makalah kerja sama tim

28
Makalah Kerja Sama Tim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Evaluasi kinerja menjelaskan mengenai suatu proses umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di masa mendatang. Dalam era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks di segala bidang. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk mempertahankan operasi perusahaan. Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan perusahaan. Karyawan perusahaan merupakan penggerak operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik, maka kinerja perusahaan juga akan meningkat. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

Upload: hagung

Post on 31-Dec-2015

1.091 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

adasd

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kerja Sama Tim

Makalah Kerja Sama Tim

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum Evaluasi kinerja menjelaskan mengenai suatu proses

umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di

masa mendatang. Dalam era globalisasi telah menuntut adanya perubahan

yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang

kompleks di segala bidang. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan

kompetitif (competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan,

minimal untuk mempertahankan operasi perusahaan. Salah satu keunggulan

kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan perusahaan.

Karyawan perusahaan merupakan penggerak operasi perusahaan, sehingga

jika kinerja karyawan perusahaan baik, maka kinerja perusahaan juga akan

meningkat.

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan

demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang

dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan

dan bagaimana cara mengerjakannya.

Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan

dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi

tanggungjawabnya. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka

terlibat secara aktif dan ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam

proses kegiatan pada unit organisasi dimana mereka bekerja.

Page 2: Makalah Kerja Sama Tim

Dengan adanya partisipasi karyawan dalam proses kegiatan

organisasi, hal ini akan meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas dan

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dengan adanya partisipasi,

karyawan tahu benar mengenai apa yang harus dikerjakan berkaitan dengan

pencapaian tujuan perusahaan.

Masalah kinerja bagi perusahaan adalah masalah yang sangat penting.

Tanpa adanya kinerja yang baik tidak mungkin perusahaan dapat

menghasilkan produk yang kompetitif. Peningkatan kinerja mempunyai

implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri, artinya perusahaan dapat

menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang optimal dengan harga

bersaing. Selain itu juga, mempunyai implikasi yang positif terhadap kualitas

kehidupan karyawan, karena memberikan sumbangan terhadap peningkatan

kualitas hidup karyawan. Kinerja karyawan akan meningkat bila didukung

oleh penerapan sistem manajemen kinerja dan sistem pengembangan karir

yang baik dan efektif serta penerapan kerjasama tim dan partisipasi

karyawan. Untuk untuk mengetahui pengaruh Kerjasama Tim dan Partisipasi

dalam meningkatkan kinerja karyawan, makalah ini penulis mengambil tema

:  “Kerjasama Tim Dan Partisipasi dalam Meningkatkan Kinerja

Karyawan “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut :

1.      Pengaruh Kerjasama Tim dan Partisipasi dalam Meningkatkan Kinerja

Karywan.

2.      Hubungan antara kepemimpinan dengan manajemen peranserta /partisipasi

dalam peningkatan kinerja karyawan.

3.      Karakteristik teamwork dan partisipasi efektif dalam meningkatkan kinerja. 

C. Rumusan Masalah

Page 3: Makalah Kerja Sama Tim

Berdasarkan identifkasi masalah diatas maka dapat dirumuskan

masalah yang akan diuraikan dalam makalah ini sebagai berikut :

1.      Pengertian Kinerja, unsur-unsur dalam kinerja karyawan, evaluasi Kinerja.

2.      Pengertian Kerjasama Tim, Jenis Tim, Karakteristik Tim, Proses Tim dan

Pengertian Partisipasi Karyawann.

3.      Pembahasan Kerjasama Tim dan Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan,

yang meliputi : Model Efektifitas Tim Kerja, Ciri-ciri tim yang efektif,

manajemen peranserta /partisipasi, hubungan antara kepemimpinan dengan

manajemen peranserta, Manfaat manajemen peran serta, kiat

mengimplementasikan manajemen peran serta, Elemen kriteria unjuk kerja

dan Karakteristik teamwork dan partisipasi efektif dalam meningkatkan

kinerja

BAB I

PEMBAHASAN

Orang bisa mencapai sukses jika didukung dan mendukung orang lain.

Intinya, sukses bisa diraih melalui kerja sama tim. Siapa pun yang telah

mencapai sukses pasti menyadari hal ini. Tetapi, tentu saja tim yang

dimaksud di sini bukanlah sembarang tim, tetapi tim yang efektif. Kerjasama

tim seperti kemampuan yang harus terus diasah. Tidak ada artinya

karyawan berkemampuan tinggi tetapi tidak bisa bekerja sama dalam tim.

Dua hal tersebut seperti satu paket.

A. Model Efektifitas Tim Kerja

Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan

kepuasan pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk

Page 4: Makalah Kerja Sama Tim

memenuhi kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian

mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka. Hasil produktif

berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang

didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang mempengaruhi

efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan

budaya, dan system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah jenis,

struktur, dan komposisi tim. Karakteristik – karakteristik tim ini

mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan

kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat

perkembangan, kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat

membangun tim yang efektif.1[1]

1. Ciri-Ciri Tim Yang EfektiF :

a.   Tujuan yang sama.

Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal

yang didayung akan lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada

anggota tim yang mendayung ke arah yang berbeda, berlawanan, ataupun

tidak mendayung sama sekali karena bingung ke arah mana harus

mendayung. Jadi, pastikan bahwa tim memiliki tujuan dan semua anggota

tim Anda tahu benar tujuan yang hendak dicapai bersama, sehingga mereka

yakin ke arah mana harus mendayung.

b.   Antusiasme yang tinggi.

Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki

antusiasme yang tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi

kerja juga menyenangkan: anggota tim tidak merasa takut menyatakan

1[1] Niken Safitri, Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja  dan   Kinerja 

Karyawan : Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Antara,  Skripsi,   Universitas   Islam   Indonesia, 

Yogyakarta, 2006

Page 5: Makalah Kerja Sama Tim

pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian

mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka

berikan juga bisa optimal.

c.   Peran dan tanggung jawab yang jelas.

Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang

mendayung. Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan

terjadi kekacauan karena tidak ada yang memberi komando untuk

kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus

mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas.

Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka

berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah ditentukan

sebelumnya.2[2]

d.   Komunikasi yang efektif.

Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-

anggota tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin

semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk

diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan

berikan informasi yang mereka perlukan. Jika Anda tidak yakin bahwa tiap

anggota tim tahu bagaimana melakukan ataupun menyelesaikan suatu

tugas, jangan berasumsi mereka tahu, melainkan informasikan atau

tujukanlah kepada mereka cara melakukannya. Komunikasi juga perlu

dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah

seberapa jauh tugas diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada

kesalahan yang perlu diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang telah

ditentukan).

2[2] http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologi-sosial/partisipasi-warga-negara

Page 6: Makalah Kerja Sama Tim

e.   Resolusi Konflik.

Peace is not the absence of conflict, but the presence of justice. Ini

merupakan pendapat Martin Luther King. Rasanya hal ini berlaku pula pada

pencapaian sebuah tujuan. Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik

yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini tidak harus menjadi sumber

kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan baik bisa

dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek

yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru, ataupun

perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah

tujuan. Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari. Konflik yang

tidak ditangani secara langsung akan menjadi seperti kanker yang

menggerogoti semangat tim. Jadi, konflik yang ada perlu segera

dikendalikan.

f.    Shared power.

Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu

dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak

menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun

akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu

diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan

”kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab

mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab

untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.

g.   Keahlian.

Bayangkan sebuah paduan suara dengan anggota memiliki satu jenis

suara saja: sopran saja, tenor saja, alto saja, atau bas saja. Tentu suara yang

dihasilkan akan monoton. Bandingkan dengan paduan suara yang memiliki

Page 7: Makalah Kerja Sama Tim

anggota dengan berbagai jenis suara yang berbeda (sopran, alto, tenor dan

bas). Paduan suara yang dihasilkan pasti akan lebih harmonis.

Demikian pula dengan tim kerja. Tim yang terdiri dari anggota-anggota

dengan berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja

sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat

saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat

diselesaikan. Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling

memperluas perspektif and memperkaya keahlian masing-masing Apresiasi.

Tiap anggota yang telah berhasil melakukan apa yang menjadi tanggung

jawabnya dengan baik, atau telah memberikan kontribusi positif bagi

keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Tentu saja apresiasi yang

diberikan dengan tulus akan lebih terasa dampaknya. Apresiasi bisa

menambah semangat anggota tim yang bersangkutan untuk terus

berprestasi. Apresiasi tidak harus diberikan dalam bentuk uang. ”Saya

sangat menghargai ketulusan Anda membantu pelanggan memilih produk

kita yang paling tepat untuknya,” merupakan satu bentuk apresiasi

sederhana berupa kata-kata tulus.  Banyak bentuk apresiasi lain yang bisa

diberikan, misalnya: promosi, bonus dalam berbagai bentuk (wisata keluarga

yang dengan menggunakan fasilitas transportasi dan vila perusahaan,

beasiswa bagi anak). Sikap dan pikiran positif. Dengan menggunakan

kacamata hitam, dunia yang Anda lihat akan lebih redup. Dengan

menggunakan kacamata kehijauan, dunia pun terlihat bernuansa hijau.

Demikian pula dengan ”kacamata” sikap dan pikiran yang positif, dunia di

sekitar Anda akan terlihat positif. Kesulitan pun akan terlihat lebih mudah

diatasi, karena kesulitan bukanlah masalah yang harus dihindari, tetapi

tantangan yang harus ditangani. Sikap dan pikiran yang positif merupakan

modal utama sebuah tim.

h. Evaluasi.

Page 8: Makalah Kerja Sama Tim

Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka

dari tujuan, jika mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan

evaluasi? Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian

tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini

penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki. Evaluasi juga

bisa dilakukan tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk mencari cara yang

lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan dalam berbagai cara: observasi, riset

pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri, evaluasi keluhan

pelanggan yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat meeting.

Ingin sukses? Jangan lupa membantu anggota tim Anda untuk sukses. Jika

mereka sukses, maka mereka pun akan menjadi tim sukses yang

mendukung Anda

B. Manajemen Peran Serta (Partisipative Management)

Partisipasi dalam organisasi merupakan keterlibatan yang meliputi

pemberian pendapat, pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada

pimpinan dalam mempersiapkan dan merevisi tujuan organisasi. Partisipasi

dalam proses peningkatan kinerja karyawan merupakan suatu proses

kerjasama dalam pembuatan keputusan yang melibatkan dua kelompok atau

lebih yang berpengaruh pada pembuatan keputusan di masa yang akan

datang.

Manfaat Penerapan partisipasi dalam peningkatan kinerja karyawan adalah :

         Partisipasi akan menaikkan rasa kebersamaan dalam kelompok, yang

akibatnya akan menaikkan kerjasama anggota kelompok di dalam

penetapan sasaran.

         Partisipasi dapat mengurangi rasa tertekan.

         Partisipasi dapat mengurangi rasa ketidaksamaan di dalam alokasi sumber

daya diantara bagian-bagian organisasi.

Page 9: Makalah Kerja Sama Tim

Meskipun partisipasi mempunyai banyak manfaat bukan berarti

partisipasi tidakmempunyai keterbatasan dan masalah yang berkaitan

dengan partisipasi.

a.       Masalah Partisipasi

Sedangkan menurut (Siegel & Marcaroni, 1989 : 140 dalam Abriani, 1998),

masalah yang berkaitan dengan partisipasi ada 3 hal.

         Masalah pertama adalah adanya kemungkinan manajer

membentuk budget slack, slack merupakan perbedaan (selisih) sumber daya

yang sebenarnya diperlukan dalam proses yang efisien, dengan jumlah yang

lebih besar yang ditambahkan pada kegiatan tersebut.

         Masalah kedua adalah Pseudoparticipation (partisipasi semu), yakni

tampak berpartisipasi tapi dalam kenyataannya tidak, artinya para manajer

ini (sebagai bawahan) ikut berpartisipasi, tetapi tidak diberi wewenang atau

pendapat untuk menentukan atau menetapkan tujuan organisasi.

         Masalah ketiga adalah status dan pengaruh di dalam organisasi

mengurangi efektifitas partisipasi. Hal ini disebabkan biasanya orang yang

mempunyai kedudukan yang lebih tinggi akan mempunyai pengaruh yang

lebih besar didalam proses penetapan sasaran.

Dengan adanya partisipasi akan terjadi mekanisme pertukaran

informasi, yang dalam hal ini masing-masing manajer akan memperoleh

informasi tentang kerja. Informasi ini memungkinkan pemahaman yang lebih

baik tentang tugas yang akan mereka lakukan. Tersedianya informasi yang

berhubungan dengan tugas akan meningkatkan perencanaan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Individu yang memiliki informasi yang

berhubungan dengan tugas akan lebih keras dalam berusaha dan jauh lebih

bersemangat dalam mengerjakan tugas dibandingkan individu yang tidak

memiliki informasi yang berhubungan dengan tugas.

Page 10: Makalah Kerja Sama Tim

Manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang dilakukan secara

terus menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan

langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi kegiatan membangun harapan

yang jelas pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

Manajemen peran serta (partisipative management) adalah suatu

pendekatan manajemen yang melibatkan bawahan dalam proses

pengambilan keputusan.

1.   Hubungan antara kepemimpinan dengan manajemen peran

serta

Hubungan antara kepemimpinan dengan manajemen peran serta

sangat erat. Hubungan yang sangat erat ini melibatkan usaha kerja sama

antara dua orang atau lebih, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Keterlibatan secara aktif dari bawahan dengan menggunakan segala

keahlian dan kreativitas mereka dalam memecahkan persoalan-persoalan

manajemen yang penting. Pelaksanaan manajemen peran serta yang

berdasarkan shared authority dari atasan dengan bawahannya tidak berarti

atasan melimpahkan semua wewenangnya atau mengurangi wewenangnya

dalam pengambilan keputusan melainkan menyertakan bawahan membuat

keputusan dalam memecahkan persoalan manajeman yang penting.3[3]

Untuk mencegah pelimpahan seluruh wewenang, maka atasan perlu :

menggariskan secara tegas dan jelas tugas-tugas dan fungsi-fungsi

dari bawahan.

3[3] Purwoto Wanasentana, DR,   Materi   Kuliah   Evaluasi   Kinerja,   Program   Pascasarjana,   Magister  

Manajemen,Universitas Krisnadwipayana

Page 11: Makalah Kerja Sama Tim

melimpahkan wewenang kepada bawahannya terbatas dalam

kaitannya untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya.

menggariskan dengan jelas tanggung jawab bawahannya atas

penguunaan wewenang yang telah dilimpahkan kepadanya.

mendorong bawahan agar menerima pelimpahan wewenang dari

atasannya dan melaksanakan tugas dan tanggung ajawab sebaik-

baiknya.

Dari uraian diatas seorang atasan melaksanakan manajemen peran

serta bila :

wewenang dan kekuasaan diemban bersama dengan anak buahnya

dalam proses pengambilan keputusan.

bawahan terlibat secara aktrif dan membantu atasannya yang

bertindak sebagai pemimpin kelompok dalam pengambilan keputusan.

bawahan memberikan input yang penting dan berharga dalam

pengambilan keputusannya, sehingga keputusannya merupakan suatu

tim manajemen.

Untuk dapat menetapkan pendekatan manajemen peran serta ini, para

manajer harus:

         memiliki kemampuan hubungan antar manusia.

         mengerti dan memahami anak buahnya tentang sifat-sifatnya, pribadinya,

wataknya dan kepentingan-kepentingannya.

         mampu berkomunikasi dengan baik.

         mampu mengatasi manajemen konflik dalam organisasinya

harus mampu membuat kekuatan masing-masing anak buahnya

sebagai modal dan menghilangkan kelemahannya.

Page 12: Makalah Kerja Sama Tim

         harus mampu mengkompromikan harapan-harapan dan kepentingan dari

kelompok-kelompok dan organisasi sedemikian rupa sehingga dapat

dipertemukan.

         untuk meningkatkan mutu keputusan manajemen.

         untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan manajer.

         untuk meningkatkan semangat dan kepuasan kerja karyawan dan manajer.

         memungkinkan organisasi lebih responsif/tanggap terhadap tuntutan

lingkungan.

2. Manfaat Manajemen Peran Serta / Partisipatif

         memungkinkan karyawan lebih mudah dalam menerima perubahan-

perubahan manajemen peran serta menjadi salah satu kunci pendorong bagi

organisasi dan menempatkan karyawan atau manajer pada kedudukan

untuk bersikap “change oriented”

         menciptakan hubungan yang damai dan serasi antara manajer dengan

bawahannya dan serikat pekerja

         meningkatkan komitmen (keterkaitan) karyawan atau manajer pada

organisasi

         meningkatkan rasa percaya diri kepada manajemen

         memudahkan pengelolaan bawahan

         meningkatkan mutu komunikasi antara atasan dengan bawahan

         meningkatkan kerja sama (team work)

3. Kiat Mengimplementasikan Manajemen Peran Serta

         mengetahui lebih dulu tentang diri kita sendiri dan organisasi kita

         mengadakan diagnosa hambatan dengan cara :

  mengidentifikasi hambatan tertentu pada masing-masing bidang  menentukan mengapa hambatan itu terjadi atau ada

Page 13: Makalah Kerja Sama Tim

  menentukan tingkat atau kualitas hambatan tersebut  menentukan kapan hambatan-hambatan tersebut dapat dihilangkan dengan

biaya finansial dan psikologis  menentukan bagaimana menghilangkan hambatannya  menentukan peranan kita sebagai manajer dalam menghilangkan

hambatannya  menentukan bagaimana menghilangkan hambatannya  menentukan peranan kita sebagai manajer dalam menghilangkan

hambatnnyaMacam-macam hambatan :

a. Hambatan yang Controlable, ialah hubungan dimana kita memiliki

wewenang dan kekuasaan untuk menghilangkannya, seperti :

         kurang cukupnya waktu yang dimiliki oleh seorang atasan terhadap

bawahannya

         kurangnya latihan-latihan yang dilaksanakan atau yang diperoleh bawahan

         kurangnya keinginan atau hasrat dari bawahan untuk berpartisipasi

b. Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi, untuk

meniadakannya ialah :

         atasan yang tidak tahu tentang manajemen peran serta

         iklim organisasi yang tidak tahu tentang manajemen peran serta

         atasan yang tidak mau mencari dan menyediakan waktu untuk

mempraktekkan manajemen peran serta

c. Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali atau

menguasai untuk menghilangkannya. Hambatan-hambatan tersebut

berupa :

         lingkungan eksternal organisasi

         struktur organisasi

         reputasi organisasi

Page 14: Makalah Kerja Sama Tim

4. Elemen Kriteria Unjuk Kerja, meliputi :

a.  Memberikan partisipasi dalam perencanaan tim.

         Manajer membantu tim menetapkan maksud, peranan, tanggung jawab dan

pertanggung jawaban sesuai dengan tujuan, rencana dan sasaran organisasi

         Manajer membantu tim memonitor dan mengatur kinerjanya dalam

memperbaiki secara terus menerus kebijakan dan proses organisasi.

         Manajer memberi semangat/dorongan tim untuk menggunakan kompetensi  

setiap anggota terhadap manfaat tim dan individu.

b.  Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim.

         Manajer membantu tim menggunakan proses  komunikasi secara terbuka

untuk mendapat dan membagi informasi.

         Tim membuat keputusan sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang

disetujui.

         Manajer memberi dukungan tim untuk mengembangkan hubungan timbal

balik.

c.  Mengelola dan mengembangkan kinerja tim.

         Hasil-hasil yang dicapai tim berkontribusi positip terhadap rencana bisnis

organisasi

         Manajer menyemangati/memberi dorongan tim untuk mengusahakan

pembaruan/inovasi dan inisiatip.

         Kompetensi tim dan individu dimonitor secara berkala untuk memastikan

bahwa tim mampu mencapai tujuannya.

         Anggota tim membagi dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

Page 15: Makalah Kerja Sama Tim

d.. Memberikan partisipasi dan memfasilitasi kerja tim.

         Anggota tim memberikan partisipasi aktip dalam kegiatan tim dan proses

komunikasi.

         Individu dan tim melakukan tanggung jawab secara individu dan bersama

terhadap tindakannya.

         Tim menerima dukungan untuk mengenali dan menyelesaikan

permasalahan yang menghalangi kinerjanya.

C. Pengaruh Kerjasama Tim dan Partisipasi terhadap Kinerja

Karyawan.

Tim adalah sebuah sistem yang unik, yaitu setiap tim bagaikan sistem

yang berbeda-beda. Tim merupakan kumpulan orang yaitu bagaikan

komponen dalam satu sistem. Sedangkan partisipasi (peran serta) karyawan

merupakan sebuah proses dimana individu mengambil bagian dalam

pengambilan keputusan dalam sebuah institusi, program, dan lingkungan

yang mempengaruhi mereka. Sehingga dengan peranserta karyawan dalam

tim akan dapat meningkatkan kinerjanya.4[4]

Dari penjelasan tentang kerjasama tim dan partisipasi dalam

peningkatan kinerja karyawan, agar tim dapat lebih berhasil hendaklah tiap

karyawan dapat memahami hal berikut ini :

1)      Proses pengenalan tuntas antar anggota tim.

2)      Proses pemahaman yang mendalam antar anggota dalam tim.

3)      Pembentukan ikatan hati sesama tim.

4[4] B.S. Wibowo, dkk. (2002). ”Trustco SHOOT : Sharpening, Our Concept and Tools” PT. Syaamil Cipta Media, Jakarta

Page 16: Makalah Kerja Sama Tim

4)      Membangun perasaan sehidup semati atau senasib sepenanggungan dalam

tim.

5)      Strategi mengatur satu tim efektif.

6)      Kinerja tim efektif.

7)      Komponen anggota tim yang efektif.

8)      Membangun tim yang efektif dan produktif.

9)      Motivasi dalam tim.

10)  Pemanfaatan kekuatan individu dalam tim.

11)  Menentukan target, program dan tujuan bersama.

12)  Kepemimpinan dalam tim.

13)  Membangun norma dan aturan main tim.

14)  Membangun komunikasi dan hubungan antar tim.

15)  Membangun pengaruh kepada anggota tim.

16)  Mengelola konflik dalm tim.

17)  Proses kreatif dalam tim.

18)  Proses pengambilan keputusan : konsensus, kebersamaan, dan efektivitas-

efisiensi.

19)  Pertemuan dan rapat tim.

20)  Membangun hubungan sosial intern atau antartim.5[5]

D. Karakteristik teamwork dan partisipasi efektif dalam

meningkatkan kinerja.

Ada sepuluh karakteristik yang diperlukan tim dan partisipasi dalam

menghasilkan kinerja secara luar biasa dan cepat mencapai tujuan yang

diharapkan.

1. Prinsip, Tujuan dan Sasaran

5[5] http://sukardihs.wordpress.com/2008/08/06/kerja-sama-tim-dalam-organisasi/

Page 17: Makalah Kerja Sama Tim

Tim efektif sangat dipengaruhi adanya prinsip, tujuan, dan sasaran

yang jelas, sehingga secara sadar anggota tim disatukan oleh kebersamaan

misi dan membangun komitmen bersama. Semua anggota tim mengerti dan

menyetujui tujuan serta sasaran tim.

2. Keterbukaan dan Konfrontasi

Tim efektif sangat dipengaruhi adanya keterbukaan dan saling

mempercayai antar anggota tim. Semua anggota mendapatkan informasi

yang sama dari akses yang sama pula, serta dapat berkomunikasi dengan

lancar dan jelas. Anggota tim bebas untuk mengeluarkan ide-idenya.

Eksperimen dan kreativitas selalu digiatkan, anggota lainnya wajib untuk

menolong anggota bersangkutan, jika memang ide tersebut logis dan

berguna.

3. Dukungan dan Kepercayaan.

Tim efektif sangat dipengaruhi adanya dukungna dan kepercayaan

antar seluruh anggota tim dengan baik. Pemimpin tidak akan dapat

menyelesaikan program dan kegiatan sendiri. Dukungan dan kepercayaan

anggota tim sangat diperlukan.

4. Kerjasama, Komunikasi dan Konflik.

Tim efektif sangat dipengaruhi adanya kerjasama, komunikasi dan

konflik. Komunikasi adalah link antar sesama anggota kelompok, sehingga

keberadaanya sangat penting. Kemampuan menggunakan komunikasi yang

efektif dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada. Harus mampu

membuat konflik yang tidak merusak keutuhan tim. Konflik yang terjadi

dapat diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat konstruktif, dan

menerapkan pendekatan menang-menang (win-win approach).

Page 18: Makalah Kerja Sama Tim

5. Prosedur kerja dan keputusan yang layak

Tim akan efektif mencapai tujuan, ketika anggota selalu mendukung

keputusan serta menjalankan prosedur dan pengawasan yang dibuat

bersama-sama. Dalam tim diperlukan pemahaman peran, tanggung jawab,

dan keterbatasan otoritas masing-masing.

6. Kepemimpinan yang layak.

Kepemimpinan diri (personal leadership) adalah yang lebih utama,

dibanding menuntut pemimpin formal yang qualified dalam kelompok. Tim

perlu menyediakan pemimpin yang dilandasi prinsip yang kuat dan

mencukupi kebutuhan.

7. Review Kerja dan Program secara Reguler.

Tim yang efektif harus selalu mengevaluasi fungsi dan proses yang

sudah dilakukan secara reguler. Tim efektif mempunyai kemampuan untuk

memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan baik.

8. Pengembangan Individu.

Tim akan bekerja efektif jika selalu mengelola peningkatan

penghargaan individu. Kegiatan tim tidak hanya fokus pada hasil tetapi juga

pada proses dan isi.

9. Hubungan antar kelompok (sosial).

Tim akan efektif jika memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan

lingkungan, baik dengan para atasan (melobi), dengan tim lain (sosialisasi

Page 19: Makalah Kerja Sama Tim

dan share) serta lingkungan perusahaan (adaptasi). Kurang kerja sama

dengan kelompok lain akan menyebabkan kerja samanya kurang

menggairahkan.

10. Ikatan hati secara sinergi.

Tim akan efektif jika sesama anggotanya memiliki ikatan hati dengan

baik, bahkan secara sinergi mempunyai tanggung jawab moral untuk saling

menasihati dan mencapai keberhasilan bersama. Dimasa depan, tim

memiliki tumpuan utama pada kredibilitas moral anggotanya.

Page 20: Makalah Kerja Sama Tim

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang “Kerjasama Tim dan

Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan”, maka pada bab ini penulis akan

mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan

teori yang telah dilakukan di bab terdahulu dalam laporan ini.

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1)      Kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam

melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif

dan ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada

unit organisasi dimana mereka bekerja.

2)      Evaluasi kinerja berfungsi untuk : (a) mengetahui tingkat keberhasilan dan

kegagalan kinerja suatu organisasi;  dan (b) memberikan masukan untuk

mengatasi permasalahan yang ada.    Melalui evaluasi kinerja dapat

diketahui apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai

dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan

pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

3)      Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi

ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih.

Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga,

orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

4)      Istilah partisipasi seringkali digunakan untuk memberi kesan mengambil

bagian dalam sebuah aktivitas. Mengambil bagian dalam sebuah aktivitas

Page 21: Makalah Kerja Sama Tim

dapat mengandung pengertian ikut serta tanpa ikut menentukan bagaimana

pelaksanaan aktivitas tersebut tetapi dapat juga berarti ikut serta dalam

menentukan jalannya aktivitas tersebut, dalam artian ikut menentukan

perencanaan dan pelaksanaan aktivitas tersebut.

5)      Ada sepuluh karakteristik yang diperlukan tim dan partisipasi dalam

menghasilkan kinerja secara luar biasa dan cepat mencapai tujuan yang

diharapkan.

         Prinsip, Tujuan dan Sasaran

         Keterbukaan dan Konfrontasi

         Dukungan dan Kepercayaan

         Kerjasama, Komunikasi dan Konflik

         Prosedur kerja dan keputusan yang layak

         Kepemimpinan yang layak

         Review Kerja dan Program secara Reguler.

         Pengembangan Individu.

         Hubungan antar kelompok (sosial).

         Ikatan hati secara sinergi.

6)      Kerja sama tim dan partisipasi karyawan yaitu ikut berpartisipasi dalam

kegiatan tersebut sekaligus terlibat dalam pengambilan keputusan

merupakan kemampuan yang harus terus diasah dan masih terdapat ruang

untuk perbaikan. Tidak ada artinya karyawan berkemampuan tinggi tetapi

tidak bisa bekerja sama dalam tim dan terlibat aktif dalam berpartisipasi di

kegiatan organisasi.

B. Saran.

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah penulis sampaikan,

penulis mencoba memberikan beberapa saran :

a.       Dalam upaya untuk peningkatan kinerja karyawan maka perlu kerjasama

tim dan partisipasi dari karyawan. Untuk membangun tim yang baik, maka

Page 22: Makalah Kerja Sama Tim

perlu ada ikatan hati antar anggotanya dengan akidah dan nilai-nilai

transendental, sehingga sangat penting membangun visi dan misi bersama

dalam tim.

b.      Banyak organisasi gagal karena dikelola secara berlebihan namun kurang

dipimpin. Karena pemimpin merupakan faktor yang penting dalam

membangun tim. Pemimpin yang sukses membangun orang dan tim

mempunyai ciri-ciri sbb: karisma, kepedulian, komitmen, kejelasan,

komunikator, konsisten, kreatif, kompeten, keberanian dan kenekatan.

c.       Makalah ini ini diharapkan dapat dijadikan litelatur akademik dan

mendorong dan memperkaya pustaka tentang matakuliah Evaluasi Kinerja.

DAFTAR PUSTAKA

Yun Iswanto, 2002. Buku Materi Pokok, Manajemen SDM, Jakarta : BPK-

Pusat Penerbitan UT.

Cushway, Manajemen Sumber Daya Manusia (Perencanaan, Analysis,

Kinerja, Penghargaan), PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,

Jakarta, 1996.

Niken Safitri, Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (JRI)

Sebagai Variabel Antara, Skripsi, Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta, 2006

Purwoto Wanasentana, DR, Materi Kuliah Evaluasi Kinerja, Program

Pascasarjana, Magister Manajemen, Universitas Krisnadwipayana

Page 23: Makalah Kerja Sama Tim

B.S. Wibowo, dkk. (2002). ”Trustco SHOOT : Sharpening, Our Concept and

Tools” PT. Syaamil Cipta Media, Jakarta

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-linda3.pdf.

http://sukardihs.wordpress.com/2008/08/06/kerja-sama-tim-dalam-

organisasi/

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologi-sosial/

partisipasi-warga-negara