memorya
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ingatan (Memory)
Part IWilliam G. Huitt
Last revised: May 2005
Summary
Manusia diwarisi kondisi: Biologis
Dapat dikondisikan (dibentuk) oleh lingkungan
Mencari data dan mengolahnya Emosi Kecerdasan
The Cognitive System
Kognisi (Cognition) adalah:
“proses mengetahui (process of knowing); dan khususnya hal-hal yang terkait dengan proses intelektual (intellectual process) dengan apa pengetahuan diperoleh”; termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan: mengamati, melihat, memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, berfikir, mempertimbangkan, menduga dan menilai (Webster's Dictionary).
Sistem Kognitif (The Cognitive System)
Merupakan inti perkembangan psikologi sebagai disiplin ilmiah
• Wilhelm Wundt’s laboratory (1879)
• Mendominasi pendekatan dalam psikologi saat ini
• Sering dibandingkan (dipertentangkan) dengan:
• Behavioral view• Psychoanalytic view• Humanistic view• Social Cognition view
Teori belajar kognitif (cognitive learning theory) digambarkan sebagai sebuah paradigma S-O-R. Organisme dianggap sebagai pemroses aktif (active processor) dari informasi.
Stimulus
(S)
Organism
(O)
Response
(R)
The Cognitive System
Dalam pendekatan behavioral, external stimulus dapat:
• Dikaitkan dengan respons sebagai hasil dari proses pengkondisian (conditioning); or
• Menghilangkan munculnya respon secara alami
• Merubah (meningkatan atau menurunkan) probabilitas munculnya perilaku (voluntary response) dimasa yang akan datang
The Cognitive System
External stimulus yang berhasil ditangkap oleh alat sensor (sensory receptor) akan memunculkan adanya suatu “sensory memory.”
Pada teori kognitif (the cognitive model), proses belajar dimulai ketika suatu external stimulus mengaktifkan alat sensor.
The Cognitive System
Memory Menurut Ahli psikologi (Psychologists),
ingatan (memory) terjadi melalui tiga proses Encoding
Mentransformasikan informasi kedalam bentuk yang dapat disimpan dalam short-term or long-term memory
Storage Proses mengatur dan menyimpan informasi dalam
memory Konsolidasi (Consolidation)
Perubahan fisiologis dalam otak (brain) karena informasi yang dimasukkan disimpan dalam memory
Retrieval Memunculkan kembali ke permukaan (kedalam pikiran)
materi-materi atau informasi yang telah disimpan dalam memory
Tahapan-tahapan Memory Atkinson-Shiffrin model
Mengelompokkan tiga sistem memori: Sensory memoryShort-term memoryLong-term memory
Tahapan memori (Stages of Memory)
Tahapan Memory
Sensory Memory• Sensory memory dikaitkan dengan
proses mengarahan energy. Sistem memori yang menahan informasi
yang ditangkap oleh alat sensor untuk beberapa saat (antara hitungan detik sampai menit)
Visual sensory memory--less than ½ second
Auditory sensory memory--lasts 2 to 3 seconds
Short-term Memory Juga dikenal sebagai working memory—yakni
bagian dari otak yang menyimpan informasi dari dan ke long term memory (walaupun dalam waktu yang singkat) dan selalu siap dimanfaatkan kapan saja diperlukan
Limit 5 + 2 units (earlier thought to be 7 + 2 15-30 tanpa rehearsal (mengulang)
Chunking Mengelompokkan informasi agar lebih
mudah untuk mengingatnya
Short-term Memory Memasukkan informasi kedalam STM
Perhatian (Attention) Menjaga (Keeping) informasi dalam STM
Pengorganisasian (Organization) Pengulangan (Repetition) Penyelaan (interruption) terhadap suatu
pengulangan (repetition) dapat menyebabkan hilangnya informasi hanya dalam hitungan detik
Displacement Suatu keadaan dimana short-term memory yang
dalam keadaan penuh, dimasuki informasi baru lagi, dan hal ini mau tidak mau mendorong keluar informasi (lama) yang ada dalam short term memory
Long-term Memory
Sistem memori yang relatif permanen dengan kapasitas yang hampir tidak terbatas
Elaborative rehearsal Suatu teknik yang digunakan untuk
memasukkan informasi kedalam long-term memory dengan cara: memberi arti (meaning); dan mengaitkannya dengan informasi lain yang telah ada dalam long-term memory
Methods of Elaboration
Ada beberapa contoh elaborasi yang biasanya digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran:
Membayangkan (Imaging)
Menciptakan suatu gambaran mental (mental picture)
Ada beberapa contoh elaborasi yang biasanya digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran:
Method of loci
(locations)
Ide atau hal-hal yang akan diingat dikaitkan dengan lokasi objek yang sudah familiar dan mudah diingat
Methods of Elaboration
Ada beberapa contoh elaborasi yang biasanya digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran:
Pegword method
Ide atau hal-hal yang akan diingat dikaitkan dengan kata-kata tertentu (e.g., one-bun, two-shoe, three-tree, etc.)
Methods of Elaboration
Ada beberapa contoh elaborasi yang biasanya digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran:
Rhyming (songs,
phrases)
Informasi yang akan diingat di susun menjadi suatu bait atau lagu (e.g., 30 days hath September, April, June and November, etc
Methods of Elaboration
Ada beberapa contoh elaborasi yang biasanya digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran:
Initial letter
Huruf pertama dari tiap kata di gunakan untuk membuat satu kata ata kalimat yang mudah diingat (the sillier, the better)
Methods of Elaboration
Long-term Memory
Beberapa ahli (experts) meyakini adanya dua subsistem utama dalam long-term memory Declarative memory Nondeclarative (procedural) memory
Long-term Memory
Declarative memory Subsistem dalam long-term memory yang
menyimpan fakta, informasi, dan pengalaman-pengalaman hidup pribadi
Ada dua bentuk declarative memory Semantic memory
Sub bagian dari declarative memory yang menyimpan pengetahuan umum; dan merupakan encyclopedia atau kamus mental
Penelitian terhadap otak (Brain) menunjukkan bahwa semantic memory ini lebih banyak memanfaatkan bagian otak kiri dibanding otak kanan
Long-term Memory Declarative memory
Subsistem dalam long-term memory yang menyimpan fakta, informasi, dan pengalaman-pengalaman hidup pribadi
Ada dua bentuk declarative memory Episodic memory
Sub bagian dari declarative memory yang menyiman memori dari kejadian pengalaman yang sangat pribadi
Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami masalah (kerusakan) pada sebagian sistem long-term semantic memory masih dapat belajar dan mengingat dengan menggunakan episodic memory-nya
Long-term Memory
Nondeclarative memory (dikenal dengan istilah procedural memory) Sub sistem dalam long-term memory
yang menyimpan ketrampilan yang diperoleh melalui latihan yang berulang-ulang, kebiasaan, dan respon sederhana yang muncul melalui pengkondisian klasik (classically conditioned)
Long-term Memory
Eidetic imagery Kemampuan untuk menahan (mengingat)
gambaran visual untuk beberapa menit Penelitian menunjukkan, sekitar 5% anak
(dibawah 2 tahun) dapat mengingat foto (gambar) orang yang telah dikenalnya
Secara Virtual semua anak akan kehilangan eidetic imagery sebelum mencapai usia dewasa
Long-term Memory
Flashbulb memories An extremely vivid memory of the
conditions surrounding one’s first hearing the news of a surprising, shocking, or highly emotional event
Pillemer Argues that flashbulb memories do not
constitute a different type of memory altogether
Suggests that all memories can vary on the dimensions of emotion, consequentiality, and rehearsal
Long-term Memory
Flashbulb memories Neiser and Harsch
Questioned university freshmen about the Challenger disaster the following morning
When the same students were questioned again 3 years later, one-third gave accounts that differed markedly from those given initially, even though they were extremely confident of their recollections
Levels-of-Processing Model Proposed by Craik and Lockhart A model of memory as a single system in
which retention depends on how deeply information is processed With the shallowest levels of processing, a
person is merely aware of the incoming sensory information
Deeper processing (elaboration) takes place only when the person does something more with the information, such as forming relationships, making associations, attaching meaning to a sensory impression, or otherwise engaging in active elaboration on new material
Levels-of-Processing Model Craik and Tulving
Had participants answer yes or no to questions asked about words just before the words were flashed to them for 1/5 of a second
Participants had to process the words visually, acoustically, or semantically
The test required shallow processing for the first question, deeper processing for the second question, and still deeper processing for the third question
Later retention tests showed that the deeper the level of processing, the higher the accuracy rate of memory
Remembering Three kinds of memory tasks
Recall A measure of retention that requires a person to
remember material with few or no retrieval cues, as in an essay test
Trying to remember someone’s name, recalling items on a shopping list, memorizing a speech or a poem word for word, and remembering
May be made a little easier if cues are provided to jog memory
Sometimes serial recall is required; that is, information must be recalled in a specific order
Research suggests that, in free recall tasks, order associations are more resistant to distractions than meaningful associations
Remembering Three kinds of memory tasks
Recognition A measure of retention that requires a person to
identify material as familiar, or as having been encountered before
Multiple-choice, matching, and true/false questions are examples of recognition test items
The main difference between recall and recognition is that a recognition task does not require you to supply the information but only to recognize it when you see it
Recent brain-imaging studies have discovered that the hippocampus plays an extensive role in memory tasks involving recognition, and the degree of hippocampal activity varies with the exact nature of the task
Remembering Three kinds of memory tasks
Relearning Measuring retention in terms of the
percentage of time or learning trials saved in relearning material compared with the time required to learn it originally; also called the savings method
Savings score The percentage of time or learning trials
saved in relearning material over the amount of time or number of learning trials required for the original learning
College students demonstrate the relearning method each semester when they study for comprehensive final exams
Nature of Remembering
Memory as a reconstruction Elizabeth Loftus
Believes that what a person normally recalls is not an exact replica of an event
Rather, a memory is a reconstruction Reconstruction
A memory that is not an exact replica of an event but has been pieced together from a few highlights, using information that may or may not be accurate
Nature of Remembering Distortion in memory
Occurs when people alter the memory of an event or an experience in order to fit their beliefs, expectations, logic, or prejudices
The tendency to distort makes the world more understandable and enables people to organize their experiences into their existing systems of beliefs and expectations
Bahrick and others Found that 89% of college students accurately
remember the A’s they earned in high school, but only 29% accurately recall the D’s
Nature of Remembering Sir Frederick Bartlett
Studied memory using rich and meaningful material learned and remembered under more lifelike conditions
Concluded that people systematically distort the facts and the circumstances of experiences
Information already stored in long-term memory exerts a strong influence on how people remember new information and experiences
Nature of Remembering Schemas
The integrated frameworks of knowledge and assumptions a person has about people, objects, and events, which affect how the person encodes and recalls information
Schemas influence what people notice and how they encode and recall information
When we encounter new information or have a new experience related to an existing schema, we try to make it fit or be consistent with that schema
To do this, we may have to distort some aspects of the information and ignore or forget other aspects
Nature of Remembering Memory dan budaya (culture)
Ahli psikologi kognitif menemukan, individu lebih mudah mengingat cerita yang diseting dalam budayanya
Dalam suatu penelitian, peneliti menceritakan suatu kisah berseting (sebagian) tentang wanita amerika dan wanita Aborigin (Australia)
Para wanita tersebut (Amerika dan Australia) dikelompokkan secara random
Hasilnya: wanita Amerika dapat menceritakan secara detail bagian cerita yang terkait dengan seting budayanya, sementara yang tidak terkait dengan seting budayanya banyak yang terlupakan; demikian juga sebaliknya (Australia)