoperasikanmesin NC/CNC

(dasar)

M7.6AMempergunakan

mesin bubut

M2.5C11AMengukur denganmenggunakan alat

ukur

M7.24AMengoperasikandan mengamatimesin/proses

M7.5ABekerja dengan

mesin umum

M2.7C10Melakukanperhitungan

dasar

M2.8C10Melakukanperhitungan

lanjut

M2.13C5Melakukanperhitunganmatematis

M9.2AMembacagambarteknik

Page 8: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A vi

GLOSARIUM

Page 9: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 1

I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Judul modul ini adalah “Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar”,

berisi 4 (empat) bagian utama yaitu Pendahuluan, Pembelajaran, Evaluasi

dan Penutup.

Modul ini digunakan setelah peserta didik mempelajari dan

menyelesaikan modul seri M18.1A, dan digunakan sebagai prasayarat untuk

melanjutkan ke modul seri M.75A dan M7.15A.

Hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari

dan menyelesaikan modul ini adalah memahami prinsip-prinsip dasar

mengenai persiapan dan penggunaan mesin untuk operasi dasar, mampu

secara mendasar mengoperasikan mesin untuk membuat benda-benda kerja

sederhana, dan mampu mengevaluasi hasil belajar secara mandiri, serta

melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang diperoleh

setelah melakukan pembelajaran.

Pemahaman mengenai prinsip-prinsip menyiapkan pekerjaan dasar,

mengoperasikan mesin perkakas, dan melakukan evaluasi terhadap

pekerjaan, akan sangat berguna bagi peserta diklat sebagai pembentukan

watak dalam bekerja di bidang keahlian teknik mesin, dan akan menjadi

kebiasaan positif setelah bekerja di industri sehingga menjadi salah satu

penunjang budaya mutu dan kerja profesional. Hal ini akan menunjang pula

terhadap peningkatan kemampuan (pengetahuan, keteerampilan dan sikap)

peserta didik dalam menguasai kompetensi lainnya dalam bidang keahlian

yang sama.

Page 10: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 2

B. Prasyarat

Persyaratan untuk mempelajari dan menggunakan modul ini adalah :

1. Peserta didik telah menyelesaikan dan telah dinyatakan berhasil

menguasai kompetensi yang dipersyaratkan dalam modul seri M18.1A

(Menggunakan Perkakas Tangan). Hal tersebut dibuktikan dengan

sertifikat, surat keterangan atau portofolio dari lembaga diklat berwenang.

2. Peserta didik telah mengikuti dan dinyatakan lulus test penguasaan

kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari dan

menggunakan modul ini. Test tersebut dilakukan oleh pihak berwenang

untuk melakukan uji kompetensi.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Penjelasan Bagi Siswa

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul ini,

peserta diklat perlu memperhatikan beberapa hal yaitu

a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh

1) Menyiapkan semua bukti penguasaan kemampuan awal yang

diperlukan sebagai persyaratan untuk mempelajari modul .

2) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk

mempelajari modul ini.

3) Mempelajari modul secara seksama.

b. Perlengkapan yang perlu disiapkan

1) Buku modul 7.32A.

2) Pakaian untuk melaksanakan praktek.

3) Mesin dan perlengkapannya.

4) Alat-alat ukur dan alat pemeriksaan benda kerja.

5) Lembar kerja / Job Sheet.

6) Bahan dan material lain yang diperlukan.

7) Buku-buku referensi.

8) Dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Page 11: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 3

c. Hasil pelatihan yang diperoleh

1) Daftar nilai hasil pelatihan.

2) Portofolio.

3) Benda hasil pekerjaan.

4) Surat keterangan atau sertifikat penguasaan kompetensi.

5) Bukti berupa hasil yang diperoleh lainnya.

d. Prosedur sertifikasi kompetensi

Secara umum prosedur rekomendasi penerbitan sertifikasi mengikuti

mekanisme seperti diagram berikut :

Page 12: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 4

Gambar 1.1. Mekanisme rekomendasi penerbitan sertifikasi

1) Melengkapi semua bukti pelaksanaan pelatihan.

2) Melengkapi semua bukti penilaian hasil pelatihan.

3) Mengajukan uji kompetensi kepada pihak berwenang.

4) Mengikuti uji kompetensi yang dipersyaratkan.

5) Mengikuti perbaikan jika diperlukan.

6) Mendapatkan rekomendasi penerbitan sertifikat kompetensi.

2. Peran Guru

Peran guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini,

adalah :

a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang

dijelaskan dalam tahapan belajar.

c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep dan praktek baru,

serta menjawab pertanyaan peserta didikmengenai materi

pembelajaran.

d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mendapatkan sumber

pelajaran lainnya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran

dalam modul ini.

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok, jika diperlukan.

f. Merencanakan tenaga ahli atau pendamping guru dari tempat kerja,

apabila diperlukan.

g. Menyiapkan proses dan perangkat penilaian.

h. Melaksanakan penilaian.

i. Menjelaskan kepada peserta didik tentang sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dari suatu kompetensi, serta kelanjutan pembelajaran

setelah kompetensi dimaksud dikuasai.

j. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.

Page 13: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 5

D. Tujuan Akhir

Tujuan akhir yang dapat dicapai setelah mempelajari modul seri M7.32A ini

adalah

1. Kinerja yang Diharapkan

a. Peserta didik mampu memahami persyaratan kerja yang ditentukan.

b. Peserta didik mampu menyiapkan mesin yang akan digunakan untuk

operasi dasar.

c. Peserta didik mampu mengoperasikan mesin perkakas untuk

pekerjaan dasar

d. Peserta didik mampu memeriksa benda hasil pekerjaan

2. Kriteria Keberhasilan

a. Persyaratan kerja dapat dipahami.

b. Mesin untuk pekerjaan operasi dasar dapat disiapkan sesuai

prosedur.

c. Mesin perkakas untuk pekerjaan operasi dasar dapat dioperasikan

sesuai prosedur.

d. Benda hasil pekerjaan dapat diukur dan diperiksa dengan

menyesuaikannya terhadap spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

3. Kondisi atau Variable yang Diberikan

a. Persyaratan kerja dapat dipahami atau belum dipahami.

b. Mesin untuk pekerjaan operasi dasar dapat disiapkan sesuai atau tidak

sesuai dengan prosedur.

c. Mesin perkakas untuk pekerjaan operasi dasar dapat dioperasikan

sesuai atau belum sesuai dengan prosedur.

d. Benda kerja sudah diperiksa sesuai prosedur atau belum.

e. Benda hasil pekerjaan sudah atau belum sesuai dengan spesifikasi

teknis yang dipersyaratkan.

Page 14: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 6

E. Kompetensi Kompetensi : Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar Kode : M7.32A Durasi Pemelajaran : 80 Jam @ 45 menit

Table 1.1 Kompentesi

Sub Kompetensi Kriteria Untuk Kerja Lingkup Belajar Materi Utama Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

1. Menentukan persyaratan kerja

Persyaratan kerja dipahami

Persyaratan kerja. Memahami persyaratan kerja.

Mesin yang sesuai dipilih untuk memenuhi kebutuhannya.

Identifikasi pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan.

Memahami pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan.

2. Mempersiapkan mesin

Alat-alat dipilih jika diperlukan.

Identifikasi pemilihan alat-alat untuk pekerjaan.

Memahami pemilihan alat-alat untuk pekerjaan.

Alat potong diasah sesuai keperluannya.

Pengasahan alat-alat potong sederhana.

Pengasahan alat-alat potong sederhana sesuai prosedur

Pengasahan alat-alat potong sederhana.

Mengasah alat-alat potong sederhana.

Page 15: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 7

Sub Kompetensi Kriteria Untuk Kerja Lingkup Belajar Materi Utama Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Perkakas dipasang dengan benar menggunakan prosedur pengoperasian.

Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.

Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin sesuai prosedur

Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.

Memasang alat-alat pada mesin.

Pengaman yang tepat diset dan dipasang sesuai keperluan.

Pemasangan alat pengaman

Pemasangan alat pengaman

Memasang alat pengaman

3. Mengoperasikan mesin

Bahan yang akan dimachining di posisikan dan di cekam.

Alat-alat pencekam benda kerja

Metode pencekaman benda kerja

Pencekaman benda kerja.

Sikap pencekaman benda kerja sesuai prosedur

Alat-alat pencekam benda kerja

Metode pencekaman benda kerja

Pencekaman benda kerja.

Menjepit benda kerja pada mesin

Page 16: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 8

Sub Kompetensi Kriteria Untuk Kerja Lingkup Belajar Materi Utama Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Mesin dioperasikan secara tepat sesuai pekerjaan dan material yang diperlukan.

Identifikasi mengopersikan mesin.

Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin

Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran

Identifikasi mengopersikan mesin.

Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin

Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran

Mengidentifikasi dan mengopersikan mesin.

Mengidentifikasi keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin

Mengidentifikasi dan menyetel kecepatan potong/putaran

4. Memeriksa komponen yang telah selesai

Komponen yang telah dimachining dicek sesuai dengan persyaratan dan keinginan akhir.

Pemeriksaan ukuran benda kerja.

Pemeriksaan permukaan benda kerja.

Pengukuran benda benda kerja sesuai prosedur

Pemeriksaan ukuran benda kerja.

Pemeriksaan permukaan benda kerja.

Memeriksa ukuran benda kerja.

Memeriksa permukaan benda kerja.

Page 17: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri : M7.32A 9

F. Cek Kemampuan

Tabel 1.2. Cek Kemampuan

Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan Cek Kemampuan

Ya Tidak

Menentukan Persyaratan Kerja

1. Memahami gambar kerja

2. Memahami instruksi kerja

3. Memahami peralatan keselamatan kerja

4. Memahami tanda-tanda keselamatan kerja

5. Memahami material yang akan digunakan

6. Membuat rencana langkah kerja dibuat

7. Mentukan mesin-mesin yang akan digunakan

Mempersiapkan Mesin

1. Menentukan peralatan yang akan digunakan

2. Memilih peralatan yang diperlukan

3. Memeriksa peralatan yang sudah dipilih

4. Mengasah alat potong yang akan digunakan

5. Memasang peralatan pada mesin

6. Mengidentifikasi peralatan pengaman

7. Memasang peralatan pengaman

8. Memeriksa kesiapan mesin

Mengoperasikan Mesin

1. Memeriksa peralatan keselamatan kerja

2. Menggunakan peralatan keselamatan kerja

3. Memasang benda kerja pada mesin

4. Mencekam benda kerja dengan alat pencekam

5. Mengoperasikan mesin

6. Memeriksa proses machining

Memeriksa Komponen yang Dikerjakan

1. Mengidentifikasi alat-alat ukur yang diperlukan

2. Memilih alat-alat ukur yang diperlukan

3. Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan

4. Memeriksa benda kerja diukur dan

5. Mencatat hasil pengukuran dicatat

6. Membandingkan hasil pengukuran dengan

spesifikasi teknis yang dipersyaratkan

7. Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja

Page 18: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 10

II

PEMBELAJARAN

A. Rencana belajar Siswa

Rencana pelaksanaan belajar adalah sebagai berikut :

Kompetensi : Menggunakan mesin untuk operasi dasar

Kode kompetensi : M7.32A

Tabel 2.1 Rencana belajar siswa

Kegiatan belajar Tgl Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru

Kegiatan belajar 1

Menentukan persyaratan kerja

1. Memahami gambar kerja

2. Memahami instruksi kerja

3. Memahami peralatan Keselamatan kerja

4. Mengidentifikasi tanda-tanda keselamatan kerja

5. Memahami material yang akan digunakan

6. Membuat rencana langkah kerja

7. Menentukan mesin-mesin yang akan digunakan

Kegiatan belajar 2

Mempersiapkan mesin

1. Menentukan peralatan yang akan digunakan

2. Memilih peralatan yang diperlukan

3. Memeriksa peralatan yang sudah dipilih

4. Mengasah alat potong yang akan digunakan

5. Memasang peralatan pada mesin

6. Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan

7. Memasang peralatan pengaman

Page 19: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 11

Kegiatan belajar Tgl Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru

8. Memeriksa kesiapan mesin

Kegiatan belajar 3

Mengoperasikan Mesin

1. Memeriksa peralatan Keselamatan kerja

2. Memakai peralatan Keselamatan kerja

3. Memasang benda kerja Pada Mesin

4. Mencekam benda kerja dengan alat bantu pencekaman

5. Mengoperasikan mesin

6. Memeriksa proses machining

Kegiatan belajar 4

Memeriksa komponen yang dikerjakan

1. Mengidentifikasi alat - alat ukur yang diperlukan

2. Memilih alat - alat ukur yang diperlukan

3. Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan

4. Meng ukur benda kerja

5. Mencatat Hasil pengukuran

6. Membandingkan Hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan

7. Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja

Page 20: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 12

B. Kegiatan belajar

1. Kegiatan belajar 1

Menentukan Persyaratan kerja

a. Tujuan Kegiatan Pem belajar an

Peserta diklat dapat :

1). Memahami gambar kerja

2). Memahami Instruksi kerja

3). Memahami peralatan Keselamatan kerja

4). Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan kerja

5). Memahami Material yang akan digunakan

6). Membuat Rencana langkah kerja

7). Menentukan Mesin-mesin yang akan digunakan

b. Uraian Materi

1) Memahami gambar kerja

Gambar kerja adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang-

lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi

mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda

Gambar yang dipergunakan sebagai informasi tersebut, dalam

bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standar dan

ketentuan yang ada, seperti standar ISO.

Pada umumnya gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar

pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau

gambar proyeksi. gambar perspektif merupakan gambar yang

menunjukkan suatu benda dengan 3 (tiga) dimensi, sedangkan

gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu

sisi pandang dari benda yang akan dikerjakan, gambar

proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat

menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian benda .

Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami

antara lain :

Page 21: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 13

a) Garis-garis gambar

Tabel 2.2. Garis-garis gambar

No. Nama Garis Gambar Penggunaan

(1) Tebal kontinu

Garis tepi Garis nyata

(2) Tipis kontinu

Garis berpotongan Garis ukur Garis proyeksi Garis penunjukkan Garis arsir Garis ulir Garis sumbu pendek

(3) Tipis kontinu bebas

Garis batas dari potongan benda

(4) Garis strip tebal

Garis nyata terhalang Garis tepi terhalang

(5) Garis strip tipis

Garis nyata terhalang Garis tepi terhalang

(6) Garis strip titik tipis

Garis sumbu Garis simetri Garis Lintasa

(7) Garis strip titik tipis yang ujung dan sudutnya tebal

Garis (bidang) potong

(8) Garis strip titik tebal

Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus

(9) Garis strip titik ganda tipis

Bagian yang berdampingan Batas kedudukan benda bergerak Garis sitem (pada baja profil) Bentuk awal (sebelum dibentuk) Bagian benda yang berada di depan bidang potong

Page 22: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 14

b) gambar Perspektif dan Proyeksi

a b c

Gambar 2.1. Gambar perspektif

(a). perspektif isometrik, (b) perspektif denetrik dan

(c) perspektif kovalir

Gambar 2. 2 proyeksi amerika

gambar 2.3 proyeksi eropa

Page 23: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 15

c) Permberian ukuran pada gambar

(1) Penunjukkan bagian benda

a b

Gambar 2.4 (a) Penunjukan bagian benda yang nyata terlihat

(b) Penunjukan bagian benda yang diuraikan

(2) Penunjukkan ukuran besaran

Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar,

tinggi secara menyeluruh.

Gambar 2.5 Penunjukan ukuran besaran

(3) Tanda anak panah

Gambar 2.6 Tanda anak panah

Page 24: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 16

(4) Penunjukkan ukuran radius

Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda,

mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.

Gambar 2.7 Penunjukan ukuran radius

(5) Penunjukkan ukuran ulir

Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode

ukuran M untuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth.

Gambar 2.8 Penunjukan ukuran ulir

(6) Penunjukkan ukuran sejajar

Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain

selalu di ukur dari bidang patokan.

Page 25: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 17

Gambar 2.9 Penunjukan ukuran sejajar

(7) Penunjukkan ukuran gabungan

Gambar 2.10 Penunjukan ukuran gabungan

(8) Penunjukkan ukuran ber step

Gambar 2.11 Penunjukan ukuran ber step

Page 26: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 18

(9) Penunjukkan ukuran sistem koordinat

Gambar 2.12 Penunjukan ukuran koordinat

(10) Chamfer

Untuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 45o pada

umumnya dicantumkan pada gambar benda .

Gambar 2.13 Chamfer

(11) Penunjukkan ketirusan

Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang .

Gambar 2.14 Penunjukan ketirusan

Page 27: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 19

(12) Penunjukkan pendakian

Bidang mendaki ditunjukkan dengan lambang .

Gambar 2.15 Penunjukkan pendakian

d) Toleransi

Bagian-bagian benda yang satu dengan yang lainnya

harus dapat dipasang-pasang menjadi suatu susunan benda

jadi yang lengkap. ukuran masing-masing benda tersebut

mempunyai ukuran toleransi, yaitu batas ukuran yang

menyimpang dari ukuran nominal yang dipersyaratkan.

Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini adalah :

ukuran Nominal (N) adalah ukuran tertulis pada gambar

yang dibaca tanpa toleransi.

Toleransi (T) adalah batasan penyimpangan ukuran dari

ukuran nominal. Penyimpangan tersebut dapat membesar atau

mengecil dari ukuran nominal.

Penyimpangan mengecil (L) adalah batasan ukuran terkecil

yang diperbolehkan dari ukuran nominal.

Penyimpangan membesar (U) adalah batasan ukuran

terbesar yang diperbolehkan dari ukuran nominal.

Garis penunjukkan dasar adalah garis nol yang dinyat akan

dengan ukuran nominal ± 0,000.

ukuran sesungguhnya adalah ukuran yang diperoleh dari

hasil pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan .

Page 28: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 20

Gambar 2 .16 Contoh penunjukkan ukuran toleransi

Angka 60 ± 0,05 menunjukkan bahwa ukuran nominalnya

adalah 60, ukuran penyimpangan terbesar yang diijinkan

adalah 60,05 dan ukuran penyimpangan terkecil yang

diijinkan adalah 59,95.

e) Tanda pengerjaan

Tabel 2.3. Simbol-simbol tanpa perintah tambahan :

Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan.

Permukaannya harus dikerjakan, simbol pokok ditambah garis mendatar.

Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikitpun.

Tabel 2.4. Simbol-simbol dengan perintah tambahan :

N6

Harga kekasaran yang harus dicapai setelah

dikerjakan adalah N6.

N6

Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum.

mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6.

N6

Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa

dikerjakan sedikitpun.

Page 29: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 21

Tabel 2.5. Simbol-simbol dengan tambahan perintah

pengerjaan :

Digerinda

Perintah harus dikerjakan dengan cara

digerinda.

0,3

Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3

untuk pengerjaan berikutnya.

Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan

dengan mesin : ┴ ; X ; M ; C ; R.

Tabel 2.6. Penempatan perintah, kekasaran dan simbol pada

tanda pengerjaan :

a

b

c d

a = harga kekasaran

b = cara/proses pengerjaan

c = ukuran yang dilebihkan

d = arah alur/ serat bekas pengerjaan

2) Memahami Instruksi kerja

Pekerjaan yang akan dilakukan akan terkait dengan apa

yang akan dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan

siapa yang akan mengerjakannya . Orang yang akan

mengerjakan sesuatu perlu memahami beberapa instruksi kerja

yang menyangkut :

a). Apa yang akan dibuat, apa pula tujuan dan fungsinya.

b). Berapa jumlahnya.

c). Berapa lama barang tersebut harus selesai dikerjakan.

d). Peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk

mengerjakannya.

e). Bagaimana urutan serta langkah- langkah pekerjaannya.

f). Dan informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja.

g). Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila dikonsultasikan

atau ditanyakan kepada staf atau atasan pekerja.

Page 30: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 22

3) Memahami peralatan keselamatan kerja

Dalam pekerjaan dasar pada program keahlian proses pemesinan

terdapat beberapa alat keselamatan kerja yang perlu untuk

dipergunakan selama bekerja, antara lain :

a) Pakaian kerja dan pelindung badan

Gunakan pakaian kerja tersebut sesuai dengan tempat dan

jenis pekerjaan yang dilakukan.

Gambar 2.17 Pakaian kerja dan pelindung badan

b) Pelindung mata

Jenis-jenis pelindung mata berdasarkan penggunaannya

a. Kacamatan yang berfungsi untuk melindungi mata dari

terkena serbuk atau pecahan benda, digunakan pada

pekerjaan membubut, mengefrais, menyekrap,

menggerinda, memahat, dan pekerjaan lain yang sejenis.

Kacamata ini pada umumnya mempunya kaca yang

bening.

Gambar 2.18 Kacamata untuk pekerjaan pemesinan

Page 31: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 23

(2) Kacamata yang berfungsi melindungi mata dari sinar yang

dapat membahayakan, digunakan pada pekerjaan

mengelas. Kacamata ini pada umumnya berwarna biru, ada

yang dipasang dengan bentuk kacamata atau pula

dipasang pada pelindung wajah seperti topeng las.

Gambar 2.19 Kacamata untuk pekerjaan pengelasan

c) Pelindung telinga (ear protection),

Pelindung teling digunakan apabila berada di ruangan kerja

dengan suara bising, atau pada saat mengerjakan sesuatu

benda yang menimbulkan suara yang memekakkan

telinga, seperti pada pekerjaan menempa.

d) Pelindung hidung,

Digunakan apabila dari pekerjaan yang dilakukan

menimbulkan asap atau debu yang dapat membahayakan

pernafasan.

Gambar 2.20 Pelindung hidung

Page 32: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 24

e) Pelindung kepala.

Alat keselamatan kerja ini berbentuk helm yang

dipergunakan pada saat bekerja di tempat yang

kemungkinan terjadi benda jatuh.

Gambar 2.21 Pelindung kepala

f) Pelindung kaki

Pelindung kaki atau sepatu kerja yang pada umumnya

mempunyai syarat-syarat tidak mudah slip, tahan api, tahan

benturan benda berat, dan tahan terhadap zat kimia. Syarat-

syarat tersebut disesuaikan dengan tempat di mana pekerjaan

dilakukan.

Gambar 2.22 Pelindung kaki

g) Pelindung tangan.

Pada pekerjaan pemesinan , sarung tangan jarang sekali

digunakan, kecuali pada saat bekerja di dapur pemanas. Pada

umumnya sarung tangan tidak dipergunakan pada kerja

bangku, membubut, menyekrap, mengefrais, mengebor,

menggergaji atau menggerinda.

Page 33: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 25

4) Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan kerja

Beberapa tanda-tanda keselamatan kerja yang mungkin berada

di ruangan proses pemesinan dan perlu dipahami oleh pekerja

adalah :

a) Tanda larangan

Gambar 2.23 Tanda larangan merokok

b) Tanda perintah

a b c

d e f

Gambar 2.24. Tanda-tanda perintah

(a) Memakai kacamata

(b) Memakai helm

( c) Memakai sepatu

(d) Memakai sarung

(e) Memakai pelindung

(f) Memakai masker

Page 34: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 26

c) Tanda peringatan

Gambar 2.25 Tanda peringatan ada bahan mudah terbakar

5) Memahami material yang akan digunakan

Bagan berikut menunjukkan kelompok dan jenis material. Warna

kuning merupakan bahan-bahan yang pada umumnya

digunakan pada pekerjaan operasi pemesinan .

Gambar 2.26 Kelompok dan jenis bahan

Beberapa faktor dalam memilih material atau bahan yang akan

digunakan adalah :

a) Bentuk komponen yang akan dibentuk

b) Toleransi ukuran benda

c) Sifat mekanik

d) Harga bahan

e) Harga processing

Sedangkan pemilihan bahan untuk kebutuhan khusus harus

mempertimbangkan :

a) Kemampuan bahan saat dipakai

Page 35: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 27

b) Cara pembentukannya

c) Harga keseluruhan dari bahan dan pembentukan

6) Membuat Rencana langkah kerja

Pembuatan rencana langkah kerja dengan urutan yang benar

dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar kerja,

sehingga dapat ditentukan bidang pekerjaan mana dari suatu

benda yang dikerjakan lebih dahulu, dan bidang mana yang

dikerjakan selanjutnya. Beberapa hal penting dalam membuat

langkah kerja adalah :

a) Pelajari gambar kerja

b) Buat rencana urutan pengerjaan/ pembentukan bidang benda

c) Tentukan peralatan serta bahan yang akan dipergunakan

d) Siapkan mesin dan peralatan lainnya

e) Pasang alat potong dan benda kerja sesuai prosedur

f) Gunakan alat - alat keselamatan kerja sesuai ketentuan

g) Lakukan proses pemotongan benda sesuai metode dan urutan

pengerjaan yang telah ditentukan.

h) Lakukan pemeriksaan/ pengukuran benda selama dan setelah

proses pemotongan

i) Bersihkan semua peralatan yang digunakan , kemudian

kembalikan dan simpan pada tempatnya semula.

j) Laporkan hasil pekerjaan kepada atasan.

7) Menentukan Mesin-mesin yang akan digunakan

Pada pekerjaan operasi dasar, terdapat beberapa mesin perkakas

yang dapat digunakan. Mesin perkakas yang digunakan harus

disesuaikan dengan spesifikasi pekerjaan dan benda yang

akan dibuat.

Beberapa mesin perkakas yang digunakan pada operasi dasar

adalah :

Page 36: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 28

a) Mesin sekrap

Gambar 2.27. Mesin sekrap

Mesin sekrap (shaping) merupakan salah satu mesin perkakas

yang dipergunakan untuk membentuk bidang rata pada

permukaan benda kerja . Prinsip kerja nya adalah memotong

permukaan benda kerja dengan penyayatan pahat sekrap

yang bergerak lurus mendatar.

b) Mesin bor

Gambar 2.28. Mesin bor.

Mesin bor adalah mesin perkakas yang berfungsi untuk

membuat lubang pada benda kerja dengan bantuan mata

bor yang dipasang pada arbour. Mesin Bor pada umumnya

terdiri dari mesin bor tangan, mesin bor bangku, mesin bor

standar, mesin bor radial, dan mesin bor jig. Pada pekerjaan

Page 37: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 29

dasar, mesin bor yang digunakan adalah mesin bor bangku

atau mesin bor standar/lantai seperti yang terlihat pada

gambar.

c) Mesin bubut

Gambar 2.29. Mesin bubut

Mesin bubut mempunyai fungsi untuk membentuk benda kerja

dengan bentuk silindris. Prinsip kerja nya adalah benda kerja

berputar dan disayat oleh pahat bubut yang digerakkan

searah, menyudut, atau tegak lurus terhadap sumbu benda

kerja .

d) Mesin frais

a b

Gambar 2.30. (a) Mesin frais horizontal

(b) Mesin frais vertikal

Page 38: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 30

Mesin frais mempunyai prinsip kerja memotong benda kerja

yang dicekam pada meja mesin dengan pisau frais yang

berputar dan bergerak mendatar, vertikal atau menyudut.

Pada umumnya dilihat dari kedudukan arbornya, mesin frais

terdiri dari 3 (tiga) tipe yakni :

(1) Mesin frais vertikal

(2) Mesin frais horisontal

(3) Mesin frais universal

e) Mesin gerinda

Gambar 2.31. Mesin gerinda

Mesin gerinda diantaranya terdiri dari mesin gerinda tangan,

mesin gerinda bangku, mesin gerinda lantai/ standar, mesin

gerinda alat, mesin gerinda datar, mesin gerinda silindris, dan

mesin gerinda universal. Untuk pekerjaan dasar seperti untuk

mengasah pahat bubut, digunakan mesin gerinda lantai atau

mesin gerinda bangku seperti terlihat pada gambar

Page 39: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 31

f) Mesin gergaji

Gambar 2.32. Mesin gergaji

Untuk memotong benda kerja yang ber ukuran besar dan

jumlahnya banyak serta akan sulit apabila dipotong dengan

mengGunakan tangan, maka digunakan mesin gergaji

dengan alat potong berupa sengkang gergaji.

Page 40: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 32

c. Rangkuman

1). gambar kerja adalah “bahasa teknik” dengan bentuk lambang-

lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi

mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda

.

Hal-hal penting yang harus dipahami pada gambar teknik adalah

megenai gambar perspektif dan gambar proyeksi, garis-garis

gambar, penunjukkan ukuran, toleransi dan tanda pengerjaan.

2). Memahami Instruksi kerja

Agar instruksi kerja dapat dipahami maka harus melihat beberapa

hal, yaitu tujuan pekerjaan ; bentuk, fungsi dan jumlah benda

yang dibuat ; waktu pengerjaan ; peralatan yang digunakan

; urutan serta langkah pengerjaan ; dan informasi pelaksanaan

tugas dari atasan.

3). Memahami peralatan keselamatan kerja

peralatan keselamatan kerja yang perlu untuk dipahami

penggunaannya pada operasi dasar pemesinan antara lain

:pelindung mata; pelindung kepala; pelindung badan; pelindung

telinga; pelindung kaki; dan pelindung tangan.

4). Mengidentifikasi tanda-tanda keselamatan kerja

Tanda-tanda keselamatan kerja terdiri dari tiga, yaitu : tanda

larangan; tanda perintah; dan tanda peringatan.

Page 41: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 33

5). Memahami material yang akan digunakan

Material atau bahan terdiri dari bahan logam dan bahan non logam,

sedangkan bahan yang pada umumnya digunakan pada proses

pemesinan adalah kelompok bahan logam besi terutama baja.

6). Membuat rencana langkah kerja

a) Pelajari gambar kerja

b) Buat rencana urutan pengerjaan/ pembentukan bidang benda

c) Tentukan peralatan serta bahan yang akan dipergunakan

d) Siapkan mesin dan peralatan lainnya

e) Pasang alat potong dan benda kerja sesuai prosedur

f) Gunakan alat - alat keselamatan kerja sesuai ketentuan

g) Lakukan proses pemotongan benda sesuai metode dan urutan

pengerjaan yang telah ditentukan.

h) Lakukan pemeriksaan/ pengukuran benda selama dan setelah

proses pemotongan

i) Bersihkan semua peralatan yang digunakan , kemudian

kembalikan dan simpan pada tempatnya semula.

j) Laporkan hasil pekerjaan kepada atasan.

7). Menentukan mesin-mesin yang akan digunakan

Mesin-mesin yang dapat digunakan pada operasi dasar

pemesinan adalah :

a) Mesin bor

b) Mesin sekrap

c) Mesin bubut

d) Mesin frais

e) Mesin gerinda

f) Mesin gergaji

Page 42: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 34

d. Tugas

1) Mempelajari gambar kerja

2) Mempelajari Instruksi kerja

3) Mengidentifikasi peralatan Keselamatan kerja

4) Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan kerja

5) Mempelajari Material yang akan digunakan

6) Membuat Rencana langkah kerja

7) Memilih Mesin-mesin yang akan digunakan

Page 43: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 35

e. Tes Formatif

1) Tes Tertulis

Pertanyaan Pilihan Ganda :

(1) Garis strip titik tipis ( __ . __ . __) pada gambar kerja

digunakan untuk :

(a) Garis arsiran

(b) Garis sumbu

(c) Garis ulir

(d) Garis ukur

(2) Gambar berikut adalah menunjukkan lambang proyeksi :

(a) Proyeksi Eropa

(b) Proyeksi Amerika

(c) Proyeksi ISO

(d) Proyeksi Asia

(3) yang tidak termasuk kedalam batas toleransi dari penunjukkan

ukuran berikut adalah :

(a) 59,50

(b) 59,95

(c) 60,05

(d) 60

(4) Instruksi kerja sebaiknya didapat dari :

(a) Atasan langsung

(b) Manajer

(c) Direktur

(d) Sesama teman

60 ± 0,05

Page 44: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 36

(5) yang termasuk kedalam peralatan keselamatan kerja

adalah

(a) Kipas angin, helm, kacamata, dan pakaian kerja .

(b) Helm, sepatu kerja, blower, dan kipas angin.

(c) alat pemadam kebakaran, blankar, dan helm.

(d) Kacamata, masker, apron, sepatu kerja, dan topeng las.

(6) Tanda keselamatan kerja berikut berarti :

(a) Tanda larangan menyal akan api

(b) Tanda peringatan adanya bahan mudah terbakar

(c) Tanda perintah untuk membakar benda

(d) Tidak berarti apa-apa

(7) Baja special merupakan bahan yang termasuk kedalam

kelompok :

(a) Baja paduan

(b) Logam non besi

(c) Non logam

(d) Logam besi

(8) yang tidak termasuk kedalam mesin perkakas yang

digunakan untuk operasi dasar pemesinan adalah :

(a) Mesin bor

(b) Mesin gerinda

(c) Mesin press

(d) Mesin bubut

Page 45: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 37

2) Tes Unjuk kerja

Tabel 2.7. Tes unjuk kerja

Kegiatan belajar Kompeten Belum Tanggal

1. Gambar kerja sudah

dipahami

2. Instruksi kerja sudah

dipahami

3. Peralatan keselamatan kerja

sudah dipahami

4. Tanda-tanda keselamatan

kerja sudah diidentifikasi

5. Material yang akan

digunakan sudah dipahami

6. Rencana langkah kerja

sudah dibuat

7. Mesin-mesin yang akan

digunakan sudah ditentukan

Page 46: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 38

e. Kunci Jawaban Tes Formatif Tertulis

Tabel 2.8. Kunci jawaban tes tertulis

No. Pertanyaan No. Jawaban

1. b.

2. a.

3. a.

4. a.

5. d.

6. b.

7. d.

8. c.

Page 47: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggun akan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 39

Peserta telah mengikuti Kegiatan belajar 1 mengenai

Menentukan Persyaratan Kerja

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

K o m p e t e n

dalam Menentukan Persyaratan Kerja untuk Pekerjaan Dasar

sehingga berhak untuk melanjutkan pem belajar an kepada Kegiatan belajar 2

Dibuat di : ……………….……………….

Pada Tanggal : ……………….……………….

Penilai, Peserta diklat,

_____________________ _____________________

Komentar/Saran Penilai :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 48: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 40

2. Kegiatan Belajar 2

Mempersiapkan Mesin

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Peserta diklat dapat :

1) Menentukan peralatan yang akan digunakan

2) Memilih peralatan yang diperlukan

3) Memeriksa peralatan yang sudah dipilih

4) Mengasah alat potong yang akan digunakan

5) Memasang peralatan pada Mmsin

6) Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan

7) Memasang peralatan pengaman

8) Memeriksa kesiapan mesin

b. Uraian Materi

1) Menentukan peralatan yang akan digunakan

a) Peralatan menyekrap

(1) Pencekam benda kerja

Gambar 2.33 ragum mesin sekrap yang dapat diputar

Gambar 2.33 memperlihatkan ragum yang dapat diputar untuk

mencekam benda kerja.

Page 49: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 41

Gambar 2.34 penggunaan pelat penahan

Untuk menghindari kerusakan pada mulut ragum, dugunakan pelat

pebahan yang terbuat dari pelat alumunium atau pelat baja lunak.

Gambar 2.35 Pencekaman berbagai bentuk benda

Pada Gambar 2.35 diperlihatkan contoh pencekaman berbagai

bentuk dengan ragum mesin sekrap.

Gambar 2.36 pencekaman benda dengan batang dan baud klem

Pencekaman benda kerja dengan klem dan baut yang dipasang

pada alur T meja mesin sekrap, digunakan untuk mencekam

bendan kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum.

(2) Pencekam alat potong

Gambar 2.37 Pencekam alat potong

Page 50: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 42

Pencekam alat potong yang dipasang pada bagian depan lengan

ayun mesin sekrap.

Alat potong dapat dicekam pada posisi vertikal atau posisi

horizontal, atau disesuaikan dengan kebutuhan

Gamgbar 2.38. Pencekaman pahat sekrap dalam

Bentuk pahat potong yang dicekam seperti terlihat pada gambar,

digunakan untuk penyekrapan bagian dalam benda kerja.

Gambar 2.39 pemeriksaan dengan dial indikator

Untuk memeriksa penyetelan alat potong dengan bidang potong

vartikal, digunakan dial indikator.

Untuk menyetel pencekaman alat potong dengan bidang potong

vertikal diperiksa dengan menggunakan dial indicator

Gambar 2.40 Pemasangan pahat sekrap

Page 51: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 43

Langkah pemasangan pahat sekrap :

(a) Longgarkan baut pengunci tool post

(b) Masukkan pahat pada lubang tool post

(c) Periksa kedudukan vertikal tool post

(d) Kencangkan baut pengunci yang berada di depan

(e) Atur kemiringan posisi tool post sesuai kebutuhan.

(3) Alat-alat potong

Gambar 2.41 Sudut potong pahat sekrap

Sudut potong pahat sekrap :

A = Sudut potong

B = Sudut baji

C = Sudut bebas ujung

D = Sudut buang

E = Sudut sayat sisi

F = Sudut sayat puncak

Tabel 2.9. Jenis-jenis pahat sekrap

No. Jenis pahat sekrap Gambar

(a) Pahat sekrap kasar lurus

Page 52: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 44

No. Jenis pahat sekrap Gambar

(b) Pahat sekrap kasar lengkung

(c) Pahat sekrap datar

(d) Pahat sekrap runcing

(e) Pahat sekrap sisi

(f) Pahat sekrap sisi kasar

(g) Pahat sekrap sisi datar

(h) Pahat sekrap alur

(i) Pahat sekrap profil/bentuk

Page 53: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 45

(4) Alat Ukur

Gambar 2.42 Dial indikator

Dial indikator digunakan untuk memeriksa kesejajaran antara

gerakan pahat dengan posisi permukaan benda kerja.

Gambar 2.43 Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk memeriksa ukuran banda kerja

yang disekrap.

Gambar 2.44 Busur derajat

Digunakan untuk memeriksa bidang bersudut pada benda kerja

yang disekrap.

(5) Alat benda bantu kerja

Alat bantu lain yang digunakan yaitu

ab

c

d

Gambar 2.45. (a) Kunci ragum mesin sekrap

Page 54: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 46

(b) Kunci engkol poros utama

(c) Kunci engkol poros meja

(d) Kunci pas

Gambar 2.46. Klem dan blok V

Digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris.

Gambar 2.47. Batang dan baud klem

Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan

ragum pada meja mesin .

Gambar 2.48. Paralel pad

Digunakan sebagai landasan benda kerja yang dicekam dengan

ragum mesin , dimaksudkan agar permukaan benda yang disekrap

sejajar dengan meja mesin .

Gambar 2.49. Palu plastik

Palu plastik digunakan untuk mengepaskan posisi pencekaman

benda kerja pada ragum mesin .

Page 55: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 47

b) Peralatan Mengebor

(1) Pencekam benda kerja

Gambar 2.50. Ragum tangan

Digunakan untuk benda kerja ukuran kecil dan ringan, ragum

dipegang langsung oleh tangan selama proses pengeboran

Gambar 2..51. Ragum mesin bor

Ragum dijepit dengan baut T pada meja mesin bor.

Gambar 2.52. Klem

Digunakan untuk benda kerja dengan bentuk tidak beraturan dan

tidak dapat dicekam dengan ragum.

Page 56: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 48

Gambar 2.53. Benda kerja yang dipegang tangan

Untuk benda kerja panjang dengan ukuran hasil pengeboran tidak

presisi, benda kerja cukup dipegang dengan tangan

(2) Pencekam alat potong

Gambar 2.54. Chuck bor/drill chuck

Pencekam bor ini terdiri dari batang arbor drill chuck yang

berbentuk konis, kepala chuck bor dan pengunci.

Gambar 2.55. Sarung pengurang

Alat ini digunakan untuk mencekam mata bor yang ukurannya lebih

besar dan tidak dapat dicekam dengan drill chuck.

Page 57: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 49

(3) Alat potong

Tabel 2.10. Jenis alat potong

No. Jenis alat potong Gambar

(a) Mata bor batang lurus

(b) Mata bor batang konis/tirus

(c) Mata bor karbida

(d) Reamer Mesin batang lurus

(e) Reamer Mesin batang tirus

(f) Reamer mesin untuk lubang

tirus

(g) Counter bors untuk kepala baut

(h) Counter bors untuk kepala

sekrup

(i) Counter bors dengan mata bor

(j) Counter shank / center remaers

(k) Center bor

(4) Alat Ukur dan pemeriksa

Gambar 2.56 mikrometer dalam

Alat ini digunakan untuk mengukur llubang yang presisi.

Page 58: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 50

Gambar 2.57 Limit plug gauge

Limit plug gauge digunakan untuk memeriksa kesesuaian lubang

hasil mereamer

Gambar 2.58 Taper gauge

Taper gauge. digunakan untuk memeriksa lubang tirus hasil proses

reamer,

(5) Alat bantu lainnya

Alat benda lain yang digunakan yaitu kunci.kunci, penitik,

penggores, palu, busur derajat,

Gambar 2.59 Penggores (scriber)

Untuk menandai benda kerja yang akan dibor digunakan penggores

seperti terlihat pada Gambar 2.57.

Gambar 2.60 Palu

Gambar 2.61 Penitik

Untuk menandai titik pusat benda kerja yang akan dibor

Page 59: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 51

c) Peralatan Membubut

(1) Pencekam benda kerja

Gambar 2.62 Chuck rahang 3

Pencekam rahang tiga digunakan untuk mencekam benda silindris,

segitiga, dan segienam.

Gambar 2.63 Chuck rahang empat

Shcuk rahang tiga untuk mencekam benda segi empat atau bentuk

kerja yang tidak silindris, digunakan pencekaman rang empat

Gambar 2.64 Pelat pembawa

Pelat pembawa digunakan sebagai pembawa lathe dog pada

pembubutan diantara dua senter.

Gambar 2.65 Face plate

Page 60: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 52

Faceplate untuk mencekam benda tipis atau tidak beraturan

digunakan face place.

Gambar 2.66 Kacamata jalan

Kacamat jalan digunakan sebagai penahan benda yang berukuran

panjang saat dibubut.

Gambar 2.67 Kacamata tetap

Kacamata tetap untuk mencekam atau menahan benda panjang

saat dibubut, digunakan kacamata tetap.

Gambar 2.68 Lathe dog

Lathe dog digunakan untuk mencekam benda yang dibubut

diantara dua senter.

Page 61: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 53

(2) Pencekam alat potong

Gambar 2.69 Tool post

Untuk mencekam alat potong yang berupa pahat, baik pahat luar

maupun pahat dalam.

Bentuk tool post pada masing-masing mesin bubut dapat berbeda

sesuai dengan spesifikasi mesin yang bersangkutan.

Gambar 2.70. Sarung pengurang

Untuk mencekam alat potong sejenis bor dengan batang silindris,

sarung pengurang ini dipasang pada kepala lepas mesin

Gambar 2.71 Kepala lepas

Kepala lepas dengan bantuan chuck bor atau sarung pengurang

dapat pula dijadikan sebagai pencekam alat potong seperti bor,

senter bor, reamer dan alat potong lainnya untuk lubang.

Page 62: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 54

(3) Alat potong

Alat potong pada pembubutan adalah berupa pahat dengan

berbagai bentuk yang dibuat sesuai dengan bidang benda kerja

yang akan dibuat.

Gambar 2.72 Bentuk-bentuk pahat bubut HSS

Pahat bubut pada gambar 2.70 diatas terbuat dari terbuat dari

bahan HSS (High Speed Steel = Baja kecepatan tinggi)Pahat kasar

kanan bertekuk

1. Pahat kasar kanan lurus

2. Pahat kasar kiri lurus

3. Pahat bubut muka bertekuk

4. Pahat bubut siku

5. Pahat alur sudut

6. Pahat alur sudut

7. Pahat poles

8. Pahat rata kanan bertekuk

9. Pahat rata kiri bertekuk

10. Pahat alur

11. Pahat ulir segitiga

12. Pahat pemotong

13. Pahat bentuk radius

14. Pahat dalam tembus

15. Pahat bubut dalam bertingkat

16. Pahat alur dalam

17. Pahat alur dalam

18. Pahat ulir dalam

Page 63: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 55

Gambar 2.73 Pahat bubut karbida

Pahat bubut dengan bahan karbide dipasang pada holdernya

dengan cara dilas atau didiklem dengan baud. Kekerasan pahat

karbide ini lebih tinggi daripada HSS sehingga penggunaannyapun

untuk membubut benda-benda yang tidak dapat dibubut dengan

pahat HSS

Gambar 2.74 Senter drill

Senter drill, digunakan untuk membuat titik pusat lubang pada

benda kerja

Gambar 2.75 Mata bor

Mata bor, digunakan untuk membuat atau memperluas lubang

pada benda kerja

Gambar 2.76 Countersank

Countersank, digunakan untuk membut lubang sebagai dudukan

ujung senter putar

Page 64: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 56

(4) Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan pada proses pembubutan yaitu jangka

dorong, mokrometer, pemeriksa lubang atau poros tirus dan mal

ulir.

Gambar 2.77 Mikrometer

Mikrometer, digunakan untuk mengukur benda kerja dengan

ukuran yang lebih teliti

Gambar 2. 78 Pemeriksaan lubang atau poros tirus

Untuk pemeriksa ukuran tirus benda kerja digunakan alat seperti

pada Gambar 2. 76.

Gambar 2.79 Mal ulir

Mal ulir, untuk memeriksa ulir hasil pembubutan, terdiri dari ukuran

Inchi dan Metrik

Page 65: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 57

(5) Alat bantu lainnya

Alat-alat Bantu lainnya pada pekerjaan dasar dengan mesin bubut

antara lain kunci-kunci pas, kunci L, dan lain sebagainya.

d) Peralatan mengefrais

(1) Pencekam benda kerja

Gambar 2.80 Ragum mesin

Ragum Mesin , untuk mencekam benda kerja dengan posisi tetap,

digunakan ragum mesin .

Gambar 2.81 Ragum mesin yang dapat diputar

Untuk mencekam benda kerja dengan posisi dapat di ubah terlihat

seperti Gambar 2.81

Gambar 2.82 Ragum mesin universal

Ragum Mesin Universal, untuk mencekam benda kerja yang

harus dicekam dengan berbagai perubahan posisi

Page 66: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 58

2.83 Klem dengan baud klem

Klem dengan baud klem, untuk mencekam benda kerja yang tidak

dapat dicekam dengan ragum

(2) Pencekam alat potong

Gambar 2.84 Pencekam pisau frais jari

Pencekam pisau frais jari, dilengkapi dengan collet, untuk

mencekam pisau frais jari dengan batang silindris

Gambar 2.85 Arbor lubang tirus

Arbor lubang tirus, digunakan untuk mencekam pisau frais

dengan batang tirus

Gambar 2.86 Arbor Pisau frais muka atau shell end mill.

Page 67: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 59

Gambar 2.87 Batang arbor horizontal

Batang arbor horizontal, untuk mencekam pisau frais sisi

(3) Alat potong

A B C

D E F

G H I J

K L M N

Gambar 2.88 Jenis-jenis pisau frais

A. End Mill Cutter, Two flute

B. End Mill Cutter, Four flute

C. Shell end Mill Milling Cutter

D. T-Slot Cutter

Page 68: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 60

E. Sliting Saw

F. Side Milling Cutter

G. Pisau Frais Muka dengan karbida tips

H. Plain Milling Cutter regular teeth

I. Plain Milling Cutter roughing type

J. Angle Milling Cutter

K. Concave Milling Cutter

L. Convex Milling Cutter

M. Gear Hobs

N. Involute bevel gear cutter

(4) Alat Ukur

Alat ukur yang biasa digunakan pada pekerjaan dasar mesin frais

antara lain mikro dan jangka sorong.

(5) Alat bantu lainnya

Gambar 2.89 Pengunci arbour pisau frais

Pengunci orbor pisau frais peralatan bantu yang digunakan pada

proses frais yaitu pengunci arbour pisau frais, kunci pas, baud dan

klem dan arbor pisau frais.

Gambar 2.90 Kunci pas untuk mengencangkan mur arbor

Page 69: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 61

Gambar 2.91 Baud dan klem

Gambar 2.92 Palu untuk proses frais

e) Peralatan menggerinda

Untuk penggerindaan dasar, mesin gerinda yang digunakan adalah

mesin gerinda bangku atau mesin gerinda standar (lantai). Peralatan

menggerinda yang diperlukan antara lain :

Penyekat

Ring bertakik Roda gerinda

Mur Pengunci

Ring bertakikPenyekat

Gambar 2.93 Bagian-bagian roda gerinda

Page 70: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 62

Pemasangan roda gerinda dilakukan dengan alat pencekaman yang

benar untuk menghindari goyangnya putaran roda gerinda sewaktu

digunakan, serta menghindari rusaknya roda gerinda

Gambar 2.94 Perata roda gerinda

Perata roda gerinda, untuk meratakan permukaan roda gerinda,

biasanya terbuat dari intan atau karbida

Gambar 2.95 Palu dan kunci batang roda gerinda

Gambar 2.96 Dresser

Dresser digunakan untuk mepertajam permukaan roda gerinda.

a. Pemasangan dresser pada alat pencekam

b. Dresser terbuat dari alumunium

Page 71: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 63

c. Menajamkan bagian sisi roda gerinda dengan dresser yang

langsung dipegang oleh tangan

f) Peralatan menggergaji

Gambar 2.97 Pencekam gergaji

Gambar 2.98 Daun gergaji

Gambar 2.99 Ragum /penjepit benda kerja

Page 72: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 64

Gambar 2.100 Pengukur posisi benda kerja

Pengukur posisi benda kerja. Untuk mengukur posisi benda kerja

dengan panjang yang sama.

2) Memilih Peralatan yang Diperlukan

Peralatan yang akan digunakan dipilih sesuai dengan keperluan.

(a) Pencekam benda kerja dipilih sesuai dengan bentuk dan ukuran

benda yang akan dicekam

(b) Pencekam alat potong dipilih sesuai dengan bentuk dan ukuran alat

potong yang akan digunakan.

(c) Alat potong dipilih berdasarkan pertimbangan :

(1) Jenis bahan benda kerja yang akan dipotong dengan alat potong

tersebut.

(2) Bentuk benda kerja yang akan dikerjakan.

(d) Alat ukur atau alat pemeriksa dipilih sesuai dengan dimensi dan

bentuk benda kerja yang akan diukur atau diperiksa.

(e) Alat bantu dipilih sesuai dengan pelaksanaan operasi permesin an

yang akan dilakukan.

3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih

Alat-alat yang telah dipilih sesuai dengan keperluan, diperiksa terlebih

dahulu kondisinya. Beberapa cara pemeriksaan alat dapat dipelajari

pada penjelasan berikut ini :

(a) Pemeriksaan alat pencekam benda kerja

(1) Periksa kondisi alat pencekam yang bersangkutan.

(2) Periksa kemampuan mencekamnya.

Page 73: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 65

(3) Periksa klem atau baud penjepitnya.

(4) Periksa kesejajaran atau kesikuan posisi penjepit terhadap

gerakan pahat atau pisau pemotong.

(b) Pemeriksaan pencekam alat potong

(1) Periksa kondisi pencekam alat potong.

(2) Periksa kekuatan pemasangan pencekam alat potong pada mesin

.

(3) Periksa kekuatan pencekamannya.

(4) Periksa kondisi gerakan alat potong.

(c) Pemeriksaan alat potong

(1) Periksa kondisi alat potong.

(2) Tentukan bagian mana dari alat potong yang rusak dan tidak

dapat digunakan, serta tandai bagian yang rusak tersebut.

(d) Pemeriksaan alat ukur dan alat pemeriksa.

(1) Periksa kondisi alat ukur dan alat pemeriksa.

(2) Periksa ketelitian pembacaan pada alat ukur tersebut.

(e) Pemeriksaan alat bantu lainnya

(1) Periksa jumlah alat bantu yang dipilih.

(2) Periksa kondisi alat bantu sebelum digunakan.

(3) Periksa kemampuan dan kegunaan alat Bantu tersebut.

4) Mengasah Alat Potong yang Akan Digunakan

(a) Menyetel mesin gerinda bangku

Gambar 2.101 Landasan benda

Page 74: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 66

Landasan benda atau pahat harus dapat diatur posisinya secara

menyudut sesuai dengan sudut bagian benda yang akan diasah

Gambar 2.102 Jarak landasan

Jarak antara landasan benda kerja atau pahat dengan roda gerinda

tidak boleh lebih dari 2 mm, hal ini untuk menghindari tertariknya

pahat oleh roda gerinda selama pengasahan.

(b) Mengasah Mata bor

Gambar 2.103 Bagian mata bor

Page 75: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 67

Bagian-bagian mata bor yang disah adalah bidang bebas dengan

sudut ujung bor yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 2.104 Sudut mata bor

Sudut mata bor,

A. Untuk mengebor kuningan dan perunggu.

B. Untuk baja, besi tuang, besi biasa, dan baja tuang

C. Untuk alumunium, tembaga, timah putih, seng, dan timah hitam

Gambar 2.105 Mal mata bor

Mal mata bor,

Digunakan untuk mengukur panjang bibir mata bor.

A. Bibir baik

B. Bibir tidak sama panjang

C. Bibir tidak sama besar

Page 76: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 68

Gambar 2.106. Gerakan pengasahan

Gerakan pengasahan,

Pahat dipegang oleh kedua tangan dan bibir bor yang diasah

digerakan naik turun terhadap roda gerinda.

Gambar 2.107 Bidang asah pahat bubut kasar

Pemeriksaan bibir dan sudut mata bor,

Pemeriksaan mata bor dilakukan terhadap sudut dan terhadap

panjang bibir mata bor. Pemeriksaan dilakukan terhadap kedua

bibirnya.

Page 77: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 69

(c) Mengasah pahat bubut dan pahat sekrap

Gambar 2.108. Menyetel sudut landasan

Landasan pahat disetel sehingga sudutnya sama dengan sudut

bebas ujung pahat. Bila dilakukan pengasahan pada bagian sisi roda

gerinda, maka, Landasan pahat juga disetel sesuai dengan sudut

bebas ujung pahat.

Gambar 2.109 Bidang asah pahat bubut kasar

Bidang asah pahat bubut kasar

Aγ Bidang buang

δ Sisi potong ujung

S Sisi potong

A Bidang bebas ujung

A Bidang bebas

Page 78: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 70

Gambar 2.110 Sudut pahat bubut kasar

Sudut pahat bubut kasar,

Susut bebas

Sudut buang

Sudut potong

Sudut baji

Sudut sisi potong

Gambar 2.111 Bidang asah pahat bubut rata

Bidang asah pahat bubut rata,

Aγ Bidang buang

δ Sisi potong ujung

S Sisi potong

A Bidang bebas ujung

A Bidang bebas

Page 79: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 71

Gambar 2. 112 Sudut pahat bubut rata

Sudut pahat bubut kasar,

Susut bebas

Sudut buang

Sudut potong

Sudut baji

Gambar 2. 113 Posisi menggerinda pahat.

Gambar 2.114 Bidang asah pahat sekra

Page 80: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 72

Bidang asah pahat sekrap

Sudut bebas

Sudut buang

Sudut potong

Sudut baji

Gambar 2.115 Pemeriksaan hasil mengasah dengan busur derajat

Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan dengan busur

derajat dengan menyetel pengurkur sudutnya sesuai dengan bidang

asah pahat

Gambar 2.116 Pemeriksaan hasil mengasah pahat dengan mal pahat

Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan pula dengan mal

pahat yang sudut-sudutnya sudah disesuaikan dengan sudut-sudut

pahat.

Page 81: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 73

5) Memasang Peralatan Pada Mesin

(a) Memasang peralatan pada mesin sekrap

Gambar 2.117 Pemasangan pahat pada holder

Untuk pahat ukuran kecil, pencekaman dilakukan dengan holder.

gambar 2.118 Sususnan pencekaman alat potong

Susunan pencekaman alat potong,

1. Kepala mesin sekrap

2. Kepala putar

3. Eretan

4. Spindel pemakanan

5. Pengatur kemiringan posisi pahat

6. Tool post

7. Rumah pahat

8. Ring rumah pahat

Page 82: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 74

(b) Memasang peralatan pada mesin bor

Gambar 2.119 Pemasangan mata bor

Pemasangan bor mata bor dicekam pada chuck bor dan

dikencangkan dengan kunci chuck bor. Chuck bor dipasang pada

arbor mesin .

Gambar 2.120 Pencekam alat potong

Gambar 2.121 Pencekam alat potong

Page 83: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 75

A. Sarung pengurang

B. Sarung pengurang bertingkat

C. Batang tirus alat potong

D. Tangkai pembuka alat potong pada sarung pengurang

E. Chuck bor dengan kunci chuck bor.

(c) Memasang peralatan pada mesin bubut

Gambar 2.122 Penyetelan ketinggian pahat bubut

Pahat bubut dipasang dengan ujung pahat potongnya sejajar dengan

sumbu mesin bubut. Pengaturan ketinggian pahat dilakukan dengan

bantuan pelat pengganjal pahat.

Gambaran 2.123 Pencekaman pahat

Pencekaman pahat pahat yang ujung potongnya sudah disetel

sejajar dengan sumbu mesin bubut, dicekam dengan

mengencangkan baut pencekam pada rumah pahat

Page 84: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 76

Gambar 2.124 Jarak ujung pahat potong

Panjang bagian ujung pahat dengan sisi rumah pahat harus

sependek mungkin untuk menghindari getaran dan kemungkinan

patahnya pahat

Gambar 2.125 Pemasangan alat bantu pada kepala lepas

Alat bantu lainnya seperti senter putar dipasang pada kepala lepas

mesin bubut

Tabel 2.11. Sudut-sudut pahat dan penggunaannya

No. Gambar penggunaan pahat Penggunaan

1.

Untuk benda kerja dengan bahan Kuningan, Perunggu, Bahan yang rapuh dan keras.

2.

Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas 34-50 kg/mm2

Page 85: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 77

No. Gambar penggunaan pahat Penggunaan

3.

Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas lebih dari 70kg/mm2, Kuningan Merah, Perunggu

4.

Untuk Perunggu Liat dan lunak

5.

Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas 50-70 kg/mm2

6.

Untuk Bahan lunak, Alumunium murni.

Tabel 2.12. Letak tinggi pahat

No. Gambar tinggi pahat Letak tinggi pahat

1.

1. Letak ujung sisi pemotong harus tepat dengan sumbu benda kerja

2.

2. Letak pahat yang lebih tinggi dari sumbu akan mengakibatkan sisi depan bagian bawah pahat tergesek, dan kecenderungan benda kerja melentur.

3.

3. Letak pahat yang lebih rendah dari sumbu akan mengakibatkan benda kerja terangkat/melentur.

Page 86: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 78

(d) Memasang peralatan pada mesin frais

Gambar 2.226 Pemasang ragum

Ragum dipasang pada meja mesin dengan diikat oleh baut pengikat.

Gambar 2.127 Pemasang pisau frais

(a) Pisau frais jari dipasang pada holder pisau frais

(b) Pisau dipasang pada collet yang merupakan bagian dari holder.

(c) Pencekaman pisau dilakukan dengan cara mengencangkan mur

penutup holder

Gambar 2. 128 Pemasangan shell end mill cutter.

(a) Pisau frais dipasang pada ujung holder.

(b) Untuk menghindari luka pada tangan saat memegang, maka

pisau diganjal dengan kain.

Page 87: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 79

(c) Pisau frais dicekam dengan cara mengencangkan baut pengunci

di bagian ujung holder.

Gambar 2.129 Pemasangan arbor vertikal

Pasang holder shell end mill cutter pada spindel mesin .

Cekam holder dengan cara mengencangkan baut pengunci di bagian

atas spindel.

Page 88: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 80

Gambar 2.130. Memasang pisau frais sisi (side mill cutter),

(a) Pasang arbor pada spindle mesin

(b) Pasang cincin arbor dan pasaknya pada jarak yang sesuai

dengan posisi penempatan pisau frais.

(c) Pasang pisau frais pada arbor , sesuai dengan posisi pasak atau

jarak yang diinginkan .

(d) Pasang cincin arbor sebagai penjepit pisau frais, paling ujung

pasang bantalan luncur, kemudian mur pengencang arbor .

(e) Pasang blok penahan arbor pada kepala mesin sampai posisi

bantalan luncur arbour tepat pada lubang penahan arbour.

(f) Kencangkan baud pengunci arbour, sehingga semua cincin dan

pisau frais terkunci.

(g) Kencangkan mur pengunci penahan arbour sampai blok penahan

tersebut terkunci dengan baik.

Page 89: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 81

6) Mengidentifikasi Peralatan Pengaman yang akan Digunakan

Peralatan pengaman yang perlu untuk digunakan pada pekerjaan dasar,

baik dengan mesin bor, sekrap, bubut, frais, gerinda maupun mesin

gergaji, pada umumnya terdiri dari pakaian kerja dan kacamata

pengaman, atau alat pengaman lainnya yang dipasang pada mesin

seperti kaca pelindung gram, tutup belt motor, dan tutup roda gigi.

7) Memasang Peralatan Pengaman

(a) Memasang peralatan pengaman pada mesin sekrap

Gambar 2.131. Pengaman percikan bram

Untuk menjaga agar lokasi pekerjaan menyekrap tidak dipenuhi oleh

geram dipasang alat pelindung percikan geram.

(b) Memasang peralatan pengaman pada mesin bor

Gambar 2.132. Pelindung belt

Pasang penutup belt motor untuk menghindari kemungkinan

tergulungnya tangan atau benda lain kedalam putaran belt dan puly.

Page 90: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 82

(c) Memasang peralatan pengaman pada mesin bubut

Alat-alat pengaman yang perlu diperhatikan untuk dipasang pada

mesin bubut antara lain :

(1) Penutup kotak roda gigi

Gambar 2.133. Penutup kotak roda gigi

Jangan biatkan kotak roda gigi terbuka.

(2) Alat pengaman percikan geram

(3) Alat pengaman belt motor

(4) Pipa air pendingin (Coolant)

(d) Memasang peralatan pengaman pada mesin frais

Gambar 2.134 Pemasangan peralatan pengaman pada mesin frais.

Tutup sabuk motor (belt ) dipasang untuk menjaga kecelakaan pada

saat bekerja.

Page 91: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 83

(e) Memasang peralatan pengaman pada mesin gerinda

Gambar 2.135 Pemasangan peralatan pada mesin gerinda

Tutup roda gerinda, landasan benda, dan kaca pengaman untuk

menjaga agar serbuk bekas menggerinda tidak menyebar, harus

dipasang sebaik mungkin.

(f) Memasang peralatan pengaman pada mesin gergaji

Gambar 2.136 Pemasangn peralatan pengaman pada mesin gergaji

Tutup kotak roda gigi dan sabuk motor harus terpasang dengan baik,

demikian pula pipa saluran air pendingin.

Page 92: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 84

Untuk menggergaji benda yang panjang, gunakan penahan benda

dengan benar, jangan ditahan langsung dengan tangan.

8) Memeriksa Kesiapan Mesin

Untuk memeriksa sejauh mana mesin siap digunakan, maka diperlukan

perlu dilakukan beberapa hal, yaitu :

(a) Periksa kelengkapan mesin yang akan digunakan.

(b) Periksa pemasangan alat potong dan benda kerja.

(c) Periksa pemasangan peralatan pengaman.

(d) Periksa bagian-bagian penting pada mesin seperti : fungsi alat-alat

pencekam alat potong dan alat pencekam benda kerja; gerakan

sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan jumlah persediaan

pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; sabuk atau belt pada motor

penggerak, bagian lainnya dari mesin yang akan digunakan selama

proses pengerjaan benda kerja.

Page 93: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 85

c. Rangkuman

1) Menentukan peralatan yang akan digunakan

Peralatan yang akan digunakan perlu ditentukan dengan menyangkut :

alat pencekam benda kerja ; pencekam alat potong ; alat potong yang

akan digunakan ; alat-alat ukur dan pemeriksa ; peralatan bantu lainnya.

2) Memilih peralatan yang diperlukan

Peralatan yang diperlukan dipilih sesuai dengan pekerjaan yang akan

dilakukan.

3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih

Pemeriksaan terhadap peralatan yang sudah dipilih dilakukan dengan

memeriksa ukuran, fungsi, serta kondisi rusak atau tidaknya peralatan.

4) Mengasah alat potong yang akan digunakan

Untuk pekerjaan dasar, pengasahan alat-alat potong dilakukan pada

gerinda bangku atau gerinda lantai.

Pengasahan dilakukan terhadap alat potong berupa pahat sekrap, pahat

bubut, dan mata bor.

5) Memasang peralatan pada mesin

Peralatan yang dipasang pada mesin menyangkut pemasangan alat-

alat potong dan alat- alat pencekam benda kerja serta bantu lainnya.

6) Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan

Peralatan pengaman diidentifikasi sesuai dengan rencana

penggunaannya, seperti alat pengaman badan serta alat pengaman

yang dipasang pada mesin .

7) Memasang peralatan pengaman

Peralatan pengaman yang dipasang pada mesin adalah : pengaman

percikan bram atau serbuk pemotongan benda, tutup kotak roda gigi,

tutup sabuk atau belt motor; penahan benda serta alat pengaman

lainnya yang diperlukan.

8) Memeriksa kesiapan Mmsin

Pemeriksaan terhadap kesiapan mesin untuk digunakan dilakukan

terhadap : pemasangan alat potong dan benda kerja; pemasangan

peralatan pengaman ; fungsi pencekam alat potong dan alat pencekam

Page 94: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 86

benda kerja; gerakan sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan

jumlah persediaan pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; kondisi

sabuk atau belt pada motor penggerak, bagian lainnya dari mesin yang

akan digunakan selama proses pengerjaan benda kerja.

Page 95: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 87

d. Tugas

Tabel 2.13. Daftar tugas belajar

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

1. Peralatan yang diperlukan untuk

proses machining sudah ditentukan

2. Peralatan yang diperlukan sudah

dipilih

3. Peralatan yang dipilih sudah

diperiksa

4. Alat potong yang telah dipilih sudah

diasah

5. Peralatan sudah dipasang di mesin

sesuai SOP/manual

6. Peralatan pengaman yang

diperlukan sudah diidentifikasi

7. Peralatan pengaman sudah

dipasang sesuai SOP/manual

8. Kesiapan mesin sudah diperiksa

Page 96: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 88

e. Tes Formatif

1) Tes Tertulis

(1) Salah satu alat pencekam benda kerja pada mesin sekrap adalah

(a) Lathe dog

(b) Chuck

(c) Ragum mesin

(d) Collet

(2) Salah satu pencekam alat potong pada mesin bor adalah

(a) Drill chuck / chuck bor)

(b) Ragum tangan

(c) Collet

(d) Tap matic

(3) Salah satu bahan alat potong yang digunakan pada proses

membubut adalah :

(a) Pahat karbide

(b) Pahat kasar

(c) Pahat rata

(d) Pahat ulir

(4) Alat ukur untuk memeriksa sudut mata bor adalah :

(a) Mal

(b) Mal Mata Bor

(c) Mal Pahat

(d) Pengukur Sudut

(5) Fungsi Dresser pada penggerindaan adalah untuk

(a) Meratakan permukaan roda gerinda

(b) Membentuk roda gerinda

(c) Menajamkan permukaan roda gerinda

(d) Mengasah roda gerinda

Page 97: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 89

(6) Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah :

(a) Bentuk alat potong dan bentuk benda kerja.

(b) Jenis bahan benda kerja dan bahan alat potong.

(c) Bentuk dan jenis alat potong.

(d) Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda yang akan

dikerjakan.

(7) Beberapa hal yang termasuk ke dalam pemeriksaan alat potong,

kecuali :

(a) Bentuk alat potong yang akan digunakan.

(b) Kondisi alat potong sebelum digunakan.

(c) Menentukan bagian alat potong yang rusak.

(d) Menandai bagian alat potong yang sudah rusak

(8) Berapa maksimal jarak antara landasan benda yang diasah dengan

roda gerinda

(a) 2,5 mm

(b) 2 mm

(c) 3 mm

(d) 3,5 mm

(9) Bagian mata bor yang manakah yang diasah ?

(a) Bidang ujung

(b) Bidang bebas

(c) Bidang buang

(d) Panjang bibir

(10) Berapakah sudut mata bor yang digunakan untuk mengebor bahan

baja ?

(a) 140

(b) 112

(c) 80

(d) 118

Page 98: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 90

(11) Berapa sudut baji () pahat bubut untuk membubut bahan baja

berkualitas 70 kg/ m2 ?

(a) 81

(b) 62

(c) 67

(d) 55

(12) Pahat sekrap dicekam pada :

(a) Kepala mesin

(b) Spindel

(c) Rumah pahat

(d) Eretan

(13) Akibat dari pemasangan pahat yang terlalu tinggi dari sumbu benda

kerja adalah :

(a) Sisi depan bagian bawah pahat tergesek

(b) Ujung pahat cepat tumpul

(c) Sisi potong pahat terangkat

(d) Benda kerja terangkat

(14) Pisau frais Shell End Mill dipasang atau dicekam pada :

(a) Collet

(b) Holder

(c) Batang arbor

(d) Mandrell

(15) Untuk menghindari agar geram atau serbuk penggerindaan tidak

menyebar sebaiknya dipasang :

(a) Tutup mesin gerinda

(b) Penahan serbuk gerinda

(c) Kacamata pengaman

(d) Tutup roda gerinda dan kaca pengaman

Page 99: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 91

(16) Berikut ini adalah pemeriksaan terhadap kesiapan mesin , kecuali :

(a) Memeriksa alat-alat ukur dan pemeriksa

(b) Memeriksa kelengkapan mesin

(c) Memeriksa pemasangan alat potong dan benda kerja

(d) Memeriksa peralatan pengaman

Page 100: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 92

2) Tes Unjuk Kerja

Tabel 2.14. Daftar Tes unjuk kerja

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

1. Apakah peralatan yang diperlukan

untuk proses machining sudah

ditentukan?

2. Apakah peralatan yang diperlukan

sudah dipilih?

3. Apakah peralatan yang dipilih

sudah diperiksa?

4. Apakah alat potong yang telah

dipilih sudah diasah?

5. Apakah peralatan sudah dipasang

di mesin sesuai SOP/manual?

6. Apakah peralatan pengaman yang

diperlukan sudah diidentifikasi?

7. Apakah peralatan pengaman sudah

dipasang sesuai SOP/manual?

8. Apakah kesiapan mesin sudah

diperiksa?

Page 101: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 93

f. Kunci Jawaban Formatif

Tabel 2.15. Daftar kunci jawaban tes tertulis

No. Pertanyaan No. Jawaban

1. c

2. a

3. a

4. b

5. c

6. d

7. a

8. b

9. b

10. d

11. b

12. c

13. a

14. b

15. d

16. a

Page 102: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 94

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 2 mengenai

Mempersiapkan Mesin

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

K o m p e t e n

dalam Mempersiapkan Mesin Perkakas untuk Pekerjaan Dasar

sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 3

Dibuat di : ……………….……………….

Pada Tanggal : ……………….……………….

Penilai, Peserta diklat,

_____________________ _____________________

Komentar/Saran Penilai :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 103: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 95

3. Kegiatan Belajar 3

Mengoperasikan Mesin

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Peserta diklat dapat :

1) Memeriksa peralatan keselamatan kerja

2) Memakai peralatan keselamatan kerja

3) Memasang benda kerja pada mesin

4) Mencekam benda kerja dengan alat bantu pencekaman

5) Mengoperasikan mesin

6) Memeriksa proses machining

b. Uraian Materi

1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja

Peralatan keselamatan kerja yang perlu untuk diperiksa pada pekerjaan

permesinan adalah :

a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin.

Peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin

seperti kacamata pengaman, baju kerja, sepatu kerja, helm, masker,

dan peralatan keselamatan kerja lainnya yang dipakai selama

bekerja.

b) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin

Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin yaitut tutup

roda gigi mesin, kaca pelindung pada mesin bubut dan mesin gerinda,

penahan percikan geram, tutup sabuk mesin, dan peralatan

keselamatan lainnya.

c) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruang kerja

Peralatan ini termasuk tanda-tanda larangan, peringatan, atau

perintah perihal keselamatan kerja. Selain itu juga peralatan seperti

alat pemadan kebakaran, penghisap debu atau asap, dan sebagainya.

Page 104: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 96

2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja

a) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan menyekrap

(1) Kacamata kerja.

(2) Penahan tatal.

b) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan mengebor

seperti kacamata kerja

c) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan membubut

(1) Kacamata kerja.

(2) Kaca penahan tatal pada mesin.

(3) Pengait bram.

d) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan mengefrais

seperti kacamata kerja

e) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan menggerinda

(1) Kacamata kerja.

(2) Tutup roda gerinda pada mesin.

(3) Kaca pelindung percikan serbuk gerinda yang dipasang pada

mesin gerinda.,

3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin

a) Memasang benda kerja pada mesin sekrap

Gambar 2.137 Ragum mesin sekrap

Ragum mesin sekrap merupakan salah satu alat pencekam benda

kerja. Ragum ini posisinya dapat dirubah sesuai dengan sekala

derajat yang terdapat pada skala nonius.

Page 105: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 97

Gambar 2.138 Pemasangan blok paralel

Blok paralel, digunakan sebagai alas benda kerja yang dicekam pada

ragum agar permukaan benda kerja yang disekrap sejajar dengan

permukaan meja mesin.

Gambar 2.139. Blok Paralel

Blok paralel, mempunyai ukuran yang presisi dan ukuran yang

bermacam-macam, sehingga dapat dipilih sesuai dengan ketebalan

alas yang diperlukan

Gambar 2.140. Posisi penempatan blok paralel

Blok paralel harus disimpan seimbang diantara kedua ujung benda

kerja, sehingga benda kerja berada pada posisi yang rata mengikuti

permukaan blok paralel.

Page 106: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 98

Gambar 2.141. Penggunaan paku

Untuk pencekaman benda kerja yang baik serta kuatnya blok paralel

menahan benda kerja, maka pada saat pencekaman, pukulah benda

kerja dengan palu plastik. Apabila blok paralel sudah tidak bergeser

maka kencangkan pengikatan pada ragum.

b) Memasang benda kerja pada mesin bor

Gambar 2.142. Pemasangn benda kerja pada mesin bor

Benda kerja dipasang pada ragum tangan.

Agar posisi benda kerja terhadap meja mesin lebih sejajar, maka

gunakan blok paralel sebagai alas penjepitan benda kerja. Gunakan

palu untuk memukul benda kerja pada saat pengikatan.

Page 107: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 99

c) Memasang benda kerja pada mesin bubut

Gambar 2.143. Pencekaman benda silindris panjang

Untuk mencekam benda silindris panjang, digunakan chuck rahang 3

dengan ketiga rahangnya pada posisi normal.

Tepatkan posisi benda kerja, lalu kencangkan lubang pengunci

dengan kunci chuck

Gambar 2.144. pencekaman benda kerja silindris pendek

Untuk mencekam benda silindris yang relatif pendek dengan diameter

lebih besar, digunakan chuck rahang 3 dengan ketiga rahangnya pada

posisi dibalik.

Page 108: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 100

Gambar 2.145. Pencekaman benda silindris berdiameter besar

Posisi rahang yang dibalik, digunakan pula untuk mencekam benda

silindris berdiamater besar pada bagian lubangnya.

Gambar 2.146. Penggunaan senter putar kepala lepas

Untuk benda yang lebih panjang, maka gunakan senter putar kepala

lepas sebagai penahan benda

Gambar 2. 147. Pencekaman benda kerja bersegi

Page 109: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 101

Chuck 4 rahang, dipergunakan untuk mencekam benda kerja segi

empat atau segi tidak beraturan. Posisi rahangnya dapat diatur

sendiri-sendiri.

Keempat rahangnya dikencangkan setelah titik pusat bagian benda

yang akan dibubut telah sejajar dengan sumbu mesin.

d) Memasang benda kerja pada mesin frais

Gambar 2.148. Pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais

Benda kerja yang berbentuk balok, dicekam pada ragum mesin frais.

Blok paralel digunakan agar permukaan benda yang difrais lebih

sejajar dengan bidang di bawahnya

Gambar 2.149. Pemakaian palu pada mesin frais

Untuk pencekaman benda yang lebih baik, digunakan palu untuk

memukul benda. Setelah balok paralel tidak bergeser, kemudian

ragum dikencangkan

Page 110: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 102

4) Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman

a) Memasang Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman pada

Mesin Sekrap

Gambar 2.150. Pencekaman benda tipis

Untuk benda kerja yang bentuknya tipis dan yang disekrap bagian

sisinya, maka benda dicekam pada blok siku.

Benda kerja tersebut diikat dengan klem.

Gambar 2.151. Pengikatan benda kerja pada meja mesin

Pencekaman benda kerja yang ukurannya lebih besar dan sulit

dicekam dengan ragum dilakukan dengan mengikatnya langsung

pada meja mesin.

Pengikatan benda pada meja mesin juga dapat dilakukan dengan

menggunakan klem pengikat.

Page 111: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 103

Gambar 2.152. Pengikatan benda kerja dengan klem pengikat

Bagian dari klem adalah baut T yang dipasang pada alur T meja

mesin dan balok T klem dipasang diantara balok penahan klem

dengan benda kerja. Pengikatan dilakukan dengan cara

mengencangkan baut klem

b) Memasang Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman pada

Mesin Bor

Gambar 2.153. Pemasangan benda kerja yang tidak dapat dicekam

dengan ragum

Untuk benda kerja yang tidak dapat dicekam pada ragum, maka

benda kerja dicekam langsung pada meja mesin dengan bantuan baut

T, Klem, dan balok penahan klem sebagai pengikat.

Gambar 2.154. Pencekaman benda kerja silindris pada mesin bor

Untuk mencekam benda kerja silindris, gunakan blok dan Klem V

sebagai pengikat benda.

Page 112: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 104

c) Memasang benda kerja dengan alat bantu pencekaman pada

mesin bubut

Gambar 2.155. Pencekaman benda diantara dua senter

Pencekaman benda diantara dua senter alat Bantu pencekaman

yang digunakan adalah :

1 = Piring pembawa

2 = Senter tetap

3 = Lathe dog

4 = Senter putar

Gambar 2.156. Pencekaman benda dengan kacamat tetap

Mencekam benda dengan kacamata tetap untuk mencekam benda

panjang, maka digunakan kacamatan tetap untuk menahan agar

benda kerja tidak melentur selama berputar. Kacamatan tetap

dipasang pada Bed mesin

Page 113: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 105

Gambar 2.157. Kacamat jalan

Kacamata jalan digunakan untuk menjaga agar benda kerja tidak

melentur selama pemotongan. Kacamata jalan dipasang pada eretan

melintang.

Gambar 2.158. Pencekaman benda tipis dengan face plate

Mencekam benda tipis untuk mencekam benda tipis maka

digunakan Face plate. Benda kerja diikat dengan menggunakan baut

dan klem penjepit.

d) Memasang benda kerja dengan alat bantu pencekaman pada

mesin frais

Gambar 2.159. Pencekaman benda kerja dengan klem

Page 114: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 106

Mencekam benda kerja dengan klem, alat bantu yang digunakan :

a. Balok klem

b. Balok penahan

c. Mur/baut pengunci

d. Blok V

Gambar 2.160. Pencekaman benda kerja yang lebar

Benda kerja yang lebih lebar dapat pula dicekam langsung di atas

meja dengan bantuan klem penjepit.

Gambar 2.161. Pembentukan benda silindris menjadi segi beraturan

Untuk mencekam benda silindris yang akan difrais menjadi bidang

rata secara beraturan, maka digunakan ragum. Ragum tersebut dapat

dipasang pada kepala pembagi atau pada ragum putar.

Page 115: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 107

5) Mengoperasikan Mesin

a) Mengoperasikan mesin sekrap

Gambar 2.162. Bagian-bagian pengatur posisi dan panjang langkah

pemahaman pada mesin sekrap

Bagian-bagian untuk mengatur posisi serta panjang langkah

pemakanan adalah :

a = motor penggerak

b = roda gigi penggerak

c = Roda pemutar

d = Blok engkol

e = Poros lengan ayun

f = Lengan ayung

g = Kepala luncur

h = Pengikat kepala luncur

Page 116: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 108

Gambar 2.163. Panjang langkah penyekrapan

Untuk langkah pemakanan yang panjang, maka lengan ayun harus

dipasang pada posisi terjauh dari sumbu poros roda pemutar. Lengan

ayun akan bergerak dari A sampai B dan sebaliknya ( ). Karena

lebih besar dari maka langkah kebelakang akan lebih cepat.

Untuk langkah pemakanan yang pendek, maka lengan ayun harus

dipasang pada posisi terdekat dari sumbu poros roda pemutar.

llb

la

L

Langkah kerja / mundur

Benda Kerja

Pahat

Gambar 2.164. Panjang langkah pemotongan

Panjang langkah (L) disesuaikan dengan panjang benda (l), panjang

awal (la) dan panjang sisa (lb)

Page 117: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 109

L = l + la + lb

la = 20 mm

lb = 10 mm

Menentukan jumlah langkah maju mundur.

Jumlah kangkah maju mundur per menit (n) tergantung kepada

kecepatan potong bahan (v) dan panjang langkah (L)

Langkah maju mundur (n) =

n = (langkah per menit)

Untuk mengatur jumlah langkah per menit, dilakukan dengan

menempatkan handel pengatur jumlah langkah pada posisi yang

paling sesuai atau memdekati angka hasil perhitungan. Handel

pengatur jumlah langkah biasanya ditempatkan di bagian belakang

mesin sekrap.

Tombol menghidupkan dan mematikan

Apabila panjang langkah, jumlah langkah dan posisi pemotongan

sudah disetel, maka untuk menghidupkan mesin tekan tombol on

pada saklar utama yang tersedia pada mesin.

Untuk menghentikan gerakan kepala ayun sementara mesin tetap

hidup, dilakukan dengan cara menekan tuas kopling yang ada pada

bagian mesin, dan untuk menjalankannya kembali tuas kopling

tersebut harus ditarik.

Untuk mematikan mesin, dilakukan dengan cara menekan tombol off

pada saklar uatama mesin.

Kec. Potong (m/menit) . Panjang langkah maju mundur (m)

V . 2 L

Page 118: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 110

Gerakan pemotongan

s

a

Gambar 2.165. Kedalaman pemakanan.

Banyaknya pemakanan (A) tergantung kepada kerataan pengerjaan

mesin (kasar/halus)

Penampang tatal (A) = kedalaman pemakanan (a) x lebar penyayatan

(s)

Gambar 2.166. Mengatur kedalaman pemakanan.

Untuk posisi awal, skala nonius handle eretan diseting pada angka

nol.

Pengaturan kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara memutar

handle eretan sambil melihat angka skala nonius yang menunjukkan

jumlah kedalaman pemakanan

Page 119: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 111

Gambar 2.167. Mengatur tebal pemakanan.

Pengaturan tebalnya pemakanan dilakukan dengan cara memutar

poros penggerak meja mesin setiap kali awal pergerakkan langkah

memotong.

b) Mengoperasikan Mesin Bor

Menentukan dan menyetel putaran mesin

Kecepatan putaran spindle mesin bor (n) ditentukan oleh kecepatan

potong bahan (v) dalam meter per menit, dan diameter mata bor yang

digunakan (d).

Kecepatan putar (n) = 1000 x v

x d

Gambar 2.168. Belt pengatur kecepatan putaran

Penyetelan putaran mesin dilakukan dengan mengatur pasangan

sabuk putaran pada pully motor penggerak dan pully poros utama

mesin bor.

Posisi pasangan sabuk dengan pully dipilih dengan mengikuti tabel

putaran pada mesin

Page 120: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 112

Menepatkan posisi pengeboran

Gambar 2.169. Menepatkan titik pusat lubang

Sebelum dilakukan pengeboran, benda kerja yang akan dibor dilukis

terlebih dahulu (a), kemudian titik pusat lubang ditandai dengan

penitik (b),

Posisi ujung mata bor ditepatkan terhadap titik pusat lubang yang

sudah ditandai. Pemusatan ujung mata bor tersebut dilakukan dengan

menggeser benda kerja.

Apabila ujung mata bor sudah tepat dengan titik pusat lubang, maka

pengeboran dapat dilakukan.

Pendinginan dilakukan selama proses pengeboran berlangsung.

Kecepatan dan kedalaman pemotongan

Gambar 2.170. Tuas-tuas pengatur kedalaman mengebor.

Kecepatan mengebor tergantung kepada kecepatan potong benda

serta jenis mata bor. Dalam hal ini diperlukan keterampilan teknisi

dalam menekan tuas penggerak selama mengebor.

Untuk membatasi kedalaman pengeboran dalam membuat lubang

tidak tembus, perlu digunakan poros dan mur pembatas kedalaman.

Page 121: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 113

Menghidupkan dan mematikan mesin

Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar pada

mesin, biasanya dipasang di bagian depan atau kiri kepala mesin.

c) Mengoperasikan Mesin Bubut

Gerakan-gerakan dalam membubut

Gambar 2.171. Gerakan-gerakan dalam membubut

Pada proses pembubutan terdapat tiga gerakan utama :

1. Gerakan berputar, yaitu berputarnya benda kerja pada sumbo

poros.

2. Gerakan pengikatan, yaitu pencekaman benda kerja dan

pengikatan pahat bubut.

3. Gerakan pemotongan, yaitu benda yang berputar disayat oleh

pahat yang bergerak sejajar, tegak lurus atau menyudut terhadap

sumbu benda kerja.

Page 122: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 114

Pengaturan putaran dan kecepatan potong benda kerja

Gambar 2.172. Kecepatan potong (v).

Jika benda dengan garis tengah d dipotong dalam satu putaran

selama 1 menit, maka panjang tatal yang tersayat adalah d x

(keliling). Jika dalam satu menit lebih dari satu putaran maka panjang

tatal adalah d x x n

v = d (mm) x x n (rpm)

karena kecepatan potong dinyatakan dalam m/menit, sedangkan

ukuran benda dalam mm, maka :

v = d (mm) x x n (rpm) (m/men)

1000

n = 1000 . v (r.p.m.)

d. .

Gambar 2.173. Tuas-tuas pengatur kecepatan putaran

Untuk memilih kecepatan putaran mesin, maka stel posisi tuas

pengatur kecepatan putaran mesin sesuai dengan angka kecepatan

putar yang terdapat pada tabel.

Tuas-tuas tersebut terdapat pada kepala tetap mesin bubut.

Page 123: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 115

Tidak selamanya hasil perhitungan sesuai dengan jumlah kecepatan

putaran yang terdapat pada table, oleh karenanya angka yang dipilih

adalah angka yang paling mendekati hasil pergitungan.

Pergerakan Eretan

Gambar 2.174. Pergerakan eretan mesin bubut

Tuas No. 1 berfungsi untuk memutarkan spindle utama mesin bubut

(memutarkan benda kerj)

Eretan memanjang (2) digerakan dengan handle (3), berfungsi untuk

menggerakan pahat sejajar dengan sumbu benda kerja

Eretan melintang (4) digerakan dengan handle (5), berfungsi untuk

menggerakan pahat ke arah melintang terhadap sumbu benda kerja.

Eretan atas (6) posisinya dapat diatur sejajar, melintang atau

menyudut terhadap sumbu benda kejra, digerakan dengan handle (7),

berfungsi untuk pemotongan pendek sejajar, melintang atau untuk

membubut bentuk tirus.

Page 124: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 116

Arah pemotongan

a

Gambar 2.175. Arah pemotongan sejajar,

pahat bergerak menyayat sejajar dengan sumbu benda kerja.

Arah pemotongan ini berfungsi untuk mengurangi diameter benda

kerja

b

Gambar 2.176. Arah pemotongan melintang,

pahat bergerak menyayat tegak lurus terhadap sumbu benda kerja

Arah pemotongan ini berfungsi untuk membubut permukaan/ujung

benda, atau untuk memotong benda

c

Gambar 2.177. Arah pemotongan menyudut,

pahat bergerak menyayat menyudut terhadap sumbu benda kerja.

Arah pemotongan ini berfungsi untuk membubut tirus benda

Page 125: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 117

e

Gambar 2.178. Arah pemotongan melingkar,

pahat bergerak sejajar dan melintang terhadap sumbu benda kerja.

Arah pemotongan ini berfungsi untuk membentuk contur radius pada

permukaan benda.

Menghidupkan dan mematikan mesin

Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar listrik

utama mesin. Untuk menjalankan putaran mesin, gunakan tuas (1)

yang terdapat di bagian eretan mesin.

d) Mengoperasikan Mesin Frais

Gerakan-gerakan dalam pengefraisan

Gambar 2.179. Gerakan-gerakan dalam mengefrais

A = Gerakan berputar, yaitu gerakan berputarnya pisau frais pada

sumbu arbour.

B = Gerakan pengikatan, yaitu gerakan pencekaman pisau frais

pada sumbu arbour dan pencekaman benda kerja.

C = Gerakan pemotongan. Gerakan ini merupakan gerakan

gabungan dari kedua gerakan sebelumnya. Pisau frais yang

Page 126: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 118

berputar menyayat benda kerja yang bergerak berlawanan atau

searah dengan putaran pisau frais.

Mengatur kecepatan putaran spindle mesin dan kecepatan

potong

Kecepatan potong dihitung dengan rumus :

V = m/menit,

Maka kecepatan putaran spindle mesin atau putaran pisau frais

adalah :

V = r.p.m. ,

d = adalah diameter pisau frais

v = adalah kecepatan potong dalam m/menit

n = adalah kecepatan putaran spindle mesin dalam rev. per menit.

(put/menit)

Metode pengefraisan

Gambar 2.180. Pengefraisan searah,

Sisi pisau frais yang memotong searah dengan gerakan benda kerja

selama penyayatan.

d . . n 1000

d . . n 1000

Page 127: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 119

Gambar 2.181. Pengefraisan berlawanan arah,

Sisi pisau frais yang memotong berlawanan arah dengan gerakan

benda kerja selama penyayatan.

Gambar 2.182. Pengefraisan netral,

Sisi pisau frais yang memotong berlawanan dan searah dengan

gerakan benda kerja selama penyayatan.

Metode ini digunakan apabila menggunakan pisau shell end mill.

Mengatur arah gerakan pengefraisan

Gambar 2.183. Gerakan memanjang,

Dengan memutar handle meja memanjang maka benda kerja akan

bergerak ke arah memanjang.

Page 128: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 120

Gambar 2.184. Gerakan melintang.

Gerakan melintang benda kerja dilakukan dengan memutar handle

meja melintang yang dilengkapi dengan skala nonius untuk

mengetahui ukuran gerakan.

Gambar 2.185. Gerakan vertikal.

Kedalaman pengefraisan benda diatur dengan cara menaikan meja

mesin dan untuk membebaskan benda dengan pisau dengan cara

menurunkannya.

Handle penggerak naik turun meja terdapat di bagian depan mesin.

Menghidupkan dan mematikan mesin

Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar utama

listrik yang ada pada mesin. Untuk menghentikan putaran pisau frais

sementara mesin tetap dalam keadaan hidup, maka tekan tuas

kopling yang ada di samping badan mesin, dan menariknya untuk

menjalankan kembali putaran.

Page 129: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 121

6) Memeriksa Proses Machining

a) Memeriksa Proses Penyekrapan

Pemeriksaan proses penyekrapan dilakukan terhadap :

(1) Panjang langkah pemotongan

(2) Posisi panjang langkah.

Dilihat dari posisi langkah paling depan dan paling belakang

terhadap ujung benda kerja yang dipotong.

(3) Jumlah langkah per menit.

(4) Ketebalan dan kedalaman pemakanan pahat

b) Memeriksa Proses Pengeboran

Pemeriksaan proses pengeboran dilakukan terhadap :

(1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan

(2) Kecepatan dan kedalaman pengeboran

c) Memeriksa Proses Pembubutan

Pemeriksaan proses pembubutan dilakukan terhadap :

(1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan

(2) Arah putaran spindle

(3) Arah pemotongan

(4) Ketebalan sayat dan kecepatan pemotongan

d) Memeriksa Proses Pengefraisan

Pemeriksaan proses pengafraisan dilakukan terhadap :

(1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan

(2) Arah putaran spindle

(3) Arah pemotongan

(4) Ketebalan sayat dan kecepatan pemotongan

Page 130: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 122

c. Rangkuman

1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja

Peralatan keselamatan kerja yang perlu untuk diperiksa pada pekerjaan

permesinan adalah :

a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin.

b) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin

c) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruang kerja

2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja

Peralatan keselamatan kerja yang dipakai pada saat bekerja pada mesin

sekrap, mesin bor, mesin bubut, mesin frais dan mesin gerinda adalah

kacamata pelindung, pakaian kerja, sepatu kerja, masker (khusus pada

pekerjaan menggerinda), dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin

a) Pemasangan benda kerja pada mesin sekrap adalah dengan

menggunakan ragum mesin sekrap.

b) Pemasangan benda kerja pada mesin bor adalah dengan

menggunakan ragum tangan

c) Pemasangan benda kerja pada mesin bubut adalah dengan

menggunakan chuck rahang 3 untuk benda silindris dan chuck rahang

4 untuk bentuk segi empat atau bentuk tidak beraturan.

d) Pemasangan benda kerja pada mesin frais adalah dengan

menggunakan ragum mesin frais.

4) Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman

a) Pencekaman benda kerja pada mesin sekrap, mesin bor, dan mesin

frais yang tidak dapat menggunakan ragum, dicekam dengan bantuan

klem penjepit benda.

b) Pencekaman benda pada mesin bubut yang tidak dapat dicekam

dengan chuck rahang 3 atau chuck rahang 4, dilakukan dengan

bantuan face plate. Dan untuk menjaga kelenturan benda kerja yang

Page 131: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 123

panjang selama pembubutan, digunakan kacamata jalan atau

kacamata tetap.

5) Mengoperasikan Mesin

Dalam mengoperasikan mesin, perlu dilakukan langkah-langkah utama

diantaranya :

a) Menyetel handel kecepatan putaran mesin

b) Menggunakan saklar atau tuas untuk menghidupkan atau mematikan

mesin.

c) Menentukan arah pemotongan dengan menggerakan bagian

penggerak benda kerja atau alat potong pada mesin.

d) Menentukan ketebalan penyayatan benda kerja.

6) Memeriksa Proses Machining

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa proses

permesinan antara lain :

a) Kecepatan dan arah putaran spindle mesin

b) Arah gerakan pemotongan benda kerja

c) Kecepatan dan ketebalan penyayatan

d) Ukuran benda yang dikerjakan setiap periode langkah pemakanan

e) Permukaan hasil penyayatan benda kerja

Page 132: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 124

d. Tugas

Tabel 2.16. Daftar tugas belajar

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

1) Memeriksa Peralatan Keselamatan

Kerja

2) Memakai Peralatan Keselamatan

Kerja

3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin

4) Mencekam Benda Kerja Dengan

Alat Bantu Pencekaman

5) Mengoperasikan Mesin

6) Memeriksa Proses Machining

Page 133: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 125

e. Tes Formatif

1) Tes Tertulis

(1) Peralatan keselamatan kerja yang paling sering digunakan pada

pekerjaan permesinan adalah :

(a) Kacamata pelindung

(b) Sarung tangan

(c) Helm

(d) Pelindung telinga (ear protection)

(2) Berikut ini adalah 3 jenis peralatan keselamatan kerja yang

digunakan pada pekerjaan mesin, kecuali :

(a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan pekerja

(b) Peralatan keselamatan yang pada kotak PPPK

(c) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin

(d) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruangan

(3) Alat pencekam benda kerja pada mesin bor, mesin sekrp dan

mesin frais pada umumnya dalah ;

(a) Klem paralel

(b) Lathe dog

(c) Ragum

(d) Alat Bantu pencekaman

(4) Fungsi dari blok paralel adalah :

(a) Agar pencekaman benda kerja lebih kuat

(b) Agar ragum tidak cepat rusak

(c) Agar selama pemotongan, benda tidak bergetar.

(d) Sebagai alas benda kerja yang dicekam pada ragum agar

permukaan yang dipotong lebih sejajar dengan bagian alasnya.

Page 134: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 126

(5) Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan

ragum maka digunakan :

(a) Baut penjepit

(b) Klem paralel

(c) Klem penjepit

(d) Balok penahan

(6) Untuk mencekam benda silindris pada pekerjaan mengefrais,

digunakan tambahan alat bantu pencekam, yaitu:

(a) Blok V

(b) Blok paralel

(c) Blok siku

(d) Balok penahan

(7) Pencekaman benda silindris yang tidak terlalu panjang pada mesin

bubut menggunakan :

(a) Chcuk rahang 4

(b) Lathe dog

(c) Chcuk rahang 3

(d) Face plate

(8) Untuk mencekam benda yang bentuknya tidak beraturan dan tipis

pada mesin bubut, dipergunakan :

(a) Chcuk rahang 4

(b) Piring pembawa

(c) Lateh dog

(d) Kacamata jalan

(9) Fungsi piring pembawa dan lathe dog adalah untuk :

(a) Mencekam benda tipis.

(b) Mencekam benda berbentuk tidak beraturan

(c) Mencekam benda kerja panjang

(d) Mencekam benda kerja diantara dua senter

Page 135: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 127

(10) Kacamatan tetap pada mesin bubut berfungsi untuk :

(a) Menahan benda kerja agar tidak bergetar

(b) Memudahkan penyayatan

(c) Menjaga agar benda kerja tidak patah

(d) Menahan benda agar tidak melentur selama berputar..

(11) Kacamata jalan pada mesin bubut dipasang pada :

(a) Eretan atas

(b) Eretan melintang

(c) Eretan memanjang

(d) Bed mesin

(12) Jika kecepatan potong benda kerja (v) = 25 m/menit, dan panjang

langkah (L) = 100 mm, maka jumlah langkah maju mundur mesin

sekrap (n) adalah :

(a) 500 langkah per menit

(b) 50 langkah per menit

(c) 100 langkah per menit

(d) 250 langkah per menit

(13) Jika kecepatan potong (v) = 30 m/menit, diameter mata bor yang

digunakan (d) = 11,5 mm, maka kecepatan putaran spindle mesin

bor (n) harus disetel pada kecepatan :

(a) 810 rpm

(b) 830 rpm

(c) 820 rpm

(d) 840 rpm

(14) Berikut ini adalah gerakan-gerakan dalam membubut, kecuali :

(a) Gerakan berputar

(b) Gerakan melingkar

(c) Gerakan pencekaman

(d) Gerakan pemotongan

Page 136: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 128

(15) Berapa kecepatan putaran spindle mesin bubut (n) untuk

membubut benda jika kecepatan potong (v) = 25 m/menit dan

diameter bahan yang dibubut (d) = 25 mm.

(a) 320 rpm

(b) 318 rpm

(c) 310 rpm

(d) 330 rpm

(16) Berikut ini adalah arah pemotongan membubut, kecuali :

(a) Memanjang

(b) Melintang

(c) Tirus

(d) Menyudut

(17) Yang tidak termasuk gerakan-gerakan dalam pengefraisan adalah :

(a) Gerakan berputar

(b) Gerakan berlawanan

(c) Gerakan mengikat

(d) Gerakan pemotongan

(18) Jika kecepatan putaran spindle mesin frais (n) = 450 r.p.m. dan

diameter pisau frais (d) = 50 mm, maka kecepatan potong (v)

adalah :

(a) 75 m/menit

(b) 80 m/menit

(c) 65 m/menit

(d) 70 m/menit

(19) Yang tidak termasuk metode pengefraisan adalah :

(a) Muka

(b) Searah

(c) Berlawanan

(d) Netral

Page 137: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 129

(20) Pemeriksaan proses machining dilakukan terhadap hal-hal berikut,

kecuali :

(a) Pemasangan alat potong dan benda kerja.

(b) Kecepatan dan arah putaran spindle mesin

(c) Kecepatan dan tebal pemotongan

(d) Arah dan gerakan pemotongan

Page 138: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 130

2) Tes Unjuk Kerja

Tabel 2.17. Daftar tes unjuk kerja

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

a) Apakah peralatan keselamatan

kerja yang dipersyaratkan sudah

diperiksa?

b) Apakah peralatan keselamatan

kerja yang dipersyaratkan sudah

dipakai?

c) Apakah benda kerja sudah

dipasang di mesin?

d) Apakah benda kerja sudah dicekam

dengan alat bantu yang

dipersyaratkan?

e) Apakah mesin sudah dioperasikan?

f) Apakah pelaksanaan machining

sudah diperiksa?

Page 139: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 131

f. Kunci Jawaban Formatif

Tabel 2.18. Daftar kunci jawaban tes tertulis

No. Pertanyaan No. Jawaban

1. a

2. b

3. c

4. d

5. c

6. a

7. c

8. a

9. d

10. d

11. b

12. a

13. b

14. b

15. b

16. c

17. b

18. d

19. a

20. a

Page 140: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M 7.32A 132

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 3 mengenai

Mengoperasikan Mesin

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

K o m p e t e n

dalam Mengoperasikan Mesin Perkakas untuk Pekerjaan Dasar

sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 4

Dibuat di : ……………….……………….

Pada Tanggal : ……………….……………….

Penilai, Peserta diklat,

_____________________ _____________________

Komentar/Saran Penilai :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 141: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 133

4. Kegiatan Belajar 4

Memeriksa Komponen Yang Dikerjakan

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Peserta diklat dapat :

1.) Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

2.) Memilih Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

3.) Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan

4.) Mengukur Benda kerja

5.) Mencatat Hasil Pengukuran

6.) Membandingkan Hasil Pengukuran Dengan Spesifikasi Teknis Yang

Dipersyaratkan

7.) Melaporkan Hasil Pemeriksaan Benda kerja

b. Uraian Materi

1) Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

Alat-alat yang digunakan untuk memeriksa dan mengukur benda kerja

antara lain :

a) Alat-alat Pemeriksa :

Gambar 2.186. Inside Calipers

Inside Calipers, digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar lubang benda kerja .

Gambar 2.187. Spring Calipers

Page 142: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 134

Spring Calipers, dengan baud dan mur yang digunakan untuk mengatur jarak pada ujung pemeriksa. Digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar lubang benda kerja .

Gambar 2.188. Jangka kaki.

Jangka kaki, digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar bagian luar benda kerja .

Gambar 2.189. Jangka kaki dengan baud pengikat.

Jangka kaki, dengan baud dan mur yang digunakan untuk mengatur jarak pada ujung pemeriksa Digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar bagian luar benda kerja .

Gambar 2.190. Batang mal ulir

Batang mal ulir, untuk memeriksa ukuran ulir dalam

Gambar 2.191. Mal ulir luar

Mal ulir luar, untuk memeriksa ukuran ulir luar

Page 143: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 135

Gambar 2.192. Mal mata bor

Mal mata bor, untuk memeriksa sudut dan lebar ujung mata bor..

Gambar 2.193. Limit plug gauge

Untuk memeriksa kesesuaian lubang hasil mereamer.

Gambar 2.194. Taper gauge. Untuk memeriksa lubang tirus hasil mereamer tirus.

Gambar 2.195. Mal lubang dan poros tirus.

Pemeriksa lubang atau poros tirus, untuk memeriksa ukuran tirus benda kerja .

Selain alat pemeriksa yang disebutkan tadi, dipergunakan pula alat

pemeriksa lainnya seperti busur derajat dan mal ulir.

b) Alat-alat Ukur

Alat-alat ukur yang digunakan antara lain jangka sorong, micrometer

luar dan micrometer dalam.

Page 144: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 136

2) Memilih Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

Pemilihan akat ukur yang akan digunakan didasarkan kepada :

a) Bentuk benda yang akan diukur.

b) Besar kecilnya atau panjang pendeknya benda yang akan diukur

c) Ketelitian ukuran yang diinginkan

3) Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan

a) Mengkalibrasi jangka sorong

- Rapatkan kedua permukaan rahang ukur

- Longgarkan baud pada pelat skala nonius

- Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang

utama jangka sorong

- Kencangkan kembali baud pada pelat skala nonius

b) Mengkalibrasi micrometer luar

- Rapatkan kedua permukaan ujung pengukur, dengan cara memutar

batang rechet sampai terdengar bunyi giginya.

- Longgarkan rumah skala nonius

- Tepatkan garis nol pada rumah skala nonius dengan garis nol pada

batang utama

- Kencangkan kembali rumah skala nonius

4) Mengukur Benda kerja

Pada pelaksanaan pengukuran perlu diperhatikan beberapa hal antara

lain :

a) Prosedur penggunaan alat-alat ukur yang sesuai dengan manual

operasi pengukuran yang dikeluarkan pabrik pembuat alat ukur

tersebut.

b) Tempat pengukuran yang tepat

c) Posisi pengukuran yang dilakukan petugas

d) Pembacaan ketelitian pada saat pengukuran

Page 145: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 137

Gambar 2.196. Bidang yang diukur dengan jangka sorong

Jangka sorong, digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dalam benda kerja sampai ketelitian 0,02 mm

Gambar 2.197. Bidang yang diukur dengan micrometer luar

Mikrometer luar, digunakan untuk mengukur bagian luar benda kerja sampai ketelitian 0,001 mm.

Gambar 2.198. Bidang yang diperiksa dengan jangka kaki

Jangka kaki, digunakan untuk memeriksa kesejajaran dua bidang luar dari benda kerja

Page 146: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 138

Gambar 2.199. Bidang yang diperiksa dengan inside calipers

Inside calipers, digunakan untuk memeriksa dan mengukur kesejajaran dua bidang di bagian dalam benda kerja .

5) Mencatat hasil pengukuran

Setiap hasil pengukuran atau pemeriksaan terhadap benda kerja dicatat

sebagai bahan untuk membandingkan dengan ukuran benda yang

diinginkan.

6) Membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang

dipersyaratkan

Hasil pemeriksaan atau pengukuran benda kerja yang telah dicatat

kemudian dibandingkan dengan ukuran yang tertera pada gambar atau

pada lembaran kerja.

Setiap hasil perbandingan disimpulkan, apakah sesuai atau tidak antara

hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan

dicatat berapa besar penyimpangannya apabila terjadi ketidak samaan.

7) Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja

Catatan hasil pemeriksaan benda dicatat sebagai bahan laporan

termasuk letak ukuran mana yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis

yang dipersyaratkan.

Page 147: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 139

c. Rangkuman

Pada kegiatan belajar 4, dilakukan kegiatan belajar yang menyang kut :

1) Identifikasi alat-alat ukur yang diperlukan, antara lain alat-alat pemeriksa

dan alat-alat ukur.

2) Memilih alat-alat ukur Yang diperlukan sesuai dengan bentuk dan

dimensi benda kerja yang akan diperiksa atau diukur.

3) Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan, dilakukan terhadap alat

ukur yang tidak tepat dan dimaksudkan agar pengukuran dapat

dilakukan secara lebih teliti.

4) Mengukur benda kerja , dilakukan dengan prosedur yang benar, tempat

dan posisi pengukuran yang tepat, serta pembacaan ketelitian yang

akurat oleh petugas.

5) Mencatat hasil pengukuran.

6) Membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang

dipersyaratkan.

7) Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja kepada atasan.

d. Tugas

Tabel 2.19.Daftar tugas belajar

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

1.) Mengidentifikasi alat-alat ukur yang

Diperlukan

2.) Memilih alat-alat ukur yang

diperlukan

3.) Mengkalibrasi alat ukur yang akan

digunakan

4.) Mengukur benda kerja

5.) Mencatat hasil pengukuran

6.) Membandingkan hasil pengukuran

Page 148: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 140

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

dengan spesifikasi teknis yang

dipersyaratkan

7.) Melaporkan hasil pemeriksaan

benda kerja

e. Tes Formatif

1) Tes Tertulis

(1) Apakah diantara alat berikut yang tidak termasuk alat pemeriksa :

(a) Spring Calipers

(b) Busur derajat

(c) Mal Ulir

(d) Mikrometer

(2) Apakah diantara alat berikut yang tidak termasuk alat ukur :

(a) Mal bor.

(b) Jangka sorong

(c) Mikrometer luar

(d) Mikrometer dalam

(3) Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih alat ukur ,

kecuali :

(a) Spesifikasi teknis ukuran yang dipersyaratkan

(b) Keteitian hasil pengukuran

(c) Bentuk benda

(d) Jumlah benda

(4) Alasan mengapa harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang

kondisinya kurang baik adalah :

(a) Agar tidak terjadi kesalahan ukuran dari hasil mengukur.

(b) Agar alat ukur terjaga kondisinya

(c) Agar benda kerja dapat terukur dengan baik

(d) Agar petugas tidak melakukan kesalahan mengukur.

Page 149: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 141

(5) Untuk mengukur bagian luar dan dalam benda dengan bentuk

sederhana, maka digunakan alat ukur :

(a) Mal bor

(b) Mikrometer luar

(c) Jangka sorong

(d) Busur derajat

(6) Mengapa hasil pengukuran perlu dicatat ?

(a) Untuk menjaga agar ukuran tetap dapat diketahui

(b) Untuk menjaga agar petugas yag mengukur tidak lupa

(c) Untuk memudahkan perbandingan hasil pengukuran dengan

ukuran sebenanrnya yang diinginkan.

(d) Untuk memudahkan petugas dalam mengukur.

(7) Laporan hasil pengukuran berguna untuk :

(a) Menjaga kualitas benda yang dibuat

(b) Menentukan benar tidaknya benda yang dibuat

(c) Menentukan layak tidaknya benda kerja untuk digunakan

(d) Memudahkan atasan dalam menilai petugas pembuat benda.

2) Tes Unjuk Kerja

Tabel 2.20. Daftar tes unjuk kerja

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

a) Apakah alat ukur yang diperlukan

untuk pemeriksaan sudah

diidentifikasi?

b) Apakah alat ukur yang akan

digunakan sudah dipilih?

c) Apakah alat ukur yang akan

digunakan sudah dikalibrasi?

d) Apakah sudah dilakukan

Page 150: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 142

Tugas-tugas yang ditampilkan Kompeten Belum Tanggal

pengukuran?

e) Apakah hasil pengukuran sudah

dicatat?

f) Apakah hasil pengukuran sudah

dibandingkan dengan spesifikasi

teknis yang dipersyaratkan?

g) Apakah hasil pengukuran sudah

dilaporkan kepada atasan?

f. Kunci Jawaban Formatif

Tabel 2.21. Daftar kunci jawaban tes tertulis

No. Pertanyaan No. Jawaban

1. d

2. a

3. d

4. a

5. c

6. c

7. b

Page 151: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 143

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 4 mengenai

Pemeriksaan Komponen yang Dikerjakan

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

K o m p e t e n

dalam Memeriksa Komponen Yang Dikerjakan

sehingga berhak untuk mempelajari Unit Kompetensi berikutnya.

Dibuat di : ……………….……………….

Pada Tanggal : ……………….……………….

Penilai, Peserta diklat,

_____________________ _____________________

Komentar/Saran Penilai :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 152: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 146

III

EVALUASI

A. Kognitif Skill

(Tes Tertulis / Lisan) (1) Garis strip titik tipis ( __ . __ . __) pada gambar kerja digunakan untuk :

(a) Garis arsiran (b) Garis sumbu (c) Garis ulir (d) Garis ukur

(2) Gambar berikut adalah menunjukkan lambang proyeksi :

(a) Proyeksi eropa (b) Proyeksi amerika (c) Proyeksi ISO (d) Proyeksi asia

(3) Yang tidak termasuk kedalam batas toleransi dari penunjukkan ukuran

berikut adalah : (a) 59,50 (b) 59,95 (c) 60,05 (d) 60

(4) Instruksi kerja sebaiknya didapat dari :

(a) Atasan langsung (b) Manajer (c) Direktur (d) Sesama teman

(5) Yang termasuk kedalam peralatan keselamatan kerja adalah

(a) Kipas angin, helm, kacamata, dan pakaian kerja. (b) Helm, sepatu kerja, blower, dan kipas angin. (c) Alat pemadam kebakaran, blankar, dan helm. (d) Kacamata, masker, apron, sepatu kerja, dan topeng las.

(6) Tanda keselamatan kerja berikut berarti :

(a) Tanda larangan menyalakan api (b) Tanda peringatan adanya bahan mudah terbakar (c) Tanda perintah untuk membakar benda (d) Tidak berarti apa-apa

60 ± 0,05

Page 153: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 147

(7) Baja special merupakan bahan yang termasuk kedalam kelompok : (a) Baja paduan (b) Logam non besi (c) Non logam (d) Logam besi

(8) Yang tidak termasuk kedalam mesin perkakas yang digunakan untuk

operasi dasar permesinan adalah : (a) Mesin bor (b) Mesin gerinda (c) Mesin press (d) Mesin bubut

(9) Salah satu alat pencekam benda kerja pada mesin sekrap adalah

(a) Lathe dog (b) Chuck (c) Ragum mesin (d) Collet

(10) Salah satu pencekam alat potong pada mesin bor adalah

(a) Drill chuck / chuck bor) (b) Ragum tangan (c) Collet (d) Tap matic

(11) Salah satu bahan alat potong yang digunakan pada proses membubut

adalah : (a) Pahat karbida (b) Pahat kasar (c) Pahat rata (d) Pahat Ulir

(12) Alat ukur untuk memeriksa sudut mata bor adalah :

(a) Mal (b) Mal Mata Bor (c) Mal Pahat (d) Pengukur Sudut

(13) Fungsi Dresser pada penggerindaan adalah untuk

(a) Meratakan permukaan roda gerinda (b) Membentuk roda gerinda (c) Menajamkan permukaan roda gerinda (d) Mengasah roda gerinda

Page 154: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 148

(14) Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah : (a) Bentuk alat potong dan bentuk benda kerja (b) Jenis bahan benda kerjja dan bahan alat potong (c) Bentuk dan jenis alat potong. (d) Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda yang akan

dikerjakan. (15) Beberapa hal yang termasuk kedalam pemeriksaan alat potong, kecuali :

(a) Bentuk alat potong yang akan digunakan (b) Kondisi alat potong sebelum digunakan (c) Menentukan bagian alat potong yang rusak. (d) Menandai bagian alat potong yang sudah rusak sebelum digunakan.

(16) Berapa maksimal jarak antara landasan benda yang diasah dengan roda

gerinda (a) 2,5 mm (b) 2 mm (c) 3 mm (d) 3,5 mm

(17) Bagian mata bor yang manakah yang diasah ?

(a) Bidang ujung (b) Bidang bebas (c) Bidang buang (d) Panjang bibir

(18) Berapakah sudut mata bor yang digunakan untuk mengebor bahan baja ?

(a) 140

(b) 112

(c) 80

(d) 118

(19) Berapa sudut baji () pahat bubut untuk membubut bahan baja berkualitas 70 kg / mm2 ?

(a) 81

(b) 62

(c) 67

(d) 55 (20) Pahat sekrap dicekam pada :

(a) Kepala mesin (b) Spindel (c) Rumah Pahat (d) Eretan

Page 155: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 149

(21) Akibat dari pemasangan pahat yang terlalu tinggi dari sumbu benda kerja adalah : (a) Sisi depan bagian bawah pahat tergesek (b) Ujung pahat cepat tumpul (c) Sisi potong pahat terangkat (d) Benda kerja terangkat

(22) Pisau frais Shell End Mill dipasang atau dicekam pada :

(a) Collet (b) Holder (c) Batang arbor (d) Mandrell

(23) Untuk menghindari agar bram atau serbuk penggerindaan tidak menyebar

maka sebaiknya dipasang : (a) Tutup mesin gerinda (b) Penahan serbuk gerinda (c) Kacamata pengaman (d) Tutup roda gerinda dan kaca pengaman

(24) Berikut ini adalah pemeriksaan terhadap kesiapan mesin, kecuali :

(a) Memeriksa alat-alat ukur dan pemeriksa (b) Memeriksa kelengkapan mesin (c) Memeriksa pemasangan alat potong dan benda kerja (d) Memeriksa peralatan pengaman

(25) Peralatan keselamatan kerja yang paling sering digunakan pada

pekerjaan permesinan adalah : (a) Kacamata pelindung (b) Sarung tangan (c) Helm (d) Pelindung telinga (ear protection)

(26) Berikut ini adalah 3 jenis peralatan keselamatan kerja yang digunakan

pada pekerjaan mesin, kecuali : (a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan pekerja (b) Peralatan keselamatan yang pada kotak PPPK (c) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin (d) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruangan

(27) Alat pencekam benda kerja pada mesin bor, mesin sekrp dan mesin frais

pada umumnya dalah ; (a) Klem paralel (b) Lathe dog (c) Ragum (d) Alat Bantu pencekaman

Page 156: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 150

(28) Fungsi dari blok parallel adalah :

(a) Agar pencekaman benda kerja lebih kuat (b) Agar ragum tidak cepat rusak (c) Agar selama pemotongan, benda tidak bergetar. (d) Sebagai alas benda kerja yang dicekam pada ragum agar

permukaan yang dipotong lebih sejajar dengan bagian alasnya. (29) Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum

maka digunakan : (a) Baud penjepit (b) Klem paralel (c) Klem penjepit (d) Balok penahan

(30) Untuk mencekam benda silindris pada pekerjaan mengefrais, digunakan

tambahan alat bantu pencekam, yaitu: (a) Blok V (b) Blok paralel (c) Blok siku (d) Balok penahan

(31) Pencekaman benda silindris pendek pada mesin bubut menggunakan :

(a) Chcuk rahang 4 (b) Lathe dog (c) Chcuk rahang 3 (d) Face plate

(32) Untuk mencekam benda yang bentuknya tidak beraturan dan tipis pada

mesin bubut, dipergunakan : (a) Chcuk rahang 4 (b) Piring pembawa (c) Lathe dog (d) Kacamata jalan

(33) Fungsi piring pembawa dan lathe dog adalah untuk :

(a) Mencekam benda tipis. (b) Mencekam benda berbentuk tidak beraturan (c) Mencekam benda kerja panjang (d) Mencekam benda kerja diantara dua senter

(34) Kacamatan tetap pada mesin bubut berfungsi untuk : (a) Menahan benda kerja agar tidak bergetar (b) Memudahkan penyayatan (c) Menjaga agar benda kerja tidak patah (d) Menahan benda agar tidak melentur selama berputar..

Page 157: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 151

(35) Kacamata jalan pada mesin bubut dipasang pada : (a) Eretan atas (b) Eretan melintang (c) Eretan memanjang (d) Bed mesin

(36) Jika kecepatan potong benda kerja (v) = 25 m/menit, dan panjang

langkah (L) = 100 mm, maka jumlah langkah maju mundur mesin sekrap (n) adalah : (a) 500 langkah per menit (b) 50 langkah per menit (c) 100 langkah per menit (d) 250 langkah per menit

(37) Jika kecepatan potong (v) = 30 m/menit, diameter mata bor yang

digunakan (d) = 11,5 mm, maka kecepatan putaran spindle mesin bor (n) harus disetel pada kecepatan : (a) 810 rpm (b) 830 rpm (c) 820 rpm (d) 840 rpm

(38) Berikut ini adalah gerakan-gerakan dalam membubut, kecuali :

(a) Gerakan berputar (b) Gerakan melingkar (c) Gerakan pencekaman (d) Gerakan pemotongan

(39) Berapa kecepatan putaran spindle mesin bubut (n) untuk membubut benda jika kecepatan potong (v) = 25 m/menit dan diameter bahan yang dibubut (d) = 25 mm. (a) 320 rpm (b) 318 rpm (c) 310 rpm (d) 330 rpm

(40) Berikut ini adalah arah pemotongan membubut, kecuali :

(a) Memanjang (b) Melintang (c) Tirus (d) Menyudut

(41) Yang tidak termasuk gerakan-gerakan dalam pengefraisan adalah :

(a) Gerakan berputar (b) Gerakan berlawanan (c) Gerakan mengikat

Page 158: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 152

(d) Gerakan pemotongan (42) Jika kecepatan putaran spindle mesin frais (n) = 450 r.p.m. dan diameter

pisau frais (d) = 50 mm, maka kecepatan potong (v) adalah : (a) 75 m/menit (b) 80 m/menit (c) 65 m/menit (d) 70 m/menit

(43) Yang tidak termasuk metode pengefraisan adalah :

(a) Muka (b) Searah (c) Berlawanan (d) Netral

(44) Pemeriksaan proses machining dilakukan terhadap hal-hal berikut,

kecuali : (a) Pemasangan alat potong dan benda kerja. (b) Kecepatan dan arah putaran spindle mesin (c) Kecepatan dan tebal pemotongan (d) Arah dan gerakan pemotongan

(45) Apakah diantara alat berikut yang tidak termasuk alat pemeriksa : (a) Spring Calipers (b) Busur derajat (c) Mal Ulir (d) Mikrometer

(46) Apakah diantara alat berikut yang tidak termasuk alat ukur :

(a) Mal bor. (b) Jangka sorong (c) Mikrometer luar (d) Mikrometer dalam

(47) Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih alat ukur , kecuali :

(a) Spesifikasi teknis ukuran yang dipersyaratkan (b) Keteitian hasil pengukuran (c) Bentuk benda (d) Jumlah benda

(48) Alasan mengapa harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang

kondisinya kurang baik adalah : (a) Agar tidak terjadi kesalahan ukuran dari hasil mengukur. (b) Agar alat ukur terjaga kondisinya (c) Agar benda kerja dapat terukur dengan baik (d) Agar petugas tidak melakukan kesalahan mengukur.

Page 159: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 153

(49) Untuk mengukur bagian luar dan dalam benda dengan bentuk sederhana,

maka digunakan alat ukur : (a) Mal bor (b) Mikrometer luar (c) Jangka sorong (d) Busur derajat

(50) Mengapa hasil pengukuran perlu dicatat ?

(a) Untuk menjaga agar ukuran tetap dapat diketahui (b) Untuk menjaga agar petugas yag mengukur tidak lupa (c) Untuk memudahkan perbandingan hasil pengukuran dengan ukuran

sebenanrnya yang diinginkan. (d) Untuk memudahkan petugas dalam mengukur.

(51) Laporan hasil pengukuran berguna untuk :

(a) Menjaga kualitas benda yang dibuat (b) Menentukan benar tidaknya benda yang dibuat (c) Menentukan layak tidaknya benda kerja untuk digunakan (d) Memudahkan atasan dalam menilai petugas pembuat benda.

B. Psikomotor Skill

Tabel 3.1. Daftar tes psikomotor

Psikomotor Skill Kompeten Belum

1. Alat potong yang telah dipilih sudah diasah

2. Peralatan sudah dipasang di mesin sesuai SOP/manual

3. Peralatan pengaman sudah dipasang sesuai SOP/manual

4. Memasang Benda Kerja Pada Mesin

5. Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman

6. Mengoperasikan Mesin

7. Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan

8. Mengukur Benda Kerja

Page 160: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 154

C. Attitude Skill Tabel 3.2. Daftar tes sikap

Psikomotor Skill Kompeten Belum

1. Tanda-tanda Keselamatan Kerja sudah diidentifikasi

2. Rencana Langkah Kerja sudah dibuat

3. Mesin-mesin Yang Akan Digunakan sudah ditentukan

4. Peralatan yang diperlukan untuk proses machining sudah ditentukan

5. Peralatan yang diperlukan sudah dipilih

6. Peralatan yang dipilih sudah diperiksa

7. Peralatan pengaman yang diperlukan sudah diidentifikasi

8. Kesiapan mesin sudah diperiksa

9. Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja

10. Memakai Peralatan Keselamatan Kerja

11. Memeriksa Proses Machining

12. Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

13. Memilih Alat-alat Ukur Yang Diperlukan

14. Mencatat Hasil Pengukuran

15. Membandingkan Hasil Pengukuran Dengan Spesifikasi Teknis Yang Dipersyaratkan

16. Melaporkan Hasil Pemeriksaan Benda Kerja

Page 161: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 155

D. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan

Tabel 3.3. Daftar batasan waktu belajar

No. Tahapan Belajar Waktu (45 menit /

jam pelajaran)

1. Kegiatan Belajar 1 20 jam

2. Kegiatan Belajar 2 20 jam

3. Kegiatan Belajar 3 30 jam

4. Kegiatan Belajar 4 10 jam

Jumlah 80 jam

E. Kunci Jawaban

Tabel 3.4. Daftar kunci jawaban tes tertulis

No. soal Huruf jawaban

(1) b.

(2) a.

(3) a.

(4) a.

(5) d.

(6) b.

(7) d.

(8) c.

(9) a

(10) a

(11) a

(12) a

(13) b

(14) c

(15) d

(16) a

(17) b

(18) b

(19) d

(20) b

(21) c

(22) a

(23) b

(24) d

(25) a

(26) b

(27) c

Page 162: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 156

No. soal Huruf jawaban

(28) d

(29) c

(30) a

(31) c

(32) a

(33) d

(34) d

(35) b

(36) a

(37) b

(38) b

(39) b

(40) c

(41) b

(42) d

(43) a

(44) a

(45) d

(46) a

(47) d

(48) a

(49) c

(50) c

(51) b

Page 163: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 157

IV PENUTUP

Peserta telah mengikuti pembelajaran Unit Kompetensi :

Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

K o m p e t e n

sehingga berhak untuk mempelajari Unit Kompetensi berikutnya yang

dipersyaratkan.

Dibuat di : ……………….……………….

Pada Tanggal : ……………….……………….

Penilai, Peserta diklat,

_____________________ _____________________

Komentar/Saran Penilai :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 164: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 158

DAFTAR PUSTAKA Alois Schonmetz, Peter Sinnl, Johann Heuberger, Pengerjaan Logam Dengan

Mesin, Angkasa, Bandung, 1985. B.M. Surbakty, Kasman Barus, Menyekrap, Mengebor dan Menggerinda, CV.

Sinar Harapan, Madiun, 1983. Butar Manik, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Divisi Pengembangan Bahan

Belajar PPPGT, Bandung, 1992. D. Sugianto, Keselamatan Kerja, Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung, 1978. Departemen Pendidian Nasional, Kurikulum SMK Edisi 2004 Program Keahlian

Teknik Pemesinan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan - Depdiknas, Jakarta, 2004.

Elias, R. Rachmad M, Petunjuk Kerja Mesin Bubut, Sekrap dan Frais 1,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1978. Frets, Buergler, Urwyler, Teknik Bengkel, Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung,

1978. G. Takeshi Sato, N. Sugiarto Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO,

PT. Dainippon Gitakarya Printing, Jakarta, 1986. Georg Westermann Verlag, Westermann Tables for The Metal Trade, Rekha

Printers Private Limited, India, 1978 H.R. Wegmueller, Menggambar Teknik, Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung,

1981. Hadi Soewito, Mesin Frais, Divisi Pengembangan Bahan Belajar PPPGT,

Bandung, 1992. Heinrich Gerling, All about Machine Tools, Thomson Press, India, 1974. L. Budi Prastawa, H.F. Gultom, Pengetahuan Bahan, Politeknik Mekanik Swiss-

ITB, Bandung, 1978. Nazwir, I.A. Rukmana, Menggambar Teknik Mesin 1, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta, 1977. Politeknik Manufaktur Bandung, Dasar-dasar Membubut, Polman-ITB, Bandung,

1992

Page 165: Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A 159

Politeknik Manufaktur Bandung, Dasar-dasar Memfrais, Polman-ITB, Bandung,

1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Keselamatan Kerja, Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Membubut Benda Suaian, Polman-ITB, Bandung,

1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Memfrais Benda Suaian, Polman-ITB, Bandung,

1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Menggerinda Alat Potong, Polman-ITB, Bandung,

1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Menggerinda Pisau Frais, Polman-ITB, Bandung,

1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Teori Gerinda Alat, Polman-ITB, Bandung, 1992 Seodjono, Frais Vertika dengan Mesin, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Seodjono, Menggergaji Dengan Mesin, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Seodjono, Menggerinda Dengan Mesin, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Sugihartono, Pengasahan Pisau Perkakas, Divisi Pengembangan Bahan Belajar

PPPGT, Bandung, 1992. Suha Madsuha, Teknologi Pengerjaan Logam, Media Cetak PPPG Teknologi,

Bandung, 1995. Wagirin, Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur Pengerjaan Logam, Divisi

Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992.