analisis kesulitan siswa dalam membaca permulaan …

73
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 03 DI SDN PONDOK JAGUNG 04 SERPONG UTARA Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Oleh Nama Mahasiswa : Intan Salsabila Putri Nim : 1686206024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA

PERMULAAN SISWA KELAS 03 DI SDN PONDOK JAGUNG 04

SERPONG UTARA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Oleh

Nama Mahasiswa : Intan Salsabila Putri

Nim : 1686206024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Intan Salsabila Putri

Nomor Pokok Mahasiswa : 1686206024

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Analisis Kesulitan Siswa dalam Membaca

Permulaan Siswa Kelas 03 di SDN Pondok Jagung

04 Serpong Utara

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang Skripsi.

Tangerang, Mei 2020

Tim Pembimbing:

Pembimbing I, Tanda Tangan:

Dr. Asep Suhendar, M.Pd ……………………..

NBM. 103 7257

Pembimbing II, Tanda Tangan:

Sunaryo, M.DS …………………….

NBM. -

Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Ina Magdalena, M.Pd

NBM. 1360574

Page 3: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Intan Salsabila Putri

NIM : 1686206024

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jenjang Studi : S1

Judul Skripsi :Analisis Kesulitan Siswa dalam Membaca

Permulaan Siswa Kelas 03 di SDN Pondok

Jagung 04 Serpong Utara

Tanggal Sidang Skripsi :

Tangerang, April 2020

Penguji I, Tanda Tangan

……………….. ............................................

NBM.

Penguji II,

……………….. .............................................

NBM.

Pembimbing I,

Dr. Asep Suhendar, M.Pd. …………………………….

NBM. 103 7257

Pembimbing II,

Sunaryo, M.DS …………………………….

NBM. -

Mengesahkan,

Dekan Ketua Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. ENAWAR, S.Pd., MM., MOS Dr. Ina Magdalena, M.Pd

NBM. 819887 NBM. 1360574

Page 4: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Intan Salsabila Putri

Nomor Induk Mahasiswa : 1686206024

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : FKIP

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “ Analisis Kesulitan Siswa Dalam

Membaca Permulaan Siswa Kelas 03 di SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara”

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan hasil

jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal tersebut melanggar etika yang

berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau

sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ternyataterdapat

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang , ………………… 2020

Intan Salsabila Putri

NIM. 1686206024

Page 5: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

iv

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Puji dan

syukur penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas berkat, rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Analisis Kesulitan Siswa

dalam Membaca Permulaan Siswa Kelas 03 di SDN Pondok Jagung 04 Serpong

Utara “. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan para

sahabatnya. Penyusunan skripsi ini tersusun atas bimbingan, bantuan, dan dukungan

dari banyak pihak. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada yang terhormat sebagai berikut. Penulis ingin mengucapkan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Achmad Amarullah, M.Pd. selaku Rektor Unviersitas Muhammadiyah

Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd. MM. MOS. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

3. Sumiyani, M.Pd. Selaku Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

4. Dr. Asep Suhendar, M.Pd. Selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

5. Dr. Ina Magdalena, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah dasar Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Page 6: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

v

6. Dr. Asep Suhendar, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan

memberikan masukan hingga skripsi ini selesai.

7. Sunaryo, M.DS. Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan

memberikan masukan hingga skripsi ini selesai.

8. Kepada para Dosen dan Staff Universitas Muhammadiyah Tangerang,

terimakasih atas masukan dan dukungannya.

9. Mamah dan alm. Bapak yang sangat saya cintai kalian sumber inspirasiku dalam

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas segala doa, motivasi, dan

pengorbanan kalian selama ini.

10. Kakak dan adikku, Fajri dan Mutiara yang telah membantu dan selalu

memberikan semangat dari awal hingga akhirnya skripsi ini telah terselesaikan.

11. Untuk doa dan semangat dari Keluarga di Bandung Mamah dan Bapak serta

kedua adikku yang selalu memberikan semangat hingga skripsi ini terselesaikan.

12. Erdi Fauzi Maulana Sergian terimakasih telah menemani dan selalu ada.

Terimakasih atas segala doa, motivasi, serta dukungannya hingga skripsi ini

telah terselesaikan.

13. Asli Maryuli, S.Pd., MM. Kepala SDN Pondok Jagung 04 yang telah

memberikan izin dan dukungan dalam penelitian.

14. Rekan-rekan guru dan staff SDN Pondok Jagung 04 terimakasih atas dukungan

dan kerjasamanya.

15. Zuhroh Fajriah Wardoyo, Ike Nurlailita, Nur Idzni Safitri, dan Ira Elvirawati

Lubis sahabat yang selalu ada selama 4 tahun ini serta teman sekelas kelas I.

Page 7: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

vi

16. Astari Apriliani, Rina Ayuni, Lesta Rusdiana, Nabila Jusuf Purwansa, Mardia

Rabia, Rizkamelia Risti, Nurmita Hesti Andini, Siti Feny Ramadhan sahabat

yang selalu ada dan selalu memberikan masukan serta dukungannya hingga

akhirnya skripsi ini telah terselesaikan.

17. Orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membatu

saya dalam memberikan motivasi dan memberikan arahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga Allah

SWT memberikan balasan yang terbaik kepada mereka yang telah ikhlas memberikan

bantuannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memenuhi persyaratan wajib

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan serta penulis berharap agar skripsi ini

dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan serta acuan dalam dunia Pendidikan pada

Umumnya. Aamiin.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb

Tangerang, ………… 2020

Penulis

Intan Salsabila Putri

NPM. 1686206024

Page 8: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

vii

DAFTAR ISI

Cover

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xii

BAB I ............................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1

B. FOKUS PENELITIAN ..................................................................................................... 5

C. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 6

D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................... 6

E. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................... 6

BAB II ........................................................................................................................................... 8

LANDASAN TEORI .................................................................................................................... 8

A. TEORI PENGERTIAN MEMBACA ............................................................................... 8

1. Membaca Permulaan ......................................................................................................... 8

a. Pengertian Membaca ..................................................................................................... 8

b. Fungsi Membaca ........................................................................................................... 9

c. Manfaat Membaca ....................................................................................................... 11

d. Kegiatan Membaca ...................................................................................................... 12

e. Pengertian Membaca Permulaan ................................................................................. 13

f. Tujuan Membaca Permulaan ....................................................................................... 14

g. Proses Membaca Permulaan ........................................................................................ 15

Page 9: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

viii

h. Indikator membaca permulaan .................................................................................... 17

i. Jenis-Jenis Membaca Permulaan ................................................................................. 19

2. Kesulitan Membaca ......................................................................................................... 21

a. Pengertian Kesulitan Membaca ................................................................................... 21

b. Karakteristik Kesulitan Membaca ............................................................................... 22

c. Jenis-Jenis Metode Membaca Permulaan .................................................................... 23

B. FAKTOR-FAKTOR KESULITAN MEMBACA ........................................................... 25

a. Faktor Internal Siswa .................................................................................................. 25

1) Faktor Jasmaniah ......................................................................................................... 25

2) Faktor Psikologis ......................................................................................................... 25

b. Faktor Eksternal Siswa ................................................................................................ 25

1) Lingkungan keluarga ................................................................................................... 26

2) Lingkungan perkampungan/masyarakat...................................................................... 26

3) Lingkungan sekolah .................................................................................................... 26

c. Faktor Kombinasi ........................................................................................................ 26

C. PENELITIAN YANG RELEVAN ................................................................................. 26

BAB III........................................................................................................................................ 31

METODE PENELITIAN ............................................................................................................ 31

A. PENDEKATAN DAN JENIS METODE PENELITIAN ............................................... 31

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ........................................................................ 31

1. Lokasi Penelitian ......................................................................................................... 31

2. Waktu Penelitian ......................................................................................................... 32

C. SUMBER DAN JENIS DATA PENELITIAN ............................................................... 33

1. Data Primer ................................................................................................................. 33

2. Data sekunder .............................................................................................................. 33

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................................... 34

1. Test .............................................................................................................................. 35

2. Wawancara .................................................................................................................. 35

3. Observasi ..................................................................................................................... 35

4. Dokumentasi ............................................................................................................... 35

Page 10: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

ix

E. INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF ................................................................. 36

F. TEKNIK ANALISIS DATA ........................................................................................... 38

1. Reduksi Data ............................................................................................................... 39

2. Penyajian Data............................................................................................................. 40

3. Kesimpulan-kesimpulan penafsiran atau verifikasi .................................................... 40

F. KEABSAHAN DATA .................................................................................................... 41

1. Objektivitas ................................................................................................................. 41

2. Kesahihan Internal....................................................................................................... 41

3. Kesasihan eksternal ..................................................................................................... 41

4. Keterandalan ............................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................................... 45

Page 11: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Proses Membaca Permulaan …………………………… 18

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ……………………………………………………32

Tabel 3.2 Tabel Instrumen Penilaian …………………………………………. .36

Page 12: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………… 34

Page 13: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman wawancara ……………………………………………… 45

Lampiran 2. Pedoman Test Kemampuan Membaca Permulaan ……………… 48

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Test Kemampuan Membaca Permulaan ……….. 51

Lampiran 4. Jurnal Bimbingan …………………………………………………… 54

Lampiran 5. SK Dosen Pembimbing ……………………………………………... 58

Page 14: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik (Djamarah, 2010:

7) guru memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Guru juga

menempati kedudukan yang terhormat di mata masyarakat karena mereka

menanggap guru yang dapat mendidik siswa mereka agar menjadi pribadi yang

baik. Guru mempunyai pengaruh yang besar pada siswa, guru bersama orang tua

yang bersungguh-sungguh dalam membimbing dan mendidik siswa untuk rajin

membaca dan belajar yang dapat mengantarkan siswa pada keberhasilan. Membaca,

menulis, dan berhitung merupakan aktifitas yang paling penting dalam hidup karena

dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Lalu membaca merupakan salah satu kemampuan yang paling mendasar yang harus

dimiliki setiap individu. Dengan membaca, seseorang akan memperoleh pesan,

informasi, dan ilmu pengetahuan baru yang hendak disampaikan oleh penulis

misalnya media cetak seperti koran, buku, majalah maupun media elektronik seperti

TV atau internet merupakan sumber-sumber dimana informasi dapat di peroleh.

Informasi tersebut dapat memperluas pandangan dan wawasan seseorang. Oleh

karena itu, membaca merupakan kegiatan yang diperlukan bagi setiap individu yang

ingin maju dan meningkatkan kualitas dirinya pengajaran membaca di SD terbagi

menjadi 2 tahapan yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut. Pembelajaran

Page 15: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

2

membaca di SD terbagi menjadi dua tahapan dan dibedakan atas kelas rendah dan

kelas tinggi. Pelajaran membaca masuk dalam tahap membaca awal atau membaca

permulaan, Sedangkan pelajaran membaca di kelas tinggi masuk dalam tahap

membaca pemahaman atau membaca lanjutan.

Literasi membaca, matematika dan sains siswa Indonesia berada di bawah rata-

internasional. Untuk literasi membaca, Indonesia pada tahun 2000 berada di 2

peringkat ke-39 dari 41 negara, tahun 2003 berada di peringkat ke-39 dari 40 negara

dan tahun 2006 berada di peringkat ke-48 dari 56 negara. Kemampuan membaca

merupakan kemampuan dasar pada jenjang pendidikan dasar dan sekolah dasar (SD)

yang memberikan kemampuan dasar tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam

Bab II pasal 6 ayat 6 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Selain itu, sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan dapat

menangani kesulitan yang dialami anak untuk meningkatkan keterampilan

berbahasa termasuk kemampuan membaca. Kemampuan membaca lancar secara

eksplisit sudah mulai dituntut dikuasai anak ketika berada di kelas 2 sekolah dasar.

Hal ini dapat dilihat pada Kompetensi Dasar (KD) kurikulum 2013 yang diatur

Page 16: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

2

dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Kemampuan membaca bagi siswa dipandang menjadi penentu keberhasilan

dalam aktivitas belajarnya di sekolah, dikarenakan seluruh materi pelajaran dalam

berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah menuntut pemahaman akan konsep dan

teori yang harus dipahami melalui aktivitas membaca. Dengan kemampuan membaca

yang benar dan handal akan menjadi modal dasar dan penentu utama keberhasilan

dalam berbagai mata pelajaran; begitupun sebaliknya kegagalan dalam penguasaan

kemampuan belajar membaca akan menjadi penghambat atau bahkan akan menjadi

salah satu sumber kegagalan dalam studi siswa di sekolah

Penting dan harus dikuasai oleh setiap siswa karena pada tahapan ini siswa

diajarkan mengenal bentuk huruf dan melafalkannya, kemudian siswa diajarkan

mengeja suku kata, membaca kata dan yang terakhir membaca kalimat. Pada tahap

membaca permulaan, anak diajarkan untuk mengetahui sistem tulisan, memusatkan

kata-kata lepas dalam cerita sederhana, dan belajar menggabungkan bunyi dan sistem

tulis agar lancar membaca. Oleh sebab itu, kesuksesan siswa dalam menguasai

kemampuan membaca pada tahap membaca permulaan akan berdampak pada

perkembangan kemampuan membaca selanjutnya.

Membaca permulaan yang diajarkan di kelas rendah dan memiliki peranan yang

sangat penting. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami

kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta kesulitan dalam menangkap dan

Page 17: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

3

memahami informasi yang disajikan melalui berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan

penunjang. Siswa SD perlu memiliki keterampilan membaca yang memadahi karena

pembelajaran membaca di SD yang dilaksanakan pada jenjang kelas 1 dan 2 merupakan

pembelajaran membaca tahap awal atau disebut membaca permulaan. Penguasaan

keterampilan membaca permulaan mempunyai nilai yang strategis bagi penguasaan

mata pelajaran lain di SD. Anak yang mengalami kesulitan membaca tidak hanya

rendah hasil belajarnya tetapi mereka juga memiliki hasil belajar yang rendah pada

mata pelajaran lain seperti Matematika, PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan bidang studi yang lain . Salah

satu upaya yang dilakukan adalah melakukan analisis kesulitan membaca permulaan.

Melalui analisis kesulitan membaca permulaan, maka akan diketahui pada aspek-aspek

mana saja letak kesulitan membaca masing-masing siswa.

Faktor-faktor penyebab kesulitan membaca yang dialami oleh setiap anak dapat

disebabkan oleh faktor internal pada diri anak itu sendiri atau faktor eksternal di luar

diri anak. Faktor internal pada diri anak meliputi faktor fisik, intelektual dan psikologis.

Adapun faktor eksternal di luar diri anak mencakup lingkungan keluarga dan sekolah.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan agar siswa lancar membaca, namun tidak

jarang ditemui ada beberapa atau sekelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam

membaca. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada prosesnya dalam menguasai

kemampuan membaca, 70 persen siswa mengalami kesulitan. Salah satu bentuk

kesulitan membaca permulaan tersebut yaitu kesulitan mengenali huruf. Ada siswa yang

Page 18: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

4

belum mengenal beberapa huruf dengan baik atau bahkan sebagian besar bentuk huruf.

siswa SD perlu memiliki keterampilan membaca yang memadahi.

Banyak siswa yang membaca nya buruk karena banyak yang melafalkan

bacaannya terlebih dahulu, dan tidak fokus sama bacaannya sendiri , kadang ada yang

bacaanya beda penyebutan misal “namun” menjadi “manum” karena faktor tidak fokus

atau tidak konsentrasi, selain itu siswa yang kesulitan membaca ini lebih cenderung

menyendiri karena dirinya minder dengan teman-temannya yang lain. Siswa yang

kesulitan membaca pada mata pelajaran tertentu justru siswa tersebut mempunyai

kelebihan tersendiri di masing-masing bidangnya ada yang mempunyai kelebihan di

bidang kesenian ada yang mempunyai kelebihan dibidang olahraga ada yang

mempunyai kelebihan dibidang rohani atau keagamaan ada yang mempunyai kelebihan

di karate, taekwondo, pencak silat dan lain-lain.

Siswa yang lain mengalami kesulitan dalam membedakan huruf yang bentuknya

mirip seperti huruf “b” dengan “d”, huruf “p” dengan “q”, huruf “m” dengan “w” dan

sebagainya. Mereka juga sulit membedakan huruf yang bunyinya hampir sama yaitu

antara huruf “f” dengan “v”. Kesulitan lain yang siswa alami yaitu dalam merangkai

huruf menjadi kata-kata. Ada siswa yang bahkan kesulitan dalam merangkai 2 huruf

saja, misalnya huruf “b” dan “o” dirangkai menjadi “bo” dan huruf “l” dengan “a”

menjadi “la”, seharusnya dibaca “bola”. Tetapi kata “bola” tersebut tidak terbaca “bola”

oleh siswa. Terlebih untuk kata yang susunan huruf-hurufnya lebih kompleks seperti

huruf konsonan rangkap sangat menyulitkan siswa, misalnya kata “nyamuk”,

“mengeong”, “khawatir” dan lain-lain. Sebagian siswa ketika mengeja ada yang

Page 19: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

5

menghilangkan beberapa huruf. Misalnya tulisan “menyanyikan” dibaca “menyanyi”.

Siswa juga masih terbata-terbata dalam mengeja ketika membaca rangkaian kalimat.

Ada siswa yang bercanda dan berlari-lari ketika disuruh membaca. Berdasarkan

rendahnya kemampuan membaca di atas, sebagai guru yang berperan untuk

menanamkan kemampuan membaca pada diri siswa harus mengetahui pada bagian

mana letak kesulitan membaca yang dialami siswa terutama pada membaca permulaan,

karena kesulitan yang dialami siswa bermacam-macam dan satu siswa kemungkinan

akan mengalami kesulitan yang berbeda dengan siswa yang lain.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti ingin meneliti membaca permulaan

dengan judul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Membaca Permulaan Siswa Kelas

III di SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara” dan penelitan ini penting dilakukan

karena membaca merupakan kemampuan mendasar bagi siswa untuk dapat mengikuti

seluruh proses pembelajaran di sekolah.

B. FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Kesulitan membaca yang diteliti adalah kesulitan dalam mengeja kata,

menyebutkan huruf alfabet, merangkai huruf, membaca baik dan buruk kelas

III di SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara.

2. Bacaan yang diteliti adalah bacaan cerita yang ada pada buku Tematik , buku

cerita, mengeja kata dari buku cerita, menyimpulkan bacaan dari

Page 20: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

6

pengamatan di gambar, membaca kartu kata kelas III di SDN Pondok Jagung

04 Serpong Utara.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil

dalam penelitian ini adalah, jenis kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam

membaca permulaan pada siswa kelas III di SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas , Tujuan Penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan kesulitan siswa dalam membaca permulaan pada siswa kelas III di

SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang

pelajaran Bahasa Indonesia SD khususnya tentang membaca permulaan di bidang

pendidikan dasar, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan

dalam upaya mengatasi kesulitan membaca siswa dengan mengetahui dimana letak

kesulitan membaca pada siswa.

2. Secara Praktis

a. Bagi kepala sekolah

Manfaat penelitian ini dapat memberikan gambaran kemampuan membaca

siswa, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan penentuan kebijakan bagi

sekolah untuk mendukung proses perbaikan pembelajaran.

Page 21: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

7

b. Bagi guru

Manfaat penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kesulitan kesulitan

membaca yang dialami oleh siswa, sehingga guru dapat mengambil tindakan

yang tepat guna mengatasi masalah dalam kesulitan membaca dan mengatasi

permasalahan yang ada disekolah terkait kesulitan membaca permulaan pada

siswa kelas III

c. Bagi siswa

Memberikan informasi dan pemahaman tentang kesulitan membaca yang

mereka alami agar dapat diusahakan mengatasi kesulitan tersebut dan supaya

siswa bisa kembali membaca sehingga dapat mengikuti pelajaran terutama

pelajaran yang ada bacaan ceritanya.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan atau gambaran umum dan bahan bagi

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kesulitan membaca siswa pada

tingkatan kelas yang sama atau lebih tinggi.

Page 22: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TEORI PENGERTIAN MEMBACA

1. Membaca Permulaan

a. Pengertian Membaca

Menurut Kundharu Saddhono dan Y.Slamet (2014) “membaca

adalah memahami isi ide atau gagasan baik tersirat, tersirat bahkan

tersorot dalam bacaan. Dengan demikian, pemahamanlah yang

menjadi produk membaca membaca yang bisa dukur, bukan perilaku

fisik duduk berjam-jam diruang belajar sambal memegang buku.

Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman.” (h.101)

Menurut Dalman (2013) “ membaca merupakan suatu kegiatan

atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai

informasi,dan membaca merupakan proses berfikir untuk memahami

isi teks yang dibaca. Membaca bukan hanya sekedar melihat

kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat,

paragraph dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca

merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan

lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang

disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.” (h.5)

Page 23: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

9

Menurut para ahli tersebut menjelaskan bahwa membaca harus

dijadikan sebagai kebiasaan agar dapat menjadikan diri sendiri lebih

baik lagi , memotivasi diri sendiri agar lebih baik supaya tidak

tertinggal baik di dalam pelajaran maupun hanya sebagai kemauan

sehingga membaca itu menjadi budaya untuk kehidupan dalam suatu

lingkungan masyakarat serta belajar tidak selalu harus didalam

ruangan atau didalam kelas.

b. Fungsi Membaca

Kundharu Saddhono dan Y. Slamet ( 2014 ) “menyatakan bahwa

kegiatan membaca yang sangat bermanfaat itu bahkan ada yang

menyatakan sebagai jantungnya pendidikan memiliki banyak fungsi,

antara lain:

1) Fungsi Intelektual : Dengan banyak membaca kita dapat

meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita

Contohnya : Membaca laporan penelitian, jurnal, atau karya

ilmiah lainnya

2) Fungsi Pemacu Kreativitas : Hasil pembaca kita dapat

mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung

oleh keleluasan wawasan dan pemilikan kosakata.

3) Fungsi Praktis : Kegiatan membaca dilaksanakan untuk

memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misalnya :

teknik memelihara ikan lele, teknik memotret, resep membuat

Page 24: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

10

minuman dan makanan, cara membuat alat rumah tangga, dan

lain-lain.

4) Fungsi Rekreatif : Membaca digunakan sebagai upaya

menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikan.

Contohnya : Bacaan-bacaan ringan, novel-novel pop, cerita

humor, table, karya sastra, dan lain-lain.

5) Fungsi Informatif : Dengan banyak membaca informative

seperti surat kabar, majalah dan lain-lain dapat memperoleh

begbagai informasi yang sangat kita perlukan dalam

kehidupan.

6) Fungsi Religius : Membaca dapat digunakan untuk membina

dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan

meningkatkan diri kepada tuhan.

7) Fungsi Sosial : Kegiatan membaca memiliki fungsi social yang

tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring.

Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat

dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap,

berbuat, dan berfikir. Contohnya : pembaca berita, karya

sastra, pengumuman, dan lain-lain.

8) Fungsi pembunuh sepi : Kegiatan membaca dapat juga

dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi

Page 25: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

11

waktu luang. Contohnya : membaca majalah, surat kabar, dan

lain-lain”. (h.101)

Kutipan tersebut menjelaskan secara keseluruhan fungsi membaca

adalah untuk menambah pengetahuan secara praktis dalam kehidupan,

menafsirkan, dan mengevaluasi serta mengapresiasi pesan tertulis agar

kegiatan membaca lebih bermanfaat dan menjadi minat tersendiri untuk

siswa.

c. Manfaat Membaca

Kundharu Saddhono, dan Y. Slamet (2014) “fungsi membaca

mendatangkan berbagai manfaat antara lain :

1) Memperoleh banyak pengalaman hidup Memperoleh

pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang

sangat berguna bagi kehidupan

2) Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan

kebudayaan suatu bangsa

3) Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi mutakhir di dunia

4) Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang

dan pola fikir, meningkatkan taraf hidup dan budaya

keluarga, masyarakat, nusa, dan bangsa

5) Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat

mengantarkan seseorang menjadi cerdik pandai

Page 26: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

12

6) Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan istilah,

dan lain-lain yang sangat menunjang keterampilan menyimak,

berbicara, dan menulis

7) Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap

eksistensi dan lain-lain”. (h.102)

Kutipan tersebut menjelaskan secara keseluruhan manfaat

membaca adalah untuk memperoleh pengetahuan umum, dapat

menambah kosa kata dan memperkaya perbendaharaan kata,

ungkapan istilah, serta mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan

mempermantap eksistensi.

d. Kegiatan Membaca

Menurut Kundharu Saddhono dan Y.Slamet (2014) “Contoh

kegiatan membaca itu dapat ditampilkan dalam kegiatan berikut,

misalnya di dalam membaca dialog tidaklah persis sama dengan

menyimak dialog. Dalam membaca dialog bahan bacaan berupa

rekaman tertulis suatu dialog. Rekaman tertulis dialog biasanya tidak

dapat merekam penampilan peserta dialog biasanya tidak dapat

merekam penampilan peserta dialog. Seperti gerak-gerik, perubahan

roman muka, penguasaan diri, dan tingkah laku peserta dialog tidak

tergambar dalam teks dialog. Dalam menyimak dialog bahan

disamakan berupa kegiatan dialog secara nyata, rekaman suara, atau

Page 27: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

13

rekaman suara dan gambarnya. Disini unsur penampilan peserta

dialog tergambar secara jelas”. (h.106)

Kutipan tersebut menjelaskan kegiatan membaca banyak

memiliki contoh seperti salah satunya contoh berdialog, banyak dari

siswa atau yang lainnya ketika berbicara di depan umum membaca

suatu bacaan hanya terpaku pada kertas atau sama persis, padahal

bacaan pada kertas hanya sebuah acuan agar tidak lupa untuk bacaan

yang selanjutnya karena suatu bacaan akan lebih bagus ketika tidak

terpaku kepada kertas atau tidak sama persis.

e. Pengertian Membaca Permulaan

Menurut (Kuntarto, 2013; Sari, 2015; Amalia & Ramadi, 2017)

“Membaca permulaan adalah kegiatan seseorang (anak) dalam

mengawali aktivitas dengan pengenalan huruf melalui simbol-simbol.

Dalam hal proses kognitif, membaca permulaan dilakukan melalui

penggunaan lambang dan bunyi dalam kalimat secara sederhana.” (

Ahmad Yani 2019, h. 114)

Menurut Dalman (2013) “ dalam membaca permulaan atau

mekanik anak perlu dilatih membaca dengan pelafalan yang benar

dan intonasi yang tepat. Teknik membaca nyaring sangat baik

diterapkan dalam membaca permulaan, anak perlu dibeerikan contoh

membaca yang benar sehingga anak bisa meniru cara membaca kita.

Membacaa permulaan diberikan dikelas rendah sekolah dasar (SD),

Page 28: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

14

yaitu di kelas satu sampai dengan kelas tiga. Di sinilah anak-anak

harus dilatih agar mampu membaca dengan lancar sebelum mereka

memasuki membaca lanjut atau pemahaman.” (h.86)

Menurut Martini Jamaris (2015) “membaca permulaan secara

umum dimulai pada di kelas awal sekolah dasar dan ditaman kanak-

kanak paling lambat pada waktu anak duduk dikelas dua sekolah

dasar, anak mulai mempelajari kosa kata dan dalam waktu yang

bersamaan ia belajar membaca dan menuliskan kosa kata tersebut.”

(h.136)

Menurut beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa membaca

permulaan dimulai ketika masuk Sekolah di Taman Kanak-kanak

(TK) atau pada saat masuk Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) namun di Taman Kanak-kanak tidak mewajibkan siswa nya

untuk bisa membaca secara jelas karna di Taman Kanak-kanak hanya

sebagai taman bermain atau tempat bermain yang sekaligus untuk

belajar, lebih banyaknya lagi membaca diterapakan secara wajib di

SD pada saat masuk kelas I, II, dan III agar pada saat nanti dikelas

tinggi tidak tertinggal pelajaran.

f. Tujuan Membaca Permulaan

Dalman (2013),“ kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan

memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Tujuan

Page 29: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

15

membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang

dipilih, misalnya fiksi atau nonfiksi.” (h.11)

Menurut kutipan tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari

membaca permulaan adalah untuk dapat menganalisis dan

memperoleh informasi serta bisa untuk berbagai macam tujuan.

Tanpa bisa membaca kita tidak dapat paham dan mengerti apa

maksud dan tujuan untuk menganalisis atau mendapatkan informasi-

informasi dan makna dari suatu bacaan.

g. Proses Membaca Permulaan

Kurniati, Rodiah, Galih Dani Septian Rahayu (2019)

“menyatakan bahwa kegiatan belajar membaca permulaan ini sekolah

seperti menerapkan les membaca bagi siswa yang kemampuan

membacanya masih dibawah rata-rata di luar jam sekolah, namun

kebanyakan sekolah mengajarkan membaca permulaan secara

klasikal didalam kelas, belajar membaca seharusnya tidak dijadikan

sebagai sampingan dan di jadikan muatan tambahan dalam proses

pembelajaran lainnya. Karena membaca adalah dasar semua

pelajaran sehingga seharusnya pelajaran membaca dikemas dalam

satu kegiatan yang menyenangkan bagi siswa sehingga meskipun

disandingkan dengan pembelajaran lain siswa kelas bawah yang

dalam tahap membaca permulaan akan mendapat porsi yang cukup

Page 30: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

16

dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan membaca

permulaan”. (h.34)

Menurut Ulit, (1995:7) “model membaca sebagai proses

memperoleh pemahaman ada tiga, bawah ke atas (bottom up), atas ke

bawah (top-down), dan interaktif (interactive) . Proses pemahaman

bottom up dilakukan dengan memahami kata, frasa, kalimat,

paragraph, dan wacana. Proses pemahaman top-down dilakukan

melalui pemahaman wacana secara utuh yang bersifat prediktif

kemudian ditelaah makna paragraph, kalimat, frasa, dan kata.

Sementara itu proses pemahaman interactive merupakan campuran

kedua proses tersebut”. (Kundharu dan Y, Slamet, 2014, h. 105)

Cara membaca menurut Dalman (2013) “cara membaca suku

kata, kata dan kalimat. Dalam hal ini anak perlu diperkenalkan untuk

merangkai huruf-huruf yang telah dilafalkannya. Misalnya, suku kata

ba/ dibaca /be-a/ → (ba) dan suku kata /ju/ dibaca atau dieja /je-u/ →

(ju) kata /baju/ dibaca atau dieja /be-a/ → (ba); /je-u/ → (ju) menjadi

/baju/. Setelah itu, anak juga diperkenalkan dengan kalimat pendek.

Misalnya, kalimat /ini baju/ cara membaca atau mengejanya /i/ → (i);

/en-i/ →(ni) menjadi (ini) dan /be-a/ → (ba); /je-u/ → (ju) menjadi

(baju). Jadi, kalau dibaca keseluruhan menjadi (ini baju).” (h. 86)

Menurut (Kuntarto, 2013; Sari, 2015; dan Amalia & Ramadi,

2017). “Langkah awal dalam proses membaca adalah dengan

Page 31: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

17

melakukan kegiatan membaca permulaan. Membaca permulaan

adalah proses kognitif yang diawali dengan mengenal huruf, angka,

dan simbol. Hal ini dapat katakan bahwa membaca permulaan adalah

kegiatan seseorang (anak) dalam mengawali aktivitas dengan

pengenalan huruf melalui simbol-simbol. Dalam hal proses kognitif,

membaca permulaan dilakukan melalui penggunaan lambang dan

bunyi dalam kalimat secara sederhana.” (Ahmad Yani, 2019, h.114)

Menurut beberapa para ahli penulis menyimpulkan bahwa proses

membaca permulaan bisa diajarkan dan diberikan kepada siswa baik

didalam kelas maupun diluar kelas karena untuk kegiatan belajar

diluar kelas tersebut dapat menambah kemampuan siswa dalam

menangkap pelajaran yang ada di luar kelas. Jadi membaca

permulaan itu diawali dengan perkenalan huruf , mengeja kata ,

membaca alphabet, merangkai huruf, membaca baik dan buruk,

mengeja kata dari buku cerita, menyimpulkan bacaan dan

mengamati gambar pada buku cerita atau tematik, serta membaca

kartu kata.

h. Indikator membaca permulaan

Menurut Yeti Mulyati dalam modul pembelajaran membaca

permulaan ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan yaitu

untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian maka dapat

Page 32: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

18

dilihat melalui indikator siswa yang mengalami kesulitan membaca

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1

Indikator membaca permulaan

No Hasil Belajar Indikator

1

Membiasakan diri dan bersikap

dengan benar dalam membaca a. menunjukkan posisi duduk yang benar

a. gambar tinggal b. mengatur jarak antara mata dan objek harus

tepat (30cm)

b. gambar seri c. memegang objek dengan benar

c. gambar dalam buku d. membuka buku dengan urutan yang benar

2

membaca nyaring a. mengenal huruf dan membacanya sebagai suku

kata, kata, dan kalimat sederhana

a. suku kata

b. membaca nyaring (didengar siswa lain) kalimat

demi kalimat dalam parafgraf serta menggunakan

lafal dan intonasi yang tepat sehingga dapat

dipahami orang lain

b. kata

c. label

c. angka arab

d. kalimat sederhana

3

membaca bersuara (lancar)

kalimat sederhana terdiri atas 3-5

kata

a. membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi

yang benar

b. membaca dengan memperhatikan tempat jeda

(untuk berhenti, menarik napas): jeda panjang atau

pendek

c. membaca dengan memberikan penekanan pada

Page 33: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

19

kata tertentu sesuai dengan konteksnya

d. mengidentifikasi kata-kata kunci dari bacaan

agak panjang

4

membacakan penggalan cerita

dengan lafal, dan intonasi yang

benar

membacakan penggalan cerita dengan lafal dan

intonasi yang benar

Sumber : Modul Yeti Mulyati (h.7)

Berdasarkan paduan kompetensi dasar, hasil belajar, dan

indikator pencapaian hasil belajar seperti yang telah diuraikan di muka,

jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran membaca permulaan lebih

diarahkan pada kemampuan “melek huruf” dengan titik berat pengajaran

diarahkan pada keterampilan membaca teknis.

i. Jenis-Jenis Membaca Permulaan

Menurut (Depdiknas;2002:44) “ Pada umumnya siswa yang duduk di

kelas I, II, III dan IV proses membaca yang dilakukan adalah:

1. Membaca bersuara (membaca nyaring).

Yaitu membaca yang dilakukan dengan bersuara, biasanya dilakukan

oleh kelas tinggi / besar. Pelaksanaan membaca keras bagi siswa

Sekolah Dasar dilakukan seperti berikut:

a) Membaca Klasikal yaitu membaca yang dilakukan secara

bersama-sama dalam satu kelas.

Page 34: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

20

b) Membaca berkelompok yaitu membaca yang dilakukan oleh

sekelompok siswa dalam satu kelas.

c) Membaca Perorangan yaitu membaca yang dilakukan secara

individu.

d) Membaca perorangan diperlukan keberanian siswa dan mudah

dikontrol oleh guru. Biasa dilaksanakan untuk mengadakan

penilaian.

2. Membaca dalam hati

Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan

kata-kata atau suara.

3. Membaca teknik

Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Membaca

teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi

bahasa. Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya:

a) Latihan membaca di tempat duduk.

b) Latihan membaca di depan kelas.

c) Latihan membaca di mimbar.

d) Latihan membacakan (Irdawati, Yunidar, dan Darmawan, 2017,

h.5)

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa membaca memiliki

beberapa macam , ada membaca bersuara, membaca dalam hati,

Page 35: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

21

membaca teknik. Namun yang sering terjadi di dalam kelas membaca

bersuara ( membaca nyaring ) sangat sering terjadi, karena banyak

beberapa siswa yang dalam membaca tidak bisa dengan cara membaca

nyaring tersebut.

2. Kesulitan Membaca

a. Pengertian Kesulitan Membaca

Martini Jamaris (2015) “Siswa yang mengalami kesulitan belajar

membaca mengalami satu atau lebih kesulitan dalam memproses

infromasi, seperti kemampuan dalam menyampaikan dan menerima

informasi. Ketidakmampuan dalam mengenal huruf dan mengucapkan

bunyi huruf merupakan penyebab dyslexia dan kesulitan membaca.” (h.

139)

Mulyono Abdurrahmman (2012) “ Membaca merupakan kemampuan

yang harus dimiliki oleh semua anak ,dan harus diajarkan sejak anak

masuk sd.” (h.157)

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa kesulitan membaca itu

merupakan proses belajar yang ditandai dengan kesulitannya dalam

mengeja, dan menerima informasi. Kesulitan membaca juga merupakan

gangguan yang disebabkan karena ketidakmampuan siswa ketika sedang

membaca.

Page 36: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

22

b. Karakteristik Kesulitan Membaca

Menurut Martini Jamaris, (2015) “ siswa yang mengalami dyslexia

dan memiliki kesulitan dalam membaca mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Membaca secara terbalik tulisan yang dibaca seperti: duku di

baca kudu, d dibaca b, atau p dibaca q.

2) Menulis huruf secara terbalik.

3) Mengalami kesulitan dalam menyebutkan kembali informasi

yang diberikan secara lisan.

4) Kualitas tulisan buruk, karakter huruf yang tidak jelas.

5) Memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik.

6) Mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat cerita

yang baru dibaca.

7) Sulit dalam mengikuti perintah yang diberikan secara lisan.

8) mengalami kesulitan dalam menganal bentuk huruf dan

mengucapkan bunyi huruf.

9) Mengalami kesulitan dalam menggabungkan bunyi huruf menjadi

kata yang berarti.

10) Sangat lambat dalam membaca karena kesulitan dalam mengenal

huruf, mengingat bunyi huruf dan menggabungkan bunyi huruf

menjadi kata yang berarti.” (h.140)

Page 37: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

23

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa anak yang memiliki

karakteristik dyslexia disebabkan karena mata dan telinga serta otak

bagian tengah bawah mengalami kesulitan dalam menerima stimulus

visual dan auditori sebelum stimulus tersebut mencapai bagian tengah

otak.

c. Jenis-Jenis Metode Membaca Permulaan

Menurut Drs.Tarigan dkk, dalam bukunya Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di kelas rendah halaman. Dua jenis keterampilan

berbahasa pertama, menyimak dan berbicara diperoleh seseorang untuk

pertama kalinya di lingkungan rumah. Dua keterampilan berbahasa

berikutnya yakni membaca dan menulis diperoleh seseorang setelah

mereka memasuki usia sekolah. Metode MMP (Membaca dan Menulis

Permulaan) meliputi pengenalan terhadap konsep-konsep dasar berbagai

model atau macam metode pembelajaran dalam MMP. Metode yang

dimaksud adalah :

1. Metode eja.

Metode eja disebut juga metode abjad atau metode alfabet. Prinsip

dasar metode eja pada pembelajaran membaca dan menulis

permulaan pembelajarannya dimulai dengan memperkenalkan huruf-

huruf secara alfabetis. Huruf-huruf tersebut dihapalkan dan dilafalkan

anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad..

Page 38: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

24

2. Metode bunyi.

Metode bunyi merupakan bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan

proses pembelajarannya tidak berbeda dengan metode eja/abjad.

Perbedaan hanya terletak pada cara atau sistem pembacaan atau

pelafalan abjad (huruf-hurufnya).

3. Metode suku kata dan metode kata.

Suku kata tersebut dapat dirangkaikan menjadi kata-kata yang

bermakna dan dapat membuat berbagai variasi paduan suku kata

menjadi kata- kata bermakna, contoh :ba-bi, cu-ci da-du, ka-ki, de-di,

ka- ku, ba-ca, kuda, dst.

4. Metode global dan Metode SAS.

SAS adalah singkatan dari Struktural Analitik Sintetik. Metode SAS

merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk

proses pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa

pemula. Pembelajaran metode SAS dimulai dengan pengenalan

struktur kalimat kemudian melalui proses analitik. Proses penguraian

atau penganalisissan dengan metode SAS meliputi:

a) Kalimat menjadi kata-kata,

b) Kata menjadi suku-suku kata,

c) Suku kata menjadi huruf. (Mindaudah, 2017, h. 1672)

Jadi untuk memudahkan anak dalam membaca perlu diperkenalkan

dengan berbagai macam metode agar cepat dalam membacanya, metode

Page 39: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

25

tersebut meiliputi metode eja, metode bunyi, metode suku kata, metode

global, metode SAS.

B. FAKTOR-FAKTOR KESULITAN MEMBACA

Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah

(2015) “secara garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan membaca

bagi siswa terdiri dari faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa. Kedua faktor

tersebut meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain :

a. Faktor Internal Siswa

Faktor Internal Siswa dibagi menjadi 2 : ada faktor jasmaniah dan faktor

psikologis.

1) Faktor Jasmaniah

Mempunyai penyakit yang sifatnya menahan yang dapat

menghambat usaha-usaha secara optimal kemudian meliputi faktor

kesehatan ( kemampuan dalam mengingat, kemampuan

penginderaan )

2) Faktor Psikologis

Meliputi usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, intelegensi,

perhatian, bakat, minat, emosi dan motivasi/cita-cita.

b. Faktor Eksternal Siswa

Faktor Eksternal Siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar

yang tidak mendukung aktifitas belajar siswa, faktor lingkungan ini meliputi :

Page 40: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

26

1) Lingkungan keluarga

contohnya : ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu,

dan rendahnya kehidupan eknomoni keluarga.

2) Lingkungan perkampungan/masyarakat

contohnya : wilayah perkampungan kumuh, dan teman

sepermainan yang nakal.

3) Lingkungan sekolah

contohnya : kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk

seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang

berkualitas rendah”. (h.184)

c. Faktor Kombinasi

Menurut Aphroditta M, (2012) “Faktor kombinasi ini menyebabkan kondisi

anak dengan gangguan disleksia menjadi kian serius atau parah hingga perlu

penanganan menyeluruh dan kontinu.” (h.77)

Jadi Faktor-faktor kesulitan dalam membaca meliputi Faktor Internal dan

Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi anak dalam proses belajar membaca,

jika faktor internal dan eksternal anak tersebut baik maka anak tersebut tidak

akan sulit dalam menjalani proses belajar membacanya.

C. PENELITIAN YANG RELEVAN

Berikut akan dikemukakan beberapa hasil penelitiaan yang berkaitan dengan

Kesulitan Membaca Permulaan, yaitu :

Page 41: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

27

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yani (2019) Universitas Pendidikan

Indonesia dalam penelitiannya yang berjudul “ Kesulitan Membaca

Permulaan pada Anak Usia Dini dalam Perspektif Analisis Reading

Readiness “ Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

kesulitan membaca permulaan pada anak usia dini dalam tinjauan “reading

readliness” atau kesiapan membaca. Terjadinya kesulitan membaca pada

anak usia dini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut,

diantaranya adalah faktor fisik, psikologis, jenis kelamin, pengetahuan, dan

sosial-budaya. Selain itu, faktor kognitif menjadi salah satu faktor utama

dalam hal kesulitan membaca. Oleh karena itu, kesulitan membaca dapat

dianalisis berdasarkan kesiapan membaca yang dimiliki oleh anak, yang

merupakan gambaran pengetahuan melek huruf. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

studi kasus. Objek dalam penelitian ini yaitu seorang anak usia dini berinisial

TH, berusia 4 tahun, dan belajar di PAUD (pendidikan Anak Usia Dini) Al-

Barokah, Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon,

Jawa Barat, Indonesia. Hasil dari penelitian menunjuikkan bahwa terjadinya

kesulitan membaca pada anak usia dini disebabkan karena anak yang belum

memiliki kesiapan dalam membaca, yang mencakup lima hal, yaitu :

mengenal huruf; mengenal angka; bertindak seperti orang membaca (pura-

pura membaca); serta menulis nama sendiri walaupun beberapa huruf masih

terbalik.

Page 42: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

28

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Pramesti (2018) PGSD STKIP PGRI

Tulungagung dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Faktor-Faktor

Penghambat Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas 1 SD “ Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat membaca permulaan

pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Wonorejo dan alternatif solusi yang dapat

digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam membaca permulaan.Metode

penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan

pendekatan studi kasus.Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi

guru, lembar observasi siswa, dan pedoman wawancara.Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Analisis

data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penghambat membaca

permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Wonorejo diantaranya yaitu: 1).

Faktor Intelektual, 2). Faktor lingkungan, 3). Kurangnya motivasi dari pihak

keluarga 4). Kurangnya minat membaca siswa yang rendah. Sedangkan

alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam

membaca permulaan yaitu : 1). Guru kelas lebih memprioritaskan anak-anak

yang mengalami kesulitan, 2). Guru kelas juga harus memberikan perhatian

khusus kepada anak-anak yang mengalami kesulitan, 3). Hubungan

kerjasama yang baik antara guru kelas dan orang tua siswa 4). Orang tua

harus lebih memperhatikan, memantau anak dalam belajar membaca,

5).Minat siswa harus dikembangkan dan dilatih terus menerus.Hasil

Page 43: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

29

penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan dan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran yang dapat mengembangkan minat dan kemampuan

siswa kelas rendah dalam keterampilan membaca.Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran guna kemajuan kemampuan

dalam pembelajaran membaca permulaan bagi siswa kelas

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bella Oktadiana (2019) PGMI UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dalam penelitiannya yang berujudul “ Analisis

Kesulitan Membaca Permulaan Siswa Kelas 2 pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawiyah Palembang “ Kesulitan belajar

membaca permulaan merupakan kesulitan belajar membaca pada anak

tingkat sekolah dasar kelas II akhrinya terjadi pada siswa tertentu, oleh

karena itu kesulitan belajar membaca permulaan lebih diperhatikan oleh guru

bahasa Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar

membaca permulaan siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesisa,

dan faktor-fakor kesulitan belajar membaca permulaan siswa di kelas II.B

pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah

Palembang, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar

membaca permulaan siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesisa

dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan membaca permulaan

siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah

Ibtidaiyah Munawariyah Palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, informen penelitian ini adalah siswa kelas II.B. Ada pun alat

Page 44: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

30

pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi. Sedangkan data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis

dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini adalah

pertama, analisis kesulitan belajar membaca permulaan yang dialami siswa

kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah analisis kesulitan

siswa mengeja huruf menjadi suku kata, analisis kesulitan siswa mengeja

suku kata menjadi kata, dan analisis kesulitan siswa membedakan huruf b-d,

p-q. Dan yang kedua faktor-fakor penyebab kesulitan belajar membaca

permulaan siswa di kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia di

Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah Palembang yaitu yang pertama faktor

dari peserta didik itu sendiri yaitu faktor fisik, inteligensi, minat, motivasi,

yang kedua faktor dari guru yaitu pengelolaan kelas yang kurang efektif, dan

yang ketiga faktor dari keluarga yaitu kurangnya dukungan kepada anak di

rumah.

Dari penelitian diatas terdapat persamaan dalam penelitian peneliti yaitu

dengan masalah kesulitan membaca permulaan, dan metode nya dengan

menggunakan metode deskriptif kualitaitf, faktor-faktor yang menghambat

anak dalam kesulitan membaca juga sama dengan yang ada di dalam

penelitian peneliti . Serta perbedaan lainnya terdapat pada kelas yang diteliti

oleh masing-masing peneliti dan penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Ahmad Yani, Fitria Pramesti, dan Bella Oktadiana.

Page 45: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN DAN JENIS METODE PENELITIAN

Pendekatan dalam metode ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut A

Muri (2017) “peneliti kualitatif mencari makna, pemahaman, pengertian,

verstehen tentang suatu fenomena, kejadian, maupun kehidupan manusia dengan

terlibat adan/atau tidak langsung dalam setting yang diteliti, kontekstual, dan

menyeluruh.” (h.328)

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa penelitan kualitatif ini dilakukan dengan

kondisi yang alamiah karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat

kualitatif.

Sedangkan jenis metode penelitian peneliti menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan tentang kesulitan membaca pada siswa

tanpa rekayasa

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Pada kesempatan kali ini peneliti memiliki kesempatan untuk meneliti

skripsi dengan lokasi dan waktu yang telah ditentukan sebagai berikut :

1. Lokasi Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti mengambil tempat lokasi penelitian di SDN

Pondok Jagung 04 yang berlokasi di Jalan Raya Serpong Kelurahan Pondok

Page 46: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

32

Jagung Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan dengan alasan

peneliti mengambil tempat penelitian di Sekolah tersebut karna banyaknya

dari siswa disana yang dalam hal membaca masih sangat kurang dan masih

sangat minim sekali untuk membaca maka dari itu peneliti mengambil lokasi

di sekolah tersebut agar kedepannya sekolah tersebut dapat mempunyai

siswa yang bisa membaca dalam hal apapun dan juga murid yang membaca

nya masih kurang dapat bisa membaca perlahan-lahan agar bisa mengikuti

pelajaran di dalam kelas.

2. Waktu Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini peneliti meneliti sendiri ke Sekolah pada saat

pengajuan judul skripsi sampai pada ujian skripsi, dan dianjurkan dibuatkan

jadwal penelitian.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu / Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst

1 Pengajuan Judul

2 Bimbingan Proposal

3 Seminar Proposal Skripsi

4

Bimbingan dan revisi hasil

seminar

Page 47: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

33

C. SUMBER DAN JENIS DATA PENELITIAN

Pada bagian ini dilaporkan sumber dan jenis data penelitian. Peneliti disini

mengambil informan dari Siswa, Orang tua, dan Guru untuk dijadikan acuan

sebagai jenis dan data peneltian. Maka penelitian ini dapat dikelompokkan

menjadi data primer dan data sekunder :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang di dapatkan dari hasil wawancara dengan

siswa kelas 3 yang memiliki kesulitan dalam membaca kemudian melakukan

wawancara kepada guru kelas atau wali kelas mengenai faktor-faktor apa

saja yang menyebabkan siswa tersebut memiliki keterlambatan dalam

membaca permulaan kemudian menanyakan mengenai sarana dan prasana

yang ada disekolah tersebut.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang sudah tersedia ditempat penelitian seperti

: buku catatan guru tentang siswa yang mengalami kesulitan membaca dan

referensi yang relevan dengan masalah penelitian.

5 Pembuatan Instrument Penilaian

6 Pengumpulan Data

7 Pengolahan dan analisis data

8 Ujian Skripsi

Page 48: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

34

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan bagian inti dalam penelitian, tujuan

dalam teknik pengumpulan data yaitu mendapatkan data. Dalam kualitatif teknik

pengumpulan datanya bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan

dokumentasi, dan ada beberapa test untuk bisa mengetahui siswa tersebut bisa

atau tidak dalam proses membaca.

Gambar 3. 1

Teknik Pengumpulan Data

Sumber : Sugiyono. (2019, h.297)

Observasi

Macam-macam teknik

pengumpulan data

Wawancara

Dokumentasi

Test

Page 49: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

35

1. Test

Test yang diberikan adalah test berupa praktik membaca cerita yang ada

pada buku bahasa Indonesia / tematik serta dapat menyimpulkan kata demi

kata menjadi satu kalimat, mengamati gambar kemudian menyimpulkan

menjadi satu kalimat, membaca satu demi kata / dieja

2. Wawancara

Wawancara pada penelitian kali ini ialah teknik untuk dapat mengumpulkan

data dari berbagai sumber melalui komunikasi secara langsung, tujuannya

agar peneliti bisa mendapatkan informasi dari Siswa, Guru, dan sendiri

mengenai faktor dan kesulitan-kesulitan apa saja yang dimiliki siswa yang

terlambat dalam membaca permulaan ini

3. Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk peneliti bisa melihat,

memahami, dan mengerti kondisi yang ada di sekitar sekolah ataupun di

sekitar kelas. Pada penelitian kali ini peneliti melakukan observasi kepada

siswa kelas III di SDN Pondok Jagung 4 Kota Tangerang Selatan Kelurahan

Pondok Jagung Kecamatan Serpong Utara mengenai kesulitan-kesulitan apa

saja yang mempengaruhi sehingga siswa kurang lancar untuk membaca

permulaan ini

4. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini diambil oleh peneliti sebagai bahan dasar

dan bahan bukti bahwa peneliti sudah meneliti bagaimana proses belajar

siswa, bagaimana keadaan dilingkungan sekolah, dan apa saja faktor-faktor

Page 50: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

36

yang mempengaruhi siswa sehingga bisa mempunyai keterlambatan atau

kesulitan dalam membaca permulaan ini. Dokumentasi ini sendiri tidak

hanya terpaku pada foto melainkan bisa dari video.

E. INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF

Aina Suryani, (2015) “Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah

instrument tes, tentang hasil belajar membaca siswa. Tes ini digunakan untuk

mengetahui hasil belajar membaca siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar.” (h.33)

Menurut kutipan diatas menjelaskan bahwa instrumen dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dan test. Proses

dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif memiliki berbagai

metode penelitian seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi yang mana

memerlukan alat bantu instrumen itu sendiri

Tabel 3.2

Instrumen Penilaian kesulitan membaca permulaan

NO UNSUR PENILAIAN INDIKATOR

1 Mengenal Huruf

a. Mengenal semua huruf dari A-Z (26 huruf) dalam

pembelajaran

b. Mengenal sebagian huruf dari A-T (20 hruuf)

dalam pembelajaran

Page 51: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

37

c. Mengenal sebagian huruf dari A-O ( 15 huruf)

dalam pembelajaran)

d. Jika tidak mengenal huruf secara berurutan

e. Tidak mengenal huruf sama sekali

2 Membaca Suku Kata

a. Membaca semua suku kata dengan tepat dan

bermakna

b. Membaca suku kata tanpa terbata-bata

c. Membaca suku kata dengan kurang tepat

d. Membaca suku kata dengan terbata-bata

e. Tidak membaca kata

3 Membaca Kata

a. Mampu membaca semua kata (61 kata ) dan

bermakna

b. Mampu membaca sebagian kata (30 kata)

c. Mampu membaca kata (20 kata)

d. Mampu membaca kata (10 kata)

e. Tidak mampu membaca kata

4 Membaca Kalimat Sederhana

a. Mampu membaca semua 21 kalimat sederhana

dengan tepat dan bermakna

b. Mampou membaca 16 kalimat sederhana

c. Mampu membaca 13 kalimat sederhana

d. Mampu membaca 7 kalimat sederhana

e. Tidak mampu membaca kalimat sederhana

Page 52: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

38

5 Membaca Teks Pendek

a. Membaca semua teks pendek dengan lancar dan

bermakna

b. Membaca sebagian teks pendek

c. Membaca sedikit teks pendek

d. Membaca teks pendek dengan terbata-bata

e. Tidak bisa membaca teks pendek

Sumber : Aina Suryani, (2015, h. 25)

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang dilakukan pada peneliti kali ini dilakukan dengan

menyusun data yang diperoleh dari lapangan dan hasil wawancara serta

dokumentasi Analisis ini secara sistematis sebagai upaya yang dilakukan dengan

bekerja melalui, mengorganisasikan hasil data berupa wawancara dan

dokumentasi, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

analisis non statistik, dimana analis non statistik ini digunakan untuk data yang

bersifat kualitatif.

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah

data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka

serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data bisa

Page 53: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

39

saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, dokumen,

video) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui

pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alat tulis), tetapi analisis kualitatif

tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang

diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai

alat bantu analisis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup

transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan triangulasi.

Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. berikut ini

adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal yang pokok, memfokuskan

kepada hal yang penting,dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Karena data yang dari lapangan cukup banyak maka diperlukanlah

analisis data yaitu reduksi data. Peneliti mengumpulkan semua data

dilapangan mengenai kesulitan membaca permulaan, dan penanganan yang

sudah dilakukan guru dalam menghadapi kesulitan membaca permulaan

siswa kelas 03 di SDN Pondok Jagung 04 Serpong Utara kemudian peneliti

mengelompokkan jenis data sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan

untuk mendapatkan gambaran yang jelas.

Page 54: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

40

2. Penyajian Data

Langkah kedua setelah reduksi data adalah penyajian data. Dengan penyajian

data maka akan memudahkan peneliti untuk memahami yang akan terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Untuk menyajikan data dalam bentuk kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif.

3. Kesimpulan-kesimpulan penafsiran atau verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam

penelitian ini peneliti menarik kesimpulan berdasarkan pengumpulan data

yang dikelompokkan atau ditampilkan baik yang sesuai maupun tidak sesuai

dengan hasil yang didapat. Kesimpulan penelitian ini nanti akan didapat

setelah peneliti melihat bagaimana kesulitan membaca permulaan siswa, dan

penanganan yang sudah dilakukan guru dalam menghadapi kesulitan

membaca permulaan siswa kelas 03 di SDN Pondok Jagung 04 Serpong

Utara.

Page 55: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

41

F. KEABSAHAN DATA

Untuk mendapatkan data yang absah peneliti menggunakan :

1. Objektivitas

Desain Penelitian dibuat secara baik dan benar, fokus penelitian tepat, kajian

literature yang relevan, teknik pengumpulan data yang sesuai dengan fokus

permasalahan penelitian, analisis data dilakukan secara benar, hasil

penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Kesahihan Internal

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dipercaya peneliti melakukan

member check. Member check dalam penelitian kualitatif adalah untuk

mendapatkan kesepakatan dalam hal analisis, penafsiran dan kesimpulan dari

data yang telah diorganisasi. Apabila data yang telah diolah oleh peneliti

dapat disepakati , maka kredibilitas dapat diterima, tetapi sebaliknya jika

analisis data yang telah dibuat tidak disepakati, maka peneliti mengadakan

diskusi untuk mencapai kesepakatan dalam penafsiran.

3. Kesasihan eksternal

Untuk mencapai keasihan eksternal peneliti dengan sistematis, rinci, jelas

dan bisa dipertanggungjawabkan.

Page 56: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

42

4. Keterandalan

Untuk menguji dan sudah tercapainya keterandalan data dalam penelitian,

maka data siap diaudit kembali terhadap keseluruhan penelitian, dari mulai

menentukan fokus masalah, memasuki lapangan, pengambilan data, analisis

data, uji keabsahan sampai kepada kesimpulan.

Page 57: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

43

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2012). Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. (2013). Keterampilan Membaca . Jakarta: Rajagrafindo Persada.

III, M. P. (2015). Pembelajaran Kelas IV, V, dan VI . Praktik Yang Baik di Sekolah

Dasar&Madrasah Ibtidaiyah (SD&MI), 247.

Irdawati, Yunidar, & Darmawan, d. (2017). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 di Min Boul. Jurnal Kreatif Tadulako

Online.

Jamaris, M. (2015). Kesulitan Belajar Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Kurniati, Rodiah, & Galih, D. S. (2019). Pengaruh Metode Hands on Activity Terhadap

Kemampuan membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD. Journal of Elementary Education .

M, A. (2012). Panduan Lengkap Orang Tua dan Guru Untuk Anak Disleksia (Kesulitan

Membaca). Jogjakarta: Javalitera.

Mindaudah. (2017). peningkatan kemampuan membaca awal dengan bantuan media gambar

pada mata pelajaran bahasa indonesia untuk anak usia sekolah dasar di MI

Muhammadiyah I Jombang tahun pelajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan Tambusai.

Mulyati, Y. (2011). Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan. Modul. Universitas

Pendidikan Indonesia, 7-8 dan 15-23.

Oktadiana, B. (2019). Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Siswa Kelas 2 Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia di MI Munawariyah Palembang. Jurnal Ilmiah PGMI.

Pramesti, F. (2018). Analisis Faktor-Faktor Penghambat Membaca Permulaan pada Siswa Kelas

1 SD. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar.

Purwanto. (2018). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slamet, K. S. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia . Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 58: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

44

Suryani, a. (2015). Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siswa kelas SDN 64/1 Muara Bulan.

Skrispi.

Syah, M. (2015). Psikologi Belajar. Depok: Rajagrafindo Persada.

Yani, A. (2019). Kesulitan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini. Jurnal Mimbar Pendidikan.

Yusuf, A. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatid, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta:

Kencana.

Page 59: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Siswa Kesulitan

Membaca Permulaan

Nama :

Kelas :

No Pertanyaan

1 Apakah ketika membaca siswa dalam posisi duduk yang benar?

2 Apakah dalam membaca siswa mengatur jarak antara mata dan objek?

3 Apakah ketika sedang membaca siswa memegang objek dengan benar?

4

Apakah dalam membuka buku siswa membukanya dengan urutan yang

benar?

Page 60: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

46

Pedoman Wawancara Siswa Kesulitan

Membaca Permulaan

Nama :

Kelas :

No Pertanyaan

1 Apakah ketika membaca siswa dalam posisi duduk yang benar?

2 Apakah dalam membaca siswa mengatur jarak antara mata dan objek?

3 Apakah ketika sedang membaca siswa memegang objek dengan benar?

4

Apakah dalam membuka buku siswa membukanya dengan urutan yang

benar?

Page 61: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

47

Pedoman Wawancara Siswa Kesulitan

Membaca Permulaan

Nama :

Kelas :

No Pertanyaan

1 Apakah ketika membaca siswa dalam posisi duduk yang benar?

2 Apakah dalam membaca siswa mengatur jarak antara mata dan objek?

3 Apakah ketika sedang membaca siswa memegang objek dengan benar?

4

Apakah dalam membuka buku siswa membukanya dengan urutan yang

benar?

Page 62: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

48

Lampiran 2 :

Pedoman test kemampuan membaca

Permulaan siswa

Nama :

Kelas :

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1 Mengidentifikasi Huruf

2 Kelancaran Membaca

3 Membaca kartu kata

4 Membaca alphabet

5 Merangkai Susunan Kata

6 Menyimpulkan gambar menjadi kalimat

Page 63: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

49

Pedoman test kemampuan membaca

Permulaan siswa

Nama :

Kelas :

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1 Mengidentifikasi Huruf

2 Kelancaran Membaca

3 Membaca kartu kata

4 Membaca alphabet

5 Merangkai Susunan Kata

6 Menyimpulkan gambar menjadi kalimat

Page 64: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

50

Pedoman test kemampuan membaca

Permulaan siswa

Nama :

Kelas :

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1 Mengidentifikasi Huruf

2 Kelancaran Membaca

3 Membaca kartu kata

4 Membaca alphabet

5 Merangkai Susunan Kata

6 Menyimpulkan gambar menjadi kalimat

Page 65: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

51

Lampiran 3:

Rubrik Penilaian Test Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa

Nama :

Kelas :

No. Fokus

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Kemampuan Mengenal Dan Mengucapkan Huruf

2 Kemampuan Mengeja Huruf Menjadi Suku Kata

3 Kemampuan Mengeja Suku Kata Menjadi Kata

4

Kemampuan Menyambung Kata Menjadi Satu

Kalimat

5 Kemampuan Membaca Teks Pendek

Page 66: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

52

Rubrik Penilaian Test Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa

Nama :

Kelas :

No. Fokus

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Kemampuan Mengenal Dan Mengucapkan Huruf

2 Kemampuan Mengeja Huruf Menjadi Suku Kata

3 Kemampuan Mengeja Suku Kata Menjadi Kata

4

Kemampuan Menyambung Kata Menjadi Satu

Kalimat

5 Kemampuan Membaca Teks Pendek

Page 67: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

53

Rubrik Penilaian Test Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa

Nama :

Kelas :

No. Fokus

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Kemampuan Mengenal Dan Mengucapkan Huruf

2 Kemampuan Mengeja Huruf Menjadi Suku Kata

3 Kemampuan Mengeja Suku Kata Menjadi Kata

4

Kemampuan Menyambung Kata Menjadi Satu

Kalimat

5 Kemampuan Membaca Teks Pendek

Page 68: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

54

Lampiran 4 :

Jurnal Bimbingan

Page 69: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

55

Page 70: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

56

Page 71: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

57

Page 72: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

58

Lampiran 5 :

SK Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi :

Page 73: ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN …

59