mendayung bersama

8
1 Perjalanan Publikasi dari Wycliffe Global Alliance OKTOBER 2016 Mendayung Bersama Kata wa’a (“vah-ah”), adalah sebutan orang Hawaii untuk perahu, melambangkan suatu perjalanan bersama-sama untuk tujuan yang sama, atau menghadapi tujuan bersama. Berbagai variasi kata wa’a digunakan di seluruh Pasifik. Sarana transportasi tradisional ini hanya berfungsi jika semua orang mendayung bersama-sama. Secara historis, penduduk kepulauan Pasifik berlayar dengan Wa’a hanya dipandu oleh lautan , bintang-bintang, dan kehidupan laut. Perahu untuk berlayar di laut dalam ini dapat mengarungi ribuan mil, menjangkau pulau-pulau di hamparan Samudera Pasifik, biasanya untuk membawa perdagangan, upeti ataupun perang. Pada awal abad ke-19 penggunaannya berubah pendahuluan terbitan kali ini Memulai pembahasan ini, kami memperlihatkan tinjauan tentang Kemitraan Wa’a Pasifik (KWP), sebagaimana yang akan anda lihat, menampilkan – dalam satu wilayah besar dunia—nilai-nilai utama Aliansi secara utuh. Membahas setiap aspek di Pasifik berarti berpikir dalam skala yang luas, Jika kita tidak punya alasan lain selain memikirkan ukuran laut Pasifik itu sendiri. Laut ini meliputi hampir sepertiga dari seluruh permukaan planet — membuatnya lebih besar dari semua daratan dan pulau di dunia jika digabung menjadi satu. Merupakan tempat tinggal penduduk kepulauan Pasifik di daerah Mikronesia, Melanesia dan Polinesia, samudera terluas ini telah menantang para penjelajah selama berabad-abad. Para navigator sebelum-sebelumnya menggunakan perahu khas buatan sendiri (yang disebut orang Hawaii dengan wa’a), berlayar melintasi lautan terbuka hanya dengan mengandalkan daya indera dan pengetahuan mereka saja, dimana pengetahuan ini diwariskan secara tradisi lisan, bahkan seringkali dalam bentuk nyanyian. Pengetahuan tentang metode navigasi termasuk di dalamnya mengamati arah, ukuran, dan kecepatan gelombang laut serta gerakan bintang tertentu. Para pemimpin organisasi dan lain-lainnya yang bekerja bersama dalam kemitraan ini, menjadi contoh akan hubungan yang berbasis nilai-nilai. Nilai- nilai ini dikenal sebagai warisan berharga penduduk kepulauan Pasifik. Termasuk di dalamnya menghormati Allah dan misi-Nya yang sedang berlangsung di seluruh Pasifik, dan di antara satu dengan lainnya, melalui upacara penyambutan yang merangkul tata cara budaya lokal yang sesuai, dan yang menentukan berbagai variasi pertemuan kelompok di seluruh wilayah. Mungkin cara terbaik untuk meringkas KWP adalah mengutip dari perjanjian unik yang mereka ciptakan: “ ... Roh Kudus Allah telah memanggil kami untuk memulai perjalanan membawa Firman-Nya kepada orang-orang di Pasifik, dan kami berharap kepada-Nya untuk membimbing Wa’a kami mengikuti arus-Nya yang akan mencapai tujuan kerajaan-Nya . Kecepatan kami mendayung akan ditentukan oleh urgensi-Nya karena kami dibimbing bukan oleh tujuan kami sendiri, melainkan bersama-sama berusaha untuk peka atas kehendak-Nya. ” — Dave Crough, Redaktur Pelaksana. dalam terbitan ini Mendayung Bersama 1 Sumberdaya dan Berita baru seputar Aliansi 5 Artikel tentang Perjalanan ini ditulis untuk membantu mengembangkan komunitas Wycliffe Global Alliance seiring partisipasinya di dalam gerakan Penerjemahan Alkitab sebagai bagian dari Misi Allah. LANJUT KE HALAMAN BERIKUT ‘Klik’ pada judul untuk membaca artikel langsung Melalui wilayah ini, harapan bangkit kembali untuk melihat orang-orang dari berbagai bangsa di seluruh Pasifik pergi “ keluar dari terumbu karang mereka sendiri ” untuk berbagi tanggung jawab atas penerjemahan Alkitab sebagai bagian dari misi Allah yang lebih luas di Pasifik dan sekitarnya. 1

Upload: doandien

Post on 16-Jan-2017

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

Perjalanan Publikasi dari Wycliffe Global Alliance OKTOBER 2016

Mendayung BersamaKata wa’a (“vah-ah”), adalah sebutan orang Hawaii untuk perahu, melambangkan suatu perjalanan bersama-sama untuk tujuan yang sama, atau menghadapi tujuan bersama. Berbagai variasi kata wa’a digunakan di seluruh Pasifik. Sarana transportasi tradisional ini hanya berfungsi jika semua orang mendayung bersama-sama.

Secara historis, penduduk kepulauan Pasifik berlayar dengan Wa’a hanya dipandu oleh lautan , bintang-bintang, dan kehidupan laut. Perahu untuk berlayar di laut dalam ini dapat mengarungi ribuan mil, menjangkau pulau-pulau di hamparan Samudera Pasifik, biasanya untuk membawa perdagangan, upeti ataupun perang. Pada awal abad ke-19 penggunaannya berubah

pendahuluan terbitan kali ini Memulai pembahasan ini, kami memperlihatkan tinjauan tentang Kemitraan Wa’a Pasifik (KWP), sebagaimana yang akan anda lihat, menampilkan – dalam satu wilayah besar dunia—nilai-nilai utama Aliansi secara utuh.

Membahas setiap aspek di Pasifik berarti berpikir dalam skala yang luas, Jika kita tidak punya alasan lain selain memikirkan ukuran laut Pasifik itu sendiri. Laut ini meliputi hampir sepertiga dari seluruh permukaan planet —membuatnya lebih besar dari semua daratan dan pulau di dunia jika digabung menjadi satu.

Merupakan tempat tinggal penduduk kepulauan Pasifik di daerah Mikronesia, Melanesia dan Polinesia, samudera terluas ini telah menantang para penjelajah selama berabad-abad. Para navigator sebelum-sebelumnya menggunakan perahu khas buatan sendiri (yang disebut orang Hawaii dengan wa’a), berlayar melintasi lautan terbuka hanya dengan mengandalkan daya indera dan pengetahuan mereka saja, dimana pengetahuan ini diwariskan secara tradisi lisan, bahkan seringkali dalam bentuk nyanyian. Pengetahuan tentang metode navigasi termasuk di dalamnya mengamati arah, ukuran, dan kecepatan gelombang laut serta gerakan bintang tertentu.

Para pemimpin organisasi dan lain-lainnya yang bekerja bersama dalam kemitraan ini, menjadi contoh akan hubungan yang berbasis nilai-nilai. Nilai-nilai ini dikenal sebagai warisan berharga penduduk kepulauan Pasifik.

Termasuk di dalamnya menghormati Allah dan misi-Nya yang sedang berlangsung di seluruh Pasifik, dan di antara satu dengan lainnya, melalui upacara penyambutan yang merangkul tata cara budaya lokal yang sesuai, dan yang menentukan berbagai variasi pertemuan kelompok di seluruh wilayah.

Mungkin cara terbaik untuk meringkas KWP adalah mengutip dari perjanjian unik yang mereka ciptakan: “ ... Roh Kudus Allah telah memanggil kami untuk memulai perjalanan membawa Firman-Nya kepada orang-orang di Pasifik, dan kami berharap kepada-Nya untuk membimbing Wa’a kami mengikuti arus-Nya yang akan mencapai tujuan kerajaan-Nya . Kecepatan kami mendayung akan ditentukan oleh urgensi-Nya karena kami dibimbing bukan oleh tujuan kami sendiri, melainkan bersama-sama berusaha untuk peka atas kehendak-Nya. ”

— Dave Crough, Redaktur Pelaksana.

dalam terbitan ini Mendayung Bersama 1

Sumberdaya dan Berita baru seputar Aliansi 5

Artikel tentang Perjalanan ini ditulis untuk membantu mengembangkan komunitas

Wycliffe Global Alliance seiring partisipasinya di dalam gerakan Penerjemahan Alkitab sebagai

bagian dari Misi Allah.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUT

‘Klik’ pada judul untuk membaca artikel langsung

Melalui wilayah ini, harapan bangkit kembali untuk melihat orang-orang dari berbagai bangsa di seluruh Pasifik pergi “ keluar dari terumbu karang mereka sendiri ” untuk berbagi tanggung jawab atas penerjemahan Alkitab sebagai bagian dari misi Allah yang lebih luas di Pasifik dan sekitarnya.

1

22

secara dramatis, dan lebih sering orang Tahiti, orang Tonga, orang Fiji, orang Samoa atau kelompok misionaris penduduk kepulauan Pasifik lainnya bepergian dengan wa’a menyebarkan pesan Injil sampai ke seberang laut.

Warisan para misionaris yang menakjubkan ini dirayakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah Gereja di kepulauan Pasifik. Namun dengan mempercayai bahwa sebagian besar Pasifik telah diinjili pada abad ke-19 dan ke-20, visi di kalangan gereja untuk bermisi di wilayah yang luas ini menjadi berkurang.

Pada tahun 2009, pemikiran dan diskusi di kalangan organisasi misi yang bekerja di Pasifik terbentuk untuk menciptakan kemitraan baru dan membangun hubungan dalam rangka mempercepat penerjemahan Alkitab ( serta tujuan lainnya ) di

tengah komunitas Pulau Pasifik. Harapan naik sekali lagi untuk melihat orang-orang dari bangsa-bangsa di Pasifik akan “keluar dari terumbu karang mereka sendiri” untuk berbagi tanggung jawab dalam penerjemahan Alkitab sebagai bagian dari misi Allah yang lebih luas di Pasifik dan sekitarnya.

Hal ini membawa pada terjadinya pertemuan para pemimpin dari berbagai lembaga misi: Wycliffe Global Alliance, SIL di Area Pasifik , YWAM , University of the Nations, Island Breeze dan Seed Company, pada bulan Agustus 2010. Kelompok ini segera tumbuh dan melibatkan para pemimpin misi dari Asosiasi Penerjemahan Alkitab Papua Nugini, Projek Film YESUS, Faith Comes by Hearing (FCBH) dan Kapal YWAM . Semua pemimpin ini merangkul visi bersama, termasuk berkomitmen melakukan bagian mereka dalam penerjemahan Alkitab di Pasifik .

Selanjutnya, terjadi pertemuan di Kona, Hawaii pada September 2011, kelompok ini - sekarang memutuskan untuk menyebut diri mereka sebagai Kemitraan Wa’a Pasifik (KWP) –

Allah terus-menerus bekerja memberdayakan gerakan ini (KWP) dalam kesatuan arah melalui Wa’a (perahu) seiring mengikuti “aliran Roh Kudus”.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUT

Perjanjian Wa’a Pasifik Catatan redaksi: Perjanjian yang unik ini—yang pada dasarnya bersifat relasional sebagai lawan dari transaksional—ditandatangani oleh semua peserta dari Wycliffe Global Alliance, YWAM, Seed Company, SIL Area Pasifik, Proyek Film YESUS dan Island Breeze, pada tanggal 16 Sept. 2011. Sejak saat itu, Perjanjian ini juga ditandatangani oleh Faith Comes By Hearing, Asosiasi Penerjemahan Alkitab Papua Nugini dan Kapal YWAM.

Berikut ini adalah versi yang lebih singkat untuk dipergunakan dalam reproduksi The Journey . Keseluruhan dokumen yang lengkap dapat anda temukan di sini: http://pacificwaa.org/

Nilai-nilai Kemitraan Wa’a Pasifik:

Dimotivasi oleh Hati Allah bagi semua bangsa agar mereka dapat menyembah Dia dengan bahasa yang paling dekat dihati mereka melalui pengetahuan akan firman-Nya, kami—Kemitraan Wa’a Pasifik —berjanji untuk memulai suatu perjalanan yang dipimpin oleh Roh yang menerapkan tata-aturan yang tepat seraya memelihara kemitraan yang relasional melalui mendengar dengan penuh respek dan menghormati identitas budaya, bersamaan dengan memberdayakan cita-cita hakiki baik untuk kepemilikan lokal juga keterlibatan global menuntun kepada gaya hidup yang mencerminkan jiwa kepelayanan yang berwujud nyata. Ketujuh nilai-nilai yang diterima oleh kemitraan telah berkembang jauh.

September 2011, Kona, Hawaii. Dengan sikap yang sepenuh hati dan kuat, para pemimpin dari Kemitraan Wa’a Pasifik yang baru saja terbentuk berkumpul bersama membentuk perahu manusia, dan diiringi proklamasi penuh doa, mereka memulai perjalanan melintasi “benua cair” secara simbolis menjangkau lebih dari 1,600 pulau berpenghuni di tengah-tengah 27 bangsa di kepulauan Pasifik.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUT

33

menciptakan Perjanjian Wa’a Pasifik (lihat sidebar ). Pertemuan penting ini menempa suatu rasa baru akan identitas dan tujuan sebagai kemitraan yang didirikan baik secara lintas organisasi maupun lintas - budaya . Dengan sikap yang sepenuh hati dan kuat, mereka berkumpul bersama untuk membentuk sebuah perahu manusia (Wa’a), dan di tengah-tengah proklamasi doa mereka, secara simbolis memulai perjalanan melintasi “ benua cair ” menjangkau lebih dari 1.600 pulau berpenghuni di tengah-tengah 27 negara di kepulauan Pasifik .

Kemitraan Wa’a Pasifik biasanya bertemu dua kali setahun , secara bergantian di wilayah Pasifik. Hal ini mendorong mereka untuk membangun relasi dan berbagi visi dengan kelompok dari mitra

lokal yang lebih luas,termasuk para pemimpin gereja dan para pemimpin Kristen lainnya . Hal ini juga memungkinkan anggota KWP untuk mempelajari area yang berbeda, dan memungkinkan orang lain di area itu untuk berpartisipasi , mengamati dan mempelajari tentang kebutuhan penerjemahan Alkitab .

Strategi KWP terkait penerjemahan Alkitab ada dua: 1 ) terlibat dan melibatkan Gereja Pasifik dalam gerakan penerjemahan Alkitab , dan 2 ) memberikan pelatihan , berbagi sumber daya dan jaringan kerja untuk memenuhi hal-hal yang masih dibutuhkan oleh penerjemahan Alkitab di wilayah tersebut. Secara terus-menerus, KWP menjadi kemitraan yang kompleks, terdiri dari organisasi dengan berbagai tujuan, cara, budaya, warisan, metode dan prioritas yang berbeda. Tuhan bekerja untuk memberdayakan gerakan ini menuju arah yang terpadu melalui Wa’a seiring mereka mengikut “ aliran Roh Kudus ” .

Setiap para anggota KWP bertemu, mereka mengalami hasil yang dinamis dan seringkali tidak terduga yang mempertajam dan memperluas cara mereka bekerja bersama-sama. Satu contoh dapat dilihat pada sarana pemetaan 4K milik YWAM.(http://4kworldmap.com/).

Jill Thornton, kartografer untuk proyek pemetaan 4K, menekankan bahwa kerjasama antar lembaga pelayanan, termasuk saling berbagi data, adalah suatu kekuatan ampuh untuk kemajuan pesan Injil.

Berbagi data ini memberikan “ gambaran paling jelas tentang kebutuhan di Pasifik yang pernah ada dalam sejarah, ” kata Thornton . ” Hubungan organisasi dalam Kemitraan Wa’a Pasifik mewakili persatuan dan kolaborasi di level baru, yang sudah tidak kita lihat lagi sejak gereja mula-mula .”

Direktur SIL area Pasifik, Mark Taber memberikan contoh lain, ia menceritakan bagaimana tim penjangkauan dari Sekolah

LANJUT KE HALAMAN BERIKUT

› Kami menghargai Perjalanan yang dipimpin Roh : Roh Kudus Allah telah memanggil kami untuk memulai suatu perjalanan membawa Firman-Nya kepada orang-orang di Pasifik , dan kami berharap kepada Dia untuk memandu Wa’a (perahu) kami mengikuti arus-Nya yang akan menggenapi tujuan kerajaan-Nya . Kecepatan mendayung kami akan ditentukan oleh urgensi-Nya, dan kami dibimbing bukan oleh tujuan kami sendiri, melainkan bersama-sama berusaha untuk peka akan kehendak-Nya.

› Kami menghargai Kepemilikan Lokal : Supaya Firman Allah berakar dalam cara yang transformasional dan berkelanjutan, masyarakat setempat harus berpartisipasi dan menyiapkan kepemimpinan untuk kegiatan penerjemahan Alkitab dalam komunitas mereka sendiri . Oleh karena itu setiap proyek penerjemahan Alkitab akan berusaha untuk mengikutsertakan, memperlengkapi, mendorong dan melibatkan para pemimpin masyarakat dalam inisiatif lokal .

› Kami menghargai keterlibatan global : Tuhan sedang membangkitkan gereja-Nya di seluruh dunia untuk menjangkau bangsa-bangsa dengan Firman-Nya melalui setiap bahasa. Wa’a (perahu) kami dibangun untuk menyertakan semua orang dari berbagai budaya. Kami akan menyertakan setiap bagian dari Tubuh Kristus yang dipanggil untuk terlibat dalam gerakan ini, menyebarluaskan ajakan kepada semua orang yang dipanggil Allah untuk bergabung dengan kami .

Hubungan organisasi dalam Kemitraan Wa’a Pasifik mewakili level persatuan dan kolaborasi yang baru yang tidak lagi terlihat sejak gereja mula-mula .

September 2011, Kona, Hawaii. Berdoa untuk Perjanjian Wa’a Pasifik.

Karena adanya Wa’a maka laut tidak memisahkan masyarakat pulau, tetapi justru menghubungkan mereka.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUT

44

› Kami menghargai Kemitraan yang relasional : hidup dan bekerja bersama-sama dalam kesatuan dan harmoni yang menghormati Allah dan menghormati satu sama lain. Kami mendorong setiap mitra untuk menggunakan karunia mereka yang unik untuk mencapai tujuan bersama . Kami tidak akan berusaha dengan cara kami sendiri, melainkan akan menghormati dan mempedulikan satu sama lain sebagai ohana (keluarga) Allah.

› Kami menghargai tata-aturan yang tepat : Allah telah membentuk urutan yang tepat dalam ciptaan-Nya yang meluas pada tata-aturan bersejarah yang mengatur budaya Pulau Pasifik . Kami bertekad akan menghormati dan mengikuti tata-aturan ini seraya menyenangkan Kristus dalam rangka memajukan tujuan-Nya dan tata-aturan kerajaan-Nya di tengah bangsa-bangsa tercinta ini.

› Kami menghargai Mendengarkan dengan hormat: hikmat dan wawasan Ilahi datang melalui kerendahan hati untuk mendengarkan suara Tuhan dan secara aktif mendengarkan orang lain. Kami akan mengambil waktu untuk menantikan Tuhan dan dengan hormat mendengarkan dan mengikutsertakan masukan dari orang lain sebelum kami bertindak.

› Kami menghargai Jiwa Kepelayanan yang berwujud nyata: Tuhan mengutus kami keluar agar kami meneladani kepemimpinan-Nya yang melayani dengan menjadi garam duia dan terang dunia. Kami akan melayani dengan penuh kasih dan pengorbanan di setiap tempat di manapun Ia mengutus kami.

pemuridan YWAM telah membantu pekerjaan KWP tersebut. Satu tim penjangkauan YWAM melakukan survey bahasa di Palau untuk memastikan bahwa bahasa Sonsorol dan Tobi memerlukan terjemahan Alkitab dalam bahasa mereka sendiri .

“ Tim ini tidak hanya melakukan survei, tetapi juga menemukan bahwa orang- orang di sana telah lama menunggu seseorang untuk datang ke sana dan membantu mereka, ” Taber menuturkan . “ Sebagai hasil dari kemitraan kami, program penerjemahan Alkitab terlaksana dalam bahasa Sonsorol dan Tobi di Palau dan Mikronesia . ” Taber menambahkan, “ Itu adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kami bayangkan, tapi itulah yang Allah kerjakan , dan itulah hal yang menarik ketika menjadi bagian dari kemitraan ini.”

Setiap usaha besar kelihatannya menakutkan , bahkan nampak tidak mungkin , sampai anda mengubah perspektif anda . Hal ini termasuk juga ketika bekerja dalam perjemahan Alkitab di tengah-tengah komunitas bahasa di seluruh dunia yang membutuhkankannya. Dan juga termasuk menavigasi perairan luas Pasifik. Kepala Suku Samoa yang juga anggota YWAM Vae Eli ( Vaeluagaomatagi Elisara ) menambahkan visinya sendiri atas KWP dengan menceritakan kebijaksanaan dari kakeknya , yang pernah berkata kepadanya: Karena Wa’a lah maka laut tidak memisahkan penduduk pulau, melainkan justru menghubungkan mereka .

Catatan Redaksi: Artikel ini didasarkan pada berbagai laporan dan sumber-sumber dari mereka yang berada dalam Kemitraan Wa’a Pasifik.

Sebuah momen spesial di dalam pertemuan KWP di Port Moresby, Papua Nugini, Januari 2013. Kepala suku Samoa sekaligus anggota YWAM Vae Eli, tengah, sedang berdiri bersama kelompok penyambutan dari komunitas bahasa Papaka yang merupakan provinsi utama di Papua Nugini. Misionaris Samoa adalah orang-orang yang pertama-tama datang bekerja dan hidup di tengah-tengah kelompok masyarakat ini di akhir tahun 1800-an . Leluhur Vae adalah kelompok yang membawa Injil pertama kali kepada komunitas bahasa Papaka. Gambar ini menunjukan momen—pertama kali Vae mengunjungi PNG— “reuni” dengan keturunan rohaninya.

(Kiri) Direktur YWAM Samoa, Usufono Fepuleai. (Kanan) Direktur YWAM Papua Nugini, Winterford Barua. Kedua sahabat lama ini memiliki pengalaman yang luas menjadi Misionaris di Cina dan India, dihormati, dan keduanya adalah pemimpin misi yang sangat dihormati di Pasifik. Pertemuan KWP tidak hanya memberikan mereka kesempatan untuk menikmati persekutuan yang kaya tetapi juga menjadi kesempatan agar suara mereka, juga suara mitra mereka yang lain, di dengar dalam konteks level pelayanan dan kerjasama yang baru.

Pada rapat KWP yang diselenggarakan di kantor pusat YWAM di Samoa, acara ini dimulai dengan upacara tradisional Ava. Upacara ini untuk menghormati tamu-tamu, dan setiap orang yang berkumpul diberikan semangkuk batok kelapa minuman Ava (terbuat dari akar tumbuhan kering), setelah sekali minum, kemudian dituangkan ke atas tanah serta memberkati tanah dengan ayat alkitab atau doa. Sose Utu Fepuleai, nampak memegang mangkuk, menunjukkan nilai Perjanjian KWP terkait tata-aturan yang tepat di mana “Allah telah menetapkan suatu urutan yang tepat dalam penciptaan-Nya, yang meluas dalam tata-aturan bersejarah yang mengatur kebudayaan pulau Pasifik. Kami bertekad untuk menghormati dan mengikuti tata-aturan ini seraya menyenangkan Kristus.. . . .”

55

sumberdaya dan berita baru seputar aliansi

Merefleksikan Visi 2025

Pada bulan Mei 2016, di Chiang Mai, Thailand, para peserta Pertemuan Wycliffe Global menyatu dalam pembicaraan yang begitu hidup seputar topik Visi 2025.

Seperangkat diskusi reflektif yang disiapkan oleh Dewan direktur Aliansi ini memiliki 3 tujuan utama, yaitu:

› Untuk meninjau kembali dan berefleksi atas perjalanan Aliansi dalam merespon Visi 2025 › Untuk meneliti beberapa pertanyaan yang dihadapi organisasi Aliansi terkait Visi

2025, dan › bagaimana setiap organisasi Aliansi, dalam konteks kontribusi mereka yang unik

dalam Penerjemahan Alkitab, berkomitmen menghadapi berbagai permasalahan baik yang menghalangi maupun yang mempertajam keefektifan Penerjemahan Alkitab.

Ringkasan diskusi dapat anda temukan di sini dalam website Aliansi.

Dibentuk 28 kelompok meja untuk memfasilitasi diskusi terkait Visi 2025, tersebar dalam setiap sesi selama dua hari.

Bagi para peserta pada umumnya, topik tentang Visi 2025 telah menjadi bagian terpenting bagi fokus organisasi mereka selama beberapa tahun. Namun bagi yang lain, hal ini merupakan topik yang terbilang baru, atau untuk pertama kalinya mereka dapat melakukan suatu diskusi yang ektensif bersama para pemimpin aliansi lainnya tentang hal itu. Bagi semua peserta, ini merupakan kesempatan untuk mendapat masukan dan berbagi pengalaman.

66

Perubahan Signifikan dalam Dewan Direktur Wycliffe Global Alliance

Pada Pertemuan Wycliffe Global bulan Mei 2016, diadakan acara penyambutan atas anggota Dewan Direktur Aliansi yang baru dan pemberian penghargaan kepada mantan Ketua dewan, Roger Welch, atas pelayanannya yang sangat panjang.

Decio de Carvalho, Ketua dewan yang baru, memberikan refleksi singkat dalam acara ini, tidak hanya memohon doa untuk dewan direktur, namun juga menekankan kepada seluruh Aliansi bahwa “… kita semua dipanggil untuk berdiri bersama dan bekerjasama dengan Dia di dalam misi-Nya.”

Ini merupakan momen yang menginspirasi dan luar biasa, dapat berdiri bersama dengan komunitas Aliansi di penghujung Pertemuan Global sambil berdoa — setiap orang berdoa dengan bahasa yang berbeda — bahasa hati kita sendiri! Menjadi suatu kesaksian tentang Kasih, Anugerah dan Kebesaran Tuhan kita, yang terus bekerja di dalam dunia dengan cara yang sangat indah dan hebat! Dewan Aliansi adalah sekelompok pria dan wanita yang sangat beragam, kesemuanya sangat berkomitmen dalam melayani Tuhan dan gereja global, khususnya dalam mewujudkan Firman Tuhan bagi semua orang.

Dewan Direktur Aliansi adalah juga bagian dari komunitas seluruh dunia. Tuhan sudah mengaruniakan kepada kita—seluruh organisasi Aliansi— begitu banyak sarana dan sumber daya. Kita dipanggil untuk berdiri bersama dan bekerjasama dengan Dia di dalam misi-Nya. Akan ada tantangan besar di depan nanti, dan kita harus memutuskan bagaimana kita akan menghadapinya. Sebagai dewan direktur, komitmen pertama kami adalah berdoa. Kami akan berdoa sebagai tindakan kami menyembah Tuhan, dan mencari arahan dan pimpinan-Nya kepada kami semua.

Dan doakanlah, seluruh anggota Dewan direktur, juga ‘kesatuan hati’ kami sebagai kelompok.

— Decio de Carvalho

Dewan Direktur Aliansi Wycliffe Global, Mei 2016.

Kiri ke Kanan, belakang: Bob Creson, Amerika Serikat; Agnes Lid (Wakil Ketua), Nor¬wegia; Decio de Carvalho (Ketua), Brazil; Dr. Paul Bendor-Samuel, Inggris.

Kiri ke Kanan, depan: Pdt. Dr. Bambang Widjaja, In¬done¬sia; Ana Cristina Mejía, El Salvador; Prof. Jayne Mutiga, Kenya; Lena Lim, Sin¬gapura; Nicky Chong, Sin¬ga¬pura.

Tidak ada dalam foto: Dr. Ir Nestor René Ahoyo Adjovi, Benin; Marco Herrera, Meksiko.

sumberdaya dan berita baru seputar aliansi

77

Tiga Orang Pimpinan Aliansi menerima Gelar Doktor

Secara rinci, gelar yang diambil oleh Direktur Eksekutif Aliansi, Kirk Franklin, adalah:

Judul tesis dan Universitas: A Paradigm for Global Mission Leadership: The Journey of the Wycliffe Global Alliance (Suatu Paradigma bagi Kepemimpinan Misi Global: Perjalanan Aliansi Wycliffe Global). Dengan gelar Doktor Filosofi (PhD) dalam bidang Teologi , Departemen Ilmu Agama dan Misiologi, Fakultas Teologia di Universitas Pretoria, Afrika Selatan.

Tesis beliau dapat ditemukan di sini dalam situs Aliansi. (Hanya tersedia dalam Bahasa Inggris)

Todd Poulter, yang melayani dalam kepemimpinan Aliansi sebagai Konsultan Pengembangan Kepemimpinan, menerima gelar Doktor Kepemimpinan Transformasional (DTL) dari Universitas Bakke Graduate , Dallas, Texas.

Judul tesis: Leaders Journeying Together (Perjalanan Para Pemimpin Bersama-sama), suatu tulisan yang sangat sesuai, berfokus pada pengembangan komunitas kepemimpinan antar generasi dalam gerakan misi global. Jika anda ingin membacanya (Hanya tersedia dalam bahasa Inggris), gunakan link Dropbox berikut ini: https://www.dropbox.com/s/azjauszjju6zqiu/Poulter-FinalProject.doc?dl=0

David Cárdenas, yang melayani dalam Aliansi yaitu Tim Area Amerika, sebagai Fasilitator Kemitraan untuk wilayah Amerika Latin, meraih gelar Doktor Ministri (DMin) dari Seminari Teologi New York. David adalah Presiden COMIBAM Internacional, dan juga seorang pendeta misi di Bogotá, Kolombia.

Judul Tesis: Developing a Community Model among the Indigenous Church, Non-Indigenous Church, and the Missions Movement to further the Advance of the Gospel within the Ethnic Groups of Colombia (Membangun Komunitas Percontohan di kalangan Gereja Suku, Non-Gereja Suku, dan Gerakan Misi yang lebih jauh untuk kemajuan Injil di kalangan kelompok etnis di Kolombia).

Dr. Cárdenas mengundang siapa saja yang tertarik membaca tesisnya (hanya tersedia dalam bahasa Spanyol), untuk mengontak beliau di e-mail berikut: [email protected]

April 2016, Universitas Pretoria, Afrika Selatan. Prof CJP (Nelus) Niemandt, promotor Kirk, dan Dr. Kirk J. Franklin.

21 Mei, Kota New York . Dr. David Cárdenas, tengah, menerima penghargaan Excellence in Ministry dari Seminari. Kiri: Rev. Dr. Wanda Lundy, Direktur Program Doktor Ministri. Kanan: Rev. Dr. Humberto E. Alfaro, Pembimbing David.

Dr. Todd Poulter, 4 Juni 2016, Dallas, Texas.

Dalam pertengahan tahun 2016, tiga orang yang duduk dalam jajaran pimpinan Aliansi menerima penghargaan dalam upacara wisuda atas tiga tahun studi dan pengabdian mereka. Gelar yang beragam ini mencerminkan keragaman bidang yang ditangani Aliansi beberapa tahun terakhir ini.

Kita mengucapkan selamat pada rekan-rekan kita—Dr. David Cárdenas, Todd Poulter dan Kirk Franklin.

sumberdaya dan berita baru seputar aliansi

8

Perjalanan adalah publikasi berkala yang didistribusikan melalui email juga diterbitkan dalam situs Aliansi: Perjalanan

Redaktur dan Direktur Komunikasi: Susan Van Wynen

Silakan mengirimkan pertanyaan / komentar kepada Dave Crough, Redaktur Pelaksana , di: [email protected]

Wycliffe Global Alliance

34 Craig Road #02-09 Chinatown Plaza 089673 Singapore Singapore

Telepon: (65) 62231655 Email: [email protected]

Menjadi Wycliffe Global Alliance:Transformasi dari Lembaga Internasional menjadi Aliansi Global

Ditulis tahun 2012, Kirk Franklin, Direktur Eksekutif Wycliffe Global Alliance, mengemukakan bahwa Aliansi “harus mengubah dirinya dari sebuah lembaga misi Internasional menjadi suatu aliansi global yang berpartisipasi dan mengambil kepemimpinan yang lebih besar dalam gerakan penerjemahan Alkitab”

Dalam serangkaian artikel (hanya tersedia dalam bahasa Inggris) yang sekarang tercantum dalam website Aliansi, serta dikembangkan dari tesis gelar Masternya, yang menjadi dasar bagi Franklin adalah “ sebuah kerangka kerja misiologis dan teologis yang membantu dalam menentukan bagaimana Wycliffe Global Alliance dapat mewujudkan seluruh visinya”.

Berikut adalah daftar judul-judul artikel dalam koleksi ini, dan dapat dibaca sepenuhnya di sini

› Pendahuluan: Wycliffe Global Alliance dan Gerakan Penerjemahan Alkitab

› Dimulainya suatu Gerakan

› Kemunculan Wycliffe International

› Munculnya kembali: Wycliffe Global Alliance

› Penerjemahan dan Kontekstualisasi

› Penerjemahan dan Teologi

› Pengaruh Penerjemahan Bahasa Daerah

› Landasan Misiologis : Yesus

› Landasan Misiologis: Pentakosta dan Paulus

› Landasan Misiologis: Perspektif Historis tentang Penerjemahan Alkitab

› Landasan Misiologis: Pergeseran Global

› Landasan Misiologis: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggenapan Misi

› Landasan Misologis: Misi Allah dan Visi 2025

› Landasan Kepemimpinan: Perubahan Sifat Kepemimpinan

› Landasan Kepemimpinan: Perubahan Konteks Global

› Landasan Kepemimpinan: Pengembangan Kepemimpinan dalam Wycliffe Global Alliance

sumberdaya dan berita baru seputar aliansi