daftar negatif investasi kelompok 4(b)baru

35
Penanaman Modal Langsung Dan Penanaman Modal Tidak Langsung

Upload: ira-hapsari

Post on 05-Jul-2015

404 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Penanaman Modal LangsungDan

Penanaman Modal Tidak Langsung

Page 2: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Definisi

Page 3: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Penanaman Modal Langsung:

1.UU Penanaman Modal2.Encyclopedia of Public

International Law3.IMF Balance of Payment Manual

4.Munir Fuady

Page 4: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Photo credit by: budibudzPhoto credit by: budibudz ((flickrflickr))

Penanaman Modal Tidak Langsung

BAPEPAM LK

Munir Fuady

Page 5: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Perbedaan

Page 6: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

1. Kontrol pada perusahaan

2. Penanggungan resiko

3. Perlindungan hukum

Page 7: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

PML PMTL

Pembelian Langsung Melalui pasar modal

Pengaruh pada perusahaan

Punya kewenangan pengelolaan

Tidak punya kewenangan

Bentuk Dana investasi langsung untuk menjalankan bisnis

Dana investasi tidak digunakan langsung untuk menjalankan bisnis

Kehadiran investor Perlu hadir Tidak perlu hadir

Jangka waktu Panjang Pendek

Kerugian Tanggung bersama perusahaan

Tanggung sendiri

Perlindungan hukum Dilindungi hukum Umumnya tidak dilindungi hukum

Page 8: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Ketentuan dalam UUPM berlaku di semua sektor wilayah NKRI

Penjelasan:“Penanaman modal di semua sektor”

AdalahPenanaman modal langsung

Page 9: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

DAFTAR NEGATIF INVENTASI

Page 10: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

PENANAMAN MODAL ASING (PMA)

-Sumber Dana Pembangunan-Pembangunan di bidang Ekonomi-Alternatif dari Pinjaman-Faktor Iklim Investasi-Kepastian Hukum

Page 11: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Daftar Negatif Investasi (DNI)

• Berlaku selama 3 tahun • Setiap tahun di evaluasi• Terbaru : Perpres No. 36 tahun 2010 • Menggantikan Perpres No. 77 tahun

2007 dengan perubahan Perpres No. 111 tahun 2007

Page 12: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Perpres 36 Tahun 2010 (DNI)

• Dayatarik investasi dari perpres ini • Terdapat 7 sektor baru :

- sektor perindustrian- sektot pekerjaan umum- sektor kesehatan- sektor kelistrikan- sektor pertanian- sektor komunikasi

Page 13: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

APA ITU DAFTAR NEGATIF INVENTASI??

-TIDAK ADA DEFINISI PASTI-PENGATURANYA TERDAPAT DALAM :-Perpres Nomor 36 Tahun 2010 tentang daftar

negatif investasi (DNI) menggantikan perpres nomor 77 tahun 2007 dan perubahannya nomor 111 tahun 2007

Page 14: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

TUJUAN DAFTAR NEGATIF INVENTASI (dalam Perpes 36 tahun 2010)

• UU TIDAK PERNAH MENYEBUT PASTI• MENURUT Ir.M.Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II ) :

mendorong dan meningkatkan investasi di Indonesia, sehingga target rata-rata investasi Rp 2.000 triliun dapat tercapai

- Menurutnya, dengan peningkatan investasi ini diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran menjadi 5-6 persen, serta mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 8-10 persen.

- * melaksanakan komitmen ASEAN Economic Community.

Page 15: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Perpres Nomor 36 Tahun 2010• 1. Pertama, perluasan kegiatan usaha di bidang yang sama dengan lokasi yang berbeda bagi investasi yang

sudah ada (existing) tidak diwajibkan untukmendirikan badan usaha baru atau mendapatkan izin baru, kecualiditentukan lain oleh undang-undang

• 2. Kedua, penanaman modal tidak langsung atau portofolio yangtransaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri tidakdikenakan ketentuan DNI. (CAPITAL GAIN)

• 3. Ketiga, dalam hal terjadi penggabungan (merger), pengambilalihan(akuisisi) dan peleburan di bidang usaha yang sama, maka batasankepemilikan modal asing perusahaan penerima penggabungan (survivingcompany) sesuai dengan surat persetujuan perusahaan tersebut.

• 4. Keempat, dalam hal perluasan kegiatan usaha di bidang yang sama dan membutuhkan penambahan modal melalui penerbitan saham baru(right issue), penanam modal asing memiliki hak untuk memesan efekter lebih dahulu apabila penanam modal dalam negeri tidak dapatberpartisipasi dalam penambahan modal tersebut.

• Kelima, bagi penanaman modal yang surat persetujuannya diperoleh perusahaan sebelum terbitnya Perpres ini, maka ketentuan DNI baru mengenai daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan, tidak diberlakukan (grandfatherclause), kecuali ketentuan dari DNI baru lebih menguntungkan

Page 16: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

SEKTOR YANG TERTUTUP UNTUK INVESTASI??

• Enam sektor itu seperti pertanian dengan contoh budi daya ganja, kehutanan (pemanfaatkan koral dari alam untuk bahan bangunan), perindustrian (industri minuman mengandung alkohol), perhubungan (jasa pemanduan lalu lintas udara), dan komunikasi dan informatika (manajemen dan penyelenggaran stasiun monitoring spektrum frekuensi radio dan orbit satelit). Terakhir, kebudayaan dan pariwisata (museum pemerintah).

Page 17: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

CONTOH KASUS :

• MASALAH Qatar Telecom vs PT.Indosat Tbk• MASALAH KASUS MENARA TELKOMTIFATUL : Ketentuannya sudah jelas diatur dalam

perpres tentang DNI, sektor menara telekomunikasi sudah final dinyatakan tertutup untuk investor asing. Alasan penutupan sektor ini pun sangat masuk akal. Capex kita untuk sektor ICT Rp 300 triliun per tahun, 92% belanja kita dinikmati oleh asing, peluang kita hanya 8% di menara

Page 18: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Daftar Negatif Investasi

Daftar negative investasi (DNI) adalah suatu daftar yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang bidang usaha apa saja yang terbuka sepenuhnya bagi asing, terbuka dengan persyaratan persentase saham tertentu dikuasai oleh mitra lokal, atau tertutup sama sekali.

Page 19: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Pembagian Bidang usaha

• Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, maka bidang usaha dalam penanaman investasi digolongkan menjadi tiga macam. Ketiga macam bidang usaha itu meliputi:

• Bidang usaha terbuka• Bidang usaha yang dinyatakan tertutup• Bidang usaha terbuka dengan persyaratan

Page 20: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Tujuan Dibuatnya DNI• Meletakkan landasan hukum yang pasti bagi penyusunan

peraturan yang terkait dengan penanaman modal• Menjamin transparansi dalam proses penyusunan daftar

bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

• Memberikan pedoman dalam menyusun dan menetapkan bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

• Memberikan pedoman dalam pengkajian ulang atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

• Memberikan pedoman apabila terjadi perbedaan penafsiran atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

Page 21: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Prinsip-prinsip dalam DNI

• Penyederhanaan• Kepatuhan terhadap perjanjian atau

komitmen internasional• Transparansi• Kepastian hukum• Kesatuan wilayah Indonesia sebagai dasar

tunggal

Page 22: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Trade Related Investment Measures (TRIMs)

• Pasal 1 dari TRIMs menerangkan tentang ruang lingkup, yaitu: “This Agreement applies to investment measures related to trade in goods only (referred to in this Agreement as “TRIMs”).

Page 23: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Prinsip-prinsip dalam TRIMs

• Prinsip nondiskriminasi• Prinsip most favoured nations• Prinsip national treatment

Page 24: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

HUBUNGAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI DENGAN PORTOFOLIO INVESTMENT

-Pasal 12 ayat (4) UU Penanaman Modal mengatur bahwa pemerintah mengatur mengenai kriteria dan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan melalui Peraturan Presiden

-Pemerintah menerbitkan Perpres No. 36 Tahun 2010 yang merupakan pengganti Perpres No. 111 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang selanjutnya disebut dengan Daftar Negatif Investasi (DNI)

-Dua buah regulasi ini menjadi pedoman bagi penanam modal baik asing maupun domestik dalam menanamkan modalnya di Indonesia berkaitan dengan bidang usaha yang tertutup, bidang usaha terbuka, dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan bagi penanam modal

Page 25: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI)Dan

International Standard for Industrial Classification (ISIC)

-Pengertian KLBI: KLBI adalah ketentuan yang mendasari terbentuknya daftar bidang usaha yang tertutup ataupun terbuka agar bidang usaha yang tercipta dapat memnuhi kriteria sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku, dengan demikian dapat mencegah timbulnya permasalahan di kemudian hari

-Mengapa ada KLBI?Adanya pasal 12 ayat (4) Perpres No 111 Tahun 2007, dimana dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu KLBI.

Page 26: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

-Pengertian ISICISIC adalah ketentuan yang tidak bisa dilepaskan dalam kaitan dengan terbentuknya bidang usaha yang tertutup maupun terbuka karena merupakan suatu standar internasional mengenai klasifikasi industri.

-Mengapa ada ISIC?Karena perkembangan globalisasi semakin lama secara tidak langsung memaksa setiap negara memperhatikan ketentuan-ketentuan internasional, oleh karena itulah perlu dibuat suatu standar internasional diperlukan dalam penyusunan kriteria bidang usaha

Page 27: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Tujuan Penentuan Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Terbuka dan Bidang Usaha Tertutup

1. Melaksanakan landasan hukum yang pasti bagi penyusunan peraturan yang terkait dengan penanaman modal

2. Menjamin transparansi dalam proses penyusunan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

3. Memberikan pedoman dalam menyusun dan menetapkan bidang usaha tertutup dan bidang usaha terbuka dengan persyaratan

4. Memberikan pedoman dalam melakukan pengkajian ulang atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

5. Memberikan pedoman apabila terjadi perbedaan penafsiran atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

Page 28: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Persyaratan Bidang usaha terbuka didasarkan pada kepentingan nasional

Perlindungan dan Pengembangan Usaha

Kecil MenengahSumber Daya Alam Pengawasan Produksi

dan Distribusi

Kerjasama dengan Badan Usaha yang

Ditunjuk Pemerintah

Partisipasi Modal Dalam Negeri

Peningkatan Kapasitas Teknologi

Page 29: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup ???

Bidang usaha atau kegiatan yang tidak diperkenankan sama sekali untuk investasi, baik PMA maupun PMDN karena daftar bidang usaha itu ada yang bertentangan dengan undang-undang dan hanya Pemerintah Indonesia yang

melakukan kegiatan tersebut

Page 30: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Penentuan bidang usaha untuk penanaman modal asing bersifat dinamis karena dapat berubah yang disebabkan kondisi bangsa dan negara

Pasal 17 ayat (1) dan (2) Perpres No 76 Tahun 2007, menyebutkan :

(1)Daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kepentingan nasional berdasar kajian temuan dan usulan penanaman modal

(2)Penyusunan bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan dikoordinasikan oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian yang kemudian ditetapkan dalam Peraturan Presiden

Page 31: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Terkait dengan Undang-Undang Penanaman Modal, Pasal 2 UU Penanaman Modal dengan tegas menyatakan ketentuan dalam UU Penanaman Modal berlaku bagi penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia.

Penjelasan pasal 2 UUPM menyatakan bahwa penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau investasi portofolio (portfolio investment)

DPR mengartikan bahwa penanaman modal tidak langsung atau investasi portofolio adalah investasi melalui pasar modal. UU Penanaman Modal hanya mengatur penanaman modal langsung.

Dengan demikian, Daftar Negatif Investasi (DNI) yang merupakan peraturan pelaksana UU Penanaman Modal pun hanya berlaku untuk penanaman modal langsung

Page 32: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

Beberapa contoh ketidakberlakuan DNI mengenai pembatasan modal asing di perusahaan publik

PT Astra Internasional,

Tbk

IndosatPT Bumi

Resources, Tbk

PT Excelcomindo Pratama, Tbk

PT Indosiar Karya Media,

Tbk

Page 33: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

KESIMPULAN

• Di Indonesia, penanaman modal dibagi menjadi dua: penanaman modal langsung (diatur dalam UU Penanaman Modal) dan penanaman modal tidak langsung (diatur dalam UU Pasar Modal).

• Perbedaan antara Penanaman modal langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari: pembelian, pengaruh pada perusahaan, bentuk, kehadiran investor, jangka waktu, kerugian, dan perlindungan hukum.

Page 34: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

KESIMPULAN (2)

• DNI merupakan pedoman bagi penanam modal/investor yang berkaitan dengan bidang usaha tertutup, bidang usaha terbuka, dan bidang usaha dengan persyaratan.

• Berdasarkan Perpres No.36 Tahun 2010, penanam modal/investor lama dapat memperluas usahanya yang sama, tidak ada pengenaan DNI bagi penanaman modal tidak langsung/portofolio, dan kemudahaan untuk menambah modal bagi investor asing.

Page 35: Daftar Negatif Investasi Kelompok 4(b)Baru

KESIMPULAN (3)

• Mengingat DNI diatur dalam Perpres No.36 Tahun 2010, yang merupakan peraturan

pelaksana dari UU Penanaman Modal, maka DNI tidak berkaitan dengan penanaman modal

tidal langsung (portfolio investment).

• Pasal 4 Perpres No.36 Tahun 2010