membudidayakan sayuran secara vertikultur

3
7 Volume 33 Nomor 4, 2011 7 V ertikultur bukan hanya sekedar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan keragaman hayati di pekarangan yang sempit sekalipun. Struktur vertikal memudahkan pengguna membuat dan memeliha- ranya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan. Model, bahan, ukuran, dan wa- dah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya wadah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undakan atau rak. Bahan dapat berupa bam- bu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita. Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindahkan. Ta- naman yang akan ditanam sebaik- nya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pen- dek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain adalah selada, kang- kung, bayam, pokcoy, caisin, ka- tuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun, dan tanaman sayuran daun lainnya. Untuk tujuan komersial, pe- ngembangan vertikultur perlu mem- pertimbangkan aspek ekonominya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil pen- jualan tanaman. Untuk hobi, verti- kultur dapat menjadi media kreati- vitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas. Wadah Tanam Bila akan menggunakan wadah tanam dari bambu, kita siapkan dua batang bambu yang masing-masing panjangnya 120 cm, dengan pem- bagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke dalam tanah. Pada setiap batang bambu dibuat lubang tanam 10 buah. Bambu dipilih yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin lama masa pemakaiannya. Pada bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir dihitung dari atas. Semua ruas bambu, kecuali yang terakhir, dibobol dengan menggu- nakan linggis agar seluruh ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah nantinya media tanam di- tempatkan. Ruas terakhir tidak di- bobol seluruhnya, tetapi hanya dibuat beberapa lubang kecil de- ngan paku untuk mengeluarkan kelebihan air dari wadah. Selanjutnya dibuat lubang ta- nam di sepanjang bagian 100 cm dengan menggunakan bor atau alat lain seperti pahat. Lubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu (permukaan bambu di- asosiasikan sebagai bidang kotak). Pada dua sisi yang saling berhadap- an masing-masing dibuat tiga lubang tanam dan pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam sehingga seluruhnya ada 10 lubang tanam. Setiap lubang ber- diameter kira-kira 1,5 cm. Jarak antarlubang 30 cm. Membudidayakan Sayuran secara Vertikultur Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, vertikultur adalah sistem budi daya tanaman secara vertikal atau bertingkat. Sistem budi daya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Lahan 1 m 2 , misalnya, bila dengan cara tanam biasa mungkin hanya cukup untuk lima batang tanaman, namun dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Budi daya tanaman secara vertikultur menggunakan wadah paralon. Vertikultur menggunakan wadah paralon yang dibuat tegak.

Upload: yudistira

Post on 29-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, vertikultur adalah sistem budi dayatanaman secara vertikal atau bertingkat. Sistem budi daya ini merupakan konsep penghijauan yang cocokuntuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Lahan 1 m2, misalnya, bila dengan cara tanam biasa mungkinhanya cukup untuk lima batang tanaman, namun dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.

TRANSCRIPT

Page 1: Membudidayakan Sayuran secara Vertikultur

7Volume 33 Nomor 4, 2011 7

Vertikultur bukan hanya sekedarkebun vertikal, namun ide ini

akan merangsang seseorang untukmenciptakan keragaman hayati dipekarangan yang sempit sekalipun.Struktur vertikal memudahkanpengguna membuat dan memeliha-ranya. Pertanian vertikultur tidakhanya sebagai sumber pangan,tetapi juga menciptakan suasanaalami yang menyenangkan.

Model, bahan, ukuran, dan wa-dah vertikultur sangat banyak,tinggal disesuaikan dengan kondisidan keinginan. Pada umumnyawadah berbentuk persegi panjang,segi tiga, atau dibentuk mirip anaktangga, dengan beberapa undakanatau rak. Bahan dapat berupa bam-bu atau pipa paralon, kaleng bekas,bahkan lembaran karung beraskarena salah satu filosofi darivertikultur adalah memanfaatkanbenda-benda bekas di sekitar kita.

Persyaratan vertikultur adalahkuat dan mudah dipindahkan. Ta-naman yang akan ditanam sebaik-nya disesuaikan dengan kebutuhandan memiliki nilai ekonomis tinggi,berumur pendek, dan berakar pen-dek. Tanaman sayuran yang seringdibudidayakan secara vertikulturantara lain adalah selada, kang-

kung, bayam, pokcoy, caisin, ka-tuk, kemangi, tomat, pare, kacangpanjang, mentimun, dan tanamansayuran daun lainnya.

Untuk tujuan komersial, pe-ngembangan vertikultur perlu mem-pertimbangkan aspek ekonominyaagar biaya produksi jangan sampaimelebihi pendapatan dari hasil pen-jualan tanaman. Untuk hobi, verti-kultur dapat menjadi media kreati-vitas dan memperoleh panenanyang sehat dan berkualitas.

Wadah Tanam

Bila akan menggunakan wadahtanam dari bambu, kita siapkan duabatang bambu yang masing-masingpanjangnya 120 cm, dengan pem-bagian 100 cm untuk wadah tanamdan 20 cm sisanya untuk ditanamke dalam tanah. Pada setiap batangbambu dibuat lubang tanam 10buah. Bambu dipilih yang batangnyapaling besar, lalu dipotong sesuaiukuran yang ditetapkan. Semakinbagus kualitas bambu, semakinlama masa pemakaiannya.

Pada bagian 20 cm terdapatruas yang nantinya akan menjadiruas terakhir dihitung dari atas.

Semua ruas bambu, kecuali yangterakhir, dibobol dengan menggu-nakan linggis agar seluruh ruangdalam bambu terbuka. Di bagianinilah nantinya media tanam di-tempatkan. Ruas terakhir tidak di-bobol seluruhnya, tetapi hanyadibuat beberapa lubang kecil de-ngan paku untuk mengeluarkankelebihan air dari wadah.

Selanjutnya dibuat lubang ta-nam di sepanjang bagian 100 cmdengan menggunakan bor atau alatlain seperti pahat. Lubang dibuatsecara selang-seling pada keempatsisi bambu (permukaan bambu di-asosiasikan sebagai bidang kotak).Pada dua sisi yang saling berhadap-an masing-masing dibuat tigalubang tanam dan pada dua sisilainnya masing-masing dua lubangtanam sehingga seluruhnya ada 10lubang tanam. Setiap lubang ber-diameter kira-kira 1,5 cm. Jarakantarlubang 30 cm.

Membudidayakan Sayuran secara VertikulturSesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, vertikultur adalah sistem budi dayatanaman secara vertikal atau bertingkat. Sistem budi daya ini merupakan konsep penghijauan yang cocokuntuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Lahan 1 m2, misalnya, bila dengan cara tanam biasa mungkinhanya cukup untuk lima batang tanaman, namun dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.

Budi daya tanaman secara vertikultur menggunakan wadah paralon.

Vertikultur menggunakan wadah paralonyang dibuat tegak.

Page 2: Membudidayakan Sayuran secara Vertikultur

8 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

wadah penyemaian sebelum di-tanam dalam media vertikultur.Wadah bisa apa saja sepanjangdapat diisi media tanam dan me-miliki lubang di bagian bawahnyauntuk mengeluarkan kelebihan air.Wadah khusus untuk penyemaianbenih disebut tray dengan jumlahlubang 128 buah (tray lain jumlahdan ukuran lubangnya bervariasi).Wadah persemaian dapat pulamenggunakan pot berukuran se-dang atau bekas tempat kue.Untuk media tanamnya dapatmenggunakan media tanam jadiyang bersifat organik.

Jika penyemaian benih meng-gunakan tray, setiap lubang biasa-nya diisi satu benih, namun bisajuga 2 atau 3 benih. Jika meng-gunakan wadah lain, jumlah benihyang disemai disesuaikan denganukuran wadah. Yang penting, jarak

Media Tanam

Media tanam untuk vertikulturberupa campuran tanah, pupukkompos, dan sekam dengan per-bandingan 1:1:1. Semua bahandicampur hingga rata. Tanah ber-fungsi untuk mengikat unsur hara,sekam untuk menampung air didalam tanah, sedangkan komposmerupakan sumber unsur harayang diperlukan tanaman.

Campuran media tanam kemu-dian dimasukkan ke dalam bambuhingga penuh. Untuk memastikantidak ada ruang dalam bambu yangkosong, kita gunakan bambu ataukayu kecil untuk mendorong tanahhingga ke dasar wadah (ruas ter-akhir). Media tanam dalam bambudiusahakan tidak terlalu padat agarair mudah mengalir dan akar ta-naman dapat “bernafas”, namunjuga tidak terlalu renggang agardapat mempertahankan air danmenjaga kelembapan media tanam.

Penyiapan Bibit dan Penanaman

Sebelum membuat wadah vertikal,terlebih dahulu kita siapkan bibittanaman. Benih disemaikan dalam

Vertikultur menggunakan wadah bambu.

Contoh bibit tanaman.

Contoh media tanaman untuk menanam sayuran secara vertikultur.

Page 3: Membudidayakan Sayuran secara Vertikultur

9Volume 33 Nomor 4, 2011 9

pupuk kandang, atau bokashi. Agarsayuran buah seperti cabai dan to-mat tidak mudah rontok sebaiknyadiberikan pula KCl satu sendok tehatau satu sendok makan, bergan-tung besar kecilnya pohon. Pembe-rian KCl setiap 5-6 bulan sekali.

Limbah dapur atau daun-daunkering bisa dimanfaatkan untukmembuat pupuk bokashi. Pupukbokashi adalah hasil fermentasibahan organik (jerami, sampahorganik, pupuk kandang, dan lain-lain) dengan teknologi EM. Bokashidigunakan sebagai pupuk organikuntuk menyuburkan tanah danmeningkatkan pertumbuhan danproduksi tanaman. Bokashi dapatdibuat dalam beberapa hari danbisa langsung digunakan sebagaipupuk.

Di perdesaan, biasanya sampahatau kotoran hewan dimasukkan kelubang dan jika lubang telah penuh,sampah dibakar dan dimanfaatkansebagai pupuk. Jika menggunakanpupuk kotoran hewan, hendaknyadipilih yang sudah tidak berbaubusuk. Di toko swalayan atau kiostanaman, saat ini sudah tersediapupuk kandang kering yang tidakberbau dan steril.

Saat ini masyarakat mulai ba-nyak mengonsumsi produk pertani-an yang sehat, yaitu yang meng-gunakan pupuk dan pengendalianhama secara alami, meskipun hargaproduk tersebut lebih mahal.

Berkebun di sekitar rumah se-baiknya tidak menggunakan bahankimia, seperti furadan untuk me-ngendalikan hama dalam tanah.Penggunaan furadan dapat me-ngurangi kesuburan tanah dan jugamencemari tanaman kurang lebihselama sebulan. Jadi, sebaiknyamenaman sayuran tidak perlumenggunakan furadan.

Pemanenan

Sayuran seperti sawi, bayam, se-ledri, selada, dan kangkung biasa-nya dipanen dengan dicabut. Apa-bila kita menanamnya sendiri danuntuk dikonsumsi sendiri akan lebihhemat bila panen dilakukan denganmengambil daunnya saja. Dengancara ini, tanaman bisa bertahanlebih lama dan dipanen berulang-ulang (Liferdi Lukman).

Informasi lebih lanjut hubungi:

Balai Penelitian Tanaman SayuranJalan Tangkuban Perahu No. 517Lembang, Bandung 40391Telepon : (022) 2786245Faksimile : (022) 2786416E-mail :[email protected]@yahoo.co.id

Budi daya sayuran secara vertikultur menggunakan rak kayu atau rak bambu di lokasi Kawasan Rumah Pangan Lestari DusunJelok, Desa Kayen, Pacitan, Jawa Timur.

tanam benih diatur sedemikian rupaagar tidak berdempetan.

Pada 2-3 minggu setelah semai,benih sudah berkecambah dan me-ngeluarkan 3-4 daun. Idealnya, be-nih dipindah ke media tanam jikatelah memiliki 4-5 helai daun. Bibityang dipindah ke wadah vertikultursaat berumur lebih dari satu bulan,daunnya pun sudah bertambah.

Karena wadah vertikultur daribambu hanya memiliki 20 lubangtanam dari dua batang bambu, kitacukup leluasa untuk memilih 20bibit terbaik. Sebelum bibit dita-nam, media tanam dalam wadahbambu disiram hingga jenuh atausampai air menetes keluar darilubang tanam. Selanjutnya, bibitditanam satu demi satu. Semuabagian akar dari setiap bibit harusmasuk ke dalam tanah. Setiap jenisbibit, misalnya cabai merah dan to-mat, dikelompokkan dalam wadahbambu terpisah.

Pemeliharaan Tanaman

Tanaman memerlukan perawatanseperti halnya makhluk hidup lain.Tanaman memerlukan perhatiandan kasih sayang. Selain perlu me-nyiramnya setiap hari, tanamanjuga perlu dipupuk dan hama pe-nyakit dikendalikan.

Pupuk yang digunakan sebaik-nya pupuk organik, seperti kompos,