menganalis aspek-aspek pengelolaan usaha dan proposal usaha

116
1 BAHAN AJAR KEWIRAUSAHAAN 09 Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil / Mikro Tim Teaching Kewirausahaan SMK N 2 yk

Upload: adhiaryo

Post on 08-Nov-2015

165 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

mengenai kewirausahaan

TRANSCRIPT

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

Merencanakan Usaha kecil / Mikro

Kompetensi Dasar :

Menganalisis Aspek-Aspek Pengelolaan UsahaA. Organisasi Usaha

Tujuan :

Siswa mampu menjelaskan pengertian Manajemen dan Organisasi Usaha

Siswa mampu menyebutkan bentuk-bentuk badan usaha

Siswa mampu menggambarkan struktur organisasi usaha

1. Pengertian Manajemen dan Organisasi

Setiap Perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu atau periode tertentu. Penentuan tujuan ini penting sebagai arah atau sasaran perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Alat untuk mencapai tujuan perusahaan kita kenal dengan nama manajemen.

Manajemen dan organisasi merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Artinya manajemen merupakan bagian dari organisasi dan organisasi merupakan bagian dari manajemen. Dalam teori disebutkan bahwa manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, kedua bidang ini saling membutuhkan. Dapat diibaratkan kebutuhan manajemen dan organisasi seperti tubuh manusia dengan darah manusia, jika tidak berfungsi maka akan mati.

Manajemen dapat diartikan sebagai alat untuk mrncapai tujuan melalui orang lain. Manajemen juga diartikan sebagai proses dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian lain dari manajemen adalah proses pengelolaan usaha kegiatan atau usaha dari awal hingga perusahan tersebut berjalan dan bangkrut. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemenmerupakan alat mencapai suatu tujuan dengan melalui suatu proses. Kemusian proses ini dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam manajemen tersebut. Proses untuk mencapai tujuan ini kemudian dituangkan menjadi fungsi manajemen. Adapun fungsi manajemen yang terdapat dalamam manajeman adaalh sebahai berikut:

a. Planning

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dikerjaan atau dimulai, bagaimana melakukannya, dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan, dan siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut. Proses tersebut pada akhirnya akan menghasilkan suatu rencana.

b. Organizing

Pengorganisian adalah proses mengelompokkan berbagai kegiatan atau pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.

c. Actuating

Menggerakkan atau melaksanakan adalah suatu proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinan atau manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberikan perintah, memberi petunjuk, dan memberikan motivasi. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun.

d. Controlling

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut tersebut terjadi penyimpangan maka akan segera dikendalikan sesuai dengan rencana yang disusun. Dengan adanya pengendalian diharapkan ujuan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Jenis-jenis dan Bentuk Organisasi

Organisasi usaha ada terdiri dari beberapa jenis. Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha jasa yang dijalankan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan, efisiensi dan efektifitas.

Jenis-jenis organisasi yang umumnya dibedakan menjadi dua:

a. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan:

1) organisasi mempunyai pimpinan puncak dari satu orang, misalnya perusahaan perseorangan.

2) Organisasi yang memunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang, missal firma, perseroan terbatas.

b. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenangnya dibedakan menjadi:

1) wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujua-tujuan perusahaan.

2) Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

3) Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen lain.

3. Bentuk-bentuk Badan Usaha

Ada banyak bentuk-bentuk badan usaha yang ada di Indonesia. Dalam memilih bentuk badan usaha harus memperhatikan beberapa hal, misalnya berapa modal yang tersedia, jenis usaha apa yang akan dijalankan, bagaimana masalah/penentuan tangung jawab, bagaimanacara pembagian laba tersebut.

Pengetian badan usaha dan perusahan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Perusahaan adalah kesatuan teknis dalam berproduksi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.

Bentuk-Bentuk badan usaha:

a. Badan usaha menurut lapangan usahanya:

1) Badan usaha agraris adalah badan usaha yang lapangan usahanya mengolah tanah. Contoh: perkebunan, peternakan, pertanian.

2) Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang mengambil kekayan alam dengan tidak mengubah sifatnya. Contoh : pertambangan.

3) Badan usaha industri adalah badan usaha yang mengoah bahan baku ditambah dengan campuran jasa kepada orang lain atau badan lain.

4) Badan usaha perdangan adalah badan usaha yang kegiatanya membeli barang untuk jual kembali.

b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya

1) Badan usaha milik negara

2) Badan usaha milik swasta

3) Badan usaha milik campuran

c. Badan usaha berdasarkan perbandingan pengunaan tenaga kerja dan mesin:

1) Badan usaha padat modal adalah badan usaha yang perusahaannya lebih banyak menggunakan mesin disbanding tenaga kerja manusia.

2) Badan usaha padat karya adalah badan usaha yang perusahaannya lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia disbanding dengan mesin.

d. Badan usaha berdasarkan badan hukumnya

1) Badan usaha Perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu orang dan bertangung jawab sepenuhnya terhadap seluruh harta bendanya.

Ciri-ciri :

Modal sendiri dan dikelola sendiri

Modal relatif terbatas

Pendirian relatif mudah

Laba/rugi ditanggung sendiri

2) Badan usaha Firma adalah badan usaha yang dimiliki dua orang tau lebih dan bertanggung jawab dengan seluruh harta bendanya. Atau persekutuab anatara dua orang atau lebih yang mengabungkan modal dan tenaganya dengan maksud bersama-sama berusaha dibawah satu nama dan bertujuan membagikeuntungan berdasarkan perbandingan modal yang ditanam dalam perusahaan.

Kebaikan:

prosedur pendirian mudah

sadar terhadap pembagian kerja (menurut keahlian)

kebutuhan modal terpenuhi

resiko kerugian dibagi beberapa anggota.

Keburukan:

hutang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota

akibat tindakan seseorang anggota Firma akan menyebabkan terlibatnya anggaota lain

kemungkinan timbul perselisihan antara pendiri

kesatuan pendapat sulit tercapai

3) Persekutuan Komanditer (CV)

Ialah suatu perkumpulan yang satu atau lebih mengikat diri untuk menyerahkan modal ke dalam perusahaan yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang anggota lainnya dengan nama bersama dan mereka adalah merupakan pemiliknya.

Kebaikan CV:

pendirian mudah

modal yang dikumpul lebih banyak

manajemen perusahaan dapat diverifikasi

kesempatan berkembang lebih besar

Keburukan CV:

Sukar menarik kembali investasinya.

Tanggung jawab tak terbatas

Kelangsungan hidup perusahaan tak tentu

Harus membayar bunga modal kepada sekutu.

Dalam CV dikenal dengan 2 anggota:

a) anggota pasif

hanya setor modal saja, tidak ikut mengelola CV

b) anggota aktif

setor modal dan mengelola CV

4) Perseroaan Terbatas (PT)

Salah satu perseroan yang memperoleh modal dengan mengeluarkan sahan (sero) dimana tiap orang dapat memilikinya satu atau lebih serta bertanggungjawab sebesar modal yang disertakan.

Kebaikan PT:

kelangsungan hidup lebih terjamin

tanggungjawab terbatas

pengelolaan usaha lebih efisien

ketersediaan modal lebih besar

saham dapat diperjualbelikan

Kekurangan:

biaya pendirian lebih mahal

kurang komunikasi antara pemegalang saham

organisasi dan manajemennya lebih kompleks sehingga operasional mahal

5) Koperasi

Koperasi dibentuk oleh sekelompok orang yang bergabung dan berusaha bersama-sama untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari koperasi biasanya diperoleh harga barang kebutuhan yang lebih murah daripada harga yang terdapat dipasar.

Modal koperasi diperoleh dengan jalan:

Simpanan Pokok

Para anggota koperasi diwajibkan setor uang yang menjadi simpanan pokok. Uang ini hanya dibayarkan satu kali dari jumlahnya ditentukan sesuai dengan perjanjian.

Simpanan wajib

Disetorkan secara kontinyu, dapat tiap bulan, tiga bulan, dll

Simpanan sukarela

Ialah simpanan para anggota koperasi yang jumlahnya tergantung pada angota dan waktunya pun tidak ditentukan.

Koperasi dapat dibedakan menjadi :

Koperasi produksi

Ialah koperasi yang menampung hasil produksi para anggotanya dengan catatan akan menjual dan memberikan keuntungan pada produsen (para anggota koperasi)

Koperasi konsumsi

Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari para anggotanya.

Koperasi kredit

Dalam koperasi ini dana yang dikumpulkan dari anggota dpinjamkan lagi kepada anggota yang memerlukan dengan bunga ringan.

6) Contoh perhitungan pembagian keuntungan :

a) Persekutuan Firma

Didin , Dadan, Rodiah sudah sepakan mendirikan sebuah Firma dengan nama Sekawan yang usahanya bergerak dalam bidang perdagangan tekstil. Sedangkan modal yang disetorkan oleh masing-masing anggota adalah sebagai berikut: Didin Rp 6.000.000,00 , Dadan Rp 4.000.000,00 dan Rodiah Rp 5.000.000,00. Adapun pembagian keuntungan atau kerugiannya didasarkan kepada besarnya modal masing-masing yang disetor dengan perbandingan 60:40:50. apabila keuntungan yang diperoleh pada satu tahun berjumlah Rp 3.000.000,00, maka pembagian keuntungan untuk mereka adalah:

Jawab:

Didin: 60 x Rp 3.000.000,00

= Rp 1.200.000,00

150

Dadan: 40 x Rp3.000.000,00

= Rp 800.000,00

150

Rodiah: 50 x Rp 3.000.000,00

= Rp 1.000.000,00

150

jumlah laba yang dibagikan

= Rp 3.000.00000

b) Persekutuan Komanditer (CV)

Dari soal Firma Sekawan Didin, Dadan, dan Rodiah ingin memperluas usahanya dengan cara memperbesar modalnya. Dipuruskan Firma Sekawan dirubah menjadi Persekutuan Komanditer. Kebetulan sekali Oman bersedia menyetorkan modalnya Rp 5.000.000,00 dan ia bertindak menjadi sekutu diam (pasif). Akhirnya permodalan CV Sekawan akan terkumpul menjadi:

- Modal dari Didin: Rp 6.000.000,00

- Modal dari Dadan: Rp 4.000.000,00

- Modal dari Rodiah: Rp 5.000.000,00

- Modal dari Oman: Rp 5.000.000,00

Modal keseluruhan CV Sekawan Rp 20.000.000,00, mengenai pembagian keuntungan perusahaan, terlebih dahulu sekutu aktif mendapat 5%, sedangkan sekutu diam (pasif) mendapat bunga modal 10%. Sisa keuntungan perusahaan dibagikan kepada sekutu kerja aktif. Akan tetapi, jika perusahaan menderita kerugian, maka kerugian tersebut dipikul oleh sekutu kerja (aktif) dan sekutu diam (pasif).

Andaikata pada tahun 2003 CV Sekawan memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya sebesar Rp 3.950.000,00maka pembagian keuntungannya adalah sebagai berikut:

Jumlah Keuntungan seluruhnya

Rp 3.950.000,00

Bunga Modal:

1) Didin5% x Rp 6.000.000,00= Rp 300.000,00

2) Dadan5% x Rp 4.000.000,00= Rp 200.000,00

3) Rodiah5% x Rp 5.000.000,00= Rp 250.000,00

4) Oman10% x Rp 5.000.000,00= Rp 500.000,00

Jumlah bunga modal

Rp 1.250.000,00

Sisa Keuntungan

Rp 2.700.000,00

Sisa keuntungan tersebut dibagikan kepada sekutu kerja aktif sebagai berikut:

1) Didin

60 x Rp 2.700.000,00

= Rp 1.080.000,00

150

2) Dadan

40 x Rp 2.700.000,00

= Rp 720.000,00

150

3) Rodiah

50 x Rp 2.700.000,00

= Rp 900.000,00

150

Maka keuntungan masing-masing sekutu CV Sekawan itu adalah sebagai berikut:

1. Didin : Rp 300.000,00 + Rp 1.080.000,00= Rp 1.380.000,00

2. Dadan: Rp 200.000,00 + Rp 720.000,00= Rp 920.000,00

3. Rodiah: Rp 250.000,00 + Rp 900.000,00= Rp 1.150.000,00

4. Oman:

= Rp 500.000,00 Total keuntungan seluruhnya

= Rp 3.950.000,00

c) Persekutuan Terbatas (PT)

PT Bahagia Jaya pada tahun 2003 memperoleh keuntungan Rp 15.000.000,00 sedangkan modal seluruhnya Rp 100.000.000,00 dan baru disetor 80%. Adapun pembagian keuntungannya ditentukan sebagai berikut:

1) dibayarkan terlebih dahulu bunga modal 5% dari modal yang setor

2) sisanya dibagikan 60% untuk para pemegang sahan

3) untuk cadangan 10%

4) Untuk dana social 5%

5) Untuk Direksi 20%

6) Dibagikan untuk bonus karyawan 5%

Maka pembagian keuntungan perusahaan akan tampak sebagai berikut:

Jumlah laba keseluruhan

Rp 15.000.000,00

Bunga Modal 5% x 80.000.000,00

Rp 4.000.000,00Sisa keuntungan/laba

Rp 11.000.000,00

Pembagian laba adalah :

Direksi

20% x Rp 11.000.000,00= Rp 2.200.000,00

Cadangan

10% x Rp 11.000.000,00= Rp 1.100.000,00

Pemegang saham60% x Rp 11.000.000,00= Rp 6.600.000,00

Dana social5% x Rp 11.000.000,00= Rp 550.000,00

Bonus karyawan 5% x Rp 11.000.000,00= Rp 550.000,00

Dari sini pemegang saham akan memperoleh Rp 4000.000,00 ditambah Rp 6.600.000,00 = Rp 10.600.000,00

Dengan demikian deciden untuk setiap lembar saham tersebut adalah:

10.600.000,00 x 100% = 13,25%

80.000.000,00

4. Struktur Organisasi Sederhana

a. Pengertian Organiasi

Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu organon yang berti alat, bagian, anggota atau badan. Pengorganisasian dijalankan untuk mempermudah dalam melaksanakan tugas, yaitu dengan cara membagi suatu jegiatan yang besar menjadi kegiatan-kegiatan kecil, sehingga pimpinan mudah dalam melakukan pengawasan.

b. Struktur organisasi

Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggung jawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut:

1) Struktur oraganisasi garis/lini

Organisasi bentuk garis/lini diciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur oraganisasi ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesifikasi kerjanya masih sederhana.

Ciri-ciri :

kesatuan perintah terjamin

pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan

organisasi tergantung pada satu pimpinan

Keuntungan:

wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas

struktur sederhana, mudah dipahami

struktur organisasi lebih stabil

disiplin dapat dipelihara

keputusan dapat diambil dengan cepat

merupakan kesempatan yang baik untuk latihan bagi pengembangan bakat kepemimpinan.

Kerugian:

organisasi kaku dan bersifat otokratis

mudah kacau bila kehilangan seseorang dalam garis organisasi dan tidak secara cepat dicari penggantinya.

Secara relatif spesialisasi pekerjaan tidak dijalankan pada tingkat menengahdan tidak supervisor.

2) Struktur organiasasi fungsional

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai baahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberikan perintah kepada setiap bawahan, sepangjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berbeda-beda.

Cirri-ciri:

tidak menjamin adanya kesatuan perintah

keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi

penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.

Keuntungan:

adanya spesialisasi bagi setiap orang dalam organisasi yang efektif sehingga diperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya

pekerjaan yang memerlukan daya piker telah dapat dipisahkan dari pekerjaan kasar/rutin

terdapat fleksibilitas dalam tugas sehingga organisasi tidak kaku.

Kerugian:

diperlukan keahlian yang tinggi dari wakil kepala karena pembagian tugas tak boleh sama dengan yang lain.

Struktur organisasi kurang stabil

Dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat kesukaran untuk menempatkan kekauasaan serta tanggungjawab sehingga dapat menimbulkan turunnya moral/disiplin kerja

Kurang tegasnya batas kekuasaan jabatan dapat menimbulkan gesekan-gesekan antara pejabat dan inisiatif perorangan menjadi baku.

3) Strutur organisasi garis dan staf

Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh Harington Emerson. Struktur organisasi ini umumnya digunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehinga pimpinan tidak bisa bekerja sedniri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan organisasi tersebut.

Ciri-ciri umum organisasi lini dan staf:

jumlah karyawan relatif banyak

organisasinya besar dan bersifat kompleks

hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

pimpinan dan karyawan sesmuanya tidak begitu saling mengenal

spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal.

Kesatuan perintah dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan-bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.

Kebaikan:

asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan sebab pimpinan tetap berada pada satu tangan.

Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana.

Tipe organisasi lini dan staf fleksibel, karena dapat diterapkan pada organisasi besar atau keci., pemerintah atau swasta.

Penambilan keputusan relatif mudah karena mendapat bantuan pemikiran, saran-saran dan usul dari staf.

Koordinasi mudah dilakukan karena sudah ada pembidangan tugas yang jelas.

Disiplin dan moral karyawan tinggi karena tugasnya sesuai dengan spesialisasinya.

Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh

Bakat karyawan yang berbeda beda dapat dikembangkan karena bekerja sesuai dengan keahlian dan ketrampilan.

Kelemahan:

kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.

Solidaritas para karyawan kurang sebab tidak saling mengenal

Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah yang paling penting.

4) Struktur organisasi fungsional dan staf

Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organiasi. Dengan memakai system gabungan ini dimungkinkan memilih, yang menguntungkan dipakai yang merugikan ditinggalkan.

Struktur organisasi dibuat dengan maksud:

memperlihatkan pola hubingan antaranggota organisasi dan sarana yang dimiliki.

Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggungjawab.

B. Aspek Produksi

Tujuan:

Siswa mampu menjelaskan pengertian produk dan jasa

Siswa dapat menjelaskan tentang persediaan barang

Siswa mengetahui tentang proses produksi

Siswa dapat menghitung beberapa metode nilai persediaan

Siswa dapat mengetahui cara menyimpan produk

1. Pengertian produk dan jasa

a. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan mempunyai sifat-sifat fisik.

Contoh : makanan, pakaian, kendaraan, dan lain-lain

b. Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat fisik.

Contoh : dokter, montir dan lain-lain

c. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau faedah baru. Manfaat/faedah terdiri atas beberapa macam, misalnya faedah bentuk, waktu dan tempat.

Contoh :

Seorang wirausahawan yang kreatif mengubah bentuk kayu menjadi meja, kursi, dan sebagainya. Hal ini merupakan faedah bentuk.

Seorang wirausahawan membawa hasil pertanian dari pedesaan ke perkotaan. Hal ini merupakan tambahan tempat.

Seorang wirausahawan mempunyai hasil pertanian yang disimpan di dalam gudang kemudian dikeluarkan lagi sampai waktu diperlukan. Hal ini merupakan faedah waktu.

d. Produsen adalah orang, badan atau lembaga yang menghasilkan produk.

e. Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya.

3. Persediaan barang

Persediaan barang digunakan untuk menyatakan barang yang:

Tersedia untuk dijual

Masih dalam proses produksi untuk diselesaikan kemudian dijual

Akan dipergunakan untuk produksi barang jadi yang akan dijual

Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual. Sedangkan barang yang dimiliki tetapi tidak dipakai sendiri (seperti halnya bahan habis pakai) tidak termasuk dalam pengertian persediaan.

Jenis-jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung jenis usaha perusahaan yang bersangkutan, seperti:

a. Perusahaan dengan mempunyai satu jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan.

b. Perusahaan industri mempunyai beberapa jenis persediaan yaitu bahan baku, baranga dalam proses dan barang jadi.

c. Perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan

4. Proses Produksi

a. Pengertian proses produksi

Proses produksi adalah suatu proses kegiatan usaha untuk menciptakan kegunaan atau manfaat suatu barang di masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.

b. Tujuan merencanakan proses produksi

Tujuan merencanakan proses produksi, antara lain:

Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau baru

Memperoleh keuntungan

Menggunakan fasilitas produksi

Menguasai pasar tertentu

Melaksanakan kerja secara efektif dan efisien

c. Langkah-langkah perencanaan proses produksi

Langkah-langkah perencanaan proses produksi adalah:

Produk apa yang akan diproses

Bilamana kegiatan proses produksi akan dimulai

Berapa jumlah barang yang akan diproduksi

Berapa jumlah dana yang akan dibutuhkan

Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan

Peralatan apa yang diperlukan

Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan

d. Syarat-syarat perencanaan proses produksi

Syarat-syarat perencanaan proses produksi diantarannya:

Rencana terus disesuaikan atas dasar tujuan usaha

Rencana harus sederhana dan mudah dilaksanakan

Rencana harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi tentang kegiatan proses produksi

e. Sifat proses produksi

Proses produksi yang terputus-putus

Proses ini dilakukan atas dasar jumlah pesanan. Jumlah produksi yang dibuat perusahaan pada umumnya sedikit dan berdasarkan pesanan produk yang masuk ke perusahaan.

Misal: bengkel las, mebel, bengkel mesin perbaikan.

Proses produksi yang terus menerus

Proses ini dilakukan berdasarkan pada ramalan produk, tidak dilakukan atasd asar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi pasar dan dalam jumlah produksi yang besar.

Misal : perusahaan industri kimia, minyak, tekstil, baja, farmasi, sepatu, gula, batu bara.

f. Jenis dan mutu produk yang diproduksi

Dalam hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah:

- Apakah produk yang diproduksi bisa tahan lama atau tidak

- Apakah mutu produk yang diproduksi itu tergantung pada biaya persatuan

- Apakah produk yang akan diproduksi itu mempunyai sifat perminataan musiman atau tidak

- Apakah produk yang diproduksi itu consumers goods atau products goods

Untuk menetapkan skala produksi, salah satu factor yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan adalah production standard. Production standar adalah suatu ukuran yang menjadi patokan dalam melaksanakan proses operasi produksi. Di dalam standard production, yang paling penting adalah standard : waktu, kualitas produk, dan biaya.

g. Tahapan-tahapan di dalam penetapan skala produksi

- Routing

Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir.

- Scheduling

Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan diawasi pengunaan waktu pada saat pemrosesan produksi, sesuai dengan urutan-urutannya.

- Dispatching

Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.

- Follow-up

Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoodinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.

5. Menghitung beberapa metode nilai persediaan

Dalam pengaturan persediaan barang dagangan, ada beberapa kebijakan, yaitu:

a) Penentuan system pemasaran barang dagangan

b) Jumlah pemesanan barang dagangan

c) Tingkat persediaan barang dagangan

d) Tingkat pemesanan barang dagangan

Kebijakan pengaturan persediaan barang dagangan tersebut agar perusahaan tetap memiliki tingkat persediaan barang dagangan yang sesuai dengan permintaan. Sedangkan mengenai metode pencatatan persediaan barang dagangan dapat digunakan.

a) First-in, first-out (FIFO)

Yaitu barang yang pertama masuk itulah yang pertama kali dikeluarkan.

b) Last-in, last-out (LIFO)

Yaitu barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang pertama kali keluar.

c) Average Cost (AC)

Yaitu barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.

Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga pokok bahan bakar yang dipakai dalam proses produksi yaitu seperti berikut ini:

a). Metode FIFO (First-in First-out)

Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai dalam proses produksi.

Contoh: data mengenai bahan baku pada PT. Sinar Sejahtera selama dua minggu pertama bulan Mei 2007 adalah:

01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp 1.000,00

09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp 1.200,00

17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei sebanyak 15.000 kg, dihitung sebagai berikut:

8.000 kg @ Rp 1.000,00 : Rp 8.000.000,00

7.000 kg @ Rp 1.200,00 : Rp 8.400.000,00

15.000 kg Rp 16.400.000,00

Berdasarkan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat sebesar Rp 16.400.000,00

b). Metode LIFO (Last-in First-out)

Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses produksi.

Contoh:

12.000 kg @ Rp 1.200,00 : Rp 14.400.000,00

3.000 kg @ Rp 1.000,00 : Rp 3.000.000,00

15.000 kg Rp 17.400.000,00

Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar Rp 17.400.000,00

c). Metode Rata-rata Tertimbanng (Average Cost Method)

Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan.

Contoh :

8.000 kg @ Rp 1.000,00 : Rp 8.000.000,00

12.000 kg @ Rp 1.200,00 : Rp 14.400.000,00

20.000 kg Rp 22.400.000,00

Harga pokok rata-rata tiap kg Rp 22.400.000,00 : 20.000 = Rp 1.120,00

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp 1.120,00 = Rp 16.800.000,00

Dengan demikian bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00

Dengan mengetahui dan memahami system pencatatan dan metode pencatatan, akan dapat menghitung persediaan barang dagangan dnegan tepat, sehingga dapat mengatur pengadaan barang dagangan.

Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun laporan persediaan barang dagangan.

Untuk mengetahui pencatatan persediaan khususnya dan administrasi pada umumnya diperlukan kelengkapan berikut:

a) Buku pembelian, yang meliputi:

1) Buku pembelian tunai

2) Buku pembelian kredit

3) Buku persediaan barang

b) Buku penjualan, yang meliputi:

1) Buku penjualan tunai

2) Buku penjualan kredit

c) Perlengkapan lainnya, diantaranya:

1) Faktur penjualan dan nota

2) Kuitansi/tanda terima

3) Materai

4) Surat jalan/pengantar barang dan sebagainya

Mengenai system/metode pencatatan yang efektif untuk persediaan barang, dapat digunakan system pencatatan secara terus menerus. Keuntungan utama system ini pada system control persediaan untuk setiap jenis barang dagangan selalu mudah diketahui dari buku besar pembantu.

Contoh : Buku besar pembantu untuk persediaan

Data persediaan bahan baku A-2 pada PT Sinar Sejahtera bulan Juni 2004

Juni 1, persediaan 20.000 kg @ Rp 2000,00

Juni 7, pembelian 12.000 kg @Rp 3000,00

Juni 14, masuk proses produksi 24.000 kg

Juni 18, pembelian 10.000 kg @ Rp 4000,00

Juni 25, masuk proses produksi 15.000 kg

Jenis Bahan: A-2

KARTU PERSEDIAANSatuan : kg

Metode: FIFO

TanggalPembelianPemakaianSaldo

Jumlah (kg)Harga (Rp)UnitJumlah (kg)Harga (Rp)UnitJumlah (kg)Harga (Rp)Unit

1 juni ------20000200040000000

7 juni1200030003600000020000200040000000

12000300036000000

14 juni20000200040000000

40003000120000008000300024000000

18 juni100004000400000008000300024000000

10000400040000000

25 juni8000300024000000

70004000280000003000400012000000

6. Cara Penyimpanan Produk

a) Pengetahuan pergudangan

Gudang merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan oleh semua perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di bidang produksi, industri rumah tangga, menengah, maupun besar.

Gudang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, baik dalam waktu singkat maupun panjang sesuai dengan sifat-sifat barabg yang disimpan.

Untuk dapat mempersiapkan bahan baku dengan baik maka diperlukan tempat penyimpanan bahan persediaan sehingga produksi bias berjalan secara terus menerus. Keadaan semacam ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Bahan baku yang akan dipergunakan untuk diproses produksi dalam perusahaan, tidak dapat didatangkan secara satu persatu, karena hal ini akan berakibat tingginya harga jual sehingga produk tidak dapat bersaing di pasar. Bahan baku akan dibeli sekaligus untuk keperluan proses produksi selama beberapa waktu. Dengan demikian bahan baku yang sudah dibeli, belum masuk dalam proses persediaan bahan baku di gudang. Oleh karena itu, gudang sebagai tempat penyimpanan serta terdapat petugas yang mencatat keluar masuknya barang sesuai dengan permintaan masing-masing bagian.

2) Apabila terjadi bahan baku tidak dapat digunakan karena kelembaban pengiriman, maka kegiatan produksi akan terhenti karena tidak adanya bahan baku. Proses produksi baru bias berjalan kemabli apabila pesanan bahan baku sudah dating atau dnegan membeli secara mendadak dengan harga yang lebih mahal.

3) Perlu terdapat kartu sirkulasi barang yang dapat di gudang, jangan sampai persediaan bahan terlalu banayak karena akan berakibat tidak baik bagi perusahaan.

b) Langkah-Langkah menyimpan barang dagangan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyimpan barang dagangan, sebagai berikut:

1) Menetapkan jenis-jenis barang dagangan yang akan disimpan dalam gudang

2) Memesan barang dagangan yang sudah direncanakan, baik harganya, jenisnya maupun kualitasnya

3) Menetapkan pembelian barang dagangan untuk kebutuhan konsumen atau langganan

4) Mencari produsen, grosir, agen yang dpaat menyediakan barang dagangan untuk kebutuhan konsumen/langganan.

Setelah perusahaan menerima barang dagangan, sebelum dijual terlebih dahulu perlu dismpan dan diamankan di dalam:

1) Gudang khusus milik sendiri

2) Gudang khusus miliki orang lain yang disewa perusahaan

3) Lemari khusus yang aman dari pencurian

4) Ruangan took khusus yang aman dari pencurian

c) Cara menyimpan dan mengamankan barang dagangan

Cara menyimpan barang dagangan yang aman sebagai berikut:

1) Menyimpan barang dagangan yang tidak memerlukan tempat khusus

a) Harus tertib, aman dans ehat

b) Tidak mudah dimasuki oleh tikus dan binatang lainnya

c) Tidak kena debu atau kotoran

d) Pelru dijaga oleh petugas keamanan perusahaan

2) Menyimpan barang dagangan yang memerlukan tempat khusus

a) Harus disimpan pada alat-alat pendingin

b) Harus disimpan pada alat-alat pemanas atau penghangat

c) Harus disimpan pada tempat dengan temperatur khusus

d) Harus disimpan pada tempat yang tembaga

e) Harus dijaga oleh keamanan perusahaan

d) Macam-macam buku gudang

1) Buku penerimaan barang

Pada saat barang diterima, langsung dicek faktur atau surat jalan, koreksi harus diadakan oleh pembawa barang bila terjadi ketidaksesuaian anatar suarat yang dibawa dengan order sebelumnya. Pengecekan tertentu tidak hanya terbatas pada:

Jumlah

Kondisi

Kualitas barang

Serta harga yang ditentukan baik harga satuan maupun harga total setelah dijumlah dengan betul.

Contoh: Buku penerimaan barang

No.Hari/TglNama barangJumlahHargaTotalKodeKet.

2) Buku penggunaan barang

Catatan barang masuk tentu tidak ada gunanya tanpa disertai dengan catatan barang yang keluar. Perhitungan stock baru tiap-tiap hari menjadi sederhana menurut rumus:

Stock baru = stock lama + barang masuk barang keluar

Contoh : Buku penggunaan barang

Hari/TglSatuanJenis BarangKeterangan

ABCD

C. Aspek Administrasi Usaha

Tujuan :

Siswa dapat menjelaskan tentang Administrasi Usaha

Siswa dapat menjelaskan tentang ketatausahaan

Siswa dapat menjelaskan tentang pencatatan transaksi barang dan jasa

1. Pengertian Administrasi Usaha

a) Administrasi Usaha

Administrasi usaha sangat luas ruang lingkupnya dibandingkan dengan manajemen dan kepemimpinan. Administrasi berasal dari kata ad-ministrare (bahasa latin) yang berarti melayani dan membantu atau memenuhi.

1) Menurut John M.Pfiffner administrasi adalah sebagai pengorganisasian dan penjurusan daripada sumber-sumber manusia dan bahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2) Menurut William H.Newaman administrasi adalah pedoman, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha satu kelompok orang-orang ke arah suatu tujuan bersama.

3) Menurut Prof.Dr. S. Prajudi Atmosudirjo, SH administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha sipil atau militer, usaha besar atau usaha kecil.

4) Menurut Dr. Sondang P.Siagian, M.P.A administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b) Maksud dan Tujuan Administrasi

Adapun maksud dan tujuan administrasi adalah :

1) Dapat memonitoring kegiatan administrasi perusahaannya

2) Dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya

3) Dapat menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian perusahaannya

4) Dapat mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya

c) Fungsi dan Kegunaan Administrasi

Fungsi administrasi adalah:

1) Mencatat alat-alat perlengkapan organisasi dan kegiatan-kegiatan k edalam buku administrasi

2) Memelihara buku-buku administrasi

3) Menyediakan, melengkapi dan mengelola buku-buku administarsi

4) Mengerjakan buku-buku administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Kegunaan administrasi:

1) Sebagai alat manajemen bagi para wirausaha

2) Sebagai alat penilaian bagi para wirausaha

3) Sebagai alat bukti tentang pertanggungjawaban para wirausaha did alam menjalankan usahanya.

d) Macam-macam Catatan dan Kegiatan Administrasi

1) Catatan perjanjian dagang: Dengan siapa janji itu dibuat, waktu, isi, janji, dan keterangan lain yang diperlukan

2) Catatan pemesanan dan pengiriman Nama dan alamat, jumlah pesanan/pengiriman dan keterangan lainnya.

3) Catatan pemasaran : Nama-nama distributor/agen, identitasnya, pemberian komisi, jadwal pengiriman barang dan sebagainya

4) Catatan proses produksi : Semua masalah yang berkaitan dengan kelancaran proses produksi.

5) Catatan perbekalan/persediaan : Jenis, jumlah arus keluar masuk barang, kondisi dan lain-lain. Perbekalan disini dapat untuk perkantoran maupun untuk bahan-bahan proses produksi.

6) Catatan kepegawaian: Data dan identitas pegawai, jumlah upah atau gaji, prestasi kerja dan catatan lainnya.

7) Catatan surat menyurat : Mencatat semua keluar masuk surat dengan mencatat nomor surat, sifat, tanggal surat, tanggal proses surat dan keterangan penting lainnya.

Catatan gudang

Jenis dan nama barang, jumlah arus keluar barang, kondisi barang. Administrasi dapat dikatakan sebagai kulit dari manajemen merupakan intisari dari administrasi dan kepemimpinan sebagai intisari dari manajemen.

e) Penyelenggaraan Administrasi

Dapat dilakukan dengan :

1) Sistem pencatatan terus menerus yaitu pencatatan dicatat secara terus menerus (kontinyu)

2) Sistem pencatatan secara periodic yaitu pencatatan dilakukan sewaktu-waktu

f) Buku-Buku Administrasi dalam Pengelolaan Usaha

1) Buku pembelian

2) Buku penjualan

3) Buku voucher

4) Faktur, surat jalan, kuitansi, materai dll.

5) Buku pembukuan uang

6) Buku gudang

7) Buku tenaga kerja

8) Buku gudang

9) Buku tenaga kerja

10) Buku agenda

11) Buku produksi dll.

2. Ketatausahaan

Surat Menyurat

a) Pengertian

1) Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo Surat adalah helai kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis, atau atas nama kedua-duanya dalam organisasi yang ditujukan kepada suatu alamat tertentu dan menurut sesuatu bahan komunikasi.

2) Menurut J.Wajong Surat adalah suatu pernyataan atau ucapan tertulis terhadap satu atau beberapa orang yang tidak hadir.

3) Menurut Ateng Sjafrudin Surat adalah tidak lain daripada pembicaraan secara tertulis dengan seseorang di tempat lain.

4) Menurut A.S. Fauzi Surat adalah alat untuk menyampaikan sesuatu berita, perasaan, menanyakan sesuatu hal atau meminta suatu barang kepada orang lain.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud tertentu.

b) Fungsi surat

1) Sebagai data atau wakil organisasi

2) Sebagai alat bukti tertulis (missal surat perjanjian bisnis)

3) Sebagai pedoman (missal surat perintah)

4) Sebagai alat pengingat (missal surat-surat yang sudah diarsipkan)

c) Jenis-jenis Surat

1) Menurut Pratihno ada 3 jenis surat yaitu:

Surat perniagaan

Surat jabatan atau surat dinas

Surat-surat yang tidak termasuk keduanya (missal surat kekeluargaan)

2) Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Menurut sifat, isi dan asal surat dibedakan menjadi:

a. Surat pribadi yaitu yang isinya tentang persahabatan, kekeluargaan dll.

b. Surat resmi adalah surat yang isinya berkaitan dengan tugas dalam organisasi

c. Surat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga social

d. Surat perniagaan adalah surat yang menurut persoalan perniagaan yang dibuat oleh pengelola usaha

e. Surat dinas adalah surat yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan yang dibuat oleh instansi pemerintah

Menurut Keamanan isinya

a. Surat sangat rahasia yaitu surat yang berhubungan dengan keamanan negara

b. Surat rahasia yaitu surat yang isinya cukup diketahui orang lain

c. Surat konfidensial adalah surat yang isinya cukup diketahui yang bersangkutan saja

d. Surat biasa yaitu surat yang isinya tidak akan menimbulkan akibat buruk yang bersangkutan saja

Menurut Urgensinya

a. Surat segera/kilat yaitu surat yang harus sampai secepat mungkin untuk kepentingan si penerima, maka surat itu harus didahulukan

b. Surat segera yaitu surat yang harus segera ditanggapi oleh si penerima tetapi tidak harus kilat

c. Surat biasa yaitu surat yang tidak perlu tanggapan dari penerima

Menurut Wujudnya

a. Kartu Pos adalah segala macam surat yang dibuat di atas karton berukuran 10 cm

b. Warkat pos adalah sehelai kertas yang telah dicetak sedemikian rupa sehingga kalau dilipat merupakan sebuah sampul surat. Bagian dalamnya dapat untuk menulis surat yang lebih panjang informasinya.

c. Surat bersampul yaitu surat yang memakai sampul

Adapun fungsi sampul surat adalah agar dipandang lebih sopan, isinya tidak boleh diketahui orang lain dan untuk mengirim berita/informasi yang cukup panjang.

3) Menurut Drs. Thomas Wijaya, surat dibagi menjadi:

Menurut isi dan pengirimnya

a. Surat resmi

b. Surat niaga

c. Surat pribadi

Menurut maksud dan tujuannya:

a. Surat pemberitahuan

b. Surat keputusan

c. Surat perintah

d. Surat permintaan/permohonan

e. Surat peringatan

f. Surat panggilan

g. Surat penawaran

h. Surat perjanjian

i. Surat pesanan

j. Surat laporan

k. Surat pengantar

l. Surat lamaran pekerjaan

m. Surat penegasan

n. Surat penuntut (klaim)

Menurut wujud bentuk surat

a. Kartu pos

b. Warkat pos

c. Surat bersampul

d. Nota atau memo

e. Telegram dan teleks

Berdasarkan jaminan:

a. Surat sangat rahasia

b. Surat rahasia

c. Surat konfidensi

d. Surat biasa

Menurut urgensi penyelesaiannya:

a. Surat kilat biasa

b. Surat amat segera

c. Surat biasa

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis surat adalah:

a. Surat menyurat secara resmi yaitu surat menyurat yang diselenggarakan dalam hubungan kedinasan. Missal :

1. Perusahaan dengan perusahaan

2. Instansi pemerintah dengan pemerintah dan sebaliknya

3. Perusahaan dengan perorangan dan sebaliknya

b. Surat menyurat secara pribadi yaitu surat menyurat yang diselenggarakan antar teman. Antar keluarga dll.

3. Surat Menyurat dalam Kegiatan Usaha Bisnis

Surat niaga merupakan produk yang dominan dan penting dalam kegiatan usaha. Adanya surat niaga dapat membantu memacu munculnya penawaran dan perminataan terhadap produk, baik barang maupun jasa.

Adapun surat niaga yang sering dibuat oleh dunia usaha adalah:

a. Surat Penawaran yaitu surat yang berisi tentang penawaran suatu produk. Tujuan surat penawaran adalah untuk memperkenalkan produk baru, untuk mencari pelanggan baru. Isi surat penawaran antara lain: nama produk, harga produk, kualitas produk, sampai pada cara pembayaran dan pengiriman produk.

PT.ANGKASA RAYA

Jl. Parangtritis 11E

Yogyakarta

Nomor : 105/penw/1/2006 Yogyakarta, 15 Januari 2006

Hal : Surat Penawaran

Kepada Yth.

UD. Makmur Jaya

Jl.Samas 12

Bantul

Dengan hormat,

Kami adalah perusahaan distributor kendaraan bermotor roda dua yang sedang berkembang. Produk kami yang sudah mulai dipasarkan adalah Supra-plus dengan keistimewan hemat energi. Adapun perincianya adalah:

Merk : Honda

Tipe : Supra-Plus

Bahan Bakar : Bensin

Jenis : Kendaraan roda dua

Warna : Biru metalik, Hitam, Merah

Garansi : 5 tahun

Harga : Rp 12.450.000,00

Pembayaran : Melalui rekening BNI No.Rek.13.5011.0001

Penyerahan : Prangko gudang pembeli

Lain-lain : Barang dikirim setelah 50 % dibayar

Kami juga melayani pembelian secara kredit.

Jika anda berminat silahkan anda mengirimkan surat pesanan ke kantor kami, mengingat persediaan yang terbatas. Terima kasih.

Hormat kami,

PT. Angkasa Raya

Ttd

M. Fahri Ananto

Manajer Pemasaran

b. Surat Pesanan yaitu surat yang isinya merupakan respon atau tanggapan positif atas adanya penawaran barang yang diterima.

UD.MAKMUR JAYA

Jl. Samas 12

Bantul

Nomor : 008/Pes/II/2006 Bantul, 11 Januari 2006

Hal : Pesanan Barang

Kepada Yth.

PT. ANGKASA RAYA

Jl. Parangtritis 11E

Yogyakarta

Dengan hormat,

Menanggapi surat penawaran saudara dan brosur yang kami terima tentang adanya sepeda motor yang dapat menghemat bahan bakar maka kami sangat gembira. Setelah kami membaca dan memahaminya, kami berkeinginan untuk membeli. Oleh karena itu mohon segera dikirm 6 sepeda motor supra plus dengan perincian dua motor setiap wara yang ada.

Sesuai dengan penawaran saudara maka kami telah membayar sejumlah 50% dari harga barang ke Rek BNI No.13.5011.0001. Sisa pembayaran kami kirimkan setelah barang kami terima.

Atas perhatian dan pelayanan saudara kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Ttd

M.Beni Afianto

Manajer

c. Surat Pengiriman Barang yaitu surat yang dikirimkan bersama barang yang dipesan. Dalam surat ini ditegaskan kembali tentang macam dan jumlah barang yang dipesan beserta rincian harganya. Surat niaga yang sering muncul setelah pengiriman barang adalah: surat pengaduan, surat tanggapan pengaduan, surat penagihan, surat penangguhan pembayaran hutang dll.

d. Surat Perjanjian Bisnis

Contoh :

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama: M.Zuhdi

Pekerjaan: Kepala Bagian Pemasaran

Alamat: Jl. Sudirman 60 Jakarta

Selaku penjual selanjutnya disebut pihak kesatu2. Nama: Ibu Ema

Pekerjaan: Usaha Catering

Alamat: Jl. Mawar 10. Jakarta

Selaku pembeli selanjutnya disebut pihak keduaKedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan kontrak jual beli yang diatur sebagai berikut:

Pasal 1

Pihak kesatu sanggup menyediakan beras Cianjur dengan kualitas super sebanyak 100kg perminggu dan dikirim sampai dialamat pihak kedua.

Pasal 2

Pihak kedua sanggup membayar setiap akhir bulan dengan sejumlah harga beras yang diterima dikalikan Rp 3.500, 00 per kg.

Pasal 3

Bila ada keterlambatan pengiriman beras dua hari dari waktu yang telah ditentukan maka harga beras bisa dibayar seharga 95% dari harga yang ditetapkan, sebanyak beras yang terlambat kirim.

Pasal 4

Bila ada keterlambatan pembayaran dua hari dari waktu yang ditentukan maka pihak kedua harus membayar seharga 105% dari harga yang ditetapkan.

Pasal 5

Bila ada ketidak cocokan tentang kualitas beras yang dikirim ke pihak kedua, maka barang akan dibayar oleh pihak kedua sehaga 25% dari harga yang ditetapkan.

Pasal 6

Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan dari wakru perjanjian ini dibuat.

Pasal 7

Surat perjanjian ini dibuat diatas kertas segel Rp 6.000,00 dan ditandatangani rangkap dua yang masing-masing mempunyai kekuatan yang sama.

Jakarta, 22 Desember 2005

Pihak kesatu

Pihak kedua

Ttd

Ttd

M. Zuhdi

Ema

Saksi-saksi:

1. Ahmad Baihaqi

2. Nabila

4. Mengarsipkan Dokumen Perusahaan

1) Pengertian

Menurut GR. Terry, Ph.D Kearsipan adalah penetapan kertas-kertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik, menurut aturan yang telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga setiap kertas (surat) bila dipeelukan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat.

2) Dokumen perusahaan yang perlu diarsipkan diantaranya:

faktur perdagangan-Bill of loading

Kuitansi pembayaran-Polis asuransi

Surat penawaran-Packing list

Surat permintaan- weight note

Nota kontan- Measuremen list

Perjanjian dagang-Instrucsional manual

NPWP-Test certificate

SITU dan SIUP-Chemical analysis

Andal-Manufacture certificate

Neraca dagang-Leter of credit L/C

Akta pendirian perusahaan

3) Proses penataan dokumen perusahaan

Pemerinsaan/ penyortiran dokumen.

Pemberian kode kepada dokumen-dokumen

Penyimpanan dokumen di tempat khusus

Dokumen yang dicari dengan cara menelusuri kode-kode

Dokumen yang dicari mudah ditemukan.

4) Sistem kearsipan yang sering digunakan:

Sistem kronologis

Sistem numeric agenda

Sistem alamat partner

Sistem subyek (berdasarkan isi surat)

Sistem kartu kendali yaitu pengurusan dan pengendalian dokumen-dokumen yang masuk dan keluar. System ini dibagi dalam 5 kegiatan yaitu:

a) penerimaan dokumen masuk dan keluar

b) mencatat dokumen-dokumen yang masuk dan keluar

c) mengarahkan atau mengendalikan dokumen

d) penyampaian dokumen ke pengolah dokumen

e) penyimpanan atau penataan arsip

5) Perijinan Usaha

Perizinan usaha adalah merupakan alat membina, mengarahkan, mengawasi dan melindungi pengelolaan usaha yang dijalankan wirausaha. Untuk membantu dan mempermudah perizinan usaha telah diatur dan diterbitkan SK Mentri Perdagangan No.145/KP/XII/1984 pada 19 Desember 1984.

Adapun macam dan jenis surat ijin usaha adalah :

a) SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)

SITU pada umumnya dikeluarkan oleh Pemda Tingkat II dan Pemda Tingkat I sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO) mewajibkannya. Adapun ketentuan prosedur pengurusan SITU adalah:

Terlebih dahulu minta izin pada para tetanga di sekitarnya.

Jika sudah memperoleh ijin dari tetangga sekitar dan sudah diketahui oleh RT RW, selanjutnya diteruskan ke kelurahan dan kecamatan untuk memperkuat ijin usaha.

Setelah diketahui oleh lurah dan camat, akhirnya ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) setiap tahunnya dilakukan regristasi (daftar ulang).

Membayar biaya ijin dan leges, berdasarkan PERDA no 17/PD/1976, NO 35?PD/1977 dan NO 09 tahun 1986.

Dalam pengurusan SITU dilengkapai dengan :

i. salinan KTP

ii. Pas foto 3 x 4 (2 lembar dari pemilik)

iii. Salinan akta pendirian usaha dari notaries, terutama bagi perusahaan yang berbadan hokum.

iv. Surat lunas PBB

b) SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan)

SIUP adalah surat ijin usaha yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakannya, SIUP diberikan pada para pengusaha baik perusahaan perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN dsb.

SIUP untuk perusahaan kecil dan menengah ditanda tangani oleh Kepala Kantor Perdagangan Daerah Tingkat II atas nama menteri. Sedangkan SIUP untuk perusahaan besar ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Perdagangan Daerah Tingkat I atas nama menteri. SIUP untuk saha kecil dan menengah masa berlakunya tidak terbatas, selama perusahaan masih berjalan. Sedangkan SIP untuk perusahaan besar masa berlakunya adalah 5 tahun, berdasarkan tempat kedudukan perusahaan, serta berlaku untuk melakukan perdagangan diseluruh wilayah RI. Formulir SIUP dibedakan :

warna putih untuk perusahaan kecil

warna biru untuk perusahaan menengah

warna kuning untuk perusahaan besar

Persyaratan untuk memperoleh SIUP untuk PT:

Salinan akta pendirian perusahaan dari notaries

Salinan pengesahan Anggaran Dasar dari Departemen Kehakiman

Salinan pendaftaran akta pendirian kepada kepaniteraan pengadilan setempat.

Salinan berita negara tentang pendirian Perseroan terbatas.

Salinan SITU dari Pemerintah Daerah.

Salinan KTP dari penanggung jawab perusahaan

Salinan surat keputusan ganti nama dari penangung jawab perusahaan yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman/Kepala Daerah Tingkat II.

Pas foto 2 buah ukuran 3 x 4 dari penangung jawab perusahaan.

Salinan surat keputusan direksi dan persetujuan dewan komisaris mengenai pendirian cabang atau perwakilan dari nomor surat ijin perdagangan dari pemerintah setempat.

c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Setiap pengusaha adalah merupakan wajib pajakdan harus mendaftarkan diri ke Direktorat Jendral Pajak, dan kepadanya diberikan NPWP. Terhadap wajib pajak yang tidak memdaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Pasal 39 UU NO.6 tahun 1983. pada umumnya setiap pengusaha yang mempunyai NPWP, wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Pengisian SPT harus dilakukan secara jelas, benar, lengkap, sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan harus disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak tepat pada waktunya.

Persyaratan untuk memperoleh NPWP adalah :

Memasukkan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Dirjen

Neraca perusahaan

Akta pendirian perusahaan

SITU

d) NRP (Nomor Register Perusahaan)

NRP disebut juga sebagai tanda daftar perusahaan. Dokumen yang perlu dibawa dalam mendapakan NRP adalah :

Fotokopi KTP dari penanggung jawab perusahaan

Fotokopi akta pendirian yang terakhir

Fotocopi SITU

Fotokopi NPWP

Akta pendirian perusahaan dari notaries bagi perusahaan yang berbadan hukum

e) NRB (Nomor Register Perusahaan)

Persyaratan yang perlu dibawa adalah :

fotokopi KTP penanggungjawab

Kartu contoh tanda tangan pimpinan perusahaan dan bendahara

Tanda setoran

Lembar pemberitahuan setoran

f) ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

Analisi dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi usaha atau kegiatan terpadu/multi sector. Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan ANDAL. Adapun dokumen persyaratan yang dipersiapkan untuk memperoleh ANDAL:

Fotokopi akta pendirian perusahaan

Fotokopi Surat Ijin Usaha

Fotokopi NPWP

Fotokopi NRP

Fotokopi penanggung jawab perusahaan

Fotokopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan

Sertifikat tanah

D. Pencatatan Transaksi Barang / Jasa

1. Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi

Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam perusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan dalam bentuk laporan keuangan.tarnsaksi yang terjadi pada perusahaan yang satu dengan yang lain pada umumnya sama.

Transaksi-transaksi itu antara lain adalah:

Penerimaan uang tunai atau barang dari pemilik sebagai setoran modal.

Pembelian perlengkapan dan peralatan secara tunai maupun kredit

Pembayaran uang

Penjualan jasa/barang baik tunai maupun kredit

Penerimaan tagihan / piutang

Pembayaran beban/biaya

Secara garis besar kegiatan transaksi yang terjadi meliputi:

pembelian

penjualan

pengeluaran uang

penerimaan uang

Bukti transaksi yang terjadi di perusahan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi yang kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti transaksi itulah suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan secara rinci mengenai jenis barang atau jasa, jumlah, ukuran dalam satuan uanga serta pihak-pihak yang terkait dalam transaksi yang bersangkutan. Selain itu bukti transaksi juga menerangkan mengenai sifat transaksi apakah secara tunai atau kredit.

Bukti transaksi antara lain:

a) kuitansi yaitu bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran tertentu. Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran.

b) Cek yaitu surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk melakukan pembayaran sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang namanya disebut di dalam cek tersebut.

c) Bilyet giro yaitu surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebutkan didalam bilyet giro.

d) Faktur yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang yang dijual.

e) Nota kontan adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kontan. Informasi yang ada pada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang mengeluarkan nota, nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, banyaknya, harga satuan dan total harga.

f) Nota kredit/debet yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan yang telah dijual atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk mengurangkan harga barang, karena sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan. Nota kredit dibuat oleh penjual,sedangkan bila barang yang diterima pembeli ternyata ada yang rusak, maka pembeli dapat menyampaikan nota debet kepadapenjual yang berisi pengiriman kembali barang yang rusak atau meminta pengurangan biaya.

g) Bukti memo yaitu bukti transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan, misalnya bukti memo untuk mencatat terjadina utang gaji, penarikan cek dsb.

Mengatur administrasi keuangan perusahaan selalu berhubungan dengan catatan-catatan setiap ada transaksi jual beli, pengeluaran kas, pemasukan uang dalam kas, dan lain-lain. Pencatatan transaksi biasanya didasarkan pada adanya bukti pencatatan. Bukti transasksi dilihat dari asalnya dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Bukti intern yaitu yang berasal dari dalam perusahaan. Misalnya catatan penyusutan aktiva tetap, penghapusan piutang, pengalokasian bebab, dll.

b) Bukti ekstern, yaitu yang berasal dari luar perusahaan. Misalnya dari faktur, kuitansi, nota debet, nota kredit, dll.

Adapun buku-buku yang digunakan untuk mencatat transaksi transaksi tersebut adalah :

a) Buku jurnal umum yang terdiri dari:

(1) Jurnal penjualan yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit.

(2) Jurnal pembelian yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit

(3) Jurnal penerimaan kas yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat penerimaan uang kas

(4) Jurnal pengeluaran kas yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat semua pembayaran yang uangnya dibayar dari kas.

(5) Jurnal umum yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang belum tercakup dalam keempat jurnal diatas.

b) Buku besar yaitu buku yang digunakan untuk mrncatat saldo awal keuangan perusahaan.

c) Buku Piutang yaitu buku yang digunakan untuk mencatat piutang-piutang perusahaan.

d) Buku uang yaitu buku yang digunakan untuk mencatat utang-utang perusahaan. Jika terjadi transaksi disuatu perusahaan, akan berakibat pada dua perkiraan yang menyakut penambahan dan pengurangan. Dalam hal ini bisa disimpulkan sebagai berikut:

NoKelompokPenambahanPengurangan

1.

2.

3.

4.

5.Perkiraan harta

Perkiraan hutang

Perkiraan Modal

Perkiraan pendapatan

Perkiraan bebanDebet

Kredit

Kredit

Kredit

DebetKredit

Debet

Debet

Debet

Kredit

Contoh:

Tanggal 2 Juni 2002 Tuan Ain menginvestasikan uang sebesar Rp 5.000.000,00 dan sebuat kendaraan seharga Rp 15.000.000,00 untuk mendirikan sebuah LPK Yudistira dengan No.Bukti 001

Dari transaksi tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

a) akun/perkiraan yang terpengaruh adalah kas, kendaraan (harta) dan Modal Tn Amin.

b) Kas bertambah, kendaraan bertambah, modal Tn Amin bertambah

c) Kas bertambah dicatat disebelah debet, kendaraan bertambah dicatat disebelah debet, dan modal bertambah dicatat disebelah kredit.

d) Jumlah yang ditulis adalah untuk kas Rp 5.000.000,00 kendaraan Rp 15.000.000,00 dan modal Tn. Amin Rp 20.000.000,00

Adapun kalau dimasukkan ke jurnal umum adalah sebagai berikut:

TanggalBuktiKeteranganRefDebetKredit

Juni 2001Kas

Kendaraan

ModalRp 5.000.000,00

Rp 15.000.000,00Rp 20.000.000,00

Selain pencatatan transaksi di buku jurnal, juga diperlukan pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Sehingga dapata diketahui posisi keuangan perusahaan.

Transaksi dalam perusahaan harus diukur. Alat pengukur transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Oleh karena itu hanya transaksi yang bernilai uang saja yang harus dicatat. Missal membayar rekening telepon Rp 250.000,00 membeli kendaraan , membayar utang dan lain-lain.

Jumlah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akan selalu sama dengan sumber pembelanjaan. Kekayaan perusahaan sering disebut dengan asset (aktiva). Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

Aktiva = Sumber Pembelanjaan

Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu dari kreditur dan dari pemilik. Bagi perusahaan diterimanya pembelanjaan dai kreditur mengakibatkan timbulnya kewajiban atau hutang. Sedangkan sumber pembelanjaan dari pemilik perusahaan disebut modal. Sewaktu-waktu modal dapat diambil kembali oleh pemilik. Jika perusahaan memperoleh laba, maka laba menjadi hak pemilik. Sehingga dapat digambarkan.

Aktiva = Kewajiban (utang) + Modal

Setiap transaksi keuangan akan mempengaruhi posisi keuangan, yang biasanya dikenalkan dalam bentuk persamaan dasar akuntansi. Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh transaksi dari perusahaan jasa angkutan selama satu bulan.

tanggal 1 maret 2004 Tn. Budi menyetor uang Rp 40.000.000,00 ke perusahaan sebagai modal.

Tanggal 4 maret 2004 perusahaan membeli mobil dan peralatan lainnya secara tunai Rp 12.000.000,00

Tanggal 6 maret 2004 membeli secara kredit minyak rem dan bermacam-macam perlengkapan seharga Rp 650.000,00

Tanggal 15 maret 2004 membayar utang sebesar Rp 300.000,00

Diterima pendapatan jasa angkutan selama satu bulan Rp 8.000.000,00

Biaya-biaya yang dikeluarkan selama 1 bulan adalah biaya gaji Rp 1.750.000,00 bensin Rp 500.000,00 makanan dan minuman Rp 250.000,00 serba-serbi Rp 500.000,00

Tanggal 31 Maret 2004 membayar cicilan utang Rp 150.000,00

Tanggal 31 Maret 2004 Tn Budi mengambil Rp 1000.000,00 untuk keperluan pribadi.

AKTIVAKEWAJIBAN + MODAL

TglKasPerlengkapanKendaraanUtang DagangModal Tn.BudiKeterangan

1/3

4/340.000.000

(12.000.000)12.000.00040.000.000Modal awal

Beli mobil

6/328.000.000

650.00012.000.000

650.00040.000.000Saldo

Beli perlengkapan kredit

15/328.000.000

(300.000)650.00012.000.000650.000

(300.000)40.000.000Saldo

Bayar utang dagang

31/327.700.000

8000.000650.00012000.000350.00040.000.000

8000.000Saldo

Pendapatan jasa

31/335.700.000

(3000.000)650.00012.000.000350.00048.000.000

(3000.000)Saldo

Bayar biaya-biaya

31/332.700.000

(150.000)650.00012.000.000350.000

(150.000)45.000.000Saldo

Membayar utang

31/332.550.000

(1000.000)650.00012.000.000200.00045.000.000

(1000.000)Saldo

Pengambilan pribadi

31.550.000650.00012.000.000200.00044.000.000Saldo akhir bulan

Neraca

Perusahaan Taksi Samapai Juga

Neraca

31 Maret 2004

Aktiva

Aktiva Lancar:

Kas Rp 31.550.000,00

Perlengkapan Rp 650.000,00Aktiva lancar Rp 32.200.000,00

Aktiva Tetap:

Kendaraan Rp 12.000.000,00Total Aktiva Rp 44.200.000,00Passiva

Kewajiban + Modal

Utang Dagang Rp 200.000,00

Modal Tuan Budi Rp 44.000.000,00Total Passiva Rp 44.200.000,00

Laporan laba/rugi

Perusahaan Taksi Sampai Juga

Perhitungan Laba/Rugi

31 Maret 2008

Pendapatan Jasa Rp 8.000.000,00

Biaya :

Gaji Rp 1.750.000,00

Bensin Rp 500.000,00

Makanan dan minuman Rp 250.000,00

Serba-serbi Rp 500.000,00Total biaya Rp 3.000.000,00Laba bersih Rp 5.000.000,00

Laporan Perubahan Modal

Perusahaan Taksi Sampai Juga

Laporan Perubahan Modal

31 Maret 2005

Modal awal Rp 40.000.000,00

Laba bersih Rp 5.000.000,00

Pengambilan prive ( Rp 1.000.000,00)

Penambahan modal Rp 4.000.000,00

Modal akhir Rp 44.000.000,00

E. Pajak

1. Pengertian Pajak

Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan uang kepada negara berdasarkan norma hukum guna menutup biaya produksi barang dan jasa dalam mencapai kesejahteraan umum. Maka unsur-unsur pajak terdiri atas :

Iuran masyarakat kepada negara

Berdasarkan Undang-Undang

Tanpa jasa timbal balik secara langsung dari negara

Yaitu pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh seseorang berada pada pihak keluarga.

1. Macam-Macam Pajak

a) Menurut golongannya

Pajak langsung yaitu pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak

Pajak tidak langsung yaitu pajak yang bebannnya dapat dilimpahkan kepada pihak lain

b) Menurut sifatnya

Pajak subyektif (bersifat perorangan) yaitu pajak yang pemungutannya memperhatikan keadaan pribadi pembayar pajak

Pajak obyektif (bersifat kebendaan) yaitu pajak yang pemungutannya memperhatikan obyeknya

c) Menurut lembaga yang memungut pajak

Pajak negara (pajak pusat) yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Departemen Keuangan dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga negara.

Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah maisng-masing dan hasilnya untuk pembiayan rumah tangga daerah masing-masing.

2. Fungsi Pajak

a) Sumber keuangan negara (Budgeter)

b) Fungsi mengatur

4. Syarat Pemungutan pajak

a) Harus adil

b) Berdasarkan Undang-Undang

c) Tidak boleh mengganggu kelancaran roda perekonomian

d) Harus dilakukan secara efisien

e) Harus sederhana

5. Peranan Pajak

a) Sebagai alat untuk mencapai tujuan atas kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial

b) Sebagai pemasukan atau sumber dana terbesar bagi negara dalam bidang keuangan

6. Sistem Pemungutan Pajak

a) Official assessment system yaitu pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besranya pajak yang terutang oleh seseorang berada pada pemungut pajak.

b) Semi self assessment system yaitu system pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh seseorang berada pada dua phak yaitu wajib pajak dan pemungut pajak.

c) Fullself assessment system yaitu system pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh seseorang berada pada orang itu sendiri.

d) With Holding System yaitu pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh seseorang berada pada pihak keluarga

7. Kewajiban Pajak

a) Kewajiban mendaftarkan NPWP

b) Kewajiban mengisi surat pemberitahuan (SPT)

c) Kewajiban membayar pajak

d) Kewajiban pembukuan/pencatatan

e) Kewajiban memeberikan keterangan

8. Hak Wajib Pajak

a) Hak menunda penyampaian SPT

b) Hak membetulkan surat pemberitahuan

c) Hak menunda pembayaran

d) Hak kompensasi/testisusi

e) Hak mengajukan keberatan

f) Hak dihapuskannya sangsi administrasi

9. Surat-Surat Ketetapan Pemungutan Pajak yang diterbitkan Pemerintah

a) SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan)

b) SKP (Surat Ketetapan Pajak)

c) SKPT (Surat Ketetapan Pajak Terutang)

d) SKKPP (Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak)

e) SPB (Surat Pemberitahuan)

10. Sistem Self Assesment surat ketetapan berfungsi sebagai berikut:

a) Sebagai sarana koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT wajib pajak

b) Sebagai sarana untuk mengenakan sangsi administrasi

c) Sebagai sarana untuk menagih pajak

d) Sebagai sarana untuk mengembalikan pajak bila terjasi kelebihan membayar

11. Subyek pajak penghasilan

a) Orang pribadi atau perorangan

b) Badan yang terdiri dari perseroan atau perkumpulan lainnya (CV,Firma, PT, Koperasi dll)

c) Badan Usaha Tetap

Bentuk usaha yang digunakan oleh pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang dapat berupa:

tempat kedudukan manajemen

cabang perusahaan

kantor perwakilan

gedung kantor

pabrik

bengkel

pertambangan dan penggalian sumber alam

perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan kehutanan

konstruksi, instalasi dan perakitan

agen asuransi

12. Obyek pajak penghasilan

a) Gaji, upah, komisi, bonus, uang pensiun

b) Honorarium, hadiah undian dan penghargaan

c) Laba bruto usaha

d) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk keuntungan yang diperoleh perseroan, persektuan, dan badan lainya karena penghasilan aktifitas kepada pemegang saham,ekutu, anggota serta karena likuidasi

e) Bunga uang (bunga deposito, bunga tabungan dll)

f) Deviden, bagian SHU, pengurus koperasi dan SHU koperasi yang dikembalikan angota

g) Sewa dan harta

13. Tarif pajak penghasilan

Berdasarkan pasal 17 UU PPh 1995:

a) Untuk perseorangan

Lapisan penghasilan kena pajakTarif

Sampai dengan Rp 25.000.000,00

Diatas Rp 25.000.000,00 s.d. Rp 50.000.000,00

Diatas Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 100.000.000,00

Diatas Rp 100.000.000,00 s.d. Rp 200.000.000,00

Diatas Rp 200.000.000,005%

10%

15%

25%

35%

c) Untuk badan usaha (PT,Firma, CV dll)

Lapisan penghasilan kena pajakTarif

Sampai dengan Rp 50.000.000,00

Diatas Rp 50.000.000,00 s.d. Rp 100.000.000,00

Diatas Rp 100.000.000,0010%

15%

30%

14. Penghasilan Tidak Kena Pajak

Pasal 7 ayat (1) UU No & Tahun 1983 sebagaimana telah diubah menjadi UU No.10 th. 1994, menyatakan bahwa kepada orang pribadi atau perorangan sebagai wajib pajak dalam negeri, untuk sampai pada penghasilan kena pajak (PKP) diberikan pengurangan yang dinamakan PTKP.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 361/KMK.04/1998 tangal 27 Juli 1998, besarnya PTKP ditetapkan sebagai berikut.

a) Rp 2.880.000,00 untuk wajib pajak.

b) Rp 1.440.000,00 untuk wajib pajak kawain (suami/istri)

c) Rp 2.880.000,00 tambahan untuk seorang istri yang mempunyai penghasilan dari usaha atau pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lain.

d) Rp 1.440.000,00 tambahan untuk setiap orang keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling bayak 3 orang setiap keluarga.

Sementara menurut Keputusan Menteri Keuangan No.520/JNJ.04/1998, batas penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh pegawai harian atau mingguan serta pegawai tidak tetap lainnya berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan dan upah saku harian yang besarnya tidak lebih dari Rp 24.000.000,00 sehari tidak dikenakan PPh pasal 21.

15. Pihak Pemotong Pajak Penghasilan

a. pemberian kerja

b. bendaharawan

c. badan pensiun dan penyelenggara jaminan sosial

Contoh perhitungan pajak pribadi:

Ir. Dadan bekerja sebagai manajer keuangan di perusahaan CV. Armico Bandung, dengan memperoleh gaji perbulan Rp 1.000.000,00. Ia dibebani biaya jabatan 5%, iuran pensiun Rp 25.000,00 dan iuran tunjangan hari tua Rp 10.000,0. Ir. Dadan telah beristri tetapi belum mempunyai anak, maka penghitungan pajak penghasilan menurut pasal 21 dapat dilakukan sebagai berikut:

Gaji bulanan

= Rp 1.000.000,00

Pengurangan

Biaya jabatan 5% x Rp 1.000.000,00= Rp 50.000,00

Iuran pensiun

= Rp 25.000,00

Iuran tunjangan hari tua

= Rp 10.000,00 +

= Rp 85.000,00 +

Penghasilan neto sebulan

= Rp 915.000,00

Penghasilan neto setahun

12 x Rp 915.000,00

= Rp 10.980.000,00

PTKP setahun

Untuk wajib pajak sendiri

= Rp 2.880.000,00

Tambahan wajib pajak kawin

= Rp 1.440.000,00 +

PTKP

= Rp 4.320.000,00 -Penghasilan kena pajak setahun

= Rp 6.660.000,00

PPh pasal 21 adalah 5% x Rp 6.660.000,00

= Rp 333.000,00

PPh pasal 21 sebulan Rp 333.000,00 / 12

= Rp 27.750,00

Contoh Pajak Usaha

Penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dikenakan pajak sebesar 20% kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia yang ketentuannya ditetapkan lebih lanjut dengan Menteri Keuangan. Agar jelas, berikut ini diberikan conoh penghitungannya:

Bentuk usaha tetap di Indonesia

= Rp 1.750.000.000,00

Pajak penghasilan :

10% x Rp 50.000.000,00= Rp 5.000.000,00

15% x Rp 50.000.000,00= Rp 7.500.000,00

30% x Rp 1.650.000.000,00= Rp 495.000.000,00 +

= Rp 507.500.000,00

Penghasilan kena pajak setelah

dikurangi pajak penghasilan = Rp 1.242.500.000,00

Jadi pajak penghasilan yang dipotong sebesar

20% x Rp 1.242.500.000,00 = Rp 248.500.000,00

F. Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah segala upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar menukar, sehingga kedua belah pihak memperoleh kepuasan.

Pemasaran sangat penting bagi kebutuhan usaha perusahaan, karena pemasaran dapat menentukan mati hidupnya perusahaan.

1. Pelayanan Prima

Pelayanan prima adalah pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan sehingga dapat menimbulkan rasa puas pada pelanggan.

Melalui pelayanan prima, perusahaan dapat menarik pelanggan baru dan perusahaan dapat mempertahankan pelanggan lam. Untuk menunjang pelaksanaan pelaksanaan prima, telah dikembangkan konsep Total Quality Management (TQM) yaitu system manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses organisasi agar kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi.

Pelayanan prima dikembangkan berdasarkan konsep A3 yaitu Attitude, Attitude dan Action.

Attitude : sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan dari pelayan/petugas yanga ada di took/perusahaan.

Attention : memberi perhatian dengan mengadakan komunikasi

Misal : mendengarkan, mengamati

Action : melakukan tindakan

Misal : pencatatan, menyatakan terima kasih

2. Promosi

Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan.

Dengan meningkatkan penjualan berarti meningkatkan pula keuntungan

Tujuan promosi:

a) Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen

b) Mempertahankan merek produk perusahaan

c) Mengingatkan konsumen akan manfaat produk

d) Untuk meningkatkan konsumen

Promortional Mix (Bauran Promosi) adalah kegiatan-kegiatan untuk promosi, antara lain : periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas dan sebagainya.

Sasaran Promosi

a) Seluruh masyarakat konsumen

b) Para pelanggan

c) Para pemakai

d) Para distributor

e) Pemerintah

Keuntungan Promosi

a) Meningkatkan omset penjualan produk

b) Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli

c) Produk menjadi lebih terkenal

d) Meningkatkan produksi perusahaan

e) Meningkatkan laba perusahaan

Bentuk Promosi

a) Advertensi (periklanan)

Advertensi berasal dari kata Advere (bahasa latin) artinya iklan yaitu mengoperasikan pikiran dan gagasan kepada orang lain.

Tujuan periklanan antara lain:

1) Memperkenalkan produk baru

2) Menambah penjualan

3) Memasuki daerah pemasaran baru

Fungsi periklanan

1) Alat komunikasi

2) Alat persuasif

3) Memebri informasi

4) Menciptakan kesan

Ada banyak media yang bias digunakan perusahaan untuk melaksanakan advertensi, yaitu antara lain radio, televisi, surat kabar, majalah, dan billboard.

Syarat advertensi

1) Harus dapat menimbulkan perhatian konsumen

2) Harus dapat menarik konsumen

3) Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli

b) Personal Selling

Personal selling adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan dapat terjual. Dengan bertatap muka, diharapkan bisa menimbulkan komunikasi timbal balik antara produsen dengan konsumen.

c) Promosi penjualan

Merupakan segala kegiatan pemasaran, selain Personal selling, advertensi dan publisitas untuk merangsang pembelian barang perusahaan.

Contoh promosi penjualan : sample/contoh, kupon/voucher, premi/diskon, pemajangan, pameran, undian.

d) Publisitas/Plubisity

Publisity adalah upaya pengaturan ruang di semua media yang dapat dibaca. Alat-alat yang diperlukan sebagai berikut, antara lain:

Jumpa pers, publisitas produk dan bimbingan.

3. Penjualan

Ilmu menjual adalah ilmu yang digunakan dalam hidup sebagai seni untuk menundukkan lawan supaya mencapai hasil dalam pekerjaan.

Salah satu teori menjual yang akan digunakan adalah teori AIDAS (Attention: Perhatian), (Interest: Minat), (Desire:Keinginan), (Action: Tindakan), (Satisfaction: Kepuasan).

Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual, antara lain: mampu berkomunikasi, penuh inisiatif, berpikir kreatif, mudah bergaul, selalu gembira, bijaksana, ketajaman daya ingat.

Objek ilmu menjual:

penjual

barang atau jasa yang dijual

4. Negosiasi

Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan cara perundingan untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersmam mengenai sesuatu hal.

Negosiasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan di dalam bisnis. Dengan adanya negosiasi yang tepat dan penuh kreatif berarti akan memperkaya keuntungan berjuta-juta rupiah. Contoh taktik bernegosiasi: menipu, pura-pura batal, kami yang terhebat, kalah untuk menang, batas waktu, membuka kartu lawan bisnis.

5. Saluran Distribusi

Perusahaan dapat menjual produknya baik secara langsung kepada konsumen maupun tidak langsung dengan melalui perantara. Jika dilakukan secara tidak langsung dapat menggunakan saluran distribusi.

Saluran distribusi tersebut dapat berupa:

padagang besar (whole saler)

agen

pengecer atau retaler

salah satu keberhasilan dalam pemasaran bias dipengaruhi pemilihan distribusi yang tepat. Pendistribusian adalah penyebaran produk dari perodusen sampai ke konsumen atau kegiatan dalam menyebarkan barang/jasa dari tangan produsen ke kekonsumen.

Pokok-pokok saluran distribusi:

1) Secara langsung

Produsen ( konsumen

2) Secara semi langsung

Produsen ( retailer ( konsumen

3) Secara tidak langsung

Produsen ( pedagang besar ( pedagang eceran konsumen

Untuk mendistribusikan barang sampai ke konsumen maka seorang wirausaha dapat melaksanakan segmentasi pasar.

Segmentasi pasa adalah membagi pasar dalam kelas, misalnya : jenis kelamin, umur, pendapatan. Syarat segmentasi pasar: harus dapat dilaksanakan, harus dapat diukur, harus dapat dicapai, harus cukup luas.

6. Penetapan Harga

Masalah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan di dalam bidang pemasaran. Harga adalah nilai yang dinyatakan dengan sejumlah uang. Harga yang diterapkan oleh seorang wirausahawan bukan berarti murah atau mahal, tetapi harus sesuai dengan daya beli konsumen. Factor-faktor yang mempengaruhi dalam menetapkan harga produk yang tepat, antara lain: kualitas, produk, daya beli konsumen, keadaan persaingan, konsumen yang dituju.

Adapun macam-macam kebijakan harga, yaitu:

kebijakan harga produsen

kebijakan harga grosir

kebijakan harga retailer

Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual : biaya, permintaan, persaingan, dan harga pasar.

7. KepuasanPelangganUntuk dapat memberikan kepuasan pada pelanggan kita harus mengenal beberapa tipe pembeli antara lain:

a. the delibeate customers (pelanggan/pembeli menghendaki penjelasan)

b. the undecided customers ( pelanggan/pembeli tidak dapat memutuskan produk yang dibeli)

c. the decided customers ( pelanggan/pembeli sudah mengetahui dan memutuskan apa yang akan dibeli)

Selain mengetahui tipe-tipe pembeli maka seorang penjual harus dapat melaksanakan pelayanan prima guba meningkatkan kepuasan konsumen. Adapaun dua cara untuk meyakinkan para pembeli/pelanggan: jangann mengelabuhi pembeli, jangan berbohong.

G. Permodalan dan Pembiayaan

Salah satu kunci keberhasilan usaha adalah adanya perencanaan dan pengendalian keuangan. Dengan pengelolaan yang cermat terhadap permodalan dan pembiayaan usaha, maka diharapkan pebcapaian tujuan secara maksimal dapat terwujud.

a. Permodalan

a. Pengertian modal

Modal adalah keseluruhan barang-barang yang masih ada dalam proses produksi. Untu lebih lengkapnya mengenai pengertian modal, bias kita simak beberapa pendapat ahli:

Prof. Polak Modal adalah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang modal, sehingga modal terdapat di neraca kredit. Adapun dimaksud dengan barang modal adalah barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi terdapat di neraca sebelah kredit.

Prof Bakker Modal ialah, baik yang berupa barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun berupa daya beli/nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah kredit.

Yang tercatat disebelah debet disebut modal konkret yang dicatat disebelah kredit disebut modal abstrak.Selain menggambarkan modal konkret dan abstrak, neraca juga menggambarkan modal menurut bentuknya (sebelah debet) yang juga disebut modal aktif, serta modal menurut sumbernya (sebelah kredit) yang juga disbut modal pasif. Modal aktif ini termasuk dalam pengertian modal kongkret, sedangkan modal pasif termasuk dalam modal abstrak.

b. Modal Aktif

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan antara aktiva lancat dan aktiva tetap. Perimbangannya keduanya akan menentukan struktur kekayaan.

Aktiva lancar adalah aktiva yang habis pakai dalam satu kali berputar dalam proses produksi dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (kurang dari satu tahun) atau dapat dikatakan, aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang pendek. Unsure-unsur aktiva lancar berupa kas, surat berharga, piutang dan persediaan barang dagangan.

Aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi. Aktiva tetap yang tidak habis dalam proses produksi misalnya tanah lokasi pabrik. Aktiva tersebut tidak mengalami penyusutan. Adapun aktiva tetap yang berangsur-angsur habis dalam proses produksi, misalnya bangunan pabrik, kendaraan, perlengkapan dan lain-lain. Aktiva tetapp diadakan sebagai prestasi yang digunakan dalam proses selama periode tertentu. Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan, dibedakan dalam modal kerja dan modal tetap.

c. Modal Pasif

Berdasarkan dari asalnya, modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri atau sering disebut modal badan usaha adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan/laba) atau berasal dari peserta/pemilik modal (modal saham) dan lain-lain. Modal inilah yang merupakan jaminan bagi para kreditor. Modal asing atau sering disebut modal kreditor adalah modal yang berasal dari kreditor, yang merupakan utang bagi perusahaan.

Namun menurut jangka waktunya, modal pasif dibedakan menjadi modal jangka panjang (baik yang jangka waktunya tertentu maupun yang tidak tertentu) dan modal jangka pendek (baik yang tertentu maupun yang tidak tertentu waktunya).

Modal jangka panjang yang tertentu waktunya, misalnya berupa obligasi dan hipotek yang tetanam dalam perusahaan dalam jangka waktu lama, tetapi terbatas sampai hari jatuhnya. Modal jangka panjang yang tidak tertentu waktunya, misalnya berupa modal saham dan modal perusahaan induk, dimana modal ini akan tertanam dalam perusahaan selama hidupnya.

Modal jangka pendek yang tertentu waktunya, missal kredit wesel, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan sebagainya. Sedangkan modal jangka pendek yang tidak tertentu waktunya, misalnya berupa kredit rekening koran.

b. Teknik dan prosedur permodalan

Modal yang didapatkan dalam perusahaan berasal dari dua sumber, yaitu sumber internal dan eksternal.

Modal yang berasal dari sumber internal adalah meliputi:

a. Modal yang berasal dari pemilik/pendiri perusahaan

b. Modal yang disetor oleh para pemegang saham

c. Modal yang didapat dari laba/keuntungan operasional perusahaan, misalnya keuntungan dari penjualan persediaan barang dagangan

d. Keuntungan dari penjualan surat berharga dan sebagainya.

Fungsi dari modal sendiri pada perusahaan adalah untuk:

a. Membiayai ongkos/biaya proses produksi.

b. Untuk menutup kerugian yang mungkin diderita

c. Memberi kredit pada pihak lain

d. Mempertahankan likuiditas

Modal yang bersal dari eksternal meliputi semua pinjaman yang berasal dari luar perusahaan, naik dari bank maupun lembaga keuangan bukan bank.

Modal yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam modal investasi dan modal kerja. Modal investasi adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang lama dan terdiri atas alat-alat produksi tahan lama. Contohnya: tanah, gedung, mesin dan sebagainya. Oleh karena kebutuhan modal investasi itu sifatnta terus menerus, dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan, maka kebutuhan modal investasi sebaiknya dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.

Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan modal investasi adalah sebagai berikut:

a. Berapa rencana penetapan modal investasi yang perlu diperbandingkan. Dalam hal ini, rencana penetapan modal investasi tidak selalu dipenuhi semuanya, melainkan harus diperbandingkan dulu satu dengan yang lainnya.

b. Tafsiran aliran kas yang akan dihasilkan oleh setiap rencana modal investasi

c. Risiko dari masing-masing rencana modal.

Pada umumnya, rencana penetapan modal investasi pada aktiva tetap (tanah, gedung, alat-alat) yang sering dihadapi oleh seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat dikelompokkan menjadi berikut ini.

a. Perusahaan, gedung, kantor, toko, pabrik, gudang dan sebagainya.

b. Perluasan tanah tempat ibadah, perumahan karyawan, tempat parkir dan sebagainya.

c. Pengenalan produk baru dengan menambah dan menggunakan mesin dan peral