mengenal icc - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya...

84
MENGENAL ICC Mahkamah Pidana International Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pidana Internasional Seri Buku Saku

Upload: vuongphuc

Post on 24-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

MENGENAL ICCMahkamah Pidana International

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pidana Internasional

Seri Buku Saku

Page 2: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 3: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

2009

MENGENAL ICCMahkamah Pidana International

Page 4: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

Diterbitkan oleh:

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pidana Internasional

Sekretariat pusat:IKOHIIkatan Keluarga Orang Hilang IndonesiaJl. Kalasan Dalam No. 5Menteng, Jakarta PusatTelp: +62 21 315 79 15Email : [email protected]

Penyusun : Simon, SHTata Letak : Didie PPercetakan : Sentralisme Production

Buku saku ini diterbitkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pidana Internasional dengan dukungan Indonesia Austalia Legal Development Facility (IALDF)

Informasi dalam dokumen ini diambil dari berkas-berkas Departemen Penerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amnesti Internasional dan Komite Pengacara untuk Hak-hak Asasi Manusia (sekarang Human Rights First). Informasi ini juga merupakan produk dari Sekretariat CICC dan tidak selalu mewakili ide-ide organisasi tersebut.

Page 5: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

5

Penyelesaian pelanggaran HAM yang berhasil memenuhi rasa keadilan masyarakat di Indonesia masih merupakan harapan. Pembentukan institusi dan instrument HAM masih belum cukup untuk memuaskan dahaga masyarakat, terutama korban, akan keadilan. Berbagai upaya dan pengalian terhadap berbagai mekanisme penyelesaian terus dilakukan. Tak lebih dan tak kurang untuk memenuhi dahaga tersebut sekaligus menjamin masa depan umat manusia yang lebih baik.

Mekanisme Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court – ICC) merupakan mekanisme yang dibangun untuk menunaikan kebutuhan agar tidak lagi ada impunitas bagi pelaku kejahatan kemanusiaan. Sejak didirikan pada tahun 2002, Mahkamah Pidana Internasional telah menjadi lembaga yang kompeten dalam upaya pemidanaan bagi pelaku kejahatan kemanusiaan.

Buku saku ini disusun sebagai upaya awal dari kami mengenalkan dan sekaligus memberikan tambahan semangat bagi korban dan masyarakat akan sebuah mekanisme penyelesaian pelanggaran HAM yang dapat ditempuh ketika semua mekanisme yang ada di Indonesia tak berdaya berhadapan dengan kekuasaan. Diskusi yang lebih mendalam dan aksi-aksi penekanan pada Negara untuk segera melakukan ratifikasi terhadap perjanjian ini menjadi agenda berikutnya yang sangat penting dalam menghadang impunitas.

Salam Solidaritas Melawan Impunitas!

Penyusun

KATA PENGANTAR

Page 6: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

“Akhirnya, Mahkamah Pidana Internasional mengisi keterputusan

yang telah lama hilang dalam sistem hukum internasional:

sebuah pengadilan tetap untuk menghakimi berbagai kejahatan terberat yang menjadi perhatian

seluruh masyarakat internasional - genosida, kejahatan terhadap

kemanusiaan dan perang.”

Koffi AnnanSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa

Page 7: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

BAB I

MENGENAL MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL (ICC)

Page 8: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 9: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

3

Buku Saku ICC

Apakah Mahkamah Pidana Internasional itu?Mahkamah Pidana Internasional (atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai International Criminal Court atau ICC) adalah pengadilan tetap dan independen pertama yang mampu melakukan penyelidikan dan mengadili setiap orang yang melakukan pelanggaran terberat terhadap hukum kemanusiaan internasional, seperti kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, pembunuhan dan tindakan agresi.

Apa dasar Mahkamah Pidana Internasional? Bagaimana sejarahnya?Mahkamah Pidana Internasional atau ICC ini dibentuk berdasarkan Statuta Roma -- perjanjian dasar ICC-- pada tanggal 1 Juli 2002. Hingga saat ini, perjanjian Mahkamah Pidana Internasional telah diratifikasi oleh 108 negara perwakilan di seluruh dunia. Kerangka kerja hukum Mahkamah Pidana Internasional ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tercatat dalam kurun waktu empat tahun, sejak penandatangan pertama 17 Juli 1998 hingga 11 April 2002, perjanjian Mahkamah Pidana Internasional telah diratifikasi banyak negara dan dijadikan hukum internasional pada tanggal 1 Juli 2002.

Mengapa dibutuhkan Mahkamah Pidana Internasional?

Berangkat dari pengalaman sejarah hidup umat manusia selama berabad-abad yang penuh dengan tindak kekerasan terburuk dimana lebih dari 86 juta warga sipil tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 170 juta orang dirampas hak-haknya, harta benda dan harga dirinya tanpa adanya pemberian keadilan yang memadai, Majelis Umum PBB ditahun 1948 mengakui perlu adanya mekanisme tetap untuk mengadili pembunuhan

Page 10: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

4

Buku Saku ICC

massal dan kejahatan perang. Sejak itu, banyak undang-undang, perjanjian, konvensi dan protokol membatasi dan melarang segala hal menyangkut kejahatan perang hingga gas beracun dan senjata kimia. Namun, belum ada pengajuan sistem peradilan yang mampu menahan setiap individu yang bertanggung jawab atas tindak kejahatan hukum international hingga tahun 1998 saat Statuta Roma diadopsi. Selain untuk mewujudkan keadilan bagi para korban kejahatan, Mahkamah Pidana Internasional diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan mengakhiri budaya pemberian ampunan (impunitas) kepada para penjahat internasional.

Apa pencapaian Mahkamah Pidana Internasional hingga saat ini?

Sejak pengadilan dibentuk bulan Juli 2002, Mahkamah Pidana Internasional telah mendirikan kantor di Den Haag dengan 3 organisasi utama pengadilan: Kantor Jaksa Penuntut, Kepresidenan/Hakim dan Pejabat Catatan Sipil. Sejak Desember 2005, Kantor Jaksa Penuntut, diketuai oleh Jaksa Luis Moreno. Kantor Jaksa Penuntut Mahkamah Pidana Internasional baru-baru ini sedang meneliti 8 situasi di empat benua, termasuk Afrika Tengah dan Pantai Gading.

Apa beda antara Mahkamah Pidana Internasional dengan Pengadilan Tinggi International dan Pengadilan ad hoc bekas Yugoslavia dan Rwanda?

Pengadilan Tinggi International, badan pengambil keputusan utama pengadilan PBB, khusus dirancang untuk menyelesaikan pertikaian antar Negara. Pengadilan Tinggi International ini tidak memiliki yuridiksi bagi permasalahan yang melibatkan tanggung jawab kejahatan setiap orang. Sedang

Page 11: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

5

Buku Saku ICC

Pengadilan ad hoc bekas Yugoslavia dan Rwanda berbeda dengan Mahkamah Pidana Internasional dalam yuridiksi geografis dan wilayah temporal. Karena dibuat oleh Dewan Keamanan PBB, Pengadilan ad hoc hanya diberikan mandat untuk menangani kejahatan di wilayah-wilayah tersebut dalam kurun waktu tertentu. Sebaliknya, Pengadilan Kejahatan International adalah sebuah lembaga yang permanen dan independen yang mampu mengadili kejahatan yang teridentikasi oleh Statuta Roma dan telah dilakukan setiap individu sejak 1 Juli 2002.

Mengana masih dibutuhkan Mahkamah Pidana Interna-sional bila sudah ada Pengadilan Tinggi International dan Pengadilan ad hoc bekas Yugoslavia dan Rwanda?

Telah digelarnya peradilan terhadap para penjahat dalam Perang Dunia Kedua tidak membuat pemikiran untuk membuat sebuah institusi peradilan permanen memudar untuk mengadili para pelaku kejahatan internasional. Hal ini disebabkan karena mekanisme pengadilan internasional yang bersifat ad hoc mempunyai kelemahan-kelemahan yang mendasar, yaitu:

(1) Victor’s justiceDari keempat pengadilan internasional yang telah diselenggarakan, semuanya mempunyai kesamaan, yaitu yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan yang terjadi adalah individu-individu dari negara yang kalah perang, sementara bagi negara-negara pemenang perang akan terbebas dari tanggung jawab, meskipun mereka juga melakukan kejahatan-kejahatan serupa. Inilah mengapa keadilan yang dicapai melalui keempat proses pengadilan tersebut dianggap sebagai victor’s justice (keadilan bagi pemenang)

Page 12: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

6

Buku Saku ICC

(2) Selective justiceKelemahan lain dari mekanisme pengadilan internasional ad hoc adalah terjadinya keadilan “tebang pilih” (selective justice). Maksudnya adalah tidak semua kasus kejahatan internasional paling serius mempunyai kesempatan yang sama untuk dibentuk pengadilan internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional saja yang akan diadili, dan hanya kasus-kasus yang melibatkan negara-negara penting yang mempunyai kesempatan untuk diselesaikan. Artinya, akan ada pelaku yang tidak ditindak, dan akan ada korban yang tidak mendapatkan hak-haknya atas keadilan dan kompensasi. Lebih jauh, kondisi seperti ini tidak banyak memberikan sumbangan untuk menghentikan praktek-praktek impunitas di berbagai penjuru dunia.

(3) Tidak adanya efek jera dan pencegahan di masa mendatangMeskipun terdapat kemajuan yang pesat dari kedua Mahkamah Pidana Internasional pasca Perang Dunia Kedua, kedua pengadilan berikutnya masih memiliki keterbatasan yang sama. Di antaranya, tidak adanya kerjasama dengan negara di mana kejahatan internasional yang serius terjadi; tidak bisa menghentikan konflik yang sedang berlangsung dan tidak bisa mencegah berulangnya konflik; serta jangkauan dari penuntutan terbatas pada kategori konflik yaitu konflik internal atau internasional.

(4) Muatan politis Lebih dari setengah abad sejak peradilan Nuremberg dan Tokyo, banyak negara gagal membawa mereka yang bertanggung-jawab atas genosida, kejahatan

Page 13: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

7

Buku Saku ICC

kemanusiaan dan kejahatan perang ke pengadilan. Ini disebabkan karena mekanisme pembentukan pengadilan internasional ad hoc HANYA bisa dilakukan melalui Dewan Keamanan PBB. Artinya, “nasib” keadilan sangat tergantung pada komposisi anggota Dewan Keamanan PBB dan penggunaan hak veto oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Dalam konteks ini tentu saja kepentingan politik akan lebih banyak berperan ketimbang pertimbangan hukum dan keadilan.

Berangkat dari alasan-alasan di atas, maka diperlukan sebuah mekanisme pengadilan internasional yang relatif bebas dari intervensi politik internasional, menjunjung tinggi kedaulatan negara, dan bersifat independen dan berlaku lebih fair, bahkan kepada pelaku.

Bentuk kejahatan apa saja yang ditangani oleh ICC?Mahkamah ini memiliki yuridiksi untuk mengadili bagi setiap pelaku tindak kejahatan terberat: genosida, kejahatan kemanusian, kejahatan perang dan yang disebut agresi.

Apa itu genocida?Genosida mencakup aksi-aksi terlarang yang didaftar secara rinci (misalnya pembunuhan, kejahatan serius) dan bertujuan untuk menghancurkan, seluruh atau sebagian, bangsa, suku bangsa, ras atau kelompok agama.

Apa itu kejahatan terhadap kemanusiaan? Kejahatan kemanusian mencakup aksi-aksi terlarang yang didaftar secara rinci, dilakukan sebagai bagian dari agresi menyeluruh atau sistematis terhadap setiap warga sipil. Aksi-aksi termasuk pembunuhan, pengusiran, pemerkosaan, perbudakan seksual, penghilangan paksa dan kejahatan aparteid.

Page 14: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

8

Buku Saku ICC

Apa itu kejahatan perang?

Kejahatan perang mencakup pelanggaran berat atas Konvensi Geneva tahun 1949 dan pelanggaran serius lain terhadap undang-undang perang, dilakukan baik dalam skala besar internasional maupun konflik bersenjata internal. Adanya konflik internal sesuai dengan hukum adat internasional dan mencerminkan realitas bahwa dalam 50 tahun terakhir, pelanggaran paling serius terhadap hak asasi manusia tidak terjadi dalam konflik internasional tetapi dalam konflik bersenjata internal. Definisi kejahatan dalam Statuta adalah hasil kerja keras bertahun-tahun yang melibatkan banyak delegasi dan pakar. Para hakim Mahkamah Pidana Internasional diharuskan bersikap tegas dalam menjelaskan definisi tersebut dan tidak boleh memperluas dengan analogi. Tujuannya adalah untuk menetapkan standard obyektif internasional tanpa memberi ruang bagi keputusan arbitrer. Jika terdapat ambiguitas, definisi tersebut akan diterjemahkan untuk membantu tersangka atau tertuduh.

Kapan Mahkamah Pidana Internasional menetapkan yuridiksi kejahatan?

Sejak awal diberlakukan Statuta Roma pada tanggal 1 Juli 2002, Mahkamah Pidana Internasional menetapkan yuridiksi atas kejahatan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah meratifikasi Statuta Mahkamah Pidana Internasional, serta atas kejahatan yang dilakukan di wilayah Negara-negara yang telah meratifikasi perjanjian tersebut. Mahkamah Pidana Internasional dirancang untuk melengkapi sistem keadilan nasional yang ada, namun Mahkamah Pidana Internasional dapat menerapkan yuridiksinya jika pengadilan nasional tidak mau atau tidak mampu menyelidiki atau menghukum kejahatan-kejahatan tersebut. Oleh karena itu, Mahkamah Pidana

Page 15: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

9

Buku Saku ICC

Internasional juga berperan sebagai katalis dalam proses investigasi dan pemberian hukuman kejahatan Negara-negara yang dilakukan baik dalam wilayah atau oleh bangsa mereka. Kasus dapat diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional oleh negara anggota Statuta Roma, Jaksa Penuntut dan Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian Pengadilan dapat melaksanakan yuridiksinya atas masalah tersebut jika baik negara tempat kejahatan dilakukan, atau negara kebangsaan tertuduh, merupakan peserta Statuta. Negara-negara bukan Peserta dapat menerima yuridiksi di tingkat ad hoc atau ketika suatu masalah diajukan Dewan Keamanan, Mahkamah Pidana Internasional akan membuat yuridiksi tanpa memandang apakah negara tersebut peserta perjanjian Mahkamah Pidana Internasional atau bukan.

Dapatkah seorang warga negara dari negara bukan penandatangan Statuta Roma dijatuhi hukuman?

Dapat, semua warga negara manapun berada dibawah yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional dalam salah satu kondisi berikut ini: 1) negara dimana kejahatan terjadi adalah nagara yang telah meratifikasi perjanjian Mahkamah Pidana Internasional, 2) negara tersebut telah mengakui yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional pada basis ad hoc, atau 3) Dewan Keamanan PBB menyampaikannya ke Mahkamah Pidana Internasional. Namun, menurut prinsip saling melengkapi, Mahkamah Pidana Internasional akan bertindak hanya jika pengadilan nasional atas tertuduh tidak memulai penyelidikan dan hukuman.

Dapatkah Pejabat tingkat tinggi atau petinggi militer dijatuhi hukuman oleh Mahkamah Pidana Internasional?

Dapat. Tanggung jawab kejahatan akan diberlakukan sama kepada semua orang tanpa pengecualian, termasuk

Page 16: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

10

Buku Saku ICC

Kepala Negara atau pemerintah, anggota pemerintahan atau parlemen, wakil terpilih atau pejabat pemerintah. Kenyataan bahwa kejahatan telah dilakukan oleh seseorang atas perintah penguasa biasanya tidak akan dapat membebaskan orang tersebut dari pertanggung-jawaban kejahatan. Komandan militer bertanggungjawab atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan di bawah perintah dan pengawasannya. Tanggung-jawab atas kejahatan ini juga meliputi ketika seorang komandan militer mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa pasukan tersebut sedang atau akan melakukan kejahatan namun gagal untuk mencegah atau menekan tindakan mereka. Selain itu, warga sipil yang bertindak sebagai komandan militer dianggap bertanggungjawab atas kejahatan ketika mereka mengetahui atau secara sadar mengabaikan informasi yang jelas-jelas menunjukkan bahwa kejahatan sedang atau akan dilakukan.

Apakah Mahkamah Pidana Internasional melanggar hukum internasional jika menetapkan yuridiksi atas anggota pasukan nasional atau pasukan penjaga perdamaian?

Di bawah hukum internasional yang berlaku saat ini, negara di mana genosida, kejahatan perang atau kejahatan kemanusiaan ternyata telah dilakukan, atau di mana bangsa-bangsanya merupakan korban kejahatan tersebut, berhak untuk dan seringkali secara hukum wajib melakukan penyelidikan dan menjatuhkan hukuman atas para tertuduh pelaku kejahatan tersebut. Statuta Mahkamah Pidana Internasional tidak melanggar prinsip hukum perjanjian internasional manapun dan belum menetapkan hak-hak atau kewajiban hukum apapun yang tidak ada menurut hukum internasional. Kerjasama Negara bukan peserta sesungguhnya bersifat sukarela dan tidak ada pemaksaan. Statuta Mahkamah

Page 17: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

11

Buku Saku ICC

Pidana Internasional memberikan perlindungan khusus dari penjaga perdamaian dengan memasukkan serangan sengaja terhadap personil, instalasi, unit materi atau kendaraan untuk kemanusiaan atau misi perdamaian sebagai kejahatan yang dapat dihukum. Pelanggaran-pelanggaran tersebut termasuk kejahatan perang atau kejahatan kemanusiaan dalam situasi tertentu.

Apakah Mahkamah Pidana Internasional membatasi yuridiksi pengadilan nasional?

Tidak. Mahkamah Pidana Internasional akan melengkapi, bukan mengambil-alih, yuridiksi pengadilan nasional. Pengadilan-pengadilan nasional terutama akan tetap menyelidiki dan menjatuhkan hukuman atas kejahatan dalam yuridiksi mereka. Atas dasar saling melengkapi, Mahkamah Pidana Internasional akan bertindak hanya jika pengadilan nasional tidak mampu atau tidak mau menerapkan yuridiksi. Jika pengadilan nasional mampu dan mau menerapkan yuridikasinya, Mahkamah Pidana Internasional tidak dapat mencampuri. Alasan-alasan untuk membawa sebuah kasus ke hadapan Mahkamah Pidana Internasional dijelaskan dalam Statuta. Berbagai keadaan penyebab adanya ketidak-mampuan dan ketidak-inginan dijelaskan dengan hati-hati untuk menghidari keputusan arbitrer. Selain itu, Negara-negara tertuduh dan yang berminat, baik peserta Statuta atau bukan, dapat menantang yuridiksi Pengadilan atas diterimanya kasus tersebut. Mereka juga berhak untuk mengajukan naik banding untuk keputusan terkait apapun.

Apa peranan Dewan Keamanan PBB dalam kerja Mahkamah Pidana Internasional?

Kerja Dewan Keamanan dan Mahkamah Pidana Internasional saling melengkapi. Statuta Roma mengakui

Page 18: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

12

Buku Saku ICC

peran Dewan Keamanan dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Lebih jelasnya, menurut Bab VII Piagam PBB, Dewan Keamanan dapat merujuk suatu “situasi” ke Mahkamah Pidana Internasional ketika satu atau lebih kejahatan yang dibahas Statuta sepertinya telah dilakukan. Hal tersebut akan menjadi dasar bagi Jaksa Penuntut untuk memulai sebuah penyelidikan. Karena situasi yang dirujuk Dewan Keamanan didasarkan pada kemampuannya yang bersifat mengikat dan dan secara hukum dapat ditegakkan di semua Negara, pelaksanaan yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional menjadi bagian alat penegak Dewan. Yuridiksi tersebut menjadi mengikat meskipun Negara tempat terjadi kejahatan tidak mengakui atau Negara kebangsaan tertuduh bukan anggota Statuta. Dalam contoh tersebut di atas, Mahkamah Pidana Internasional, lewat penyelidikan dan pengadilan, membantu Dewan Keamanan dalam menjaga perdamaian dan keamanan. Yuridiksi hasil dari rujukan Dewan Keamanan ini memperkuat peran Mahkamah Pidana Internasional dalam menegakkan hukum kejahatan internasional. Pada saat yang sama, yuridiksi Pengadilan diperluas hingga mencakup Negara-negara bukan Peserta. Tambahan lagi, Dewan Keamanan, dengan mengambil resolusi, dapat meminta Mahkamah Pidana Internasional menunda penyeldikan atau pengadilan. Untuk memperjelas independensi Pengadilan, rujukan Dewan Keamanan hanya merupakan satu dari tiga cara Mahkamah Pidana Internasional menjalankan yuridiksinya.

Bagaimana Statuta Roma mengatur independensi Jaksa Penuntut?

Ada berbagai persyaratan rinci yang dimasukkan dalam Statuta Roma untuk memastikan pemeriksaan dan keseimbangan bagi Jaksa Penuntut untuk dapat memulai

Page 19: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

13

Buku Saku ICC

penyelidikan ketika ada cukup bukti mendukung pelanggaran serius. Pertama-pertama, Jaksa Penuntut harus menerima keinginan Negara-negara tersebut dan sanggup menyelesaikan penyelidikan mereka sendiri. Sebelum memulai penyelidikan, Jaksa Penuntut diwajibkan menyerahkan semua materi pendukung serta memperoleh izin dari Lembaga Pra-Peradilan yang terdiri dari tiga hakim untuk diteruskan. Terdakwa dan Negara bersangkutan juga mempunyai hak untuk menantang yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional atau alasan-alasan kasus sebelum atau diawal peradilan. Statuta Roma mewajibkan Jaksa Penuntut memiliki karakter moral tertinggi, kemampuan dan pengalaman dalam mengajukan tuntutan atau sidang kasus-kasus kejahatan. Jaksa Penuntut tidak diperbolehkan berpartisipasi dalam kasus apapun di mana mungkin perlakuan adilnya diragukan. Semua pertanyaan berkaitan dengan diskualifikasi akan diputuskan oleh Badan Banding Pengadilan. Majelis Negara Anggota mempunyai kekuatan untuk memberhentikan Jaksa Penuntut jika ia diketahui telah melakukan kejahatan atau pelanggaran serius terhadap tugas-tugasnya.

Adakah jaminan bagi hak-hak tersangka sebelum proses dan selama proses sidang?

Ada. Statuta Roma menciptakan sistem pengadilan kejahatan sebagai refleksi dari masukan semua sistem dan tradisi hukum utama. Statuta mengakui sejumlah besar hak-hak tersangka, dan bahkan memperluas standar-standar lembaga-lembaga yang termasuk dalam instrumen utama hak-hak asasi manusia internasional. Hal itu akan menghasilkan hakim-hakim yang tidak berpihak dan memenuhi syarat, sehubungan dengan proses dan sidang keadilan dalam wilayah yuridiksi Pengadilan. Perlindungan tambahan terhadap hak-hak tersangka

Page 20: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

14

Buku Saku ICC

termasuk mekanisme screening oleh badan penyidik dan Jaksa Penuntut dan badan hukum Pengadilan, yang dirancang untuk melindungi orang-orang tak bersalah dari penyelidikan dan tuntutan bersifat main-main, mengganggu dan mengandung muatan politik. Selain itu, para pengambil keputusan yang memulai penyelidikan atau sidang kejahatan harus memiliki kualifikasi kemampuan, independensi dan rasa keadilan maksimal. Terlebih lagi, Statuta Mahkamah Pidana Internasional juga mengandung persyaratan rinci (lebih dari 60 pasal) tentang dasar-dasar hukum tentang kejahatan, penyelidikan, tuntutan, sidang, bantuan dan kerjasama serta penegak hukum. Persyaratan ini membutuhkan keselarasan prosedur dan hukum kriminal nasional yang secara diametris bertentangan dan berlainan arah. Kesepatan tersebut dicapai atas dasar permasalahan teknis dan mewakili keberhasilan utama hukum internasional.

Apa jaminan agar para Hakim bersikap adil dan terbebas dari pengaruh politik dari luar?

Statuta Roma menuntut agar para hakim memiliki kemampuan profesional tertinggi, orang-orang yang bermoral dengan integritas tinggi dan tidak memihak. Mereka juga harus memenuhi persyaratan dari Negara mereka bersangkutan untuk duduk di badan hukum tertinggi atau ICJ. Mereka juga harus independen dalam melaksanakan fungsi mereka dan tidak terlibat dalam setiap aktivitas yang akan menggangu fungsi hukum atau kepercayaan diri mereka sebagai badan yang independen. Setiap hakim harus memiliki kemampuan tentang hukum krimila dan prosedurnya, serta pengalaman yang diperlukan dalam sidang-sidang kejahatan, atau

Page 21: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

15

Buku Saku ICC

kemampuan di bidang-bidang yang berkaitan dengan hukum internasional seperti hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak-hak asasi manusia. Untuk memastikan apakah komposisi kursi benar-benar seimbang dan internasional, pemilihan para hakim mempertimbangkan perlunya mewakili sistem hukum utama dunia dan memastikan bahwa para hakim mewakili semua wilayah, jumlah hakim laki-laki dan perempuan seimbang, serta para hakim dengan keahlian tentang kekerasan terhadap perempuan atau anak-anak. Dua hakim tidak diperkenankan berasal dari satu Negara. Mereka terpilih untuk periode tiga, enam dan sembilan tahun. Seorang hakim bisa saja diberhentikan dari jabatannya jika ia melakukan kejahatan atau pelanggaran berat dalam tugas. Semua alat perlindungan tersebut adalah untuk memastikan independensi, integritas dan kemampuan serta untuk mencegah masuknya pengaruh politik dari luar.

Apakah Mahkamah Pidana Internasional dapat dipercaya dan memiliki independensi?

Majelis Negara Anggota (The Assembly of States Party) -terdiri dari semua Negara yang telah mensahkan perjanjian sebagai peserta penuh dan negara-negara penanda-tangan perjanjian sebagai pengamat - mengawasi kerja Mahkamah Pidana Internasional; mempersiapkan manajemen menyeluruh sehubungan dengan administrasi Mahkamah Pidana Internasional untuk Presiden, Jaksa Penuntut dan Petugas Catatan Sipil; menetapkan anggaran; menetapkan jumlah para hakim; dan mempertimbangkan segala pertanyaan berkaitan dengan non-kerjasama negara-negara dengan Mahkamah Pidana Internasional. Majelis Negara Anggota tidak dapat mencampuri fungsi-fungsi hukum

Page 22: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

16

Buku Saku ICCMahkamah Pidana Internasional. Segala pertikaian yang berhubungan dengan fungsi-fungsi hukum Mahkamah Pidana Internasional akan diselesaikan oleh Mahkamah Pidana Internasional itu sendiri. Hingga saat ini ter dapat 94 Negara anggota Majelis Negara-negara Anggota, mewakili banyak demokrasi dan seluruh wilayah di dunia.

Seberapa kuatkah dukungan untuk membentuk Mahkamah Pidana Internasional?

Seratus enam puluh negara tergabung dalam Konferensi Diplomatis PBB (diadakan di Roma dari 15 Juni hingga 17 Juli 1998), mengarah ke pengadopsian Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional. Melalui kelompok kerja, perundingan informal dan debat terbuka, teks berimbang muncul dan penyelesaian yang telah disetujui secara umum ditemukan untuk banyak isu kompleks secara hukum dan sensitif secara politik. Statuta dan Final Act diajukan sebagai “paket” lengkap pengadopsian. Paket ini merupakan produk perundingan terus-menerus dan kompromisasi hukum yang dirancang untuk mendapatkan persetujuan menyeluruh. Dalam hal ini, “mosi tidak percaya” - alat prosedural untuk tidak menganggap undang-undang ini- diadopsi oleh negara dalam jumlah besar. Meskipun banyak yang mengira bahwa untuk mencapai 60 ratifikasi agar Statuta berlaku dan Mahkamah Pidana Internasional terbentuk memerlukan waktu ratusan tahun, kejadian penting ini akhirnya tercapai pada tanggal 11 april 2002, dalam kurun empat tahum pengadopsian perjanjian. Baru-baru ini, 108 negara dari setiap wilayah telah meratifikasi Statuta Roma.

Mengapa ada negara tidak memilih Statuta?

Tujuh Negara yang tidak memilih Statuta tidak dicatat. Tiga Negara - Cina, Amerika Serikat dan Israel - menyatakan alasan mereka mengapa tidak menandatangani perjanjian tersebut. Cina menyatakan bahwa kekuasaan yang diberikan ke Pra-Peradilan untuk mengkaji usulan Jaksa

Page 23: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

17

Buku Saku ICCPenuntut tidaklah cukup dan bahwa pengadopsian Statuta harus berdasarkan konsensus, bukan pemilihan. Keberatan utama Amerika Serikat adalah terhadap penerapan yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional atas negara-negara bukan Anggota. Pihak Amerika juga menegaskan bahwa Statuta harus mengakui peranan Dewan Keamanan dalam menentukan aksi penyerangan. Israel menegaskan bahwa Statuta gagal memahami mengapa pemindahan penduduk ke dalam suatu wilayah terjajah masuk dalam daftar kejahatan perang.

Apakah Mahkamah Pidana Internasional akan menuntut kejahatan penyerangan, terorisme dan perdagangan obat terlarang?

Berbagai dukungan untuk Konferensi Roma telah disebarluaskan untuk memasukkan agresi sebagai kejahatan menurut yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional. Tetapi, tidak cukup waktu untuk menyelesaikan pengertian serangan itu sendiri agar dapat diterima oleh semua pihak. Hasilnya, Statuta memasukkan kejahatan jenis ini. Namun, seandainya Mahkamah Pidana Internasional tidak melaksanakan yuridiksi atas kejahatan agresi hingga kesepakatan dicapai oleh Negara-negara Anggota di Konferensi Ulangan tentang definisi, unsur-unsur dan persyaratan yang menjadi dasar pelaksanaan yuridiksi oleh Pengadilan tanpa mengabaikan kejahatan ini. Menurut Piagam PBB, Dewan Keamanan mampu menentukan apakah aksi agresi telah dilakukan atau tidak. Statuta menyebutkan bahwa teks akhir tentang kejahatan agresi harus konsisten dengan persyaratan Piagam PBB bersangkutan. Meskipun ada keinginan yang patut dipertimbangkan ketika memasukkan terorisme dan perdagangan obat terlarang dalam mandat Mahkamah Pidana Internasional, negara-negara yang tidak setuju tentang definisi terorisme di Roma dan yang merasa bahwa penyelidikan atas kejahatan obat terlarang berada di luar

Page 24: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

18

Buku Saku ICC

sumber-sumber Mahkamah Pidana Internasional. Resolusi konsensus telah dilalui dan menuntut Negara-negara Peserta untuk kembali membicarakan masalah kejahatan tersebut dalam konferensi berikutnya.

Apakah Mahkamah Pidana Internasional akan menuntut kejahatan seksual? Bagaimana Mahkamah Pidana Internasional membicarakan kebutuhan para korban dan saksi?

Ya. Statuta memasukkan kejahatan seksual seperti perkosaan, perbudakan seksual, prostitusi paksaan dan kehamilan paksa sebagai kejahatan kemanusiaan ketika mereka dilakukan sebagai bagian dari serangan menyeluruh atau sistematis terhadap penduduk sipil. Mereka juga dianggap sebagai kejahatan perang ketika dilakukan konflik bersenjata internasional atau dalam negeri. Di Rwanda dan bekas Yugoslavia, pemerkosaan dan kekerasaan gender secara luas dipakai sebagai senjata teror dan menghina serta merendahan perempuan etnis tertentu, dan seluruh kelompok masyarakat mereka. Dalam mengadili kasus perkosaan dan kekerasaan gender lain, sidang ad hoc menemukan para korban yang takut mengajukan kisah mereka dan bahkan takut menjadi korban proses pengadilan. Untuk membantu para korban dan saksi menghadapi proses pengadilan, Mahkamah Pidana Internasional membentuk Unit Korban dan Saksi. Unit ini memberikan langkah-langkah perlindungan dan keamanan, konseling dan bantuan lain bagi para saksi dan korban dengan menghormati hak-hak penuh tertuduh. Pengadilan juga harus mengambil langkah-langkah tetap untuk melindungi privasi, harga diri, kondisi fisik dan sikologi serta keamanan para korban dan saksi, khususnya kejahatan yang melibatkan kekerasan seksual dan gender.

Page 25: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

19

Buku Saku ICC

Apakah para korban berhak atas kompensasi?

Mahkamah Pidana Internasional telah mendirikan Lembaga Pengumpul Dana Bagi Para Korban dan Keluarga, termasuk restitusi, kompensasi dan rehabilitasi. Pengadilan diberi kekuasaan untuk menentukan luas wilayah kerusakan, kerugian dan luka para koban, dan memerintahkan terdakwa untuk mengganti. Sumber dana dapat berupa uang dan harta benda hasil pembayaran denda dan ganti rugi pelanggaran yang diharuskan Mahkamah Pidana Internasional. Negara dan perorangan dianjurkan untuk memberikan sumbangan ke unit ini. Hal tersebut merupakan mekanisme perbaikan pertama yang pernah ada dan ditetapkan oleh pengadilan internasional.

Bagaimana mengajukan para terdakwa ke hadapan Mahkamah Pidana Internasional?

Semua Negara Anggota Statuta harus berjanji pada diri mereka sendiri untuk sejalan dengan perintah dan permintaan Mahkamah Pidana Internasional. Jika mereka gagal memenuhi komitmen mereka berarti mereka telah melanggar hukum internasional sehingga membuat negara tersebut semakin ditekan untuk memenuhi permintaan. Lebih dari satu abad, negara-negara telah memenuhi hampir setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pengadilan-pengadilan internasional atas dasar perjanjian - seperti Pengadilan Tinggi Internasional dan Pengadilan Hak-hak Asasi Manusia Eropa - dan biaya politis karena menolak bekerja sama biasanya terlalu besar agar penolakan diizinkan selamanya. Kasus tentang negara-negara yang gagal bekerja sama berada di halaman depan berita. Undang-undang beberapa negara melarang negara tersebut untuk mengekstradisi dakwaan kejahatan perang untuk diadili di negara lain. Namun, selama perundingan Mahkamah Pidana Internasional, banyak

Page 26: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

20

Buku Saku ICC

negara menyatakan bahwa undang-undang mereka tidak akan menghalangi mereka untuk membawa tersangka ke pengadilan internasional karena hal itu dianggap menyerah dan bukan ekstradisi. Negara-negara lain menunjukkan bahwa mereka akan mengubah undang-undang mereka.

Hukuman apa yang dapat diberikan Mahkamah Pidana Internasional? Dapatkah berupa hukuman mati?

Sejalan dengan standar hak-hak asasi manusia, Mahkamah Pidana Internasional tidak mampu untuk memutuskan hukuman mati. Pengadilan dapat memperpanjang masa tahanan hingga 30 tahun atau seumur hidup sesuai dengan berat kasus. Selain itu, Pengadilan bisa saja menuntut denda atau ganti rugi pengadilan, harta benda atau aset hasil kejahatan.

Apa kewajiban negara bukan anggota kepada Mahkamah Pidana Internasional?

Karena tidak ada kewajiban umum disebutkan dalam Statuta Roma yang menganjurkan negara-negara bukan Anggota untuk bekerjasama, semua negara - baik peserta atau bukan - diwajibkan hukum internasional untuk mengadili mereka yang bertanggung-jawab atas genosida, kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang. Jika Negara tidak mampu, mereka diminta untuk mengekstradisi para tersangka ke negara pelaksana pengadilan. Terlebih lagi, pada Desember 1973, Majelis UmumPBB mengadopsi Prinsip-prinsip kerjasama internasional dalam mendeteksi, menahan, mengekstradisi dan menghukum orang-orang pelaku kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan ke dalam Resolusi 3074 yang menyatakan bahwa semua negara saling bekerja sama secara bilateral atau multilateral untuk mengadili orang-orang yang bertanggung-jawab atas kejahatan tersebut. Mahkamah Pidana Internasional

Page 27: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

21

Buku Saku ICC

melengkapi sistem hukum nasional yang ada dan akan masuk hanya bila pengadilan nasional tidak ingin atau tidak mampu menyelidiki atau mengadili kejahatan tersebut, Pengadilan dapat meminta pengadilan nasional untuk bekerja sama berdasarkan kesepakatan ad hoc. Jika suatu negara memilih untuk menyimpulkan kesepakatan itu, negara tersebut harus mau membantu. Tambahan lagi, jika Dewan Keamanan merujuk suatu situasi yang mengancam persamaian san keamanan internasional kepada Mahkamah Pidana Internasional, maka Dewan Keamanan dapat menggunakan kekuasaannya menurut Piagam PBB untuk memaksa Negara bukan anggota agar bekerja sama membantu Mahkamah Pidana Internasional.

Page 28: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 29: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

BAB II

INDONESIA DAN RATIFIKASI STATUTA ROMA UNTUK MAHKAMAH PIDANA

INTERNASIONAL

Page 30: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

24

Buku Saku ICC

Bagaimana peran Indonesia dalam proses Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional?

Dalam proses pengadopsian Statuta Roma, Indonesia terlibat secara aktif dengan mengirimkan delegasi untuk mengikuti Konferensi Diplomatik di Roma ketika Statuta Roma itu disahkan pada bulan Juli 1998. Pada saat bersejarah itu, Indonesia menyatakan dukungannya atas pengesahan Statuta Roma dan pembentukan Mahkamah Pidana Internasional dan menyatakan niatnya untuk meratifikasi Statuta Roma. Dalam pernyataan yang sama, Indonesia menyatakan bahwa Statuta Roma menambah arti penting pada nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam PBB yang meliputi persepakatan, imparsialitas, non-diskriminasi, kedaulatan negara dan kesatuan wilayah.

Adakah ratifikasi Statuta Roma dalam rencana legislasi Indonesia?

Pada tahun 2004, Presiden Megawati Sukarnoputeri mengesahkan Rencana Aksi Nasional tentang Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM) 2004 -2009. Rancangan tersebut menyatakan bahwa Indonesia bermaksud meratifikasi Statuta Roma pada tahun 2008. Untuk melaksanakan Rancangan tersebut, Presiden membentuk sebuah Komite Nasional. Dalam beberapa kesempatan, pemerintah juga menyatakan bahwa Statuta Roma sedang dipelajari dan bahwa legislasi nasional perlu dibuat demi keperluan kerjasama dengan Mahkamah sebelum ratifikasi dilaksanakan.

Bagaimana parlemen Indonesia menyikapi ratifikasi Statuta Roma di Indonesia?

Pada Agustus 2006, perwakilan parlemen Indonesia berpartisipasi dalam konferensi regional dengan seluruh

Page 31: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

25

Buku Saku ICC

parlemen Asia tentang Mahkamah Pidana Internasional dan berjanji akan bekerja untuk mengupayakan ratifikasi/aksesi pada tahun 2008 atau lebih cepat. Tahun 2007 telah didirikan pula Parliamentarian for Global Action (PGA) Indonesia Chapters, dimana sekretariat internasional PGA selama ini sangat aktif mendukung universalitas Mahkamah Pidana Internasional.

Mengapa Indonesia harus Meratifikasi Statuta Roma?

Keharusan ratifikasi Statuta Roma pada tahun 2008 tidak hanya karena alasan normatif bahwa hal tersebut sudah disebutkan dalam RANHAM 2004 – 2009 tetapi juga akan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi penegakan dan perlindungan HAM di Indonesia dan perdamaian kawasan dan dunia. Selain itu, ratifikasi Statuta Roma juga akan menjadikan Indonesia dipandang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang sudah lebih dulu mengikatkan dirinya pada tatanan keadilan internasional.

Apa landasan untuk segera meratifikasi Statuta Roma?

Terdapat beberapa hal yang melandasi Pemerintah Indonesia untuk segera meratifikasi statuta Roma.

Pertama, mengenai komitmen perlindungan HAM telah diatur dalam UUD 1945. UUD 1945 telah merumuskan pengaturan perlindungan HAM dalam UUD 1945 baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh. Dalam Pembukaan, secara eksplisit dan implisit Indonesia mengemukakan pernyataan dan komitmennya dalam upaya perlindungan HAM. Dimana salah satunya dilakukan melalui peran aktif dalam upaya melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial yang juga merupakan salah satu tujuan bangsa Indonesia.

Page 32: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

26

Buku Saku ICC

Bahwa paska reformasi, UUD 1945 mengalami perubahan penting dalam rangka untuk menjamin perlindungan hak asasi manusia baik dalam bidang hak-hak sipil dan politik maupun yang termasuk dalam hak-hak sosial, ekonomi dan budaya. Pada tahun 2002, perubahan Kedua UUD 1945 menambahkan aturan yang lebih rinci berkenaan dengan pengaturan perlindungan HAM khususnya di bidang hak-hak sipil dan politik, yaitu dalam BAB X A Pasal 28A – Pasal 28J.

Kedua, dalam Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) 2004-2009 berdasarkan Keppres No.40 Tahun 2004 tanggal 11 Mei 2004 diantaranya mencakup persiapan ratifikasi instrumen HAM internasional dan penerapan norma dan standar HAM. Peratifikasian Statuta Roma merupakan hal yang sejalan dengan pelaksanaan RANHAM 2004-2009 menegaskan itikad baik serta komitmen Indonesia dalam rangka perlindungan HAM internasional yang selaras dengan hukum nasional. Agenda ratifikasi Statuta Roma dalam RANHAM akan dilaksanakan pada tahun 2008. Urgensi peratifikasian Statuta Roma sudah semakin mendesak, untuk melengkapi mekanisme penyelesaian pelanggaran HAM dan komitmen Indonesia dalam upaya perlindungan dan penegakan hukum HAM. Ratifikasi Statuta Roma diperlukan agar dapat mendorong kemajuan perlindungan HAM dan penegakan hukum terutama dalam konteks perbaikan sistem peradilan Indonesia.

Apakah Ratifikasi Statuta Roma Akan Mengurangi Kedaulatan Hukum Nasional Indonesia?

Berdasarkan pembukaan Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional merupakan pelengkap dari peradilan nasional. Apa yang tercantum dalam pembukaan tersebut menegaskan salah satu prinsip penting dalam Mahkamah

Page 33: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

27

Buku Saku ICC

Pidana Internasional yaitu prinsip komplementer. Berdasarkan pasal 17 ayat (1) Statuta Roma, pengadilan nasional tidak dapat dikontrol oleh ICC.

Larangan ICC untuk mencampuri yurisdiksi hukum nasional jika suatu negara sedang menyelidiki atau menuntut kejahatan tersebut, kasusnya tidak cukup gawat untuk membenarkan tindakan lanjutan oleh ICC, dan kasusnya telah diputuskan oleh pengadilan yang layak dan adil. Berdasarkan ketentuan ini, ICC sebetulnya bertujuan untuk mengefektifkan peradilan pidana nasional suatu negara.

Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran bahwa ICC akan mengurangi kedaulatan dalam sistem hukum di Indonesia. Kasus-kasus yang akan dibawa ke ICC benar-benar hanya akan didasarkan pada pelanggaran terhadap proses peradilan domestik yang hanya ditujukan sebagai upaya untuk melindungi pelaku, adanya ketidakmauan negara, dan sistem hukum suatu negara tidak mampu mengadili kejahatan-kejahatan dalam yurisdiksi ICC. Mekanisme hukum nasional tetap menjadi langkah yang utama dan pertama (the forum of first resort) untuk melakukan penuntutan terhadap kejahatan-kejahatan tersebut.

Apa saja arti penting dan keuntungan Indonesia bila meratifikasi Statuta Roma?

Sedikitnya ada tiga arti penting dan keuntungan Indonesia bila meratifikasi Statuta Roma. Pertama, menghentikan rantai impunitas di Indonesia. Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional bertujuan untuk menghentikan dan mencegah praktik impunitas terhadap pelaku kejahatan internasional yang serius yang diatur oleh Statuta Roma serta membuat perubahan signifikan atas perilaku aktor negara-bangsa. Para pelaku kejahatan

Page 34: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

28

Buku Saku ICC

demikian tidak dapat bebas dari penuntutan sekalipun mereka adalah representasi dari kedaulatan negaranya. Dengan keberadaan Mahkamah Pidana Internasional para penguasa tidak dapat lagi melakukan praktik dengan alasan apapun termasuk melakukan impunitas dengan maksud melindungi para pelaku menggunakan mekanisme hukum nasional, baik dengan jalan menggelar pengadilan yang bertujuan melindungi pelaku yang ataupun pengampunan (amnesty). Hal ini bisa dicegah karena Mahkamah Pidana Internasional memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap kejahatan yang serius yang terjadi serta menentukan apakah peradilan nasional yang digelar telah memenuhi persyaratan independen dan imparsial. Juga, dengan keberadaan Mahkamah Pidana Internasional yang sangat luas dalam menerapkan yurisdiksinya sekalipun kehadirannya bersifat komplementer. Para pelaku selain tidak dapat berlindung melalui mekanisme perundangan nasional negaranya juga tidak dapat berlindung pada negara lain sekalipun negara itu bukan menjadi pihak dari statuta.

Kedua. Keberadaan Mahkamah Pidana Internasional juga sangat menguntungkan Indonesia yang seringkali mengirimkan pasukan perdamaian. Mahkamah Pidana Internasional memberikan perlindungan bagi para personil pasukan penjaga perdamaian dari kemungkinan tindakan-tindakan yang dikategorikan sebagai kejahatan serius internasional. Statuta Roma memberikan jaminan kepada setiap personil angkatan bersenjata dari berbagai negara yang bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB. Jaminan itu berupa peringatan, pencegahan dan perlindungan dari segala bentuk tindakan kejahatan yang menjadi yurisdiksi mahkamah selama bertugas di daerah konflik dan bukan sebaliknya menjadi penghalang dari kerja-kerja mereka dalam operasi perdamaian. Statuta Roma menyediakan

Page 35: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

29

Buku Saku ICC

panduan yang lebih lengkap tentang aturan pelibatan (rules of engagement) pasukan perdamaian, sehingga anggota pasukan dapat memahami dengan lebih jelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan tugasnya. Lebih lanjut, dengan definisi dan parameter element of crimes yang lebih jelas, Statuta roma justru mereduksi kemungkinan politisasi sebuah kasus yang melibatkan pasukan perdamaian.

Ketiga, Mengatasi Kelemahan Sistem Hukum Indonesia. Membawa pelaku kejahatan internasional ke pengadilan dan menghukumnya adalah bentuk dari kewajiban Negara (state responsibility) dan wujud perlindungan HAM yang diberikan Negara kepada warganegaranya. Namun, untuk melaksanakan kewajiban tersebut, Indonesia sering terhambat oleh berbagai kelemahan dan tidak memadainya sistem hukum yang ada. Dengan meratifikasi Statuta Roma, akan menjadi dorongan agar Indonesia segera membenahi kekurangannya tersebut. Selain itu, dengan meratifikasi Statuta Roma yang berisi aturan mengenai bentuk-bentuk kejahatan luar biasa (extraordinary crimes) yang bersifat dinamis tetapi tidak diatur dalam KUHP dapat memotivasi negara untuk memperbaiki sistem peradilannya, termasuk dalam hal hukum acaranya. Mengingat bahwa setelah meratifikasi Statuta, negara pihak harus mempunyai aturan pelaksanaan yang berjalan sesuai isi Statuta dan Hukum nasional harus mampu memberikan jaminan bagi kerjasama penuh dengan Mahkamah Pidana Internasional.

Keempat, Memberikan Perlindungan pada Saksi dan Korban. Proses peratifikasian Statuta Roma merupakan upaya pencegahan terjadinya kejahatan dengan akibat yang lebih besar di kemudian hari, juga memberikan perlindungan dan reparasi bagi korban. Selain melaksanakan penghukuman bagi pelaku, pemberian kompensasi kepada korban adalah merupakan salah satu

Page 36: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

30

Buku Saku ICC

bentuk tanggung jawab Negara ketika terjadi pelanggaran HAM yang berat di wilayahnya.

Bagaimana Statuta Roma mengatur perlindungan Saksi dan Korban?

Aturan perlindungan korban untuk pelanggaran berat HAM di Indonesia diatur dalam Pasal 34 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dan diikuti oleh PP No. 2 Tahun 2002 tentang Perlindungan Saksi dan Korban sebagai aturan pelaksanaannya. Namun jika dibandingkan dengan Statuta Roma, banyak aturan dalam Statuta Roma tidak terakomodasi dalam peraturan tersebut. Misalnya, adanya Trust Fund untuk kepentingan saksi dan korban yang didapat dari hasil denda atau penebusan, yang pengaturannya diserahkan kepada Majelis Negara Pihak.

Selanjutnya Statuta Roma juga mengatur mengenai adanya Unit Saksi dan Korban yang tujuannya untuk menyediakan langkah-langkah perlindungan dan pengaturan keamanan, jasa nasihat dan bantuan yang perlu bagi para saksi, korban yang menghadap di depan Mahkamah dan orang-orang lain yang mungkin terkena risiko karena kesaksian yang diberikan oleh para saksi tersebut. Dengan meratifikasi Statuta Roma, maka Indonesia akan dapat secara efektif mengadopsi sistem dan mekanisme perlindungan saksi dan korban sebagaimana tercantum dalam Statuta ke dalam sistem dan mekanisme nasional. Lebih jauh lagi, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban yang dibentuk berdasarkan UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban akan mendapatkan legitimasi hukum yang lebih tegas ketika merujuk pada praktek-praktek yang dilakukan oleh Mahkamah Pidana Internasional dalam melaksanakan tugasnya.

Page 37: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

31

Buku Saku ICC

Apa yang didapat Indonesia ketika meratifikasi Statuta Roma?

Berikut adalah keuntungan dan kesempatan yang terbuka bagi Indonesia ketika meratifikasi Statuta Roma. Diantaranya adalah:

a. Hak Preferensi Aktif

Keuntungan nyata yang diperoleh adalah apabila ada suatu mekanisme yang melibatkan Negara Pihak, misalnya Majelis Negara Pihak (Assembly of States Parties), maka kita akan dapat memberikan suara dan pandangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan/perbaikan isi Statuta maupun hal-hal lain yang menyangkut pengaturan dan pelaksanaan Mahkamah Pidana Internasional, termasuk masalah administratif. Dengan meratifikasi Statuta Roma maka Indonesia otomatis menjadi anggota dari Majelis Negara Pihak yang memiliki fungsi sangat penting dalam Mahkamah Pidana Internasional. Fungsi penting dari Majelis Negara Pihak diantaranya adalah dapat ikut serta melakukan pemilihan terhadap semua posisi hukum di Mahkamah Pidana Internasional.

b. Kesempatan untuk menjadi bagian dari organ Mahkamah Pidana Internasional

Sebagai negara pihak tentunya Indonesia akan dapat berkesempatan untuk masuk dan terlibat dalam organ Mahkamah Pidana Internasional. Hal ini dikarenakan setiap negara pihak berhak mencalonkan salah satu warganegaranya untuk menjadi hakim, jaksa penuntut ataupun panitera. Tentunya kesempatan ini dapat meningkatkan kemampuan para aparat penegak hukum Indonesia dalam berpraktik di peradilan internasional dan dapat menguatkan posisi tawar

Page 38: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

32

Buku Saku ICC

negara dalam pergaulan internasional. Itu juga berarti sumber-sumber daya manusia Indonesia akan memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam sistem international, sehingga hal itu akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

c. Mempercepat proses reformasi hukum di Indonesia

Konsekuensi logis dari peratifikasian suatu ketentuan internasional yaitu bahwa negara peratifikasi terikat dengan aturan dalam konvensi tersebut. Dengan meratifikasi Statuta Roma, maka Indonesia akan segera terdorong untuk membenahi instrumen hukumnya yang belum memadai agar selaras dengan aturan dalam Statuta Roma. Hal ini dikarenakan prinsip non-reservasi dalam peratifikasian Statuta Roma, yang berarti bahwa negara peratifikasi tunduk pada semua aturan dalam Statuta Roma. Untuk mengefektifkan implementasi Statuta Roma, Negara yang telah meratifikasi diwajibkan membuat aturan implementasi yang dilakukan melalui proses harmonisasi perangkat hukum nasional disertai dengan sosialisasi aturan tersebut kepada berbagai elemen yang terkait dengan perlindungan hak asasi manusia.

d. Efektivitas sistem hukum nasional

Dalam Statuta Roma ditegaskan bahwa penyelesaian suatu perkara tetap mengutamakan upaya hukum nasional baik secara formal maupun material dengan prinsip dan asas-asas yang sesuai dengan hukum internasional. Artinya, Mahkamah Pidana Internasional justru membuka kesempatan yang besar untuk mengefektifkan sistem hukum nasional dan peradilan nasional dalam menuntut para pelaku kejahatan.

Page 39: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

33

Buku Saku ICC

Lebih lanjut, Statuta Roma juga memungkinkan untuk memberikan bantuan teknis bagi Negara Pihak dalam proses perbaikan dan penyesuaian sistem hukum domestiknya agar memenuhi standar dan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku. Bagi praktisi hukum di Indonesia, khususnya para hakim dan jaksa, Mahkamah Pidana Internasional juga membuka luas kesempatan untuk belajar dan berkarir baik melalui mekanisme magang maupun jalur “visiting professional”.

e. Peningkatan Upaya Perlindungan HAM

Adanya Mahkamah Pidana Internasional dapat menjadi motivator untuk terus menggiatkan dan meningkatkan peran Indonesia dalam upaya perlindungan HAM internasional, seperti tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu turut aktif dalam upaya menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Serta menunjukan komitmen Indonesia bahwa Indonesia dapat melaksanakan perlindungan HAM melalui pengadilan HAM secara efektif dan efisien dengan menjamin prinsip pertanggungjawaban individu, penuntutan dan penghukuman bagi pelaku kejahatan.

f. Posisi Diplomatik

Ratifikasi Indonesia akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu pendukung utama keadilan internasional. Dalam pelaksanaannya, Indonesia akan bergabung dengan lebih dari setengah masyarakat dunia untuk meyakinkan adanya sistem keadilan yang efektif akan mencegah kejahatan terburuk yang pernah terjadi terhadap kemanusiaan dan memastikan

Page 40: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

34

Buku Saku ICC

adanya perlindungan bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia sendiri.

Dengan meratifikasi Mahkamah Pidana Internasional, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang juga salah satu negara terpenting di kawasan Asia Tenggara dapat menjadi contoh yang baik dalam upaya perlindungan HAM khusunya bagi negara-negara tetangganya, maupun negara-negara besar lainnya di dunia. Secara politis, Ratifikasi ini penting bagi pergaulan internasional karena akan menunjukan komitmen Indonesia yang tinggi dalam pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia khususnya dalam penegakan hukum pidana internasional dan yang terpenting adalah ikut serta bersama masyarakat internasional dalam menghapuskan praktik impunitas.

Bagaimana Mekanisme Perlindungan Bagi Perempuan Korban Konflik dalam Mahkamah Pidana Internasional?

Di setiap konflik, perempuan dan anak adalah pihak yang sangat rentan dan selalu menjadi korban. Pada Nuremberg Tribunal dan Tokyo Tribunal terdapat kelemahan pada kedua charter-nya sebagai pedoman untuk mengadili pelaku kejahatan. Hal ini dikarenakan para perancang kedua charter tersebut telah gagal memasukan pemerkosaan atau kejahatan seksual (sexual crimes and gender violence). Unsur kejahatan lain seperti perbudakan seksual yang dilakukan oleh Jepang selama perang Asia Timur Raya juga tidak dimasukan dalam Tokyo Tribunal.

Pada ICTY, Dan ICTR , perancang statuta dari kedua Mahkamah Pidana Internasional tersebut berhasil memasukkan pemerkosaan. ICTY memasukkan pemerkosaan sebagai bagian dari penyiksaan (torture) dan

Page 41: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

35

Buku Saku ICC

ICTR memasukkannya dalam bagian dari genocide. Akan tetapi dalam praktiknya di ICTR dalam kasus Akayesu, kejahatan terhadap perempuan terungkap ketika anggota majelis hakim bertanya kepada saksi korban sehingga kemudian jaksa baru juga menambahkan dakwaannya.

Mahkamah Pidana Internasional menyediakan sebuah mekanisme perlindungan bagi perempuan yang jauh lebih progresif dibandingkan Mahkamah-mahkamah internasional yang pernah ada. Perlindungan tersebut dapat ditemui dalam bentuk:

(1) Kodifikasi Kejahatan. Statuta Roma memasukan kekerasan seksual dan jender sebagai bagian dari kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Secara rinci, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan tersebut termasuk diantaranya perkosaan, perbudakan seks (termasuk didalamnya perdagangan perempuan), prostitusi dengan paksaan, kehamilan dengan paksaan, dan segala bentuk kekerasan yang dilakukan karena pembedaan jender.

(2) Korban dan saksi perempuan dalam mekanisme ICC dapat meminta prosedur pemeriksaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan mereka. Mahkamah memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap korban dan saksi perempuan untuk memperoleh rasa aman, kondisi fisik dan mental yang sehat, serta kerahasiaan saksi dan korban dengan kekhususan untuk kasus-kasus terkait kekerasan seksual dan jender. Statuta juga mengatur adanya unit khusus perlindungan saksi (Victim and Witness Protection), konsultasi dan berbagai bentuk asistensi lainnya.

(3) Mekanisme pembuktian yang dibuat sedemikian rupa untuk melindungi korban kejahatan seksual dari proses pembuktian yang mampu merusak

Page 42: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

36

Buku Saku ICC

kredibilitas mereka maupun harga diri mereka sebagai perempuan.

(4) Adanya staf ahli khusus untuk kejahatan jender dan seksual yang disediakan bagi penuntut umum (Office of The Prosecutor) ICC. Unit khusus saksi dan korban yang berada dibawah panitera (The Registry) Mahkamah juga harus memiliki staff yang berpengalaman dalam menangani kasus-kasus kejahatan seksual. Pemilihan hakim Mahkamah pun dilakukan dengan pertimbangan representasi yang adil antara jumlah hakim perempuan dan laki-laki.

(5) Partisipasi korban dalam proses Mahkamah berupa keterlibatan langsung korban dalam proses peradilan. Korban dapat menyamaikan pendapatnya sesuai dengan aturan yang ada dimana mereka diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya meskipun jika mereka tidak dihadapkan sebagai saksi. Mekanisme ini akan membuka kesempatan bagi setiap individu perempuan untuk bicara yang sering tidak terekam dalam proses peradilan internasional.

Dengan berbagai pengaturan dan mekanisme yang disediakan oleh Mahkamah Pidana Internasional ini berarti Mahkamah tidak saja memberikan kepastian bagi para pencari keadilan namun juga menjamin kehormatan saksi dan korban perempuan.

Bagaimana Mahkamah Pidana Internasional memberikan perlindungan bagi Buruh Migran Indonesia?

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah buruh migran terbanyak didunia. Tidak jarang buruh migran Indonesia bekerja di wilayah konflik yang dapat memungkinkan mereka menjadi korban dari konflik tersebut. Mahkamah Pidana Internasional dapat menjadi

Page 43: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

37

Buku Saku ICC

salah satu pilihan bagi Pemerintah Indonesia untuk melindungi buruh migran Indonesia ketika kejahatan serius yang telah menjadi yurisdiksi Mahkamah. Hal ini terjadi jika Indonesia secepatnya meratifikasi Statuta Roma tentang Mahkamah Pidana Internasional.

Sebagai negara pihak, Indonesia dapat saja mendorong Jaksa Penuntut Mahkamah untuk segera melakukan investigasi terhadap kejahatan yang menjadi yurisdiksi mahkamah yang menimpa buruh migran Indonesia. Dorongan ini tentunya muncul ketika pelaku kejahatan berasal dari negara yang telah pula menjadi pihak dalam Statuta Roma. Akan tetapi patut pula diingat bahwa Indonesia juga tidak kehilangan kesempatannya untuk mencari keadilan, walau pelakunya bukan dari Negara pihak.

Akan tetapi hal itu tidak menjadikan kesempatan menegakan keadilan bagi Warga Negara Indonesia yang menjadi buruh migran telah tertutup , Pemerintah Indonesia masih dapat mendorong dimulainya investigasi jika negara tersebut tidak berniat (unwilling) atau tidak mampu (unable) untuk mengadili pelaku kejahatan.

Adakah kesesuaian pengaturan dan upaya perbaikan hukum di Indonesia?

Tentu saja ada kesesuaian antara Statuta Roma dengan prinsip-prinsip dan ketentuan umum Hukum Pidana Pidana Indonesia. Diantaranya adalah:

• Penerapan asas non retroaktif (asas legalitas)

Berdasarkan pasal 24 Statuta Roma menyatakan bahwa seseorang tidak dapat bertanggung jawab secara pidana berdasarkan Statuta ini atas perbuatan yang dilakukan sebelum diberlakukannya Statuta ini.

Page 44: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

38

Buku Saku ICC

Ketentuan ini menunjukkan bahwa Statuta Roma tidak berlaku surut (retroaktif) dan menjunjung tinggi asas legalitas sebagai asas kardinal dalam hukum pidana. Bahwa ketentuan tidak berlakunya ICC sejalan dengan asas pokok dalam hukum pidana bahwa tidak ada penghukuman tanpa adanya pemidanaan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan hukum pidana nasional pasal 1 KUHAP yang menyatakan bahwa tiada suatu perbuatan dapat dihukum kecuali didasarkan pada ketentuan pidana menurut undang-undang yang telah diadakan terlebih dahulu. Dengan demikian, baik Statuta Roma maupun hukum nasional mempunyai prinsip yang sama yakni melindungi setiap individu dari penerapan tuntutan pidana tertentu yang sebelumnya belum menjadi tindak pidana dalam hukum nasional maupun internasional.

• Pertanggungjawaban individual, percobaan, pembantuan dan permufakatan jahat.Berdasarkan pasal 25 ayat (2) Statuta Roma, pertanggungjawaban pidana adalah pertanggungjawaban yang bersifat individual. Dalam ayat (2) juga dinyatakan bahwa pelaku kejahatan dapat dikenakan pidana dan dijatuhi hukuman atas tindakan yang dilakukan secara bersama-sama, memerintahkan, mengusahakan, membantu atau melakukan persekongkolan untuk melakukan kejahatan dalam yurisdiksi ICC. Ketentuan sebagaimana diatur dalam Statuta Roma tersebut juga telah diatur dalam pasal 1 angka 4 UU Pengadilan yang menyatakan bahwa setiap orang adalah orang perseorangan, baik sipil, militer maupun polisi yang bertanggungjawab secara indvidual. Sementara tindakan berupa percoabaan, permufakatan jahat diatur dalam pasal 41 UU No. 26 Tahun 2000 dan dalam berbagai ketentuan dalam KUHP.

Page 45: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

39

Buku Saku ICC

• Ne bis in idem

Berdasarkan pasal 20 Statuta Roma melarang adanya pengadilan dihadapan ICC atau pengadilan jika dasar kejahatan terhadap orang itu telah dinyatakan bersalah atau dibebaskan oleh ICC. Ketentuan tersebut dapat dikecualikan jika pengadilan lain yang mengadili kalau proses pengadilannya dilakukan; 1) dengan tujuan untuk melindungi orang yang bersangkutan dari tanggung jawab pidana, dan 2) tidak dilakukan secara mandiri dan memihak sesuai dengan norma-norma mengenai proses yang diakui oleh hukum internasional dan dilakukan dengan maksud untuk membawa orang tersebut ke pengadilan. Larangan untuk mengadili kembali tersebut merupakan salah satu prinsip penting dalam hukum pidana yaitu prinsip ne bis in idem. Prinsip ini diakui dalam hukum pidana Indonesia dan bahkan juga telah diatur secara tegas dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam pasal 18 yang menyatakan bahwa setiap orang tidak dapat dituntut kedua kalinya dalam perkara yang sama atas suatu perbuatan yang memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

• Daluwarsa Kejahatan-kejahatan yang diatur dalam Statuta Roma

tidak mengenal daluwarsa yakni jangka waktu atau masa dimana suatu tindak pidana tidak dapat diadili atau diajukan ke pengadilan. KUHP Indonesia memang menganut asas ini sebagai sebuah asas dalam hukum pidana. Namun, ketentuan ini telah disimpangi berdasarkan ketentuan pasal 46 dalam UU Pengadilan HAM yang menyatakan bahwa untuk pelanggaran hak asasi manusia yang berat tidak berlaku ketentuan mengenai kadaluwarsa.

Page 46: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

40

Buku Saku ICC

Harmonisasi dalam produk hukum Nasional apa saja yang perlu dilakukan ketika Indonesia meratifikasi Statuta Roma?

1. KUHP, RUU KUHP dan KUHAP

KUHP Indonesia belum mengatur tentang Kejahatan Genosida, Kejahatan Terhadap Kemanusiaan, dan Kejahatan Perang sebagaimana diatur dalam Statuta Roma. Baru pada tahun 2000, Kejahatan Genosida dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan masuk dalam leksikon hukum nasional sebagai pelanggaran HAM yang berat yang diatur secara khusus dalam UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Namun demikian, Prinsip-prinsip dalam hukum pidana yang dianut oleh ICC yang juga telah diatur dalam KUHP Indonesia, yakni prinsip legalitas (non-retroactive principle), pertanggungjawaban individual, hal tentang penyertaan, percobaan dan pembantuan serta pemufakatan.

Dari sisi hukum acara, terdapat perbedaan yang cukup besar. Dalam Statuta Roma semua unsur penegak hukum dalam sistem peradilan ICC bersifat independen, berdiri sendiri tanpa pengaruh pihak manapun, begitu juga dengan proses beracara yang berbeda dengan perkara pidana biasa yang merupakan gabungan antara Anglo-Saxon dan Eropa Kontinental. Sedangkan dalam Pengadilan HAM kita yang diatur oleh Undang-Undang No.26 Tahun 2000, hukum acara yang digunakan adalah sama dengan acara yang terdapat dalam KUHAP dengan sistem kita yang menganut Eropa Kontinental.

Dalam Rancangan UU KUHP Tahun 2006, telah dimasukkan kejahatan-kejahatan yang menjadi

Page 47: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

41

Buku Saku ICC

jurisdiksi ICC (kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang) menjadi bagian RKUHP. Pengaturan ini diantaranya terdapat dalam Buku Kedua tentang “Tindak Pidana Hak Asasi Manusia”, yang berisi pengaturan dari segi materi tindak pidana beserta hukuman yang dapat dijatuhkan kepada para pelaku tindak pidana tersebut. Bila RKHUP ini disahkan dengan segera artinya kita tidak perlu mengkhawatirkan kemungkinan buruk yang dapat timbul, dari peratifikasian Statuta Roma berkenaan dengan pengaturan jurisdiksi yang berbeda dengan Undang Undang Pengadilan HAM yang hanya memasukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam jurisdiksinya. Rancangan KUHP ini menunjukan komitmen dan kesiapan Indonesia dalam upaya perlindungan HAM yang sejalan dengan standar aturan hukum internasional.

2. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan Komnas HAM

Undang-Undang ini merupakan awal tonggak pengaturan HAM karena Undang Undang ini mengatur mengenai hak-hak mendasar yang wajib mendapat perlindungan diantaranya yang termasuk dalam hak-hak sipil dan politik serta yang termasuk dalam hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Undang-Undang ini mengatur tentang KOMNAS HAM sebagai lembaga yang independen. Lembaga independen ini diantaranya memiliki fungsi pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantuan dan meditasi tentang hak asasi manusia.

Berkaitan dengan forum internasional, Undang Undang ini pun tidak menentang adanya upaya yang dilakukan ke forum internasional dalam rangka perlindungan

Page 48: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

42

Buku Saku ICC

HAM bilamana upaya yang dilakukan di forum nasional tidak mendapat tanggapan. Pasal 7 ayat (1) Undang Undang No. 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mengajukan semua upaya hukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima negara Republik Indonesia. Maksudnya bahwa mereka yang ingin menegakan HAM dan kebebasan dasarnya diwajibkan untuk menempuh semua upaya hukum Indonesia terlebih dahulu (exhaustion of local remedies) sebelum menggunakan forum di tingkat regional maupun internasional. Hal ini seiring dengan prinsip komplementer yang dianut ICC.

Meskipun tidak secara rinci menyebutkan kejahatan-kejahatan seperti dalam jurisdiksi ICC, tetapi Undang Undang ini telah memandatkan pembentukan pengadilan HAM untuk mengadili pelanggaran HAM yang berat. Kejahatan-kejahatan yang termasuk pelanggaran HAM yang berat dalam UU ini adalah pembunuhan massal (genocide) dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

3. UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Undang–undang ini dibuat atas dasar kesadaran dan kepentingan bahwa Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Sebagi landasan filosofis, Undang-Undang ini dibuat sebagai penerapan cita-cita bangsa yang dipelopori oleh para pendiri bangsa ini dalam rangka pencapaian tujuan bangsa diantaranya mensejahterakan rakyat Indonesia melalui perlindungan HAM. Pertimbangan yuridis yang menjadi landasan Undang-Undang ini yaitu untuk menjamin keadilan

Page 49: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

43

Buku Saku ICC

dan kepastian hukum, dikarenakan KUHP Indonesia tidak mengatur pelanggaran berat terhadap HAM yang merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes). Dalam sistem hukum Indonesia, suatu hal yang belum diatur dalam KUHP dapat diatur dalam peraturan tersendiri sehingga Undang-Undang 26 tahun 2000 banyak melakukan terobosan-terobosan aturan hukum yang tidak diatur sebelumnya dalam KUHAP.

4. UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban

Sejak tahun 2006, Indonesia telah mempunyai UU khusus tentang Perlindungan Saksi dan Korban. UU ini mengatur tentang hak-hak korban dan saksi, termasuk dalam saksi dan korban kejahatan-kejahatan yang merupakan pelanggaran HAM yang berat. Beberapa hak saksi yang diatur diantaranya hak-hak saksi untuk diberikan perlindungan pergantian identitas dan relokasi saksi (pasal 5). Selain itu juga mengadopsi berbagai ketentuan dalam Statuta Roma tentang perlindungan saksi diantaranya pemeriksaan saksi in camera, atau pemberian kesaksian melalui media elektronik lainnnya (pasal 9). Dalam UU perlindungan saksi dan korban, para korban kejahatan yang termasuk pelanggaran HAM mendapatkan hak untuk kompensasi, restitusi dan rehabilitasi. Hal ini sesuai dengan ketentuan di Statuta Roma mengenai hak-hak korban kejahatan yang menjadi yurisdiksi ICC.

Page 50: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 51: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

45

PERJALANAN WAKTU PEMBENTUKAN MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL (ICC)

Oktober 1946

Setelah Keputusan Pengadilan Nuremberg, kongres interna-sional mengadakan pertemuan di Paris dan menyerukan pengadopsian undang-undang kejahatan internasional yang melarang kejahatan kemanusiaan, dan penetapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

9 Desember 1948

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) mengadopsi Konvensi tentang Larangan dan Hukuman Kejahatan Genosida Konvensi ini menyerukan para penjahat untuk diadili “oleh pengadilan akhir internasional seperti halnyayang dilakukan yuridiksi.” Secara terpisah, para anggota meminta Komisi Hukum Internasional (International Law Commission) untuk mengkaji kemungkinan dibentuknya ICC.

10 Desember 1984

Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Universal tentang Hak-Hak Asasi Manusia berisi tentang rincian hak-hak asasi manusia dan kebebasan fundamental

Page 52: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

46

Buku Saku ICC

1949 - 1954 ILC membuat rancangan untuk ICC, tetapi ditentang oleh negara-negara adi kuasa di kedua pihak dalam Perang Dingin mencegah usaha tersebut. MU PBB secara efektif mengabaikan usaha penundaan kesepakatan tentang definisi kejahatan agresi dan Hukum Kejahatan internasional

1974 Majelis Umum PBB menyetujui definisi agresi

1989 Akhir Perang Dingin meningkat drastis dari segi jumlah operasi perdamaian PBB di dunia, memberikan kepercayaan bagi pembentukan ICC

Juni 1989 Setelah termotivasi oleh usaha untuk memerangi perdagangan obat terlarang, Trinidad dan Tobago menerapkan kembali proposal yang pernah ada untuk membentuk ICC. MU PBB meminta ILC mempersiapkan statuta rancangan

1991-1992Perang Bosnia-Herzegovina dan Kroasia, termasuk pelanggaran atas Konvensi tentang Genosida dan Genewa, mengarahkan Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pengadilan ad hoc sementara bagi bekas Yugoslavia (tahun 1993) dan memperkuat pembahasan mengenai ICC tetap

1994ILC menyerahkan statuta rancangan ICC kepada Majelis Umum PBB. Perang di Rwanda mengarahkan Dewan Keamanan PBB untuk menetapkan pengadilan kejahatan perang ad hoc PBB ke dua. ILC mengajukan

Page 53: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

47

Buku Saku ICC

statuta rancangan tentang ICC kepada MU PBB dan menganjurkan sebuah konferensi para pejabat berwenang untuk merundingkan suatu perjanjian tentang penegakkan Statuta. Majelis Umum PBB menetapkan komite ad hoc di ICC untuk mengkaji ulang statuta rancangan tersebut.

1995

Koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat dibentuk untuk mengkoordinir usaha-usaha organisasi hak-hak asasi manusia seperti Amnesti Internasional, Asociacion Pro Derechos Humanos, federation Internationale des Ligues des Droits de l'Homme, Badan Pemantau Hak-Hak Asasi Manusia, Komite Pengacara bagi Hak-Hak Asasi Manusia. TIdak Ada Perdamaian Tanpa Keadilan, Parlementarian untuk Aksi Global, Hak-Hak dan Demokrasi serta Kaukus Perempuan untuk Keadilan Gender. Tn. Willian Pace, Direktur Eksekutif Lembaga Gerakan Kaum Federal Dunia bagi Kebijakan Global, dipilih sebagai Pelaksana. Komite ad hoc menyelenggarakan pertemuan selama 2 minggu di markas besar PBB. Pada bulan Desember 1995, MU PBB membentuk Komite Persiapan (Preparatory Committee) untuk masa kerja 3 tahun dari bulan Maret 1996 hingga april 1998, untuk menyelesaikan sebuah teks yang akan diajukan di hadapan konferensi para pejabat berwenang

15 Juni - 17 Juli 1998

160 Negara hadir dalam Konferensi Diplomatis Para Pejabat Berwenang PBB untuk membentuk Mahkamah Pidana Internasional di Roma, Italia

17 Juli 1998

Tanpa diduga negara-negara anggota memberikan suara mereka untuk Statuta Roma ICC sehingga tercipta perjanjian yang menetapkan pengadilan internasional tetap pertama

Page 54: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

48

Buku Saku ICC

yang mampu mengadili para tertuduh genosida, kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan

2 Februari 1999

Senegal menjadi Negara Anggota pertama yang meratifikasi Statuta Roma

13 Mei 1999

Koalisi ICC meluncurkan kampanye dari Den Haag dan menyerukan ratifikasi Statuta ICC ke seluruh dunia

30 Juni 2000

Komisi Persiapan mengadopsi teks-teks rancangan bagi Peraturan tentang Prosedur, Bukti dan Unsur-unsur Kejahatan, seperti diperintahkan oleh Undang-undang Akhir Konferensi Roma

September 2000

Selama Pertemuan Tingkat Tinggi, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyerukan semua negara anggota PBB untuk meratifikasi Statuta Roma secepatnya

31 Desember 2000

Batas waktu bagi penanda-tanganan Statuta Roma. Amerika Serikat bergabung dengan Iran Israel sebagai negara terakhir yang menanda-tangani perjanjian sehingga jumlah total tanda tangan mencapai 139

30 April 2001

Setengah dari jumlah tanda tangan menuju 60 ratifikasi atau pengakuan yang diperlukan untuk memicu ditegakkannya Statuta Roma tercapai ketika Andorra menjadi negara ke-30 penanda tangan Statuta Roma

Page 55: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

49

Buku Saku ICC

11 April 2002

Ratifikasi ke-60 yang diperlukan untuk menegakkan Statuta Roma disimpan dalam upacara khusus di markas besar PBB. Negara-negara yang menyimpan peralatan perjanjian mereka selama upacara berlangsung adalah Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kamboja, Republik Demokrat Kongo, Irlandia, Yordania, Mongolia, Nigeria, Rumania san Slovakia

6 Mei 2002

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Bush secara resmi memberitahukan tujuannya di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tidak meratifikasi Statuta Roma, dan pendapat mereka bahwa mereka tidak lagi terikat oleh ketentuan dalam perjanjian. Maksud mereka tersebut dinyatakan dengan tanda tangan Pemerintahan Clinton pada bulan Desember 2001

30 November 2002

Hari terakhir nominasi para calon untuk pos-pos 18 hakim danJaksa Penuntut di ICC tercapat. Hanya negara-negara yang telah menyerahkan alat-alat ratifikasi atau pengakuan atas Statuta Roma sebelum tanggal ini berhak masuk nominasi resmi atau mempunyai hak suara dalam pemilihan para hakim. Empat puluh lima nominasi diterima sebelum hari terakhir yang telah ditetapkan, meskipun dua negara mengundurkan diri dari pencalonan, meninggalkan 43 calon pada waltu pemilihan berlangsung. Tidak pengumuman tentang calon Jaksa Penuntut

3 - 7 Februari 2003

Sesi pertama Majelis Negara-negara Anggota (ASP) bertemu di marka besar PBB di New York untuk memilih 18 hakim pertama Pengadilan. Presiden Majelis Negara-negara

Page 56: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

50

Buku Saku ICC

Anggota, Duta Besar Yordania Pangeran Zeid Ra'ad Zeid al-Husein, mengumumkan bahwa periode nominasi untuk jabatanJaksa Penuntut akan dibuka kembali dari tanggal 24 Maret - 4 April 2003

11 Maret 200318 Hakim pertama ICC diambil sumpah dalam upacara tingkat-tinggi di Den Haag, Belanda

21 - 23 April 2003Sesi kedua Majelis Negara-negara Anggota memilih Tn. Luis Moreno Ocampo dari Argentina sebagai ketua Jaksa Penuntut pertama

12 Mei 2003Lituania menjadi Negara anggota Statuta Roma ICC ke-90

16 Juni 2003Luis Moreno Ocampo diambil sumpahnya sebagai Jaksa Penuntut dalam sebuah upacara yang berlangsung di Den Haag, Belanda

3 Juli 2003Bruno Cathala dari Prancis disumpah sebagai Pejabat Catatan Sipil Pengadilan, setelah dipilih oleh para Hakim ICC di bulan Juni. Peristiwa ini merupakan tanda pertemuan akhir para pejabat senior Pengadilan

16 Juli 2003Jaksa Penuntut ICC Moreno Ocampo konferensi pers pertamanya untuk membahas hampir 500 komunikasi telah diterima Pengadilan. Ia menyebut situasi tersebut dalam Republik Demokratis Kongo sebagai situasi paling mendesak yang harus "dipantau dari dekat"

Page 57: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

51

Buku Saku ICC

12 September 2003

Sembilan puluh dua (92) anggota Majelis Negara-negara anggota bertemu di PBB New York untuk memilih Lembaga Direktur untuk Pendanaan Para Korban ICC yang akan mengadakan pemulihan bagi para korban. Para Direktor bersal dari masing-masing lima kelompok regional PBB: Yang Dipertuan Agung Ratu Rania Al-abdullah dari Yordania, Yang Mulia Tn. Oscar arias Sanches, mantan Presiden Costa Rica dan Peraih Nobel Perddamaian; Yang Mulia Tn. Tadeusz Mazowieki, mantan Perdana Menteri Polandian dan mantan Repoporter Khusus Komisi Hak-Hak Asasi Manusia di PBB di Wilayah bekas Yugoslavia; Mme. Somine Veil, mantan Menteri Kesehatan Prancis dan mantan Presiden Parlemen Eropa; dan Archbishop Desmon Tutu, mantan Ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Afrika Selatan dan Peraih Nobel Perdamaian

3 November 2003

Deputi Jaksa Penuntut (Penyelidikan Serge Brammertz) dari Belgia diambil sumpah jabatannya

29 Januari 2004

Kantor jaksa Penuntut menngumumkan bahwa Uganda (Negara Anggota ICC) telah mengajukan situasi di Uganda bagian Utara ke Pengadilan. Jaksa Penuntut mengumumkan bahwa ada "basis yang cukup untuk mulai merencanakan Penetapan penyelidikan resmi

19 April 2004

Kantor Jaksa Penuntut mengumumkan bahwa Republik Demokratis Kongo (DRC), termasuk Negara anggota Statuta Roma, telah merujuk sistuasi kejahatan yang terbukti dilakukan di DRC sejak diterapkan dalam Statuta. Jaksa Penuntut kini akan langsung memutuskan apakah

Page 58: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

52

Buku Saku ICC

ada basis yang masuk akal untuk memulai penyelidikan di bulan-bulan mendatang

22 April 2004

Lembaga Tingkat Tinggi Direktur mengadakan pertemuan di ICC untuk pertama kali mengenai Pengumupulan Dana Bagi Para Korban. Selama pertemuan pertama, para anggota mulai mengembangkan kriteria-kriteria yang akan menuntun pelaksanaan Pengumpulan Dana Bagi Para Korban

22 Juni 2004

Kanada memicu ditegakkannya Kesepakatan tentang Hak-Hak dan Kekebalan ICC (APIC). Kanada merupakan negara ke-10 yang meratifikasi APIC sehingga mencapai jumlah yang dibutuhkan agar Kesepakatan bermamfaat. Para pejabat Pengadilan akan menikmati hak-hak dan kekebalan sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya

23 Juni 2004

Kantor Jaksa Penuntut mengumumkan penetapan penyelidikan resmi situasi Republik Demokratis Kongo (DRC). Kantor Jaksa Penuntut kini memperhatikan bukti-bukti kejahatan di wilayah yuridiksi ICC

23 Juni 2004

Setelah melewati perundingan berminggu-minggu dan dihapkan pada oposisi terus-menerus, pemerintah Amerika Serikat menarik permohonannya untuk memperbaharui Resolusi 1487 Dewan Keamanan untuk menarik pasukan perdamaian AS dari yuridiksi ICC. Pemberitahuan ini datang setelah konsultasi tak resmi sehingga jelas bahwa teks kompromis yang diajukan AS di menit terakhir tidak akan mendapat dukungan yang diperlukan

Page 59: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

53

Buku Saku ICC

29 Juli 2004

Kantor Jaksa Penuntut mengumumkan penetapan penyelidikan resmi situasi di Uganda. Jaksa Penuntut kini akan memerikasa bukti-bukti kejahatan dalam yuridiksi ICC

6-10 September 2004

Den Haag menjadi tuan rumah Majelis Negara-negara Anggota ke Tiga, yang mengadopsi anggaran ICC untuk tahun 2005 dan memilih Deputi Jaksa Penuntut untuk Dakwaan, Fatou Bensouda dari Gambia, selain keputusan-keputusan penting lain

7 Januari 2005

Jaksa Penuntut menerima surat yang dikirimkan atas nama pemerintah Republik Afrika Tengah, merujuk pada “situasi kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi Mahkamah yang terjadi di dalam teritori Republik Afrika tengah sejak 1 Juli 2002.” Sebagai tanggapan terhadap surat tersebut, Jaksa Penuntut mengumumkan bahwa ia tengah melakukan sebuah analisa untuk menentukan apakah sebuah investigasi bisa dilakukan.

31 Maret 2005

Dewan Keamanan PBB merujuk situasi di Darfur, Sudan ke ICC dengan adopsi Resolusi 1593. Menindak lanjuti rujukan tersebut, Jaksa Penuntut menerima arsip dokumen Komisi Internasional Penyelidikan Atas Darfur.

12 Mei 2005

Republik Dominika menjadi Negara Pihak ke-99 dari Statuta Roma tentang ICC.

Page 60: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

54

Buku Saku ICC

6 Juni 2005

Jaksa Penuntut memutuskan untuk membuka sebuah investigasi atas situasi di Darfur, Sudan. Setelah analisa menyeluruh atas ribuan dokumen dan wawancara dengan lebih dari 50 ahli independen, Jaksa Penuntut menyimpulkan bahwa persyaratan untuk melakukan investigasi telah terpenuhi.

29 Juni 2005

Jaksa Penuntut untuk yang pertama kalinya melaporkan secara singkat kepada Dewan Keamanan PBB mengenai perkembangan investigasinya di Darfur, Sudan sesuai mandat Resolusi 1593 yang mensyaratkan laporan dua kali setahun kepada Dewan

28 Oktober 2005

Mexico menjadi Negara Pihak ke-100 dari Statuta Roma tentang ICC.

8 November 2005

Presiden ICC Philippe Kirsch menyampaikan untuk yang pertama kalinya laporan ICC kepada Sidang Umum PBB.

28 November - 3 Desember 2005

Den Haag menjadi tuan rumah Sidang Negara Pihak yang keempat yang diselenggarakan pada 26 – 27 Januari 2006 dengan dipilihnya enam Hakim ICC dan enam anggota Komite Anggaran Dana dan Keuangan.

13 Desember 2005

Jaksa penuntut menyampaikan laporan singkat pada Dewan Keamanan untuk yang kedua kalinya mengenai perkembangan investigasinya di Darfur, Sudan.

Page 61: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

55

Buku Saku ICC

11 Januari 2006

Serge Brammertz, deputi Jaksa penuntut yang memegang tanggung jawab terhadap investigasi ICC, menjadi Direktur Komisi Internasional PBB Untuk Penyelidikan Atas Lebanon (untuk masa waktu enam bulan pertama).

26 - 27 Januari 2006

Sesi Sidang Negara Pihak (ASP) keempat dilanjutkan dengan pemilihan enam hakim ICC dan enam anggota Komite Anggaran Dana dan Keuangan (di New York).

26 Januari 2006

Enam hakim terpilih di sesi keempat ASP. Dari enam hakim ini, lima diantaranya sudah pernah menjabat sebagai hakim ICC selama tiga tahun dan satu hakim terpilih yang baru berasal dari Eropa Timur (Professor Ekaterina Trendafilova dari Bulgaria).

11 Maret 2006

Pemilihan Presiden: Hakim Philippe Kirsch (Canada) dan Akua Kuenyehia (Ghana) terpilih kembali sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Mahkamah.

17 Maret 2006

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Thomas Lubanga Dyilo, yang dituduh melakukan kejahatan perang di daerah Ituri, DRC. Thomas Lubanga Dyilo ditangkap dan dipindahkan ke Den Haag oleh pemerintah Kongo pada hari yang sama setelah Majelis Sidang Pendahuluan I mengeluarkan surat perintah penangkapan. Ini merupakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah untuk situasi DRC dan merupakan penangkapan pertama.

Page 62: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

56

Buku Saku ICC

20 Maret 2006

Majelis Sidang Pendahuluan I ICC menggelar Dengar Pendapat Publik dimana Thomas Lubanga Dyilo hadir di hadapan Majelis untuk yang pertama kalinya. Jean Flamme (Belgia) ditunjuk sebagai dewan permanen untuk Lubanga dan konfirmasi dengar pendapat tuntutan dijadwalkan pada 27 Juni 2006.

5 April 2006

ICC mengumumkan kematian Dr. Medard Rwelamira, Direktur Sekretariat Permanen Sidang Negara Pihak.

10 April 2006

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Uni Eropa menandatangani sebuah perjanjian kerjasama dan bantuan.

19 April 2006

Peraturan untuk Pengajuan Mahkamah Pidana Internasional dipublikasikan. Peraturan ini disetujui pada 6 Maret 2006 oleh Presiden Mahkamah, dibawah Aturan 15 dari Peraturan Prosedur dan Bukti.

16 Mei 2006

Mantan Presiden Trinidad dan Tobago, Arthur Napoleon Raymond Robinson, terpilih sebagai Dewan Direktur Dana Untuk Korban ICC.

14 Juni 2006

Jaksa Penuntut menyampaikan laporan singkat pada Dewan Keamanan untuk ketiga kalinya tentang perkembangan investigasinya di Darfur, Sudan. Di presentasi terbarunya ini, Jaksa menegaskan kembali pentingnya kerjasama dengan Negara dan organisasi dalam rangka menjalankan mandatnya.

Page 63: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

57

Buku Saku ICC

16 Juni 2006

Dewan keamanan PBB mengadopsi sebuah resolusi yang mengijinkan pemindahan legal mantan Presiden Liberia Charles Taylor dari Sierra Leone ke Belanda. Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone (SCSL) meminta pengadilan Taylor dipindahkan dari Freetown ke Den Haag dimana SCSL akan menyelenggarakan pengadilan dengan menggunakan fasilitas ruang pengadilan ICC.

9 Oktober 2006

Presiden ICC menyampaikan laporan tahunan kedua di hadapan Sidang Umum PBB.

9 November 2006

ICC untuk pertama kalinya melakukan pembacaan surat dakwaan dalam kasus Jaksa penuntu umum melawan Thomas Lubanga Dyilo yang berlangsung hingga 28 November 2006.

23 November–1 Desember 2006

Sesi kelima ASP bertempat di Den Hag, dibuka dengan Debat Umum. Sidang ini menyepakati anggaran Mahkamah, termasuk permintaan Mahkamah atas sumber daya untuk aktivitas menjangkau masyarakat luas, dan memilih kembali 4 anggota Dewan Direktur Dana Untuk Korban.

14 Desember 2006

Jaksa Penuntut menyampaikan laporan singkat tentang perkembangan investigasinya di Darfur, Sudan pada Dewan Keamanan untuk keempat kalinya. Jaksa Penuntut mengumumkan bahwa beliau sudah hampir menuntaskan investigasinya dan siap untuk menyerahkan bukti-bukti kepada hakim pada bulan Februari 2007.

Page 64: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

58

Buku Saku ICC

25 Januari-1 Februari 2007

Sidang Negara Pihak kelima diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York dan memfokuskan pada diskusi-diskusi mengenai Kelompok Kerja Khusus tentang Kejahatan Agresi.

29 Januari 2007

Majelis Sidang Pendahuluan I mensahkan dakwaan terhadap Thomas Lubanga Dyilo, yang mana melancarkan jalan menuju persidangannya.

27 Februari 2007

Jaksa Penuntut menyerahkan sebuah pengajuan kepada Majelis Sidang Pendahuluan I meminta Majelis mengeluarkan panggilan terhadap Ahmad Muhammad (mantan Menteri Dallam Negeri Pemerintahan Sudan) dan Ali Muhammad Ali Abdal-Rahman (pemimpin milisia yang juga dikenal sebagai Ali Kushayb) agar mereka hadir dalam Mahkamah untuk pengadilan awal.

6 Maret 2007

Kepresiden ICC mengeluarkan sebuah Keputusan yang mengatur Majelis Sidang I. Keputusan ini menentukan bahwa Majelis Sidang I terdiri dari Hakim Elizabeth Odio Benito, Hakim René Blattmann, dan Hakim Adrian Fulford dan merujuk kasus Jaksa Penuntut melawan Thomas Lubanga Dyilo ke Majelis.

14 Maret 2007

Hakim Karl T. Hudson-Phillips mengajukan pengunduran dirinya dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dengan alasan pribadi.

2 Mei 2007

ICC mengumumkan kepada publik bahwa hakim-hakim

Page 65: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

59

Buku Saku ICC

Majelis Sidang Pendahuluan I mengeluarkan surat perintah penangkapan pada tanggal 27 April 2007 untuk Ahmad Muhammad Harun dan Ali Muhammad Al Abd-Al-Rahman.

8 Mei 2007

Hakim Claude Jorda mengundurkan diri dari ICC.

22 Mei 2007

Jaksa Penuntut mengumumkan dibukanya investigasi keempat atas kejahatan serius yang diduga dilakukan oleh CAR selama puncak kekerasan yang terjadi di tahun 2002 dengan fokus pada kekerasan seksual.

7 Juni 2007

Jaksa Penuntut menyampaikan laporan singkat kepada Dewan Keamanan untuk yang ke-5 kalinya mengenai perkembangan investigasinya di Darfur, Sudan yang mendorong penangkapan Ahmad Harun dan Ali Kushayb. Beliau menyampaikan bahwa “Dewan Keamanan dan organisasi-organisasi regional harus mengambil kepemimpinan dalam menyerukan Sudan sebagai Negara territorial untuk menangkap dua orang tersebut dan menjamin kehadiran mereka di pengadilan. Dan kami mengandalkan semua Negara untuk melakukan penangkapan jikalau kedua orang tersebut memasuki wilayah mereka.”

7 Juni 2007

Presiden Kirsch dan Menteri Luar negeri Maxime Verhagen dari Belanda menandatangani Perjanjian Markas Besar antara ICC dan Belanda.

14 Juni 2007

Serge Brammertz, Deputi Jaksa Penuntut untuk Investigasi, mengajukan pengunduran dirinya.

Page 66: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

60

Buku Saku ICC

1 Juli 2007Peringatan lima tahun diberlakukannya Statuta Roma.

17 Juli 2007Jepang secara formal mengaksesi Statuta Roma, yang membawa jumlah Negara pihak Mahkamah menjadi 105. Di saat yang sama pemerintah, organisasi non pemerintah dan masyarakat sipil merayakan Hari Keadilan Internasional.

4 September 2007Sebuah dengar pendapat untuk persiapan pengadilan Thomas Lubanga Dyilo diselenggarakan di ICC.

20 September 200Dalam laporan singkat PBB untuk pers, Jaksa Penuntut menyerukan pada semua pemimpin dunia “untuk memahami bahwa bila komponen keadilan diabaikan, maka kejahatan akan terus berlangsung, dan akan mempengaruhi operasi kemanusiaan dan keamanan.

17 Oktober 2007Pemerintah Kongo menahan dan menyerahkan pada ICC Germain Katanga, seorang warga Negara Kongo dan diduga sebagai komandan Force de Resistance Patriotiques en Ituri (Gerakan Perlawanan Patriotik di Ituri). Pada tanggal 2 Juli 2007, Majelis Sidang Pendahuluan I mengeluarkan sebuah surat perintah penangkapan untuk Katanga, tetapi surat perintah ini baru diumumkan pada tanggal 18 Oktober 2007.

1 November 2007Presiden Kirsch menyampaikan Laporan ICC ketiga pada UN GA. Dalam pidatonya, beliau mencatat bahwa Mahkamah membutuhkan dukungan dan kerjasama di

Page 67: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

61

Buku Saku ICC

banyak wilayah, terutama di wilayah penangkapan dan penyerahan terdakwa dan perlindungan bagi korban dan saksi.

30 November-14 Desember 2007

Sidang Negara Pihak ICC keenam diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York.

30 November-3 Desember 2007

MsFumiko Saiga (Jepang), Bruno Cotte (Perancis) dan Daniel Ntanda Nsereko (Uganda) terpilih sebagai hakim ICC. Mereka menggantikan tiga hakim yang mengundurkan diri sebelum masa jabatan mereka habis.

5 Desember 2007

Jaksa Penuntut menyampaikan laporan singkat kepada Dewan Keamanan untuk yang keenam kalinya mengenai perkembangan ivestigasinya di Darfur, Sudan. Beliau melaporkan tentang penolakan Pemerintah Sudan untuk bekerjasama dengan Mahkamah dan mengumumkan pembukaan dua kasus baru: yang pertama akan menginvestigasi serang yang berlanjut terhadap masyarakat sipil, terutama di kemah-kemah pengungsian, dan yang kedua akan fokus pada serangan terhadap pekerja kemanusiaan yang baru terjadi.

17 Januari 2008

Tiga hakim baru ICC yang dipilih oleh Sidang Negara Pihak (ASP) pada akhir tahun 2007 disumpah di sebuah upacara yang digelar di tempat Mahkamah berada di Den Haag. Hakim Daniel David Ntanda Nsereko (Uganda), Hakim Fumiko Saiga (Jepan) dan Hakim Bruno Cotte (Perancis) masing-masing mengucapkan sumpah dengan sungguh-sungguh di depan publik.

Page 68: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

62

Buku Saku ICC

7 Februari 2008

Mathieu Ngudjolo Chui, seorang warga kebangsaan Kongo dan diduga sebagi mantan pimpinan Fron Integrasionis Nasional (FNI) dan sekarang menjabat sebagai seorang kolonel di Tentara Nasional Pemerintahan Demokratik Kongo, ditangkap oleh pemerintah Kongo dan diserahkan kepada ICC. Surat perintah penangkapan tersegel dikeluarkan pada tanggal 6 Juli 2007 dan dibuka pada tanggal 7 Februari 20008.

28 Februari 2008

Hakim-hakim ICC dipilih, dengan suara Meioritas absolut, Silvana Arbia dari Italia sebagai Panitera ICC untuk masa jabatan lima tahun sesuai dengan prosedur yang dituangkan dalam Peraturan Prosedur dan Bukti.

10 Maret 2008

Pejabat Panitera ICC bertemu dengan delegasi Tentara Perlawanan Tuhan Uganda (LRA) di Den Hag untuk mendiskusikan isyu-isyu prosedural yang terkait dengan perwakilan hukum dari orang-orang yang dituduh dan juga yang terkait dengan prosedur dan batas waktu untuk melengkapi dokumen dan materi-materi dengan panitera.

11 Maret 2008

Majelis Sidang Pendahuluan I memutuskan bergabung dalam kasus Jaksa Penuntut melawab Germain Katanga dan Jaksa Penuntut melawan Mathieu Ngudjolo Chui. Pembacaan surat dakwaan dalam kasus Jaksa Penuntut melawan Germain Katanga dan Mathieu Ngudjolo Chui harus dimulai pada tanggal 21 Mei 2008. Dalam kasus gabungan ini, setiap tertuduh harus diberikan hak yang sama seperti halnya bila mereka diadili secara terpisah.

Page 69: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

63

Buku Saku ICC

Baik Katanga Maupin Ngudjolo Chui didakwa karena tuduhan bertanggung jawab atas kejahatan yang diduga dilakukan selama dan setelah serangan gabungan atas desa Bogoro, Ituri pada tanggal 24 Februari 2003.

14 Maret 2008

Madagaskar mendepositkan instrumen ratifikasi Statuta Roma tentang ICCnya, menjadikan total Negara pihak menjadi 106.

17 April 2008

Silvana Arbia (Itali) disumpah sebagai Panitera ICC di tempat kedudukan Mahkamah di Den Haag.

27 April 2008

Koalisi dan kampanye baru Keadilan Untuk Darfur menyerukan aksi yang lebih besar dari Dewan Keamanan PBB di peringatan satu tahun dikeluarkannya surat penahanan Darfur.

28 April 2008

Pembacaan surat dakwaan kasus melawan Katanga dan Ngudjolo Chui ditunda hingga 27 Juni 2008.

29 April 2008

Majelis Sidang Pendahuluan I membuka surat perintah penangkapan melawan Bosco Ntaganda, yang diduga sebagai mantan Deputi Ketua dari Staff Umum Forces Patriotiques pour la Libération du Congo (FPLC), dan diduga sebagai Ketua Staff dari kelompok bersenjata Congrès national pour la défense du people (CNDP), aktif di Kivu Utara, DRC. Ini merupakan surat perintah penangkapan keempat yang dibuka dalam konteks situasi di DRC.

Page 70: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

64

Buku Saku ICC

23 Mei 2008

Parlemen Eropa mengadopsi sebuah resolusi yang keras mengenai kasus ICC untuk Darfur, menyerukan penangkapan dan penyerahan Ahmad Harun dan Ali Kushayb kepada ICC.

24 Mei 2008

Jean-Pierre Bemba Gombo, yang diduga sebagai Presiden dan Komandan Tertinggi “Mouvement de Libération du Congo” (MLC) ditangkap oleh otoritas Belgia dengan tuduhan kejahatan yang dilakukan di Republik Afrika Tengah (CAR). Pada 23 Mei 2008, Majelis Sidang Pendahuluan III mengeluarkan surat penangkapan tersegel untuk Bemba Gombo, yang dibuka di hari berikutnya. Surat perintah penangkapan ini berisi dua dakwaan kejahatan melawan kemanusiaan: perkosaan dan penyiksaan, dan juga empat dakwaan kejahatan perang: perkosaan; penyiksaan; penghinaan martabat personal, khususnya perlakuan yang mempermalukan dan menjatuhkan harkat martabat; dan penjarahan sebuah kota.

5 Juni 2008

Jaksa Penuntu ICC Luis Moreno-Ocampo menyampaikan laporan ketujuhnya tentang Darfur kepada Dewan Keamanan PBB. Ia menggarisbawahi sikap pembangkangan pemerintah Sudan atas Resolusi PCC 1593 satu tahun setelah surat perintah penangkapan pertama dikeluarkan oleh ICC untuk Ahmed Harun dan Ali Kushayb dan meminta Dewan untuk bertindak dengan tegas dan untuk meminta kerjasama penuh dari pihak Sudan dengan Mahkamah. Jaksa Penuntut mengumumkan bahwa beliau akan menyampaikan kasus kedua Darfur pada hakim ICC di bulan Juli yang akan fokus pada keterlibatan aparat Negara dalam tindak kekejaman tersebut.

Page 71: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

65

Buku Saku ICC

11 Juni 2008Dalam sebuah dengar pendapat yang digelar pada 11 Juni 2008, Majelis Sidang I mengumumkan bahwa sidang kasus Lubanga tidak akan diselenggarakan pada 23 Juni 2008 seperti yang sudah dijadwalkan. Sebuah keputusan tertulis akan diserahkan pada hakim dalam tujuh hari kedepan.

16 Juni 2008Majelis Sidang memutuskan penangguhan persidangan kasus Jaksa Penuntut melawan Thomas Lubanga Dyilo. Hanya jika keputusan penangguhan ini dicabut maka semua aspek dalam proses pengadilan akan tetap dihentikan.

16 Juni 2008Dewan Keamanan mengadopsi sebuah Pernyataan Presiden yang mendesak pemerintah Sudan dan pihak-pihak lainnya untuk menghentikan impunitas di Darfur dan bekerjasama sepenuhnya dengan ICC.

1 Juli 2008Peringatan keenam diberlakukannya Statuta Roma.

2 Juli 2008Majelis Sidang I memerintahkan pembebasan Thomas Lubangan Dyilo. Pihak diberi waktu lima hari untuk mengajukan banding.

3/4 Juli 2008Jean-Pierre Bemba Gombo menyerahkan diri dan dipindahkan oleh otoritas Belgia kepada Den Haag dan hadir untuk pertama kalinya di hadapan Majelis Sidang Pendahuluan III dan Jaksa Penuntut.

Page 72: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

66

Buku Saku ICC

14 Juli 2008

Jaksa Penuntut Luis Moreno-Ocampo meminta Majelis Sidang Pendahuluan I untuk mengeluarkan sebuah perintah penangkapan untuk Presiden Sudan Omar Hassan Ahmad al-Bashir dalam situasi Darfur.

17 Juli 2008

Peringatan sepuluh tahun Pengadopsian Statuta Roma.

Page 73: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

67

Buku Saku ICC

STATUTA ROMA YANG DISEDERHANAKAN

Statuta ICC yang disetujui di Roma pada tanggal 17 Juli 1998 terdiri dari 13 bagian dan 128 pasal. Berikut ini adalah garis-garis besar singkat dari bagian dan masalah dalam Statuta Roma. Teks penuh Statuta Roma dapat dilihat di situs CICC di www. iccnow.org.

BAGIAN 1: Pembentukan Pengadilan

Bagian 1 dimuali dari pasal 1 hingga 4. Bagian ini berisi tentang pembentukan Pengadilan dan hubungannya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengadilan akan dibentuk oleh perjanjian dan berbasis di Den Haag, Belanda. Hubungan Pengadilan dengan PBB akan ditentukan oleh kesepakatan menurut perundingan di Komisi Persiapan.

BAGIAN 2: Yuridiksi, Pengakuan dan Hukum Terapan

Bagian 2 dimulai dari pasal 5 hingga 21. Bagian ini berisi tentang kejahatan yang masuk dalam yuridiksi Pengadilan, peran Dewan Keamanan, pengakuan kasus, dan penerapan hukum untuk kasus-kasus yang masuk ke Pengadilan. Awalnya Pengadilan akan menetapkan yuridiksi atas kejahatan perang, genosida serta kejahatan kemanusiaan. Tambahan lagi, Pengadilan akan menerapkan yuridiksi atas kejahatan agresi begitu definisi tentang kejahatan disepakati. Pengadilan juga menetapkan prinsip saling melengkapi dengan yuridiksi nasional, dengan alasan bahwa Pengadilan hanya akan melaksanakan yuridiksinya ketika Negara dengan yuridiksi nasional tidak mampu atau tidak mau melaksanakannya.

Page 74: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

68

Buku Saku ICC

BAGIAN 3: Prinsip-prinsip Umum Hukum KejahatanBagian 3 dimulai dari pasal 22 hingga 33. Bagian ini berhubungan dengan prinsip-prinsip hukum kejahatan yang diambil dari sistem hukum berbeda dan bertujuan untuk memberikan semua jaminan atas kasus. Bagian ini mencakup prinsip non-retroaktivitas, di mana Pengadilan tidak akan menetapkan yuridiksi sebelum Statuta diberlakukam. Bagian ini mengakui prinsip tanggungjawab kejahatan perorangan agar dapat mengadili setiap orang yang melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Bagian ini juga membicarakan tanggung jawab para pemimpin atas tindakan para bawahan, lama tanggung jawab, statuta batasan dan tanggung jawab individu untuk kedua aksi dan omisi.

BAGIAN 4: Komposisi dan Administrasi PengadilanBagian 4 dimulai dari pasal 34 hingga 52. Bagian ini menyebutkan struktur Pengadilan dan kualifikasi serta independensi para hakim secara rinci. Pengadilan terdiri atas Kepresidenan, Lembaga Banding, Divisi Pengadilan dan Pra-Peradilan, Jaksa Penuntut dan Pejabat Catatan Sipil. Delapan belas hakim akan dipilih oleh Majelis Negara-negara Anggota untuk masa jabatan 9 tahun. Mereka harus memiliki kepribadian kuat dan kualifikasi profesional di bidang-bidang hukum kejahatan dan internasional. Komposisi Pengadilan mencerminkan keseimbangan sistem hukum berbeda dunia, wilayah geografis dan kesetaraan gender.

BAGIAN 5: Penyelidikan dan PengadilanBagian 5 dimulai dari pasal 53 hingga 61. Bagian membicarakan masalah penyelidikan kejahatan yang telah terbukti dan proses di manaJaksa Penuntut dapat memulai dan melaksanakan penyelidikan. Bagian ini juga menyebutkan hak-hak pelaku kejahatan.

Page 75: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

69

Buku Saku ICC

BAGIAN 6: PengadilanBagian 6 dimulai dari pasal 62 hingga 76. Bagian ini berhubungan dengan pengajuan peradilan, pertanyaan tentang pengadilan tanpakehadiran tertuduh atau mengikuti pengakuan atas kesalahan, serta hak-hak dan perlindungn tertuduh. Statuta menyatakan bahwa “ setiap orang dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah menurut hukum.” Bagian ini juga mendukung pembentukan Unit Korban dan Saksi dan kemampuan Pengadilan untuk memutuskan batas kerusakan dam memerintahkan terdakwa untuk memperbaiki.

BAGIAN 7: HukumanBagian 7 dimulai dari pasal 77 hingga 80. Bagian ini mencakup hukuman bagi pelaku kejahatan, termasuk: penjara seumur hidup, pemenjaraan selama kurun waktu tertentu, dan denda, di antara hukuman-hukuman lain. Hukuman mati bukan hukuman Pengadilan. Bagian statuta ini menetapkan sumbangan dana sebagai keuntungan korban kejahatan dalam yuridiksi pengadilan, dan keluarga korban.

BAGIAN 8: Banding dan Pengkajian UlangBagian 8 dimulai dari pasal 81 hingga 85. Bagian ini membahas permohonan banding atas putusan pengadilan atau hukuman, sidang banding, revisi dakwaan atau hukuman, serta kompensasi bagi tersangka, tertutuduh atau terdakwa. Terdakwa, atau Jaksa Penuntut dapat naik banding ke Pengadilan menurut persidangan yang adil. Statuta menyatakan bahwa orang yang salah tangkap, tahan, atau dakwa berhak mendapat kompensasi dari Pengadilan.

BAGIAN 9: Bantuan Hukun dan Kerjasama InternasionalBagian 9 dimulai dari pasal 86 hingga 102. Bagian ini membahas kerjasama dan bantuan hukum internasional antara Negara dan Pengadilan. Kerjasama dan bantuan hukum internasional ini termasuk penyerahan orang-orang

Page 76: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

70

Buku Saku ICC

ke Pengadilan, kemampuan Pengadilan untuk membuat syarat-syarat penahanan dan tanggung jawab Negara untuk membiayai segala kebutuhan Pengadilan.

BAGIAN 10: PenegakanBagian 10 dimulai dari pasal 103 hingga 111. Bagian ni mencakup pengakuan keputusan, peran Negara-negara dalam menegakkan hukuman, pemindahan orang untuk menjalani hukuman, dan pengurangan dan komutasi masa hukuman.

BAGIAN 11: Majelis Negara AnggotaBagian 11 dimulai dari pasal 112. Bagian menetapkan pembentukan Majelis Negara Anggota oleh satu wakil dari tiap Negara anggota untuk mengawasi berbagai lembaga Pengadilan, anggarannya, laporan dan kegiatan Biro Majelis. Para wakil mempunyai satu hak suara dan keputusan akan diambil berdasarkan konsensus atau suara mayoritas. Majelis Negara anggota juga mempunyai kekuasaan untuk mengadopsi atau maengundangkan teks rancangan Peraturan Prosedur dan Bukti serta Unsur-unsur Kejahatan.

BAGIAN 12: Keuangan PengadilanBagian 12 dimulai dari pasal 113 hingga 118. Bagian ini menyatakan bahwa pengadaan dana untuk Pengadilan berasal dari tiga sumber: (a) kontribusi kekayaan dari Negara-negara Pesserta; (b) dana-dana dari Perserikatan Bangsa-Bangsa; dan (c) kontribusi sukarela dari pemerintah, organisasi internasional, perorangan, perusahaan dan lembaga-lembaga lain.

BAGIAN 13: Klausa AkhirBagian 13 dimulai dari pasal 119 hingga 128. Bagian membahas penyelesaian pertikaian, reservasi dan undang-undang Statuta, serta ratifikasi. Reseravasi dibuat bukan

Page 77: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

71

Buku Saku ICC

berdasarkan ratifikasi perjanjian. Namun, tujuh tahun setelah perjajinan ditegakkan, setiap Negara anggota dapat mengajukan undang-undang untuk Statuta dalam Konferensi Pengkajian Ulang. Klausa-klausa akhir meminta Statuta agar terbuka untuk ditanda-tangani mulai 17 Juli 1998 hingga 31 Desember 2000 oleh semua Negara yang menghadiri Konferensi Roma. Statuta memberikan peluang kepada Negara Peserta untuk mengundurkan diri dari Statuta dengan pemberitahuan tertulis kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Page 78: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 79: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

73

Buku Saku ICC

PROFILKOALISI MASYARAKAT SIPIL UNTUK MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL

Tentang Koalisi

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pidana Internasional, merupakan kumpulan organisasi masyarakat sipil yang mengkampanyekan ratifikasi dan implementasi Statuta Roma tentang Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court). Dalam pandangan Koalisi, kampanye dan penggalangan dukungan bagi Indonesia untuk ratifikasi Statuta Roma sangat penting. Selain karena sudah dicanangkan dalam Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) 2004-2009, ratifikasi Statuta Roma ini akan menjadi ukuran keseriusan Indonesia dalam rejim keadilan internasional dan menghentikan impunitas.

Mahkamah Pidana Internasional yang merupakan mekanisme sistem keadilan internasional menjadi satu kebutuhan untuk menghentikan impunitas bagi berbagai kasus pelanggaran HAM yang berat yang tidak tuntas dan mencegah terjadinya kasus pelanggaran HAM yang berat di kemudian hari. Sampai hari ini, 108 negara telah meratifikasi Statuta Roma dan hanya 7 diantaranya dari Asia yaitu Afghanistan, Tajikistan, Mongolia, Kamboja, Timor Leste, Jepang dan Korea Selatan. Ratifikasi oleh Indonesia akan memberi contoh dan dorongan bagi negara-negara lain di wilayah Asia.

Page 80: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

74

Buku Saku ICC

Beberapa kegiatan telah dilakukan oleh Koalisi yang sudah terbentuk sejak tahun 2006 terutama difokuskan pada pembuatan dan penyempurnaan Naskah Akademis dan RUU Ratifikasi Statuta Roma; sosialisasi mengenai pentingnya ratifikasi Statuta Roma bagi pemenuhan keadilan untuk korban dan perbaikan system hukum di Indonesia; melakukan advokasi dalam proses legislasi RUU Ratifikasi Statuta Roma di DPR RI; serta mendorong berbagai kebijakan pemerintah untuk merealisasikan ratifikasi Statuta Roma tentang Mahkamah Pidana Internasional.

Struktur Koalisi

Convenor: Mugiyanto

Tim ahli:n Agung Yudhawiranata, S.IP, LL.Mn Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si, LL.M.n Reny Rawasita Pasaribu, S.H., LL.Mn Zainal Abidin, S.H.

Penasehat:n Enny Soeprapto, Ph.Dn Fadillah Agus, S.H., M.H. n Galuh Wanditan Ifdhal Kasim, S.H.n Kamala Tjandrakirana, M.An Dr. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M

Sekretariat:n Simon, S.H.n Dhyta Caturani, n Veronica Iswinahyu

Page 81: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

75

Buku Saku ICC

Anggota:

Koalisi ini beranggotakan lembaga-lembaga dan individu yang menaruh perhatian pada reformasi sistem hukum, penegakan keadilan, dan hak asasi manusia di Indonesia, antara lain Elsam, IKOHI, Imparsial, PSHK, YLBHI, Demos, KontraS, PAHAM FH Unpad, FRR, terAs Trisakti, Komunitas Korban 65, Komunitas Korban Tanjung Priok, Federasi LBH APIK Indonesia, Gema Prodem, DPP.SSSV, Kontras Medan, SBMI-SU, FH USU, PBHI Wil. USU, Univ.D Agung, Bakuaa SU, LBH Medan, SMM Medan, KKP HAM, Senat FH UNCEN, Kontras Papua, Komunitas Supervisor Papua, PMKRI Jayapura, Komunitas Supervisor Abepura, UKM Dehaling, LBH Papua, IKOHI K2N, Elsham-PB, HMI Cab. Jayapura, LP3A-P, 6 MKI JPR, KPK GKI, KPKC HKBP-Medan, STH Uel Mandiri, Dewan adat papua, STIH, AMTPI, Aji papua, UKM Dehaling UNCEN, BEM STIH, Fosis UMI, LBH Makasar, Walhi Sul-Sel, EPW Sul – Sel, PUSHAM – UH, Gardan, PKHUN-UH, Aji Makasar, Kontras Sulawesi, FIK ORNOP, LPR KROB, LAPAR, Sedrap, LBH Apik Makasar, SP-AM, SKP-HAM, Pusham Univ’45, Walhi Sulsel, LBH-Makassar, LPKP, BEM- UNM, SKP- HAM Sul – Sel, Komisi A DPRD Jatim, SBMI-Jatim, KPPD – Surabaya, ALHA-RAKA, Syarikat-Jember, LBH-Surabaya, IKOHI-Malang, LPKP 65-Surabaya, MBH-Surabaya, SMKR-Surabya, BEM UWK-Surabaya, LHKI-Surabaya, BEM FISIP Unair- Surabaya, Repdem – Jatim, Forsam – Unair, Marules – Banyuwangi, CRCS – Surabaya, Lakpesdam NU – Sumenep, LSAPS – Lamongan, AGRA – Jatim, Walhi – Jatim, FKTS – Pasuruan, Korban Alas Tlogo – Pasuruan, Jerit, WE SBY, KBS, CRCS, CRCS, Aji Surabaya, AIMSA – Surabaya, BM – PAN – Jatim, Staff Pengajar HI FISIP Unair, Paham Unpad, LPKP 65, ICRC, FRR Law Office, LESPERSSI, IKOHI-Jakarta, Voice Human Rights, dan lainnya.

Page 82: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

76

Buku Saku ICC

Alamat Sekretariat:Jl. Kalasan Dalam No.5 MentengJakarta PusatTelepon/Fax: (021) 3157915e-mail: [email protected]

IALDF

Indonesia Australia Legal Development Facility atau IALDF adalah suatu program reformasi hukum lima tahun yang didanai oleh Program Bantuan Pemerintah Australia melalui Australian Agency for International Development (AusAID). LDF bertujuan untuk memperkuat kapasitas institusi pemerintah Indonesia dan masyarakat sipil dalam mempromosikan pembaruan hukum dan juga melindungi hak asasi manusia. LDF mendukung lembaga-lembaga masyarakat sipil dalam penelitian, pelatihan dan advokasi mereka. LDF juga berusaha mendukung keterlibatan masyarakat sipil dalam pembaruan institusi, suatu kunci pendorong utama di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Page 83: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional
Page 84: MENGENAL ICC - advokasi.elsam.or.id · - genosida, kejahatan terhadap ... internasional, hanya kasus-kasus tertentu yang dianggap mempengaruhi stabilitas dan keamanan internasional

Didukung oleh :

I N D O N E S I A • A U S T R A L I A

LEGAL DEVELOPMENT FACILITYl d f

ISBN : 978-979-16587-0-6

Buku ini dipersembahkan kepada para korban dan keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia

serta masyarakat yang bersimpati dan rela berjuang bersama