bab 3 analisis perusahaan 3.1 gambaran umum …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/lbm2006-281-bab 3.pdf ·...
TRANSCRIPT
54
BAB 3
ANALISIS PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam industri pulp and paper di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
mengolah bahan baku yaitu pulp menjadi beberapa macam jenis kertas, meliputi kertas
printing dan kertas non printing baik yang dicoated maupun tidak dicoated yang
didistribusikan di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Jenis kertas coated bervariasi
mulai dari art Paper, Art board, cast coated paper, dan cast coated board. Beberapa
merek produk perusahaan ini terkenal dengan merek Bola Dunia, Sinar Dunia, Mirage,
Golden Coin, Golden Star, Evergreen, Golden Art, Golden Plus, Astro Plus, Lucky Bos,
Nice Tissue, Paseo Tissue.
Mill yang pertama didirikan pada tahun 1976 dan berlokasi di desa Adiarsa
Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat dengan luas 46
hektar berdekatan dengan sungai citarum. Pada tahun 1997, Mill yang kedua dibangun
di Desa Kutamekar, Karawang dengan dua buah paper machine untuk fine paper yang
luasnya 450 hektar. Pendirian Mill ini diprakarsai oleh Bapak Rudi Wiranata, Bp.
Supardi Gozali, Bp. Hendrik Wibawa dan Bp. Sanusi.
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini mulai berproduksi pada tahun 1977 dengan
status Penanaman Modal Dalam Negeri, pada tahun 1994 berubah status menjadi
Penanaman Modal Asing. Produk perusahaan ini terkenal dengan “Top Quality Paper”,
55
dan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini merupakan salah satu penghasil kertas
terbesar di Indonesia.
Pada Oktober 1999, Pindo Deli I dan II mendapatkan sertifikat ISO 14001 atas
komitmennya terhadap lingkungan, sertifikat ISO 9002 juga diberikan kepada Pindo
Deli I dan II karena kemampuannya dalam memenuhi Quality Management System yang
bertaraf internasional. Kedua sertifikat ISO ini diberikan oleh SGS-ICS, UK. Saat ini
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempekerjakan kurang lebih 10390 orang
karyawan, selain tenaga kerja domestik, PT. Pindo Deli juga mempekerjakan tenaga
kerja asing yang berasal dari Taiwan, Jepang, India, serta Australia.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk melaksanakan aktifitas perusahaan maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
ini dipimpin oleh seorang Vice Presiden Director (Mill Head) yang dibantu oleh
beberapa kepala divisi, yang selanjutnya untuk tiap-tiap departemen akan dibagi menjadi
beberapa bagian dan unit yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Departemen dan seorang Kepala Unit. Gambar 3.1 berikut merupakan Struktur
Organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
56
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
MILL HEAD
BCEU
EMS
QMS
MBOS
PRESIDENT OFFICE
ADMINISTRATION B
ADMINISTRATION A
TECHNICAL DIVISION
TISSUE PRODUCTION ENGINEERING SALES & MARKETING
IT
CORPORATE IT
PURCHASING
TENDER MANAGEMENT
JOB TRAINING
EFFICIENCY &
INCENTIVE
FINANCE & ACCOUNTING HEAD OFFICE
FINANCE
57
3.1.3 Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Dalam Perusahaan
Berikut ini adalah penjelasan singkat tugas dan wewenang dari bagian-bagian yang
terlihat pada gambar 3.1.
1. Mill Head (Vice Presiden Direktur)
Tugas-tugasnya adalah :
1) Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap semua aktivitas yang
berlangsung di perusahaan.
2) Menentukan target perusahaan untuk tahun yang berjalan.
3) Memimpin dan mengendalikan aktivitas perusahaan.
4) Berkoordinasi dengan bagian finance dan accounting untuk membuat budget
tahunan.
2. President Office Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal penanganan Sistem Manajemen
Mutu serta Manajemen lingkungan.
b) Menerapkan Management by Olympic System di perusahaan.
c) Menentukan dan menetapkan efisiensi di perusahaan.
President office head juga mempunyai unit-unit khusus, yaitu :
a) MBOS (Management by Olympic System)
Unit ini bertugas untuk membuat terobosan-terobosan baru bagi
perusahaan.
b) QMS (Quality Management System) dan EMS (Environment
Management System)
58
Unit ini bertugas untuk melaksanakan pengawasan spesifikasi mutu yang
merupakan sebagai penerimaan produk oleh pelanggan, unit ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan mutu terhadap material
yang diterima di gudang. Selain itu unit juga bertanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan mutu terhadap produk dalam proses dan produk
akhir serta melakukan pengujian atas produk tersebut.
c) BCEU (Bussiness Capability and Enhancement Unit)
Unit ini bertugas untuk meningkatkan bisnis dengan memberikan solusi
bisnis.
d) Efficiency and Incentive
Unit ini bertugas untuk memonitor performance bisnis perusahaan
melalui target-target yang telah ditentukan oleh unit ini.
3. Job Training
Bagian ini bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan kerja kepada karyawan
baru atau lama.
4. Tender Management
Bagian ini mengelola pesanan-pesanan yang berasal dari customer.
5. Purchasing
Bagian ini adalah bagian yang menangani pembelian bahan baku atau lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
6. IT Department
Departemen ini bertugas untuk melakukan penerapan program baru, pengolahan
pemrograman dan maintenance komputer perusahaan.
59
7. Sales & Marketing Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab kepada Mill Head terhadap target pemasaran produk.
b) Mengusulkan kepada Mill Head dalam hal strategi pemasaran.
c) Bertanggung jawab untuk mendapatkan pelanggan baru.
8. Engineering Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal kelancaran mesin-mesin
produksi.
b) Bertanggung jawab dalam hal pemakaian spare part.
c) Berkoordinasi dengan bagian produksi untuk menentukan waktu jadwal
shotdown.
d) Bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas pendukung produksi seperti
pemakaian air bersih, serta pemakaian listrik.
9. Production Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab terhadap target hasil produksi serta kualitas produk yang
dihasilkan.
b) Berkoordinasi dengan bagian marketing dalam hal penentuan jenis produksi.
c) Bertanggung jawab terhadap pemakaian-pemakaian bahan kimia serta efisiensi
pada bagian produksi.
10. Technical Division
Bagian ini bertanggung jawab atas peralatan dan pemeliharaan mesin-mesin yang
ada pada paper machine.
60
11. Administration Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab dalam hal penanganan sumber daya manusia.
b) Berkoordinasi dengan semua divisi “produksi” dalam hal pemakaian bahan baku.
c) Bertanggung jawab terhadap pengiriman hasil produksi serta terhadap sarana
prasarana yang ada di perusahaan.
d) Bertanggung jawab dalam hal perijinan baik untuk akte perusahaan, pajak
perusahaan serta perijinan bagi tenaga kerja asing.
Administration Head ini membawahi dua unit khusus, yaitu :
i. Administration A
Bagian ini memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan baru
maupun karyawan lama, selain itu bagian ini juga bertanggung jawab
dalam penanganan bahan baku atau lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan.
ii. Administration B
Bagian ini bertanggung jawab dalam bidang personalia atau yang
bersangkutan mengenai karyawan, baik penerimaan karyawan baru maupun
penempatan karyawan lama. Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab
atas keamanan pabrik.
12. Finance & Accounting Head
Tugas-tugasnya adalah :
a) Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap penanganan keuangan
perusahaan.
61
b) Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi termasuk Mill Head untuk
menentukan budget tahunan.
c) Memeriksa dan ikut mengawasi laporan keuangan perusahaan.
3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut :
Visi :
“Menjadi pabrik pulp and paper nomor satu yang berstandar internasional di abad
21, guna menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan, pemegang saham,
karyawan dan masyarakat.”
Misi :
1. Meningkatkan pangsa pasar secara global.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan.
3.1.5 Analisis Perusahaan
3.1.5.1 Model Porter
Dengan menggunakan analisis Porter, yaitu persaingan antar anggota industri,
pemasok, pendatang baru, pembeli, dan produk pengganti, berikut ini akan diperlihatkan
analisis dan situasi industri perusahaan ini yang bisnis intinya adalah kertas. Analisa
Porter dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut :
1. Tingkat rivalitas dari para pesaing
Karena PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memproduksi berbagai macam jenis
produk dalam industri kertas ini, maka persaingan dalam industri kertas menyebabkan
62
persaingan antar perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis. Contoh : photocopy
paper dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bersaing dengan photocopy paper dari
PT. Riau Andalas Pulp and Paper dan Leces. Sedangkan untuk tissue Paseo dan Nice
dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bersaing dengan tissue Kleenex dari PT.
Kimberly Clark dan Tessa dari PT. Graha Kerindo Utama.
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga mengekspor produk ke luar negeri,
persaingannya bersifat antar negara, sebagai contoh : mengekspor produk ke USA, maka
ia bersaing dengan perusahaan yang ada di USA saja, produk dari USA tidak masuk ke
Indonesia karena adanya kebijakan-kebijakan lokal, misalnya sistem perpajakan dari
pemerintah Indonesia yang mengenakan pajak tinggi terhadap produk luar negeri yang
ingin masuk ke Indonesia, hal ini membuat produsen dari luar negeri enggan masuk ke
Indonesia. Hal ini pula yang menjadi keuntungan bagi PT. Pindo Deli Pulp and Paper
Mills untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia.
Adanya kerjasama yang kuat dengan beberapa perusahaan kertas di Indonesia, antara
lain seperti dan PT. Indah Kiat Pulp and Paper, PT. Tjiwi kimia, PT. Lontar Papyrus
yang merupakan sister company dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, keempat
perusahaan ini berada dibawah naungan APP (Asia Pulp and Paper, Singapura) yang
dibawahi oleh PT. Sinar Mas Pulp, Paper and Stationery. Berdasarkan beberapa hal
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki
posisi yang kuat untuk menghadapi persaingan di industri kertas ini.
Ada beberapa dimensi strategis untuk tetap bertahan dalam industri kertas ini, dimensi-
dimensi strategis tersebut adalah :
63
a. Sumber dana
Sumber dana yang memadai sangat berpengaruh pada industri kertas, karena
diperlukan dana yang cukup besar untuk investasi terhadap alat-alat yang diperlukan
dalam melakukan proses produksi dan proses bisnis lainnya.
b. Sumber Daya Manusia
Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, maka setiap
karyawan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan
berdasarkan kemampuan, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga
dapat meningkatkan performance perusahaan.
c. Teknologi
Teknologi tinggi sangat diperlukan dalam industri kertas ini, dengan adanya
penggunaan peralatan yang berteknologi tinggi, maka produk-produk yang
dihasilkan juga merupakan produk dengan kualitas yang tinggi pula dan dapat
dihasilkan dengan jangka waktu yang relatif cepat.
d. Bahan baku
Dengan adanya pemilihan bahan baku yang baik serta kemudahan dalam
memperoleh bahan baku yang berkualitas, maka perusahaan akan menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi.
e. Kualitas produk dan konsisten
Dalam industri kertas, kualitas produk yang baik merupakan salah satu faktor
yang penting bagi perusahaan yang bergelut dalam industri kertas, perusahaan harus
dapat mempertahankan produk yang berkualitas tinggi dengan konsisten.
64
f. Harga
Pada industri kertas, harga merupakan faktor yang penting, perusahaan harus
dapat menjual barang yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat.
g. Pemasaran
Strategi pemasaran yang baik merupakan salah satu faktor penting bagi
perusahaan untuk tetap bertahan dalam industri kertas ini, karena dengan adanya
strategi pemasaran yang baik maka akan berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
Apabila perusahaan dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya dengan
bekerja secara efisien, maka perusahaan dapat menjual produk dengan harga yang
relatif lebih murah.
h. Distribusi
Pendistribusian yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam industri
kertas agar konsumen dapat dengan mudah menemukan produk-produk dari
perusahaan, dan tidak beralih ke produk merek lainnya. Apabila pendistribusian
dilakukan dengan baik, maka perusahaan dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih
luas lagi.
i. Konsumen
Faktor produk yang berkualitas baik dengan harga bersaing, dapat menyebabkan
konsumen akan cenderung memilih produk yang dipasarkan. Hal ini dapat
menimbulkan loyalitas konsumen yang tinggi sehingga terciptalah brand image yang
baik yang kemudian akan berpengaruh pada peningkatan laba perusahaan.
65
2. Pendatang baru potensial
Persaingan yang ada dalam industri kertas ini bersifat antar produk, sehingga
pendatang baru yang potensial dalam industri kertas bukan berupa suatu perusahaan
yang baru, melainkan produk sejenis yang dihasilkan dari perusahaan lain. Selain itu,
rintangan untuk memasuki industri ini cukup berat, karena diperlukannya modal yang
cukup besar, penggunaan teknologi, serta pengalaman yang matang untuk menggeluti
usaha ini.
Sebagai perusahaan yang telah lama bergerak dalam industri kertas, PT. Pindo Deli Pulp
and Paper Mills memiliki posisi yang cukup kuat. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
memiliki beberapa kekuatan yang menjadi penghalang bagi para perusahaan pesaing.
Kekuatan-kekuatan tersebut antara lain :
a. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki sister company yaitu PT. Indah
Kiat Pulp and Paper, PT. Tjiwi Kimia dan PT. Lontar Papyrus, keempat
perusahaan ini berada dibawah naungan APP (Asia Pulp and Paper, Singapura),
yang dibawahi PT. Sinar Mas Pulp, Paper and Stationery. Dengan adanya
kerjasama dengan beberapa perusahaan ini, maka menambah kuatnya posisi
perusahaan untuk menghalangi para pesaingnya.
b. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki produk dengan brand image yang
sudah tertanam secara kuat di masyarakat.
c. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga memiliki jalur distribusi yang cukup
baik, industri kertasnya mampu menjangkau ke seluruh wilayah di Indonesia
bahkan sampai ke beberapa wilayah di luar negeri.
66
d. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan perusahaan yang memiliki skala
ekonomi tergolong besar karena memiliki pangsa pasar yang cukup luas dengan
sasaran pasarnya yang meliputi kantor, sekolah, dan copy center.
Melalui beberapa hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ancaman akan pendatang
baru yang potensial terhadap industri kertas ini sangat kecil sekali pengaruhnya terhadap
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.
3. Ancaman produk atau jasa pengganti
Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak bermunculan produk-produk
elektronik yang dapat digunakan sebagai pengganti. Misalnya untuk paper, produk
penggantinya adalah PDA, komputer, handphone, white/black board sedangkan untuk
tissue produk penggantinya adalah sapu tangan, kain. Tetapi walaupun masyarakat
banyak yang menggunakan produk-produk pengganti tersebut, pengaruh ancaman
produk pengganti tersebut terhadap industri kertas itu sendiri tidak berdampak besar
karena seiring dengan bertambahnya produk pengganti tersebut, permintaan terhadap
produk dari industri kertas ini juga seimbang seiring dengan bertambahnya penduduk.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli pada industri kertas ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yang masing-
masing memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kedua jenis pembeli tersebut
yaitu :
a. Pembeli tidak langsung tersebut terdiri dari distributor dan agen,
Kedua pembeli tidak langsung ini dibagi berdasarkan negara atau area tertentu,
yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Asia, Africa, Middle East, Europe, North
67
America, Latin America. Untuk distributor dalam negeri, PT. Pindo Deli Pulp and
Paper Mills memiliki 32 distributor dan agen yang kemudian akan mendistribusikan
produknya langsung ke end user, Paper shop/modern market (misalnya Carrefour,
Hero).
Karena pembeli (distributor dan agen) pada industri ini banyak sekali, maka PT.
Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan sistem supplier is the king, maksudnya
dalam hal ini pihak perusahaan yang bertindak sebagai pemasok kertas berhak
menentukan distributor dan agen yang dapat mendistribusikan produknya ke end
user. Perusahaan juga selalu memonitor hasil penjualan dari masing-masing
distributor, apabila penjualannya tidak memenuhi target, maka perusahaan dapat
memutuskan hubungan kerja dengan distributor tersebut. Misalnya, ada 20
distributor, dilihat performance penjualannya selama 1 sampai 2 tahun, apabila dari
20 distributor tersebut hanya 10 distributor yang baik performance penjualannya,
maka perusahaan akan melepas hubungan kerja dengan 10 distributor lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa pada industri kertas ini, para pembeli yakni
distributor dan agen pada industri ini tidak memiliki kekuatan yang berpengaruh
besar terhadap perusahaan.
b. Pembeli langsung
Yang dapat dikatakan sebagai pembeli langsung adalah end user. End user memiliki
kekuatan yang kuat karena setiap end user berhak menentukan produk mana yang
sesuai dengan kebutuhan end user itu sendiri. Dalam hal ini pihak perusahaan juga
harus menjaga kualitas dari produk-produk yang dihasilkan, sehingga end user akan
tetap setia menggunakan produk-produk tersebut.
68
5. Kekuatan tawar-menawar pemasok
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai beberapa pemasok bahan baku
kimia dan pulp baik dari dalam maupun luar negeri (Amerika Serikat, Canada, dan
Finlandia). Karena sebagian besar pasokan bahan baku pulp yang hampir 70% berasal
dari sister company, dan banyaknya pemasok bahan baku lainnya, maka PT. Pindo Deli
Pulp and Paper Mills dapat dengan bebas memilih pemasok bahan baku yang dapat
memberikan harga lebih murah dengan kualitas yang baik dari pemasok yang lainnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar pemasok tidak berpengaruh
besar terhadap perusahaan ini.
Dari analisis Porter yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pindo Deli
Pulp and Paper Mills memiliki kekuatan yang cukup memadai untuk dapat bertahan
dalam persaingan di industri kertas ini.
69
Analisis Porter diatas dapat digambarkan kedalam model Porter seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini :
Gambar 3.2 Kekuatan Persaingan dalam Industri Menurut Michael E. Porter
Ancaman Pemain Baru
Ancaman Produk Pengganti
Kekuatan tawar pembeli
Kekuatan tawar pemasok
Pemasok bahan baku kimia dan pulp adalah pemasok dari dalam dan luar negeri, sebagian besar pulp didapat dari sister company
Pendatang baru yang merupakan ancaman pada industri ini adalah perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis, tetapi tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan
Produk pengganti pada industri ini adalah, contoh untuk produk : 1. Paper : white/black board, PDA
komputer, handphone. 2. Tissue : saputangan, kain
Group APP yang terdiri dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, PT. Indah Kiat Pulp and Paper Mills, PT. Tjiwi Kimia dan PT. Lontar Papyrus, yang dibawahi oleh PT. Sinar Mas Pulp, Paper and Stationery Pesaing dalam industri kertas ini adalah : contoh untuk produk : 1. Photocopy paper : Leces dan Riau Andalas Pulp and Paper 2. Tissue : PT. Kimberly Clark dan PT. Graha Kerindo Utama
Pembeli pada industri ini adalah distributor dan agen, yang dibagi menjadi 2, yaitu luar dan dalam negeri, perusahaan menerapkan sistem Supplier is the King, dan pembeli yang kedua adalah end user.
Persaingan Industri
Persaingan antar perusahaan
yang ada
70
3.1.5.2 SWOT
SWOT merupakan analisis suatu sistem untuk mengetahui kelebihan yang terdapat
pada suatu sistem dibandingkan dengan perusahaan lain (S), kelemahan yang terdapat
pada suatu perusahaan (W), peluang yang dimiliki dalam suatu perusahaan (O), dan
ancaman yang ada baik dari dalam maupun luar perusahaan (T). Keempat komponen
SWOT pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut :
1. Strengths
a) Kerjasama dengan beberapa perusahaan besar
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai sister company, yaitu PT. Tjiwi
Kimia, PT. Indah Kiat Pulp and Paper Mills dan PT. Lontar Papyrus, yang dibawahi
langsung oleh PT. Sinar Mas Pulp, Paper and Stationery. Dengan adanya kerjasama
dengan beberapa perusahaan besar ini, maka hal ini menjadi kekuatan bagi
perusahaan untuk menghalangi para pesaingnya.
b) Posisi sebagai Price Leader
Dalam industri kertas PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki posisi
sebagai Price Leader, maksudnya adalah perusahaan yang menentukan harga produk
yang akan dijual ke pasaran jadi pesaing-pesaingnya mengikuti harga produk dari
perusahaan ini, perusahaan juga selalu melakukan pengontrolan harga produk yang
dijual di pasaran agar end user tidak merasa dirugikan dan tetap setia menggunakan
produk-produk dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.
c) Brand image yang kuat
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai beberapa merek dagang yang
cukup terkenal di kalangan masyarakat luas, misalnya merek Bola Dunia, Sinar
Dunia, Mirage, Golden Plus, Lucky Boss, Golden Star dan tissue Paseo, Nice. Brand
71
image yang kuat ini diperoleh dari kerja keras dari setiap personilnya dalam
menghasilkan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
d) Sumber dana yang memadai
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki sumber dana yang cukup memadai
yang didapat dari para pemegang saham dan kreditur. Dengan adanya sumber dana
yang memadai ini, maka proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
e) Pemasaran yang baik
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan strategi pemasaran yang baik,
hal ini merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk tetap bertahan dalam
industri kertas ini, karena dengan adanya strategi pemasaran yang baik maka akan
berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Apabila perusahaan dapat menekan biaya
produksi serendah-rendahnya tanpa mengurangi mutu produk dengan bekerja secara
efisien, maka perusahaan dapat menjual produk dengan harga yang relatif lebih
murah.
f) Jalur distribusi yang cukup baik
Pendistribusian produk dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini memiliki
jalur distribusi yang cukup baik lewat para distributor dan agen-agen tertentu.
Pendistribusian produk ini mampu menjangkau wilayah di seluruh Indonesia bahkan
sampai ke beberapa wilayah di luar negeri melalui branch office (Asia, Africa,
middle east, Europe, North America, latin America).
g) Pengimplementasian software SAP
Dengan adanya pengimplementasian SAP maka dapat dilakukan peningkatan
terhadap kepuasan pelanggan dan efisiensi produk. Sistem ini menyediakan data-
data yang berkaitan dengan pemesanan, penyimpanan, data pelanggan, situasi pasar
72
hingga harga yang bersaing. Dengan sistem ini pula perusahaan dapat melakukan
pelayanan dengan lebih baik terhadap kebutuhan pelanggan.
h) SDM yang berkualitas
Dengan adanya SDM yang terampil, berpengalaman, dan berdedikasi tinggi
terhadap pekerjaan maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan
performance perusahaan.
2. Weakness
a) Kontrak dengan pemasok bahan baku
Perusahaan lemah terhadap ikatan kontrak pasokan bahan baku, hal ini
mempersulit perusahaan karena setiap kali kontrak habis, perusahaan harus
memperbaharui atau membuat kontrak yang baru dengan pemasok lain yang dapat
memberikan harga lebih murah.
Maksudnya, perusahaan tidak dapat terikat kontrak dalam jangka waktu lebih dari 3
bulan karena pemasok tidak dapat memberikan ketetapan harga atas bahan baku.
b) Keterbatasan peralatan produksi
Sampai saat ini permintaan terhadap produk kertas pada PT. Pindo Deli Pulp
and Paper Mills relatif lebih besar daripada kapasitas maksimum yang dapat
dihasilkan oleh PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills sehingga hal ini menyebabkan
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills harus menyesuaikan permintaan yang masuk
dengan kapasitas produksinya dengan cara negosiasi harga, siapa yang menyetujui
harga yang ditawarkan, maka permintaan tersebutlah yang diterima.
Salah satu bahan pertimbangan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk tidak
menambah peralatan baru pada proses produksi, karena salah satu faktor
73
keberhasilan pada perusahaan yang selalu mengikuti inovasi, hal ini mengakibatkan
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills selalu melakukan maintenance terhadap
peralatan yang digunakan untuk proses produksi. Apabila PT. Pindo Deli Pulp and
Paper Mills memutuskan untuk melakukan penambahan peralatan baru maka hal ini
mengakibatkan meningkatnya investasi terhadap tiap mesin.
3. Opportunities
a) Kerjasama dengan banyak pemasok bahan baku
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bekerjasama dengan banyak pemasok bahan
baku baik dari dalam negeri maupun luar negeri, hal ini berdampak positif bagi
perusahaan, karena perusahaan mempunyai banyak pilihan, misalnya dilihat dari segi
harga dan kualitas bahan baku tersebut, sehingga perusahaan tidak mendapat tekanan
dari satu pemasok bahan baku saja.
b) Peluang untuk memperluas bisnis
Karena adanya permintaan terhadap kertas yang relatif lebih tinggi daripada
kapasitas produksi produk itu sendiri, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki
peluang yang cukup besar untuk memperluas bisnisnya guna meningkatkan
pendapatan, namun karena investasi terhadap mesin membutuhkan dana yang cukup
besar PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memutuskan untuk memperluas bisnisnya
secara bertahap.
74
4. Threats
a) Proteksi luar negeri
Adanya ketentuan proteksi dari luar negeri yang disebut dengan ECF
(Elementary Chlorine Free) di USA dan Eropa, hal ini cukup mengganggu bagi
kapasitas ekspor produk kertas dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, misalnya
untuk ekspor ke Eropa yang pada awalnya dapat mengekspor 6000 ton/bulan
menjadi hanya 600 ton/bulan.
b) Kurs yang tidak stabil
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills melakukan pembayaran bahan baku dan
biaya ekspor dengan menggunakan valuta asing (US $), kondisi kurs di Indonesia
yang tidak stabil berdampak negatif pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
karena biaya yang dikeluarkan harus disesuaikan dengan kurs yang berlaku saat itu.
75
Dari analisis SWOT tersebut, maka dilakukan pembobotan pada setiap
komponen yang ada, seperti yang terlihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.1 Matrik Faktor Strategi Internal
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Strenghts :
1. Kerjasama dengan beberapa perusahaan
besar
2. Posisi sebagai Price Leader
3. Brand Image yang kuat
4. Sumber dana yang memadai
5. Pemasaran yang baik
6. Jalur distribusi yang cukup baik
7. Pengimplementasian SAP
8. SDM yang berkualitas
0,15
0,10
0,10
0,15
0,10
0,10
0,10
0,10
3
2
2
3
3
3
2
2
0,45
0,20
0,20
0,45
0,30
0,30
0,20
0,20
Weakness :
1. Kontrak dengan pemasok bahan baku
2. Keterbatasan peralatan produksi
0,05
0,05
-2
-1
-0,1
-0,05
TOTAL 1.00 2,15
76
Tabel 3.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Opportunities :
1. Kerjasama dengan banyak pemasok
bahan baku
2. Peluang untuk memperluas bisnis
0,25
0,50
4
4
1
2
Threats :
1. Proteksi di luar negeri
2. Kurs yang tidak stabil
0,15
0,10
-2
-2
-0,3
-0,2
TOTAL 1.00 2,5
77
Berdasarkan analisis total skor faktor internal dan faktor eksternal yang kami lakukan
pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, kami memperoleh kesimpulan bahwa
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills berada pada posisi IFAS = 2,15 dan EFAS = 2,5
yaitu perusahaan berada pada posisi SO (strenghts-opportunities). Posisi tersebut
ditunjukkan pada gambar 3.3 dibawah ini :
S
2,15 S-O
+
T O
2,5
W
Gambar 3.3 Hasil Analisa SWOT
78
Dengan menggunakan data yang diperoleh dari Tabel IFAS dan EFAS, maka beberapa
kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) yang dapat digunakan oleh
perusahaan dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini :
Tabel 3.3 Matrik SWOT
Internal
Eksternal
Strengths 1. Kerjasama dengan beberapa
perusahaan besar
2. Posisi sebagai Price Leader
3. Brand Image yang kuat
4. Sumber dana yang memadai
5. Pemasaran yang baik
6. Jalur distribusi yang cukup
baik
7. Pengimplementasian software
SAP
8. SDM yang berkualitas
Weaknesses 1. Kontrak dengan pemasok
bahan baku
2. Keterbatasan peralatan
produksi
O pportunities 1. Kerjasama dengan banyak
pemasok bahan baku
2. Peluang untuk memperluas
bisnis
Strategi SO 1. Meningkatkan kapasitas SDM
2. Meningkatkan Quality
Control
3. Meningkatkan pendistribusian
produk
4. Menggunakan teknologi
tinggi
5. Penggunaan sistem yang
terkomputerisasi
Strategi WO 1. Menambah peralatan
produksi
Threats 1. Proteksi Luar Negeri
2. Kurs yang tidak stabil
Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas produk
2. Merubah desain kemasan
Strategi WT 1. Menetapkan strategi bisnis
yang lebih efisien dan
efektif
79
3.1.5.3 Analisis CSF
Analisis CSF digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling penting bagi
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills sehingga dapat menentukan strategi-strategi
perusahaan yang mendukung faktor-faktor tersebut. Selain itu CSF juga digunakan
untuk menentukan ukuran-ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan. Analisa CSF diperoleh dari hasil analisa strategi dan SWOT pada PT. Pindo
Deli Pulp and Paper Mills.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
a) Sumber daya manusia
SDM merupakan salah satu aset yang penting bagi perusahaan dan harus dijaga.
Dengan adanya SDM yang berkualitas pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
maka dapat menunjang kinerja perusahaan.
b) Sistem yang terkomputerisasi
Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dengan baik serta pengimplementasian
SAP, maka pekerjaan setiap SDM yang ada pada perusahaan dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien.
c) Teknologi tinggi
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi tinggi dengan kondisi mesin yang
serba otomatis, maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dapat menghasilkan
kertas yang berkualitas baik dengan kapasitas 20000 ton/bulan yang dibagi untuk
lokal 60% dan 40% untuk non lokal. Kapasitas produksi yang besar tersebut dapat
terpenuhi dalam jangka waktu yang relatif cepat.
80
3.1.6 Strategi Perusahaan
Berdasarkan hasil pemetaan dari analisis SWOT dan CSF perusahaan, maka strategi
yang digunakan oleh PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan aset yang penting bagi perusahaan, oleh karena itu
kualitas sumber daya manusia pada perusahaan harus ditingkatkan. Dengan adanya
proses perekrutan yang dilakukan secara ketat baik secara lisan dan non lisan, serta
diadakannya pelatihan secara berkala, maka kualitas sumber daya manusia yang ada
pada perusahaan dapat meningkat. Dengan adanya peningkatan kapasitas sumber
daya manusia, maka masing-masing individu yang ada dalam perusahaan dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi perusahaan.
2. Penggunaan sistem yang terkomputerisasi
Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan baik, maka dapat
menunjang kinerja modul-modul SAP dan aplikasi pendukung lainnya yang
diimplementasikan pada perusahaan. Dengan adanya pengimplementasian software
SAP pada sistem yang terkomputerisasi, maka pekerjaan setiap unit yang ada pada
perusahaan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
3. Peningkatan quality control
Mempertahankan kualitas produk dengan melakukan quality control terhadap
barang, merupakan faktor yang penting terhadap barang yang diproduksinya
sebelum didistribusikan. Dengan adanya kontrol yang baik maka dapat
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mutu barang dapat terjaga.
81
4. Menggunakan teknologi tinggi
Dengan menggunakan teknologi tinggi, maka perusahaan dapat menghasilkan
produk-produk yang berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumennya. PT.
Pindo Deli Pulp and Paper Mills menggunakan mesin yang otomatis, dengan
penggunaan mesin-mesin tersebut maka perusahaan dapat menghasilkan kertas yang
berkualitas baik dengan kapasitas 20000 ton/bulan yang dibagi untuk lokal 60% dan
40% untuk non lokal. Kapasitas produksi yang besar tersebut dapat terpenuhi dalam
jangka waktu yang relatif cepat.
Salah satu contoh penggunaan teknologi yang lainnya di PT. Pindo Deli Pulp and
Paper Mills ini adalah penerapan cutting edges technology, yaitu teknologi
pemotongan kertas, yang akan berpengaruh terhadap hasil potong tiap sisi kertas.
Keuntungan yang diperoleh adalah apabila hasil potongan bagus, maka akan
mengurangi atau meniadakan dusting, toleransi maksimumnya adalah 0.5 mm.
Contohnya : untuk photocopy paper, apabila hasil potongannya baik maka akan
mengurangi terjadinya jam pada saat kertas digunakan pada printer.
5. Pendistribusian produk yang baik
Dengan adanya penetapan jalur pendistribusian produk melalui distributor dan agen
sebagai jalur utama, baik di dalam dan luar negeri, maka konsumen akan lebih
mudah menemukan produk yang dihasilkan oleh PT. Pindo Deli Pulp and Paper
Mills.
82
3.2 Profil departemen TI
3.2.1 Latar Belakang departemen TI
Pada tahun 1996 Pindo Deli Pulp and Paper Mills meng-implementasikan IFS
(Industrial Finance System), yaitu sistem untuk mendukung Plan Maintenance,
Purchasing, dan Spare Part. Dari sinilah mulai terbentuk unit ADM Maintenance yang
menangani Infrastruktur jaringan dan aplikasi pendukung, untuk support PC base dan
aplikasi-aplikasi diluar IFS ditangani oleh unit EDP. Seiring dengan kebijaksanaan dari
manajemen APP (Asia Pulp and Paper) untuk menstandarisasikan sistem disegala lini
yang berlaku bagi semua Mill yang berada dibawah Group APP untuk
mengimplementasikan sistem SAP maka dileburlah unit ADM Maintenance dan unit
EDP menjadi departemen TI yang membawahi 3 bagian, yaitu : Hardware, Software dan
Telecommunication.
3.2.2 Struktur Organisasi departemen TI
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Departemen TI
Business Application
Support
IT Operation Support
Hardware & Operation Support
Voice Telecommunication
Project & Appl.
Support
Application & Dev Prog
User Service Center
Tech. Field
Service
Network & Data Com.
SysAdmin & Data Center
System Support
PD1
System Support PDII
Adm. & V Team
IT Department
83
3.2.3 Tugas dan Wewenang Departemen TI
a) Departemen TI
Departemen ini dikepalai oleh seorang Manajer TI.
Tugas-tugas dari departemen TI adalah :
1) Mengkoordinasikan seluruh aktivitas department.
2) Memastikan tingkat pelayanan yang telah disetujui diantarkan ( KPI5 ).
3) Pemeliharaan organisasi dan tenaga manusia.
4) Pemeliharaan biaya yang menyediakan proyek dan layanan IT.
b) Administration and V-Team
Tugas dan wewenang dari unit ini adalah :
1) Mengelola catatan kantor, korespondensi, dan dokumentasi.
2) Relasi dan hubungan baik.
3) Memudahkan pertemuan antar departemen dan aktivitas lainnya.
4) Membantu menyiapkan laporan departemen.
5) Memelihara aset inventaris departemen, dokumentasi dan persediaan kantor.
6) Mengkoordinasi aset inventoris tiap departemen, dokumen dan persediaan
kantor.
7) Membantu dalam persiapan penilaian dan laporan KPI.
c) USC (User Call Center)
Tugas dan wewenang dari unit ini adalah :
1) Menyediakan permohonan pengantaran IT; pemeliharaan Hotline helpdesk
(telepon dan/atau e-mail); menerima dan mencatat.
2) Menjaga proses permintaan.
84
3) Menyediakan dukungan level pertama dari pengidentifikasian masalah user dan
dukungan.
4) Melayani permintaan user.
5) Membuat dan menganalisa laporan.
6) Melestarikan pengetahuan berbasis IT.
7) Menjaga performa grup pendukung.
8) Memonitor KPI.
9) Menjaga keutuhan proses permintaan yang belum terselesaikan.
10) Menyimpan profil user.
11) Melakukan pelatihan User Focus Group.
d) Business Application Support
Bagian ini terdiri dari 2 unit khusus, yaitu :
1) Application and Development Programme
Tugas dari unit ini adalah :
1) Analisis kemungkinan untuk solusi/aplikasi bisnis.
2) Menyediakan arsitektur rancangan aplikasi dan perencanaan integrasi.
3) Membuat, memelihara, dan memonitor database
4) Menyediakan aplikasi pengembangan/pemrograman, memodifikasi dan
melakukan pemeliharaan.
5) Inventaris dan katalog source code, scripting / penyimpanan dan struktur
database.
2) Project and Approval Support
Tugas dari unit ini adalah :
1) Mengidentifikasikan dan mengkoleksi user/permintaan bisnis-analisis bisnis.
85
2) Koordinasi dengan Analyst dan programmer untuk solusi bisnis.
3) Menyediakan penjelasan proyek, proposal, perkiraan biaya, dan permintaan.
4) Mengkoordinasi aktivitas pengujian.
5) Melakukan training untuk menerbitkan program.
6) Meng-implementasikan pendukung dan mengubah manajemen.
7) Melakukan pembahasan proyek dan kontrol dokumentasi.
e) IT Operation Support
Bagian ini terdiri dari 2 unit khusus, yaitu :
1) Hardware operation support
Bagian ini memiliki 3 unit khusus, yaitu :
1. Technical field service (PC dan perangkat , O/S, aplikasi kantor)
Tugas dari unit ini adalah :
1) Melakukan instalasi.
2) Perbaikan / workshop.
3) Melakukan pemeliharaan secara teratur.
2. Network data communication
Tugas dari unit ini adalah :
1) Instalasi dan konfigurasi/ setup.
2) Perbaikan / dukungan terhadap masalah.
3) Pemeliharaan infrastruktur.
4) Memonitor jaringan dan kontrol keamanan.
5) Bekerjasama dengan perusahaan TI dan atau penyedia untuk
pendefinisian masalah dan proses pencarian solusi.
86
3. Sistem administration and data center
1) Pemasangan sistem/setup.
2) Pemeliharaan sistem dan server.
3) Memasang dan memelihara profil dan authorisasi/ keamanan akses.
4) Menjadwalkan backup dan pengarsipan data.
5) Koordinasi perencanaan sistem penemu data bila terjadi kerusakan.
6) Pemeliharaan gudang spare-part.
7) Penjagaan stok.
8) Pemrosesan pemesanan dokumen stok.
9) Melakukan training dan pemeliharaan fasilitas.
10) Menangani untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permintaan
kebutuhan user untuk peralatan komputer.
f) Voice Telecommunication
Tugas dan wewenang dari unit ini adalah :
1) Melakukan instalasi dan setup.
2) Melakukan layanan perbaikan / workshop.
3) Melakukan pemeliharaan infrastruktur.
4) Pemasangan sistem PABX / pengaturan.
5) Bertindak sebagai penghubung ke penyedia jasa layanan telekomunikasi.
6) Memelihara user profile dan mengatur akses keamanan.
7) Menghasilkan laporan biaya.
8) Menyediakan operator 24 jam / melayani koresponden USC.
87
3.2.4 Visi dan Misi departemen TI
Untuk menunjang visi dan misi dari perusahaan, maka departemen TI akan
membantu dan pro aktif untuk mewujudkannya dengan Visi dan Misi sebagai berikut :
1. Membuat dan mengembangkan aplikasi bisnis.
2. Membuat standarisasi dan mengintegrasikan proses bisnis.
3. Membangun organisasi TI dan infrastruktur-nya untuk membantu perubahan dan
perbaikan yang terjadi dilingkungan perusahaan.
3.2.5 Strategi departemen TI
Untuk menunjang tercapainya perencanaan TI, maka strategi yang dilakukan oleh
Departemen TI adalah sebagai berikut :
1. Mengikutsertakan staf-staf TI pada program pelatihan berkala, seminar-seminar dan
mengirimkan staf-staf yang berpotensial untuk mengikuti external training.
Strategi ini digunakan untuk menunjang kualitas staf TI guna memberikan pelatihan
yang lebih berkualitas kepada user yang ada pada perusahaan, sehingga user tersebut
dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perusahaan.
2. Maintenance terhadap kinerja sistem yang ada pada perusahaan
Strategi ini digunakan untuk menjaga kelancaran konektivitas antar komputer yang
ada pada perusahaan, agar setiap proses yang ada di dalam perusahaan dapat berjalan
dengan lancar.
3. Memenuhi kebutuhan user akan TI.
Dengan adanya pemenuhan kebutuhan user akan TI yang meliputi proses
penanganan masalah sampai pada proses-proses pemberian konsultasi dan solusi
88
aplikasi bisnis yang dibutuhkan oleh unit tertentu, maka dapat meningkatkan kinerja
unit tersebut untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan.
4. Melakukan up-grade terhadap software dan mengganti hardware sesuai dengan
kebutuhan.
Strategi ini digunakan untuk menunjang kinerja masing-masing user yang
menggunakan jasa TI, agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi
perusahaan.
5. Mengikuti perkembangan teknologi.
Strategi ini digunakan untuk menunjang sistem perusahaan yang sudah
terkomputerisasi agar selalu up-to-date sesuai dengan kebutuhan.
3.2.6 Proses Bisnis TI
a) Proses Permintaan Penanganan Masalah
Gambar 3.5 Proses Permintaan Penanganan Masalah
Keterangan gambar :
1. User mengajukan komplain melalui USC, kemudian USC akan menentukan
masalah tersebut termasuk kategori hardware, software, atau telekomunikasi.
User USC 2
Depart emen TI 1
Mengajukan permohonan
Meneruskan permohonan
3 4
Meneruskan jawaban
Setuju/tidak
89
Apabila masalah yang dihadapi oleh user hanya masalah level 1 dan USC
mempunyai waktu luang maka USC sendiri yang akan menangani permasalahan
user yang bersangkutan,
2. Tetapi apabila permasalahan yang dihadapi cukup berat maka USC akan
mengkonfirmasikan kepada departemen TI,
3. Kemudian departemen TI akan memberikan tanggapan terhadap permintaan
penanganan masalah user tersebut (tergantung kategori masalah yang dihadapi
oleh user). Karena jumlah user yang menggunakan komputer tidak sedikit, yaitu
1000 user dan jumlah staf TI yang berjumlah 50 orang, maka departemen TI
mengelompokkan kategori masalah dan waktu penanganan masalah yang
dihadapi oleh user kedalam 3 kelompok, yaitu : Emergency (1 jam), Urgent (4
jam), dan Normal (1 hari).
4. Kemudian USC akan mengkonfirmasikan kembali kepada user mengenai jadwal
penanganan masalah yang sedang dihadapi oleh user tersebut.
90
b) Proses Permintaan Penggantian dan Pemesanan Hardware
Gambar 3.6 Proses Permintaan Penggantian dan Pemesanan Hardware
Keterangan gambar :
1. User mengajukan permohonan melalui USC,
2. Kemudian USC tersebut mengajukan permohonan tersebut kepada bagian TI
yang terkait, Kemudian USC akan memberikan persetujuan kepada user,
3. Apabila departemen TI menyetujui maka akan diadakan studi kelayakan (apakah
user tersebut memang pantas untuk mengganti software atau hardware-nya),
apabila penggantian hardware user tersebut ternyata diperlukan,
4. USC akan meneruskan jawaban dari departemen TI, dan membuat jadwal.
5. Setelah studi kelayakan selesai, dan departemen TI memutuskan bahwa user
tersebut pantas mengganti H/W-nya, maka USC akan meminta persetujuan ke
bagian purchasing, accounting.
User USC Depart emen TI
Mengajukan permohonan
Meneruskan permohonan
Setuju/tidak Bila setuju, diadakan studi kelayakan
Meneruskan jawaban Bila Dept. TI setuju, maka akan diatur jadwal studi kelayakan
Purcashing & Accounting
Apabila penggantian perlu, maka USC minta persetujuan
USC
Beri jawaban ya/tidak
Bila ya, maka akan pesan ke vendor H/W Vendor H/W
1 2
3 4
5
6
7
91
Permohonan disetujui
Memberikan jawaban
Setuju/tidak
Meneruskan jawaban Bila disetujui, maka akan
diatur jadwal
BAS mengadakan pertemuan kepada user untuk memberikan konsultasi dan solusi
(yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi)
6. Setelah permohonan tersebut disetujui,
7. USC akan memesan spesifikasi hardware sesuai dengan kebutuhan user tersebut
ke vendor hardware, yaitu DEL atau HP. Pembayaran dilakukan sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak, yaitu pihak perusahaan dengan vendor hardware
tersebut.
c) Proses Konsultasi dan Pemberian Solusi Aplikasi Bisnis
Gambar 3.7 Proses konsultasi dan Pemberian Solusi Aplikasi Bisnis
Keterangan gambar :
1. User mengajukan permohonan melalui USC,
2. Kemudian USC meneruskan permohonan tersebut kepada BAS (Bussiness
Application Support), yaitu unit khusus yang akan memberikan konsultasi dan
solusi mengenai aplikasi bisnis yang dibutuhkan oleh user.
User USC BAS
Purcashing, Accounting &
mill head
Meneruskan permohonan
1 2
3 4 Bila konsultasi dan solusi berhubungan dengan investasi
5
6
7
Setuju /tidak
92
3. Kemudian BAS akan memberikan tanggapan atas permohonan user tersebut,
apabila permintaan konsultasi disetujui,
4. Maka USC akan meneruskan jawaban kepada user, dan mengatur jadwal
pertemuan user dengan unit BAS.
5. Kemudian BAS akan mengadakan pertemuan dengan user yang bersangkutan
guna menganalisa masalah yang dihadapi oleh user, setelah itu unit BAS akan
memberikan konsultasi sekaligus solusi-solusi terhadap masalah yang dihadapi
oleh user tersebut. Proses pemberian solusi tersebut juga menyangkut adanya
pertimbangan investasi atau tidak bagi perusahaan,
6. Apabila solusi tersebut berhubungan dengan investasi, maka departemen TI
membutuhkan keputusan dari manajemen, yaitu bagian purchasing, accounting,
dan Mill Head.
7. Setelah mendapatkan persetujuan dari ketiga pihak yang terkait, maka proses
pengembangan proyek akan dimulai.
d) Proses Pengembangan Proyek
Proses pengembangan lebih lanjut dari software yang telah ada sangat diperlukan,
agar lebih efektif dan efisien dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan. Disamping itu
proyek-proyek TI membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka pengembangannya
harus direncanakan secara matang. Proses pengembangan proyek tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.8 :
93
Gambar 3.8 Proses Pengembangan Proyek
Keterangan gambar :
1. User Requirement Analysis
Pengembangan suatu proyek harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada,
Oleh karena itu dibutuhkan analisis kebutuhan user agar proyek yang akan
dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan user tersebut dan berguna untuk
menunjang performance perusahaan.
USER REQUIREMENT
ANALYSIS
TESTING IN TRAINING
SERVER
TRANSFER TO PRODUCTION
SERVER
TESTING IN PRODUCTION
SERVER
GO-LIFE
SUPPORTING
CLOSSING
EVALUATION
DATABASE RELATIONSHIP
DESIGN
DEVELOPMENT
TESTING
TRANSFER TO TRAINING
SERVER
94
2. Database Relationship Design
Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan dirancang untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi, untuk itu
database harus dirancang sedemikian rupa.
3. Development
Tahap selanjutnya adalah pengembangan proyek berdasarkan hasil analisis dari
kebutuhan user, yang telah didesain, yaitu coding dan user interface, serta
konsep-konsep lainnya.
4. Testing
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap proyek yang telah dikembangkan
oleh programmer testing.
5. Transfer to training server
Setelah proyek tersebut melewati tahap pengujian, kemudian proyek tersebut di
kirim ke training server. Sinkronisasi diperlukan agar terjadi keselarasan
terhadap proyek berjalan dan konsep awal.
6. Testing in training server
Setelah itu dilakukan pengujian proyek pada training server.
7. Transfer to production server
Pada tahap ini dilakukan konversi data dan migrasi dari sistem lama ke sistem
yang baru tersebut.
8. Testing in production server
Sebelum proyek tersebut dijalankan, maka harus dilakukan tes terhadap proyek
tersebut, untuk mengetahui apakah telah produk yang dihasilkan telah sesuai
dengan kebutuhan user atau belum.
95
9. Go-life
Apabila proyek tersebut memenuhi kebutuhan user, maka proyek tersebut akan
diluncurkan untuk dipergunakan dalam menunjang proses bisnis perusahaan.
10. Supporting
Setelah proyek diluncurkan maka dilakukan pengawasan terhadap kinerja
proyek, kurang lebih dalam waktu 1-2 bulan departemen TI berfungsi sebagai
supporting unit terhadap user.
11. Closing
Setelah melewati kurun waktu 1-2 bulan, maka akan dilakukan penentuan,
apakah proyek tersebut berhasil (layak dipergunakan) atau tidak.
12. Evaluation
Evaluasi lebih lanjut terhadap proyek tersebut (long term) termasuk
kemungkinan lebih lanjut pengembangannya dan bagaimana software tersebut
akan memberi benefit bagi perusahaan.
e) Proses Maintenance
Maintenance terhadap sistem sangat diperlukan untuk memaksimalkan kinerja
sistem yang ada, berikut ini adalah beberapa maintenance yang dilakukan oleh
departemen TI, yaitu:
Maintenance terhadap sistem,
A. Untuk software dilakukan maintenance yang berupa up-date anti virus secara
otomatis.
B. Untuk aplikasi pada perusahaan, departemen TI menggunakan application
launcher secara otomatis agar standarisasi tetap terjaga.
96
Application launcher adalah suatu aplikasi yang diletakkan pada setiap PC
user, dan aplikasi ini akan selalu meng-update PC user setiap kali ia
menemukan aplikasi baru di server utama. Dengan adanya application
launcher ini, departemen TI tidak perlu mendatangi PC user satu persatu
untuk peng-update-an.
C. Untuk jaringan, departemen melakukan maintenance 2 kali/minggu.
D. Untuk server, departemen TI mempunyai contingency plan,
i. Planned Shutdown, departemen TI harus memberikan konfirmasi terlebih
dahulu kepada perusahaan, yaitu ketetapannya adalah minimal 2 hari
sebelum pelaksanaan shutdown.
ii. Unplanned Shutdown, depertemen TI harus dapat menangani masalah ini
maksimal 2 jam.
Untuk menjaga arus listrik digunakan UPS, UPS ini dapat menyimpan tenaga
listrik maksimal 2 jam apabila listrik mati.
Maintenance terhadap sistem ini dilakukan secara regular, yaitu :
a. daily, meliputi check job, performance
b. weekly, meliputi back-up, performance, file space
c. monthly, meliputi back-up, file space, performance check
3.2.7 Analisis IS Strategic Grid
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mengimplementasikan SAP dan beberapa
aplikasi pendukung lainnya untuk menunjang proses bisnisnya.
Dari beberapa aplikasi yang ada, masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda-
beda di dalam strategic grid.
97
Modul-modul aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
A. SAP (System Application Product in data processing)
SAP adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung perusahaan ini
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP
merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan
manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai
aktivitas sehari-hari.
SAP ini terdiri dari beberapa modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi
bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul dalam aplikasi SAP
dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya. Sistem SAP ini
dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikan rangkaian proses bisnis yang
terdapat pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.
Dampak dari pengintegrasian SAP :
a. Dengan mengimplementasikan SAP maka segala informasi hanya perlu diinput satu
kali saja pada sistem, perubahan yang dilakukan oleh satu modul secara otomatis
akan meng-update modul yang lainnya, bila informasi yang dirubah berkaitan
dengan modul tersebut data akan ter-update secara langsung begitu user meng-input
data ke dalam sistem, hal ini dikenal dengan istilah real-time processing.
b. Integrasi secara sistem bisa terjadi karena dengan syarat bahwa seluruh perusahaan
harus menggunakan satu sumber data yang sama baik untuk data customer, data
produk, maupun data vendor.
98
c. Transparansi data, semua user yang punya akses ke sistem akan dapat melihat semua
informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan, walaupun informasi tersebut
di-input oleh user lain.
Berikut ini adalah modul-modul dari SAP yang diimplementasikan pada PT. Pindo
Deli Pulp and Paper Mills :
1. Finance and Costing,
Modul ini digunakan pada departemen Finance. Modul ini terdiri dari :
a. Invoice, berfungsi untuk mengelola tagihan-tagihan keuangan.
b. Finance, berfungsi untuk mengelola keuangan perusahaan.
c. Costing, berfungsi untuk membuat jurnal, neraca, balance sheet, dan
penghitungan gaji.
2. Material Management,
Modul ini digunakan pada departemen Purchasing, Engineering, dan
Administration. Modul ini terdiri dari :
a. Procurement, berfungsi untuk mengatur pembelian bahan baku, spare part,
dan barang jadi.
b. Inventory Management (raw material, spare part, dan finished goods),
berfungsi untuk mengatur tentang bahan baku, spare parts, dan barang jadi.
c. Warehouse Management, berfungsi untuk mengatur letak dan pengkodean
dari masing-masing produk yang dihasilkan.
3. Quality Management,
Modul ini digunakan pada departemen Production, berfungsi untuk melakukan
pengecekan terhadap kualitas barang yang keluar masuk.
99
4. Human Research Management,
Modul ini digunakan pada departemen Administration. Modul ini terdiri dari :
a. Electronic Data Management, berfungsi untuk mengatur penyimpanan data-
data.
b. Payroll, berfungsi untuk mengatur pembagian gaji.
c. Time Management, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya karyawan ke
dalam perusahaan.
d. Organization Management, berfungsi untuk mengatur bentuk organisasi,
sistem manajemen, letak tiap-tiap unit yang ada di perusahaan.
e. Recruitment, berfungsi untuk mengatur perekrutan dan pelatihan karyawan.
5. Sales and Distribution,
Modul ini digunakan pada departemen Marketing.
Modul ini terdiri dari :
a. Billing, berfungsi untuk pembuatan nota-nota pembayaran, pembelian,
tagihan-tagihan, dan lainnya.
b. Shipment, berfungsi untuk mengatur pengiriman produk.
c. Sales and order, berfungsi untuk mengatur penjualan dan permintaan
terhadap produk.
6. Plant Maintenance,
Modul ini digunakan pada departemen Engineering.
Modul ini terdiri dari :
a. Corrective Management, berfungsi untuk menentukan jadwal shutdown.
b. Plant Management, berfungsi untuk mengatur mesin-mesin yang ada di
pabrik.
100
7. Supplier Relationship Management,
Modul ini digunakan untuk mengatur hubungan antara perusahaan dengan para
supplier.
8. Project Management,
Modul ini digunakan mengelola proyek-proyek yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Kedelapan modul dari SAP diatas menduduki posisi Strategic, karena modul-modul
tersebut memberikan keunggulan bersaing dan perusahaan sangat bergantung pada
modul-modul aplikasi tersebut untuk menunjang kelancaran proses bisnisnya. Sasaran
penerapan SAP tersebut adalah :
i. Untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan.
ii. Menerapkan metode dan practise kelas dunia.
iii. Menstandarisasi best practise di semua Mill APP.
iv. Menggunakan teknologi terbaru.
v. Menuju pertumbuhan jangka panjang dan peningkatan berkesinambungan.
Tidak seluruh departemen pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menggunakan
aplikasi SAP, karena penerapan modul-modul SAP juga dilihat dari seberapa penting
modul tersebut untuk menunjang kinerja dari tiap-tiap departemen. Saat ini perusahaan
belum memiliki modul Production dari SAP, maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
menggunakan beberapa aplikasi berikut yang dikembangkan oleh departemen TI guna
mendukung kinerja departemen-depertemen lainnya, aplikasi-aplikasi tersebut antara
lain :
101
B. MMpro, aplikasi ini digunakan sebagai pendukung pengontrolan barang yang keluar
masuk.
C. SOT (Sistem Online Timbangan), aplikasi ini digunakan untuk mengatur keluar
masuknya kendaraan.
D. Lotus Notes, aplikasi ini digunakan untuk mengelola e-mail.
E. Millwide, aplikasi ini digunakan untuk proses pengontrolan produksi sampai
shipping.
F. Valmet, aplikasi ini digunakan untuk roll-handling.
G. QCS and DCS, aplikasi ini digunakan untuk mengontrol produksi barang.
H. Production tracking, aplikasi ini digunakan pada departemen Production, yang
berfungsi untuk menghitung biaya raw material, barang jadi, listrik, dan untuk
menghitung harga dasar guna menentukan harga jual.
I. Production planning, aplikasi ini digunakan pada departemen Production, yang
berfungsi untuk mengatur perencanaan terhadap proses produksi.
Walaupun kedelapan aplikasi tersebut bukan merupakan bagian dari modul SAP,
aplikasi tersebut dikategorikan ke dalam posisi Strategic, karena manfaat yang tinggi
dan tingkat ketergantungan perusahaan yang tinggi pula terhadap aplikasi tersebut.
J. E-Training, aplikasi ini digunakan pada departemen Job Training, berfungsi untuk
memasukkan data karyawan dan menjadwalkan pelatihan bagi karyawan secara
online.
Aplikasi ini dikategorikan kedalam kategori Factory, karena perusahaan tetap dapat
beroperasi dengan baik bahkan jika pelayanan TI terhadap aplikasi ini tidak dapat
berfungsi dengan baik, walaupun manfaat aplikasi ini rendah tetapi tingkat
ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi.
102
Berdasarkan aplikasi yang digunakan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, maka
analisis IS Strategic Grid dilakukan dengan memetakan masing-masing aplikasi tersebut
ke dalam IS Strategic Grid berdasarkan seberapa besar ketergantungan perusahaan
terhadap aplikasi tersebut dan seberapa besar potensi aplikasi tersebut dalam
memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Hasil dari analisis IS Strategic Grid
dapat dilihat pada gambar 3.9 dibawah ini :
High
Low
Low High
Gambar 3.9 Hasil analisis IS Strategic Grid
Keterangan:
A= SAP, B= MMPro, C= SOT (System Online Timbangan), D= Lotus Notes,
E= Millwide, F= Valmet, G= QCS and DCS, H= Production Tracking, I= Production
Planning, J= E-Training.
Dari hasil analis is IS Strategic Grid diatas dapat disimpulkan bahwa departemen TI pada
PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills termasuk dalam kategori Strategic, karena modul
Turnaround
Strategic
A B C D E F G H I
Support
Factory
J
Degree to which IT developments will create competitive advantage
Degree to which the firm is functionality dependent upon IS/IT today
103
utama yaitu SAP dan 8 aplikasi lainnya masuk ke dalam kategori Strategic, dan aplikasi
E-Training dikategorikan dalam kategori Factory.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan sangat bergantung
dengan keberadaan teknologi informasi. Kelancaran fungsi dan pelayanan TI sangat
kritis bagi operasi sehari-hari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dan aplikasi yang
sedang dikembangkan juga kritis bagi keunggulan kompetitif perusahaan di masa depan.
Perusahaan menggunakan TI sebagai dukungan utama dalam meraih kesuksesan.
Perusahaan ini melakukan perencanaan bisnisnya dengan memperhitungkan dan
menggunakan dukungan TI.
3.2.8 Infrastruktur Jaringan
Pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills teknologi informasi sudah menjadi bagian
penting bagi setiap departemen yang ada, hal ini dilihat dari adanya konektivitas
jaringan yang menghubungkan setiap departemen yang ada pada PT. Pindo Deli Pulp
and Paper Mills, seperti yang terlihat pada gambar 3.10
104
Gambar 3.10 Infrastruktur jaringan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Radio Device Radio Device
MUX Hub Router
CISCO PABX
ADSL
Serpong
PC
Switch
PC PC
MUX Router Hub
PC PC
Switch
Internet
Radio Link Ewan 128K
Leased Line
Pindo I Pindo II
Switch Switch
Switch Switch
PC
105
Berikut adalah penjelasan mengenai gambar 3.10 :
1. Antara Pindo 1 dan Pindo 2 yg jaraknya berdekatan maka digunakan gelombang
radio ewan 128k. Karena lebih efisen dan hemat biaya, radio juga dinilai dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan yang berdekatan jaraknya.
2. MUX adalah multi plexer
3. PABX digunakan untuk membantu router memperbanyak penyimpanan nomor-
nomor extention, maksudnya adalah dari satu nomor telepon terdapat beberapa
nomor-nomor extention yang akan dihubungkan ke semua staf yang ada di
perusahaan.
4. Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari
sebuah network-network lainnya (LAN→LAN/LAN→WAN) sehingga host-host
yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada
network yang lain.
5. Hub akan menghubungkan antara router, switch dan PC.
6. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menggunakan CISCO sebagai server
networking.
7. Switch akan berhubungan langsung dengan komputer atau PC melalui UTP module.
8. Setiap komputer terhubung dengan sistem LAN yang dihubungkan dengan
menggunakan Hub, Switch, dan router yang masing-masing berkapasitas 24 ports,
yang kemudian dihubungkan ke PC masing-masing user.
Untuk spesifikasi hardware yang digunakan, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
tidak memiliki spesifikasi secara detail, sebagai contoh : untuk staf yang menjalankan
106
aplikasi SAP, minimum requirement-nya adalah P II 200, HD min. 8 Gb, Memory min.
64 Mb.
Untuk server utama, perusahaan menggunakan CISCO Catalyst 2950 C, termasuk
bios dari tipe Cisco itu sendiri. Sedangkan untuk menjaga arus listrik, perusahaan
menggunakan UPS.
3.2.9 Pengukuran Kinerja Departemen TI
Departemen TI pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai metode
pengukuran kinerja, yaitu dengan menggunakan KPI (Key Performance Indicator) yang
terdiri dari beberapa KPI untuk masing-masing unit, yaitu untuk unit Information
Technology, Bussiness Application Support, Hardware and Operation,
Telecommunication. Berikut ini adalah komponen-komponen KPI tersebut :
a. Average communication link downtime
Komponen ini digunakan untuk mengetahui rata-rata downtime bagi jaringan
komunikasi.
b. Average server downtime
Komponen ini digunakan untuk mengetahui waktu rata-rata server down. Waktu
downtime server harus diusahakan seminimal mungkin, agar proses kerja perusahaan
tidak terganggu.
c. Emergency request solving in time
Komponen ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak keluhan yang dapat
ditanggapi tepat pada waktunya oleh departemen TI. Waktu penanganan keluhan
untuk kategori emergency ini adalah maksimal 4 jam.
107
d. Urgent request solving in time
Komponen ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak keluhan yang dapat
ditanggapi tepat pada waktunya oleh departemen TI. Waktu penanganan keluhan
untuk kategori urgent ini adalah maksimal 1 jam.
e. Normal request solving in time
Komponen ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak keluhan yang dapat
ditanggapi tepat pada waktunya oleh departemen TI. Waktu penanganan keluhan
untuk kategori normal ini adalah maksimal 2 hari.
f. User assessment score on support services
Komponen ini digunakan untuk mengetahui penilaian user terhadap kinerja
departemen TI. Penilaian dari user ini dimasukkan ke dalam 4 kategori, yaitu : poor,
fair, good, dan excellent. Dengan adanya penilaian dari user ini, maka TI dapat lebih
meningkatkan kinerja mereka guna memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi
user.
g. Training for staffs
Pelatihan bagi staf-staf departemen TI adalah sangat penting. Setiap staf perlu
mendapatkan training secara berkala, pengikutsertaan ke dalam seminar-seminar,
bahkan sampai mengikuti external training. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
tersebut, maka kemampuan dan keahlian staf TI dapat lebih ditingkatkan lagi, guna
memberikan pelayanan yang lebih lagi bagi user, untuk meningkatkan kontribusi
yang lebih besar lagi bagi perusahaan.
h. Cash contribution
Karena perusahaan berinvestasi cukup besar terhadap departemen TI, maka cash
contribution merupakan suatu hal yang harus diukur, cash contribution ini
108
digunakan untuk mengetahui seberapa besar TI dapat memberikan pengembalian
kepada perusahaan berupa uang.
i. System Availability
Ketersediaan sistem merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan,
dengan adanya ketersediaan sistem yang sesuai dengan target yang telah ditentukan
maka kegiatan proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
j. Training to Pindo Employee
Komponen ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pelatihan yang
diberikan kepada user yang ada pada perusahaan setiap kali ada penerapan aplikasi-
aplikasi baru. Pelatihan terhadap user yang ada perusahaan sangat penting, agar user
dapat mengerti dan memahami penerapan aplikasi-aplikasi baru yang digunakan
untuk memperlancar proses bisnis perusahaan.
k. Network and communication availability
Ketersediaan jaringan dan telekomunikasi yang baik merupakan komponen yang
penting. Dengan adanya komponen ini, maka kinerja proses bisnis yang ada pada
perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
l. Improve telecommunication cost saving
Unit telekomunikasi harus dapat meningkatkan biaya penghematan telekomunikasi,
yaitu dengan cara meng-optimalkan penggunaan infrastruktur telekomunikasi,
mengadakan maintenance terhadap sistem dan infrastruktur, dan membangun
kerjasama dengan service provider.
109
3.2.10 IT Plan
Departemen TI pada PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki IT plan yang
terfokus pada tiga komponen, yaitu Production, Order to Cash, Office Automation.
Ketiga komponen ini merupakan komponen yang paling diperhatikan untuk sebuah
perusahaan manufaktur besar seperti PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini. Berikut
adalah uraian singkat mengenai ketiga komponen tersebut :
a. Production
Dalam komponen ini departemen TI akan mendukung perusahaan untuk membuat
aplikasi-aplikasi pendukung yang dibutuhkan oleh perusahaan. Misalnya, dengan
membuat aplikasi yang dapat membantu departemen marketing untuk meningkatkan
volume penjualan.
b. Order to cash
Departemen TI akan membantu departemen lainnya dengan membuat aplikasi yang
dapat membantu departemen tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya, melalui
pemberian konsultasi dan solusi aplikasi bisnis yang dapat membantu user agar
dapat lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
c. Office Automation
Pada komponen ini, departemen TI akan membantu memperlancar proses bisnis
perusahaan dengan melakukan automasi terhadap pekerjaan dan proses bisnis
perusahaan, agar kinerja sistem yang ada dapat lebih lancar maka departemen TI
akan bertindak sebagai tools maintenance supporting, maksudnya adalah departemen
akan membantu bagaimana cara menurunkan biaya maintenance.
Melalui ketiga komponen tersebut, departemen TI setiap tahunnya akan melakukan
perencanaan tahunan yang berupa proyek-proyek TI. Rencana proyek yang dibuat selalu
110
untuk jangka waktu 1 tahun yang berasal dari inisiatif departemen TI sendiri maupun
dari tiap-tiap departemen yang ada pada perusahaan. Sifat-sifat proyek yang dikerjakan
oleh departemen TI, antara lain bersifat improvement, development, new function
Proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh departemen TI setiap tahunnya selalu
disinkronisasikan terlebih dahulu dengan project list yang ada di pusat (corporate IT).
Proyek-proyek yang belum terselesaikan pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan pada
tahun berikutnya.