pengukuran nilai efektivitas mesin menggunakan …
TRANSCRIPT
PENGUKURAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN MENGGUNAKAN OVERALL
EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN HOT PRESS FALL
BOARD
(STUDI KASUS PT. YAMAHA INDONESIA)
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Strata-1
Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Nama : Liani Mega Pratiwi
No. Mahasiswa : 14522214
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini merupakan hasil karya saya
sendiri kecuali yang secara tertulis dijelaskan dan diacu pada tugas akhir ini. Jika
dikemudian hari terbukti pengakuan saya tidak benar maka saya sanggup menerima
hukuman apapun sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yogyakarta, 10 September 2018
Liani Mega Pratiwi
iii
SURAT KETERANGAN
iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PERHITUNGAN NILAI EFEKTIFITAS MESIN MENGGUNAKAN OVERALL
EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN HOT PRESS FALL
BOARD
(STUDI KASUS PT. YAMAHA INDONESIA)
TUGAS AKHIR
Oleh:
Nama : Liani Mega Pratiwi
No. Mahasiswa : 14 522 214
Yogyakarta, 10 September 2018
Menyetujui,
Pembimbing
(Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D.)
v
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
PERHITUNGAN NILAI EFEKTIFITAS MESIN MENGGUNAKAN OVERALL
EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN HOT PRESS FALL
BOARD
(STUDI KASUS PT. YAMAHA INDONESIA)
Disusun Oleh :
Nama : Liani Mega Pratiwi
No. Mahasiswa : 14522214
Telah Dipertahankan di Depan Sidang Penguji Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Teknik Industri
Yogyakarta, 10 September 2018
Tim Penguji
Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D.
Ketua
Sri Indrawati, S.T., M.Eng.
Anggota I
Zanurip, S.T.
Anggota II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Islam Indonesia
Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya Bapak Andi Kardiman
dan Ibu Lina Rosalina, serta nenek saya Ibu Sarti yang selalu mengajari dan
pembimbing dengan sabar, mendukung, memotivasi, menjadi sumber semangat selama
mengarungi kehidupan serta senantiasa memberikan kasih sayang yang tidak terbatas.
Kepada adik-adikku tercinta, Meidina Muslimah, Giandika Hadid Nursyamsi, Zahir
Akbar Syahdiman, dan Dzikri Muhammad Albarra yang menjadi motivasi saya untuk
selalu menjadi pribadi yang lebih baik dan bersemangat dalam mencari ilmu agar bisa
sedikit memberikan pengalaman bagi bekal kehidupan adik-adik disuatu hari nanti.
vii
HALAMAN MOTTO
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman”
(QS. Ali Imran : 139)
“Demi masa. Sesungguh manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran”.
(QS. Al Ashr : 1-3)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan segala
rahmat, hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
dengan judul “Perrhitungan Nilai Efektifitas Mesin Menggunakan Overall
Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin Hot Press Fall board (Studi Kasus : PT.
Yamaha Indonesia)”. Salawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat dan kepada seluruh umatnya yang senantiasa
mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
kegiatan penelitian Tugas Akhir ini yang telah memberikan masukan dan motivasi
sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Untuk ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia.
2. Bapak Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M. selaku Ketua Prodi Teknik Industri
Universitas Islam Indonesia.
3. Bapak Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing
laporan Tugas Akhir yang telah memberi bimbingan kepada Penulis dan
memberikan masukan-masukan yang membangun pada laporan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Syamsudin, Bapak Faizin, Bapak Zanurip, dan Bapak Andi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses magang dan penulisan Tugas
Akhir di PT Yamaha Indonesia.
5. Bapak Dedi Kurniawan dan dan bapak Jayadi sebagai foreman dan ketua kelompok
tim kerja fall board press yang telah memberikan saran, bimbingan dan arahan
dalam melakukan penelitian terkait Tugas Akhir ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, semangat,
dukungan, dan kasih sayang kepada penulis.
7. Rekan tim batch 6 internship di PT Yamaha Indonesia yang saling memberikan
dukungan dan juga sekemudian bekerjasama sebagai sebuah tim.
8. Teruntuk sahabat-sahabat saya Reply 1996 yang telah memberikan warna dalam
kehidupan perkuliahan, mengajarkan ilmu hidup tentang kebersamaan, saling
mengerti dan saling memotivasi dalam hal positif.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga amal baik dari seluruh pihak yang
berperan dalam penulisan laporan ini mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis dapat
menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca umumya
dan pada penulis pada khususnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 10 September 2018
(Liani Mega Pratiwi)
ix
ABSTRAK
Dunia Industri manufaktur sekarang berkembang sangat pesat dan persaingan semakin
ketat, sehingga untuk bersaing perusahaan harus mengeliminasi berbagai jenis
pemborosan dan losses pada proses produksi untuk mendapatkan hasil produksi dengan
tepat jumlah tepat waktu dan tepat kualitas. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan
produktivitas dari komponen aset yang menunjang sistem produksi harus dilakukan. PT.
Yamaha Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi piano yang
menjadikan efisiensi sebagai tolak ukur kinerja produksi. Efisiensi yang menurun
mengindikasikan telah terjadi permasalahan pada tim kerja tersebut. Tim kerja fall board
press mengalami penurunan efisiensi selama periode 3 bulan berturut-turut dengan
persentase penurunan kumulatif sebesar 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat efektifitas mesin press fall board dengan menggunakan OEE
(availability rate, rate of performance, dan quality rate) dan Six Big losses guna
meningkatkan kinerja mesin press. Hasil perhitungan OEE pada ketiga mesin press yaitu
mesin kobayashi 1, kobayashi 2, dan Liencheh berturut-turut yaitu 88,3%, 75,1% dan
67,6%. Jenis losses dominan yang terjadi pada setiap mesin berturut-turut adalah rate of
quality sebesar 93%, performance rate 87%, dan performance rate sebesar 78%.
Kata kunci: TPM, OEE, Six Big losses.
x
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................................... ii
SURAT KETERANGAN ................................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ............................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 6
2.1 Kajian Induktif ................................................................................................... 6
2.2 Kajian Deduktif ................................................................................................ 10
2.2.1 TPM .......................................................................................................... 10
2.2.2 Overall Equipment Effectiveness (OEE) ................................................... 12
2.2.3 Six Big Losses ........................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 18
3.1 Objek Penelitian ............................................................................................... 18
3.2 Jenis Data ......................................................................................................... 18
3.3 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 19
3.4 Diagram Alir Penelitian ................................................................................... 19
3.4.1 Identifikasi Masalah pada Dept. wood working ........................................ 20
3.4.2 Kajian Literatur ......................................................................................... 21
3.4.3 Perumusan dan Batasan Masalah .............................................................. 21
xi
3.4.4 Pengumpulan Data .................................................................................... 22
3.4.5 Pengolahan Data ....................................................................................... 22
3.4.6 Analisis Hasil dan Pembahasan ................................................................ 22
3.4.7 Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 23
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .......................................... 24
4.1 Pengumpulan Data ........................................................................................... 24
4.1.1 Profil Perusahaan ...................................................................................... 24
4.1.2 Waktu Kerja Tim Kerja Fall Board Press ................................................ 25
4.1.3 Produk yang dihasilkan Tim Fall Board Press ........................................ 26
4.1.4 Maintenance Mesin ................................................................................... 26
4.1.5 Proses Produksi Fall board press ............................................................. 28
4.1.6 Layout Produksi Fall board press ............................................................ 31
4.1.7 Data Penurunan Efisiensi Dept. wood working ........................................ 32
4.1.8 Kabinet Not Good & Repair Dept. wood working.................................... 33
4.1.9 Data Pencapaian Target Press .................................................................. 35
4.1.10 Data Hasil Press ........................................................................................ 37
4.1.11 Cycle time ................................................................................................. 41
4.1.12 Loading time ............................................................................................. 44
4.1.13 Downtime .................................................................................................. 44
4.1.14 Data Produk NG (Not Good) dan Repair .................................................. 48
4.1.15 Data Kendala Mesin Hot Press Fall Board .............................................. 51
4.1.16 Line balance Operator Fall Board Press .................................................. 53
4.2 Pengolahan Data ............................................................................................... 54
4.2.1 Pengukuran OEE 3 Mesin Press ............................................................... 54
4.2.2 Perhitungan Six Big Losses ....................................................................... 59
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................................ 66
5.1 Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) ....................... 66
5.1.1 Nilai OEE Mesin Kobayashi 1 .................................................................. 66
5.1.2 Nilai OEE Mesin Kobayashi 2 .................................................................. 67
5.1.3 Nilai OEE Mesin Liencheh ....................................................................... 68
5.2 Analisis Perhitungan Losses ............................................................................. 68
5.2.1 Mesin Kobayashi 1 ................................................................................... 68
5.2.2 Mesin Kobayashi 2 ................................................................................... 69
5.2.3 Mesin Liencheh ......................................................................................... 71
BAB VI PENUTUP ........................................................................................................ 76
6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 76
xii
6.2 Saran ................................................................................................................. 76
6.2.1 Bagi Pihak PT. Yamaha Indonesia ........................................................... 76
6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya .......................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................................... 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Waktu untuk perhitungan OEE ....................................................... 13
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 20
Gambar 4.1 Upright Piano .............................................................................................. 26
Gambar 4.2 Layout Tim Kerja Fall board Press ............................................................ 32
Gambar 4.3 Temuan Dept. wood working kabinet UP Part Bulan April 2018 .............. 34
Gambar 4.4 Temuan Dept. wood working pada Bulan Mei 2018 .................................. 34
Gambar 4.5 Temuan Dept. wood working pada Bulan Juni 2018 .................................. 35
Gambar 4.6 Pencapaian Target Kobayashi 1 Bulan April 2018 ..................................... 36
Gambar 4.7 Pencapaian Target Kobayashi 2 Bulan April 2018 ..................................... 36
Gambar 4.8 Pencapaian Target Liencheh bulan April 2018 ........................................... 37
Gambar 4.9 Data Line balance Shift 1 ............................................................................ 54
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Ideal World class ................................................................................... 15
Tabel 4.1 Waktu kerja pada hari kerja senin hingga kamis ............................................ 25
Tabel 4.2 Waktu kerja karyawan pada hari kerja Jumat ................................................. 26
Tabel 4.3 Penurunan Efisiensi Wood Working ............................................................... 33
Tabel 4.4 Data Hasil Press Mesin Kobayashi 1 Bulan April 2018 ................................ 37
Tabel 4.5 Data Hasil Press Bulan Mei 2018 pada mesin Kobayashi 1 .......................... 38
Tabel 4.6 Data Hasil Press Mesin Kobayashi 2 Bulan April 2018 ................................ 39
Tabel 4.7 Data Hasil Press Kobayashi 2 Bulan Mei 2018 ............................................. 39
Tabel 4.8 Data Hasil Press Mesin Liencheh Bulan April 2018 ...................................... 40
Tabel 4.9 Hasil Press Mesin Liencheh bulan Mei 2018 ................................................. 40
Tabel 4.10 Time Study UP Single ................................................................................... 41
Tabel 4.11 Time Study UP Double .................................................................................. 42
Tabel 4.12 Time Study GP .............................................................................................. 42
Tabel 4.13 Time Study Fall back YU5 dan U1J ............................................................. 43
Tabel 4.14 Plan Downtime 2 Shift untuk Hari Senin Hingga Kamis ............................. 44
Tabel 4.15 Plan Downtime 2 Shift untuk Hari Jumat ..................................................... 44
Tabel 4.16 Daftar Waktu Downtime Mesin Kobayashi 1 ............................................... 45
Tabel 4.17 Daftar Waktu Downtime Mesin Kobayashi 2 ............................................... 46
Tabel 4.18 Daftar Waktu Downtime Mesin Liencheh .................................................... 47
Tabel 4.19 Data Temuan NG dan Repair Fall board Press Bulan April 2018 .............. 48
Tabel 4.20 Hasil Temuan NG dan Repair Fall board Press Bulan Mei 2018 ............... 50
Tabel 4.21 Daftar Kendala yang Menghambat Aktifitas Mesin Kobayashi 2 ................ 51
Tabel 4.22 Kendala yang Menghambat Aktifitas Mesin Liencheh ................................ 52
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Kobayashi 1 ............................... 56
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Kobayashi 2 ............................... 57
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Liencheh ..................................... 58
Tabel 4.26 Hasil Six Big Losses Mesin Kobayashi 1 ...................................................... 61
Tabel 4.27 Hasil Six Big Losses Mesin Kobayashi 2 ...................................................... 62
Tabel 4.28 Hasil Six Big Losses Mesin Liencheh ........................................................... 64
Tabel 5.1 Kendala pada Setiap Mesin ............................................................................ 73
Tabel 5.2 Rekomendasi Pilar TPM ................................................................................. 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia Industri manufaktur sekarang berkembang sangat pesat dan persaingan semakin
ketat, sehingga untuk bersaing perusahaan harus mengeliminasi berbagai jenis
pemborosan dan losses pada proses produksi untuk mendapatkan hasil produksi dengan
tepat jumlah tepat waktu dan tepat kualitas. Selain itu, perusahaan harus melakukan
peningkatan secara berkelanjutan (Continous Improvement) di setiap bagian agar mampu
bersaing dalam era globalisasi, khususnya pada lini produksi. Lini produksi merupakan
lini yang sangat vital dalam perusahaan karena memegang peranan penting dalam
menghasilkan produk yang dipasarkan perusahaan. Oleh karena itu, usaha untuk
meningkatkan produktivitas dari komponen aset yang menunjang sistem produksi harus
dilakukan.
PT. Yamaha Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
piano jenis Upright Piano dan Grand Piano. Sistem produksi yang digunakan adalah
make to order sehingga membutuhkan ketepatan dan kelancaran proses produksi guna
dapat memenuhi permintaan pada waktu yang telah ditentukan. Perusahaan ini
melakukan pengukuran produktivitas dan efisiensi dari setiap work station pada seluruh
Departemen yang ada di PT. Yamaha Indonesia sebagai parameter yang menentukan
pencapaian kinerja dari setiap tim kerja yang ada di lantai produksi. Efisiensi ini berkaitan
erat dengan output produksi yang dihasilkan setiap tim kerja dan banyaknya operator
yang dimiliki.
2
Departemen wood working merupakan Departemen pertama yang berkewajiban
mengelola bahan mentah menjadi kabinet-kabinet penyusun piano yang memiliki ukuran
beragam yang menuntut ke presisian yang tinggi pada setiap kabinet yang diproduksi.
Tidak tercapainya target produksi pada Departemen ini, akan memiliki pengaruh besar
terhadap waktu keterlambatan sebuah piano dapat dikirimkan pada pelanggan, yang akan
berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Usaha mempercepat proses produksi dan
memperoleh ukuran presisi dengan tepat ditunjang dengan penggunaan mesin-mesin
sebagai aset penting perusahaan.
Hasil pengamatan nilai pencapaian efisiensi pada Departemen wood working
terdapat tim kerja yang mengalami penurunan dengan persentase kumulatif terbesar
selama 3 bulan terakhir adalah tim kerja fall board press. Tim kerja Fall board press
merupakan tim kerja yang memproduksi 2 jenis kabinet piano yaitu fall board dan fall
back. Tim kerja ini mengolah produk mentah berupa veneer sehingga menjadi tim kerja
yang berada pada urutan pertama dalam memproduksi kabinet fall board dan fall back.
Besar penurunan selama 3 bulan berturut-turut yaitu sebesar 15%. Penurunan efisiensi ini
dapat dipengaruhi oleh output produksi yang semakin hari semakin menurun atau output
produksi yang tidak sesuai dengan banyaknya operator yang tersedia pada tim kerja
tersebut.
Hasil wawancara bersama foreman fall board press Permasalahan yang terjadi
pada ketiga mesin hot press tersebut adalah mesin sering mengalami kegagalan dalam
mencapai target produksi yang telah ditentukan. Ketidaktercapaian ini dapat terlihat dari
hasil press mesin pada bulan April 2018 sebanyak lebih dari 5 kali dibawah target. Hal
ini dapat berakibat pada tingginya kemungkinan operator melakukan overtime pada
waktu libur guna mencapai target produksi. Terlihat pada data total overtime yang
dilakukan tim kerja fall board press pada bulan April 2018 yaitu sebesar 28.690 menit
untuk keseluruhan tim kerja fall board press. Padahal, tim kerja ini menganut sistem kerja
2 shift yang harusnya bisa meminimalkan waktu overtime yang dilakukan.
Dari pemaparan permasalahan yang terjadi objek yang memiliki keterkaitan besar
adalah mesin hot press karena mesin ini berperan penting dalam menjadikan bahan baku
menjadi 2 kabinet yang diproduksi. Oleh karena itu, mesin ini menjadi asset yang penting
3
bagi tim kerja fall board press. Dari mesin press ini juga sebuah kabinet baru bisa
terdeteksi sesuai standar atau tidak. Daya saing manufaktur juga tergantung pada
availability dan produktivitas dari fasilitas produksinya (Fleischer et al, 2006). Dari poin
tersebut salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan usaha perbaikan
terhadap mesin press yang merupakan fasilitas produksi fall board press dengan cara
meningkatkan utilisasi peralatan seoptimal mungkin dengan memaksimalkan efektifitas
peralatan yang merupakan sarana terbaik untuk mengembalikan capital asset dari sebuah
bisnis (Krisnaningsih, 2015).
Maka, berdasarkan uraian latar belakang diatas, perlu adanya sebuah pengukuran
nilai efektifitas mesin untuk memberikan gambaran dasar pada perusahaan untuk
melakukan perbaikan nilai efektifitas mesin berdasarkan pada faktor-faktor kritis yang
menyebabkan rendahnya nilai efektifitas (Rita et al , 2017). Hal ini perlu dilakukan karena
pada PT. Yamaha Indonesia belum diterapkan sistem pengukuran kinerja mesin sebagai
sarana untuk mengetahui kinerja dari mesin yang dimiliki. Sehingga, penanganan
terhadap jenis faktor penyebab paling kritis yang berpengaruh pada rendahnya kinerja
mesin belum diketahui.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar berlakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah diantaranya sebagai berikut :
1. Berapa besar tingkat efektivitas ke-3 mesin hot press fall board dengan melakukan
perhitungan menggunakan OEE (Overall Equipment Effectiveness)?
2. Usulan Perbaikan Apa saja yang dapat meningkatkan kinerja mesin berdasarkan
pada komponen penilaian OEE terendah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) terhadap mesin hot press
pada tim kerja Fall board press
2. Memberikan usulan perbaikan berdasarkan pada komponen penilaian OEE terendah.
4
1.4 Batasan Masalah
Berikut merupakan batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada tim kerja Fall board press yaitu pada ketiga
mesin hot press
2. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data aktual yang dilakukan
pada Shift 1 dan Shift 2 selama periode bulan April 2018 hingga bulan Juni 2018
3. Tidak diperhitungkannya variansi diluar dari operating time dan allowance.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis, perusahaan dan
kepada para pembacanya. Berikut merupakan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui tingkat efektifitas mesin berdasarkan teori keilmuan OEE.
Selain itu, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan
perbaikan untuk meningkatkan nilai efisiensi mesin hot press yang ada di tim kerja Fall
board press.
2. Bagi mahasiswa
Manfaat yang didapatkan penulis adalah penulis mampu menambah wawasan secara
langsung mengenai sistem produksi sebuah perusahaan. Selain itu, penulis dapat
menerapkan ilmu yang telah dipelajari semasa perkuliahan dalam sistem nyata
perusahaan.
1.6 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan laporan ini dibuat untuk mempermudah proses penyusunan tugas
akhir. Sistematika penelitian ini mengacu pada buku pedoman tugas akhir yang
diterbitkan oleh prodi teknik industri. Berikut merupakan sistematika penelitian :
5
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat mengenai latar belakang dari penelitian, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan
Tugas Akhir.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Bab kajian literatur ini membahas mengenai pengkajian keilmuan dari penelitian yang
terdiri dari kajian literatur deduktif yang membahas mengenai teori-teori terkait dengan
metode yang akan digunakan serta kajian literatur induktif yang merupakan kajian
berdasarkan penelitian terdahulu yang membahas jenis penelitian yang memiliki
kesamaan dengan topik tugas akhir dari penulis.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian menguraikan mengenai objek penelitian, data yang digunakan dalam
penelitian serta tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian Tugas Akhir.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bagian ini berisi tentang uraian pengumpulan dan pengolahan data dengan prosedur yang
telah ditentukan. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Bab
ini akan menjadi dasar untuk melakukan pembahasan pada bab selanjutnya.
BAB V PEMBAHASAN
Bab pembahasan berisi tentang uraian pembahasan dari hasil pengolahan data pada bab
sebelumnya. Pembahasan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat
dan memberikan rekomendasi terkait hasil yang telah didapatkan.
BAB VI PENUTUP
Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan
dan menjawab rumusan masalah dari tugas akhir yang dibuat serta berisi saran yang
diberikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Induktif
Kajian induktif merupakan kajian mengenai penelitian yang telah dilakukan terdahulu.
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui arah penelitian dan kajian-kajian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu sebelum penelitian ini dilakukan. Telah banyak
penelitian mengenai pengukuran kinerja mesin dengan menggunakan metode overall
equipment effectiveness untuk mengetahui keadaan awal dari kinerja peralatan yang
dijadikan sebagai objek penelitian. Metode ini juga digunakan sebagai alat ukur dari
kesuksesan implementasi TPM yang bisa dilihat dari nilai pengukuran sebelum
melakukan improvement dan setelah melakukan penerapan TPM sebagai alat untuk
melakukan improvement.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chand dan Shirvani (2000),
penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengejar status world class manufacturing
dengan mengimplementasikan nilai TPM dan melakukan perhitungan terhadap nilai OEE
serta melakukan identifikasi terhadap six big losses yang terjadi. Selain itu dilakukan
perhitungan performansi dari produktivitas peralatan dengan totap effective equipment
productivity (TEEP), dan mengkombinasikannya dengan pengukuran utilitas mesin serta
OEE.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Almeanazel (2010), peneliti melakukan
perhitungan terhadap nilai OEE untuk mengetahui posisi tingkatan dari mesin pembuat
baja untuk mengetahui prioritas losses yang harus diselesaikan dan untuk memudahkan
7
dalam membuat sebuah strategi implementasi. Hasilnya nilai availability dan performansi
berada di bawah standar world class. Terdapat beberapa saran untuk melakukan
improvement yaitu dengan cara melakukan penerapan SMED, CMMS, dan lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Singh et al. (2013), peneliti menggunakan
metode OEE sebagai sarana untuk mengetahui suksesnya implementasi dari kegiatan
TPM yang telah dilakukan. Implementasi TPM dilakukan dengan menerapkan
pendekatan pilar TPM berupa 5-S yang bisa disebut sebagai dasar dari implementasi
TPM, dengan 5S ini dapat membantu dalam melihay kembali masalah-masalah yang
terjadi. Selain itu, dilakukan juga penerapan jishu hozen, planned maintenance, kaizen,
quality maintenance, training, office TPM, dan safety, healt, and environment. Dilakukan
perhitungan OEE sebelum dan sesudah penerapan TPM dan hasil yang didapatkan adalah
terdapat kenaikan pada nilai OEE setelah melakukan perbaikan dengan menerapkan 8
pilar TPM.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Afefy (2013), penelitian ini dilakukan dalam
upaya melakukan perbaikan pada performansi mesin pada perusahaan garam yang ada di
mesir sebagai cara penting untuk melakukan improve terhadp proses produksi. OEE
digunakan sebagai metode yang sering digunakan dalam industri produksi sebagai alat
evaluasi performance. Selain melakukan perhitungan terhadap nilai OEE, dilakukan pula
analisa six big losses yang terjadi. Hasil yang diperoleh nilai OEE tidak termasuk pada
kategori world class. Sehingga berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan improve oleh
bagian maintenance dan production planning untuk meningkatkan prosedur maintenance
dan improve produktivitas. Serta perusahaan harus melakukan ispeksi ketat terhadap
bahan baku hingga finish product.
Selanjutnya merupakan penelitian yang dilakukan oleh Nayak et al. (2013)
bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap nilai efektifitas mesin pada sebuah
perusahaan kabel. Penelitian ini melakukan perhitungan nilai OEE yang hasilnya
dibandingkan dengan nilai OEE standar world class, kemudian dilakukan identifikasi
terhadap six big losses yang terjadi dan memberikan rekomendasi terhadap hasil evaluasi
OEE.
8
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mwanza dan Mbohwa (2015), peneliti
melakukan penelitian yang bertujuan untuk menilai sistem maintenance, untuk
menentukan overall equipment effectivenerss dan untuk mengidentifikasi performance
indikator dan faktor kesuksesan dari TPM. Pembuatan model yang efektif dalam
mengimplementasikan TPM dilakukan berdasarkan hasil penyebaran data kuesioner yang
komponennya mengalami gap. Perhitungan OEE dilakukan untuk mengetahui losses
yang terjadi sehingga bisa menyambungkan dengan model yang akan dibuat. Kesimpulan
yang didapatkan adalah dengan mengadopsi TPM bisa mengurangi losses dan
mengurangi rework. TPM juga dapat meningkatkan keuntungan dan image dari sebuah
perusahaan sehingga bisa bersaing dengan perekonomian yang semakin ketat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hedman et al. (2016), peneliti melakukan
penelitian pada sebuah data manufaktur yang disediakan oleh sebuah sarana yang
menyediakan data manufaktur secara otomatis yang biasanya digunakan untuk
melakukan perhitungan OEE sebelum melakukan investasi. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui faktor kritis dan perangkap ketika melakukan perhitungan secara
otomatis terhadap nilai OEE. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data mentah
untuk menghitung OEE. Hasil dari penelitian ini untuk digunakan sebagai perhitungan
OEE yang akurat.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurdin et al. (2018), penelitian ini melakukan
perhitungan efektifitas sebuah mesin dengan menggunakan metode OEE pada objek
mesin press yang sering mengalami downtime dan breakdown. Perhitungan OEE juga
dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi dari metode TPM sebagai
indikator yang dapat memberikan gambaran faktor yang menyebabkan rendahnya
efektifitas mesin dan melakukan analisa six big losses untuk mengetahui pengaruh faktor
six big losses.
Di Indonesia penggunaan metode OEE dan Six Big Losses telah banyak dilakukan
sebagai metode evaluasi dari kinerja mesin. Pada penelitin yang dilakukan Nursanti &
Susanto (2014), peneliti melakukan perhitungan OEE untuk meningkatkan nilai
availabilitas mesin akibat target produksi yang sering tidak tercapai. Oleh karena itu
dilakukan perhitungan OEE untuk mengetahui kinerja mesin packing dan menganalisa
9
faktor penyebab dengan menggunakan fishbone diagram. Nilai OEE yang didapatkan
adalah sebesar 76.08% untuk mesin weighing dan 77,46% untuk mesin SVB 77,46%. Hal
ini mesin tersebut belum memenuhi target nilai OEE perusahaan sebesar 80%. Faktor
OEE yang mempengaruhi rendahnya nilai hasil OEE adalah faktor availability yang
diakibatkan oleh setting mesin awal dan akhir shift merupakan penyebab yang harus
segera diatasi.
Pada penelitian Maulidina et al. (2016), penelitian bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan rendahnya efisiensi dan efektifitas dari kapal yang seringkali menyebabkan
penurunan kepuasan pelanggan. Rendahnya efektifitas dan efisiensi kapal ini berkaitan
dengan kurang kompetennya managemen perawatan yang dilakukan. Dilakukan
pengukuran produktivitas dari kapal tersebut dengan menggunakan metode Overall
Equiment Effectiveness (OEE) ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari kapal tersebut. Hasil penelitian ini didapatkan nilai OEE untuk bulan januari
hingga desember 2014 yaitu sekitar 73,63% hingga 88,05% dengan nilai rata-rata sebesar
80,58%. Nilai ini menunjukkan bahwa operasi kapal selama tahun 2014 belum mencapai
nilai ideal karena nilai yang dicapai masih dibawah 85%. Penyebab rendahnya nilai OEE
yaitu dikarenakan idle dan minor stoppages sebesar 2,69% hingga 1,91% dan losses
breakdown yang diakibatkan oleh manusia, metode, mesin, dan faktor lingkungan.
Pada penelitian Hazmi et al. (2018) dilakukan perhitungan OEE dan Six Big Losses
pada mesin Tuber Bottomer line 4 pada PT. IKSG Tuban. Penelitian ini bertujuan untuk
Mengetahui besarnya nilai OEE Mesin Tuber dan Bottomer dan mengetahui master plan
8 pilar TPM pada mesin Tuber dan bottomer. Hasil yang didapatkan Nilai OEE yang
dihasilkan pada periode tahun 2014, 2015, 2016 yaitu 80,94%, 84,1%, dan 80,70%
dengan rata-rata sebesar 81,94%. Hasil identifikasi resiko menggunakan FTA diketahui
bahwa terdapat 8 minimal cut set pada mesin tuber dan 6 minimal cut set pada mesin
bottomer. Hasil identifikasi six big losses terbesar adalah process defect sebesar 36,07%
dan setup and adjustment sebesar 20,14%.
Setelah melakukan review, metode pengukuran kinerja mesin yang banyak
digunakan oleh peneliti nasional maupun internasional pada seluruh manufaktur adalah
dengan menggunakan indikator TPM berupa nilai overall equipment effectiveness yang
10
mempertimbangkan faktor-faktor penting terkait kinerja mesin baik dari segi availability,
performansi, dan Quality. Sehingga penilaian kinerja lebih menyeluruh karena TPM
sendiri merupakan sebuah metode yang mengacu pada zero oriented pada sebuah asset
peralatan. Begitu juga menurut nakajima dalam jurnal (Gupta et al, 2012) perhitungan
OEE adalah sebuah cara yang efektif dalam menganalisis efektifitas pada sebuah mesin
atau sistem manufaktur yang terintegrasi. Selain itu, metode ini juga digunakan sebagai
indicator kinerja dalam industry manufaktur diseluruh dunia (Hedman et al, 2016).
Namun pengukuran ini belum diterapkan pada PT. Yamaha Indonesia sebagai dasar
dalam upaya memaksimalkan efektifitas sebuah mesin yang dimiliki dan menjadikan
dasar ini sebagai pertimbangan perbaikan terhadap faktor kritis yang harus segera
ditangani.
2.2 Kajian Deduktif
2.2.1 TPM
Total Productive Maintenance (TPM) mula-mula berasal dari pemikiran PM (Preventive
Maintenance dan Production Maintenance), dari Amerika masuk ke Jepang dan
berkembang menjadi suatu sistem baru khas Jepang yang kemudian dikenal sebagai Total
Productive Maintenance (TPM). Konsep Preventive Maintenance ini sendiri merupakan
konsep yang diadopsi dari Amerika Serikat. Nippondenso yang merupakan pemasok
Toyota adalah perusahaan pertama yang memperkenalkan konsep TPM pada tahun 1960
dengan slogan “Productivity Maintenance with total Employee Participation”. Seiichi
Nakajima yang saat itu menjabat sebagai Vice Chairman JIOPM (Japan Institute of Plant
Maintenance) kemudian dikenal sebagai bapak TPM. Total productive maintenance
diterbitkan oleh nakajima yang menyediakan metrics yang disebut dengan overall
equipment effectiveness untuk menghitung produktivitas dari sebuah peralatan dalam
sebuah pabrik (Muchiri dan Pintelon , 2008).
A. Definisi Total Productive Maintenance (TPM)
TPM merupakan sebuah konsep revolusioner yang memiliki konsep zero eriented seperti
zero toleransi pemborosan, cacat produk, breakdown dan zero accident. TPM telah
diadopsi dibanyak industry diseluruh dunia untuk menuju orientasi diatas (Singh et al,
11
2013). Total Productive Maintenance atau disingkat dengan TPM adalah suatu sistem
yang digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi mekemudiani
perawatan perlengkapan dan peralatan kerja seperti Mesin, Equipment dan alat-alat kerja.
Fokus utama Total Productive Maintanance atau TPM ini adalah untuk memastikan
semua perlengkapan dan peralatan Produksi beroperasi dalam kondisi terbaik sehingga
menghindari terjadinya kerusakan ataupun keterlambatan dalam proses produksi.
B. Tujuan Total Productive Maintenance (TPM)
Dalam pelaksanaannya tentu ada tujuan yang ingin dicapai dalam Total Productive
Maintenance (TPM), kegiatan yang dilakukan dalam TPM tersebut merupakan kegiatan
yang mendukung bagi kegiatan lain yang bersifat komersil. Seperti halnya kegiatan
operasional perusahaan lainnya maka maintenance harus dilakukan dengan efektif,
efisien dan dengan mengeluarkan biaya yang minim. Mesin atau peralatan akan sesuai
dengan target yang diharapkan karena tidak mengalami kerusakan. Berdasarkan pada
buku karangan D.R. Kiran (2016) terdapat 5 tujuan dari TMP yaitu :
1. Tujuan utama TPM adalah untuk melakukan peningkatan efektifitas sistem.
2. TPM mencapai Autonomous Maintenence dengan memotivasi operator untuk
bertanggungjawab terhadap kegiatan rutin meintenance seperti yang telah
dijelaskan diatas.
3. TPM mengadopsi pendekatan sistem aktifitas maintenance.
4. TPM menentukan tanggungjawab dari staff operator dan maintenance, dan hal ini
mempunyai skill masing-masing tergantung perannya masing-masing.
5. TPM berusaha untuk mencapai desain awal dari aspek maintenance peralatan. Hal
ini bertujuan untuk maju kelangkah selanjutnya yaitu zero maintenance
mekemudiani program pencegarahan.
C. Pilar Total Productive Maintenance (TPM)
Berdasarkan buku karangan D.R Kiran (2016) terdapat 8 pilar TPM yang ditekankan oleh
jepang diantaranya adalah :
1) Focused improvement ( Kobetsu Kaizen)
Melakukan continuous improvement pada bagian yang memiliki nilai efektifitas rendah
baik dengan langkah sekecil apapun guna memberikan peningkatan pada nilai efektifitas.
12
2) Planned Maintenance
Perawatan yang terencana dilakukan untuk memfokuskan dalam peningkatan availability
pada peralatan dan mengurangi resiko breakdown pada mesin.
3) Initial Control
Initial control dilakukan untuk membangun sebuah sistem yang dapat menunjang produk
baru dan peralatan baru di proses dengan waktu pengerjaan yang minimum.
4) Education and Training
Pemberian ilmu dan training dilakukan untuk membentuk kelompok pekerja yang
memiliki keterampilan dan Teknik untuk melakukan maintenance secara mandiri.
5) Autonomous Maintenance (Jishu Hozen)
Point ini memiliki arti bahwa operator atau pekerja yang mengoperasikan mesin tersebut
harus bisa melakukan sebuah penanganan mesin secara mandiri sehingga diharapkan bisa
meminimalkan waktu tunggu ketika terjadi mesin rusak dengan melakukan perbaikan
oleh pekerja itu sendiri.
6) Quality Maintenance (Hinshitsu Hozen)
Pemeliharaan kualitas adalah pembentukan kondisi mesin yang tidak akan
memungkinkan terjadinya cacat, dan mengendalikan kondisi tersebut untuk
mempertahankan zero defect.
7) Office TPM
Pilar ini dilakukan untuk membuat sebuah kontor kerja yang efisien yang dapat
menghilangkan kerugian-kerugian.
8) Safety, Hygiene, and Environment (SHE)
Peran utama SHE adalah menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, dimana
kecelakaan tidak bisa terjadi, membongkar dan memperbaiki area yang berpotensi
hazard, dan melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat melindungi lingkungan.
2.2.2 Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas penggunaan suatu peralatan atau mesin sehingga dapat
memberikan gambaran apakah suatu peralatan sudah dapat bekerja secara optimal atau
tidak. OEE didefinisikan sebagai ukurn kinerja peralatan secara keseluruhan hingga
sejauh mana peralatan tersebut harus melakukan perannya (Muchiri & Pintelon , 2008).
13
OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi dari Program Total Productive Maintenance
(TPM) karena mampu mengetahui permasalahan suatu peralatan tidak bekerja secara
optimal. Dalam perhitungan OEE perlu dipahami terkait time model yang berkaitan erat
dengan pernerapan rumus perhitungan OEE. Menurut jurnal penelitian Kigsirisin et al.
(2016) model waktu dalam perhitungan OEE yang tervisualisasi pada gambar 2.1 sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Model Waktu untuk perhitungan OEE
Sumber: Kigsirisin et al, (2016)
Dalam pengukuran menggunakan OEE terdapat tiga faktor yang dijadikan sebagai
dimensi perhitungan yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Availability ratio
Availability Ratio merupakan rasio antara waktu operasi aktual (aktual operating time)
dengan waktu pembebanan (loading time). Loading time didapatkan dari hasil
pengurangan antara waktu yang tersedia dalam satu hari kerja dikurangi dengan planned
downtime yang telah ditentukan pada setiap harinya. Nilai ini dapat menggambarkan
tingkat kesiapan alat yang ada dan yang digunakan untuk beroperasi. Ketersediaan yang
rendah merupakan cerminan dari pemeliharaan yang buruk. Secara sederhana dan dasar
perhitungan Availability ratio atau ketersediaan berdasarkan penelitian Kigsirisin et al.
(2016) adalah sebagai berikut:
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜(%) =𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒× 100% ………………………………... (2.1)
14
Keterangan:
Operation Time: (loading time – downtime)
Loading Time: Waktu produksi yang diharapkan oleh manajemen terhadap waktu kerja
mesin.
Downtime: Waktu yang hilang karena terjadi kerusakan pada mesin
2) Performance efficiency
Performance Efficiency merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan dari
peralatan dalam menghasilkan barang. Tiga faktor penting yang dibutuhkan untuk
menghitung performance efficiency (Kigsirisin et al, 2016) yaitu sebagai berikut:
a. Ideal cycle time (waktu siklus ideal)
b. Total output (Output standar + Output non standar)
c. Operating Time (Loading time – downtime – idle)
Berikut merupakan rumus untuk menentukan tingkat performance efficiency:
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 =𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒×𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒× 100%................................... (2.2)
3) Rate of Quality
Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui mutu dari hasil produksi, apakah suatu
mesin dapat memproduksi produk dengan hasil atau kualitas yang telah ditetapkan oleh
perusahaan atau tidak. Jadi kemampuan mesin untuk menghasilkan produk yang
memenuhi syarat mutu ini tergantung dari kondisi mesin tersebut, apakah siap dipakai
atau tidak. Selain itu, faktor kemampuan operator juga memegang peranan penting dalam
setiap hasil produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Besarnya Rate of Quality
dihitung dengan rumus (Kigsirisin et al, 2016) adalah sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡−𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑛𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡× 100%.................................. (2.3)
Keterangan:
Total Output: Output standard + output nonstandard
Output Standard: Produk yang sesuai dengan mutu yang ditetapkan
Nonstandard: Produk yang tidak sesuai dengan mutu yang ditetapkan
15
Sedangkan Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah besarnya efektivitas
yang dimiliki oleh peralatan atau mesin dapat dihitung dengan rumus (Kigsirisin et al,
2016) sebagai berikut:
𝑂𝐸𝐸(%) = 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 × 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 × 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦……. (2.4)
Tabel 2.1 dapat berdasarkan kepada jurnal penelitian Nayak et al. (2013) yang
menampilkan nilai parameter world class terhadap ketiga dimensi penilaian OEE adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Nilai Ideal World class
Faktor OEE World class
Availability Ratio 90%
Performance Efficiency 95%
Rate of Quality 99,9%
Overall Equipment
Effectiveness
85%
Sumber: Nayak et al, (2013)
2.2.3 Six Big Losses
Proses produksi mempunyai losses yang berpengaruh pada keberhasilan produksi. Losses
pada TPM dikenal dengan sebutan Six Big Losses. Six Big Losses digunakan untuk
melihat hubungan nilai OEE dengan kerugian yang terjadi pada mesin. Untuk lebih
memahami Six Big Losses maka terlebih dahulu harus dipahami jenis-jenis kerugian
peralatan yang ada. Menurut (Nakajima, 1998) berdasarkan buku sistem perawatan
terpadu (Ansori & Mustajib, 2013), terdapat 6 kerugian peralatan yang menyebabkan
rendahnya kinerja dari peralatan. Keenam kerugian tersebut disebut dengan six big losses
yang terdiri dari:
1) Equipment Failure (Breakdown Losses)
Kegagalan mesin melakukan proses (equipment failure) atau kerusakan (breakdown)
yang tiba-tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian yang terlihat jelas,
karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output.
16
Besarnya presentase efektifitas mesin yang hilang akibat faktor breakdown loss dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 100%................................................. (2.5)
2) Setup and Adjusment Losses
Kerusakan pada mesin maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan
mengakibatkan mesin tersebut harus dihentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin
difungsikan kembali akan dilakukan penyesuain terhadap fungsi mesin tersebut yang
dinamakan dengan waktu setup and adjusment mesin. Dalam perhitungan setup and
adjusment loss dipergunakan data waktu setup mesin yang mengalami kerusakan dan
pemeliharaan mesin secara keseluruhan pada objek mesin yang diteliti. Untuk
mengetahui besarnya presentase downtime loss yang diakibatkan oleh waktu setup and
adjusment tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑜𝑟 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑜𝑟 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 100%........................(2.6)
3) Idling and Minor Stoppages Losses
Idling and Minor stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang-ulang atau mesin
beroperasi tanpa menghasilkan produk. Jika idling and minor stoppages sering terjadi
maka dapat mengurangi efektivitas mesin. Untuk mengetahui besarnya faktor efektivitas
yang hilang karena faktor idling and minor stoppages digunakan rumus sebagai berikut:
𝐼𝑑𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑒𝑔𝑠 = 𝑁𝑜𝑛𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑥100%.................................... (2.7)
4) Reduced Speed Losses
Reduced speed Losses adalah selisih antara waktu kecepatan produksi aktual dengan
kecepatan produksi mesin yang ideal. Untuk mengetahui besarnya persentase faktor
reduced speed yang hilang, maka digunakan rumus sebagai berikut:
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒−𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑥100%..................... (2.8)
17
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
=𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 − (𝑇ℎ𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑦𝑐𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 100% … (2.9)
5) Quality defect and Rework
Quality defect and Rework adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang
telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. Dalam
perhitungan persentase faktor rework yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin,
digunakan rumus sebagai berikut:
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑖𝑟 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑅𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 100% … … … … (2.10)
6) Yield or Scrap Loss (Startup Losses)
Yield or scrap loss yaitu kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai
keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai
tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal
proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang
diharapkan. Untuk mengetahui persentase faktor yield or scrap loss yang mempengaruhi
efektivitas penggunaan mesin, digunakan rumus sebagai berikut:
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝⁄ =
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑥 100%...................................................... (2.11)
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di perusahaan Yamaha Indonesia yang memproduksi Piano jenis
Grand Piano dan Upright Piano. Penelitian ini difokuskan untuk melakukan perhitungan
nilai efektifitas mesin pada ke-3 mesin hot press yang ada pada tim kerja Fall board
press.
3.2 Jenis Data
Terdapat berbagai jenis data dalam sebuah penelitian. Data dapat dikelompokkan
berdasarkan sumbernya, sifatnya, dan cara memperolehnya. Pada penelitian ini jenis data
akan terbagi berdasarkan sumbernya :
A. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Ini adalah data yang
belum pernah dikumpulkan sebelumnya. Untuk menghitung nilai efektifitas dengan
menggunakan metode OEE dan Six Big Losses dibutuhkan data primer sebagai berikut :
1. Standar time kabinet yang diproses
2. Data planned downtime
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh orang lain dan bukan
dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri. Data ini biasanya merupakan data historis yang
19
direkap oleh pihak perusahaan untuk mendukung data bahan analisis dan penelitian. Data
Sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :
1. Data output hasil mesin perhari
2. Data temuan NG dari hasil kabinet yang diproduksi
3. Data temuan repair dari hasil kabinet yang diproduksi
4. Data temuan Downtime mesin
5. Waktu breakdown
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan
menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis. Pada penelitian ini instrument yang digunakan
adalah Kamera yang digunakan untuk mengambil data waktu standart time press kabinet
serta Ms. Excel yang digunakan untuk mengolah data availability rate, performance rate,
quality rate, OEE, dan Six Big Losses.
3.4 Diagram Alir Penelitian
Diagram alir merupakan sebuah diagram yang menunjukkan langkah-langkah sistematis
yang akan dijadikan sebagai acuan. Pada penelitian diagram alir sangat dibutuhkan guna
mengetahui tahapan apa saja yang akan dilakukan peneliti dalam melaksanakan
penelitiannya. Gambar 3.1 merupakan diagram alir pada penelitian ini:
20
Mulai
Identififikasi Masalah
pada Dept. Wood
Working
Kajian Literatur
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Analisis:
1. Hasil Perhitungan Nilai OEE
2. Hasil pengolahan Six Big Losses
3. Analisa Sebab Akibat
4. Rekomendasi Usulan Perbaikan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Data Primer :
1. Standart time kabinet Fall Board dan Fall
Back yang di proses
2. Data Plan Downtime
Data Sekunder :
1. Data Output hasil mesin perhari untuk ke 3 mesin
press
2. Data temuan NG dan Repair dari hasil produksi
Ke-3 Mesin Press
3. Waktu Breakdown, Idle, Change over yang terjadi
pada ke 3 Mesin press
Pengolahan Data
1. Menghitung nilai Availibility, Performance,
dan Quality serta Nilai OEE Ke-3 Mesin Press
2. Menghitung nilai Six Big Losses
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.4.1 Identifikasi Masalah pada Dept. wood working
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang terjadi pada Dept. wood working
terhadap nilai efisiensi tim kerja yang mengalami penurunan. Setelah didapatkan tim
kerja yang mengalami penurunan efisiensi secara berturut-turut adalah tim kerja Fall
board Press. kemudian dilakukan wawancara kepada pihak foreman untuk mengetahui
permasalahan detail terkait efisiensi tim kerja fall board yang menurun. Alasan efisiensi
tim kerja ini menurun adalah dikarenakan output yang dihasilkan mengalami penurunan
21
yang berkorelasi dengan hasil press dari mesin utama pada tim kerja fall board press
dan beberapa temuan NG serta repair yang baru bisa diketahui setelah proses press
berlangsung sehingga kabinet hasil akan tertahan dan tidak bisa lolos ke Departemen
selanjutnya, hal ini akan berpengaruh pada hasil pengiriman yang terekam pada
monitoring efisiensi tim kerja yang berlaku di PT. Yamaha Indonesia.
3.4.2 Kajian Literatur
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan kajian
literatur untuk mempermudah peneliti mencapai tujuan dengan berdasarkan pada
penelitian sebelumnya dan berdasarkan teori yang telah ditetapkan pada penelitian ini.
a. Kajian Induktif
Kajian induktif yang dilakukan untuk mengetahui metode yang dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran efektifitas mesin yang merupakan evaluasi terhadap kinerja
mesin hot press fall board . Dengan melakukan kajian induktif penulis dapat mengetahui
tahapan yang dilakukan untuk melakukan perhitungan nilai efektifitas mesin dengan
menggunakan metode yang mencakup keseluruhan aspek terkait kinerja mesin baik dari
performansi, kehandalan dan kualitas yang dihasilkan. Dari tahapan ini, penelitian
mendapatkan sebuah metode yang bisa digunakan sesuai permasalahan yaitu dengan
menggunakan indikator pengukuran pada TPM yaitu overall equipment effectivenees
(OEE) dan Six Big Losses untuk mengidentifikasi losses yang dominan terjadi.
b. Kajian Deduktif
Jenis kajian selanjutnya yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan kajian deduktif
untuk mengetahui prinsip dasar teoritis terkait TPM, OEE, dan Six Big Losses.
3.4.3 Perumusan dan Batasan Masalah
Perumusan dan batasan masalah dibuat berdasarkan hasil membantu penulis untuk
melakukan penelitian dengan lebih fokus pada batasan yang telah dibuat sehingga
penelitian yang dilakukan tidak melebar pada bagian lain.
22
3.4.4 Pengumpulan Data
Data penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data
sekunder. Data-data tersebut menunjang topik penelitian yang akan dilakukan.
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan data, metode
tersebut diantaranya yaitu :
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan observasi yaitu mengambil data langsung pada sistem
yang diteliti. Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari
ketiga mesin press pada tim kerja fall board press. Selain itu observasi dilakukan untuk
mendapatkan data primer yang dibutuhkan dalam melakukan pengolahan data pada bab
selanjutnya.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap foreman dan ketua kelompok fall board press, untuk
mengetahui penyebab terjadinya downtime dan hal teknis yang ada dilapangan. Selain itu
juga. Teknik wawancara dilakukan untuk melakukan pengambilan data sekunder yang
dibutuhkan seperti data hasil press harian mesin, data rekapan NG dan Repair produk
yang dihasilkan mesin, dan historis data downtime yang direkap oleh tim kerja fall board
press.
3.4.5 Pengolahan Data
Proses pengolahan data akan dilakukan dengan tahapan menghitung nilai OEE yang
terdiri dari 3 komponen utama yaitu availability rate, performance rate, quality rate,
OEE, dan six big losses. Tiap langkah tersebut dilakukan untuk ke-3 mesin press yang
ada pada tim kerja fall board press.
3.4.6 Analisis Hasil dan Pembahasan
Analisis hasil akan dilakukan pada hasil perhitungan nilai OEE untuk mengetahui tingkat
efektifitas mesin press pada tim kerja Fall board press. Selanjutnya dilakukan analisis
23
terhadap nilai six big losses mesin press pada nilai OEE terendah dari ketiga mesin press.
Selanjutnya akan dibuat rekomendasi terhadap hasil analisis six big losses berdasarkan
pada hasil analisa penyebab permasalahan yang pernah terjadi.
3.4.7 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dilakukan dan harus
menjawab seluruh rumusan masalah pada penelitian yang dilakukan. Setelah membuat
kesimpulan maka dilakukan pembuatan saran atau rekomendasi bagi perusahaan terkait
dengan permasalahan yang ada pada bab pembahasan.
24
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Profil Perusahaan
Pada tahun 1887 telah berdiri sebuah perusahaan di negara Jepang yang berada di daerah
Hanamatsu. Perusahaan tersebut didirikan oleh Torakusu Yamaha dan diberi nama
Yamaha Organ Works. Perusahaan ini bergerak dibidang manufaktur penghasil alat-alat
music. Dibawah pimpinan Mr. Gen’ Ichi, Yamaha mulai bergerak dibidang Pendidikan
music dengan mendirikan beberapa sarana belajar music seperti kursus-kursus music dan
sekolah-sekolah music. Selain itu, mengadakan konser-konser dan festival-festival serta
mendirikan Yamaha Music Foundation guna mewadahi kegiatan-kegiatan yang berpusat
di kota Tokyo, Jepang.
Yamaha Organ Works kemudian berganti nama menjadi Yamaha Corporation
Japan dan terus berkembang hingga kini memiliki beberapa cabang diberbagai negara dan
salah satunya adalah Indonesia. Bertepat pada tanggal 27 Juni 1974 Yamaha melakukan
kerjasama dengan perusahaan Indonesia untuk mendirikan Yamaha Indonesia yang
secara resmi Yamaha Indonesia berdiri di lokasi seluas 15.711 m2 yang berada di kawasan
industry Pulogadung Jakarta Timur.
Produk yang diproduksi Yamaha Indonesia yaitu Piano, elektone, pianica, dan
beberapa alat music lainnya. Pada tahun 1988 Yamaha Indonesia memutuskan fokus
memproduksi piano klasik, piano Disklavier, dan Instrument yang dibisukan dengan
bentuk upright dan grand piano. Fungsi yang beraneka ragam tersebut hadir dengan
beberapa bentuk dan desain. Piano-piano tersebut tidak hanya diproduksi di Jepang tetapi
25
ada sebagian yang telah di produksi di Indonesia dengan menyesuaikan kondisi iklim dan
material dasar yang terdapat di Indonesia.
Salah satu aspek penting dalam menghasilkan produk piano yang berkualitas dan
visual yang baik adalah dengan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan
tinggi terhadap material-material dasar dan teknologi yang digunakan. Oleh sebab itu,
dilakukan evaluasi dan pelatihan terhadap tenaga kerja lama maupun baru. Hal ini
berkonstribusi pada salah satu prestasi PT. Yamaha Indonesia yang mendapatkan
penghargaan ISO 9001 dan ISO 14001 yang menunjukkan bahwa PT. YI memiliki
perhatian yang besar terhadap kualitas sistem produksi terbaik yang sejalan dengan
keamanan dan kelestarian lingkungan.
4.1.2 Waktu Kerja Tim Kerja Fall Board Press
Waktu kerja pada PT Yamaha Indonesia terdiri dari 5 hari kerja dalam satu minggu.
Pembagian waktu dibedakan berdasarkan pada hari kerja senin hingga kamis dan hari
kerja jumat. Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 merupakan perincian waktu kegiatan karyawan
dalam melakukan kerja sehari-hari berdasarkan waktu istirahat jam ke 2 perusahaan:
Tabel 4.1 Waktu kerja pada hari kerja senin hingga kamis
Hari Keja senin - kamis
Waktu Aktivitas
07.00-09.20 Bekerja
09.20-09.30 Tea Break
09.30-12.00 Bekerja
12.00-12.50 Istirahat makan siang
12.50-16.00 Bekerja
Sumber: PT. Yamaha Indonesia
26
Tabel 4.2 Waktu kerja karyawan pada hari kerja Jumat
Hari Keja Jumat
Waktu Aktivitas
07.00-09.20 Bekerja
09.20-09.30 Tea Break
09.30-12.00 Bekerja
11.30-12.50
Istirahat makan
siang
12.50-16.30 Bekerja
Sumber: PT. Yamaha Indonesia
4.1.3 Produk yang dihasilkan Tim Fall Board Press
Tim Kerja Fall Board Press memproduksi fall board dan fall back untuk berbagai model
piano baik UP, GP, PPR, dan Part. Gambar 4.1 dengan tanda berwarna biru menunjukkan
posisi dari fall board yang diproduksi dalam piano Upright.
Gambar 4.1 Upright Piano
Sumber: Data Umum Process Control, PT. Yamaha Indonesia
4.1.4 Maintenance Mesin
Dalam upaya menjaga kelancaran proses produksi tetap pada kondisi yang diharapkan,
perusahaan melakukan proses perawatan mesin agar tidak mengalami kegagalan saat
produksi sedang berlangsung diakibatkan oleh breakdown mesin yang akan berdampak
pada production loss atau bahkan dapat berpengaruh pada kondisi lingkungan serta
27
kesehatan dan keselamatan pekerja, sehingga dibutuhkan strategi perawatan mesin yang
sesuai guna memperpanjang umur efisiensi operasional dan efektifitas dari peralatan
produksi.
A. Strategi Perawatan Mesin
PT. Yamaha Indonesia memiliki 667 mesin yang tersebar di berbagai lini produksi yang
memilik perannya masing-masing dalam mendukung kesuksesan dari proses produksi
sehingga PT Yamaha Indonesia menerapkan beberapa strategi perawatan mesin untuk
menjaga keadaan terbaik mesin. Berikut ini merupakan strategi perawatan yang dilakukan
PT. Yamaha Indonesia:
1. Corrective Maintenance
Strategi ini dilakukan ketika terjadi kegagalan mesin secara tidak terduga.
Aktivitas ini diperlukan karena intensitas beban mesin yang cukup tinggi dengan
usia mesin yang bervariasi serta treatmen penggunaan mesin yang memerlukan
perlakuan khusus menjadikan strategi ini masih perlu dilakukan.
2. Preventive Maintenance
Aktivitas preventive dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kondisi mesin
yang terjadwal untuk mengatasi indikasi kejanggalan yang dapat memicu
kerusakan mesin yang lebih parah. Preventive ini juga dilakukan dengan
melakukan pengisian form ceklis mesin yang diisi oleh operator yang
bertanggung jawab terhadap mesin tersebut sehingga pihak maintenance
mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada mesin ketika akan melakukan
aktivitas maintenance.
3. Predictive Maintenance
Aktivitas predictive adalah aktivitas maintenance yang sedang dikembangkan
untuk dapat dilakukan pada sistem aktual. Cara perawatan ini belum banyak
dilakukan pada mesin yang ada. Hal ini dikarenakan ketersediaan data yang
belum cukup dan belum semua mesin memerlukan aktivitas maintenance
dengan cara ini.
B. Breakdown Mesin
Dalam mendukung keberlangsungan sistem perbaikan, PT. Yamaha Indonesia
melakukan pendataan dari setiap kejadian mesin yang mengalami breakdown. Data ini
dapat digunakan sebagai data pendukung perencanaan maintenance. Selain itu, data ini
28
dapat dijadikan sebagai pendukung pelaporan dampak aktivitas maintenance pada setiap
periode.
Struktur dari pendataan breakdown mesin dibagi menjadi dua jenis yaitu
breakdown cokote dan breakdown dokate. Breakdown cokote adalah breakdown mesin
yang terjadi dengan durasi kurang dari 30 menit. Sedangkan breakdown dokate adalah
breakdown mesin yang terjadi dengan durasi lebih dari 30 menit.
4.1.5 Proses Produksi Fall board press
Fall board press merupakan tim kerja yang memproduksi 2 jenis kabinet yaitu fall board
dan fall back. Tim kerja ini mengolah raw material awal yaitu berupa veneer dan backer.
Veneer yang masuk terdiri dari veneer vertikal dan horizontal yang terdiri dari beberapa
grade. Pada veneer horizontal terdiri dari grade A, B dan C. sedangkan veneer vertikal
hanya terdiri dari grade B dan C. Sebagai tim kerja yang membuat produk dari bahan
dasar yang dipasok oleh warehouse, tim kerja fall board menjadi supplier untuk beberapa
tim kerja selanjutnya yang melakukan pengolahan lebih lanjut pada kabinet fall board
dan fall back. Berikut ini merupakan proses produksi secara umum yang dilakukan untuk
menghasilkan kedua kabinet tersebut:
1. Tenderize
Proses tender ini dilakukan guna melenturkan veneer dengan memberikan pola cacagan
secara otomatis menggunakan mesin tenderize. Veneer yang masuk pada proses ini hanya
veneer dengan serat horizontal sedangkan veneer vertikal menjadi bahan yang akan di
olah pertama kali pada proses tapping veneer. Sebelum memasuki mesin tenderize,
veneer horizontal akan di sortir terlebih dahulu oleh operator tenderize atau sering dikenal
sebagai proses grading veneer. Proses grading veneer ini dilakukan untuk melakukan cek
tingkatan grade yang dimiliki veneer dan melakukan pengecekan pada tingkat
kelembaban veneer dan ketebalan veneer. Hal ini dilakukan untuk menjamin kesuksesan
pembentukan fall board atau fall back pada hasil press karena ketebalan dan kelembaban
yang tidak sesuai dengan ketentuan akan sangat berpengaruh pada tingkat kerusakan yang
akan terjadi. Setelah proses grading selesai maka veneer horizontal dengan grade B dan
C akan dimasukan pada mesin tenderize. Sedangkan veneer horizontal grade A akan
29
disimpan pada bantalan veneer horizontal sebagai stok yang akan digunakan oleh proses
glue spreader.
2. Tapping Veneer
Tapping veneer merupakan proses pemberian tape pada veneer vertikal grade B dan C
agar serat yang rusak atau tidak rapat dapat merekat kembali dengan memberikan tape
khusus. Proses ini akan mempermudah veneer dalam proses glue spreader agar veneer
tidak terpisah-pisah dan hasil press dalam kualitas baik terhindar dari temuan masalah.
3. Glue spreader
Glue spreader merupakan proses pelaburan lem pada veneer vertikal dan horizontal yang
disusun sesuai dengan ketentuan. Pada proses ini hasil akhirnya adalah berupa susunan
bahan untuk press. Susunan standar yang dilakukan setelah veneer keluar dari mesin
tenderize yaitu terdiri dari 12 lapisan dimana lapisan terluar berupa backer kemudian
disusul dengan susunan veneer horizontal grade A-veneer vertikal B-veneer horizontal
B- veneer vertikal B-veneer horizontal B atau C-veneer vertika B-Veneer horizontal B-
veneer vertikal B-veneer horizontal A dan di lapisan teratas paling luar yaitu backer.
Setelah susunan tersebut selesai, maka operator gluespreader akan menyimpan hasil
susunan tersebut pada meja tunggu untuk selanjutnya diprose pada mesin hot press yang
terdiri dari 3 mesin press yaitu mesin lienche, mesin kobayashi 1 dan kobayashi 2.
4. Hot Press (Proses Press)
Mesin hot press ini merupakan alat yang berfungsi menjadikan hasil susunan veneer dan
backer menjadi kabinet fall board atau fall back. Pada proses ini model kabinet ditentukan
berdasarkan jenis jig yang berbeda. Untuk pembentukan fall board bisa terbentuk dari jig
double dan jig single. Pada jig double dalam 1 kali press akan menghasilkan 4 buah fall
board, sedangkan pada pembentukan fall board dengan jig single akan didapatkan 2 buah
fall board untuk 1 kali pengepresan. Pada proses pembentukan fall back semua model
dilakukan pada jig single yang menghasilkan 2 buah fall back untuk 1 kali press. Lamanya
proses press untuk 1 buah fall board untuk fall board jenis UP (Upright) pada jig double
dan single adalah sekitar 10 menit, jenis GP (Grand Piano) sekitar 8 jam, dan fall back
UP sekitar 8 menit. Hasil press ini akan menjadi bahan pada proses selanjutnya yaitu
proses molder. Tetapi sebelum memasuki proses molder hasil press akan memasuki
30
proses seasoning selama 5 hari kerja untuk bisa dilakukan pemotongan pada mesin
molder. Proses ini berguna untuk mendinginkan hasil press agar tidak mudah mengalami
kerusakan ketika akan diproses di proses selanjutnya.
5. Moulder
Fungsi dari proses molder ini adalah untuk melakukan belah Panjang pada hasil press
yang telah dilakukan pendinginan terlebih dahulu. kabinet yang masuk pada proses ini
yaitu adalah kabinet fall board jenis UP Part, GP dan beberapa kabinet fall board model
PPR. Sedangkan untuk fall back sendiri, model yang memasuki proses ini adalah fall back
YU5 yang merupakan Fall back yang dikirim dalam bentuk part.
6. Benchsaw
Pada teknis pelaksanaan mesin bench saw ini posisinya berada menyatu dengan mesin
molder. Jika dari sisi operator mesin molder berada pada posisi sebelah kanan operator
sedangkan mesin benchsaw berada pada sisi kiri operator. Proses ini dilakukan untuk
memotong tepian kanan dan kiri kabinet agar sesuai dengan standar pengukuran kabinet.
7. Jump cut saw
Jump cut saw merupakan proses yang dilakukan untuk memotong bagian tepi atas dan
bawah kabinet. Hal ini dilakukan untuk merapikan bagian terpi terdebut karena dair hasil
press sebelumnya pinggiran atas dan bawah masih tidak beraturan dan perlu dilakukan
pemotongan agar rapi dan sesuai dengan kriteria bagian quality control fall board press.
Hasil dari jump cut saw akan masuk pada bagian quality control untuk dilakukan cek
penjaminan mutu.
8. Quality control
Quality control bertugas untuk melakukan pengecekan beberapa parameter yang
dibutuhkan dalam melakukan upaya penjaminan mutu dan memutuskan kualitas hasil
press apakan termasuk pada good product atau not good product (NG) atau bahkan harus
dilakukan repair. Jenis cek yang dilakukan untuk kabinet model UP baik fall board dan
fall back salah satu diantaranya adalah cek ketebalan, uki, melintir, core, dan lain
sebagainya. Pada kabinet fall board model GP pengecekan tebal dilakukan oleh operator
Fall board bagian packing.
31
9. Packing
Bagian packing dilakukan untuk melakukan pengemasan terhadap kabinet hasil press
yang akan dikirim dalam bentuk part seperti kabinet fall back YU5, Fall board UP (P/V),
Flat Shawn, dan Quarter Shawn. Pada proses packing terdapat beberapa kegiatan
didalamnya berupa sanding yang dilakukan terlebih dahulu, untuk menghilangkan sisa
lem dan keringat yang menempel pada kabinet yang membuat permukaan kabinet
menjadi kotor. Setelah itu, dilakukan penyusunan kabinet pada karton yang telah
disediakan, kemudian dilakukan pembungkusan sesuai dengan SOP yang telah
dipertimbangkan keamanannya. Hasil dari packing akan masuk pada bagian SCM untuk
dilakukan shipping menuju negara tujuan.
4.1.6 Layout Produksi Fall board press
Layout produksi fall board press didasarkan pada aliran barang pada stasiun kerja
tersebut. Jenis aliran barang berupa flow shop sehingga hanya terdapat satu aliran barang
dan tidak ada proses pembalikan. Layout yang mendukung jenis aliran ini diharapkan bisa
mengurangi pemborosan langkah. Gambar 4.2 merupakan layout produksi fall board
press:
32
Gambar 4.2 Layout Tim Kerja Fall board Press
4.1.7 Data Penurunan Efisiensi Dept. wood working
Pemilihan Tim Kerja Fall Board Press didasari dengan latar belakang efisiensi terbesar
selama 3 bulan berturut-turut pada Departemen wood working. Tabel 4.3 akan
memberikan informasi terkait tim kerja yang mengalami penurunan efisiensi.
33
Tabel 4.3 Penurunan Efisiensi Wood Working
No Kelompok
Bulan Eff %
Penurunan
Kumulatif
penurunan
selama 3 bulan
terkahir Departemen
Wood Working
1 NC
Machining April'18 99.59%
12%
Mei'18 98.57% 1.02%
Juni'18 87.13% 11.44%
2 Press Fall
Board April'18 113.90%
15%
Mei'18 107.23% 6.67%
Juni'18 98.74% 8.49%
3 Hot Press
Panel April'18 102.89%
11%
Mei'18 96.97% 5.92%
Juni'18 92.10% 4.87%
4 Mesin
Bridge April'18 108.75%
8%
Mei'18 101.61% 7.14%
Juni'18 100.75% 0.86%
5 Cleat April'18 84.87% 14%
Mei'18 84.32% 0.55%
Juni'18 70.77% 13.54%
Sumber: Data Summary Efisiensi, PT. Yamaha Indonesia
4.1.8 Kabinet Not Good & Repair Dept. wood working
Data kabinet yang sering terdapat temuan masalah pada periode bulan April 2018 pada
Departemen wood working dapat dilihat dari Gambar 4.3 hingga Gambar 4.5.
34
Gambar 4.3 Temuan Dept. wood working kabinet UP Part Bulan April 2018
Sumber: Data QC Wood Working, PT. Yamaha Indonesia
Gambar 4.4 Temuan Dept. wood working pada Bulan Mei 2018
Sumber: Data QC Wood Working, PT. Yamaha Indonesia
387363
103
162 1
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
FALL BOARDUP/HY
FALL BOARDGP
FALL BACKYU5
FALL BACKYU5
PEDALBOTTOM
PEDAL RODGUIDE
804
304
59 4115 6 1
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
FALL BOARDUP/HY
FALL BOARDGP
FALL BACKYU5
FALL BACKYU5
PEDALBLOCK
PEDALBOTTOM
PEDAL RODGUIDE
35
Gambar 4.5 Temuan Dept. wood working pada Bulan Juni 2018
Sumber: Data QC Wood Working, PT. Yamaha Indonesia
Dari data pada gambar 4.3 hingga 4.5 didapatkan kabinet dengan temuan terbanyak
adalah kabinet fall board UP/HY. Temuan ketidak sesuaian kabinet baru bisa terlihat
setelah melakukan proses press. Ketidak sesuaian yang tinggi dapat menyebabkan angka
pengiriman yang dilakukan oleh tim kerja fall board press mengalami penurunan akibat
banyak kabinet yang tidak masuk kualifikasi.
4.1.9 Data Pencapaian Target Press
Time Kerja Fall Board Press membuat sebuah kebijakan kapasitas mesin press sebanyak
35 kali press dalam shift 1 dan 30 kali press pada shift 2. Kapasitas ini dibuat sama rata
bagi setiap fall board dan fall back yang diproses. Gambar 4.6 hingga Gambar 4.8 akan
memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari hasil produksi ketiga mesin
press fall board.
198
73
38
21
3
0
50
100
150
200
250
FALL BOARDUP/HY
FALL BOARD GP FALL BACK YU5 PEDAL BLOCK PEDAL BOTTOM
36
Gambar 4.6 Pencapaian Target Kobayashi 1 Bulan April 2018
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Gambar 4.7 Pencapaian Target Kobayashi 2 Bulan April 2018
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
0
50
100
150
200
250
300
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Total Hasil Press UP Double Target
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Total Press Target
37
Gambar 4.8 Pencapaian Target Liencheh bulan April 2018
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Data pada gambar 4.6 hingga 4.8 menunjukkan ketercapaian yang masih dibawah
harapan. Hal ini dapat berpengaruh pada tingkat lemburan pekerja.
4.1.10 Data Hasil Press
Tabel 4.4 hingga Tabel 4.9 merupakan data hasil press periode April dan Mei 2018 terkait
hasil press yang dihasilkan tiap mesin pada tim kerja fall board press:
Tabel 4.4 Data Hasil Press Mesin Kobayashi 1 Bulan April 2018
Hasil Press Kobayashi 1 April 2018
No Tanggal Total Hasil Press UP Double
1 2/4/2018 152
2 3/4/2018 92
3 4/4/2018 236
4 5/4/2018 216
5 6/4/2018 236
6 9/4/2018 260
7 10/4/2018 264
8 11/4/2018 272
9 12/4/2018 280
10 13/04/2018 212
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Hasil Press Target
38
Hasil Press Kobayashi 1 April 2018
No Tanggal Total Hasil Press UP Double
11 16/04/2018 268
12 17/04/2018 270
13 18/04/2018 284
14 19/04/2018 284
15 20/04/2018 264
16 23/04/2018 280
17 24/04/2018 284
18 25/04/2018 280
19 26/04/2018 280
20 27/04/2018 240
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.5 Data Hasil Press Bulan Mei 2018 pada mesin Kobayashi 1
Hasil Press Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Model Total Press
1 2/5/2018 UP Single 134
2 3/5/2018 UP Single 139
3 4/5/2018 UP Single 126
4 7/5/2018 UP Double 172
5 8/5/2018 UP Double 140
6 9/5/2018 UP Double 250
7 11/5/2018 UP Double 278
8 14/5/2018 UP Double 254
9 17/5/2018 UP Double 50
10 18/5/2018 UP Single 100
11 21/5/2018 UP Single 73
12 22/5/2018 UP Single 116
13 23/5/2018 UP Single 136
14 24/5/2018 UP Single 142
15 25/5/2018 UP Double 164
16 28/5/2018 UP Double 268
17 30/5/2018 UP Double 284
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
39
Tabel 4.6 Data Hasil Press Mesin Kobayashi 2 Bulan April 2018
Hasil Press Kobayashi 2 April 2018
No Tanggal Total UP Single Total GB
1 2/4/2018 72 0
2 3/4/2018 18 0
3 4/4/2018 56 0
4 5/4/2018 107 0
5 6/4/2018 84 0
7 9/4/2018 0 109
8 10/4/2018 0 122
9 11/4/2018 0 130
10 12/4/2018 0 144
11 13/04/2018 0 106
12 16/04/2018 0 128
13 17/04/2018 0 57
14 18/04/2018 0 133
15 19/04/2018 0 0
16 20/04/2018 127 0
17 23/04/2018 140 0
18 24/04/2018 144 0
19 25/04/2018 130 0
20 26/04/2018 113 0
21 27/04/2018 112 0
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.7 Data Hasil Press Kobayashi 2 Bulan Mei 2018
Hasil Press Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model Hasil Press
1 2/05/2018 UP Double 276
2 3/05/2018 UP Double 288
3 4/05/2018 UP Double 268
4 7/05/2018 UP Double 280
5 8/05/2018 UP Double 260
6 9/05/2018 UP Double 250
7 11/05/2018 UP Double 278
8 14/05/2018 UP Double 254
9 17/05/2018 GP 150
10 18/05/2018 GP 120
11 21/05/2018 GP 120
12 22/05/2018 GP 82
13 23/05/2018 GP 142
40
Hasil Press Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model Hasil Press
14 24/05/2018 GP 144
15 25/05/2018 GP 54
16 28/05/2018 GP 156
17 30/05/2018 GP 122
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.8 Data Hasil Press Mesin Liencheh Bulan April 2018
Hasil Press Mesin Liencheh
No Tanggal Total Press
F. Back YU5
Total Press
F. Back U1J
1 2/04/2018 80 0
2 3/04/2018 100 0
3 4/04/2018 80 0
4 5/04/2018 84 0
5 6/04/2018 34 0
6 9/04/2018 140 0
7 10/04/2018 130 0
8 11/04/2018 130 0
9 12/04/2018 144 0
10 13/04/2018 106 0
11 16/04/2018 0 98
12 17/04/2018 0 113
13 18/04/2018 0 100
14 19/04/2018 0 139
15 20/04/2018 0 30
16 23/04/2018 150 0
17 24/04/2018 150 0
18 25/04/2018 154 0
19 26/04/2018 138 0
20 27/04/2018 110 0
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.9 Hasil Press Mesin Liencheh bulan Mei 2018
Hasil Press Mesin Liencheh
No Tanggal Model Hasil Press
1 2/05/2018 YU 5 124
2 3/05/2018 YU 5 150
41
Hasil Press Mesin Liencheh
No Tanggal Model Hasil Press
3 4/05/2018 GB 86
4 7/05/2018 GB 110
5 8/05/2018 GB 122
6 9/05/2018 GB 126
7 11/05/2018 GB 96
8 14/05/2018 GB 104
9 17/05/2018 YU 5 130
10 18/05/2018 YU 5 122
11 21/05/2018 YU 5 148
12 22/05/2018 YU 5 146
13 23/05/2018 YU 5 84
14 24/05/2018 YU 5 86
15 25/05/2018 YU 5 126
16 28/05/2018 YU 5 36
17 30/05/2018 YU 5 112
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
4.1.11 Cycle time
Cycle time atau waktu siklus merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
sebuah produk (Nasution, 2003). Pengambilan data Cycle time seluruh kabinet fall board
press dilakukan dengan melakukan pengambilan video sampel sebanyak 3 kali kemudian
dilakukan perhitungan rata-rata dari waktu setiap kegiatan terkait dalam menghasilkan
fall board dan fall back. Tabel 4.10 hingga Tabel 4.13 merupakan hasil perhitungan cycle
time untuk setiap kabinet.
Tabel 4.10 Time Study UP Single
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Ambil Veneer Detik 2.9
Menit 0.0
simpan pada jig Detik 14.2
Menit 0.2
Proses press Detik 300
42
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Menit 5.0
Proses buka press Detik 3.6
Menit 0.1
Pembersihan Jig Detik 18.4
Menit 0.3
Simpan di tumpukan Detik 6.9
Menit 0.1
Total Detik 346.0
Menit 5.8
Tabel 4.11 Time Study UP Double
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Ambil Veneer Detik 2.06
Menit 0.03
Simpan pada Jig Detik 11.11
Menit 0.19
Proses press Detik 150.00
Menit 2.50
Proses buka press Detik 5.06
Menit 0.08
Pembersihan Jig Detik 9.21
Menit 0.15
simpan di tumpukan Detik 3.39
Menit 0.06
Total Detik 181
Menit 3.01
Tabel 4.12 Time Study GP
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Ambil Veneer Detik 2.9
43
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Menit 0.0
simpan pada jig Detik 14.2
Menit 0.2
Proses press Detik 240.0
Menit 4.0
Proses buka press Detik 3.6
Menit 0.1
Pembersihan Jig Detik 18.4
Menit 0.3
Simpan di tumpukan Detik 6.9
Menit 0.1
Total Detik 286.0
Menit 4.8
Tabel 4.13 Time Study Fall back YU5 dan U1J
Satuan Pengukuran Satuan
Waktu
Rata-
rata
Ambil Veneer Detik 4.7
Menit 0.1
Simpan Pada Jig Detik 17.0
Menit 0.3
Proses press Detik 240.0
Menit 4.0
Proses buka press Detik 2.2
Menit 0.0
Pembersihan Jig Detik 32.0
Menit 0.5
Simpan ke tumpukan Detik 3.7
Menit 0.1
Total Detik 299.5
Menit 4.99
44
4.1.12 Loading time
Loading time merupakan waktu yang disediakan pada lantai produksi yang telah
dikurangi dengan plan downtime selama waktu produksi. Dalam pengambilan plan
downtime yang dibutuhkan dalam perhitungan loading time peneliti melakukan
wawancara terhadap foreman fall board press terkait lamanya waktu plan downtime yang
dilakukan pada waktu satu hari kerja. Tabel 4.14 dan Tabel 4.15 merupakan data hasil
dari wawancara yang telah dilakukan.
Tabel 4.14 Plan Downtime 2 Shift untuk Hari Senin Hingga Kamis
Kegiatan Waktu Satuan
Meeting 10 menit
Setting (bahan & alat) 30 menit
Cuci lem 30 menit
Waktu kerja shift 1 460 menit
Waktu kerja shift 2 400 menit
Total waktu kerja 860 menit
Available time 790 menit
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.15 Plan Downtime 2 Shift untuk Hari Jumat
Kegiatan waktu Satuan
Meeting 10 menit
Setting (bahan & alat) 30 menit
Cuci lem 30 menit
Waktu kerja shift 1 460 menit
Waktu kerja shift 2 400 menit
Total waktu kerja 860 menit
Available time 790 menit
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
4.1.13 Downtime
Downtime merupakan keadaan dimana sebuah mesin tidak melakukan proses produksi.
Hal ini bisa disebabkan oleh mesin yang mengalami breakdown atau karena ada waktu
yang tercuri karena melakukan setting, changeover maupun mesin tidak memiliki beban
45
kerja (idle). Data ini diambil dari data historis rekapan fall board press yang tertulis dalam
buku besar yang didalamnya terdapat laporan kendala yang terjadi selama proses
produksi berlangsung. Data downtime dikategorikan berdasarkan data breakdown, idle,
dan waktu set up dan adjustment. Waktu set up and adjustment diambil dari beberapa
kegiatan seperti waktu pergantian jig. Sedangkan waktu breakdown dikelompokkan
dengan dasar waktu tersebut diakibatkan oleh rusaknya mesin press atau mesin penunjang
dan waktu idle adalah waktu ketika mesin tidak beroperasi tanpa sebab apapun. Tabel
4.16 hingga Tabel 4.18 merupakan data hasil pengelompokkan dari data sekunder kendala
pada setiap mesin.
Tabel 4.16 Daftar Waktu Downtime Mesin Kobayashi 1
Mesin Kobayashi 1 Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
1 2/04/2018 UP Single 0 0 130
2 3/04/2018 UP Single 0 0 430
3 4/04/2018 UP Single 0 0 0
4 5/04/2018 UP Single 0 80 0
5 6/04/2018 UP Single 0 0 0
6 9/04/2018 GB 0 0 0
7 10/04/2018 GB 0 0 0
8 11/04/2018 GB 0 0 0
9 12/04/2018 GB 0 0 0
10 13/04/2018 GB 20 180 0
11 16/04/2018 GB 0 60 0
12 17/04/2018 GB 0 0 0
13 18/04/2018 GB 0 0 0
14 19/04/2018 GB 0 270 0
15 20/04/2018 UP Single 0 0 0
16 23/04/2018 UP Single 0 0 0
17 24/04/2018 UP Single 0 0 0
18 25/04/2018 UP Single 0 0 0
19 26/04/2018 UP Single 0 0 0
20 27/04/2018 UP Single 0 0 0
21 2/05/2018 UP Single 50 0 0
22 3/05/2018 UP Single 0 0 0
23 4/05/2018 UP Single 0 0 0
24 7/05/2018 UP Double 0 0 0
25 8/05/2018 UP Double 0 0 0
26 9/05/2018 UP Double 0 0 0
46
Mesin Kobayashi 1 Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
27 11/05/2018 UP Double 0 0 0
28 14/05/2018 UP Double 0 0 0
29 17/05/2018 UP Double 0 440 0
30 18/05/2018 UP Single 0 0 0
31 21/05/2018 UP Single 0 0 0
32 22/05/2018 UP Single 0 0 0
33 23/05/2018 UP Single 0 0 0
34 24/05/2018 UP Single 0 0 0
35 25/05/2018 UP Double 0 0 0
36 28/05/2018 UP Double 0 0 110
37 30/05/2018 UP Double 0 0 0
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.17 Daftar Waktu Downtime Mesin Kobayashi 2
Mesin Kobayashi 2 Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
1 2/04/2018 UP Double 0 0 130
2 3/04/2018 UP Double 0 0 245
3 4/04/2018 UP Double 0 0 0
4 5/04/2018 UP Double 0 0 0
5 6/04/2018 UP Double 0 0 0
6 9/04/2018 UP Double 0 0 190
7 10/04/2018 UP Double 0 0 0
8 11/04/2018 UP Double 0 0 0
9 12/04/2018 UP Double 0 0 0
10 13/04/2018 UP Double 20 180 0
11 16/04/2018 UP Double 0 60 0
12 17/04/2018 UP Double 0 0 580
13 18/04/2018 UP Double 0 0 0
14 19/04/2018 UP Double 770 0 0
15 20/04/2018 UP Double 190 0 0
16 23/04/2018 UP Double 0 0 0
17 24/04/2018 UP Double 0 0 0
18 25/04/2018 UP Double 0 0 0
19 26/04/2018 UP Double 0 0 0
20 27/04/2018 UP Double 0 0 0
21 2/05/2018 UP Double 50 0 0
22 3/05/2018 UP Double 0 0 0
23 4/05/2018 UP Double 0 0 0
47
Mesin Kobayashi 2 Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
24 7/05/2018 UP Double 0 0 0
25 8/05/2018 UP Double 0 0 0
26 9/05/2018 UP Double 0 0 0
27 11/05/2018 UP Double 0 0 0
28 14/05/2018 UP Double 0 0 0
29 17/05/2018 GP 0 0 0
30 18/05/2018 GP 0 0 0
31 21/05/2018 GP 0 0 0
32 22/05/2018 GP 0 0 0
33 23/05/2018 GP 0 0 0
34 24/05/2018 GP 0 0 0
35 25/05/2018 GP 0 0 90
36 28/05/2018 GP 0 0 0
37 30/05/2018 GP 0 0 0
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.18 Daftar Waktu Downtime Mesin Liencheh
Mesin Liencheh Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
1 2/04/2018 Fall back YU5 0 0 130
2 3/04/2018 Fall back YU5 0 0 360
3 4/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
4 5/04/2018 Fall back YU5 0 0 60
5 6/04/2018 Fall back YU5 150 0 360
6 9/04/2018 Fall back YU5 0 20 0
7 10/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
8 11/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
9 12/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
10 13/04/2018 Fall back YU5 20 180 0
11 16/04/2018 Fall back U1J 140 0 0
12 17/04/2018 Fall back U1J 320 0 0
13 18/04/2018 Fall back U1J 0 0 0
14 19/04/2018 Fall back U1J 0 0 0
15 20/04/2018 Fall back U1J 200 0 0
16 23/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
17 24/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
18 25/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
19 26/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
20 27/04/2018 Fall back YU5 0 0 0
48
Mesin Liencheh Set up
adjustment Breakdown Idle
No Tanggal Model
21 2/05/2018 Fall back YU5 0 50 0
22 3/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
23 4/05/2018 Fall board GB 0 0 0
24 7/05/2018 Fall board GB 0 0 0
25 8/05/2018 Fall board GB 0 0 0
26 9/05/2018 Fall board GB 0 0 0
27 11/05/2018 Fall board GB 0 0 0
28 14/05/2018 Fall board GB 0 0 0
29 17/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
30 18/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
31 21/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
32 22/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
33 23/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
34 24/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
35 25/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
36 28/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
37 30/05/2018 Fall back YU5 0 0 0
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
4.1.14 Data Produk NG (Not Good) dan Repair
Data produk NG dan Repair didapat dari hasil kalkukasi temuan repair dan NG dari pihak
fall board press yang di rekap oleh bagian fall board press. Pengambilan data ini
dikarenakan data pada tim kerja fall board press lebih lengkap karena didalamnya
temasuk dengan NG dan repair yang sebelum masuk cek QC sudah terlihat sehingga
tidak akan masuk ke bagian QC untuk menghemat waktu kerja QC. Tabel 4.19 hingga
Tabel 4.20 merupakan data hasil temuan.
Tabel 4.19 Data Temuan NG dan Repair Fall board Press Bulan April 2018
Tanggal
Press Temuan
Model Total
UP
Single
UP
Double Gb
Fall
back
YU5
Fall
back
U1J
Jumlah
2/04/2018 Reject 0 4 0 0 0 4
8 Repair 0 3 1 0 0 4
4/04/2018 Reject 0 17 0 0 0 17
43 Repair 0 26 0 0 0 26
49
Tanggal
Press Temuan
Model Total
UP
Single
UP
Double Gb
Fall
back
YU5
Fall
back
U1J
Jumlah
6/04/2018 Reject 0 15 0 14 0 29
78 Repair 0 34 0 15 0 49
7/04/2018 Reject 0 10 0 0 0 10
18 Repair 0 4 4 0 0 8
10/04/2018 Reject 0 11 0 0 0 11
38 Repair 0 27 0 0 0 27
11/04/2018 Reject 3 8 0 0 0 11
118 Repair 0 0 106 1 0 107
12/04/2018 Reject 0 0 5 5 0 10
82 Repair 0 0 72 0 0 72
13/04/2018 Reject 1 0 5 0 0 6
177 Repair 1 0 168 2 0 171
16/04/2018 Reject 1 17 0 0 0 18
19 Repair 1 0 0 0 0 1
17/04/2018 Reject 0 1 3 0 0 4
21 Repair 0 15 2 0 0 17
18/04/2018 Reject 0 23 0 0 0 23
45 Repair 0 15 7 0 0 22
20/04/2018 Reject 1 5 0 0 0 6
33 Repair 4 5 0 18 0 27
22/04/2018 Reject 0 0 4 0 0 4
8 Repair 0 0 4 0 0 4
23/04/2018 Reject 6 0 0 2 0 8
31 Repair 19 0 0 4 0 23
24/04/2018 Reject 0 15 0 0 0 15
35 Repair 6 14 0 0 0 20
25/04/2018 Reject 0 15 0 0 0 15
32 Repair 0 17 0 0 0 17
26/04/2018 Reject 0 1 0 0 0 1
13 Repair 1 11 0 0 0 12
27/04/2018 Reject 0 7 0 11 0 18
21 Repair 0 2 0 1 0 3
30/04/2018 Reject 0 0 8 0 0 8
17 Repair 0 0 9 0 0 9
837
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
50
Tabel 4.20 Hasil Temuan NG dan Repair Fall board Press Bulan Mei 2018
Tanggal
Press Temuan
UP
Single
UP
Double GB
Fall
back
YU5
Fall
back
U1J
Jumlah Total
2/05/2018 Reject 0 11 0 0 0 11
27 Repair 0 16 0 0 0 16
3/05/2018 Reject 4 4 0 18 0 26
41 Repair 0 5 0 10 0 15
4/05/2018 Reject 2 3 0 0 0 5
5 Repair 0 0 0 0 0 0
7/05/2018 Reject 0 28 1 13 0 42
57 Repair 0 0 11 4 0 15
8/05/2018 Reject 0 82 1 0 0 83
149 Repair 0 60 6 0 0 66
9/05/2018 Reject 0 43 0 0 0 43
66 Repair 0 23 0 0 0 23
11/05/2018 Reject 0 45 10 0 0 55
65 Repair 0 10 0 0 0 10
14/05/2018 Reject 0 36 0 0 0 36
36 Repair 0 0 0 0 0 0
18/05/2018 Reject 6 23 0 0 3 32
42 Repair 0 9 1 0 0 10
21/05/2018 Reject 0 0 3 18 0 21
29 Repair 0 0 4 4 0 8
22/05/2018 Reject 1 0 0 0 0 1
1 Repair 0 0 0 0 0 0
24/05/2018 Reject 2 0 0 0 0 2
3 Repair 1 0 0 0 0 1
25/05/2018 Reject 0 0 2 0 0 2
3 Repair 0 0 1 0 0 1
28/05/2018 Reject 0 17 0 0 0 17
18 Repair 0 1 0 0 0 1
30/05/2018 Reject 2 37 1 7 0 47
53 Repair 0 1 1 4 0 6
595
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
51
4.1.15 Data Kendala Mesin Hot Press Fall Board
Dalam melakukan improve dalam meningkatkan nilai kinerja mesin dibutuhkan data
historis kendala yang dialami mesin. Tabel 4.21 hingga Tabel 4.22 merupakan daftar
kendala yang dialami mesin Hot Press Fall Board.
Tabel 4.21 Daftar Kendala yang Menghambat Aktifitas Mesin Kobayashi 2
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model Keterangan
1 2/04/2018 UP Double veneer habis karena MC tinggi
2 3/04/2018 UP Double veneer habis
3 4/04/2018 UP Double Pengeleman lama
4 5/04/2018 UP Double Operator baru kinerja melambat
5 6/04/2018 UP Double oke
6 9/04/2018 UP Double start jam 11.00
7 10/04/2018 UP Double
Pembersihan Lem ditembaga
lama
8 11/04/2018 UP Double oke
9 12/04/2018 UP Double Boiler sering mati > 10 kali
10 13/04/2018 UP Double Boiler mati
11 16/04/2018 UP Double Servis Boiler
12 17/04/2018 UP Double Veneer habis karena MC tinggi
13 18/04/2018 UP Double oke
14 19/04/2018 UP Double ganti jig
15 20/04/2018 UP Double Menunggu panas naik
16 23/04/2018 UP Double oke
17 24/04/2018 UP Double oke
18 25/04/2018 UP Double stop jam 18:45
19 26/04/2018 UP Double oke
20 27/04/2018 UP Double oke
21 2/05/2018 UP Double Menunggu suhu jig naik
22 3/05/2018 UP Double oke
23 4/05/2018 UP Double oke
24 7/05/2018 UP Double oke
25 8/05/2018 UP Double oke
26 9/05/2018 UP Double oke
27 11/05/2018 UP Double oke
28 14/05/2018 UP Double oke
29 17/05/2018 GP oke
52
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model Keterangan
30 18/05/2018 GP oke
31 21/05/2018 GP oke
32 22/05/2018 GP oke
33 23/05/2018 GP oke
34 24/05/2018 GP oke
35 25/05/2018 GP Veneer habis
36 28/05/2018 GP oke
37 30/05/2018 GP oke
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
Tabel 4.22 Kendala yang Menghambat Aktifitas Mesin Liencheh
Mesin Liencheh
No Tanggal Model Keterangan
1 2/04/2018 Fall back YU5 Veneer Habis
2 3/04/2018 Fall back YU5 Mesin off pada shift 2
3 4/04/2018 Fall back YU5
Proses pengeleman lebih lama
sehingga hasil press berkurang
4 5/04/2018 Fall back YU5 B/K habis
5 6/04/2018 Fall back YU5 Ganti Jig 13.30-15.30, Veneer Habis,
Shift 2 mesin off'
6 9/04/2018 Fall back YU5 cek rol yang baru diganti
7 10/04/2018 Fall back YU5 Oke
8 11/04/2018 Fall back YU5 Oke
9 12/04/2018 Fall back YU5 Oke
10 13/04/2018 Fall back YU5 boiler mati 17.30-20.30
11 16/04/2018 Fall back U1J ganti jig start press jam 09.00; servis
boiler 12.30-13.30
12 17/04/2018 Fall back U1J B/K habis
13 18/04/2018 Fall back U1J Oke
14 19/04/2018 Fall back U1J Oke
15 20/04/2018 Fall back U1J Panas Tidak Naik
16 23/04/2018 Fall back YU5 Oke
17 24/04/2018 Fall back YU5 Oke
18 25/04/2018 Fall back YU5 Oke
19 26/04/2018 Fall back YU5 Oke
20 27/04/2018 Fall back YU5 Oke
53
Mesin Liencheh
No Tanggal Model Keterangan
21 2/05/2018 Fall back YU 5 Panas Tidak Naik
22 3/05/2018 Fall back YU 5 Oke
23 4/05/2018 Fall board GB Oke
24 7/05/2018 Fall board GB Oke
25 8/05/2018 Fall board GB Oke
26 9/05/2018 Fall board GB Oke
27 11/05/2018 Fall board GB Oke
28 14/05/2018 Fall board GB Oke
29 17/05/2018 Fall back YU 5 Oke
30 18/05/2018 Fall back YU 5 Oke
31 21/05/2018 Fall back YU 5 Oke
32 22/05/2018 Fall back YU 5 Oke
33 23/05/2018 Fall back YU 5 Oke
34 24/05/2018 Fall back YU 5 Oke
35 25/05/2018 Fall back YU 5 Oke
36 28/05/2018 Fall back YU 5 Veneer Habis
37 30/05/2018 Fall back YU 5 Veneer Habis
Sumber: Data Tim Kerja Fall Board Press, PT. Yamaha Indonesia
4.1.16 Line balance Operator Fall Board Press
Data ini dibutuhkan untuk memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan pembebanan
pekerjaan pada operator. Gambar 4.9 Menunjukkan tingkat pembebanan pada setiap
operator berdasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan.
54
Gambar 4.9 Data Line balance Shift 1
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Pengukuran OEE 3 Mesin Press
A. Availability
Dalam menghitung availability rate dilakukan aktivitas pengurangan loading time
dengan downtime yang dialami setiap mesin. Pada perhitungan planned downtime yang
terkait pada jadwal perawatan mesin, Yamaha Indonesia melakukan proses maintenance
pada waktu non produksi sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi.
Sedangkan waktu-waktu yang terkait dengan kegiatan manajemen seperti waktu istirahat
dan lain-lain telah ditetapkan pada margin kerja sehingga waktu kerja yang disediakan
oleh perusahaan adalah sebanyak 8 jam untuk shift pertama dan 7 jam untuk shift ke 2.
Plan downtime sendiri terdiri dari waktu meeting pagi, set up setiap pagi setelah
menyalakan mesin press dan waktu mencuci lem yang telah diuraikan lamanya pada tabel
4.14 dan tabel 4.15. Berikut ini merupakan contoh perhitungan availability rate dengan
menggunakan data tanggal 2 April 2018 sebagai perwakilan untuk hari kerja senin sampai
kamis dan perhitungan data tanggal 6 april 2018 sebagai perwakilan hari kerja jumat.
Perhitungan untuk mendapatkan nilai availability ratio menggunakan rumus nomor (2.1)
pada data sampel tanggal 2 April 2018 yang jatuh pada hari senin:
0.050.0
100.0150.0200.0250.0300.0350.0400.0450.0500.0
LINE BALANCE FALL BOARD PRESS SHIFT 1
WYD
Pitch Time
WTY
55
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 = 860 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 − 70 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 … … … … … … … … … … (4.1)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 − 0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 … … … … … … … … … (4.2)
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡X 100% = 100% … . … … … … … … … … … … (4.3)
Dari perhitungan diatas didapatkan nilai availability rate untuk data tanggal 2 april
2018 adalah sebesar 100%. Berikut ini akan dilakukan perhitungan yang sama
menggunakan rumus nomor (2.1) pada data tanggal 6 April 2018 yang jatuh pada hari
jumat sehingga loading time berbeda:
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 = 860 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 − 70 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 … … … … … … … … … … … (4.4)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 − 0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 … … … … … … … … … … (4.5)
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
790 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡X 100% = 100% … . … … … … … … … … … … … . (4.6)
B. Performance Efficinecy
Performance efficiency merupakan salah satu parameter yang diukur dalam metode OEE.
Berikut ini merupakan perhitungan data mesin kobayashi 1 pada tanggal 2 april 2018
untuk mendapatkan rasio performance efficiency dengan rumus nomor (2.2) sebagai
berikut:
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 790 − (0 + 130) = 660 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡. … … … … … … … … … … … . (4.7)
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 =3.01 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 152
70 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡× 100% = 69% … … … … … … … . . . (4.8)
C. Rate of Quality Product
Komponen ketiga dalam OEE adalah Rate of Quality Product yang menunjukkan
gambaran kemampuan dari sebuah mesin atau peralatan dalam menghasilkan produk
sesuai standar serta menggambarkan kerugian dari kualitas yang dihasilkan (Erni &
Maulana, 2012). Berikut ini akan dilakukan perhitungan nilai rate of quality terhadap
keseluruhan mesin press. Sebagai bahan percontohan dalam menghitung seluruh data
yang telah diambil maka dibawah ini akan dilakukan pengolahan data dari mesin
kobayashi 1 pada tanggal 2 april 2018 dengan menggunakan rumus nomor (2.3).
56
𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 =72 − 0
72× 100% = 100% … … … … … … … … … … … … … … … (4.9)
D. Overall Equipment Effectiveness
Setelah mendapatkan ketiga komponen yang membangun nilai OEE maka dilakukan
perhitungan nilai OEE pada data hasil perhitungan kobayashi 1 pada tanggal 2 april 2018
dengan menggunakan rumus nomor (2.4) dan penerapannya sebagai berikut:
𝑂𝐸𝐸(%) = 100% × 69% × 95% = 66.2% … … … … … … … … … … … … … … … . (4.10)
Tabel 4.23 hingga Tabel 4.25 merupakan hasil perhitungan nilai overall equipment
effectiveness dari seluruh sampel dari setiap mesin press.
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Kobayashi 1
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
1 2/04/2018 100% 72% 95% 68.3%
2 3/04/2018 100% 82% 100% 81.5%
3 4/04/2018 100% 92% 82% 75.5%
4 5/04/2018 90% 94% 100% 84.5%
5 6/04/2018 90% 103% 79% 73.2%
6 9/04/2018 100% 102% 100% 101.8%
7 10/04/2018 100% 103% 86% 88.5%
8 11/04/2018 100% 106% 97% 103.3%
9 12/04/2018 100% 110% 100% 109.6%
10 13/04/2018 64% 130% 100% 83.0%
11 16/04/2018 92% 114% 94% 98.2%
12 17/04/2018 100% 106% 94% 99.4%
13 18/04/2018 100% 111% 87% 96.3%
14 19/04/2018 65% 171% 100% 111.2%
15 20/04/2018 90% 115% 96% 99.4%
16 23/04/2018 100% 110% 100% 109.6%
17 24/04/2018 100% 111% 90% 99.8%
18 25/04/2018 100% 110% 89% 97.1%
19 26/04/2018 100% 110% 96% 104.9%
20 27/04/2018 90% 105% 96% 90.4%
21 2/05/2018 94% 107% 80% 80.1%
22 3/05/2018 100% 104% 94% 97.4%
23 4/05/2018 90% 105% 98% 92.1%
57
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
24 7/05/2018 100% 67% 84% 56.4%
25 8/05/2018 100% 55% 49% 27.0%
26 9/05/2018 100% 98% 87% 85.3%
27 11/05/2018 90% 121% 100% 108.8%
28 14/05/2018 100% 99% 89% 88.8%
29 17/05/2018 100% 46% 100% 45.7%
30 18/05/2018 90% 84% 99% 74.2%
31 21/05/2018 100% 55% 90% 49.4%
32 22/05/2018 100% 87% 100% 86.9%
33 23/05/2018 100% 102% 100% 101.9%
34 24/05/2018 100% 106% 100% 106.4%
35 25/05/2018 90% 72% 98% 63.0%
36 28/05/2018 100% 122% 100% 122.4%
37 30/05/2018 100% 111% 97% 107.6%
Rata-rata 95% 100% 93% 88.3%
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Kobayashi 2
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
1 2/04/2018 100% 65% 100% 64.9%
2 3/04/2018 100% 20% 100% 19.8%
3 4/04/2018 100% 42% 100% 41.9%
4 5/04/2018 100% 80% 100% 80.1%
5 6/04/2018 90% 70% 100% 62.9%
6 9/04/2018 100% 90% 100% 89.6%
7 10/04/2018 100% 76% 100% 75.5%
8 11/04/2018 100% 80% 18% 14.9%
9 12/04/2018 100% 89% 47% 41.5%
10 13/04/2018 64% 103% 56% 36.5%
11 16/04/2018 92% 86% 100% 79.2%
12 17/04/2018 100% 143% 91% 130.5%
13 18/04/2018 100% 82% 95% 78.0%
14 19/04/2018 0% 0% 0% 0.0%
15 20/04/2018 65% 146% 100% 95.1%
16 23/04/2018 100% 105% 100% 104.9%
17 24/04/2018 100% 108% 100% 107.9%
18 25/04/2018 100% 97% 100% 97.4%
19 26/04/2018 100% 85% 100% 84.6%
58
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
20 27/04/2018 90% 94% 100% 83.9%
21 2/05/2018 94% 116% 100% 108.0%
22 3/05/2018 100% 113% 99% 111.2%
23 4/05/2018 90% 117% 99% 104.1%
24 7/05/2018 100% 110% 100% 109.6%
25 8/05/2018 100% 102% 73% 74.0%
26 9/05/2018 100% 98% 86% 84.5%
27 11/05/2018 90% 121% 100% 108.8%
28 14/05/2018 100% 99% 89% 88.5%
29 17/05/2018 43% 93% 100% 39.8%
30 18/05/2018 90% 83% 95% 70.6%
31 21/05/2018 100% 74% 100% 74.3%
32 22/05/2018 100% 51% 99% 50.1%
33 23/05/2018 100% 88% 100% 87.9%
34 24/05/2018 100% 89% 98% 87.3%
35 25/05/2018 90% 43% 100% 38.4%
36 28/05/2018 100% 97% 88% 85.4%
37 30/05/2018 100% 76% 89% 67.5%
Rata-rata 92% 87% 90% 75.1%
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Nilai OEE pada Mesin Liencheh
Mesin Liencheh
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
1 2/04/2018 100% 62% 100% 62%
2 3/04/2018 100% 122% 100% 122%
3 4/04/2018 100% 52% 100% 52%
4 5/04/2018 100% 59% 100% 59%
5 6/04/2018 70% 94% 15% 10%
6 9/04/2018 97% 93% 100% 91%
7 10/04/2018 100% 84% 100% 84%
8 11/04/2018 100% 84% 99% 84%
9 12/04/2018 100% 93% 97% 90%
10 13/04/2018 64% 108% 98% 67%
11 16/04/2018 82% 78% 100% 64%
12 17/04/2018 58% 125% 100% 73%
13 18/04/2018 100% 65% 100% 65%
14 19/04/2018 100% 0% 100% 0%
15 20/04/2018 64% 31% 40% 8%
59
Mesin Liencheh
No Tanggal Availability
Rate
Performance
Rate
Quality
Rate OEE
16 23/04/2018 100% 97% 96% 93%
17 24/04/2018 100% 97% 100% 97%
18 25/04/2018 100% 100% 100% 100%
19 26/04/2018 100% 89% 100% 89%
20 27/04/2018 90% 80% 89% 64%
21 2/05/2018 94% 86% 100% 80%
22 3/05/2018 100% 97% 81% 79%
23 4/05/2018 90% 59% 100% 53%
24 7/05/2018 100% 68% 85% 58%
25 8/05/2018 100% 76% 94% 71%
26 9/05/2018 100% 78% 100% 78%
27 11/05/2018 90% 66% 100% 59%
28 14/05/2018 100% 64% 90% 58%
29 17/05/2018 100% 84% 100% 84%
30 18/05/2018 90% 88% 98% 77%
31 21/05/2018 100% 96% 85% 82%
32 22/05/2018 100% 95% 100% 95%
33 23/05/2018 100% 54% 100% 54%
34 24/05/2018 100% 56% 100% 56%
35 25/05/2018 90% 91% 100% 82%
36 28/05/2018 22% 23% 100% 5%
37 30/05/2018 75% 73% 100% 55%
Rata-Rata 91% 78% 94% 67.6%
4.2.2 Perhitungan Six Big Losses
A. Equipment Failure (Breakdown Losses)
Dalam melkukan perhitungan breakdown losses data yang akan dihitung adalah data pada
mesin kobayashi 1 untuk tanggal 2 April 2018, dengan menggunakan rumus nomor (2.5)
sehingga perhitungannya sebagai berikut:
𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 0
790 𝑥 100% = 0% … … … … … … … … … … … … (4.11)
60
B. Set up and Adjustment Losses
Data yang akan digunakan sebagai sampel yaitu data pada mesin kobayashi 1 untuk
tanggal 2 April 2018 digunakan sebagai data perhitungan set up and adjustment losses
dengan menggunakan rumus nomor (2.6) sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut
jika dimasukan pada formula sebagai berikut:
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑜𝑟 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 0
790 𝑥 100% = 0% … … … … … … … … … … … … . (4.12)
C. Reduce Speed Losses
Data perhitungan reduce speed losses yang digunakan adalah data pada mesin kobayashi
1 yang dihasilkan pada tanggal 2 April 2018 dengan menggunakan rumus nomor (2.9).
Berikut ini proses perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan persentase reduce
speed loss pada mesin tersebut:
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =660 − (3.01 𝑥 152)
790 𝑥 100% = 26% … … … … … … . (4.13)
D. Idling Minor Stoppages Losses
Data yang digunakan untuk perhitungan ini adalah data pada mesin kobayashi 1 yang
tercatat pada tanggal 2 April 2018. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus
nomor (2.7). berikut ini adalah proses perhitungan yang dilakukan dalam upaya
mendapatkan persentase idling minor stoppages:
𝐼𝐼𝑑𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑒𝑔𝑠 = 130
790𝑥100% = 16% … … … … … … … (4.14)
E. Quality Defect and Rework
Dalam mendapatkan persentase Quality Defect and Rework maka dibawah ini akan
dilakukan contoh proses perhitungan dengan menggunakan data dari mesin kobayashi 1
pada tanggal 2 April 2018 dengan menggunakan rumus nomor (2.10):
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝐿𝑜𝑠𝑡 = 3.01 𝑥 4
790 𝑥 100% = 2% … … … … … … … … … … … … … … … … (4.15)
61
F. Scrap/yield Loss
Jenis losses ini tidak terjadi pada mesin press dikarenakan setelah proses perbaikan pihak
operator akan melakukan pengecekan dengan menggunakan fall board dummy sehingga
produk yang tidak standar setelah melakukan proses perbaikan alat tidak terjadi pada
kabinet baru. Oleh karena itu, perhitungan tidak dilakukan pada jenis losses ini.
Dari keseluruhan hasil perhitungan nilai six big losses didapatkan hasil keseluruhan
terhadap 37 sampel pada Tabel 4.26 hingga Tabel 4.28 yang merupakan perhitungan pada
setiap mesin.
Tabel 4.26 Hasil Six Big Losses Mesin Kobayashi 1
Data Six Big Losses Mesin Kobayashi 1
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
Defect
and
Required
Losses
(%)
1 2/04/2018 0% 0% 17% 41% 3%
2 3/04/2018 0% 0% 56% 64% 0%
3 4/04/2018 0% 0% 0% 8% 17%
4 5/04/2018 10% 0% 0% 5% 0%
5 6/04/2018 0% 0% 0% -3% 21%
6 9/04/2018 0% 0% 0% -2% 0%
7 10/04/2018 0% 0% 0% -3% 15%
8 11/04/2018 0% 0% 0% -6% 3%
9 12/04/2018 0% 0% 0% -10% 0%
10 13/04/2018 26% 3% 0% -22% 0%
11 16/04/2018 8% 0% 0% -13% 7%
12 17/04/2018 0% 0% 0% -6% 6%
13 18/04/2018 0% 0% 0% -11% 15%
14 19/04/2018 35% 0% 0% -46% 0%
15 20/04/2018 0% 0% 0% -15% 4%
16 23/04/2018 0% 0% 0% -10% 0%
17 24/04/2018 0% 0% 0% -11% 11%
18 25/04/2018 0% 0% 0% -10% 13%
19 26/04/2018 0% 0% 0% -10% 5%
20 27/04/2018 0% 0% 0% -5% 4%
21 2/05/2018 0% 6% 0% -7% 11%
62
Data Six Big Losses Mesin Kobayashi 1
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
Defect
and
Required
Losses
(%)
22 3/05/2018 0% 0% 0% -4% 4%
23 4/05/2018 0% 0% 0% -5% 1%
24 7/05/2018 0% 0% 0% 33% 11%
25 8/05/2018 0% 0% 0% 45% 28%
26 9/05/2018 0% 0% 0% 2% 13%
27 11/05/2018 0% 0% 0% -21% 0%
28 14/05/2018 0% 0% 0% 1% 11%
29 17/05/2018 57% 0% 0% 80% 0%
30 18/05/2018 0% 0% 0% 16% 1%
31 21/05/2018 0% 0% 0% 45% 4%
32 22/05/2018 0% 0% 0% 13% 0%
33 23/05/2018 0% 0% 0% -2% 0%
34 24/05/2018 0% 0% 0% -6% 0%
35 25/05/2018 0% 0% 0% 28% 2%
36 28/05/2018 0% 0% 14% -5% 0%
37 30/05/2018 0% 0% 0% -11% 6%
Rata-rata 4% 0% 2% 4% 6%
Tabel 4.27 Hasil Six Big Losses Mesin Kobayashi 2
Data Six Big Losses Mesin Kobayashi 2
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
Defect and
Required
Losses
(%)
1 2/04/2018 0% 0% 17% 29% 0%
2 3/04/2018 0% 0% 32% 55% 0%
3 4/04/2018 0% 0% 0% 58% 0%
4 5/04/2018 0% 0% 0% 20% 0%
5 6/04/2018 0% 0% 0% 30% 0%
6 9/04/2018 0% 0% 25% 8% 0%
7 10/04/2018 0% 0% 0% 24% 0%
8 11/04/2018 0% 0% 0% 20% 66%
9 12/04/2018 0% 0% 0% 11% 48%
63
Data Six Big Losses Mesin Kobayashi 2
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
Defect and
Required
Losses
(%)
10 13/04/2018 26% 3% 0% -2% 32%
11 16/04/2018 8% 0% 0% 13% 0%
12 17/04/2018 0% 0% 75% -11% 3%
13 18/04/2018 0% 0% 0% 18% 4%
14 19/04/2018 0% 100% 0% 0% 0%
15 20/04/2018 0% 28% 0% -34% 0%
16 23/04/2018 0% 0% 0% -5% 0%
17 24/04/2018 0% 0% 0% -8% 0%
18 25/04/2018 0% 0% 0% 3% 0%
19 26/04/2018 0% 0% 0% 15% 0%
20 27/04/2018 0% 0% 0% 6% 0%
21 2/05/2018 0% 6% 0% -15% 0%
22 3/05/2018 0% 0% 0% -13% 3%
23 4/05/2018 0% 0% 0% -17% 2%
24 7/05/2018 0% 0% 0% -10% 0%
25 8/05/2018 0% 0% 0% -2% 28%
26 9/05/2018 0% 0% 0% 2% 13%
27 11/05/2018 0% 0% 0% -21% 0%
28 14/05/2018 0% 0% 0% 1% 11%
29 17/05/2018 0% 0% 0% 41% 0%
30 18/05/2018 0% 0% 0% 0% 5%
31 21/05/2018 0% 0% 0% 10% 0%
32 22/05/2018 0% 0% 0% 39% 1%
33 23/05/2018 0% 0% 0% -6% 0%
34 24/05/2018 0% 0% 0% -8% 2%
35 25/05/2018 0% 0% 13% 42% 0%
36 28/05/2018 0% 0% 0% -17% 13%
37 30/05/2018 0% 0% 0% 9% 10%
Rata-rata 1% 4% 4% 8% 7%
64
Tabel 4.28 Hasil Six Big Losses Mesin Liencheh
Data Six Big Losses Mesin Liencheh
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
defect and
required
losses
(%)
1 2/04/2018 0% 0% 17% 48% 0%
2 3/04/2018 0% 0% 47% 35% 0%
3 4/04/2018 0% 0% 0% 48% 0%
4 5/04/2018 0% 0% 8% 46% 0%
5 6/04/2018 0% 22% 52% 54% 21%
6 9/04/2018 3% 0% 0% 7% 0%
7 10/04/2018 0% 0% 0% 16% 0%
8 11/04/2018 0% 0% 0% 16% 1%
9 12/04/2018 0% 0% 0% 7% 3%
10 13/04/2018 26% 3% 0% -6% 1%
11 16/04/2018 0% 18% 0% 18% 0%
12 17/04/2018 0% 42% 0% -15% 0%
13 18/04/2018 0% 0% 0% 35% 0%
14 19/04/2018 0% 0% 0% 10% 0%
15 20/04/2018 0% 29% 0% 49% 13%
16 23/04/2018 0% 0% 0% 3% 4%
17 24/04/2018 0% 0% 0% 3% 0%
18 25/04/2018 0% 0% 0% 0% 0%
19 26/04/2018 0% 0% 0% 11% 0%
20 27/04/2018 0% 0% 0% 20% 9%
21 2/05/2018 6% 0% 0% 13% 0%
22 3/05/2018 0% 0% 0% 3% 18%
23 4/05/2018 0% 0% 0% 41% 0%
24 7/05/2018 0% 0% 0% 32% 11%
25 8/05/2018 0% 0% 0% 24% 4%
26 9/05/2018 0% 0% 0% 22% 0%
27 11/05/2018 0% 0% 0% 34% 0%
28 14/05/2018 0% 0% 0% 36% 6%
29 17/05/2018 0% 0% 0% 16% 0%
30 18/05/2018 0% 0% 0% 12% 2%
31 21/05/2018 0% 0% 0% 4% 14%
32 22/05/2018 0% 0% 0% 5% 0%
33 23/05/2018 0% 0% 0% 46% 0%
34 24/05/2018 0% 0% 0% 44% 0%
65
Data Six Big Losses Mesin Liencheh
No Tanggal
Breakdown
Losses
(%)
Setup and
adjustment
Losses
(%)
Idling
and
Stoppages
Losses
(%)
Speed
Losses
(%)
Quality
defect and
required
losses
(%)
35 25/05/2018 0% 0% 0% 9% 0%
36 28/05/2018 0% 78% 0% -1% 0%
37 30/05/2018 0% 25% 0% 3% 0%
Rata-rata 1% 6% 3% 20% 3%
66
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
5.1.1 Nilai OEE Mesin Kobayashi 1
Hasil perhitungan nilai OEE pada mesin kobayashi 1 didapatkan nilai rata-rata sebesar
88.3% dari jumlah sampel sebanyak 37 sampel. Nilai ini termasuk pada tingkatan nilai
efektifitas mesin world class. Tingkatan world class sendiri adalah sebesar 85% dengan
rata-rata rasio availability sebesar 90%, performance efficiency sebesar 95% dan quality
rate sebesar 99,9%. Dari hasil perhitungan keseluruhan nilai OEE sebesar 88,3%, rata-
rata dari ketiga faktor utama perhitungan OEE (availability, performance, dan quality)
masing-masing adalah sebesar 95%, 100% dan sebesar 93%.
Hasil rata-rata nilai availability yang mencapai nilai diatas nilai rata-rata
availability standar world class membuktikan bahwa mesin kobayashi 1 memiliki tingkat
kehandalan mesin yang sangat baik karena aktifitas mesin terganggu bukan dikarenakan
oleh kerusakan mesin dan waktu change over yang lama.
Pada hasil perhitungan faktor performance rate dari mesin kobayashi 1 berada pada
tingkatan world class yaitu diatas 95%. Hal ini karena dalam perhitungannya terdapat
nilai performansi sampel yang melebihi nilai 100%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh waktu
set up mesin ketika pagi lebih cepat dari yang telah ditentukan menurut wawancara yang
didapatkan dari foreman fall board press. Terkait pada Batasan penelitian yang tidak
mempertimbangkan variansi dari waktu setiap memulai waktu produksi dapat
berpengaruh pada pencapaian hasil produksi sehingga melebihi target yang telah
ditentukan. Batasan ini dibuat karena tidak ada tada spesifik terkait waktu mulai press
sehingga hal ini menjadi Batasan dalam penelitian ini. Selain itu, kecepatan dari handling
67
operator dapat sangat berpengaruh kepada hasil press yang dapat meningkat karena waktu
yang dibutuhkan dalam proses sebelum press lebih kecil. Hasil pencapaian target
produksi yang melebihi target yaitu 70 kabinet untuk fall board single bisa dilakukan
karena waktu press beberapa fall board ada yang berbeda seperti waktu press untuk fall
board up single dengan waktu press 10 menit untuk keluaran hasil 2 kabinet sedangkan
kabinet model GP sebesar 8 menit pada untuk keluaran hasil 2 buah fall board. Hal ini
akan berpengaruh pada analisis pencapaian target yang pada aktualnya semua jenis fall
board memiliki target untuk shift 1 sebanyak 35 kali press dan shift 2 sebanyak 30 kali
press. Pemaparan ini sama halnya dialami oleh setiap mesin press untuk faktor
performance rating.
Nilai rata-rata faktor quality didapatkan hasil sebesar 93% yang menunjukkan hasil
tersebut berada masih dibawah world class. Hal ini akan menjadi focus improvement pada
mesin kobayashi 1 karena mesin ini masih bisa berpotensi meningkatkan kinerja mesin
menjadi 100% agar capaian produksi maksimal.
5.1.2 Nilai OEE Mesin Kobayashi 2
Hasil perhitungan nilai OEE pada mesin kobayashi 2 diatas didapatkan nilai rata-rata
sebesar 75.1% dari jumlah sampel sebanyak 37 sampel. Nilai OEE ini lebih kecil dari
nilai OEE mesin Kobayashi 1. Dengan hasil rata-rata nilai sebesar 75,1% mesin
kobayashi 2 menempati tingkatan diatas 60%, dimana tingkatan ini merupakan golongan
tingkatan mesin dianggap wajar dan memiliki peluang besar untuk dilakukan
improvement untuk meningkatkan nilai efektifitas mesin menuju tingkatan world class
(Nayak, et al., 2013).
Ditinjaun dari hasil tersebut terdapat beberapa nilai faktor penting OEE yang rata-
ratanya masih dibawah standar dunia yaitu seperti rating availability sebesar 92%,
performance rate sebesar 87% dan quality rate sebesar 90%. Dari data diatas nilai yang
masih kurang dari standar world class tiap faktor penting adalah performance rate dan
quality rate yang akan menjadi focus improvement agar standar efektifitas mesin
memasuki kategori world class.
68
5.1.3 Nilai OEE Mesin Liencheh
Hasil perhitungan nilai OEE pada mesin Liencheh diatas didapatkan nilai rata-rata sebesar
67,6% dari jumlah sampel sebanyak 37 sampel yang menunjukkan hasil lebih kecil dari
perhitungan kedua mesin press sebelumnya. Nilai ini termasuk pada tingkatan nilai
efektifitas mesin diatas wajar dan masih memiliki jarak yang lumayan jauh untuk
mencapai kategori standar world class.
Ditinjaun dari hasil tersebut yang didapatkan, terdapat beberapa nilai komponen
OEE yang rata-ratanya masih dibawah standar dunia yaitu seperti performance rate
sebesar 78% dan quality rate sebesar 94%. Kedua komponen tersebut masih mengalami
kekurangan nilai untuk menjangkau world class kategori. Hal ini diakibatkan oleh mesin
tersebut memiliki performansi yang belum cukup baik dikarenakan tidak semua mesin
berjalan ketika shift kerja ke-2 berlangsung akibat kendala terbatasnya tenaga kerja
sehingga lantai produksi memutuskan untuk tidak mengoperasikan mesin tersebut.
5.2 Analisis Perhitungan Losses
Untuk lebih mengetahui jenis losses apa yang sangat berpengaruh pada perhitungan nilai
OEE maka dilakukan pembahasan mengenai six big losses pada setiap mesin press
sebagai berikut:
5.2.1 Mesin Kobayashi 1
Rata-rata hasil losses yang dihasilkan terbanyak adalah pada jenis quality defect and
rework losses sebanyak 6%. Terdapat hubungan berbanding lurus dengan defect loss yang
menjadi nilai yang masih dibawah world class. focus improvement yang akan dilakukan
pada mesin kobayashi 1 ini adalah pada segi kualitas dari hasil yang diproses. Untuk
melihat lebih dalam penyebab terjadinya tingkat defect yang tinggi dapat dilihat dari salah
satu data sampel yaitu data pada tanggal 8 Mei 2018 sebesar 28% dengan total defect dan
rework sebanyak 71 fall board dari jig double dengan jenis defect terbanyak berupa defect
pecah dengan jumlah 26 pcs dan repair terbanyak adalah jenis tebal dengan jumlah 18
pcs.
69
Defect pecah merupakan kondisi dimana sebuah fall board atau fall back
mengalami retak ketika dilakukan press pada hasil susunan glue spreader. Berdasarkan
hasil wawancara terhadap operator yang bertugas melakukan pengecekan dan pengiriman
barang, defect ini terjadi karena Backer atau lapisan terluar dari Fall board atau Fall back
memiliki tekstur yang lebih keras sehingga ketika dilakukan proses press terjadi retakan
pada permukaan kabinet yang diproses. Selain itu, faktor penyebab lain yang disebabkan
oleh komponen penting mesin press yaitu jig mengalami bocor pada bagian lekukan R
sehingga kabinet yang diproses dapat terjadi NG jenis pecah karena ada angin yang masuk
pada celah tersebut.
Repair jenis tebal ini merupakan repair yang diakibatkan oleh hasil press dimana
tebal yang dimiliki oleh kabinet hasil diatas standar yang ditentukan. Jenis tebal ini bisa
dikategorikan sebagai repair apabila masih bisa dialokasikan pada jenis regular atau jenis
kembel yang sesuai dengan ukuran standar ketebalan yang dihasilkan. Tetapi, jika tidak
bisa dialihkan pada model lain maka digolongkan pada jenis NG yang tidak bisa
melanjutkan pada proses selanjutnya. Pada kasus ini tebal yang dihasilkan termasuk pada
data repair karena bisa dialokasikan pada model lain.
Penyebab utama yang menyebabkan jenis tebal ini muncul adalah pressure kurang
karena tebal veneer tidak sama semua. Dengan pressure standar yaitu untuk model UP
Part sebesar 120±5 kg/cm3 dan GP Part sebesar 80±5 kg/cm3 ketebalan yang harusnya
didapatkan sesuai dengan standar karena veneer yang dipress memiliki ketebalan yang
berbeda-beda dan tidak sesuai dengan ketentuan maka ketebalan hasil press akan
melebihi ambang standar. Hal ini perlu ditangani dengan melakukan pengecekan yang
lebih ketat terhadap bahan baku sehingga kualitas hasil press tetap terjaga.
5.2.2 Mesin Kobayashi 2
Pada perhitungan loss untuk mesin kobayashi 2 ini dapat dilihat rata-rata rasio loss
terbesar adalah pada komponen loss jenis speed losses dengan persentase sebesar 8%
selama periode pengambilan sample tersebut. Dari hasil perhitungan data speed losses
terdapat nilai sampel yang bernilai minus hal ini diakibatkan oleh variansi awalan press
dan kecepatan dari operator yang menjadi Batasan penelitian ini sehingga hasil produksi
70
jika dihitung dengan waktu kerja normal akan melebihi waktu yang telah ditentukan. Hal
ini yang menjadi kekurangan dalam penelitian ini. Walaupun terdapat data minus yang
mengindikasikan terjadi percepatan produksi tetapi masih ada banyak sampel yang
menunjukkan perlambatan sehingga rata-rata dari jenis losses ini menjadi paling tinggi
diantara losses yang lain. Seperti yang teridentifikasi pada nilai rata-rata ketiga faktor
pada nilai OEE mesin kobayashi 2 menunjukkan nilai yang masih di bawah world class
adalah faktor performance. Oleh karena itu, terdapat singkronisasi dari hasil tersebut yang
memiliki arti bahwa performance rate masih rendah diakibatkan oleh speed losses mesin
yang tinggi yang dipengaruhi juga oleh tingkat idling mesin tinggi sehingga waktu
produksi berkurang dan kecepatan dalam menghasilkan produk melambat.
Untuk melihat lebih jelas mengenai penyebab terjadinya nilai Persentase terbesar
pada speed losses adalah pada data tanggal 3 dan 4 april 2018 yaitu sebesar 55% dan 58%.
Pada tanggal ini terjadi kendala veneer habis dan terdapat karyawan baru sehingga hasil
tappingan lambat dan berpengaruh pada aktifitas lem dan mengakibatkan hasil press
menurun. Begitu juga dengan nilai persentase tertinggi pada loss idling and stoppages
yang terdapat pada data tanggal 17 April 2018 sebesar 75% karena veneer habis yang
diakibatkan oleh MC veneer tinggi sehingga tidak dapat digunakan.
Permasalahan mengenai bahan baku yang sering habis atau tidak sesuai dengan
ketentuan seperti tingkat MC diatas angka 10 sehingga dikhawatirkan dengan MC
tersebut akan dihasilkan jenis cacat, salah satunya berupa UKI. Selama ini proses
pemesanan bahan baku yang oleh ketua kelompok dilakukan maksimal satu hari sebelum
melakukan proses produksi dengan jumlah sesuai pada plan yang akan dikerjakan dihari
berikutnya sebagai upaya meminimalisir kemungkinan veneer habis sehingga tidak
terdapat waktu kosong akibat menunggu bahan baku yang menyebabkan proses produksi
berhenti. Tetapi, kejadian veneer habis tetap terjadi dikarenakan dalam satu paket veneer
terdapat veneer yang mengalami pemurunan dan kenaikan grade. Selain itu, terdapat pula
veneer yang tidak sesuai dengan standar seperti ketebalan yang tidak sesuai yang
mengakibatkan estimasi dari jumlah pemesanan tersebut kurang akurat dan
mengakibatkan veneer habis.
71
Alternatif yang bisa dilakukan adalah melakukan cross function terhadap
Departemen QC untuk melakukan pengecekan terhadap bahan baku yang masuk ke tim
kerja fall board press sehingga aliran bahan baku tidak terhambat akibat veneer habis
karena sebagian veneer tidak memenuhi standar.
Hasil perhitungan reduce speed losses terdapat nilai persentas yang negatif
diakibatkan oleh mesin mengalami percapatan dalam melakukan proses press sedangkan
waktu dalam melakukan press sudah ditentukan berdasarkan jenis kabint. Hal ini dapat
diakibatkan karena dalam penelitian ini, peneliti tidak mempertimbangkan variansi dari
waktu memulai proses press sehingga jika waktu persiapan dipagi hari seperti
mempersiapkan mesin dan bahan baku dianggap sama sehingga ketika hari yang
mengalami nilai reduce speed loss negatif maka hal ini dapat dipengaruhi karena waktu
persiapan dipagi hari yang cepat sehingga hasil press akan lebih banyak. Selain itu,
kecepatan penanganan pekerjaan dari operator terkait sangat berpengaruh pada
percepatan yang akan menghasilkan hasil press lebih banyak. Hal ini didapatkan dari hasil
wawancara tim kerja fall board press, kegiatan press yang harus selalu berjalan
mengakibatkan terjadi sistem shift pada istirahat operator sehingga pada waktu shift
tersebut operator yang melakukan press akan berkurang dan kinerja handlingnya pun
akan melambat. Kecepatan ini menjadi Batasan dalam penelitian sehingga terjadi variansi
kecepatan pada perhitungan reduce speed loss.
5.2.3 Mesin Liencheh
Hasil perhitungan loss untuk mesin Liencheh ini adalah pada loss jenis speed losses
sebesar 20%. Hal ini berbanding lurus dengan hasil OEE terendah yaitu pada faktor
performansi rate, walaupun semua faktor memiliki nilai rata-rata dibawah standar world
class. besarnya nilai losses jenis speed losses berbanding lurus dengan nilai loss jenis
minor stoppages and idle. Terlihat dari data pada tanggal 6 April 2018. Speed losses yang
terjadi adalah sebesar 54% dikarenakan terjadinya idle dengan persentase sebesar 52%.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat idle yang tinggi dapat berpengaruh pada reduce speed
loss akibat waktu dalam memproses produk berkurang sehinga outputnya tidak maksimal.
72
Pada tanggal 6 april 2018 terjadi kendala pergantian jig, veneer habis dan shift 2
mesin off. Oleh karena itu, hasil press mengalami penurunan dibandingkan waktu kerja
yang disediakan sehingga perlambatan proses produksi semakin meningkat akibat output
yang dihasilkan tidak mencapai pada yang diharapkan.
Dari berbagai kendala diatas Alternatif yang bisa dilakukan untuk menanggulangi
veneer habis bisa dilakukan dengan cara yang sama pada permasalahan yang terjadi pada
mesin kobayashi 2. Dalam permasalahan mesin off pada shift 2 berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan dengan ketua kelompok tim kerja fall board press adalah
kurangnya tenaga kerja yang dapat mengcover pekerjaan jika ke 3 mesin bekerja pada
shift 2 diakibatkan operator yang bekerja pada shift 2 adalah sebanyak 6 orang dengan
komposisi pekerjaan yang dilakukan adalah tapping, press dan gluespreder. Proses
manual yang dilakukan operator yang cukup memakan waktu adalah proses tapping. Hal
ini bisa dilakukan dengan membebankan kuantitas tapping pada operator shift 1 karena
operator shift 1 terdiri dari 10 operator yang berdasarkan data line balance yang didapat
masih terdapat operator yang waktu kerjanya kurang dari 460 menit.
Dari Gambar 4.11 tersebut terdapat operator 8 dan operator 10 yang masih memiliki
waktu luang dalam pekerjaannya. Untuk dapat memaksimalkan kapasitas mesin pada
shift 2 bisa dilakukan penambahan pekerjaan pada operator tersebut dengan melakukan
pekerjaan tapping sehingga pada shift 2 bahan yang telah dilakukan tapping tersedia
terlebih dahulu sehingga proses selanjutnya yaitu glue spreader dan mesin press bisa
berjalan dengan lebih cepat.
5.3 Usulan Perbaikan TPM
Tabel 5.1 merupakan rekapan permasalahan yang terjadi pada setiap mesin press
sehingga memudahkan untuk memberikan usulan perbaikan dari beberapa permasalahan
yang ditemukan pada setiap mesin guna meningkatkan nilai OEE mesin sehingga dapat
mencapai nilai efektifitas mesin kategori world class.
73
Tabel 5.1 Kendala pada Setiap Mesin
Mesin Kendala
Kobayashi 1 a) Defect pecah tinggi
b) Repair tebal tinggi
Kobayashi 2 a) Veneer habis
b) Veneer MC tinggi
c) Kecepatan Tapping
berkurang karena operator
baru
Liencheh a) Mesin sering off pada shift 2
b) Veneer habis
c) Pergantian jig memakan
waktu lama
Rekomendasi pada tiap mesin diatas dapat dirangkum sesuai dengan rekomendasi
beberapa pilar TPM yang merupakan tools yang dapat digunakan untuk menghilangkan
losses yang terjadi. Penerapan TPM tidak hanya memberikan improve terhadap
availability dan kemandirian dari sebuah peralatan, tetapi juga dapat meningkatkan
produksi dalam mengembangkan kualitas produksi dan mengembangkan sebuah budaya
semangat serta dapat meningkatkan kapasitas pekerjaan dari para operator (Siong &
Ahmed, 2007). Berikut merupakan uraian beberapa pilar TPM yang dapat dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan nilai efektifitas dari peralatan yang diteliti. Langkah
perbaikan TPM yang dapat dilakukan tertera pada tabell 5.2.
Tabel 5.2 Rekomendasi Pilar TPM
Pilar TPM Rekomendasi pelaksanaan pilar TPM
Quality Improvement a. Cek bahan baku baik veneer dan
backer oleh setiap operator tidak hanya
sebelum proses grading tetapi juga
tapping untuk mencegah lolosnya
bahan baku diluar standar
b. Melakukan cek terhadap jig mesin
press sebelum melakukan proses press
c. Melakukan cek terhadap tekanan
mesin press sebelum melakukan
proses press
74
Pilar TPM Rekomendasi pelaksanaan pilar TPM
Focuse Improvement (kobetsu
kaizen)
a. Dilakukan penutupan pada veneer
yang berada diluar ruang seasoning
untuk menjaga tingkat MC pada
veneer.
b. Segera memasukkan veneer yang nilai
MC nya tinggi pada ruang seasoning
agar proses pengeringan lebih cepat.
c. Melakukan kaizen 5S (Harea et al,
2018) untuk meminimalkan waktu
pergantian jig:
1. Seiri: melakukan pembersihan mal
yang tidak digunakan sehingga
ruang kerja pergantian jig dan
operasi mesin press lebih luas
2. Seiton: melakukan pengorganisasi
alat-alat yang digunakan untuk
melakukan pergantian jig pada
lemari yang telah disediakan dan
membuat tiap bagian terkelompok
sehingga menghilangkan proses
mencari alat dan kelengkapan
pergantian jig.
3. Seiso: membuat jadwal cek rutin
satu bulan sekali untuk mengetahui
kesiapan jig dan mesin press yang
biasa digunakan.
4. Seikutsu: melakukan pekerjaan
sesuai dengan SOP yang telah
dibuat.
5. Shitsuke: menerapkan cara kerja
sesuai dengan langkah-langkah
sebelumnya yang telah dibuat, serta
melakukan secara continuous
sistem 5S yang telah dibuat demi
kelancaran dan penghematan waktu
pergantian Jig.
Initial control a. Perusahaan melakukan pengalihan
pekerjaan cek bahan baku pada tim
kerja fall board press pada bagian QC
sehingga bahan baku yang masuk
sudah sesuai dengan standar dan aliran
proses bahan baku lancar pada mesin
press sehingga meminimalkan waktu
idle
b. Penambahan beban kerja pada
operator shift 1 untuk melakukan kerja
75
Pilar TPM Rekomendasi pelaksanaan pilar TPM
tapping dalam upaya membuat stok
tapping untuk shift kerja ke 2, agar
pekerjaan pada proses press 3 mesin
dapat terbantu.
c. Perbaikan alat penyangga jig karena
rol banyak yang sudah lepas sehingga
proses pendorongan jig ketika
melakukan pergantian terhambat
akibat jig yang tersangkut pada bagian
rol yang lepas.
Training & education a. Memberikan edukasi kepada semua
operator agar bisa melakukan proses
grading dan pengecekan bahan baku
sesuai standar sehingga apabila
terdapat bahan baku yang lolos dan
tidak sesuai standar dapat
teridentifikasi pada proses selanjutnya
sebelum proses glue spreader dan
proses press.
b. Memberikan training cara perawatan
jig dan tembaga agar operator dapat
lebih memahami dan tanggap terhadap
gejala-gejala sebelum jig mengalami
kerusakan dan menghasilkan produk
diluar standar.
Healty & safety a. Operator yang melakukan pergantian
jig wajib menggunakan APD
pelindung lengan agar terhindar dari
panas jig press ketika akan didorong
pada penyangga jig.
76
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan yang menjawab
rumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan pada bab 4. Nilai efektifitas mesin dengan
menggunakan OEE pada ketiga mesin hot press fall board yaitu Kobayashi 1,
Kobayashi 2, dan Liencheh berturut-turut adalah sebesar 88,3%, 75,1% dan 67,6%.
Dengan komponen rasio availability, performansi dan quality pada mesin
kobayashi 1 sebesar 95%, 100% serta 93%. pada mesin kobayashi 2 sebesar 92%,
87%, 90% dan mesin Liencheh sebesar 91%, 78%, dan 94%.
2. Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai OEE adalah dengan
menggunakan pendekatan beberapa pilar TPM yang disesuaikan dengan hasil
losses yang terjadi pada setiap mesin. Perbaikan kobayashi 1 dengan menggunakan
pilar TPM berupa Quality Improvement dan Training and education. Perbaikan
mesin kobayashi 2 dengan penerapan pilar TPM berupa focus improvement dan
initial control. Serta perbaikan mesin liencheh dengan menggunakan pilar TPM
berupa Focuse Improvement (kobetsu kaizen), initial control dan healty and safety.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Pihak PT. Yamaha Indonesia
Saran yang dapat diberikan pada pihak perusahaan setelah melakukan penelitian ini
adalah:
77
1. Kapasitas mesin dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan dengan jenis fall board
atau fall back yang diproses sehingga pihak manajemen dapat memonitor hasil
press dengan lebih akurat
2. Membuat sebuah ceklis mendetail terkait waktu operasi dan waktu loss yang terjadi
pada mesin press fall board agar dapat menunjang penelitian OEE selanjutnya.
6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran penelitian selanjutnya adalah dengam melakukan perhitungan OEE berdasarkan
pada variansi waktu operating time dan kecepatan kinerja operator yang berpengaruh
pada perhitungan performansi dari mesin press.
78
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an
Afefy, I. H., 2013. Implementation of Total Productive Maintenance and Overall
Equipment Effectiveness Evaluation. International Journal of Mechanical &
Mechatronics Engineering IJMME-IJENS , pp. 69-75.
Almeanazel, O. T. R., 2010. Total Productive Maintenance Review and Overall
Equipment Effectiveness Measurement. Jordan Journal of Mechanical and
Industrial Engineering , pp. 517-522.
Ansori, N. & Mustajib, M. I., 2013. Sistem Perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Becker, J. M., Borst, J. & Veen, A. V. D., 2015. Improving the Overall Equipment
Effectiveness in High-Mix-Low-Volume Manufactuting Environments. CIRP
Annals-Manufacturing Technology, pp. 1-4.
Chand, G. & Shirvani, B., 2000. Implementation of TPM in cellular manufacture. Journal
of Materials Processing Technology , pp. 149-154.
Daniela, P., 2013. Total Productive Maintenance, A Central Preoccupation of The
Managers. pp. 1 - 7.
Erni, N. & Maulana, F. A., 2012. Pengukuran Kinerja Mesin Produksi dengan Metode
Overall Equipment Effectiveness pada PT. Cahaya Biru Sakti Abadi. Jurnal
Inovasi, pp. 80-91.
Fleischer, J., Weismann, U. & Niggeschmidt , S., 2006. Calculation and optimisation
model for costs and effects of availability relevant service elements.
PROCEEDINGS OF LCE2006, pp. 675-680.
Gupta, A. K. & Garg, D. R., 2012. OEE Improvement by TPM Implementation : A Case
Study. International Journal of IT, Engineering and Applied Sciences Research
(IJIEASR), pp. 115-124.
Harea, C. V., Marian , L., Moica, S. & Al-Akel, K., 2018. Case study concerning 5S
method impact in an automotive company. Procedia Manufacturing 22, pp. 900-
905.
Hazmi, M. F., Juniani, A. I. & Budiyanto, E. N., 2018. Analisis Perhitungan OEE dan Six
Big Losses terhadap Produktivitas Mesin Tuber Bottomer Line 4 PT.IKSG Tuban.
Proceeding 1st Conference on Safety Engineering and Its Application, pp. 161-166.
Hedman, R., Subramaniyan, M. & Almström, . P., 2016. Analysis of critical factors for
automatic measurement of OEE. Procedia CIRP 57, pp. 128-133.
Kigsirisin, S., Pussawiro, S. & Noohawm, O., 2016. Approach for Total Productive
Maintenance Evaluation in Water Productivity: A Case Study at Mahasawat Water
Treatment Plant. Procedia Engineering 154, pp. 260-267.
Kiran, D. R., 2016. Total Quality Management : Key Concepts and Case Study 1st
Edition. United Kingdom: BSP.
79
Krisnaningsih, E., 2015. Usulan Penerapan TPM dalam Rangka Peningkatan Efektifitas
Mesin dengan OEE sebagai Alat Ukur di PT XYZ. Prosisko.
Maulidina, A. D., Rimawan, E. & Kholil, M., 2016. Analisa Total Productive
Maintenance terhadap Produktivitas Kapal/Armada Menggunakan Metode Overall
Equipment Effectiveness pada PT. Global Trans Energi Internasional. Journal of
Industrial Engineerin and Management Systems, pp. 1-18.
Muchiri, P. & Pintelon , L., 2008. Performance measurement using overall equipment
effectiveness (OEE): literature review and practical application discussion.
International Journal of Production Research, p. 3517–3535.
Mwanza, B. G. & Mbohwa, C., 2015. Design of a total productive maintenance model
for effective implementation: Case study of a chemical manufacturing company.
Procedia Manufacturing , pp. 461-470.
Nakajima, S., 1998. Introduction to TPM: Total Productive Maintenance. Tokyo: JIPM.
Nasution, H. A., 2003. Perancangan dan Pengendalian Produksi.
Nayak, D. M., N, V. K. M., Naidu, G. S. & Shankar, V., 2013. Evaluation of OEE in a
Continuous Process Industry on an Insulation Line in a Cable Manufacturing Unit.
International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and
Technology , pp. 1629-1634.
Nurdin, M., Firdaus, M., Febrinayanti & Rimawan, E., 2018. Analysis and
Implementation of Total Productive Maintenance (TPM) using Overall Equipment
Effectiveness (OEE) and Six Big Losses on Press Machine in PT.Asian Bearindo.
International Journal of Innovative Science and Research Technology , pp. 172-
176.
Nursanti, I. & Susanto, Y., 2014. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectivenerss
(OEE) pada Mesin Packing untuk Meningkatkan Nilai Availability Mesin. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, pp. 96-102.
Purwanto, A., 2013. Analisis Failure Rate Mesin Reverse Osmosis dengan Perhitungan
Evaluasi Sistem Perawatan di PT. XYZ. INDEPT Volume 3, pp. 8-19.
Rita, G., Luca, G., Francesco, L. & Bianca , R., 2017. On the Analysis of Effectiveness
in a Manufacturing Cell: A Critical Implementation of Existing Approaches.
Procedia Manufacturing 11 , p. 1882 – 1891 .
Singh, R., Gohil, A. M., Shah, D. B. & Desai, S., 2013. Total Productive Maintenance
(TPM) Implementation in a Machine Shop : A Case Study. Procedia Engineering
51, pp. 592-599.
Siong, S. S. & Ahmed, S., 2007. TPM Implementation Can Promote Development of
TQM Culture : Experiece from a Case Study in a Malaysian Manufacturing Plant.
Proceedings of the International Conference on Mechanical Engineering 2007 , pp.
29- 31 .
80
Soraphon, K., Sirawit, P. & Noohawmb, O., 2016. Approach for Total Productive
Maintenance Evaluation in Water Productivity: A Case Study at Mahasawat Water
Treatment Plant. Procedia Engineering, pp. 1-8.
81
LAMPIRAN
A- Data Perhitungan Availability rate
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Model Total
Downtime
Operation
Time
(menit)
Availability
1 2/04/2018 UP Single 0 770 100%
2 3/04/2018 UP Single 0 770 100%
3 4/04/2018 UP Single 0 770 100%
4 5/04/2018 UP Single 80 690 90%
5 6/04/2018 UP Single 0 690 90%
6 9/04/2018 GB 0 770 100%
7 10/04/2018 GB 0 770 100%
8 11/04/2018 GB 0 770 100%
9 12/04/2018 GB 0 770 100%
10 13/04/2018 GB 200 490 64%
11 16/04/2018 GB 60 710 92%
12 17/04/2018 GB 0 770 100%
13 18/04/2018 GB 0 770 100%
14 19/04/2018 GB 270 500 65%
15 20/04/2018 UP Single 0 690 90%
16 23/04/2018 UP Single 0 770 100%
17 24/04/2018 UP Single 0 770 100%
18 25/04/2018 UP Single 0 770 100%
19 26/04/2018 UP Single 0 770 100%
20 27/04/2018 UP Single 0 690 90%
21 2/05/2018 UP Single 50 720 94%
22 3/05/2018 UP Single 0 770 100%
23 4/05/2018 UP Single 0 690 90%
24 7/05/2018 UP Double 0 770 100%
25 8/05/2018 UP Double 0 770 100%
26 9/05/2018 UP Double 0 770 100%
27 11/05/2018 UP Double 0 690 90%
28 14/05/2018 UP Double 0 770 100%
29 17/05/2018 UP Double 0 770 100%
30 18/05/2018 UP Single 0 690 90%
31 21/05/2018 UP Single 0 770 100%
32 22/05/2018 UP Single 0 770 100%
33 23/05/2018 UP Single 0 770 100%
82
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Model Total
Downtime
Operation
Time
(menit)
Availability
34 24/05/2018 UP Single 0 770 100%
35 25/05/2018 UP Double 0 690 90%
36 28/05/2018 UP Double 0 770 100%
37 30/05/2018 UP Double 0 770 100%
Rata-rata 95%
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model
Total
Downtime
(menit)
Operation
Time
(menit)
Availability
1 2/04/2018 UP Double 0 770 100%
2 3/04/2018 UP Double 0 770 100%
3 4/04/2018 UP Double 0 770 100%
4 5/04/2018 UP Double 0 770 100%
5 6/04/2018 UP Double 0 690 90%
6 9/04/2018 UP Double 0 770 100%
7 10/04/2018 UP Double 0 770 100%
8 11/04/2018 UP Double 0 770 100%
9 12/04/2018 UP Double 0 770 100%
10 13/04/2018 UP Double 200 490 64%
11 16/04/2018 UP Double 60 710 92%
12 17/04/2018 UP Double 0 770 100%
13 18/04/2018 UP Double 0 770 100%
14 19/04/2018 UP Double 770 0 0%
15 20/04/2018 UP Double 190 500 65%
16 23/04/2018 UP Double 0 770 100%
17 24/04/2018 UP Double 0 770 100%
18 25/04/2018 UP Double 0 770 100%
19 26/04/2018 UP Double 0 770 100%
20 27/04/2018 UP Double 0 690 90%
21 2/05/2018 UP Single 50 720 94%
22 3/05/2018 UP Single 0 770 100%
23 4/05/2018 UP Single 0 690 90%
24 7/05/2018 UP Double 0 770 100%
25 8/05/2018 UP Double 0 770 100%
26 9/05/2018 UP Double 0 770 100%
27 11/05/2018 UP Double 0 690 90%
28 14/05/2018 UP Double 0 770 100%
83
Mesin Kobayashi 2
No Tanggal Model
Total
Downtime
(menit)
Operation
Time
(menit)
Availability
29 17/05/2018 UP Double 440 330 43%
30 18/05/2018 UP Single 0 690 90%
31 21/05/2018 UP Single 0 770 100%
32 22/05/2018 UP Single 0 770 100%
33 23/05/2018 UP Single 0 770 100%
34 24/05/2018 UP Single 0 770 100%
35 25/05/2018 UP Double 0 690 90%
36 28/05/2018 UP Double 0 770 100%
37 30/05/2018 UP Double 0 770 100%
Rata-rata 92%
Mesin Liencheh
No Tanggal Model Total
Downtime
Operation
Time
(menit)
Availability
1 2/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
2 3/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
3 4/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
4 5/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
5 6/4/2018 Fall back YU5 150 540 70%
6 9/4/2018 Fall back YU5 20 750 97%
7 10/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
8 11/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
9 12/4/2018 Fall back YU5 0 770 100%
10 13/04/2018 Fall back YU5 200 490 64%
11 16/04/2018 Fall back U1J 140 630 82%
12 17/04/2018 Fall back U1J 320 450 58%
13 18/04/2018 Fall back U1J 0 770 100%
14 19/04/2018 Fall back U1J 0 770 100%
15 20/04/2018 Fall back U1J 200 490 64%
16 23/04/2018 Fall back YU5 0 770 100%
17 24/04/2018 Fall back YU5 0 770 100%
18 25/04/2018 Fall back YU5 0 770 100%
19 26/04/2018 Fall back YU5 0 770 100%
20 27/04/2018 Fall back YU5 0 690 90%
21 2/5/2018 Fall back YU5 50 720 94%
22 3/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
84
Mesin Liencheh
No Tanggal Model Total
Downtime
Operation
Time
(menit)
Availability
23 4/5/2018 Fall board GB 0 690 90%
24 7/5/2018 Fall board GB 0 770 100%
25 8/5/2018 Fall board GB 0 770 100%
26 9/5/2018 Fall board GB 0 770 100%
27 11/5/2018 Fall board GB 0 690 90%
28 14/5/2018 Fall board GB 0 770 100%
29 17/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
30 18/5/2018 Fall back YU5 0 690 90%
31 21/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
32 22/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
33 23/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
34 24/5/2018 Fall back YU5 0 770 100%
35 25/5/2018 Fall back YU5 0 690 90%
36 28/5/2018 Fall back YU5 600 170 22%
37 30/5/2018 Fall back YU5 190 580 75%
Rata-rata 91%
85
B- Data Perhitungan Performance rate
Mesin Kobayashi 1 bulan April mei 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate
(%)
1 2/4/2018 UP Double 152 3.01 640 72%
2 3/4/2018 UP Double 92 3.01 340 82%
3 4/4/2018 UP Double 236 3.01 770 92%
4 5/4/2018 UP Double 216 3.01 690 94%
5 6/4/2018 UP Double 236 3.01 690 103%
6 9/4/2018 UP Double 260 3.01 770 102%
7 10/4/2018 UP Double 264 3.01 770 103%
8 11/4/2018 UP Double 272 3.01 770 106%
9 12/4/2018 UP Double 280 3.01 770 110%
10 13/04/2018 UP Double 212 3.01 490 130%
11 16/04/2018 UP Double 268 3.01 710 114%
12 17/04/2018 UP Double 270 3.01 770 106%
13 18/04/2018 UP Double 284 3.01 770 111%
14 19/04/2018 UP Double 284 3.01 500 171%
15 20/04/2018 UP Double 264 3.01 690 115%
16 23/04/2018 UP Double 280 3.01 770 110%
17 24/04/2018 UP Double 284 3.01 770 111%
18 25/04/2018 UP Double 280 3.01 770 110%
19 26/04/2018 UP Double 280 3.01 770 110%
20 27/04/2018 UP Double 240 3.01 690 105%
21 2/5/2018 UP Single 134 5.77 720 107%
22 3/5/2018 UP Single 139 5.77 770 104%
23 4/5/2018 UP Single 126 5.77 690 105%
24 7/5/2018 UP Double 172 3.01 770 67%
25 8/5/2018 UP Double 140 3.01 770 55%
26 9/5/2018 UP Double 250 3.01 770 98%
27 11/5/2018 UP Double 278 3.01 690 121%
28 14/5/2018 UP Double 254 3.01 770 99%
29 17/5/2018 UP Double 50 3.01 330 46%
30 18/5/2018 UP Single 100 5.77 690 84%
31 21/5/2018 UP Single 73 5.77 770 55%
32 22/5/2018 UP Single 116 5.77 770 87%
33 23/5/2018 UP Single 136 5.77 770 102%
34 24/5/2018 UP Single 142 5.77 770 106%
35 25/5/2018 UP Double 164 3.01 690 72%
36 28/5/2018 UP Double 268 3.01 660 122%
37 30/5/2018 UP Double 284 3.01 770 111%
86
Mesin Kobayashi 1 bulan April mei 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate
(%)
Rata-rata 100%
Mesin Kobayashi 2 bulan April dan mei 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate (%)
1 2/4/2018 UP Single 72 5.77 640 65%
2 3/4/2018 UP Single 18 5.77 525 20%
3 4/4/2018 UP Single 56 5.77 770 42%
4 5/4/2018 UP Single 107 5.77 770 80%
5 6/4/2018 UP Single 84 5.77 690 70%
6 9/4/2018 GB 109 4.77 580 90%
7 10/4/2018 GB 122 4.77 770 76%
8 11/4/2018 GB 130 4.77 770 80%
9 12/4/2018 GB 144 4.77 770 89%
10 13/04/2018 GB 106 4.77 490 103%
11 16/04/2018 GB 128 4.77 710 86%
12 17/04/2018 GB 57 4.77 190 143%
13 18/04/2018 GB 133 4.77 770 82%
14 19/04/2018 GB 0 4.77 0 0%
15 20/04/2018 UP Single 127 5.77 500 146%
16 23/04/2018 UP Single 140 5.77 770 105%
17 24/04/2018 UP Single 144 5.77 770 108%
18 25/04/2018 UP Single 130 5.77 770 97%
19 26/04/2018 UP Single 113 5.77 770 85%
20 27/04/2018 UP Single 112 5.77 690 94%
21 2/5/2018 UP Double 276 3.01 720 116%
22 3/5/2018 UP Double 288 3.01 770 113%
23 4/5/2018 UP Double 268 3.01 690 117%
24 7/5/2018 UP Double 280 3.01 770 110%
25 8/5/2018 UP Double 260 3.01 770 102%
26 9/5/2018 UP Double 250 3.01 770 98%
27 11/5/2018 UP Double 278 3.01 690 121%
28 14/5/2018 UP Double 254 3.01 770 99%
29 17/5/2018 GP 150 4.77 770 93%
30 18/5/2018 GP 120 4.77 690 83%
31 21/5/2018 GP 120 4.77 770 74%
32 22/5/2018 GP 82 4.77 770 51%
87
Mesin Kobayashi 2 bulan April dan mei 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate (%)
33 23/5/2018 GP 142 4.77 770 88%
34 24/5/2018 GP 144 4.77 770 89%
35 25/5/2018 GP 54 4.77 600 43%
36 28/5/2018 GP 156 4.77 770 97%
37 30/5/2018 GP 122 4.77 770 76%
Rata-rata 87%
Mesin Liencheh bulan April 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate
(%)
1 2/4/2018 F. Back YU5 80 4.99 640 62%
2 3/4/2018 F. Back YU5 100 4.99 410 122%
3 4/4/2018 F. Back YU5 80 4.99 770 52%
4 5/4/2018 F. Back YU5 84 4.99 710 59%
5 6/4/2018 F. Back YU5 34 4.99 180 94%
6 9/4/2018 F. Back YU5 140 4.99 750 93%
7 10/4/2018 F. Back YU5 130 4.99 770 84%
8 11/4/2018 F. Back YU5 130 4.99 770 84%
9 12/4/2018 F. Back YU5 144 4.99 770 93%
10 13/04/2018 F. Back YU5 106 4.99 490 108%
11 16/04/2018 F. Back U1J 98 4.99 630 78%
12 17/04/2018 F. Back U1J 113 4.99 450 125%
13 18/04/2018 F. Back U1J 100 4.99 770 65%
14 19/04/2018 F. Back U1J 139 4.99 770 0%
15 20/04/2018 F. Back U1J 30 4.99 490 31%
16 23/04/2018 F. Back YU5 150 4.99 770 97%
17 24/04/2018 F. Back YU5 150 4.99 770 97%
18 25/04/2018 F. Back YU5 154 4.99 770 100%
19 26/04/2018 F. Back YU5 138 4.99 770 89%
20 27/04/2018 F. Back YU5 110 4.99 690 80%
21 2/5/2018
Fall back
YU5 124 4.99
720 86%
22 3/5/2018
Fall back
YU5 150 4.99
770 97%
23 4/5/2018
Fall board
GB 86 4.77
690 59%
88
Mesin Liencheh bulan April 2018
No Tanggal Model
Processed
Amount
(Pcs)
Cycle Time
(Menit/Pcs)
Operation
Time
Performance
Rate
(%)
24 7/5/2018
Fall board
GB 110 4.77
770 68%
25 8/5/2018
Fall board
GB 122 4.77
770 76%
26 9/5/2018
Fall board
GB 126 4.77
770 78%
27 11/5/2018
Fall board
GB 96 4.77
690 66%
28 14/5/2018
Fall board
GB 104 4.77
770 64%
29 17/5/2018
Fall back
YU5 130 4.99
770 84%
30 18/5/2018
Fall back
YU5 122 4.99
690 88%
31 21/5/2018
Fall back
YU5 148 4.99
770 96%
32 22/5/2018
Fall back
YU5 146 4.99
770 95%
33 23/5/2018
Fall back
YU5 84 4.99
770 54%
34 24/5/2018
Fall back
YU5 86 4.99
770 56%
35 25/5/2018
Fall back
YU5 126 4.99
690 91%
36 28/5/2018
Fall back
YU5 36 4.99
770 23%
37 30/5/2018
Fall back
YU5 112 4.99
770 73%
Rata-rata 78%
89
C- Data Perhitungan Qualtiy Rate
Quality rate Kobayashi 1
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair Not
Good
Quality
rate
1 2/04/2018 UP Double 152 3 4 95%
2 3/04/2018 UP Double 92 0 0 100%
3 4/04/2018 UP Double 236 26 17 82%
4 5/04/2018 UP Double 216 0 0 100%
5 6/04/2018 UP Double 236 34 15 79%
6 9/04/2018 UP Double 260 0 0 100%
7 10/04/2018 UP Double 264 27 11 86%
8 11/04/2018 UP Double 272 0 8 97%
9 12/04/2018 UP Double 280 0 0 100%
10 13/04/2018 UP Double 212 0 0 100%
11 16/04/2018 UP Double 268 0 17 94%
12 17/04/2018 UP Double 270 15 1 94%
13 18/04/2018 UP Double 284 15 23 87%
14 19/04/2018 UP Double 284 0 0 100%
15 20/04/2018 UP Double 264 5 5 96%
16 23/04/2018 UP Double 280 0 0 100%
17 24/04/2018 UP Double 284 14 15 90%
18 25/04/2018 UP Double 280 17 15 89%
19 26/04/2018 UP Double 280 11 1 96%
20 27/04/2018 UP Double 240 2 7 96%
21 2/05/2018 UP Double 134 16 11 80%
22 3/05/2018 UP Double 139 5 4 94%
23 4/05/2018 UP Double 126 3 98%
24 7/05/2018 UP Double 172 28 84%
25 8/05/2018 UP Double 140 30 41 49%
26 9/05/2018 UP Double 250 11 21 87%
27 11/05/2018 UP Double 278 100%
28 14/05/2018 UP Double 254 5 22 89%
29 17/05/2018 GB 50 100%
30 18/05/2018 GB 100 1 99%
31 21/05/2018 GB 73 4 3 90%
32 22/05/2018 GB 116 100%
33 23/05/2018 GB 136 100%
34 24/05/2018 GB 142 100%
35 25/05/2018 GB 164 1 2 98%
36 28/05/2018 GB 268 100%
37 30/05/2018 GB 284 2 7 97%
90
Quality rate Kobayashi 1
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair Not
Good
Quality
rate
Rata-Rata 93%
Quality Rate Kobayashi 2
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair Not
Good
Quality
Rate
1 2/04/2018 UP Single 72 0 0 100%
2 3/04/2018 UP Single 18 0 0 100%
3 4/04/2018 UP Single 56 0 0 100%
4 5/04/2018 UP Single 107 0 0 100%
5 6/04/2018 UP Single 84 0 0 100%
6 9/04/2018 GB 109 0 0 100%
7 10/04/2018 GB 122 0 0 100%
8 11/04/2018 GB 130 106 0 18%
9 12/04/2018 GB 144 72 5 47%
10 13/04/2018 GB 106 42 5 56%
11 16/04/2018 GB 128 0 0 100%
12 17/04/2018 GB 57 2 3 91%
13 18/04/2018 GB 133 7 0 95%
14 19/04/2018 GB 0 0 0 0%
15 20/04/2018 UP Single 127 0 0 100%
16 23/04/2018 UP Single 140 0 0 100%
17 24/04/2018 UP Single 144 0 0 100%
18 25/04/2018 UP Single 130 0 0 100%
19 26/04/2018 UP Single 113 0 0 100%
20 27/04/2018 UP Single 112 0 0 100%
21 2/05/2018 UP Single 276 100%
22 3/05/2018 UP Single 288 4 99%
23 4/05/2018 UP Single 268 2 99%
24 7/05/2018
UP
Double 280 0 100%
25 8/05/2018
UP
Double 260 30 41 73%
26 9/05/2018
UP
Double 250 12 22 86%
91
Quality Rate Kobayashi 2
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair Not
Good
Quality
Rate
27 11/05/2018
UP
Double 278 100%
28 14/05/2018
UP
Double 254 5 23 89%
29 17/05/2018
UP
Double 150 100%
30 18/05/2018 UP Single 120 6 95%
31 21/05/2018 UP Single 120 100%
32 22/05/2018 UP Single 82 1 99%
33 23/05/2018 UP Single 142 100%
34 24/05/2018 UP Single 144 1 2 98%
35 25/05/2018
UP
Double 54 100%
36 28/05/2018
UP
Double 156 1 17 88%
37 30/05/2018
UP
Double 122 13 89%
Rata-Rata 90%
Quality Rate Liencheh
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair
(Pcs)
Not
Good
(Pcs)
Quality
Rate
(%)
1 2/4/2018 F. Back YU5 80 0 0 100%
2 3/4/2018 F. Back YU5 100 0 0 100%
3 4/4/2018 F. Back YU5 80 0 0 100%
4 5/4/2018 F. Back YU5 84 0 0 100%
5 6/4/2018 F. Back YU5 34 15 14 15%
6 9/4/2018 F. Back YU5 140 0 0 100%
7 10/4/2018 F. Back YU5 130 0 0 100%
8 11/4/2018 F. Back YU5 130 1 0 99%
9 12/4/2018 F. Back YU5 144 0 5 97%
10 13/04/2018 F. Back YU5 106 2 0 98%
11 16/04/2018 F. Back U1J 98 0 0 100%
12 17/04/2018 F. Back U1J 113 0 0 100%
13 18/04/2018 F. Back U1J 100 0 0 100%
14 19/04/2018 F. Back U1J 139 0 0 100%
92
Quality Rate Liencheh
No Tanggal Model
Processes
amount
(hasil
press)
Repair
(Pcs)
Not
Good
(Pcs)
Quality
Rate
(%)
15 20/04/2018 F. Back U1J 30 18 0 40%
16 23/04/2018 F. Back YU5 150 4 2 96%
17 24/04/2018 F. Back YU5 150 0 0 100%
18 25/04/2018 F. Back YU5 154 0 0 100%
19 26/04/2018 F. Back YU5 138 0 0 100%
20 27/04/2018 F. Back YU5 110 1 11 89%
21 2/05/2018 Fall back YU5 124 100%
22 3/05/2018 Fall back YU5 150 10 18 81%
23 4/05/2018 Fall board GB 86 100%
24 7/05/2018 Fall board GB 110 4 13 85%
25 8/05/2018 Fall board GB 122 6 1 94%
26 9/05/2018 Fall board GB 126 100%
27 11/05/2018 Fall board GB 96 100%
28 14/05/2018 Fall board GB 104 10 90%
29 17/05/2018 Fall back YU5 130 100%
30 18/05/2018 Fall back YU5 122 3 98%
31 21/05/2018 Fall back YU5 148 4 18 85%
32 22/05/2018 Fall back YU5 146 100%
33 23/05/2018 Fall back YU5 84 100%
34 24/05/2018 Fall back YU5 86 100%
35 25/05/2018 Fall back YU5 126 100%
36 28/05/2018 Fall back YU5 36 100%
37 30/05/2018 Fall back YU5 112 100%
Rata-Rata 94%
93
D- Data perhitungan Downtime Loss
Kobayashi 1
No Tanggal Downtime
(Menit)
Loading
Time
(Menit)
Downtime
Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 80 790 10%
5 6/04/2018 0 790 0%
6 9/04/2018 0 790 0%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 180 790 23%
11 16/04/2018 60 790 8%
12 17/04/2018 0 790 0%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 270 790 34%
15 20/04/2018 0 790 0%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 0 790 0%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 440 790 56%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
36 28/05/2018 0 790 0%
37 30/05/2018 0 790 0%
94
Rata-rata 4%
Kobayashi 2
No Tanggal Downtime
(Menit)
Loading
Time
(Menit)
Downtime
Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 0 790 0%
5 6/04/2018 0 790 0%
6 9/04/2018 0 790 0%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 180 790 23%
11 16/04/2018 60 790 8%
12 17/04/2018 0 790 0%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 0 790 0%
15 20/04/2018 0 790 0%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 0 790 0%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 0 790 0%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
95
36 28/05/2018 0 790 0%
37 30/05/2018 0 790 0%
Rata-rata 1%
96
Liencheh
No Tanggal Downtime
(Menit)
Loading
Time
(Menit)
Downtime
Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 0 790 0%
5 6/04/2018 0 790 0%
6 9/04/2018 20 790 3%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 180 790 23%
11 16/04/2018 0 790 0%
12 17/04/2018 0 790 0%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 0 790 0%
15 20/04/2018 0 790 0%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 50 790 6%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 0 790 0%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
36 28/05/2018 0 790 0%
37 30/05/2018 0 790 0%
Rata-rata 1%
97
E- Data Perhitungan Set Up and Adjustment
Kobayashi 1
No Tanggal
Set Up
Time
(Menit)
Loading
Time (Menit) Set Up Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 0 790 0%
5 6/04/2018 0 790 0%
6 9/04/2018 0 790 0%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 20 790 3%
11 16/04/2018 0 790 0%
12 17/04/2018 0 790 0%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 0 790 0%
15 20/04/2018 0 790 0%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 50 790 6%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 0 790 0%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
36 28/05/2018 0 790 0%
37 30/05/2018 0 790 0%
98
Rata-rata 0%
Kobayashi 2
No Tanggal
Set Up
Time
(Menit)
Loading
Time
(Menit)
Set Up Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 0 790 0%
5 6/04/2018 0 790 0%
6 9/04/2018 0 790 0%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 20 790 3%
11 16/04/2018 0 790 0%
12 17/04/2018 0 790 0%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 770 790 97%
15 20/04/2018 190 790 24%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 50 790 6%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 0 790 0%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
36 28/05/2018 0 790 0%
99
37 30/05/2018 0 790 0%
Rata-rata 4%
Liencheh
No Tanggal Set Up Time
(Menit)
Loading
Time (Menit)
Set Up
Loss
1 2/04/2018 0 790 0%
2 3/04/2018 0 790 0%
3 4/04/2018 0 790 0%
4 5/04/2018 0 790 0%
5 6/04/2018 150 790 19%
6 9/04/2018 0 790 0%
7 10/04/2018 0 790 0%
8 11/04/2018 0 790 0%
9 12/04/2018 0 790 0%
10 13/04/2018 20 790 3%
11 16/04/2018 140 790 18%
12 17/04/2018 320 790 41%
13 18/04/2018 0 790 0%
14 19/04/2018 0 790 0%
15 20/04/2018 200 790 25%
16 23/04/2018 0 790 0%
17 24/04/2018 0 790 0%
18 25/04/2018 0 790 0%
19 26/04/2018 0 790 0%
20 27/04/2018 0 790 0%
21 2/05/2018 0 790 0%
22 3/05/2018 0 790 0%
23 4/05/2018 0 790 0%
24 7/05/2018 0 790 0%
25 8/05/2018 0 790 0%
26 9/05/2018 0 790 0%
27 11/05/2018 0 790 0%
28 14/05/2018 0 790 0%
29 17/05/2018 0 790 0%
30 18/05/2018 0 790 0%
31 21/05/2018 0 790 0%
32 22/05/2018 0 790 0%
33 23/05/2018 0 790 0%
34 24/05/2018 0 790 0%
35 25/05/2018 0 790 0%
100
Liencheh
No Tanggal Set Up Time
(Menit)
Loading
Time (Menit)
Set Up
Loss
36 28/05/2018 600 790 76%
37 30/05/2018 190 790 24%
Rata-rata 6%
101
F- Data Perhitungan Reduce Speed Loss
Kobayashi 1
No Tanggal
Operati
on
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
1 2/04/2018 770
UP
Double 152 3.01 770 458.09 311.91 41%
2 3/04/2018
770
UP
Double 92 3.01 770 277.26 492.74 64%
3 4/04/2018 770
UP
Double 236 3.01 770 711.24 58.76 8%
4 5/04/2018 690
UP
Double 216 3.01 770 650.97 39.03 5%
5 6/04/2018 690
UP
Double 236 3.01 690 711.24 -21.24 -3%
6 9/04/2018 770
UP
Double 260 3.01 770 783.57 -13.57 -2%
7 10/04/2018 770
UP
Double 264 3.01 770 795.63 -25.63 -3%
8 11/04/2018 770
UP
Double 272 3.01 770 819.74 -49.74 -6%
9 12/04/2018 770
UP
Double 280 3.01 770 843.85 -73.85 -10%
10 13/04/2018 490
UP
Double 212 3.01 690 638.91 -148.91 -22%
102
Kobayashi 1
No Tanggal
Operati
on
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
11 16/04/2018 710
UP
Double 268 3.01 770 807.68 -97.68 -13%
12 17/04/2018 770
UP
Double 270 3.01 770 813.71 -43.71 -6%
13 18/04/2018 770
UP
Double 284 3.01 770 855.90 -85.90 -11%
14 19/04/2018 500
UP
Double 284 3.01 770 855.90 -355.90 -46%
15 20/04/2018 690
UP
Double 264 3.01 690 795.63 -105.63 -15%
16 23/04/2018 770
UP
Double 280 3.01 770 843.85 -73.85 -10%
17 24/04/2018 770
UP
Double 284 3.01 770 855.90 -85.90 -11%
18 25/04/2018 770
UP
Double 280 3.01 770 843.85 -73.85 -10%
19 26/04/2018 770
UP
Double 280 3.01 770 843.85 -73.85 -10%
20 27/04/2018 690
UP
Double 240 3.01 690 723.30 -33.30 -5%
21 2/05/2018 720
UP
Single 134 5.77 770 772.82 -52.82 -7%
103
Kobayashi 1
No Tanggal
Operati
on
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
22 3/05/2018 770
UP
Single 139 5.77 770 801.66 -31.66 -4%
23 4/05/2018 690
UP
Single 126 5.77 690 726.68 -36.68 -5%
24 7/05/2018 770
UP
Double 172 3.01 770 518.36 251.64 33%
25 8/05/2018 770
UP
Double 140 3.01 770 421.92 348.08 45%
26 9/05/2018 770
UP
Double 250 3.01 770 753.43 16.57 2%
27 11/05/2018 690
UP
Double 278 3.01 690 837.82 -147.82 -21%
28 14/05/2018 770
UP
Double 254 3.01 770 765.49 4.51 1%
29 17/05/2018 770
UP
Double 50 3.01 770 150.69 619.31 80%
30 18/05/2018 690
UP
Single 100 5.77 690 576.73 113.27 16%
31 21/05/2018 770
UP
Single 73 5.77 770 421.01 348.99 45%
32 22/05/2018 770
UP
Single 116 5.77 770 669.01 100.99 13%
104
Kobayashi 1
No Tanggal
Operati
on
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
33 23/05/2018 770
UP
Single 136 5.77 770 784.35 -14.35 -2%
34 24/05/2018 770
UP
Single 142 5.77 770 818.96 -48.96 -6%
35 25/05/2018 690
UP
Double 164 3.01 690 494.25 195.75 28%
36 28/05/2018 770
UP
Double 268 3.01 770 807.68 -37.68 -5%
37 30/05/2018 770
UP
Double 284 3.01 770 855.90 -85.90 -11%
Rata-rata 4%
Kobayashi 2
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit
/Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
1 2/04/2018 640
UP
Single 72 5.77 770 415.25 224.75 29%
105
Kobayashi 2
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit
/Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
2 3/04/2018
525
UP
Single 18 5.77 770 103.81 421.19 55%
3 4/04/2018 770
UP
Single 56 5.77 770 322.97 447.03 58%
4 5/04/2018 770
UP
Single 107 5.77 770 617.10 152.90 20%
5 6/04/2018 690
UP
Single 84 5.77 690 484.45 205.55 30%
6 9/04/2018 580 GB 109 4.77 770 519.64 60.36 8%
7 10/04/2018 770 GB 122 4.77 770 581.61 188.39 24%
8 11/04/2018 770 GB 130 4.77 770 619.75 150.25 20%
9 12/04/2018 770 GB 144 4.77 770 686.49 83.51 11%
10 13/04/2018 490 GB 106 4.77 690 505.33 -15.33 -2%
11 16/04/2018 710 GB 128 4.77 770 610.22 99.78 13%
12 17/04/2018 190 GB 57 4.77 770 271.74 -81.74 -11%
13 18/04/2018 770 GB 133 4.77 770 634.05 135.95 18%
14 19/04/2018 0 GB 0 4.77 770 0.00 0.00 0%
15 20/04/2018 500
UP
Single 127 5.77 690 732.45 -232.45 -34%
16 23/04/2018 770
UP
Single 140 5.77 770 807.42 -37.42 -5%
106
Kobayashi 2
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit
/Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
17 24/04/2018 770
UP
Single 144 5.77 770 830.49 -60.49 -8%
18 25/04/2018 770
UP
Single 130 5.77 770 749.75 20.25 3%
19 26/04/2018 770
UP
Single 113 5.77 770 651.71 118.29 15%
20 27/04/2018 690
UP
Single 112 5.77 690 645.94 44.06 6%
21 2/05/2018 720
UP
Double 276 3.01
770 831.79 -111.79 -15%
22 3/05/2018 770
UP
Double 288 3.01
770 867.96 -97.96 -13%
23 4/05/2018 690
UP
Double 268 3.01
690 807.68 -117.68 -17%
24 7/05/2018 770
UP
Double 280 3.01
770 843.85 -73.85 -10%
25 8/05/2018 770
UP
Double 260 3.01
770 783.57 -13.57 -2%
26 9/05/2018 770
UP
Double 250 3.01
770 753.43 16.57 2%
27 11/05/2018 690
UP
Double 278 3.01
690 837.82 -147.82 -21%
107
Kobayashi 2
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit
/Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
28 14/05/2018 770
UP
Double 254 3.01
770 765.49 4.51 1%
29 17/05/2018 770 GP 150 3.01 770 452.06 317.94 41%
30 18/05/2018 690 GP 120 5.77 690 692.08 -2.08 0%
31 21/05/2018 770 GP 120 5.77 770 692.08 77.92 10%
32 22/05/2018 770 GP 82 5.77 770 472.92 297.08 39%
33 23/05/2018 770 GP 142 5.77 770 818.96 -48.96 -6%
34 24/05/2018 770 GP 144 5.77 770 830.49 -60.49 -8%
35 25/05/2018 600 GP 54 5.77 690 311.43 288.57 42%
36 28/05/2018 770 GP 156 5.77 770 899.70 -129.70 -17%
37 30/05/2018 770 GP 122 5.77 770 703.61 66.39 9%
Rata-rata 8%
108
Liencheh
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
1 2/04/2018 770
F. Back
YU5 80 4.99 770 399.34 370.66 48%
2 3/04/2018
770
F. Back
YU5 100 4.99 770 499.17 270.83 35%
3 4/04/2018 770
F. Back
YU5 80 4.99 770 399.34 370.66 48%
4 5/04/2018 770
F. Back
YU5 84 4.99 770 419.31 350.69 46%
5 6/04/2018 540
F. Back
YU5 34 4.99 690 169.72 370.28 54%
6 9/04/2018 750
F. Back
YU5 140 4.99 770 698.84 51.16 7%
7 10/04/2018 770
F. Back
YU5 130 4.99 770 648.93 121.07 16%
8 11/04/2018 770
F. Back
YU5 130 4.99 770 648.93 121.07 16%
9 12/04/2018 770
F. Back
YU5 144 4.99 770 718.81 51.19 7%
10 13/04/2018 490
F. Back
YU5 106 4.99 690 529.12 -39.12 -6%
11 16/04/2018 630
F. Back
U1J 98 4.99 770 489.19 140.81 18%
109
Liencheh
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
12 17/04/2018 450
F. Back
U1J 113 4.99 770 564.07 -114.07 -15%
13 18/04/2018 770
F. Back
U1J 100 4.99 770 499.17 270.83 35%
14 19/04/2018 770
F. Back
U1J 139 4.99 770 693.85 76.15 10%
15 20/04/2018 490
F. Back
U1J 30 4.99 690 149.75 340.25 49%
16 23/04/2018 770
F. Back
YU5 150 4.99 770 748.76 21.24 3%
17 24/04/2018 770
F. Back
YU5 150 4.99 770 748.76 21.24 3%
18 25/04/2018 770
F. Back
YU5 154 4.99 770 768.73 1.27 0%
19 26/04/2018 770
F. Back
YU5 138 4.99 770 688.86 81.14 11%
20 27/04/2018 690
F. Back
YU5 110 4.99 690 549.09 140.91 20%
21 2/05/2018 720
Fall
back
YU5 124 4.99 770 618.98 101.02 13%
110
Liencheh
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
22 3/05/2018 770
Fall
back
YU5 150 4.99 770 748.76 21.24 3%
23 4/05/2018 690
Fall
board
GB 86 4.77 690 409.99 280.01 41%
24 7/05/2018 770
Fall
board
GB 110 4.77 770 524.40 245.60 32%
25 8/05/2018 770
Fall
board
GB 122 4.77 770 581.61 188.39 24%
26 9/05/2018 770
Fall
board
GB 126 4.77 770 600.68 169.32 22%
27 11/05/2018 690
Fall
board
GB 96 4.77 690 457.66 232.34 34%
28 14/05/2018 770
Fall
board
GB 104 4.77 770 495.80 274.20 36%
111
Liencheh
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
29 17/05/2018 770
Fall
back
YU5 130 4.99 770 648.93 121.07 16%
30 18/05/2018 690
Fall
back
YU5 122 4.99 690 608.99 81.01 12%
31 21/05/2018 770
Fall
back
YU5 148 4.99 770 738.78 31.22 4%
32 22/05/2018 770
Fall
back
YU5 146 4.99 770 728.79 41.21 5%
33 23/05/2018 770
Fall
back
YU5 84 4.99 770 419.31 350.69 46%
34 24/05/2018 770
Fall
back
YU5 86 4.99 770 429.29 340.71 44%
35 25/05/2018 690
Fall
back
YU5 126 4.99 690 628.96 61.04 9%
112
Liencheh
No Tanggal
Operation
Time
(menit)
Model
Total
Product
(Pcs)
Ideal
Cycle
Time
(menit/
Pcs)
Loading
Time
(menit)
Ideal
Production
Time
Reduced
Speed
Time
Reduced
Speed
Loss
36 28/05/2018 170
Fall
back
YU5 36 4.99 770 179.70 -9.70 -1%
37 30/05/2018 580
Fall
back
YU5 112 4.99 770 559.07 20.93 3%
Rata-rata 20%
113
G- Data Perhitungan Idling and Minor Stoppages
Kobayashi 1
No Tanggal Model
Loading
time
(Menit)
Nonproductive
time (menit)
Idling and
Minor
Stoppages
1 2/04/2018 UP Double 790 130 16%
2 3/04/2018 UP Double 790 430 54%
3 4/04/2018 UP Double 790 0 0%
4 5/04/2018 UP Double 790 0 0%
5 6/04/2018 UP Double 790 0 0%
6 9/04/2018 UP Double 790 0 0%
7 10/04/2018 UP Double 790 0 0%
8 11/04/2018 UP Double 790 0 0%
9 12/04/2018 UP Double 790 0 0%
10 13/04/2018 UP Double 790 0 0%
11 16/04/2018 UP Double 790 0 0%
12 17/04/2018 UP Double 790 0 0%
13 18/04/2018 UP Double 790 0 0%
14 19/04/2018 UP Double 790 0 0%
15 20/04/2018 UP Double 790 0 0%
16 23/04/2018 UP Double 790 0 0%
17 24/04/2018 UP Double 790 0 0%
18 25/04/2018 UP Double 790 0 0%
19 26/04/2018 UP Double 790 0 0%
20 27/04/2018 UP Double 790 0 0%
21 2/05/2018 UP Double 790 0 0%
22 3/05/2018 UP Double 790 0 0%
23 4/05/2018 UP Double 790 0 0%
24 7/05/2018 UP Double 790 0 0%
25 8/05/2018 UP Double 790 0 0%
26 9/05/2018 UP Double 790 0 0%
27 11/05/2018 UP Double 790 0 0%
28 14/05/2018 UP Double 790 0 0%
29 17/05/2018 GB 790 0 0%
30 18/05/2018 GB 790 0 0%
31 21/05/2018 GB 790 0 0%
32 22/05/2018 GB 790 0 0%
33 23/05/2018 GB 790 0 0%
34 24/05/2018 GB 790 0 0%
35 25/05/2018 GB 790 0 0%
36 28/05/2018 GB 790 110 14%
37 30/05/2018 GB 790 0 0%
114
Kobayashi 1
No Tanggal Model
Loading
time
(Menit)
Nonproductive
time (menit)
Idling and
Minor
Stoppages
Rata-rata 2%
Kobayashi 2
No Tanggal Model
Loading
time
(Menit)
Nonproductive
time (menit)
Idling and
Minor
Stoppages
1 2/4/2018 UP Single 790 130 16%
2 3/4/2018 UP Single 790 245 31%
3 4/4/2018 UP Single 790 0 0%
4 5/4/2018 UP Single 790 0 0%
5 6/4/2018 UP Single 790 0 0%
6 9/4/2018 GB 790 190 24%
7 10/4/2018 GB 790 0 0%
8 11/4/2018 GB 790 0 0%
9 12/4/2018 GB 790 0 0%
10 13/04/2018 GB 790 0 0%
11 16/04/2018 GB 790 0 0%
12 17/04/2018 GB 790 580 73%
13 18/04/2018 GB 790 0 0%
14 19/04/2018 GB 790 0 0%
15 20/04/2018 UP Single 790 0 0%
16 23/04/2018 UP Single 790 0 0%
17 24/04/2018 UP Single 790 0 0%
18 25/04/2018 UP Single 790 0 0%
19 26/04/2018 UP Single 790 0 0%
20 27/04/2018 UP Single 790 0 0%
21 2/5/2018 UP Single 790 0 0%
22 3/5/2018 UP Single 790 0 0%
23 4/5/2018 UP Single 790 0 0%
24 7/5/2018 UP Double 790 0 0%
25 8/5/2018 UP Double 790 0 0%
26 9/5/2018 UP Double 790 0 0%
27 11/5/2018 UP Double 790 0 0%
28 14/5/2018 UP Double 790 0 0%
29 17/5/2018 UP Double 790 0 0%
30 18/5/2018 UP Single 790 0 0%
31 21/5/2018 UP Single 790 0 0%
32 22/5/2018 UP Single 790 0 0%
115
33 23/5/2018 UP Single 790 0 0%
34 24/5/2018 UP Single 790 0 0%
35 25/5/2018 UP Double 790 90 11%
36 28/5/2018 UP Double 790 0 0%
37 30/5/2018 UP Double 790 0 0%
Rata-rata 4%
Liencheh
No Tanggal Model
Loading
time
(Menit)
Nonproductive
time (menit)
Idling
and
Minor
Stoppages
1 2/04/2018 F. Back YU5 790 130 16%
2 3/04/2018 F. Back YU5 790 360 46%
3 4/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
4 5/04/2018 F. Back YU5 790 60 8%
5 6/04/2018 F. Back YU5 790 360 46%
6 9/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
7 10/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
8 11/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
9 12/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
10 13/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
11 16/04/2018 F. Back U1J 790 0 0%
12 17/04/2018 F. Back U1J 790 0 0%
13 18/04/2018 F. Back U1J 790 0 0%
14 19/04/2018 F. Back U1J 790 0 0%
15 20/04/2018 F. Back U1J 790 0 0%
16 23/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
17 24/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
18 25/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
19 26/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
20 27/04/2018 F. Back YU5 790 0 0%
21 2/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
22 3/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
23 4/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
24 7/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
25 8/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
26 9/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
27 11/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
28 14/05/2018 Fall board GB 790 0 0%
29 17/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
30 18/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
31 21/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
116
32 22/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
33 23/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
34 24/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
35 25/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
36 28/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
37 30/05/2018 Fall back YU5 790 0 0%
Rata-rata 3%
117
H- Data Perhitungan Defect Loss
Kobayashi 1
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
1 2/04/2018 UP Double 770 3.01 7 21.1 3%
2 3/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
3 4/04/2018 UP Double 770 3.01 43 129.6 17%
4 5/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
5 6/04/2018 UP Double 690 3.01 49 147.7 21%
6 9/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
7 10/04/2018 UP Double 770 3.01 38 114.5 15%
8 11/04/2018 UP Double 770 3.01 8 24.1 3%
9 12/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
10 13/04/2018 UP Double 690 3.01 0 0.0 0%
11 16/04/2018 UP Double 770 3.01 17 51.2 7%
12 17/04/2018 UP Double 770 3.01 16 48.2 6%
13 18/04/2018 UP Double 770 3.01 38 114.5 15%
14 19/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
15 20/04/2018 UP Double 690 3.01 10 30.1 4%
16 23/04/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
17 24/04/2018 UP Double 770 3.01 29 87.4 11%
18 25/04/2018 UP Double 770 3.01 32 96.4 13%
19 26/04/2018 UP Double 770 3.01 12 36.2 5%
20 27/04/2018 UP Double 690 3.01 9 27.1 4%
21 2/05/2018 UP Double 770 3.01 27 81.4 11%
22 3/05/2018 UP Double 770 3.01 9 27.1 4%
23 4/05/2018 UP Double 690 3.01 3 9.0 1%
24 7/05/2018 UP Double 770 3.01 28 84.4 11%
25 8/05/2018 UP Double 770 3.01 71 214.0 28%
26 9/05/2018 UP Double 770 3.01 32 96.4 13%
27 11/05/2018 UP Double 690 3.01 0 0.0 0%
28 14/05/2018 UP Double 770 3.01 27 81.4 11%
29 17/05/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
30 18/05/2018 GB 690 4.77 1 4.8 1%
31 21/05/2018 GB 770 4.77 7 33.4 4%
32 22/05/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
33 23/05/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
34 24/05/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
35 25/05/2018 GB 690 4.77 3 14.3 2%
118
Kobayashi 1
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
36 28/05/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
37 30/05/2018 GB 770 4.77 9 42.9 6%
Rata-rata 43.7 6%
Kobayashi 2
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
1 2/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
2 3/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
3 4/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
4 5/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
5 6/04/2018 UP Single 690 5.77 0 0.0 0%
6 9/04/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
7 10/04/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
8 11/04/2018 GB 770 4.77 106 505.3 66%
9 12/04/2018 GB 770 4.77 77 367.1 48%
10 13/04/2018 GB 690 4.77 47 224.1 32%
11 16/04/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
12 17/04/2018 GB 770 4.77 5 23.8 3%
13 18/04/2018 GB 770 4.77 7 33.4 4%
14 19/04/2018 GB 770 4.77 0 0.0 0%
15 20/04/2018 UP Single 690 5.77 0 0.0 0%
16 23/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
17 24/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
18 25/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
19 26/04/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
20 27/04/2018 UP Single 690 5.77 0 0.0 0%
21 2/05/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
22 3/05/2018 UP Single 770 5.77 4 23.1 3%
23 4/05/2018 UP Single 690 5.77 2 11.5 2%
24 7/05/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
25 8/05/2018 UP Double 770 3.01 71 214.0 28%
26 9/05/2018 UP Double 770 3.01 34 102.5 13%
119
Kobayashi 2
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
27 11/05/2018 UP Double 690 3.01 0 0.0 0%
28 14/05/2018 UP Double 770 3.01 28 84.4 11%
29 17/05/2018 UP Double 770 3.01 0 0.0 0%
30 18/05/2018 UP Single 690 5.77 6 34.6 5%
31 21/05/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
32 22/05/2018 UP Single 770 5.77 1 5.8 1%
33 23/05/2018 UP Single 770 5.77 0 0.0 0%
34 24/05/2018 UP Single 770 5.77 3 17.3 2%
35 25/05/2018 UP Double 690 5.77 0 0.0 0%
36 28/05/2018 UP Double 770 5.77 18 103.8 13%
37 30/05/2018 UP Double 770 5.77 13 75.0 10%
Rata-rata 49.3 7%
Liencheh
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
1 2/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
2 3/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
3 4/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
4 5/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
5 6/04/2018 F. Back YU5 690 4.99 29 144.8 21%
6 9/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
7 10/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
8 11/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 1 5.0 1%
9 12/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 5 25.0 3%
10 13/04/2018 F. Back YU5 690 4.99 2 10.0 1%
11 16/04/2018 F. Back U1J 770 4.99 0 0.0 0%
12 17/04/2018 F. Back U1J 770 4.99 0 0.0 0%
13 18/04/2018 F. Back U1J 770 4.99 0 0.0 0%
14 19/04/2018 F. Back U1J 770 4.99 0 0.0 0%
15 20/04/2018 F. Back U1J 690 4.99 18 89.9 13%
16 23/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 6 30.0 4%
17 24/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
120
Liencheh
No Tanggal Model
Loading
Time
(menit)
Ideal Cycle
Time
(Menit/Pcs)
Defect Defect
Time
Defect
Loss
18 25/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
19 26/04/2018 F. Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
20 27/04/2018 F. Back YU5 690 4.99 12 59.9 9%
21 2/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
22 3/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 28 139.8 18%
23 4/05/2018 Fall Board GB 690 4.77 0 0.0 0%
24 7/05/2018 Fall Board GB 770 4.77 17 81.0 11%
25 8/05/2018 Fall Board GB 770 4.77 7 33.4 4%
26 9/05/2018 Fall Board GB 770 4.77 0 0.0 0%
27 11/05/2018 Fall Board GB 690 4.77 0 0.0 0%
28 14/05/2018 Fall Board GB 770 4.77 10 47.7 6%
29 17/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
30 18/05/2018 Fall Back YU5 690 4.99 3 15.0 2%
31 21/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 22 109.8 14%
32 22/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
33 23/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
34 24/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
35 25/05/2018 Fall Back YU5 690 4.99 0 0.0 0%
36 28/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
37 30/05/2018 Fall Back YU5 770 4.99 0 0.0 0%
Rata-rata 21.4 3%
121
I- Daftar kendala mesin kobayashi 1
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Model Keterangan
1 2/04/2018 UP Single Start jam 10.00
2 3/04/2018 UP Single veneer habis
3 4/04/2018 UP Single Proses lem lebih lama
4 5/04/2018 UP Single jig bocor
5 6/04/2018 UP Single Oke
6 9/04/2018 GB Oke
7 10/04/2018 GB Oke
8 11/04/2018 GB Oke
9 12/04/2018 GB Oke
10 13/04/2018 GB boiler mati
11 16/04/2018 GB service boiler
12 17/04/2018 GB Oke
13 18/04/2018 GB Oke
14 19/04/2018 GB pipa steam robek
15 20/04/2018 UP Single Oke
16 23/04/2018 UP Single Oke
17 24/04/2018 UP Single Oke
18 25/04/2018 UP Single Oke
19 26/04/2018 UP Single Oke
20 27/04/2018 UP Single Oke
21 2/05/2018 UP Single Menunggu suhu jig naik
22 3/05/2018 UP Single Oke
23 4/05/2018 UP Single Oke
24 7/05/2018 UP Double Oke
25 8/05/2018 UP Double Oke
26 9/05/2018 UP Double Oke
27 11/05/2018 UP Double Oke
28 14/05/2018 UP Double Oke
29 17/05/2018 UP Double Jig Bocor kemudian ganti jig
30 18/05/2018 UP Single Oke
31 21/05/2018 UP Single Oke
32 22/05/2018 UP Single Oke
33 23/05/2018 UP Single Oke
34 24/05/2018 UP Single Oke
35 25/05/2018 UP Double Oke
36 28/05/2018 UP Double Bongkar Tembaga
122
Mesin Kobayashi 1
No Tanggal Model Keterangan
37 30/05/2018 UP Double 0ke