membaca efektif artikel ilmiah
DESCRIPTION
ARTIKEL ILMIAH MEMBACA EFEKTIFTRANSCRIPT
MEMBACA EFEKTIF ARTIKEL ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Mendengar kata ’jurnal’ atau ’artikelilmiah’, sebagian orang akan langsung memiliki pandangan bahwa jurnal atau artikel
ilmiah pastilah membosankan dan menakutkan. Pandangan awal tersebut mungkin diakibatkan karena tidak pernah mengenal
secara langsung seperti apakah jurnal atau artikel ilmiah yang dimaksud.
Tampilan awalnya memang agak menakutkan dengan tebal kurang lebih 20 halaman, menggunakan bahasa inggris, dan
terkadang bagian metodologi penuh dengan rumus-rumus sulit yang cukup mengintimidasi. Namun, jika sudah lebih mengenal
jurnal atau artikel ilmiah, mungkin bisa sedikit mengurangi pandangan negatif seperti itu.
Kurangnya minat mahasiswa untuk membaca jurnal atau artikel ilmiah setidaknya berusaha sedikit diatasi dengan adanya
kelas Seminar C yang mengenalkan jurnal atau artikel ilmiah kepada mahasiswa. Kuliah Seminar C memiliki tujuan di antaranya
adalah meningkatkan kemampuan membaca dengan cepat dan mengerti suatu jurnal atau artikel ilmiah dengan hanya
mendengarkan tanpa membacanya sendiri.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang merupakan pertanyaan dalam tujuan pembahasan
sebagai berikut:
“Bagaimana cara yang paling efektif untuk membaca suatu jurnal atau artikel ilmiah?”
TUJUAN PEMBAHASAN
Pembahasan materi ini bertujuan agar mahasiswa mampu membaca efektif jurnal atau artikel ilmiah.
MANFAAT PEMBAHASAN
1. Diharapkan Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan membaca jurnal atau artikel ilmiah dengan cepat.
2. Diharapkan Mahasiswa dapat mengerti suatu jurnal atau artikel ilmiah dengan hanya mendengarkan tanpa membacanya
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
MEMBACA ARTIKEL ILMIAH
DEFINISI
Artikel ilmiah adalah karya tulisyang menyajikan data dan fakta yang sahih dan dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan.
MEMBACA EFEKTIF
Ketika seseorang membaca, apapun bahan bacaannya, seharusnya ia mampu memahami isi dari bahan bacaan itu,
sehingga ia memperoleh faedah dan manfaat. Membaca tapi tidak memahami isi dari bacaannya, merupakan kecenderungan yang
dialami banyak orang. Kondisi ini terjadi biasanya disebabkan oleh ketiadaan tujuan dari membaca. Sebab, sejatinya seseorang
yang membaca itu, paling tidak ia akan memperoleh informasi baru tentang apa yang dibacanya. Karena itu, sedapat mungkin cara
kita membaca, agar memperoleh banyak manfaat, harus kita ubah. Bagaimana caranya? Pertama, membaca itu harus bertujuan.
Tanpa tujuan yang jelas, pemahaman kita terhadap apa yang kita baca juga akan menjadi tidak jelas. Paling tidak, carilah tujuan
yang paling mudah dan sederhana. Misalnya, ketika membaca buku tentang pendidikan, maka tujuannya minimal dapat
memperoleh informasi tentang apa itu pendidikan.
Dengan cara demikian, faedah membaca pun didapatkan. Itulah yang dimaksud dengan membaca yang bertujuan. Jadi,
aktivitas membaca bukanlah aktivitas iseng dalam rangka mengisi waktu kosong. Jika tujuannya hanya iseng, sia-sialah aktivitas
membaca tersebut.
TUJUAN MEMBACA ARTIKEL ILMIAH
1. Mengumpulkan informasi
2. Menambah wawasan
3. langkah untuk menyusun artikel ilmiah
KECEPATAN MEMBACA
Kecepatan setiap orang dalam membaca tidak selalu sama. Ada yang memiliki kecepatan 100 -150 kpm (kata per menit),
ada yang 150-200 kpm, dan ada yang di atasnya. Berdasarkan pengamatan dalam berbagai pelatihan, keterampilan, kecepatan
rata-rata orang Indonesia dewasa (yang belum pernah latihan keterampilan membaca) 175-300 kpm. Setelah mengikuti latihan
keterampilan membaca, kecepatan itu biasanya bisa meningkat.
Rumus untuk menghitung kecepatan membaca adalah : jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang dibutuhkan untuk
membaca. Jika kecepatan membaca itu kita andaikan A, jumlah kata yang dibaca diandaikan B, dan waktu yang dibutuhkan untuk
membaca diandaikan C, maka rumusnya menjadi:
A= B/C = kpm (kata per menit)
Seandainya waktu yang dibutuhkan untuk membaca itu terdapat detiknya (misalnya 3 menit 20 detik), maka waktu itu
dikonversikan dahulu ke detik; kemudian rumus di atas dikali 60 detik.
A= B/C = x 60 detik =kpm (kata per menit)
Contoh
Jumlah kata yang dibaca adalah 1500 kata; lama membaca adalah 4 menit 10 detik (=250 detik); maka kecepatan membacanya
adalah:
1500/250 x 6 x 60 = 360 kpm.
Untuk mengetahui kecepatan seseorang dalam membaca,dapat dibaca tulisan berikut ini (ditulis oleh Kartono Mohamad,
mantan IDI, berjudul "Dengan Retina Buatan, Dunia Kembali Menjadi Terang" dalam Harian KOMPAS, 14 November 1999, hlm.
4). Jumlah kata dalam tulisan ini adalah 803 kata, digenapkan menjadi 800 kata.
Untuk menghitung kata di dalam bacaan digunakan cara berikut: Pertama, hitunglah jumlah kata dalam sepuluh baris;
kemudian dibagi sepuluh. Hasilnya adalah jumlah rata-rata kata perbaris. Kedua, hitunglah jumlah baris dalam tulisan yang kita
baca; kemudian kalikan dengan jumlah rata-rata per baris tersebut. Hasilnya adalah jumlah kata yang kita baca.
TEKNIK YANG PERLU DIPRAKTIKKAN SAAT MELAKUKAN AKTIVITAS MEMBACA
Pertama, membacalah untuk memperoleh informasi, bukan untuk memperoleh aneka pendapat. Bersikaplah kritis. Sangat
banyak orang yang membaca sesuatu dan lantas memercayai begitu saja apa yang dia baca. Tidak sedikit orang yang membaca
demi hanya mendukung pendapat yang telah dianutnya. Pembaca yang demikian tidak mau berpikir lagi dan percaya pada apa
yang dibacanya begitu saja.
Kedua, hendaknya membolak-balik terlebih dahulu buku yang akan dibaca sebelum memutuskan membaca buku tersebut
hingga tuntas. Pertimbangkan apakah buku itu bermanfaat atau tidak. Cermatilah apakah makna buku tersebut. Lakukan hal yang
sama pula saat akan membaca koran atau majalah.
Ketiga, jika membaca buku ilmiah, harus membacanya dengan pikiran yang objektif. Akan tetapi, jika membaca buku yang
mengemukakan suatu pendapat atau propaganda, harus membaca buku itu dengan kritis. Dalam konteks ini, harus menempatkan
diri laksana seorang hakim. Dengan demikian, harus menjadi orang yang tidak gampang percaya begitu saja.
Keempat, membuat tanda-tanda khusus pada bagian-bagian penting dalam setiap bahan bacaan yang dibaca. Tanda-tanda
khusus itu bisa berupa tanda silang yang mencolok pada tepi kiri bagian yang dibaca, bisa juga berupa garis bawah pada bagian-
bagian penting bahan yang dibaca.
Kelima, membuat ringkasan atau ikhtisar dari setiap pokok persoalan yang dibaca. Ringkasan atau ikhtisar itu bisa ditulis
dalam sehelai kartu atau dalam buku catatan khusus.
HAMBATAN MEMBACA CEPAT DAN EFISIEN DAN CARA MENGATASINYA
Ada beberapa hambatan yang sering dijumpai pada orang-orang tertentu di dalam membaca sehingga orang tersebut
tidak bisa membaca secara cepat dan efisien. Hambatan-hambatan ini banyak berkaitan dengan ke-biasaan membaca yang
dipraktekkan sejak masa kecil dan terbawa-bawa sampai dewasa. Beberapa hambatan tersebut di antaranya adalah:
Membaca dengan melafalkan kata yang dibaca
Ada orang yang membaca dengan melafalkan kata demi kata yang dibaca. Mungkin orang tersebut kurang puas jika
kata-kata yang dibaca itu tidak diucapkan. Cara membaca seperti ini selain akan mengganggu orang lain, juga akan
memperlambat pembacaan. Lambat karena kata demi kata dibaca atau satu demi satu. Di samping itu, pembaca akan mudah lelah
karena mengucapkan kata demi kata yang dibaca itu mengeluarkan banyak energi. (bandingkan dengan orang yang sedang
mengajar di depan kelas, atau yang sedang berpidato). Untuk mengatasi ini dapat dilakukan dua cara. Pertama dengan merapatkan
bibir ketika membaca, dan kedua, dengan menguyah permen karet.
- Membaca dengan menggerakkan bibir
Ada lagi yang membaca dengan menggerakkan bibir. Bibirnya komat-kamit mengikuti bunyi huruf di dalam teks bacaan.
Cara membaca seperti ini selain kurang enak di pandang mata (karena bibir terus komat-kamit) juga kurang cepat dan efisien
karena si pembaca pada dasarnya membaca kata demi kata (bahkan huruf demi huruf) yang ada di dalam teks bacaan. Cara
membaca dengan komat-kamit juga bisa membuat bibir cepat lelah, rahang atas dan bawah pegal, dan pada akhirnya
mempengaruhi daya tahan baca.
Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara yang dikemukakan di atas:
1. Membaca dengan menunjuk
Sebagian lagi ada yang membaca dengan menunjuk-nunjuk teks yang sedang dibacanya dengan jari atau alat tulis. Cara
membaca seperti ini juga kurang cepat dan efesien karena si pembaca melakukan pembacaan kata demi kata. Di samping itu, cara
membaca dengan menunjuk-nunjuk ini juga bisa membuat tangan cepat lelah dan pada akhirnya bisa mempengaruhi daya tahan
baca.
Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara berikut. Pertama dengan memasukan tangan yang suka menunjuk-
nunjuk itu ditugaskan memegang buku yang sedang dibaca (sekaligus jari telunjuk dan jempol ditugaskan untuk menyiapkan dan
membuka `halaman berikut' yang akan dibaca).
2. Membaca dengan menggerakan kepala
Sebagian lagi memiliki kebiasaan membaca dengan menggerakkan kepala (dari arah ke kiri ke kanan, dan sebaliknya)
mengikuti kata-kata yang sedang dibaca. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada
dasarnya mengikuti pembacaan kata demi kata. Di samping itu cara membaca dengan menggerakkan kepala bisa juga
mengakibatkan kepala cepat lelah dan bahkan pusing.
Untuk mengatasi kepala yang bergerak-gerak ini maka si pembaca bisa memegang dagunya. Jadi ketika membaca,maka
salah satu tangan memegang teks bacaan dan tangan yang lain memegang dagu. Jika cara mengatasi hambatan yang disebut di
atas dilakukan berulang-ulang, maka kebiasaan buruk dalam membaca itu lama-lama akan hilang.
Di samping hambatan-hambatan yang dikemukakan di atas (yang umumnya berkaitan dengan kiat membaca), masih ada
beberapa hambatan lain yang mempengaruhi kegiatan membaca cepat dan efisien, yaitu:
Kurang bisa konsentrasi karena:
Pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi; atau
Kesehatan sedang terganggu
Suasana hati sedang tidak tenteram; dan
Keadaan lingkungan tidak mendukung
Bagi orang-orang yang "pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi " hanya bisa di atasi dengan melakukan latihan konsentrasi
berulang-ulang
Daya tahan membaca cepat berkurang karena:
Posisi badan yang salah ketika membaca; atau
Lampu /penerangan yang tidak mendukung.
Hambatan ini bisa diatasi sesuai kasusnya:
Pertama, dengan memperbaiki posisi duduk yang baik ketika membaca yaitu: posisi badan diusahakan tegak dan rileks,
dan tidak terlalu miring (entah miring ke depan,ke belakang, atau terlalu miring ke samping kiri atau ke kanan). Posisi badan yang
terlalu miring akan sangat melelahkan.
Kedua, dengan memperbaiki lampu/penerangan. Lampu/penerangan yang tidak baik (=redup, kurang terang) akan
membuat mata cepat lelah; dan kita berlangsung lama bisa membuat mata sakit. Untuk membaca tulisan yang bergerak dari kiri ke
kanan (misalnya tulisan latin), maka arah penerangan sebaik-nya dari sebelah kiri; dan untuk membaca tulisan yang bergerak dari
sebelah kanan ke kiri (misalnya tulisan Ibrani, Arab), maka arah penerangan sebaiknya dari sebelah kanan.
Munculnya kemalasan karena:
Pada dasarnya kurang suka membaca; atau
Bahasa yang ada dalam teks bacaan kurang dikuasai
Uraian dalam teks bacaan terlalu sulit diikuti dan dipahami; dan
Isi dan jenis bacaan kurang diminati
Hambatan ini juga bisa diatasi sesuai dengan kasusnya. Jika kemalasan itu pada dasarnya karena kurang suka membaca, maka
cara mengatasinya adalah dengan menumbuhkan minat baca. Untuk tahap-tahap awal bisa dimulai dengan bacaan-bacan yang
ringan, misalnya buku-buku humor, komik bersambung , dsb.
KIAT MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF
Membaca pada hakikatnya adalah memahami teks bacaan. Itu berarti, kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh
mata dan otak. Mata berfungsi "memotret" teks, kemudian menyalurkanya ke dalam otak untuk diolah. Cepat dan banyaknya otak
mengolah suatu pesan tergantung erat dari cepat dan banyaknya pesan yang dipotret oleh mata.
Sehubungan dengan itu maka ada beberapa kiat yang bisa dipraktekkan untuk bisa membaca cepat dan efektif:
- Membaca dengan mengandalkan gerakan bola mata
Untuk bisa membaca cepat dan efektif harus mengandalkan gerakan bola mata. Jadi, yang paling sibuk bergerak di
dalam membaca bukanlah jari, mulut atau kepala, tapi bola mata. Semakin lincah bola mata bergerak (ke samping kiri kanan dan
ke bawah), maka semakin cepat pula membaca
- Membaca beberapa kata sekaligus yang mengandung satu gagasan
Mata tidak membaca kata demi kata, tapi membaca gagasan. Jangkauan mata tidak terarah pada kata demi kata yang
ada di dalam teks bacaan, tetapi pada dua sampai empat kata sekaligus. Untuk membiasakan mata membaca beberapa kata
sekaligus, maka mata harus dilatih untuk melebarkan daya jangkaunya
- Membaca dengan memperhatikan tujuan dan strategi.
Sebelum membaca, terlebih dahulu harus menentukan apa tujuan atau keperluannya: apakah kita ingin menguasai
"seluruh" isi bacaan (seperti membaca buku pelajaran wajib; membaca sebuah tulisan yang perlu betul-betul didalami sampai
mendetail); ataukah hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja (seperti membaca berita di koran, majalah dsb.).
Tujuan atau keperluan ini sangat menentukan strategi yang dipilih.
Kalau hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja, maka strategi membaca cepat dan efektif yang bisa
digunakan adalah skimming, yaitu membaca cepat dengan memperhatikan gagasan-gagasan pokok saja. Dalam hal ini bola mata
bergerak cepat membaca sambil mencari jawab atas seluruh atau beberapa pertanyaan berikut: apa, siapa, bagaimana, mengapa,
di mana, kapan. Dalam berita di koran dan majalah (yang ditulis dengan baik), beberapa perta-nyaan tersebut sudah bisa ditemui
jawabannya pada alinea-alinea awal.
Di samping strategi skimming, juga lazim digunakan strategi scanning, yaitu membaca cepat dengan melompat langsung ke
uraian/pasal/bab yang penting dan atau dibutuhkan. Untuk membaca sebuah teks atau buku yang wajib dikuasai secara mendetail
dan menyeluruh, maka strategi yang dipilih agak berbeda. Beberapa strategi membaca yang pernah dikembangkan para pakar
antara lain adalah:
1. SQ3R, yaitu:
Survey (melakukan pemeriksaan secara umum)
Question (mengajukan pertanyaan-pertanyaan pokok: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya)
Read (melakukan pembacaan)
Recite (menceritakan pokok-pokok yang dibaca dengan bahasa sendiri)
Review (mengulangi saripati teks bacaan yang dibaca).
2. SQ4R:
Survey
Question
Read
Recite
"Rite" (dari write, menuliskan pokok-pokok penting yang perlu diingat
Review.
3. POINT:
Purpose (mencari tahu dahulu apa maksud penulis dengan tulisannya)
Overview (melakukan peninjauan tulisan secara umum, dengan jalan membacanya)
Interpret (menganalisa dan menafsirkan pesan dalam tulisan)
Note (mencatat hal-hal yang penting dalam tulisan)
Test (menguji apakah si pembaca sudah menguasai isi tulisan dengan jalan menjawab beberapa pertanyaan penting berkaitan
dengan isi tulisan).
4. PQRST:
Preview (melakukan peninjauan umum)
Question
Read
Summarize (meringkas isi tulisan)
Test
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Untuk dapat membaca efektif artikel ilmiah, pertama, harus dipahami dulu tujuannya, antara lain untuk mengumpulkan
informasi dan menambah wawasan. Dengan memperhatikan kiat-kiat membaca efektif dan bagian-bagian artikel ilmiah, maka untuk
mengetahui isi dari artikel tersebut dapat langsung dilihat dari abstrak, kata kunci, pembahasan dan kesimpulan.
SARAN
Strategi membaca cepat dan efektif yang bisa digunakan adalah skimming, yaitu membaca cepat dengan memperhatikan
gagasan-gagasan pokok saja.
Di samping strategi skimming, juga lazim digunakan strategi scanning, yaitu membaca cepat dengan melompat langsung ke
uraian/pasal/bab yang penting dan atau dibutuhkan.
PRAKTIK BERBAHASA
Bacalah artikel ilmiah di bawah ini dengan menerapkan prinsip SQ3R!
Ikutilah langkah-langkah berikut!
Survey (melakukan pemeriksaan secara umum)
1. Baca sekilas judul dan abstrae!
2. Baca sekilas bagian demi bagian artikel!
Question (mengajukan pertanyaan-pertanyaan pokok: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya)
1. Apa yang dibahas/yang terjadi?
2. mengapa bisa demikian?
Read (melakukan pembacaan)
Recite (menceritakan pokok-pokok yang dibaca dengan bahasa sendiri)
Uraikan kembali hal-hal penting/pokok yang terdapat dalam artikel!
Review (mengulangi saripati teks bacaan yang dibaca).
Simpulkan teks artikel yang telah dibaca!