mengenal cinematography dan teknik...

14
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannya Deden Pratama [email protected] Abstrak Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage). Kata Kunci: (Cinematography, videography, photography) Pendahuluan Dengan adanya artikel ini, Saya berharap dapat membantu para pembaca untuk mempelajari Cinematography. Dan Saya juga berharap artikel ini berguna untuk berbagi sedikit ilmu yang Saya punya tentang Cinematography.

Upload: lynhi

Post on 06-Mar-2019

278 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannya

Deden Pratama

[email protected]

Abstrak

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan

cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip.

Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi

menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar

tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi

sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau

dalam sinematografi disebut montase (montage).

Kata Kunci: (Cinematography, videography, photography)

Pendahuluan

Dengan adanya artikel ini, Saya berharap dapat membantu para pembaca untuk

mempelajari Cinematography. Dan Saya juga berharap artikel ini berguna untuk berbagi

sedikit ilmu yang Saya punya tentang Cinematography.

Page 2: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Pembahasan

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal

dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan

bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-

gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat

menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan

maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil)

selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah

yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi.

Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi.

A. Definisi Sinematografi

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal

dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan

bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-

gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat

menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan

cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip.

Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi

menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar

tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi

sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau

dalam sinematografi disebut montase (montage).Sinematografi sangat dekat dengan

film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film

sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan

plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai

media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah

produk sinematografi.

Page 3: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

B. Film sebagai Produk Sinematografi

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering

disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga

sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para

sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah

Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grahp

(tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.

Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus,

yang biasa kita sebut dengan kamera.

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur

palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid

(atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel

pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang

telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang

kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan

pengembang (developer).

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan

media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi

dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil

penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses

kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat

dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik,

dan/atau lainnya;

Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi

dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang

fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan

cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser

padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar.

Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami

perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita

analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari

pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan

media selluloid sebagai penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka

pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan

selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan

media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar

yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang

Page 4: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog

maupun digital.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari

istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-

visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang

menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah film pada

mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka

cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini

menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang

tertangkap lensa.

Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik

sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini

telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan

selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori

chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi

yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.

Sebagaimana dijelaskan di dalam definisi tersebut film termasuk ke dalam golongan

karya seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam

jajaran seni-seni yang lain. Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena film lahir

dari gabungan unsur-unsur seni-seni yang lain yaitu seni sastra, teater, rupa, suara,

musik, dan arsitektur, selain unsur-unsur seni tersebut di dalam film juga terkandung

unsur teknologi. Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan

film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh

sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-

adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen

mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang

kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik

memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan

gambar, dll.

D.O.P

D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan

cahaya. Dia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian

kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul

selama perekaman film. D.O.P sangat jarang mengoperasikan kamera. Kerja D.O.P

sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan

kamera untuk setiap pengambilan gambar. “Itu adalah salah satu alasan utama kita

Page 5: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain. Karena jika bukan untuk

bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat dunia kata-kata

penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang” demikian kata

Sinematografer Michael Benson.

Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia

lakukan dan D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain

hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang

D.O.P. Pembuatan film adalah bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan

memfilter apa yang ada disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame

pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan.

Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. Namun

tentu saja memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga

memerlukan pengetahuan tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap

fokus kepada detail. Hampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin

dan juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat dengan

memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer memerlukan waktu

yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan pengamat, waktu yang pendek

untuk masuk ke dunia yang baru

Bekerja dengan Sutradara

Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam

gambar dengan pencahayaan mereka. Tergantung kepada gaya sutradara, anda dapat

memutuskan untuk memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah

meeting dengan sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk

mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. Atau sutradara memiliki ide sendiri seperti

apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas D.O.P untuk memenuhi keinginan ini.

Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini hanyalah panduan yang menyenangkan dalam

usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan

semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.

Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle

kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa

yang dia inginkan. Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada

sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara

adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia

inginkan adalah keputusannya.

Page 6: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat pekerjaan saya adalah untuk

membantu director dalam memvisualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-

menerus, ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional,

sering kali menjadi teman dekat dalam kolaborasi kami. “

“Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur

orang. Saya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. Saya

belajar cara menangani lokasi, bekerja sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian

pertunjukan, bahkan sebagai pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang

tidak ternilai,” kata Neil Roach.

Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach sepanjang karirnya

tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. “Saat anda bekerja dengan

sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan” Dia berkata,

“Tidak menjadi masalah dengan sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda

bekerja yang terbaik. Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata

‘tidak’. Tidak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak dapat

melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini untuk

menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya inginkan pada waktu

yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan.”

Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan dapat menjadi contoh

keseluruhan unit. Sering kali hanya individu dari sinematografer yang bekerja sebatas

kualitas fotografi saja. Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua

menjadi satu, setidaknya bagian dari D.O.P sehingga mereka menetapkan standar

profesional untuk setiap kru. D.O.P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan

dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi, kebersihan, dll, yang semua

itu adalah tanggung jawab mereka

“Operator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan

sutradara. Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada

segitiga sutradara, kamera (dan operator) , serta aktor”.

Michael Benson menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan

rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah hal terpenting

dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini. Operator adalah orang yang tahu

jika suatu pengambilan sudah fokus. Saat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi

dapat membetulkannya. Tetapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang

dapat merubah supaya fokus”

Page 7: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Grip

Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. Dia

juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya: focus

puller biasanya bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak

boleh dipindahkan saat dia masih berada di tripod. Grip juga bertanggung jawab

terhadap gedung, atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang

diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa berjalan. Tingkat

dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses pengambilan gambar. Perawatan

jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. Mereka akan sering membangun atau

membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek

Gaffer

Gaffer adalah seorang kepada elektrik dan akan bekerja langsung dengan D.O.P.

Beberapa D.O.P akan menentukan bentuknya dan pintu gudang dan yang tidak dia

inginkan- ini tergantung kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering

D.O.P akan dekat dengan gaffer daripada anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk

kesuksesannya

Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi Director Photography,

dia memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya selalu memberitahukan kamu bahwa

kamu dapat belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya Anda dapat

mengatakan arah, kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan.

Bayangan memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan

drama. Exposure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat

dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari cahaya. Untuk saya,

sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses kreatifnya adalah seberapa

banyak cahaya yang dapat anda ambil“

Kamera Film

Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad. Salah satu alasannya adalah

oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar

sinematografer), kamera film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok

dari kamera film adalah beberapa kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan

mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali

setiap detik.

Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang

tersisa untuk mengambil gambar setelah exposure. Saat gambar-gambar dari alat ini

diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene

asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan

Page 8: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

benar.

Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing

memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang

terbaik dan konsisten. Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar

dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat

berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography. Pergerakan mekanisme film

adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan

gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat.

Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang

ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan

ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan

seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat

menjadi redup atau menghilang.

Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang

berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang

berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar

tersebut dan pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash

setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di sekitar enam belas

atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap

sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke

titik yang dapat diabaikan

Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu

yang umum.

Page 9: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis

besar kamera terbagi tiga yaitu :

1. Kamera foto (still photography)

Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single pic-ture).

Bahanbaku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga sete-lah

melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh

:kamera analog, kamera digital.

2. Kamera film (cinema photography)

Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang di-dapat

berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa dise-but still

motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.

3. Kamera video (video photography)

Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena mengha-

silkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan baku-nya

yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung

dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam,

MiniDV, HDCam. Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat

bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut

pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film.

Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun

teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)

a. Bird Eye View

Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga

memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang

tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan

helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.

b. High Angle

Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki

arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

Page 10: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

c. Low Angle

Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini

merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini

yaitu keagungan atau kejayaan.

d. Eye Level

Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan

dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan

pandangan mata seseorang yang berdiri.

e. Frog Level

Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri,

seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

2. Ukuran gambar (frame size)

a. Extreem Close-up (ECU)

Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada

tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.

b. Big Close-up (BCU)

Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk

menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.

c. Close-up (CU)

Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi

gambaran jelas terhadap objek.

d. Medium Close-up (MCU)

Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk

mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.

e. Mid Shoot (MS)

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok

objek secara jelas.

Page 11: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

f. Knee Shoot (KS)

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid

Shot.

g. Full Shoot (FS)

Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan

objek beserta lingkungannya.

h. Long Shoot (LS)

Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek

dengan latar belakangnya.

i. Extreem Long Shoot (ELS)

Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara

utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.

j. 1 Shoot

Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam

frame.

k. 2 Shoot

pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang

sedang berkomunikasi.

l. 3 shoot

pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang

mengobrol.

m. Group Shoot

Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan

sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

3. Gerakan kamera (moving camera)

a. Zooming (In/Out)

Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek,

gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen

hanya mengoperasikannya saja.

Page 12: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

b. Panning (Left/Right)

Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan

atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang

bergerak sesuai arah yang diinginkan.

c. Tilting (Up/Down)

Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai

alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.

d. Dolly (In/Out)

Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan

Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan

cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.

e. Follow

Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.

f. Framing (In/Out)

Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar

(out) framming shot.

g. Fading (In/Out)

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk

menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada

perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.

h. Crane Shoot.

Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan Bergerak

sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

4. Gerakan objek (moving object)

a.Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri

maupun ke kanan.

b.Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

Page 13: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen

penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :

a. Motivasi

b. Informasi

c. Komposisi

d. Suara

e. Sudut Kamera

f. Kontinuitas

Page 14: Mengenal Cinematography dan Teknik Pembuatannyailmuti.org/wp-content/uploads/2017/09/...dan-teknik-pembuatannya.pdf · sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Penutup

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh

seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh

kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai

teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau

keindahan maka hasil yang didapat pun kurang maksimal. Jadi rasa seni yang tinggi

dapat dijadikan modal utama untuk menjadi kameramen. Gali terus potensi diri, selamat

berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan sukses.

Referensi

http://belajarcinema.blogspot.co.id/2012/07/teknik-pengambilan-gambar.html

http://itcentergarut.blogspot.co.id/2011/08/pengertian-sinematografi-dan.html

http://cingraphy.blogspot.co.id/2013/03/cinematography.html

Biografi

Deden Pratama

Dinobatkan sejak 22 Mei 1996 dengan keadaan sehat walafiat tanpa cacat. Saya

menyukai petualangan seperti hiking atau naik gunung. Saya menyukai olahraga

Futsal. Mimpi saya sejak kecil adalah menjadi orang yang berguna dari apa yang

sudah saya jalankan.