analisis kelayakan usaha pupuk organik kelompok … · kelayakan usaha. melalui penelitian pupuk...

25
74 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI SUMBER TANI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN KABUPATEN SITUBONDO Oleh : Moh. Waris* Martono Achmar** *Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh ** Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh I. PENDAHULUAN Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan, sayuran dan buah-buahan yang bebas dari bahan- bahan kimia. Produk pertanian selama ini banyak menggunakan bahan kimia, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” telah menjadi tren baru meninggalkan pola hidup lama yang penuh dengan bahan kimia. Oleh karena itu, usaha pupuk organik memiliki peluang besar dalam menanggapi isu yang terjadi. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus menjadi penyebab menurunnya kesuburan lahan bila tidak diimbangi dengan penggunaan pupuk organik. Hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah (LPT) menunjukkan bahwa 79 persen tanah sawah di Indonesia memiliki bahan organik (BO) yang sangat rendah. Padahal BO sangat berperan sebagai faktor pengendali (regulating factor) dalam proses- proses penyediaan hara bagi tanaman dan mempertahankan struktur tanah. Menurut data World Bank (1983) dalam Indrasti (2003), pulau Jawa kehilangan lebih dari 7 juta ton lapisan tanah atas tiap tahun. Kehilangan tersebut memerlukan dana sebesar Rp 4 triliun untuk

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

74

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI

SUMBER TANI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN

KABUPATEN SITUBONDO

Oleh :

Moh. Waris* Martono Achmar**

*Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh

** Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh

I. PENDAHULUAN

Pertanian organik kini mulai

menjadi peluang baru dalam usaha

pertanian, hal ini dikarenakan

munculnya kesadaran dari

masyarakat mengenai pentingnya

mengonsumsi makanan, sayuran dan

buah-buahan yang bebas dari bahan-

bahan kimia. Produk pertanian

selama ini banyak menggunakan

bahan kimia, seperti pupuk,

pestisida kimia sintetis dan hormon

tumbuh dalam produksi pertanian.

Gaya hidup sehat dengan slogan

“back to nature” telah menjadi tren

baru meninggalkan pola hidup lama

yang penuh dengan bahan kimia.

Oleh karena itu, usaha pupuk

organik memiliki peluang besar

dalam menanggapi isu yang terjadi.

Penggunaan pupuk kimia

yang terus-menerus menjadi

penyebab menurunnya kesuburan

lahan bila tidak diimbangi dengan

penggunaan pupuk organik. Hasil

penelitian Lembaga Penelitian

Tanah (LPT) menunjukkan bahwa

79 persen tanah sawah di Indonesia

memiliki bahan organik (BO) yang

sangat rendah. Padahal BO sangat

berperan sebagai faktor pengendali

(regulating factor) dalam proses-

proses penyediaan hara bagi

tanaman dan mempertahankan

struktur tanah.

Menurut data World Bank

(1983) dalam Indrasti (2003), pulau

Jawa kehilangan lebih dari 7 juta ton

lapisan tanah atas tiap tahun.

Kehilangan tersebut memerlukan

dana sebesar Rp 4 triliun untuk

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

mengembalikannya. Kehilangan

tersebut diakibatkan oleh

penggunaan pupuk kimia yang tidak

memiliki kemampuan memperbaiki

struktur tanah dan secara tidak

langsung mendorong terjadinya

erosi tanah. Untuk menanggulangi

hal tersebut perlu digalakkan

penggunaan pupuk organik.

Menurut Musnawar (2003), pupuk

organik boleh dikatakan tidak

memiliki dampak negatif terhadap

lingkungan dan manusia sehingga

aman dipakai.

Pengembangan industri

pupuk organik tidak hanya

berdasarkan atas faktor kerusakan

lahan tetapi juga adanya nilai bisnis

dan ekonomisnya. Pertanian organik

meningkat mengalami

perkembangan yang pesat sehingga

permintaan pupuk organik ikut

meningkat. International Federation

for Organic Agriculture Movement

(IFOAM) sebuah organisasi

internasional yang menjadi payung

gerakan organik seluruh dunia,

memprediksi bahwa pertumbuhan

pasar organik berada di kisaran 20-

30 persen tiap tahun.

Pupuk adalah suatu bahan

yang digunakan untuk memperbaiki

kesuburan tanah sedangkan

pemupukan adalah suatu proses

penambahan bahan tersebut ke tanah

agar tanah menjadi subur. Jenis

pupuk ada dua, yaitu pupuk organik

dan anorganik (kimia) dimana kedua

jenis pupuk ini memiliki manfaat

yang sama yaitu untuk memperbaiki

kesuburan tanah.

Industri pupuk di Indonesia

pada umumnya terdiri dari usaha

kecil menengah dan bersifat parsial.

Hal ini mengakibatkan kebutuhan

pupuk organik di Indonesia masih

belum terpenuhi karena ketersediaan

pupuk organik masih relatif kecil

dan akses untuk memperolehnya

relatif sulit. Menurut data dari

Departemen Pertanian pada tahun

2008 bahwa kebutuhan sebesar

17.000.000 ton.

Desa Sumber Anyar,

Kecamatan Mlandingan, Kabupaten

Situbondo merupakan salah satu

desa yang mengembangkan usaha

pupuk kompos. Hal ini sesuai

dengan potensi alam di desa tersebut

yang masih banyak ditanami

padi.Para petani di Desa Sumber

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Anyar tergabung dalam beberapa

kelompok tani diantaranya ialah

Kelompok Tani Sumber Tani.

Selama ini telah menjalankan

beberapa unit usaha, diantaranya

usaha pupuk kompos.

Usaha ini merupakan salah

satu usaha kecil atau mikro yang

bergerak di sektor pertanian dan

masih mengandalkan intuisi dalam

menjalankan usahanya. Unit usaha

pupuk kompos membutuhkan biaya

investasi untuk penyediaan

komponen-komponen seperti

kotoran ternak, jerami padi, abu

dapur, bakteri starter, cangkul,

sekop, ember, sabit serta lahan atau

tempat produksi.

Berdasarkan hal tersebut,

perlu dilakukan penelitian terhadap

kelayakan usaha dari pupuk kompos

agar dapat berjalan dengan baik dan

bisa memberikan manfaat yang

lebih daripada biaya yang

dikeluarkan. Penelitian ini

menggunakan analisis finansial

yang meliputi berbagai kriteria

kelayakan usaha. Melalui penelitian

pupuk kompos, aspek-aspek dalam

menilai kelayakan dapat diketahui

sehingga dapat menjadi sumber bagi

para investor yang berminat

menanamkan modalnya ke

Kelompok Tani Sumber Tani untuk

pengembangan usaha pupuk

kompos.

Berdasarkan uraian diatas

maka dapat dirumuskan perumusan

masalah dalam penelitian ini

diantaranya :

1. Bagaimana Profil Usaha Pupuk

Organik Poktan Sumber Tani

Desa Sumber Anyar ?

2. Bagaimana aspek kelayakan

non finansial Usaha Pupuk

Organik Poktan Sumber Tani ?

3. Bagaimana aspek kelayakan

finansial Usaha Pupuk Organik

Poktan Sumber Tani ?

Berdasarkan rumusan

masalah di atas, maka tujuan

diadakannya penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Profil Usaha

Pupuk Organik Poktan Sumber

Tani Desa Sumber Anyar ?

2. Mengetahui aspek kelayakan

non finansial Usaha Pupuk

Organik Poktan Sumber Tani?

3. Mengetahui aspek kelayakan

finansial Usaha Pupuk Organik

Poktan Sumber Tani?

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

77

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan komponen

utama penyusunnya, pupuk

dibedakan atas pupuk organik dan

pupuk anorganik. Pupuk organik

yaitu pupuk yang bahan bakunya

berasal dari sisa makhluk hidup

yang telah mengalami proses

pembusukan oleh mikroorganisme

pengurai sehingga warna, rupa,

tekstur, dan kadar airnya tidak

serupa lagi dengan aslinya. Pupuk

anorganik yaitu pupuk yang bahan

bakunya berasal dari bahan mineral,

senyawa kimia yang telah diubah

menjadi proses produksi sehingga

menjadi bentuk senyawa kimia yang

dapat diserap tanaman. Dalam

Peraturan Menteri Pertanian

(Permentan)

No.2/Pert/Hk.060/2/2006 tentang

pupuk organik adalah pupuk yang

sebagian besar atau seluruhnya

terdiri atas bahan organik, berasal

dari tanaman dan hewan yang telah

melalui proses rekayasa, dapat

berbentuk padat atau cair dan

digunakan untuk memperbaiki sifat

fisik, kimia, dan biologi tanah.

Definisi tersebut menunjukkan

bahwa pupuk organik lebih

ditujukan kepada kandungan C-

organik atau bahan organik daripada

kadar haranya. Nilai C-organik

itulah yang menjadi pembeda

dengan pupuk anorganik.

Karakteristik umum yang

dimiliki pupuk organik adalah

sebagai berikut :

1. Kandungan hara rendah

Kandungan hara pupuk

organik pada umumnya rendah tapi

bervariasi tergantung pada jenis

bahan dasarnya.

2. Ketersediaan unsur hara lambat

Hara yang berasal dari bahan

organik diperlukan untuk kegiatan

mikrobia tanah kemudian

dialihrupakan dari bentuk ikatan

kompleks organik yang tidak dapat

dimanfaatkan oleh tanaman menjadi

bentuk senyawa organik dan

anorganik sederhana yang dapat

diserap oleh tanaman.

3. Menyediakan hara dalam

jumlah terbatas

Penyediaan hara yang

berasal dari pupuk organik biasanya

terbatas dan tidak dapat memenuhi

asupan hara yang dibutuhkan

tanaman.

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Sumber bahan organik dapat

berupa kompos, pupuk hijau, pupuk

kandang, sisa panen (jerami,

brangkasan, tongkol jagung, bagas

tebu, dan sabut kelapa), limbah

ternak, limbah industri yang

menggunakan bahan pertanian, dan

limbah kota. Kompos merupakan

produk pembusukan dari limbah

tanaman dan hewan hasil

perombakan oleh fungi, aktinomiset,

dan cacing tanah. Pupuk hijau

merupakan keseluruhan tanaman

hijau maupun hanya bagian dari

tanaman seperti sisa batang dan

tunggul akar misalnya sisa–sisa

tanaman, kacang-kacangan, dan

tanaman paku air Azolla. Pupuk

kandang merupakan hasil

pengomposan kotoran ternak.

Limbah ternak merupakan limbah

dari rumah potong berupa tulang-

tulang, darah, dan sebagainya.

Limbah industri yang menggunakan

bahan pertanian contohnya seperti

limbah pabrik gula, limbah

pengolahan kelapa sawit,

penggilingan padi, limbah bumbu

masak, dan sebagainya. Limbah

kota yang dapat menjadi kompos

berupa sampah kota yang berasal

dari tanaman, setelah dipisah dari

bahan-bahan yang tidak dapat

dirombak misalnya plastik, kertas,

botol, dan kertas. Dalam penelitian

ini, pupuk organik yang dimaksud

adalah pupuk organik yang sumber

organiknya berasal dari

pengomposan kotoran hewan,

jerami dan bahan lainnya.

Menurut Isroi (2009), bahan-

bahan yang umumnya digunakan

dalam pembuatan pupuk organik

adalah sebagai berikut :

1. Bahan Organik

a. Kompos

Kompos sebagai bahan baku

utama dalam pembuatan pupuk

organik. Kompos adalah bahan

organik padat yang telah mengalami

dekomposisi parsial. Bahan baku

kompos adalah bahan organik padat,

seperti sampah organik, serasah, sisa

daun, jerami dan lain-lain. Bahan

organik yang telah matang dalam

proses pengomposan mempunyai

rasio C/N yang cukup rendah atau

kurang dari 25.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang juga

termasuk jenis kompos, tetapi

berbahan baku kotoran hewan.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Pupuk kandang bisa dibuat dari

kotoran ternak (sapi, kambing,

kerbau, unggas atau kotoran

manusia). Kotoran ternak ayam,

sapi, kerbau, dan kambing

mempunyai komposisi hara yang

bervariasi (Lampiran 1). Secara

umum, kandungan hara kotoran

ternak lebih rendah daripada pupuk

kimia sehingga takaran aplikasinya

lebih besar.

c. Gambut

Gambut mirip dengan

kompos, namun proses

dekomposisinya belum sempurna.

Gambut tidak dijadikan sebagai

bahan baku utama pupuk organik.

Umumnya gambut digunakan

sebagai bahan baku organik

tambahan untuk pupuk organik

2. Perekat

Perekat berfungsi untuk

merekatkan pupuk organik agar

pencampuran bahan sempurna dan

menghasilkan tekstur pupuk yang

padat. Beberapa bahan yang biasa

digunakan sebagai perekat antara

lain adalah molase, tepung tapioka,

kalsium, bentonit, kaoline dan lain

sebagainya. Perekat ditambahkan

dalam jumlah sedikit (kurang dari

10 %).

3. Bahan Aditif (Bahan Tambahan)

Bahan aditif adalah semua

bahan yang dapat ditambahkan saat

melaksanakan proses pengomposan

dengan tujuan memperbaiki struktur

kompos dalam timbunan. Bahan-

bahan aditif yang umumnya

digunakan

a. Fosfat alam

Fosfat Alam ditambahkan

untuk meningkatkan P didalam

pupuk organik.

b. Dolomit

Penambahan dolomit

digunakan untuk meningkatkan

kandungan Magnesium (Mg) dalam

pupuk organik.

c. Kapur Pertanian (kaptan)

Kaptan adalah kapur yang

biasa digunakan dalam budidaya

pertanian untuk meningkatkan pH

tanah, khususnya di tanah-tanah

yang bereaksi masam. Dalam

pembuatan pupuk organik, kaptan

juga berfungsi untuk meningkatkan

pH pupuk karena bahan-bahan

dalam pupuk organik bereaksi

masam.

d. Zeolit

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Zeolit memiliki pengaruh

yang baik untuk tanah, yaitu dapat

meningkatkan kapasitas tukar kation

tanah. Peningkatan kapasitas tukar

kation tanah akan meningkatkan

efiensi penyerapan hara oleh

tanaman.

e. Abu atau arang sekam

Abu atau arang sekam

memiliki kandungan K2O yang

cukup tinggi yaitu kurang lebih 30

persen. Penambahan abu atau arang

sekam digunakan untuk

meningkatkan kandungan hara K.

Menurut Sutanto (2002),

keberhasilan proses pengomposan

dalam pembuatan pupuk organik

sangat tergantung pada kesesuaian

komposisi bahan. Perlakuan yang

paling tepat terhadap bahan dasar

untuk berlangsungnya proses

dekomposisi sangat tergantung pada

karakteristik limbah organik yang

digunakan

Program pengembangan

pertanian organik adalah salah satu

pilihan program untuk mempercepat

terwujudnya pembangunan

agribisnis berwawasan lingkungan

(eco-agribisnis) guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat,

khususnya petani. Langkah awal

yang dilakukan Pemkab Situbondo

yaitu menumbuh-kembangkan

industri kecil pupuk organik.

Tujuannya yaitu meningkatkan

ketersediaan pupuk organik

sehingga petani beralih dari pupuk

kimia ke organik secara bertahap.

Kelompok tani Sumber Tani

Desa Sumber Anyar adalah salah

satu produsen pupuk organik yang

ada di Situbondo. Usaha ini berdiri

sejak awal tahun 2008. Poktan

Sumber Tani dapat menghasilkan 20

ton pupuk organik per bulannya.

Bahkan menurut pengelola, pernah

terjadinya penolakan permintaan

pupuk sebesar 20 ton karena tidak

mampu dipenuhi.

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kelayakan

pengembangan usaha pupuk organik

Poktan Sumber Tani. Analisis

kelayakan dilakukan dengan

menganalisis aspek finansial.

Analisis finansial mancakup kajian

mengenai B/C Rasio dan R/C rasio.

Hipotesis dalam penelitian

ini adalah usaha tani pupuk organik

secara non finansial dan finansial

layak untuk dikembangkan

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

III. METODE PENLITIAN

Penelitian ini dilakukan di

Kelompok Tani Sumber Tani yang

berlokasi di Desa Sumber Anyar

Kecamatan Mlandingan, Kabupaten

Situbondo. Pemilihan lokasi

penelitian dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan

bahwa lokasi tersebut adalah salah

satu produsen pupuk organik di

Situbondo.

Data primer dan sekunder

yang diperoleh dari hasil penelitian

akan dianalisis secara kualitatif

maupun kuantitatif. Analisis

kualitatif digunakan untuk melihat

kegiatan produksi, strategi

pengembangan usaha pada usaha

tani pupuk organik di lokasi

penelitian dan beberapa hal lain

yang terkait akan diuraikan secara

deskriptif. Analisis kuantitatif

disajikan dalam bentuk tabulasi

yang bertujuan untuk

menyederhanakan data dalam

bentuk yang mudah dibaca.

Penarikan sampel untuk

analisis kelayakan finansial usaha

menggunakan metode purposive

sampling, dimana pemilihan

responden dipilih secara sengaja.

Responden yang digunakan

penelitian ini terdiri dari pihak

internal dan pihak eskternal di

lokasi penelitian. Pihak internal

pada kelompok tani sumber tani

anyar meliputi manajer, bagian

administrasi dan bagian pemasaran.

Sementara pihak eksternal meliputi

petani/konsumen, masyarakat

sekitar tempat produksi dan

pemerintah desa setempat.

Untuk analisis tujuan

pertama dan kedua dalam penelitian

ini digunakan analisis deskriptif,

kualitatif dengan melakukan

interview pada pengelola Kelompok

Tani Sumber Tani.

Untuk hasil analisis

kuantitatif dilakukan dengan rumus

R/C Ratio dan B/C ratio.

Analisis rasio penerimaan

atas biaya (R/C ratio) merupakan

salah satu cara untuk mengetahui

perbandingan antara penerimaan

dan biaya yang dikeluarkan. Rasio

penerimaan atas biaya

mencerminkan seberapa besar

pendapatan yang diperoleh setiap

satu satuan biaya yang dikeluarkan

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

dalam usahatani. Analisis ini

dibedakan menjadi dua, yaitu R/C

rasio terhadap biaya tunai dan R/C

rasio terhadap biaya total dengan

perhitungan seperti :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Desa Sumber Anyar

memiliki satu Poktan Sumber Tani.

Usaha yang diketuai oleh Bapak

Abdur Rasid. Keberadaan

Kelompok Tani di Desa Sumber

Anyar diharapkan dapat menjadi

sarana utama bagi petani dalam

penyerapan informasi dan teknologi

baru. Dengan adanya kelompok

Tani dapat menunjang

pembangunan desa dalam

pengembangan agribisnis pedesaan.

Kelompok Tani Sumber Tani

termasuk Kelompok Tani pemula

yang dibentuk pada tahun 2007.

Kelompok Tani Sumber Tani

merupakan Kelompok Tani yang

sudah berdiri lama yang menjadi

pelopor pembentukan Kelompok

Tani di Desa Sumber Anyar.

Aktifitas Sumber Tani yaitu usaha

pembuatan pupuk organik.

Pendirian Sumber Tani di Desa

Sumber Anyar dirancang

sedemikian rupa oleh hasil

musyawarah dengan aparat desa dan

masyarakat dimana setiap

Kelompok Tani mengelola jenis

usaha yang spesifik. Kelompok Tani

Sumber Tani difokuskan dalam

pengolahan dan penyediaan berupa

pupuk organik.

Kelompok Tani Sumber

Tani didirikan sejak tahun 2007 atas

dasar inisiatif dari para petani di

Desa Sumber anyar. Lokasi

sekretariat poktan Sumber tani

berada di rumah Bapak Abdur rasid,

RT 02/03 Dusun IV Desa Sumber

Anyar, Mlandingan-Situbondo.

Kelompok Tani ini terdiri dari 30

anggota yang diketuai oleh Bapak

Abdur Rasid. Visi dari Kelompok

Tani Sumber Tani adalah ”Melalui

Pertanian Kami Hidup Dan

Berkembang”. Misi dari kelompok

tani Sumber Tani adalah

Meningkatkan kesejahteraan dan

pengetahuan petani Desa Sumber

Anyar melalui kelembagaan

kelompok tani.

Motivasi awal dari

pembentukan kelompok tani

Sumber tani adalah ingin mengatasi

masalah-masalah usahatani

bersama-sama terutama dalam hal

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

pemasaran dan budidaya padi.

Seiring dengan berkembangnya pola

pikir anggota petani, usaha dari

Poktan ini tidak hanya dalam hal

budidaya tetapi juga pembibitan

tanaman, pengolahan hasil panen

dan pembuatan pupuk organik.

Usaha pembuatan pupuk

organik yang dimulai sejak tahun

2008 oleh Kelompok Tani Sumber

Tani atas dasar dorongan dari

Pemerintahan Kabupaten Situbondo

dan inisiatif oleh anggota kelompok

tani. Pemrintahan Kabupaten

Situbondo mempunyai proyek yaitu

menumbuh-kembangkan industri

kecil pupuk organik di Situbondo

sebagai program penunjang Go

Organik 2010 untuk Meningkatkan

kesejahteraan dan pengetahuan

petani Desa Sumber Anyar melalui

kelembagaan kelompok tani.

Motivasi dari petani sendiri atas

pembentukan usaha pupuk organik

yaitu kebutuhan pupuk organik yang

meningkat karena semakin sadarnya

para petani akan kerusakana lahan

pertanian mereka. Penggunaan

pupuk anorganik yang semakin

meningkat sementara jumlah pupuk

yang ada terbatas menyebabkan

seringnya terjadi kelangkaan pupuk.

Akibat dari hal tersebut adalah

perkembangan usahatani di Desa

Sumber Anyar menjadi terkendala.

Oleh karena itu, para petani

berinisiatif untuk mengurangi

ketergantungan terhadap

pupukanorganik khususnya urea

dengan cara melakukan pemupukan

terpadu dimana mengurangi

pemakaian pupuk anorganik dengan

penambahan pupuk organik dalam

komposisi pemupukan.

Usaha pembuatan pupuk

organik ini berlokasi di RT 002/RW

003, Desa Sumber Anyar. Usaha ini

dikelola oleh Kelopok Tani yang di

ketuai oleh Bapak Abdur Rasyid.

Dalam pendirian usaha ini, usaha ini

mendapat bantuan dari Pemerintah

Kabupaten Situbondo senilai Rp

32.000.000. Usaha ini baru

berproduksi sejak Februari 2008.

Produksi awal usaha ini adalah 12

ton perbulan. Kemudian seiring

dengan semakin bertambahnya

pengalaman, produksi meningkat

menjadi 20 ton per bulan. Kapasitas

usaha adalah 20 ton karena tempat

produksi masih 7m x 20m diatas

lahan seluas 1500m2 sehingga tidak

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

memungkinkan jika diproduksi

lebih dari 20 ton. Lokasi usaha ini

berada di lahan milik pengelola

yaitu Bapak Abdur Rasyid.

Kepemilikan usaha atas nama

Poktan Sumber Tani. Pupuk organik

yang dibuat oleh Poktan Sumber

Tani berbahan baku utama yaitu

kotoran hewan, jerami dan arang

sekam. Produk dijual dalam bentuk

pupuk organik curah dengan

kemasan karung 50 kilogram. Pada

awal usaha, target pasar usaha ini

adalah petani setempat terutama

petani tanaman pangan.

Aspek kelayakan non

finansial penting untuk dianalisis

karena sebagai gambaran terhadap

usaha yang akan dijalankan maupun

yang sudah dijalankan. Kelayakan

aspek non finansial menjadi penentu

atas kelayakan aspek finansial suatu

usaha. Dalam analisis kelayakan

usaha pupuk organik Poktan Sumber

Tani, aspek yang ditinjau meliputi ;

(1) Aspek teknis dan teknologi, dan

(2) Aspek pasar,

Kajian aspek teknis dan

teknologi menitikberatkan pada

penilaian atas kelayakan proyek dari

sisi teknis dan teknologi. Aspek

Teknis yaitu proses dalam

pembuatan pupuk organik yang

meliputi pemilihan bahan baku yang

bagus, mulai dari pemilihan kotoran

hewan, kualitas jerami, sekam dan

komposisi yang sesuai standar untuk

pencampuran dalam pembuatan

pupuk organik.. Aspek Teknis juga

merupakan proses produksi pupuk

organik yang ramah lingkungan, hal

ini karena proses pembuatan pupuk

organik ini merupakan daur ulang

dari limbah kotoran hewan yang

ramah lingkungan dan tidak

mengganggu atau mencemari tanah.

Aspek Teknologi yaitu meliputi

penggunaan alat – alat teknologi ,

baik dari alat yang digunakan dalan

proses pembuatan serta standar

penggunaan alat – alat agar hasil

pupuk organik sesuai dengan yang

diharapkan.

Setiap bahan organik

memberikan kandungan khusus

dalam pupuk organik. Menurut

Bapak Abdur Rasyid, Ketua poktan

Sumber Tani, komposisi pupuk

organik yang baik yaitu:

1. Kotoran hewan : 40-50 persen

2. Jerami : 20-30 persen

3. Arang sekam : 20 persen

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

4. Bahan Tambahan (Dekomposer,

zeolit,dll) : 10 persen

Komposisi bahan baku

pupuk organik Sumber Tani

diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Komposisi Pupuk Organik Kelompok Tani Sumber Tani

No Jenis Bahan Baku Jumlah Total (kg) Proporsi

(%) Keterangan

1 Kotoran Hewan 460 Karung 13800 68,65 Karung @30kg

2 Arang Sekam 100 Karung 5400 26,86 Karung @54 kg

3 Jerami 1 bak mobil 900 4,47 Bak @500kg

4 Dekomposer 2 botol - - Botol @ 1 liter

5 Air 1500 liter - - 1500 liter

Total 20100 100 Sumber : Kelompok Tani Sumber Tani 2014

Produksi pupuk organik

yang dilakukan Sumber Tani

menggunakan kotoran sebagai salah

satu sumber bahan organik utama.

Kotoran hewan yang digunakan

dalam usaha ini berasal dari kotoran

sapi pedaging, sapi perah, domba

dan ayam. Menurut pengelola,

penggabungan dari beragam jenis

kotoran ini meningkatkan kualitas

pupuk karena setiap kotoran

memiliki karakter sendiri. Kotoran

sapi pedaging lebih banyak

digunakan daripada sapi perah

karena kandungan airnya lebih

sedikit. Sebagian besar pasokan

kotoran berasal dari peternakan

milik warga Desa Sumber Anyar

dan sekitarnya. Menurut pengelola

kualitas kotoran dari peternakan

warga lebih baik dibandingkan yang

berasal dari peternakan besar karena

kandungan sampah ransum dan air

lebih rendah.

Tabel 2. Ketersediaan Kotoran Hewan di Desa Sumber Anyar

No. Jenis Ternak Jumlah

(Ekor)

Rata – rata

Produksi Kotoran

Per hari (kg)

Total Produksi

Kotoran Per

Bulan ( Kg)

1 Sapi 120 3 10.800

2 Kambing,

Domba

100 0.5 1.500

3 Ayam Buras,

Itik

250 0.2 1.500

Total 13.800 Sumber : Kelompok Tani Sumber Tani 2014

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Seperti diuraikan pada Tabel

2, kebutuhan kotoran dalam

pembuatan 20 ton pupuk organik

yaitu 20.1 ton per bulan. Jika

diasumsikan pasokan kotoran

diperoleh dari desa Sumber Anyar,

maka ketersediaan kotoran terjamin

karena ketersediaan kotoran sebesar

13,8 ton per bulan.

b. Jerami

Fungsi jerami dalam pupuk

organik yaitu memberikan

kandungan karbon dalam pupuk.

Jerami yang baik digunakan untuk

pembuatan pupuk organik yaitu

jerami yang tercacah kasar dan

kering agar mudah dikomposkan.

Dalam usaha pupuk organik Poktan

Sumber Tani, jerami yang

digunakan berasal dari limbah padi

yang sudah tercacah dan terurai

sehingga proses pengomposan

menjadi lebih cepat. Selain itu,

alasan penggunaan jerami dari

limbah jamur adalah ketersediaanya

cukup banyak, harganya lebih

murah dan akses memperolehnya

lebih dekat.

c. Arang sekam

Fungsi arang sekam yaitu

memberikan kandungan unsur K

dalam pupuk organik. Dalam usaha

pupuk organik Sumber Tani, arang

sekam berasal dari usaha

penggorengan kerupuk dan

pembuatan batu bata. Arang sekam

yang berasal dari limbah

penggorengan kerupuk lebih banyak

digunakan dibandingkan dari

pembuatan bata. Alasannya adalah

arang sekam dari limbah

penggorengan kerupuk tidak terlalu

matang dalam pembakaran sehingga

lebih banyak mengandung K2O dan

tidak berbentuk abu.

d. Dekomposer

Dekomposer berbentuk

cairan yang berisi bakteri pembusuk

yang berfungsi mendekomposisi

sampah organik (timbunan).

Menurut Djaja (2008), dekomposer

pada prinsipnya hanya sebagai

pemacu mikroorganisme dalam

proses pengomposan, tetapi tidak

dapat menaikkan kandungan unsur

hara dari bahan penyusun kompos.

Pembuatan kompos tanpa

dekomposer membutuhkan waktu

pengomposan yang lebih lama.

Poktan Sumber Tani menggunakan

dekomposer dalam pembuatan 20

ton pupuk yaitu sebanyak 10 liter

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

dekomposer yang dilarutkan dengan

150 liter air. Pemakaian tersebut

sesuai dengan aturan pakai yang

tertera pada label dekomposer.

Merek dagang dekomposer yang

banyak beredar dipasar yaitu merek

Superfarm dan Em4. Merek

dekomposer yang digunakan dalam

usaha ini yaitu Superfarm yang

diproduksi oleh Greenland

Agrotecht Industries . Alasan dari

penggunaan Superfarm karena

mempunyai bakteri lebih banyak

sehingga hasil pengomposan lebih

baik.

Mesin dan peralatan yang

digunakan oleh Sumber Tani dalam

proses produksi tergolong sederhana

dapat dilihat pada

Tabel 3 Rincian Peralatan dan Fungsinya dalam Pembuatan Pupuk

Organik Sumber Tani

No. Jenis Peralatan Jumlah

( Unit ) Fungsi

1. Mesin Giling 1 Menghaluskan pupuk organik yang

masih kasar

2. Mesin Kemas 1 Menjahit kemasan karung pupuk

organik

3. Timbangan

gantung 100 Kg

1 Menimbang bahan baku dengan

kapasitas beban dibawah 100 kg

4. Timbangan duduk

500 kg

1 Menimbang bahan baku dan pupuk

organik dengan kapasitas beban

dibawah 500 kg

5. Terpal 1 Sebagai penutup alas sewaktu

menjemur

6. Cangkul 4 Sebagai alat pengaduk bahan

kompos

7. Sekop 3 Sebagai alat pengaduk bahan

kompos

8. Ayakan 1 Menyaring partikel kompos

9. Drum 2 Sebagai tempat penampung air

10. Garu 1 Pengaduk bahan kompos

11. Embrat / penyiram 1 Sebagai alat penyiram

12. Sepatu Boot 2 Melindungi kaki pekerja

13. Ember dan gayung 2 Menampung dan mengambil air Sumber : Kelompok Tani Sumber Tani 2014

Proses produksi yang

dilakukan oleh Poktan Sumber Tani

dapat dilihat dari Gambar 1 Proses

produksi dimulai dari penyediaan

bahan baku hingga penyimpanan

produk jadi. Kapasitas produksi

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Poktan Sumber Tani yaitu 20 ton

pupuk setiap bulannya. Nilai

kapasitas ini diukur berdasarkan

luas bangunan pengomposan.

Penanganan dan

penyimpanan bahan baku

mempengaruhi kualitas

pengomposan. Bahan baku seperti

kotoran hewan dan jerami padi

tidak dapat dibiarkan lama di

ruangan terbuka karena bahan baku

tersebut menjadi padat dan bersifat

anaerobik. Jika demikian, maka

kualitas dari pupuk organik yang

dihasilkan akan menurun. Menurut

Djaja (2008), bahan baku seperti

kotoran, jerami padi dan arang

sekam diletakkan dan disimpan di

tempat yang teduh dan tertutup agar

panas. Namun, tempat yang sangat

tertutup pun tidak dianjurkan,

karena uap bahan baku dapat

menumpuk, sehingga bisa

menimbulkan alergi pada pekerja,

dan keracunan. Jadi, tempat

penyimpanan dan penimbunan yang

baik adalah tempat setengah terbuka

dan beratap. Poktan Sumber Tani

hanya memiliki bangunan untuk

pengomposan sedangkan ruang

penyimpanan bahan baku tidak ada.

Bahan baku seperti kotoran dan

jerami padi disimpan di luar tanpa

atap dan tidak beralas sehingga

dapat dikatakan dalam proses

penyimpanan bahan baku,

penanganan yang dilakukan kurang

baik.

Proses pengomposan yang

dilakukan Poktan sumber Tani

dengan metode Jepang. Tumpukan

dibuat dengan meggunakan alas

bambu untuk mempercepat proses

pengomposan. Menurut Sutanto

(2002) dan Djaja (2008) tinggi

tumpukan kompos yang dianjurkan

adalah 1 - 1,5 meter. Pada metode

ini, tidak digunakan lubang galian

untuk pengomposan tetapi

menggunakan bak penampung yang

terbuat dari anyaman bambu yang

disusun bertingkat (alas bambu).

Fungsi dari alas bambu tersebut

adalah sebagai aerasi (saluran

udara). Menurut Sutanto (2002),

keunggulan dari metode Jepang

adalah memudahkan pengadukan

dalam proses pengomposan dan

menghindari dari pengurangan nitrat

berlebihan akibat pelindian.

Sedangkan menurut pengelola,

pemilihan metode ini karena mudah

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

diterapkan dan menghasilkan

kualitas kompos yang

baik.Tumpukan kompos yang terlalu

tinggi menyebabkan kekurangan

aerasi pada pengomposan. Dalam

usaha ini, bahan kompos disusun

menurut aturannya dengan tinggi

tumpukan kurang lebih 1,5 meter.

Setelah tumpukan dibuat, maka

yang dilakukan adalah penaburan

molase dan penyiraman dengan

larutan dekomposer. Keterbatasan

luas bangunan produksi dan pasokan

bahan baku menyebabkan proses

pengomposan dilakukan secara

bertahap. Dalam waktu satu bulan,

Poktan Sumber Tani hanya dapat

memproduksi 20 ton pupuk atau 8

tumpukan. Tumpukan kompos

dibuat setiap 3 hari sekali dengan

volume tumpukan sekitar 12 meter

kubik (1,5m x 1,5 m x 4m) atau

dengan berat sekitar 2,5 ton.

Gambar 1. Susunan Tumpukan Kompos

Setelah tumpukan 1 dibuat

maka tahap berikutnya adalah

membiarkan tumpukan mengalami

proses pengomposan sambil

memberi perlakuan (pembalikan

atau penyiraman). Lima hari

kemudian, tumpukan kedua dibuat

dan sambil tetap mengontrol kondisi

tumpukan 1 hingga matang. Proses

ini berlangsung terus menerus

selama bahan baku tersedia.

Memberikan perlakuan

berdasarkan suhu dan kelembapan

Setelah dilakukan penumpukan,

maka dalam beberapa hari suhu

tumpukan akan naik perlahan-lahan

yang menandakan bakteri sedang

bekerja. Kondisi tumpukan harus

terus terpelihara agar kegiatan

pelapukan bahan oleh jasad renik

berlangsung dengan baik. Perlakuan

yang dilakukan antara lain:

Kotoran Sapi / Domba

Arang Sekam

Jerami

Kotoran Ayam / Itik

Alas / Semen

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

a. Pemantauan suhu Suhu yang

diinginkan selama proses pelapukan

berkisar antara 45-65ºC.

Pengukuran suhu biasanya hanya

dirasakan dengan tangan. Bila suhu

tumpukan diatas 65ºC maka harus

dilakukan pembalikan sekaligus

penyiraman. Tujuan pembalikan

yaitu : (1) meratakan proses

pelapukan di setiap bagian

tumpukan, (2) membuang panas

yang berlebihan, (3) memasukkan

udara segar kedalam tumpukan, (3)

meratakan pemberian air, dan (4)

membantu penghancuran bahan.

Jika suhu dibawah 45ºC maka yang

dilakukan adalah dengan menutup

sedikit tumpukan dan penambahan

dekomposer.

b. Pemeriksaan kelembapan

Kondisi kelembapan yang

ingin dicapai yaitu 50 persen

dimana jika bahan kompos diremas

maka akan terdapat sedikit air pada

sela tangan. Jika bahan terlalu

kering, dimana saat diremas tidak

keluar air dan terlalu remah

sehingga harus dilakukan

penyiraman. Akan tetapi, jika saat

diremas terlalu banyak air maka

harus dilakukan pembalikan agar

uap air keluar dari tumpukan

kompos.

Kompos yang siap dipanen

memiliki ciri-ciri yaitu suhu rata-

rata setelah dua minggu menurun

hingga dibawah 45ºC dimana bahan

kompos telah menyerupai tanah dan

warnanya coklat kehitaman. Setelah

pengomposan selesai, bahan

kompos dijemur terlebih dahulu

beberapa jam sebelum dikemas.

Bahan kompos yang telah

matang kemudian dijemur atau

dikeringkan terlebih dahulu sebelum

dikemas. Hal ini bertujuan untuk

menormalkan suhu bahan kompos

dan mengeringkannya. Penjemuran

membutuhkan waktu 1-3 hari

tergantung dari hasil pengomposan

dan cuaca. Jika hasil pengomposan

cukup kering saat cuaca kemarau

maka penjemuran bisa dilakukan

dalam waktu sehari. Penjemuran

dilahan kosong disebelah ruang

pengomposan. Lokasi penjemuran

belum bersemen sehingga

digunakan terpal sebagai alas

penjemuran.

Pengayakan dilakukan untuk

memisahkan sampah dan bahan

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

yang tidak terkomposkan sehingga

didapatkan pupuk organik bersih.

Bahan kompos yang telah

diayak kemudian dimasukkan ke

dalam karung dan ditimbang.

Masing-masing karung berisi pupuk

organik seberat 50 kilogram. Setelah

ditimbang, karung tersebut

kemudian dijahit dan pupuk siap

dijual. Kemasan yang digunakan

Poktan Sumber Tani adalah karung

goni plastik.

Pupuk yang dikemas

kemudian disimpan di tempat yang

teduh dan beratap agar tidak terkena

cahaya matahari langsung dan

hujan. Proses penyimpanan pupuk

organik dalam usaha ini kurang

baik. Pupuk disimpan diruang

terbuka menyebabkan pupuk

mengalami pengikisan air hujan dan

terlalu kering saat kemarau.

Analisis yang dilakukan

terhadap aspek teknis dan teknologis

usaha Poktan Sumber Tani

menghasilkan beberapa hal yang

menjadikan usaha ini layak untuk

dijalankan dan dikembangkan.

Kriteria-kriteria yang menyebabkan

usaha ini menjadi layak untuk

dikembangkan berdasarkan analisis

aspek teknis dan teknologi :

Usaha Poktan Sumber Tani

memanfaatkan 90 persen limbah

sebagai bahan baku utama pupuk

organik. Ketersediaan dari bahan

baku seperti arang sekam dan

kotoran hewan cukup melimpah di

daerah sekitar tempat usaha.

Berdasarkan data produksi kotoran

hewan di sekitar Desa Sumber

Anyar (Tabel 15), ketersediaan

kotoran hewan mencapai 13,8 ton

per bulan. Sedangkan pemanfaatan

kotoran hewan baru mnecapai 7,5

persen (13,8 ton). Peningkatan

kapasitas produksi dua kali lipat

tidak akan mengalami kendala

dalam pasokan kotoran hewan.

Ketersediaan jerami juga cukup

terjamin mengingat disekitar Desa

Sumber Anyar merupakan sawah

padi. Berdasarkan data luas panen

padi sawah di Kecamatan

Mlandingan Tahun 2007 dengan

produksi jerami 5 ton per hektar

maka ketersediaan jerami yaitu

sekitar 1750 ton per bulan.

Sedangkan pemanfaatan jerami baru

mencapai 24,5 ton (12,5 persen).

Poktan Sumber Tani memiliki

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

banyak pemasok dan tidak

tergantung pada satu pasokan. Hal

ini juga menyebabkan Poktan

Sumber Tani dapat mengontrol

kualitas pasokan bahan baku.

Kotoran hewan dipasok dari

peternakan warga sekitar. Begitu

juga dengan arang sekam yang

memiliki beberapa pemasok (usaha-

usaha kerupuk, usaha-usaha

pembuatan batu bata) dan jerami

(usaha-usaha jamur dan petani-

petani setempat). Sedangkan untuk

bahan tambahan seperti molase,

dekomposer, zeolit dan lain-lain,

ketersediaannya cukup dan tidak

menjadi masalah.

Metode pengomposan yang

dilakukan oleh Poktan Sumber Tani

merupakan metode yang sederhana

dan mudah dilakukan yaitu metode

Jepang. Kelebihan dari metode ini

dibandingkan dengan metode lain

untuk diterapkan Sumber Tani

adalah : (1) Lebih menghemat

tenaga kerja karena proses

pembalikan dan penumpukan

praktis sehingga mengurangi biaya

upah, (2) Sesuai dengan kondisi

geografis lokasi pengomposan dan

jenis bahan kompos yang digunakan

dan (3) Dapat mengomposkan lebih

banyak bahan kompos dengan luas

bangunan yang terbatas. Akan

tetapi, terdapat juga pertimbangan-

pertimbangan yang menyebabkan

usaha ini menjadi tidak layak jika

ditinjau dari aspek teknis yaitu

belum ada uji mutu pupuk organik.

Pupuk organik yang dihasilkan oleh

Poktan Sumber Tani belum ada uji

mutu sesuai standarisasi pupuk

organik yaitu kandungan C organik,

C/N ratio, kadar air, kadar logam

berat dan bahan ikutan. Uji mutu

pupuk organik penting untuk

meningkatkan keyakinan pembeli

terhadap kualitas produk. Hasil uji

mutu pada umumnya ditunjukkan

dalam kemasan pupuk organik .

Menurut pengelola, belum

dilakukannya pengujian mutu

organik karena belum adanya

tuntutan dari pembeli terhadap uji

mutu dan keterbatasan dana.

Berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan diatas, maka secara

umum usaha pembuatan pupuk

organik Poktan Sumber Tani dinilai

layak untuk ditingkatkan kapasitas

usaha jika dikaji secara aspek teknis

dan teknologi. Hal ini dikarenakan

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

atas pertimbangan yang

berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan skala usaha

dan keberlanjutan usaha yaitu

ketersediaan bahan baku dan lokasi

strategis.

Aspek pasar digunakan

untuk mengkaji mengenai potensi

pasar produk pupuk baik dari sisi

permintaan, penawaran maupun

harga yang berlaku, juga strategi

pemasaran yang dilakukan

perusahaan menyangkut bauran

pemasaran yaitu harga, tempat,

promosi, dan distribusi.

Bentuk pasar yang dihadapi

oleh Kelompok Tani Sumber Tani

jika dilihat dari sisi produsen adalah

pasar oligopoli. Karakteistik pasar

oligopoli yaitu ; (1) Terdapat

beberapa perusahaan (penjual) yang

menguasai pasar, baik secara

independen (sendiri-sendiri)

maupun secara bersama-sama, (2)

Terdapat rintangan untuk memasuki

pasar, dan (3) Setiap keputusan

harga yang diambil oleh suatu

perusahaan (penjual) harus

dipertimbangkan oleh perusahaan

lain atau melalui kesepakatan.

Menurut Sudarsono (1995) masing-

masing perusahaan dalam pasar

oligopoli mempunyai hubungan

interdependensi diantara yang satu

dengan yang lainnya.

Kabupaten Situbondo

memiliki luas areal pertanian yang

cukup besar yaitu 63 persen

(129.975 Ha) dari total luas lahan

(205.176 Ha). Berdasarkan anjuran

pemakaian bahan organik (Balitan

2005) dimana setiap hektar lahan

memerlukan minimal 2 ton pupuk

organik per tahun, maka kebutuhan

pupuk organik Situbondo sekitar

259.950 ton per tahun. Hal itu

menunjukkan prospek pasar dari

usaha penyediaan pupuk organik

kedepannya sangat prospektif.

Sejak berdiri dari tahun 2008

hingga Januari 2014, Kelompok

Tani Sumber Tani menghadapi

permintaan yang meningkat hingga

90%. Bahkan menurut pengelola,

ada permintaan yang tidak dapat

dipenuhi sekitar 20 ton pada bulan

Juli 2009. Permintaan tersebut tidak

dapat dipenuhi oleh Kelompok Tani

Sumber Tani karena kapasitas

produksi. Kelompok Tani Sumber

Tani berencana meningkatkan

kapasitas produksinya, dimasa yang

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

akan datang agar dapat memenuhi

semua permintaan yang datang.

Permintaan tidak hanya dilakukan

oleh petani Situbondo saja

melainkan dari luar Kabupaten

seperti Bondowoso dan Banyuwangi

bahkan permintaan tembus hingga

luar pulau jawa seperti dari Pulau

Bali dan Kalimantan.

Produk yang dihasilkan oleh

Kelompok Tani Sumber Tani adalah

pupuk organik padat. Pupuk dijual

dalam bentuk curah dengan satuan

pembelian yaitu karung isi 50

kilogram. Kualitas pupuk organik

yang diproduksi oleh Kelompok

Tani Sumber Tani dikatakan cukup

baik jika dilihat secara fisik.

Kualitas pupuk organik secara kimia

tidak diketahui karena belum pernah

dilakukan uji laboratorium. Kualitas

fisik dari pupuk organik Sumber

Tani baik dilihat dari sifat fisik

organik antara lain; (1) Warna yang

gelap menuju hitam, (2) Bau seperti

tanah, (3) Ukuran partikel serbuk

gergaji dan (4) Bila dikepal tidak

mengumpal keras.

Pengkajian aspek pasar

berfungsi menghubungkan

manajemen suatu organisasi dengan

pasar yang bersangkutan melalui

informasi. Dari hasil analisis

terhadap aspek pasar dapat dinilai

apakah suatu usaha marketable atau

tidak. Analisis yang dilakukan

terhadap aspek pasar usaha

Kelompok Tani Sumber Tani

menghasilkan beberapa hal yang

menjadikan usaha ini layak untuk

dijalankan dan dikembangkan.

Kriteria-kriteria yang menyebabkan

usaha ini menjadi layak untuk

dikembangkan berdasarkan analisis

pasar dapat dilihat dari potensi

pasar. Ketersediaan pupuk organik

di Indonesia baru mencapai dua

persen dari total kebutuhan. Hal ini

menunjukkan potensi pasar pupuk

organik di Indonesia sangat besar.

Untuk Kabupaten Situbondo,

ketersediaan pupuk organik baru

mencapai 1 persen dari total

kebutuhan pupuk organik.

Kebutuhan Pupuk organik di

Situbondo sekitar 259.950 ton per

tahun. Permintaan pupuk organik

yang dihadapi oleh Kelompok Tani

Sumber Tani meningkat hingga 90

persen bahkan menurut pengelola,

ada permintaan yang tidak dapat

dipenuhi sekitar 5 ton pada bulan

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Juli 2009. Permintaan juga

kedepannya diperkirakan akan

meningkat dengan adanya

sosialisasi pemakaian pupuk organik

yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Situbondo.

Kelompok Sumber Tani di

tahun 2014 mampu memenuhi

permintaan petani yang sudah

menjadi pelanggan tetap. Namun

tidak dapat mencukupi seluruh

kebutuhan petani Situbondo secara

umum. Lahan sawah di Situbondo

membutuhkan pupuk organik

namun petani masih cenderung lebih

memilih menggunakan pupuk kimia.

Analisis aspek finansial

dalam usaha pupuk organik

bertujuan untuk menentukan

kelayakan melalui perhitungan

biaya dan manfaat dengan

membandingkan antara penerimaan

dan biaya yang dikeluarkan

sehingga dapat ditentukan layak

atau tidaknya suatu pengusahaan

tersebut. Untuk menganalisis

kriteria tersebut digunakan 2 analisis

rasio, yakni analisis B/C Rasio dan

R/C Rasio sehingga dapat diketahui

besarnya manfaat dan biaya yang

dikeluarkan oleh Poktan Sumber

Tani dalam pengusahaan pupuk

organik.

Kelayakan finansial suatu

usaha ditentukan dengan

menganalisis laporan penerimaan

dari hasil penjualan pupuk organik.

Setiap produksi menghasilkan 20

ton perbulan ( 20.000 kg ).

Harga ( P ) per kg = Rp. 500,-

Produksi ( Q ) = 20.000 kg

Dengan Penerimaan = Harga x

Produksi = Rp 500 x 20.000 kg =

Rp 10.000.000

Adapun rincian biaya yang dikeluarkan setiap produksi

1. Bahan Kuantitas Total (kg) Harga Keterangan

Kotoran Hewan 460 karung 13.800 Rp 920.000,- Karung @30kg

Arang Sekam 100 karung 5.400 Rp 25.000,- Karung @54 kg

Jerami 1 bak mobil 9.00 Rp 630.000,- Bak @500

Dekomposer 10 botol - Rp 50.000,- Botol @1 liter

Air 1500 liter - Rp 40.500,- 1500 liter

2. Tenaga Kerja

2 orang x 10 hari x Rp. 35.000,- Rp 700.000,-

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

3. Transportasi Rp 100.000,-

Jumlah 20.100 kg Rp 2.465.500,-

Dari rincian di atas

dijelaskan bahwa pupuk yang

dihasilkan sebesar 20.100 kg dalam

kondisi basah dan akan mengalami

penyusutan sebesar 5% sehingga

berat yang dihasilkan menjadi

20.000 kg.

Untuk mengukur kelayakan dengan

analisis rasio penerimaan ( R/C )

maka terdapat kriteria penilaian dari

hasil perhitungan R/C rasio.

Rasio R/C = Penerimaan

Biaya Keterangan :

R/C > 1 = Efisien

R/C ≤ 1 = Tidak Efisien

Rasio R/C = 10.000.000

2.465.500

= 4,05

Hasil Rasio R/C diketahui

4,05 maka sesuai metode yang

digunakan apabila nilai R/C > 1

maka usaha tani pupuk organik

dikatakan Efisien karena setiap satu

rupiah biaya yang dikeluarkan akan

menghasilkan penerimaan lebih

besar dari satu rupiah.

Pada skenario kedua ini

digunakan rumus B/C rasio dengan

membandingkan antara keuntungan

dan biaya yang dikeluarkan. Adapun

keuntungan usaha tani pupuk

organik sumber tani adalah selisih

antara penerimaan dan total biaya.

Keuntungan = Penerimaan – total

biaya = Rp 10.000.000 – Rp

2.465.500 = Rp 7.534.500

Untuk mengukur kelayakan

dengan analisis rasio keuntunga (

B/C rasio ) maka terdapat kriteria

penilaian dari hasil perhitungan R/C

rasio.

Rasio B/C = Keuntungan

Biaya total

Keterangan :

B/C > 1 = Layak

B/C ≤ 1 = Tidak Layak

Rasio B/C = 7.534.500

2.465.500

= 3,05

Hasil Rasio B/C diketahui

3,05 maka sesuai metode yang

digunakan apabila nilai B/C > 1

maka usaha tani pupuk organik

dikatakan layak karena setiap satu

rupiah biaya yang dikeluarkan akan

menghasilkan keuntungan lebih

besar dari satu rupiah. Sehingga

secara B/C rasio usaha pupuk

organik sumber tani layak

dikembangkan.

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian terhadap kelayakan

usaha tani pupuk organik yang

dilakukan kelompok tani sumber tani

adalah sebagai berikut :

1. Desa Sumber Anyar memiliki

satu Poktan Sumber Tani. Usaha

yang diketuai oleh Bapak Abdur

Rasid. Keberadaan Kelompok

Tani di Desa Sumber Anyar

diharapkan dapat menjadi sarana

utama bagi petani dalam

penyerapan informasi dan

teknologi baru. Dengan adanya

kelompok Tani dapat menunjang

pembangunan desa dalam

pengembangan agribisnis

pedesaan. Kelompok Tani

Sumber Tani termasuk

Kelompok Tani pemula yang

dibentuk pada tahun 2007.

2. Analisis kelayakan non finansial

usaha pupuk organik Poktan

Sumber Tani dikatakan layak

jika ditinjau dari aspek : (1)

Teknis dan teknologi, dan (2)

Pasar Aspek teknis usaha

dikatakan layak karena

pemilihan teknologi yang tepat,

ketersediaan bahan baku

terjamin dan lokasi usaha yang

strategis. Aspek pasar dikatakan

layak karena permintaan pasar

pupuk organik di Situbondo

sangat berpotensi dan kondisi

pasar yang kompetitif dan

teratur.

3. Hasil analisis kelayakan

finansial sesuai analisa

menggunakan R/C rasio dan B/C

rasio dikatakan layak dan

menguntungkan. Pada R/C rasio

diperoleh nilai 4,05 dan B/C

rasio dengan nilai 3,05. Dengan

nilai lebih dari 1 maka dikatakan

dapat menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwilaga.1992. Ilmu Usaha Tani.

Bandung: Cetakan ke III. Alumni.

Boediono.1982. Pengantar Ilmu

Ekonomi. Jakarta: UI.Press.

Fahmi, I.2012. Analisis Laporan

Keuangan. Bandung: Penerbit

Alfabet.

Gadmer Ackley.1982. Teori

Ekonomi Mikro. Jakarta: UI.Press.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK … · kelayakan usaha. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi

79

Gilango,T.2003. .Pengantar Ilmu

Ekonomi Mikro. Jogjakarta:

Penerbit Kansius.

Hernanto, F. 1989. Ilmu Usaha

Tani. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Ibrahim Yacob, H.M.2003..Studi

Kelayakan Bisnis. Jakarta:

Edisi Revisi. Penerbit PT.

Rineka Cipta.

Indrasti, N.S.2003. .Pedoman

Pengolahan Tanah. http//agribisnis.web.id.20

Januari 2014

Isro’M.2008. Makalah “ Kompos”

Balai Penelitian

Bioteknologi Perkebunan

Indonesia. Bogor

Mubyarto.1986. Pengantar

Ekonomi Pertanian. Jakarta:

LP3ES.

Musnawar.2003. Pupuk Organik

(Cair dan Padat,

Pembuatan Aplikasi).

Jakarta: Penebar Swadaya.

Nasirudin.2000.Ekonomi Produksi.

Bandung: Alfabet.

Nuraeni.2001.Manajemen Usaha

Tani. Jakarta: UI.

Sueharjo dan Patoeng.1973.Sendi-

sendi pokok Usaha Tani.

Bogor: Departemen Ilmu

sosial Ekonomi. Fakultas

Pertanian, Institute

Pertanian Bogor.

Sukartawi.2002. Prinsip Dasar

Manajemen Pemasaran

Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Raja Grafindo.

Suekartawi.1995 .Ilmu Usaha Tani.

Jakarta: UI.Press.

Sutanto,R.2002. Penerapan

Pertanian Organik

Permasyarakatan dan

Pengembangan. Jogjakarta:

Penerbit Kanisius.