mengakselarasi investasi di kawasan ekonomi baru

23
MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU Oleh : Muhammad Tito Karnavian MENTERI DALAM NEGERI

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

MENGAKSELARASI INVESTASIDI KAWASAN EKONOMI BARU

Oleh :

Muhammad Tito Karnavian

MENTERI DALAM NEGERI

Page 2: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Melindungi segenap bangsa dan

tumpah darah Indonesia

Memajukan kesejahteraan

umum

Mencerdaskan kehidupan

bangsa

Ikut melaksanakan ketertiban

dunia

KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

KONSTITUSI

(Pembukaan UUD 1945)

TUJUAN

UU 23/2014Pemerintahan Daerah

Desentralisasi & OTDA

3

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH

Page 3: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

URUSAN PEMERINTAHAN

KONKURENABSOLUT

1. PERTAHANAN

2. KEAMANAN

3. AGAMA

4. YUSTISI

5. POLITIK LUAR NEGERI6. MONETER & FISKAL

PILIHAN(8)

WAJIB(24)

Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan

Efisiensi

URUSAN

PEMERINTAHAN

UMUM

YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18)

S P M N S P K

1. PENDIDIKAN

2. KESEHATAN

3. PU DAN PR

4. PERUMAHAN RAKYAT

DAN KAW PERMUKIMAN

5. TRANTIBUM & LINMAS6. SOSIAL

Daerah sesuai dengan kewenangannyamenyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dlm sistemperencanaan pembangunan nasional.

PASAL 260

UU 23/2014

PEMERINTAHAN DAERAH

Page 4: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Wajib Pelayanan Dasar

6 URUSAN

1. Pendidikan

2.Kesehatan3. Pekerjaan umum

dan penataan ruang

4. Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman

5.Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan PelindunganMasy.

6.Sosial

Wajib Non Pelayanan Dasar

18 URUSAN1. Tenaga kerja2. Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan

Anak3. Pangan4. Pertanahan5. Lingkungan hidup6. Admin Kependudukan dan Pencatatan

Sipil7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa8. Pengendalian Penduduk & Kelg Berencana9. Perhubungan10.Komunikasi & Informatika11.Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

12.Penanaman modal13.Kepemudaan dan Olah Raga14.Statistik15.Persandian16.Kebudayaan17.Perpustakaan18.Kearsipan

Pilihan

8 URUSAN1.Kelautan dan

perikanan2.Pariwisata3.Pertanian4.Kehutanan5.Energi dan Sumber

Daya Mineral6.Perdagangan7.Perindustrian; dan8.Transmigrasi.

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN (Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)

Page 5: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2 3 4 5

1. Perizinan danPendaftaranPerusahaan

a. Penerbitan izin usaha untuk:1) perantara perdagangan properti;2) penjualan langsung;3) perwakilaan perusahaan

perdagangan asing;4) usaha perdagangan yang di

dalamnya tdpt modal asing;5) jasa survey dan jasa lainnya di

bidang perdagangan tertentu; 6) pendaftaran agen dan/atau

distributorb. Penerbitan surat tanda

pendaftaran waralaba (STPW) untuk :1) pemberi waralaba dari dalam

negeri;

a. Penertiban surat izin usahaperdagangan minumanberalkohol toko bebas bea danrekomendasi penerbitan SIUP-MB bagi distributor.

b. Penerbitan surat izin usahaperdagangan bahan berbahayapengecer terdaftar, pemeriksaansarana distribusi bahanberbahaya, dan pengawasandistribusi, pengemasan danpelabelan bahan berbahaya di tingkat

c. Daerah provinsi.e. Rekomendasi utk penerbitan

a.Penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan izin usaha toko swalayan.

b. Penerbitan tandadaftar gudang, dansurat keteranganpenyimpanan barang(SKPB)

c. Penerbitan surattanda pendaftaranwaralaba (STPW) untuk :1) penerima waralaba

dari waralabadalam negeri

PERIZINAN PD URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN

(UU No.23 TAHUN 2014 )

Page 6: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2 3 4 5

2) pemberi waralaba dari luarnegeri;

3) pemberi waralaba lanjutandari waralaba dalam negeri;

4) pemberi waralaba lanjutandari waralaba luar negeri; dan

5) penerima wralaba dariwaralaba luar negeri

c. Penerbitan surat izin usahaperdagangan minumanberalkohol importir terdaftarminuman beralkohol (IT-MB), distributor dan sub-distibutor.

PGAPT dan SPPGRAP.e. Penerbitan surat keterangan

asal (bagi Daerah provinsi yang telah ditetapkan sebagaiinstansi penerbit suratketerangan asal)

f. Penerbitan angka pengenalimportir (API)

2.) penerimawaralaba lanjutandari warlabadalam negeri; dan

3) penerimawaralaba lanjutandari waralaba luarnegeri.

d. Penerbitan surat izinusaha perdaganganminuman beralkoholgolongan B dan C untuk pengecer danpenjual langsungminum ditempat.

PERIZINAN PD URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN

(UU No.23 TAHUN 2014 )

Page 7: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI

DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2 3 4 5

d. Penerbitan surat izin usaha perdagangan bahanberbahaya distributor terdaftar, pembinaanterhadap importir produsen bahan berbahaya, importir terdaftar bahan berbahaya, distributorterdaftar bahan berbahaya dan produsenterdaftar bahan berbahaya, dan pengawasandistribusi pengemasan dan pelabelan bahanberbahaya.

e. Pengakuan pedagang kayu antar pulau terdaftar(PKAPT)

f. Pengakuan pedagang gula antar pulau (PGAPT), surat persetujuan perdagangan gula antar pulau(SPPGAP), dan surat persetujuan perdagangan

g. Penerbitan angka pengenal importir (API) bagiperusahaan tertentu.

e.Pemeriksaan fasilitaspenyimpanan bahanberbahaya dan pengawasandistribusi, pengemasan danpelabelan bahan berbahayadi tingkat Daerahkabupaten/kota.

f. Rekomendasi penerbitan PKAPT dan pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu atau pulau.

g.Penerbitan surat keteranganasal (bagi Daerahkabupaten/kota yang telahditetapkan sebagai instansipenerbit

UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 PEMBAGIAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN

Page 8: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1 2 3 4 5

Perizinan a. Penerbitan IUI Kecil, IUI Menengah dan IUI Besar untuk:

1) industri yang berdampak besar pada lingkungan;

2) industri minuman beralkohol; dan

3) industri strategis.

b. Penerbitan IPUI bagi:

1) industri yang berdampak besar pada lingkungan;

2) industri minuman beralkohol; dan

3) indutri strategis;

c. Penerbitan IUKI dan IPKI yang lokasinya lintas provinsi.

d. Penerbitan IUI/IUKI dan IPUI/IPKI yang merupakan

penanaman modal asing dan penanam modal yang

menggunakan modal asing, yang berasal dari pemerintah

negara lain, yang didasarkan perjanjian yang dibuat oleh

Pemerintah Pusat dan pemerintah negara lain.

a. Penerbitan IUI Besar.

b. Penerbitan IPUI bagi industri besar.

c. Penerbitan IUKI dan IPKI yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.

a. Penerbitan IUI kecil dan IUI Menengah.

b. Penerbitan IPUI bagi industri kecil dan menengah.

c. Penerbitan IUKI dan IPKI yang lokasinya di Daerah kabupaten/kota

PERIZINAN PD URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN

(UU No.23 TAHUN 2014 )

Page 9: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diarahkan untukmempercepat terwujudnya Penanganan Ekonomi Nasional

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMDA

8

dengan memperhatikan prinsip:

Pelayanan publik; Pemberdayaan masy; Peran serta masyarakat; Daya saing daerah;

Demokrasi; Pemerataan; Keadilan; Kekhasan suatu

daerah;

melalui

Page 10: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK

untuk mewujudkan sinergitas pembangunan pusat dan daerah, serta pelayanan publikyang berkualitas, khusus pd pelayanan perizinan berusaha & nonperizinan di daerahmelalui PTSP :

1. Memberikan dukungan peningkatan kualitas layanan perizinan dan nonperizinan melalui ptsp berbasis elektronik secara nasional

4. Mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan penyelenggaraan PTSP secara elektronik

3. Melakukan sinergi dan koordinasi ditingkat pusat dan daerah

2. Mendukung penyederhanaan birokrasi mempercepat penyelenggaraanperizinan berusaha daerah

Page 11: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Indonesia dihadapkan pd kondisiperekonomian yg tumbuh negatif.Hal ini terlihat dari:

1. Krisis Kesehatan Masy;

2. ekonomi yg sedang tdk stabil;

3. Terbatasmya mobilitas ygmempengaruhi pd prosesproduksi, distribusi dankegiatan opera-sional lainnya

Perlu beragam regulasi agr rodaekonomi Nas kembali bergerakpositif, antara lain dgn NSPKterkait Pemberian kemudahanBerusaha di Drh

STEP

03

Pandemi Covid-19Sejak Maret 2020

PenanganganEkonomiNasional(PEN)

Kondisi

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM PANDEMI C0VID-19

Page 12: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU
Page 13: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Penyederha-naan

persyaratandasar Perizinan

Berusaha

PenerapanPerizinanBerusahaBerbasisRisiko

Penyederhanaan PerizinanBerusahasektor

Penyederha-naan

persyarataninvestasi.

Pasal 6 UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusahameliputi :

Page 14: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

KEWENANGAN PENYELENGGARAANPERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

KEWENANGANPenyelenggaraan Perizinan Berusaha dilakukanoleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab dan PemkotBerdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai NSPK

Mendelegasikan kewenangan

Penyelenggaraan Perizinan

Berusaha pada pemda Provinsi

kpd Kepala DPMPTSP

GUBERNURPemerintah DaerahProvinsi

Urusan Pemerintah Provinsi

sesuai ketentuan per-UU-an

a

Urusan Pem Pusat yg dilimpahkan

kpd Gubernur berdasarkan Asas

Dekon & Tugas Pembantuan

b

WALIKOTAPemerintah Daerah Kota

Mendelegasikan kewenangan

Penyelenggaraan Perizinan Berusaha

pada Pemda Kota kpd Kepala DPMPTSP

Urusan Pem Kota

sesuai ketentuan

per-UU-n

aUrusan Pem Pusat dan/atau

Prov yg dilimpahkan kpd

Walkot berdasarkan Asas

Tugas Pembantuan

b

Mendelegasikan kewenanganPenyelenggaraan PerizinanBerusaha pada Pemda Kabupatenkepada Kepala DPMPTSP

BUPATIPemerintah DaerahKabupaten

PEMERINTAH PUSAT

Urusan Pem Kab

sesuai ketentuan

per-uu-an

a Urusan Pem Pusat dan

atau Prov yg dilimpah-

kan kpd Bupati

berdasarkan Asas

Tugas Pembantuan

b

Page 15: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

• NSPK sektor mengatur cakupan perizinan berusaha di

setiap sektor beserta norma dan kriteria untuk setiap

bidang usaha yang dikaitkan dengan tingkat risiko dan

jenis perizinan berusahanya dalam bentuk persyaratan

dan kewajiban

sebagaimana tercantum dalam: LAMPIRAN II PP 5/2021

• NSPK menjadi acuan tunggal dalam pelaksanaan

layanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko oleh

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

• Pemerintah Daerah (Pasal 21):

melaksanakan layanan yang merupakan kewenangan

daerah sesuai NSPK

menetapkan Peraturan Kepala Daerah yang memuat

PERATURAN INTERNAL bagi aparat PemDa

Tingkat risiko

kegiatan usaha

Jenis perizinan

berusaha

Persyaratan dan

Kewajiban

NSPK SEKTOR – 18 KL

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2021

Page 16: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada masing-masing sektor meliputi pengaturan:

1) kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan, parameter Risiko,

tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangka waktu, masa berlaku, dan kewenangan

Perizinan Berusaha;

2) persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;

3) pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan

4) standar kegiatan usaha dan/atau standar produk.

(Termuat dalam Lampiran PP Nomor 5 Tahun 2021)

b. Kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, Administrator

KEK dan Badan Pengusahaan KPBPB DILARANG MENERBITKAN Perizinan Berusaha di

luar Perizinan Berusaha yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021.

c. Pembinaan dan pengawasan oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, bupati /wali kota,

Administrator KEK, atau kepala Badan Pengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing-

masing.

NSPK SEKTOR – 18 KL

Pasal 6

Page 17: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

DUKUNGAN KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM AKSELERASI INVESTASI DI DAERAH

01 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun2021 tentang Penyelengaraan PerizinanBerusaha di daerah

02 Surat Edaran Mendagri No.503/3236/SJTgl 31 Mei 2021 Ttg. PenyelenggaraanPerizinan Berusaha di Daerah

03 Surat Edaran Mendagri No.903/145/SJTahun 2021 ttg. percepatan pelaksanaanAPBD dan Percepatan KemudahanInvestasi Daerah.

04 Menyusun Permendagri ttg Nomenklaturdan Penyelenggaraan DPMPTSP Drh(Masih dalam Proses)

Page 18: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

ATURAN PELAKSANA

UU NOMOR 11 TAHUN

2020 TENTANG CIPTA

KERJA

4 Perpres

47 PP

DIMANDATKAN KEPADA

KEMENDAGRI

1 PERATURAN PEMERINTAH

PP NOMOR 6 TH 2021

TENTANG PENYELENGGARAAN

PERIZINAN BERUSAHA DI

DAERAH

Diharapkan dapat memulihkan perekonomian nasional dan daerah serta memberikan kepastian hukum

dalam berusaha dengan menjaga kualitas perizinan yang dapat dipertanggungjawabkan secara cepat,

mudah, terintegrasi, transparan, efesien, efektifdan akuntabel.

TUJUAN

MANDATORIS

Page 19: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

Memberikan

perbantuan/pendampingan

kepada pemohon yang ingin

mendaftar melalui Online

Single Submission (OSS),

sampai mendapatkan Nomor

Izin Berusaha (NIB), Sertifikat

Standar dan Izin berdasarkan

kewenangannya;

01

04

05

02

Melakukan Monitoring, pengawasan dan

pengendalian terhadap komitmen pemohon

dalam proses izin usaha dan izin

komersial/operasional

03

Melakukan koordinasi dengan Perangkat

Daerah terkait komitmen pemohon melalui

Online Single Submission (OSS), dalam

merespon setiap permohonan proses

perizinan;

Untuk kegiatan nonperiznan berusaha yang tidak tertuang

dalam peraturan perundang-undangan atau kegiatan usaha,

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melakukan proses

non perizinan tidak melalui sistem Online Single Submission

(OSS);

Memberikan pertimbangan kepada lembaga Online Single

Submission (OSS) untuk mencabut/ membatalkan perizinan

berusaha, berdasarkan atas laporan/pengaduan masyarakat.

PERAN PTSP DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN PP NOMOR 6 TAHUN 2021

TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

Page 20: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DPMPTSP DAERAH

PERMENDAGRI 138/2017

PERPRES 97/2014

UU 23/2014

PENYELENGGARA

AN PTSP DAERAH

PENYELENGGARAAN

PTSP

PERMENDAGRI 100/2016

PEDOMAN

NOMENKLATUR

DPMPTSP PROV &

KAB/KOTA

PEMERINTAHAN

DAERAH

PP 18/2016

PERANGKAT

DAERAH

PERMENPAN RB 23/2017

PP 24/2018

PELAYANAN

PERIZINAN

BERUSAHA

TERINTEGRASI

SECARA

ELEKTRONIK

PTSP

PERPRES 42/2020

PEMBERIAN

PENGHARGAAN

DAN/ATAU SANKSI

KEPADA K/L DAN

PEMDA

UU 11/2020CIPTA

KERJA

PP NOMOR 5/2021PERIZINAN BERUSAHA

BERBASIS RISIKO

PP NOMOR 6/2021 PENYELENGGARAAN

PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

PENYELENGGARAAN

MPP

4

Page 21: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

20

PERAN PENTING PTSP

UJUNG TOMBAK PELAKSANA

KEWAJIBAN DAN

KEWENANGAN DAERAH

UNTUK MENYEDIAKAN

LAYANAN PERIZINAN DAN

NONPERIZINAN KEPADA

MASYARAKAT

• KEPASTIAN HUKUM;

• KEPASTIAN UNTUK

INVESTASI DAN USAHA;

• DAYA SAING DAERAH

• PENINGKATAN INVESTASI

DAN KEMUDAHAN

BERUSAHA DI DAERAH

• STIMULAN

KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

Kebijakan Strategis Nasional; Fokus Kabinet Kerja; Perhatian ORI,

K-4 (Kepolisian, Kejaksaan, KPK dan KSP), dan Satgas Saber

Pungli serta Satgas Percepatan Pelaksanaan berusaha

Page 22: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

DATA KELEMBAGAAN PTSP

Telah membentuk dan sudah

sesuai nomenklatur

Belum Sesuai

Nomenklatur

Total Keterangan

Provinsi 31 3 34 3 Provinsi belum sesuai nomenklatur yaitu Sumatera

Utara, DIY dan Gorontalo (Dalam Proses Perubahan

Perda)

Kabupaten 309 107 416 1 kabupaten pada Provinsi DKI Jakarta berbentuk

UNIT PTSP

Kota 76 22 98 5 Kota pada Provinsi DKI Jakarta berbentuk UNIT PTSP

331

107

309

2276

Kelembagaan yang sudah dan belum

sesuai Nomenklatur 416 KabupatenKelembagaan yang sudah dan belum

sesuai Nomenklatur 34 Provinsi

Kelembagaan yang sudah dan belum

sesuai Nomenklatur 98 Kota

7

Page 23: MENGAKSELARASI INVESTASI DI KAWASAN EKONOMI BARU

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

22