upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan …

101
1 1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI FADILA A TPG 151668 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

1

1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH

DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

FADILA A TPG 151668

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA KELAS 1 SEKOLAH

DASAR NEGERI 56/IX PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FADILA A TPG 151668

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SHAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobil’alamin

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, Ibunda Aznila Dewi dan Ayahanda Muhammad Akmal

yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan doa sepanjang waktu.

2. Almamaterku Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

3. Agama, nusa dan bangsaku.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

viii

MOTTO

رأ باسم نسان من علق )ربك الذي خلق )اق رأ ( خلق ال ( اق نسان ما لم ي علم ( الذي علم بالقلم )وربك الكرم ) ( علم ال

()

”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.”

(Q.S. Al-Alaq : 1-5)

“...barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka…”

(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)

“Bukanlah ilmu yang seharusnya mendatangimu, tetapi kamulah yang harus mendatangi ilmu itu.”

(Imam Malik)

“Jika ingin menjadi sukses, kita harus melakukan apa yang orang-orang sukses lakukan yaitu membaca dan menjadi kaya”

(Burke Hedges)

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta ini, dan Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi “

Shalawat dan salam penulis do‟akan semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai pembawa rahmat bagi semua alam.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana program S.I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di atasi. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA,. Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I. Selaku pembantu Dekan I

4. Dr. Zawaqi Afdal Jamil, S.Ag. Selaku pembantu Dekan II

5. Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd. Selaku pembantu Dekan III

6. Bapak Dr. Mahluddin, M. Pd. I, dan bapak Drs.Salahuddin,M.Pd.I Selaku ketua

jurusan dan sekretaris jurusan PGMI

7. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I sebagai pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh

keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

8. Bapak Tabroni, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang juga telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

x

kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

9. Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta karyawan yang

telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi ini.

10. Bapak Untung, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas 1 Sekolah Dasar

Negeri 56/IX Pondok Meja.

11. Ibu Sunari, S.Pd guru kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja yang

telah membantu dan bekerjasama dengan peneliti dalam melaksanakan

penelitian.

12. Seluruh siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja atas kerjasama

yang diberikan selama peneliti melaksanakan penelitian.

13. Kepada sahabat–sahabat karibku Eka Sawitri, Rizkha Armely, Vitra Julitya,

Natasha Syamimi, Agung Cahyo, Arini Alfa Mawaddah, Dina Turahma, Nur

Ilmy Desaryanti, Fitri Soviyani, Nikmatul Hidayah, Refti Anggraini, Asmaul

Husna, Vino Putra, Rini Ade teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PGMI-B 15 yang turut

serta memberikan semangat dan dukungan. Semoga kesuksesan senantiasa

mengiringi langkah kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan hikmah dan manfaat bagi semua pihak dan khususnya bagi

penulis sendiri. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Jambi, Oktober 2019 Penulis

Fadila A TPG.151668

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

xi

ABSTRAK

Nama : Fadila A NIM : TPG.151668 Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Media

Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/Ix Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan dengan media kartu huruf di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil latar Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja, sedangkan objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan media kartu huruf pada tema Benda Hidup Dan Benda Tak Hidup di Sekitarku. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dan melalui empat tahapan yang mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)observasi, (4) refleksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, tes membaca, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjuk bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa. Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat di ukur dari evaluasi I, II, dan III dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 68,04%, siklus II sebesar 73,04%, dan siklus III sebesar 75,86%.

Kata kunci: membaca permulaan, media kartu huruf

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

xii

ABSTRACT

Name: : Fadila A NIM : TPG.151668 Title : Efforts To Improve The Ability To Read Beginning With The Media

Card Letters In Grade 1 Students Of Elementary Schools 56 / IX Pondok Meja Mestong Sub-District Muaro Jambi

This study aims to improve the ability to begin reading with letter card media in grade 1 public elementary school 56 / IX Pondok Meja, Mestong District, Muaro Jambi Regency. This type of research is a classroom action research (CAR) that is descriptive qualitative by using a qualitative approach that is strengthened by a quantitative approach, by taking the background of the 56 / IX Public Elementary School Tables 56 / IX Public Elementary School Tables. The subjects of this study were grade 1 students at 56 / IX Public Elementary School, Pondok Tables, while the object of this study was the improvement of initial reading skills with the media of letter cards on the themes of Living and Non-Living Objects around me. This research was conducted in three cycles and through four stages which included: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, (4) reflection. Data obtained through observation, interviews, reading tests, and documentation. The results showed that the letter card media can improve students' initial reading skills. Increased student learning activities can be measured from evaluations I, II, and III with the value of student learning activities in the first cycle of 68.04%, the second cycle of 73.04%, and the third cycle of 75.86%.

Keywords: Read the beginning, letter card media

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

NOTA DINAS ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

MOTTO................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

ABSRACT ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Identifikasi Penelitian ....................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ............................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI

A. Membaca Permulaan ........................................................................................ 7 B. Media Kartu Huruf ........................................................................................... 11 C. Studi Relevan .................................................................................................. 16 D. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 18 E. Hipotenis Tindakan ......................................................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN

A. Disain Penelitian............................................................................................... 20 B. Setting Penelitian .............................................................................................. 21 C. Subjek Penelitian .............................................................................................. 21

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

xiv

D. Prosedur Penelitian ........................................................................................... 22 E. Langkah-langkah Penelitian ............................................................................ 23 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 25 G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 27 H. Jadwal Penelitian .............................................................................................. 29

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Penelitian ................................................................................ 31 B. Temuan Penelitian ............................................................................................ 37 C. Pembahasan ..................................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 61 B. Saran ................................................................................................................. 62 C. Penutup ............................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

ii

DAFTAR TABEL

III.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi .......................................................................... 22III.2 Rubrik Penilaian Hasil Observasi ................................................................. 23III.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .................................................................... 24III.4 Rambu-Rambu Perskoraan Membaca Permulaan ......................................... 26III.5 Penilaian Hasil Belajar Skala Lama .............................................................. 28IV.1 Keadaan Sarana Sekolah ............................................................................... 32IV.2 Keadaan Prasarana Sekolah .......................................................................... 33IV.3 Data Nama Guru Dan Pegawai ..................................................................... 34IV.4 Data Nama Siswa Kela I-VI ......................................................................... 35IV.5 Kondisi Awal Hasil Belajar .......................................................................... 36IV.6 Jadwal Perencanaan Siklus I ......................................................................... 46IV.7 Hasil Belajar Siklus I .................................................................................... 49IV.8 Hasil Observasi Aktifitas Siklus I ................................................................. 51IV.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I........................................................ 52IV.10 Jadwal Perencanaan Siklus II...................................................................... 54IV.11 Hasil Belajar Siklus II ................................................................................. 54IV.12 Aktifitas Siswa ........................................................................................... 54IV.13 Hasil Observasi Aktifitas Siklus II ............................................................. 55IV.14 Jadwal Perencanaan Siklus III .................................................................... 56IV.15 Hasil Observasi Aktifitas Siklus II ............................................................. 57IV.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus .......................................... 60

DAFTAR GAMBAR

II.1 Skema Kerangka Berpikir .............................................................................. 25III.1 Model Penelitian Kelas ................................................................................ 29

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

2

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan membaca di kelas awal sangat berperan penting sebagai

fondasi atau dasar penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa. Jika

pembelajaran membaca di kelas awal tidak kuat, pada tahap membaca lanjut

siswa akan sulit memiliki kemampuan membaca yang mamadai.

Kemampuan membaca sangat diperlukan untuk memperluas

pengetahuan dan pengalaman serta untuk mempertajam penalaran untuk

meningkatkan diri seseorang. Apabila anak pada usia sekolah tidak segera

memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan

dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.

Pembelajaran membaca di sekolah dasar sesuai dengan tahapan

menurut kelompok kelas rendah dan kelas tinggi. Untuk siswa kelas rendah

tahapan membacanya adalah membaca permulaan. Membaca permulaan

pada siswa kelas rendah merupakan fondasi dari tahapan membaca cepat,

membaca ekstensif, dan membaca pemahaman. Guru harus benar-benar

mengasah kemampuan membaca permulaan siswa.

Membaca permulaan merupakan tahapan belajar membaca bagi

siswa sekolah dasar kelas awal, yaitu kelas I dan II. Tujuannya adalah agar

siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan

intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut.

Tujuan membaca permulaan adalah: 1) pembinaan dasar-dasar

mekanisme membaca, 2) mampu memahami dan menyuarakan kalimat

sederhana yang diucapkan dengan intonasi yang wajar, dan 3) membaca

kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.

Hal tersebut menggambarkan bahwa membaca permulaan diperlukan

supaya siswa mampu memahami dan mengucapkan tulisan dengan lafal dan

intonasi yang jelas. Membaca permulaan dapat membantu siswa dalam

memahamai suatu teks bacaan.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

2

Diharapakan siswa mendapat informasi dari bacaan tersebut

sehingga menambah pengetahuan. Membaca permulaan pada siswa kelas 1

harus mendapatkan perhatian penuh dari guru. Pada tahap ini, siswa kelas 1

mulai mengenal huruf, bunyi, kata, suku kata, dan kalimat meskipun dalam

lingkup sederhana. Guru berperan penting dalam membimbing siswa agar

mampu membaca.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan

membaca siswa, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Salah

satunya motivasi dan bahan bacaan, motivasi merupakan faktor yang cukup

besar mempengaruhi keterampilan membaca, apabila seseorang tidak

memiliki motivasi maka akan mengakibatkan enggan membaca, sedangkan

yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki dorongan yang cukupkuat

untuk membaca.

Bahan bacaan mempengaruhi minat pembaca untuk membaca.

Bahan bacaan yang terlalu sulit dipahami akan membuat seseorang untuk

enggan membaca. Pembelajaran membaca yang dapat memberikan

pengalaman pada siswa yaitu dengan melibatkan langsung siswa pada

proses pembelajaran seperti permainan bahasa dan pemakaian media yang

dapat melibatkan siswa.

Guru perlu menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat

menimbulkan daya tarik siswa untuk giat aktif dan kreatif. Pemakaian media

pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru serta membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam

kegiatan.

Hal tersebut menggambarkan bahwa membaca permulaan diperlukan

supaya siswa mampu memahami dan mengucapkan tulisan dengan lafal dan

intonasi yang jelas. Membaca permulaan dapat membantu siswa dalam

memahami suatu teks bacaan.

Diharapkan siswa mendapat informasi dari bacaan tersebut sehingga

menambah pengetahuan. Membaca permulaan pada siswa kelas 1 harus

mendapatkan perhatian penuh dari guru. Pada tahap ini, siswa kels 1 mulai

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

3

mengenal huruf, bunyi, kata, suku kata dan kalimat, meskipun dalam

lingkup sederhana. Guru berperan penting dalam membimbing siswa agar

mampu membaca.

Bahan bacaan juga mempengaruhi minat pembaca untuk membaca.

Bahan bacaan yang terlalu sulit dipahami akan membuat seseorang untuk

enggan membaca. Pembelajaran membaca yang dapat memberikan

pengalaman pada siswa yaitu dengan melibatkan langsung siswa pada

proses pembelajaran seperti permainan bahasa dan pemakaian media yang

dapat melibatkan siswa.

Guru perlu menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat

menimbulkan daya Tarik siswa untuk giat aktif dan kreatif. Pemakaian

media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru serta membangkitkan motivasi dan

rangsangan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penelitian tentang keterampilan membaca permulaan

yang dilakukan di kelas1 sekolah dasar negeri556/IXpondok meja

kecamatan mestong kabupaten muaro jambi dari hasil observasi yang telah

dilaksankan dengan pengamatan dalam pembelajaran IPA pada aspek

membaca dengan menggunakan metode ceramah dan media papan tulis

sudah baik, serta guru memberikan contoh para membaca kata dan kalimat

dengan tepat serta penggunaan lafal dan intonasi yang benar tetapi

keterampilan membaca siswa masih rendah, hal ini didapati dari tes

membaca nyaring dan membaca memahami dari 23 siswa, 15 diantaranya

membaca masih belum tepat dan belum lancar membacanya. Saat guru

menyuruh siswa untuk lebih keras saat membaca. Namun, siswa enggan

membaca keras karena malu dengan temannya, sehingga teman-teman yang

lain tidak dapat mendengar suaranya dan tidak dapat memahami yang

dibaca oleh temannya. Saat guru menerangkan pembelajaran masih banyak

anak main sendiri terkadang ada yang keluar kelas dengan alas an pergi ke

toilet, guru juga belum bisa mengkondisikan kelas karena terlalu banyaknya

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

4

murid kelas 1 dan msaih banyak anak yang ramai saat pembelajaran

berlangsung.

Siswa kelas 1 sudah pada tahap mengenal huruf akantetapi 15 siswa

masih kesulitan dalam membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat

serta memahami maksud dari kata yang dibacanya. Hal ini terlihat dari

hhasil tes keterampilan membaca nyaring diperoleh dengan penilaian dari

aspek lafal, intonasi, kelancarandan kejelasan suara dalam membaca dan tes

tertulis membaca memahami dengan menjawab beberapa pertanyaan dari

cerita sederhana secara individual.

Media dalam pembelajaran membaca juga belum dimanfaatkan oleh

guru. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar

sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa

dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Proses pembelajaran

kelas awal memerlukan media untuk menyampaikan materi pelajaran secara

maksimal, karena pada anak usia kelas awal berada dalam tahap operasional

konkret. Karakteristik siswa kelas awal mempunyai rentang konsentrasi

pendek sehingga membutuhkan dukungan untuk menarik perhatian terhadap

yang dipelajarinya. Maka dengan menggunakan media diharapkan dapat

meningkatkan ketertarikan, keterampilan siswa khususnya dalam membaca.

Beberapa hal yang dapat membantu dalam pembelajaran membaca yaitu, 1)

menggunaka gambar sebagai alat bantu, 2) memberikan pertanyaan-

pertanyaan, 3) menunjukkan judul dan menerima judul dan meminta siswa

untuk menebaknya dan, 4) kalimat bacaann tidak terlalu panjang agar

mudah dimengerti siswa dan tidak membingungkan siswa.

Masalah tentang rendahnya keterampilan membaca kelas 1 harus

diatasi agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam hal membaca. Peneliti

dan guru perlu melakukan tindakan yang dapat dijadikan solusi untuk

mengatasi permasalahan. Salah satu upaya untuk meningkatkan

keterampilan membaca dengan menggunakan media kartu huruf.

Media kartu huruf ini harus dikemas sedemikian rupa agar dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa, sehingga

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

5

diperlukan media kartu huruf yang menarik, serta melibatkan peran aktif

siswa. Maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Upaya

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan media kartu

huruf pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menemukan beberapa

permasalahan yaitu:

1. Kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri

56/IX Pondok Meja belum berkembang sebagaimana mestinya.

2. Keterlibatan aktif siswa masih belum maksimal, sehingga guru masih

memiliki peran yang banyak dalam proses pembelajaran.

3. Pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa

kurang berkesan sehinga siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran

sehingga menyebabkan daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran

belum optimal.

4. Penggunaan media pembelajaran belum maksimal.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang ada masih begitu luas, oleh karena itu peneliti

membatasi penelitian ini pada permasalahan pertama yaitu kemampuan

membaca permulaan di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja,

Mestong, Muaro Jambi yang belum berkembang dengan baik, sehingga

diperlukan media yang tepat, dalam hal ini adalah kartu huruf.

D. Rumusan Masalah

Sejalan dengan latar batasan masalah yang telah dikemukakan maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah media kartu huruf

dapat meningkatkan keterampilan membaca kelas 1 SD Negeri 56/IX

Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” ?

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas tujuan penelitian adalah untuk mengetahui

sejauh mana efisiensi dan evektifitas media kartu huruf dalam meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas 1 SD Negeri 56/IX Pondok Meja

Kecamatan Mestong.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berikut ini.

1. Guru, sebagai masukan bagi guru kelas 1 dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dalam materi membaca permulaan dengan menggunakan media kartu

huruf yang dapat meningkatkan evektifitas dan efisiensi dalam

melakssiswaan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf di SD

Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong.

2. Kepala Sekolah, untuk mengambil kebijaksanaan dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran yang tepat pada masa yang akan dating.

3. Siswa, bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca

siswa dengan menggunakan kartu huruf.

4. Peneliti, sebagai masukan berupa pengalaman yang dapat diterapkan untuk

masa yang akan datang dalam pembelajaran di sekolah, khususnya

pembelajaran Bahasa Indonesia.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Membaca Permulaan

1. Pengertian Membaca

Membaca merupakan aktivitas auditif dan visual untuk memperoleh

makna dan simbol berupa huruf dan angka. Aktivitas ini meliputi dua proses

yaitu proses decoding juga dikenal dengan istilah membaca secara teknis,

yaitu proses memberikan pemahaman lambang huruf yang terdapat pada

sebuah kata. Lebih lanjut diterangkan bahwa membaca adalah sebuah

kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau mencari informasi dari

teks tertulis.

Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan

banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan

aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Farida Rahim,

2008: 2). Membaca pada aktivitas visual dimana proses ini melibatkan

penerjemah terhadap sebuah tulisan, sebagai proses berpikir membaca

merupakan suatu proses yang memerlukan pemahaman terhadap tulisan.

Menurut Sabarti Akhadiah dkk.(1993:22) “ membaca merupakan suatu

kesatuan kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali

huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik

kesimpulan mengenai maksud bacaan”. Sedangkan Anderson, dkk ( Sabarti

Akhadiah,1993:22) memandang membaca sebagai suatu proses untuk

memahami makna suatu tulisan. Kemampuan membaca merupakan

kemampuan yang komplek yang menurut kerjasama antara sejumlah

kemampuan. Untuk dapat membaca suatu bacaan, seseorang harus dapat

menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Menurut Mulyono Abdurahman (2003:200), membaca merupakan

aktivitas komplek yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang

terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan.

Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu

menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan

tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.

Menurut Burns dalam Syafie (Hairudin, dkk 2008:3), aktivitas

membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan

membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas

fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada

konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.

Menurut Hodgson (HG.Tarigan, 1985:7), membaca adalah proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata melalui media

kartu kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata

yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas

dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau

tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak dapat dipahami

dengan baik sehingga proses membaca tidak terlaksana dengan baik.

Sedangkan di dalam membaca terdapat suatu proses yaitu recording,

decording, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata atau kalimat

kemudian mengasosiasikan bunyi-bunyinya sesuai tulisannya, decording

mengarah pada proses penyandian atau menerjemahkan sejumlah rangkaian

grafis ke dalam kata-kata, dan meaning yaitu memahami makna tersebut.

Membaca adalah proses pengelolaan bacaan secara krisis kreatif yang

dilakukan dengan tujuan memperoleh penambahan yang bersifat

menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai,

fungsi, dan dampak bacaan itu. Membaca adalah sebagai kegiatan yang

meliputi pengenaan lambing-lambang tertulis atau lambing tercetak yang

berperan sebagai stimulo untuk mengingat makna yang dibangun

berdasarkan pada pengalaman yang sudah lalu dan penyusunan makna-

makna barudengan jalan manipulasi konsep-konsep yang telah dimiliki oleh

pembaca. Membaca adalah suatu interprestasi simbol-simbol tertulis atau

membaca adalah menangkap makna rangkaiana huruf tertentu.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Membaca merupakan bagian dari perkembangan bahasa dapat diartikan

menerjemahkan simbol-simbol gambar kedalam suara yang dikombinasikan

denga kata-kata. Siswa yang menyukai gambar, huruf dan buku cerita sejak

awal perkembagan akan mempunyai keinginan membaca lebih besar. Hal

ini dikarenakan siswa tahu bahwa membaca memberikan informasi baru dan

menyenangkan (Noviar Masjid, 2007:57).

Pembelajaran membaca di SD menjadi bagian penting dari

pembelajaran Bahasa Indonesia. Syafiie (Hairudin, 2008:3), menyatakan

bahwa melalui pembelajaran membaca siswa diharapkan memperoleh

informasi serta tanggapan atas berbagai hal, mencari sumber,

menyimpulkan, menyaring, menyerap informasi dari bacaan, dan mampu

mendalami, menikmati, serta mengambil manfaat bacaan. Namun, di dalam

membaca permulaan bertujuan untuk mendasari kemampuan membaca di

tingkat yang lebih lanjut.

2. Pengertian Membaca Permulaan

Menurut Dalwadi membaca permulaan adalah tahap awal dalam belajar

membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau tanda-

tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf, sehingga menjadi pondasi agar

siswa dapat melanjutkan ke tahap membaca lanjut.

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki

keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya tetapi masih dalam

tahap belajar untuk memperoleh keterampilan/kemampuan membaca.

Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa

tulis. Melalui tulisan itulah peserta didik dituntut dapat menyuarakan

lambing-lambang bunyi bahasa tersebut. Untuk memperoleh kemampuan

membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (

lambang-lambang tulis, penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan

memasukkan makna dalam kemahiran bahasa).

Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan

kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada

penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami

makna suatu kata atau kalimat.

Membaca permulaan umumnya dimulai sejak siswa masuk kelas satu

SD, yaitu pada saat berusia sekitar enam tahun. Meskipun demikian, ada

siswa yang sudah belajar membaca lebih awal dan ada pula yang baru

belajar membaca pada usia tujuh tahun atau delapan tahun. Sudah lama

terjadi perdebatan antara peneliti yang menekankan pada pengenalan simbol

dengan yang menekankan pada pengenalan atau kalimat secara utuh.

Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang

bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan

dengan demikian membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk

komunikasi tulis.

Pengajaran membaca dan permulaan diberikan di kelas 1 sesuai dengan

kemampuan dan perkembangan siswa, pengajaran membaca dan menulis

permulaan dikelas 1 bertujuan agar siswa terampil membaca dan menulis.

Membaca permulaan tanpa buku diberikan dengan pertimbangan agar

siswa yang baru masuk sekolah tidak langsung dibebani masalah-masalah

yang memberatkan dirinya. Karena itu siswa hanya dilibatkan dalam

kegiatan-kegiatan misalnya :

a. Menyimak cerita guru

b. Tanya jawab dengan guru

c. Memperhatikan gambar yang diperlihatkan guru

d. Membicarakan gambar

Selanjutnya Abdurrahman (2000:201) mengemukakan bahwa ada

delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar

membaca yaitu sebagai berikut.

a. Kematangan mental

b. Kemampuan visual

c. Kemampuan mendengarkan

d. Perkembangan wicara dan bahasa

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

e. Keterampilan berpikir dan memperhatikan

f. Perkembangan motorik

g. Kematanagan sosial dan emosional

h. Motivasi dan minat

B. Media Kartu Huruf

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

“medium” yang secaraharfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut

Djamarah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan

dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa didik

memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang

cukup penting. Karena dalam kegiatan pembelajaran, materi pelajaran yang

disampaikan akan lebih mudah dipahami dengan adanya media

pembelajaran. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa didik

dapat disederhsiswaan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa

yang kurang mampu guru ungkapkan melalui kata atau kalimat tertentu.

Bahkan keabstrakkan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.

Dengan demikian, siswa didik akan lebih mudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

Suatu proses belajar akan lebih efektif jika menerpadukan model, strategi,

atau metode pembelajaran dengan media seperti yang diungkapkan oleh

Arsyad (2007:2) bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya

dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media dapat mewakili

apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat

tertentu (Djamarah, 2006:120).

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat disebut sebagai

media pembelajaran. Media mempunyai arti yang lebih luas lagi seperti

yang diungkapkan Daryanto (2010: 6) bahwa media pembelajaran adalah

segala sesuatu (baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar) yang dapat

digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam

pembelajarann sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan

perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

2. Pengertian Kartu Huruf

Kartu huruf merupakan salah satu media pembelajaran visual, yaitu

media yang hanya dapat dilihat (Cucu Eliyanti, 2004:114). Media

pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar (Agus Wasisto

Dwi Doso Warso,2013:68). Kartu huruf termasuk dalam alat permainan

edukatif karena memenuhi syarat-syarat sebagai alat permainan edukatif

yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran.

Siswa pada usia 5-6 tahun ini masih pada tahap pra operasional (Slamet

Suyanto, 2005:4) yaitu siswa belajar melalui benda konkret. Oleh karena itu,

dalam upaya mengembangkan kemampuan membaca permulaan pada siswa

kartu huruf dipilih karena merupakan media/benda konkret yang dapat

dilihat oleh siswa,sehingga membantu siswa dalam mengenal dan mengerti

bunyi huruf dan bentuknya, mencoba menyusunnya menjadi sebuah kata

dan lain sebagainya.

Kartu huruf ini memiliki cukup banyak kelebihan diantaranya

permainan ini dapat dikreasikan dengan beberapa cara bermain,media yang

digunakan mudah didapat ataupun dibuat, sesuai dengan tahap usia siswa

yaitu siswa belajar menggunakan sesuatu yang dapat ia lihat agar mudah

diingat, serta memberi kebebasan pada siswa untuk berekspresi menyusun

kata sesuai dengan gagasannya.

Azhar Arsyad (2005:119) mengungkapkan bahwa kartu huruf atau yang

disebut dengan kartu abjad merupakan salah satu bentuk dari flash cardI

yaitu merupakan kartu kecil yang berisi gambar, huruf, teks atau tanda

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

simbolyang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang

berhubungan dengan simbol-simbol tersebut. Namun demikian kartu huruf

yang dimaksud disini berupa potongan kertas 8x12 cm yang di dalamnya

terdapat tulisan huruf abjad a-z (masing-masing kartu hanya memuat 1

huruf). Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-

potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tipis (tripleks).

Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai

keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf

ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam

pengajaran membaca permulaan. Selain itu kartu huruf juga melatih

kreatifitas siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinnginannya.

3. Permainan Kartu Huruf

Abjad-abjad atau huruf dibuat dari karton agak tebal dengan ukuran 8 x

12 cm. konsonan dibuat dengan warna merah dan huruf vokal dibuat dengan

warna biru. Konsonan dibuat dua stel dengan menggunakan warna yang

kontras tanpa membedakan konsonan dan vokalnya. Hainstock (1991:205)

menejelaskan bahwa kartu –kartu huruf yang telah dibuat dengan cara

sebagai berikut.

a. Biarkan siswa mengenalkan dirinya sendiri dengan huruf-huruf dengan

cara menemukan huruf-huruf sebagaimana yang diterima.

b. Pilihlah kata yang terdiri dari tiga huruf, ucapkan kata-kata itu kepada

siswa dan biarkan dia mecari huruf-huruf yang ia dengar.

c. Teruskan membuat kata-katadengan cara ini hingga siswa mampu

bekerja sendiri, dengan kata-kata pilihannya sendiri.

d. Kata-kata itu bisa dibaca dan ditulis setelah mereka susun.

Ada berbagai macam permainan yang menggunakan kartu huruf

sebagai alat mainnya diantaranya :

a. Permainan lompat nama

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Permainan lompat nama (Slamet Suyanto, 2005:176-177). Prosedur

permainannya adalah siswa menyebutkan namanya, dan kemudian

menyusun huruf-huruf yang tersebar di lantai membentuk namnya,

kemudian siswa melompati huruf tersebut dengan mengucapkan huruf yang

dilompati. Alat yang digunakan hanyalah kartu huruf yang kemudian

disebar secara acak di lantai. Siswadikatakan berhasil apabila mampu

melompati huruf yang sesuai dengan namanya dengan tepat.

b. Permainan mencari huruf

Permainan mencari huruf (Raisatun Nisak, 2019:149). Tujuan

permainan ini adalah memudahkan siswa dalam mengingat huruf abjad,

melatih siswa agar lebih tanggap, menumbuhkan rasa semangat belajar, dan

memudahkan siswa dalam menguasai dan memahami istilah/kata. Prosedur

pelaksanaan permainannya adalah siswa diajak untuk mencari huruf yang

ditunjukkan guru. Oleh karena itu dalam permainan ini diperlukan cukup

banyak huruf agar tidak kebingungan karena huruf yang dicarinya tidak

ada/habis.

c. Permainan mencocokkan huruf

Permainan mencocokkan huruf (Depdiknas, 2007:9). Padapermainan ini

siswa bertugas mencocokkan huruf sesuai dengan gambar dan tulisan yang

ditunjukkan guru. Alat dan bahan yang digunakan adalah gambar yang

dibawahnya terdapat nama gambar serta kartu huruf.

Dalam permainan ini tetap berpedoman pada prinsip-prinsip bermain

sehingga dalam permainan kartu huruf ini prinsipnya adalah melibatkan

peran aktif siswa, yaitu siswa sebagai pelaku dalam permainan ini,

menggunakan media dalam hal ini kartu huruf, serta siswa memiliki

kebebasan berekspresi terhadap kartu huruf teersebut, yaitu menyusun kata

sesuai dengan apa yang dipikirkannya.

Merujuk dari permainan yang dikemukakan oleh Slamet Suyanto

(2005:176-177), Raisatun Nisak (2012:149) dan Depdiknas (2007:9)

tersebut maka penelitian ini kemudian mengembangkan permainan kartu

huruf sebagai berikut.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

a. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok dan membuat barisan.

b. Guru mengenalkan huruf vokal dan konsonan pada siswa.

c. Kartu huruf diletakkan dilantai secara acak baik vokal maupun

konsonan dengan jarak yang sudah diatur.

d. Guru memberikan arahan cara bermain dan memberikan contoh.

e. Permainan di mulai, yaitu siswa melompat pada huruf-huruf vokal dan

setelah sampai diujung lompatan siswa diminta mengambil salah satu

huruf dan menyebutkan bunyi huruf yang diambilnya dan

memasukkannya kembali pada wadah berdasarkan kelompoknya yaitu

konsonan dan vokal. Pengembangan permainan ini yaitu setelah siswa

bisa mengelompokkan huruf vokal, dan konsonan siswa melompat dan

menyebutkan nama huruf yang sesuai dengan namanya.

4. Langkah-langkah permainan kartu huruf

Langkah-langkah permainan kartu huruf sebagai berikut:

a. Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakn 7-8 siswa.

b. Guru menjelaskan penggunaan kartu huruf pada pembelajaran

membaca permulaan.

c. Guru membagikan kartu-kartu huruf kepada tiap kelompok, setiap

kelompok mendapat 1 set kartu huruf (a-z).

d. Guru menunjukkan gambar dan menuliskan nama gambar tersebut.

e. Siswa diminta menyusun huruf-huruf sesuai dengan nama gambar yang

ditunjukkan.

Proses permainan dengan menggunakan kartu huruf.

a. Siswa diminta untuk mengocok kartu huruf yang telah dibagikan,

kemudian membukanya di atas meja.

b. Guru menunjukkan sebuah gambar, gambar yang ditunjukkan adalah

gambar yang mudah dijumpai oleh siswa dalam kesehariannya,

misalnya gambar alat-alat transportasi, gambar hewan, gambar buah-

buahan.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

c. Tiap kelompok diminta menyebutkan nama gambar yang ditunjukkan

oleh guru, kemudian guru menuliskan nama gambar tersebut.

d. Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk berlomba menyusun huruf-

huruf sesuai nama gambar yang ditunjukkan, kegiatan ini dapat

dilakssiswaan secara individu atau kelompok, disesuaikan dengan

jumlah siswa dan waktu.

e. Guru menunjukkan rasa bangga pada siswa yang mampu menyusun

kartu huruf dengan benar,atau dapat memberikan hadiah gula-gula

untuk membangkitkan semangat siswa, sementara siswa yang belum

mampu mengerjakan tugas diminta maju ke depan kelas untuk

menghibur teman-teman lainnya dengan bernyanyi atau memainkan

sebuah permainan yang mereka kuasai.

C. Studi Relevan

Berdasarkan hasil penelusuran yang peneliti lakukan, peneliti

tidakmenemukan judul yang sama persis dengan judul dalam penelitian ini.

Namun, peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan

pebelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Siti Annisa Nurzanah dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan

Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata

Pelajaran Matematika Materi Bilangan Romawi di Kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 162/IX Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi pada tahun

2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi bilangan

romawi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 162/IX Sungai Bahar

Kabupaten Muaro Jambi. Di dalam pelajaran Matematika materi

bilangan romawi, akibatnya siswa sulit untuk mengerjakan soal-soal

latihan dan tidak adanya guru untuk menerapkan pembelajaran dengan

menggunkan media pelajaran. Berdasarkan kecendrungan tersebut,

peneliti mengadakan inovasi pembelajaran matematika materi bilangan

romawi melalui penggunaan media kartu bilangan. Melalui Penelitian

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri

dari tempat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes proses belajar.

Data hasil tes merupakan data hasil perolehan tes evaluasi soal formatif

berjumlah 10 butir soal. Penggunaan media kartu bilangan setiap

siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa

73,2 siklus II nilai rata siswa 74,4 dan siklus III rata-rata 77,2.

2. Husnul Badri dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Media Gambar

pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas V.A SD Negeri 54/IV Olak Kemang Kota Jambi tahun 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan pengumpulan

data dilakukan dengan observasi dan tes. Penelitian ini menemukan hasil

bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar pada

mata pelajaran IPA pada siswa kelas V.A SD Negeri 54/IV Olak

Kemang Kota Jambi. Dalam penelitian ini diperoleh pada siklus I hasil

belajar siswa rata-rata 65,80, siklus II rata-rata 68,30 dan pada siklus III

mencapai rata-rata nilai 72,85. Peningkatan hasil belajar tersebut

mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi

yang dibahas selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian

menyarankan agar para guru menerapkan media gambar dalam

pembelajaran IPA sekiranya materi pembelajarannya membutuhkan

media gambar.

3. Dewi Mayangsari dalam skripsinya yang berjudul peningkatan

kemampuan membaca permulaan kelas 1 SD mardi putra Surabaya

dengan menggunakan pakem (pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan) Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan membaca permulaan kelas 1 SD Mardi Putera Surabaya.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas 1 SD Mardi Putera yang belum bisa membaca

permulaan. Subjek penelitian didapatkan dari hasil observasi dan

wawancara. Kemudian subjek penelitian diberikan intervensi berupa

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

pembelajaran membaca permulaan dengan pendekatan pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Kegiatan

pembelajaran berlangsung dalam delapan tahapan atau siklus.

Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan observasi

partisipatif, wawancara informal, dan portofolio hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAKEM dapat meningkatkan

kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Mardi Putera

Surabaya sebesar 12% pada subjek PT dan AU, sedangkan subjek GY

mengalami peningkatan sebesar 20%. Keberhasilan pendekatan ini

tergantung pada kemampuan guru dalam membuat pembelajaran yang

melibatkan keaktifan siswa, kekreatifitasan guru dalam menggunakan

alat dan bahan pembelajaran, keefektivan pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran tercapai yang kesemuanya itu terintegrasi menimbulkan

efek menyenangkan pada murid.

D. Kerangka Berfikir

Berikut ini merupakan bagan yang menjadi kerangka berfikir pada

penelitian tindakan kelas, sebagai berikut :

Tabel II.1 kerangka berfikir

Kemampuan siswa dalam mengetahui huruf, bunyi huruf, dan membaca permulaan.

Tindakan Akhir

Menggunakan metode bermain kartu huruf dengan langkah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan topic pembelajaran. 2. Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. 3. Masing-masing anggota kelompok

berbaris sejajar. 4. Guru menjelaskan penggunaan kartu huruf

pada pembelajaran membaca perrmulaan. 5. Guru membagikan kartu-kartu huruf

kepada tiap kelompok. 6. Guru menunjuk gambar dan menulis nama

gambar. 7. Siswa diminta menyusun huruf sesuai

dengan nama gambar yang ditunjuk.

Pelaksanaan Tindakan

Kondisi Awal

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam mengenal huruf dan membaca permulaan.

2. Kurangnya penerapan strategi dan metode dalam proses pembelajaran.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dapat penulis angkat dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

“ Metode bermain kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan belajar

membaca permulaan dikelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

Kecamatan Mestong 2018/2019.”

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain dan rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), PTK adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab

akibat dari perlakuan dan memaparkan apa saja yang terjadi ketika

perlakuan diberikan dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian

perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut.( Suharsimi

Arikunto2015:1).

Desain atau rancangan dalam penelitian ini di buat dalam beberapa

siklus, di dalam PTK ini model yang digunakan peneliti adalah model Kurt

Lewin (1946). Kurt Lewin memperkenalkan penelitian tindakan terdiri dari

empat pokok dalam satu siklus yaitu: perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).( Iskandar

2009:28).

1. Rancangan atau perencanaan awal, sebelum mengadakan penelitian

penulis menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana

tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Pelaksanaan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran.

3. Refleksi peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang di lakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang di isi oleh pengamat.

4. Rancangan atau rencana yang derevisi, berdasarkan hasil refleksi,

penulis membuat rancangan yang derevisi untuk dilakssiswaan siklus

berikutnya.

Jadi yang dimaksud desain dalam penelitian tindakan kelas merupakan

bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh gurudi kelas di

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

tempat ia mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar di kelas.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu

penelitian, dan siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakssiswaan di Sekolah Dasar Negeri

56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi,

penelitian ini dilakssiswaan di dalam kelas pada mata pelajaran Tematik,

pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

proses pembelajaran di sekolah ini.

2. Waktu Penelitian

Waktu grandtour di Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi dengan mengambil waktu

penelitian mulaibulan April 2019 sampai dengan Juni 2019 pada

semester genap tahun ajaran 2018/2019 .

3. Siklus PTK

PTK ini dilakssiswaan untuk melihat hasil peningkatan belajar

dalam mengikuti mata pelajaran Tematik. Jumlah siklus yang dipakai

oleh peneliti dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga ) siklus dan tiap-tiap

siklus terdapat peningkatan dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa

dan guru dalam pelajaran Tematik.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat variable

penelitian (Suharsimi Arikunto, 2005:99). Pada Penelitian ini akan

menggunakan data dari siswa-siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 56/IX

Pondok Meja yang berjumlah 21 orang yang terdiri dari 12 orang siswa

laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

Objek penelitian merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai

aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa bergerak (Suharsimi

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Arikunto, 2007:24). Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan

kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri

56/IX Pondok Meja.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini mengembangkan sebagaimana lazimnya dalam

penelitian tindakan yaitu berbentuk siklus. Tiap siklus dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan atau observasi,dan refleksi. Hasil refleksi akan digunakan

sebagai pertimbangan dalam membuat rencana bagi siklus berikutnya jika

ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil, demikian seterusnya

hingga mencapai hasil yang ditetapkan. Secara procedural tahapan di atas

dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan III. 1 Model Penelitian Kelas Menurut Kurt Lewin

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap pertama dalam melakukan penelitian yaitu diawali dengan

identifikasi masalah yang berkaitan dengan kesiapan membaca

permulaan, kemudian merumuskan masalah tersebut dan di analisis

penyebab masalah itu terjadi. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas

berkolaborasi untuk menyusun scenario dan perencanaan pembelajaran

dengan menggunakan media kartu huruf bergambar, membuat format

observasi kemudian terakhir evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti berperan sebagai guru yang akan

berkolaborasi dengan guru kelas 1 Sekolah DasarNegeri 56/IX Pondok

Meja, peneliti dan guru akan menjadi pelaksana dalam penelitian ini

dengan menggunakan media kartu huruf untuk meningkatkan kesiapan

membaca permulaan siswa.

c. Tahap Observasi/ Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan menggunakan instrument data untuk mengukur

kesiapan membaca permulaan siswa melalui media kartu huruf.

d. Tahap Refleksi

Setelah semua data terkumpul, tahapan selanjutnya yaitu analisis

dan yang dapat memberikan arahan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

Tahap ini mengulas secara reflektif tentang perubahan yang terjadi pada

peserta didik, guru dan suasana kelas. Kolaborasi antara peneliti dan

guru akan memutuskan nilai keberhasilan seberapa jauh tindakan telah

membawa perubahan.

E. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Adapun langkah-

langkah penelitian pada setiap siklus terdiri dari :

1. Siklus I

a) Perencanaan

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

1) Identifikasi masalah yang ada di kelas.

2) Merumuskan pengembangan intervensi atau tindakan.

3) Merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media

kartu huruf untuk meningkatkan kesiapan membaca permulaan

siswa.

b) Pelaksanaan

Menganalisis hasil tindakan pembelajaran tindakan perekam

kegiatan pembelajaran ketika tindakan intervensi berlangsung.

c) Pengamatan

Menganalisis hasil tindakan pelajaran dan pengumpulan data.

d) Refleksi

Menganalisis hasil tindakan pembelajaran tindakan siklus I,

berdasarkan hasil refleksi tersebut maka ada perbaikan di siklus

selanjutnya. Data diperoleh dari tindakan intervensi.

2. Siklus II

a) Perencanaan

1) Merumuskan kembali pengembangan intervensi.

2) Merancang kembali kegiatan yang akan dilakukan di siklus II

sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki hasil dari pada

refleksi.

b) Pelaksanaan

Dilakukan kembali observasi, pencatatann lapangan dan perekam

kegiatan ketika tindakan berlangsung.

c) Pengamatan

Menganalisis kembali hasil pengumpulan data.

d) Refleksi

Menganalisis hasil tindakan siklus II.

3. Siklus III

a) Perencanaan

3) Merumuskan kembali pengembangan intervensi.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

4) Merancang kembali kegiatan yang akan dilakukan di siklus II

sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki hasil dari pada

refleksi.

b) Pelaksanaan

Dilakukan kembali observasi, pencatatann lapangan dan perekam

kegiatan ketika tindakan berlangsung.

c) Pengamatan

Menganalisis kembali hasil pengumpulan data.

d) Refleksi

Menganalisis hasil tindakan siklus II

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian data merupakan langkah yang utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2015:308). Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya yaitu

observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung yang meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap objek dengan mengunakan seluruh alat

indra (Suharsimi Arikunto, 2002:133). Penelitian ini menggunakan

observasi sistematis yaitu observasi dengan menggunakan instrument

penelitian dalam hal ini instrument di susun dalam bentuk checklist.

Tabel III.1 Kisi-kisi lembar observasi terhadap kemampuan membaca

permulaan siswa

Variabel Sub variable Sub-sub variabel Indikator Jumlah butir

Memahami bunyi dalam kata diwakili huruf-huruf

Dapat menyebutkan kata dengan membunyikan nama huruf yang ada dalam kata tersebut

1

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Pengetahuan tentang huruf

Mengetahui huruf abjad a-z

Mampu menyebutkan huruf a-z

1

Kemampuan membaca permulaan

Mengerti huruf vokal dan konsonan

Mampu menyebutkan dan mengelompokkan huruf vokal dan konsonan

1

Membaca gambar sederhana

Mampu menyebutkan nama dan gambar Mampu menghubungkan gambar dengan kata

2

Pemahaman huruf cetak

Mengetahui bentuk huruf

Mampu menunjukkan huruf yang di minta

1

Dapat menyusun kata dari huruf-huruf

Mampu menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang memiliki makna

1

selanjutnya dari kisi-kisi tersebut dibuat rubric penilaian. Berikut rubric

penilaian instrument lembar observasi di atas.

Tabel III.2 Rubrik Penilaian Hasil Observasi

No Kriteria penilaian skor

1 Siswa telah mampu mencapai indikator yang telah

ditentukan dalam kisi-kisi lembar observasi

1

2 Siswa belum mampu mencapai indikator yang

telah ditentukan dalam kisi-kisi lembar observasi

0

2. Lembar wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data. Tersebut beberapa jenis wawancara yaitu wawancara

terstruktur yaitu wawancara yang menggunakan pedoman wawancara,

wawancara bebas yaitu wawancarayang dilakukan spontan, serta wawancara

kombinasi yaitu model wawancara yang menggunakan ssistem terstrukur dan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

bebas (Sukardi 2005:80). Penelitian ini menggunakan wawancara kombinasi.

Berikut ini merupakan pedoman wawancarayang digunakan.

Tabel III.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek yang ditanyakan Jumlah item

1. Seberapakah kemampuan membaca

permulaan pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar

Negeri 56/IX Pondok Meja setelah

pelaksanaan metode permainan kartu huruf?

1

2. Kendala apa yang dihadapi selama proses

pelaksanaan tindakan?

1

3. Bagaimana pendapat guru terhadap metode

permainan kartu huruf?

1

3. Tes

Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa

(Kunandar, 2010:126). Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk

mengukur tingkat kemampuan siswa dalam mengetahui bentuk huruf, lafal

huruf, dan membaca. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

tertulis dan tes lisan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto (2002:135) adalah berasal dari

kata dokumen yaitu barang-barang tertulis baik berupa catatan, transkip,

buku, majalah maupun foto. Peneliti menggunakan foto sebagai dokumen

pendukung untuk penelitian ini.

G. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis dalam penelitian ini berupa data

tentang kemampuan dalam melafalkan huruf, mengeja huruf menjadi suku

kata, mengeja suku kata menjadi kata, mengeja kata-kata dan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

menggabungkannya menjadi kalimat serta sikap dan aktivitas siswa dalam

PBM.

Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan rambu-rambu

penskoran karangana. Menurut Yunus ( dalamTarigan, 1981:215 ) rambu-

rambu penskoran diuraikan sebagai berikut :

Tabel III.4 Rambu-rambu Penskoran Membaca Permulaan

Skor Penjelasan

< 4,0

4,0 –

5,9

6,0 –

6,9

7,0 –

8,4

8,5 –

100

Mengucapkan kata atau kalimat hanya berdasarkan

hafalan tanpa melihat tulisan

Pengucapan kata atau kaliamat sudah benar, akan

tetapi salah dalam mengeja karena kurang

menghafal huruf

Mengeja dan membaca kata sudah benar, tetapi

dalam membaca kalimat sederhana masih

melakukan kesalahan

Mengeja dan membaca kata sudah benar, tetapi

kurang lancar dalam membaca kalimat sederhana

Tidak terdapat kesalahan baik dalam membaca kata

maupun kalimat

Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan rumus persentase

sebagai berikut :

P= F x 100 %

N

Keterangan :

P = persentase keberhasilan siswa

F = frekuensi penampilan siswa yang baik dan benar

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

N = jumlah siswa

Untuk menentukan keefektifan peningkatan kemampuan siswa

membaca permulaan, digunakan pedoman sebagai berikut ( Depdikbud,

2004:70)

Tabel III.5 Penilaian Hasil Belajar Skala Lima

Predikat Nilai

Sangat baik 8,5 – 100

Baik 7,0 – 8,4

Cukup 6,0 – 6,9

Kurang 4,0 – 5, 9

Kurang Sekali < 4,0

H. Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan Januari Februari Maret April Mei

1

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan dan pengesahan judul

2 Penyusunan proposal

3 Seminan proposal

4 Perbaikan hasil seminar proposal

5 Pengurusan dan penerbitan izin penelitian

6 Pengumpulan data di lapangan

7 Analisis data penyusunan

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

laporan penelitian

8 Seminar hasil/ujian skripsi

9 perbaikan hasil ujian skripsi

10 Pengesahan hasil ujian oleh tim penguji

11 Penggandaan dan penyerahan laporan hasil

Tabel III.6 jadwal penelitian

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Lokasi Penelitian

1. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi

a) Visi

Berprestasi, berbudaya, berakhlak mulia dan peduli lingkungan hidup.

b) Misi Sekolah

1. Melakssiswaan kegiatan pendidikan yang berkualitas dengan

landasan manajemen kependidikan professional yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

2. Menyelenggarakan kegiatan kependidikan yang mampu

mengoptimalkan potensi siswa didik agar mempunyai bekal

kemampuan yang memadai untuk mengembangkan diri secara utuh

sebagai insan yang beriman dan bertaqwa di era perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi modern, sesuai kebutuhan

kepribadiannya.

3. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

4. Menyiapkan sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif,

sesuai dengan perkembangan zaman.

5. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rindang, asri, bersih,

dan kondusif, berwawasan lingkungan hidup.

c) Tujuan Sekolah

1. Terealisasinya prestasi akademik dan non akademik.

2. Tersusunnya program-program dalam upaya pengembangan SKL.

3. Tersusunnya program-program dalam upaya pengembangan

kurikulum.

4. Tersusunnya RPP yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

5. Terdapat dokumen seperangkat kurikulum di sekolah untuk semua

mata pelajaran.

6. Tersusunnya program untuk mendukung keterlaksanaan proses

belajar mengajar.

7. Tersusunnya program-program dalam upaya pengembangan

fasilitas sekolah.

8. Tersusunnya program sekolah untuk meningkatkan kompetensi dan

kualifikasi SDM.

9. Tersusunnya program sekolah untuk memenuhi jumlah pendidik

dan kependidikan sesuai dengan tuntunan pembelajaran.

2. Profil Sekolah

a) Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD NEGERI 56/IX PONDOK MEJA

Nomor Statistik : 101100702069

NPSN : 10503032

Bentuk Sekolah : Permanen

Jenjang Pendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

Waktu Penyelenggara : Pagi

b) Lokasi Sekolah

Alamat : Jln.Jambi-Tempino Km 15 Pondok Meja

RT/RW : 5/0

Nama Dusun : Trijaya

Desa/Kelurahan : Pondok Meja

Kecamatan : Mestong

Kabupaten/ Kota : Muaro Jambi

Kode Pos : 36127

c) Data Pelengkap Sekolah

Kebutuhan Khusus : -

SK Pendirian : -

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Tgl SK Pendirian : 1977-06-01

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Izin Operasioanl : -

Tgl SK Izin : 1910-01-01

No Rekening BOS : 5721-01-007149-53-5

Nama Bank : BRI

Cabang/ KCP Unit : Mestong

Rekening Atas Nama : SD NEGERI 56/IX PONDOK MEJA

MBS : Ya

Luas Tanah Milik : 9000m

Email : [email protected]

3. Sarana Dan Prasarana

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang sangat menentukan

keberhasilan siswa didik maupun pengajar. Hal ini salah satunya tentu

terkait dengan kondisi fasilitas pembelajaran.

a) Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan. Alat mempelancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat-

alat maupun fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya

pendidikan.

Sarana merupakan alat dan fasilitas yang digunakan sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung. Sarana dapat membantu proses

pembelajaran agar berjalan dengan lancer dan juga memberikan motivasi

kepada siswa untuk belajar dengan baik.

Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses

pembelajaran di Sekolah DasarNegeri 6/IX Pondok Meja dapat dilihat dari

tabel berikut.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Tabel IV.1 Keadaan saran SDN 56/IX Pondok Meja

No. NAMA BARANG BAIK SEDANG RUSAK JUMLAH KET

1 Meja Murid 150 70 50 270

2 Kursi Murid 200 55 50 305

3 Meja Guru 10 1 1 12

4 Kursi Guru 9 - 2 11

5 Lemari 10 - 5 15

6 Papan Tulis 8 6 1 15

7 Rak /Lemari Buku 12 2 - 14

8 Kursi Tamu - 1 - 1

9 Papan Data 8 2 - 10

b) Prasarana

Disamping sarana terdapat pula prasarana yangmerupakan fasilitas

yang membantu dan menunjang proses pembelajaran. Di Sekolah Dasar

Negeri 56/IX Pondok Meja, prasarana cukup memadai dalam arti sangat

cukup untuk terlaksananya proses belajar mengajar.

Tabel IV.2 Prasarana Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

NO JENIS JUMLAH KET

1. Ruang kantor 1 Baik

2. Ruang belajar 12 Baik

3. Ruang UKS 1 Baik

4. WC Guru 2 Baik

5. WC Siswa 8 Baik

6. Lapangan Voli 1 Baik

7. Lapangan Upacara 1 Baik

8. Komputer 3 Baik

9. Mesin printer 2 Baik

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

10. Globe 1 Baik

4. Keadaan Guru dan Siswa

a) Keadaan Guru dan Tenaga Pendidik

Tenaga pengajar atau guru memiliki kedudukan yang tinggi

didalam pendidikan. Ia mengerti akan kewajibannya sesuai dengan

kodratnya sebagai seorang guru. Guru merupakan faktor terpenting

dalam pendidikan dan pengajaran, sebab keberhasilan siswa tergantung

pada materi yang diberikannya. Guru sebagai tenaga pendidik

merupakan panutan bagi siswa didiknya. Maka seorang guru hendaknya

memiliki akhlak atau budi pekerti yang baik dan keahlian yang benar-

benar dikuasai. Dalam proses pembelajaran, seorang guru berperan

dalam menyampaikan materi agar peserta didik lebih mudah dalam

memahaminya.

Guru merupakan tenaga edukatif yang langsung berhadapan dengan

murid. Guru yang professional dan didukung pengetahuan yang luas

tentu akan membawa banyak keberhasilan bagi Sekolah Dasar Negeri

56/IX Pondok Meja. Untuk lebih jelasnya mengenal keadaan guru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel IV.3 Data guru Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

NO NAMA/NIP BIDANG STUDI YANG DIAJARKAN

1 2 3

1 UNTUNG SUNARTO, S.Pd Manajerial, Kerirausahaan

dan Supervisi NIP. 19590606 198203 1 010

2 SUMARNI, S.Pd Guru Kelas NIP 19601212 198203 2 006

3 SUNARI, S.Pd Guru Kelas NIP 19600606 198203 2 011

4 DEFI DELIANY, S.Pd Guru Kelas

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

NIP 19630416 198310 2 002

5 LAILA TILMA,S.Pd. Guru Kelas NIP 19631205 198410 2 002

6 HERAWATI, S.Pd Guru Kelas NIP 19651001 198901 2 003

7 AZNILA DEWI,S.Pd Guru Kelas NIP 19750622 199703 2 005

8 ROHANA, S.Pd.I Guru Agama NIP.19750704 199703 2 001

9 SUKAESIH, S.Pd Guru Kelas NIP 19680312 200801 2 004

10 SUTIO, S.Pd Guru Kelas NIP 19710505 20050 1 1012

11 BAINAR,S.Pd. I Guru Agama NIP 19680210 200701 2 011

12 SUGIARNO, S.Pd Guru Kelas NIP 19840802 201001 1 006

13 UMIAH, S.Pd Guru Kelas NIP 19880819 201001 2 003

14 WIRA FEBRI, S.Pd Guru Kelas NIP 19830213 200604 2 009

15 SARBAINI Guru Kelas NIP. 19610102 1983101 003

16 SUGIARTI, S.PD Guru Kelas NIP.

17 PRIZAT MOKO Staff Tata Usaha NIP.

b) Keadaan siswa Siswa adalah objek pendidikan, yang di didik, di arahkan dan

diberikan macam-macam ilmu pengetahuan serta keterampilan. Siswa

merupakan unsur yang utama dari pendidikan yang harus ada di dalam

proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa maka tujuan pembelajaran

tidak akan terlaksana.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Tabel IV.4 Datasiswa kelas I-VI Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja

No

Kelas

Jumlah siswa berdasarkan

jenis kelamin

Jumlah

Perempuan Laki-laki

1. I 19 23 42

2. II 18 19 37

3. III 22 19 41

4. IV 21 22 43

5. V 30 28 58

6. VI 21 22 43

JUMLAH 131 133 264

B. Temuan Penelitian

1. Kondisi Awal Penelitian Siswa Pra Siklus

Data kemampuan awal sebelum tindakan juga diperoleh melalui data

yang dimiliki guru. Berdasarkan data penilaian yang dimiliki guru siswa

dalam mata pelajaran Tematik (Bahasa Indonesia) yaitu membaca siswa

masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil latihan

pembelajaran Tematik Tema 6 Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri, berikut

data tersebut:

Tabel IV.5 Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Nilai Kriteria

1. Arissa Ashalina 60 Tidak Tuntas

2. Ahmad Firjatullah 65 Tidak Tuntas

3. Baihaqi Wakula 60 Tidak Tuntas

4. Delvinarya 75 Tuntas

5. Danika Valensia 55 Tidak Tuntas

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

6. Fanesya 60 Tidak Tuntas

7. Ilham Fajar 60 Tidak Tuntas

8. Ibnu Zaki 60 Tidak Tuntas

9. Julia Safitri 75 Tuntas

10. M . Efriel 55 Tidak Tuntas

11. M . Andika 75 Tuntas

12. M . Alfathroyhan 65 Tidak Tuntas

13. Nazuwa Asna 65 Tidak Tuntas

14. Reva Ananda 60 Tidak Tuntas

15. Rio Ramadani 80 Tuntas

16. Riski Ramadani 60 Tidak Tuntas

17. Shafira Putri 80 Tuntas

18. Salwa Virgina 55 Tidak Tuntas

19. Tunggul Marsel Saputra 75 Tuntas

20. Rasidan Rasin 70 Tuntas

21. Yilla Permata 75 Tuntas

22. Vania Azura 60 Tidak Tuntas

23. Azmi Dhafir 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1.505

Nilai rata-rata siswa 65,43

Jumlah siswa yang berhasil 8

Presentase keberhasilan siswa 34,78%

Jumlah siswa yang belum berhasil 15

Presentase siswa yang belum berhasil 65,21%

Data dalam tabel IV di atas terlihat hasil belajar siswa masih dalam

kondisi rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 8 orang atau 34,78% dari

jumlah keseluruhan siswa 23 orang, sedangkan jumlah siswa yang belum

berhasil sebanyak 15 orang atau 65,21% dari jumlah keseluruhan. Selain itu

nilai rata-rata yang diperoleh siswa juga masih rendah yaitu 65. Dari sinilah

peneliti melakukan penelitian tindakan kelas guna untuk memperbaiki

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca

permulaan di kelas 1 dengan menggunakan metode bermain kartu huruf.

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Siklus I

Pertemuan pertama, Senin 8 April 2019 (2 x 35 menit)

Pelaksanaan tindakan siklus I ini terbagi beberapa tahapan, yakni

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan

refleksi.

1) Perencanaan tindakan

Perencanaan pembelajaran siklus I yang dilakukan oleh peneliti

dengan menganalisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

dan mendiskusikan tentang rancangan tindakan dan media yang

digunakan. Pada siklus I peneliti dan guru kelas bersepakat bahwa siklus

pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Senin, 8

April 2019 (2 dx 35 menit) dengan materi yang akan diajarkan kepada

siswa mengenai kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan

sekitar melalui teks pendek.

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan metode

pembelajaran bermain kartu huruf, sebelum mengajar guru mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar kesiapan guru dalam

mengajar lebih maksimal. Dengan demikian, rencana proses pembelajaran

tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa dalam proses

pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat

meningkat.

Tabel IV.6 Jadwal perencanaan siklus I

No Hari/ tanggal Pertemuan Materi

1.

Senin

8 April 2019

Pertemuan

I

Benda hidup dan benda tak

hidup

Membedakan benda

hidup dan tak hidup

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

2.

Rabu

11 April 2019

Pertemuan

II

berdasarkan ciri-ciri

yang dimiliki

Benda hidup dan benda tak

hidup

Membuat kalimat

berdasarkan kosakata

yang ditentukan

UJI KOMPETENSI

2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat

melalui tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilalui oleh guru berikut

ini:

Kegiatan Awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan diri

untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan tujuan

pembellajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung 45 menit, membaca nama –nama benda

hidup dan tak hidup di sekitar, guru mempersilahkan siswa membuka buku

paket, guru menerangkan materi tentang benda hidup dan tak hidup yang

ada pada buku paket. Lalu siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda

hidup dan benda-benda tak hidup yang diketahui. Lalu guru mengeluarkan

gambar dan meminta siswa untuk menyebut nama pada gambar tersebut.

Ketika siswa sudah antusias dalam menyebut nama gambar barulah guru

membuka tulisan yang ada pada gambar dan meminta siswa untuk

membaca dengan lantang. Setelah guru memberi tahu nama yang ada pada

gambar. Guru menutup kembali nama tersebut dan meminta kepada siswa

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

untuk mengisi kata tersebut dengan mencari potongan-potongan huruf

yang sudah guru siapkan.

Kegiatan akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan pertama

adalah meminta siswa untukmemebrikan tanggapan tentang penggunaan

metode bermain kartu huruf, selanjutnya sebelum mengakhiri

pembelajaran guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Topi Saya Bundar”

bersama-sama, kegiatanterakhir ialah menutup pelajaran dengan sama-

sama mengucap “ Hamdalah”.

Pertemuan kedua, Rabu 10 April 2019 (2x 35 menit)

1) Perencanaan tindakan

Dalam perencanaan pertemuan kedua, materi membuat kalimat dari

beberapa kosakata, melanjutnya materi sebelumnya tentang benda hidup

dan benda tak hidup dimana siswa akan membaca sebuah kalimat dari

susunan kosa kata.

2) Pelaksanaan tindakan

Kegiatan awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan diri

untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan tujuan

pembellajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Kegiatan ini berlangsung 25 menit, guru menuliskan sebuah kalimat

cerita pendek “ Ikan dan Boneka” yang belum sempurna, bagian tersebut

di kosongkan dan ditempel dengan sebuah gambar. Siswa akan terangsang

untuk memperhatikan gambar dan mencocokkannya dengan kalimat

sebelumnya. Lalu siswa diminta untuk mengganti gambar tersebut dengan

potongan-potongan kata yang telah guru siapkan. Setlah terangkai siswa

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

diharapkan mampu membaca dengan lantang. Dan yang dapat menjawab

dengan cepat akan diberi apresiasi.

Kegiatan Akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan kedua adalah

memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam

memperhatikan pelajaran, selanjutnya sebelum mengakhiri pembelajaran

guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Tepuk Anak Sholeh” bersama-

sama, kegiatan terakhir ialah menutup pelajaran dengan sama-sama

mengucap “ Hamdalah”.

b) Hasil Observasi dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan Observasi, peneliti

sebagai guru, sedangkan guru kelas 1 bertindak sebagai observer.

Objek menjadi sasaran observer adalah:

Kreatifitas guru/peneliti dalam pembelajaran

Keefektifan penggunaan media gambar

Respon siswa dalam pembelajaran

Hasil belajar siswa dalam pelaksaan posttest

Dalam pelaksanaan posttest tentang membaca cerita pendek “Ikan dan

Boneka”, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV. 7 Hasil belajar siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Arissa Ashalina 60 Tidak Tuntas

2. Ahmad Firjatullah 75 Tuntas

3. Baihaqi Wakula 60 Tidak Tuntas

4. Delvinarya 80 Tuntas

5. Danika Valensia 65 Tidak Tuntas

6. Fanesya 60 Tidak Tuntas

7. Ilham Fajar 60 Tidak Tuntas

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

8. Ibnu Zaki 60 Tidak Tuntas

9. Julia Safitri 75 Tuntas

10. M . Efriel 60 Tidak Tuntas

11. M . Andika 75 Tuntas

12. M . Alfathroyhan 70 Tuntas

13. Nazuwa Asna 70 Tuntas

14. Reva Ananda 60 Tidak Tuntas

15. Rio Ramadani 80 Tuntas

16. Riski Ramadani 60 Tidak Tuntas

17. Shafira Putri 80 Tuntas

18. Salwa Virgina 60 Tidak Tuntas

19. Tunggul Marsel Saputra 75 Tuntas

20. Rasidan Rasin 75 Tuntas

21. Yilla Permata 75 Tuntas

22. Vania Azura 65 Tidak Tuntas

23. Azmi Dhafir 65 Tidak Tuntas

Jumlah 1.565

Nilai rata-rata siswa 68,04

Jumlah siswa yang berhasil 11

Presentase keberhasilan siswa 47,82%

Jumlah siswa yang belum

berhasil

12

Presentase siswa yang belum

berhasil

52,17%

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata siswa masih rendah

dan belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terlihat

dari rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu

68,04. Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya 11 siswa atau

47,82% dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang belum berhasil

sebanyak 12 siswa atau 52,17% dari jumlah keseluruhan siswa, artinya

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

sudah ada peningkatan dari hasil belajar pada siklus I ini jika dibandingkan

dengan nilai pra siklus, namun belum memenuhi target yang di inginkan

peneliti yaitu siswa yang berhasil sebanyak 75% dari jumlah keseluruhan

siswa. Oleh karena itu tindakan dilanjutkan pada siklus II.

c) Refleksi Siklus I (Pertama)

1) Hasil observasi aktivitas siswa

2) Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan

aktivitas siswa belum berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat dari

tabel berikut: tabel IV.8 Hasil observasi aktivitas siswa

No Hasil observasi aktivitas siswa Jumlah Siswa Persentase

1.

2.

3.

Pendahuluan

Siswa memasuki ruangan tepat

waktu

Siswa siap menerima pelajaran

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

indikator

23

12

11

100

52

48

4.

5.

6.

Kegiatan Inti

Siswa mempersiapkan alat dan

bahan untuk keperluan belajar

Siswa mampu berkomunikasi

dengan rekan sekelompoknya

Siswa mampu memahami

pembelajaran dari guru

21

10

9

91

43

39

7.

Penutup

Siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu

10

43

Dari tebel di atas terlihat bahwa terdapat hasil siswa yang belum

terlaksana dengan baik, hasil yang diamati belum sesuai dengan yang

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

diharapkan, hal ini menunjukan aktivitas bellajar siswa masih rendah dan

upaya untuk meningkatkan hasil belajar belum terlaksana dengan baik

dan belum memuaskan.

3) Hasil observasi aktivitas guru

Berdasarkan observasi aktivitas guru selama dalam proses

pembelajaran berlangsung, secara keseluruhn aktivitas guru dalam

mengajar belum optimal, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.9 Hasil observasi aktivitas gurupada siklus I

No

Hasil yang diamati

Tingkat Pengamatan

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam

Guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti pelajaran

Guru memberikan motivasi kepada siswa

Guru menyampaikan indicator

pembellajaran

Guru mempersilahkkan siswa membentuk

sebuah kelompok yang telah dibentuk

sebelumnya

6.

Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi pembelajaran

menggunakan metode bermain kartu huruf

7.

8.

Penutup

Guru mengajak siswa menjawab kembali

pertanyaan yang diajukan di awal pelajaran

Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Keterangan:

1= Kurang Baik

2= Cukup Baik

3= Baik

4= Baik Sekali

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kegiatan aktivitas guru

dikategorikan kurang baik terdapat 2 indikator aktivitas.

Dari hasil pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi tindakan pada

siklus I, maka dapat diungkapkan bahwa pada siklus I belum mendapat hasil

yang memadai. Berdasarkan analisis dan refleksi ditemukan hasil sebagai

berikut:

1) Kelebihan siswa dalam pelaksanaan siklus I

Siswa memasuki kelas tepat waktu.

Siswa menerima pelajaran dengan baik.

Siswa menyiapkan alat dan bahan pelajaran dengan baik.

2) Kekurangan siswa

Siswa kurang dalam memperhatikan guru.

Siswa kurang dalam berkomunikasi dengan rekannya.

Siswa kurang mampu memahami penjelasan dari guru.

3) Kelebihan guru

Guru memasuki ruang kelas tepat waktu.

Guru menjelaskan pelajaran dengan metode bermain dengan

baik.

4) Kekurangan guru

Guru kurang mampu dalam mengkondisikan siswa di kelas.

Guru kurang dalam memberi motivasi kepada siswa.

Guru terlalu tergesa-gesa dalam menyampaikan indicator.

c) Siklus II

Pertemuan pertama, Jumat 15 April 2019

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan pembelajaran siklus II yang dilakukan oleh peneliti

dengan menganalisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar

(KD) dan mendiskusikan tentang rancangan tindakan dan media

yang digunakan. Pada siklus II peneliti dan guru kelas bersepakat

bahwa siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan, yaitu

pada hari Senin, 15 April 2019 (2 x 35 menit) dengan materi yang

akan diajarkan kepada siswa mengenai Ungkapan Pujian .

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan metode

pembelajaran bermain kartu huruf, sebelum mengajar guru

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar

kesiapan guru dalam mengajar lebih maksimal. Dengan demikian,

rencana proses pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keaktifan

dan keberanian siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

Sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat meningkat.

Tabel IV.10 Jadwal perencanaan siklus II

No Hari/ tanggal Pertemuan Materi

1.

2.

Senin

15 April 2019

Rabu

17 April 2019

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Ungkapan pujian

Membaca teks tentang

cara merawat tanaman

Mewawancarai teman

Ungkapan pujian

Membuat kalimat

pujian

UJI KOMPETENSI

a) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat

melalui tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilalui oleh guru berikut

ini:

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Kegiatan Awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan

diri untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung 45 menit, pada materi pembelajaran

ungkapan pujian, guru menerangkan apa itu ungkapan pujian, dan

meminta siswa untuk menghadap teman sebangkunya, dan saling memuji.

Selanjutnya guru meminta siswa yang duduk paling depan untuk maju

kedepan kelas. Guru telah menyiapkan kartu kata yang akan dipegang

oleh siswa, sebelumya siswa dibagi menjadi 2 kelompok baris pertama

dan baris kedua, teman-teman yang ada didepan akan mengangkat kata-

kata yang dipegangnya menjadi sebuah kalimat pujian. Siswa diminta

untuk membaca dialoq tersebut, dan begitupun sebaliknya untuk siswa

baris kedua. Dilakukan secara bergilir.

Kegiatan akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan pertama

adalah meminta siswa untukmemebrikan tanggapan tentang penggunaan

metode bermain kartu huruf, selanjutnya sebelum mengakhiri

pembelajaran guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Topi Saya Bundar”

bersama-sama, kegiatanterakhir ialah menutup pelajaran dengan sama-

sama mengucap “ Hamdalah”.

Pertemuan kedua, Rabu 17 April 2019 (2 x 35 menit)

a) Perencanaan tindakan

Dalam perencanaan pertemuan kedua, materi membuat kalimat dari

beberapa kosakata, melanjutnya materi sebelumnya tentang kalimat pujian

dimana siswa akan membaca sebuah kalimat dari susunan kosa kata.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

b) Pelaksanaan tindakan

Kegiatan awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan

diri untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan

tujuan pembellajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Kegiatan ini berlangsung 25 menit, guru menuliskan sebuah

kalimat cerita pendek “Kakak dan Adik” yang belum sempurna, bagian

tersebut di kosongkan dan ditempel dengan sebuah gambar. Siswa akan

terangsang untuk memperhatikan gambar dan mencocokkannya dengan

kalimat sebelumnya. Lalu siswa diminta untuk mengganti gambar

tersebut dengan potongan-potongan kata yang telah guru siapkan.

Setlah terangkai siswa diharapkan mampu membaca dengan lantang.

Dan yang dapat menjawab dengan cepat akan diberi apresiasi.

Kegiatan Akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan kedua

adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam

memperhatikan pelajaran, selanjutnya sebelum mengakhiri

pembelajaran guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Tepuk Anak

Sholeh” bersama-sama, kegiatan terakhir ialah menutup pelajaran

dengan sama-sama mengucap “ Hamdalah”.

1. Hasil Observasi dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan Observasi, peneliti

sebagai guru, sedangkan guru kelas 1 bertindak sebagai observer.

Objek menjadi sasaran observer adalah:

Kreatifitas guru/peneliti dalam pembelajaran

Keefektifan penggunaan media gambar

Respon siswa dalam pembelajaran

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Hasil belajar siswa dalam pelaksaan posttest

Dalam pelaksanaan posttest tentang membaca cerita pendek “Kakak dan

Adik”, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV.11 Hasil belajar siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Arissa Ashalina 70 Tuntas

2. Ahmad Firjatullah 80 Tuntas

3. Baihaqi Wakula 70 Tuntas

4. Delvinarya 85 Tuntas

5. Danika Valensia 75 Tuntas

6. Fanesya 65 Tidak Tuntas

7. Ilham Fajar 65 Tidak Tuntas

8. Ibnu Zaki 75 Tuntas

9. Julia Safitri 75 Tuntas

10. M . Efriel 60 Tidak Tuntas

11. M . Andika 80 Tuntas

12. M . Alfathroyhan 80 Tuntas

13. Nazuwa Asna 80 Tuntas

14. Reva Ananda 65 Tidak Tuntas

15. Rio Ramadani 80 Tuntas

16. Riski Ramadani 70 Tuntas

17. Shafira Putri 85 Tuntas

18. Salwa Virgina 65 Tidak Tuntas

19. Tunggul Marsel Saputra 75 Tuntas

20. Rasidan Rasin 65 Tidak Tuntas

21. Yilla Permata 80 Tuntas

22. Vania Azura 60 Tidak Tuntas

23. Azmi Dhafir 75 Tuntas

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Jumlah 1.680

Nilai rata-rata siswa 73,04

Jumlah siswa yang berhasil 16

Presentase keberhasilan siswa 69,56%

Jumlah siswa yang belum

berhasil

7

Presentase siswa yang belum

berhasil

30,43%

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata siswa sudah cukup

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terlihat dari

tercapainya nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 73,04.

Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 16 siswa atau 69,56%

dari jumlah keseluruhan siswa dan siswa yang belum berhasil sebanyak 7

siswa atau 30,43% dari jumlah keseluruhan siswa, artinya sudah terjadi

peningkatan yang signifikan dari hasil belajar pada siklus II ini jika

dibandingkan dengan nilai siklus I, melihat hasil tersebut peneliti

memutuskan untuk melanjutkan pada siklus selanjutnya dengan materi

yang berbeda.

2. Refleksi Siklus II (Kedua)

1) Hasil observasi aktivitas siswa

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan

aktivitas siswa belum berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel IV.12 aktivitas siswa

No Hasil observasi aktivitas siswa Jumlah Siswa Persentase

1.

2.

Pendahuluan

Siswa memasuki ruangan tepat

waktu

Siswa siap menerima pelajaran

23

23

100

100

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

3. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

indikator

13 56

4.

5.

6.

Kegiatan Inti

Siswa mempersiapkan alat dan

bahan untuk keperluan belajar

Siswa mampu berkomunikasi

dengan rekan sekelompoknya

Siswa mampu memahami

pembelajaran dari guru

23

14

14

100

61

61

7.

Penutup

Siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu

15

65

Dari tebel di atas terlihat bahwa terdapat hasil siswa yang sudah

cukup baik, hasil yang diamati sesuai dengan yang diharapkan, hal ini

menunjukan aktivitas belajar siswa sudah meningkatkan hasil belajar

terlaksana dengan baik.

1) Hasil observasi aktivitas guru

Berdasarkan observasi aktivitas guru selama dalam proses

pembelajaran berlangsung, secara keseluruhn aktivitas guru dalam

mengajar belum optimal, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.13 Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II

No

Hasil yang diamati

Tingkat Pengamatan

1 2 3 4 Pendahuluan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

1.

2.

3.

4.

5.

Guru memasuki kelas tepat waktu dan

mengucapkan salam

Guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti pelajaran

Guru memberikan motivasi kepada

siswa

Guru menyampaikan indicator

pembellajaran

Guru mempersilahkkan siswa

membentuk sebuah kelompok yang

telah dibentuk sebelumnya

6.

Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi

pembelajaran menggunakan metode

bermain kartu huruf

7.

8.

Penutup

Guru mengajak siswa menjawab

kembali pertanyaan yang diajukan di

awal pelajaran

Guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Keterangan:

1= Kurang Baik

2= Cukup Baik

3= Baik

4= Baik Sekali

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kegiatan aktivitas guru

dikategorikan baik sekali dalam indikator aktivitas.

Dari hasil pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi tindakan

pada siklus II, maka dapat diungkapkan bahwa pada siklus II sudah

mendapat hasil yang sangat memadai. Berdasarkan analisis dan refleksi

ditemukan hasil sebagai berikut:

Siswa dalam pelaksanaan siklus II

Siswa memasuki kelas tepat waktu.

Siswa menerima pelajaran dengan cukup baik.

Siswa menyiapkan alat dan bahan pelajaran dengan baik.

Siswa mampu memahami penjelasan dari guru.

Kelebihan guru

Guru memasuki ruang kelas tepat waktu.

Guru menjelaskan pelajaran dengan metode bermain dengan cukup

baik.

Guru mampu dalam mengkondisikan siswa di kelas.

Guru baik dalam memberi motivasi kepada siswa.

2) Siklus III

Pertemuan pertama, Senin 22 April 2019

1) Perencanaan tindakan

Perencanaan pembelajaran siklus III yang dilakukan oleh peneliti

dengan menganalisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar

(KD) dan mendiskusikan tentang rancangan tindakan dan media

yang digunakan. Pada siklus III peneliti dan guru kelas bersepakat

bahwa siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan, yaitu

pada hari Senin, 22 April 2019 (2 x 35 menit) dengan materi yang

akan diajarkan kepada siswa mengenai Tumbuhan di sekitarku.

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan metode

pembelajaran bermain kartu huruf, sebelum mengajar guru

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar

kesiapan guru dalam mengajar lebih maksimal. Dengan demikian,

rencana proses pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keaktifan

dan keberanian siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

Sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat meningkat.

Tabel IV.14 Jadwal perencanaan siklus III

No Hari/ tanggal Pertemuan Materi

1.

2.

Senin

22 April 2019

Rabu

24 April 2019

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Tumbuhan di Sekitarku

Mengenal anggota

tubuh dan pancaindra,

wujud dan sifat benda

Tumbuhan di Sekitarku

Mengamati tentang

anggota tubuh dan

pancaindra, wujud, dan

sifat benda

UJI KOMPETENSI

b) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus III

terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat

melalui tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilalui oleh guru berikut

ini:

Kegiatan Awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan

diri untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Kegiatan inti berlangsung 45 menit, pada materi pembelajaran

ungkapan pujian, guru menerangkan tentang anggota tubuh dan

pancaindra, setelah materi tersampaikan guru menyebutkan anggota-

anggota tubuh, siswa mulai mengenali anggota tubuh yang ada pada

dirinya. Lalu guru memerintahkan siswa untuk focus ketika guru

menyentuh salah satu anggota tubuh siswa harus mampu mengetahui

nama anggota tubuh tersebut.

Kegiatan akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan pertama

adalah meminta siswa untuk menghafal kembali nama anggota tubuh,

selanjutnya sebelum mengakhiri pembelajaran guru memberikan motivasi

kepada siswa. Kegiatan terakhir ialah menutup pelajaran dengan sama-

sama mengucap “ Hamdalah”.

Pertemuan kedua, Rabu 24 April 2019 (2 x 35 menit)

a) Perencanaan tindakan

Dalam perencanaan pertemuan kedua, malanjutkan materi sebelumnya

yaitu mengenal anggota tubuh dan pancaindra..

b) Pelaksanaan tindakan

Kegiatan awal

Pertemuan awal dimulai dengan memberi salam, mengkondisikan

kelas, berdoa, mengabsen siswa, masing-masing siswa mempersiapkan

diri untuk belajar, selanjutnya membuka pelajaran, menyampaikan

tujuan pembellajaran dan memberikan apersepsi dan pritest kegiatan ini

berlangsung 15 menit.

Kegiatan inti

Kegiatan ini guru membawa kartu bergambar, dimana terdapat

gambar anggota tubuh dan juga nama. Siswa diminta untuk mengingat

kembali nama-nama angoota tubuh yang dipelajari di materi

sebelumnya. Setelah itu guru meminta siswa untuk siap siaga dalam

menyebutkan nama ketika guru mengeluarkan sebuah gambar. Guru

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

mengeluarkan gambar anggota tubuh “Tangan”. Dan kepada siswa yang

cepat menjawab diminta untuk mencari kosakata yang ada di dalam

kotak.

Kegiatan Akhir

Kegiatan penutup alam proses pembelajaran pertemuan kedua

adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam

memperhatikan pelajaran, selanjutnya sebelum mengakhiri

pembelajaran guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Tepuk Anak

Sholeh” bersama-sama, kegiatan terakhir ialah menutup pelajaran

dengan sama-sama mengucap “ Hamdalah”.

1. Hasil Observasi dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III dilakukan Observasi, peneliti

sebagai guru, sedangkan guru kelas 1 bertindak sebagai observer.

Objek menjadi sasaran observer adalah:

Kreatifitas guru/peneliti dalam pembelajaran

Keefektifan penggunaan media gambar

Respon siswa dalam pembelajaran

Hasil belajar siswa dalam pelaksaan latihan.

Tabel IV.15 hasil belajar siswa Siklus III

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Arissa Ashalina 70 Tuntas

2. Ahmad Firjatullah 80 Tuntas

3. Baihaqi Wakula 70 Tuntas

4. Delvinarya 85 Tuntas

5. Danika Valensia 75 Tuntas

6. Fanesya 75 Tuntas

7. Ilham Fajar 65 Tidak Tuntas

8. Ibnu Zaki 80 Tuntas

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

9. Julia Safitri 75 Tuntas

10. M . Efriel 80 Tuntas

11. M . Andika 80 Tuntas

12. M . Alfathroyhan 80 Tuntas

13. Nazuwa Asna 80 Tuntas

14. Reva Ananda 65 Tidak Tuntas

15. Rio Ramadani 80 Tuntas

16. Riski Ramadani 70 Tuntas

17. Shafira Putri 85 Tuntas

18. Salwa Virgina 65 Tidak Tuntas

19. Tunggul Marsel Saputra 75 Tuntas

20. Rasidan Rasin 75 Tuntas

21. Yilla Permata 80 Tuntas

22. Vania Azura 80 Tuntas

23. Azmi Dhafir 75 Tuntas

Jumlah 1.745

Nilai rata-rata siswa 75,86

Jumlah siswa yang berhasil 20

Presentase keberhasilan siswa 86,95%

Jumlah siswa yang belum

berhasil

3

Presentase siswa yang belum

berhasil

13,04%

Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami

peningkatan secara signifikan, jika dibandingkan dengan hasil belajar

pada sebelumnya karena siswa yang tuntas dalam belajar 20 orang

siswa atau 86,95% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah

siswa yang tidak tuntas dalam belajar berjumlah 3 siswa atau 13,04%.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan oleh guru

70.

Hasil posttest siklus II dan III tidak mengalami perbedaan yang

signifikan, karena tingkat kesulitan materi siklus III ini cukup tinggi.

c) Refleksi Siklus III

Dari hasil pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi tindakan

pada siklus III (ketiga), maka dapat diungkapkan bahwa pada siklus III

(ketiga) telah mengalami peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi ditemukan hasil sebagai

berikut :

Kelebihan guru dalam pelaksanaan siklus III

Guru menyampaikan materi pembelajaran cukup baik, jelas dan

sistematis

Guru bisa membuat siswa lebih aktif pada saat pembelajaran

berlangsung

Guru meresponpertanyaan siswa dengan baik

Guru dalam memberikan soal latihan bagi siswa sangat baik

Guru cukup terampil membuat media gambar sesuai dengan materi

ajar

Guru cukup kreatif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa

Kelebihan siswa siklus III

Siswa merespon positif penggunaan media kartu huruf

Siswa sangat tertarik dengan system pembelajaran yang melibatkan

siswa dalam pembelajaran.

Siswa berani mengungkapkan ide dan pendapatnya.

Berdasarkan pengamatan observer dan analisis penelit dengan guru kelas

1 dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain kartu huruf dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

C. PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada kelas 1 Sekolah

Dasar Negeri 6/IX Pondok Meja dalam tiga siklus dan setiap siklus terdapat

dua kali pertemuan. Masing-masing siklus terdapat empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan analisis refleksi tindakan.

Rekapitulasi hasil belajar dan aktivitas siswa dari siklus I hingga Siklus

III dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.16 Rekapitulasi hasil belajar siswa pada setiap siklus

No

Aspek yang dinilai

Jumlah atau Presentase

Siklus I Siklus II Siklus III

Rata-rata Rata-rata Rata-rata

1 Rata-rata 68,04 73,04 75,86

2 Jumlah siswa yang tuntas 11 16 20

3 Jumlah siswa yang tidak tuntas 12 7 3

4 Presentase keberhasilan 47,82% 69,56% 86,95%

5 Presentase siswa yang tidak

tuntas

52,17% 30,43% 13,04%

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata hasil belajar siswa kelas 1

Sekolah Dasar Negeri 56/IX Pondok Meja menggunakan metode

bermain kartu huruf dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan ini terjadi pada setiap siklus tindakan. Pada siklus I

hasil belajar siswa rata-rata 68,04, siklus II rata-rata 73,04 dan pada

siklus III mencapai 75,86. Peningkatan hasilbelajar tersebut

mengidentifikasi adanya peningkatan kemampuan siswa dalam

membaca permulaan.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak kelas 1 Sekolah Dasar

Negeri 56/IX Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi

dapat ditingkatkan melalui penggunaan media kartu huruf. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca permulaan

sebesar 47,82% pada akhir siklus I dan pada akhir siklus II mengalami

peningkatan menjadi 69,56% dan pada siklus III mengalami peningkatan

menjadi 86,95%.

Peningkatan kemampuan membaca permulaan ini meliputi anak sudah

mampu membaca gambar, mampu menunjuk simbol huruf yang diminta,

mampu menyebut simbol, mampu menyebut kata dan membunyikan simbol

huruf yang ada dalam kata, mampu menghubungkan gambar dengan kata,

mampu menyusun huruf menjadi kata yang bermakna serta mampu

mengelompokkan huruf vokal dan konsonan.

Langkah penerapan permainan kartu huruf yang digunakan untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak yaitu (1) anak dibagi ke

dalam dua kelompok, (2) guru memberikan penjelasan tentang huruf abjad,

(3) anak berlomba mencari dan melompati huruf dengan menyebutkan nama

huruf yang dilompatinya, (4) anak mencari dan menyusun kata sesuai dengan

gambar yang diperoleh, (5) guru memberikan penghargaan secara verbal dan

tepuk tangan terhadap kelompok yang menang. Langkah penerapan tersebut

juga didukung dengan media kartu yang menarik sehingga membuat anak

tidak bosan untuk bereksplorasi dengan kartu huruf. Oleh karena itu pada

siklus yang kedua ini dapat dilihat peningkatan kemampuan membaca

permulaan anak.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

B. SARAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, ada beberapa saran yang dapat

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui

metode permainan kartu huruf. Berikut merupakan beberapasaran yang

nantinya dapat bermanfaat:

1. Bagi Guru

Guru dapat memberikan program pengembangan kemampuan

membaca permulaan dengan metode permainan kartu huruf ini.

Pelaksanaan metode permainan kartu huruf ini akan lebih efektif apabila

tidak dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Selain itu guru dalam

melakukan pembagian kelompok sebaiknya dilaksanakan secara merata

yaitu anak yang memiliki kemampuan yang belum berkembang

dikelompokkan dengan anak yang memiliki kemampuan lebih, sehingga

permainan berjalan seimbang. Kartu huruf yang digunakan juga dapat

dibuat lebih besar dan menggunakan gambar-gambar yang lebih dikenali

anak sehingga memudahkan anak dalam mengenali huruf yang ada.

2. Bagi Sekolah

Sekolah perlu menambah berbagai sumber kegiatan yang menarik untuk

anak dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan misalnya dengan

menyediakan buku-buku kumpulan permainan untuk anak, sehingga

metode pembelajaran yang ada juga dapat lebih variatif.

C. PENUTUP Alhamdulillah, Penelitian Tindakan Kelas ini dapat penulis selesaikan

dengan baik, disadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan penulis,

Penenlitian TindakanKelas (PTK) ini masih jauh dari kata kesempurnaan.

Oleh karena itu, perbaikan menuju kesempurnaan sangat diharapkan.

Tentunya semua itu diharapkan dari pembaca.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis memohon ampun atas segala

keterbatasan dan kehilafan, harapan penulis semoga kita seua

yang mencintai ilmupengetahuan senantiasa mendapat ridho dari Allah

SWT. Aamiin ya rabbal alaamiin.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

DAFTAR PUSTAKA

Abdul chaer. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka karya

Abdurrahman, Mulyono. 2000. Pendidikan Bagi Siswa Berkesulitan belajar.

Jakarta. Rineka Cipta

Agus Wesisto Dwi. 2013. Proses Pembelajaran & Penilaian. Yogyakarta. Graha

Cendikia

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1992. Bahasa Indonesia III. Jakarta:Proyek Pembinaan

Tenaga Pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta . PT.Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV.Yrama Widya

Djamarah, Syaiful Bahri.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT.Rineka

Cipta

Farida, Rahim. 2008. Pengajaran membaca di Sekolah. Jakarta

Herawati, Susilo, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayu Media

Sofia, Hartati. 2005. PerkembanganBelajar Pada Siswa Usia Dini. Depdiknas

Tarigan, Hendry Guntur. 1985. Pengajaran Sematik. Bandung: Angkasa

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Intrumen Pengumpulan Data ( IPD )

1. Wawancara

a. Lembar Wawancara Guru

1. Instrumen Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

Nama Guru :

Wali Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa lama Ibu mengajar di

SDN 56/IX Pondok Meja? 2 Berapa lama ibu mengajar di

kelas I? 3 Berapakah jumlah peserta

didik yang belajar di kelas Ibu saat ini?

4 Bagaimanakah kemampuan membaca siswa pada kelas Ibu?

5 Bagaimanakah cara Ibu mengajar materi membaca kepada siswa?

6 Kendala apa yang dihadapi selama proses pelaksanaan tindakan?

7 Apa metode pembelajaran yang sering Ibu gunakan pada saat proses pembelajaran?

8 Bagaimana respon siswa terhadap metode pembelajaran yang Ibu terapkan pada pembelajaran membaca?

9 Apa ibu pernag menggunakan metode permainan di dalam pelajaran?

10 Bagaimana pendapat ibu tentang metode kartu huruf?

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

2. Instrumen Wawancara dengan Guru Sesudah Pembelajaran

Nama Guru :

Wali Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah dengan menggunakan

metode permainan anak menjadi lebih menyenangkan?

2 Apakah dengan menggunakan metode bermain anak mudah memahami materi?

3 Apakah dengan menggunakan metode bermain kartu huruf suasana kelas jadi lebih aktif?

4 Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Bamboo dancing siswa lebih mudah menyelesaikan soal bangun datar dalam proses pemebelajaran?

5 Bagaimana hasil belajar siswa dan sikap kerja sama siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Bamboo dancing?

b. Lembar Wawancara Siswa

Nama Siswa :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Tujuan Wawancara :

No absen :

No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah ananda suka

pembelajaran matematika? 2 Bagaimana pendapat ananda

tentang pembelajaran

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

matematika? 3 Bagaimana pendapat ananda

tentang cara mengajar guru yang digunakan dalam pembelajaran selama ini ?

4 Pernakah ananda mendengar atau mengetahui model pembelajaran Bamboo dancing?

5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang model pembelajaran Bamboo dancing?

6 Apakah dengan model pembelajaran Bamboo dancing dapat meningkatkan hasil belajar ananda?

7 Apakah ananda senang dengan proses pembelajaran ini?

8 Apakah ananda berusaha sendiri dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh ibu?

9 Apa yang ananda dapat setelah mempelajari pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Bamboo dancing?

10 Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran Bamboo dancing ini dapat membawa perubahan hasil belajarmu di kelas?

11 Apakah ananda bertanya kepada guru apabila ananda belum mengerti?

12 Apakah ananda membantu teman yang belum paham?

13 Apa yang ananda rasakan terkait dengan pembelajaran matematika sekarang?

2. Observasi

a. Lembar Observasi Siswa ( secara keseluruhan )

Materi Pembelajaran :

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Kelas :

Hari dan Tanggal :

Siklus :

Jam pembelajaran :

Tujuan Observasi :

1) Untuk mengetahui tingkat awal kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal bangun

datar sebelum menggunakan model pembelajaran Bamboo dancing .

2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat hasil belajar siswa dalam

menyelesaikan soal bangun datar.

3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model Bamboo dancing.

Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi

tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik Sekali

3) Pilih pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam menyelesaikan

soal bangun datar.

Langkah Indikator Deskriptor Skor

Memahami Soal

Mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas dan tepat.

5

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas

4

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang

3

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

ditanyakan dalam soal dengan jelas namun kurang tepat.

Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal.

2

Siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal

1

Merencanakan Penyelesaian

Merumuskan rencana penyelesaian soal

Siswa dapat merumuskan rencana penyelesaian soal dengan jelas dan tepat

5

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas

4

Siswa dapat merumuskan rencana penyelesaian soal dengan jelas namun kurang tepat

3

Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam merumuskan rencana penyelesaian soal

2

Siswa tidak dapat merumuskan rencana penyelesaian soal

1

Melaksanakan Rencana

penyelesaian

Menerapkan rumus atau strategi

penyelesaian soal

Siswa dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal dengan jelas dan tepat

5

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas

4

Siswa dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal dengan jelas namun kurang tepat

3

Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal

2

Siswa tidak dapat menerapkan rumus atau strategi penyelesaian soal

1

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Memeriksa Kembali hasil yang diperoleh

Memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal

Siswa dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal dengan jelas dan tepat

5

Siswa dapat mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dengan jelas

4

Siswa dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal dengan jelas namun kurang tepat

3

Siswa kurang jelas dan kurang tepat dalam memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal

2

Siswa tidak dapat memeriksa dan menjelaskan hasil yang diperoleh sesuai dengan permasalahan dalam soal

1

b. Lembar Observasi Guru

Kelas :

Nama Guru :

Hari/Tanggal :

Sekolah :

Pertemuan ke- :

Berilah tanda ceklis untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas

guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah

1 = Tidak Sesuai

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

No

Fase

Tingkah Laku Guru

Skor

1 2 3 4 5

1 Kegiatan Pendahulua(Orientasi siswa kepada masalah)

a. Guru mengkondisikan

siswa sebelum pembelajaran

dimulai

b. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

c. Guru memotivasi siswa agar

terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah yang

dipilih.

d. Guru menyampaikan

kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan

e. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

2 Kegiatan Inti (Mengamati,Memunculkan Permasalahan)

a. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.

b. Guru mendorong siswa untuk merumuskan suatu masalah terkait dengan fenomena yang diamatinya masalah itu dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat problematis

Menanya a. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang belum diketahui

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang apa saja yang dilihat pada benda tersebut

c. Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai penguatan.

Mengeksplorasi dan Menggali

a. Guru menjelaskan prosedur

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Informasi pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah penerapan

model pembelajaran

bamboo dancing

b. Guru membagi kelas

menjadi 2 atau 4 kelompok

besar

c. Guru meminta siswa

membentuk dua barisan

berjajar dalam ruangan kelas

tersebut sesuai dengan

kelompoknya masing-

masing

d. Guru mengarahkan siswa

untuk saling berhadapan

antara kelompok 1 dengan

kelompok 2

e. Guru memberikan tugas

untuk dikerjakan dan

dibahas bersama

pasangannya masing-masing

dengan waktu tertentu

Mengasosiasi dan Merumuskan Jawaban

a. Setelah berdiskusi dengan

pasangan awal masing-

masing, guru meminta

seluruh siswa untuk

bergeser searah jarum jam

sehingga setiap siswa akan

mendapatkan pasangan

yang baru

b. Guru meminta siswa untuk

kembali berdiskusi bersama

pasangan barunya dengan

waktu tertentu.

Mengkomunikasikan

a. Setelah dirasa diskusi untuk tiap-tiap pasangan sudah cukup, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas

b. Guru memfasilitasi adanya

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

tanya jawab antar siswa agar menambah pengetahuan yang dimiliki siswa.

c. Guru memberikan pengarahan kepada seluruh siswa tentang materi yang dipelajari hari ini pada hari itu.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

3 Kegiatan Penutup

a. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini

b. Guru memberikan penguatan kepada siswa

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata keseluruhan (%)

c. Tes

Kisi-kisi Instrumen Tes kemampuan Menyelesaikan Soal

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Tes Nomor

Soal

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua

Keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga

Menghitung keliling dan luas daerah persegi

Tes tertulis (Objektif)

1,2

Menghitung keliling dan luas daerah persegi panjang

Tes tertulis (objektif)

3,4

Menentukan keliling dan luas segitiga

Tes tertulis (objektif)

5

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Foto Kegiatan

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …
Page 93: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 56/IX Pondok Meja

Kelas/Semester : 1(satu)/ 2

Tema 7 : Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku

Sub Tema : Benda Hidup dan Benda Tak Hidup di Sekitarku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, pduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,

membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat

benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

untuk membantu pemahaman.

4.1 Mengamati dan menirukan teks deksriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra,

wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk membantu penyajian.

Indikator

Mengidentifikasi benda berdasarkan teks deksriptif yang dibaca.

Menceritakan kembali isi teks deskriptif yang dibaca tentang benda hidup dan

benda tak hidup.

Membaca teks deskriptif tentang benda hidup dan benda tak hidup,

Memberikan tanggapan tentang pengelompokkan benda hidup dan benda tak

hidup.

Ppkn

Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

4.2 Melaksanakan tatatertib di rumah dan sekolah

Indikator

Menjelaskan tata tertib dalam pengelompokkan benda.

Berdiskusi mengenal tata tertib pengelompokkan benda.

Menuliskan tata tertib pengelompokkan benda.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengammati contooh, siswa dapat membaca teks deskriptif tentang benda

hidup dan benda tak hidup dengan lancar.

Setelah membaca teks, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan.

Setelah mmembaca teks, siswa dapat mengidentifikasi benda hidup dan benda tak

hidup dengan benar.

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Setelah mengamati lingkungan sekitar, siswa dapat mengelompokkan benda hidup

dan benda tak hidup yang ada di sekitanya dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan aturan pengelompokkan

benda dengan benar.

Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menentukan tata tertib pengelomppokkan

benda dengan benar.

Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat menuliskan aturan pengelompokkan benda

dengan benar.

Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat mengurutkan bilangan 61-80

dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menentukan banyak anggota benda

dalam satu kelompok denganbbenar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskannama bilangan yang

menunjukkan banyak anggota benda dalam kelompok dengan benar.

Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan lambang bilangan yang

menunjukkan banyak anggota benda dalam satu kelompok dengan benar.

D. MATERI PEMBELLAJARAN

Klasifikasi Benda Hidup dan Benda Tak Hidup

Aturan Pengelompokkan Benda

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Pemainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan

ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deksripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-

masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi,

dan tempat dusuk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu

tentang “benda, hewan dan tanaman di sekitar”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai benda

di sekitar kita. Benda terbagi menjadi dua, yaitu benda

hidup dan benda tak hidup.benda hidup seperti

manusia, hewan dan tumbuhan. Selain benda hidup, di

sekitar kita juga banyak benda tak hidup, seperti batu,

air, udara, tas, sepatu dan lain-lain. Berikut penjelasan

mengenai udara.meskipun tak terlihat, udara adalah

bagian dari benda yang sangat dubutuhkan oleh benda

hidup, begitupun dengan air. Tambahkan penjelasan

pentingnya bersyukur atas rahmatTuhan ini, dan

sebagai benda hendaknya bersyukur dengan cara

memelihara alam, menjaga udara dengan mengurangi

polusi, dan menjaga air dengan cara menggunakannya

sesuai kebutuhan. (mengamati)

Siswa mengamati gambar yang ada di buku lalu siswa

diminta untuk keluar kelas beberapa menit dan

mengamati benda apa saja yang ada di luar dan di

dalamkeas. Siswa berada di beberapatempat yang

45 menit

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

berbedaagar ppengamatan bisa lebih luas.

Siswa mengamati dengan seksama sehingga data yang

dihasilkan dapat mewakili benda hidup dan benda tak

hidup.

Siswa menyebutkan apa saja benda yang mmereka

lihat sebanyak mungkin. (mengeksplorasi)

Siswa mengelompokkan benda yang dilihatnya ke

dalam kelompok benda hidup dan benda tak hidup.

Gurumembantu menuliskan jawaban siswa pada papan

tulis dengan menggunakan table.

Siswa mendengarkan penjelasan tambahan dari guru

ketika siswa masih keliru dalam mengelompokka

benda.

Siswa mengamatigambar yang ada pada buku, lalu

mereka menentukan mana yang termasuk benda hidup

dan benda tak hidup. Siswa menggunting dan

menempelkan gambar benda hidup dan benda tak

hidup pada kolom yang tersedia di buku siswa.

Siswa mendapatkan kartu berisi gambar benda hidup

dan benda tak hidup. Guru menyiapkan dua buah

kotak yang sudah diberi label “ benda hidup” dan “

benda tak hidup”.

Secara bergiliran siswa maju, lalu meunjukkan kartu

tersebut kepada temannya. Setelah itu,siswa akan

menentukan termasuk kelompokmana kartu yang

dimilikinya. Jika gambar yang dimilikinya bukan

termasuk benda hidup, siswa tersebut harus

memasukkan ke kotak” benda tak hidup”. Jika

termasuk benda hidup, siswa tersebut harus

memasukkan ke kotak”benda hidup”. (mengasosiasi)

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Siswa lainnya diminta mengamati agar bisa saling

memberi masukan jika ada temannya yang keliru

dalam pengelompokkannya.

Setelah itu siswa diminta menyebutkan nama-nama

benda hidup dan benda tak hidup.

Mengeja dengan menngunakan kartu huruf.

Simpan hasil pengelompokkan ini untuk digunakan

pada pertemuan berikutnya saat mengenalkan ciri-ciri

benda hidup.

Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai aturan

pengelompokkan dan manfaatnya.pengelompokkan

benda dapat dilakukansesuai dengan kebutuhan.

Pengelompokkan bisa berdasarkan sifat atau sirinya.

Pengelompokkan akan memudahkan identifikasi.

Siswa mengerjakan latihan untuk menentukan

pengelompokkan benda yang adapada buku siswa.

(mengkomunikasikan)

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/rangkuman

hasil belajar selama sehari.

Bertanyajawab tentang materi yang telah dipelajari

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

hari ini.

Melakukan penilaian hasil belajar.

Mengajak semuasiswa berdo‟a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

15 menit

G. SUMBER & MEDIA PEMBELAJARAN

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

Buku Pedoman Guru Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Kartu-kartu bergambar benda hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar

sebanyak jumlah siswa (manusia, hewan, tumbuhan dan gambarbenda di sekitar)

Kartu huruf

Kotak/kardus bekas sebanyak dua buah, diberi label benda hidup dan benda tak

hidup.

H. PENILAIAN PROSES & HASIL BELAJAR

1. Penilaian sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Kerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1. ARISA

2. AHMAD

3. BAIHAQI

4. …….

Keterangan :

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

SM : Sudah Membudaya

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai

2. Penilaian pengetahuan

Intrumen penilaian : tes tertulis (lembar kerja) mengelompokkan benda dan menulis

nama-nama benda.

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

3. Penilaian Keterampilan

Obseravsi (Pengamatan)

Lembar pengamatan kemampuan menentukan benda hidup atau benda tak

hidup.

No Kriteria Terlihat (√) Belum Terlihat

(√)

1. siswa dapat menentukan aturan

pengelompokkan …….. .……

2. siswa dapat mengelompokkan

benda sesusai dengan aturan hasil

diskusi ……. …….

UnjukKerja Membaca dan Menceritakan kembali

No Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

bimbingan

1

1. Membaca Sangat

lancar

lancar Kurang

lancar

Belum bisa

membaca

2. Menceritakan

kembali

sangat

lancar

lancar Kurang

lancar

Belum bisa

membaca

Mengetahui, Jambi,………….20...

Kepala Sekolah Wali Kelas 1

UNTUNG SUNARTO SUNARI

NIP 19590606 198203 1 010 NIP 19600606 198203 2 011

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Fadila A

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Jambi/ 02 Juli 1998

Alamat : Perum Kota Baru Indah blok F68 RT 30 Simpang Rimbo

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0852 6728 2700

Pendidikan Formal

NO NAMA SEKOLAH TEMPAT SEKOLAH TAHUN 1 SDN 56/IX PONDOK MEJA 2003 – 2009 2 SMPN 10 MUARO JAMBI 2009 – 2012 3 SMK N 4 Jambi 2012 – 2015 4 UIN STS Jambi 2015 – 2019

Pengalaman Organisasi

1. PMII

Motto Hidup :

"Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)." (Q.S Al Kahfi : 10)