mengenai aajiaaji.or.id/file/uploads/content/file/kliping berita aaji - 17 maret... · kesehatan...

17
MENGENAI AAJI Kompas.com, 14/3, Iuaran BPJS Naik, Industri Asuransi Jiwa Yakin Ada Kenaikan Nasabah Baru http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/14/151500126/Iuran.BPJS.Naik.Industri.Asura nsi.Jiwa.Yakin.Ada.Kenaikan.Nasabah.Baru Iuran BPJS Naik, Industri Asuransi Jiwa Yakin Ada Kenaikan Nasabah Baru Senin, 14 Maret 2016 | 15:15 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 menetapkan serangkaian perubahan dalam layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, termasuk kenaikan iuran untuk peserta mandiri. Lalu, apa dampaknya bagi industri asuransi jiwa? Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyatakan, secara prinsip kenaikan iuran bagi peserta BPJS Kesehatan tidak memberikan dampak bagi industri asuransi jiwa. Akan tetapi, Hendrisman mengaku optimistis jumlah peserta baru asuransi jiwa akan meningkat. "(Kenaikan jumlah peserta baru) Pasti ada. Dengan orang punya kewajiban BPJS yang basic needs, dia mulai tahu bahwa memang asuransi itu perlu. Pada waktu pendapatannya lebih besar lagi, dia harus datang ke industri asuransi," kata Hendrisman ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (14/3/2016). Lebih lanjut, Hendrisman menuturkan, keberadaan BPJS Kesehatan tidak mengganggu industri asuransi jiwa. Pasalnya, BPJS Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, sementara asuransi berada di atasnya. "BPJS dibuat untuk memberikan kebutuhan dasar bagi masyarakat Indonesia, wajib kan. Di atas itu baru industri asuransi. Kalau sistem itu berjalan dengan baik, maka tidak ada dampaknya," jelas Hendrisman. Dia menerangkan, secara teroritis, BPJS Kesehatan tidak mengganggu bisnis industri asuransi jiwa. Pada awalnya, diakui Hendrisman memang ada dampak yang terasa, namun lama-kelamaan BPJS Kesehatan dan industri asuransi jiwa dapat menjalankan pelayanan masing-masing. Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Upload: phunghanh

Post on 04-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENGENAI AAJI

Kompas.com, 14/3, Iuaran BPJS Naik, Industri Asuransi Jiwa Yakin Ada Kenaikan Nasabah Baru

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/14/151500126/Iuran.BPJS.Naik.Industri.Asura

nsi.Jiwa.Yakin.Ada.Kenaikan.Nasabah.Baru

Iuran BPJS Naik, Industri Asuransi Jiwa Yakin Ada Kenaikan Nasabah

Baru

Senin, 14 Maret 2016 | 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 menetapkan

serangkaian perubahan dalam layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,

termasuk kenaikan iuran untuk peserta mandiri.

Lalu, apa dampaknya bagi industri asuransi jiwa?

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyatakan, secara prinsip

kenaikan iuran bagi peserta BPJS Kesehatan tidak memberikan dampak bagi industri asuransi jiwa.

Akan tetapi, Hendrisman mengaku optimistis jumlah peserta baru asuransi jiwa akan meningkat.

"(Kenaikan jumlah peserta baru) Pasti ada. Dengan orang punya kewajiban BPJS yang basic needs, dia

mulai tahu bahwa memang asuransi itu perlu. Pada waktu pendapatannya lebih besar lagi, dia harus

datang ke industri asuransi," kata Hendrisman ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin

(14/3/2016).

Lebih lanjut, Hendrisman menuturkan, keberadaan BPJS Kesehatan tidak mengganggu industri asuransi

jiwa. Pasalnya, BPJS Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, sementara

asuransi berada di atasnya.

"BPJS dibuat untuk memberikan kebutuhan dasar bagi masyarakat Indonesia, wajib kan. Di atas itu baru

industri asuransi. Kalau sistem itu berjalan dengan baik, maka tidak ada dampaknya," jelas Hendrisman.

Dia menerangkan, secara teroritis, BPJS Kesehatan tidak mengganggu bisnis industri asuransi jiwa.

Pada awalnya, diakui Hendrisman memang ada dampak yang terasa, namun lama-kelamaan BPJS

Kesehatan dan industri asuransi jiwa dapat menjalankan pelayanan masing-masing.

Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan

INDUSTRI ASURANSI JIWA

Koran-Jakarta.com, 17/3, Perusahaan Asuransi Bidik Pasar Jabar http://www.koran-jakarta.com/perusahaan-asuransi-bidik-pasar-jabar/

Perusahaan Asuransi Bidik Pasar Jabar Kamis 17/3/2016 | 05:40

Industri Keuangan

Foto : Istimewa

BANDUNG – Jawa Barat menjadi wilayah potensial bagi perusahaan asuransi untuk menggenjot premi.

Nasabah asal Jawa Barat (Jabar) bahkan tercatat memberikan andil premi asuransi sekitar 40 persen

dari total premi bruto perusahaan asuransi, Commonwealth Life. Pieter Wattimena, Alternative

Distribution Channel Director Commonwealth Life mengatakan penghimpunan dana premi asuransi tahun

lalu mencapai 1,8 triliun rupiah secara nasional. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen merupakan andil

dari wilayah Jawa Barat.

“Pangsa pasa Jabar sangat bagus, terlebih di Kota Bandung. Penduduknya sudah well educated

terhadap pentingnya asuransi sekaligus investasi,” ujarnya usai membuka kantor pemasaran baru di Kota

Bandung, Jabar, Rabu (16/3). Tahun ini, Commonwealth Life menargetkan pendapatan premi asuransi

sebesar dua triliun rupiah. Untuk mencapai target itu, perusahaan asuransi ini terus mendekatkan diri

dengan nasabah dan calon nasabah potensial seperti di Kota Bandung.

“Selain membuka cabang, kami juga menargetkan menambah 1.500 agen berlisensi untuk wilayah Jabar

pada tahun ini. Saat ini jumlah agen yang sudah terdaftar mencapai lebih dari lima ribu orang,”

tambahnya. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), keagenan merupakan

penyumbang 44,5 persen dari total premi nasional. Karena itu, Commonwealth Life berupaya

mengembangkan jalur distribusi keagenan di kota Bandung.

Bandung merupakan kota dengan populasi paling tinggi di Jawa Barat dengan jumlah penduduk

mencapai 2,3 juta jiwa. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi untuk kategori jasa keuangan dan asuransi

mencapai 6,93 persen dan meningkat sekitar 0,2 persen setiap tahunnya (BPS 2011).

Pertumbuhan tersebut merupakan peluang bagi Commonwealth Life untuk semakin mengembangkan

potensi bisnis Perusahaan di Bandung dengan senantiasa memberikan edukasi literasi keuangan kepada

masyarakat melalui produk-produk asuransi jiwa terpercaya serta layanan yang terbaik. Dia

menambahkan penetrasi industri asuransi di Indonesia berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

masih sebesar 2,5 persen per akhir September 2015. tgh/E-10

Beritamoneter.com, 16/3, Perluas Lini Bisnis Commonwealth Life Ekspansi Layanan Asuransi Jiwa ke Kota Bandung http://www.beritamoneter.com/perluas-lini-binis-commonwealth-life-ekspansi-layanan-asuransi-jiwa-ke-kota-bandung/

Perluas Lini Bisnis, Commonwealth Life Ekspansi Layanan Asuransi Jiwa ke Kota Bandung Rabu 16 Mar 2016, 5 : 55 pm

Pieter Wattimena, Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life, Simon Bennett, Presiden Direktur Commonwealth Life, dan Iming Ahmad, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Bandung secara simbolis meresmikan pembukaan Kantor Pemasaran baru di Jalan Wastukencana No.87, Bandung.

BANDUNG-Commonwealth Life memperluas lini bisnis Perusahaan dengan meresmikan pembukaan Kantor Pemasaran baru di lokasi yang strategis di Jalan Wastukencana No.87, Bandung. Kantor baru ini akan focus memperkuat strategi pengembangan bisnis

Perusahaan di Jawa Barat. “Wilayah Jawa Barat, khususnya di kota Bandung, merupakan kontributor tertinggi untuk Commonwealth Life. Masyarakat di Tanah Priangan sudah semakin meningkat jumlahnya dan semakin banyak yang menyadari

akan pentingnya proteksi asuransi jiwa sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Melalui Kantor Pemasaran baru ini, kami mengharapkan untuk memberikan kemudahan bagi para Agen, Nasabah, serta masyarakat.” ujar Alternative Distribution Channel Director

Commonwealth Life, Pieter Wattimena dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/3).

Sebelumnya Commonwealth Life telah memiliki Kantor Pemasaran yang berlokasi di Sindang Sirna. Seiring dengan pertumbuhan bisnis Commonwealth Life di Jawa Barat

yang sangat potensial dengan kontribusi perolehan premi Jawa Barat hampir sebesar

40% terhadap premi nasional dan dukungan hampir 2.000 Agen berlisensi di wilayah tersebut dari total 5.000 Agen di seluruh Indonesia, Perusahaan memutuskan untuk

memindahkan Kantor Pemasaran ke lokasi baru yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Penetrasi industri asuransi di Indonesia berdasarkan data Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), masih sebesar 2,5% per akhir September 2015. Angka ini terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang sudah berkisar antara 4,5% – 6,5% terhadap pendapatan domestik

bruto (PDB). Peran dan kontribusi berbagai pihak, terutama pelaku industri asuransi dan jasa keuangan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia.

Menurutnya, Bandung merupakan kota dengan populasi paling tinggi di Jawa Barat dengan jumlah penduduk mencapai 2,3 juta jiwa. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi untuk kategori jasa keuangan dan asuransi mencapai 6,93% dan meningkat sekitar

0,2% setiap tahunnya (BPS 2011). Pertumbuhan tersebut merupakan peluang bagi Commonwealth Life untuk semakin mengembangkan potensi bisnis Perusahaan di Bandung dengan senantiasa memberikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat

melalui produk-produk asuransi jiwa terpercaya serta layanan yang terbaik.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), keagenan merupakan penyumbang 44,5% dari total premi nasional. Oleh karena itu, Commonwealth

Life memiliki aspirasi untuk mengembangkan jalur distribusi keagenan di kota Bandung. “Di Bandung, Commonwealth Life percaya bahwa produk dan layanan yang kami

tawarkan sangat sesuai dengan kebutuhan gaya hidup masyarakat setempat yang terkenal aktif dan kreatif. Ke depannya, kami menargetkan pertumbuhan Agen baru sebesar lebih dari 50% atau sekitar 1.500 Agen baru,” tambah Pieter Wattimena.

Produk dan layanan Commonwealth Life dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat di tengah perkembangan pesat teknologi saat ini. Beberapa fitur digital Commonwealth Life, seperti majalah digital interaktif COMMITMENT,

Financial Calculator, Games Interaktif dan Portal e-Services, yang dibuat untuk memberikan informasi yang edukatif, dapat diakses di situs www.commlife.co.id. Beberapa fitur digital juga dapat diakses melalui aplikasi Android dan Appstore.

Bisnis Indonesia, 17/3, hal 21, [Foto] Kantor Pemasaran Baru

Beritasatu.com, 15/3, AXA Mandiri dan AXA Tingkatkan Kompetensi Pendidik Paud Perempuan http://www.beritasatu.com/pendidikan/354941-axa-mandiri-dan-axa-tingkatkan-kompetensi-pendidik-paud-perempuan.html Selasa, 15 Maret 2016 | 18:06

AXA Mandiri dan AXA Tingkatkan Kompetensi Pendidik PAUD Perempuan Chief Corporate Affairs Officer AXA Indonesia Benny Waworuntu (keempat dari kanan) didampingi oleh Walikota Jakarta

Utara Rustam Effendi (keempat dari kiri), dan ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia

Dini (Himpaudi) DKI Jakarta Yufi Natakusumah (kedua dari kanan) membuka kegiatan Program Perempuan Cerdas

Perempuan Mandiri, yakni program pelatihan teknik pengajaran kreatif dan literasi keuangan kepada 200 guru-guru

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perempuan di kantor Walikota Jakarta Utara, Tanjung Priok, Selasa 15 Maret 2016.

(AXA)

Jakarta – AXA Mandiri dan AXA meningkatkan kompetensi 200 tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

perempuan di Jakarta Utara, melalui pelatihan teknik pengajaran dan literasi keuangan. Upaya ini sebagai bentuk

komitmen AXA Mandiri dan AXA untuk mendorong kemajuan perempuan serta meningkatkan literasi keuangan di

Indonesia, melalui program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri.

“Program ini telah berjalan sejak Desember tahun 2015 dan lebih lebih dari 2.000 guru telah mendapatkan pelatihan

teknik mengajar kreatif, metode membaca nyaring, literasi keuangan, dan pengelolaan keuanga keluarga,” ujar Chief

Corporate Affairs Officer AXA Indonesia Benny Waworuntu di kantor Walikota Jakarta Utara, tempat kegiatan

Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri berlangsung, Selasa (15/3).

Dia menjelaskan, AXA Mandiri dan AXA percaya perempuan merupakan elemen penting masyarakat, apalagi ketika

mereka juga berperan sebagai tenaga pendidik dan seorang ibu yang mengelola keuangan keluarga. “Kami percaya

mereka merupakan salah satu pendorong kemajuan bangsa,” tambah dia.

Program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himpunan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak (KPPPA), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Program tersebut

diluncurkan pada 17 Desember 2015 dan telah berjalan di 36 kecamatan di Jakarta.

Program ini menyasar 5.000 guru PAUD perempuan di Indonesia. Hingga saat ini 2.151 guru PAUD Perempuan di

Jakarta telah mendapatkan pelatihan teknik mengajar serta literasi keuangan dari AXA Mandiri dan AXA.

Selain di Jakarta, program ini akan diljalankan di enam kota besar lain di Indonesia tahun ini, yakni di Semarang,

Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Palembang, dan Makassar. Kegiatan tersebut juga melibatkan sukarelawan dari

AXA Mandiri dan AXA.

Untuk menunjang program ini, AXA Mandiri dan AXA juga membagikan 10.000 buku yang berisikan informasi

pengembangan teknik mengajar serta literasi keuangan kepada 5.000 tenaga pendidik PAUD.

“Kami berharap program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri ini dapat membantu menciptakan tenaga pendidik

perempuan dengan kualitas yang baik, sehingga mereka dapat mengajar anak-anak didik PAUD dengan optimal dan

di saat yang bersamaan mereka dapat menjadi perencana keuangan keluarga yang cerdas,” jelas Benny.

Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri juga dilaksanakan karena sejalan dengan program Women@AXA yang

mendorong peran perempuan baik di dunia kerja dan masyarakat serta mengajak perempuan untuk dapat

memberikan inspirasi kepada orang di sekitarnya.

Selain Women@AXA, kegiatan yang akan berlangsung selama satu tahun ini pun dijalankan sesuai dengan kajian

AXA, IFC, dan Accenture mengenai pasar asuransi terkait perempuan di 10 negara berkembang bertajuk She for

Shield: Insure Women to Better Protect All.

Kajian tersebut menyatakan perempuan menjadi peluang terbesar di dunia asuransi global dengan premi US$ 1,7

triliun tahun 2030 seiring meningkatnya kebutuhan perempuan akan perlindungan di masa depan. Di Indonesia,

tingkat pertumbuhan premi dari segmen perempuan menjadi yang tercepat di antara 10 negara berkembang lainnya,

diprediksi mencapai US$ 9-14 miliar pada 2030 atau naik 10-16 kali lipat dari saat ini.

Thomas Ekafitrianus/THM

Metrotvnews.com, 16/3, AXA Mandiri Bayar Klaim Rp 1,86 Miliar ke Ahli Waris http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/03/16/499268/axa-mandiri-bayar-klaim-rp1-86-miliar-ke-ahli-waris

AXA Mandiri Bayar Klaim Rp1,86 Miliar ke Ahli Waris Gervin Nathaniel Purba • 16 Maret 2016 10:25 WIB Ilustrasi. (FOTO: MI/Rommy Pujianto)

Metrotvnews.com, Surabaya: PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menyerahkan

klaim sebesar Rp1,86 miliar kepada Hajar Rosliana di Kantor Bank Mandiri Regional VIII,

Surabaya, Jawa Timur. Hajar Rosliana merupakan ahli waris dan istri dari Diya Nugroho

pemegang polis produk Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas.

Sesuai ketentuan, pemegang polis Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas berhak atas 100 persen

Uang Pertanggungan plus Nilai Investasi yang terbentuk dan pengembalian seluruh premi yang

telah dibayarkan ditambah dengan sisa premi yang seharusnya dibayarkan hingga masa

asuransi, apabila Tertanggung meninggal dunia selama masa pertanggungan.

Director of Marketing & Operations AXA Mandiri Kartono mengatakan bahwa pembayaran klaim

kepada ahli waris nasabah merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan

layanan terbaik kepada seluruh nasabah. Pembayaran klaim ini juga menjadi bagian dari

komitmen AXA Mandiri untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, melalui

penerapan nilai Customer Centricity yaitu menempatkan setiap nasabah sebagai fokus utama

dari seluruh kegiatan perusahaan

.

"Setiap produk AXA Mandiri telah didesain dan dikelola untuk memberikan solusi perlindungan

dan perencanaan keuangan bagi seluruh pemegang polis. Pembayaran klaim sebesar Rp1,86

miliar ini merupakan bukti konsistensi AXA Mandiri. Kami juga ingin memastikan bahwa hak

setiap nasabah selalu menjadi prioritas perusahaan," ujar Kartono dalam siaran persnya di

Surabaya, Rabu (16/3/2016).

Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas merupakan salah satu produk asuransi jiwa yang disertai

dengan investasi (Unit Link) yang dipasarkan melalui seluruh cabang Bank Mandiri. Produk

unggulan AXA Mandiri ini telah menjadi referensi utama para nasabah dalam membantu

merencanakan keuangan dan menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anak mereka.

Menurut Kartono, produk Mandiri Sejahtera Cerdas dapat menjadi solusi bagi para orangtua

maupun masyarakat umum untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak yang semakin tinggi.

Dengan perencanaan keuangan yang lebih baik, setiap orangtua dapat memastikan bahwa

pendidikan anak-anak akan terjamin dan tetap berkualitas, hingga ke jenjang yang tertinggi.

"Produk Mandiri Sejahtera Cerdas merupakan investasi terbaik bagi orangtua, karena tiada

investasi yang lebih bernilai daripada pendidikan untuk anak-anak kita. AXA Mandiri ingin

menjadi bagian penting dari kemajuan bangsa ini melalui penyediaan produk yang bisa

memastikan bahwa biaya pendidikan anak-anak akan tetap terjamin dalam kondisi apa pun,"

jelasnya.

Untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan penetrasi asuransi di masyarakat, Kartono

menambahkan, AXA Mandiri terus mengembangkan produk-produk asuransi yang sesuai

dengan kebutuhan nasabah. Dengan didukung oleh tim manajemen yang solid dan memiliki

rekam jejak panjang di industri asuransi jiwa, AXA Mandiri telah menempatkan diri sebagai

salah satu perusahaan asuransi jiwa yang menjadi referensi bagi jutaan nasabah di Indonesia.

"Kebutuhan terhadap asuransi jiwa akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya

pemahaman dan meningkatnya risiko hidup. AXA Mandiri memiliki komitmen yang sama

dengan pemerintah untuk menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian penting kehidupan

masyarakat Indonesia," pungkasnya.

(AHL)

Indopos.co.id, 16/3, Prudential Syariah Tumbuh Lebih dari 20 Persen http://www.indopos.co.id/2016/03/prudential-syariah-tumbuh-lebih-dari-20-persen.html

Rabu, 16 Maret 2016 - 07:35

Prudential Syariah Tumbuh Lebih dari 20 Persen

Kiri ke kanan: Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin

Simpanan Indonesia Destry Damayanti, Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Riki Frindos dan Direktur Corporate

Marketing & Communications Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo berbincang-bincang usai acara Media Gathering &

Market Outlook 2016 dengan tema "Ulasan Pasar 2015 dan Prospek Pasar 2016" yang diadakan oleh Prudential Indonesia di

Jakarta, Senin (14/3). Dok

indopos.co.id – Unit syariah Prudential (Prusyariah) mencatat pertumbuhan lebih dari 20 persen dibanding

tahun lalu. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan Prudential pun membuka kemungkinan untuk

bekerjasama dengan bank.

Direktur Corporate Marketing & Communications Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo, mengatakan

sejak Prusyariah diluncurkan pada September 2007 bisnisnya selalu mengalami peningkatan.

“Sampai dengan sekarang Prusyariah pertumbuhannya lebih dari 20 persen dari tahun lalu,” kata Nini yang

ditemui usai acara Media Gathering & Market Outlook 2016 dengan tema “Ulasan Pasar 2015 dan Prospek

Pasar 2016” yang diadakan oleh Prudential Indonesia di Jakarta, Senin (14/3).

Untuk meningkatkan pertumbuhan, Prudential juga bekerja sama dengan lima bank di Indonesia. “Ke

depannya untuk bekerja sama dengan bank lain kalau ada peluang ke sana, kami akan gali,” ujar Nini.

Indonesia dengan populasi penduduk muslim terbesar menjadikan potensi pasar syariah yang cukup besar.

Sementara, Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, mengatakan pihaknya melihat ekonomi

syariah telah menjadi alternatif menarik bagi masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim

terbesar dinilai sebagai suatu fase luar biasa bagi industri jasa keuangan syariah termasuk asuransi. “Kami

paham kebutuhan asuransi masyarakat masih jauh dari memadai dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut

sejalan dengan misi dan upaya OJK,” katanya.

Ia tak menampik tantangan yang masih dihadapi adakah masih minimnya pemahaman masyarakat terutama

pada produk asuransi syariah dan edukasi yang masih kurang. “Hasil studi kami hanya sekitar satu persen

penduduk Indonesia yang mempunyai asuransi syariah, walau minat untuk mengenal asuransi syariah cukup

besar,” tukas William.

Sebagai langkah edukasi konsumer mengenai asuransi syariah, lanjut Nini, pihaknya sedang menjajaki

kerjasama dengan salah satu organisasi. “Khusus asuransi syariah kami mau roadshow ke enam kota terkait

literasi keuangan syariah. Kerjasama ini baru sebagai pilot, nanti kalau berlangsung dengan baik akan kami

teruskan lagi,” jelas Nini, yang enggan menyebutkan nama organisasi tersebut karena masih dalam tahap

penjajakan.

Namun, menurut Nini, edukasi masif mengenai Prusyariah yang kontinu tetap berasal dari agen. Saat ini lebih

dari 60 ribu agen Prudential telah memiliki lisensi asuransi syariah, sehingga mereka dapat memasarkan

produk Prusyariah.

Lisensi ini telah menjadi komplemen bagi agen yang ingin mengambil ijin memasarkan asuransi syariah,

selain lisensi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang telah menjadi suatu kewajiban bagi agen

asuransi. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) telah mewajibkan agen yang ingin memasarkan produk

asuransi syariah untuk memperoleh lisensi agen asuransi syariah. (rmn)

Bisnis Indonesia, 17/3, hal 21, Perizinan Tuntas Semester 1/2016

Kontan, 17/3, hal 24, Modal Rp 600 Miliar untuk Asuransi Jiwa BTN – Jasindo

Bisnis Indonesia, 17/3, hal 21, Reliance Bidik Premi Rp580 Miliar

Kontan, 17/3, hal 24, [Foto] MAMI Raih Penghargaan

Kontan, 17/3, hal 24, Prudential Life Kurangi Saham Sektor Energi

EKONOMI MAKRO & REGULASI

Republika, 17/3, hal 15, BI Rate Diproyeksikan 6,75 Persen