membedakan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
TRANSCRIPT
MEMBEDAKAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT
OLEH :
1. CARLITOS IMANUEL2. CHELYN CINTYA3. DINDA KEMALA
4. DIRGANTARA HADODO5. NAFLAH ARIQAH
SMAN MODEL TERPADU MADANI PALU
2016/2017
LAPORAN HASIL KEGIATAN KELOMPOK
Tujuan
1. Agar mampu membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit2. Agar dapat mengetahui titik didih dari suatu laruta non elektrolit dan elektrolit dengan
menggunakan konsentrasi yang sama maupun yang berbeda
I. Mengamati data percobaan dalam tabel berikut
No. Larutan Titik Didih (oC)1 Air murni 1002 Urea 0,1 m 100,0523 Urea 0,5 m 100,264 NaCl 0,1 m 100,1045 NaCl 0,5 m 100,52
II. InformasiBanyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan
itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel (ion, molekul) dalam larutan. Oleh karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan non-elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut.
Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel partikel di dalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Contoh Larutan Elektrolit:
H2SO4 = Asam Sulfat NaCl = Natrium Klorida KOH = Kalium Hidroksida CH3COOH = Cuka (Asam Asetat) HCl = Asam Klorida
Contoh Larutan Non Elektrolit: NH3 = Amoniak CO(NH2)2 = Urea C12H22O11 = Sukrosa C2H5OH = Alkohol (Etanol) CH3OH = Alkohol (Metanol)
Dikarenakan larutan elektrolit mengalami ionisasi maka perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff
i = 1 + ( n - 1 ) a
Dimana
i = faktor van’t hoff
n = jumlah kation dan anion
a = derajat ionisasi
Kenaikan Titik Didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut
ΔTb = m . Kb untuk larutan non elektrolit
ΔTb = m . Kb .. i untuk larutan elektrolit
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Sumber informasi
1. Buku : -2. Alamat Web :
http://yulpan-paisal.blogspot.co.id/2012/06/larutan-elektrolit-dan-non- elektrolit.html
http://ibnukak4.blogspot.co.id/2012/07/sifat-koligatif-larutan-elektrolit- dan.html
http://tanya-tanya.com/rangkuman-materi-sifat-koligatif-larutan-elektrolit-non- elektrolit/
http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2012/1009081/
III. MengasosiasiJawaban Pertanyaan
a. Karena NaCl merupakan larutan elektrolit sedangkan urea merupakan larutan non elektrolit. NaCl mengalami ionisasi dengan i = 2, maka titik beku NaCl dikalikan dengan 2 sehingga titik didih NaCl lebih besar daripada urea. Maka dari itu keduanya memiliki titik beku yang berbeda
b. Menurut Arhenius, suatu zat elektrolit yang di larutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga jumlah partikel zat pada larutan elektrolit akan lebih banyak dibandingkan dengan larutan non elektrolit yang konsentrasinya sama. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van’t Hoff :i = 1 + ( n - 1 ) a perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van’t Hoff. Maka yang menyebabkan perbedaan tersebut ialah faktor Van’t Hoff
c. Hubungan antara konsentrasi dengan kenaikan titik didih sebanding. Jadi, semakin besar konsentrasi larutan maka, kenaikan titik didih semakin besar. Sedangkan jika semakin kecil konsentrasi maka, kenaikan titik didih juga semakin kecil.ΔTb = m . Kb
IV. MengomunikasikanKesimpulan Hasil Diskusi KelompokJadi, kesimpulan dari hasil diskusi kelompok kami yaitu : Pada konsentrasi yang sama, koligatif larutan elektrolit memiliki nilai yang lebih
besar daripada sifat koligati larutan non elektrolit. Karena larutan elektrolit zat terlarutnya dapat terionisasi. Banyaknya partikel zat terlarut hasil ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van’t Hoff yang selalu dikalikan dengan perhitungan koligatifi = 1 + ( n - 1 ) a
Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi (molalitas) dan Kb.
Semakin tinggi knsentrasi, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut ΔTb = m . Kb untuk larutan non elektrolit ΔTb = m . Kb .. i untuk larutan elektrolit