mengetahui kualitas instrumen evaluasi dengan bantuan ms excel
DESCRIPTION
Membatu para guru dalam menentukan Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Butir Soal pada analisis kualitas soal ujianTRANSCRIPT
[TYPE THE COMPANY NAME]
MENGETAHUI KUALITAS INSTRUMEN EVALUASI
DENGAN BANTUAN Ms. EXCEL Membantu Guru dan Calon Guru Menghitung Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan Indeks
Kesukaran dengan Bantuan Ms. Excel
Darmawan Soegandar
12/12/2010
WORKSHOP ADMINISTRASI GURU MADRASAH DI MTs IANATUT THOLOBIN, BANDUNG NOVEMBER 2012
1
MENGETAHUI KUALITAS INSTRUMEN EVALUASI DENGAN BANTUAN Ms. EXCEL
Oleh: Darmawan Soegandar
Pendahuluan
Seringkali dalam suatu obrolan seorang guru mengatakan bahwa, dia bangga siswa-siswanya pintar
karena semua siswanya mendapatkan nilai test sub sumatif yang besar-besar. Pada kesempatan
yang lain kita juga sering mendengar “coba kalau soal-soal itu diberikan ke siswa-siswa SMA ..., pasti
nilai testnya rata-rata kecil”. Juga sering mendapati sebuah kelas yang rata-rata siswanya pintar-
pintar tapi nilai ujiannya rata-rata jelek, pun sebaliknya kita sering mendapati sebuah kelas yang
rata-rata siswanya tidak pintar tapi nilai ujiannya rata-rata sangat baik.
Pada contoh kondisi tersebut, kita dihadapkan pada pertanyaan; Apakah kualitas soalnya baik?
Bagaimana kita mengukur kualitas instrument? Apakah soal tersebut terlalu mudah? Atau terlalu
sukar? Dan apakah soal yang diberikan seorang guru sanggup membedakan mana siswa yang pintar
dan mana siswa yag tidak pintar? Persoalan tersebut menjadi sangat penting, karena kualitas
instrument akan memberikan panduan pada guru apakah dia telah berhasil atau tidak dalam
mengajar. Dan apakah soal yang dia berikan pada siswa cukup berkualitas untuk mengetahui
jawaban dari pertanyaan sebelumnya? Oleh karena itu sebuah intrument penting untuk berkualitas
baik, yaitu harus Valid, Realibel, memiliki Daya Pembeda dan memiliki Tingkat Kesukaran yang
memadai.
Validitas
Yang dimaksud Validitas butir soal dalam memahami kualitas instrumen adalah mengenai sejauh
mana kesesuaian antara sebuah soal dan perangkat soal-soal yang lain. Sehingga pada saat kita
berbicara validitas soal-soal yang seorang guru berikan pada siswa, maka kita sedang membicarakan
korelasi antara soal tersebut dengan soal secara keseluruhan. Sehingga kemudian penting dalam
membicarakan validitas soal tentang daya beda soal (butir) dan taraf kesukaran soal.
Sedangkan ketika kita berbicara mengenai validitas instrumen secara keseluruhan maka kita sedang
membicarakan sejauh mana derajat kecermatan pengukuran dengan instrumen. Apakah alat
instrumen yang ada telah mengukur kemampuan siswa dengan benar? Menurut The National
Council on Measurement Used in Education (Kerlinger 1986) jenis-jenis validitas itu adalah validitas
isi (Content Validity), Validitas Kriteria (Criterion Related Validity) dan Validitas Konsep (Construct
Validity).
Validitas isi dapat diketahui dengan meminta penilaian seorang yang dianggap pakar/ahli dalam
bidang yang dibicarakan dalam instrumen. Seorang ahli akan melihat kerepresentatifan butir-butir
dalam instrumen pengukuran kemampuan siswa tersebut. Ahli tadi akan melihat apakah instrument
(soal) telah meyakinkan dan memberi kesan mampu mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami pengetahuan yang telah di ajarkan guru dalam proses pembelajaran? (Validitas muka/
face validity). Seorang ahli juga akan melihat apakah soal-soal yang diberikan guru tersebut sudah
relevan untuk mengukur indikator pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dibicarakan? (Validitas Logis / logical validity).
Pada Validitas kriteria, maka kita akan membandingkan skor pengukuran yang dilakukan dengan
kriteria yang sudah ada. Selain untuk mengetahui councurret validity, validitas ini juga penting untuk
memprediksi performa siswa dimasa depan (predictive validity).
2
Sedangkan Validitas konsep membicarakan tentang derajat kemampuan instrumen mengungkapkan
apakah suatu konsepsi teoritis yang diukur telah diketahui? Dalam jenis validitas ini berarti kita juga
sedang mebicarakan factorial validity dan validitas multi ciri. Sehingga sebagai sebuah pembanding
validitas ini akan bermanfaat untuk mengetahui kesesuaian referansi.
Sebagai bahan rujukan bisa kita gunakan kriteria empirik Prof. Dali S. Naga (2008: 65) bahwa sebuah
butir soal telah valid dengan patokan 0,2 (ρiA = 0,2). Atau secara rinci bisa kita gunakan rentang
(Darmawan, 2009:234)
• 0,90≤ r≤1,00, Validitas sangat tinggi (VST)
• 0,70≤ r<0,90, Validitas tinggi (VT)
• 0,40≤ r<0,70, Validitas cukup (VC)
• 0,20≤ r<0,40, Validitas kurang (VK)
• 0,00≤ r<0,20, Tidak valid (TV)
Derajat realibilitas yang digunakan dihitung dengan menggunakan rumus
∑ ∑ ∑ ∑∑∑∑
−−
−=
))()()((
))((2222 yynxxn
yxxynr
X yang di maksud pada rumus ini adalah data yang didapat pada masing-masing butir soal.
Sedangkan y adalah jumlah nilai yang di dapat oleh masing-masing siswa.
Realibilitas
Untuk apa kita mengetahui derajat realibilitas instrument? (soal-soal ujian yang kita berikan pada
siswa). Derajat realibilitas sangat kita perlukan untuk mengetahui apakah kualitas instrumen yang
kita berikan kepada siswa bersifat ajeg/tetap minimal pada kelas-kelas paralel dimana kita mengajar
di sekolah kita? Tinggi rendahnya derajat realibilitas instrumen tidak dapat di tentukan dengan pasti.
Namun demikian setidaknya kita bisa melakukan estimasi terhadap derajat realibilitas. Ada tiga cara
yang bisa para guru lakukan untuk mengukur derajat realibilitas; ukur ulang (test retest), ukur setara
(parallel form) dan sekali ukur (one shot). Kepada para guru saya lebih menyarankan penggunaan
metode one shot dengan mengukur konsistensi butir / internal. Pada soal pilihan ganda kita bisa
gunakan metode belah dua (Spearman-Brown). Sedangkan pada soal-soal uraian terbatas (biasa
disebut soal esai oleh para guru) kita bisa menggunakan metode multi bagian (Alpha Cronbach).
Rentang yang akan digunakan adalah rentang Guilford (dalam Erman, 2003)
• r ≤0,20 , derajat realibilitas sangat rendah
• 0,20<r≤0,40 , derajat realibilitas rendah
• 0,40<r≤0,70 , derajat realibilitas sedang
• 0,70<r≤0,90 , derajat realibilitas tinggi
• 0,90<r≤0,10 , derajat realibilitas sangat tinggi
3
Derajat realibilitas untuk soal pilihan ganda dicari dengan menggunakan rumus KR-20
−
−= ∑
2
2
11
.
1 t
iit
s
qps
n
nr
Dengan n jumlah soal, St2 adalah varians populasi dari jumlah nilai pilihan ganda siswa, pi adalah
jumlah siswa yang menjawab benar dibagi dengan jumlah seluruh siswa, qi adalah jumlah siswa yang
menjawab salah dibagi dengan jumlah seluruh siswa.
Sedangkan untuk soal uraian singkat (essai) kita bisa menggunakan rumus Alpha Cornbach
−
−= ∑
2
2
11 11 t
i
s
s
n
nr
Dengan n jumlah soal, Si varians populasi dari masing-masing soal dan St adalah varians populasi dari
jumlah nilai siswa untuk soal uraian.
Daya Pembeda
Untuk menghitung daya pembeda butir soal, kita menggunakan rumus yang berbeda antara soal
pilihan ganda dan soal uraian. Harus di perhatikan terlebih dahulu bahwa, data yang kita miliki telah
diurut terlebih dahulu dari siswa yang nilainya paling besar ke yang paling kecil. Untuk pilihan ganda
kita gunakan rumus
Daya Pembeda JSa
JBbJBa −=
Jba adalah jumlah siswa yang menjawab benar pada soal yang bersangkutan dari setengah siswa
bagian atas, JBb bagian bawah. Sedangkan JSa adalah jumlah siswa bagian atas, atau berarti
setengah dari jumlah seluruh siswa.
Untuk soal uraian gunakan rumus
Daya Pembeda = �̅���̅�
�
Dengan �̅ sebagai rata-rata.
Kriteria yang kita gunakan (Erman, 2003) adalah
• DP≤ 0,00 berarti daya pembedanya Sangat Jelek
• 0,00<DP≤ 0,20 berarti daya pembedanya Jelek
• 0,20<DP≤ 0,40 berarti daya pembedanya Cukup
• 0,40<DP≤ 0,70 berarti daya pembedanya Baik
• 0,70<DP≤ 1,00 berarti daya pembedanya Sangat Baik
Indeks Kesukaran
Untuk menghitung Indeks kesukaran pada soal pilihan ganda gunakan rumus
4
Indeks Kesukaran = JSbJSa
JBbJBa
++
Untuk JSa + JSb berarti sama dengan jumlah seluruh siswa yang mengikuti ujian.
Sedangkan untuk soal uraian singkat gunakan rumus
Indeks Kesukaran = �̅
�
Kriteria yang kita gunakan (Erman, 2003) adalah
• 0,00<IK≤ 1,00 berarti Indeks Kesukarannya Sangat Sukar
• 0,10<IK≤ 0,30 berarti Indeks Kesukarannya Sukar
• 0,30<IK≤ 0,70 berarti Indeks Kesukarannya Sedang
• 0,70<IK≤ 0,90 berarti Indeks Kesukarannya Mudah
• 0,90<IK≤ 1,00 berarti Indeks Kesukarannya Sangat Mudah
Contoh Masalah:
Perhatikanlah data berikut; data ini adalah data nilai siswa yang berjumlah 6 orang yang terdiri dari 6
soal pilihan ganda dan 2 soal uraian.
Subjek Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
A 1 1 1 1 1 1 10 15
B 1 1 1 1 0 0 8 12
C 1 1 0 0 0 1 7 10
D 1 0 1 0 1 0 6 7
E 1 0 0 1 0 0 5 7
F 1 1 0 0 0 0 4 5
Dengan memanfaatkan Ms.Excel cobalah kerjakan persoalan berikut.
• Tentukan validitas tiap butir soal diatas
• Tentukan realibilitas soal tersebut dengan menggunakan KR-20 (untuk soal objektif) dan
Conbach Alpha (untuk soal uraian)
• Tentukan manakah butir soal yang daya pembedanya baik
• Tentukan butir soal yang indeks kesukarannya sedang
5
Untuk mengerjakan persoaln tersebut kita akan mengerjakan dengan menggunakan bantuan
komputer. Sedangkan software yang kita akan pakai adalah Ms. Excel. Saya tidak begitu
menyarankan penggunaan software yang sudah jadi karena keterbatasan yang dimiliki oleh software
tersebut. Untuk itu kita ikuti langkah berikut:
Validitas
Ketikkan data pada permasalahan tersebut di atas pada worksheet
Kolom y akan kita isi jumlah total nilai yang di dapat oleh siswa pada ujian kali ini, caranya gunakan
icon autosum ( ) caranya simpan kursor di sel J3 kemudian klik icon outosum
lalu tekan enter, sehingga didapatkan hasil 31
6
Untuk memudahkan pekerjaan (jika jumlah murid kita banyak) gunakan perintah outo fill handel,
caranya simpan kembali kursor di sel J3 kemudian dekatkan pointer mouse ke pojok kanan bawah
sel sehingga pointer berubah warna dari salib putih (�) jadi hitam (�). Setelah pointer berubah
warna klik mouse kiri, tahan, kemudian geserkan ke bawah sampai sel J8 (siswa/subjek F). Sehingga
didapat hasil sebagai berikut:
Lambang menandakan bahwa angka 24,20,16,14 dan 11 di dapat dengan
menggunakan perintah copy-faste dengan metode outofill.
Setelah kita mendapatkan jawaban pada kolom y, selanjutnya kita akan mencari nilai r pada setiap
butir soal. Pertama-tama kita akan menghitung validitas butir soal no 1. Kita simpan pointer pada sel
B10. Kemudian tekan icon insert function (fx) pada menu bar
Kemudian pada menu Insert Fuction pilihlah catagory Statistical dengan cara mengklik icon panah
kebawah pada “Or select a category: � ” sampai menemukan Statistical. Kalau sudah
ketemu klik kemudian pada select a function cari “CORREL” dengan cara yang sama. Kemudian klik
ok atau klik dua kali pada tulisan CORREL.
7
Setelah anda klik ok akan tampak jendela baru seperti berikut:
Isilah Array1 dengan cara memblok sel dari B3 sampai dengan B8 (yang sedang kita blok adalah nilai
siswa pada soal no 1. Atau bisa dengan cara manual di tulis pada form yang disediakan. Begitu juga
dengan Array2 isilah dengan kolom y (kita blok dari J3 sampai dengan J8) atau bisa kita isi sesuai
dengan kolom jumlah nilai siswa pada ujian kali ini. Jika sudah tekan ok
Kita akan mendapat kan jawaban #DIV/0! Jangan panik, tidak ada yang salah pada prosedur yang
anda lakukan. Ini hanya menjelaskan pada anda bahwa Validitas butir soal no 1 adalah Tidak Valid!
Dengan prosedur yang sama kita akan mendapatkan jawaban r untuk no 2 = 0,45905 atau jika kita
bulatkan 0,46 ini berarti butir soal no 2 derajat validitasnya “Cukup”. Jika kita memiliki soal ujian
yang banyak misalnya 40 soal maka tentu pekerjaan ini akan merepotkan. Untuk itu kita bisa
menggunakan metode autofill seperti pada pembahasan sebelumnya. Tetapi ada persiapan terlebih
dahulu; pertama-tama simpan kursor di B10 kemudian edit formula barnya dengan menekan tombol
F2 di keyboard kemudian rubah rumusnya dari =CORREL(B3:B8;J3:J8) menjadi
=CORREL(B3:B8;$J3:$J8) tanda $ di keyboard bisa kita dapat dengan menekan tombol Shift+4. Jika
sudah baru lah kita bisa melanjutkan menggunakan metode outofill untuk mengetahui r butir soal 2
sampai dengan 8. Sehingga kita dapat kesimpulan sebagai berikut:
Untuk kesimpulan validitas berdasarkan r yang didapat lihatlah selang r yang telah di jelaskan
sebelumnya.
8
Realibilitas untuk Soal Pilihan Ganda
Untuk mencari derajat realibilitas soal pilihan ganda tuliskan data yang kita miliki dalam form
berikut;
Kemudian isilah kolom y dengan jumlah nilai pilihan ganda masing-masing siswa dengan metode
outosum yang telah kita pelajari sebelumnya. Pada baris np isilah dengan jumlah siswa yang
menjawab benar pada masing-masing soal dan nq sama dengan jumlah siswa yang menjawab salah
pada masing-masing soal. Untuk kembali menggunakan perintah outofil, saya lebih menyarankan
menggunakan function countif pada np sehingga kita tulis di formula bar pada sel B9
=countif(B3:B8;”1”). Kita menuliskan kriteria “1”, karena jika siswa menjawab pilihan yang benar
diberi nilai 1 jika salah diberi nilai 0 (nol), dengan cara yang sama pada B10 untuk mencari nq kita
tulis =countif(B3:B8;”0”).
Sehingga kita dapat hasil sebagai berikut
untuk mengisi bari pi dan qi caranya adalah sebagai
berikut;
pi = np/6 sedangkan qi = nq/6 agar kita bisa
menggunakan outofill kembali isilah sel B11 dengan
“=B9/6” dan pada sel B12 dengan “=B10/6”.
Sedangkan untuk sel B13 tulislah “=B11*B12”.
Sehingga kita dapatkan hasil seperti yang telihat
pada gambar di bawah ini.
9
Sedangkan sel H13 kita gunakan metode outosum untuk mendapatkan ∑pi.qi. Untuk mencari
varians populasi: simpanlah kursor di sel H14 kemudian klik icon insert function (fx) kemudian pilih
statistik, lalu pilih function VARP (atau VAR.P pada Ms. Excel 2010). Isilah form number1 dengan
data jumlah nilai siswa pada soal uraian (H3:H8). Kemudian klik ok, sehingga kita mendapatkan
jawaban 1,89
Sedangkan untuk mendapatkan jawaban rnya kita simpan kursor di sel H15 kemudian tuliskan rumus
sesuai dengan KR20 yaitu “=(6/(6-1)*((H14-H13)/H14))” sehingga kita dapatkan hasil sebagai berikut:
10
dari nilai r= 0,46 kita bisa mengambil kesimpulan berdasarkan selang realibilitas terletak pada antara
0,40<r≤0,70 , jadi derajat realibilitas soal pilihan ganda ini “sedang”.
Realibilitas untuk Soal Uraian Singkat
Untuk mengetahui derajat realibilitas soal uraian singkat persiapkan terlebih dahulu form berikut
11
Untuk mengisi kolom y gunakan metode yang sama untuk mengisi y pada persoalan sebelumnya.
Untuk mengisi baris varians populasi gunakan cara sebelumnya dengan cara mengisi sel B9 dengan
“=VARP(B3:B8)” kemudian gunakan outofill untuk mencari varians populasi pada soal no 8 dan nilai
siswa (y). Sedangkan untuk mencari koefisien r tulis di B10 “=(2/(2-1))*(1-(SUM(B9:C9)/D9))” rumus
yang kita tulis ini berdasarkan rumus matematis realibilitas soal uraian yang telah dijelaskan
sebelumnya. Kita dapatkan r sebesar 0,92 maka kita simpulkan derajat realibilitas soal uraian derajat
realibilitasnya “sangat tinggi”.
Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran
Untuk Daya Pembeda dan Indek Kesukaran kita akan menggunakan satu sheet. Persiapkanlah form
berikut:
Gunakan outofill untuk mempermudah pekerjaan, isilah terlebih dahulu kolom B untuk soal no 1.
Untuk mengisi JBa (jumlah siswa yang menjawab benar pada setengah baris jumlah seluruh siswa)
tulislah di B9 “=countif(B3:B5;”1”). Untuk JBb isilah di B10 dengan “=countif(B6:B8;”1”) untuk
menghitung jumlah siswa yang menjawab benar pada setengah siswa bagian bawah. Isilah JSa dan
JSb secara manual dengan angka 3, angka ini adalah setengah jumlah siswa. Pada Daya pembeda
isikan di B13 sesuai dengan rumus matematis yang telah dibahas “=(B9-B10)/B11)”, sedangkan untuk
12
Indeks Kesukaran isilah di B15 dengan “=(B9+B10)/(B11+B12)”. Sisanya gunakan metode outofill.
Untuk kesimpulannya lihatlah lagi kriteria yang telah disepakati.
Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran Soal Uraian
Buatlah form berikut:
untuk mengisi �̅ pada sel B9 isilah dengan
“=average(B3:B5)” sel ini bertujuan untuk
menghitung rata-rata nilai setengah siswa bagian
atas. Dengan cara yang sama untuk menghitung
rata-rata nilai setengah siswa bagian bawah di B10
tulislah “=average(B6:B8)”. Sedangkan untuk
menghitung rata-rata nilai siswa untuk setiap soal
isilah di B11 dengan “=average(B3:B8)”. Sedangkan
untuk mencari Daya pembeda tulislah di B13
dengan “=(B9-B10)/B12” dan untuk Indeks
Kesukaran tulislah di B15 dengan “=B11/B12”.
Untuk sisanya gunakan kembali metode autofill.
Dengan demikian kita telah menyelesaikan pertanyaan sesuai dengan contoh persoalan yang
diberikan. Sebenarnya masih ada beberapa lagi analisis instrument yang bisa kita lakukan seperti
Efektivitas Opsi, Objektivitas dan Praktikabilitas. Tetapi saya memandang cukup bagi para guru untuk
memahami penggunaan Ms. Excel dalam menganalisis kualitas Instrument, sehingga bisa
mengembangkannya untuk keperluan yang lain.
Semoga bermanfaat!
Daftar Pustaka
Darmawan. 2009. Aplikasi Komputer untuk Dunia Pendidikan. Bandung
Erman. 2003. Asesmen Proses dan Hasil. Bandung
Naga, D.S. 2008. Probabilitas dan Sekor pada hipotesis Statistika. Jakarta
Nisfianoor, M. 2008. Pendekatan Statistika Modern. Jakarta
Ruseffendi, E.T. 1993. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung
Supranto, J. dan Limakrisna N. 2009. Statistika. Jakarta
13
Personal Information
Darmawan Soegandar
� Occupations : PNS Pelaksana Tata Usaha MTs Negeri Pasirjambu Kementerian Agama
Kabupaten Bandung.
� Postal addresses
Leuwibandung No. 156-157 02/03
Dayeuhkolot Bandung 40257
� Email: [email protected]
� Phone: +62 (22) 5230544 HP: 08562061947
� Homepage ;
Facebook: http://facebook.com/darmawan.soegandar/
Blog: http://www.darmawansoegandar.blogspot.com/
� Publication: www.scribd.com/darmawanmpa
� Education:
� Pendidikan Matematika Sekolah Menengah, Sekolah Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
� Program Magister Administrasi Bisnis, Manajemen Keuangan Negara, STIA-LAN Jakarta
� Program Doktor Ilmu Manajemen, Konsentrasi Manajemen Keuangan, Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung