membaca dan menulis permulaan

33

Click here to load reader

Upload: maharotul-amalia

Post on 27-Nov-2015

86 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal

kemampuan dasar baca-tulis-hitung, pengetahuan dasar yang bermanfaat

bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan

mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Terkait dengan tujuan

memberikan bekal kemampuan dasar baca,-tulis, maka peranan

pengajaran bahasa indonesia di SD menjadi sangat penting.

Secara keseluruhan mata pelajaran bahasa indonesia di SD

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi,

dan mengungkapkan kemampuan bernalar, membina persatuan dan

persatuan bangsa. Mata pelajran bahasa indonesia diharapkan mampu

mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan

bahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara/bercerita, membaca dan

menulis/mengarang. Khusus di kelas I dan II diutamakn upaya

pengembangan kemampuan berbahasa indonesia sederhana melalui

membaca, menulis/mengarang, dan imla (dikte) dengan menggunakan

bahasa indonesia baku. Untuk mengembangkan kemampuan dan

keterampilan dasar menggunakan bahasa, dalam kegiatan belajar-

mengajar di kelas I dan II diberian kemampuan sederhana tentang

lingkungan alam sosial. Hal ini menunjukan ada perlakuan khusus yang

diberikan kepada anak kelas I dan II SD dalam hal membaca dan menulis

yang selanjutnya dikenal dengan membaca dan menulis permulaan.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 1

Page 2: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pemilihan Bahan Ajar Membaca Permulaan ?

2. Bagaimana Metode Pengajaran Membaca Permulaan ?

3. Bagaimana Kegiatan yanag Dilakukan dalam Pengajaran Membaca

Permulaan ?

4. Bagaimana Kegiatan Pembelajaran Membaca Permulaan ?

5. Apa Masalah Umum yang Dihadapi Siswa Dalam Membaca

Permulaan ?

6. Bagaimana Pengajaran Menulis Permulaan ?

7. Bagaimana Bahan Ajar Menulis Permulaan ?

8. Apa Metode Pengajaran Menulis Permulaan ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Pemilihan Bahan Ajar Membaca Permulaan

2. Untuk mengetahui Metode Pengajaran Membaca Permulaan

3. Kegiatan yang Dilakukan dalam Pengajaran Membaca Permulaan

4. Kegiatan Pembelajaran Membaca Permulaan

5. Masalah umum yang Dihadapi Siswa Dalam Membaca Permulaan

6. Pengajaran Menulis Permulaan

7. Bahan Ajar Menulis Permulaan

8. Metode Pengajaran Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang 2

Page 3: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemilihan Bahan Ajar Membaca Permulaan

Penentuan materi pelajaran didasarkan pada tujuan kelas dan butir-

butir pembelajaran. Secara garis besar bahan ajar membaca permulaan

yang terdapat pada kurikulum 1994 dapat dipilih menjadi dua macam :

untuk pembacaan dan untuk membaca permulaan. Dalam pengajarn

pramembaca, anak diperkenalkan kepada tata cra membaca yang baik,

Duduk wajar dan baik ( kepala tegak, punggung lurus, posisi tangan

dan kaki pada tempatnya),

Meletakan buku dengan jarak ke mata yang cukup dengan sudut tegak

lurus, dan

Memegang buku dengan baik, membaca buku dari kiri ke kanan dan

dari atas ke bawah, dari halaman 1, 2, dst. Bahan ajar untuk membaca

permulaan meliputi bunyi bahasa, huruf, suku kata, kata, kalimat

sederhana dan memahami isi bacaan

B. Metode Pengajaran Membaca Permulaan

Dalam buku petunjuk Pengajarn Membaca dan Menulis untuk kelas I

dan II (Depdikbud, 1996) dikemukakan langkah-langkah mengajar

membaca permulaan sebagai breikut. Pengajaran membaca permulaan

dibedakan menjadi dua macam: membaca tanpa buku dan membaca

dengan buku.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 3

Page 4: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

1. Membaca Permulaan Tanpa Buku

Kegiatan ini memakan waktu 8 sampai 10 minggu. Langkah-

langkah pempelajarannya ialah sebagi berikut :

a. Guru menunjukan gambar yang berisi cerita.

b. Guru menceritakan isi gambar.

c. Siswa menceritakan kembali isi gambar.

d. Guru menuliskan kaata yang terdapat dalam cerita untuk

mengenalkan huruf dan cara membacanya.

e. Gambar tidak digunakan lagi. Sebagai gantinya, guru membuat

cerita sederhana dan menuliskannya di papan tulis.

Cara yang ditempuh ialah dengan

1) Mengenal kata dalam kalimat,

2) Mengenal suku kata dengan kalimat,

3) Mengenal huruf dalam suku kata,

4) Merangkai huruf dengan suku kata,

5) Merangkai suku kata menjadi kata dan,

6) Merangkai kata menjadi kalimat

7)

2. Membaca Dengan Buku

Pengajarn membaca dengan buku mulai dilaksanakan setelah anak

mengenal huruf cara yang ditempuh adalah sebgai berikut.

a. Membaca buku pelajaran

Langkah-langkah yang ditempuh ialah

1) Membagikan buku atau menyuruh anak mengeluarkan buku

yang dibawanya.

2) Memperkenalkan buku: warna, jilid, isi, tulisan dan sebagainya

3) Memberi contoh cara membuka buku

Universitas Muhammadiyah Tangerang 4

Page 5: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

4) Menjelaskan angkan pada nomor halaman

5) Memusatkan perhatian anak pada halaman yang akan dipelajari,

6) Menceritakan gambar yang terdapat pada halaman tersebut dan

7) Mengajak siswa membaca kalimat dengan intonasi yang tepat.

b. Membaca majalah yang telah dipilih oleh guru yang huruf-

hurufnya sudah dikenal siswa.

c. Membaca bacaan yang disusun oleh guru dan siswa

Langkah-langkah yang ditempuh ialah

1) Menunjukan gambar yang akan dijadikan judul bacaan

2) Menulis judul yang sesuai dengan gambar dan

3) Membaca bacaan yang telah disusun bersama.

d. Membaca bacaan yang disusun, siswa secara berkelompok.

Langkah-langkah yang ditempuh ialah

1) Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok (satu kelompok

sekitar lima orang siswa)

2) Tiap kelompok memilih gambar yang akan disusun kalimatnya

(gambar dapat disediakan oleh guru atau siswa)

3) Tiap kelompok membuat judul

4) Tiap kelompok menyusun bacaan

5) Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya

6) Tiap kelompok mempertukarkan hasil pekerjaan, dan

7) Tiap kelompok membaca hasil pekerjaan kelompok lain

e. Membaca bacaan yang disusun siswa individual

Langkah-langkah yang di tempuh ialah

1) Guru menugasi siswa membawa gambar-gambar

2) Siswa memilih gambar yang di sukai

Universitas Muhammadiyah Tangerang 5

Page 6: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

3) Siswa menuliskan judul dan kalimat-kalimat yang ada kaitannya

dengan gambar

4) Siswa membacakan bacaan yang telah di buatnya

5) Mempertukarkan hasil pekerjaan, dan

6) Siswa membacaan bacaan yang dibuat oleh temannya

Pengajaran membaca pemulaan yang paling baik ialah pengajaran

memebaca yang didasarkan pada kebutuhan siswa.

C. Kegiatan yang Dilakukan didalam Pengajran Membaca Permulaan

1. Peningkatan Ucapan

Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa

mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Siswa yang mengalami kesulitan

dalam mengucapkan bunyi-bunyi tertentu akanmenghadapi kesulitan

dalam membaca. Untuk itu guru perlu mengidentifikasikan bunyi-

bunyi mana yang sulit diucapkansiswa dan melatihkan penhafalan bu

nyi-bunyi itu secara terpisah dan berulang-ulang.

2. Hubungan antara Bunyi Huruf

Pengetahuan tentang hubunhan bunyi huruf merupakan persyaratan

untuk dapat membaca. Jika siswa mengalami kesulitan dalam hal

menghubungkan bunyi huruf secara terpisah dan berulang-ulang. Guru

perlu memantau apakah siswa telah dapat dengan tepat mencocokan

bunyi dengan huruf.

3. Membedakan Bunyi-Bunyi

Kemampuan membedakan bunyi-bunyi bahasa merupakan hal

penting dalam pemerolehan bahasa, khususnya membaca.

Hasil penelitian menunujukan hal-hal berikut.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 6

Page 7: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

a. Semakin dekat bunyi dua fonem (bunyi bahasa), semakin besar

kemungkinan disalah tafsirkan misalnya bunyi /d/ dan /t/, /b/ dan

/p/.

b. Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

membedakan bunyi.

c. Umumnya, kemampuan membedakan bunyi baru dapat dikuasai

siswa secara sempurna pada usia sekitar delapan tahun.

d. Ada hubungan yang positif antara lambatnya perkembangan

penguasaan kemampuan membedakan bunyi dan ketidaktepatan

pengucapan.

e. Ada hubungan positif antara rendahnya kemampuan membedakan

bunyi dan kemampuan membaca.

f. Kemampuan membedakan bunyi tidak ditentukan oleh tingkat

intelegensi (kecerdasan). Untuk itu kemampuan siswa dalam

membedakan bunyi perlu mendapat perhatian khusus. Latihan

membedakan bunyi diarahkan pada bunyi-bunyi sejenis: b-p, d-t,

h-kh, m-n, f-v, dan r-l.

4. Kemampuan Mengingat

Kemampuan mengingat yang dimaksud di sini ialah kemampuan

yang lebih mengarah kepada kemampuan menilai apakah dua bunyi

atau lebih itu sama atau berbeda. Kemampuan ini lebih erat kaitannya

dengan kemampuan menyimak, tetapi juga besar pengaruhnya dalam

kegiatan membaca.

5. Membedakan Huruf dan Angka

Siswa yang belum bisa membedakan huruf dan angka berarti

belum siap untuk membaca. Untuk itu guru perlu mengidentifikasi

huruf-huruf dan angka-angka yang seringkali membingungkan siswa

Universitas Muhammadiyah Tangerang 7

Page 8: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

(b-d-p, u-n-m, c-e, dan r-t; 1-7, 2-3-5, 6-9, dan 0-8). Dengan

menggunakan kartu huruf dan kartu angka (media lain), kesulitan

siswa itu dapat diatasi.

6. Orientasi dari Kiri ke Kanan

Siswa perlu disadarkan bahwa kegiatan membaca dalam hal bahasa

indonesia menggunakan sisitem dari kiri ke kanan . kesadaran ini

khususnya perlu ditanamkan pada siswa yang kidal atau siswa yang

belajar mengaji.

7. Keterampilan Pemahaman

Siswa yang mengalami hambatan dalam perkembangan

kognitifnya juga mengalami kesulitan dalam membaca sebab

membaca pada dasarnya juga merupakan kegiatan berpikir. Perlu

disadari bahwa kegiatan pemahaman tidak harus menunggu sampai

siswa lancar membaca. Tidak seperti pembaca lanjut yang memahami

pesan melalui barang cetak, siswa dalam membaca permulaan

memahami pesan melalui bahasa lisan dan gambar. Ini berarti peranan

bahasa (lisan) guru sangat penting dlam mengembangkan pemahaman

siswa terhadap pesan yang dihadapinya.

8. Penguasaan Kosa Kata

Pengenalan kata merupakan proses yang melibatkan kemampuan

mengidentifikasi simbol tulis, mengucapkan, dan menghubungkannya

dengan makna.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 8

Page 9: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

D. Kegiatan Pembelajaran Membaca Permulaan

1. Kegiatan Membedakan Bunyi

a. Perdengarkan percakapan kepada siswa. Percakapan itu dapat

berupa percakapan antara guru dan siswa, siswa dan siswa, atau

percakapan yang telah direkam dalam kaset.

b. Setelah percakapan diperdengarkan, siswa mempelajari huruf dan

bunyi. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa.

1) Penyajian tiga kata yang diawali konsonan yang sama dan satu

kata di awali dengan konsonan yang berbeda.

Contoh : Anak-anak, berikut saya perdengarkan 4 kata.

Kenalilah bunyi kata yang awalnya berbeda!

Bapak bajak campak babak

Cubit cucu campak cuci

Dapur dasi guru duduk

2) Penyajian kata-kata yang diawali dengan konsonan yang

berbeda. Contoh : Anak-anak, dengarlah baik-baik berikut saya

pedengarkan 3 kata, 2 diantaranya diawali bunyi yang sama.

Sebutkan kata yang diawali dengan bunyi yang sama.

Kurus jujur kuras

Minum tidur turun

Mangga madu baru

Kegiatan membedakan bunyi juga dapat dilakukan dengan

menggunakan model permainan contoh:

a. Membedakan bunyi dalam klimat

Ucapkan sebuah kalimat dan ulangi bunyi awal dari setiap

kata yang terdapat dari kalimat itu. Tugas siswa menambahkan

kata yang memiliki bunyi awal yang sama!

Universitas Muhammadiyah Tangerang 9

Page 10: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Adik suka peremen. A... s... p...

Pintu itu ditutup P... i... d...

b. Saya melihat ...

Ucapkan kalimat yang diawali dengan saya melihat dengan

diikuti bunyi yang akan diajarkan.

Saya melihat d...! Saya melihat dasi !

Saya melihat duku !

Saya melihat dokter !

2. Kegiatan Membedakan Huruf

Untuk kepentingan ini dapat digunakan kartu-kartu huruf.buatlah

kartu huruf dengan ukuran tertentu. Bagikan kartu huruf tersebut pada

siswa. Ucapkan sebuah kata. Suruh siswa yang memegang kartu huruf

yang sesuai dengan bunyi kata itu berjajar didepan kelas sesuai

dengan urutan huruf yang terdapat dalam kata itu. Misalnya makan,

menyapu, tidur. Sebaiknya sebuah bunyi yang dilambangkan oleh

lebih dari satu huruf seperti /ng/, /ny/, /kh/, /sy/, /ai/, /au/, dan

sebagainya di tulis dlm kartu.

Kartu dapat juga berisikan kata. Guru membacakan kalimat dan siswa

yang memegang kartu kata maju dan berjajar didepan kelas sesuai

demgan urutan kata dalam kalimat itu misalnya.

Adi memakai topi

Topi Adi baru

Topi Adi berwarna biru

Universitas Muhammadiyah Tangerang 10

Page 11: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

E. Problem/Masalah Umum yang Dihadapi Siswa dalam Membaca

Permulaan

Dalam pelaksanaan pelajaran membaca permulaan guru, sering

dihadapkan pada siswa yang mengalami kesulitan, baik yangberkenaan

dengan hubunganbunyi huruf, suku kata, kalimat sederhana, maupu

ketidakmampuan siswa memahami isi bacaan berikut dikemukakan

kesulitan-kesulitan yang umumnya dihadap siswa dalam belajar membaca

permulaan.

1. Kurang Mengenali Huruf

Kesulitan yang berupa ketidakmampuan siswa mengenali huruf-

huruf alfabet sering dijumpai oleh guru. Ketidak mampuan siswa

membedakan huruf besar dan kecil termasuk dalam jenis kesulitan ini.

Upaya yang dapat ditempuh guru dalam membantu siswa, antara lain

ialah huruf dijadikan bahan nyanyian “Lagu ABC” dan menampilkan

huruf-huruf yang mirip (/b/, /p/, dan /d/) dan menjelaskan

perbedaannya

2. Membaca Kata demi Kata

Siswa yang mengalami kesulitan ini biasanya berhenti setelah

membaca sebuah kata, tidka segera diikuti dengan kata berikutnya.

Membaca kata demi kata memang merupakan tahap awal dari

kegiatan membaca. Akan tetapi jika siswa tidak dapat melanjutkan

membaca kata-kata yang satu kekata berikutnya dengan lancar, berarti

siswa ini menghadapi masalah. Cara yang dapat ditempuh untuk

mengatasi masalah ini ialah

- Gunakan bacaan yang tingkat kesulitannya paling rendah,

- Suruh siswa menulis kalimat dan membacanya dengan keras dan

Universitas Muhammadiyah Tangerang 11

Page 12: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

- Masalah ini disebabkan oleh kurangnya penguasaan kosakata oleh

karen itu perlu pengayaan kosakata digiatkan.

3. Kesalahan Jeda

Dalam membaca, siswa sering berhenti memebaca ditempat yang

tidak tepat atau tidak memperhatikan tanda baca, khususnya tanda

koma. Jika kesulitan ini tidak diatasi, siswa akan mengalami banyak

hambatan dalam proses membaca yang sebenarnya. Untuk mengatasi

jenis ini dapat digunakan beberapa cara berikut.

- Jika kesalahna disebabkan oleh keyidaktahuan siswa terhadap

makna kelompok kata, sajikan sejumlah kelompok kata dan

latihkan cara membacanya.

- Jika kesalahn disebabkan oleh ketidaktahuan siswa terhadap tanda

baca, perkenalkan fungsi tanda baca dan cara membacanya.

- Berikan paragraf tanda-tanda baca, kemudian tugasi siswa

membacanya. Selanjutnya ajaklah para siswa untuk menuliskan

tanda baca pada paragraf tersebut.

4. Kesalahan Pelafalan

Ada diantara siswa yang mengalami kesulitan melafalkan sebuah

kata. Untuk mengatasi kesulitan ini, guru dapat menggunakan cara-

cara berikut.

- Bunyi-bunyi yang sulit diucapkan perlu diajarkan secara tersendiri

- Bagi siswa yang tidak dapat menucapkan kata secara cepat, berikan

latihan khusus mengucapkan kata-kata tertentu yang dipandang

sulit. Bagi yang mengalami masalah pendengaran atau alat ucapnya

ajarkanlah bunyi-bunyi yang dianggap sulit oleh siswa.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 12

Page 13: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

5. Penghilangan

Yang dimaksud dengan kesulitan penghilangan ini adalah siswa

yang menghilangkan (tidak membaca) kata atau frase dari teks yang

dibacanya. Usaha untuk mengatasinya

- Lakukan koreksi secara tidak langsung, misalnya siswa diminta

untuk membaca ulang.

- Kenali kata atau frase yang dihilangkan, dan

- beri latihan membaca kata atau frase

6. pengulangan

kebiasaan siswa mengulangi kata atau frase dalam membaca

disebabkan oleh faktor tidak mengenali kata, kurang menguasai huruf-

bunyi, atau keterampilan yang rendah. Untuk mengatasi kesulitan ini

dapat digunakan cara-cara berikut.

- Siswa perlu disadarkan bahwa mengulang kata dalam membaca

merupakan kebiasaan buruk.

- Kenali kata yang sering diulang.

- Siapkan kata atau frase sejenis untuk dilatihkan.

7. Pembalikan

Beberapa siswa melakukan kegiatan membaca dengan

menggunakan orientasi dari kanan ke kiri. Kata tebu dibaca ubet .

selain itu, pembalikan dapat juga terjadi dalam membunyikan huruf.

Huruf /b/ dibaca /d/, huruf /p/ dibaca /q/ . untuk mengatasinya dapat

ditempuh cara-cara berikut.

- Siswa perlu disadarkan bahwa membaca huruf latin dari kiri ke

kanan.

- Bagi siswa yang kurang menguasai hubungan huruf-bunyi, siapkan

kata-kata yang memiliki bentuk serupa untuk dilatihkan.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 13

Page 14: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

- Latihan hendaknya dilakukan dalam bentuk kata yang bermakna,

misalnya huruf /b/ dan /p/ dilatihkan dengan kata.

8. Penyisipan

Kebiasaan siswa menambahkan kata atau frase dalm kalimat yang

dibacanya juga menghambat kemampuan membaca. Misalnya, siswa

menambahkan kata seorang pada kalimat Anak-anak sedang bermain

menjadi seorang anak-anak sedang bermain, kalimat ini menjadi salah.

Untuk mengatasi masalah ini, siswa ditugasi membaca dengan pelan-

pelan dan diingatkan bahwa ia telah menambahkan kata dalam

membaca.

9. Penggantian

Kebiasaan mengganti suatu kata dengan kata lain dapat disebabkan

oleh ketidakmampuan siswa membaca suatu kata, tetapi dia tahu

makna kata tersebut. Misalnya, karena siswa tidak mampu membaca

kata mengunyah, dia dapat menggantikannya dengan kata makna.

Untuk mengatasi hal ini carayang dapat digunakan ialah gunakan

bahan bacaan yang mudah, kenali kata-kata yang sulit diucapkan oleh

siswa, dan latihkan cara mengucapkan kata-kata tersebut.

10.Kesulitan Konsonan

Siswa mengalami kesulitan dalam mengucapakan bunyi konsonan

tertentu dan huruf yang melambangkan konsonan tersebut. Untuk

mengatasi masalah tersebut dapat menggunakan cara berikut.

- Kembangkan kemampuan siswa dalam mendengarkan konsonan

yang dianggapnya sukar misalnya konsonan /d/ tuliskan kata yang

dimulai dengan konsonan itu, depan, dari.

- Ajaklah siswa itu memperhatikan bentuk huruf huruf yang

mewakili konsonan tersebut.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 14

Page 15: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

- Suruh siswa mengumpilkan kata-kata yang di dalamnya terdapat

konsonan tersebut.

- Latihlah siswa mengucapkan kata-kata yang mengandung

konsonan tersebut

11.Kesulitan Vokal

Dalam bahasa indonesia, beberapa vokal dikembangkan dengan

huruf yang sama. Misalnya, /e/ pada kata ejek, enak, dilambangkan

dengan satu huruf /e/. Demikian pula bunyi /i/ pada kata-kata diri dan

kering dilambangkan dengan satu huruf /i/. Huruf-huruf yang

melambangkan beberapa bunyi seringkali menimbulkan kesulitan

pada siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut tanamkan pengertia

pada siswa bahwa huruf-huruf tertentu dapat melambangkan lebih dari

satu bunyi. Misalnya huruf /i/ dapat melambangkan bunyi [i] dan [e],

i-i (pipi, gigi, sisi, diri), i-e (kering, garis, salin ). /e/ dapat

melambangkan bunyi e, e’, dan ‘e.

e ------ e : emas, keras, bears, dears

e ------‘e : enak, mega, desa, tega

e ------ e’: ejek, pesek, besek, derek

Ajaklah siswa para siswa mengumpulkan kata-kata yang di dalamnya

mengandung huruf /i/ dan /e/.

12. Tidak Mengenali Makna Kata dalam Kalimat dan Cara

Mengucapkannya

Ketidakmampuan siswa mengenali makna kata dalam kalimat dan

cara mengucapkannya disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya

kurangnya penguasaan kosakata, kurangnya penguasaan struktur kata,

dan kurangnya penguasaan unsur konteks kalimat (kalimat dan

Universitas Muhammadiyah Tangerang 15

Page 16: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

hubungan antar kalimat). Cara beruikut dapat dipertimbangkan untuk

mengatasinya.

Ambila satu kata dan daftarlah kata turunannya, misal kata baca:

membaca, membacakan, dibaca, dibacakan, bacaan, dan terbaca.

Ajaklah siswa mengenali kata baca dan turunannya yang terdapat

dalam sebuah bacaan. Alihkan pada contoh yang lain misalnya, tulis,

gambar, makan, dan lari.

F. Pengajaran Menulis Permulaan

Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat

fleksibel. Perkembangan menulis permulaan mengikuti prinsip-prinsip

berikut.

1. Prinsip keterulangan, siswa menyadari bahwa dalam suatu kata

bentuk yang sama terjadi berulang-ulang (pola; kv, kkv atau vk, vkk,)

2. Prinsip generatif, siswa menyadari bentuk-bentuk tulisan secara lebih

rinci, menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi, dan pola yang

beragam. Mereka mulai memperhatikan adanya keteraturan huruf

dalam suatu kata.

3. Fleksibilitas, siswa menyadari bahwa suatu tanda secara fleksibel

dapat berubah menjadi tanda yang lain. Dengan menambahkan tanda-

tanda tertentu, huruf I dapat berubah menjadi T, E, F, dsb.

4. Arah tanda, siswa menyadari bahwa tulisan b ersifat linier, bergerak

dari suatu huruf ke huruf yang lain sampai membentuk kata, dari kiri

ke kanan, bergerak dari baris yang satu menuju ke baris yang lain.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 16

Page 17: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

G. Bahan Ajar Menulis Permulaan

Dalam kurikulum 1994 SD, “Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”,

pengajaran menulis permulaan (kelas I dan II) dipilih menjadi dua

kategori, yaitu pengajarn pramenulis dan menulis. Yang termasuk

kategori pengajaran pramenulis adalah melemaskan lengan dengan

menulis diudara, memegang pensil dengan benar, melemaskan jari

dengan mewarnai, menjiplak (garis tegak, miring, lurus, lengkung), dan

melemaskan jari dengan cara menulis huruf dengan menggunakan jari di

meja atau di udara. Pengajaran menulis (permulaan) difokuskan pada

penulisan huruf, kata, kalimat sederhana, dan tanda baca.

H. Metode Pengajaran Menulis Permulaan

Dalam buku Petunjuk Pengajarn Membaca dan Menulis di SD

disebutkan langkah-langkah pengajaran menulis di kelas I dan II SD yang

secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut,

1. Pengenalan Huruf

Pengenalan huruf dilakukan melalui langkah-langkah: menyajikan

gambar, menyebutkan dan menulis nama yang terdapat pada gambar,

menggunakan teknik analisis dan sintesisi, dan mmperkenalkan

bentuk-bentuk huruf.

2. Latihan

Kegiatan yang dilakukan ialah: memegang pensil dan sikap duduk,

gerakan tangan dalam menulis garis lurus, setengah lingkaran,

mengeblat menggunakan karbon, kertas tipis, menebalkan tulisan,

menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf, dan menatap

huruf/kata.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 17

Page 18: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

3. Menyalin Tulisan

Kegiatan yang dilakukan menyalin huruf, menyalin kata, menyalin

kalimat, dan menyalin bacaan sedrhana.

4. Menulis Halus/Indah

Penulisan ditekankan pada bentuk huruf, ukuran huruf, tebal-tipis

huruf, serta kerapian tulisan.

5. Dikte /Imla

Kegiatan dalam dikte meliputi: siswa menyiapkan alat tulis, guru

menucapkan kalimat, siswa menulis kalimat yang diucapkan guru,

tulisan siswa dikoreksi oleh temannya, dan siswa membetulkan

tulisannya.

6. Melengkapi

Kegiatan yang disarankan meliputi melengkapi dengan huruf,

melengkapi dengan sukukata, dan melengkapi dengan kata.

7. Menulis Nama

Kegiatan menulis nama difokuskan pada penulisan nama benda,

gambar, nama orang, nama binatang, dan nama jalan.

8. Mengarang Sederhana Berdasarkan Gambar Seri, Cerita

Sederhana, atau Pengalaman Siswa

Sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum mata pelajran Bahasa

Indonesia 1994, pembelajaran bahasa indonesia menggunakan metode

komunikatif dengan pola penataan bahan secara sistematis. Proses

belajar mengajarnya bersifat terpadu dan dilaksanakan dengan cara

belajar siswa aktif.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 18

Page 19: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

I. Pemanfaatan Permainan dalam Pengajaran dan Menulis Permulaan

Salah satu cara alternatif yang dapat digu nakan guru dalam

menarik perhatian siswa adalah memanfaatkan permainan dalam kegiatan

pembelajaran. Permainan memiliki peranan yang sangat penting dalam

membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui permainan

tidak hanya jasmani anak yang berkembang, tetapi juga kognisi, emosi,

sosial, dan bahasa. Dismaping itu, permainan dapat dipadukan ke dalam

pengajaran, termasuk pengajaran bahasa indonesia.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 19

Page 20: Membaca Dan Menulis Permulaan

Universitas Muhammadiyah Tangerang

BAB II

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan dengan adanya

Membaca dan Menulis Permulaan dan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia seorang guru mampu mengembangkan keterampilan dan

kemampuan dasar siswa seperti membaca, menulis, bercerita dan

mengarang, serta menanamkan kemandirian membaca dan menulis

kepada anak.

Universitas Muhammadiyah Tangerang 20