menegur dengan cinta
DESCRIPTION
PsikologiTRANSCRIPT
Label negatif = Nilai Negatif
“Reyna kok sukanya berantakin lemari mama ya..”Vs
“wah.. Anak mama lagi eksplorasi apa nih di lemari mama...”
“berantakin” → judgement negatif = anak salah“eksplorasi” → ada proses belajar, dialog anak dg ortu
“LABEL” membentuk Citra Diri Anak
“kamu bodoh”“kamu bandel”“kamu nakal”“kamu jorok”“kamu pencuri”“kamu pembohong”“kamu penakut”
“kamu bodoh”“kamu bandel”“kamu nakal”“kamu jorok”“kamu pencuri”“kamu pembohong”“kamu penakut”
informasi Citra diri
“saya bodoh”“saya bandel”“saya nakal”“saya jorok”“saya pencuri”“saya pembohong”“saya penakut”
“saya bodoh”“saya bandel”“saya nakal”“saya jorok”“saya pencuri”“saya pembohong”“saya penakut”
Kita Menjadi Seperti Apa yang Kita Pikirkan
“kamu pandai”
“kamu sholeh”
“kamu rajin”
“kamu bertangungjawab”
“saya pandai”
“saya sholeh”
“saya rajin”
“saya bertangungjawab”
Jika anak salah, tegur perilakunya
Ketika anak berbuat kesalahan, yang kita tegur adalah “perilaku” (perbuatannya) bukan “pelaku”nya. Anak harus mengerti letak kesalahannya , mengerti alasannya kenapa orangtuanya marah
BILA ANAK SERING DIMARAHI...
efektifkah menasihati anak dengan bentakan? Tentu tidak, sebab kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak.
Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak.
Bunda pilih yang mana...?
“ Bunda sedih... Bunda kecewa kalau Reyna sobek-sobek buku. Bukunya untuk dibaca bukan disobek sayang.. “
Vs “Reyna kok nakal sih..! Bunda marah nih..! (marah kenapa..???)
Tapi lebih sering dipakai yang mana...?
Cukup sekali saja
Nyatakan sekali dengan ekspresi wajah yang mendukung. Agar anak mengetahui bahwa orangtuanya tidak sedang mengajaknya bercanda, sehingga anak merasa kurang nyaman dengan situasi ini. Artinya ketika anak merasa tidak nyaman, dia tidak mau mengulangi perbuatan itu.
Cukup sekali saja
Bagaimana bila ayah atau bunda menegur dengan “mengomel”?
Bunda marah-marah terus, berulang-ulang
dan terlalu panjang lebar maka anak merasa
bosan dan merasa digurui → tidak efisien
Perhatikan dan pujilah sikap baik anak
Berikan respon positif segera saat anak berperilaku positif.
Bukan hanya merespon saat anak berperilaku negatif.
AYO AYAH-BUNDA BISA....!!!
Mari kita sama-sama membangun citra diri positif pada generasi penerus kita. Mudah-mudahan mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang menjadi penyejuk dan penyenang hati orangtuanya. Amiiin..