peningkatan kemampuan membaca permulaan …eprints.ums.ac.id/29625/9/naskah_publikasi.pdfcara...

13
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN 2 GEMOLONG TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: ADI KURNIANTO A510100071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: trinhbao

Post on 30-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI

PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN

2 GEMOLONG TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

ADI KURNIANTO

A510100071

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani. Tromol Pos 1-Pabelan, Kartasura. Telp.(0271)71, Fax: 715448 Surakarta 57102

Website :http://www.ums.ac.ic Email : [email protected]

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir :

Nama : Dr. Samino, M.M

NIK : 501

Telah membaca dan mencermati naskah artikel ilmiah yang merupakan ringkasan

skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Adi Kurnianto

NIM : A510100071

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI

KRAGILAN II TAHUN 2013/2014.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, 7 Mei 2014

Pembimbing

Dr. Samino, M.M

NIK 501

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI

PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN 2

GEMOLONG TAHUN 2013/2014

Adi Kurnianto,A510100071,Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah

Surakarta,2014, xiv +86 halaman

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran

membaca permulaan dengan permainan bahasa pada siswa kelas I SD Negeri

Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen, mengetahui seberapa besar

permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada

siswa kelas I SD Negeri Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen,

mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran

membaca permulaan dengan permainan bahasa pada siswa kelas I SD Negeri

Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Adapun metode penelitian

tindakan kelas ini ditempuh dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua

pertemuan dan meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Tindakan dalam setiap siklus dilakukan dengan

cara permainan yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran membaca

permulaan dengan media pembelajaran berupa kartu huruf, kartu suku kata, kartu

kata, kartu kalimat, dan papan panel. Pembelajaran dilakukan dengan permainan

sehingga siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan diakhiri

dengan pemberian tugas sebagai evaluasi dan feed back disetiap pertemuan dalam

siklus.

Hasil yang diperoleh setelah penelitian tindakan kelas ini adalah merekam

bahasa siswa, membaca gambar, membaca dengan menggunakan kartu kalimat,

dan membaca dengan buku pada siklus I 53,84%% siklus II 76,92%, nilai rata-

rata siklus I 69,61 sedangkan siklus II 75. Simpulan dengan permainan bahasa

terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi siswa kelas I

SD Negeri Mijen II Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Oleh karena itu saran

dari peneliti hendaknya guru menggunakan permainan dalam melakukan

pembelajaran membaca sehingga siswa tanpa disadari telah melakukan aktivitas

belajar membaca tanpa ada paksaan dan tekanan dari guru.

Kata Kunci: Membaca Permulaan,Permainan,Bahasa

Surakarta, 7 Mei 2014

Penulis,

Adi Kurnianto

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka menghadapi era globalisasi, pemerintah Indonesia

dewasa ini sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang.

Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari sumber daya manusia

yang berkualitas, handal, dan memiliki potensi serta kecakapan dalam

bidang tertentu yang menunjang tercapainya tujuan pembangunan

nasional. Untuk mencetak sumber daya manusia seperti tersebut di atas,

salah satu langkah yang ditempuh adalah peningkatan kualitas pendidikan

nasional.

Berkaitan dengan permainan Pellegrini dan Saracho, 1991 (dalam

Wood, 1996:3) permainan memiliki sifat sebagai berikut: (1) Permainan

dimotivasi secara personal, karena memberi rasa kepuasan. (2) pemain lebih

asyik dengan aktivitas permainan (sifatnya spontan) ketimbang pada

tujuannya. (3) Aktivitas permainan dapat bersifat nonliteral. (4) Permainan

bersifat bebas dari aturanaturan yang dipaksakan dari luar, dan aturan-aturan

yang ada dapat dimotivasi oleh para pemainnya. (5) Permainan memerlukan

keterlibatan aktif dari pihak pemainnya. Menurut Framberg (dalam Berky,

1995) permainan merupakan aktivitas yang bersifat simbolik, yang

menghadirkan kembali realitas dalam bentuk pengandaian misalnya,

bagaimana jika, atau apakah jika yang penuh makna. Dalam hal ini permainan

dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman menyenangkan atau

mengasyikkan, bahkan ketika siswa terlibat dalam permainan secara serius

dan menegangkan sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri siswa

sendiri secara spontan. Menurut Hidayat (1980:5) permainan memiliki ciriciri

sebagai berikut: (1) adanya seperangkat peraturan yang eksplisit yang mesti

diindahkan oleh para pemain, (2) adanya tujuan yang harus dicapai pemain

atau tugas yang mesti dilaksanakan.

Bertolak dari betapa urgen kemampuan membaca permulaan,

maka penelitian yang berbentuk kaji tindak pada pembelajaran Bahasa

Indonasia ini berupaya menyajikan beberapa bentuk permainan bahasa dan

cara penyajiannya yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran membaca

permulaan, sehingga peneliti terinspirasi untuk mengadakan penelitian

dengan judul: ”Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui

Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan II Tahun

2013/2014”.

B. METODE PENELITIAN

1. Prosedur Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan

paradigma guru sebagai penulis. Hal ini disebabkan sangat besarnya peran

guru itu sendiri dalam proses penelitian. Dalam hal ini Penelitian tindakan

kelas yang dilakukan untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran

di kelas dimana guru terlibat langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi. Penulis merencanakan tindakan

dalam 2 siklus. Berdasarkan tindak pembelajaran yang akan dilaksanakan

kemudian disusun RPP per-pertemuan merupakan catatan hasil pemikiran

awal seorang guru dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan Tindakan (Acting), tahap ini merupakan implementasi

atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas (Arikunto

dkk, 2009: 18). Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi

perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran

matematika dengan media tiga dimensi melalui 2 siklus. Pengamatan

(Observing), pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung (Arikunto dkk, 2009: 78). Pada penelitian ini, kegiatan

pengamatan dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk

mengamati variabel penelitian yang telah ditentukan berdasarkan indikator

dari masing-masing variabel. Refleksi (Reflecting), tahapan ini dilakukan

untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,

berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto dkk, 2009: 80). Setelah

melakukan pembelajaran matematika dengan media tiga dimensi, maka

hasil observasi dari siklus pertama digunakan untuk memperbaiki

pelaksanaan siklus berikutnya sehingga indikator dari variabel yang diteliti

dapat tercapai.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode atau tehnik

mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi dan data yang

dibutuhkan. Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu

penelitian tindakan kelas maka tehnik pengumpulan data yang digunakan

adalah;

a. Observasi

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak

langsung (Muhamad Ali, 1985: 19).

b. Wawancara

Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung

dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone,

teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri

oleh peneliti.

c. Tes

Dalam tehnik pengumpulan data yang menggunakan tehnik

test hasil belajar membaca permulaan dengan permainan

bahasa dilakukan dengan cara melakukan test pengukuran

sebelum dan sesudah tindakan dari siklus I sampai siklus dua

kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan selalu mengadakan tes

formatif.

d. Dokumentasi

Informasi dokumenter sangat relevan dengan semua bentuk

studi kasus, sehingga metode ini juga menjadi salah satu acuan

pengumpulan data pada penelitian. Dalam penelitian ini dokumen

diperoleh dari nilai formatif membaca permulaan dengan permainan

bahasa untuk data sebelum dan sesudah tindakan.

3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan membaca permulaan dengan menggunakan

permainan bahasa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Peneliti merumuskan indikator tentang membaca permulaan siswa,

adalah sebagai berikut :

1) Tahap tanpa buku, meliputi:

a) Merekam bahasa siswa

b) Menampilkan gambar sambil bercerita

c) Membaca gambar

d) Membaca dengan kartu kalimat

2) Tahap dengan menggunakan buku

b. Peningkatan membaca rata-rata nilai > 60 sebesar 41,67 % sebelum

tindakan, 90,00 % setelah tindakan, dan atau rata- rata nilai sebesar

62,00 sebelum tindakan, menjadi 77,41 setelah tindakan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pembahasan berisi tentang uraian penyebab mengenai hasil penelitian

tindakan kelas I SD Negeri Kragilan 2. Beberapa hal yang dijelaskan dalam

pembahasan adalah sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

dan hipotesis tindakan. Selama proses penelitian, tindakan yang dilakukan

oleh peneliti dikelas adalah berupaya untuk meningkatkan kemampuan

membaca permulaan siswa melalui permainan bahasa pada kelas 1 SD Negeri

Kragilan 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari awal Pra siklus

sampai berakhir siklus II menunjukkan bahwa kemampuan membaca

permulaan siswa mengalami peningkatan.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I, kemampuan membaca siswa dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Nilai Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Siklus I

Indikator Partisipasi Belajar Pertemuan

I

(%)

Pertemuan

II

(%)

Rata-rata

(%)

Merekam bahasa siswa 40,90 63,63 52,26

Membaca gambar 31,81 50 40,90

Membaca dengan kartu kalimat 36,36 36,36 36,36

Membaca dengan buku 40,90 45,45 43,17

Jumlah 149,97 195,44 172,69

Rata-rata 37,49 48,86 43,17

Pelaksanaan tindakan siklus II, partisipasi siswa dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9

Nilai Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Siklus II

Indikator Partisipasi Belajar Pertemuan

I

(%)

Pertemuan

II

(%)

Rata-rata

(%)

Merekam bahasa siswa 81,81 86,36 84,08

Membaca gambar 72,72 90,90 81,81

Membaca dengan kartu kalimat 81,81 81,81 81,81

Membaca dengan buku 77,72 86,36 82,04

Jumlah 314,06 348,43 329,74

Rata-rata 78,51 87,10 82,43

Siklus II siswa mengalami peningkatan kemampuan membaca

permulaan siswa. Untuk melihat perbandingan rata-rata prosentase

meningkatnya kemampuan membaca permulaan siswa antara sebelum

tindakan, siklus I dan siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.10

Data Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Indikator Partisipasi

Belajar

Pra Siklus

(%)

Siklus I

(%)

Siklus II

(%)

Merekam bahasa siswa 22,72 52,26 84,08

Membaca gambar 18,18 40,90 81,81

Membaca dengan kartu

kalimat

27,27 36,36 81,81

Membaca dengan buku 27,27 43,17 82,04

Jumlah 95,44 172,69 329,74

Rata-rata 23,86 43,17 82,43

Berdasarkan data di atas, grafik Rekapitulasi peningkatan

kemampuan membaca permulaan siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.6 Grafik Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Membaca

Permualaan Siswa

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa Merekam bahasa siswa

Membaca gambar

Membaca dengan kartu

kalimat

Membaca dengan buku

Berdasarkan Tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa

peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa dari kondisi awal (pra

siklus) sampai siklus II mengalami peningkatan.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan penelitian secara garis besar terdapat beberapa

persamaan. Dalam hal ini terbukti bahwa dengan menggunakan alat peraga

maka dapat meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SD. Hasil

dari peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa dapat dilihat dari

hasil setiap siklusnya terhadap permasalahan dalam penelitian maupun

hipotesis tindakan antara peneliti dengan guru SD Negeri Kragilan 2

dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa melalui

permainan bahasa merupakan solusi yang tepat dengan materi ajar yang

akan diharapkan. Perbandingan dengan penelitian terdahulu

memperlihatkan peningkatan pada hasil belajar.

Secara garis besar terdapat beberapa persamaan dengan penelitian

ini. Dalam hal ini terbukti bahwa dengan menggunakan permainan bahasa

maka dapat meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SD. Hasil

dari peningkatan kemampuan membaca siswa dapat dilihat dari hasil

setiap siklusnya. Hal ini diperkuat dengan bertambahnya nilai rata-rata

kelas. Selain itu juga dengan permainan maka siswa lebih mudah untuk

memahaminya. Karena pada dasarnya pada kurikulum 2013 ini guru hanya

sebagai fasilitatornya sedangkan siswa harus lebih aktif. Melalui

permainan siswa juga lebih senang daripada harus membaca secara terus

menerus tanpa ada variasinya dalam proses pembelajaran.

Selain itu juga diperkuat dengan para ahli melalui teori-teori yang

dapat dijadikan referensi. Menurut Soeparno (1987:61) permainan bahasa

adalah keterampilan yang diperoleh dalam permaianan itu berupa

keterampilan bahasa tertentu. Berdasarkan dari pendapat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa permainan bahasa merupakan suatu aktivitas yang

memperoleh hasil keterampilan berbahasa dengan cara menggembirakan

dan membelajarkan. Dengan menggunakan aktivitas yang lebih, maka

siswa akan menjadi aktif dan mengetahui seberapa besar kemampuannya.

Dalam hal ini dilakukan pada siswa kelas I SD. Karena pada kelas I SD

masih perlu permaian supaya lebih menarik lagi.

D. SIMPULAN

1. Meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa pada kelas I

melalui permainan bahasa. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya

indikator aspek kemampuan membaca permulaan siswa kondisi awal (pra

siklus) 23,86 %, siklus I 43,17 % dan siklus II 82,43 % yang

mempengaruhi hasil belajar yang meningkat.

2. Setelah melalui penerapan media kartu huruf dan kartu kalimat yang

merupakan bagian dari permainan bahasa pada kelas I, guru banyak

mengalami perubahan dalam proses pembelajaran. Guru menggunakan

media yang bervariasi serta memberikan motivasi kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Askara

Arikunto, Suharsimi. et al. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Pellegrini dan Saracho. 1996. Prinsip-Prinsip Peaget dalam Pengajaran.

http://www.Google.com

Piaget. 1992. Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS

Semiawan, Conny.R. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf

Usia Dini. Jakarta. PT. Ikrar Mandiri Abadi