4pengenalan sayuran

Upload: ibnu

Post on 05-Mar-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vegetable

TRANSCRIPT

63

ACARA IV

PENGENALAN BUAH DAN SAYURANA. Pendahuluan

1. Latar BelakangIstilah sayuran biasanya digunakan merujuk pada tunas, daun, buah dan akar tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segar/mentah atau dimasak, sebagai pelengkap pada makanan berpati dan daging, kebanyakan mereka adalah Herbaseus (berbatang basah) dan definisi ini tidak mencangkup buah manis pencuci mulut. Sayuran biasanya dipanen bila tanaman segar dan kandungan airnya tinggi dengan demikian tanaman sayuran dibedakan dari tanaman yang lain (field crop). Pada saat panen dengan stadia masak untuk memperoleh biji, polong, biji minyaknya atau serat maka kandungan air yang tinggi pada sayuran ini menyebabkan penanganan, pengangkutan dan pemasarannya menjadi masalah khusus terutama untuk daerah tropis. Tanaman sayuran mengandung nilai gizi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Gizi sayuran meningkatkan daya cerna metabolisme serta menimbulkan daya tahan terhadap gangguan penyakit atau kelemahan jasmani lainnya. Di beberapa Negara produk sayuran juga dimanfaatkan sebagai substitusi bahan pangan saat terjadi paceklik.

Sebagai tanaman budidaya, sayuran termasuk golongan tanaman hortikultura yang menghasilkan bahan pangan. Hasi-hasil sayuran pada umumnya dimakan dalam bentuk segar dan tidak dapat disimpan lama tanpa mengalami penurunan sifat-sifatnya yang terpenting (kesegaran, susunan dan kadar zat yang terkandung dll). Mengingat kenyataan ini sayuran mempunyai kedudukan unik diantara tanamantanaman pertanian lainnya. Tanaman sayuran diusahakan agar dapat ditanam dan dipanen hasilnya setiap saat sepanjang tahun. Di daerah-daerah yang tidak memungkinkan penanaman sayuran sepanjang tahun dibuat bangunan-banguna khusus (rumah kaca, rumah plastic) guna memungkinkan penanaman sayuran di luar musimnya (off season). Dengan cara ini dapat diperoleh tanaman segar setiap tahun. Di dalam membudidayakan tanaman sayuran harus memperhatikan aspek tanah, pengolahan tanah, penanaman biji sayuran, dan pengendalian hama.

Sebagai bahan makanan, sayuran mengandung berbagai macam zat yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Zat-zat terpenting yang terdapat pada sayuran adalah : mineral, vitamin, protein, lemak, dan juga karbohidrat. Selain itu sayuran memenuhi kebutuhan serat kasar yang dapat membantu memperlancar pencernaan di dalam lambung dan usus.

2. Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum Pengenalan Sayur dan Buah adalah supaya mahasiswa mengenal dan mempelajari bermacam-macam sayuran, cara bertanamnya, bagian yang dimakan serta zat-zat terpenting yang terdapat pada sayuran.

B. Tinjauan Pustakaa. Terung (Solanum melongena)Terung (Solanum melongena), di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat. Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter kurang dari 3 cm yang liar, dan lebih besar lagi jenis yang ditanam (Jimmy 2010).Tanaman terong adalah tanaman menahun berumur pendek, berbentuk perdu, lazimnya ditanam sebagai tanaman semusim karena jika menjadi tua mereka menjadi sangat besar dan hasilnya menurun tajam. Kultivar dapat dikelompokkan berdasarkan warna kulit dan bentuk buah. (Gachanja et al 1980).Terdapat banyak spesies Solanum yang menghasilkan buah yang dapat dimakan beberapa spesies bahwa mempunyai daun yang dapat pula dimakan, lainnya lagi diberitakan memiliki khasiat sebagai obat atau dimanfaatkan untuk kandungan alkoloid saponi, flavonoid, tannin, didalamnya (Williams, et al 1993). b. Bawang merah (Allium ascalonicum)Bawang merah termasuk dengan genus Allium, dimana didalamnya terdiri atas kurang lebih 500 spesies. Namun secara garis besar dikenal 2 jenis bawang merah, yaitu bawang merah biasa (Allium ascaloricum L) dan bawng bombay/bawang merah. Sebenarnya (Allium cepa L), bawang merah biasa dikenal dengan nama bawang merah/brambang merupakan jenis bawang merah yang paling banyak dikenal dan digunakan masyarakat (Wibowo dan SinggI 1988).

Pemeliharaan tanaman bawang merah di lapang adalah penyiraman dan pengendalian gulma. Tanaman bawang merah meskipun tidak menyenangi banyak hujan, tetapi tanaman ini memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya melalui penyiraman. Pertanaman di lahan bekas sawah memerlukan penyiraman yang cukup dalam keadaan terik dimusim kemarau, biasanya disiram satu kali sehari pada pagi atau sore hari sejak tanam sampai umur menjelang panen (satu minggu sebelum panen). Sedangkan penyiraman yang dilakukan pada musim hujan umunnya hanya ditujukan untuk membilas daun tanaman, yaitu untuk menurunkan percikan tanah yang menempel pada tanaman daun bawang (Ashari 1995).

Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas (Jimmy 2010).c. Bawang daun (Allium fistolusum/porrum)Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto. Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang (Jimmy 2010).Jenis bawang daun yang baik diusakan adalah bawang prei, kucai, dan bawang semprong (Nazaruddin 1993). Bawang daun diperbanyak lewat biji atau tunas anakan, umumnya petani Indonesia menggunakan stek tunas, caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Pilihan induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli ditoko pertanian, umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tidak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri (Warsito dan Soedijanto 1982).d. Sawi hijau (Brassica rapa)Sawi hijau (Brassica rapa convar. parachinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae) merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Dikenal pula sebagai caisim, caisin, atau sawi bakso, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan (kurang umum). Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya), sifat ini kurang disukai. Pemuliaan sawi ditujukan salah satunya untuk mengurangi kepekaan akan suhu ini (Jimmy 2010).Syarat-syarat yang penting untuk bertanam sawi adalah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur) dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6 7. Waktu bertanam yang baik ialah pada akhir musim hujan (bulan Maret) (Sunaryo 1981).e. Peria (Momordica charantia)Peria adalah nama tumbuhan merambat tropis yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae yang telah banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat. Nama Momordica yang melekat pada penamaan binomial tanaman ini dalam bahasa latin berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daun tanaman dalam marga Momordica yang bergerigi menyerupai bekas gigitan (Jimmy 2010).Tanaman parai dikenal dengan dua varietas yang terutama berbeda dalam sifat buahnya yaitu : (1) varietas chinensis, yang lebih lazim dan mempunyai buah yang besar sampai kira-kira 30 cm panjangnya, tidak begitu pahit dan paling baik untuk keperluan pasar. (2) varietas muricata, mempunyai buah yang lebih kecil dan bijinya diliputi bubur (pulp) berwarna merah . Tanaman ini membentuk gerading yang ramping yang dengan hati-hati harus diatur dan di ikat keatas pada para-para untuk mencegah menjalarnya di atas tanah, tanaman ini memerlukan jauh lebih banyak perhatian dan pengaturan (Waryadi 1990).

Tanaman ini terserang embun tepung dan bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora citrullina dan pengendaliannya seperti pada mentimun, buahnya sangat rentan terhadap serangan lalat buah dan bila hama ini timbul maka buah-buah ini harus dilindungi dengan pembungkus (Hill 1975).f. Labu siam (Sechium edule)Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segi tiga dan permukaannya berbulu (Jimmy 2010).Labu siam berasal dari Amerika Tengah dan telah berdaptasi pada lokasi di daerah tropika dan daerah sub tropika yang bebas embun beku. Kebun-kebun pegunungan pada sekitar 1000 m adalah ideal untuk budidayanya. Tanaman ini dapat diusahakan sebagai Tanaman menahun/semusim, dan terdapat berbagai bentuk buah : putih, hijau, meruncing, tumpul, berduri/halus (Rahayu et al 1985).

Tanaman ini paling luas diusahakan di Amerika Tengah dan india Barat. Baru-baru ini dimasukkan ke Malawi, Thailand dan Filipina dan dikatakan menjadi sayturan penting dibeberapa bagian dari India dan Asia, disamping buahnya, akar yang berdaging dapat dimakan. Labu siam dibudidayakan dengan para-para karena merupakan pemanjat yang gegas, karerna sifatnya menahun ia dapat lebih dipertimbangkan untuk pertanaman pagar dari pada untuk disertakan dalam pergiliran tanaman. Buah masak utuh ditanam pada para-para atau penyangga pagar. Tanaman ini mempunyai rentan hama dan penyakit yang sama seperti anggota-anggota lain dalam suku, tetapi biasanya hanya nematoda bintil akar yang penting (Halfacre dan Barder 1979).g. Cabai merah (Capsicum annum)Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang tanpa cabai. Dalam praktek cabai sering diseleksi secara lokal di daerah tropika untuk kualitas dan bau (aroma) yang diinginkan, keragaman dan kepedasan. Mereka lazimnya beradaptasi dan relatif bebas penyakit, termasuk penyakit layu bakteri, bila ditanam sebagai pertanaman berkala (Gachanja et al 1980).h. Bawang putih (Allium sativum)Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur. Bawang putih termasuk salah satu famili liliaceae, jika diurutkan klasifikasinya, bawang putih termasuk dalam golongan spermatophyta. Sub golongan angiospermae, kelas monocotyledone, ordo liliflorae (Wibowo 1988). Bawang putih mudah mengalami modifikasi sebagai akibat dari lingkungan tumbuh yang kurang sesuai, contoh modifikasi bawang putih adalah bawang lanang dan umbi pecah yang terjadi akibat tunas. Bakal umbi yang dapat tumbuh sehingga hanya tunas utama saja yang tumbuh dan membentuk tunas tunggal yang berukuran kecil, sedangkan umbi pecah merupakan modifikasi akibat pemupukan berlebihan dan hujan saat umbi mencapai besar optimum, sehingga beberapa siung terluar terpisah dari siung yang lain (Anas 1990).i. Buncis (Phaseolus vulgaris)Buncis (dari bahasa Belanda, boontjes, Phaseolus vulgaris L.) merupakan sejenis polong-polongan yang dapat dimakan. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran. Sayuran ini kaya dengan kandungan protein. Ia dipercaya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Buncis terdapat banyak varietas dan spesies ini sering kali dianggap sesuai untuk daerah tinggi didaerah topis sekitar khatulistiwa (500 m 1500 m), tetapi hasil yang sangat baik juga dapat diperoleh didataran rendah tropis dengan kultivar yang benar (sesuai), dimana di daerah tersebut ditanam varietas yang memanjang, varietas memangjang yang beradaptasii baik akan menghasilkan jauh lebih baik dari variatas kerdil dalam kondisi apapun dan lebih sesuai untuk pertanian pasar yang intensif (Domen. et al 1984)

Buncis agak lebih peka terhadap kondisi tanah dengan pH diatas 5 untuk memberikan hasil baik. Buncis tidak membentuk bintil akar dengan baik diatas suhu rendah dan lebih banyak memerlukan lebih banyak nitrogen dari pada kacang panjang (William 1993).

Buncis dapat terserang beberapa penyakit mulai dari busuk pada saat di persemaian dan busuk leher akar (Rhizoctonia spp, dan Fusarium spp), perawatan benih merupakan keharusan dan harus mengikutsertakan insektisida untuk mengendalikan lalat buncis (Ophiomyia phaseoli) yang merupakan hama terkenal jahat pada musim kering, menyebabkan kehilangan seluruh pertanaman (Jumin dan Hasan B 1988 ).j. Kacang panjang (Vigna unguiculata)Ini adalah salah satu sayuran yang penting dari dataran rendah tropika. Kadang-kadang ini dianggap sebagai suatu sub-spesies dari kacang panjang (Vigna ungvicullata), meskipun sifat memanjat yang kuat dan ukuran panjang buahnya yang panjang, secara botanis membedakannya dari kacang tunggal. Secara normal benih diperoleh setempat dan mudah dihasilkan dari pilihan setempat yang sehat dalam pertanian, (Naka 1985).Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Daunnya majemuk, tersusun ulas tiga helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil dapat mengikat nitrogen (N) bebas dari udara. Hal ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah (Rahayu et al,1995). Tanaman ini dapat hidup baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Peranannya dapat dilakukan sepanjang tahun, baik dimusim hujan maupun dimusim kemarau. Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. daun majemuk, tersusun atas tiga helai, batangnya liat dan sedikit berbulu, akarnya mempunyai bintil yang dapat mengikat Nitrogen (N) bebas dari udara. Hal ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah (Sunarjono 1984). k. Wortel (Daucus carota)Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih. Wortel merupakan tanaman sayuran umbi musiman berbentuk semak, kedua jenis sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun, musim hujan maupun musim kemarau. Wortel memiliki batang pendek yang hamper tidak tampak. Akarnya berupa akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bulat dan memanjang yang dinamakan umbi, bagian umbi inilah yang dimanfaatkan untuk konsumsi (Beets 1982).

Wortel merupakan salah satu sayur yang sudah dikenal masyarakat. Umbi wortel berwarna kuning kemerah-merahan yang disebabkan oleh kandungan karoten yang tinggi. Kulitnya tipis, rasanya enak, renyah, gurih, dan agak manis (Sunarjono 1991).Wortel secara normal hanya ditanam di daerah tropika garis lintang lebih tinggi atau pada ketinggian diatas 500 m. Tetapi kultivar-kultivar tertentu dapat memberikan hasil di dataran rendah tropika dan pengurangan suhu malam sedikit saja (sebagai contoh seperti yang dapat diperoleh dimana terjadi pendinginan malam kota batik di kawasan yang terkurung pagar) sangat memperbaiki panen (Setianingsih et al 1993).l. Kentang (Solanum tuberosum L.)Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Kentang (Solanum tuberosum), merupakan salah satu umbi-umbian yang digunakan sebagai sumber karbohidrat atau makanan pokok bagi penduduk dunia setelah gandum, sagu dan beras. Sebagai umbi-umbian, kentang cukup menonjol dalam hal kandungan zat gizi terutama mineral (fosfor, besi,dan kalium), vitamin B1 dan vitamin C, komposisi tersebut mempengaruhi kualitas produk. Kentang merupakan salah satu jenis sayuran prioritas dalam program penelitian dan pengembangan sayuran. Kentang kultivar lokal/introduksi dapat tumbuh sampai dataran rendfah dan tinggi (Work dan Paul 1970).

Sebagai hasil pertanian, kentang sering mengalami kerusakan baik dalam pertanaman, pemanenan maupunpenyimpanan penanaman bibit yang ditunda,jarak tanam yang lebih dan aplikasi nitrogen yan glebih tinggi akan mengurangi berat jenis. Pertumbuhan tanaman yang mengalami tekanan dailapang akan mempengaruhi kualitas umbi kentang. Sekarang banyak perhatian tertuju pada pengembangan kultivar kentang untuk dataran rendah tropika, sebagian besar melalui kegiatan Internasional Potato Centre (IPC) di Peru, meskipun demikian, pada dasarnyatetap merupakan tanaman daerah iklim sedang atau subtropika dan daerah tinggi (1000-3000 m dpl). Kendala utam didataran rendah adalah penyakit layu bakteri (Rismunandar 1979).m. Seledri (Apium graveolens L.)Seledri merupakan tanaman daerah iklim sedang atau daerah dengan ketinggian diatas 1800 m dpl didaerah tropika dan sekitar khatulistiwa, dimana tanaman ini diusahakan untuk tangkai daunnya yang menebal tetapi juga dibudidayakan didataran rendah tropika sebagai daun sop meskipun sifat khas tangkai daun yang tebal tidak berkembang, tetapi aropmanya sangat istimewa (Rukmana 1995). Di dataran rendah tropika, tanaman ini mudah terserang penyakit daun yang lazim dikenal cerscospora apii dan septoria apii, tetapi umumnya tanaman ini dapat dipanmen sebelum terjadi kerontokan daun. Fungisida spektrum lebar dapat mengendalikan penyakit ini (Rukmana dan Sugandi 1997).Seledri pasti merupakan tanaman daerah iklim sedang/daerah ketinggian di atas 1800 m di daerah tropika sekitar kathulistiwa, dimana tanaman ini diusahakan untuk tangkai daunnya menebal (membengkok). Tetapi juga dibudidayakan di dataran rendah tropika sebagai daunan sop meskipun punya sifat khas tangkai daun yang tebal tidak berkembang tetapi aromanya sangat istimewa (Setianingsih et al 1993).n. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)Tomat secara umum dapat ditanam didataran rendah, medium, dan tinggi,tergantung varietasnya. Namun, kebanyakkan varitas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam didataran tinggi yang sejuk dan kering, sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 23 o C pada siang hari dan 17 o C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus, gambut, serung. Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya adal netral 6 7 (Sudjijo 1996).

Seperti cabai besar, tomat bukanlah pertanaman komersial terdapat didataran rendah tropika, keculai sebagai suatu pertanian berskala di lahan baru. Pada ketinggian diatas 1000 m atau pada garis lintang yang lebih tinggi, mereka dapat dengan muda ditanam secara permanen. Tanaman ini jelas hanya sesuai ditanam di tempat-tempat yang tinggi di atas 1500 m di daerah tropik sekitar kathulistiwa (Lopees et al 1984).o. Bunga kol (Brassica oleracea)Kubis bunga merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kelompok botrytis dari jenis Brassica oleracea (suku Brassicaceae). Sebagai sayuran, tumbuhan ini lazim dikenal sebagai kembang kol yang merupakan terjemahan harafiah dari bahasa Belanda bloemkool. Kubis bunga berbentuk mirip dengan brokoli. Perbedannya, kubis bunga memiliki kepala bunga yang banyak dan teratur dengan padat. Hanya "kepala" kembang kol yang lazim dimakan (dalam literatur berbahasa Inggris disebut white curd). Pada dasar kepala tersebut terdapat daun-daun hijau yang tebal dan tersusun rapat. Kubis bunga juga mirip dengan kubis romanesco. Tanaman kol bunga menghendaki suhu tinggi dibandingkan dengan tanaman kubis, banyak air dan udara yang lembab. daerah tinggi lebih dari 1500 m, misalnya daerah Tengger. Tanaman ini tumbuh optimum jika ditanam pada daerah lempung berpasir (Aak 1976).

Kol bunga ditanam dengan menggunakan biji seperti halnya tanaman kubis putih, biji disemaikan terlebih dahulu dan kemudian disapih, setelah bibit mencapai 3.5 hari mulai bisa ditanam ke lapang. Bunga kol yang masih muda harus dilindungi terhadap pengaruh matahari langsung dan hujan. Bila hal ini diabaikan bunga kol akan berubah warnanya menjadi bintik cokelat. Bila tanaman teah berbunga dan bunga itu sudah mencapai garis tengah 5 cm atau lebih maka daun ditepi pucuk dilipatkan ke dalam untuk menutupi bunganya. Dalam keadaan baik, bunga kol sudah bisa dipungut setelah 2-3 hari semenjak bunga itu ditutup, bila pemungutannya terlambat, bunga kol akan busuk (Work dan Paul 1970).p. Mentimun (Cucumis sativus L.)Mentimun (Cucumis sativus L.) dapat dibudidayakan di sawah, ladang, kebun, polibag dengan menggunakan lanjaran atau para-para atau dibiarkan merambat ditanah, karena mentimun adalah tanaman semusim yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantara alat pemegang seperti ajir. Cara budidaya mentimun pada dasarnya sama dengan budidaya sayuran konvesional lainnya, yaitu Pertama melakukan persiapan persemaian yang mencakup menyediakan kebutuhan benih, menyiapkan media semai dan persemaian. Kedua melakukan persiapan penanaman dimana menyiapkan lahan dan penanaman. Ketiga melakukan pemupukan. Keempat melakukan pemeliharaan tanaman yaitu dengan 12 pemangkasan cabang, pemasangan ajir penompang, pengikatan tanaman, sanitasi lahan, dan pengairan. Kelima melakukan pencegahan atau pembrantasan hama dan penyakit yang ada pada tumbuhan mentimun. Keenam yaitu melakukan panen dan pascapanen (Wahyudi 2010).

C. Metodelogi Praktikum1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum acara Pengenalan Buah dan Sayuran ini dilaksanakan pada hari Selas tanggal 17 Oktober 2012 pukul 14.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Alat

a. Buku gambar

b. Alat tulis3. Bahan

a. Terung (Solanum melongena)b. Bawang merah (Allium ascalonicum)

c. Bawang daun (Allium fistolusum/porrum)

d. Sawi hijau (Brassica rapa)

e. Peria (Momordica charantia)f. Labu siam (Sechium edule)

g. Cabai merah (Capsicum annum)

h. Bawang putih (Allium sativum)i. Buncis (Phaseolus vulgaris)

j. Kacang panjang (Vigna unguiculata)

k. Wortel (Daucus carota)

l. Kentang (Solanum tuberosum L.)

m. Seledri (Apium graveolens L.)

n. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)

o. Bunga kol (Brassica oleracea)

p. Mentimun (Cucumis sativus L.)4. Cara KerjaMenggambar bahan yang tersedia dan mencantumkan keterangan tentang:

a) Nama (Indonesia, daerah, latin, Inggris)

b) Daerah tempat tumbuhnya (dataran tinggi/rendah)c) Zat-zat yang terkandung

d) Cara tanam (pembibitan/langsung)e) Bagian yang dimakan (untuk sayuran)f) Tipe buah (untuk buah-buahan)D. Hasil Praktikum

1. Hasil PengamatanTabel 4.1 Pengenalan Sayur dan BuahNoGambarFotoKeterangan

1Gambar 4.1WortelNama Latin : Daucus carota

Inggris : Carrot

Indonesia : Wortel

Daerah : Wortel

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Vit A, Betakaroten

Cara Bertanam : Langsung

Bagian Yang Dimakan : Umbi Akar

2Gambar 4.2BncisNama Latin : Phaseolus vulgarisInggris : French Beans

Indonesia : Buncis

Daerah : Buncis

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi/Rendah

Zat Yang Terkandung : Karbohidrat, Protein, Serat

Cara Bertanam : Langsung

Bagian Yang Dimakan : Polong Muda

3Gambar 4.3Bawang PutihNama Latin : Allium sativumInggris : Garlic

Indonesia : Bawang Putih

Daerah : Bawang (Jawa)

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Alisin, Alil

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Umbi Lapis

4Gambar 4.4Mentimun

Nama Latin : Cucumis sativusInggris : Cucumber

Indonesia : Mentimun

Daerah : Timun (Jawa)

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Kalsium, Zat Besi, Vitamin A

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

5Gambar 4.5Tomat

Nama Latin : Solanum lycopersicumInggris : Tomato

Indonesia : Tomat

Daerah : Tomat

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi/Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Vit C, Vit A

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

6Gambar 4.6SeledriNama Latin : Apium graveolensInggris : Celery

Indonesia : Seledri

Daerah : Daun Soh (Jawa)

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Kalsium, Vit C, Vit A

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Daun

7Gambar 4.7TerongNama Latin : Solanum melongenaInggris : Eggplant

Indonesia : Terong

Daerah : Terong

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Tripsin, Vit A, Vit B, Vit C, Serat

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

8Gambar 4.8Cabai

Nama Latin : Capsicum annumInggris : Chili

Indonesia : Cabai

Daerah : Lombok

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Betakaroten, Vit C

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Kulit Buah

9Gambar 4.9Apel

Nama Latin : Pyrus malus L

Inggris : Apple

Indonesia : Apel

Daerah : Apel

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Serat, Flavonoid, Vit A, Vit B Kompleks

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan :

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

10Gambar 4.10Sawi Hijau

Nama Latin : Brassica rapaInggris : Mustard green

Indonesia : Sawi hijau

Daerah : Sawi

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah/Tinggi

Zat Yang Terkandung : Vit K, Vit A, Vit C,Vit E

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Daun

11Gambar 4.11Kacang PanjangNama Latin : Vigna sinensisInggris : Long bean

Indonesia : Kacang panjang

Daerah : Kacang panjang

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah/Tinggi

Zat Yang Terkandung : Vit A, Thiamin, Riboflavon, Zat Besi

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Polong tua

12Gambar 4.12Bawang Merah

Nama Latin : Allium ascalonikumInggris : Onion

Indonesia : Bawang Merah

Daerah : Brambang

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Fosfor, Kalium, Vit C

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Umbi Lapis

13Gambar 4.13Jeruk

Nama Latin : Citrus spInggris : Orange

Indonesia : Jeruk

Daerah : Jeruk

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Tinggi

Zat Yang Terkandung : Vit C, Kalsium

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

14Gambar 4.14BelimbingNama Latin : Averrhoa bilimbi LInggris : Starfruit

Indonesia : Belimbing

Daerah : Belimbing Wuluh

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran rendah

Zat Yang Terkandung : Vit C, Lemak, Protein

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

15Gambar 4.15SalakNama Latin : Salacca zalaccaInggris : Snake fruit

Indonesia : Salak

Daerah : Salak

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Vit C, Vit B, Kalium

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Daging buah

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

16Gambar 4.16ManggaNama Latin : Mangifera indicaInggris : Mango

Indonesia : Mangga

Daerah : Mangga

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Beta-karoten , Kalium, dan Vitamin C

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

17Gambar 4.17Labu SiamNama Latin : Sechium eduleInggris : Chayote

Indonesia : Labu siam

Daerah : Jipan

Daerah Tempat Tumbuh : Dataran Rendah

Zat Yang Terkandung : Karbohidrat, Protein, Kalsium

Cara Bertanam : Pembibitan

Bagian Yang Dimakan : Buah

Tipe Buah : Buah-buahan pohon

Sumber : Laporan Sementara2. PembahasanTerung ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Q mn yo sh, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.Tanaman terung termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Solanales, Family; Solanaceae, Genus; Solanum, dan Spesies; Solanum melongena.

Di Indonesia daerah yang merupakan sentra produksi bawang merah adalah Cirebon, Brebes, Tegal, Kuningan, Wates (Yogyakarta), Lombok timu, dan Samosir (Sunarjono dan Soedomo 1989). Pada tahun 2003, total pertanaman bawang merah petani Indonesia sekitar 88.092 hektar dengan ratarata hasil 8,7 t/ha (Biro Pusat Statistik 2003). Produktivitas hasil bawang merah tersebut dipandang masih rendah, karena potensi hasil yang dapat dicapai sekitar 20 t/ha. Tanaman bawang merah lebih senang tumbuh di daerah beriklim kering. Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi, serta cuaca berkabut. Tanaman ini membutuhkan cahaya matahari yang maksimal (minimal 70% penyinaran), suhu udara 25 - 32 %, dan kelembaban nisbi 50 70 %.

Tanaman bawang merah termasuk ke dalam kelas; Lyliopsida, Ordo; Asparagales, Family; Alliaceae, Genus; Allium, dan Spesies; Allium ascalonicum. Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangka.bawang goreng merupakan bumbu yang paling sering di gunakan orang indonesia untuk membuat masakan. Zat-zat penting yang terkandung dalam bawang merah yaitu Kalium, Kalori, Phospor dan Karbohidrat.Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya), sifat ini kurang disukai. Pemuliaan sawi ditujukan salah satunya untuk mengurangi kepekaan akan suhu ini.Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya ljt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang. Tanaman labu siam termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Violales, Family; Cucurbitaceae, Genus; Sechium, dan Spesies; Sechium edule.

Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980). Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Tanaman cabai merah termasuk ke dalam Genus; Capsicum, dan Spesies; Capsicum annum.Bawang putih digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan bumbu yang lain. Bawang putih mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami di dalam tubuh manusia. Tanaman bawang putih termasuk ke dalam kelas; Lyliopsida, Ordo; Asparagales, Family; Alliaceae, Genus; Allium, dan Spesies; Allium sativum.Buncis adalah sayur yang kaya dengan protein dan vitamin ini membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh mereka yang mengidap penyakit diabetes atau hipertensi. Kandungan serat dan enzim yang tinggi dapat membantu penurunan berat badan. Tanaman buncis termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Fabales, Family; Fabaceae, Genus; Phaseolus, dan Spesies; P. vulgaris.Tanaman kacang panjang termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Fabales, Family; Fabaceae, Genus; Vigna, dan Spesies; Viga unguiculata. Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.Tanaman wortel termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Apiales, Family; Apiaceae, Genus; Daucus, dan Spesies; Daucus carota. Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukansuhu dingin (22-24 C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl.Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan). Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.

Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam. Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual). Tanaman seledri termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Apiales, Family; Apiaceae, Genus; Apium, dan Spesies; Apium graveolens. Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung, paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania. Tanaman tomat termasuk ke dalam kelas; Magnoliopsida, Ordo; Solanales, Family; Solanaceae, Genus; Solanum, dan Spesies; Solanum lycopersicum.

Tomat termasuk sayuran buah yang sangat digemari. Banyak sekali penggunaan buah tomat, antara lain sebagai bumbu sayur, lalap, makanan yang diawetkan (saus tomat), buah segar, atau minuman (juice). Selain itu, buah tomat banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin B. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23C pada siang hari dan 17C pada malam hari.E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dari Praktikum Acara Pengenalan Buah dan Sayur dapat diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :

a) Dengan mengetahui taksonomi tanaman sayuran maka kita dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan family, genus,ordo, klas dll.

b) Syarat hidup yang diperlukan tanaman sayuran untuk masa kemasakan berbeda-beda setiap jenisnya, dimana dapat dibedakan tanaman dataran tinggi dengan suhu rendah, misalnya; wortel, kentang, bunga kol, labu siam, kubis dan tanaman dataran rendah dengan suhu tinggi misalnya; kacang panjang, buncis, terong, jagung, cabe, mentimun dll.

c) Tidak semua bagian dari tanaman sayuran dapat dimakan, dimana bagian tanaman yang dapat dimakan banyak mengandung nutrien, diantaranya vitamin, protein, mineral, karbohidrat dan air.

2. Saran

Berdasarkan analisis data, maka penulis dapat memberikan saran, antara lain: a) Hendaknya dalam mengenal dan mempelajari jenis-jenis sayuran langsung melihat tanaman dilapang.

b) Hendaknya dilakukan pengujian pada kandungan zat-zat penting yang terdapat dalam bahan sayuran yang digunakan dalam praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Aak 1992. Budidaya Tanaman Mangga. Yogyakarta: Kanisius.Anonim. 2008 Manfaat Home Vegetable Gardening. http//anekaplanta.wordpress.com. Diakses 29 Oktober 2012.Ashari 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: UI press.

C.N.Williams, J.O.UZO et al 1993. Produksi Sayuran Di Daerah Tropis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Gachanja, S.P. dan A.M. Gurnah 1980. Pruning dan Trellising Purple Passion Fruith Yield and Seasonal Trend. Journal Holticulture Sci. 55 (4) : 345-349.

Lopees, J.G., V.L. Monica, O.C. Koller, dan I. Ribaldi 1984. Effect if Six Pruning Periods on the Yield of Kangkong (Iomoe aquatica forsskal) in Novohamburgo. Brasil Hort. Abstr. 54 (12) : 125.Naka, J.Y 1985. Holticulture. California: Landman Publisher.Rahayu, E dan Berlian, N 1994. Budidaya Polong, Pucuk, dan Budidaya Kapri. Jakarta: Penebar Swadaya.Setianingsih dan Khaerudin 1993. Pembudidayaan Wortel. Jakarta: Penebar Swadaya.Sudjijo 1996. Pemupukan Tanaman Tomat. Yogyakarta: Kanisius.

Sunarjono 1991. Pengantar Hortikultura. Bandung: Sinar Baru.

Wahyudi 2010. Penyimpanan Buah-buahan, Sayur-sayuran, dan Bunga-bungaan, Jurnal Teknologi Industri Pertanian IPB Vol 2 No 1 Hal 47-50. BogorWales, Jimmy 2010. Bawang Merah. http//Wikipedia.org. Diakses 29 Oktober 2012

Warsito, DP 1970. Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta: Soeroengan.Williams C. et. al 1993. Vegetable Production In The Tropics. London: Longman Group Limited.

40