memahami tim kerja

Upload: didikmeisetyawan

Post on 03-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perilaku keorganisasian

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TIM KERJABanyak pengertian atau definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli,antara lain:1. (Stephen, Timothy 2008:406) Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebihtinggi daripada jumlah masukan individual, Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.2. (Allen.2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.3. (Daft, 2003:171) Sebuah tim adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik.4. (Katzenbach dan Smith) mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama.5. (Hunsaker, 2001) Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.Membentuk team kerja yang baik dan kokoh memerlukan sebuah perjuangan yang hebat. Karena hasilnya pun akan sangat beragam sesuai dengan upaya yang dilakukan. Apabila sebuahdream team terbentuk, maka akan memberikan kontribusi yang sangat besar, baimk bagi pribadi atau perusahaan. Tetapi semakin banyak halangan yang muncul seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi dan semakin kompleksnya kebutuhan manusia.2. PERBEDAAN TIM KERJA DENGAN KELOMPOK KERJAKelompok dan tim bukanlah hal yang sama, dalam bagian ini kita akan membahas mengenai kelompok kerja dan tim kerja.Kelompok (work group) didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya. Kelompok kerja tidak perlu untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang akan menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan.Tim kerja (work team) menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi, usaha-usaha individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual Gambar 1: perbedaan antara kelompok kerja dan tim.

Definisi-definisi ini membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak organisasi yang akhir-akhir ini menyusun ulang proses kerja seputar tim, manajemen mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi mereka untuk meningkatkan kinerja,penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan biaya.

3. TIPE/JENIS-JENIS TIMTim bisa melakukan berbagai hal,mereka bisa membuat produk,memberikan jasa,menegosiasikan berbagai perjanjian,mengoordinasi proyek-proyek,memberikan nasihat dan membuat berbagai keputusan.Tim dapat diklasifisikan berdasarkan sasarannya atau tujuanya . Bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi atau perusahaan adalah :a) Tim penyelesai Masalah (Problem Solving Team)Tim pemecah masalah (Problem Solving Team) ini mulai populer sejak tahun 1980-an. Bentuk tim awalnya serupa satu sama lain. Mereka umumnya terdiri atas 5 hingga 12 pekerja yang dibayar per jam dari departemen yang sama yang saling bertemu sekian jam setiap minggu untuk membahas peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran seputar proses dan metode kerja, seperti apa yang perlu dilakukan agar produktivitas dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk secara unilateral (sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan.Satu hal yang dikenal sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab masalah, dan merekomendasikan penyelesaian.Sebagai contoh Bank Indonesia menciptakan tim penyelesaian masalah untuk memikirkan cara mengurangi jumlah hari yang dibutuhkan untuk membuka rekening tunai manajemen yang baru.pemecahanya, dengan mengajukan pemotongan jumlah langkah dalam proses tersebut dari 46 langkah menjadi 36 langkah maka tim tersebut dapat mengurangi jumlah hari rata-rata dari 15 menjadi 8 hari.b) Tim Kerja Pengelolaan Diri Sendiri (Self-Managed Work)Banyak tim penyelesai masalah sudah berada di jalur yang benar,tetapi mereka tidak berbuat jauh dalam melibatkan para karyawan dalam berbagai keputusan dan proses proses yang berkaitan dengan pekerjaan, hal ini membawa kita pada percobaan dengan berbagai tim yang benar-benar otonom yang tidah hanya bisa menyelesaikan berbagai masalah tetapi juga bisa mengimplementasikan solusi-solusi dan bertanggung jawab penuh atas hasil-hasilnya.Tim Work Self-Managed umumnya terdiri atas 10 hingga 15 orang yang melakukan pekerjaan yang sangat berhubungan atau saling bergantung dan memikul tanggung jawab yang banyak dari para pengawas mereka sebelumnya, biasanya tanggung jawabnya mencakup perencanaan dan pengaturan pekerjaan,pemberian tugas kepada para anggota,pengendalian kolektif atas langkah kerja,pembuatan berbagai keputusan pengoprasian,pengambilan tindakan untuk berbagai masalah,serta kerjasama dengan dengan para pemasok dan pelanggan,tim kerja yang benar-benar mengelola diri sendiri bahkan memilih para anggota mereka sendiri dan mengharuskan para anggota tersebut mengevaluasi kinerja tiap anggota, akibatnya posisi pengawas menjadi tidak penting dan mungkin akan dihilangkan.Sebuah pabrik di Eaton Corps Aeroquip Global Hose Division memberikan sebuah contoh tentang bagaimana tim yang mengelola diri sendiri digunakan dalam industri tersebut, berlokasi di tengah Ozark Mountains di Arkanas, pabrik ini membuat pipa hidrolik yang digunakan di truk dan peralatan berat lain. pada tahun 1994 untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas,manajer Eaton Aeroquip membubarkan lini perakitan dan mengatur 285 pekerja pabrik menjadi lebih dari 50 tim yang mengelola diri sendiri, para pekerja bebas untuk berpartisipasi dalam berbagai keputusan yang sebelumnya hanya disediakan untuk manajemen.Sebagai contoh:Tim tim ini menentukan jadwal mereka sendiri,memilih anggota baru,bernegosisasi dengan para pemasok,melakukan berbagai panggilan untuk para pelanggan,dan mendisiplinkan anggota-anggota yang membuat masalah.Hasilnya antara tahun 1993 dan 1999 waktu untuk merespon masalah pelanggan meningkat 99% produktivitas dan hasil manufakturing meningkat lebih dari 50% dan angka kecelakaan menurun lebih dari separuh.c) Tim Kerja lintas fungsional (Cross-Functional Team)Menurut Robbins, tim ini adalah tim yang terdiri atas karyawan-karyawan yang berasal dari tingkat hierarkis yang kurang lebih sama.tetapi dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda,yang berkumpul untuk menyelesaikan sebuah tugas.Banyak organisasi yang telah menggunakan kelompok-kelompok yang horizontal dan melintasi batas selama beberapa dekade. Sebagai contoh :IBM menciptakan sebuah gugus tugas yang besar pada tahun 1960-an yang terdiri atas para karyawan diseluruh departemen di perusahaan tersebut untuk membangun sistem 360-nya yang sangat sukses. Gugus tugas tersebut benar-benar merupakan sebuah tim lintas fungsional sementara.Popularitas tim kerja lintas fungsional meledak pada akhir tahun 1980-an Sebagai contoh:Kebanyakan perusahaan pembuat mobil termasuk Toyota,Honda,Nissan,BMW dll saat ini menggunakan bentuk tim ini untuk mengkoordinasi berbagai proyek yang rumit,Herley Davidson juga mengandalkan tim lintas fungsional tertentu untuk mengatur setiap lini sepeda motornya, tim ini melibatkan para karyawan Harley pada bagian desain,manufaktur dan pembelian,begitu juga dari wakil-wakil dari pemasok luar yang utama.Tim lintas fungsional adalah cara efektif yang memungkinkan orang-orang dari berbagai area yang berbeda di dalam sebuah organisasi atau bahkan di antara organisasi-organisasi untuk bertukar informasi,mengembangkan ide-ide baru dan menyelesaikan banyak masalah,dan mengoordinasi berbagai proyek yang rumit.Tentu saja tim lintas fungsional sulit di atur, pada saat perkembangan awal seringkali tim ini sangat menghabiskan waktu karena para anggota belajar untuk bekerja dengan perbedaan dan kerumitan, dibutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan dan kerjasama tim, terutama dari orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda dengan pengalaman dan perspektif yang juga berbeda pula.

d) Tim virtual (Virtual Team)Jenis-jenis tim yang sudah di bahas sebelumnya melakukan pekerjaan mereka secara tatap muka,Tim Virtual menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama. Sejumlah orang dimungkinkan untuk berkolaborasi secara online menggunakan hubungan-hubungan komunikasi seperti jaringan wide area,konfrensi video atau e-mail, baik ketika mereka hanya terpisah hanya satu ruangan maupun dengan benua.Tim Virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang tim-tim lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan menyelesaikan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organisasi dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner,mereka bisa mengadakan rapat selama beberapa hari untuk menyelesaikan masalah,beberapa bulan untuk menyelesaikan sebuah proyek atau secara tetap berdiri di dalam organisasi. Terdapat 3 faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan tim-tim lain yang face-to-face, yaitu : (1) Ketiadaan komunikasi lisan-fisik; (2) terbatasnya konteks sosial, dan (3) kemampuan mengatasi masalah waktu dan hambatan tempat. Dalam komunikasi face-to-face, orang menggunakan paraverbal (nada suara, intonasi, dan volume suara) serta nonverbal (gerak mata, roman muka, gerak tangan, dan bahasa tubuh lainnya).hal ini semakin menjelaskan komunikasi dengan memberikan arti yang lebih baik, tetapi kini hal-hal tersebut tidak ada di dalam Tim Virtual.Tim Virtual menderita kekurangan laporan sosial yang manusiawi akibat interaksi langsung yang kecil diantara para anggotanya, mereka tidak bisa meniru tindakan memberi dan menerima yang umum terjadi dari diskusi secara berhadap-hadapan,terutama ketika para anggota belum bertemu secara pribadi,tim virtual cenderung lebih berorientasi kepada tugas dan lebih sedikit bertukar informasi sosial-emosional, tidak mengejutkan para anggota tim virtual melaporkan kepuasan yang lebih sedikit dengen proses interaksi kelompok daripada bila dibandingkan dengan para anggota tim yang bertemu secara berhadap-hadapan.

4. MENCIPTAKAN TIM YANG KREATIFBeberapa upaya telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor terkait efektivitas tim, namun berbagai penelitian terbaru mengamati tentang apa yang sebelumnya merupakan sebuah daftar lengkap yang sesuai dan menyusunya menjadi sebuah model yang terfokus .Gambar di bawah ini akan merangkum apa yang saat ini kita ketahui mengenai hal-hal yang membuat tim menjadi lebih efektif,hal ini bergantung pada banyak konsep kelompok.

Gambar 2 : Model Efektivitas Tim

EFEKTIVITASTIMDalam diskusi berikut di dasarkan pada gambar 2 di atas, berbagai macam komponen utama yang membentuk tim yang efektif dapat digolongkan menjadi 4 kategori umum yaitu:1. Konteks Keempat faktor kontekstual yang tampaknya sangat berhubungan secara signifikan dengan kinerja tim adalah dengan adanya berbagai sumber daya yang mencukupi,pemimpin yang efektif,suasana kepercayaan,serta evaluasi kinerja,dan sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim. Sumber yang memadaiKekurangan sumber daya anggota yang memadai secara langsung juga mempengaruhi kemampuan tim untuk menyelesaikan pekerjaanya dengan efektif,seperti yang disimpulkan oleh sekelompok peneliti setelah mengamati 13 faktor yang mungkin berhubungan dengan kinerja kelompok barangkali salah satu karakteristik yang penting dari sebuah kelompok kerja yang efektif adalah dukungan yang diterima kelompok tersebut dari organisasi dukungan ini mencakup informasi yang tepat waktu,peralatan yang tepat,kepegawaian yang memadai,dorongan dan bantuan administratif,tim harus menerima dukunga yang diperlukan dari manajemen dan organisasi yang lebih besar bila ingin berhasil dalam mencapai tujuan Kepemimpinan dan strukturPara anggota tim harus setuju siapa yang harus melakukan apa dan memastikan bahwa semua anggota memberikan kontribusi yang sama dalam berbagi beban kerja,selain itu tim tersebut harus menentukan jadwal,ketrampilan yang perlu dikembangkan,cara tim tersebut ketika menyelesaikan konflik,serta cara kelompok tersebut dalam mengubah dan membuat keputusan. Namun kepemimpinan tidak selalu dibutuhkan sebagai contoh bukti bahwa tim kerja yang mengelola diri sendiri sering kali bekerja denga lebih baik daripada tim yang mempunyai pimpinan yang ditunjuk secara formal. Suasana kepercayaanPara anggota dari tim yang efektif saling mempercayai,mereka juga saling mempercayai pemimpin mereka,kepercayaan antar personal di antara para anggota tim memudahkan kerja sama, mengurangi kebutuhan untuk mengawasi satu sama lain,dan mempercayai bahwa orang-orang di dalam tim tidak akan memanfaatkan mereka, anggota tim cenderung mengambil resiko dan membuka diri terhadap ancaman ketika mereka yakin bisa mempercayai orang lain dalam tim mereka.Demikian pula kepercayaan adalah dasar dari kepemimpinan,kepercayaan dalam kepemimpinan adalah penting karena memungkinkan tim tersebut untuk bersedia menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan keputusan pemimpin mereka. Evaluasi kinerja dan sistem penghargaanBagaimana anda membuat para anggota tim bertanggung-jawab baik secara individual maupun secara bersama-sama ? Evaluasi dan sistem penghargaan yang tradisonal dan berorientasi secara individual harus diubahuntuk mencerminkan kinerja tim.Evaluasi kinerja individual,upah per jam yang tetap,insentif individual dan lain sebagainya tidak konsisten dengan perkembangan tim berkinerja tinggi, jadi selain mengevaluasi dan memberi penghargaan untuk para karyawan atas kontribusi yang diberikan mereka,manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok,pembagian laba,pembagian pendapatan,intensif kelompok kecil,dan modifikasi sistem lain yang akan menguatkan usaha dan komitmen tim.2. KomposisiKategori ini berhubungan dengan variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun ,dalam bagian ini akan membahas tentang kemampuan dan kepribadian anggota tim,pengalokasian peran dan perbedaan,serta ukuran,fleksibilitas,dan pilihan para anggota untuk kerja tim Kemampuan para anggotabagian dari kinerja sebuah tim bergantung pada pengetahuan,ketrampilan dan kemampuan dari para anggota individualnya merupakan sesuatu yang benar terjadi ketika beberapa kali kita membaca berita tentang suatu tim olahraga yang terdiri atas beberapa pemain yang sedang-sedang saja namun pelatihnya yang luar biasa, kebulatan tekad dan kerjasama tim yang cermatmampu mengalahkan tim dengan pemain yang terdiri atas pemain yang jauh lebih berbakat.Untuk bekerja secara efektif ,sebuah tim membutuhkan tiga jenis ketrampilan yang berbeda, kertampilan tersebut antara lain:I. Tim membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian teknis;II. Tim membutuhkan orang-orang yang memiliki ketrampilan menyelesaikan masalah dan membuat keputusanagar bisa mengidentifikasikan berbagai masalah;III. Tim membutuhkan orang-orang yang yang memiliki ketrampilan mendengarkan,memberikan umpan balik,resolusi konflik dan ketrampilan antar personal lainya.Tidak ada tim yang yang bisa mencapai potensi kinerjanya tanpa mengembangkan ketiga jenis ketrampilan tersebut,paduan yang tepat sangatlah penting, tetapi pada awalnya tim tidak harus memiliki semua kriteria dui atas, merupakan hal biasa bagi suatu anggota atau lebih untuk mempelajari berbagai ketrampilan yang kurang dikuasai oleh kelompok tersebut sehingga akhirnya tim tersebut mencapai potensi penuhnya.

Kepribadian Kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku karyawan individual, hal ini juga bisa diperluas sampai perilaku tim, banyak dimensi yang diidentifikasikan dalam model kepribadian big five terbukti relevan dengan aktivitas tim, secara khusus tim yang mendapat nilai lebih tinggi dalam tingkat ekstraversi,kecocokan,sikap berhati-hati,keterbukaan terhadap pengalaman dan stabilitas emosional cenderung mendapat perhatian manajer yang lebih tinggi untuk kinerja tim.Menariknya, bukti menunjukan bahwa nilai varians (penyimpangan) dalam karakteristik kepribadian mungkin lebih penting daripada nilai rata-rata, jadi misalnya ketika dibutuhkan tingkat rata-rata dari sikap berhati-hati yang lebih tinggi dalam sebuah tim,menggabungkan para anggota yang bersifat hati-hati dan yang bersifat tidak begitu berhati-hati cenderung menurunkan kinerja ini mungkin terjadi karena dalam tim seperti ini para anggota yangsangat berhati-hati tidak hanya harus mengerjakan tugas-tugas mereka sendiri tetapi juga harus mengerjakan atau mengulang tugas-tugas dari para anggota yang kurang berhati-hati,selain itu perbedaan yang seperti ini mungkin juga akan menimbulkan perasaan ketidakadilan kontribusi.Penemuan lain yang menarik adalah bahwa satu anggota tim yang,katakanlah,memiliki nilai rendah dalam tingkat kecocokan bisa mempengaruhi seluruh kinerja tim secara negatif, jadi dengan melibatkan satu orang yang rendah dalam kecocokan,sikap berhati-hati atau ekstraversi bisa mengakibatkan ketegangan proses internal dan menurunkan kinerja secara keseluruhan.Komposisi kepribadian adalah penting bagi sebuah tim ,komposisi kepribadian sangat baik untuk menyusun tim dengan kepribadian yang ekstravert,patuh,berhati-hati,stabil secara emosional dan terbuka. Mengalokasikan peranTim memiliki kebutuhan yang berbeda,dan orang-orang harus dipilih untuk sebuah tim untuk memastikan bahwa sebuah peran terisi.Untuk lebih memperjelas tentang pengalokasian peran, maka di bawah ini akan dijelaskan dengan gambar dari peran peran utama dari sebuah tim

Gambar 3 : Peran-Peran Utama Dari Sebuah Tim

kita bisa mengidentifikasi sembilan peran tim yang potensial ( lihat gambar 3) tim kerja yang berhasil mengisi orang-orang untuk mengisi semua peran ini dan mengisi dan memilih orang-orang untuk memainkan berbagai peran ini berdasarkan ketrampilan dan pilihan-pilihan mereka, pada banyak tim,individu akan melakukan banyak peran.Para manajer perlu memahami kekuatan-kekuatan individual yang bisa dihadirkan oleh setiap orang untuk sebuah tim. KeragamanSebagian besar aktivitas tim memerlukan berbagai ketrampilan dan pengetahuan,dengan pernyataan ini, adalah masuk akal untuk menyimpulkan bahwa tim heterogen yang terdiri atas individu-individu yang berbeda kemungkinan besar memiliki kemampuan dan informasi yang berbeda-beda dan seharusnya lebih efektif.Ketika sebuah tim memiliki keragaman dalam hal kepribadian,gender,usia,pendidikan,spesialisasi,fungsional dan pengalaman maka terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa tim tersebut akan memiliki karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif, tim tersebut mungkin menghadapi lebih banyak konflik dan kurang menguntungkan karena banyaknya posisi yang diperkenalkan dan diterima. Namun bukti yang ada biasanya mengandung kesimpulan bahwa tim heterogen lebih efektif dibanding tim homogen, pada dasarnya keragaman memicu konflik,menstimulasi kreativitas dan menghasilkan pembuatan keputusan yang lebih baik.Tetapi bagaimana dengan keragaman yang terbentuk dari perbedaan rasial atau nasional? Fakta menunjukan bahwa elemen keragaman ini mengganggu proses tim setidaknya dalam jangka pendek,keragaman kultural tampaknya merupakan sebuah aset untuk tugas-tugas yang membutuhkan beraneka sudut pandang, namun tim yang heterogen secara kultural memiliki lebih banyak kesulitan dalam belajar untuk saling bekerjasama menghadapi masalah, berita baiknya adalah kesulitan ini tampaknya menghilang seiring perjalanan waktu meskipun tim yang berbeda secara kultural yang baru saja terbentuk bekerja secara kurang baik bila dibandingkan tim-tim yang homogen secara kultural yang baru saja terbentuk, perbedaan ini menghilang dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Alasanya adalah tim yang berbeda secara kultural membutuhkan waktu untuk mempelajari cara menyelesaikan perselisihan dan bagaimana pendekatan yang berbedauntuk menanggulangi berbagai masalah.

Ukuran timSecara umum tim yang paling efektif memiliki kurang dari 10 anggota,para ahli juga menyarankan agar kita menggunakan sedikit mungkin orang yang bisa mengerjakan suatu tugas, sayangnya terdapat kecenderungan bahwa para manajer membuat tim yang terlalu besar, para manajer tampaknya sangat meremehkan bagaimana berbagai masalah koordinasi bisa bertambah seiring bertambahnya anggota tim, padahal jumlah 4 sampai 5 orang mungkin penting untuk mengembangkan aneka ragam pendapat dan keahlian suatu tim, ketika suatu tim memiliki terlalu banyak anggota akuntabilitas bersama menurun, kemalasan sosial meningkat dan semakin banyak orang yang enggan berbicara dengan orang lain, lagipula tim-tim besar memiliki kesulitan untuk dapat berkoordinasi,terutama ketika terdapat tekanan waktu.Dengan demikian manajer harus berusaha mempertahankan jumlah anggota yang kurang dari 10 orang dalam merancang tim yang efektif, apabila ukuran suatu unit kerja alami yang ada lebih besar dan anda menginginkan usaha tim maka pertimbangkan untuk memecah kelompok tersebut menjadi sub tim. Fleksibelitas anggotaTim dengan para individu yang fleksibel memiliki anggota yang mampu menyelesaikan tugas anggota lainya, ini merupakan nilai tambah untuk sebuah tim karena tim tersebut sangat meningkatkan kemampuan adaptasinya dan menjadikanya tidak terlalu bergantung pada satu orang anggota saja. Jadi memilih anggota yang menghargai fleksibilitas kemudian melatihnya untuk bisa melakukan pekerjaan anggota lain seharusnya menghasilkan kinerja tim yang lebih tinggi. Preferensi anggotaTidak semua karyawan adalah seorang pemain tim,bila diberikan pilihan banyak karyawan yang memilih untuk tidak terlibat dalam suatu tim, ketika individu yang lebih suka bekerja sendiri diminta untuk bergabung dengan sebuah tim, terdapat ancaman langsung untuk moral tim dan kepuasan anggota, ini menunjukan bahwa ketika memilih anggota tim preferensi individual harus dipertimbangkan,seperti halnya kemampuan kepribadian dan ketrampilan, tim yang berkinerja tinggi cenderung terdiri atas orang-orang yang lebih suka bekerja sama dalam suatu bagian kelompok.3. Rancangan PekerjaanTim yang efektif harus bekerja sama dan menerima tanggung jaswab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan tim tersebut harus lebih dari sekedar nama, katagori rancangan kerja mencakup berbagai variabel seperti kebebasan dan otonomi, peluang menggunakan berbagai ketrampilan dan bakat yang berbeda (keanekaragaman ketrampilan) kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk yang bisa diidentifikasikan ( identitas tugas ) dan mengerjakan suatu tugas atau proyek yang mempunyai pengaruh yang substansial pada orang lain ( arti tugas ). Bukti menunjukan bahwa karakteristik-karakteristik ini meningkarkan motivasi anggota dan efektifitas tim, berbagai karakteristik rancangan kerja ini memberikan motivasi karena meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikanya para anggota atas pekerjaan tersebut serta memuat pekerjaan tersebut lebih menarik untuk dikerjakan.

4. ProsesKategori terakhir yang terkait dengan efektivitas tim adalah variabel proses. Variabel proses mencakup komitmen anggota untuk satu tujuan bersama, pembentukan tujuan tim,efektifitas tim,tingkat konflik yang teratur dan minimalisasi sosial loafing.Mengapa proses penting untuk efektivitas tim? Cara untuk menjawab pertanyyan ini adalah kembali ke topik kemalasan sosial, kita mengetahui bahwa hasil 1+1+1 tidak selalu 3 ,Dalam tugas tim yang kontribusi setiap anggotanya tidak begitu jelas,terdapat kecenderungan dari para individu untuk mengurangi usaha mereka. Dengan kata lain kemalasan sosial mengilustrasikan hilangnya suatu proses sebagai akibat dari penggunaan tim, namun proses tim harus membuahkan berbagai hasil yang positif,artinya tim harus menciptakan lebih banyak hasil di bandingkan jumlah masukan mereka.Gambar 4 : Bagaimana proses kelompok bisa berpengaruh terhadap efektivitas aktual suatu kelompok

Sebagai contoh, kemalasan sosial mewakili sinergi yang negatif,jumlah keseluruhan lebih sedikit dibandingkan jumlah setiap bagian, di sisi lain tim penelitian sering digunakan di banyak laboratorium penelitian karena mereka bisa menggunakan bermacam-macam ketrampilan dari berbagai individu untuk menghasilkan penelitian yang lebih berarti sebagai satu tim daripada oleh semua peneliti yang bekerja secara individual, artinya mereka menghasilkan sinergi yang positif dan keuntungan proses mereka melebihi kerugian proses mereka.Berikut adalah 5 (lima) hal yang mencakup variabel proses : Tujuan umumTim yang efektif mempunyai tujuan umum dan berarti yang memberikan pengarahan,momentum dan komitmen untuk ara anggotanya, tujuan ini adalah sebuah visi dan lebih luas daripada tujuan khusus.Para anggota dari tim yang berhasil memberikan waktu dan usaha yang luar biasa untuk berdiskusi,membentuk dan menyetujui sebuah tujuan yang menjadi milik mereka,baik secara kolektif maupun individual. Tujuan umum ini ketika diterima oleh tim tersebut,menjadi tujuan dari navigasi angkasa bagi seorang kapten kapal memberikan pengarahan dan bimbingan dalam kondisi apapun Tujuan khususTim yang berhasil adalah tim yang mengubah tujuan umum mereka menjadi tujuan kinerja yang realistis,bisa diukur dan khusus, tujuan dapat meningkatkan kinerja individu dan tujuan juga memberi semangat untuk tim. Tujuan-tujuan khusus ini memudahkan komunikasi yang jelas, hal ini juga membantu tim mempertahankan fokus mereka untuk mendapatkan berbagai macam hasil.Tujuan tim harus menantang, tujuan-tujuan yang sulit diketahui dapat meningkatkan kinerja tim diatas kinerja yang ditentukan, jadi misalnya tujuan menantang untuk kuantitas cenderung meningkatkan kuantitas,tujuan untuk kecepatan lebih meningkatkan kecepatan dan lain sebagainya. Efektivitas timTim yang efektif memiliki rasa percaya diri dalam diri mereka,mereka yakin bisa berhasil kita menyebut hal ini sebagai efektivitas tim, keberhasilan menghasilkan keberhasilan. Tim yang berhasil saat ini memiliki keyakinan lebih bahwa esok mereka akan lebih berhasil sehingga memotivasi mereka untuk belajar lebih giat. Apa yang bisa dilakukan oleh manajemen,bila ada untuk meningkatkan efektivitas tim? Dua pilihan yang mungkin adalah membantu tim untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan kecil dan memberikan pelatihan ketrampilan. Keberhasilan keberhasilan kecil membangun kepercayaan diri tim, ketika mengembangkan catatan kinerja yang semakin baik suatu tim juga meningkatkan keyakinan bersama bahwa usaha-usaha di masa depan akan menghasilkan keberhasilan. Selain itu manajer harus mempertimbangkan penyediaan pelatihan untuk meningkatkan berbagai ketrampilan teknis dan antar personal para anggota, semakin banyak hal yang dapat dilakukan oleh para anggota timmaka semakin besar kecenderungan tim tersebut untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan menunjukan rasa percaya diri tersebut. Tingkat konflikKonflik dalam sebuah tim tidak selalu buruk,tim yang sama sekali tidak memiliki konflik kemungkinan besar menjadi apatis dan stagnan. Dengan demikian konflik sebenarnya dapat meningkatkan efektivitas tim. Tetapi tidak semua jenis konflik dapat menghasilkan hal ini, konflik-konflik hubungan yang didasarkan pada ketidak cocokan antarpersonal,ketegangan dan dendam terhadap orang lain hampir selalu tidak baik. Namun dalam tim yang melakukan berbagai aktivitas yang tidak rutin, perselisihan antar anggota tentang tugas tidaklah mengganggu, pada kenyataanya hal ini acap kali bermanfaat karena mampu mengurangi kemungkinan pembuatan keputusan dengan buruk oleh suatu kelompok. Konflik-konflik tugas menstimulasi diskusi mendorong penilaian kritis untuk berbagai masalah dan pilihan dan bisa menghasilkan keputusan tim yang lebih baik, jadi tim-tim yang efektif akan digolongkan menurut tingkat konflik yang sesuai. Kemalasan sosialSeorang individu dapat bersembunyi di dalam suatu kelompok,mereka bisa terlibat dalam kemalasan sosial ( sosial loafing ) dan tidak mengerahkan banyak usaha dalam kelompok karena kontribusi individual mereka tidak dapat diidentifikasi, tim yang efektif mengurangi kecenderungan ini dengan cara membuat diri mereka sendiri bertanggung jawab dalam tingkat individual dan tingkat tim.Tim yang berhasil mampu membuat anggota bertanggung jawab secara individual dan secara bersama-sama atas tujuan,sasaran dan pendekatan tim, oleh karena itu para anggota harus mengerti akan tanggung-jawab individual dan tanggung-jawab bersama mereka.

5. MENGUBAH INDIVIDU MENJADI PEMAIN TIMSampai poin ini kita telah membuat alasan yang kuat untuk nilai tersebut dan popularitas tim yang semakin meningkat tetapi banyak individu yang pada dasarnya bukanlah pemain tim, juga terdapat banyak organisasi yang menurut sejarah mendorong prestasi individual. Organisasi-organisasi tersebut telah menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dimana hanya orang-orang kuat yang dapat bertahan,apabila organisasi-organisasi ini menggunakan tim,apa yang akan anda lakukan dengan para karyawan egois saya harus menjaga diri saya sendiri yang telah mereka ciptakan.setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam menilai individualisme dan kolektivisme, tim sangat sesuai untuk negara-negara yang mendapat nilai tinggi dalam kolektivisme.Tetapi apa yang terjadi bila suatu organisasi ingin memperkenalkan tim-tim ke dalam populasi kerja yang sebagian besar terdiri atas individu-individu yang lahir dan dibesarkan dalam masyarakat individualistis? Seperti yang dikatakan oleh seorang penulisdalam mendiskripsikan peran tim di AS: orang-orang Amerika tidak tumbuh dewasa dengan mempelajari bagaimana menjadi seseorang yang berguna dalam sebuah tim. Di sekolah,kami tidak pernah menerima kartu laporan tim atau mempelajari nama-nama tim pelaut yang menempuh perjalanan bersama Columbus menuju Amerika keterbatasan seperti ini juga berlaku untuk orang-orang Kanada,Inggris,Australia dan individu-individu yang berasal dari masyarakat individualitas lainya.I. TANTANGANPoin sebelumnya dimaksudkan untuk menguraikan bahwa suatu rintangan yang substansial menggunakan tim-tim kerja adalah penolakan (resistensi) individual. Kesuksesan seorang karyawan tidak hanya dilihat dari kinerja individualnya, untuk tampil baik sebagai anggota tim individu harus mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur serta mampu menghadapi berbagai perbedaan,menyelesaikan konflik,dan mengubah tujuan-tujuan pribadi demi kebaikan tim. Bagi banyak karyawan hal ini merupakan sebuah tugas yang sulit bahkan terkadang tidak mungkin. Tantangan terbesar dalam membentuk pemain tim adalah: Kultur nasional sangat individualistis Tim diperkenalkan pada sebuah organisasi yang kokoh dan dari dulu menghargai pencapaian individu.Hal ini mendiskripsikan misalnya apa yang dihadapi oleh manajer di AT&T,Ford,Motorola dan perusahaan-perusahaan besar lainya yang berbasis di AS. Salah satu faktor yang membuat perusahaan tersebut sukses adalah mempekerjakan dan menghargai para bintang perusahaan serta memelihara suasana kompetitif yang mendorong pencapaian dan pengakuan individual, karyawan dalam jenis perusahaan ini bisa tergoncang dengan perubahan menuju pentingnya permainan tim yang tiba-tiba. Seorang karyawan veteran di perusahaan besar yang telah berhasil dengan baik bekerja sendiri mendeskripsikan pengalamanya bergabung dengan sebuah tim : saya mendapat sebuah pelajaran,saya baru saja mendapatkan penilaian kinerja yang negatif yang pertama dalam 20m tahun ini.Di sisi lain tantangan untuk manajeman tidaklah terlalu besar ketika tim diperkenalkan kepada para karyawan yang memiliki nilai kolektif yang kuat seperti Jepang dan Meksiko atau di organisasi-organisasi baru yang menggunakan tim sebagai bentuk awal mereka menyusun pekerjaan. Saturn Group misalnya merupakan salah satu perusahaan amerika yang dimiliki oleh General Motor. Perusahaan tersebut dirancang berdasarkan tim-tim dari awal berdirinya. Semua orang yang bekerja di Saturn telah mengetahui bahwa mereka akan bekerja dalam tim , kemampuan untuk menjadi seorang pemain tim yang baik merupakan kualifikasi perekrutan dasar yang harus dipenuhi oleh semua karyawan baru.II. MEMBENTUK PEMAIN TIMBerikut adalah rangkaian dari berbagai pilihan utama yang dimiliki para manajer yang berusaha untuk mengubah individu menjadi pemain tim:a) SeleksiBeberapa orang sudah memiliki ketrampilan-ketrampilan antar personal untuk menjadi pemain tim yang efektif. Ketika mempekerjakan anggota tim selain ketrampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan tersebut, kita juga harus memastikan bahwa calon karyawan bisa memenuhi peran-peran tim mereka, begitu pula dengan berbagai persyaratan teknis.Banyak calon karyawan tidak memiliki ketrampilan tim.hal ini sangat benar bagi mereka yang bersosialisasi disekitar kontribusi individual. Ketika dihadapkan dengan calon-calon karyawan seperti ini,para manajer biasanya memiliki tiga pilihan, para calon karyawan bisa menjalani pelatihan untuk membuat mereka menjadi pemain tim. Bila ini tidak mungkin atau tidak berhasil,dua pilihan lain adalah memindahkan individu tersebut ke unit lain di dalam organisasi tersebut,tanpa tim-tim ( bila kemungkinan ini ada) atau tidak mempekerjakan calon karyawan tersebut. dalam berbagai organisasi kuat yang memutuskan untuk merancang ulang pekerjaan-pekerjaan seputar tim,harus diperkirakan bahwa beberapa karyawan akan menolak menjadi pemain tim dan mungkin tidak bisa dilatih untuk itu,sayangnya orang-orang seperti itu biasanya menjadi korban pendekatan tim.b) PelatihanDalam nada yang lebih optimis,sebagian besar orang yang tumbuh dalam iklim pentingnya prestasi-prestasi individual bisa dilatih untuk menjadi pemain tim,para ahli pelatihan mengadakan berbagai pelatihan yang memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat darikerja sama tim, mereka biasanya memberikan lokakarya (workshop) untuk membantu karyawan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah, komunikasi,negoisasi,manajemen konflik dan pelatihan. Para pelatih berfokus pada bagaimana suatu tim melewati berbagai tingkat sebelum akhirnya berfungsi dengan baik, para karyawan juga diingatkan akan pentingnya rasa sabar karena tim membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan-keputusan bila dibanding dengan karyawan yang bertindak sendiri.c) PenghargaanSistem penghargaan harus di olah kembali untuk mendorong usaha-usaha koperatif dibandingkan usaha-usaha kompetitif, sebagai contoh Hallmark cards,inc. Menambahkan bonus tahunan berdasarkan pencapaian tujuan tim untuk sistem insentif individual dasarnya. Trigon blue cross blue shield mengubah sistemnya untuk memberikan penghargaan secara adil antara tujuan-tujuan individual dan perilaku-perilaku tim.Promosi,kenaikan gaji,dan berbagai bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim kolaboratif, ini tidak berarti kontribusi-kontribusi individual di abaikan,bahkan hal ini diimbangi berbagai kontribusi yang tidak mementingkan diri sendiri untuk tim tersebut. contoh-contoh perilaku yang seharusnya mendapatkan penghargaan mencakup pelatihan para kolega baru, berbagi informasi dengan rekan-rekan tim membantu menyelesaikan berbagai konflik tim dan menguasai banyak ketrampilan baru yang penting tetapi kurang dikuasai oleh tim tersebut.Terakhir, jangan melupakan penghargaan intrinsik yang bisa didapat para karyawan dari kerja sama tim, tim menciptakan persahabatan,sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan untuk menjadi bagian integral dari sebuah tim yang berhasil, peluang untuk terlibat dalam perkembangan pribadi dan membantu rekan-rekan tim untuk berkembang dapat menjadi suatu pengalaman yang sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi para karyawan.6. TIM DAN KUALITAS MANAJEMENDalam bagian ini kita akan membahas peran penting yang dinamakan tim dalam berbagai program manajemen kualitas ( quality management/QM), inti dari QM adalah perbaikan proses, dengan kata lain QM mengharuskan manajemen untuk memberi para karyawan dorongan berbagi ide dan bertindak berdasarkan apa yang mereka usulkan, seperti yang dikatakan oleh penulis Tidak ada satupun dari berbagai proses dan teknik (manajemen kualitas) yang akan mendapatkan popularitas dan dapat diterapkan selain dalam tim kerja.Semua teknik dan proses ini membutuhkan komunikasi dan hubungan,respon dan penyesuaian diri, serta koordinasi dan pengaturan tingkat tinggi, singkatnya semua hal tersebut membutuhkan lingkungan yang hanya bisa disediakan oleh para tim kerja yang hebat.Tim memberikan kendaraan alami bagi para karyawan untuk berbagi ide dan mengimplementasikan berbagai perbaikan, seperti yang dikatakan oleh Gil Mosard,seorang spesialis QM di boeing: ketika sistem penilaian memberi tahu anda bahwa proses anda berada di luar kendali, anda membutuhkan kerja sama tim untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur, tidak semua orang harus tahu cara melakukan seluruh rencana pengendalian yang sangat baik untuk pelacakan kinerja,tetapi semua orang perlu tahu dimana proses tersebut berlangsung sehingga mereka bisa menilai apakah proses tersebut mengalami kemajuan.

7. HATI-HATI, TIM TIDAK SELALU MERUPAKAN JAWABANkerja sama tim membutuhkan lebih banyak waktu dan seringkali lebih banyak sumber daripada kerjasama individual, sebagai contoh, tim telah meningkatkan tuntutan komunikasi,penyelesaian berbagai konflik,dan pelaksanaan rapat, jadi keuntungan dari adanya tim harus melebihi biaya yang dikeluarkan,namun hal itu tidak selalu demikian, dalam suasana kegembiraan untuk menikmati keuntungan dari tim para manajer menghadapi situasi-situasi dimana ada beberapa pekerjaan yang lebih baik dikerjakan secara individu. Jadi sebelum terburu-buru mengimplementasikan tim,anda harus menilai dengan seksama apakah suatu pekerjaan membutuhkan atau memperoleh manfaat dari adanya usaha bersama.Bagaimana anda tahu bahwa pekerjaan kelompok anda lebih baik bila dilakukan melalui tim? Terdapat 3 (tiga) tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tim sesuai dengan situasi yang ada. Tes tersebut antara lain1) Bisakah pekerjaan yang akan dilakukan memperoleh hasil yang lebih baik bila dikerjakan oleh lebih dari satu orang? Indikator yang baik adalah kerumitan dari pekerjaan yang akan dilakukan dan kebutuhan untuk berbagi perspektif yang berbeda. Tugas-tugas sederhana yang tidak membutuhkan bermacam-macam masukan mungkin lebih baik dikerjakan secara individual;2) Apakah pekerjaan yang akan dilakukan menciptakan maksud atau serangkaian pekerjaan umum yang lebih dari sejumlah tujuan individual bagi orang-orang dalam kelompok? Sebagai contoh: banyak departemen layanan diler mobil baru memperkenalkan tim-tim yang menghubungkan personil,mekanik,spesialis komponen,dan agen penjualan. Tim seperti ini bisa mengatur tanggung jawab bersama dengan lebih baik untuk memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan pelanggan dipenuhi secara baik;3) Tes terakhir adalah apakah anggota kelompok saling bergantung? Tim sangatlah praktis ketika terdapat saling ketergantungan tugas,ketika keberhasilan seluruh tim bergantung pada keberhasilan setiap orang dan keberhasilan setiap orang bergantung pada keberhasilan orang lain,sepakbola merupakan contoh yang sangat jelas dari olahraga tim,koordinasi yang sangat luar biasa dari para pemain yang saling bergantung dibutuhkan demi terciptanya keberhasilan.8. RINGKASAN DAN IMPLIKASI UNTUK MANAJERBeberapa tren telah mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan karyawan sebagaimana upaya besar-besaran untuk memperkenalkan tim di tempat kerja, peralihan dari bekerja sendiri menjadi bekerja dalam tim mengharuskan para karyawan untuk bekerjasama dengan orang lain, berbagi informasi menghadapi berbagai perbedaan dan memahami hasrat pribadi demi kebaikan tim.Tim yang efektif diketahui memiliki berbagai karakteristik yang sama,sumber-sumber yang memadai,kepemimpinan yang efektif,suasana kepercayaan,serta evaluasi kerja dan sistim penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim, tim tersebut memiliki individu-individu dengan keahlian teknis seperti penyelesaian masalah,membuat keputusan,dan keahlian antar personal,kemampuan yang tinggi dalam hal ekstraversi,kesepakatan,sikap berhati-hati dan stabilitas emosional.Tim yang efektif juga cenderung memiliki lebih sedikit anggota,kurang dari 10 orang dan menyukai latar belakang yang berbeda dari setiap anggotanya,tim tersebut memiliki anggota yang dengan senang hati memenuhi berbagai macam tuntutan peran,fleksibel dan menikmati menjadi bagian dari suatu kelompok, tugas yang harus dilakukan dalam tim tersebut memberikan kebebasan dan otonomi kepada para anggotanya, peluang memanfaatkan keahlian dan bakat yang berbeda-beda,kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk tertentu,dan pekerjaan yang memiliki pengaruh substansial terhadap orang lain. Terakhir, tim yang efekti memiliki anggota anggota yang berkomimen terhadap suatu tujuan umum berbagai tujuan khusus tim,anggota-anggota yang yakin terhadap kopabilitas tim,tingkat konflik yang dapat diatasi dan tingkat sosial loafing yang minimum.Karena banyak organisasi dan komunitas individual menarik dan menghargai pencapaian individual, akan lebih sulit untuk menciptakan pemain-pemain tim dalam lingkungan jenis ini. Untuk membuat perubahan manajemen harus mencoba memilih individu-individu dengan keahliah antar personal untuk menjadi pemain tim yang efektif,menyediakan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama tim, dan memberikan penghargaan untuk individu-individu atas upaya-upaya kerjasama yang telah dilakukanya.

BAB IIIKESIMPULANBerdasarkan hasil pembahasan makalah tentang Memahami Tim Kerja maka pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang telah dilakukan di bab terdahulu dalam makalah ini. Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.jenis-jenis tim terdiri dari : Tim pemecah masalah, Tim kerja pengelola diri, Tim lintas fungsional dan Tim Virtual.

DAFTAR PUSTAKA

Stephen P. Robbins, 2003. Perilaku Organisasi, Indeks Jakarta. Gary Yukl, 2003. Kepemimpinan dalam Organisasi, Indeks Jakarta http:kumpulanmakalahjanuari2008/blogspot.com sutiyonokudus.wordpress.com/./memahami tim kerja

Memahami Tim KerjaPage 17