membangun hari ini untuk masa depan pabrik pindo deli, karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani...

52

Upload: duongdiep

Post on 28-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan
Page 2: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

Halaman Pengesahan (ISBN)

Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan

Penasihat:Elim Sritaba

Penulis:Juniati GunawanHandoko

Editor:Putri Hardianti, Librian Angraeni, Luluk Andriyani, Oktavia Ratnasari

Layout & Desain:Kevin Andrean, Ricky Andrianus

Edisi AsliHak Cipta @2017: Asia Pulp & PaperEmail: [email protected]: www.asiapulppaper.com

Penerbit Buku : PT Mitra Wacana MediaEmail : [email protected] : http//www.mitrawacanamedia.com

Page 3: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

DAFTAR ISI

Asia Pulp & Paper:Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan02

06

08

20

34

Tjiwi Kimia:Air Bersih Untuk Kehidupan

Indah Kiat Serang:Pendidikan Bagi Generasi Masa Depan

Indah Kiat Perawang:Pemberdayaan Masyarakat di Pinggir Sungai Siak

Sambutan

Pemberdayaan Rombong BiruPeningkatan Panen Petani Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDSBelajar di Rumah PintarPemasangan Paving Block SekolahPembangunan Instalasi Air Bersih

091113141718

2224252627293032

353638404244454647

Pembuatan Mebel SekolahGotong-royong Membangun Sekolah Beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) Menciptakan Karya SeniPembinaan Posyandu Peningkatan Akses Air BesihPeningkatan Irigasi Penanaman Pohon Bakau

Rumah Pintar Abdul Wahid Lembaga Keuangan Mikro Abdul WahidPelatihan Keterampilan Sentra Kriya Pengembangan Pertanian TerpaduPerajin Tali StrappingPelayanan Kesehatan di Klinik TerapungPengembangan Desa WisataPengembangan Pendidikan MahasiswaPembangunan Akses Air Bersih

Page 4: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

4

ASIA PULP & PAPER:MEMBANGUN HARI INI UNTUK MASA DEPAN

Asia Pulp & Paper Group (APP) merupakan salah satu grup perusahaan produsen bubur kertas dan kertas terbesar di dunia. Diawali oleh Tjiwi Kimia yang memproduksi soda kaustik pada tahun 1972, kini APP memproduksi berbagai macam produk kertas dengan kapasitas lebih dari 19 juta ton per tahun dan telah memasarkan produknya di lebih dari 120 negara di enam benua. Hingga saat ini APP telah memiliki 11 pabrik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Sesuai dengan peta jalan keberlanjutan yang telah dicanangkan pada tahun 2012, APP terus melaksanakan komitmen untuk meningkatkan kinerja lingkungan, melakukan konservasi keanekaragaman hayati dan melindungi hak asasi manusia. Komitmen ini akan terus dijalankan hingga mencapai Visi 2020, yakni seluruh mata rantai usaha APP akan mempunyai sertifikasi untuk Sustainable Forest Management (SFM), yang sesuai dengan praktik global terbaik.

Selama 2015, APP telah mewujudkan langkah pasti menuju Visi 2020 sesuai dengan peta jalan keberlanjutan dan kebijakan konservasi hutan. Ada tiga capaian yang telah diraih, yaitu memperkenalkan sistem program pertanian dan hutan terpadu, meningkatkan program budidaya lahan gambut dan terlaksananya rencana manajemen keberlanjutan hutan terpadu. Di samping capaian dalam lingkup lingkungan hidup, APP juga terus melaksanakan kegiatan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang dekat dengan area pabrik berada.

Untuk mencapai manfaat positif yang berkelanjutan, APP melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Capaian SDGs sejalan dengan konteks keberlanjutan APP yang saling berkaitan. SDGs merupakan kerangka pembangunan dunia yang berisi 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat waktu yang telah ditentukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebaran Pabrik APP

Pindo Deli Perawang

Pindo Deli Karawang

Tjiwi Kimia

UnivenusPerawang

Pabrik OKI

Indah Kiat Perawang

Indah Kiat Tangerang

Headquarter Jakarta

Indah Kiat Serang

Lontar Papyrus

Ekamas Fortuna

APP MILLS

Page 5: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

5

Page 6: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

6

Peningkatan akses dan kualitas pendidikan

Peningkatan akses dan kualitas air bersih, serta sanitasi

Pengembangan infrastruktur

Langkah APP untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan pencapaian SDGs merujuk pada kegiatan:

Pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan

Peningkatan kesehatan

Pelestarian lingkungan

Kegiatan tersebut dilakukan oleh seluruh pabrik APP melalui program pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Kegiatan pemberdayaan dilakukan bersama dengan masyarakat, mitra kerja dan pemerintah daerah sebagai bentuk pelibatan aktif pemangku kepentingan.

Di pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Para petani memanfaatkan lahan seluas 25 hektar milik Pindo Deli untuk ditanami berbagai macam jenis palawija antara lain terong, kembang kol, cabai, pare, mentimun dan kacang panjang. Pada awalnya lahan tersebut digunakan untuk menanam padi. Namun, para petani menganggap menanam palawija lebih menguntungkan meskipun harus secara rutin berkebun dibandingkan jika menanam padi.

Lain halnya kegiatan di pabrik Lontar Papyrus, Jambi, yang memiliki masalah terkait kondisi air di desa-desa sekitarnya. Melihat kondisi ini, pabrik Lontar Papyrus melaksanakan program air bersih untuk masyarakat sekitar pabrik berupa sumur bor, pipanisasi air bersih dan program air minum isi ulang. Hal ini juga sejalan dengan komitmen APP Sinar Mas yang telah tergabung dalam UN CEO Water Mandate, sejak tahun 2011 untuk senantiasa memfasilitasi air bersih di masyarakat.

Selanjutnya, di pabrik Ekamas Fortuna, Malang, perusahaan membangun Rumah Pintar Ekamas untuk mendukung pendidikan anak-anak di sekitar pabrik. Fasilitas yang ada meliputi sentra baca, sentra komputer, sentra bermain, dan aula. Rumah Pintar ini dimanfaatkan oleh sekitar 25 pengunjung setiap harinya.

Page 7: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

7

Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan juga dilakukan di pabrik Indah Kiat Tangerang. Di sekitar lingkungan pabrik, APP membantu budidaya lele. Ada dua kelompok yang mendapatkan pendampingan, yaitu kelompok Karang Taruna Desa Pakualam dan Kelompok Usaha Kelurahan Pakulonan. Kegiatan pendampingan ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Perikanan Tangerang Selatan.

Sementara itu, pabrik OKI ikut berperan dalam pembangunan, khususnya di bidang pendidikan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan. Program ini dinamakan `Program 1 Desa 1 PAUD’ yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sejak dini. Untuk mendukung pendidikan, pabrik OKI membantu membangun gedung PAUD, beserta sarana dan prasarannya. Ke depan, hingga tahun 2018, pabrik OKI berkomitmen untuk membantu pembangunan 60 PAUD di desa-desa sekitar Kabupaten OKI.

Secara umum, kegiatan pemberdayaan masyarakat APP ditujukan bagi warga yang berada di wilayah terdekat dengan lokasi pabrik. Keberadaan masyarakat ini menjadi penting karena keberadaan mereka menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan keberadaan setiap pabrik APP. Strategi untuk mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif keberadaan pabrik akan langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan Kytle, Beth and Ruggie (2005), yang menyatakan bahwa pada dasarnya kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan untuk mengurangi risiko sosial.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh APP meliputi aspek sosial, seperti misalnya pendidikan, aspek ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, serta aspek lingkungan hidup melalui pelestarian alam. Ketiga aspek ini merupakan bagian yang terintegrasi, yang mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan (Roseland, 2000). Lebih jauh, APP berusaha untuk menciptakan nilai keberlanjutan yang sejalan dengan pencapaian model kegiatan bisnis berkelanjutan secara ‘menyeluruh’. Keterkaitan untuk menciptakan nilai keberlanjutan bagi perusahaan dan masyarakat akan menjadi dasar bagi penciptaan hubungan yang harmonis bagi APP dan semua pemangku kepentingan.

Buku pemberdayaan masyarakat ini disusun dengan menyajikan kinerja di Indah Kiat Perawang dan Serang, serta Tjiwi Kimia di Jawa Timur. Ketiga pabrik ini sudah banyak melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan membawa dampak positif bagi warga di sekitar. Kinerja dari ketiga pabrik inilah yang diharapkan bisa menjadi referensi bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat di pabrik ataupun perusahaan lain. Selanjutnya, secara berkala, akan disajikan kegiatan pemberdayaan masyarakat dari pabrik lain sebagai salah satu bagian dari evaluasi dan penyampaian informasi kepada seluruh pemangku kepentingan APP.

Page 8: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

8

Tahun 2012 APP meluncurkan Sustainability Roadmap-Vision 2020, yang terdiri dari komitmen untuk terus meningkatkan kinerja dalam 11 area dampak keberlanjutan dalam semua lini bisnis untuk berkontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim.

Page 9: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

9

Asia Pulp & Paper Group (APP) kini telah menjadi grup perusahaan yang tumbuh dan berkembang sebagai salah satu industri kertas terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Pencapaian ini mendorong kami untuk semakin mampu berkarya bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar pabrik APP yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan operasi perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggungjawab, tahun 2012 APP meluncurkan Sustainability Roadmap-Vision 2020, yang terdiri dari komitmen untuk terus meningkatkan kinerja dalam 11 area dampak keberlanjutan dalam semua lini bisnis untuk berkontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim. Adapun area tersebut meliputi: pasokan bahan baku yang bertanggung jawab, konservasi hutan dan keanekaragaman hayati, pengurangan konsumsi energi dan air, pengurangan emisi dan limbah, peningkatan kesejahteraan karyawan, pemberdayaan masyarakat lokal, dan menghormati hak asasi manusia dan hak masyarakat adat secara khusus.

Rangkaian Visi 2020 juga kami jalankan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat atau community development (Comdev). Seiring penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kegiatan pemberdayaan bertujuan untuk meningkatan kualitas hidup dan penciptaan kemandirian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan melibatkan semua pemangku kepentingan, khususnya masyarakat yang berada di sekitar kami. Kami percaya, keterlibatan ini akan menciptakan keberlanjutan.

Melalui buku ini, kami ingin menyampaikan informasi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tiga pabrik APP, yakni Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur; Indah Kiat Serang di Kabupaten Serang, Banten; dan Indah Kiat Perawang di Kabupaten Siak, Riau. Penyampaian informasi ini sebagai sarana berbagi untuk semua pemangku kepentingan, serta evaluasi kinerja kami.

Kegiatan pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di sekitar pabrik. Kegiatan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan identifikasi potensi lokal sehingga hasilnya mampu memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas hidup, pendidikan, akses air bersih dan sanitasi, serta pelestarian lingkungan.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pemangku kepentingan yang telah mendukung kami. Mari kita teruskan upaya kerja sama yang lebih erat dengan membangun hari ini, untuk masa depan.

SAMBUTAN

Elim Sritaba

Jakarta, Oktober 2017

Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement

Page 10: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

10

TJIWI KIMIA: AIR BERSIH UNTUK KEHIDUPAN

PT Tjiwi Kimia Tbk merupakan pabrik kertas terbesar di Jawa Timur yang terletak di tepi ruas jalan Surabaya – Mojokerto, Desa Kramat Tumenggung, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Terdapat empat desa terdekat yang berdampak langsung oleh kegiatan Tjiwi Kimia; Desa Kramat Temenggung, Desa Mliriprowo, Desa Sebani, dan Desa Kedung Bocok. Mayoritas warganya bekerja di Tjiwi Kimia yang berarti masyarakat desa sangat menggantungkan perekonomian mereka pada sektor industri. Selain itu, banyak pula yang berprofesi sebagai petani sehingga banyak lahan setempat yang berupa sawah. Keadaan geografis yang memiliki iklim tropis serta lahan sawah yang lebih tinggi dari sungai/kali kerap kali mempengaruhi kurang maksimalnya hasil panen petani karena kesulitan untuk memperoleh air. Oleh karena itu, salah satu program Tjiwi Kimia untuk turut mendukung program pertanian masyarakat yaitu dengan membuat sumur bor pengairan.

Semenjak didirikan, Tjiwi Kimia telah berkembang menjadi salah satu perusahaan manufaktur kertas dan hasil turunan produksi kertas terbesar di dunia. Pencapaian ini mendorong komitmen Tjiwi Kimia untuk terus meningkatkan hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan.

Hingga akhir tahun 2016, beberapa program pemberdayaan masyarakat utama telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini juga menciptakan hubungan yang harmonis bagi perusahaan dan warga sekitar, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu:

Bidang Kesehatan: Kampanye antinarkoba dan HIV/AIDS, kampanye keluarga berencana, donor darah rutin, serta bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing.

Bidang Pendidikan: Pemberian beasiswa kuliah di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian Rumah Pintar dan dukungan untuk peningkatan kualitas sekolah.

Bidang Air Bersih dan Sanitasi: Penyediaan air bersih untuk masyarakat

Bidang Ekonomi: Pendampingan petani, pemberdayaan rombong biru di lingkungan Tjiwi Kimia

Pemberdayaan Masyarakat

Page 11: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

11

Program Rombong Biru dilakukan pertama kali tahun 2004 dengan melibatkan 25 pedagang makanan keliling yang berasal dari warga di sekitar pabrik. Program ini dibentuk karena kurangnya ketertiban pedagang yang berjualan di dalam pabrik.

Ketidaktertiban ini menimbulkan persoalan, diantaranya: • Keberadaan pedagang di area pabrik sangat

membahayakan keselamatan mereka, apalagi ada yang menyelinap ke lokasi pabrik dengan menumpang truk dan kontainer.

• Keberadaan pedagang memicu berbagai permasalahan sosial dan lingkungan, misalnya sampah, dan persaingan tidak sehat antar pedagang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menertibkan keberadaan pedagang, namun upaya tersebut kurang berhasil. Para pedagang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan di lain pihak para pekerja juga memerlukan kehadiran pedagang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

PEMBERDAYAAN ROMBONG BIRU

Menyadari adanya kesempatan untuk berbagi nilai yang berkelanjutan antara perusahaan dan masyarakat sekitar, maka Tjiwi Kimia membuat program pembinaan yang disebut ‘Program Rombong Biru’. Dinamakan demikian, karena merujuk pada keberadaan rombong berwarna biru, yang merupakan wadah berjualan yang digunakan oleh para pedagang.

Melalui program ini, para pedagang makanan keliling dibina dengan diberikan pemahaman kebersihan dan kesehatan makanan, serta pengetahuan tata boga. Pedagang juga diberi seragam berwarna biru, kartu identitas khusus, dan rombong berwarna biru yang menjadi tempat menaruh dagangan.

Dengan difasilitasi oleh Tjiwi Kimia, para pedagang kemudian membagi zonasi untuk berjualan sehingga tidak lagi berebut tempat. Setelah zonasi berjualan ditetapkan, para pedagang yang kini tampil serba biru diizinkan berjualan di area pabrik selama jam istirahat pada siang hari.

Page 12: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

12

Pendapatan rata-rata para pedagang rombong biru setiap bulannya mencapai Rp2.500.000, atau melebihi upah minimum provinsi Jawa Timur tahun 2004, yakni Rp310.000. Dari hasil berjualan ini, salah seorang pedagang bernama Sumaji, warga Desa Pajaran Selatan, Kecamatan Tarik, yang menjadi Ketua Paguyuban Pedagang Rombong Biru, bisa memiliki sebuah warung makan. Pedagang lainnya, Parmi yang merupakan satu-satunya perempuan, bahkan berhasil menunaikan ibadah haji pada tahun 2015 dari hasil berjualan.

Selain manfaat yang diterima pedagang, karyawan Tjiwi Kimia juga merasa lebih aman membeli makanan karena lebih bersih dan sehat. Selain itu, ketertiban jam berdagang membuat karyawan lebih mudah membeli makanan sehingga jam kerja tidak tergangggu. Interaksi antara pedagang dan karyawan yang terjalin, pada akhirnya menciptakan sinergi nilai keberlanjutan dan mempererat hubungan baik antara perusahaan dan warga setempat.

Perbandingan Manfaat Sebagai Pedagang Rombong Biru

Profil Pedagang Rombong Biru Berdasarkan Asal, Gender dan Usia pada Tahun 2015

Kondisi

Lokasi Asal

Sebelum Menjadi Rombong Biru

Gender Kelompok Usia

< 40 41 - 50 > 51 JumlahPria Wanita Jumlah

Sesudah Menjadi Rombong Biru

Cara berdagang

Penampilan

Tempat menaruh dagangan

Lokasi berdagang

Cara memasak dan mengolah makanan

Omset

Tarik, Sidoarjo

Bendo, Sidoarjo

Jetis, Mojokerto

Bangsal, Mojokerto

Mojoanyar, Mojokerto

Tidak memiliki akses untuk masuk ke pabrik

Sesuai selera dan kebutuhan masing-masing

Keranjang sesuai kebutuhan masing-masing

Tidak tertib, sehingga sering berbenturan dengan pedagang lain

Kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan

40 bungkus

11

1

3

1

1

1

0

0

0

0

2

0

0

0

0

6

0

1

1

0

4

1

2

0

1

12

1

3

1

1

12

1

3

1

1

Diberi akses masuk ke pabrik selama waktu istirahat

Seragam warna biru dengan tanda pengenal khusus

Rombong dengan desain dan warna serupa, yakni biru dan lebih higienis

Zonasi, masing-masing pedagang menempati lokasi tertentu dalam area pabrik

Lebih terkontrol kebersihan dan kesehatan

60 bungkus

Page 13: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

13

PENINGKATAN PANEN PETANI

Wilayah Sidoarjo dan sekitarnya dikenal sebagai bumi Tarik yang subur. Berada di tepian Sungai Brantas, menjadikan bumi Tarik sebagai lumbung padi di Provinsi Jawa Timur dan oleh karenanya, bertani adalah mata pencaharian utama penduduk.

Namun demikian, tidak semua sawah di Sidoarjo bisa dialiri air dari sungai-sungai yang ada. Kondisi ini dihadapi petani di Dusun Bogem Pinggir, Desa Bogem, Kecamatan Balung Benda, yang berlokasi 6 km dari Tjiwi Kimia. Kesulitan air di Dusun Bogem Pinggir terjadi karena letaknya lebih tinggi dari Sungai Kalimas dan Kanal Mangaten.

Menyadari adanya kebutuhan dan potensi para petani untuk meningkatkan hasil panen, Tjiwi Kimia bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah setempat, membangun sumur bor agar dapat menghasilkan air untuk mengairi sawah. Kesejahteraan para petani ini menjadi perhatian Tjiwi Kimia karena keberadaan mereka sebagai penghasil beras merupakan bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih, Badan Ketahanan Pangan menegaskan visinya untuk meningkatkan sumber daya lokal yang mampu berdaulat dan mandiri.

Maka, pada tahun 2012, Tjiwi Kimia membuat sumur bor di tiga titik di pinggir dusun. Selain itu, diberikan juga bantuan tiga unit pompa berukuran sedang. Air dari sumur bor diangkat menggunakan pompa dan dialirkan ke sawah-sawah milik petani, salah satunya anggota kelompok tani Loh Jinawi yang mempunyai anggota terbanyak, yaitu 30 petani. Total luas sawah yang dialiri mencapai 45 hektar.

Untuk memastikan keberlanjutan pertanian, unsur partisipatif dari setiap kegiatan terus ditingkatkan. Setiap kelompok tani mempunyai tanggung jawab untuk merawat dan menggunakan pompa dengan baik. Mereka juga menyimpan dana melalui iuran Rp15.000 setiap tahun untuk menutup biaya operasional pompa. Dengan adanya tanggung jawab ini, maka penggunaan pompa dapat dioptimalkan dan setiap petani merasakan kepemilikan yang sama. Rasa gotong-royong mampu ditumbuhkan dan pada akhirnya menghasilkan kemanfaatan yang maksimal dan program yang berkelanjutan.

Kebutuhan Air Para Petani

Sebelum ada sumur bor dan pompa air, dengan satu kali panen padi, rata-rata lima ton gabah kering per hektar, maka hasil kotor yang diperoleh adalah Rp19 - 20 juta. Bila dihitung rata-rata per bulan, maka untuk setiap musim tanam, seorang petani penggarap hanya mendapatkan sekitar Rp1.600.000. Hasil ini masih belum mencukupi kebutuhan hidup yang berkisar Rp3.040.000 per-bulan, sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat tahun 2016.

Kini, sejak adanya sumur bor dan pompa air, petani di Dusun Bogem Pinggir bisa menghasilkan panen padi dua kali dalam setahun sehingga pendapatan mereka bertambah menjadi sekitar Rp2.300.000. Pendapatan yang lebih baik membuat sebagian petani mampu membeli dan memiliki pompa air sendiri. Mereka berusaha memperbanyak sumur bor sehingga tidak perlu bergantian mengairi sawah.

Kini Panen Padi Dua Kali

Perbandingan Manfaat Bantuan Sumur Bor dan Pompa Air

UraianSebelum Sesudah

Mendapat Bantuan dari Tjiwi Kimia

Sumber air

Musim tanamdalam setahun:

Pola tanam

Produksi padi setiap kali panen

Pendapatan petani (penggarap)

Kepemilikan pompa

Air Hujan

Padi - Palawija

4-5 tonper hektar

Rata-rata setara Rp1,5 juta - Rp2 juta per bulan, untuk satu kali masa tanam padi selama 4 bulan

Belum ada yang memiliki pompa

Sebagian telah memiliki pompa sendiri

Rata-rata setara Rp2 juta - Rp2,5 juta per bulan, untuk satu kali masa tanam padi selama 8 bulan

5-6 tonper hektar

Padi - Palawija - Padi

Air Hujan dan Sumur Bor

Padi PadiPalawija Palawija

Page 14: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

14

Page 15: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

15

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Pemberlakuan Kepmenakertrans No.68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja, menjadi latar belakang keterlibatan PT Tjiwi Kimia Tbk dalam menanggulangi HIV/AIDS. Dari materi sosialisasi yang diberikan oleh Disnakertrans Jawa Timur kepada seluruh serikat pekerja dari perusahaan-perusahaan di Jawa Timur, Tjiwi Kimia membuat artikel publikasi di buletin internal perusahaan. Artikel-artikel itu mendapat perhatian Yayasan Mulia Abadi atau YMA, lembaga swadaya masyarakat yang memberi perhatian pada sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS.

Di sinilah langkah awal kerja sama Tjiwi Kimia dan YMA untuk memberikan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja. Sosialisasi ini sangat penting mengingat hingga akhir 2015, Jawa Timur menduduki tingkat ke-2 tingginya kasus HIV/AIDS dengan statistik angka kasus yang terus naik. Kondisi ini tidak dapat diabaikan dan menjadi kepedulian bagi Tjiwi Kimia untuk mendukung program Pemerintah menyelamatkan generasi muda sebagai penerus bangsa.

Maka, sejak tahun 2005, YMA mengajak serikat pekerja untuk bekerja sama menjadikan Tjiwi Kimia sebagai proyek percontohan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja. Pasca-pelatihan, sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS kian masih dilakukan.

Penanggulangan HIV/AIDS menjadi perhatian Tjiwi Kimia, sejalan dengan pemberlakuan Perda Provinsi Jawa Timur No.5 Tahun 2004 dan SK Gubernur Jawa Timur No.54 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Di Tempat Kerja. Pertimbangan lainnya adalah lokasi Tjiwi Kimia serta tempat tinggal karyawan di wilayah Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya yang secara demografi termasuk daerah merah dengan prevalensi HIV/AIDS tinggi.

Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja juga dilakukan seiring dengan tekad untuk mewujudkan kesejahteraan karyawan yang tertuang dalam Sustainability Roadmap Vision 2020. Diharapkan, bila kesadaran untuk menjaga kesehatan melalui penanggulangan HIV/AIDS ini berhasil, maka tidak hanya karyawan saja, namun mitra kerja perusahaan juga semakin sehat. Kesehatan menjadi syarat mutlak bagi peningkatan kinerja dan produktivitas, dan lingkungan kerja yang sehat juga menjadi tujuan pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Daerah Prevalensi Tinggi

Komitmen pemberantasan HIV/AIDS di Tjiwi Kimia dilakukan melalui: 1. Penerbitan SK Manajemen tentang Kebijakan HIV/AIDS di

Tempat Kerja.2. Memasukkan klausul tentang HIV/AIDS dalam Perjanjian

Kerja Bersama (PKB).3. Keterlibatan manajemen dalam kampanye tentang HIV/

AIDS.4. Pembentukan IBCA (Indonesia Business Coalition on

AIDS) dalam lingkup Sinar Mas Group yang berafiliasi dengan Asia Pacific Coalition on AIDS (APCA).

5. Pembentukan Gugus Tugas Tjiwi Kimia Peduli HIV/AIDS & Narkoba.

Tahun 2006, Tjiwi Kimia sudah mengadopsi seluruh program sosialiasi penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja dan hingga akhir 2016, beberapa capaian dari kegiatan program sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS, adalah: 1. Sosialisasi bahaya HIV/AIDS bagi karyawan Tjiwi Kimia

telah mencakup 80% dari total karyawan, yaitu sekitar 10.000 karyawan.

2. Kampanye dan sharing program HIV/AIDS bagi seluruh sister company APP Grup serta perusahaan lain di Kabupaten Sidoarjo.

3. Partisipasi dalam berbagai pameran, pencetakan dan penyebaran lebih dari 150.000 lembar brosur, leaflet dan stiker mengenai bahaya HIV/AIDS bagi perusahaan-perusahaan dan masyarakat umum.

Atas kinerja ini, Tjiwi Kimia menerima berbagai penghargaan, antara lain Best Program for Contagious Disease & HIV AIDS prevention and handling for Private Companies Sector dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI serta Penghargaan HIV AIDS & Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di tempat kerja dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2014.

Page 16: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

16

Sosialisasi Penanggulangan

HIV/AIDS ke Sekolah

Menyadari pentingnya membangun kesadaran terkait HIV/AIDS sejak dini, Tjiwi Kimia juga membentuk gugus sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di sekolah menengah atas dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Komisi Pemberantas AIDS Daerah (KPAD) setempat. Upaya ini menjadi tantangan tersendiri karena sejumlah kendala, antara lain:1. Minimnya pengetahuan para pelajar, remaja dan pemuda

tentang pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi.2. Terbatasnya tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan

terkait HIV/AIDS.3. Kurangnya pemahaman dan dukungan dari orangtua

maupun terhadap isu-isu terkait HIV/AIDS. Sebagian dari mereka masih menganggap tabu untuk membicarakan HIV/AIDS.

4. Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Berbagai langkah strategis juga sudah dilakukan oleh Tjiwi Kimia untuk mengoptimalkan pencegahan HIV/AIDS di sekolah, di antaranya:1. Memberikan pelatihan dan bimbingan bagi kelompok

sebagai penerus informasi (peer educator) di sekolah-sekolah, sehingga mereka bisa menjadi motor bagi teman-teman yang lain.

2. Memberikan dukungan berupa materi kampanye seperti poster, leaflet dan brosur untuk sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS kepada sekolah-sekolah.

Salah satu sekolah yang telah mampu membangun kepedulian untuk turut serta mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS di Kota Mojokerto adalah SMK PGRI Sooko, sejak tahun 2007. Kiprah ini kemudian berlanjut dengan pendirian Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Berkat kepeduliannya tersebut, SMK PGRI Sooko meraih juara pada lomba PIK-KRR tingkat propinsi Jawa Timur pada tahun 2012 dan juara PIK-KRR tingkat nasional pada tahun 2014. Diharapkan, PIK-KRR SMK PGRI Sooko dapat menjadi model nasional dan ditiru oleh banyak sekolah di Jawa Timur serta daerah lain di Indonesia.

BELAJAR DI RUMAH PINTAR

Bidang pendidikan menjadi hal yang mendapat perhatian dari Tjiwi Kimia, terutama pendidikan untuk membentuk karakter anak sejak usia dini. Kepedulian terhadap pendidikan juga menjadi wujud dukungan perusahaan pada pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan rencana kerja Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan juga menjadi salah satu sektor dalam kegiatan program kemitraan yang dicanangkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pentingnya pendidikan menjadi dasar bagi pembangunan masyarakat yang salah satunya dapat dicapai melalui penumbuhan minat baca. Namun, minimnya sarana untuk belajar dan membaca menjadi kendala bagi warga di daerah Mojokerto. Untuk itulah pada tahun 2008, Tjiwi Kimia membangun Rumah Pintar pertama di Desa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto. Pembangunan ini didukung oleh Pemerintah Daerah setempat dan hingga tahun 2016 sudah ada 3 Rumah Pintar yang dibangun.

Rumah Pintar memiliki beragam aktivitas yang menarik minat anak-anak untuk datang dan belajar. Buku-buku referensi yang lengkap tersedia di sentra baca, beragam permainan pendidikan di sentra komputer, dan ketersediaan film di sentra audio visual, serta berbagai macam alat permainan di sentra bermain dan sentra kriya. Pembelajaran bahasa Inggris, bahasa Mandarin, musik dan menggambar juga tersedia di Rumah Pintar. Seluruh fasilitas tersebut dapat diakses oleh anak-anak dan juga orang dewasa, tanpa dipungut biaya.

Lokasi dan Anggota Rumah Pintar

2008

2012

2015Desa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto. Jumlah Anggota : 165

Desa Suwaluh Kec. BalangbendoKota MojokertoJumlah Anggota : 201

Desa Tarik, Kecamatan Tarik, Kabupaten SidoarjoJumlah Anggota : 101

Page 17: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

17

Page 18: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

18

Sebagian besar pengunjung Rumah Pintar adalah warga di sekitar lokasi, yakni sebanyak 50-100 orang setiap harinya. Secara umum, pengunjung Rumah Pintar adalah anak-anak dan remaja, dengan rentang usia 4 - 17 tahun. Pengunjung lain adalah orang dewasa yang umumnya adalah ibu rumah tangga yang ingin membaca atau belajar kerajinan tangan.

Selain individu, Rumah Pintar juga kerap dikunjungi oleh sekolah-sekolah di sekitar lokasi Rumah Pintar. Mulai dari kelompok bermain dan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI), hingga sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA).

Pengunjung Rumah Pintar

Jumlah Rata-Rata Kunjungan Per-Hari

55

60

30

30

25

15

Rumah Pintar IDesa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto.

Rumah Pintar IIDesa Tarik, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Rumah Pintar III Rumah Pintar Kolonel Sampoerna, Desa Padi, Kec. Gondang, Mojokerto.

Anak-anak dan Remaja

Ibu Rumah Tangga

Rata-rata Jumlah Pengunjung Per Hari (Senin - Jumat)

Manfaat Rumah Pintar bagi anak-anak:a. Merasakan lingkungan belajar yang optimal sehingga

meningkatkan perkembangan psikofisik, serta meningkatkan sosialisasi anak.

b. Mendapatkan pembelajaran/kursus gratis yang berguna.c. Memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga bisa

menumbuhkan kreativitas dan perilaku positif.

Manfaat Rumah Pintar bagi orang dewasa: a. Belajar membuat barang-barang kerajinan di sentra

kriya, yang kemudian dapat dijual dan uang yang diperoleh dapat menambah penghasilan keluarga.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan melalui penyediaan ruang khusus untuk membaca koran, majalah maupun bahan bacaan lain.

c. Memberi akses untuk belajar komputer yang bisa dilakukan pada pagi hari sambil menunggu anak-anak pulang dari sekolah dan datang ke Rumah Pintar.

Page 19: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

19

Manfaat yang dirasakan dari pemasangan paving block adalah kondisi halaman sekolah yang kini tidak lagi tergenang air. Sejak dipasangnya paving block anak-anak dapat beraktivitas dan bermain di luar kelas dengan lebih nyaman dan aman. Selain itu, hal ini juga turut meningkatkan kesehatan warga sekolah karena mereka dapat secara rutin melakukan olahraga pagi di halaman sekolah dengan nyaman tanpa memikirkan halaman yang tergenang air. Sebelumnya, setiap kali hujan turun, dapat dipastikan halaman sekolah menjadi tergenang sehingga guru dan murid tidak dapat melakukan aktivitas di luar kelas.

Selain itu, halaman yang tergenang air akan berbahaya karena dapat mengakibatkan jatuh. Bila keadaan ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin aspek kesehatan akan terpengaruh dan interaksi sosial antar siswa dan guru juga akan terganggu karena mereka tidak dapat melakukan senam bersama, atau kegiatan lain di luar kelas.

Hingga akhir tahun 2016, jumlah penerima manfaat paving block:

PEMASANGAN PAVING BLOCK SEKOLAH

Rumah Pintar Desa Tarik

Salah satu Rumah Pintar yang dibangun Tjiwi Kimia, bekerja sama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) berlokasi di Desa Tarik dan diresmikan pada awal November 2012. Lokasi ini menempati bangunan permanen milik Koperasi Karyawan Tjiwi Kimia.

Di Rumah Pintar Desa Tarik, pelatihan membuat kerajinan untuk para Ibu berhasil membantu meningkatkan pendapatan mereka. Barang kerajinan yang dibuat, misalnya tas dan gantungan kunci dijual dengan cara dititipkan di toko/gerai, maupun melalui media daring (online). Penjualan ini mampu menambah hingga satu juta rupiah setiap bulan, setara hampir 37% dari upah minimum daerah Mojokerto yang ditetapkan Pemerintah.

Rumah Pintar diharapkan mampu menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan, tidak hanya pendidikan bagi anak-anak saja, namun membantu memanfaatkan waktu luang bagi para ibu untuk menambah penghasilan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah belajar Bahasa Inggris yang secara rutin dilakukan tiap 2x per minggunya. Hal ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi anak-anak setempat dalam menghadapi dunia global.

Bidang Bina Lingkungan adalah prioritas lain dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Tjiwi Kimia. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dan kini dirasakan manfaatnya, antara lain pemasangan paving block di beberapa sekolah. Sejalan dengan semangat untuk memanfaatkan limbah padat sesuai dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) yang diterapkan di Tjiwi Kimia, yakni fly ash dan bottom ash, maka pemasangan paving block ini menghasilkan kemanfaatan dua belah pihak: perusahaan dan sekolah.

Tjiwi Kimia memanfaatkan fly ash dan bottom ash sebagai bahan dasar untuk membuat paving block. Kebutuhan paving block banyak dirasakan oleh sekolah yang seringkali halamannya tergenang oleh air bila hujan tiba. Model hubungan kemanfaatan dua belah pihak ini menunjukkan adanya kegiatan yang lebih dari sekedar bantuan, namun muncul sinergi sebagai salah satu dasar konsep corporate citizenship (Tracey, Phillips, Haugh, 2005).

Salah satu sekolah yang mendapat pemasangan paving block di tahun 2013 adalah SD Negeri Sebani II No.500 di Desa Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 183 orang.

882orang

1.261orang

Kabupaten Sidoarjo

KotaMojokerto

Page 20: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

20

PEMBANGUNAN INSTALASI AIR BERSIH

Bidang pendidikan menjadi hal yang mendapat perhatian dari Tjiwi Kimia, terutama pendidikan untuk membentuk karakter anak sejak usia dini. Kepedulian terhadap pendidikan juga menjadi wujud dukungan perusahaan pada pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan rencana kerja Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan juga menjadi salah satu sektor dalam kegiatan program kemitraan yang dicanangkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pentingnya pendidikan menjadi dasar bagi pembangunan masyarakat yang salah satunya dapat dicapai melalui penumbuhan minat baca. Namun, minimnya sarana untuk belajar dan membaca menjadi kendala bagi warga di daerah Mojokerto. Untuk itulah pada tahun 2008, Tjiwi Kimia membangun Rumah Pintar pertama di Desa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto. Pembangunan ini didukung oleh Pemerintah Daerah setempat dan hingga tahun 2016 sudah ada 3 Rumah Pintar yang dibangun.

Kesulitan air bersih, antara lain dihadapi warga Desa Pajaran Selatan, Kecamatan Tarik, yang bersebelahan dengan Tjiwi Kimia. Meskipun tidak layak, mereka tetap menggunakan air sumur dengan cara mengendapkannya terlebih dulu untuk mengurangi rasa masam dan kemudian tetap meminumnya. Ada juga warga yang memilih membeli air minum isi ulang meski harus berjalan jauh dari rumah dengan harga Rp3.000 - Rp4.000 untuk setiap galon.

Melalui komunikasi partisipatif yang terbangun, Tjiwi Kimia dan warga mencari solusi terbaik untuk mengatasi kendala air bersih. Tahun 2015 Tjiwi Kimia membangun fasilitas pipa air bersih yang terhubung dengan instalasi pengolahan air bersih (Water Treatment Plant/WTP). Pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga.

Tjiwi Kimia membangun instalasi pipa induk di area fasilitas produksi. Selanjutnya, warga memasang pipa sambungan ke rumah masing-masing. Air bersih inilah yang kemudian dimanfaatkan warga, baik untuk minum, masak maupun mandi dan cuci.

Air bersih tersebut dialirkan selama 24 jam per-hari. Tidak hanya di Desa Pajaran Selatan, tapi juga sampai ke kampung lain di sekitar area Tjiwi Kimia, seperti desa Kramat Tumenggung yang berjarak 1-2 km dari pabrik.

Air Bersih Untuk Desa Pajaran Selatan

Jumlah Penerima Manfaat Pengaliran Air Bersih

LokasiJumlah

Kepala Keluarga Jiwa

Desa Pajaran Selatan

Desa Kramat Tumenggung

120

146

480

729

Page 21: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

21

Kondisi yang sama terjadi pada warga Desa Kedung Bocok, Kecamatan Tarik, yang berjarak 2 km dari pabrik. Seperti kebanyakan kondisi alamiah di sebagian wilayah Sidoarjo, air dari sumur mereka juga tidak bisa digunakan untuk memasak maupun minum.

Keadaan ini dipahami Tjiwi Kimia yang kemudian melakukan dialog dengan warga setempat. Solusi yang disepakati adalah membuat sumur bor dan membangun menara beserta tangki penampungan.

Tjiwi Kimia menindaklanjuti rencana pembuatan sumur bor dengan mengirim tim untuk mendatangi Desa Kedung Bocok. Tujuannya untuk menentukan lokasi titik pengeboran dan membangun menara bak penampungan air. Salah satu pemasangan sumur bor dilakukan di Dukuh Kedung Bocok Lor. Letaknya di samping musala desa, dengan kedalaman sumur bor sekitar 40 meter.

Dari bak penampungan yang terletak di samping musala, air bersih kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga. Instalasi pipa air bersih untuk pengaliran ke masing-masing rumah dibangun secara swadaya oleh warga. Ada sekitar 40 kepala keluarga yang mendapat pasokan air bersih.

Untuk operasional pompa, warga melakukan iuran tiap bulan sesuai kemampuan masing-masing, yakni sekitar Rp10.000 - Rp20.000. Biaya ini lebih rendah dibandingkan biaya bulanan air PAM per bulan di area tersebut. Setelah itu uang yang terkumpul digunakan untuk membayar biaya pemakaian listrik, serta perbaikan bila ada kerusakan pompa maupun bak penampungan. Dengan demikian, partisipasi aktif warga diwujudkan dengan rasa tanggung jawab untuk merawat pompa yang digunakan bersama-sama.

Selain di Dukuh Kedung Bocok Lor, Tjiwi Kimia juga membangun 10 lokasi sumur bor, lengkap dengan menara dan bak penampungan air. Untuk memastikan dampak keberlanjutan dari program ini, Tjiwi Kimia menyerahkan kegiatan operasional dan perawatan sumur bor tersebut kepada warga.

Sumur Bor di Desa Kedung Bocok

Page 22: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

22

Page 23: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

23

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pertama kali mendirikan pabrik di Perawang, Riau pada tahun 1982, kemudian diikuti oleh pabrik di Serang, Banten pada tahun 1991. Saat ini pabrik di Serang merupakan salah satu pabrik kertas kemasan terbesar di Indonesia. Menggunakan material kertas dan kardus yang tidak lagi terpakai sebagai bahan baku produksi, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Serang (Indah Kiat Serang) memanfaatkannya menjadi material yang berasal dari proses daur ulang.

Setiap tahun, Indah Kiat Serang mengolah lebih dari satu juta ton kertas daur ulang sebagai material bahan baku. Atas usaha pengelolaan material yang tidak terpakai ini, Indah Kiat Serang menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan penghargaan dari Bureau of International Recycling (BIR) pada tahun 2010.

Terdapat 12 desa yang berdekatan dengan lokasi pabrik Indah Kiat Serang. Mayoritas masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai petani. Sebagian masyarakat masih hidup dalam kondisi prasejahtera sehingga banyak balita yang berpotensi kekurangan nutrisi. Selain itu, sumber air yang digunakan oleh masyarakat kurang layak untuk digunakan. Berdasarkan kondisi tersebut, Indah Kiat Serang berinisiatif untuk memberikan dukungan kepada Posyandu setempat, serta mengadakan program air bersih untuk masyarakat.

INDAH KIAT SERANG:PENDIDIKAN BAGI GENERASI MASA DEPAN

Page 24: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

24

PEMBUATAN MEBEL SEKOLAH

Bidang pendidikan menjadi salah satu fokus perhatian bagi PT Indah Kiat Pulp & Paper. Tak terkecuali bagi Indah Kiat Serang yang memanfaatkan peti kemas yang terbuat dari kayu sebagai bahan baku mebel sekolah, sesuai prinsip 3R.

SD Negeri VI Kragilan yang berada dekat lokasi pabrik Indah Kiat Serang, adalah salah satu sekolah yang menerima bantuan mebel dari Indah Kiat Serang. Kondisi mebel di sekolah ini sudah kurang mendukung proses belajar mengajar yang nyaman dan aman bagi guru dan murid. Sekolah yang berlokasi di Kampung Cisereh, Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan ini sebelumnya juga telah menerima bantuan perbaikan langit-langit bangunan sekolah pada tahun 2014.

Kayu pembungkus yang tidak digunakan lagi dimanfaatkan untuk pembuatan mebel sekolah. Kayu ini berasal dari kayu peti kemas, yakni pembungkus peralatan pabrik yang tidak lagi digunakan untuk operasional perusahaan. Gagasan memanfaatkan kayu pembungkus ini berawal dari diskusi partisipatif antara Indah Kiat Serang dan pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Serang, seperti Dinas Pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan dan sekolah.

Dari komunikasi yang terbangun, diketahui salah satu kendala untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Serang adalah minimnya sarana mebel sekolah. Kondisi ini disikapi oleh Indah Kiat Serang dengan membantu penyediaan mebel sekolah. Program pembuatan mebel ini menjadi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bersifat strategis bagi Indah Kiat Serang karena kemanfaatan yang menciptakan nilai tambah. Tidak hanya bagi perusahaan, namun juga pemangku kepentingan penerima manfaat, dalam hal ini adalah masyarakat pekerja yang membuat mebel dan siswa sekolah yang mendapatkan mebel untuk sarana belajar.

Kayu dari peti kemas yang tidak terpakai lagi merupakan limbah padat bagi Indah Kiat Serang. Oleh karena itu, Indah Kiat Serang berinisiatif untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai mebel. Pengelolaan limbah padat merupakan salah satu elemen tujuan dari target kegiatan model keberlanjutan bisnis perusahaan. Dengan adanya pemanfaatan ini, maka seiring dengan tumbuhnya kegiatan operasi perusahaan, maka jumlah pemanfaatan kayu yang berasal peti kemas juga akan bertambah. Dengan demikian, pembuatan mebel juga meningkat dan pemanfaatan mebel untuk sekolah akan lebih luas.

Memanfaatkan Kayu

yang Berasal dari Peti Kemas

Indah Kiat Serang percaya bahwa untuk menjalankan operasi yang berkelanjutan, perusahaan harus memberikan dampak positif kepada lingkungan dan warga disekitarnya. Oleh karena itu, Indah Kiat Serang berkomitmen pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik melalui berbagai macam kegiatan, meliputi:

Bidang Pendidikan

Pembuatan mebel sekolah, beasiswa GNOTA, beasiswa Akademi Teknik Pulp & Kertas (ATPK), distribusi buku Sinar Dunia dan renovasi sekolah.

Bidang Kesehatan

Kesling (Kesehatan Keliling), pembinaan posyandu balita dan ibu menyusui, lomba kebersihan 6R/6S antar-sekolah dasar negeri dan kantor desa se-Kecamatan Kragilan.

Bidang Lingkungan

Penanaman pohon bakau/mangrove di pesisir pantai utara Serang, penyediaan air bersih, pembuatan sumur bor.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pembuatan barang kerajinan oleh Mitra Kreasi Handicraft dan pemuda Kecamatan Kragilan, pendampingan petani.

Page 25: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

25

Pengerjaan pembuatan mebel sekolah dilakukan di bangunan workshop yang berada di area pabrik. Pekerjaan dilakukan oleh beberapa tukang kayu yang merupakan warga setempat.

Pelibatan tukang kayu dari penduduk setempat menjadi bagian dari kebijakan pemberdayaan masyarakat. Tukang kayu ini, sebagian besar merupakan warga yang belum mendapatkan pekerjaan dan sudah mendapatkan pelatihan bertukang dan pendampingan sebagai mitra binaan. Dengan keterampilan bertukang yang telah dimiliki, maka tukang kayu dapat memperoleh penghasilan berkisar antara Rp1,5 juta - Rp3 juta per bulan, tergantung jenis pekerjaan yang ditangani. Penghasilan ini berada di rentang upah minimum kota Serang tahun 2016, yakni Rp3.010.500.

Dilaksanakan Sejak Tahun 2012

Perbandingan Pemanfaatan Kayu dari Peti Kemas untuk Mebel Sekolah

Pelaksanaan Program Mebel Sekolah

Mebel Lokal Mebel Indah Kiat

PEMANFAATAN KAYU DARI PETI KEMAS

KUALITAS

HARGA

Nilai jual langsung kayu dari peti kemas tanpa diolah menjadi

mebel

Mutu kayu rendah, umur pakai singkat.

Bila membeli satu set mebel dari penjual lain

Nilai jual kayu dari peti kemas setelah dibuat menjadi satu set

mebel

Mutu kayu lebih baik, umur pakai panjang.

Biaya satu set produksi mebel yang diolah dari pemanfaat kayu

dari peti kemas

Rp50.000

Rp500.000

Rp300.000

Rp300.000

60

240

300

360380

600

720760

480

120

Jumlah Mebel(Set): 1.340

2012

800

700

600

500

400

300

200

100

0

20142013 2015 2016

Jumlah Penerima Manfaat: 2.680

Page 26: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

26

Indah Kiat Serang akan terus melanjutkan program pembuatan mebel sekolah yang bersifat strategis dengan pertimbangan:1. Banyak sekolah di Kabupaten Serang yang masih

memerlukan mebel.2. Indah Kiat Serang mempunyai kayu yang berasal dari

peti kemas yang tidak lagi terpakai, namun masih dalam kondisi yang sangat layak pakai. Maka, pembuatan mebel sekolah menjadi salah satu solusi terbaik pengelolaan dan pengolahan kayu, yang merupakan limbah padat.

3. Program pembuatan mebel merupakan bentuk pemberdayaan yang bersifat strategis dan berkelanjutan karena adanya pelibatan masyarakat setempat.

Ke depannya, Indah Kiat Serang sedang menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan pemanfaatan kayu dari peti kemas, misalnya membuat mainan edukatif dan pengembangan kerajinan tangan. Pengembangan pemanfaatan kayu dari peti kemas ini diharapkan akan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang mampu menciptakan nilai tambah yang nantinya dapat diukur.

Program Berkelanjutan yang Strategis

Gotong Royong Renovasi SDN 6 Kragilan

GOTONG ROYONGMEMBANGUN SEKOLAH

Indah Kiat Serang secara berkesinambungan terus membangun komunikasi dengan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan di Kabupaten Serang, Banten. Dalam dialog yang terbangun, diketahui salah satu kendala peningkatan kualitas pendidikan adalah kondisi gedung sekolah yang tidak memadai bagi kegiatan belajar mengajar.

Salah satu sekolah yang menjadi prioritas untuk menerima bantuan perbaikan dari Indah Kiat Serang adalah SDN Kragilan 6, yang terletak di Kampung Cisereh Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan dan berada dalam ring 1 perusahaan. Kondisi sekolah ini memerlukan perbaikan segera karena selain dapat mengganggu aktivitas belajar mengajar juga dapat membahayakan warga sekolah akibat adanya atap yang bocor dan rapuh. Proses perbaikan dilaksanakan pada bulan April 2015. Kegiatan meliputi perbaikan tembok pembatas antarkelas, pemasangan balok kaso untuk tahanan atap, serta pembuatan langit-langit kelas.

Pelaksanaan perbaikan gedung sekolah dikerjakan secara gotong royong, dengan keterlibatan intensif dari pihak sekolah dan masyarakat setempat. Kontribusi yang diberikan pihak sekolah dan masyarakat berupa uang, tenaga dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Selain di SDN Kragilan 6, dengan pertimbangan keamanan, bantuan perbaikan gedung sekolah juga diberikan kepada SDN Jeruk Tipis 3 dan SDN Jeruk Tipis 1 yang juga berada di sekitar Indah Kiat Serang. Melalui bantuan perbaikan gedung sekolah, Indah Kiat Serang berharap bisa memberikan kontribusi jangka panjang pada upaya meningkatkan pendidikan di Kabupaten Serang.

Penerima Manfaat Program Renovasi Sekolah

SekolahJumlah Penerima Manfaat

Siswa Guru & Staf

SDN Kragilan 6

SDN Jeruk Tipis 1

SDN Jeruk Tipis 3

166

211

254

11

10

12

Menyadari hal ini, Indah Kiat Serang menjalin diskusi dengan sejumlah pihak, di antaranya Dinas Pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan, pemerintah desa dan masyarakat setempat maupun pemangku kepentingan lain. Melalui diskusi partisipatif tersebut, diidentifikasi perlunya peran sektor swasta untuk membantu perbaikan infrastruktur sekolah di kawasan tersebut. Maka berdasarkan hasil diskusi ini, Indah Kiat Serang melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah di sekitar lokasi pabrik. Perbaikan gedung sekolah merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan pada program Pemerintah yang mendorong penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan.

Page 27: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

27

BEASISWA GERAKANNASIONAL ORANG TUAASUH (GNOTA)

Sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, Indah Kiat Serang juga berupaya untuk membangun kepedulian karyawan terhadap lingkungan sekitar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program Beasiswa GNOTA Peduli, yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi karyawan agar dapat berkontribusi dalam keberlanjutan pendidikan bagi siswa-siswi yang kurang mampu. Program ini telah dimulai sejak tahun 1997 dan terus berlangsung hingga kini.

Program Beasiswa GNOTA Peduli diberikan di tujuh kecamatan terdekat dengan keberadaan Indah Kiat Serang, yakni Kragilan, Carenang, Tanara, Tirtayasa, Pontang, Lebak Wangi, Binuang dan Pamarayan. Sejak dimulainya program GNOTA, tercatat sudah lebih dari 30.000 siswa-siswi yang menerima beasiswa untuk menempuh pendidikan tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

Partisipasi Karyawan

Proses pelibatan para karyawan pada Program Beasiswa GNOTA Peduli dilakukan melalui sosialisasi saat berlangsungnya kegiatan Training Umum Orientasi (TUO) bagi karyawan baru, juga disisipkan pada saat kegiatan pelatihan lainnya sepanjang tahun. Sosialisasi disampaikan oleh tim Public Affairs/Hubungan Masyarakat (Humas). Setiap karyawan dapat menentukan sendiri jumlah siswa-siswi yang akan dibantu. Bantuan diserahkan kepada anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu melalui sekolah, acara pemerintah maupun acara perusahaan. Hingga akhir 2015, ada sekitar 600 karyawan yang turut berpartisipasi dalam program ini.

Total Penerima Beasiswa GNOTA

Jumlah Penerima Beasiswa (siswa)

Jumlah Penerima Beasiswa (siswa)

Jumlah Penerima Beasiswa (siswa)

2015

/201

6

TAHUN AJARAN

2014

/201

520

13/2

014

Jumlah Donatur (orang)

Jumlah Donatur (orang)

Jumlah Donatur (orang)

Jumlah Dana (Rp)

Jumlah Dana (Rp)

Jumlah Dana (Rp)

2.163

1.576

1.752

778

525

580

229.548.000

168.678.000

186.246.000

Page 28: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

28

Dari Bingkai Foto Hingga Miniatur Becak

MENCIPTAKAN KARYA SENI

Pemanfaatan waste paper kertas kemasan yang tidak terpakai dilakukan oleh Indah Kiat Serang bekerja sama dengan mitra binaan, salah satunya adalah dengan Mitra Kreasi Handicraft. Mitra Kreasi Handicraft adalah kelompok usaha yang berdiri sejak 2009 dan beranggotakan 20 orang. Kelompok usaha ini memanfaatkan sisa produksi kertas Indah Kiat Serang, unit industri APP untuk menghasilkan berbagai kerajinan dan kantong belanja.

Pelatihan kerajinan tangan dilaksanakan di sebuah rumah di Kampung Pabuaran Indah, Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan, yang difungsikan sebagai bengkel kerja. Pelatihan diberikan langsung oleh pengelola Mitra Kreasi Handicraft, dengan mengajarkan para pemuda membuat berbagai barang kerajinan dari kertas kemasan yang tidak terpakai, yang dipasok Indah Kiat Serang.

Pengelolaan limbah padat menjadi salah satu elemen target pencapaian dalam kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Pengelolaan limbah ini dilakukan melalui konsep 3R (reduce, reuse, recycle), pengurangan limbah buangan dan penciptaan nilai ekonomi dari pemanfaatan limbah. Implementasi pengelolaan limbah dilakukan oleh Indah Kiat Serang dengan memanfaatkan material yang tidak terpakai menjadi bahan baku produksi seni dari kardus dan kertas kemasan yang tidak terpakai (waste paper).

Saat ini ada 21 macam barang kerajinan yang dibuat dari kertas kemasan yang tidak lagi terpakai, mulai dari bingkai foto, kotak tisu, tempat botol air, hingga miniatur kapal pinisi, becak, dan menara Masjid Banten lama. Barang-barang kerajinan tersebut dijual umum atau dibeli oleh Indah Kiat Serang untuk dijadikan cenderamata. Sinergitas antara produsen dan pembeli ini menciptakan mata rantai proses produksi dan pemasaran yang terpadu sehingga keberlanjutan usaha kerajinan dapat lebih terjamin.

Selama sepuluh tahun berlangsung, barang-barang kerajinan yang dibuat Mitra Kreasi Handicraft mulai diapresiasi publik. Di tahun 2014, apresiasi ini diberikan oleh Indonesia Green Awards untuk kategori kerajinan tangan yang menggunakan limbah kertas sebagai bahan material. Selain itu, kelompok usaha ini juga telah merambah ke pasar internasional dengan mengekspor tempat pensil sebanyak 250 buah ke Jepang.

Selain itu, hasil kerajinan Mitra Kreasi Handicraft mulai dikenal publik. Ada beberapa perusahaan dan instansi yang mengajukan permintaan atas hasil kerajinan ini. Namun demikian, tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena terbatasnya sumber daya manusia. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Mitra Kreasi Handicraft untuk menarik masyarakat sekitar, khususnya yang memerlukan pekerjaan, agar mau meningkatkan keterampilan sehingga dapat menambah penghasilan. Untuk itu, perlu diadakan kegiatan peningkatan kapasitas, misalnya memberikan pelatihan keterampilan kerajinan ini.

Page 29: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

29

PEMBINAANPOSYANDU

Keberadaan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Keberadaan posyandu perlu terus diberdayakan demi terwujudnya generasi yang sehat. Hal ini sesuai dengan himbauan Kementerian Kesehatan yang menempatkan Posyandu sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Posyandu juga digunakan sebagai pemberdayaan masyarakat dalam memberikan kemudahan perolehan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, anak dan anak balita.

Pengelolaan Posyandu bagi balita dan ibu menjadi fokus pelaksanaan kegiatan bina lingkungan Indah Kiat Serang pada bidang kesehatan. Hal ini didasari masih rendahnya kesadaran kaum ibu di Kabupaten Serang untuk datang ke Posyandu dan tingginya angka penderita gizi buruk di wilayah Provinsi Banten, yakni mencapai 50.092 orang. Angka ini merupakan angka tertinggi ketiga setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur. Kondisi ini memprihatinkan dan perlu penanganan yang serius.

Rendahnya kesadaran para Ibu untuk datang ke Posyandu menjadi tantangan tersendiri bagi para kader Posyandu. Melalui usaha bersama para kader, kegiatan posyandu di Desa Kendayakan yang berada dekat dengan pabrik Indah Kiat Serang, kini sudah jauh lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata jumlah kunjungan ibu dan balita sekitar 50%.

Hingga pertengahan tahun 2016 ada delapan Posyandu dan dua pos penimbangan di Desa Kendayakan. Tingkat kesehatan ibu dan balita juga rata-rata meningkat setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Kesadaran Para Ibu

Jumlah Kunjungan Balita dan Ibu di Posyandu Desa Kendayakan dan 3 Desa Dampingan Indah Kiat Serang di Kecamatan Kragilan

Desa Kendayakan, Kec. Kragilan

Desa Undar-Andir, Kec. Kragilan

Desa Dukuh, Kec. Kragilan

TOTAL 71 643

Desa Jeruk Tipis, Kec. Kragilan

17 Ibu Hamil

17 Ibu Hamil

23 Ibu Hamil

14 Ibu Hamil

172 Balita

217 Balita

102 Balita

152 Balita

Page 30: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

30

Dimulai sejak tahun 2011, kegiatan pembinaan Posyandu menyasar lima kecamatan di Serang, yakni Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang, dan Kragilan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh kader Posyandu dengan jemput bola ke setiap rumah yang tidak hadir dalam aktivitas Posyandu rutin namun mempunyai balita. Hal ini dilakukan agar semua dapat termonitor secara merata terkait perkembangan dan pertumbuhannya.

Indah Kiat Serang berkomitmen melanjutkan dukungan untuk kegiatan Posyandu. Dukungan ini diwujudkan dengan menyelaraskan kegiatan pembinaan Posyandu dengan program kesehatan keliling dari Pemerintah, sehingga masyarakat mendapatkan penjelasan kesehatan langsung dari dokter.

Peduli Generasi Sehat

Data Posyandu dan Pos Penimbangan

32 Pos20 Pos

32 Pos20 Pos

32 Pos20 Pos

34 Pos22 Pos

34 Pos22 Pos

Kragilan | 8 Desa

Tirtayasa | 8 Desa

Tanara | 8 Desa

Carenang | 6 Desa

Pontang | 6 Desa

POSYANDU POS PENIMBANGAN

Peran serta Indah Kiat Serang memberikan bantuan pada kegiatan Posyandu merupakan wujud komitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Kegiatan dilaksanakan bekerja sama dengan segenap pemangku kepentingan, yakni puskesmas, PKK, kader Posyandu, dan pemerintah desa. Indah Kiat Serang juga memberikan Kartu Menuju Sehat (KMS) agar perkembangan anak bisa dipantau dari waktu ke waktu.

Komitmen Indah Kiat Serang yang mendukung kegiatan posyandu di sekitar wilayah operasi pabrik, mendapat apresiasi dari pemerintah Kabupaten Serang. Pada bulan April 2016, Bupati Serang meninjau kegiatan Posyandu dan melakukan berbagai kegiatan Posyandu bersama-sama dengan kader Posyandu dan tim Indah Kiat Serang.

Apresiasi dari

Pemerintah Kabupaten Serang

Page 31: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

31

PENINGKATAN AKSESAIR BERSIH

Pada tahun 1995, Pemerintah sudah membangun bak penampungan air hujan di Kampung Kejawi. Namun demikian, bak penampung air hujan tersebut hanya berfungsi beberapa bulan saja karena rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Warga sesungguhnya bisa mendapatkan air bersih dengan membuat sendiri sumur bor. Hanya saja biaya untuk membuat sumur bor terlalu besar bagi mereka yang kebanyakan adalah petani penggarap atau buruh kecil. Oleh karenanya, kebutuhan air bersih menjadi hal yang tidak terjangkau oleh warga.

Air bersih menjadi salah satu program bantuan dari Indah Kiat Serang, yang dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan aktivitas utama dalam menjaga dan memanfaatkan keberlangsungan siklus air. Bantuan pengadaan air bersih ini diberikan bekerja sama dengan perusahaan daerah air minum melalui pembangunan sumur bor.

Bantuan pembangunan sumur bor komunal yang dilakukan tahun 2012 hingga kini masih dimanfaatkan. Selain sumur bor, dibangun pula menara air berikut tangki penampung. Lokasi sumur bor diletakkan di samping musala desa yang kemudian dialirkan ke enam keran dan difungsikan juga untuk berwudhu.

Pengelolaan dan perawatan sumur bor umum dilakukan oleh warga sebagai bentuk partisipasi aktif. Total ada 15 Kepala Keluarga (KK) yang memanfaatkan air bersih dan setiap bulan masing-masing KK membayar iuran Rp10.000. Uang tersebut digunakan untuk perawatan dan perbaikan bila ada kerusakan, serta membantu pembayaran listrik karena selama ini sumur bor masih tersambung dengan listrik dari musala desa.

Air merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari. Sulitnya air bersih di kabupaten Serang, khususnya di daerah sekitar Indah Kiat Serang membuat program penyediaan air bersih menjadi salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan yang signifikan.

Kampung Kajawi, Desa Walikukun di Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang adalah salah satu kampung yang mendapatkan bantuan air bersih melalui sumur bor komunal. Terletak 3 km dari lokasi Indah Kiat Serang, Kampung Kajawi diidentifikasi sebagai salah satu daerah yang tingkat akses air bersih penduduknya minim. Tidak hanya mandi dan mencuci, air bersih dari sungai terpaksa digunakan pula untuk keperluan memasak dan sebagai air minum, walaupun tidak layak.

Penyediaan Air Bersih

Selain di Kampung Kejawi, ada beberapa tempat lain yang mendapatkan bantuan pembangunan sumur bor umum, baik yang langsung dilaksanakan oleh Indah Kiat Serang, maupun melalui kerjasama dengan LSM Habitat for Humanity Indonesia dan Asia Pulp & Paper (APP) - induk perusahaan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Lokasi tersebut antara lain berada di SMK Sultan Agung Tirtayasa di Desa Sampar Wadi, Kecamatan Tirtayasa. Dibangun tahun 2014, kini sumur bor umum dimanfaatkan oleh 300 siswa dan guru, serta 30 KK di Desa Sampar Wadi.

Adapun lokasi pembangunan sumur bor yang dilakukan bekerja sama dengan LSM Habitat for Humanity Indonesia, antara lain berada di Kampung Sukamulya dan Kampung Sukawangi, Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang. Pembangunan sumur bor juga disertai pembangunan fasilitas WC umum.

Pembangunan Sumur Bor di Tempat Lain

Jumlah Lokasi Sumur Bor Bantuan

19 Lokasi

4.750 Kepala Keluarga

7.600 Jiwa

20 Lokasi

5.000 Kepala Keluarga

8.000 Jiwa

16 Lokasi

4.000 Kepala Keluarga

6.400 Jiwa

11 Lokasi

2.750 Kepala Keluarga

4.400 Jiwa

10 Lokasi

2.500 Kepala Keluarga

4.000 Jiwa

2012

2014

2016

2013

2015

TAHUN KEGIATAN

JUMLAH LOKASI

KEPALA KEL.

JIWA

76

19.000

30.400

Page 32: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

32

Dalam beberapa tahun mendatang, kebutuhan air bersih masih menjadi persoalan utama sebagian besar warga di Kabupaten Serang. Hal ini tergambar dari hasil Studi Dampak Sosial Tahun 2016 yang dilaksanakan Indah Kiat Serang dan Kelompok Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Bantuan pengadaan air bersih yang dilakukan oleh Indah Kiat Serang bersama dengan Habitat for Humanity Indonesia disertai dengan upaya membangun kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kesadaran ini penting sebagai dasar perubahan perilaku sehingga pemanfaatan air bersih menjadi maksimal, namun tetap efisien. Pemahaman bahwa air bersih menjadi sumber daya alam yang saat ini perlu dilestarikan menjadi topik utama dalam setiap pelatihan. Ke depannya, komitmen pelestarian lingkungan akan terus dijalankan oleh Indah Kiat Serang sebagai tekad mendukung pencapaian SDGs, yakni penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.

Menjadi Prioritas di Masa Mendatang

Hasil Studi Dampak Sosial – 2016

PROGRAM DIBUTUHKAN

Air Bersih

Kesehatan

Sembako

Pengolahan Limbah

MCK

Pendidikan

Santunan

Lapangan Pekerjaan

Tempat Pembuangan Sampah

Perbaikan Jalan

Pinjaman Modal Usaha

Keagamaan

Pelatihan Keterampilan

Tidak Menjawab

Total

JUMLAH RESPONDEN (ORANG)

140

60

60

51

46

44

40

33

25

25

24

8

1

25

600

23% 10% 10% 9%

8%

7%

7%

6%

4%

4

% 4%

4%

PENINGKATAN IRIGASI

Kebutuhan air masih menjadi permasalahan bagi sebagian besar petani di tepi sungai Ciujung yang berada dalam wilayah ring 1 Indah Kiat Serang. Kurangnya pasokan air, terutama di musim kemarau menjadikan petani tidak dapat mendapatkan hasil panen yang maksimal. Kondisi ini berpengaruh pada tingkat pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Atas dasar kebutuhan air untuk mengairi sawah, maka Indah Kiat Serang melakukan pemasangan pompa air. Pompa air dengan kapasitas yang cukup besar akan membantu meningkatkan jumlah dan kualitas panen sehingga mampu menambah pendapatan. Dengan demikian, kesejahteraan para petani meningkat dan tingkat kemiskinan dapat diperkecil. Dalam jangka panjang, bila kegiatan pemberdayaan para petani ini dilakukan secara masif, maka target penurunan kemiskinan yang dicanangkan oleh Pemerintah, yakni sebesar 6-8% diharapkan dapat tercapai.

Di awal tahun 2010, Indah Kiat Serang sudah memberikan 36 unit pompa kepada berbagai kelompok tani di Kabupaten Serang yang tersebar di empat kecamatan.

1%

0.4%

Page 33: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

33

*Catatan: Kondisi pompa semuanya beroperasi dengan baik

TAHUN KEGIATAN

Jumlah Bantuan Pompa: 6Jumlah Kelompok Tani: 6

Jumlah Bantuan Pompa: 6

Jumlah Kelompok Tani: 6

Jumlah Bantuan Pompa: 7

Jumlah Kelompok Tani: 7

Jumlah Bantuan Pompa: 4

Jumlah Kelompok Tani: 4

Jumlah Bantuan Pompa: 7Jumlah Kelompok Tani: 7

Jumlah Bantuan Pompa: 6Jumlah Kelompok Tani: 6

Jumlah Bantuan Pompa: 4Jumlah Kelompok Tani: 4

HASIL PANEN RATA-RATA :

WAKTU PENGAIRAN :

BIAYA OPERASIONAL :

HASIL PANEN RATA-RATA :

WAKTU PENGAIRAN :

BIAYA OPERASIONAL :

Dari Mesin Pompa Kecil

Menjadi Pompa Besar

Pemasangan Pompa Air untuk Kelompok Tani di Kabupaten Serang

Kelompok Tani Suka Damai yang umumnya tinggal di Kampung Kubang Bali, Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang menggunakan pompa berkapasitas kecil sebelum mendapat bantuan pompa air dengan mesin kapasitas besar.

Bagi anggota kelompok tani, pompa air besar membantu meningkatkan uang kas yang didapat. Kini seusai panen, Kelompok Tani Suka Damai dapat menyimpan uang kas rata-rata Rp5 juta, dari yang sebelumnya sekitar Rp3 juta. Keberadaan uang kas menjadi penting karena bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan operasional lain.

5–6 ton gabah/ha

1 minggu/20ha

Rp980.000/20ha

6-8 ton gabah/ha

3 hari/20ha

Rp392.000/20ha

Pompa Berkapasitas Kecil

2010

2011

2013

2015

2012

2014

2016

Pompa Berkapasitas Besar

Page 34: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

34

PENANAMAN POHON BAKAU

Program pemberdayaan masyarakat Indah Kiat Serang dalam bidang lingkungan lainnya adalah penanaman pohon bakau/mangrove di sepanjang pesisir Kampung Lontar, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Kampung ini terletak 28 km dari Indah Kiat Serang dan menjadi kawasan pesisir yang memerlukan konservasi untuk menghindari kerusakan abrasi yang lebih parah.

Penanaman pohon bakau dilakukan sebagai wujud komitmen Indah Kiat Serang dalam menjalankan konservasi dan menjaga keanekaragaman hayati. Upaya ini merupakan salah satu target dan elemen model bisnis berkelanjutan yang menjadi bagian dari Sustainability Roadmap – Vision 2020.

Selain abrasi, masifnya penggalian pasir membuat kondisi pantai tidak lagi nyaman untuk dikunjungi. Banyak terdapat embung atau empang dari galian pasir yang dibiarkan begitu saja. Selain itu, terdapat pula beberapa saung yang tidak terpakai lagi karena tidak terawat dan akhirnya menjadi rusak. Kerusakan hutan bakau dan ancaman abrasi juga terjadi di sebagian pesisir pantai utara di Kabupaten Serang.

Program penanaman kembali pohon bakau mulai dilaksanakan tahun 2010 di kawasan pantai. Awalnya, upaya penanaman kembali pohon bakau sempat mengalami kegagalan karena kurangnya perawatan dan ketidakcocokan bibit bakau yang ditanam.

Konservasi Ekosistem Pantai

Lokasi dan Jumlah Pohon Bakau Ditanam

Tahun Lokasi Penanaman Jumlah Pohon Bakau (Batang) Luas Area (Hektar)

2010

2012

2014

2016

Kecamatan Tirtaysa - Pantai Lontar Desa Lontar

Kecamatan Pontang - Desa Domas Blok Kali Nyapah

Kecamatan Tirtayasa - Lontar Blok Pelelangan

Kecamatan Pontang Blok Pancer

Kecamatan Tanara – Desa Pedaleman Kali Pecuk

Kecamatan Tirtayasa – Kampung Berambang Desa Lontar

10.000

30.000

50.000

10.000

1

3

1,5

2

1,5

1

Untuk mengatasi kegagalan ini, Indah Kiat Serang bekerja sama dengan LSM “Ikatan Pemuda dan Masyarakat Brambang” Serang. Kerja sama meliputi penyediaan bibit bakau dari jenis lokal dan pemeliharaan pasca-penanaman kembali sampai pohon bakau benar-benar tumbuh.

Sejak tahun 2010, penanaman pohon bakau kini telah dilakukan di empat lokasi pantai pesisir Serang. Setiap tahun, jumlah batang pohon bakau yang ditanam terus bertambah. Hingga akhir tahun 2016, terdapat total 100.000 batang pohon bakau berbagai jenis yang sudah ditanam. Adapun cakupan luas area pantai yang telah ditanami pohon bakau mencapai sepuluh hektar.

Page 35: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

35

Di pesisir Kampung Lontar, usia pohon bakau kini telah mencapai lima tahun. Secara perlahan, ekosistem pantai juga mulai pulih dengan ditandai keberadaan biota laut yang sebelumnya tidak ditemukan.

Kawasan yang ditanami pohon bakau juga relatif lebih baik kondisinya. Keberadaan bakau telah mampu mengurangi dampak hempasan ombak ke arah daratan sehingga mengurangi risiko abrasi dan memunculkan keanekaragaman hayati.

Kini, Indah Kiat Serang mulai merencanakan program-program lain sebagai kesinambungan dari kegiatan penanaman pohon bakau. Keberadaan pohon bakau di pesisir Kampung Lontar diharapkan mampu memberikan dampak positif berantai (multiplier effect), misalnya dengan memanfaatkan buah bakau dan mengembangkan kawasan hutan bakau sebagai daerah wisata.

Indah Kiat Serang juga berencana menambah luas area penanaman pohon bakau, walaupun harus mengalami beberapa kendala, misalnya status kepemilikan lahan yang menjadi lokasi penanaman pohon bakau, minimnya ketersediaan bibit bakau jenis lokal yang sesuai dengan kondisi pesisir Serang, dan kurangnya pemahaman masyarakat di pesisir Serang tentang pentingnya keberadaan hutan bakau.

Pengembangan Program

Untuk mengatasi kendala ini, maka strategi Indah Kiat Serang adalah peningkatan kerja sama (partnership) dengan pihak yang berkompetensi, pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya yang terpercaya. Partisipasi pemangku kepentingan yang terkait juga merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan upaya konservasi lingkungan.

Selain melakukan perluasan area, Indah Kiat Serang juga berencana untuk mengembangkan kawasan bakau menjadi area wisata dengan turut memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir pantai. Hal ini akan dilaksanakan dengan pertimbangan pohon bakau sudah tumbuh bagus dan sudah besar sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Terkait pengembangan ekonomi, sudah ada potensi masyarakat lokal di bidang ekonomi seperti nelayan dan ibu-ibu pengrajin untuk pengolahan rumput laut pada wilayah tersebut.

Page 36: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

36

INDAH KIAT PERAWANG:PEMBERDAYAAN MASYARAKATDI PINGGIR SUNGAI SIAK

Salah satu pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berlokasi di Tualang Perawang atau lebih kerap disebut Perawang, yang masuk wilayah Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Perawang dipilih menjadi lokasi pabrik kedua Indah Kiat, karena lokasinya yang strategis yaitu dekat dengan Hutan Tanaman Industri (HTI), sehingga menjamin kesinambungan pasokan bahan baku. Selain itu, Sungai Siak bisa dikembangkan menjadi pelabuhan untuk pengangkutan bahan baku dan produk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Perawang (Indah Kiat Perawang).

Kecamatan Tualang merupakan sebuah wilayah dengan dataran rendah tetapi berbukit-bukit yang sangat luas. Mayoritas pemanfaatan lahan di Kecamatan Tualang

adalah untuk perkebunan kelapa sawit dan karet. Selain itu, terdapat pula beberapa komoditas pangan dan sayuran yang dikembangkan di Kecamatan Tualang antara lain jagung, kacang hijau, ubi kayu, kacang panjang, cabe, terung, ketimun, bayam, dan kangkung. Kesehatan masyarakat setempat cenderung rendah karena kondisi lingkungan yang kurang sehat dan memadai antara lain ketiadaan saluran drainase, sampah, dan air yang tidak layak digunakan. Berdasarkan kondisi tersebut maka Indah Kiat Perawang berinisiatif untuk memberikan bantuan air bersih untuk sanitasi serta floating clinic untuk fasilitas kesehatan. Selain itu dibentuk pula koperasi pinjaman lunak sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Page 37: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

37

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Seiring dinamika di tataran global, pengelolaan Indah Kiat Perawang juga diarahkan pada upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditujukan kepada masyarakat sekitar perusahaan, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama. Masyarakat sebagai penerima manfaat dari kegiatan pemberdayaan diharapkan dapat mandiri dan bersama perusahaan, mampu menciptakan lingkungan yang harmoni.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan Indah Kiat Perawang, meliputi program:

Program Pendidikan: Kegiatan yang dilaksanakan antara lain penyelenggaraan uji kemampuan siswa (try-out), beasiswa untuk mahasiswa perguruan tinggi, bimbingan masuk perguruan tinggi, bantuan infrastruktur pendidikan, praktek kerja lapangan.

Program Kesehatan Masyarakat: Kegiatan yang dilakukan adalah kampanye pentingnya kesehatan dan pengobatan rutin masyarakat pinggir Sungai Siak, penyediaan air bersih untuk masyarakat, dan pelatihan kader posyandu.

Program Pertanian dan peternakan: Kegiatan yang dilakukan adalah meningkatkan kapasitas petani dengan pelatihan, memberikan bantuan pinjaman lunak, pendampingan dan meningkatkan jejaring dengan dinas pertanian, pemberian sapi bergulir kepada masyarakat binaan.

Program Pemberdayaan Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah: Kegiatan meliputi pelatihan tenun Siak, pemanfaatan tali strapping oleh Kelompok Perajin Tunas Harapan, penyaluran pinjaman modal bergulir melalui LKM Rumah Pintar Abdul Wahid, pelatihan teknis mengelas dan usaha perbengkelan serta pelatihan pembuatan kue untuk ibu rumah tangga.

RUMAH PINTARABDUL WAHID

Rumah Pintar Abdul Wahid didirikan oleh Indah Kiat Perawang bersama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Lokasinya di antara permukiman penduduk di Desa Perawang, Kecamatan Tualang. Pemberian nama Abdul Wahid merupakan bentuk penghormatan terhadap sosok Abdul Wahid, seorang tokoh di masa Kesultanan Siak Sri Inderapura dan deklarator pembentukan Provinsi Riau.

Di Rumah Pintar Abdul Wahid terdapat enam sentra. Salah satunya Sentra Kriya, yang menyelenggarakan beberapa pelatihan bagi masyarakat untuk membangun kapasitas dan membentuk jiwa usaha.

Keberadaan Sentra Kriya didukung oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM), yang menyediakan pinjaman bergulir modal usaha. Para peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha, melalui pinjaman yang diberikan. Berkembangnya kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat, akan mendorong terciptanya lapangan kerja.

Program Pengembangan Infrastruktur Desa: Kegiatan yang dilakukan adalah membantu pasokan listrik untuk masyarakat dan pembangunan infrastruktur desa.

Page 38: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

38

LEMBAGA KEUANGAN MIKROABDUL WAHID

Adanya kebutuhan LKM merupakan hasil pemetaan sosial yang dilakukan Indah Kiat Perawang pada tahun 2016. LKM diharapkan menjadi alternatif sumber pembiayaan modal usaha bagi masyarakat setempat. Kebutuhan ini penting mengingat masyarakat mempunyai keterbatasan informasi dan akses untuk mendapat pinjaman modal usaha dari bank.

Bersama dengan pendirian Rumah Pintar Abdul Wahid oleh Indah Kiat Perawang bersama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) pada tahun 2011, dibentuklah LKM sebagai salah satu sentra di Rumah Pintar. Setahun kemudian LKM ini mulai memberikan bantuan pinjaman modal usaha.

Sasaran penerima bantuan pinjaman modal usaha adalah pelaku usaha kecil di Kecamatan Tualang dan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Siak. Para calon penerima manfaat ini lebih dahulu mengikuti pelatihan pertanian dan kewirausahaan yang diselenggarakan tim Corporate Social Responsibility (CSR) Indah Kiat Perawang. Selanjutnya, mereka membuat proposal atau rencana usaha sebagai syarat mengajukan bantuan pinjaman modal usaha. Setiap calon penerima manfaat yang dinyatakan lulus verifikasi, diharuskan melakukan presentasi singkat dan tanya jawab di depan tim CSR Indah Kiat Perawang.

Hasil presentasi dan tanya jawab akan menjadi pertimbangan untuk memutuskan, apakah mereka layak mendapatkan bantuan pinjaman modal usaha bergulir serta pendampingan usaha dari Indah Kiat Perawang. Kegiatan pendampingan usaha dan evaluasi kepada mereka yang menerima bantuan modal usaha bergulir, dilaksanakan secara terjadwal sampai bantuan modal usaha yang diberikan dikembalikan.

Pemberian bantuan modal usaha bergulir diperkuat dengan surat perjanjian antara perusahaan dengan penerima manfaat. Hal ini dilakukan guna memperkuat komitmen penerima manfaat agar benar-benar memanfaatkan dan mengelola bantuan modal usaha bergulir untuk pengembangan usaha mereka. Surat perjanjian diketahui pula oleh pihak pemerintahan setempat, baik camat, Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) atau kepala desa.

Sejak dibentuk, LKM terus memperbaiki proses seleksi, penyaluran dan pengelolaan pinjaman. Hingga akhir tahun 2015, dana sebanyak Rp396 juta telah disalurkan oleh LKM

untuk 70 orang petani sebagai pinjaman modal usaha. Mayoritas dari penerima manfaat bergerak di bidang pertanian dengan menanam berbagai jenis buah-buahan maupun tanaman palawija.

Dari jumlah pinjaman yang disalurkan, tingkat pengembalian bervariasi mulai 35% hingga 86%. Tingkat pengembalian yang rendah disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya sulitnya pemasaran dan dampak iklim yang mempengaruhi usaha. Oleh karena itu, perlu adanya jaminan dari para nasabah berupa barang maupun surat berharga agar tingkat pengembalian pinjaman dapat dimaksimalkan.

Untuk membantu agar usaha masyarakat penerima bantuan modal dapat terus berjalan, maka Indah Kiat Perawang memberikan pendampingan dan berusaha untuk membuka akses pemasaran bekerja sama dengan pihak lain, misalnya koperasi. Secara berkala, tim CSR Indah Kiat Perawang juga berkunjung untuk berdiskusi mencari permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan bersama.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Salah satu sasaran penyaluran pinjaman modal usaha bergulir adalah para petani sayur dan petani buah di Kecamatan Tualang, termasuk petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Sektor pertanian rakyat memang menjadi prioritas karena adanya pertimbangan:• Masih banyak lahan produktif yang belum dimanfaatkan

dan berpotensi dikembangkan untuk ditanami sayur maupun pohon buah-buahan.

• Potensi pasar yang terbuka, mengingat konsentrasi penduduk Kabupaten Siak sebagian besar berada di Kecamatan Tualang. Selain itu, pasokan sayuran masih sangat terbatas.

• Masa tanam sayuran yang singkat dan dapat dipanen dalam kurun waktu 14 - 60 hari. Adapun tanaman buah-buahan yang dipilih adalah yang bisa dipanen sepanjang tahun tanpa mengenal musim, seperti jambu biji, pepaya dan belimbing.

Namun demikian, pengembangan sektor pertanian rakyat di Kecamatan Tualang juga meghadapi tantangan, misalnya:1. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Siak yang merupakan

tanah liat dan tanah gambut, sehingga diperlukan perlakuan khusus agar tanah bisa ditanami sayur maupun buah-buahan.

2. Dibutuhkan pendampingan berkesinambungan kepada pelaku usaha pertanian rakyat, terutama dalam hal teknis penanaman, perawatan dan penanganan pasca-panen.

Pemberdayaan Petani

Page 39: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

39

Untuk mengatasi kendala tersebut, maka Indah Kiat Perawang melakukan kerjasama dan koordinasi dengan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan.

Ada beberapa petani sayur dan buah yang telah mendapatkan pinjaman bergulir modal usaha dari LKM dan telah mampu mengembangkan usahanya. Salah satu petani buah yang mendapatkan pinjaman bergulir adalah pasangan suami istri Gantang Perangin-angin dan Riahmuli Boru Sitepu yang mengelola kebun jambu biji di tepi ruas jalan Perawang - Minas KM 17. Mereka mengelola kebun jambu biji dan sudah dua kali mendapatkan bantuan pinjaman dari LKM. Pinjaman pertama diterima tahun 2012 sebesar Rp6 juta dan pinjaman kedua didapat tahun 2014 sebesar Rp8 juta. Pinjaman ini digunakan untuk membeli peralatan kebun, pupuk dan bibit jambu.

Dengan mengelola kebun jambu biji petani buah bisa mendapatkan penghasilan rata-rata per bulan Rp5 juta hingga Rp6 juta. Jumlah penghasilan ini lebih tinggi 3 kali lipat dari upah minimum yang ditetapkan Pemerintah Daerah Perawang tahun 2015.

Secara berkala, para petani buah juga mempekerjakan masyarakat sekitar untuk membantu merawat pohon-pohon jambu biji. Ada dua orang pekerja yang selalu membantu dan dalam sebulan keduanya bisa bekerja selama satu pekan. Keberhasilan petani buah yang mendapatkan bantuan dari LKM ini pada akhirnya mampu menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitarnya. Dalam jangka waktu panjang, dampak positif dari keberhasilan petani jambu diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk meningkatkan daya saing komoditi hasil kebun di wilayah Perawang.

Selain petani buah yang mendapatkan pinjaman bergulir dari LKM Rumah Pintar Abdul Wahid, ada pula bantuan untuk petani sayur. Ibu Sri Hartuti merupakan salah satu petani sayur yang mendapatkan pinjaman. Ibu Sri Sudah dua kali mendapatkan pinjaman. Pinjaman pertama diterima pada tahun 2013 sebesar Rp5 juta dengan pengembalian yang dicicil selama dua tahun. Pada tahun 2015, Ibu Sri kembali mengajukan pinjaman sebesar Rp7 juta dengan durasi pengembalian yang sama seperti sebelumnya. Pinjaman tersebut digunakan untuk mengembangkan kebun sayurnya seluas 1,5 hektar dengan menanam bayam, sawi dan kubis. Dalam sebulan, petani sayur bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekitar Rp3 juta hingga Rp4 juta, atau setara dengan upah minimum daerah Perawang tahun 2015.

Page 40: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

40

Pembibitan Ikan

Sektor lain yang juga difasilitasi pinjaman LKM Rumah Pintar Abdul Wahid adalah pemberdayaan usaha perikanan. Salah satu penerima manfaat pinjaman bergulir modal usaha yang sukses mengembangkan usaha adalah Lasiman, pemilik usaha pembibitan ikan di Desa Tualang, Kecamatan Tualang.

Merintis usaha pembibitan ikan sekitar tiga tahun lalu, kini Lasiman telah dapat menjadi pemasok utama bibit ikan di Perawang. Bibit ikan didatangkan dari Pulau Jawa. Bibit ikan tersebut tidak langsung dijual, tetapi lebih dahulu dipelihara di kolam yang sudah disiapkan. Pemeliharaan bertujuan untuk proses adaptasi dengan iklim dan kondisi air di Perawang. Hal inilah yang membedakan usaha Lasiman dengan usaha sejenis lainnya yang ada di Perawang.

Lasiman mendapat bantuan bergulir modal usaha sebesar Rp6 juta pada tahun 2014. Uang tersebut digunakannya untuk membeli telur dan bibit ikan dari Pulau Jawa, membuat kolam, dan membeli pakan. Dari hasil menjual bibit ikan, Lasiman membeli tiga ekor kambing yang kemudian diternakkan. Kini, jumlahnya telah berkembang menjadi 12 ekor kambing dewasa dan tiga ekor kambing anakan. Ke depan, Lasiman ingin mengembangkan usaha pembibitan ikan, peternakan kambing dan juga merintis usaha peternakan sapi.

PELATIHAN KETERAMPILANSENTRA KRIYA

Di samping LKM, Indah Kiat Perawang melalui Rumah Pintar Abdul Wahid, menyelenggarakan sejumlah pelatihan yang diharapkan bisa menjadi bekal masyarakat sekitar dalam mendapatkan atau menciptakan pekerjaan. Kebutuhan ini muncul karena tingginya persaingan dalam mencari kerja sehingga dibutuhkan keterampilan bagi warga Perawang agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Penciptaan lapangan kerja akan memunculkan wiraswasta yang nantinya mampu memunculkan lapangan kerja baru. Penciptaan lapangan kerja baru akan mengurangi ketergantungan pada perusahaan dan membantu pemerintah menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.

Pelatihan yang diselenggarakan di Rumah Pintar Abdul Wahid di antaranya adalah tenun siak, yang merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura. Pelatihan tenun siak merupakan upaya menjaga warisan budaya dan merawat tradisi.

Pelatihan tenun siak dimulai tahun 2011. Hingga akhir 2016, sudah ada tiga angkatan pelatihan dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Setelah menjalani pelatihan, mereka mendapatkan kesempatan magang dan mengasah keterampilan dengan mengerjakan pesanan tenun siak di Rumah Pintar Abdul Wahid.

Pelatihan Tenun Siak

Page 41: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

41

PELATIHAN KETERAMPILANSENTRA KRIYA

Pelatihan Las Besi

Indah Kiat Perawang, melalui Rumah Pintar Abdul Wahid juga menyelenggarakan pelatihan keterampilan mengelas bagi para pemuda putus sekolah di Perawang. Pelatihan angkatan pertama diikuti 14 pemuda putus sekolah yang berasal dari tujuh desa. Pelatihan dimulai dari memotong besi, lalu membentuk motif dan kemudian mengelas menjadi pagar, teralis, pintu maupun yang lain.

Target dari pelatihan ini adalah membangun kapasitas para pemuda putus sekolah dan membekali mereka dengan keterampilan mengelas. Selanjutnya, diharapkan akan tumbuh jiwa usaha dan akhirnya mereka mampu membuka usaha sendiri. Untuk mendukung hal tersebut, Indah Kiat Perawang menyediakan bantuan bergulir modal usaha untuk pengadaan peralatan mengelas.

Usai pelatihan angkatan pertama, ada peserta pelatihan yang membuka usaha las keliling dan sebagian yang lain memilih bekerja di bengkel las. Salah satu peserta pelatihan mengelas yang kemudian membuka usaha las keliling adalah Defri. Pemuda yang hanya mengantungi ijazah SMP ini memulai usaha las keliling dengan bantuan modal usaha bergulir dari Indah Kiat Perawang sebesar Rp10 juta. Bantuan diberikan dalam bentuk perangkat alat mengelas.

Kini Defri berkeliling menawarkan jasa mengelas. Perlahan tapi pasti dirinya mulai mendapatkan pesanan pembuatan teralis jendela dari masyarakat. Setiap bulan ada permintaan untuk membuat 7 sampai 20 unit teralis jendela, dengan ongkos mencapai Rp250.000 untuk satu unit teralis jendela. Selain itu, Defri juga menerima permintaan mengelas di kapal yang bersandar di sepanjang Sungai Siak. Dengan mengelola sendiri usaha pengelasan, Defri mendapatkan penghasilan bersih rata-rata sebesar Rp1.500.000 per bulan.

Selama mengerjakan pesanan, mereka menerima penghasilan yang berkisar Rp150.000 hingga Rp200.000 per helai kain. Setiap bulan mereka mampu mengerjakan 3 sampai 4 helai kain. Setelah melalui proses magang, diharapkan nantinya mereka mampu mengerjakan 8 hingga 10 helai kain setiap bulan. Dengan demikian, penghasilan yang diperoleh sesuai dengan upah minimum daerah Perawang yang dicanangkan Pemerintah.

Melihat peluang pasar yang ada, usaha tenun siak sesungguhnya menjanjikan dan mampu memberdayakan kaum perempuan di Perawang. Untuk itu, Indah Kiat Perawang berupaya untuk menjalin kerja sama untuk pengenalan tenun Siak dan memberi kesempatan belajar menenun, misalnya melalui sekolah. Hal ini sangat penting agar generasi muda mengenal kain tenun siak dan mereka dapat melestarikan warisan budaya tersebut. Terlebih, permintaan kain tenun siak setiap harinya semakin banyak.

Page 42: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

42

PENGEMBANGAN PERTANIANTERPADU

Sejak tahun 2012, Indah Kiat Perawang menyelenggarakan program bantuan bergulir sapi indukan untuk memberdayakan masyarakat dengan menyiapkan mereka menjadi peternak sapi unggulan.

Bantuan sapi indukan diberikan untuk dipelihara sampai mempunyai anak. Sapi anakan itulah yang kemudian menjadi milik masyarakat penerima manfaat, untuk kemudian diternakan. Adapun sapi indukan dikembalikan kepada Indah Kiat Perawang, untuk dikembangbiakkan kembali.

Sapi-sapi dipelihara di kandang yang dibangun secara swadaya. Dana untuk membangun kandang diperoleh dari pinjaman Badan Ekonomi Desa (BED). Pinjaman dikembalikan melalui iuran masing-masing anggota kelompok sebesar Rp50.000 setiap bulan. Kini pinjaman tersebut sudah diselesaikan seluruhnya.

Salah satu penerima bantuan bergulir sapi indukan adalah kelompok warga di Kampung Pinang Sebatang Timur yang dipimpin Sudarmo. Mereka menerima 13 ekor sapi indukan pada bulan Desember 2014, dan dua ekor di antaranya sudah mempunyai anak. Keberhasilan Sudarmo dan kelompoknya mengundang apresiasi pemerintah daerah. Mereka mendapat hadiah 25 ekor sapi dan bantuan pendanaan untuk membangun kandang sapi permanen. Lima anggota kelompok juga dikirim ke Palembang, Sumatera Selatan untuk mendapatkan pelatihan pemeliharaan sapi.

Kini, sebagian besar kelompok warga sudah dapat mandiri. Sudah ada anggota kelompok yang menjual sapinya untuk pertama kali setelah sapi tersebut dirawat selama 7-8 bulan. Sapi tersebut dijual dengan harga Rp9 juta. Jumlah ini telah menambah pengahasilan anggota kelompok dengan rata-rata pemasukan sebesar Rp1.000.000 per bulan.

Program Sapi Bergulir

Sinergi dengan Pemda dan Masyarakat

Menuju Pertanian Terpadu

Keberhasilan kelompok peternak pimpinan Sudarmo bekerja sama dengan Badan Eksekutif Daerah (BED) menjadi hal yang menggembirakan. Hal ini menjadi bukti bahwa program pemberdayaan dapat disinergikan dengan potensi di masyarakat dan mendukung program pemerintah daerah. Kolaborasi antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah daerah sejalan dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, yakni kemitraan (partnership).

Dalam rencana jangka panjang yang disiapkan Indah Kiat Perawang, pemberian bantuan bergulir sapi indukan menjadi bagian dari realisasi pengembangan pertanian terpadu. Hal ini memungkinkan dilaksanakan karena adanya potensi daerah yang dapat dimaksimalkan. Kelak bila peternakan sapi sudah berkembang, maka petani di Perawang bisa mendapat pasokan pupuk alami yang merupakan hal penting bagi terlaksananya pertanian berkelanjutan.

Pertanian berkelanjutan mempunyai dampak positif yang luas. Conway & Barbier (1990) menyampaikan bahwa konsep pertanian berkelanjutan bermanfaat untuk menjaga ketahanan pangan, melestarikan lingkungan, dan menjaga kesuburan tanah. Lebih jauh, kemanfaatan tersebut juga mampu meningkatkan efisiensi biaya dalam mengelola pertanian yang berkelanjutan.

Sejauh ini, beberapa gugus (cluster) peternakan sapi yang dikelola masyarakat dari bantuan bergulir sapi indukan, mulai memperlihatkan hasil menggembirakan, diantaranya, peternakan sapi yang dijalankan Nazaruddin di Kampung Maredan, Kecamatan Tualang.

Nazaruddin adalah penerima bantuan bergulir indukan sapi dari Indah Kiat Perawang pada tahun 2012. Dari semula hanya satu ekor sapi anakan yang didapat dari bantuan Indah Kiat Perawang, kini sudah berkembang menjadi enam ekor sapi.

Nazaruddin juga telah memanfaatkan kotoran dan air seni sapi untuk pupuk kebun kelapa sawit miliknya. Hasil penggunaan pupuk alami ini jauh lebih baik dibanding menggunakan pupuk lain. Selain dimanfaatkan sendiri, kotoran dan air seni sapi juga bisa dijual. Satu karung kotoran sapi isi 20 kilogram dihargai Rp15.000, dan satu jerigen 20 liter air seni sapi dijual Rp5.000. Setiap pekan, selalu saja ada karung kotoran sapi dan jerigen air seni sapi yang terjual.

Page 43: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

43

10

9

20

9

10

4

0

10

9

40

9

10

4

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

0

17

13

Jumlah Kelompok dan Individu Penerima Bantuan Bergulir Sapi Indukan

TahunPerorangan KelompokJumlah Sapi Jumlah Sapi

2008

2009

2010

2012

2013

2015

2016

Penerima Manfaat dan Jumlah Bantuan Sapi Indukan

Jumlah 62 82 2 30

30

Di samping kemanfaatan, terdapat pula kendala yang dihadapi dalam beternak sapi. Penerima manfaat sering kali tidak sabar memelihara sapi anakan hingga menjadi indukan karena dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk pemeliharaan. Akibatnya, banyak anakan sapi yang kemudian dijual sebelum menjadi dewasa.

Kecenderungan ini banyak ditemui pada penerima manfaat perseorangan. Indah Kiat Perawang menyikapi hal ini dengan mengutamakan penyaluran bantuan bergulir sapi indukan untuk kelompok. Dengan berkelompok, maka penerima manfaat memiliki tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengembangkan ternak sapi yang dirintis. Selain itu, pemantauan di lapangan juga lebih mudah dilakukan oleh kelompok peternak, dibandingkan perorangan.

Kurangnya pengetahuan memelihara dan beternak sapi juga menjadi kendala. Indah Kiat Perawang menindaklanjuti hal ini dengan membantu memberikan pelatihan dan pendampingan, serta kunjungan berkala dokter hewan untuk memastikan kesehatan sapi yang dipelihara.

Page 44: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

44

Page 45: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

45

PENGRAJIN TALI STRAPPING

Tali strapping merupakan tali plastik yang dimanfaatkan Indah Kiat Perawang untuk mengikat palet yang berisi barang-barang hasil produksi, seperti kertas HVS dan hasil produksi lainnya. Tali strapping yang digunakan untuk anyaman adalah potongan-potongan tali yang sudah tidak bisa digunakan lagi untuk packaging.

Pemanfaatan tali strapping sebagai bahan dasar untuk kerajinan anyaman yang dapat dibentuk menjadi keranjang, pot, tikar, tudung saji, atau bentuk wadah lainnya mampu dijual ke pasar. Kegiatan ini berhasil menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang memerlukan, terlebih bagi para ibu untuk memanfaatkan waktu luangnya. United Nations Development Program (UNDP) mengatakan bahwa kesempatan penciptaan lapangan kerja bagi yang memerlukan termasuk dalam konsep inklusi pasar yang terus dikembangkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan. Atas keberhasilan pengrajin tali strapping ini, Indah Kiat Perawang mendapatkan apresiasi Indonesia Green Award pada tahun 2014.

Memanfaatkan Tali Strapping

Menambah Penghasilan Keluarga

Setelah satu windu berlalu, anggota Kelompok Pengrajin di desa Tualang, yang dinamakan ‘Tunas Harapan’ kini berjumlah sekitar 45 orang ibu rumah tangga dari empat Rukun Tetangga (RT). Setiap bulan, ratusan barang kerajinan terjual dan penjualannya pun semakin luas. Permintaan tidak hanya datang dari kota-kota di Provinsi Riau, tapi juga dari Sumatera Barat.

Volume tali strapping yang digunakan juga meningkat. Hingga akhir 2015, setiap bulan total ada dua ton tali strapping yang digunakan sebagai bahan baku anyaman. Tali ini seluruhnya dibeli dari Indah Kiat Perawang. Sinergi ini merupakan salah satu konsep Creating Shared Value (CSV) yang menunjukkan adanya keterukuran antara meningkatnya bisnis perusahaan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai mitra yang tumbuh bersama. Konsep ini akan terus dikembangkan oleh Asia Pulp & Paper Group untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat kedepannya.

Hasil penjualan tali strapping yang dibeli oleh kelompok pengrajin dikembalikan Indah Kiat Perawang ke Kelompok Perajin Tunas Harapan. Pengembalian ini dalam bentuk bantuan pembangunan fasilitas pendukung, di antaranya sumur bor, pompa dan kolam pencucian. Selain itu, perusahaan juga membeli hasil karya pengrajin strapping sebagai cendera mata untuk tamu dan memfasilitasi keikutsertaan pengrajin dalam berbagai pameran.

Keberhasilan Kelompok Perajin ‘Tunas Harapan’ dalam memperluas pasar mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Upah yang mereka terima rata-rata berkisar Rp500.000 hingga Rp700.000 setiap bulannya. Nilai ini merupakan tambahan penghasilan (sekitar 20% dari upah minimum daerah Perawang) yang sangat bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Page 46: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

46

PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK TERAPUNG

Dusun Lubuk Meriam, Kampung Kuala Gasib di Kecamatan Koto Gasib, adalah salah satu permukiman penduduk di tepi Sungai Siak, dengan jarak sekitar 30 Km dari Indah Kiat Perawang. Keseharian warganya bekerja sebagai petani sawit dan petani karet. Ada pula yang mencari ikan di sungai untuk dijadikan ikan asap dan kemudian dijual di Perawang dengan menggunakan perahu menyusuri Sungai Siak.

Warga Dusun Lubuk Meriam juga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Mereka mengandalkan air hujan yang ditampung dan disimpan dalam tangki penampungan. Untuk membeli air minum isi ulang juga tidak mudah karena harus pergi ke luar dusun dan harganya relatif mahal. Ada juga yang memiliki sumur bor tapi baru dioperasikan pada musim kemarau karena mahalnya harga solar sebagai bahan bakar.

Sungai Siak menjadi sarana transportasi utama bagi masyarakat, termasuk bagi Indah Kiat Perawang untuk lalu lintas kapal pembawa pulp dan kertas. Dari dulu hingga kini, sebagian masyarakat di Kabupaten Siak masih tinggal di tepian Sungai Siak. Lokasi tempat tinggal mereka cukup terpencil dan sulit diakses melalui jalan darat.

Masyarakat di Sekitar Sungai Siak

Demikian pula dalam hal layanan kesehatan, warga kesulitan untuk mendatangi puskesmas. Selain jauh, kondisi jalan darat tak mudah dilalui sepeda motor. Bila sakit, warga mengandalkan obat-obatan bebas yang dijual di warung-warung.

Page 47: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

47

Sejak tahun 2002, Indah Kiat Perawang memberikan bantuan layanan kesehatan kepada warga di tepian Sungai Siak, termasuk warga Dusun Lubuk Meriam. Layanan kesehatan dilakukan dengan menyelenggarakan klinik terapung atau floating clinic.

Klinik terapung berupa layanan pengobatan menggunakan perahu cepat (speed boat). Di dalam perahu cepat ada dokter dan tim medis dari Puskesmas Tualang. Perahu cepat juga membawa obat-obatan yang disediakan untuk keperluan pengobatan warga.

Klinik terapung berangkat dari dermaga Indah Kiat Perawang dan menyusur Sungai Siak untuk mendatangi satu per satu dusun di tepian sungai. Dusun Lubuk Meriam mendapat giliran pada minggu kedua setiap bulan. Masyarakat membutuhkan obat dan konsultasi kesehatan untuk meyembuhkan penyakit yang sering timbul yaitu gatal-gatal, perut kembung maupun gangguan kesehatan karena kolesterol tinggi.

Melalui kunjungan klinik terapung ini, Indah Kiat Perawang juga sering menghimbau masyarakat di Dusun Lubuk Meriam dan dusun-dusun lain di tepian Sungai Siak untuk lebih memperhatikan kebersihan. Masyarakat diberi pengertian bahwa kesehatan bukanlah semata-mata karena meminum obat, namun melakukan cara hidup yang lebih sehat.

Kondisi yang dihadapi masyarakat di Dusun Lubuk Meriam dan dusun-dusun lain di tepian Sungai Siak, mendapat perhatian dari Indah Kiat Perawang. Sejak tahun 2002 Indah Kiat Perawang memberikan bantuan pengadaan air bersih dengan membuat sumur bor.

Indah Kiat Perawang juga membangun fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK), dengan partisipasi aktif masyarakat termasuk untuk pengoperasian dan perawatan MCK. Selain MCK, Indah Kiat Perawang juga memberikan bantuan seng untuk perbaikan atap rumah beberapa warga. Ada pula bantuan pengadaan tangki penampung air hujan sebagai tempat persediaan air bersih.

Seiring dengan penyediaan sarana MCK dan air bersih, Indah kiat Perawang juga melakukan kegiatan awareness terkait hygiene promotion berupa sosialisasi dan pelatihan untuk masyarakat. Kegiatan pengadaan MCK, renovasi rumah dan sarana air bersih dilakukan Indah Kiat Perawang (APP) bekerjasama dengan Habitat for Humanity (HFH) Indonesia.

Klinik Terapung

Penyediaan Air Bersih PENGEMBANGAN DESA WISATA

Kampung Pinang Sebatang di Kecamatan Tualang merupakan salah satu kampung yang paling dekat dan berpengaruh pada awal didirikannya Indah Kiat Perawang. Hal ini dikarenakan Kampung Pinang Sebatang memiliki pelabuhan yang merupakan satu-satunya rute penghubung antara Perawang dengan Pelawan. Maka tidak heran jika dulu kampung ini selalu ramai oleh para pengunjung yang mengantri untuk menyebrangi sungai Siak dengan kapal feri.

Seiring waktu, kampung ini sekarang tidak seramai dulu dan perekonomian menjadi lesu, karena berhentinya pengoperasian feri menyusul pembangunan jembatan baru. Melihat kondisi ini, Indah Kiat Perawang mengadakan diskusi dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah untuk mengembalikan perekonomian masyarakat seperti sebelumnya, bahkan meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil diskusi, diperoleh kesepkatan untuk membangun lapangan jogging track.

Indah Kiat Perawang mulai membangun arena jogging track dengan membenahi lapangan. Bekerja sama dengan pemerintah desa di Kampung Pinang Sebatang, perusahaan memperindah arena jogging track dengan taman. Dengan adanya jogging track dan taman ini, kini setiap hari, terutama di pagi dan sore hari, area di Kampung Pinang Sebatang selalu dikunjungi warga, terlebih pada akhir pekan.

Page 48: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

48

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MAHASISWA

Berkembangnya pendidikan di Kabupaten Siak menjadi hal yang menggembirakan karena menjadi indikasi bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jumlah anak-anak usia sekolah yang mendapat kesempatan bersekolah kian besar, termasuk mereka yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebagian besar lulusan SMA di Kabupaten Siak tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, terutama Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kendala yang dihadapi mereka adalah keterbatasan biaya, mengingat Kabupaten Siak tidak memiliki PTN sehingga dibutuhkan biaya besar untuk kuliah di PTN di daerah lain.

Kondisi ini dicermati oleh Indah Kiat Perawang. Program beasiswa ini merupakan upaya pabrik untuk memberikan dampak jangka panjang kepada masyarakat. Sebagai alternatif solusi dan memberikan kesempatan bagi lulusan SMA di Kabupaten Siak untuk melanjutkan pendidikan ke PTN, Indah Kiat Perawang mengembangkan program beasiswa.

Melalui program beasiswa ini, Indah Kiat Perawang ingin berkontribusi pada upaya bersama meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Siak, terutama kaum muda. Dengan demikian mereka kelak mampu bersaing dalam mengisi kesempatan kerja di Kabupaten Siak atau menciptakan lapangan kerja baru untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.

Dimulai tahun 2002, program beasiswa ini pada awalnya ditujukan untuk lulusan SMA berprestasi di sekitar lokasi pabrik yang diterima di PTN, namun memiliki keterbatasan biaya. Pada periode berikutnya, program ini diperluas hingga ke seluruh wilayah Kecamatan Tualang dan daerah lain di Kabupaten Siak. Hingga saat ini ada 179 mahasiswa sebagai penerima manfaat dan melanjutkan pendidikan di PTN. masing-masing.

Antusiasme warga memanfaatkan jogging track yang dibangun Indah Kiat Perawang sejalan dengan rencana Pemerintah Daerah yang ingin membuat objek wisata baru. Setelah pengelolaan jogging track diserahkan ke Kampung Pinang Sebatang, pihak desa menyiapkan petugas kebersihan dan perawatan taman. Selain itu, disiapkan pula beberapa rencana untuk mengembangkan tempat wisata tersebut. Rencana tersebut akan dijalankan oleh Pemerintah daerah dengan sistem kolaborasi multi pihak. Berdasarkan hasil diskusi dengan pemerintah, Indah Kiat Perawang dipilih untuk turut berkontribusi mendukung pengembangan program ini. Pengembangan-pengembangan yang dilakukan antara lain menambah jumlah pohon peneduh yang berukuran besar, membuat lapangan futsal dan membangun pusat jajan.

Kedatangan pengunjung telah banyak menumbuhkan geliat ekonomi baru di sekitar area wisata. Ke depannya, akan dibangun pusat jajan untuk menampung warung-warung ini agar lebih tertib. Area juga akan dilengkapi berbagai sarana permainan lain. Dengan demikian, dampak positif adanya jogging tracks terus bergulir menjadi pengembangan sentra ekonomi melalui desa wisata. Dalam jangka panjang diharapkan situasi ini menjadi dasar bagi pengembangan ekonomi daerah yang mandiri dan mampu meningkatkan kesejahteraan, sehingga mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Tempat Wisata Baru

Geliat Ekonomi Warga

Page 49: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

49

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MAHASISWA

Proses seleksi untuk memilih lulusan SMA sebagai penerima manfaat dari program beasiswa, didahului dengan proses penjaringan berupa uji kemampuan (try out) yang diumumkan melalui media massa lokal. Dari proses seleksi awal terpilih 30 peserta dengan nilai tes dan wawancara terbaik. Mereka kemudian mengikuti bimbingan tes di salah satu bimbingan belajar di Pekanbaru, selama 40 hari.

Para peserta kemudian mengikuti ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Peserta yang diterima di PTN selanjutnya mendapatkan beasiswa berupa bantuan dana pendidikan sebesar Rp 200.000 per bulan dan Rp 1.200.000 per semester. Bantuan pendidikan diberikan selama 9 semester, dengan syarat mereka harus memperoleh Indeks Prestasi (IP) setiap semester minimal 2,50 dari skala maksimal 4,0.

Salah satu peserta yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari program ini adalah Jesika Rahayu Lestari, yang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) dan diwisuda sebagai dokter pada Desember tahun 2015. Saat ini, Jesika sedang mengikuti magang dinas intensif di rumah sakit Dumai selama setahun. Keberhasilan menempuh pendidikan, menjadi kebanggaan bagi Desa Tualang karena mereka mempunyai seorang dokter yang berasal dari desa sendiri.

Proses Seleksi

PEMBANGUNANAKSES AIR BERSIH

Masalah air bersih menjadi salah satu persoalan krusial yang dihadapi masyarakat di Perawang dan wilayah lain di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Kondisi ini tidak terlepas dari jenis tanah di Tualang yang merupakan tanah gambut, sehingga air yang didapat dari sumur dangkal menjadi kurang layak dikonsumsi.

Sulitnya warga mendapat air bersih menjadi perhatian Indah Kiat Perawang, dan dilanjutkan dengan melaksanakan program bantuan pengadaan air bersih bagi masyarakat. Program ini mulai dilaksanakan pada tahun 2003, dengan bantuan pembangunan sumur pompa tangan sebanyak 60 unit di desa-desa sekitar pabrik.

Dalam perkembangan selanjutnya, Indah Kiat Perawang kemudian membangun sumur bor yang dioperasikan menggunakan listrik beserta fasilitas pendukungnya. Pembangunan sumur bor diintegrasikan dengan sekolah, masjid atau musholla dan juga di permukiman warga.

Kegiatan pembangunan sumur bor beserta fasilitasnya dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Pelibatan mereka terus berlanjut ketika sumur bor telah dapat dioperasikan, dengan kontribusi melakukan perawatan secara mandiri.

Sampai dengan akhir tahun 2016 Indah Kiat Perawang telah membangun sumur bor dan fasilitas pendukungnya di 10 desa di sekitar pabrik. Keberadaan sumur bor menjadikan warga di desa-desa tersebut memperoleh akses dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Page 50: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan

ASIA PULP AND PAPERCorporate Social Responsibility

50

Conway, G and Barbier, E. 1990. After The Green Revolution: Sustainable Agriculture for Development. Earthscan Publications, Ltd.

Kytle, Beth and John Gerard Ruggie. 2005. Corporate Social Responsibility as Risk Management: A Model for Multinationals. Corporate Social Responsibility Initiative, Working Paper No.10. Cambridge, MA: John F. Kennedy School of Government, Harvard University.

Roseland, M. 2000. Sustainable community development: integrating environmental, economic, and social objectives, Progress in Planning, Volume 54, Issue 2, Pages 73-132

Tracey, P., Phillips, N., Haugh, H. 2005. Beyond Philanthropy: Community Enterprise as a Basis for Corporate Citizenship, Journal Business Ethics, Vol. 58, Iss.4, pp 327–344

http://www.asiapulppaper.com/sustainability/vision-2020

http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-goals.html

http://www.pajak.net/daftar_ump_2004.htm

http://bkp.pertanian.go.id/statis-9-visimisi.html

http://spiritia.or.id/Stats/stat2016.pdf

http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/09/6-program-prioritas-pendidikan-dan-kebudayaan-tahun-2016-4631-4631-4631/

http://ceowatermandate.org/why-stewardship/water-stewardship-in-60-seconds/

https://ga-ji.com/upah-minimum-kabupatenkota-di-provinsi-banten-tahun-2015/

http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/224121/inilah_daftar_umk_se-jatim_tahun_2015.html

http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-saku-posyandu.pdf

http://www.beritasatu.com/nasional/187830-angka-gizi-buruk-di-banten-tertinggi-ketiga-secara-nasional.html

http://www.tnp2k.go.id/id/download/upaya-khusus-penurunan-kemiskinan-1/?ref=data

https://www.google.com/search?q=upah+minimum+perawang&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b

http://www.undp.org/content/undp/en/home/ourwork/funding/partners/private_sector/IMD.html

http://news.okezone.com/read/2015/12/01/519/1258890/kota-santri-kota-penderita-aids-terbanyak-ke-2-di-jatim

http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/12/03/197498/surabaya-penyumbang-tertinggi-hiv-aids-di-jawa-timur

http://www.beritasatu.com/nusantara/187830-angka-gizi-buruk-di-banten-tertinggi-ketiga-secara-nasional.html

REFERENSI

Page 51: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan
Page 52: Membangun Hari Ini Untuk Masa Depan pabrik Pindo Deli, Karawang, misalnya, kegiatan pembinaan petani telah banyak membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan