mengenal sistem pengendali kontaktor [compatibility mode]

8/19/2019 Mengenal Sistem Pengendali Kontaktor [Compatibility Mode]

1/39

MENGENAL SISTEMMENGENAL SISTEM

PENGENDALI KONTAKTORPENGENDALI KONTAKTOR

SYSTEM CONTROL DASARSYSTEM CONTROL DASARMENGGUNAKAN KONTAKTORMENGGUNAKAN KONTAKTOR

• Pada industri modern saat ini control atau

untuk lancarnya proses produksi di suatuindustri.

• Control system ini paling utama yang diperlukansehingga membuat kita harus faham dan lancardalam merencanakan rangkaian.

• ang a an con ro yang umum guna an pa aindustri saat ini masih menggunakan rangkaiancontrol yang berawal dari rangkaian manual.


2/39

•• Adapun jenis rangkaian control yangAdapun jenis rangkaian control yangselalu dirancang dalam rangkaianselalu dirancang dalam rangkaianmanual adalah selalu menggunakanmanual adalah selalu menggunakanperalatanperalatan – – peralatan yang bersifatperalatan yang bersifatlistrik .listrik .

•• Rangkaian control atau pengendaliRangkaian control atau pengendaliharus difahami mulai dari jenis danharus difahami mulai dari jenis dandasar komponen yang digunakan.dasar komponen yang digunakan.

•• Dalam desain ran kaian en endaliDalam desain ran kaian en endalidasar atau control system selaludasar atau control system selalu

menggunakan KONTAKTOR, TIMER,menggunakan KONTAKTOR, TIMER,OVERLOAD, MCB dan lainOVERLOAD, MCB dan lain – – lain.lain.

•• Komponen paling utama digunakanKomponen paling utama digunakan

a am rang a an con ro a aua am rang a an con ro a au

pengendali adalah yang dinamakanpengendali adalah yang dinamakan

KONTAKTOR.KONTAKTOR.


3/39

KONTAKTOR

1. Pengertian•• Kontaktor juga disebut saklarKontaktor juga disebut saklar

e e romagne , ya u :e e romagne , ya u : a ar yanga ar yang

system operasinya dengan cara kerjasystem operasinya dengan cara kerja

sistem elektromagnetik dan merupakansistem elektromagnetik dan merupakan

suatu alat yang aman untuksuatu alat yang aman untuk

penyambungan dan pemutusan secarapenyambungan dan pemutusan secara

terus menerus / kontinyu “ .terus menerus / kontinyu “ .

2. Bagian2. Bagian –– bagian Kontaktorbagian Kontaktor


4/39

Fungsi Kontaktor

•• Kontaktor digunakan untuk mengerjakanKontaktor digunakan untuk mengerjakan

a au mengoperas an engana au mengoperas an engan

seperangkat alat control beban, seperti :seperangkat alat control beban, seperti :

•• PeneranganPenerangan

•• PemanasPemanas

•• – –

•• Pengaman MotorPengaman Motor – – motor Listrikmotor Listrik

•• Pada pengaman motorPada pengaman motor – – motor listrikmotor listrik

beban lebih dilakukan secara terpisah.beban lebih dilakukan secara terpisah.

Kontaktor akan bekerja dengan normalKontaktor akan bekerja dengan normal

bila diberikan tegangan 85 % sampaibila diberikan tegangan 85 % sampai

110 % dari tegangan permukaannya.110 % dari tegangan permukaannya.

•• Sedangkan bila lebih kecil dari 85 %Sedangkan bila lebih kecil dari 85 %

kontaktor akan bergetar atau bunyi.kontaktor akan bergetar atau bunyi.

Jika lebih besar dari 110 % kontaktorJika lebih besar dari 110 % kontaktor

..


5/39

•• Kontaktor mempunyai kontakKontaktor mempunyai kontak –– kontakkontak

an on aan on a – – on aon a

yang terdiri dari :yang terdiri dari :

•• NORMALLY OPEN ( NO )NORMALLY OPEN ( NO )

•• NORMALLY CLOSE ( NC )NORMALLY CLOSE ( NC )

Simbol Bagian Kontaktor


6/39

Penandaan Nomor Kontak

•• Penandaan nomor pada kontak untukPenandaan nomor pada kontak untuk

on a or menuru a a a :on a or menuru a a a :

•• A1A1 ,, A2A2 = Hubungan kontak untuk= Hubungan kontak untuk

SUMBER TEGANGANSUMBER TEGANGAN pada kontaktor.pada kontaktor.

•• 1 , 3 , 51 , 3 , 5 = Hubungan kontak untuk= Hubungan kontak untuk

..•• 2 , 4 , 62 , 4 , 6 = Hubungan kontak untuk= Hubungan kontak untuk BEBANBEBAN

pada rangkaian utama.pada rangkaian utama.


7/39


8/39

THERMAL OVER LOAD ( TOL )

•• 1. Pengertian1. Pengertian

•• Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas ( temperature )Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas ( temperature ) – –

elemen pemanas bimetal.elemen pemanas bimetal.

•• Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan,Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan,bimetal ini akan menggerakkan kontakbimetal ini akan menggerakkan kontak – – kontak mekaniskontak mekanispemutus rangkaian listrik.pemutus rangkaian listrik.

•• TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian controlTOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian controldari suatu system terutama berhubungan dengan motordari suatu system terutama berhubungan dengan motor – –motor penggerak yang berfasa tunggal ( satu fasa ) ataupunmotor penggerak yang berfasa tunggal ( satu fasa ) ataupunberfasa tiga ( tiga fasa ).berfasa tiga ( tiga fasa ).

•• TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamananTOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanandan perlindungan motordan perlindungan motor – – motor DC atau motormotor DC atau motor – – motor ACmotor ACdari ukuran kecil sampai menengah.dari ukuran kecil sampai menengah.

Simbol Rangkaian :


9/39

Pada TOL tersebut memiliki

perangkat yaitu, :•• a) Reset Mekanika) Reset Mekanik

kedudukan kontak pada posisi semula,kedudukan kontak pada posisi semula,pengaturan batas arus trip bila terjadi bebanpengaturan batas arus trip bila terjadi bebanlebih.lebih.

•• b) Arus Setting ( batas arus )b) Arus Setting ( batas arus )

•• Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batasFungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas

arus pada pemanasnya atau arus yang mengalirarus pada pemanasnya atau arus yang mengalirpada kontaktor.pada kontaktor.

2. Bagian – bagian Thermal Over

Load


10/39

3. Fungsi TOL

•• Dari pemasangan TOL ini berfungsi untukDari pemasangan TOL ini berfungsi untukmengamankan atau memberikan perlindungan darimengamankan atau memberikan perlindungan darikerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.

•• Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :

•• 1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.

•• 2) Arus start yang terlalu besar.2) Arus start yang terlalu besar.

•• 3) Motor berhenti secara mendadak.3) Motor berhenti secara mendadak.

•• 4 Ter adin a hubun sin kat / konsletin .4 Ter adin a hubun sin kat / konsletin .

•• 5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

•• 4. Cara pasang4. Cara pasang

•• Untuk merangkai TOL ini dilakukanUntuk merangkai TOL ini dilakukan

pemasangan dengan carapemasangan dengan cara

men hubun kan seri terminalmen hubun kan seri terminal – – terminalterminal

elemen pemanas ke rangkaian belitanelemen pemanas ke rangkaian belitan

motor dengan kontak kontaktor dimotor dengan kontak kontaktor di

rangkaian control.rangkaian control.


11/39

TIME DELAY RELAY ( TIMER )

•• PengertianPengertian

•• Time Delay Relay ini juga disebut sebagaiTime Delay Relay ini juga disebut sebagai

relay penunda waktu yang sering disebutrelay penunda waktu yang sering disebut

juga dengan timer. juga dengan timer.

•• Adapun fungsi dari Time Delay Relay ini Adapun fungsi dari Time Delay Relay ini

un u mem n a an er a ar rang a anun u mem n a an er a ar rang a an

pengontrol dalam waktu tertentu yangpengontrol dalam waktu tertentu yang

bekerja secara otomatis, misalnya untukbekerja secara otomatis, misalnya untuk

rangkaian control hubungan Ү rangkaian control hubungan Ү – – Δ secara Δ secara

otomatis, hubungan control secaraotomatis, hubungan control secara

berurutan dan lainberurutan dan lain – – lain.lain.


12/39

Timer tunggal / berdiri sendiri dapat

disimbolkan sebagai berikut :

•• Tetapi pada penggunaan Timer dalamTetapi pada penggunaan Timer dalam

rang a an con ro a a uga er e arang a an con ro a a uga er e a

pengunaan, sehingga ada beberapa jenispengunaan, sehingga ada beberapa jenis

Timer yang dapat dihubungkan langsungTimer yang dapat dihubungkan langsung

dengan kontaktor yaitu :dengan kontaktor yaitu :


13/39

1. ON DELAY

• On Delay adalah suatu Timer yang

u ung an secara angsung e

kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor )

yang akan berfungsi jika kontaktor bekerja

( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON ).


14/39

OFF DELAY

• Off Delay adalah suatu Timer yang

u ung an secara angsung e

kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor )

yang akan berfungsi jika kontaktor bekerja

( ON ) dan Timer tidak bekerja ( OFF ).


15/39

PUSH BOTTOM ( TOMBOL

TEKAN )• Pengertian Push Bottom merupakan

sua u en u sa ar yang ser ng

digunakan dalam suatu rangkaian control

dan mempunyai fungsi sama dengan

saklar – saklar lainnya pada umumnya,

tetapi memiliki perbedaan dalam

penguncian.


16/39

1. Push Bottom Normally Open (

NO )• dengan fungsi jika ditekan bekerja ( ON ),

apa a epas a an em a semu a

OFF ).


17/39

• 2. Push Bottom Normally Close ( NC )

engan ungs a e an a e er a

OFF ), apabila dilepas menjadi bekerja (

ON ).


18/39

3. Push Bottom mengunci

• , berfungsi jika ditekan bekerja ( ON ) dan

apa a epas e ap e er a , e ap

jika ditekan untuk kedua kalinya maka

akan tidak bekerja ( OFF ).


19/39

MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)

•• PengertianPengertian MCB merupakan salah satu pengamanMCB merupakan salah satu pengamanpada suatu rangkaian control.pada suatu rangkaian control.

•• Pada MCB memiliki fungsi sebagai pengamanPada MCB memiliki fungsi sebagai pengamanbeban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehinggabeban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehinggaapabila daya yang digunakan pada system tersebutapabila daya yang digunakan pada system tersebutmelebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi trip (jawamelebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi trip (jawa“ njeglek”) pada MCB.“ njeglek”) pada MCB.

•• MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahanMCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahanrangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubungrangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung

..

•• Hubungan singkat tersebut terjadi apabila antaraHubungan singkat tersebut terjadi apabila antara

penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung denganpenghantar/kabel fasa/line terhubung langsung denganpenghantar/kabel netral/nol dan jugapenghantar/kabel netral/nol dan jugaground/pentanahan.ground/pentanahan.

•• Dalam melakukan pendesainan control selaluDalam melakukan pendesainan control selalu

dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa.dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa.

•• Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkanTetapi pengaman untuk beban yang digerakkan

oleh rangkaian control tersebut dapatoleh rangkaian control tersebut dapat

menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehinggamenggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga

mengontrol suatu system minimal terdapat 2mengontrol suatu system minimal terdapat 2

MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa dan 1 buahMCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa dan 1 buah

MCB 3 fasa.MCB 3 fasa.


20/392


21/392

DASAR – DASAR UTAMA RANGKAIAN KONTROLDENGAN KONTAKTOR

• Dalam rangkaian control selalu ditemui

sys em – sys em yang amp r sama sa u

dengan yang lainnya, sehingga

memudahkan dalam merangkainya.

• Hal ini dapat disimpulkan system

en aturan an selalu di akai

mempunyai system yang sama.


22/392

System pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama dalamSystem pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama dalam

system control yang menggunakan kontaktor, yaitu :system control yang menggunakan kontaktor, yaitu :

•• A. SISTEM OPERASI TERBUKA.A. SISTEM OPERASI TERBUKA.

•• . .. .

•• C. SISTEM PENGATURAN SELFC. SISTEM PENGATURAN SELFMAINTENANCEDMAINTENANCED

•• ( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).

•• D. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPAD. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPATEMPAT OPERASI.TEMPAT OPERASI.

..

•• ( SALING MENGUNCI ).( SALING MENGUNCI ).

•• F. SISTEM PENGATURAN SECARAF. SISTEM PENGATURAN SECARABERURUTAN.BERURUTAN.

1. SISTEM OPERASI TERBUKA.

• System operasi terbuka yaitu rangkaian

yang operas nya engan mengguna an

kontak Normally Open ( NO )


23/392

• Diskripsi Kerja : Ketika S1 di tekan ( ON )

ma a on a or a an e er a ,

sehingga kontak NO pada K1 akan

menutup dan mengunci sehingga beban

L1 akan ON. Jika S0 ditekan maka

kontaktor K1 akan OFF dan lampu L1

menjadi OFF .


24/392

SISTEM OPERASI TERTUTUP.SISTEM OPERASI TERTUTUP.

System operasi tertutup yaitu rangkaian yang operasinya denganSystem operasi tertutup yaitu rangkaian yang operasinya dengan

menggunakan kontak Normally Close ( NC )menggunakan kontak Normally Close ( NC )

Diskripsi Kerja :Diskripsi Kerja :

• Ketika S1 di tekan (ON) maka kontaktor

a an e er a , se ngga on a

NC pada K1 akan menutup dan mengunci

sehingga beban L1 akan OFF. Jika S0

ditekan maka kontaktor K1 akan OFF dan

lampu L1 menjadi ON .


25/392

SISTEM PENGATURAN SELFSISTEM PENGATURAN SELF

MAINTENANCEDMAINTENANCED

( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).

A. Rangkaian kontak terus

menerus dengan polaritas ON

• POLARITAS ON

• Adalah : bila saklar S0 dan S1 ditekan

secara bersama – sama, kontaktor K1 dan

beban L akan bekerja atau ON.


26/392

Rangkaian kontak terus menerus

dengan polaritas ON

•• POLARITAS OFFPOLARITAS OFF

•• Adalah Adalah : bila saklar S0 dan S1 ditekan: bila saklar S0 dan S1 ditekan

secara bersamasecara bersama – – sama, kontaktor K1sama, kontaktor K1

dan beban L tidak akan bekerja ataudan beban L tidak akan bekerja atau

OFF.OFF.


27/392

SISTEM PENGATURAN DARISISTEM PENGATURAN DARI

BEBERAPA TEMPATBEBERAPA TEMPAT

OPERASI.OPERASI.


28/392

A. OR ON control

• Adalah : Beberapa saklar S1 ( saklar

pasang secara para e , se ngga

jika salah satu dari S1 ditekan dari tempat

berbeda, maka kontaktor dan beban L

akan bekerja atau ON.


29/392

OR OFF control


pasang secara ser , se ngga a

salah satu dari S0 ditekan dari tempat

berbeda , maka kontaktor K1 dan beban L

tidak bekerja atau OFF.


30/393

AND ON control


pasang secara ser , se ngga a

S1 ditekan bersama – sama dari beberapa

tempat berbeda , maka kontaktor dan

beban L akan bekerja atau ON.


31/393

AND OFF control


pasang secara para e , se ngga

jika S0 ditekan bersama – sama dari

beberapa tempat berbeda , maka

kontaktor K1 dan beban L tidak bekerja

atau OFF.


32/393

SISTEM PENGATURAN INTERLOCKING

( SALING MENGUNCI ).

• System ini dikatakan saling mengunci /

n er oc ya u arena a anya on a or

saling bertolak belakang ( mengunci )

antara dua atau lebih dengan salah

satunya. Sehingga apabila salah satu

kontaktor ( K1 ) bekerja (ON ) maka

kontaktor lainnya ( K2 ) tidak dapat

dioperasikan ( OFF ), begitu sebaliknya.


33/393

SISTEM PENGATURAN SECARA

BERURUTAN.• System pengaturan secara berurutan yaitu

kontaktor, dimana kerja dari kontaktorberikutnya ( K2 ) dipengaruhi darikontaktor sebelumnya ( K1 ).

• Dengan demikian apabila salah satu dari

kontaktor berikutnya ( K2 ) dapatdioperasikan ( ON ) .


34/393

RANGKAIAN KONTROLRANGKAIAN KONTROL

PADA MOTOR AC 3 FASAPADA MOTOR AC 3 FASA


35/393

RANGKAIAN KONTROL MOTORRANGKAIAN KONTROL MOTOR

“PUTAR KIRI“PUTAR KIRI -- PUTAR KANAN “PUTAR KANAN “


36/393

RANGKAIAN UTAMARANGKAIAN UTAMA

RANGKAIAN KONTROL MOTOR DENGAN PENGASUTAN “ STARRANGKAIAN KONTROL MOTOR DENGAN PENGASUTAN “ STAR – – DELTA / Υ DELTA / Υ – – Δ “.Δ “.


37/393


RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 PHASA 380 V “ STARRANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 PHASA 380 V “ STAR – – DELTA /DELTA / Υ Υ – – Δ “ OTOMATIS.Δ “ OTOMATIS.


38/393


RANGKAIAN KONTROL MOTOR DUA KECEPATANRANGKAIAN KONTROL MOTOR DUA KECEPATAN“ PUTAR KIRI“ PUTAR KIRI – – PUTAR KANAN “PUTAR KANAN “


39/39


mengenal sistem pengendali kontaktor [compatibility mode]

Documents